Hubungan antara Sanitasi dasar dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Asmawi
ABSTRAK
Hubungan antara Sanitasi dasar dengan kejadian diare pada balita di desa
Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang wilayah kerja puskesmas
Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015XVI + 66 halaman + 10 tabel + 3 gambar + 7 lampiran Diketahuinya hubungan antara sanitasi dasar dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja puskesmas Lubuk Batang Kecamatan
Lubuk Batang kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.
Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu Untuk mengetahui hubungan antara sanitasi dasar dengan kejadian Diare pada balita di Desa Lubuk Batang Lama kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 sedangkan tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu Untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan air bersih, jamban keluarga, sarana pembuangan sampah dan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional dengan survey analitik. Populasi adalah seluruh rumah yang memiliki balita berumur 12-59 bulan di desa Lubuk Batang Lama yang berjumlah 254 rumah. sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple Random Sempling) yaitu berjumlah 156 rumah. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square untuk mengetahui hubungan antara sumber air bersih, jamban keluarga, sarana pembuangan sampah, dan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada baliita.
Hasil analisa univariat didapatkan dari 156 responden sebanyak 46 responden (29,4%) mengalami diare, 53 responden (34,0%) sumber air bersih tidak memenuhi syarat, 49 responden (31,5%) jamban keluarga tidak memenuhi syarat, 67 responden (43,0%) sarana pembuangan sampah tidak memenuhi syarat, dan 28 responden (17,9%) sarana pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat. Hasil analisa Bivariat di dapatkan ada hubungan yang bermakna antara sumber air bersih dengan kejadian diare pada balita (p velue 0,04), ada hubungan yang bermakna antara jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita (p velue 0,01), ada hubungan yang bermakna antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian diare pada balita (p velue 0,00), dan ada hubungan yang bermakna antara sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita (p velue 0,00) di desa Lubuk Batang Lama kecamatan Lubuk Batang wilayah kerja puskesmas Lubuk Batang kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.
Saran dalam penelitian ini adalah hendaknya instansi kesehatan dalam hal ini puskesmas memberikan penyuluhan secara berkala kepada masyarakat tentang bagaimana cara mengolah air, pentingnya jamban keluarga, tempat pembuangan syarat, sehingga lingkungan dapat tejaga dan dapat menurunkan angka kesakitan yang disebabkan penyakit diare. Daftar pustaka : 18 (1997
- – 2015)
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sanitasi, personal higiene dan lingkungan yang buruk berkaitan dengan penularan beberapa penyakit infeksi yaitu penyakit diare, kolera, typhoid
fever dan paratyphoid fever,
disentri, penyakit cacing tambang, ascariasis, hepatitis A dan E, penyakit kulit, trakhoma,
schistosomiasis, cryptosporidiosis , malnutrisi dan
penyakit yang berhubungan dengan malnutrisi. Penyakit yang berhubungan dengan sanitasi dan higiene yang buruk memberikan dampak kerugian finansial dan ekonomi termasuk biaya perawatan kesehatan, produktivitas dan kematian usia dini. Kerugian ekonomi di Indonesia mencapai Rp.56 triliun/tahun dan 53% kerugian adalah dampak kesehatan, adapun kerugian waktu senilai Rp.10,7 triliun/tahun dan kehilangan hari kerja berkisar 2
Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2011, Diare adalah penyebab kematian pada anak dibawah 5 tahun. Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus Diare denga angka kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak dibawah usia 3 tahun rata-rata mengalami
3 episode diare pertahun, setiap episodenye diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang di butuhkan anak untuk tumbuh sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak (WHO, 2011).
Di Indonesia berdasarkan data Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 menyatakan diare urutan ketiga penyakit menular, prevalen diare klinis (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala) (3,5%).
ISPA (25,8%), pneumonia (4,5%) dan TB (0,4%). Dari 33 provinsi , insiden diare tertinggi terdapat di Papua (6,3%) dan terendah di
- – 10 hari, Kerugian akibat kematian diperkirakan Rp.25 triliun/tahun dan 95% kematian terjadi pada anak usia 0
- – 4 tahun (WHO, 2010).
Di provinsi Sumatera Selatan menunjukan kasus diare pada tahun 2012 terdapat 57.576 kasus dan pada tahun 2013 terdapat 56.463 kasus, data menunjukan penurunan yang signifikan dari tahun 2012 hingga tahun 2013.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu di dapatakan kasus diare Tahun 2012 menduduki peringkat ketiga dan tahun 2013 sampai 2014 menduduki peringkat keempat. Data yang diperoleh menyebutkan pada tahun 2012 sebanyak 7.408 (10,97%) kasus, tahun 2013 sebanyak 6.652 (10,49%) kasus, dan tahun 2014 sebanyak 8054 (11,50%) kasus. Dari data dapat diketahui bahwa angka kasus terbesar terjadi pada tahun 2014 dengan 8054 (11,50%) kasus (DinKes OKU 2014).
