PENGARUH KETAATAN PADA PRINSIP SYARI’AH (KPS) TERHADAP LOYALITAS NASABAH Siti Asiyah

PENGARUH KETAATAN PADA PRINSIP SYARI’AH (KPS) TERHADAP LOYALITAS NASABAH

Siti Asiyah

[email protected]

STIE Gempol Pasuruan

ABSTRACT

Adherence to theprinciple of Shariais the basis ofthe formation ofcustomer loyalty, butcustomerloyaltydoes not justcome into beingcoupledwith thepositive effortsof a social naturesuch asCSR. Byimplementing CSR, the level ofloyaltyandconsumer confidencewill increase. This research is explanatory research (explanation), the research wants to find an explanation in the form of cause and effect.This study aimed to analyze and test the effect of adherence to Islamic principles on customer loyalty with CSR as a mediation on the BMT Sidogiri East Java.This study was conducted by distributing questionnaires to 136 customers loan recipient qardul hasan BMT Sidogiri located in the branch Pasuruan, Malang, Surabaya and Mojokerto.Sampling was done by sampling purposive. Data analysis method used is the PLS method. The results of this study prove that Obedience On Sharia principles can increase customer loyalty through CSR Sidogiri BMT as mediation.CSR significantly contribute to the improvement of loyalty, not only regarding the fulfillment of the obligations legally, morally and government rules, but also as an application of morality and behavior as a Muslim.

Key words: Adherence to theprincipleof sharia, CSR, andcustomerloyalty.

ABSTRAK

Ketaatan pada Prinsip Syari’ah (KPS) merupakan dasar terbentuknya loyalitas nasabah, akan tetapi loyalitas nasabah tidak begitu saja terbentuk tanpa dibarengi dengan upaya-upaya positif yang bersifat sosial seperti CSR. Dengan menjalankan CSR, tingkat loyalitas konsumen akan meningkat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian explanatory (penjelasan), yaitu penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk sebab akibat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji pengaruh ketaatan pada prinsip syari’ahterhadap loyalitas nasabah dengan CSR sebagai mediasi pada BMT Sidogiri Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 136 orang nasabah penerima pinjaman qardul hasan BMT Sidogiri yang berada di cabang Pasuruan, Malang, Surabaya dan Mojokerto. Pengambilan sampel dilakukan dengan sampling purposive. Metode analisis data yang digunakan adalah metode PLS. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Ketaatan pada Prinsip Syari’ah dapat meningkatkan loyalitas nasabah BMT Sidogiri melalui CSR sebagai mediasi. CSR secara nyata memberikan kontribusi dalam peningkatan loyalitas, bukan hanya menyangkut pemenuhan kewajiban secara hukum, moral dan aturan pemerintah, tetapi juga sebagai aplikasi akhlaq dan perilaku sebagai seorang muslim.

Kata kunci: ketaatan pada prinsip syari’ah, CSR, dan loyalitas nasabah.

PENDAHULUAN

memiliki jaminan, SIUP maupun NPWP. Keberadaan bank syari’ah yang semakin

Ketatnya persyaratan ketika meminjam di hari semakin meningkat ini, masih belum

bank syari’ah inilah menyebabkan masya- bisa menyentuh masyarakat kecil atau

rakat dan pengusaha kecil tidak terlayani pengusaha kecil yang tidak bankable, karena

oleh bank syari’ah. BMT yang merupakan untuk meminjam di bank syari’ah, nasabah

salah satu LKMS dianggap lebih mengena di terkendala oleh persyaratan administrasi

kalangan masyarakat dan pengusaha kecil yang diminta bank antara lain; harus

daripada bank syari’ah karena lebih fleksibel

Pengaruh Ketaatan Pada Prinsip Syariah (KPS) ... – Asiyah

dalam persyaratan dan jumlah pinjaman maupun keluwesan pada pencairan kredit (Hascaryani et al., 2011).

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap cerahnya prospek perkembangan perbankan syari’ah, dimana ini juga bisa dibuat acuan oleh BMT, karena BMT mempunyai prinsip yang sama dengan bank syari’ah antara lain; (1) tingkat kesadaran umat Islam tentang bisnis syari’ah, (2) kua- litas SDM di bidang perbankan syari’ah, (3) minat para investor untuk membuka divisi syari’ah, (4) adanya payung hukum yang jelas dan (5) kondisi iklim perekonomian Indonesia. Pendapat ini sesuai dengan (Sjahdeini, 1999), yang mengatakan bahwa tingginya respon terhadap bank Islam dipicu oleh ketidakpuasan terhadap konsep dan operasi bank konvensional. Perbedaan pandangan bahwa bunga bank itu riba juga mempengaruhi respon masyarakat terhadap LKMS (BMT). Pandangan ini sesuai dengan hasil penelitian dari (Sejati, 2006) yang menunjukkan, bahwa pandangan masya- rakat tentang bunga bank adalah haram atau syubhat berpengaruh positif dan signifikan terhadap probabilitas masyarakat untuk menabung pada bank syari’ah. Larangan riba ini, menjadikan kebutuhan masyarakat akan perbankan syari’ah atau lembaga keuangan mikro syari’ah (LKMS) seperti BMT semakin tinggi. Realitas inilah yang menjadikan bahwa perbankan syari’ah (BMT) harus ada.

Islam melarang umatnya meminjamkan uang dengan mengambil bunga, pengambil- an keuntungan hanya diperbolehkan dalam hal perdagangan (Rivai, 2012). Dasar per- timbangannya bahwa terhadap saudara yang miskin harus saling membantu dan berbagi bukan malah merugikan, apalagi membebani pinjamannya dengan bunga, sungguh ini perbuatan dosa dan dilarang keras oleh agama Islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang termaktub dalam surat al-Hadid ayat 11; yang menganjurkan kepada umat Islam untuk selalu berbuat kebaikan, terutama ketika saudaranya mem- butuhkan yaitu dengan memberi pinjaman

tanpa bunga. Selanjutnya (Sadeq, 1992) mengatakan bahwa bunga merupakan suatu bentuk ketidakadilan karena memberikan diskriminasi terhadap pembagian resiko maupun untung. Sistem bunga akan mem- batasi investasi, karena tingkat bunga ber- hubungan negatif dengan investasi.

Perkembangan BMT yang pesat akhir- akhir ini harus diikuti dengan layanan yang berbeda ala syari’ah; yaitu strategi yang tepat pada kesamaan jenis layanan yang ditawarkan oleh suatu perusahaan adalah strategi yang mempunyai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, seperti usaha yang sulit ditiru dan mempunyai keung- gulan yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Adapun pemasaran yang berorientasi pada konsumen, adalah pemasaran yang selalu memberikan sesuatu yang terbaik bagi konsumennya, seperti memberikan modal bagi pengusaha kecil yang menjadi tujuan sosialnya. Harapan penganut Islam terhadap organisasi yang mengaku Islam sudah jelas, bank Islam diharapkan mampu menjalankan tanggung jawab lembaga terhadap masya- rakat (CSR) untuk mendapatkan legitimasi terhadap kelanjutan eksistensinya (Lewis, 2001, dan Maali, 2003).

