LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

  i

  

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

DINAS SOSIAL TENAGA KERJA

DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2015

  

DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan

petunjukNya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Sosial Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali Tahun 2015 dapat disusun dan direalisasikan

sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan

program/kegiatan APBD 2015 sebagaimana Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7

Tahun 1999 tentang Akuntabilitas.

  Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan

analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi

keberhasilan/kegagalan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta dapat diketahui

apakah program/kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai indikator dan target kinerja

serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi).

  Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain

seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja

Tahunan (RKT), serta Penetapan Kinerja, sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan

untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing SKPD sekaligus dapat memberikan

gambaran penerapan prinsip-prinsip Good Governance, yaitu terwujudnya transparansi dan

akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali.

  Dengan tersusunnya dokumen ini, maka kepada Tim Penyusun LKjIP Dinas Sosial

Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan para pelaksana kegiatan serta pihak-pihak yang tidak

dapat disebutkan satu persatu, disampaikan terima kasih.

  Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Tahun 2015 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang

realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan

langkah dan kebijakan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di tahun selanjutnya

serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah

dalam mewujudkan visi - misi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan visi - misi

Pemerintah Kabupaten Boyolali.

  Demikian, semoga dokumen LKjIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2015 ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua.

  Boyolali, Maret 2016 KEPALA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BOYOLALI

PURWANTO, SH

  Pembina Tingkat I

  NIP. 19660608 199303 1 007

  ii

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i

  KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

  IKHTISAR EKSEKUTIF ......................................................................................................... iv

  BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

  

1.1 Gambaran Umum Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi .............. 1

  

1.2 Latar Belakang Penyusunan LjKIP ............................................................. 5

  1.3 Tujuan Penyusunan dan Kegunaan Dokumen ........................................... 6

  

1.4 Dasar Penyusunan LKjIP ............................................................................ 7

  

1.6 Sistematika Penyajian LjKIP ...................................................................... 7

  

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................................ 9

  

2.1 Visi dan Misi Dinsosnakertrans 2011-2015 .................................................... 9

  2.2 Rencana Strategis 2011-2015 ........................................................................ 10

  2.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) 2011-2015 ...................................................... 11

  2.4 Rencana Kinerja Tahun 2015 ......................................................................... 14

  2.5 Penetapan Kinerja Tahun 2015 ...................................................................... 17

  

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................... 20

  3.1 Hasil Pengukuran Kinerja .......................................................................... 20

  3.2 Realisasi Anggaran .................................................................................... 30

  BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 33

  4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 33

  4.2 Saran .......................................................................................................... 33 LAMPIRAN ........................................................................................................................... 35

  iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

  A. Pendahuluan

  Dalam rangka lebih meningkatkan kinerja pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja

  

instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut,

  perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi

  

pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2014, sesuai

  Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas, semua instansi pemerintah, termasuk Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas.

  Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali. Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, terdiri dari Sekretariat, 4 kepala bidang, Kelompok Jabatan Fungsional dan UPTD BLK. Jumlah pegawai secara keseluruhan 100 orang PNS dan 2 orang PTT. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang penanggulangan masalah sosial, pelayanan ketenagakerjaan dan transmigrasi.

  B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

  Visi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah

  “Mewujudkan manusia karya menuju masyarakat

  sejahtera “. Untuk mewujudkan visi tersebut, Dinas Sosial tenaga Kerja dan

  Transmigrasi Kabupaten Boyolali melaksanakan misi: 1) memberikan pelayanan administrasi melalui perencanaan/ pelaporan, penganggaran, kepegawaian dan urusan umum; 2) memberdayakan masyarakat melalui pembinaan pelatihan ketrampilan penempatan dan perluasan kerja;

  3) memberdayakan calon transmigran melalui pembinaan, pengarahan dan pemindahan; 4) mengembangkan Hubungan Industrial, Syarat kerja, pengupahan, organisasi pekerja/pengusaha dan meningkatkan kesejahteraan pekerja; 5) memberikan perlindungan tenagakerja melalui norma kerja, Jamsostek, norma

  K3 dan lingkungan kerja;dan 6) meningkatkan taraf kesejahteraan sosial melalui peningkatan partisipasi terhadap kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial kepada para penyandang masalah sosial (PMKS).

  Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2015 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali melaksanakan 13 (tiga belas) program dengan 52 (Lima puluh dua) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.4.649.669.000,- (Empat milyar enam ratus empat puluh sembilan juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah). Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai

  3 Sasaran yaitu Menurunnya tingkat pengangguran terbuka, terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat dan terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional efektif dan demokratis, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.

C. Akuntabiltas Kinerja

  Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan Penetapan Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari 3 Sasaran yang telah ditetapkan tersebut adalah 112,55%. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 2 (dua) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja lebih dari 100% sehingga dikategorikan sangat baik, dan 1 (satu) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja 100%, sehingga dikategorikan baik. Berikut Capaian Kinerja per Sasaran:

NILAI CAPAIAN NO SASARAN KINERJA

  1 Menurunnya Tingkat pengangguran Terbuka 123,33 %

  2 Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat 114,33 %

  3 Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, 100 % berwibawa, konstitusional efektif dan demokrastis

D. Simpulan dan Saran

  Secara keseluruhan capaian kinerja rata-rata pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali Tahun 2015 sebesar 112,55 % (kategori Sangat baik) dan mengalami kenaikan dibanding capaian kinerja tahun 2014 yaitu sebesar 111,37% sebesar Rp.7.371.470.000,- dan terealisasi Rp.6.877.511.345,- Sedangkan pembiayaaan dari APBD Tahun 2015 berjumlah dengan Anggaran Rp.4.649.669.000,-, dan terealisasi sebesar Rp.4.112.360.115,- dengan penyerapan anggaran sebesar 88,44% atau efisiensi sebesar 11,56% .

  Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali maka telah dilakukan rapat koordinasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kinerja.

  Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi lebih baik dan akuntabel, antara lain melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen perencanaan, terutama dengan merevisi dokumen IKU, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Dasar Hukum Berdirinya Organisasi

  Dasar hukum berdirinya organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 6 Tahun 2011 tanggal 5 Nopember 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali. Menurut Peraturan Daerah tersebut, Susunan Organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut :

  1. Kepala

  2. Sekretariat, terdiri dari :

  a. Subbagian Umum dan Kepegawaian

  b. Subbagian Keuangan

  c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan

  3. Bidang Sosial terdiri dari :

  a. Seksi Bimbingan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Sosial

  b. Seksi Asistensi dan Pengendalian Bantuan Sosial

  c. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

  4. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja terdiri dari :

  a. Seksi Pelatihan dan Produktivitas Kerja

  b. Seksi Penempatan Tenaga Kerja

  c. Seksi Perluasan Kerja

  5. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan terdiri dari : a. Seksi Syarat Kerja dan Penyelesaian Perselisihan

  b. Seksi Kelembagaan, Pengupahan dan Kesejahteraan

  c. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan

  6. Bidang Transmigrasi terdiri dari :

  a. Seksi Pengerahan, Pendaftaran dan Seleksi

  b. Seksi Pemindahan

  7. Kelompok Jabatan Fungsional

  8. UPTD

  21 Fungsional

  II.b

  15 1 - -

  4

  IV.b V.a V.b Jml

  IV.a

  III.b

  III.a

  II.a

  B. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

  1. Data Kepegawaian berdasarkan Eselon Jumlah Pegawai berdasarkan Eselon

  C. Kondisi Sumber Daya Manusia

  Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut : (terlampir).

  e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Gambaran Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Tenaga

  a. perumusan kebijakan teknis di bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi d. pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

  2. Fungsi Organisasi

  1. Tugas Pokok Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang penanggulangan masalah sosial dan pelayanan ketenagakerjaan dan transmigrasi.