Berdasarkan data rekapitulasi 10 penyakit terbesar UPTD Puskesmas Lubuk Batang pada tahun 2012 kasus Diare menduduki peringkat pertama dengan jumlah seluruh kasusnya yaitu 721 (41,41%) kasus, untuk jumlahnya meningkat menjadi
966 (27,38%) kasus dan pada tahun 2014 menjadi 708 (16,22%) kasus. Hal ini berarti selama 3 tahun terahir terjadi peningkatan dan penurunan kasus yang signifikan (Puskesmas Lubuk Batang, 2014).
Berdasarkan data serta uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan antara Sanitasi Dasar dengan kejadian Diare di Desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015”.
B. Rumusan Masalah
Diketahuinya hubungan antara sanitasi dasar dengan kejadian Diare pada balita di Desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015.
C. Pertanyaan Penelitian 1.
Adakah hubungan antara ketersediaan air bersih dengan desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015? 2. Adakah hubungan antara jamban keluarga dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015? 3. Adakah hubungan antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015? 4. Adakah hubungan antara sarana pembuangan air limbah dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015? 1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara sanitasi dasar dengan kejadian Diare pada balita di Desa Lubuk Batang Lama kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015.
b. Untuk mengetahui hubungan antara pemanfaatan jamban keluarga dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015. c. Untuk mengetahui hubungan antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015.
d. Untuk mengetahui hubungan antara sarana pembuangan air limbah dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015.
- – Juni tahun 2015 yang berjumlah 254 rumah.
METODE PENELITIAN A. Rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional dengan survey analitik yaitu mengetahui hubungan variabel independen (ketersediaan air bersih, pemanfaatan jamban, sarana pembuangan air limbah) dan variabel dependen (kejadian diare pada balita).
B. Populasi dan sampel penelitian 1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010).
Populasi adalah seluruh rumah yang memiliki balita berumur 12-59 bulan di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang periode Maret
2. Sampel Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple Random
Sempling ) yaitu setiap
anggota unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel (Notoatmodjo, 2002). Jumlah sampel dihitung menggunakan Rumus Slovin dalam Notoatmodjo.
Keterangan : N : besar populasi n : besar sampel d : presisi N : 254 1.
Wawancara d : 0,05 Wawancara adalah suatu ditanya: n.... ? meetode yang digunakan untuk mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau penderian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap- cakap berhadapan muka dengan orang tersebut. Jadi data tersebut diperoleh langsung dari responden n = 155,82 dibulatkan melalui suatu percakapan menjadi 156 sampel (Notoatmodjo, 2002). dari hasil perhitungan 2.
Observasi sampel diatas, maka sampel Observasi dilakukan yang dibutuhkan dalam dengan pengamatan secara penelitian ini adalah 156 langsung terhadap sampel, rumah. responden dan lingkungannya, serta dilakukan pengukuran terhadap lingkungan tempat
C.
tinggal dengan menggunakan
Lokasi dan waktu penelitian 1.
lembar observasi/pengamatan. Lokasi penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di Desa Lubuk
3. Dokumentasi Batang Lama Wilayah kerja
Dokumentasi adalah UPTD Puskesmas Lubuk metode pengumpulan data Batang Kecamatan Lubuk dengan menggunakan Batang Kabupaten Ogan berbagai sumber tulisan yang Komering Ulu. berkenaan dengan objek 2. penelitian. Metode ini
Waktu penelitian penelitian ini dilaksanakan digunakan untuk mengambil mulai dari bulan Mei sampai data tentang sampel penelitian bulan Juli tahun 2015. yang berasal dari catatan medik Puskesmas Lubuk Melihat apakah data sudah Batang. benar-benar bebas dari E. kekeliruan (Notoatmodjo,
Instrumen penelitian Intsrumen penelitian 2010).
adalah alat-alat yang digunakan G.
Analisa data
untuk pengumpulan data 1.
Analisa Univariat (Notoatmodjo, 2002). Instrumen Analisa univariat bertujuan untuk yang digunakan dalam penelitian mengetahui distribusi frekuensi ini dalah kuesioner. variabel independen (ketersediaan
Kuesioner diartikan air bersih, pemanfaatan jamban, sebagai daftar pertanyaan yang sarana pembuangan sampah dan tersusun dengan baik, sudah sarana pembuangan air limbah) matang, dimana responden dan variabel dependen (kejadian tinggal memberikan jawaban. diare pada balita). Kuesioner ini digunakan untuk 2.
Analisa Bivariat mengetahui perilaku kesehatan Analisa bivariat dilakukan untuk responden. mengetahui hubungan variabel F. independen (ketersediaan air
Pengolahan data 1.
bersih, pemanfaatan jamban, Editing (pengeditan data)
Untuk meneliti apakah sarana pembuangan sampah dan kuesioner sudah lengkap atau sarana pembuangan air limbah) belum, sehingga apabila ada dan variabel dependen (kejadian kekurangan dapat segera diare pada balita). dilengkapi. Uji statistik yang digunakan adalah 2.
Chi squere dengan tingkat
Coding (pengkodean data) Adalah suatu usaha kepercayaan 95%. Artinya memberikan kode atau dikatakan ada hubungan yang menandai jawaban-jawaban bermakna antara variabel yang responden atas pertanyaan diteliti bila p value < 0,05 dan yang ada pada kuesioner. dikatakan tidak ada hubungan 3. bermakna antara variabel yang
Entry (pemasukan data) Memasukan data-data hasil diteliti bila p velue > 0,05 penelitian ke tabel sesuai (Notoatmodjo, 2010). dengan criteria.
4. Cleaning (pembersihan data)
HASIL PENELITIAN Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kejadian Diare pada Balita di Desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU Tahun 2015 No Kejadian Diare pada Balita Jumlah Persentase (%)
1 Diare
46 29,4
2 Tidak Diare 110 70,6 Jumlah 156 100
Dari Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 156 responden yang balitanya menderita diare sebanyak 46 responden (29,4%) lebih kecil dari yang tidak menderita diare sebanyak 110 responden (70,6%) 1.
Sumber Air Bersih Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sumber Air Bersih di Desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU Tahun 2015 No Sumber Air Bersih Jumlah Persentase (%)
1 Tidak memenuhi Syarat
53 34,0
2 Memenuhi syarat 103 66,0 Jumlah 156 100
Dari tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 156 responden yang sumber air bersihnya tidak memenuhi syarat sebanyak 53 responden (34,0%) lebih kecil dari pada sumber air bersih yang memenuhi syarat sebanyak 103 responden (66,0%)
2. Jamban Keluarga Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jamban Keluarga di Desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU Tahun 2015 No Jamban Keluarga Jumlah Persentase (%)
1 Tidak memenuhi Syarat
49 31,5
2 Memenuhi syarat 107 68,5
Dari tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 156 responden yang Jamban Keluarganya tidak memenuhi syarat sebanyak 49 responden (31,5%) lebih kecil dari pada jamban keluarga yang memenuhi syarat sebanyak 107 responden (68,5%)
3. Sarana Pembuangan Sampah Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sarana Pembuangan Sampah di Desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU Tahun 2015 No Sarana Pembuangan Jumlah Persentase (%) Sampah
1 Tidak Memenuhi Syarat
67 42,9
2 Memenuhi syarat
89 57,1
Jumlah 156 100
Dari tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa dari 156 responden yang sarana pembuangan sampahnya tidak memenuhi syarat sebanyak 67 responden (43,0%) lebih kecil dari pada sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat sebanyak 89 responden (57,0%)
4. Sarana Pembuangan Air Limbah
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sarana Pembuangan Air Limbah di Desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU Tahun 2015
No Sarana Pembuangan Air Jumlah Persentase (%) Limbah
1 Tidak Memenuhi Syarat 28 17,9
2 Memenuhi syarat 128 82,1 Jumlah 156 100
Dari tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa dari 156 responden yang responden (17,9%) lebih kecil dari pada sarana pembuangan air limbah yang memenuhi syarat sebanyak 128 responden (82,1%) A.
Analisa Bivariat 1.
Hubungan Sumber Air Bersih dengan kejadian Diare pada Balita Tabel 5.6 Hubungan Sumber Air Bersih dengan kejadian Diare pada Balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU tahun 2015
No Sumber Air Kejadian diare pada jumlah P velue Bersih balita diare Tidak diare
1 Tidak
24
29
53 memenuhi syarat 45.3% 54.7% 100%
2 Memenuhi
22 81 103 0,04 syarat 21.4% 78.6% 100% 46 110 156
Jumlah 29.5% 70.5% 100%
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui proporsi responden yang balitanya menderita diare dan sumber air bersihnya tidak memenuhi syarat yaitu 45,3% lebih besar bila dibandingkan dengan proporsi responden yang balitanya menderita diare dan sumber air bersihnya memenuhi syarat yaitu 21,4%.