Dari hasil penelitian di atas, diketahui bahwa salah satu permasalahan yang ada pada BMT pada rendahnya loyalitas nasa- bah. Permasalahan lain adalah kurangnya program-program berbagi seperti CSR, dan ketaatan pada prinsip syari’ah yang masih tidak sesuai dengan harapan nasabah. Penggunaan responden pada nasabah pem- biayaan qardul hasan dalam penelitian ini dirasa tepat, karena nasabah pembiayaan merupakan orang yang telah menikmati “program-program CSR” dan dianggap lebih mengetahui seberapa jauh prinsip syari’ah telah dijalankan secara benar dalam BMT Sidogiri dibanding dengan nasabah pendanaan.

Adapun permasalahan yang harus dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagai- manakah pengaruh Ketaatan Pada prinsip Syari’ah (KPS) pada loyalitas nasabah BMT Sidogiri di Jawa Timur dengan CSR sebagai

106 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 1, Maret 2017 : 104 – 121

mediasi dan bagaimana pula pengaruh majemuk, dan pada tingkat suku bunga langsung CSR terhadap loyalitas nasabah

berapapun.

BMT Sidogiri di Jawa Timur? Tujuan dari

b. Gharar (ketidakpastian); Yaitu transaksi penelitian ini adalah untuk menganalisis dan

yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, menguji pengaruh ketaatan pada prinsip

tidak diketahui keberadaannya, atau syari’ah terhadap loyalitas nasabah dengan

tidak dapat diserahkan pada saat CSR sebagai mediasi dan pengaruh langsung

transaksi dilakukan kecuali diatur lain CSR terhadap loyalitas nasabah pada BMT

dalam syari’ah.

Sidogiri di Jawa Timur.

c. Maisir (judi); bersifat spekulasi, dimana kedua belah pihak tidak mempunyai

TINJAUAN TEORETIS

informasi yang jelas terhadap sesuatu

Ketaatan Pada Prinsip Syari’ah (KPS)

yang diperdagangkan sehingga bisa me- Ketaatan pada prinsip syari’ah (KPS)

rugikan salah satu pihak. merupakan suatu bentuk komitmen atau

Dengan demikian, yang dimaksud kepatuhan manusia kepada perintah-

dengan ketaatan pada prinsip syari’ah ada- perintah atau larangan-larangan Allah yang

lah ketaatan BMT menjalankan operasional didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist.

usahanya dengan tetap berpegang teguh Ketaatan pada prinsip syari’ah (KPS) me-

pada prinsip-prinsip syari’ah seperti meng- rupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi

hindari riba, gharar dan maisir, dimana im- oleh lembaga keuangan yang menjalankan

plementasinya yaitu dengan jalan menerap- usahanya berdasarkan prinsip syari’ah,

kan akad-akad sesuai dengan prinsip dikarenakan KPS merupakan perwujudan

syari’ah seperti; akad musyarakah dan dalam pemenuhan seluruh prinsip syari’ah

mudharabah, ijarah dan qardul hasan (pinjaman pada semua aktivitas usaha suatu lembaga

kebajikan) dalam penyaluran dana. keuangan, sehingga dapat mencerminkan

Dengan melihat beberapa pendapat di karakteristik dari lembaga itu sendiri,

atas, maka bisa ditarik suatu kesimpulan termasuk BMT. Semua hubungan, baik

bahwa ketaatan pada prinsip syari’ah (KPS) hubungan dengan Tuhannya maupun

adalah merupakan hal yang membedakan dengan sesama manusia dalam Islam harus

LKMS (BMT) dengan LKM konvensional. didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist. Hal ini menyiratkan bahwa dalam setiap tinda-

Corporate Social Responsibility (CSR)

kan atau kegiatan yang dilakukan manusia

(1) Konsep CSR

di bumi ini harus berdasarkan pada Al- Secara konseptual, teori CSR yang di- Qur’an dan Hadist. Ajaran Islam tidak boleh

gunakan dalam penelitian ini mengacu pada hanya dipandang sebagai hal yang bersifat

konsep sustainable development (pembangu- ritual, tetapi harus diimplementasikan pada

nan berkelanjutan) dengan menggunakan setiap kegiatan yang dilakukan oleh manu-

metode triple bottom line yang dikembangkan sia. Demikian pula dengan urusan muamalah

oleh Elkington (1997) dalam bukunya ber- atau perekonomian, juga harus tunduk pada

judul “Canibals with Forks, the Triple Bottom prinsip-prinsip syari’ah yang telah diatur

Line of Twentieth Century Bussines.” Dalam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist.

konsep Triple Bottom Line ditegaskan bahwa Menurut Abdullah dan Chee (2012),

perusahaan yang ingin terus sustainable suatu kegiatan muamalah yang berdasarkan

dalam kancah persaingan, perlu mem- prinsip syari’ah, yaitu kegiatan muamalah

pelajari dan memahami aspek 3P; yaitu yang menghindari tiga larangan mendasar

perusahaan tidak semata-mata memperhati- dari keuangan syari’ah yaitu:

kan profit, tetapi perusahaan mempunyai

a. Riba (bunga); Riba mencakup segala kewajiban peduli dan aktif dalam member- imbal hasil uang atas uang, baik bunga itu

dayakan masyarakat (people) sekitarnya serta tetap atau mengambang, sederhana atau

ikut dalam pelestarian lingkungan (planet).

Pengaruh Ketaatan Pada Prinsip Syariah (KPS) ... – Asiyah

Dalam konsep 3 P ini, perusahaan tidak bisnis untuk bertindak dengan cara-cara boleh hanya memikirkan perusahaan dari

mereka sendiri dalam melayani kepentingan aspek keuangan saja tetapi harus me-

organisasi dari kepentingan public eksternal. nyeimbangkan faktor lain seperti planet dan

Lebih jauh dikatakan bahwa, CSR merupa- people untuk keberlanjutan kehidupan di

kan cita-cita perwujudan tanggung jawab dunia. Konsep ini digambarkan melalui

sosial perusahaan dalam bentuk tindakan segitiga dalam kehidupan stakeholders yang

yang berdasarkan etika dengan tujuan untuk mesti diperhatikan perusahaan di tengah

meningkatkan ekonomi secara berkelanjutan upayanya mencari profit (ekonomi), yakni

disertai peningkatan kualitas hidup karya- lingkungan dan sosial.

wan beserta keluarganya sekaligus pening- katan kualitas hidup masyarakat ser dan

Planet masyarakat pada umumnya.