  • 1
  • Pengawas Ketenagakerjaan = 7 Orang - Perantara/ mediator = 0 Orang - Pengantar kerja = 5 Orang - Instruktur = 28 Orang Jumlah = 40 Orang Staf = 39 Orang Pegawai Tidak Tetap = 2 Orang Jumlah = 41 Orang

  2. Data Kepegawaian berdasarkan Golongan/ Ruang

  

Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/ Ruang

  • Pembina Utama Muda (IV/c) Pembina Tingkat I (IV/b)

  1 Pembina (IV/a)

  16 Penata Tingkat I (III/d)

  33 Penata (III/c)

  9 Penata Muda Tingkat I (III/b)

  28 Penata Muda (III/a)

  2 Pengatur Tingkat I (II/d)

  1 Pengatur (II/c)

  3 Pengatur Muda Tingkat I (II/b)

  3 Pengatur Muda (II/a)

  2 Juru Tingkat I (I/d)

  1

  • Juru (I/c) Juru Muda Tingkat I (I/b)

  1

  • Juru Muda (I/a)

  Jumlah : 100

  3. Data Kepegawaian berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Pegawai Negeri Sipil PTT Jumlah

  1 Laki-laki

  65

  2

  67

  2 Wanita 35 -

  35 Jumlah 100 2 102

  4. Data Kepegawaian berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Pegawai Negeri Sipil PTT Jumlah

  1

  7 - Pasca Sarjana (S2)

  7

  2 Sarjana (S1)

  46 46 -

  3 D3

  8 8 -

  4 D2

  • 2

  2

  • 5 D1

  6 SLTA

  32

  • 7 SLTP

  32

  • 2

  2

  8 SD

  3

  2

  5 Jumlah 100 2 102

D. Kondisi sarana dan prasarana

  1

  7. Mitsubishi Strada 1 2010 B BMN 8.

  Isuzu ELF K3 1 2012 B Milik Pusat Total

  8

  b. Kendaraan Roda 2 No Spesifikasi Jumlah Tahun Keadaan

  Barang Asal

  Perolehan Barang

  2

  5. Mobil Box KIA 1 1996 RR Hibah

  

3

  4

  5

  6 1.

  Honda C 100 1 1992 RR Pembelian

  2. Honda MCB 1 1994 B Pembelian

  6. Isuzu ELF Euro II 1 2009 B BMN

  Sarana dan Prasarana yang dipergunakan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan yang terdiri dari bangunan gedung kantor, kendaraan dinas dan sarana inventaris lainnya yang terinci sebagai berikut:

  1. Bangunan Kantor

  Perolehan Barang

  a. Bangunan Kantor Baru (Induk) Dinsosnakertrans Jl.Nusantara, Kemiri, Boyolali

  b. Bangunan Kantor (UPTD LBK) Jl. Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Siswodipuran Boyolali/ rusak ringan

  c. Bangunan Kantor (UPTD BLK) Randusari, Teras, Boyolali, Kondisi baik.

  2. Kendaraan Dinas

  a. Kendaraan Roda 4 No Spesifikasi Jumlah Tahun Keadaan

  Barang Asal

  1

  Toyota Avanza 1 2004 B Pembelian

  2

  

3

  4

  5

  6

  1. Toyota Kijang Inova 1 2007 B Pembelian

  2. Mitsubishi L 300 DP 1 2002 B Pembelian 3.

  4. Suzuki Carry 1,5 1 2004 RR Pembelian

  Honda MCB 100 1 2003 B Pembelian

  7. Suzuki A 100 1 1982 RB Pembelian

  17. Honda MCB 100 1 1995 RB Eks. Depsos

  16. Honda C 100 16 1997 RR Eks. Depsos

  15. Honda MCB 1991 1 1991 B Milik Pem Prov

  Honda Supra X 125 1 2012 B Pembelian Jumlah Nopol AD - D 14 -

  13. Honda Supra X 125 1 2011 B Pembelian 14.

  12. Honda MCB 100 1 2002 B Pembelian

  11. Honda Supra X 125 1 2009 B Pembelian

  10. Honda C 100 1 1993 B Pembelian

  No Spesifikasi Jumlah Tahun Keadaan Barang

  8. Honda Revo Racing 1 2009 B Pembelian 9.

  6. Suzuki A 100 1 1990 RB Pembelian

  19 Total

  5. Honda C 100 1 1996 B Pembelian

  Honda GL Pro 1 1996 B Pembelian

  3. Honda Supra Fit 1 2004 B Pembelian 4.

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  Barang

  Asal Perolehan

  18. Honda MCB 100 1 1996 RR Eks. Depsos Jumlah Plat Non AD

  • D

  33

  3. Sarana Meubelair Sarana meubelair sudah mencukupi namun kondisinya sebagian kurang baik, sehingga perlu diperbaiki dan ditambah.