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh p value 0,04 (< 0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sumber air bersih dengan kejadian diare pada balita.
2. Hubungan Jamban Keluarga dengan kejadian Diare pada Balita
Tabel 5.7 Hubungan Jamban Keluarga dengan kejadian Diare pada Balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU tahun 2015
No Jamban Keluarga Kejadian diare jumlah P velue pada balita diare
1 Tidak memenuhi syarat
Balita Tabel 5.8 Hubungan Sarana Pembuangan Sampah dengan kejadian Diare pada Balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU tahun 2015
89 100% 46 110 156
75 84.3%
14 15.7%
2 Memenuhi syarat
0,00
67 100%
35 52.2%
32 47.8%
1 Tidak memenuhi syarat
Kejadian diare pada balita jumlah P velue diare Tidak diare
No Sarana Pembuangan Sampah
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh p value 0,01 (< 0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita.
24 49.0%
Berdasarkan tabel 5.7 diketahui proporsi responden yang balitanya menderita diare dan jamban keluarga tidak memenuhi syarat yaitu 49,0% lebih besar bila dibandingkan dengan proporsi responden yang balitanya menderita diare dan jamban keluarganya memenuhi syarat yaitu 20,6%.
156 100%
110 70.5%
46 29.5%
Jumlah
107 100%
85 79.4%
22 20.6%
2 Memenuhi syarat
0,01
49 100%
25 51.0%
3. Hubungan Sarana Pembuangan Sampah dengan kejadian Diare pada
29.5% 70.5% 100% Berdasarkan tabel 5.8 diketahui proporsi responden yang balitanya menderita diare dan sarana pembuangan sampahnya tidak memenuhi syarat yaitu 47,8% lebih besar bila dibandingkan dengan proporsi responden yang balitanya menderita diare dan sarana pembuangan sampahnya memenuhi syarat yaitu 15.7%.
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh p value 0,00 (< 0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian diare pada balita.
4. Hubungan Sarana Pembuangan Air Limbah dengan kejadian Diare pada
Balita Tabel 5.9 Hubungan Sarana Pembuangan Air Limbah dengan kejadian Diare pada Balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU tahun 2015
No Saluran Kejadian diare jumlah P velue Pembuangan Air pada balita Limbah diare Tidak diare
1 Tidak memenuhi
18
10
28 syarat 64,3% 35.7% 100%
2 Memenuhi syarat 28 100 128 0,00
21,9% 78.1% 100% 46 110 156 Jumlah
29.5% 70.5% 100% Berdasarkan tabel 5.9 diketahui proporsi responden yang balitanya menderita diare dan sarana pembuangan air limbahnya tidak memenuhi syarat yaitu 64,3% lebih besar bila dibandingkan dengan proporsi responden yang balitanya menderita diare dan sarana pembuangan air limbahnya memenuhi syarat yaitu 29,5%. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh p value 0,00 (< 0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1.
Ada hubungan yang bermakna antara sumber air bersih dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015, dengan P value 0,04.
2. Ada hubungan yang bermakna antara jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015, dengan P value 0,01.
3. Ada hubungan yang bermakna antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015, dengan P value 0,00
4. Ada hubungan yang bermakna antara sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja Puskesmas
Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015, dengan P value 0,00
B. Saran 1.
hendaknya instansi kesehatan dalam hal ini puskesmas memberikan penyuluhan secara berkala kepada masyarakat tentang bagaimana cara mengolah sumber air menjadi air bersih, pentingnya jamban keluarga, tempat pembuangan sampah yang baik, dan saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat, sehingga lingkungan dapat tejaga dan dapat menurunkan angka kesakitan yang disebabkan penyakit diare.
2. Disarankan kepada masyarakat di desa Lubuk Batang Lama untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah membuat fasilitas tempat pembuangan tinja/jamban dan tempat pembuangan sampah umum yang dalam hal ini dapat dibuat secara bergotong royong agar dapat di pergunakan bersama. Diharapkan juga supaya masyarakat dapat memperbaiki sarana pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah agar memenuhi syarat kesehatan
3. baik untuk penelitian ke depannya
Bagi peneliti lain selanjutnya untuk dapat meneliti faktor lain agar penelitian ini dapat lebih yang belum diteliti dalam membantu, khususnya dalam penelitian ini dan juga semoga pemecahan masalah kesehatan dapat menjadi pembelajaran yang yang ada di masyarakat.