Dampak Pembuangan Limbah Rumah Potong Hewan Terhadap Kualitas Perairan Batang Kandis Ditinjau dari Kebenekaragaman Bentos - Universitas Negeri Padang Repository

I,AIDORAN PENELII'IAN

Oleh

DIBIAYAI DDENGAN DANA DJWRUTIN
UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002
DENGAN S U R A T PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITL4N
NOMOR: 202a/J41.2/KU/RUTXN/2002
TANGGAL 1 MET 2002

FAKULTAS MATEMATIICA DAN llLMU PENGETAHUAN AIAM
UNIVERSI'rAS NEGICRI PADANG
Pebrt~mri,2003

I'cni~~gk:tl:~~~
ju~nlal~
l ~ c w n ~yang
i tlil~olo~ly
(li I . L I I ~1)o1o1ig
I L I ~ I IICW~III (ItI)I I)
Kodya Padang ccnderuny mcningkat dari tahun ke tahun. Dalatn kurun waktu

1990-1996, jumlali hcwan yang dipotong di RI'N mcriingkat dari 5000 mcnjadi

7500 clior. P c ~ ~ i l ~ ~ k jt~rnl;ih
n ( n r ~ I I C W ~ I ~ynrlg dipotony, ~ncngakibi~tkan linibah
I

til1lsill

I

1 1 u l l 1 1 ~ l ~ ~ l l i ~ lI \~~ y( i li ili ,l ~ ) I . o ~ I ' ; I I ~liilli
I

i I

1

bersih dilaksanakan pada berbagai daerali, sebagian sungai yang belum masuk
program tcrsebut justru masih mcnampung limbah yang potcnsial menccmari
~llllgtli


~IIIlgI > ~ l ' i l ~ : l (111A
I

1)OtOllg

1'111l1~l~l

yo11g I ) C I I I S ~ ~i l l ~ ~ItI'I
i
I I;IIIKSLIIIH

l l < b ~ ~ ; l l(Ill'I
l

(lil)i1:111gIal~at~
i
t i ~ ; ~ s u kbagi
; ~ r ~il~slansiLcrliait tl;rl;~~n
t.;~t~gli;~

kcbijakan pcn~bangunan.

I-Iasil penclilian ini tclah ditclaah olch tin1 pcreviu usul dan laporan penelitian Lembaga
I'cnclitian Univcrsi~nsNcgcri I'acltu~g,namun dcmikian lcarcna scsualu scbslb tclc~.licnan
mcmbcri banlilun pcndannan bagi pcnclilian ini.
Kami yakin tatipa dcdiltasi dan Itcrjasama yang tcrjalin selanla ini, pcnclilian ini tidult akan clapat
disclcsaikal~scbagaininna yang diliarapknn dan scnloga Iccrjasnn~ayang bail< ini alcan menjadi
lcbih baik lagi di nlasa yang altan datang.
l'crima kasih.

- "--.
--

,
-',.
',

,

-


i)escnl~,er2002
Ic~.siliifnic~lcr~ipclatau bcratl:i

~)iltl:i

subsli.nl, mnka

organisme ini sering digunakan sebagai indikator pencemaran di dala ekosistem
perairan (Canter,

1985). Faktor penting

yag mempengaruhi keberadaan

makrobentos dalani peraitan antara lain kedalaman, fluktuasi faktor fisik dan
kimia, kualitas mak'anan yang tersedia sepcrti fitoplankton, interaksi antar dan
interspesies serta pemangsaan (Cowell dkk Dalam Sudardja, 1987) Gaufin dan
Wilhm (1975), menggolongkan organisme bentos seperti Chironomus sp,
Lim~~ocJrilrrs

sp, dan T~trb~@x
.y~dan 7irhlYex sp dalam kelompok organisme

toleran yakni yang dapat berkembang dan tumbuh pada lingkungan yang
berfluktuasi terdapat d'an sering terdapat pada air yang kualitasnya kurang
menguntungkan. Organisme ini merupakan indikator kunci

dalam menentukan

tingkat pencemaran. Untuk mengetahui hubungan kualitas air dengan organisme
benthos, maka perlu diukur kelimpahan, indeks keanekaragaman dan indeks
keseragaman (Cum~nins,1975).