(2) CSR dalam Perspektif Islam

Pro

People

CSR dalam pandangan Islam merupa- kan sesuatu yang sudah seharusnya melekat pada LKM syari’ah (BMT), karena BMT

Gambar 1

mempunyai tujuan untuk kemaslahatan bagi

Konsep CSR (3P)

orang banyak. Konsep CSR adalah konsep

Sumber: Elkington dalam Suharto (2010)

saling berbagi, atau saling membantu antar sesama dengan harta atau profit yang

Dengan demikian, perilaku atau cara dimiliki oleh perusahaan. Konsep ini sesuai perusahaan memperhatikan dan melibatkan

dengan konsep BMT yang mempunyai shareholder, pekerja, pelanggan, pemasok,

tujuan untuk kemaslahatan orang banyak. pemerintah, LSM, lembaga internasional dan

BMT tidak hanya mempunyai tujuan eko- stakeholder lainnya merupakan konsep utama

nomis tetapi juga mempunyai tujuan sosial CSR. Lebih jauh, CSR adalah operasi bisnis

yang salah satunya adalah berbagi yang yang berkomitmen tidak hanya untuk

dalam Islam biasa disebut dengan kewajiban meningkatkan keuntungan perusahaan se

membayar zakat, sumbangan (waqof), sede- cara finansial, melainkan pula untuk pem-

kah, pinjaman bebas bunga (qardul hasan) bangunan sosial-ekonomi secara holistik,

(Sadeghzadeh, 1995). Pendapat ini menegas- melembaga, dan berkelanjutan.

kan bahwa pemberian zakat, waqof, sedekah Selanjutnya CSR merupakan investasi

dan pinjaman kebajikan (pinjaman bebas bagi perusahaan untuk mendorong per-

bunga) termasuk dalam konsep CSR. Hal ini tumbuhan berkelanjutan. CSR bukan lagi

sesuai dengan konsep berbagi dari CSR. dilihat sebagai sentra biaya, melainkan

Larangan terhadap riba juga muncul sebagai sentra laba dimasa yang akan datang

dari prinsip-prinsip keadilan sosio ekonomi (Alma; 2009). Menurut World Business

dalam Islam di mana tujuannya adalah Council for Sustainable Development dinyata-

melarang beberapa distribusi kekayaan tidak kan dalam buku CSR oleh Wibisono (2007);

adil melalui kerugian dipaksa pada satu CSR merupakan suatu komitmen berke-

pihak atau keuntungan yang tidak dapat lanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak

diperoleh pada pihak lain (bunga tetap). secara etis dan memberikan kontribusi

Didasarkan pada latar belakang tersebut kepada pengembangan ekonomi dari komu-

dapat disimpulkan bahwa norma dan nilai nitas setempat ataupun masyarakat secara

bisnis Islam konsisten dengan definisi CSR. luas, bersamaan dengan peningkatan taraf

Hal ini diperkuat dengan aturan yang ada hidup pekerjanya beserta seluruh keluarga-

dalam Al-Qur’an yang memuat tentang nya. Schernerhorn dalam (Suharto; 2009),

amwaal (kepemilikan, kekayaan dan semua CSR adalah suatu kepedulian organisasi

harta benda dalam segala bentuknya). Ada-

108 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 1, Maret 2017 : 104 – 121

pun aturan-aturan yang menyangkut ten- tang kekayaan dapat dilihat dalam surat Al- Baqarah: 215. Ayat ini menjelaskan bahwa seseorang tidak boleh hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi dia mempunyai kewajiban untuk membantu orang lain ter- utama orang miskin. Hal ini dikarenakan, sebagai manusia yang beriman, manusia mempunyai kewajiban membangun keadil- an sosial dan ekonomi agar tercipta keseimbangan hidup di dunia dan di akhirat, yang mana itu merupakan tujuan hidup seorang muslim. Dengan demikian, konsep CSR yang berbagi sudah seharusnya melekat pada BMT, yang dalam operasional usaha- nya berdasarkan pada nilai-nilai Islam (prinsip syari’ah).

CSR termasuk dalam permasalahan etika bisnis, ketika berbisnis haruslah diikuti dengan tanggung jawab sosial kepada orang lain. Inilah pandangan Islam terhadap etika bisnis. Berkaitan dengan konsep tanggung jawab sosial juga, BMT berkewajiban mem- berdayakan masyarakat sekitar dengan memberikan pinjaman kebajikan (qardul hasan ) kepada rakyat kecil atau pengusaha kecil guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka. Pinjaman kebajikan ini diberikan murni berdasar amal dan sodaqah BMT kepada mereka yang mem- butuhkan, sehingga pemberian pinjaman kebajikan ini bersifat produktif. Lebih jauh pinjaman ini tidak dikenai bunga (bebas bunga) sehingga peminjam hanya mengem- balikan sejumlah modal yang diterimanya, jadi tidak ada kelebihan/penambahan pem- bayaran. Inilah konsep hutang-piutang yang diajarkan dalam Islam. Tambahan peng- hasilan (keuntungan) hanya diperkenankan melalui perniagaan atau perdagangan, sedangkan dalam hal pemberian hutang, lebih mengedepankan aspek sosial.

Hal ini sesuiai dengan pendapat dari Suharto (2010), yang mengatakan bahwa CSR Islami pada hakekatnya mengedepan- kan pemberdayaan berbasis syari’ah. Ada- pun pendekatan yang bisa diterapkan dalam CSR Islami salah satunya adalah pemberian

qardul hasan, yakni program pemberian modal yang diangsur tanpa penambahan apapun dan tujuannya untuk pemandirian usaha. CSR merupakan amal dari masya- rakat termasuk perusahaan yang benar- benar disisihkan dari keuntungan yang didapatkan dan bukan dari menekan konsu- men, dimana hal itu untuk kemaslahatan orang banyak terutama orang tidak mampu atau miskin. Untuk lebih memperjelas hubungan antara CSR dan pengembangan masyarakat yang sesuai dengan perintah agama, maka bisa dilihat Gambar 2.

Loyalitas Pelanggan

Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, sangat perlu meningkatkan loyalitas nasabah dengan memberikan sesuatu yang bisa menarik hati nasabah dengan cara yang tidak semata-mata untuk meningkatkan profit, tetapi yang lebih bersifat tindakan sosial seperti CSR dan ketaatan pada prinsip- prinsip syari’ah yang menjadi dasar operasi- onalnya. Keadaan ini menuntut BMT me- lakukan strategi yang tidak hanya bersifat ekonomis, tetapi lebih dituntut bersifat sosial, karena nasabah sekarang lebih pintar dan paham terhadap perilaku yang se- harusnya dilakukan oleh sebuah BMT.

Jadi, untuk meningkatkan loyalitas, maka BMT perlu menerapkan strategi yang benar-benar bisa menyentuh hati nurani masyarakat khususnya nasabah, yaitu dengan memberikan zakat, amal, infaq dan shodaqoh seperti yang diperintahkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist. Lebih jauh Islam menjelaskan bahwa loyalitas berkaitan erat dengan halal-haramnya suatu produk/ jasa yang ditawarkan, sehingga untuk kasus pemilihan lembaga keuangan tentunya konsumen dalam memilih lembaga tersebut juga akan mempertimbangkan hal tersebut.

