ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNSIQ)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNSIQ)
Nanang Agus Suyono a
a Program Studi Akuntansi Universitas Sains Al- Qur’an (UNSIQ) Wonosobo
a Email: [email protected]
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Riwayat Artikel:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi
Diterima : 24 Februari 2014
mahasiswa akuntansi Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ)
Disetujui : 5 April 2014
terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dan apakah imbalan keuangan, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial,
Kata Kunci:
lingkungan kerja, pertimbangan pasar dan kepribadian
menemukan keuangan, pelatihan profesional,
mempengaruhi persepsi siswa pilihan karir sebagai akuntan
nilai
ekonomi,
lingkungan kerja, pertimbangan
publik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa imbalan
pasar dan kepribadian
keuangan faktor simultan, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan kepribadian pasar tenaga kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi di Universitas Sains Al-Qur'an. Sebagian faktor imbalan keuangan, pelatihan profesional, nilai- nilai sosial, dan pertimbangan kepribadian pasar tenaga kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dengan akuntansi mahasiswa di Universitas Sains Al-Qur'an, sedangkan faktor pengakuan dan lingkungan kerja profesional tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi di Universitas Sains Al-Qur'an.
ARTICLE INFO
ABSTRACT
Article History
This study aims to determine how perceptions of accounting
Received : February 24, 2014
students of University of Science of the Qur'an (UNSIQ) against
Accepted : April 5, 2014
the election of a career as a public accountant and whether the financial rewards , professional training , social values , work
Key Words :
environment , market considerations and personality influence
find financial, professional training, economic values, work
students' perceptions of career choice as an accountant public .
environment,
market
The results of this study indicate that simultaneous factor
considerations and personality.
financial rewards , professional training, professional recognition, work environment, social values, and personality considerations labor market has a significant influence on the selection of a career as a public accountant by accounting students at the University of Science of the Qur'an . Partially factors financial rewards , professional training , social values , and personality considerations labor market has a significant influence on the selection of a career as a public accountant by accounting students at the University of Science of the Qur'an , while the recognition factor and a professional work environment has no influence significantly to the selection of a career as a public accountant by accounting students at the University of Science of the Qur'an.
karir sebagai akuntan, baik sebagai akuntan Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa
1. PENDAHULUAN
akuntan manajemen, akuntan akuntansi
publik,
pemerintah maupun akuntan pendidik. Setiap pembentukan karier tersebut. Setelah berhasil
sarjana akuntansi bebas untuk memilih karir menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi
yang akan dijalaninya sesuai dengan lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi
keinginan dan harapannya masing-masing. akuntansi saja, banyak pilihan profesi yang
Profesi ini juga memberikan peluang untuk dapat dijalani oleh mereka tergantung faktor-
mendapatkan pekerjaan yang menantang dan faktor yang melatarbelakanginya. Banyak
bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai realitas yang terjadi di dunia kerja yang
tempat dan berbagai perusahaan yang mengharuskan lulusan akuntansi dalam
memiliki ciri dan kondisi yang berbeda. mempertimbangkannya
Profesi akuntan publik termasuk dalam seperti yang dikutip Widyasari, 2010).
(Oktavia,
profesi-profesi termahal. Profesi akuntan Faktor-faktor
publik bisa termasuk profesi termahal karena pemilihan karir mahasiswa dan jenis karir
yang
mempengaruhi
sumber pendapatan terbesar dari akuntan yang akan mereka jalani merupakan hal
publik telah bergeser dari jasa audit ke jasa menarik untuk diteliti karena dengan
konsultasi manajemen (Bachtiar, 2002 seperti diketahuinya pilihan karir yang diminati
yang dikutip Aprilyan, 2011). Profesi akuntan mahasiswa, maka dapat diketahui mengapa
publik juga termasuk profesi prestisius di sesorang memilih karir tersebut. Minat dan
Indonesia karena selain harus mempunyai rencana karir yang jelas akan sangat berguna
gelar sarjana akuntansi, calon akuntan dalam program penyusunan program agar
mengikuti ujian yang materi kuliah dapat disampaikan secara
diharuskan
diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan efektif bagi mahasiswa yang memerlukannya
Indonesia (IAI) dan terdaftar di Departemen (Rasmini, 2007). Apabila karir mahasiswa
Keuangan untuk bisa berpraktek sebagai akuntansi dapat diketahui, maka pendidikan
akuntan (Dilmy, 2002).
akuntansi dapat merencanakan kurikulum Penelitian ini akan meneliti beberapa yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja
faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sehingga
sebagai akuntan publik dan non-akuntan menyelesaikan studi, maka mahasiswa
Ada beberapa faktor yang diharapkan lebih mudah menyesuaikan
publik.
mempengaruhi pemilihan karir terdiri atas kemampuan yang dimilikinya dengan
penghargaan finansial, pelatihan profesional, tuntutan pekerjaan. Apabila profesi akuntan
lingkungan kerja, pada masa yang akan datang menghadapi
nilai-nilai
sosial,
pertimbangan pasar kerja (Rahayu dkk. 2003). tantangan yang semakin berat, maka kesiapan
penelitian ini akan yang menyangkut profesionalisme mutlak
Namun
dalam
ditambahkan faktor personalitas, karena diperlukan untuk mendukung profesionalisme
personalitas merupakan salah satu determinan tersebut (Rahayu dkk. 2003).
yang potensial terhadap perilaku individu saat Secara umum, mahasiswa akuntansi yang
berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu. telah menyelesaikan jenjang S1-nya memiliki
Hal ini membuktikan bahwa personalitas beberapa pilihan dalam menentukan karir
berpengaruh terhadap perilaku seseorang. selanjutnya. Pertama, mereka (lulusan sarjana
menunjukkan bagaimana S1) dapat langsung bekerja sebagai karyawan
Personalitas
mencerminkan di sebuah perusahaan ataupun instansi
mengendalikan
atau
kepribadian seseorang dalam bekerja. pemerintah.
