Peran Lingkungan Dalam Pengendalian Peny

PERAN LINGKUNGAN DALAM
PENGENDALIAN PENYAKIT
MENULAR
Suatu Pengalaman Praktis dalam Penanggulangan Frambusia
Oleh: Dr. Rita Djupuri, M Epid

Frambusia
Penyakit Kelompok Marginal dan Miskin

Frambusia Dimana jalan buntu, Frambusia ada

Faktor resiko penularan

Kuman:
Treponema
pertenue

Kontak
langsung
melalui
luka


Penyediaan Air Bersih,
Kebersihan perorangan

Epidemiologi Frambusia
Epidemiologi





daerah tropis & lembab
terutama anak-anak (< 15 tahun)
sosial ekonomi rendah & higiene buruk
Rasio jenis kelamin L:P= 1 : 0,73

Kekebalan
• tidak ada kekebalan tubuh yang menetap

Prognosis

• tidak fatal
• cacat penampilan dan fisik, gangguan sosialisasi, diskriminasi
Footer Text

Penularan
Sumber
penularan

Cara penularan:

Inkubasi

• manusia

• Berasal dari cairan eksudat /serum
• kontak langsung kulit-kulit
• kontak melalui lalat, alat rumah
tangga, keluarga
• Kontak saat Ibu memberikan ASI ke
anak

• 9-90 hari
• rata-rata 3 minggu

Situasi Epidemiologi Frambusia di Dunia
tahun 2012

Situasi Frambusia 2014

Total Kasus
Baru 1.521

Keterangan :
Endemis
Endemis dgn kasus = 0
Non Endemis

Sumber :
Laporan Subdit
per Februari 2015


Provinsi dan Kab/Kota Endemis Frambusia 2014 (1)

1

Sumatera Utara
(1)
• Padanglawas
Utara (1)

5

2

• Sumenep (1)

4

Jambi (1)

Lampung (1)


• Tanjung Jabung
Barat (1)

• Lampung Utara
(1)

6
Jawa Timur (1)

3

Sulawesi
Tenggara (58)

• Buton (58)

7

Kalimantan

Tengah (1)

• Pulang Pisau
(1)

Banten (5)

• Lebak (5)

8
Maluku (40)

• Seram Bagian
Barat (32)
• Maluku
Tenggara (8)

Provinsi dan Kab/Kota Endemis Frambusia 2014 (2)

Nusa Tenggara Timur (207)

• Sumba Barat Daya (26)
• Timor Tengah Utara (5)
• Belu (1)
• Alor (28)
• Flores Timur (1)
• Sikka (11)
• Ende (1)
• Rote Ndao (1)
• Sumba Barat (6)
• Sumba Timur (108)
• Kupang (19)

Papua (237)

• Keerom (30)
• Kota Jayapura (127)
• Kab Jayapura (4)
• Merauke (9)
• Biak Numfor (5)
• Paniai (3)

• Timika (15)
• Boven Digul (2)
• Mappi (39)
• Sarmi (3)

Footer Text

Papua Barat (969)

• Kota Manokwari (838)
• Kab Sorong (81)
• Kaimana (34)
• Teluk Wondama (16)

TARGET UTAMA:
Eradikasi
frambusia

2020


2018
2017
2016

2019

Penemuan Kasus

Penduduk
diperiksa

Terdapat
Koreng
Bukan
Cidera

Gejala
Klinis
Frambusia/
Tersangka


RDT Positif

Kasus
Frambusia

Manifestasi Klinis
Periode laten II
5-10 thn

Lesi tersier
Periode laten I
10-16 minggu (2-5 thn)

Lesi primer

Footer Text

Lesi sekunder


Konfirmasi Kasus dengan RDT

Bagaimana pengobatan penyakit Frambusia

SANGAT MUDAH  SEMBUH
Dosis tunggal :


Oral : Azitromisin (30 mg/kg)
 15 th : 2000 mg



Injeksi : Benzatin Penisilin
 < 10 th : 600.000 IU

 >10 th : 1.200.000 IU
Disajikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Perdoski 2016 Padang

Frambusia

Pengobatan dg azitromisin
Sebelum
diobati

Setelah
diobati

Frambusia Dapat Dieradikasi

Manusia satu-satunya sumber penularan
Ada obat yang cost effective, aman, poten, mudah diberikan: azitromisin oral dosis tunggal

Diagnosis : klinis +, konfirmasi RDT, melalui training minimum
Fokus kasus tinggal sedikit, di daerah terpencil

Pemberian obat baik massal maupun kasus kontak terbukti mengurangi prevalensi dan
penularan kasus
Peningkatan higiene perorangan, sanitasi, kesadaran komunitas akan penyakit tsb, ketersediaan yankes gratis &
peningkatan sosek mendorong penurunan penularan

Footer Text

Agenda Eradikasi Frambusia

2014

Penetapan

2015

2016

Kab/Kota
Endemis
Pemberian Obat
Pencegahan
Massal

2017

2018

2019

2020

Surveilans
Eradikasi
Frambusia
Bebas
Frambusia

Strategi Nasional Eradikasi Frambusia 2020

• Advokasi
dan
sosialisasi
eradikasi
frambusia

1

• Akselerasi dan
intensifikasi
pengobatan
massal
frambusia di
kabupaten/
kota endemis
frambusia

2

• Meningkatkan
promosi
penggunaan air
dan sabun,
serta kesehatan
lingkungan
(Perilaku Hidup
Bersih dan
Sehat)

3

• Memperkuat
sistem
surveilans di
semua wilayah
Indonesia
(penemuan dan
pembuktian
bebas
frambusia)

4

Advokasi & Sosialisasi Frambusia
Ancaman penularan frambusia
dan cacat yang diakibatkan

Ciri keterbelakangan bangsa dan infrastruktur
serta akses pelayanan kesehatan yang tidak
merata

Perlu komitmen kuat menetapkan eradikasi frambusia
sebagai prioritas program dengan dukungan anggaran yang
memadai serta jaminan kesinambungan program.

Dokter, bidan, perawat serta petugas kesehatan kembali diingatkan
kemungkinan penularan frambusia di wilayah kerja dengan cara
meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi frambusia.
Sosialisasi frambusia bagi kepala desa, kepala dusun,
tokoh agama/masyarakat serta masyarakat umum.
Pada kabupaten/kota endemis frambusia, semua guru dan murid, terutama SD dan SMP
harus bisa mengenali adanya suspek penyakit frambusia.

Footer Text

Footer Text

FRAMBUSIA

Frambusia

Mari menjadi bagian sejarah dunia dalam eradikasi frambusia
xcast0ne