Ini sesuai dengan anjuran dalam QS. Al- Maidah: 91 yang menjelaskan bahwa se- bagai umat Islam tidak boleh berjudi dan minum-minuman keras karena akan men- jauhkan dalam mengingat Allah.

Pengaruh Ketaatan Pada Prinsip Syariah (KPS) ... – Asiyah

Buah pemahaman dari Akidah, syari’ah, akhlaq, harta adalah milik Allah

CSR

Corporate Social

Relasi Kemasyara- Investment katan Perusahaan

Pemberdayaan

Pengembangan Masyarakat

Gambar 2 Hubungan antara CSR dan Pengembangan Masyarakat sesuai perintah agama Sumber: Alma dan Soeharto (2009)

Demikian juga dalam hal perdagangan melalui suatu proses pembelian yang seharusnya menghindari hal-hal yang haram

berulang-ulang tersebut. seperti riba, gharar dan maysir, karena itu bisa

Membangun loyalitas pelanggan me- menimbulkan kemudharatan di dunia, se-

rupakan kebijakan strategis bagi perusaha- perti yang telah dijelaskan pada uraian se-

an. Perusahaan memandang loyalitas pe- belumnya, oleh karena itu untuk me-

langgan merupakan bagian dari strategi ningkatkan loyalitas nasabah muslim, pe-

perusahaan dalam menghadapi pesaing dan laku bisnis perlu memahami syariat Islam

menghubungkan perusahaan dengan pasar atau larangan-larangan yang ada dalam Al-

(konsumen). Pfeifer dan Farris (2006) meng- Qur’an. Dengan demikian produk atau jasa

identifikasikan loyalitas pelanggan sebagai yang ditawarkan dapat diterima oleh

jaminan keuntungan jangka pendek dan konsumen muslim.

jangka panjang bagi perusahaan. Tjiptono (2000) juga menjelaskan be-

Berdasarkan beberapa definisi dari berapa karakteristik dari pelanggan yang

loyalitas di atas, maka dalam penelitian ini loyal, diantaranya 1) Melakukan pembelian

menggunakan dimensi loyalitas berdasarkan ulang yang konsisten; 2) Merekomendasikan

Tjiptono (2000) yang menjelaskan beberapa produk perusahaan kepada orang lain dan 3)

karakteristik dari pelanggan yang loyal, Konsumen tidak mudah beralih pada

diantaranya adalah:

produk pesaing. Menurut Olson (1996),

1. Melakukan transaksi ulang yang konsisten loyalitas pelanggan merupakan dorongan

Pelanggan menggunakan kembali pro- perilaku untuk melakukan pembelian secara

duk/jasa yang sama yang ditawarkan berulang-ulang dan untuk membangun

perusahaan.

kesetiaan pelanggan terhadap suatu pro-

2. Merekomendasikan produk perusahaan duk/jasa yang dihasilkan oleh badan usaha

kepada orang lain. Pelanggan melakukan tersebut membutuhkan waktu yang lama

komunikasi dari mulut ke mulut

110 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 1, Maret 2017 : 104 – 121

berkenaan dengan produk/jasa tersebut mengelola dana mereka dan sekaligus men- kepada orang lain.

jalankan ajaran agama.

3. Konsumen tidak mudah beralih pada Penelitian dari Fatmah (2009) menjelas- produk/jasa pesaing. Pelanggan tidak

kan bahwa antara persepsi religiusitas dan tertarik terhadap tawaran produk/jasa

kepercayaan, persepsi religiusitas dan loya- sejenis dari pesaing dan akan senantiasa

litas serta kepercayaan dan loyalitas terbukti memakai produk/jasa tersebut.

terdapat hubungan positif dan signifikan. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka

Hasil Penelitian Terdahulu

dalam penelitian ini menguji, hubungan Penelitian dari Metawa dan Almossawi

antara ketaatan prinsip syari’ah dengan (1997) mengindikasikan bahwa keputusan

loyalitas dengan menggunakan CSR sebagai seleksi bank yang dibuat konsumen adalah

mediasi. Dari hasil penelitian ini bisa di- didominasi oleh pertimbangan religius .

jelaskan, bahwa untuk menghalangi ber- Kepatuhan terhadap prinsip Islam didapati

pindahnya nasabah ke bank (BMT) lain sebagai kriteria seleksi yang paling penting,

maka bank (BMT) harus melakukan tinda- yang diikuti oleh tingkat return. Hal inilah

kan yang konkrit dalam meningkatkan yang menjadi dasar pada penelitian se-

loyalitas nasabah, misal dengan menjalan- karang untuk menguji pengaruh variabel

kan program CSR yang bisa meningkatkan ketaatan pada prinsip syari’ah terhadap

loyalitas nasabah terhadap BMT. loyalitas nasabah bank.

Hasil penelitian dari Poolthong et al. Penelitian dari Omer (1992) terhadap

(2009), menunjukkan bahwa inisiatif CSR 300 muslim di Inggris menunjukkan, bahwa

mempunyai peranan penting dalam perceived alasan agama merupakan motivasi utama

service quality, dimana pada gilirannya bagi muslim di Inggris untuk memilih

mempengaruhi trust dan brand effect dan lembaga keuangan Islam. Lebih jauh pe-

temuan terakhir, CSR berpengaruh secara nelitian Hegazy (1995) menyimpulkan bah-

langsung terhadap brand effect. Hal ini wa kebanyakan nasabah bank Islam adalah

menunjukkan bahwa CSR memang bisa Muslim yang memilih untuk mematuhi

dijadikan sebagai alat strategi pemasaran hukum Islam.

utamanya untuk meningkatkan persepsi Temuan penelitian ini menunjukkan

positif nasabah terhadap sebuah bank (BMT) bahwa sebagian besar dari konsumen men-

sebagai salah satu LKMS. Bila nasabah telah jalin hubungan dengan bank Islam karena

mempunyai persepsi positif pada bank alasan religius, yaitu karena bank Islam

(BMT), maka pada gilirannya akan semakin menjalankan prinsip-prinsip syari’ah. Bah-

meningkatkan loyalitas nasabah. Penelitian kan tiga alasan utama dari sebagian besar

yang sedang dilakukan sekarang juga akan responden bisa dipandang sebagai alasan

menguji lebih dalam tentang hubungan religius, k arena bank Islam beroperasi sesuai

antara KPS dan CSR terhadap loyalitas dengan ajaran Islam, maka bank Islam

nasabah BMT.

