Strategi Global ISIS accelerator esasari
Strategi Global ISIS
Oleh Angga Gumilar
ISIS memiliki tujuan untuk mengembangkan kekhalifahannya dan
mengawali perang global. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, ISIS
telah menentukan strategi untuk tetap mempertahankan eksistensinya
dana melakukan ekspansi melalui tiga lingkaran geografis:
1. Lingkaran dalam (interior ring)
merupakan wilayah pusat komando ISIS yang meliputi Iraq dan
Suriah serta negara-negara terdekatnya seperti Lebanon, Yordania,
dan Israel-Palestina. Misi utama ISIS pada kawasan ini adalah untuk
melakukan
pertahanan
agresif
dengan
cara
menghancurkan
kapabilitas militer negara, paramiliter, dan kelompok-kelompok
jihadis lainnya yang dianggap dapat mengancam kekuasaan ISIS.
Saat ini ISIS tengah berupaya untuk menghancurkan Iraq dimana
secara
bersamaan
ISIS
juga
mempersiapakan
diri
untuk
menghancurkan rezim Assad di Suriah. Disamping itu ISIS juga
mengeksploitasi ketegangan sektarian dikedua negara dengan
tujuan untuk meningkatkan kekerasan, memecah belah, dan
memunculkan naarasi ekstermisme. ISIS juga mempropaganda
kelompok-kelompok sunni yang termarjinalkan dan memprovokasi
kekuatan-kekuatan miloter negara-negara terdekat seperti Yordania,
Israel, Palestina, Turkey, dan Lebanon.
2. Lingkaran Near abroad
merupakan wilayah terdekat dari lingkaran dalam ISIS yang terdiri
dari negara-negara Arab lainnya dan wilayah Afrika Utara ditambah
dengan Afganistan dan Pakistan. Kedua lingkaran geografis ini
merupakan wilayah-wilayah dimana ISIS telah beroperasi untuk
melakukan
ekspansinya
dengan
membangun
affiliasi
regional
dengan ISIS mendorong kelompok-kelompok bersenjata pada level
domestik untuk bersumpah dalam berafiliasi dengan ISIS dan
mengambil alih kota-kota dan provinsi-provinsi untuk tunduk
dibawah kepemimpinan ISIS.
3. lingkaran Far abroad
merujuk pada wilayah-wilayah diluar lingakaran dalam dan near
abroad seperti Eropa, Amerika dan Asia. Dari ketika kawasan tersebut
ISIS lebih fokus pada Eropa dimana populasi muslimnya saat ini
dianggap signifikan dan merupakan kawasan yang paling cocok bagi
ISIS untuk menebar teror daripada di Asia dan Amerika. Tujuan utama
ISIS pada kwasan ini adlah untuk mempersiapkan peperangan terbuka.
ISIS berkompetisi dengan AL-Qaeda untuk memperebutkan kekuasaan
atas pergerakan jihadis global
ISIS berniat untuk mempolarisasi komunitas-komunitas muslim dan
mengisolasi
para
pendukungnya
di
lingkaran
far
abroad.
ISIS
memfokuskan pertahanan dan ekspansinya pada lingkaran dalam dan
lingkaran near aboad sedangkan di lingkaran far abroad ISIS fokus
pada terrorisme.
Gerakan ISIS pada kawasan ini tidaklah terkonsentrasi seperti pada
lingkaran near abroad. Akan tetapi, serangan-serangan ISIS di negaranegara non muslim menunjukan bahwa ISIS sedang membangun
narasi ekstrimisme dengan harapan komunitas-momunitas muslim di
negara-negara non-muslim dimarginalisasi oleh sistem global sehingga
mereka melirik ISIS sebagai alternatif.
Sumber:
Gambhir, Harleen. ISIS’s Global Strategy: A War game. Middle East Security
Report 28. ISW: July, 2015
Lewis, Jessica D. The Islamic State: A Counter Strategy for A Counter-State.
Middle East Security Report 21. ISW. July, 2014
Oleh Angga Gumilar
ISIS memiliki tujuan untuk mengembangkan kekhalifahannya dan
mengawali perang global. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, ISIS
telah menentukan strategi untuk tetap mempertahankan eksistensinya
dana melakukan ekspansi melalui tiga lingkaran geografis:
1. Lingkaran dalam (interior ring)
merupakan wilayah pusat komando ISIS yang meliputi Iraq dan
Suriah serta negara-negara terdekatnya seperti Lebanon, Yordania,
dan Israel-Palestina. Misi utama ISIS pada kawasan ini adalah untuk
melakukan
pertahanan
agresif
dengan
cara
menghancurkan
kapabilitas militer negara, paramiliter, dan kelompok-kelompok
jihadis lainnya yang dianggap dapat mengancam kekuasaan ISIS.
Saat ini ISIS tengah berupaya untuk menghancurkan Iraq dimana
secara
bersamaan
ISIS
juga
mempersiapakan
diri
untuk
menghancurkan rezim Assad di Suriah. Disamping itu ISIS juga
mengeksploitasi ketegangan sektarian dikedua negara dengan
tujuan untuk meningkatkan kekerasan, memecah belah, dan
memunculkan naarasi ekstermisme. ISIS juga mempropaganda
kelompok-kelompok sunni yang termarjinalkan dan memprovokasi
kekuatan-kekuatan miloter negara-negara terdekat seperti Yordania,
Israel, Palestina, Turkey, dan Lebanon.
2. Lingkaran Near abroad
merupakan wilayah terdekat dari lingkaran dalam ISIS yang terdiri
dari negara-negara Arab lainnya dan wilayah Afrika Utara ditambah
dengan Afganistan dan Pakistan. Kedua lingkaran geografis ini
merupakan wilayah-wilayah dimana ISIS telah beroperasi untuk
melakukan
ekspansinya
dengan
membangun
affiliasi
regional
dengan ISIS mendorong kelompok-kelompok bersenjata pada level
domestik untuk bersumpah dalam berafiliasi dengan ISIS dan
mengambil alih kota-kota dan provinsi-provinsi untuk tunduk
dibawah kepemimpinan ISIS.
3. lingkaran Far abroad
merujuk pada wilayah-wilayah diluar lingakaran dalam dan near
abroad seperti Eropa, Amerika dan Asia. Dari ketika kawasan tersebut
ISIS lebih fokus pada Eropa dimana populasi muslimnya saat ini
dianggap signifikan dan merupakan kawasan yang paling cocok bagi
ISIS untuk menebar teror daripada di Asia dan Amerika. Tujuan utama
ISIS pada kwasan ini adlah untuk mempersiapkan peperangan terbuka.
ISIS berkompetisi dengan AL-Qaeda untuk memperebutkan kekuasaan
atas pergerakan jihadis global
ISIS berniat untuk mempolarisasi komunitas-komunitas muslim dan
mengisolasi
para
pendukungnya
di
lingkaran
far
abroad.
ISIS
memfokuskan pertahanan dan ekspansinya pada lingkaran dalam dan
lingkaran near aboad sedangkan di lingkaran far abroad ISIS fokus
pada terrorisme.
Gerakan ISIS pada kawasan ini tidaklah terkonsentrasi seperti pada
lingkaran near abroad. Akan tetapi, serangan-serangan ISIS di negaranegara non muslim menunjukan bahwa ISIS sedang membangun
narasi ekstrimisme dengan harapan komunitas-momunitas muslim di
negara-negara non-muslim dimarginalisasi oleh sistem global sehingga
mereka melirik ISIS sebagai alternatif.
Sumber:
Gambhir, Harleen. ISIS’s Global Strategy: A War game. Middle East Security
Report 28. ISW: July, 2015
Lewis, Jessica D. The Islamic State: A Counter Strategy for A Counter-State.
Middle East Security Report 21. ISW. July, 2014