Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Semester II Tah

  BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plumutan kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang semester II dengan subjek penelitian di kelas 4A dan kelas 4B. Jumlah siswa kelas 4A SD Negeri Plumutan sebagai kelompok kontrol berjumlah 29 yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Sedangkan jumlah siswa kelas

  4B SD Negeri Plumutan sebagai kelompok eksperimen berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.

  Dilihat dari sarana dan prasarana yang ada di SD Negeri Plumutan sudah cukup memadai walaupun SD Plumutan termasuk SD yang berada di pelosok desa. Sekolah tersebut terdiri dari 12 ruang, yaitu 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang dapur yang sekaligus menjadi gudang, 1 ruang kantin, 2 toilet guru dan 2 toilet siswa. Suasana di SD Plumutan cukup asri namun karena letak gedung yang berseberangan dengan jalan maka ketika istirahat tiba rata-rata siswa bermain di luar sekolah dan menyeberang jalan sehingga jika tidak berhati-hati rawan kecelakaan.

  Penggunaan alat peraga di SD plumutan kurang maksimal dan buku pelajaran yang tersedia jumlahnya lebih sedikit dari jumlah siswa sehingga kurang memadahi. SD Negeri plumutan termasuk sekolah pararel di daerah Kecamatan Bancak dengan jumlah siswa keseluruhan 299 siswa. Staf pengajar terdiri dari 12 guru kelas, 2 guru agama, 1 guru wiyata bakti, 1 guru olahraga, 1 guru bahasa inggris, 1 kelapa sekolah, dan 1 penjaga sekolah. Mayoritas orang tua siswa bermata pencaharian sebagai petani dan kesadaran belajar siswa masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang masih rendah . Terutama di kelas 4 pada mata pelajaran IPA. Guru lebih sering menggunakan metode pembelajaran konvensional sehingga pembelajaran bersifat monoton dan siswa cepat bosan untuk memperhatikan guru di depan yang

  Penelitian pertama dilakukan pada 29 siswa pada kelompok kontrol di kelas 4A SD Negeri Plumutan dan 28 siswa pada kelompok eksperimen di kelas 4B SD Negeri Plumutan. Kelas kontrol diampu menggunakan metode konvensional, sedangkan kelas eksperimen diampu menggunakan pendekatan saintifik melalui model PBM.

  Setelah soal pada kelas uji coba dinyatakan valid dan reliabel penulis baru melakukan pretest dengan soal yang dianggap valid tersebut. Pretest pertama kali dilakukan pada kelas kontrol tanggal 9 April 2015 pada jam ke 1, pretest pada kelas eksperimen juga dilakukan pada hari yang sama namun pada jam ke 2.Siswa sangat bersemangat ketika mengerjakan soal pretest, mereka mengerjakan dengan tenang dan tidak ada siswa yang mencontek. Setelah mendapatkan data pretest dari kedua kelas tersebut penulis menganalisis normalitas data dengan hasil noormalitas pretest kelas kontrol 0,661 dan eksperimen 0,736 yang berarti kedua kelas mempunyai nilai signifikan lebih dari Alpha yang ditentukan yaitu 0,05. Dengan demikian, disimpulkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal.Kemudian hasil homoginitas pretest menunjukkan hasil signifikan 0,953 lebih dari Alpha 0,05 yang artinya distribusi data skor pretest adalah homogen. Homoginitas digunakan untuk mengetahui apakah homogen atau tidak banyak perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

  Pada tanggal 10-11 April 2015 dilakukan penelitian di kelas kontrol yang berkolaborasi dengan guru kelas 4A Ibu Imronah dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Pembelajaran menggunakan pendekata saintifik menggunakan model PBM diawali dengan guru menyajikan permasalahan, permasalahan yang diajuakan merupakan permasalahan yang kompleks atau kurang terstruktur.Kemudian membagi siswa dalam beberapa kelompok dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang sudah diorientasikan pada tahap sebelumnya. Guru membantu siswa untuk mengumpulkan informasi dengan memfasilitasi siswa menyediakan beberapa sumber untuk melaksanakan eksperimen. Setelah itu penyajian hasil karya siswa dipresentasikan kedepan dan kemudian pada tahap akhir guru mengefaluasi proses guru mengajar tentang perubahan lingkungan fisik yang diakibatkan oleh angin dan hujan.Pada pertemuan kedua guru mengajar tentang perubahan lingkungan fisik yang dipengaruhi oleh cahaya matahari dan gelombang laut kemudian di akhir pembelajaran guru membagiakan soal post test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa. Data posttest kemudian diolah menggunakan SPSS 20,0untuk mengetahui hasil homoginitas, normalitas dan uji hipotesis .

  Berikut ini adalah data hasil penelitian eksperimen pada kelas 4 SD Negeri Plumutan, di dapat hasil pengumpulan data normalitas posttest dari kedua kelas mempunyai nilai signifikan lebih dari nilai alpha yang ditentukan yaitu 0,05. Dengan perolehan nilai signifikan kelompok kontrol 0,328 dan kelompok eksperimen perolehan nilai signifikan 0,782.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data posttest berdistribusi normal. Pada uji homoginitas diperoleh hasil signifikan adalah 0,918 > 0,05 maka Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama yaitu (varian kelas kontrol dan kelas eksperimen). Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homoginitas kemudian dilanjutkan dengan perhitungan uji hipotesis atau uji beda untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar IPA kelompok kontrol dan eksperimen. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yaitu 80,68> rata-rata hasil belajar kelas kontrol yaitu 65,03 dan dengan perbedaan rata- rata (mean difference)sebesar 15,6444. Taraf signifikan 0,000 yang < 0,05,yang berarti bahwa perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terhadap hasil belajar

  IPA siswa kelas 4B SD Negeri Plumutan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Plumutan Tahun Ajar 2014/2015.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Diskriptif Setiap Variabel

  4.2.1.1 Variabel X (Pengaruh Pendekatan Saintifik Melalui Model PBM) Pendekatan saintifik melalui model PBM yang merupakan variabel x atau variabel bebas merupakan suatu pendekatan dan model yang digunakan oleh penulis dalam memberikan materi pembelajaran kepada siswa.Dalam penggunaan pendekatan saintifik melalui model PBM ini penulis menggunakan langkah-langkah pembelajaran yaitu diawali dengan kegiatan persiapan, kegiatan pelaksanaan dengan pendekatan saintifik melalui model PBM dan penutup. Kegiatan persiapan dengan menyampaikan materi yang akan diajarkan dan tujuan pembelajaran, menyajikan masalah dengan menayangkan video pembelajaran. Kegiatan pelaksanaan meliputi pembagian kelompok, pemecahan masalah dengan diskusi, merumuskan hasil diskusi dan pelaporan hasil diskusi, kemudian guru dan siswa melakukan refleksi dan memberikan kesimpulan hasil presentasi tiap kelompok. Kegiatan penutup meliputi guru melakukan refleksi dan kesimpulan terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dan yang terahir melakukan evaluasi dengan memberikan soal posttest.Kemudian dalam menggunakan metode konvensional penulis menggunakan langkah-langkah pembelajaran yaitu diawali dengan kegiatan persiapan, kegiatan pelaksanaan dengan metode konvensional dan penutup.Kegiatan persiapan dengan menyampaikan materi yang akan diajarkan dan tujuan pembelajaran, siswa diajak untuk memahami kembali peta konsep materi yang akan diajarkan.Kegiatan pelaksanaan meliputi guru menampilkan video yang bersangkutan dengan materi, guru bertanya jawab dan menjelaskan isi dari video tersebut, siswa dibagi dalam beberapa kelompok, guru memberikan soal untuk dikerjakan dan didiskusikan secara kelompok, merumuskan hasil diskusi dan pelaporan hasil diskusi, kemudian guru dan siswa melakukan refleksi dan memberikan kesimpulan hasil presentasi tiap kelompok. Kegiatan penutup meliputi guru melakukan refleksi dan kesimpulan terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dan yang terahir melakukan evaluasi dengan memberikan soal posttest.

  Berdasarkan pada langakah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBM dan metode konvensional penulis kemudian menyusun lembar observasi, yang berfungsi sebagai alat pengumpul data penggunaan pendekatan saintifik melalui model PBM dalam kegiatan pembelajaran, observasi dilakukan untuk memantau jalannya perlakuan pembelajaran sesuai dengan ketentuan dan teori yang digunakan.Langkah-langkah tersebut kemudian disusun menjadi lembar observasi. Penulis menyediakan dua pilihan jawaban yaitu Ya atau Tidak, penulis memilihnya karena jawaban Ya atau Tidak merupakan jawaban yang tegas darai apa yang dilihat oleh observer nantinya. Jika pada saat melakukan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah opembelajaran maka diberi tanda checklist (V) pada kolom Ya, namun bila tidak sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran diberi tanda silang (X) pada kolom Tidak. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model PBM 1 KD disampaikan dalam 2 kali pertemuan dan setiap pertemuan pembelajaran diobservasi. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model PBM pada pertemuan 1 dan 2 pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran, namun evaluasi hanya dilakukan 1 kali pada pertemuan ke 2.

  Tabel 4.1 Tabel Observasi Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik melalui Model PBM

  

NO Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Pertemuan

  1

  2 YA TIDAK YA TIDAK

  1 Menyajikan masalah dengan

  V V menayangkan video pembelajaran

  2 Pembagian kelompok

  V V

  3 Memberi kesempatan kepada

  V V siswa untuk memecahan masalah dengan diskusi

  4 Guru membantu siswa dalam

  V V investigasi kelompok

  5 Guru membantu siswa

  V V mengembangkan dan menyajikan hasil karya

  6 Guru melakukan refleksi dan

  V V memberikan kesimpulan hasil presentasi tiap kelompok

  7 Guru melakukan refleksi dan

  V V kesimpulan terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan

  8 Melakukan evaluasi dengan

  X V memberikan soal posttest

  Keterangan: V : Dilakukan pada saat pembelajaran X : Tidak dilakukan pada saat pembelajaran

Tabel 4.1 menunjukkan langkah-langkah yang dilakukan guru pada setiap pertemuan pembelajaran.Tanda v menunjukkan bahwa langkah pembelajaran tersebut

  dilakukan guru.Sedangkan tanda x menunjukkan bahwa langkah pembelajaran tidak dilaksanakan oleh guru.

  Setelah dilakukan pembelajaran dan observasi ternyata di dapat data pada pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model PBM bahwa pada pertemuan pertama guru belum melakukan evaluasi.Namun di pertemuan kedua ini

  Tabel 4.2 Tabel Observasi Pembelajaran Menggunakan Pembelajaran

  Konvensional

  NO Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Pertemuan

  1

  2 YA TIDAK YA TIDAK

  1 Menayangkan video yang

  V V berhubungan dengan materi

  2 Menjelaskan isi dari video

  V V dan menjelaskan materi pelajaran

  3 Membagi siswa menjadi

  V V kelompok kecil dalam semeja 1 kelompok

  4 Memberikan soal untuk

  V V diskusi

  5 Mengawasi jalannya

  V V diskusi

  6 Guru membantu siswa pada

  V V saat jalanya diskusi

  7 Memberikan kesempatan

  V V kepada siswa melaporan hasil diskusi

  8 Guru melakukan refleksi

  V V dan memberikan kesimpulan hasil presentasi tiap kelompok

  9 Guru melakukan refleksi

  V V dan kesimpulan terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan

  10 Melakukan evaluasi

  X V dengan memberikan soal posttest

  Keterangan: V : Dilakukan pada saat pembelajaran X : Tidak dilakukan pada saat pembelajaran

Tabel 4.2 menunjukkan langkah-langkah yang dilakukan guru pada setiap tersebut dilakukan guru.Sedangkan tanda x menunjukkan bahwa langkah pembelajaran tidak dilaksanakan oleh guru.

  Setelah dilakukan pembelajaran dan observasi ternyata di dapat data pada pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional bahwa pada pertemuan pertama guru belum melakukan evaluasi dan tindak lanjut.Namun di pertemuan kedua ini guru telah melakukan evaluasi kepada siswa.

  4.2.1.2 Variabel Y (Hasil Belajar IPA) Hasil belajar yang merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Hasil belajar diperoleh dari nilai pretest dan posttest siswa baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.Berdasarkan analisis diskriptif berikut mencakup data empirik hasil belajar setelah siswa mengikuti pembelajaran IPA tentang perubahan lingkungan fisik yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas kontrol menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen menggunakan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Setelah diklasifikasikan deskriptif statistic dengan ukuran minimum, maksimun, rentang skor, mean standar deviasi.

  Hasil belajar kelas kontrol dengan jumlah (N) sebanyak 29, dengan skor maksimal 90 ,skor minimum 22, rata-rata nilai 65,03 dan standar deviasi sebesar 12,957. Hasil belajar kelas kontrol dengan jumlah (N) sebanyak 28, dengan skor maksimal 100, skor minimum 60, rata-rata nilai 80,68 dan standar deviasi sebesar 10,951.

  Berdasarkan data diskriptif diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan saintifik melalui model PBM mengalami keunggulan yaitu dengan rata-rata 80,68 dibandingkan dengan kelas kontro yang menggunakan metode konvensional yaitu dengan rata-rata 65,03.Berikut ini adalah pengolahan data yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa:

1. Uji Normalitas

  Uji normalitas ini digunakan untuk persyaratan dilakukan Uji-t. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data dengan mengukur skor tes kedua hasil belajar IPA pada kedua kelas.

  Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Postes Kelas Kontrol dan eksperimen

  

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Postestkontrol Postesteksperim en N

  29

  28 a,b Mean

  65.03

  80.68 Normal Parameters Std. Deviation 12.957 10.951 Absolute .176 .124

Most Extreme Differences Positive .109 .095

Negative -.176 -.124

Kolmogorov-Smirnov Z .950 .657

  

Asymp. Sig. (2-tailed) .328 .782

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

  Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa data normalitas dari postest dari kedua kelas mempunyai nilai signifikan lebih dari nilai Alpha yang ditentukan yaitu 0,05. Dengan perolehan nilai signifikan kelompok kontrol yaitu 0,328 dam kelompok eksperimen perolehan nilai signifikan 0,782. Dengan demikian, disimpulkan bahwa pada taraf signifikan 0,05 data postest berdistribusi normal.

2. Uji Homoginitas

  Uji homoginitas nilai posttest merupakan syarat jika akan dilakukan uji-t. Untuk menghitung uji homoginitas dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 4.4

  Hasil Uji Homoginitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

  Test of Homogeneity of Variances Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

  .011

  1 55 .918

  Dari data hasil postest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilakukan uji homoginitas. Setelah dilakukan uji homoginitas, dapat dilihat pada table Test Of Homogeneity Of Variances nilai signifikan adalah 0,918>0,05 maka H diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelas kontrol dan kelas eksperimen).

2. Uji Hipotesis

  Perhitungan uji hipotesis atau uji beda dengan bantuan SPSS 20,0menggunakan Independen Sampel t-tes bertujuan untuk melihat perbedaan rata- rata hasil belajar IPA antara kelompok kontrol menggunakan metode konvensional dan kelompok eksperimen menggunakan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  Tabel 4.5 Uji Hipotesis

  Independent Samples Test Levene's t-test for Equality of Means Test for Equality of

  Variances F Sig. T Df Sig. Mean Std. 95% Confidence (2- Differen Error Interval of the tailed ce Differe Difference

  ) nce Lower Upper Equal variance

  .011 .918 -4.915 55 .000 -15.644 3.183 -22.023 -9.265 s assumed Nil ai Equal variance

  • 4.929 54.067 .000 -15.644 3.174 -22.007 -9.281 s not assumed

  Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dilihat hasil F hitung levene test sebesar 0,011 dengan probabilitas 0,918 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki variance sama atau homogen. Dari table diatas terdapat nilai t -4,915 pada derajat kebebasan (df) 55, dan signifikan 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas kontrol dan eksperimen. Dari hasil analisis pengolahan data yang telah dilakukan setelah diperoleh dari hasil uji-t maka analisis hipotesisnya adalah:

  Ada pengaruh positif yang signifikan penggunaan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terhadap hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Jlumpang, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang Semester II tahun Ajar 2014/2015.

  Berdasarkan uji hipotesis, hipotesis (Hı) ditolak jika signigikan > 0,05 ( H> 0,05) dan hipotesis diterima jika signifikan < 0,05 (H <0,05). Dari hasil data diatas diperoleh angka signifikan 0,000 < 0,05 maka hipotesis (Ho) diterima.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

  Setelah dilakukan penelitian pada kelas 4 SD Negeri Plumutan dan diperoleh data yang menunjukkan bahwa hasil belajar IPA pada kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), terdapar perbedaan yang lebih baikdari pada hasil belajar IPA pada kelas kontrol yang hanya menggunakan metode konvensional. Perbedaan yang baik itu terjadi pada hasil belajar siswa sesudah diberikan treatmen.

  Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan adanya bukti data dari hasil pengolahan hasil belajar siswa setelah dilakukan posttest. Hasil belajar siswa kelas

  4B pada kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ada pengaruh yang baik dibandingkan hasil belajar siswa kelas 4A pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.

  Hasil nilai rata-rata postest kelas eksperimen yang dilakukan di kelas 4B SD Negeri Plumutan pada mata pelajaran IPA memperoleh 80,68, sedangkan rata-rata nilai postest dari kelas kontrol yang dilakukan di kelas 4A SD Negeri Plumutan pada mata

  pelajaran IPA memperoleh 65,03. Perbedaan rata-rata pada kedua kelas tersebut adalah 15,65. Hasil pengumpulan data normalitas posttest dari kedua kelas mempunyai nilai signifikan lebih dari nilai alpha yang ditentukan yaitu 0,05. Dengan perolehan nilai signifikan kelompok kontrol 0,328 dan kelompok eksperimen perolehan nilai signifikan 0,782. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data posttest berdistribusi normal. Pada uji homoginitas diperoleh hasil signifikan adalah 0,918 > 0,05 maka Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama yaitu (varian kelas kontrol dan kelas eksperimen). Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homoginitas kemudian dilanjutkan dengan perhitungan uji hipotesis atau uji beda untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar IPA kelompok kontrol dan eksperimen. Berdasarkan hasil uji-t, dapat diketahui bahwa hasil belajar kelas eksperimen berpengaruh baik dibandingkan dengan kelas kontrol.Hal ini ditunjukkan kelas kontrol yaitu 65,03 dan dengan perbedaan rata-rata (mean difference)sebesar 15,6444. Taraf signifikan 0,000 yang < 0,05,yang berarti bahwa perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4B SD Negeri Plumutan diterima atau terdapat perbedaan yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Plumutan Tahun Ajar 2014/2015.

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan diatas maka penelitian yang penulis lakukan telah menghasilkan perbedaan yang signifikan pada pembelajaran

  IPA kelas 4 SD dengan model PBM dibandingkan dengan pembelajaran konvensional , karena pada penelitian ini siswa telah melakukan tahap-tahap dalam pembelajaran PBM dengan baik. Seperti dalam teori yang penulis kaji yaitu menurut Arends dalam Trianto (2007:27) Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa dihadapkan pada masalah autentik (nyata) sehingga diharapkan mereka dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan tingkat tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Dengan dihadapkan pada permasalahan nyata dan mereka dapat menyusun pengetahuannya sendiri maka ilmu yang mereka dapat akan terus melekat pada pemikiran siswa, sehingga pada saat siswa melakukan tes evaluasi mereka masih mengingat semua materi yang sudah mereka pelajari dan hasil belajar mereka akan meningkat.

  Perbandingan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian yang terdahulu yaitu, jika penelitian yang terdahulu hanya menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada pembelajaran IPA. Salah satunya seperti penelitain yang dilakukan oleh Prisky chitika (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Kabupaten Blora Semester II Tahun Ajaran 2011/2012”.Pada penelitian yang penulis lakukan ini tidak hanya menggunakan model PBM namun penulis mengkolaborasikan model PBM dengan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik atau ilmiah ini sangat cocok dikolaborasikan dengan model PBM pada pembelajaran

  IPA.

  Keunggulan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) yaitu dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan(Tan dalam Rusman, 2010:229). Kemudian diterapkannya pendekatan saintifik siswa juga dilatih untuk berfikir secara ilmiah sehingga membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, sebagaimana dituangkan dalam (Peraturan Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)) sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pendidikan sekolah dasar di bidang IPA terutama bagi para pendidik untuk lebih mengenal macam-macam model pembelajaran terutama pendekatan saintifik melalui model PBM yang cocok diterapkan pada pembelajaran IPA.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semes

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semes

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semes

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semes

0 0 72

Kesehatan Spiritual Lanjut Usia Di Getasan Dan Panti Wredha Salib Putih Salatiga Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesehatan Spiritual Lanjut Usia di Getasan dan Panti Wredha Salib Putih Salatiga

1 1 40

Kesehatan Spiritual dan Kesiapan Lansia dalam Menghadapi Kematian Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesehatan Spiritual dan Kesiapan Lansia dalam Menghadapi Kematian

0 1 57

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Sema

0 0 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten

0 0 23

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupa

0 0 17