memiliki reputasi yang baik dan menjaga Niatan pembelian ulang didapati me- keyakinan klien di dalam masalah operasi

miliki hubungan signifikan dan positif dan pengungkapan informasi. Di sisi lain,

dengan persepsi kualitas layanan. Persepsi alasan konvensional untuk menjalin hubu-

kualitas layanan juga didapati memberikan ngan dengan sebuah bank, seperti laba, tidak

kontribusi bagi kesetiaan sikap. CSR terbukti banyak mendapatkan dukungan dari para

memiliki hubungan positif dan signifikan responden. Mereka yang menjalin hubungan

dengan kesetiaan sikap dan persepsi kualitas dengan bank Islam siap untuk menerima

layanan. Inisiatif CSR tidak memiliki dam- berapapun return yang diberikan asalkan

pak langsung terhadap niatan pembelian bank mematuhi prinsip-prinsip syari’ah dan

ulang pada bank-bank utama dari para mereka mempercayai bank Islam untuk

responden, dan inisiatif CSR cenderung

Pengaruh Ketaatan Pada Prinsip Syariah (KPS) ... – Asiyah

untuk memiliki hubungan yang lebih kuat Selanjutnya Naseret al. (1999) mengata- dengan peningkatan dalam persepsi kualitas

kan, bahwa 70 persen sepakat atau sangat layanan dan kesetiaan sikap.

sepakat dengan pendapat bahwa alasan Hal ini menunjukkan bahwa CSR tidak

religius memiliki peran penting di dalam bisa secara langsung mempengaruhi niatan

memilih bank Islam. Ini dilanjutkan dengan untuk membeli kembali, tetapi perlu di-

65 persen dari responden yang memiliki mediasi oleh persepsi kualitas layanan, ini

hubungan dengan bank Islam karena bank berarti bahwa CSR itu bersifat memberikan

Islam tidak hanya sekedar menyediakan penguatan terhadap persepsi dan sikap

layanan perbankan konvensional tapi konsumen yang nantinya bisa mendorong

mematuhi prinsip-prinsip syari’ah. Lebih kepada kesetiaan sikap yang pada akhirnya

jauh Ajmi (2009) menemukan bahwa: akan menciptakan keinginan untuk membeli

keyakinan agama Islam dan tanggung jawab kembali, karena CSR dianggap mempunyai

sosial adalah dua faktor penting yang nilai-nilai yang bisa membawa kebaikan

menentukan pilihan bank. terhadap konsumen dan masyarakat. Selain

Sejumlah ayat dalam Al-Qur'an dan itu temuan ini juga mengindikasikan, bahwa

hadist nabi menetapkan apa yang harus CSR akan direspon positif oleh konsumen

dilakukan agar membangun keadilan sosio kalau kualitas pelayanan yang diberikan

ekonomi dengan bertanggung jawab secara oleh BMT dianggap handal (memuaskan)

sosial. Beberapa contohnya adalah kewaji- atau sesuai dengan harapan yang diinginkan

ban membayar zakat, sumbangan (waqof), oleh konsumen. Berkaitan dengan hasil

sedekah, pinjaman bebas bunga (Sadegh- penelitian tersebut, maka peneliti menilai

zadeh, 1995) dalam Farouk (2011). bahwa loyalitas nasabah dapat ditingkatkan

Keberagaman (religiusitas) diwujudkan dengan adanya KPS dan pelaksanaan CSR

dalam berbagai aspek kehidupan manusia. terhadap sebuah jasa keuangan. Dari dua

Aktifitas beragama tidak terjadi hanya ketika penelitian yang telah dilakukan oleh

seseorang melakukan perilaku ritual saja. Poolthong et al. (2009 dan 2011), maka ini

Akan tetapi diapresiasikan ke dalam ke- membuktikan bahwa KPS bisa meningkat-

hidupan sosial kemasyarakatan, termasuk kan loyalitas dengan mediasi CSR.

praktek perbankan sebagai bagian dari muamalah ekonomi. Nasution (1973) dalam

Hipotesis Penelitian

Muclis (2011), menyebutnya sebagai inter- Bagian ini menggambarkan model

nalisasi nilai-nilai ajaran agama yang hipotesis dari pengaruh ketaatan pada

diyakini tidak mustahil dan tidak ber- prinsip syari’ah terhadap loyalitas nasabah

tentangan dengan logika yang kemudian dengan CSR sebagai variabel mediasi.

diekspresikan dalam kehidupan sosial ke- masyarakatan. Dengan demikian religiusitas

Pengaruh KPS terhadap loyalitas nasabah

mencakup keadaan yang terdapat dalam diri

dengan CSR sebagai mediasi

seseorang yang mendorongnya berpikir, Penelitian dari Metawa dan Almossawi

bersikap, bertingkah laku, dan bertindak (1997) menunjukkan bahwa faktor yang

sesuai dengan ajaran agamanya. mendapatkan peran penting terbesar dalam

Didasarkan pada latar belakang tersebut proses seleksi bank adalah faktor religius,

dapat disimpulkan bahwa norma dan nilai yaitu kepatuhan terhadap prinsip Islam.

bisnis Islam konsisten dengan definisi CSR. Temuan ini mengindikasikan bahwa bank-

Selanjutnya, ajaran-ajaran agama yang telah bank Islam memiliki basis kekuasaan yang

dipahami dapat menjadi pendorong ke- relatif kuat di kalangan konsumen yang

hidupan individu dalam berinteraksi mementingkan kepatuhan terhadap prinsip-

dengan Tuhan dan sesama manusia, bahkan prinsip Islam di dalam institusi finansial

dengan alam (Mehboob ul Hassan, 2007). yang mereka pilih.

Sifat kepatuhan terhadap prinsip-prinsip

112 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 1, Maret 2017 : 104 – 121

dan hukum Islam dari sudut pandang Islam Komitmen kuat Islam terhadap keadilan memandang tidak saja sebagai jaminan

dan persaudaraan menuntut bahwa organi- kepatuhan terhadap penerbitan laporan

sasi bisnis harus memperhatikan orang- syari’ah, tetapi juga keterlibatan lebih besar

orang yang membutuhkan. Amal dalam dalam aktivitas CSR termasuk peng-

Islam adalah satu-satunya kebajikan yang ungkapan CSR (Farook et al., 2011). Peranan

sangat dihargai oleh umat manusia (Hassan bank dalam menciptakan kesempatan kredit

et al., 2009). Maka;

bagi seluruh entrepreneur kecil dipandang

H 1 : KPS berpengaruh positif terhadap sebagai satu aspek penting dalam me-

loyalitas nasabah dengan CSR sebagai ngembangkan masyarakat.

mediasi dengan penjelasan sebagai Selanjutnya, dibuktikan oleh penelitian

berikut:

ini bahwa jumlah bank di Timur Tengah dan

H 1 a : KPS berpengaruh positif terhadap Asia Selatan telah menggunakan aspek

loyalitas nasabah

pertanggungjawaban sosial dalam operasi

H 1b : KPS berpengaruh positif terhadap CSR mereka sebagai aplikasi dari prinsip-prinsip

H 1 c : CSR berpengaruh positif terhadap Islam.