(Djuwita seperti yang dikutip Mazli dkk. melanjutkan pendidikannya ke jenjang
selanjutnya yaitu S2 atau alternatif ketiga
1.1. Rumusan masalah
yaitu menjadi seorang akuntan publik. Bagi Berdasarkan latar belakang permasalahan mereka yang memilih menjadi seorang
yang telah dipaparkan diatas maka rumusan akuntan publik, mereka harus melalui
masalah penelitian ini sebagai berikut : pendidikan Profesi Akuntan dan meraih gelar
Apakah penghargaan finansial, pelatihan akuntan, selanjutnya mereka dapat memilih
profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, profesional, nilai sosial, lingkungan kerja,
teori ini berfokus pada tiga hubungan berpengaruh positif terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi?
1. Hubungan upaya-kinerja. Probabilitas
1.2. Tujuan Penelitian dan Manfaat
yang dipersepsikan oleh individu yang
mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
Penelitian
akan mendorong kinerja. ini adalah untuk membuktikan pengaruh
kinerja-imbalan . Sampai penghargaan finansial, pelatihan profesional,
2. Hubungan
sejauh mana individu itu meyakini bahwa nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan
berkinerja pada tingkat tertentu akan pasar dan personalitas terhadap pemilihan
mendorong tercapainya kinerja yang karir mahasiswa akuntansi.
diinginkan.
3. Hubungan imbalan-sasaran pribadi. menambah pengetahuan khususnya untuk
Manfaat dari penelitian ini diharapkan
Sampai sejauh mana imbalan-imbalan lebih
organisasi memenuhi sasaran atau mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa
kebutuhan pribadi individu serta potensi akuntansi untuk menjadi seorang akuntan
daya tarik imbalan tersebut bagi individu publik, serta menambah pengetahuan dan
tersebut.
pengalaman peneliti dalam melakukan Kunci dari teori pengharapan adalah penelitian ilmiah. Bagi pihak institusi
pemahaman sasaran individu dan keterkaitan pendidikan akuntansi agar penelitian ini dapat
antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan memberikan
imbalan. Dengan demikian, pemilihan karir meningkatkan kualitas pengajaran, sehingga
mahasiswa akuntansi ditentukan oleh menambah mutu lulusan sebagai pekerja
pengharapan akan karir yang akan mereka intelektual yang siap pakai sesuai dengan
pilih apakah karir tersebut dianggap dapat kebutuhan pasar dan membantu memuat
memenuhi kebutuhan individu mereka dan kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi
apakah karir tersebut mempunyai daya tarik yang relevan dalam dunia kerja saat ini.
bagi mereka. Misalnya apakah karir tersebut dapat memberikan imbalan organisasi yang
2. LANDASAN TEORI
layak seperti bonus, kenaikan penghargaan
2.1.Teori Pengharapan
finansial/gaji atau promosi. Dengan kata lain, Dewasa ini, penjelasan yang paling
mahasiswa yang mempunyai pengharapan diterima secara luas mengenai motivasi
terhadap karir yang dipilihnya ini dapat adalah teori pengharapan dari Victor H.
memberikan apa yang mereka inginkan Vroom. Menurut teori ini, motivasi
ditinjau dari faktor-faktor penghargaan merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin
finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai dicapai oleh seseorang dari perkiraan yang
sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar bersangkutan bahwa tindakannya akan
kerja dan personalitas.
mengarah kepada hasil yang diinginkannya.
2.2.Profesi Akuntan Publik
Profesi akuntan publik berkembang sejalan menginginkan sesuatu, dan jalan nampaknya
Artinya, apabila
seseorang
sangat
dengan berkembangnya berbagai jenis terbuka untuk memperolehnya, maka yang
perusahaan. Perusahaan membutuhkan modal bersangkutan
untuk menjalankan profesinya. Modal ini mendapatkannya. Dalam istilah yang lebih
akan
berupaya
dapat berasal dari pihak intern perusahaan praktis, teori pengharapan mengatakan bahwa
(pemilik) dan pihak ekstern perusahaan karyawan akan berupaya lebih baik jika
(investor dan pinjaman dari kreditur). Oleh karyawan tersebut meyakini upaya itu
karena itu, laporan keuangan dibutuhkan oleh menghasilkan penilaian kinerja yang baik.
kedua pihak tersebut dalam pengambilan Penilaian kinerja yang baik akan mendorong
keputusan yang berkaitan dengan perusahaan. imbalan organisasi seperti bonus, kenaikan
Laporan keuangan yang akan dibuat penghargaan finansial/gaji atau promosi.
merupakan penyampaian Selanjutnya, imbalan tersebut akan memenuhi
manajemen
informasi mengenai pertanggung jawaban sasaran pribadi karyawan. Oleh karena itu,
pengelolaan dana yang berasal dari pihak pengelolaan dana yang berasal dari pihak
samping itu, pelatihan teknis yang Akuntan publik sebagai bagian dari profesi
mempunyai cukup arti pula bahwa akuntan akuntansi memiliki peran yang sangat
harus mengikuti perkembangan yang terjadi strategis dalam dunia bisnis. Hal ini
di dunia usaha dan profesinya (Mulyadi, didasarkan atas pertimbangan bahwa hanya
akuntan publik yang memiliki kewenangan Keputusan Menteri Keuangan Republik untuk menyatakan opini atas laporan
Indonesia Nomor: No.43/KMK.017/1997 keuangan klien. Menurut Boynton et al.
tanggal 27 Januari 1997, izin menjalankan (2003:53) kebutuhan akan opini auditor atas
praktik sebagai akuntan publik diberikan oleh laporan keuangan disebabkan oleh empat
Menteri Keuangan jika seseorang memenuhi faktor, yaitu:
persyaratan sebagai berikut (Mulyadi, 2002) :
a. Conflict of interest antara pengguna
a. Berdomisili di wilayah Indonesia. laporan keuangan dan manajemen.
b. Lulus ujian sertifikasi akuntan publik
b. Consequences, dimana laporan keuangan yang diselenggarakan oleh Ikatan dianggap sebagai sumber utama.
Akuntan Indonesia (IAI).
c. Complexity bahwa laporan keuangan
c. Menjadi anggota IAI.
merupakan sesuatu yang kompleks.
d. Telah memiliki pengalaman kerja
d. Remoteness, yakni adanya keterbatasan sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai jarak, waktu dan biaya yang tidak praktis
akuntan dengan reputasi baik di bidang jika pemakai informasi tidak mendasarkan
audit.
pada hasil laporan auditan. Berikut ini adalah gambaran jenjang karir Mulyadi (1992:27) mendefinisikan akuntan
akuntan publik (Mulyadi, 2002): publik sebagai berikut:
a) Auditor junior, bertugas melaksanakan “Akuntan profesional yang menjual
secara rinci, jasanya kepada masyarakat, terutama bidang
prosedur
audit
kerja untuk pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang
membuatkertas
mendokumentasikan pekerjaan audit yang dibuat oleh kliennya. Pemeriksaan tersebut
telah dilaksanakan.
bertugas untuk kebutuhan para kreditor, investor, calon
terutama ditujukan
untuk
memenuhi
b) Auditor
senior ,
melaksankan audit dan bertanggung jawab kreditor, calon investor, dan instansi
untuk mengusahakan biaya audit dan pemerintah (terutama instansi pajak). Di
waktu audit sesuai dengan rencana, samping itu, akuntan publik juga menjual jasa
mengarahkan dan mereview pekerjaan lain kepada masyarakat seperti, konsultasi
auditor junior.
pajak, konsultasi bidang manajemen,
c) Manajer, merupakan pengawas audit yang penyusunan
bertugas membantu auditor senior dalam penyusunan laporan keuangan”.
merencanakan program audit dan waktu Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh
audit, mereview kertas kerja, laporan audit Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah
dan management letter. pemeriksaan laporan keuangan dan konsultasi
bertanggung jawab atas dibidang keuangan. Jenis pekerjaan tersebut
d) Partner,
hubungan dengan klien, dan bertanggung mencerminkan seorang akuntan yang bekerja
jawab secara keseluruhan mengenai di Kantor Akuntan Publik (KAP) akan selalu
auditing.
berhubungan dengan klien, yaitu perusahaan Bekerja di KAP dapat mengetahui berbagai yang meminta jasa pada kantor akuntan
macam perusahaan terutama perlakuan publik. Hal tersebut menunjukan bahwa jenis
auditnya, sering bepergian keluar kota untuk pekerjaan profesi akuntan publik adalah
mengaudit klien. Pengalaman di KAP pekerjaan yang tergantung pada jasa yang
menbuat seorang individu dicari oleh diminta oleh kliennya (Setiyani, 2005).
perusahaan karena dianggap telah menguasai Seseorang yang memilih karir sebagai
akuntansi sesuai standar yang berlaku. Namun akuntan publik, harus terlebih dahulu mencari
bekerja di KAP juga terdapat kekuranganya, pengalaman profesi di bawah pengawasan
seperti pekerjaan yang melebihi perusahaan seperti pekerjaan yang melebihi perusahaan
akuntan publik juga meningkat.
2.3.Karir di Kantor Akuntan Publik
Karir profesi akuntan publik pada jenjang Kantor Akuntan Publik (member of
partner mengalami tingkat stres yang paling member’s firm) meliputi semua dari berikut
rendah di antara yang lain dan memiliki ini (Boynton et al., 2003:109):
tingkat kepuasan kerja tertinggi serta mereka
1. Semua orang (dari setiap tingkatan) yang pula paling sedikit mengalami psychosomatic berpartisipasi dalam perikatan, kecuali
distress dan keinginan untuk berpindah kerja mereka yang hanya melaksanakan fungsi
(Sanders et al., 1995). Selain itu kantor klerk rutin, seperti juru ketik atau operator
akuntan publik besar memiliki lingkungan foto kopi.
kerja yang cenderung berusaha stres daripada
2. Semua orang yang memiliki posisi kantor akuntan publik lokal atau regional manajerial dan berlokasi dalam kantor
(Gaertner dan Ruhe, 1981). Collins dan yang berpartisipasi signifikan dalam
Killough (1992) menunjukkan bahwa perikatan (misalnya direktur sumberdaya
lingkungan kerja yang cenderung bersuasana manusia).
stres dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja
3. Semua pemilik, partner, atau pemegang meningkat. Selain itu, pekerjaan yang tidak saham dari kantor akuntan publik.
sesuai pribadinya juga dapat meningkatkan
4. Sebuah entitas (misalnya kemitraan, ketidakpuasan kerja (Chatman, 1989). korporasi, perwalian, atau kerjasama) yang kebijakan usaha, keuangan, atau
2.4. Faktor-Faktor
yang Menjadi
akuntansinya dapat dikendalikan oleh
Pertimbangan dalam Pemilihan Karir
seseorang atau lebih dari orang-orang
sebagai Akuntan Publik
yang telah disebutkan di atas atau oleh
1. Penghargaan Finansial
dua orang atau lebih yang dipilih dan Penghargaan finansial atau gaji adalah ditunjuk untuk bertindak bersamasama.
sebuah penghargaan yang berwujud finansial. Akuntan publik merupakan profesi yang
finansial tersebut menjual jasa kepada masyarakat umum
Penghargaan
dipertimbangkan dalam pemilihan profesi terutama dalam bidang pemeriksaan laporan
Karena tujuan utama seseorang bekerja adalah keuangan yang disajikan klien. Pemeriksaan
penghargaan finansial. laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi
memproleh
Penghasilan atau penghargaan finansial yang kebutuhan dari pihak intern perusahaan
kontraprestasi dari maupun ekstern perusahaan (kreditor,
diperoleh
sebagai
pekerjaan telah diyakini secara mendasar bagi investor, calon kreditor, calon investor,
sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik instansi pemerintah, dan masyarakat). Dalam
utama untuk memberikan kepuasan kepada realitanya akuntan publik melaksanakan
karyawannya. Kompensasi finansial yang empat jenis jasa utama, yaitu atestasi,
rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi perpajakan, konsultasi manajemen, serta jasa
kepuasan kerja. Penghargaan finansial/gaji akuntansi dan pembukuan.
dipandang sebagai alat ukur untuk menilai Bervariasinya jasa yang dapat diberikan
pertimbangan jasa yang telah diberikan oleh profesi
karyawan sebagai imbalan yang telah menimbulkan terjadinya berbagai macam
akuntan publik
dapat
diperolehnya. Seseorang yang bekerja tidak tekanan kerja sehingga dapat berpengaruh
hanya sekedar memenuhi kebutuhan ekonomi buruk pada kinerja, keefektifan dan kesehatan
saja, akan tetapi alasan kuat yang mendasar individu, seperti membolos, produktivitas
sampai sekarang mengapa seseorang bekerja rendah, tingkat turnover yang tinggi dan
hanya untuk alasan faktor ekonomi. Hal ini ketidakpuasan kerja (Gaertner dan Rube,
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan 1981). Tekanan klien supaya kantor akuntan
fisiologi.
publik mengurangi ongkos dan jam kerja serta Menurut penelitian (Stolle, 1976) yang persaingan ketat antar kantor akuntan publik
termasuk dalam penghargaan finansial adalah menyebabkan tekanan semakin meningkat.
gaji awal yang tinggi, dana pensiun, dan potensi kenaikan penghargaan finansial/gaji.
(Wheeler, 1983) menemukan bahwa orang- diperlukan dalam menjalankan karirnya orang bisnis, psikologi, dan bidang
(Rahayu, 2003).
pendidikan selain akuntansi beranggapan
Wijayanti (2001) bahwa akuntansi menawarkan penghasilan
Selanjutnya,
menunjukkan bahwa pelatihan profesional, yang lebih tinggi daripada pekerjaan dalam
tidak dipertimbangkan dalam pemilihan bidang pemasaran, manajemen umum,
profesi mahasiswa, kecuali faktor pengalaman keuangan dan perbankan. Wijayanti (2001)
kerja yang bervariasi dipertimbangkan oleh mengungkapkan
mahasiswa yang memilih profesi akuntan finansial/gaji atau penghargaan finansial
bahwa
penghargaan
publik dan akuntan pemerintah. Begitu pula merupakan faktor yang dipertimbangkan
dengan hasil penelitian Jadongan (2004), mahasiswa
yang mengungkapkan bahwa dalam memilih Mahasiswa yang memilih profesi akuntan
profesi akuntan publik, mahasiswa sangat perusahaan
mempertimbangkan pelatihan profesional. berpendapat bahwa dengan profesi tersebut,
3. Nilai-Nilai Sosial
penghargaan finansial/gaji awal mereka lebih Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai baik dibandingkan dengan profesi akuntan
faktor yang menampakkan kemampuan pendidik dan profesi akuntan publik.
seseorang pada masyarakatnya atau dengan Mahasiswa yang memilih profesi akuntan
kata lain, nilai seseorang dari sudut pandang pemerintah dan akuntan pendidik lebih
orang-orang lain di lingkungannya. Nilai mengharapkan dana pensiun dibandingkan
sosial dipertimbangkan dalam memilih dengan mahasiswa yang memilih profesi
profesi. Mahasiswa akuntansi menganggap akuntan perusahaan dan akuntan publik
profesi akuntan publik lebih memberi (Rahayu, 2003).
kesempatan untuk berinteraksi dengan orang
lain, lebih memberi kesempatan untuk Stolle (1976) mengungkapkan pelatihan
2. Pelatihan Profesional
menyediakan jasa sosial dan lebih prestisius profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa
dibandingkan profesi akuntan perusahaan yang memilih profesi akuntan publik. Hal ini
(Stolle, 1976).
berarti bahwa dalam memilih profesi, tidak Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa hanya bertujuan mencari penghargaan
nilai-nilai sosial dipertimbangkan oleh finansial, tetapi juga ada keinginan untuk
mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi mengejar prestasi dan mengembangkan diri.
yang meliputi: kesempatan berinteraksi, Hasil
kesempatan untuk mengemukakan bahwa mahasiswa tingkat IV
menjalankan hobi, dan perhatian perilaku beranggapan
individu. Pandangan mahasiswa akuntansi memerlukan pelatihan kerja dan lingkungan
terhadap hal-hal tersebut juga berbeda-beda kerjanya lebih variatif, karena lingkungan
sesuai dengan jenis pekerjaan dalam profesi kerja yang lebih variatif ini maka perlu
yang dipilih.
pelatihan kerja yang lebih banyak daripada
4. Lingkungan Kerja
karir sebagai akuntan perusahaan. Beberapa Stolle (1976) mengungkapkan bahwa elemen dalam pelatihan profesional yakni,
profesi akuntan perusahaan menurut persepsi pelatihan sebelum bekerja, mengikuti
mahasiswa akuntansi lebih bersifat rutin dan pelatihan di luar lembaga, mengikuti
banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan di pelatihan rutin lembaga, dan variasi
belakang meja, sedangkan pekerjaan sebagai pengalaman kerja. Mahasiswa akuntansi
akuntan publik lebih atraktif, lebih banyak beranggapan bahwa pelatihan profesional ini
membutuhkan waktu, tingkat persaingan dan perlu dilakukan oleh semua profesi akuntansi.
banyaknya tekanan untuk menghasilkan Mahasiswa yang memilih profesi akuntan
pekerjaan yang lebih baik. Sifat pekerjaan, pendidik menganggap tidak perlu pelatihan
tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja sebelum memulai pekerjaan. Mahasiswa
merupakan faktor lingkungan pekerjaan dan yang memilih profesi akuntan publik
merupakan faktor yang dipertimbangkan menganggap pelatihan kerja tidak terlalu
dalam pemilihan karir mahasiswa.
masih lebih aman dibandingkan profesi menunjukkan bahwa lingkungan kerja
Penelitian oleh
Wijayanti
akuntan perusahaan. Menurut Wheeler dipertimbangkan dalam pemilihan profesi
(1983), pertimbangan pasar kerja (job market mahasiswa terutama pada sifat pekerjaan rutin
consideration ) meliputi, tersedianya lapangan dan pekerjaan cepat diselesaikan. Rahayu et
kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan al . (2003) menunjukkan bahwa mahasiswa
kesempatan promosi.
yang memilih profesi sebagai akuntan
6. Personalitas
Rahayu dkk (2003) mengatakan bahwa, pekerjaannya lebih tinggi dibanding akuntan
pemerintah menganggap
rutinitas
personalitas merupakan salah satu determinan perusahaan. Mahasiswa yang memilih profesi
yang potensial terhadap perilaku individu saat sebagai akuntan publik menganggap jenis
berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu. pekerjaannya tidak rutin, tetapi banyak
Hal ini membuktikan bahwa personalitas tantangan dan tidak dapat dengan cepat
berpengaruh terhadap perilaku seseorang. terselesaikan.
Personalitas
menunjukkan bagaimana
mencerminkan Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat
5. Pertimbangan Pasar Kerja
mengendalikan
atau
kepribadian seseorang dalam bekerja. Djuwita dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa
dalam Mazli dkk. (2006), mengatakan bahwa yang akan datang. Pekerjaan yang memiliki
faktor penyebab seseorang kehilangan pasar kerja yang lebih luas akan lebih
pekerjaan antara lain karena ketidaksesuaian diminati daripada pekerjaan yang pasar
kepribadian mereka dengan pekerjaan. kerjanya kecil. Hal ini karena peluang
Personalitas berarti karakteristik psikologi pengembangan dari pekerjaan dan imbalan
menentukan dan yang diperoleh akan lebih banyak.
merefleksikan bagaimana seseorang merespon Pertimbangan pasar kerja dapat menjadi
lingkungannya. Tak ada dua orang yang alasan atau faktor bagi seseorang dalam
memiliki kesamaan personalitas. Personalitas menentukan karirnya. Dengan demikian,
berpengaruh terhadap perilaku individu pertimbangan pasar kerja merupakan faktor
tersebut (Mutmainah, 2006). yang dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya baik
2.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
yang berprofesi sebagai akuntan pubik
Penelitian
maupun non akuntan publik.
1. Kerangka Pemikiran
pemikiran menjelaskan menunjukkan bahwa mahasiswa yang
Hasil penelitan Rahayu et al. (2003)
Kerangka
hubungan antara variabel independen yang memilih profesi akuntan pemerintah dan
meliputi penghargaan finansial, pelatihan akuntan pendidik menganggap keamanan
profesional, lingkungan kerja, nilai sosial, kerja dan profesinya lebih aman dibandingkan
pertimbangan pasar kerja dan personalitas dengan perofesi akuntan lainnya. Mahasiswa
terhadap variabel dependen yakni minat yang memilih profesi akuntan publik
mahasiswa memilih karir sebagai akuntan menganggap pekerjaannya kurang aman tetapi
publik.
H1
Penghargaan Finansial (X1)
H2
Pelatihan
Profesional (X2)
H3
Lingkungan Kerja (X3)
Pemilihan Karir sebagai Akuntan
H4 Publik (Y) Nilai Sosial (X4)
H5
Pasar Kerja (X5)
H6
Personalitas (X6)
Sumber : Data primer diolah, 2014
2. Hipotesis Penelitian
3. METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka
3.1. Lokasi dan Objek Penelitian
hipotesis penelitian ini adalah : Penelitian ini merupakan studi empiris
a. H1 = Diduga bahwa Penghargaan yang dilakukan pada Perguruan Tinggi Finansial (X1) berpengaruh positif
Universitas Sains Al Qur’an Fakultas terhadap pemilihan karir mahasiswa
Ekonomi Jurusan Akuntansi. Adapun yang akuntansi sebagai akuntan publik (Y).
menjadi objek penelitian adalah mahasiswa
b. H2 = Diduga bahwa Pelatihan jurusan akuntansi yang telah berada di Profesional (X2) berpengaruh positif
semester akhir yakni semester 7 ke atas. terhadap pemilihan karir mahasiswa
3.2. Populasi dan Sampel
akuntansi sebagai akuntan publik (Y). Menurut Sekaran (2006), populasi
c. H3 = Diduga bahwa Lingkungan Kerja mengacu pada keseluruhan kelompok orang, (X3) berpengaruh positif terhadap
kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti pemilihan karir mahasiswa akuntansi
investigasi yakni Mahasiswa Universitas sebagai akuntan publik (Y).
Sains Al Qur’an Fakultas Ekonomi.
d. H4 = Diduga bahwa Nilai Sosial (X4) Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah berpengaruh positif terhadap pemilihan
mahasiswa strata satu Jurusan Akuntansi karir mahasiswa akuntansi sebagai
Fakultas Ekonomi Universitas Sains Al akuntan publik (Y).
Qur’an yang berada pada semester akhir
e. H5 = Diduga bahwa Pertimbangan Pasar (semester 7 ke atas) yakni angkatan 2008 dan Kerja (X5) berpengaruh positif terhadap
pemilihan karir mahasiswa akuntansi Alasan peneliti memilih mahasiswa sebagai akuntan publik (Y).
akuntansi pada tingkatan akhir tersebut adalah
f. H6 = Diduga bahwa Personalitas (X6) karena mahasiswa pada semester tersebut berpengaruh positif terhadap pemilihan
telah memiliki rencana atau pemikiran karir mahasiswa akuntansi sebagai
alternatif mengenai apa yang akan mereka akuntan publik (Y).
lakukan setelah kelulusannya. Di samping itu, lakukan setelah kelulusannya. Di samping itu,
dapat dilihat besarnya populasi penelitian akuntansi khususnya akuntan publik.
pada tabel berikut ini :
Berdasarkan lokasi penelitian yang bertempat di Jurusan Akuntansi Fakultas
Tabel 1. Populasi Penelitian
Sumber : Data primer diolah, 2013
Merupakan data yang diperoleh tidak Jenis data yang digunakan dalam penelitian
3.3. Jenis dan Sumber Data
secara langsung dari sumber lokasi dan ini terbagi atas :
objek penelitian. Metode pengumpulan
1. Data Kualitatif data sekunder ini dilakukan melalui Merupakan data berupa keterangan
tinjauan kepustakaan maupun melalui maupun jawaban yang diberikan oleh
situs website.
responden dalam hal ini adalah
3.4. Metode Pengumpulan Data
mahasiswa akuntansi Universitas Sains Metode pengumpulan data dalam Al Qur’an.
penelitian
ini,
dimaksudkan untuk
2. Data Kuantitatif memperoleh data yang relevan dan akurat Merupakan hasil olahan data yang
dengan masalah yang dibahas. Metode diperoleh dan dijabarkan berupa angka-
pengumpulan data dilakukan dengan cara angka yang menunjukkan jawaban dari
interview, kuesioner, studi pustaka dan responden
mengakses website dan situs-situs. penelitian.
terhadap
pembahasan
3.5. Metode Analisis Data
Adapun sumber data penelitian yakni : Penelitian ini menggunakan analisis regresi
a) Data Primer berganda (Multiple Regression Analysis) Merupakan data yang diperoleh secara
dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana langsung dari sumber lokasi dan objek
pengaruh variabel independen (faktor-faktor penelitian tanpa melalui pihak perantara.
yang mempengaruhi minat mahasiswa Metode pengumpulan data primer ini
akuntansi) terhadap variabel dependen dilakukan dengan menggunakan metode
(pemilihan karir sebagai akuntan publik). kuesioner yang dibagikan kepada responden.
Adapun model persamaan regresi linier
b) Data Sekunder bergandanya sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + e
Dimana : X3 = Pelatihan profesional Y = Pemilihan karir menjadi akuntan
X4 = Nilai Sosial
publik X5 = Pertimbangan pasar kerja α = Konstanta (nilai Y apabila nilai X
X6 = Personalitas
= 0) β1, β2, .., β6 = Koefisien regresi dari
Dalam analisis dan pengolahan data,
X dilakukan beberapa pengujian yang meliputi
e = Error / Residual uji kualitas data dan pengujian hipotesis. X1 = Penghargaan finansial
1. Uji Kualitas Data
X2 = Lingkungan kerja
a. Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan adalah rata-rata antara dua atau lebih kelompok data dengan menghitung korelasi antara
yang independen. Pengujian hipotesis ini skor masing-masing butir pertanyaan
dilakukan dengan menggunakan bantuan alat dengan total skor setiap konsturknya
SPSS 17.
(Ghozali, 2005). Pengujian ini menggunakan
PENELITIAN DAN
corrected item-total
correlation ,
PEMBAHASAN
dimana suatu instrument dikatakan
4.1. Hasil Penelitian
valid apabila koefisien korelasi r- Dengan menggunakan regresi berganda hitung > koefisien korelasi r-tabel
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dangan tingkat signifikansi 0,05.
atau hubungan faktor-aktor yang menjadi
b. Uji Reliabilitas pertimbangan dalam pemilihan karir sebagai Uji reliabilitas ini menggunakan
akuntan publik yang terdiri dari penghargaan reabilitas konsistensi internal yaitu
finansial, pelatihan profesional, pengakuan metode cronbach alpha ( α). Apabila
profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai nilai cronbach alpha dari hasil
sosial, pertimbangan pasar kerja dan pengujian > 0,60 maka dapat
pengujian yang dikatakan bahwa konstruk atau
personalitas.
Kriteria
digunakan adalah dengan membandingkan t- variabel penelitian adalah reliabel
hitung dengan t-tabel berdasarkan tingkat (Ghozali, 2005).
signifikansi 0,05 dan 2 sisi dengan derajat
kebebasan df (nk-1) = 85-7-1 = 77 (n adalah Pengujian
2. Uji Hipotesis
jumlah data dan k adalah jumlah variabel menggunakan dua analisis yaitu untuk
hipotesis
dilakukan
independen), sehingga t-tabel yang diperoleh mengetahui bagaimana pengaruh variabel
dari tabel statistik adalah sebesar 1,991. independen terhadap variabel dependen yang
Apabila t- hitung ≤ t-tabel maka Ho diterima, dilihat secara parsial maupun secara simultan,
sedangkan apabila t-hitung > t-tabel maka Ho serta menguji ada atau tidaknya perbedaan
ditolak.
Tabel 2. Output Analisis Regresi dan uji T
B Std. Error
1 (Constant)
.000 Gaji_X1
.014 PltProf_X2
.020 PengProf_X3
.871 LingKrj_X4
.620 NilaiSos_X5
.000 PsarKrja_X6
.008 Personal_X7
.020 Dependent Variable : KarirAkPublik_Y Sumber : Hasil Olah Data SPSS, 2014
Berdasarkan nilai konstanta dan koefisien persamaan regresi linier berganda sebagai regresi pada tabel 4.17 diatas, diketahui
berikut:
Y = 1,290 + 0,142 X1 + 0,135 X2 + 0,008 X3 + 0,014 X4 + 0,228 X5 + 0,119
X6 + 0,111 X7 + e
Angka-angka dalam persamaan regresi karir sebagai akuntan publik sebesar 0,119 linier
dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. interpretasikan sebagai berikut:
regresi variabel
1. Nilai konstanta (α) sebesar 1,290 artinya personalitas ( β7) bernilai positif sebesar jika variabel penghargaan finansial,
0,111; artinya setiap peningkatan satu pelatihan
satuan personalitas, akan meningkatkan profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai
profesional,
pengakuan
pemilihan karir sebagai akuntan publik sosial, pertimbangan pasar kerja dan
sebesar 0,111 dengan asumsi variabel lain personalitas diasumsikan bernilai nol,
bernilai tetap.
maka variabel pemilihan karir sebagai akuntan publik akan bernilai positif
4.2. Pembahasan
sebesar 1,290.
1. Pengaruh Penghargaan Finansial
2. Nilai koefisien
regresi
variabel
terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa
penghargaan finansial ( β1) bernilai positif
Akuntansi sebagai Akuntan Publik
sebesar 0,142; artinya setiap peningkatan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, satu satuan penghargaan finansial, akan
diperoleh bahwa variabel penghargaan meningkatkan pemilihan karir sebagai
finansial (X1) memiliki nilai t-hitung yang akuntan publik sebesar 0,142 dengan
lebih besar dari nilai t tabel (2,258 > 1,911) asumsi variabel lain bernilai tetap.
dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari
3. Nilai koefisien regresi variabel pelatihan 0,05 (0,014 < 0,05). Hal ini menunjukkan profesional ( β2) bernilai positif sebesar
bahwa variabel penghargaan finansial secara 0,135; artinya setiap peningkatan satu
parsial berpengaruh signifikan terhadap satuan pelatihan profesional, akan
pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh meningkatkan pemilihan karir sebagai
mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, akuntan publik sebesar 0,135 dengan
hipotesis (H1) diterima.
asumsi variabel lain bernilai tetap. Hasil penelitian ini sejalan dengan
4. Nilai koefisien regresi variabel pengakuan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti profesional ( β3) bernilai positif sebesar
Aprilyan (2011) yang 0,008; artinya setiap peningkatan satu
dan
menunjukkan bahwa penghargaan finansial satuan pengakuan profesional, akan
merupakan variabel yang di pertimbangkan meningkatkan pemilihan karir sebagai
dan berpengaruh dalam pemilihan karir akuntan publik sebesar 0,008 dengan
akuntan publik. Mahasiswa akuntansi yang asumsi variabel lain bernilai tetap.
memilih karir menjadi akuntan publik lebih
mengharapkan penghargaan finansial/gaji lingkungan kerja ( β4) bernilai positif
5. Nilai koefisien
regresi
variabel
jangka panjang, gaji awal yang lebih tinggi sebesar 0,014; artinya setiap peningkatan
dan kenaikan penghargaan finansial yang satu satuan lingkungan kerja, akan
cepat. Berkarir di Kantor Akuntan Publik meningkatkan pemilihan karir sebagai
dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi akuntan publik sebesar 0,014 dengan
atau besar dan bervariasi dibandingkan asumsi variabel lain bernilai tetap.
dengan pendapatan yang diperoleh dari karir
6. Nilai koefisien regresi variabel nilai-nilai yang lain, karena semakin besar perusahaan sosial ( β5) bernilai positif sebesar 0,228;
atau klien yang menggunakan jasa akuntan artinya setiap peningkatan satu satuan
publik, pendapatan yang diterima akan nilai-nilai sosial, akan meningkatkan
semakin tinggi.
pemilihan karir sebagai akuntan publik
2. Pengaruh
Pelatihan Profesional
sebesar 0,228 dengan asumsi variabel lain
terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa
bernilai tetap.
Akuntansi sebagai Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, pertimbangan pasar kerja ( β6) bernilai
7. Nilai koefisien
regresi
variabel
variabel pelatihan positif sebesar 0,119; artinya setiap
diperoleh
bahwa
profesional (X2) memiliki nilai t-hitung yang peningkatan satu satuan pertimbangan
lebih besar dari nilai t-tabel (2,375 > 1,911), pasar kerja, akan meningkatkan pemilihan
dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari
0,05 (0,020 < 0,05). Hal ini menunjukkan Wijayanti (2001) mengenai faktor-faktor yang bahwa variabel pelatihan profesional secara
mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa parsial berpengaruh signifikan terhadap
akuntansi. Diantara faktor-faktor yang diteliti pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh
salah satunya adalah pengakuan profesional, mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain,
pengakuan profesional, tidak hipotesis (H2) diterima.
dimana
dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam Hasil Penelitian ini sejalan dengan
memilih karir, termasuk pemilihan karir penelitian yang dilakukan oleh Stolle (1976)
menjadi akuntan publik.
dan Aprilyan (2011), yang mana pelatihan
4. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
yang memilih profesi akuntan publik.
sebagai Akuntan Publik
Menurut hasil penelitian Stolle (1976) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, menunjukkan bahwa, mahasiswa tingkat IV
diperoleh bahwa variabel lingkungan kerja beranggapan
(X4) memiliki nilai t-hitung yang lebih kecil memerlukan pelatihan kerja dan lingkungan
dari nilai t-tabel (0,498 < 1,911), dan taraf kerjanya lebih variatif, karena lingkungan
signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,620 kerja yang lebih variatif ini maka perlu
> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pelatihan kerja yang lebih banyak daripada
lingkungan kerja secara parsial tidak memiliki karir sebagai akuntan perusahaan. Mahasiswa
pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan akuntansi yang memilih karir menjadi
karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntan publik menganggap perlu untuk
akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis melakukan pelatihan kerja karena untuk
(H4) ditolak.
menjadi seorang akuntan publik yang dapat Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa melaksanakan pekerjaan audit dengan baik,
secara parsial, lingkungan kerja tidak tidak cukup hanya dengan bekal pendidikan
berpengaruh secara signifikan terhadap formal semata tetapi juga harus ditunjang oleh
pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh pengalaman praktek di lapangan dengan jam
mahasiswa akuntansi. Mahasiswa akuntansi kerja yang memadai.
yang memilih karir menjadi akuntan publik
3. Pengaruh Pengakuan Profesional
menganggap segala sesuatu yang akan terjadi
terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa
didalam lingkungan kerja akuntan publik pada
saat ia bekerja nanti merupakan suatu Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
Akuntansi sebagai Akuntan Publik
pengorbanan yang harus dihadapi dan bagi diperoleh
mahasiswa akuntansi tersebut penghargaan profesional (X3) memiliki nilai t-hitung yang
bahwa variabel
pengakuan
atau kepuasan yang akan ia dapatkan nanti lebih kecil dari nilai t tabel (0,163 < 1,911),
lebih besar daripada pengorbanan yang ia dan taraf signifikansi yang lebih besar dari
hadapi.
0,05 (0,872 > 0,05). Hal ini menunjukkan Hasil penelitian ini sejalan dengan bahwa variabel pengakuan profesional secara
penilitian Aprilyan (2011), namun berbeda parsial tidak memiliki pengaruh yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai
Wijayanti (2001) yang menunjukkan bahwa akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau
lingkungan kerja, dipertimbangkan dalam dengan kata lain, hipotesis (H3) ditolak.
pemilihan profesi mahasiswa terutama pada Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
sifat pekerjaan rutin dan pekerjaan cepat penelitian sembiring (2009) yang menyatakan
diselesaikan.
bahwa pengakuan profesional berpengaruh
5. Pengaruh Nilai-Nilai Sosial terhadap
terhadap minat menjadi akuntan publik.