C. Parameter EItologi yang Bcrhubungan dnegan Pcncemaran Perairan
Indeks keanekaragaman merupakan suatu alat untuk mengukur kualitas
lingkungan berdasarkan jumlah spesies dnn distribusi individu dalam masingmasing spesies. Sebaliknya indeks keseragarnan adalah

perbandingan jumlah

spesies yang diharapkan dari komunitas yang memenuhi indeks keanekaragarnan


tertentu dan jurnlah spesies yang yang dijumpai dalam sarnpel atau contoh
sedimen. Nilai kenakeragaman juga umum digunakan untuk mengetahui tercemar
otau tidaknya suatu lingkungan. Kriteria tcrsebut digunakan untuk mengetahii
tercemar atau tidalcnya

suatu lingkung:ln, kritcria tersebut digunakan untuk

mcnilni kescimbangan ponycbnrnn jenis padn suntu pcrairan, karcna ia men~pakan
ratio dari semua taksa yang scmestinya ada pada indcks keanckaragaman telrentu
dcngan jumlnh taksa yang dijumpai. I-lubungan indeks kcanckaragaman dengan
kualit as air (ccmnrnn) rncngacu kcpc~daStaub ct nl dala~nWilhem, 1 975.

1ndcks Kcanekarasaman

Tingkat Pcncernaran

0,O - I ,O

tcrcemar sedang


1.0- 1.5

tercemar ringan

> 1,5

tidak terccmar

Nilai indcks do~ili~la~lsi
yang mcndclinti 0 ~ncrupnkan~idakadii jcrlis yang
dominan, dengan dernikian dapat diartikan perairan tersebut cukup marnpu
mendukung kehidi~pan berbagai jenis oganisme perairan sehingga tidak tejadi
persaingan. Apabila indeks dorninansi mendekati 1 menunjukkan ada organisme
yang dominan rnuncul scl~inggadapat diartikan bnhwa kondisi perairan terscbut
kurang mampu mendukung kehidupan beberapa jenis organisme yang ada dalam
perairan tersebut (Krebs, 1978).

M l~~'l'O1~lC
I'lCA ICI,I'i'IAN


A. 'I'cmpnt ditn Wirklrr I'et~elitinr~
Pengambilan sampel penelitian dilakukan di Batang Kandis

Lubuk

Buaya, yaitu pcrairan sckitar tcmpat pembuangan limbah Rumah Potong
l-Iewan (RI'H) Kota Padang. Pengamntan sarnpel dilakukan di Laboratorium
Ekologi Jurusan Pendidikan Biologi FPMTPA TKIP Padang. Pengambilan
sampcl di lapangan dilakukan bulan November 2002, sedangkan pegaamatan
laboaratorium dilakukan bulan Desember 2002.

B. Popul:rsi d;rn S:rmpel
Populasi dalam penelitian ini adalah benthos yang terdapat di perairan
Batang Kandis tepat di sekitar tempat pembuangan limbah rumah potong
liewan. Snrnpcl dialnbil pada lirna stauiut~. Pada sctiap stasiun diambil
sebanyak tiga titik ynitu pinggir kiri, bagian tengah dan pingsir kanan sungai.
Stasiun pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
Stasiun 1


10 meter dari stasiun 2, Ice arah hulu (sebelum badan air sungai
dimasuki limbah rumah potong hewan).

Stasiun 2

Tempat jatuhnya pembua~~gan
limbah potong pada air sungai.

Stasiun 3

100 meter dari stasiun 2 ke arah hilir sungai

C. Bnharl darr AInt
Bahan yang digunakan adalah kertas indikator pH universal, formalin
4%, alkohol70%, Mn2S04.5H20, H3P04 pekat, Na2S203. KOH, KT, Na2C03,
phenol ptalin (pp), KMn04, HzSOs dan Amilum.

Alnt ynng dipakai yaitu I.,amottr: Watcr Senlple, Surbcr Nct, Pctervon
I)~'cclp,c, k . c r l > i r ~ ~Scccl~i, S l o p w : ~ ~ c hl,~ ) i s u c c ~Mi ~
i k~~~~ o s k o l ,sur.il~~an

.
'I'ylor

Standard Screen Scalc, pinset, terrnometcr Hg, erlenmeyer 100 ml, botol
sample air 250 ml, botol koleksi, baki plastik, kantong plastik, meteran, label,
gabus d m alat tulis.