loyalitas nasabah

Gambar 3 Model Penelitian

METODE PENELITIAN

dipilih mengacu pada keberadaan Bank Jenis penelitian ini merupakan pe-

Indonesia yang ada wilayah Jawa Timur dan nelitian explanatory (penjelasan), yaitu pe-

berdasarkan pada cabang yang dapat mem- nelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

berikan pinjaman qardul hasan yang tinggi hubungan sebab akibat antara beberapa

mencapai Rp.2.000.000,- dan termasuk ca- situasi yang digambarkan dalam variabel,

bang yang jumlah nasabah qardul hasannya kemudian ditarik suatu kesimpulan umum.

terbanyak. Adapun urutan cabang BMT Penelitian ini merupakan penelitian kuanti-

Sidogiri yang mempunyai nasabah terbesar tatif yang bertujuan untuk mengembangkan

adalah cabang Pasuruan, Malang, Surabaya pengetahuan melalui pengujian terhadap

dan Mojokerto (informasi bagian pemasa- hipotesa yang diajukan, melakukan peng-

ran).

ukuran dan observasi, serta menguji suatu Populasi sasaran dalam penelitian ini teori. Penelitian ini menggunakan sampling

adalah seluruh nasabah pembiayaan qardul purposive yaitu teknik penentuan sampel

hasan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Sidogiri dengan pertimbangan tertentu. Adanya

yang berada di Jawa Timur. Teknik keterbatasan peneliti dalam meneliti semua

pengambilan sampel dalam penelitian ini cabang BMT Sidogiri berada, maka lokasi

adalah non probability sampling dikarenakan

Pengaruh Ketaatan Pada Prinsip Syariah (KPS) ... – Asiyah

yang menjadi obyek penelitian ini adalah menyatakan sebuah sikap atau keterangan nasabah yang menerima pinjaman kebajikan

tertentu dari responden Ferdinand (2011). (qardul hasan) dari BMT Sidogiri dan

Kriteria pernyataan positif dalam variabel jumlahnya tidak diketahui secara pasti

penelitian adalah 1 = sangat tidak setuju, 2 = karena bersifat rahasia, dan nasabah tidak

tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat mempunyai tabungan di lembaga keuangan

setuju.

yang lain. Berdasarkan pertimbangan estimasi

Definisi Operasional Variabel

kemungkinan maksimum, jumlah sampel Ketaatan pada prinsip syari’ah adalah sebesar 80 sudah dapat memberikan hasil

ketaatan pada aturan perjanjian berdasarkan yang valid, tetapi jumlah sampel sekecil ini

hukum Islam antara BMT Sidogiri dengan tidak direkomendasikan dan ukuran sampel

nasabah pembiayaan yang menerima pinja- minimum yang tepat dalam penelitian

man kebajikan, dimana pelaksanaannya adalah minimum 100 responden Hair et al.

harus memenuhi prinsip-prinsip syari’ah, (1992). Berdasarkan pendapat tersebut, jum-

seperti tidak mengandung unsur Riba lah sampel dalam penelitian ini ditetapkan

(bunga bank), Gharar (untung-untungan) sebanyak 200 orang nasabah, untuk

dan Maysir (Judi) yang dilarang dalam akad- mengantisipasi kuesioner tidak kembali atau

akad keuangan Islami.

tidak layak untuk dilakukan pengujian lebih lanjut.

Indikator ketaatan pada prinsip syari’ah

Kuesioner diisi oleh nasabah pem-

adalah :

biayaan qardul hasan BMT Sidogiri di Jawa

1. Larangan Riba, yaitu larangan penam- Timur yang berada di cabang Pasuruan,

bahan pendapatan secara tidak sah antara Malang, Surabaya dan Mojokerto. Dalam

lain dalam transaksi pertukaran barang memilih nasabah yang menjadi sampel

sejenis yang tidak sama kualitas, kuan- dilakukan dengan metode Judment sampling

titas, dan waktu penyerahan, atau dalam (pertimbangan tertentu) dengan kriteria

transaksi pinjam-meminjam yang mem- sebagai berikut: (1) Nasabah yang menerima

persyaratkan nasabah penerima fasilitas pinjaman kebajikan (qardul hasan) dariBMT

mengembalikan dana yang diterima me- Sidogiri JawaTimur; (2) Minimal telah

lebihi pokok pinjaman karena berjalannya menjadi nasabah BMT Sidogiri selama 1

waktu;

tahun; (3) Nasabah hanya mempunyai

2. Larangan Gharar, yaitu larangan transaksi tabungan di BMT Sidogiri, ketika penelitian

yang obyeknya tidak jelas, tidak dimiliki, ini dilakukan; (4) Ditemui di lokasi

tidak diketahui keberadaannya, atau penelitian.

tidak dapat diserahkan pada saat tran- Alat pengumpulan data pada penelitian

saksi dilakukan kecuali diatur lain dalam ini adalah kuesioner yang akan diberikan

syari’ah;

kepada responden. Kuesioner ini berisi

3. Larangan Maysir, yaitu larangan transaksi sejumlah daftar pertanyaan/pernyataan

yang digantungkan kepada suatu ke- tertulis dimana responden diminta untuk

adaan yang tidak pasti dan bersifat menjawab atau memberikan tanggapan atas

untung-untungan. Atau, meminjam uang apa yang telah mereka rasakan dan harap-

untuk berspekulasi pada pergerakan kan sesuai dengan kenyataan yang ada.

mata uang.

Pengukuran skor untuk item-item per- tanyaan terhadap permasalahan yang diteliti

Corporate Social Responsibility (CSR)

menggunakan skala Likert, satu sampai

Corporate Social Responsibility (CSR)

dengan lima tingkatan skala yang meng- merupakan kegiatan BMT Sidogiri dalam hasilkan respon terhadap sebuah stimuli

memberikan kredit atau modal usaha dalam yang disajikan dalam bentuk kategori yang

bentuk pinjaman kebajikan (qardul hasan)

114 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 1, Maret 2017 : 104 – 121

untuk memberdayakan masyarakat kecil/ 0,6. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pertanya- tidak mampu serta membina hubungannya

an pada masing-masing variabel Ketaatan dengan nasabah. Indikator CSR adalah se-

pada Prinsip Syari’ah, CSR, dan Loyalitas bagai berikut: Bravo, et al., 2009.

dapat diandalkan (reliabel).

1. Pinjaman kebajikan; pemberian kredit tanpa bunga untuk tujuan produktif yang

Teknik Analisis Data

diberikan BMT Sidogiri pada masyarakat Teknik analisis data dalam penelitian ini yang membutuhkan seperti orang miskin

menggunakan Partial Least Square (PLS). PLS dan pengusaha kecil,

digunakan, karena dalam penelitian ini

2. Hubungan dengan konsumen; usaha- menggunakan teori berdasar Al-Qur’an usaha BMT Sidogiri dalam menjaga

yang tidak bersifat universal, maksudnya hubungan baiknya dengan nasabah dan

kebenarannya hanya diakui oleh orang Islam hak-hak nasabahnya.