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
Rahayu et al. (2003) mengungkapkan bahwa
sebagai Akuntan Publik
mahasiswa yang memilih profesi akuntan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, publik menganggap bahwa profesi yang
diperoleh bahwa variabel nilai-nilai sosial mereka pilih akan memberikan banyak
(X5) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar kesempatan untuk berkembang. Namun hasil
dari nilai t-tabel (4,239 > 1,911), dan taraf penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,000
< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel memilih berprofesi sebagai akuntan publik. nilai-nilai sosial secara parsial berpengaruh
Namun hasil penelitian ini berbeda dengan signifikan terhadap pemilihan karir sebagai
penelitian yang dilakukan oleh Jadongan akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau
mengungkapkan bahwa dengan kata lain, hipotesis (H5) diterima.
yang
kerja tidak Hasil penelitian ini sejalan dengan
pertimbangan
pasar
dipertimbangkan dalam pemilihan profesi penelitian yang diakukan oleh Stolle (1976),
akuntan publik. Menurut Wheeler (1983), yang menunjukkan, bahwa nilai-nilai sosial
pertimbangan pasar kerja (job market yang ditunjukkan sebagai faktor yang
consideration ) meliputi tersedianya lapangan menampakkan kemampuan seseorang pada
kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai
kesempatan promosi.
sesorang dari sudut pandang orang-orang lain
7. Pengaruh
Personalitas terhadap
di lingkungannya. Dari hasil penelitiannya
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
menunjukkan bahwa
nilai
sosial
sebagai Akuntan Publik
dipertimbangkan dalam memilih karir Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, termasuk pemilihan karir menjadi akuntan
diperoleh bahwa variabel personalitas (X7) publik. Nilai-nilai sosial berhubungan dengan
memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari kemampuan seseorang di masyarakat atau
nilai t-tabel (2,375> 1,911), dan taraf nilai seseorang yang dilihat dari sudut
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,020 pandang
< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel (Rahayu et al., 2003). Mahasiswa akuntansi
orang-orang
dilingkungannya
personalitas secara parsial berpengaruh yang memilih karir sebagai akuntan publik
signifikan terhadap pemilihan karir sebagai mengharapkan dengan ditugaskannya seorang
akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi dan akuntan publik di berbagai tempat dan
dengan kata lain, hipotesis (H7) diterima. perusahaan memiliki ciri dan kondisi yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan berbeda
penelitian Aprilyan (2011). Rahayu et al. pengetahuannya di bidang selain akuntansi
(2003) mengatakan bahwa, personalitas karena interaksi yang dilakukan tidak hanya
merupakan salah satu determinan yang dengan sesama akuntan, pengalaman kerja
potensial terhadap perilaku individu saat yang didapatkan juga semakin bervariasi dan
berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu. terbukanya kesempatan dipromosikan atau
Djuwita dalam Mazli dkk. (2006), mempromosikan jasanya sebagai akuntan
mengatakan bahwa faktor penyebab seseorang publik.
kehilangan pekerjaan antara lain karena
6. Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja
ketidaksesuaian kepribadian mereka dengan
terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa
pekerjaan. Akuntan publik tidak hanya harus
memiliki keahlian, tetapi harus tersebut Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
Akuntansi sebagai Akuntan Publik
diimbangi dengan Skeptisme Profesional diperoleh bahwa variabel pertimbangan pasar
Skepticism). Skeptisme kerja (X6) memiliki nilai t-hitung yang lebih
(Profesional
Profesional (Profesional Skepticism) adalah besar dari nilai t tabel (2,711 > 1,911), dan
sebuah sikap yang harus dimiliki oleh auditor taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
profesional. Sikap tersebut diatur dalam kode (0,008 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
etik profesi akuntan publik diantaranya: variabel pertimbangan pasar kerja secara
a. Independen. Seorang akuntan publik tidak parsial berpengaruh signifikan terhadap
mudah terpengaruh dan tidak memihak pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh
siapapun, bahkan dengan klien yang mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain,
membayarnya.
hipotesis (H6) diterima.
b. Integritas dan objektivitas. Seorang Hasil penelitian ini sejalan dengan
akuntan publik harus bebas dari benturan penelitian yang dilakukan oleh Felton et al.
kepentingan (conflict of interest) dan tidak (1994)
boleh membiarkan faktor salah saji pertimbangan pasar kerja merupakan faktor
material (material misstatment) yang yang mempengaruhi mahasiswa untuk
diketahuinya
atau mengalihkan
(mensubordinasikan)
Adjusted R2 adalah sebesar 65,9%, kepada pihak lain.
pertimbangannya
sedangkan sisanya sebesar 34,1%
c. Jujur atas semua temuan-temuan yang dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ditemukan dalam proses audit, jika
diteliti.
temuan tersebut tidak sesuai dengan
5.2. Keterbatasan Penelitian
prinsip akuntansi yang berlaku umum, Adapun beberapa keterbatasan dalam maka harus dilaporkan.
penelitian ini sebagai berikut:
d. Menjaga informasi rahasia kliennya,
1. Penelitian ini hanya menggunakan namun jika ditemukan penyimpangan,
kuesioner sebagai instrumen penelitian, seorang akuntan terlebih dahulu dahulu
sehingga kesimpulan yang diambil hanya berkomunikasi dengan kliennya apakah
berdasarkan data yang dikumpulkan kliennya menerima dan mengakui adanya
melalui kuesioner.
temuan tersebut. Jadi seorang akuntan
2. Responden yang digunakan dalam dapat saja menyampaikan informasi
penelitian ini hanya mahasiswa Jurusan rahasia
Akuntansi dari Fakultas Ekonomi persetujuan klien itu sendiri.
Universitas Sains Al qur’an, sehingga hasil kurang dapat digeneralisasi secara
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun saran yang diberikan untuk pembahasan yang telah dikemukakan pada
Berdasarkan hasil
penelitian
dan
penelitian yang akan datang sebagai berikut: bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk sebagai berikut :
menambah ruang lingkup penelitian
1. Secara simultan faktor penghargaan dengan mengambil sampel mahasiswa finansial,
akuntansi dari perguruan tinggi negeri dan pengakuan profesional, lingkungan kerja,
pelatihan
profesional,
swasta yang lain.
nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dan personalitas memiliki pengaruh yang
mengembangkan penelitian ini dengan signifikan terhadap pemilihan karir
juga meneliti faktor-faktor lain yang sebagai akuntan publik oleh mahasiswa
berpengaruh terhadap pemilihan karir akuntansi di Universitas Sains Al Qur’an.
sebagai akuntan publik yang tidak diteliti
2. Secara parsial faktor penghargaan oleh peneliti. Di samping itu juga finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai