Pancasila sebagai Paradigma dalam Pembangunan

Universitas Widyatama

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya
makalah pendidikan pacasila yang kami beri judul “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN DI
BIDANG EKONOMI” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kita semua harus mengakui bahwa sekarang generasi muda sangat minim atau bahkan sama
sekali tidak mempunyai jiwa nasionalisme dan kesadaran wawasan kebangsaan. Hal ini akan
menyebabkan tidak selarasnya dengan jiwa dan nilai luhur Pancasila, baik sebagai Dasar Negara maupun
sebagai pandangan hidup atau falsafah bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara. Ya, semua orang mengetahui hal tersebut. Tapi tidak semua
orang mengetahui aplikasi Pancasila itu sendiri pada pembangunan di Indonesia ini. Oleh karena itu
tujuan kami membuat makalah ini adalah selain untuk pemenuhan tugas mata kuliah pendidikan
Pancasila ini kami juga berharap agar kita semua sebagai generasi muda penerus bangsa harus
setidaknya mengetahui bahwa Pancasila juga turut ambil bagian dalam pembangunan Indonesia.
Menurut kami ini adalah hal yang sangat dasar dan pengetahuan umum dimana seluruh warga Indonesia
khususnya kami para pelajar untuk mengetahui dan memahami tentang proses Pancasila sebagai
paradigma pembangunan ini.
Diharapkan makalan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa lainnya di Universitas
Widyatama dalam memahami kondisi bangsa dan negara Indonesia secara lebih objektif dan ilmiah,

dimana idealnya Pancasila sebagai nilai kehidupan bangsa Indonesia melekat pada setiap individu warga
Negara Indonesia dimanapun kita berada dan mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, kami berharap segala kritik
dan saran dari Bapak Hafied dan teman-teman mahasiswa Universitas Widyatama semua demi
terbentuknya makalah yang lebih baik lagi dari ini.
Tak lupa kepada Bapak Hafied kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggitingginya karena telah memberi tugas ini. Kami sadar Bapak memberikan tugas ini mempunyai tujuan
pribadi untuk membentuk pribadi kami agar lebih mempunyai jiwa nasionalisme. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan teman-teman kami yang telah memberi dukungan
secara finansial maupun moral.

Bandung, November 2015

Penyusun

Page | 1

Universitas Widyatama

Daftar Isi


Kata Pengantar

1

Daftar Isi

2

BAB 1: Pembahasan

3

1.1 Pengertian Paradigma

1.2 Pancasila Sebagai Paradigma
1.3 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi
1.4 Sistem Ekonomi Pancasila
1.5 Ciri-ciri Ekonomi Pancasila
1.6 Perbandingan Ekonomi Pancasila dengan Ekonomi Lainnya
1.7 Penyimpangan Ekonomi Pancasila yang Terjadi di Indonesia

1.8 Implementasi Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan Kampus

3
3
4
5

6
6
6
7

BAB 2: Kronologis Video

8

BAB 3: Kesimpulan dan Saran

9


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pusaka

9
9
10

Page | 2

Universitas Widyatama

BAB 1
Pembahasan

1.1 Pengertian Paradigma
Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan.
Menurut Thomas Kuhn, Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan
bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah
pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu

cabang ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di
bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan
ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka
bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan
paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah,
dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan
penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.

1.2 Pancasila Sebagai Paradigma
Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi
dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di
Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif
bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau
persekutuan hidup manusia maka tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan tolak
ukur penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan. Nilai-nilai dasar
Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat manusia menurut Pancasila
adalah makhluk monopluralis.
Kodrat manusia yang monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:
a. susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga

b. sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial
c. kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.
Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya meningkatkan harkat
dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga, pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan.
Secara singkat, pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara totalitas.
Pembangunan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat manusia secara
keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia. Pembangunan, meliputi bidang politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan. Dalam makalah ini akan di bahas lebih lanjut mengenai pembangunan di
bidang ekonomi.
Page | 3

Universitas Widyatama

1.3 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi
Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan
pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila. Secara khusus, sistem
ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan kemanusiaan

(sila II Pancasila). Hal ini untuk menghindari adanya persaingan bebas. Ekonomi yang humanistik
mendasarkan pada tujuan demi menyejahterakan rakyat luas. Sistem ekonomi tidak hanya
mengejar pertumbuhan, tetapi demi kesejahteraan seluruh bangsa. Tujuan ekonomi adalah
memenuhi kebutuhan manusia agar manusia menjadi lebih sejahtera. Oleh karena itu, kita harus
menghindarkan diri dari persaingan bebas dan monopoli yang berakibat pada penderitaan
manusia dan penindasan atas manusia satu dengan lainnya. Negara kita melangsungkan
ekonomi berasas kekeluargaan.
Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila Keempat
Pancasila. Sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada pembangunan Sistem
Ekonomi Indonesia. Dengan demikian menunjuk pada pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau
pembangunan Demokrasi Ekonomi atau pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia atau Sistem
Ekonomi Pancasila.
Mubyarko telah mengembangkan ekonomi kerakyatan yaitu ekonomi yang
humanistis yang mendasarkan kesejahteraan rakyat secara luas. Pengembangan ekonomi bukan
hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan demi kesejahteraan atas
kekeluargaan seluruh bangsa. Pengembangan ekonomi mendasarkan pada kenyataan bahwa
tujuan ekonomi itu adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia agar manusia menjadi lebih
sejahtera. Oleh karena itu harus didasarkan pada kemanusiaan yaitu demi mensejahterakan
manusia, ekonomi untuk kesejahteraan menusia sehingga kita harus menghindarkan diri dari
pengembangan ekonomi yang hanya mendasarkan pada persaingan bebas, monopoli dan lainya

yang menimbulkan perderitaan pada manusia.
Dalam Ekonomi Kerakyatan, politik/kebijakan ekonomi harus untuk sebesar-besar
kemakmuran/kesejahteraan rakyat yang harus mampu mewujudkan perekonomian nasional
yang lebih berkeadilan bagi seluruh warga masyarakat (tidak lagi yang seperti selama Orde Baru
yang telah berpihak pada ekonomi besar/konglomerat). Politik Ekonomi Kerakyatan yang lebih
memberikan kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat yang mencakup
koperasi, usaha kecil, dan usaha menengah sebagai pilar utama pembangunan ekonomi
nasional. Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan ini ialah koperasi.
Ekonomi Kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program konkret
pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih mandiri dan lebih mampu mewujudkan
keadilan dan pemerataan pembangunan daerah. Dengan demikian, Ekonomi Kerakyatan akan
mampu memberdayakan daerah/rakyat dalam berekonomi, sehingga lebih adil, demokratis,
transparan, dan partisipatif. Dalam Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Pusat (Negara) yang
demokratis berperan memaksakan pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi
warga atau meningkatkan kepastian hukum.

Page | 4

Universitas Widyatama

Selain itu, sistem hubungan kelembagaan demokratis harus kita perbaiki supaya tidak
ada peluang bagi tumbuh kembangnya kolusi antara penguasa politik dengan pengusaha,
bahkan antara birokrat dengan pengusaha. Bangsa sebagai unsur pokok serta subjek dalam
negara yang merupakan penjelmaan sifat kodrat manusia individu makhluk sosial adalah sebagai
satu keluarga bangsa. Oleh karena itu perubahan dan pengembangan ekonomi harus diletakkan
pada peningkatan harkat martabat serta kesejahteraan seluruh bangsa sebagai satu keluarga.
Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek. Oleh
karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan pembangunan ekonomi
yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar
pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi
Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi
harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk
lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan
kesengsaraan warga negara. Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih
mengacu pada Sila Keempat Pancasila; sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada
pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia. Dengan demikian subjudul ini menunjuk pada
pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau pembangunan Demokrasi Ekonomi atau pembangunan
Sistem Ekonomi Indonesia atau Sistem Ekonomi Pancasila.