(muslim) saja. Dengan demikian, pengguna- an PLS dirasa tepat. Alasan lain dari peng-

Loyalitas Nasabah

gunaan teknik ini adalah, PLS tidak me- Loyalitas nasabah adalah sikap positif

nganjurkan sampel besar maupun banyak dan komitmen nasabah terhadap BMT

asumsi, sehingga dipandang lebih unggul Sidogiri, untuk tetap meneruskan hubungan

dibanding SEM. Selain itu PLS juga bisa dan menggunakan jasanya di masa yang

digunakan pada variabel yang bersifat akan datang (adanya transaksi yang ber-

reflektif maupun formatif, sehingga PLS bisa ulang kali).

dikatakan lebih bagus daripada SEM. Dan Indikator untuk mengukur loyalitas

yang terakhir PLS mempunyai kegunaan nasabah diadaptasi dari Peter dan Olson

untuk eksplanasi, prediksi, konfirmasi mau- (1996) dan Tjiptono (2000) yaitu:

pun untuk mengembangkan teori.

1. Transaksi ulang yaitu keinginan nasabah untuk tetap menggunakan dan menam-

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

bah transaksi dengan BMT Sidogiri pada

Hasil Pengujian koefisien jalur dan

waktu yang lain.

pengaruh langsung dapat dijelaskan

2. Memberikan informasi pada orang lain

sebagai berikut:

yaitu rekomendasi dan promosi produk

H 1a : Terdapat hubungan langsung antara dari nasabah BMT kepada nasabah

KPS dengan loyalitas nasabah lainnya.

Hasil pengujian pengaruh ketaatan

3. Ketahanan untuk tidak berpindah pada pada prinsip syari’ah terhadap loyalitas bank lain, yaitu keinginan nasabah untuk

dapat dibuktikan dengan nilai estimate tetap setia menjadi nasabah BMT.

koefisien jalur sebesar 0,173, dengan arah positif. Koefisien jalur bertanda positif me-

Uji Validitas dan Reliabilitas

miliki arti hubungan antara ketaataan pada Berdasarkan uji validitas, seluruh item

prinsip syari’ah dengan loyalitas nasabah penelitian diperoleh nilai probabilitas semua

adalah searah. Dengan menggunakan taraf item kurang dari 0,05 dan seluruh nilai

signifikansi 0,05 diperoleh t tabel sebesar korelasi (r hitung) lebih besar dari r tabel (r

1,96 dan ini menunjukkan bahwa nilai t hitung > 0,355) sehingga disimpulkan bahwa

hitung sebesar 1,551 lebih kecil dari pada t semua pertanyaan pada masing-masing

tabel. Analisis ini memberikan keputusan variabel Ketaatan pada Prinsip Syari’ah, CSR,

bahwa koefisien regresi tersebut adalah dan Loyalitas telah valid.

tidak signifikan. Hasil pengujian ini men- Hasil pengujian reliabilitas menunjuk-

jelaskan bahwa semakin tinggi ketaatan kan bahwa nilai koefisien reliabilitas masing-

BMT pada prinsip syari’ah, tidak secara masing variabel Ketaatan pada Prinsip

otomatis meningkatkan tingkat loyalitas Syari’ah, CSR, dan Loyalitas lebih besar dari

nasabah. Artinya, ketaataan pada prinsip

Pengaruh Ketaatan Pada Prinsip Syariah (KPS) ... – Asiyah

syari’ah yang baik belum berpengaruh nyata ketaataan pada prin- sip syari’ah yang baik terhadap tingginya loyalitas nasabah, dalam

akan berpengaruh nyata terhadap besarnya artian masih ada variabel lain selain ketaatan

CSR yang diberi- kan oleh BMT, sehingga pada prinsip syari’ah yang dapat meningkat-

hasil ini didukung oleh fakta empiris pada kan loyalitas nasabah secara langsung atau

obyek penelitian ini.

secara cepat. Hasil penelitian ini tidak

H 1c : Terdapat hubungan antara CSR dengan mendukung adanya pengaruh langsung dari

loyalitas nasabah

ketaatan pada prinsip syari’ah terhadap Berdasarkan hasil analisis data diper- loyalitas nasabah.

oleh bahwa nilai estimasi koefisien jalur

H 1b : Terdapat hubungan langsung antara pengaruh langsung CSR terhadap loyalitas KPS dengan CSR

nasabah sebesar 0,322 dengan arah positif. Berdasarkan hasil analisis data diper-

Koefisien jalur bertanda positif memiliki arti oleh bahwa nilai estimasi koefisien jalur

hubungan antara CSR dengan loyalitas pengaruh langsung ketaataan pada prinsip

adalah searah. Hasil ini dapat pula dibukti- syari’ah terhadap CSR sebesar 0,543, dengan

kan dengan nilai titik kritis sebesar 2,536 . arah positif. Koefisien jalur bertanda positif

Dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05 memiliki arti hubungan antara ketaataan

diperoleh t tabel sebesar 1,96 dan ini me- pada prinsip syari’ah dengan CSR adalah

nunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar searah. Hasil ini dapat pula dibuktikan

dari pada t tabel. Analisis ini memberikan dengan nilai titik kritis sebesar 6,977 . Dengan

keputusan bahwa koefisien regresi tersebut menggunakan taraf signifikansi 0,05 diper-

adalah signifikan. Hasil ini memberikan oleh t tabel sebesar 1,96 dan ini menunjukkan

kesimpulan bahwa data hasil penelitian bahwa nilai t hitung lebih besar dari pada t

mendukung adanya pengaruh langsung dari tabel. Analisis ini memberikan keputusan

CSR terhadap loyalitas. Hasil pengujian bahwa koefisien regresi tersebut adalah

membuktikan semakin besar CSR yang signifikan. Hasil ini memberikan kesimpulan

diberikan BMT, semakin tinggi pula loyalitas bahwa data hasil penelitian mendukung

nasabah pada BMT Sidogiri. Artinya, sema- adanya pengaruh langsung dari ketaatan

kin baik pelaksanaan CSR pada BMT pada prinsip syari’ah terhadap CSR. Hasil

Sidogiri akan berpengaruh nyata terhadap pengujian membuktikan semakin tinggi

tingginya loyalitas nasabah, sehingga hasil ketaatan BMT pada prinsip syari’ah,

ini didukung oleh fakta empiris pada obyek semakin besar/baik pula CSR yang

penelitian ini.

diberikan oleh BMT Sidogiri. Artinya,

Tabel 1 Hasil Model PLS Hasil Pengujian Pengaruh Langsung antar variabel

Original

Mean of

Standard

t-statistic Ket

Sample

subsamples deviation

Estimate

1.551 Tidak Signifikan CSR -> Loyalitas

KPS -> Loyalitas

2.536 Signifikan KPS -> CSR

Sumber: Hasil Olahan PLS, Tahun 2015

116 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 1, Maret 2017 : 104 – 121

Pengaruh Ketaatan pada prinsip syari’ah

sehingga siapapun yang berbuat baik akan

(KPS) terhadap loyalitas nasabah dengan

mendapat ridho dari Allah SWT sesuai

CSR sebagai mediasi

janjinya dalam Al-Qur’an. BMT Sidogiri Pada penelitian ini, CSR merupakan

mendapatkan keberkahan dari CSR yang variabel penting sebagai mediasi pengaruh

dilakukannya dengan penuh keikhlasan dan KPS terhadap loyalitas nasabah karena KPS

kerja keras tanpa mengenal lelah berupa yang tinggi akan dicerminkan oleh ke-

loyalitas nasabah yang tinggi. Kalau hal ini mampuan KPS dalam meningkatkan CSR,

dihubungkan dengan penilaian responden misalnya semakin baik KPS yang dijalankan

terhadap loyalitas nasabah BMT yang oleh BMT, tentunya akan semakin bagus

sebagian besar telah memberikan penilaian pelaksanaan CSR yang ada pada BMT ter-

baik khususnya indikator ketahanan untuk sebut. CSR yang berbentuk pinjaman ke-

tidak berpindah pada BMT lain dengan nilai bajikan dan hubungan baik dengan konsu-

men inilah yang mendorong nasabah untuk Demikian pula dengan nilai estimasi berperilaku loyal terhadap BMT Sidogiri.

loading yang memiliki nilai tertinggi juga Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil pe-

sama yaitu ketahanan untuk tidak berpindah nelitian dari (Sulayman, 1976); (Sadegh-

pada BMT lain dengan nilai 0,818. Hal ini zadeh, 1995); (Fatmah, 2009) dan (Farook,

mengindikasikan bahwa dalam pandangan 2011) yang mengatakan bahwa sifat ke-

responden indikator ketahanan untuk tidak patuhan terhadap prinsip-prinsip dan hu-

berpindah merupakan indikator dominan kum Islam dari sudut pandang Islam me-

dalam meningkatkan loyalitas, dan indikator mandang tidak saja sebagai jaminan ke-

ini sejalan dengan apa yang telah dilakukan patuhan terhadap penerbitan laporan syari-

oleh BMT Sidogiri dalam mempertahankan

ah, tetapi juga keterlibatan lebih besar dalam loyalitas nasabah, seperti tercermin pada aktivitas CSR termasuk pengungkapan CSR.

kesetiaan nasabah terhadap BMT, meski Dalam Islam, amal adalah satu-satunya

nisbah bagi hasil kecil dan kecintaan nasabah kebajikan yang sangat dihargai oleh umat

terhadap seluruh produk-produk BMT. manusia. Allah akan mencabut berkah dari

Dengan modal loyalitas dari nasabah, riba, tetapi akan meningkatkan berkah dari

BMT Sidogiri menjadi BMT yang ber- amal (Hadist Muslem). Temuan ini sesuai

kembang pesat sampai wilayah operasinya dengan janji Allah SWT seperti yang

mencakup wilayah Jawa Timur. Prestasi ini difirmankan dalam Al-Qur’an surat al-

tidak mudah diraih untuk ukuran lembaga Hadad ayat 11:

keuangan kecil yang berbasis syari’ah seperti “Barang siapa yang meminjami Allah

BMT yang dalam operasionalnya memang pinjaman yang baik, Allah akan melipat

melayani masyarakat menengah bawah dan gandakan baginya dan di sisi-Nya

usaha kecil. Akan tetapi kesuksesan ini pahala berlimpah dan lebih mulia.”

tercapai berkat do’a dari para nasabah dan Dan ini menjelaskan bahwa amal baik

orang-orang di sekitarnya yang telah seperti memberikan hutang tanpa bunga

menikmati CSR, hasil penelitian ini sesuai akan mendapat keberkahan, dimana ke-

dengan penelitian dari (Siswanto, 2013), berkahan yang dapat dirasakan oleh BMT

yang menjelaskan bahwa CSR menghasilkan Sidogiri sekarang adalah loyalitas yang

do’a bagi perusahaan yang menjalankannya tinggi dari nasabahnya. Lebih jauh, aturan-

dengan kontinyu dan ikhlas. Hal ini terjadi aturan yang menyangkut tentang kekayaan

karena pihak yang menerima CSR mem- dapat dilihat dalam surat Al-Baqarah: 215:

punyai tanggung jawab moral untuk men- Ayat diatas membuktikan bahwa Al-Qur’an

doakan perusahaan pemberi CSR agar dapat itu benar adanya karena Al-Qur’an merupa-

terus berkembang dan bertambah besar dan kan pedoman hidup umat manusia khusus-

inilah yang telah dilakukan oleh BMT nya umat Islam yang datang dari Allah,

Sidogiri.

Pengaruh Ketaatan Pada Prinsip Syariah (KPS) ... – Asiyah

Gambar 4 Hubungan Tidak Langsung Antara KPS terhadap Loyalitas dengan CSR sebagai mediasi Sumber: Hasil Olahan, PLS 2015

Untuk mendukung peran CSR sebagai BMT, sehingga nasabah merasa bahwa BMT variabel mediasi, maka bisa dilihat dari

Sidogiri merupakan BMT yang layak untuk hubungan langsung antara Ketaatan pada

dijadikan sebagai mitra atau tempat untuk prinsip syari’ah (KPS) terhadap loyalitas

melakukan transaksi keuangan dibanding nasabah yang terbukti tidak signifikan. Hal

lembaga keuangan lain. BMT Sidogiri di- ini menjelaskan bahwasanya loyalitas nasa-

anggap telah mengintegrasikan prinsip bah terbentuk tidak hanya semata-mata

syari’ah pada aspek bisnis yang telah di- karena BMT menerapkan prinsip syari’ah

jalankannya. Fenomena ini, kalau dihubung- pada operasional kerjanya, tetapi nasabah

kan dengan karakteristik responden yang juga perlu “bukti” atau manfaat apa yang

sebagian besar berpenghasilan rendah telah diberikan oleh BMT dengan diber-

antara 1–2 juta sebesar 44,1%, berpendidikan lakukannya prinsip syari’ah pada nasabah-

SD sebesar 47,8% dan pekerjaan wiraswata nya. Disini, BMT Sidogiri sebagai lembaga

sebesar 45,6%, maka pemberian pinjaman keuangan mikro syari’ah telah menerapkan

kebajikan yang diberikan oleh BMT Sidogiri CSR (pemberian pinjaman kebajikan dan

kepada nasabah ini sudah tepat sasaran dan dukungan pada konsumen). CSR berupa

sesuai dengan prinsip pemberdayaan pinjaman kebajikan yang diberikan kepada

masyarakat, yaitu memandirikan ekonomi nasabah kurang mampu inilah yang mem-

masyarakat serta sesuai dengan tujuan BMT. punyai daya tarik tersendiri bagi nasabah

Pemberian pinjaman kebajikan ini juga dalam melakukan transaksi keuangan pada

sesuai dengan yang disampaikan oleh Al-

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25