D. 'I'eknik . P C I I ~ ~ I I I ~Datir
~U~IIII
I . Icerja Lapangan

Selama pcngambilan tlcwnn bcntos, dilakukan pengukuran faktor
fisika kimia air pada setiap stasiun. Suhu air diukur dengan terrnometer,
keccpatan arus dcnyan alat bantu berupa gabus, don pongukuran DO

dilakukan dengan cara titrasi menggunakan metode Winkler.
a. Pengambilan sampcl hewan bcnthos
Sampel hewan benthos diambil dengan menggunakan Peterson
drcdgc. Sa~npcl yang tcrambil disaring dcngan saringan bertingkat
dengan ukuran mata saring 1,49 mm dan O,52 mm, schingga dengan

pcnyaring

i~li

lumpur okan 1010s scdangkarl hcwannya lei-tinggal

bcrsama kotoran kasar lainnya. Selanjutnya kotoran kasar tersebut
dibuang dan benthos yang didapatkan dimasukkan ke dalam botol
sampel yang sudah berisi formalin 4% dan diberi label.
Selanjutnya sampel-sampel tersebut dibawa ke Labora-torium
untuk diidcntifikasi dan dihitung jumlahnya.

Penentuan kadar DO pnda tiap stasiun dilakuknn dengan metoda
Frank Newman, yalcni sebagai berikut : 100 ml air contoh dimasukkan
ke dalaril labu crlcnn~eycl-250 ml ditanibah 1 ml MuzS04.Skl20 10 %
da I ml alkali iodin. selanjutnya dikocok sampai hornogetl dan tampak
lapisan atasnya bcning. 'Tambahkan 3 ml HBPO'I pekat, kemudian
lilrnsi (Icngirrr luri~~nrl
NnlS20., 0,025 N,s:itrrp:~i WIITllil kii~iirrg111ctrjildi
hilang, lunjutknn titrnsi tcpnt hilang wal-nn bin^. ICadar oksigcn tcrlatut
dapat dihitung dengan riimus :

(nil x N) Na2S203x 8 x 1000
Kadar 0 2 (mg/I)

=;

MI contoh

(Suin, 1992)

Bersanlaan dengan pengambilm sarnpcl air untuk pengukumn
DO, diambil pula dengan botol gelap yaitu botol yang dindingnya
dicat hitam, untuk penentuan BODS.
c. Suhu Air
Diukur dengan tennometer air raksa

d. pH k r
Diukur dengan kertas pH universal.

2. Kcritl I ,ilOol~:ltori~~ll~
a.

I'cngcrjan~isampcl bcntus

Scn~uas'mpel hewan benthos dibawa ke laboratorium Ekologi
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA ]KIP I'adang. selanjutnya sampel
di periksa di bawah mikroskop dan diidentifikasi serta dihitung jurnlah
masing-masing jenis. Identifikasi dilnkukm sampai tingkat genera
dengan menggunakan buku acuan sebagai berikut : Jutting (1956);
Needham and Needham (1 964); Habe (1968); Quigley (1977), Hynes
(1972); Perlnak (1978); Narncs (1987); Chu and ~ u t k o m p(1992).

b. Pengukuran BOD
Sampel air dalam botol gclap yang telah disimpan selanla lima
hari

di-fitrasi

dengan

menggunakan

scbayaimana dilakukan untuk pencntuan

~netode Frank

Newrnan,

DO awal. ROD dapat

dihirung dcngan rumus :

HOD

=

DO awal - DO Akhir

c. Pengukuran kadar organik substrat
Kadar organik

tanah

(substrat perairan)

diukur dengan

menggunakan metode gravimetri, dimana substrat (tanah) dikeringkan
dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari. Tanah yang telah

kering digerus dengan lumpang sampai halus dan diaduk hingga rata,

kcmudian dikeringkan dalam ovcn pada suju 105' C sampai beratnya
konstan. Sebanyak 10 gram tanah keriny tersebut dibakar dalam
tungku pengabu (Furnace Muffle) dengan suhu sampai 6 0 0 ' ~ selarna
lc~lillk u ~ . l u ~2gjt1111.
Kadar organik tanah dapat dillitung dengan mensw-nakan
rumus sebagai berikut :

-

1

JlSI'