  Fasilitas peralatan kerja, baik yang berupa alat elektronik (komputer, Lap Top, printer, Handycam, Wireless, Telephone/ Fax.) maupun mesin ketik manual sudah mencukupi dengan kondisi/ keadaan sebagian baik dan sebagian lagi kurang baik

1.2 LATAR BELAKANG PENYUSUNAN LKjIP

  Guna lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).

  Instansi yang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota, Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/ Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing.

  Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, Indikator Kinerja Utama (IKU), Penetapan Kinerja (PK) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Sesuai dengan siklusnya, pada saat ini pemerintah daerah menyusun LKjIP 2015 dan Penetapan Kinerja (Tapkin) 2016.

  LKjIP adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja

  suatu instansi dalam mencapai tujuan/ sasaran strategis instansi. Laporan Akuntabilitas Kinerja berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan.

  Sedangkan Dokumen PK/ TAPKIN merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dokumen Penetapan Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran

1.3 TUJUAN PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN DOKUMEN LKiJP

  Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja (Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi) dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) di awal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai:

  1. Sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan kinerja.

  2. Bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

3. Bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas

  Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

  1.4 DASAR PENYUSUNAN LKjIP

  Peraturan perundang-undangan sebagai landasan hukum dalam penyusunan dokumen LKjIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi antara lain:

  1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

  2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

  3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

  4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 125)

  5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015

  6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 29 tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015

  1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN LkjIP

  Sistematika penyusunan LKjIP sebagaimana mengacu pada Lampiran IV Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

  IKHTISAR EKSEKUTIF Bab. I PENDAHULUAN

  1.1 Gambaran Umum Organisasi

  1.2 Latar Belakang Penyusunan LKjIP

  1.3 Tujuan Penyusunan dan Kegunaan LKjIP

  1.4 Dasar Penyusunan LKjIP

  1.5 Sistematika Penyajian LkjIP

  Bab. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

  2.1 Visi dan Misi 2011-2015

  2.2 Rencana Strategis Tahun 2011-2015

  2.3 Indikator Kinerja Utama Tahun 2011-2015

  2.4 Rencana Kinerja Tahunan 2015

  2.5 Penetapan Kinerja 2015

  Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

  3.1 Hasil Pengukuran Kinerja

  3.2 Realisasi Anggaran

  Bab IV PENUTUP

  4.1 Simpulan

  4.2 Saran

  LAMPIRAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 VISI DAN MISI

  Visi dan misi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Dinsosnakertrans Kabupaten Boyolali 2011-2015 sebagai berikut :

  a. Visi Situasi atau keadaan “ideal” yang diinginkan pada masa mendatang (jangkauan 5 tahun), sifatnya memberikan inspirasi dan arah serta posisi (setting) Dinsosnakertrans di masa depan yaitu “

  Terwujudnya Manusia Karya Menuju Masyarakat Sejahtera”, yang

  akan ditempuh melalui berbagai strategi, kebijakan, program dan kegiatan.

  b. Misi Merupakan jabaran tentang apa yang akan dilakukan, siapa penerima manfaat (beneficiaries), apa kompetensi utama dinas, dan mengapa hal itu perlu dilakukan oleh Dinsosnakertrans agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Adapun Misi Dinsosnakertrans adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan Administrasi melalui Perencanaan/ Pelaporan, Pemagangan, Kepegawaian dan Urusan Umum

  2. Memberdayakan Masyarakat melalui Pembinaan Pelatihan, Penempatan, dan Perluasan Kerja

  3. Memberdayakan Calon Transmigrasi melalui Pembinaan, Pengerahan dan Pemindahan

  4 Mengembangkan Hubungan Industrial, Syarikat kerja, Pengupahan, Organisasi Pekerja/ Pengusaha dan meningkatkan Kesejahteraan Pekerjaan

  5. Memberikan Perlindungan Tenaga Kerja melalui Norma Kerja dan Jamsostek, Norma K3 dan Lingkungan Kerja

  6. Meningkatkan tarap kesejahteraan Sosial Melalui Peningkatan Partisipasi terhadap Kegiatan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial kepada para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

  9

2.2. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2011-2015

  Rencana strategis adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015 sebagai berikut:

  10

Tabel 2.1 Rencana Strategis Tahun 2011-2015 TARGET KINERJA PADA TAHUN SATUAN

NO TUJUAN SASARAN

  1

  2

  3

  4

  5

  1

  2

  3

  

4

  5

  6

  7

  8

  9

  10

  1. Terciptanya iklim usaha Menurunnya tingkat Pencari kerja yang ditempatkan via PJTKI 1.000 1.250 1.500 1.750 2.000 Orang dan iklim investasi pengangguran yang kondusif dalam terbuka

Kepesertaan promosi investasi baik regional

  1

  1

  1

  1 1 event rangka menciptakan maupun nasional lapangan kerja seluas- luasnya Persentase tingkat pengangguran

  5.55

  5.34

  5.09

  4.8 4.47 % Tingkat Partisipasi angkatan kerja 81 83.11 82.51 82.55 82.27 %

2. Terbangunnya suatu Terwujudnya Jumlah desa yang menangani

  5

  6

  8

  8 8 desa pemerintahan yang kesejahteraan kesejahteraan sosial masyarakat dipercaya oleh sosial masyarakat

Jumlah penyandang cacat dan penyandang

  20

  30

  30

  40 40 orang masyarakat

masalah sosial yang meningkat

keterampilannya Jumlah transmigrasi yang ditempatkan

  35

  40

  40

  45

  45 KK

Jumlah kerja sama dengan daerah dalam

  3

  3

  3

  3

  3 Mou penyelenggaraan transmigrasi

  11 LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015

2.3. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 2011-2015

  lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT). lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Indikator Kinerja Utama Dinsosnakertrans sabagaimana yang tertuang dalam dokuman Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2011-2015 sebagaimana berikut :

  12 LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015

  13 Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali 2011-2015 No Sasaran Renstra Indikator Kinerja Utama Satuan Penanggungjawab Sumber Data Keterangan

  PJTKI) Orang Dinsosnakertrans Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja

  Desa Dinsosnakertrans Bidang Sosial Jumlah penyandang cacat dan masalah sosial yang meningkat ketrampilannya.

  MOU Dinsosnakertrans Bidang Transmigrasi Jumlah desa yang menangani kesejahteraan sosial masyarakat.

  KK Dinsosnakertrans Bidang Transmigrasi Jumlah kerjasama dengan daerah dalam penyelenggaraan transmigran

  4.1.8. Terwujudnya kesejahteraan sosial Jumlah transmigran yang ditempatkan

  Tingkat partisipasi angkatan kerja. % Dinsosnakertrans Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja

  Kepesertaan promosi investasi baik regional maupun nasional Event Dinsosnakertrans Dinsosnakertrans Prosentase tingkat pengangguran. % Dinsosnakertrans Dinsosnakertrans

  3.1.4. Menurunnya tingkat pengangguran terbuka Pencari kerja yang ditempatkan (via

  1

  7 1.

  6

  5

  4

  3

  2

  Orang Dinsosnakertrans Bidang Sosial

2.4. RENCANA KINERJA TAHUN 2015

  Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinsosnakertrans Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinsosnakertrans Kabupaten Boyolali 2011-2015 dengan mengambil target Tahun 2014 dengan memperhatikan Permensos No 129/HUK/2008 tentang SPM Bidang Sosial dan Permenakertrans No.PER.04/MEN/X/2010 tentang SPM Bidang Ketenagakerjaan.

  Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali selengkapnya tertuang dalam Matrik Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 sebagaimana berikut:

  14 LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015

  15 Tabel 2.3

Rencana Kinerja Tahun 2015

  6. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat 52 %

  6. Prosentase (%) PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya

  5. Prosentase (%) PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar 80 %

  3 MOU

  4. Jumlah kerjasama dengan daerah dalam penyelenggaraan transmigrasi

  25 KK

  3. Jumlah transmigrasi yang ditempatkan

  40 Orang

  2. Jumlah penyandang cacat dan penyandang masalah sosial yang meningkat keterampilannya

  8 Desa

  1. Jumlah desa yang menangani kesejahteraan sosial masyarakat

  3. Terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat

  8. Besaran Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan 40 %

  7. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan 60 %

  70 %

  No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

  Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi.

  4. Persentase tingkat pengangguran 4,47 % 5.

  3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 82,27 %

  2. Pencari kerja yang ditempatkan via PJTKI 2.000 Orang

  1 Event

  1. Kepesertaan promosi investasi baik regional maupun nasional

  Menurunnya tingkat pengangguran terbuka

  3. Tersusunnya laporan tepat waktu 95 % 2.

  2. Tercukupinya dan terpeliharanya sarana dan prasarana aparatur 95 %

  1. Tercukupinya sarana pelayanan administrasi perkantoran 95 %

  Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis

  3 4 1.

  2

  1

  60 % LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015

  16 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

  1

  4. Besaran pengujian peralatan di perusahaan 42 %

  41 %

  2. Besaran kasus yang diselesaiakan dengan Perjanjian Bersama (PB) 45 %

  1. Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek 49 %

  pekerja dan terciptanya iklim usaha yang kondusif

  11. Prosentase (%) penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial 40 %

  10. Prosentase (%) korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan prasarana tanggap darurat lengkap 80 %

  9. Prosentase (%) korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat 80 %

  60 %

  8. Prosentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial

  7. Prosentase (%) panti sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial 80 %

  4

  3

  2

3. Meningkatnya kesejahteraan

3. Besaran Pemeriksaan Perusahaan

2.5. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015

  Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut kedalam sejumlah program. Setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program.

  Penetapan Kinerja merupakan pernyataan/ kesepakatan/ perjanjian kinerja untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Penetapan Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2011-2015, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. Berikut Penetapan Kinerja Perubahan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

  

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015

DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN BOYOLALI

Target No Sasaran Indikator Kinerja Sebelum Setelah Perubahan Perubahan (1) (2) (3) (4) (5)

1. Terwujudnya

  1. Persentase (%) PMKS yang menerima 60 % 60 % kesejahteraan sosial program pemberdayaan sosial melalui masyarakat kelompok usaha bersama (KUBE) atau kelompok sosial lainnya.

2. Jumlah desa yang menangani 8 desa 8 desa kesejahteraan sosial masyarakat.

  3. Jumlah penyandang cacat dan 40 orang 40 orang penyandang masalah sosial yang meningkat keterampilannya.

  4. Prosentase (%) PMKS yang 80 % 80 % memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar.

  5. Prosentase (%) korban bencana yang 80 % 80 % menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat.

  6. Prosentase (%) korban bencana yang 70 % 70 % dievakuasi dengan menggunakan

prasarana tanggap darurat lengkap

Prosentase (%) penyandang cacat fisik

  7. 40 % 40 % dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial.

  17

  Target No Sasaran Indikator Kinerja Sebelum Setelah Perubahan Perubahan (1) (2) (3) (4) (5)

  8. Prosentase (%) panti sosial yang 80 % 80 % menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial.

  9. Prosentase (%) wahana kesejahteraan 60 % 60 % sosial berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial.

  

Jumlah transmigran yang ditempatkan.

  10.

  25 KK

  20 KK

Jumlah kerja sama dengan daerah

  11.