1.4 Sistem Ekonomi Pancasila

Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) merupakan sistem ekonomi yang digali dan dibangun
dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang ada dalam
SEP tersebut antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi,
demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
Sebagaimana teori ekonomi Neoklasik yang dibangun atas dasar faham liberal dengan
mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar (Mubyarto, 2002: 68), SEP juga
dibangun atas dasar nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, yang bisa berasal dari
nlai-nilai agama, kebudayaan, adat-istiadat, atau norma-norma, yang membentuk perilaku
ekonomi masyarakat Indonesia. Suatu perumusan lain mengatakan bahwa : “ Dalam Demokrasi
Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut:

Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan
bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan
mempertahankan kelemahan structural ekonomi nasional dan posisi Indonesia dalam
perekonomian dunia.

Sistem etatisme dalam arti bahwa negara berserta aparatus ekonomi negara bersifat
dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi diluar
sektor negara.


Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam
berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan cita-cita
keadilan sosial.” (GBHN 1993).

1.5 Ciri-ciri Ekonomi Pancasila

Page | 5

Universitas Widyatama








Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup
orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan
lain sebagainya.
Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak
swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi
sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah
dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling mendukung.
Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua
untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas
kekeluargaan antar sesama manusia.

1.6 Perbandingan Ekonomi Pancasila dengan Ekonomi Lainnya
Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang
hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi
demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui
kepemilikan individu.
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka
pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi
pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi.
Ekonomi Sosial adalah sumber daya ekonomi atau faktor produksi diklaim sebagai milik
Negara. Sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan
diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Sistem ini lebih menekankan pada kebersamaan
masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perkonomian. Imbalan yang diterimakan pada
orang perorangan didasarkan pada kebutuhannya, bukan berdasarkan jasa yang dicurahkan
Ekonomi Liberal ialah sebuah sistem dimana adanya kebebasam baik untuk produsen
maupun konsumen untuk berusaha yang didalamnya tidak ada campur tangan pemerintah
untuk mempengaruhi mekanisme pasar, jadi semua mekanisme pengatusran harga diserahkan
ke pasar (tergantung mekanisme supply dan demand).

1.7 Penyimpangan Ekonomi Pancasila yang Terjadi di Indonesia
Salah satu contoh penyimpangan sistem ekonomi bertentangan dengan UUD 1945 dan
Pancasila yang dilakukan oleh pemerintah adalah, selama 13 tahun, dari 1997 hingga 2010,
Indonesia surplus dalam ekspor mencapai US$ 25 miliar per tahun. Namun, pemerintah
mengumumkan bahwa cadangan devisa hanya mencapai US$ 78 miliar. Padahal kalau kita
kalikan devisa US$ 25 miliar dengan 13 [tahun] maka akan diperoleh angka devisa mencapai US$
325 miliar.
Artinya, ada dana yang mengalir ke luar negeri atau dengan kata lain kekayaan bangsa Indonesia
tidak berada di dalam negeri. Bagaimana mungkin rakyat akan sejahtera bila uang mengalir
keluar negeri?

1.8 Implementasi Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan Kampus
Page | 6

Universitas Widyatama
Menurut kami, implementasi pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus adalah
seperti contoh-contoh paradigma pancasila diatas kehidupan kampus tidak jauh berbeda dengan
kehidupan tatanan Negara. Jadi kampus juga harus memerlukan tatanan pembangunan seperti
tatanan Negara yaitu politik, ekonomi, budaya, hukum dan antar umat beragama. Untuk
mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maka sebagai makhluk
pribadi sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas rohani manusia. Unsur jiwa manusia
meliputi aspek akal, rasa,dan kehendak. Sebagai mahasiswa yang mempunyai rasa intelektual
yang besar kita dapat memanfaatkan fasilitas kampus untuk mencapai tujuan bersama.
Pembangunan yang merupakan realisasi praksis dalam kampus untuk mencapai tujuan seluruh
mahsiswa harus mendasarkan pada hakikat manusia sebagai subyek pelaksana sekaligus tujuan
pembangunan. Oleh karena itu hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi pembangunan
pengembangan kampus itu sendiri.

Bab 2
Kronologis Video

Page | 7

Universitas Widyatama
Video yang kami tampilkan menceritakan tentang keadaan ekonomi Indonesia akhirakhir ini dimana negara Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi karena melemahnya nilai
rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dollar hampir menembus angka 14.000 per dollar AS, ini
merupakan rekor terburuk sejak tahun 1998. Faktor utama melemahnya nilai tukar rupiah
adalah karena perbaikan ekonomi Amerika Serikat. Pada tahun 2008, negara Amerika sempat
mengalami krisis ekonomi dan mereka memperbaiki ekonomi negara mereka dengan berbagai
kebijakan sehingga hasilnya sekarang dollar berhasil menguat. Karena dollar sudah menguat,
akibatnya membuat mata uang lain negara lain tertekan dan akhirnya melemah.
Nah, apa kebijakan yang Amerika buat sehingga menekan nilai mata uang lain? Paket
kebijakan yang mereka buat adalah quantitative easing yaitu menyuntikkan dana stimulus untuk
membangkitkan daerah ekonomi mereka dari terpaan krisis. Mereka “memompa” dollar dengan
cara obligasi yang kemudian digunakan sebagai stimulus ekonomi yang diharapkan dapat
memutar ulang perekonomian mereka. Kemudian para investor dananya banyak di investasi ke
negara-negara berkembang.
Setelah ekonomi mereka membaik, mereka mengeluarkan kebijakan lanjutan yaitu
tapering off. Kebijakan ini berisi tentang pemotongan dana stimulus yang sebelumnya mereka
lakukan. Akibatnya, para investor hengkang dan pulang kembali ke Amerika. Hal ini
menyebabkan terjadi penurunan jumlah dollar dan nilainya semakin berharga. Ini akan menekan
mata uang global khusus bagi negara-negara berkembang. Dollar berhasil menguat tetapi
perekonomian global menjadi lesu.
Komoditas ekspor andalan Indonesia seperti batu bara, kelapa sawit dan karet menjadi
sepi peminat. Dengan kejadian seperti ini otomatis neraca perdagangan negara Indonesia jadi
tidak seimbang. Tiga tahun terakhir negara kita mengalami defisit dimana eksport menjadi lesu
sedangkan import jalan terus. Inilah faktor yang menyebabkan krisis ekonomi yang terjadi di
Indonesia saat ini.

Bab 3
Kesimpulan dan Saran

Page | 8

Universitas Widyatama

3.1 Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk diterapkan di negara Indonesia yang
terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras dan bahasa. Sehingga jika ideologi Pancasila diganti
oleh ideologi yang berlatar belakang agama, akan terjadi ketidaknyamanan bagi rakyat yang
memeluk agama di luar agama yang dijadikan ideologi negara tersebut. Dengan
mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara, jika melaksanakannya dengan baik,
maka perwujudan untuk menuju negara yang aman dan sejahtera pasti akan terwujud.

3.2 Saran
Untuk mengembangkan nilai-nilai Pancasila dan memadukannya dengan agama,
diperlukan usaha yang cukup keras. Salah satunya kita harus memiliki rasa nasionalisme yang
tinggi. Selain itu, kita juga harus mempunyai kemauan yang keras guna mewujudkan negara
Indonesia yang aman, makmur dan nyaman bagi setiap orang yang berada di dalamnya.

Daftar Pustaka

Tim Penyusun Universitas Widyatama, Diktak Kuliah Pendidikan Pancasila, 2010.
Page | 9

Universitas Widyatama
Kaelan, M.S, Pancasila sebagai Etika Politik, Paradigma Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara,
Yogyakarta, 2013.
http://amikom.ac.id/research/index.php/STI/article/viewFile/6196/4607 | diakses pada 26-11-15 pk 19:16
http://oyikyu.blogspot.co.id/search?q=paradigma+pembangunan | diakses pada 26-11-15 pk 19:17

https://www.youtube.com/watch?v=S3L6RI0mDD8 | diakses pada 26-11-15 pk 19:19

Page | 10