BULLETBAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN KEWAR docx

•BAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DALAM
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
UTUH SARJANA ATAU
PROFESIONAL

K o n s e p
U r g e n s i
P e n d i d i
K e w a r g a n e
d a l a m
P e n c
K e h i d u p a n

d a n
d a r i
k a n
g a r a a n
e r d a s a n
B a n g s a


Apakah warga negara itu?

Presenter: Atina Putri Sholihaty (14/363410/TK/41537)

3

S TAT U S K E WA R G A N E G A R A A N ?
ASAS IUS SOLI

ASAS IUS SANGUINIS

Presenter: Atina Putri Sholihaty (14/363410/TK/41537)

4

Siapa saja yang dapat disebut sebagai warga negara
Indonesia?
UU No 12 Tahun 2006

1


Setiap Orang yang sebelum berlakunya
Undang-Undang tersebut telah menjadi
WNI.

2

Anak yang lahir dari perkawinan yang
sah dari ayah & ibu WNI.

3

Anak yang lahir dari perkawinan yang
sah dari ayah WNI & ibu WNA (Warga
Negara Asing) atau sebaliknya.

4
5
6


Anak yang lahir dari perkawinan yang
sah dari seorang Ibu WNI & ayahnya
tidak memiliki kewarganegaraan atau
hukum Negara asal ayahnya tidak
memberikan kewarganegaraan kepada
anak tersebut.
Anak yang lahir dalam tenggang waktu
300 hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah, Dan
sang ayah adalah WNI.

Anak yang lahir diluar perkawinan yang
sah dari Ibu WNI.

Presenter: Atina Putri Sholihaty (14/363410/TK/41537)

5

Siapa saja yang dapat disebut sebagai warga negara
Indonesia?

UU No 12 Tahun 2006

78

Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah
dari Ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah
WNI sebagai anaknya & pengakuan itu
dilakukan sebelum anak telah berusia 18 (
delapan belas ) tahun atau belum kawin.

Anak yang lahir di wilayah Negara Indonesia
yang pada waktu lahirnya tidak jelas status
kewarganegaraan ayah maupun ibunya.

Presenter: Atina Putri Sholihaty (14/363410/TK/41537)

6

Perolehan Kewarganegaraan Indonesia
UU No 12 Tahun 2006


1
2
3

Setiap Orang yang sebelum berlakunya
Undang-Undang tersebut telah menjadi
WNI.

Anak yang lahir dari perkawinan yang
sah dari ayah & ibu WNI.

Anak yang lahir dari perkawinan yang
sah dari ayah WNI & ibu WNA (Warga
Negara Asing) atau sebaliknya.

4
5
6


Anak yang lahir dari perkawinan yang sah
dari seorang Ibu WNI & ayahnya tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum
Negara asal ayahnya tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut.
Anak yang lahir dalam tenggang waktu
300 hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah, Dan
sang ayah adalah WNI.

Anak yang lahir diluar perkawinan yang
sah dari Ibu WNI.

Presenter: Atina Putri Sholihaty (14/363410/TK/41537)

7

Perolehan
Kewarganegar
aan Indonesia

Menurut Undang-Undang No 62
Tahun 1958

1

Karena kelahiran

2

Karena pengangkatan

3

Karena dikabulkannya permohonan

4

Karena pewarganegaraan

Presenter: Atina Putri Sholihaty (14/363410/TK/41537)


1

Karena kelahiran

25

Karena turut ayah dan atau ibu

36

Karena pernyataan

Perolehan
Kewarganegaraan
Indonesia
Menurut Undang-Undang No 62
Tahun 1958

4


Karena pewarganegaraan

Presenter: Atina Putri Sholihaty (14/363410/TK/41537)

Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Ti n g g i

Mahasiswa dan Sarjana

Profesional

Presenter: Atina Putri Sholihaty (14/363410/TK/41537)

10

Menanya Alasan Mengapa
Diperlukan Pendidikan
Kewarganegaraan


• Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata
pelajaran wajib dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.
Pendidikan Kewarganegaraan harus memberikan perhatiannya
kepada pengembangan nilai, moral, dan sikap perilaku siswa. Misi
dari Pendidikan Kewarganegaraan sendiri adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Sejatinya, Pendidikan Kewarganegaraan adalah
studi tentang kehidupan kita sehari-hari, mengajarkan bagaimana
menjadi warga negara yang baik, warga negara yang menjunjung
tinggi nilai-nilai Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.
Said Nabil Khalifa

• Dasar mengapa Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan sampai
tingkat Perguruan Tinggi adalah Pasal 37 ayat (1) dan (2)UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan wajib dimuat dalam kurikulum
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi yang
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan Pancasila
dan UUD 1945.


Said Nabil Khalifa

• Berdasarkan Pasal 3 Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006
tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi, Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan salah satu kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK) yang dirancang untuk memberikan pengertian
kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan dasar
berkenaan dengan hubungan antar warga negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara sebagai bekal agar menjadi warga negara
yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
Said Nabil Khalifa

• Karena sejatinya pula, mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang di
mana pada masanya nanti bibit ini akan melahirkan pemimpin dunia.
Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan
menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan
tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami proses pembenahan,
pembekalan, penentuan, dan akhirnya pemutusan prinsip diri.
Negara, masyarakat masa datang, diperlukan ilmu yang cukup untuk
dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.

Said Nabil Khalifa

• Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan
terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara
dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan
pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.

Said Nabil Khalifa

• Rasa kewarganegaraan yang tinggi, akan membuat kita tidak akan
mudah goyah dengan iming-iming kejayaan yang sifatnya hanya
sementara. Selain itu kita tidak akan mudah terpengaruh secara
langsung budaya yang bukan berasal dari Indonesia dan juga
menghargai segala budaya serta nilai-nilai yang berlaku di negara kita.
Memiliki sikap tersebut tentu tidak bisa kita peroleh begitu saja
tanpa belajar. Oleh karena itu mengapa Pendidikan Kewarganegaraan
masih sangat penting untuk kita pelajari.

Said Nabil Khalifa

• Memahami mata kuliah Pendidikan Kewarganegaaraan adalah salah
satu upaya untuk membangkitkan kembali semangat kebangsaan
generasi muda, khususnya mahasiswa dalam menghadapi pengaruh
globalisasi dan mengukuhkan semangat bela negara. Tujuannya
adalah untuk memupuk kesadaran cinta tanah air, mengetahui
tentang hak dan kewajiban dalam usaha pembelaan negara, serta
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.

Said Nabil Khalifa

• Oleh karena itu Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting
manfaatnya, maka di masa depan harus segera dilakukan perubahan
secara mendasar konsep, orientasi, materi, metode dan evaluasi
pembelajarannya. Tujuannya adalah agar membangun kesadaran
para pelajar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan
mampu menggunakan sebaik-baiknya dengan cara demokratis dan
juga terdidik.

Said Nabil Khalifa

Asgard Susanto Utomo

Menurut undang-undang Republik Indonesia nomer 20 tahun 2003
pasal 37 ayat 2:
Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat:
a. Pendidikan agama;
b. Pendidikan kewarganegaraan; dan
c.
Bahasa.

Asgard Susanto Utomo

Pendidikan Kewarganegaraan mengandung 3 unsur:
• Unsur Historis
• Unsur Sosiologis
• Unsur Politik

Asgard Susanto Utomo

Unsur Historis
Pancasila

Undang-undang dasar 1945

Sejarah
Indonesia
Asgard Susanto Utomo

Unsur Soliologis
Norma

Unsur Politik
Bela
Negara

Sistem
Negara

Asgard Susanto Utomo

SUMBER PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

HISTORIS
SOSIOLOGIS

POLITIS
Andhika Pinasti P
17/410302/TK/45569

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ????

Andhika Pinasti Putri 17/410302/TK/45659

HISTORIS
• PKn sudah dikenal semenjak SEBELUM PROKLAMASI
• Tahun 1908 berdiri Budi Utomo  MULAI MUNCUL KESADARAN
SEBAGAI BANGSA
- Masa Radikal/nonkooperasi 1920-1930 : PKI, PI, PNI
- Masa Moderat/Kooperasi 1930-1942 : Parindra, Partindo, Gapi
MELEPASKAN DIRI DARI PENJAJAHAN BELANDA

Andhika Pinasti Putri 17/410302/TK/45659

…lanjutan
• Tahun 1928 muncul Sumpah Pemuda
DASAR MEMBANGKITNYA RASA NASIONALISME ,pemuda
Indonesia ditindas dan disiksa
BERJUANG BERSAMA - SAMA

Andhika Pinasti Putri 17/410302/TK/45659

Setelah Indonesia MERDEKA
• MEMPERTAHANKAN kemerdekaan  butuh proses
pendidikan
Prof. Nina Lubis (2008) , seorang sejarawan
menyatakan ,
… dahulu, musuh itu jelas : penjajah yang tidak memberikan ruang
untuk mendapatkan keadilan, tetapi ari dalam negeri sendiri : korupsi
yang merajalela, ketidakadilan, pelangggaran HAM, kemiskinan,
ketidakmerataan ekonomi, penyalahgunaan kekuasaan, tidak
e ghor ati harkat da
artabat ora g lai , suap e yuap, dll.”
Andhika Pinasti Putri 17/410302/TK/45659

SOSIOLOGIS
• Penerapan PKn pada masa ini  pidato oleh pemimpin-pemimpin
• Pidato tersebut berisi ajakan untuk mempertahankan tanah air
dalam dimensi sosiologis
• Sangat penting untuk menjaga, memlihara, dan mempertahankan
eksistensi Negara-Bangsa

Andhika Pinasti Putri 17/410302/TK/45659

…..lanjutan

• Terbit buku CIVICS  Manusia dan Masjarakat Baru Indonesia oleh
Mr. Soepardo, Mr. M. Hoetaoeroek, Soeroyo Warsid, SUMARDJO,
Chalid Rasjidi, Soekarno, dan Mr. J.C.T. Simorangkir

• keluarnya dekrit presiden : melakukan pembaharuan pendidikan
nasional. Buku mengenai hak-hak dan kewajiban WNI.

POLITIS
Orde Lama

Orde Baru - Sekarang

Amalia Agung P
17/410300/TK/45657

Orde Lama (Somantri, 1972):
•Kewarganegaraan (1957)
Cara pemerolehan dan kehilangan
kewarganegaraan
•Civics (1962)
Nation and character building ; sejarah
Kebangkitan Nasional, UUD pidato politik
kenegaraan
•Pendidikan Kewargaan Negara (1968)

Amalia AP

Orde Baru
Kurikulum 1968
Sekolah Dasar

Sekolah Menengah

Penghilangan materi dan metode yang
bersifat indoktrinatif

Amalia AP

Sekolah Dasar

• Pembinaan Jiwa
Pancasila
• Fokus pada
pembentukan mental
dan moral Pancasila
• Mencakup sejarah
Indonesia, Ilmu Bumi,
dan Pengetahuan
Kewargaan Negara

Pendidikan Agama
Pendidikan
Kewargaan Negara
Bahasa Indonesia
Bahasa Daerah
Olahraga

Amalia AP

Sekolah Menengah

• Pembinaan Jiwa
Pancasila
• Inti materi :
1. Pancasila dan UUD
1945
2. Ketetapan MPRS
1966 dan
selanjutnya
3. PBB
• Disampaikan dengan
pendekatan korelasi
Amalia AP

Pendidikan Agama
Pendidikan
Kewargaan Negara
Bahasa Indonesia
Olahraga

KURIKULUM 1994
Pendidikan Moral
Pancasila

Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan

• Undang-Undang Republik Indonesia No. 2
Tahun 1989 (Sistem Pendidikan Nasional)
• Pasal 2 :
Isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang
pendidikan wajib memuat :
1. Pendidikan Pancasila
2. Pendidikan Agama
3. Pendidikan Kewarganegaraan
Amalia AP

KURIKULUM 1975 (Depdikbud,
1982)
Pendidikan
Kewargaan Negara

Pendidikan Moral
Pancasila

• TAP MPR No. II/MPR/1978 (Pedoman
Penghayatan dan Pengalaman Pancasila)
• P4 berlaku untuk semua lapisan masyarakat
• Sejarah, Ilmu Bumi, dan Ekonomi digabung
dalam mata pelajaran IPS
• Kajian materi PMP hanya menyangkut
Pancasila dan UUD 1945
Amalia AP

PKn 2006 dan PPKn 2013
PPKn 2013

PKn 2006
1. Persatuan dan
kesatuan bangsa;
2. Norma, hukum, dan
peraturan;
3. Hak asasi manusia;
4. Kebutuhan warga
negara;
5. Konstitusi negara;
6. Kekuasaan dan
politik;
7. Pancasila;
8. Globalisasi.
Amalia AP

1.

2.
3.

4.

Pancasila, sebagai dasar
negara dan pandangan
hidup bangsa;
UUD 1945, sebagai
landasan konstitusional;
Bhinneka Tunggal Ika,
sebagai wujud
keberagaman yang
kohesif dan utuh;
NKRI sebagai bentuk
negara Indonesia.

Kesimpulan

• Historis
PKn mengalami perubahan secara istilah
maupun substansi sesuai peraturan
perundangan, iptek, perubahan masyarakat,
dan tantangan global.
• Sosiologis
PKn mengalami perubahan mengikuti
perubahan yang terjadi di masyarakat.
• Politis
PKn akan terus mengalami perubahan sejalan
dengan perubahan sistem ketatanegaraan dan
pemerintahan, terutama perubahan konstitusi.

D. Membangun Argumen
tentang Dinamika dan Tantangan
Pendidikan Kewarganegaraan



⊡“...different constitutions req uire
⊡different types of good citiz en... because
⊡there are different sorts of civ ic function.”
Audinia Alquratul Aini
17/410304/TK/45661

⊡APA

KESIMPULANNYA?

⊡setiap

konstitusi mensyaratkan kriteria warga
⊡negara yang baik karena setiap konstitusi memiliki
ketentuan tentang warga negara.

Audinia Alquratul Aini
17/410304/TK/45661

⊡konstitusi

yang berbeda akan menentukan profil
⊡warga negara yang berbeda. Hal ini akan berdampak
pada model pendidikan kewarganegaraan yang perlu
disesuaikan dengan konstitusi yang berlaku di negara
tersebut

Audinia Alquratul Aini
17/410304/TK/45661

CONTOH
⊡pendidikan

kewarganegaraan di Amerika
Serikat (AS) membelajarkan warga
⊡mudanya tentang sistem presidensiil,
mekanisme check and balances,
⊡prinsip federalisme, dan nilai nilai indiv idual
Audinia Alquratul Aini
17/410304/TK/45661

⊡TETAPI,

Pendidikan kewarganegaraan tidak
hanya didasarkan pada konstitusi negara yang
bersangkutan, namun juga tergantung pada tuntutan
perkembangan zaman dan masa depan.

Audinia Alquratul Aini
17/410304/TK/45661

CONTOH
⊡kecenderungan

masa depan bangsa meliputi
isu tentang HAM , pelaksanaan demokrasi, dan
⊡lingkungan hidup. Sebagai warga negara
muda, mahasiswa perlu memahami, memiliki
kesadaran dan partisipatif terhadap gejala
demikian.
Audinia Alquratul Aini
17/410304/TK/45661



Audinia Alquratul Aini
17/410304/TK/45661

⊡Era globalisasi yang ditandai oleh
perkembangan yang begitu cepat dalam bidang
teknologi informasi mengakibatkan perubahan
dalam semua tatanan kehidupan termasuk perilaku
warga negara, utamanya peserta didik

Audinia Alquratul Aini
17/410304/TK/45661



PERAN PEMBELAJARAN
PPKN TERHADAP IPTEK
Audinia Alquratul Aini
17/410304/TK/45661

⊡PK n

perlu mendorong warga negara
⊡agar mampu memanfaatkan pengaruh positif
perkembangan iptek untuk membangun
⊡negara bangsa. Sebaliknya PK n perlu
melakukan interv ensi terhadap perilaku
negatif warga negara yang cenderung negatif

Audinia Alquratul Aini
17/410304/TK/45661

F. Rangkuman Hakikat dan Pentingnya Pendidikan
Kewarganegaraan
1. Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata
pendidikan dan kata kewarganegaraan”.
Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya, sedangkan
kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan
dengan warga negara.

Bening A Dinasti
17/410308/TK/45665

2. Secara yuridis, pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air

Bening A Dinasti
17/410308/TK/45665

3. Secara terminologis, pendidikan kewarganegaraan
adalah program pendidikan yang berintikan
demokrasi politik, diperluas dengan sumber-sumber
pengetahuan lainnya: pengaruh-pengaruh positif dari
pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua.
Kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa
untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak
demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Bening A Dinasti
17/410308/TK/45665

4. Negara perlu menyelenggarakan pendidikan
, kewarganegaraan karena setiap generasi adalah
orang baru yang harus mendapat pengetahuan,
sikap/nilai dan keterampilan agar mampu
mengembangkan warga negara yang memiliki watak
atau karakter yang baik dan cerdas (smart and good
citizen) untuk hidup dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara sesuai dengan demokrasi
konstitusional.

Bening A Dinasti
17/410308/TK/45665

5. Secara historis, PKn di Indonesia awalnya
diselenggarakan oleh organisasi pergerakan yang
bertujuan untuk membangun rasa kebangsaaan dan
cita-cita Indonesia merdeka. Secara sosiologis, PKn
Indonesia dilakukan pada tataran sosial kultural oleh
para pemimpin di masyarakat yang mengajak untuk
mencintai tanah air dan bangsa Indonesia. Secara
politis, PKn Indonesia lahir karena tuntutan.
Konstitusi atau UUD 1945 dan sejumlah kebijakan
Pemerintah yang berkuasa sesuai dengan masanya.

Bening A Dinasti
17/410308/TK/45665

6. Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa
menghadapi dinamika perubahan dalam sistem
ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bening A Dinasti
17/410308/TK/45665

7. PKn Indonesia untuk masa depan sangat ditentukan
oleh pandangan bangsa Indonesia, eksistensi
konstitusi negara, dan tuntutan dinamika
perkembangan bangsa

Bening A Dinasti
17/410308/TK/45665

G. Praktik Kewarganegaraan 1
Bentuklah kelompok terdiri 5-7 orang
1. Anda identifikasi sebuah masalah bangsa yang dapat diantisipasi
melalui pendidikan kewarganegaraan. Apakah masalah itu muncul
dariperkembangan IPTEKS, tuntutan dan kebutuhan masyarakat, atau
kah tantangan global saat ini
2. Kumpulkanlah data dan informasi untuk mendeskripsikan lebih lanjut
tentang masalah tersebut
3. Kemukakan program pendidikan kewarganegaraan seperti apa yang
dapat dilakukan guna mengantisipasi masalah tersebut
4. Susunlah bentuk program tersebut secara tertulis

Bening A Dinasti
17/410308/TK/45665

Sekian
Terima Kasih

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA CERPEN-CERPEN KARYA SISWA SMP DALAM MAJALAH HORISON DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP

2 33 89

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI SUMATERA SELATAN

3 52 68