Kadar Organik lbnal~

Dimana :

x 100%

HTK

k3T1< = berat tanall keritlg

BSP

= berat

sisa pijar

E. Analisis Data
Untuk mcngetahui komposisi

dan struktur

zoobcnthos tlilakukan ~nctodeanillisis ynng nlcliputi :
1) Kepadatan relatif

lcomunitas makro-

2) Frekuensi kehadiran relatif

Jztrnlah sampeI yang ditempati suatu spesies

3) Indeks keragaman

dimana :

H' = indeks keragamm Shannon
pl

= proporsi

spesies ke-i (n;) terhadap jumlah total (N)

(Brower and Zar, 1984, : Odum, 1993)
Untuk mengetahui hubungan indeks keanekaragaman dengan kualitas air
(cemaran) mengacu kepada Staub et a1 dalam Wilhem, 1975.
Indeks Keanekaragaman

Tingkat Pencemaran

0,O - 1,O

tercemar sedang

1,0 - 1,5

tercemar ringan

> 1,5

tidak tercemar

HASlL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian terhadap komyosisi dan keragaman hewan

bentos di perairan sungai Batang Kanciis sekitar Rumah Potong Hewan

Padang, seperti tertera pada tabel 1berikut:
Tabel 1 : Komposisi Hewan Benthos cli Perairan Batang Kandis Sekitar
RPH
.- -. ----1 i
KIZ
- N

N

-.-.-.--."

I.

Ordo
- PI~
-- ~ ..o..p .l ~ r i i
Ncniourir
Cincm
-----

12

-

-.-

x

-I

36
-2
9

Tipulasp.
siniulium
- sy.
Cliiroao~ni~s
-.. .
sp.
.

.

v.

-

-5.

42,857
2,381
10,714

4-

6,780 -

-

-

-

-

-

-

17 20.238
3,571
--3 ---- - -4
4.762
.--.

1
84

Ju~nlallspcsics
Indcks diversitas

Kctcnrngan : landa " - " = tidnk ditannkan

66,7
.-P

-

..

-

-.

FR

-

-

----

-

.

2,981

i

-

- -

--.-------

Molusca
Valu-.
Valuata cristata
Jumlah individu

.-

2

-

.

37,288
1 1 x--.430,508

22
7
18

8

-

1,190

'

-

-

---

--.--

-.

---

-

.

2
2,941 -. 66,7
.. 13.559
-.
--- .--- -- - -G6,7
-.- .-- 33,3
..
-.-.

".

--

--.- -- --

18-- 26,471 66.7
13
.-..- 19,118' 6G,7
24 35,204
6G,7

--

-- ..----.

Ordo Ordol~ala
Agrion
- - ...--Splcndens
=
G:hmphus
I
Dugcsiii trigin:i
.. ...
4.

-

--

--

--

--=do -Dbtcm
-

.3.

14,286 -

---

Ordo Ephc~neroptcra
= ~~lG&
rcll,?l~nita
---..-- ..
Ecdvon~lrusVcliosus
Rhyll~roghcna
SCI~I~COIOIXI~~
.
--

2.

--.

.-

"

--.-

100 m sclclali
Pcrlcmui~n
. i ~.-- i
i 1 I l l-1
KI<
N
KI1

1-lolu

Spcsics

No.

-

.-

--- 1

-

-.-

,--

1,471

-

68

59
8

5

G

1,861

0,663

0,892

33,3
33,3

Berdasarkan tabel 1, kehadiran hewan benthos di perairan berbeda pada
sctiap stasiun penelitian, baik sebelum maupun sesudah dimasuki oleh limbah
RPl-1.Padang. Perbcdaan terlihat baik sccara kualitatif ataupun secara kuantitatif.

Sccnra kualitatif pnd;i

stnsiun sebelum dirnasiiki ole11 limbah RPH

ditclnuka~l8 (dcli~pan)jcrlis hcwnn bc~lthosyrritir ordo 1'lccoptcr.nl (sri~u)jcliit;,
ordo Ephemeropthera 3 (tiga) jenis, ordo Odonata 3 (tiga) jenis dan Mollusca 1
jenis. Kehadirm dari semua jenis ini mtara 1 - 36 individu.
Setelah ndanya bahan penccmaran 01-ganikdari limbah RP1-1 Kota Padang,
kehadiran jenis menurun menjadi 5 (lima) jenis,

yakni dari kelompok

Ephetnerophtera 1 jenis, Ordo Diptera 3 jenis, Ordo Odonatn 1 jenis. Secara
kuantitatif 7-22 individu. Pada stasiun *I00 meter setelah limbah diprediksi telab,
bercampur permanen dengan air sungai Batang Kandis ditemukan sebanyak 6
(cnam) jcnis dari ordo Plccoptcra 1 jcnis, ordo Diptera 3 jenis, ordo Odonata 1
jenis Mollusca 1jenis dengan jumlah individu 1-24 individu.

1. Kepadatan Rclntif (KR)

Pada stasiun 1 (hulu) sungai Batang Kandis sebclum RPK spesics hcwan
benthos ditcmukan dengan nilai kepadatan relatif antara 1,190%

- 42,857%. Di

antaranya yang dominan adalah Ephemerella Ignita (ordo Erphemoptera, KR
42,857%). Kernudian disusul ole11

&;rion

Splendens

(ordo Odonata, KR

20,238%) dan Nemoura Cinerea (ordo Plecoptera, I(R 14,286%)

i UNIV.

NECJERI PADANG

I

Scielah mcndopat bahan pcncemaran dari limbah organik RPH, nilai
kerapatan hewati benthos berkisar antara 6,780% - 37,288%. Diantaranya yang
dominan adalah ordo Diptera yaitu jenis Tiptrla sp. (KR37,288%) Chirortomus sp.
(KR 30,508%) sedangkan yang lain dari ordo Odonata yakni Gamphus sp. (KR
13,559%)

Setelah terjadi pencampuran permanen antara limbah RPH dengan air
sungai Batang Kandis, secara umum kepadatan relatif hcwan benthos, tidak
mengalami perubahan yang bcrarti, yakni berkisar antara 1,47 1 %

-

35,299%.

Yang dominan di antaranya adalah dari ordo Diptera yaitu T i p l a sp. (KR 26,
473). (,./tironomtt.s sp. ( K R 3 5, 294%) dan Sinlirlirtm sp. (KR 19, 1 18%)

2. Frekuensi Relntif (FR)

Dari 5 ordo yang tcrdiri dari 12 spesies benthos yang ditemukan ternyata
persentase keberadaannya (FR) bcrvariasi mulai

dari 33,3% - 66,67&% .

Diantaranya yang mempunyai nilai FR 66,67 adalah Nernora Cirterea,

Ephcmereff~r
I&wila, ITiyrrlcr sp., Simulitmt sp., dan Agr~otiSplerldets.

3. Keanekqragaman

Keanekaragarnan spesies (indeks diversitas) organisme benthos di
sepanjang lokasi penclitian cenderung berbeda antar stasiun. Di daerah hulu
scbelum limbah RPH indeks diversitas 1,861, setelah dimasuki limbah 0,892 dan

di stasiun paling hilir nilainyu paling rendah yaitu 0,663.

4. Knalitss Ail-

Kondisi lingkungcin pcl.aira11 jkualitas oil.) sccnl-n lisik dan kimia piida
sctiap stasitin pcnclitian tcrlcrn pada tabel beikut ini :
'T'ihel 2 : ICunlitas Ail- Sungni Bnluny I6
3.24
----c 5
A1:1111iiil1
-.27
..........................
".

--- 6.5

"1.5,

....-.-- -- 0.14

91

.........

!J.-..~,?.5,."...

-- AI;IIII~
-.--..

-

Berdasarkan tabel di atas parameter penting yang menunjang kehidupan
hewan benthos di dalam perairan adalah :
a.

Oksigen terlarut
Dari hasil pengukuran langsung di lapangan k'uldungan
oksigen terlarut dalam air dari hulu sampai stasiun 3, secara berturutturut adalah 7,11 ppm, 5,76 pprn, dan 6,s ppm. Berdasarkan angkaangka ini secara langsung ataupun tidak langsung kontribusi lilnbah

RPH member- clampak terhadap kualitas badan perairan yakni
terjadinya penurunan kandungan oksigcn tcrlarut.

b. Kandungan Oksigen Biologis (BOD)
Kandungan oksigen biologi menggambarkan jurnlah kandungan
senyawa organik yang dapat diuraikan secara bioloyis oleh bakteri
pengurai. Ternyata scmakin tinggi kandungan limbah RPH, nilai BOD
setnakin meninyknt.

"l'ct.lill;r~hi\l\wo knnc'l\~ngaltIIOD tcl-linggi di~cmuknr\pada loknsi
I)cl.tclrt~rillll i l ~ r l ) r r l ~It 1'1 l C I C I I ~ ~ I I I~) i ~ c l i ~ l~)c~.uilan
l
dl111ytrllg ~ct.o~~rli~lr
pada stasiun scbclum RIJkI.
c.

S\IIILI
Air13erdasnrkan tabcl tcrtlyata suhu air dolam arcal stutli bcrada

dalarn kondisi almiah.
d. pH Air
Masuknya limbah RPH, mengakibatkan terjadinya penurunan
kadar pFI Air, yang menggambarkan bahwa dengan pH 6,2 pada
pertemuan limbah ada kecenderungan bahwa kontribusi liinbah RPI-I
menyebabkan pH air scdikit asa~n.

e. Kuat Arus
Kuat arus merupakan salah satu faktor yang menentukan
tcntnng status ~nutilperairan, dan juga menentukan terhadap formasi
organisme yang hidup di dalanwya. Dari llasil pcngukuran kuat arus di
lokasi penelitian antara 0,14 m/det. - 0,90 d d e t .

f. Kadar Orsanik Tanah
I4andung:m organik tallah di t l ~ s a rpcrairan sangat bcrpcngnruh
tcrhadap komposisi dm forrnasi hcwan benthos yang

hidup di

dalamnya. Dari hasil pengukuran di areal studi di hulu 86%, pada
pertemuan limbah 72% dan 100 meter setelah pertemuan limbah 91%.

B. I'embahasan
1:)ar.i

hasil

pencliliir~~ di areal Kf'I.l, tcrnyuta sccnra fi-ckuc~lsi da~i

Kerapatan Relatif pada setiap stasiun berayam dan komposisinya sangat rendah.
Terjadinya perbedaan ini disebabkan adanya pengaruh yang datang dari
lingkurignn scki~nrriyn, b c n ~ p abnli;~norgan;k (linibali) bnik dari limbah do~rlcstik
IIIIIIII.)IIII

li~rsilc~osili(i~s
I I I ~ I I I I ~yi\111!,
~I
Icrltri.tllriln ir~tlek(liv~1.3il.ils0ib1.i 1,801 111~1ljil(li
O.bO3. M C I I L I ~
Willl~n
LI~
(1975) dan Cumrnins (1975), pencemanin akibat limbah organik yang masuk ke
dalam sungai akan mempengaruhi komposisi hewan bentos di dalam perairan
sungai yang mengakibatkan terjadinya perubahan komposisi secara kualitatif dan
kuantitatil:

I-la1 tcrscbut

scjalan

dengan

tcrjadinyu

ycriurunan

tirlgltat

kemekaragaman hcwan bentos yang hidup di dalamnya. Bcrdasarkarl analisis di
atas, perairan sungai di sekitar RPH telah dikategorikan sebagai perairan dengan
status tcrcclrlar alail tncsotrop.

V. ICESIMPULAN DAN SARAN
A. I < C . S ~ I I I ~ ) I I ~ I I I I
I ~ c r ~ ' t l r ~ ! t n l l i l~r)~c :l. l l t : l i l i r ~ l lylrll}{

ilil111i11kt111,l l l l l l i l l ( I ~ I ~ ) I I cI l i ~ i l l l l ) l l l l i ( l l l:

1. Sepaljany areal pcnelitinn didapatkan 12 spesics hewan
be~lthosyang ta-diri dari 5 ordo
2. Distribusi hcwan liewan bentos sep'mjnng areal pellclitian

ditemuknn 8 spcsies dengan 84 individu scbeluln Rt'H, 5
spesies dengan 59 individu pada stasiun pertemuan limbah dan

6 spesies dengan 68 individu pada stasiun paling hilir.
3. Secara kimia dan fisika, masuknya limbah RPH telah

rnengakibatkar~terjadinya penurunan kualitas sampai di bawah
nilai atnbaag batas.
4. Formasi 1iewa.n beiltos di hulu (sebelum RI'1-i) adalah formasi

epheroptera dati setelah dicemari RPH, fonnasinya larva
cliptera.
5 . I