Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Taman Kanak-Kanak Kota Pontianak Kalimantan Barat

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 45 – 53
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Taman Kanak-Kanak Kota Pontianak
Kalimantan Barat
Ferry Hadary*, Desni Yuniarni, Reine Suci Wulandari, Sarma Siahaan
Universitas Tanjungpura
*Email: ferry.hadary@invent.untan.ac.id
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak

ABSTRACT
Partner-1 of this Community Partnership Program (Program Kemitraan
Masyarakat/PKM) is Primanda UNTAN Kindergaten, and Partner-2 Bina Insan
Kindergaten. Both partners have problems about learning facilities Educational Game
Tools (Alat Permainan Edukatif/APE) which is very minimal both indoor and outdoor.
When teaching is still limited to factory made APE, while there are still many local
natural resource potentials in West Kalimantan that can be used to create. Teachers are
still lacking in socialization/training about the use of local natural resources. Special
problems that found in partner-2 are learning methods still focused on reading, writing,

and calculating (calistung). Parents in partner-2 want learning in kindergaten to focus
on calistung learning. The purpose of this PKM, are: (1) knowledge sharing and
appropriate technology through interactive multimedia approaches based on local
natural resources in the shaped animation; (2) hold socialization/training to teachers and
parents about the child's learning system according to their age; (3) interactive
multimedia application demonstration in class. The enthusiastic of both partner's shows
that this activity is needed by them to help them fix the problems that exist in each
kindergaten. The socialization activity ended with a discussion in the form of questions
and answers from participants related to the way of learning for kindergaten children
using APE and interactive multimedia. The expectation of this activity is the knowledge
sharing and technology to the teachers, so that the teaching and learning process
becomes more enjoyable and understandable by kindergaten children using APE and
interactive multimedia.
Keywords: APE, Bina Insan Kindergaten, Multimedia, Primanda Kindergaten,

PENDAHULUAN
Hasil penelitian Yuniarni (2017) terhadap guru taman kanak-kanak (TK) di
Kota Pontianak menunjukkan bahwa kedua mitra termasuk dari 80% yang belum
menggunakan media pembelajaran berbasis sumber daya lokal. Metode pembelajaran
yang digunakan masih menggunakan metode “Baca, Tulis, Hitung” (CALISTUNG)

sesuai buku dari TK. Selain itu fasilitas Alat Permainan Edukatif (APE) sangat minim
baik untuk penggunaan indoor maupun outdoor. Padahal APE sangat dibutuhkan
karena merupakan alat permainan yag mempunyai nilai-nilai edukatif yaitu dapat
mengembangkan segala aspek perkembangan anak usia dini. Hal ini merupakan
45

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 45 – 53
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

fenomena yang sangat disayangkan mengingat banyak potensi di propinsi Kalimantan
Barat, khususnya kota Pontianak yang memiliki sumber daya alam lokal hasil
perkebunan dan kehutanan yang khas, bernilai jual tinggi dan terkenal. Hasil-hasil
tersebut diantaranya Lidah Buaya, Burung Enggang, mangrove dan Orangutan yang
telah menjadi “IKON” kota Pontianak.
Sumber daya lokal ini dapat dikembangkan menjadi permainan tradisional
secara langsung sesuai kebutuhan main anak, divariasikan dalam kegiatan bermain
peran dan pembelajaran menggunakan sentra alam. Oleh karena itu anak-anak di TK
dapat mengenal dan mencintai kekayaan alam khas daerahnya serta bermanfaat untuk
menstimulasi seluruh aspek perkembangannya. Hal ini juga tertuang dalam

Permendikbud No. 137 pasal 10 ayat 1, dimana terdapat 6 (enam) parameter
perkembangan yang digunakan dalam penilaian perkembangan anak usia dini di TK
yang meliputi: (1) aspek nilai agama dan moral; (2) fisik-motorik; (3) kognitif; (4)
bahasa; (5) sosial-emosional; dan (6) seni. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran berbasis sumber daya lokal di TK kota Pontianak
menggunakan bahan alam lokal dapat menstimulasi 6 (enam) parameter perkembangan
tersebut. Hal ini dijadikan dasar pertimbangan tim untuk memberikan solusi yang dapat
diterapkan oleh kedua mitra melalui kegiatan PKM ini. Harapannya anak-anak usia dini
sudah diperkenalkan dengan sumber daya lokal khas tempat tinggalnya sehingga dapat
menimbulkan rasa bangga dan cinta tanah air, khususnya pada daerahnya.
Mitra-1 dalam kegiatan PKM ini adalah Sekolah Taman Kanak-kanak Primanda
Untan. TK ini adalah milik Untan yang dikelola oleh Dharma Wanita UNTAN yang
berada di jalan M. Syafei Komplek UNTAN, Nomor SK Pendirian
102/114/KEP/E/1989. Jumlah murid yang diterima setiap tahunnya rata-rata 50 orang.
Saat ini kepala sekolahnya adalah Syarifah Hayati, S.Pd. Aud. Dibantu 7 orang guru
berlatar belakang lulusan S1 PG PAUD dan ada juga lulusan sarjana lainnya.
Pekarangan TK cukup luas namun tidak banyak tumbuhan sebagai pelindung sehingga
kondisi di luar sangat panas.

Gambar 1. Kondisi Gambaran di TK Mitra-1

Mitra-2 adalah Taman Kanak-kanak Bina Insan, berdiri pada tahun 2010. TK ini
milik swasta yang berada di jalan Sungai Raya Dalam Komplek Sungai Raya Lestari
No. A4 Pontianak. Gedung sekolah menggunakan rumah sehingga jumlah ruang
46

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 45 – 53
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

terbatas. Namun demikian jumlah anak yang diterima setiap tahunnya rata-rata 80 orang
dibuka 2 (dua) kelas. Jumlah guru pengajar ada 7 orang terdiri dari 3 lulusan PG PAUD
dan 3 orang dari Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Gambar 2. Kondisi Gambaran di TK Mitra -2
METODE PENGABDIAN
Pendekatan Penyelesaian Masalah Prioritas
Metode yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan prioritas yang sudah
disepakati bersama kedua mitra adalah dengan metode pendekatan multimedia
interaktif. Isi cerita dan pemerannya adalah berasal dari tokoh-tokoh yang ada pada
sumber daya alam lokal yang ada di Pontianak Kalimantan Barat. Pendekatan melalui

multimedia interaktif ini sejalan dengan teori perkembangan anak usia dini, dimana
anak belajar seraya bermain melalui aktivitas fisiknya dengan cara yang
menyenangkan.
Berkembangnya berbagai kemampuan pada anak adalah sebuah proses. Hal ini
dapat didorong dengan rangsangan/stimulasi yang sesuai dengan perkembangan anak
usia dini, yaitu melalui kegiatan bermain. Bermain adalah pekerjaan anak (Shoba
Dewey Chugani, 2009). Hal ini sejalan dengan pendapat Irawati (dalam Yuliani Nurani
Sujiono dan Bambang Sujiono, 2010), bahwa bermain adalah kebutuhan semua anak,
terlebih lagi bagi anak-anak di rentang usia 3-6 tahun. Bermain adalah suatu kegiatan
yang dilakukan oleh anak dengan atau tanpa menggunakan alat yang menghasilkan
pengertian dan memberikan informasi, memberi kesenangan dan mengembangkan
imajinasi anak secara spontan dan tanpa beban.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kodrat anak
adalah bermain, dimana setiap anak tidak bisa dipisahkan dengan bermain. Bermain
sangat penting bagi anak usia dini, karena dalam bermain semua aspek
perkembangannya terstimulasi dengan baik. Anak dapat mengembangkan seluruh aspek
perkembangannya melalui berbagai macam kegiatan bermain. Oleh karena itu, dalam
konsep pembelajaran anak usia dini, dikenal istilah bermain seraya belajar.
Dalam bukunya, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, Moeslichatoen R,
(2004:24), terdapat beberapa nilai bermain bagi anak usia dini:

1) Bermain memberi kebebasan anak untuk bertindak

47

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 45 – 53
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

2)

3)

4)

5)

Dalam bermain, anak terstimulasi kemampuannya dalam berpikir pada saat
memainkan permainan tersebut. Aplikasi multimedia yang dibuat, memberi
kebebasan kepada anak untuk memilih jawaban yang diinginkannya, sehingga
anak dapat bebas memilih apa yang akan dilakukannya. Kebebasan dalam

bertindak dalam memilih jawaban yang diinginkan, juga turut menstimulasi
aspek perkembangan kognitif pada anak usia dini, karena jawaban apapun yang
dipilih anak akan melibatkan kemampuannya dalam berpikir.
Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai
Bermain dalam dunia khayal untuk anak usia dini, juga membutuhkan
kemampuan berpikir. Dalam memainkan aplikasi multimedia tersebut, anak
dapat berimajinasi memainkan peran sebagai tokoh sentral yang merupakan
pemeran utama dalam permainan tersebut, yang bernama Ujang. Dalam
permainan tersebut anak seakan-akan berperan sebagai Ujang yang sedang
berjalan-jalan di dalam hutan sambil mengenalkan berbagai kekayaan alam ciri
khas Kalimantan Barat yang terdapat dalam hutan. Sambil berimajinasi tentang
tokoh tersebut, anak juga belajar tentang ciri khas kekayaan alam yang ada di
kota Pontianak tersebut. Dengan memainkan aplikasi tersebut, aspek
perkembangan kognitif anak juga dapat terstimulasi dengan baik.
Bermain merupakan cara anak untuk menyelidiki sesuatu
Bermain dapat bermanfaat bagi anak untuk menyelidiki sesuatu. Ketika
memainkan aplikasi tersebut, anak didorong untuk menyelidi seperti apa rasanya
buah jeruk, sehingga ia dapat menjawab pertanyaan yang ada dalam permainan
tersebut. Terlihat bahwa dengan memainkannya, maka akan meningkatkan rasa
ingin tahu anak akan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya.

Bermain merupakan cara dinamis untuk belajar
Sesuai dengan konsep pembelajaran anak usia dini, belajar seraya bermain, pada
saat bermain anak akan belajar. Dalam aplikasi tersebut, pengetahuan anak akan
bertambah, dimana anak mengenal huruf, belajar angka dan berhitung, mengenal
jenis flora dan fauna khas Kalimantan Barat, mengenal warna dan bernyanyi
bersama.
Bermain menjernihkan pertimbangan anak
Dalam permainan ini anak akan diminta melakukan serangkaian aktivitas yang
menuntut pertimbangan tertentu dalam melakukannya. Contohnya ketika diminta
untuk menyebutkan warna apa saja yang terdapat dalam burung Enggang. Untuk
dapat menjawab pertanyaan tersebut, anak perlu mengetahui nama-nama warna
dan bagaimana ciri khasnya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, anak
memerlukan pengetahuan tentang warna, baru kemudian mempertimbangkan
warna apa yang terdapat pada gambar burung tersebut. Jawaban benar yang
diperoleh anak akan semakin menambah kepercayaan dirinya mengenai
kemampuan yang dimilikinya.

Berdasarkan teori diatas, maka tergambarlah bahwa aplikasi multimedia yang
dibuat, sesuai dengan teori perkembangan anak dan dapat menstimulasi seluruh aspek
perkembangannya.

Adapun metode pelaksanaannya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

48

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 45 – 53
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

a. Melakukan koordinasi dengan kedua mitra tentang permasalahan yang segera akan
diselesaikan;
b. Membuat materi sosialisasi yang akan diberikan berkaitan dengan sumber daya
alam lokal yang menjadi ciri khas Kalimantan Barat yaitu: tanaman Aloevera (lidah
buaya), buah Jeruk, buah Naga, pohon Bakau, burung Enggang, dan Orangutan;
c. Membuat materi sosialisasi kepada guru tentang sistem pembelajaran yang baik
sesuai usia anak, penggunaan APE dan pemakaian aplikasi multimedia interaktif di
TK;
d. Membuat materi parenting class kepada orang tua tentang sistem pembelajaran
yang baik sesuai usia anak, penggunaan APE dan pemakaian aplikasi multimedia
interaktif di rumah;

e. Mempersiapkan bahan baku dari sumberdaya alam lokal yang ada di lingkungan
TK untuk pembuatan kreasi APE disiapkan oleh mitra;
f. Membuat multimedia interaktif;
g. Memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada guru-guru pada kedua mitra;
h. Memberikan parenting class kepada orang tua di TK mitra;
i. Mendemonstrasikan program multimedia interaktif kepada guru-guru kedua mitra
disaksikan langsung oleh anak didik;
j. Kunjungan ke lapangan (field trip), dimana anak-anak TK melihat langsung obyek
pembelajaran yang terdapat dalam multimedia dan APE, yang merupakan
sumberdaya alam lokal yang menjadi ciri khas Kalimantan Barat yaitu tanaman
Aloevera (lidah buaya), buah Jeruk, buah Naga, pohon Bakau, burung Enggang,
dan Orangutan;
k. Evaluasi kegiatan dan monitoring pasca kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan PKM yang akan dilakukan adalah dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilakukan kepada kedua mitra untuk
perizinan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan sekaligus mengundang agar turut
serta terlibat selama kegiatan PKM berlangsung khususnya pada kegiatan pelatihan
dan sosialisasi tentang multimedia interaktif dari sumber daya alam lokal;

b. Mengefektifkan kegiatan, tim PKM melibatkan 3 orang mahasiswa semester akhir
dari fakultas Teknik, PG PAUD, Kehutanan Universitas Tanjungpura dan sudah
terlebih dahulu diberikan pengarahan dan pelatihan singkat tentang seluruh
kegiatan PKM yang akan dilaksanakan, khususnya tentang mengaplikasikan
multimedia interaktif dalam pembelajaran di TK;
c. Tim PKM menyiapkan materi sosialisai dan pelatihan mengenai potensi
sumberdaya lokal (tanaman lidah buaya di tanah Gambut, burung Enggang dan
Orangutan ) yang ada di Kalimantan Barat;
d. Tim PKM menyiapkan materi sosialisasi mengenai aspek perkembangan yang
dapat terstimulasi melalui penggunaan multimedia interaktif;
e. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada kedua mitra;
f. Mendemonstrasikan penggunaan multimedia interaktif kepada guru di TK mitra
yang disaksikan langsung oleh anak didik di TK;
g. Kunjungan ke Arboretum Untan dan Aloevera centre;
49

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 45 – 53
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

h. Melaksanakan pemantauan terhadap kedua mitra dan mengevaluasi semua kegiatan
yang telah tim PKM lakukan.
Diagram Alir Pelaksanaan
3

2

1

STIMULASI ASPEK2
PERKEMBANGAN ANAK MELALUI
PERMAINAN YANG BERBENTUK
MULTIMEDIA INTERAKTIF YANG
BERISI PENGENALAN SUMBER
DAYA ALAM LOKAL KHAS
PONTIANAK

4

5

KUNJUNGAN KE
ARBORETUM UNTAN
DAN ALOEVERA
CENTRE

PEMBERIAN PEMAHAMAN
KEPADA ORANG TUA MENGENAI
MANFAAT PEMBELAJARAN
DENGAN PERMAINAN
MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN
MATERI PENGENALAN SUMBER
DAYA ALAM LOKAL KHAS
PONTIANAK

PELATIHAN GURU
MENGOPERASIKAN
MULTIMEDIA
INTERAKTIF DALAM
PEMBELAJARAN DI TK

Partisipasi Mitra dalam Pelaksanaan Program PKM
Selama kegiatan berangsung, partisipasi kedua mitra sangat diharapkan dalam
kesuksesan kegiatan PKM. Mitra dilibatkan secara langsung dari mulai penentuan
jadwal kegiatan, memfasilitasi ruang, mengkordinir guru-guru untuk mengikuti
pelatihan/sosialisai kreasi multimedia interaktif, mengkordinir anak-anak TK dalam
proses demonstrasi di dalam kelas dan menyediakan sumberdaya alam lokal yang ada
di lingkungan TK untuk bahan baku demonstrasi pembuatan kreasi APE. Partisipasi
mitra dapat dilihat juga dari keaktifan kedua mitra dalam bertanya tentang hal-hal
mengenai aplikasi multimedia interaktif dalam pembelajaran, tujuan dan luaran yang
diperoleh setelah kegiatan selesai.
Evaluasi Pelaksanaan dan Keberlanjutan Program
Melakukan evaluasi dan monitoring hasil kegiatan yang sudah dilakukan dan
mendiskusikannya kembali jika masih ada kekurangan dari teknologi yang diberikan.
Keberlanjutan program sekolah TK di Pontianak melakukan aplikasi teknologi
multimedia interktif dimana TK Primanda dan TK Bina Insan sebagai pilot project.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persiapan
Pelaksanaan PKM di dua mitra diawali dengan orientasi lapangan untuk
berkoordinasi dengan kedua mitra. Orientasi dilakukan untuk menentukan jadwal
pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan. Hal ini dilakukan agar mendapatkan kesepakatan
mengenai jadwal kegiatan sehingga dapat berjalan dengan lancar. Sosialisasi dan
50

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 45 – 53
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

penyuluhan dilakukan untuk transfer teknologi kepada guru-guru TK dan orang tua
siswa nantinya.
Pelaksanaan PKM ini dilaksanakan di TK Primanda Untan dan TK Bina Insan
Kota Pontianak. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan guru-guru di kedua TK tersebut
dan mahasiswa untuk membantu terlaksananya kegiatan. Untuk kelancaran
pelaksanaannya maka sebelum melaksanakan sosialisasi dan pelatihan, mahasiswa yang
mendampingi pelaksanaan kegiatan ini diberikan pengetahuan dasar dahulu sehingga
mahasiswa dapat membantu dalam mendampingi kegiatan ini.
Setelah mendapatkan kesepakatan melalui koordinasi, tim PKM melakukan
persiapan bahan dan alat untuk sosialisasi dan penyuluhan. Alat dan bahan yang sudah
dibuat seperti multimedia interaktif berupa soft copy yang diputar di komputer/ laptop
dan alat permainan edukatif berupa busy book. Tim juga mempersiapkan alat dan bahan
untuk pembuatan plang nama masing-masing mitra karena plang nama yang sudah ada
hanya terletak di halaman TK sehingga kurang terpublikasi kepada masyarakat. Plang
nama nantinya akan diletakkan di jalan masuk komplek TK dan di tepi jalan besar
menuju TK. Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih banyak mengetahui keberadaan
TK tersebut.
Pelaksanaan PKM di Dua Mitra
Pelaksanaan kegiatan dihadiri oleh tim PKM sebagai penyuluh dan pemberi
pelatihan, guru-guru sebagai sasaran dan mahasiswa sebagai pendamping. Kegiatan
dimulai dengan acara ramah tamah kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi berupa
ceramah/penjelasan. Penyampaian sosialisasi berupa penjelasan materi mengenai
pengenalan sumber daya alam lokal di TK melalui permainan multimedia interaktif.
Selanjutnya dilakukan demonstrasi cara pembuatan alat permainan edukatif dan
pengenalan multimedia interaktif. Antuasisme mitra menunjukkan bahwa guru-guru
sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan diskusi
berupa tanya jawab dari peserta terkait dengan cara pembelajaran untuk anak-anak TK
menggunakan APE dan multimedia interaktif. Harapan dari kegiatan ini adalah adanya
transfer pengetahuan dan teknologi kepada guru-guru agar proses belajar mengajar
menjadi suatu hal yang lebih menyenangkan dan lebih mudah dipahami oleh anak-anak
TK dengan menggunakan APE melalui multimedia interaktif.

a

d

b

c

e

f
51

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 45 – 53
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

g

j

h

i

k

l

Gambar 1. a,b,c. Penyampaian materi penyuluhan dan pelatihan; d,e. Peragaan alat
permainan edukatif; f, g, h, i. Tampilan multimedia interaktif; j,k. Diskusi; l. Foto
bersama
KESIMPULAN DAN SARAN
Kegiatan program kemitraan masyarakat ini mampu membuka wawasan dan
menambah keterampilan guru-guru untuk membuat Alat Permainan Edukatif (APE) dan
memanfaatkan multimedia yang telah diberikan oleh tim PKM. Adanya APE dan
multimedia interaktif berbasis kekhasan sumber daya alam lokal diharapkan menjadi
terobosan baru untuk para guru mengajar anak-anak TK sehingga kegiatan belajar
mengajar lebih menyenangkan dan mudah dipahami.
UCAPAN TERIMAKASIH
Seluruh Tim PKM dengan judul: PKM Taman Kanak-kanak Kota Pontianak
Kalimantan Barat, mengucapkan terimakasih kepada Kemenristekdikti, Universitas
Tanjungpura dalam hal ini LPPKM UNTAN yang telah memfasilitasi kegiatan, pihak
TK Primanda Untan dan TK Bina Insan sebagai mitra pada kegiatan ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Arief, Arifin.2001. Hutan dan Kehutanan. Jakarta.
[2]. Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
[3]. Hamalik, Oemar. 1986. Media Pendidikan. Bandung: Almim.
[4]. Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
Rineka Cipta.
52

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 45 – 53
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

[5]. Permendikbud No 137. 2014. Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini: Jakarta
[6]. Shoba Dewey Chugani. 2009. Anak Yang Bermain, Anak Yang Cerdas. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
[7].Wahono, Francis. 2005. Pangan, Kearifan Lokal dan Keanekaragaman Hayati .
Yogyakarta: Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas.
[8].Yuliani Nurani Sujiono dan Bambang Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis
Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT. Indeks

53

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil badan usaha milik daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Tangerang (2003-2009)

19 136 149

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (Pstw) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

10 166 162

Peranan Hubungan Masyarakat (Humas) Mpr Ri Dalam Mensosialisasikan Empat Pilar Bangsa Tahun 2014

4 126 93