  3 MOU

  3 MOU

dalam penyelenggaraan transmigrasi

  2. Menurunnya tingkat

  1. Kepesertaan promosi investasi baik 1 event 1 event pengangguran terbuka regional maupun nasional

  Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat

  80

  80 2. (IKM)

  3. Besaran tenaga kerja yang 70 % 70 % mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

  4. Pencari kerja yang ditempatkan via 2000 orang 2000 orang PJTKI

  5. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 82.27 % 82.27 % Besaran tenaga kerja yang 58 % 58 % 6. mendapatkan pelatihan kewirausahaan

  7. Besaran Pencari kerja yang terdaftar 61,43 % 61,43 % yang ditempatkan

  8. Persentase tingkat pengangguran 4.47 % 4.47 %

  9. Besaran kasus yang diselesaikan 45 % 45 % dengan Perjanjian Bersama (PB) Besaran pekerja/ buruh yang menjadi 49 % 49 %

  10. peserta program Jamsostek

  11. Besaran Pemeriksaan Perusahaan 41 % 41 %

  12. Besaran pengujian peralatan di 42 % 42 % perusahaan

Terwujudnya gedung asrama Balai

  3. Terwujudnya tata 1. 1 unit 1 unit pemerintahan yang Latihan Kerja lebih bersih, berwibawa, konstitusional efektif dan demokrastis

  18 Sedangkan Program dan Anggaran adalah sebagai beikut:

  Anggaran No Program Sebelum Setelah Ket Perubahan Perubahan

  1. Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 389.664.000 Rp. 416.666.000 APBD

  2. Program Peningkatan Sarana dan Rp. 213.062.000 Rp. 330.130.000 APBD Prasarana Aparatur

  3. Peningkatan pengembangan Rp. 14.540.000 Rp. 14.540.000 APBD sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

  4. Pemberdayaan Fakir Miskin, Rp. 216.610.000 Rp. 456.955.000 APBD Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya.

  5. Pelayanan dan Rehabilitasi Rp. 305.784.000 Rp. 305.784.000 APBD Kesejahteraan Sosial

  6. Pembinaan anak terlantar Rp. 24.609.000 Rp. 24.609.000 APBD

  7. Pembinaan para penyandang Rp. 94.555.000 Rp. 94.555.000 APBD cacat dan eks trauma.

  8. Pembinaan panti asuhan/ panti Rp. 59.275.000 Rp. 59.275.000 APBD jompo

  9. Pemberdayaan Kelembagaan Rp. 161.066.000 Rp. 186.066.000 APBD Kesejahteraan Sosial

  10. Pengembangan wilayah Rp. 308.650.000 Rp. 387.460.000 APBD transmigrasi

  11. Peningkatan Kualitas dan Rp. 1.437.349.000 Rp. 1.437.349.000 APBD Produkifitas Tenaga Kerja

  12. Peningkatan Kesempatan Kerja Rp. 572.803.000 Rp. 572.803.000 APBD

  13. Perlindungan dan Pengembangan Rp. 363.477.000 Rp. 363.477.000 APBD Lembaga Ketenagakerjaan TOTAL Rp. 4.381.409.000 Rp. 4.649.669.000 APBD

  19

  B B A A B B

  

I

I

  I I

  I I A K U N T A B

  I L

  I T A S K

  I N E R J A A K U N T A B

  I L

  I T A S K

  I N E R J A

  Akuntabilitas kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan perwujudan kewajiban Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali Tahun 2014 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

3.1 Hasil Pengukuran Kinerja

  Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/ kualitas keluaran (output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/ program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya (tahun 2015). Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (tahun 2015) dan DPA Perubahan tahun 2015. Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran

  (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

  Transmigrasi dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2015 dan DPA Perubahan 2015.

  a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

  b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

  Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target pada Dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) melalui media berupa formulir Pengukuran Kinerja. Pada tahun anggaran 2015, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah melaksanakan berbagai program/kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Penilaian capaian kinerja menggunakan 4 (empat) skala pengukuran dengan rumus dan kategori sebagai berikut :

  1. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tinginya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus :

  Realisasi Capaian Indikator Kinerja = X 100% Rencana

  2. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan rumus :

  Rencana

  X – (Realisasi-Rencana) Capaian Indikator Kinerja = Rencana 100%

  Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 100 % = Sangat Baik (A)

  b. 76% sampai 100% = Baik (B)

  c. 56% sampai 75 % = Cukup (C)

  d. Kurang dari 55 % = Kurang (K) Capaian kinerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi