T1 232008085 Full text

(1)

pemerintah. Pajak adalah iuran wajib yang tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Pajak mempunyai fungsi sebagai budgetair yaitu salah satu sumber penerimaan untuk membiayai pengeluaran pemerintah (Supramono dan Damayanti, 2009: 2). Realisasi penerimaan pajak di tahun 2012 hanya memperoleh Rp 908 Triliun lebih rendah yang di targetkan sebesar Rp 1.016 Triliun yang di sampaikan Menteri Keuangan yaitu Agus Martowardojo (Suara Merdeka, 8 Januari 2013). Penerimaan pajak di harapkan setiap tahun dapat meningkat agar dapat membiayai pengeluaran pemerintah.

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan penerimaan pajak yaitu pelayanan fiskus. Nugroho dan Zulaikha (2012) berpendapat bahwa penerimaan pajak tidak mencapai target karena kesadaran masyarakat rendah dikarenakan masih banyak wajib pajak potensial yang belum terdaftar sebagai wajib pajak yang mempunyai NPWP. Kemudian ada beberapa oknum pegawai pajak yang bertindak curang membuat masyarakat tidak percaya untuk membayar pajak. Pada saat ini Direktorat Jenderal Pajak sedang membangun citra positif kepada masyarakat dengan memperbaiki sistem untuk menggurangi terjadinya penyelewengan pajak.

Jumlah wajib pajak dengan pegawai pajak tidak ideal sehingga pelayanan pajak dirasakan kurang, sehingga Anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat, Saidi Butarbutar meminta kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan untuk menambah pegawai pajak sebanyak 26.000 pada akhir tahun 2013. Untuk dapat mengoptimalisasi penerimaan pajak maka Direktorat Jendral Pajak setuju menambah 26.000 pegawai dan 17.000 pegawai untuk Ditjen Bea Cukai (http://bisnis.liputan6.com). Ketua Indonesian Fiscal and Tax Administration Association (IFTAA) Gunadi menyarankan agar jumlah pegawai pajak bisa ditingkatkan hingga mencapai 50.000-60.000 pegawai, sebagaimana yang dilakukan oleh Jerman dan Jepang yang sudah mempunyai lebih dari 50.000 pegawai pajak sehingga penerimaan pajak di negara tersebut sudah optimal. (http://economy.okezone.com)

Mahasiswa akuntansi memiliki pengetahuan dan kemampuan serta lowongan pekerjaan di bidang perpajakan dapat menjadi peluang yang besar untuk mendapatkan pekerjaan di bidang


(2)

perpajakaan. Untuk memberikan daya tarik mahasiswa khususnya sarjana ekonomi untuk bekerja di perpajakan maka Direktorat Jendral Pajak memberikan penawaran gaji serta insentif yang cukup tinggi dengan tujuan menghindari tindakan penyimpangan. Dari informasi yang didapat pendapatan pegawai di Ditjen Pajak mencapai Rp 4.000.000 sampai Rp 53.000.000 per bulan. Gaji pokok pegawai pajak per golongan ialah golongan I Rp 1.000.000 sampai Rp 2.000.000, golongan II Rp 1.500.000 sampai Rp 2.500.000, golongan III Rp 2.000.000 sampai Rp 3.500.000 dan golongan IV Rp 2.500.000 sampai Rp 4.500.000. Sementara tunjangan untuk pegawai pajak mulai dari Rp 1.300.000 sampai Rp 46.950.000 tergantung dari golongan (http://www.merdeka.com). Penghasilan berupa gaji serta insentif tinggi yang di tawarkan untuk bekerja di bidang perpajakan diharapkan dapat mendorong minat mahasiswa untuk berencana bekerja di bidang perpajakan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior) yang dikembangkan Ajzen (dalam Azwar, 2011:12) yang terdiri dari sikap terhadap perilaku tertentu (Attitude to ward the behavior), norma-norma subjektif (Subjective norm) dan pada kontrol perilaku (Perceived behavior control) yang dihayati. Ketiga komponen ini berinteraksi dan menjadi determinan untuk mengetahui apakah sikap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bidang perpajakan?

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Hasil dari penelitian untuk mengetahui faktor apa yang mendominasi minat mahasiswa akuntansi UKSW dalam berprofesi dibidang perpajakan. Dari hasil penelitian ini menjadi referensi kepada Direktorat Jendral Pajak, perusahaan swasta, maupun pihak akademik untuk mengetahui minat mahasiswa berkerja di bidang perpajakan.


(3)

2. TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pajak di Indonesia

Pada undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 menjelaskan tentang ketentuan umum dan tata caraperpajakan, pajak adalah: kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Menurut SupramonodanDamayanti (2009: 2) dalam bukunya yang berjudul Perpajakan Indonesia Mekanisme dan Perhitungan, pajak adalah iuran wajib yang tidak mendapat timbal balik secara langsung kemudian digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah.

Dengan demikian definisi yang dapat di uraikan pada buku Perpajakan Indonesia oleh Supramono dan Damayanti (2009:2) beberapa unsur pajak, yaitu: Pertama, pajak merupakan iuran wajib dari rakyat kepada negara. Iuran tersebut di bayarkan berupa uang oleh rakyat yang memenuhi syarat menjadi wajib pajak baik dari orang pribadi maupun badan usaha. Kedua, pajak dipungut berdasarkan undang-undang, sehingga bersifat memaksa yang harus dipatuhi. Jika ada wajib pajak yang tidak membayar pajak dan melanggar sengaja maupun tidak sengaja akan dikenai sanksi seperti denda ataupun hukuman pidana.

2.2 Profesi di bidang perpajakan

Sumber daya manusia sangat diperlukan di segala bidang pekerjaan. Direktorat Jendral pajak membutuhkan sumber daya manusia akan tenaga ahli di bidang perpajakan sangat diperlukan untuk dapat mengelola dan mengoptimalkan penerimaan serta meningkatkan pelayanan pajak. Perusahaan-perusahaan baik swasta maupun BUMN ataupun BUMD membutuhan konsultan pajak dan staf yang ahli di bidang perpajakan untuk membantu pemenuhan hak serta kewajibannya dalam membayar pajak. Dari pihak akademik seperti Universitas membutuhkan dosen yang menguasai pengetahuan dalam bidang perpajakan sehingga dapat menjadi tenaga pengajar kepada mahasiswa pada mata kuliah di bidang perpajakan.


(4)

Menurut Widayanti dan Nurlis yang seperti dikutip oleh Nugroho dan Zulaikha (2012) ada beberapa indikator bahwa pelayanan fiskus yang berkualitas. Pertama, fiskus diharapkan memiliki kompetensi keahlian, pengetahuan dan pengalaman dalam hal perpajakan, administrasi pajak dan perundang-undangan perpajakan. Kedua, fiskus harus memiliki motivasi yang tinggi sebagai pelayan publik. Account representative adalah salah satu profesi bidang perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak yang tugas utama account representative diantaranya melakukan pengawasan kepatuhan perpajakan wajib pajak (WP), bimbingan dan himbauan serta konsultasi teknik perpajakan kepada WP, penyusunan profil WP, analisis kinerja WP, rekonsiliasi data WP dalam rangka intensifikasi dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku (http://www.pajak.go.id/).

Menurut Novitasari pada Surat Edaran 52/PJ/UP/UP90/2001 butir ke enam seperti yang di kutip Supadmi (2009), seorang pegawai Direktorat Jenderal Pajak tidak diperbolehkan menjadi konsultan pajak. Contoh tersebut menunjukkan bahwa pihak Direktorat Jenderal Pajak (dalam hal ini petugas pajak) secara implisit ikut menyebabkan wajib pajak melanggar self assessment system.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan profesi di bidang perpajakan yaitu berbagai macam jenis profesi pekerjaan yang berkaitan di bidang perpajakan baik di Instansi Pemerintahan, Perusahaan Swasta atau lembaga yang berkaitan dalam profesi dibidang perpajakan.

2.3 Teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior)

Teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior) yang dikembangkan oleh Ajzen yang dikutip oleh Azwar (2011:11) merupakan pengembangan dari teori sebelumnya yaitu teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action). Dalam teori perilaku terencana menjelaskan tiga determinan dari minat atau intense yaitu:


(5)

1. Sikap terhadap perilaku(Attitude Toward Behavior)

Menurut Fesbein dan Ajzen (1975) yang dikutip Jogiyanto (2007 : 36) definisi sikap yaitu evaluasi kepercayaan atau perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Azwar (2011:15) menambahkan bahwa sikap terhadap perilaku (Attitude Toward Behavior)dariproses evaluasi setiap individu memberikan kesimpulan terhadap perilaku dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan sebagai potensi reaksi terhadap situasi atau objek tertentu.

Fishbein dan Ajzen (1975) yang dikutip oleh Haning (2012) membedakan dua macam sikap yaitu : pertama sikap terhadap objek (Attitude Toward Object) yang merupakan perasaanseseorang terhadap benda-benda atau objek-objek. Kedua, sikap mengenai perilaku (Attitude ConcerningBehavior) yaitu sikap yang lebih mengarah keperilakunya bukan ke objeknya.

Dalam penelitian ini, sikap merupakan reaksi tentang pendapat mahasiswa bersifat positif yang mendukung atau negatif yang tidak mendukung melalui proses evaluasi secara menyeluruh terhadap berbagai macam profesi berkaitan di bidang perpajakan.

2. Norma subjektif (Subjective Norm)

Menurut Jogiyanto (2007 : 42) norma subjektif yaitu persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melalukan perilaku yang sedang di pertimbangkan. Azwar bependapat bahwa norma subjektif yaitu keyakinan ini berasal dari orang lain seperti anggota keluarga, teman, rekan kerja, masyarakat lingkungan inginkan agar kita melakukannya (2011:12).

Dalam penelitian ini, norma subjektif merupakan reaksi yang di terima mahasiswa dari pengaruh orang lain dilingkungan sosialnya untuk melakukan atau


(6)

tidak melakukan dalam memilih berbagai macam profesi berkaitan di bidang perpajakan.

3. Kontrol perilaku(Perceived Behavioral Control)

Kontrol perilaku menurut Jogiyanto (2007: 66) yaitu kepercayaan yang di miliki seseorang mengenai sumber-sumber daya dan kesempatan yang di miliki untuk mengantisipasi seseuatu yang dihadapi untuk melakukan perilaku. Kemudian Azwar (2011:12) berpendapat kontrol perilaku yaitu keyakinan individu terhadap seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan perilaku yang dipertimbangkan ketika tersedia-tidaknya kesempatan dan sumber-sumber yang diperlukan. Keyakinan yang berasal dari pengalaman individu di masa lalu atau dapat juga dipengaruhi oleh informasi tidak langsung dengan melihat pengalaman orang lain yang pernah melakukannya sehingga dapat mempengaruhi minat individu terhadap perilaku tertentu.

Dalam penelitian ini, kontrol perilaku dilihat dari keyakinan kemampuan dimiliki mahasiswa untuk dapat menghadapi seberapa mudah atau sulit untuk dapat bekerja sebagai profesi berkaitan di bidang perpajakan.

4. Minat perilaku (Intention)

Minat (Intention) merupakan suatu keinginan untuk melakukan perilaku tertentu. Seseorang akan melakukan sesuatu perilaku jika mempunyai keinginan atau minat untuk mewujudkanya atau melakukannya (Jogiyanto, 2007:116). Menurut Jogiyanto (2008) yang di kutip oleh Haning (2012) niat diasumsikan mampu menangkap faktor-faktor motivasional yang mempunyai suatu dampak pada suatu perilaku. Faktor-faktor ini adalah indikasi-indikasi tentang seberapa keras seseorang mau mencoba, atau seberapa banyak usaha direncanakan supaya dapat melakukan perilakunya. Suatu usaha kemudian diperlukan untuk menterjemahkan suatu minat menjadi suatu tindakan. Selama belum diubah menjadi suatu tindakan, minat masih berupa kecenderungan-kecenderungan perilaku (Behavioral Dispositions).


(7)

Minat setiap individu terhadap apa yang dirasakan berbeda-beda, begitu juga minat mahasiswa berbeda-beda ketika untuk memilih berprofesi di bidang perpajakan. Adanya rangsangan seperti penghasilan yang ditawarkan, lowongan pekerjaan yang tersedia untuk mahasiswa termotivasi sehingga muncul sebuah minat untuk bekerja di bidang perpajakan. Setiap rangsangan di respon berbeda-beda oleh setiap mahasiswa atas tawaran yang diberikan untuk dapat menimbulkan suatu minat untuk memilih berprofesi di bidang perpajakan.

2.4 Model Penelitian

Gambar 1. Model penelitian

Pada model penelitian ini digunakan mengetahui apakah sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku berpengaruh terhadap minat atau niat mahasiswa untuk berprofesi dibidang perpajakan.

2.5 PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.5.1 Pengaruh sikap perilaku terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan.

Sikap sebagai suatu tanggapan evaluatif yang timbul ketika individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual. Interaksi antara situasi lingkungan dengan sikap, dengan berbagai faktor di dalam ataupun di luar individu yang

Sikap perilaku (X1)

Minat perilaku (Y) Norma Subjektif

(X2)

Kontrol Perilaku (X3)


(8)

akhirnya menentukan perilaku seseorang (Azwar, 2011:15). Menurut Kusumawati (2011) sikap terhadap perilaku adalah penilaian yang bersifat pribadi dari setiap individu menyangkut pengetahuan dan keyakinan pada reaksi positif dan negatif mengenai perilaku tertentu.

Dalam sikap positif kecenderungan mengambil tindakan mendekati dan mengharapkan objek tertentu. Kemudian sikap negatif kecenderungan mengambil tindakan untuk menjauhi, menghindari objek tertentu. Dalam hal ini sikap positif dan negatif terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan. Sikap positif ditandai dengan mahasiswa berpendapat bekerja di bidang perpajakan merupakan profesi yang bergengsi, mempunyai penghasilan yang tinggi bekerja di bidang perpajakan. Sedangkan sikap negatif yang menunjukan sikap yang berbanding terbalik dari sikap positif terhadap profesi di bidang perpajakan.

Penelitian yang di lakukan oleh Marpaung (2011) sebanyak 100 responden mahasiswa ekonomi UKSW. Pengaruh sikap terhadap perilaku mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat melakukan pembelanjaan secara online. Sikap konsumen sebelum melakukan pembelanjaan secara online terlebih dahulu mencari informasi serta mengevaluasi toko online tertentu.

Penelitian yang dilakukan oleh Haning (2012) pada Perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi responden yang merupakan PNS di lingkup pemerintah kabupaten Rote Ndao cenderung kurang power-prestige dan lebih memilih bersikap terhadap uang sebagai retention-time yang mencerminkan sikap positif terhadap perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi.

Dari beberapa penelitian dan literatur tentang sikap maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sikap mahasiswa untuk memilih profesi di bidang perpajakan. Penelitian ini dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Semakin positif sikap perilaku mahasiswa terhadap profesi di bidang perpajakan, semakin tinggi minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan.


(9)

2.5.2 Pengaruh norma subjektif terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan.

Pandangan seseorang terhadap keyakinan atau pendapat orang lain (seperti orang tua, saudara, teman) yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang dipertimbangkan. Keputusan yang di ambil seseorang dilakukan dengan pertimbangan sendiri maupun pertimbangan saran orang lain yang dirasakan mahasiswa ketika untuk memilih berbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian pertimbangan norma subjektif pihak lain dapat memberikan dorongan mahasiswa untuk menimbulkan minat untuk berprofesi di bidang perpajakan. Semakin kuat dorongan dari norma subjektif maka semakin besar minat mahasiswa berprofesi dibidang perpajakan.

Berbeda dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh Marpaung (2012) sebanyak 100 responden mahasiswa ekonomi UKSW. Hasil penelitian ini pengaruh norma subjektif terhadap perilaku tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat melakukan pembelian secara online dikarenakan mereka tidak meminta saran atau pendapat sebelum melakukan pembelian secara online.

Penelitian yang dilakukan oleh Haning (2012) tentang tekanan sosial atau norma subjektif dapat memengaruhi perilaku self-control 200 PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dalam mengelola keuangan pribadi. Hasil penelitian ini bahwa PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao cenderung dipengaruhi oleh norma subjektif yang cenderung self control dalam mengelola keuangan pribadi. Hal ditunjukkan dengan adanya rekan kerja yang cenderung tidak boros dalam membelanjakan uangnya.

Dengan demikian persepsi atau pandangan (norma subjektif) orang lain yang mahasiswa gunakan sebagai pertimbangan dapat memberi dorongan untuk memilih profesi dibidang perpajakan maka penelitian ini dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut : H2 : Semakin positif norma subjektif terhadap profesi dibidang perpajakan, semakin tinggi


(10)

2.5.3 Pengaruh kontrol perilaku terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan.

Kontrol perilaku setiap individu terhadap apa yang dirasakan berbeda-beda mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan perilaku yang dipertimbangkan ketika tersedia-tidaknya faktor-faktor yang mendukung dan tidak mendukung untuk melakukan perilaku tertentu. Setiap mahasiswa memiliki kemampuan serta kesulitan yang dihadapi ketika memilih pekerjaan. Ketika mahasiswa merasakan yakin memiliki faktor pendukung seperti pemahaman serta pengetahuan yang cukup maka mahasiswa akan merasa optimis akan dengan mudah untuk memilih profesi pekerjaan dibidang perpajakan. Bila kondisi terjadi sebaliknya maka dapat mengakibatkan rendahnya minat mahasiswa untuk memilih berprofesi di bidang perpajakan.

Penelitian yang dilakukan oleh Marpaung (2012) kontrol perilaku terhadap pembelian secara online mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap niat melakukan pembelian dikarenakan beberapa responden belum membutuhkan pembelian secara online, produk yang meraka butuhkan masih dapat diperoleh di toko konvensional secara cepat.

Penelitian yang dilakukan oleh Haning (2012) tentangkontrol perilaku dapat memengaruhi perilaku self-control 200 PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dalam mengelola keuangan pribadi. Hasil penelitian ini bahwa PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao bahwa responden dapat mengendalikan pengeluaran mereka meskipun tingginya godaan barang konsumtif yang memberikan tawaran menarik dan kesempatan yang dimiliki untuk membeli barang tersebut kecil karena tidak adanya uang yang cukup untuk membelinya. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki dalam hal ini ketersediaan uang serta didukung lagi dengan pengendalian diri yang cenderung tinggi pada akhirnya mempermudah responden untuk melakukan perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi mereka.

Dengan demikian kontrol perilaku mahasiswa kemampuan dan keterbatasan yang dirasakan digunakan sebagai pertimbangan untuk memilih profesi di bidang perpajakan maka penelitian ini dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut :


(11)

H3 :Semakin positif kontrol keperilakuan yang dirasakan mahasiswa terhadap profesi di bidang perpajakan, semakin tinggi minat mahasiswa berencana berprofesi di bidang perpajakan.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan atau diperoleh melalui penelitian lapangan dan mengolah sendiri (Supramono dan Utami, 2003: 49). Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan responden mengisi kuesioner yang telah diberikan secara langsung kepada responden. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner pada mahasiswa akuntansi UKSW pada tanggal 19 November 2013 tanggal sampai 20 Desember 2013.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh mahasiswa akuntansi UKSW. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling yaitu dengan metode purposive sampling, dengan kriteria mahasiswa akuntansi yang telah mengambil mata kuliah tentang perpajakan meliputi: hukum pajak, perpajakan, sampai laboratorium perpajakan.

Metode pengumpulan data dengan metode survey menggunakan kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan mendatangi secara langsung kepada responden dan menanyakan kesediaan untuk mengisi kuesioner. Hal ini dilakukan untuk menghindari hilang atau tidak kembalikannya kuesioner. Metode pemilihan sampel ini untuk memastikan sampel yang dipilih memenuhi kriteria responden yang telah ditentukan.

Sampel penelitian diambil dari mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah mengenai perpajakan meliputi hukum pajak, perpajakan dan laboratorium pajak, sehingga mahasiswa dianggap telah memahami dan menguasai dari pengajaran tentang perpajakan. Kuesioner yang dibagikan sebanyak 80 kuesioner, tetapi hanya sebanyak 52 kuesioner yang


(12)

dapat digunakan. Hal ini dikarenakan terdapat mahasiswa yang masih mengambil mata kuliah laboratorium pajak dan beberapa kuesioner yang tidak kembali.

3.3Pengukuran konsep

Pengukuran konsep merupakan suatu upaya untuk mengkaji dan melihat konsep abstrak secara empiris. Konsep diukur pada aras pengukuran interval dengan menggunakan likert scale.

Skor untuk tiap pilihan jawaban adalah sebagai berikut :

SS : Sangat Setuju = 5

S : Setuju = 4

N : Netral = 3

TS : Tidak Setuju = 2

STS : Sangat Tidak Setuju = 1

Tabel 1. Pengukuran Konsep Minat

Konsep Definisi Konsep Indikator

Sikap terhadap perilaku

(Attitude towards Behavior)

Evaluasi kepercayaan atau perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan.

1. Berkeyakinan bahwa profesi di bidang perpajakan merupakan pekerjaan yang bergengsi. 2. Berkeyakian bahwa profesi di

bidang perpajakan pasti memiliki penghasilan yang cukup tinggi.

3. Berkeyakinan bahwa profesi di bidang perpajakan memiliki jenjang karier cepat meningkat. 4. Berkeyakinan timbul rasa bangga

jika dapat bekerja di bidang perpajakan.

Norma Subjektif (subjective norm)

Keyakinan seseorang mengenai apa yang orang lain inginkan yang dapat mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melalukan perilaku yang sedang di pertimbangkan.

1. Adanya saran dari keluarga untuk memilih bekerja di bidang perpajakan yang saat ini sedang banyak diminati.

2. Adanya saran dari dosen untuk memilih berbagai profesi di bidang perpajakan.

3. Terdapatteman-teman

perkuliahan berencana bekerja di bidang perpajakan.

4. Tanggapan dari masyarakat terhadap berbagai profesi di bidang perpajakan.


(13)

Tabel 1. Pengukuran Konsep Minat (Lanjutan)

Kontrol perilaku (perceived behavioral control)

Suatu kepercayaan seseorang terhadap seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan perilaku yang dipertimbangkan ketika tersedia-tidaknya kesempatan dan sumber-sumber yang diperlukan.

1. Tersedianya lowongan pekerjaan di bidang perpajakan.

2. Kemampuan pemahamam mata kuliah perpajakan.

3. Pengetahuan wawasan berkaitan dengan perpajakan.

4. Indeks prestasi yang diperoleh mahasiswa.

Minat (intention) Munculnya keinginan untuk melakukan perilaku tertentu.

1. Adanya ketertarikan untuk memilih berprofesi di bidang perpajakan.

2. Adanya keinginan berencana untuk bekerja di bidang perpajakan.

3. Adanya cita-cita yang kuat untuk bekerja di bidang perpajakan.

Sumber :Jogiyanto( 2007), Azwar(2011), dan Haning (2012). 3.4Teknik Analisis

Teknik analisis yang untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan SPSS 20, langkah-langkah pengujian antara lain :

1. Uji Validitas dan Reliabilitas.

Uji validitas pengujian setiap indikator pertanyaan dengan membandingkan nilai r hitung dengan melihat dari koefisien korelasi setiap variabel dengan variabel total. Untuk menentukan valid tidaknya variabel dengan membandingkan r hitung dengan r table, dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel (Nugroho, 2011: 27).

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukan seberapa besar instrument yang digunakan dapat dipercaya dan digunakan sebagai alat pengumpulan data. Pengukuran reliabilitas menggunakan metode alpha cronbach pada nilai alpha dalam skala 0 – 1, yang dapat dikelompokan menjadi lima kelas seperti tabel berikut (Nugroho, 2011: 33):

Tabel 2.Tingkat reliabilitas Alpha Tingkat Reliabitias


(14)

Tabel 2.Tingkat reliabilitas (Lanjutan)

Sumber : Nugroho, 2011: 33.

2. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan data dilakukan untuk mengetahui standar deviasi (nilai simpangan baku), Varian (nilai kuadrat dari standar deviasi), Standar Error mean (estimasi standar deviasi dari distribusi rata-rata sampel) (Trihendradi, 2012: 76). Untuk mengetahui klasifikasi tingkat minat diukur dengan teknik analisis mean menjadi dua kategori, dengan skala terendah 1 dan tertinggi 5. Penentuan interval kategori kelas sebagai berikut (Marbun, 2010):

Setelah mengetahui besarnya interval kemudian menentukan penilaian range rata-rata untuk dapat mengetahui menginterpretasikan kategori. Range penilaian yang dapat yaitu :

Tabel 3. Definisi dan Range Variabel

Sumber :Data Primer, 2013

0.201 – 0.40 Agak reliable 0.401 – 0.60 Cukup reliable 0.601 – 0.80 Reliabel 0.801 – 1.00 Sangat reliable

Interval rata-rata jawaban Interpretasi

1,00-3,00 Rendah 3,01-5,00 Tinggi


(15)

3. Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik yang akan dilakukan pengujian: a) Uji Normalitas

Uji normalitas untuk menentukan teknik analisis yang digunakan dan menentukan data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dengan mengunakan uji statistika non-parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S).Untuk menentukan data berdistribusi normal atau tidak dengan melihat nilai signifikasi (2-tailed), jika nilai signifikasi (2-tailed) diatas 0,05 maka dikatakan data tersebut berdistribusi normal (Priyatno, 2011: 282).

b) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas untuk mengkaji apakah terdapat pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas (Priyatno, 2011: 288).Adanya multikolinearitas menyebabkan suatu model regresi memiliki varian yang besar, sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat (Nugroho, 2011: 102).

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi untuk mengkaji apakah terdapat pada penerapan model regresi ditemukan adanya terdapat hubungan antara satu residual dengan residual yang lain. Pengujian uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (Priyatno, 2011: 92). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi antar variabel karena jika terjadi autokorelasi akan berakibat pada biasnya interval kepercayaan dan ketidaktepatan penerapan uji F dan uji t (Budi, 2006: 156).

Tabel 4. Tingkat Pengujian Autokorelasi

Kesimpulan Daerah Pengujian


(16)

Tabel 4. Tingkat Pengujian Autokorelasi (Lanjutan)

Ragu-ragu dL < d < dU

Tidak terdapat autokorelasi dU < d < 4-dU Terdapat autokorelasi negative 4-dU < d

Sumber : Nugroho, 2011: 104. d) Uji Heterskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian ini mengunakan uji korelasi Spearman.

4. Uji Hipotesis

Pengujian uji hipotesis pada model regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen. Pada penelitian ini variabel independen yaitu sikap (X1), norma subjektif (X2) dan kontrol perilaku (X3). Sedangkan variabel dependen yaitu minat (Y).

4. ANALISIS DANPEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, diperoleh gambaran umum responden meliputi karakteristik responden seperti umur, tahun angkatan, jenis kelamin, indeks prestasi, nilai mata kuliah bidang perpajakan.

Tabel 5.Karakteristik Responden

Karakteristik Responden Frekuensi Prosentase (%)

Ukuran Sampel 52 100 1. Umur :

20 21 22 23 24

6 22 16 5 3

11,5 42,3 30,8 9,6 5,8


(17)

Tabel 5.Karakteristik Responden (Lanjutan)

2. Tahun Angkatan 2007 2008 2009 2010 1 5 17 29 1.9 9.6 32.7 55,8 3. Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan 20 32 38,5 61,5 4. Indeks Prestasi

2.00-2.74 2.75-2.99 3.00-3.49 3.50-4.00 3 19 16 14 5,8 36,5 30,8 26,9 5. Nilai Mata Kuliah

Hukum Pajak A AB B BC C Perpajakan A AB B BC C Laboratorium Pajak A AB B BC C 14 12 17 7 2 16 10 13 8 5 12 19 18 2 1 26.9 23,1 32,7 13,5 3,8 30,8 19,2 25 15, 9.6 23,1 36,5 43,6 3,8 1,9

Sumber : Lampiran 4, Hasil Olah Data Primer, 2014.

Berdasarkan tabel 5, umur responden mulai dari 20 tahun sampai 24 tahun dengantahun angkatan mahasiswa dari tahun 2007-2010, sebagian besar 42,3% responden berusia 21yang pada umumnya angkatan 2010. Mayoritas responden berasal dari mahasiswa perempuan 32 orang.Kemudian tingkat indeks prestasi yang diperoleh diatas 3.00 sebanyak 30 mahasiswa. Dilihat dari nilai mata kuliah yang diperoleh, nilai mata kuliah hukum pajak mahasiswa memperoleh nilai A sejumlah 14 orang, mata kuliah perpajakan nilai A diperoleh sebanyak 16 orang, dan nilai mata kuliah laboratorium pajak yang mendapat nilai A sebanyak 12 mahasiswa.


(18)

4.2 Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui keakuratan kuesioner penelitian sehingga mampu mengukur variabel dependen yaitu minat. Diketahui df = 50 (52-2) dengan tingkat signifikansi 10 % diperoleh r tabel = 0,231. Jika nilai Pearson Correlation lebih besar dari pada r tabel dan bernilai positif maka indikator empirik dinyatakan valid.

Hasil uji validitas pada indikator setiap pertanyaan per variabel menunjukkan nilai Correlation lebih besar dari r tabel dan bernilai positif maka indikator empirik dinyatakan valid. Maka indikator pada pertanyaan setiap variabel dapat digunakan mewakili pertanyaan. Tetapi pada variabel norma subjektif indikator pertanyaan pertama menunjukan tidak valid, maka indikator pertanyaan ini tidak dapat digunakan mewakili pertanyaan dan tidak di pakai dalam pengujian selanjutnya.

Tabel 6.Hasil Uji Validitas

Konsep Indikator Pertanyaan Pearson

Correlation

Validitas

Sikap

1. Bekerja di bidang perpajakan merupakan profesi yang bergengsi.

0.754 Valid

2. Bekerja di bidang perpajakan akan memperoleh penghasilan yang tinggi.

0.701 Valid

3. Bekerja di bidang perpajakan mempunyai peluang mengembangkan jenjang karier yang lebih tinggi.

0.610 Valid

4. Perasaan bangga jika dapat berprofesi di bidang perpajakan.

0.733 Valid

Norma Subjektif

1. Jika saya memilih bekerja di bidang perpajakan, keluarga tidak merasa keberatan atas profesi yang dipilih.

0.180 Tidak Valid

2. Dosen perkuliahan pernah menyarankan mahasiswa ketika lulus untuk memilih berprofesi di bidang perpajakan.

0.714 Valid

3. Banyak teman-teman mahasiswa ekonomi berencana memilih berprofesi di bidang perpajakan.

0.651 Valid

4. Masyarakat memberikan respon positif terhadap berbagai profesi di bidang perpajakan.


(19)

Tabel 6.Hasil Uji Validitas (Lanjutan)

Kontrol Perilaku

1. Tersedia lowongan pekerjaan yang dibutuhkan menjadi peluang untuk bekerja di bidang perpajakan.

0.378 Valid

2. Saya merasa dengan mudah memahami dan mengerti mata kuliah tentang perpajakan yang di sampaikan dosen saat perkuliahan.

0.727 Valid

3. Pengetahuan yang cukup tentang perkembangan informasi perpajakan menjadi peluang saya untuk mendapatkan lowongan pekerjaan di bidang perpajakan.

0.742 Valid

4. Pengetahuan yang cukup tentang perkembangan informasi perpajakan menjadi peluang saya untuk mendapatkan lowongan pekerjaan di bidang perpajakan.

0.647 Valid

Minat

1. Saya tertarik berprofesi di bidang perpajakan karena penghasilan yang ditawarkan cukup tinggi.

0.743 Valid

2. Saya berencana berprofesi di bidang perpajakan ketika lulus sarjana strata satu (S1).

0.911 Valid

3. Saya berkeinginan yang kuat untuk dapat berprofesi di bidang perpajakan.

0.846 Valid

Sumber : Lampiran 5, Hasil Olah Data Primer, 2014. 4.3 Pengujian Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas instrument penelitian ini dengan melihat nilai Cornbach’s Alpha. Berdasarkan hasil pengujian uji reliabilitas variabel sikap perilaku dan variabel minat memiliki nilai Cornbach’s Alpha lebih besar dari 0.60 maka dinyatakan reliabel, kemudian norma subjektif dan kontrol perilaku memiliki nilai Cornbach’s Alpha lebih dari 0.40 dapat dinyatakan cukup reliabel.

Tabel7.Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Cornbach’s

Alpha

Tingkat Reliabilitas

1. Sikap 0.646 Reliabel 2. Norma Subjektif 0.468 Cukup reliable 3. Kontrol Perilaku 0.500 Cukup reliable 4. Minat 0.783 Reliabel

Sumber : Lampiran5, Hasil Olah Data Primer 2014 4.4Analisis Statistik Dekriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk menjelaskan ringkasan data-data penelitian seperti mean, minimum, maximum dari variabel sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku


(20)

terhadap minat memilih pekerjaan di bidang perpajakan akan dibahas variabel secara keseluruhan maupun terhadap setiap indikator dari variabel yang diteliti.

Adapun yang dibahas dalam analisis statistik deskriptif ini hanya indikator yang tersisa dari uji validitas secara keseluruhan dan dinyatakan valid seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada tabel 6.

4.4.1 Sikap perilaku terhadap minat Mahasiswa Akuntansi untuk Bekerja di bidang Perpajakan

Variabel sikap diukur dengan menggunakan empat indikator. Hasil statistik deskriptif dari variabel sikap dipaparkan pada tabel 8 berikut ini.

Pada tabel 8 menunjukkan bahwa sikap yang ditunjukkan dengan adanya tanggapan pada setiap indikator pertanyaan memiliki nilai rata-rata 3,48-3,94 dan nilai rata-rata sikap secara keseluruhan adalah 3,65. Nilai rata-rata secara keseluruhan dikategorikan tinggi yang dapat diartikan mahasiswa setuju adanya sikap perilaku positif yang kuat dirasakan dalam memilih bekerja di bidang perpajakan. Pada nilai rata-rata standar deviasi secara keseluruhan sebesar 0,573.

Dalam pengukuran variabel sikap perilaku terdapat empat indikator yang menunjukan bahwa responden cenderung memiliki sikap yang positif. Indikator pertama, mahasiswa setuju jika bekerja di bidang perpajakan merupakan profesi yang bergengsi. Kedua, memperoleh penghasilan yang tinggi bila dapat bekerja di bidang perpajakan. Mahasiswa mengharapkan akan gaji yang tinggi dikarenakan sesuai dengan tugas serta tanggung jawab yang diberikan. Ketiga, adanya keinginan mahasiswa dengan berprofesi dibidang perpajakan terdapat peluang untuk mengembangkan karir dan yang terakhir, menjelaskan bahwa mahasiswa akan merasa bangga bila dapat berprofesi di bidang perpajakan.

Tabel 8. Statistik Deskriptif Variabel Sikap

Pertanyaan Frekuensi jawaban Total Rata – rata Standar

Deviasi

1 2 3 4 5

1. Bekerja di bidang perpajakan merupakan profesi yang bergengsi.

3 4 14 27 4 181 3,48 0, 960

2. Bekerja di bidang perpajakan akan memperoleh penghasilan yang tinggi.


(21)

Tabel 8. Statistik Deskriptif Variabel Sikap (Lanjutan)

3. Bekerja di bidang perpajakan mempunyai peluang mengembangkan jenjang karier yang lebih tinggi.

0 4 23 19 6 183 3,52 0,804

4. Perasaan bangga jika dapat berprofesi di bidang perpajakan.

0 5 14 26 7 191 3,67 0,834

Rata – Rata dari Variabel Sikap 152 3,65 0,573

Sumber : Lampiran 6, Hasil Olah Data Primer 2014

4.4.2 Norma Subjektif terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk bekerja di bidang Perpajakan

Variabel norma subjektif diukur dengan menggunakan tiga indikator. Adapun hasil statistik deskriptif dari variabel sikap dipaparkan pada tabel 9 berikut ini.

Tabel 9 menunjukkan bahwa norma subjektif yang ditunjukkan dengan adanya tanggapan pada setiap indikator pertanyaan. Nilai rata-rata pada pertanyaan pertama dan kedua sebesar 2,81 dan 2,88 yang tergolong rendah yang dapat diartikan bahwa norma subjektif dukungan orang lain berpengaruh rendah terhadap mahasiswa, pada pertanyaan ketiga mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,08 yang dapat digolongkan tinggi yang berarti masyarakat mendukungan mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan. Kemudian nilai rata-rata norma subjektif secara keseluruhan yaitu 3,30, nilai tersebut tergolong tinggi yang dapat diartikan mahasiswa setuju terdapat dukungan positif norma subjektif yang tergolong tinggi untuk berprofesi dibidang perpajakan. Sedangkan nilai rata-rata standar deviasi secara keseluruhan sebesar 0,498.

Dalam pengukuran variabel norma subjektif dari tiga indikator hanya satu indikator yang memberikan dampak yang kuat yaitu masyarakat memberikan dukungan yang positif kepada mahasiswa untuk memilih berprofesi dibidang perpajakan. Sedangkan indikator pada peran dosen dan teman-teman mahasiswa akuntansi kurang memberikan dorongan yang positif kepada setiap mahasiswa.

Tabel 9. Statistik Deskriptif Variabel Norma Subjektif

Pertanyaan Frekuensi jawaban Total Rata – rata Standar

Deviasi

1 2 3 4 5

6. Dosen perkuliahan pernah menyarankan mahasiswa ketika lulus untuk memilih berprofesi di bidang perpajakan.


(22)

Tabel 9. Statistik Deskriptif Variabel Norma Subjektif (Lanjutan)

7. Banyak teman – teman mahasiswa ekonomi berencana memilih berprofesi di bidang perpajakan.

2 16 25 8 1 146 2,81 0,817

8. Masyarakat memberikan respon positif terhadap berbagai profesi di bidang perpajakan.

4 7 23 17 1 160 3,08 0,926

Rata – Rata dari Norma Subjektif 152 3,30 0,498

Sumber : Lampiran 6, Hasil Olah Data Primer, 2014

4.4.3 Kontrol Perilaku terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Bekerja di bidang Perpajakan

Variabel kontrol perilaku diukur dengan menggunakan empat indikator.Adapun hasil statistik deskriptif dari variabel sikap dipaparkan padatabel 10berikut ini.

Tabel 10 menunjukkan bahwa kontrol perilaku yang ditunjukkan dengan adanya tanggapan pada setiap indikator pertanyaan memiliki nilai rata 3,65-3,90 dan nilai rata-rata kontrol perilaku secara keseluruhan adalah 3,73. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa kontrol perilaku yang dimiliki responden tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa setuju bahwa terdapat adanya kontrol perilaku dalam memilih berprofesi di bidang perpajakan. Sedangkan nilai rata-rata standar deviasi secara keseluruhan sebesar 0,494.

Hasil analisis deskriptif pengukuran variabel kontrol perilaku terdapat empat indikator yang menunjukan bahwa responden cenderung memiliki dukungan yang tinggi. Indikator pertama, mahasiswa setuju jika tersedianya lowongan pekerjaan dibidang perpajakan akan menjadi suatu peluang untuk dapat berprofesi dibidang perpajakan. Kedua, mahasiswa setuju bila memiliki kemampuan memahami mata kuliah mengenai perpajakan dapat mendorong untuk memilih berprofesi dibidang perpajakan. Ketiga, mahasiswa selalu mengikuti perkembangan informasi untuk menambah pngetahuan mengenai bidang perpajakan. Kemudian yang keempat, mahasiswa merasa yakin dapat di terima berprofesi di bidang perpajakan dengan indeks prestasi yang diperoleh setiap mahasiswa.


(23)

Tabel 10. Statistik Deskriptif Variabel Kontrol Perilaku

Pertanyaan Frekuensi jawaban Total Rata – rata Standar

Deviasi

1 2 3 4 5

9. Tersedia lowongan pekerjaan yang dibutuhkan menjadi peluang untuk bekerja di bidang perpajakan

0 2 18 28 4 190 3,65 0,683

10. Saya merasa dengan mudah memahami dan mengerti mata kuliah tentang perpajakan yang di sampaikan dosen saat perkuliahan.

0 3 16 25 8 194 3,73 0,795

11. Pengetahuan yang cukup tentang perkembangan informasi perpajakan menjadi peluang saya untuk mendapatkan lowongan pekerjaan di bidang perpajakan.

0 5 17 21 9 190 3,65 0,883

12. Indeks prestasi saya memenuhi syarat untuk dapat diterima berprofesi di bidang perpajakan.

0 1 14 26 11 203 3,90 0,748

Rata-rata dari variabel kontrol perilaku 194,2 3,73 0,494

Sumber: Lampiran 6, Hasil Olah Data Primer, 2014.

4.4.4 Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Bekerja di bidang Perpajakan

Variabel minat diukur dengan menggunakan tiga indikator. Adapun hasil statistik deskriptif dari variabel minat dipaparkan pada tabel 11 berikut ini.

Tabel 11menunjukkan bahwa minat yang ditunjukkan dengan adanya tanggapan pada setiap indikator pertanyaan memiliki nilai rata-rata 3,00-3,58 dan nilai rata-rata minat secara keseluruhan adalah 3,22. Nilai tersebut dapat diartikan mahasiswa memiliki minat tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan mahasiswa memiliki minat yang tinggi ketika memilih profesi di bidang perpajakan. Sedangkan nilai rata-rata standar deviasi secara keseluruhan sebesar 0,494.

Hasil analisis deskriptif pengukuran variabel minat terdapat dua indikator yang menunjukan bahwa responden cenderung memiliki minat yang tinggi. Indikator pertama, mahasiswa setuju memiliki ketertarikan berprofesi dibidang perpajakan karena adanya tawaran penghasilan yang tinggi. Kedua, mahasiswa setuju memiliki rencana untuk berprofesi di bidang perpajakan ketika telah lulus sarjana akan tetapi, pada indikator yang


(24)

terakhir mahasiswa belum memiliki keinginan yang kuat untuk berprofesi di bidang perpajakan.

Tabel 11. Statistik Deskriptif Variabel Minat

Pertanyaan Frekuensi jawaban Total Rata – rata Standar

Deviasi

1 2 3 4 5

13.Saya tertarik berprofesi di bidang perpajakan karena penghasilan yang ditawarkan cukup tinggi

1 4 16 26 5 186 3,58 0,848

14.Saya berencana berprofesi di bidang perpajakan ketika lulus sarjana strata satu (S1).

3 8 25 14 2 160 3,08 0,904

15.Saya berkeinginan yang kuat untuk dapat berprofesi di bidang perpajakan.

2 12 25 10 3 156 3,00 0,907

Rata – Rata dari Variabel Minat 167,3 3,22 0,740

Sumber : Lampiran 6, Hasil Olah Data Primer, 2014. 4.5 Uji Asumsi Klasik

4.5.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas untuk menentukan teknik analisis yang digunakan dan menentukan data berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan dari hasil pengujian uji normalitas menunjukkan nilai signifikansi (Asym.Sig 2-tailed) sebesar 0,442 dinyatakan bahwa data berdistribusi norma, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas N Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig.

(2-tailed)

52 0,865 0,442

Sumber : Lampiran 7, Hasil Olah Data Primer 2014. 4.5.2 HasilUji Multikolinearitas

Model penelitian dikatakan tidak terdeteksi multikolinearitas jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,1 (Priyatno, 2011: 288). Hasil uji menunjukkan bahwa VIF ketiga variabel berada pada nilai 1,041-1,273 dan hasil uji nilai Tolerance berada pada nilai 0,812 -0,961. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai tolerance dibawah 0,1dan nilai VIF diatas 10. Sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel bebas di dalam model regresi yang diuji.


(25)

Tabel 13.Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Collinearity Statistic

Tolerance VIF

Sikap 0.812 1.232 Norma subjektif 0.786 1.273 Kontrol perilaku 0.961 1.041

Sumber : Lampiran 7, Hasil Olah Data Primer 2014. 4.5.3 Hasil Uji Autokorelasi

Dari hasil pengujian uji autokorelasi menunjukkan nilai Durbin-Watson 1.628. D-W tabel pada = 0.05, n = 52 dan k (jumlah variabel bebas) = 3 maka nilai dL = 1421 dan dU = 1674. Dengan demikian nilai uji Durbin-Watson dinyatakan terdapat autokorelasi yang ragu-ragu pada model regresi yang akan diuji.

Tabel 14.Hasil Uji Autokorelasi

Model N Durbin-Watson Dl Du

1 52 1.628 1.421 1.674 Sumber : Lampiran 7, Hasil Olah DataPrimer 2014

4.5.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas mengunakan metode uji korelasi Spearman, hasil output pengujian korelasi ketiga variabel bebas dengan Unstandarized Residual menghasilkan nilai signifikansinya 0,771-0,861. Jika nilai signifikansi yang dihasilkan dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka nilai signifikansi lebih besar atau dapat disimpulkan tidak ada heteroskedastisitas.

Tabel 15. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Sig. (2-tailed)

Sikap 0,861 Norma Subjektif 0,776 Kontrol Perilaku 0,771


(26)

4.6 Pengujian Hipotesis

Ada tiga hipotesis yang akan di uji pada penelitian ini dengan uji regresi liner berganda. Hasil hipotesis yang diolah menggunakan SPSS 20. Berikut hasil hipotesis yang telah di uji pada tabel 16.

Tabel 16. Hasil Uji Regresi Berganda Variabel Penelitian Unstandardized

Coefficients B

T Sig.

Sikap .383 1,974 0.055 Norma Subjektif .081 ,356 0.722 Kontrol Perilaku .111 ,544 0.595

Sumber : Lampiran 8, Hasil Olah Data Primer 2014. Hipotesis 1

Hipotesis pertama menyatakan sikap perilaku positif berpengaruh terhadap niat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan. Berdasarkan hasil pengujian, nilai signifikansi variabel sikap terhadap minat untuk berprofesi di bidang perpajakan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,055. Jika dibandingkan nilai signifikansi sikap dengan tingkat signifikansi 10%, nilai signifikansi sikap < 0,10 maka hipotesis pertama diterima.

Hipotesis 2

Pada hipotesis kedua menyatakan semakin positif norma subjektif positif berpengaruh terhadap minat mahasiwa memilih berprofesi di bidang perpajakan. Pada nilai signifikansi norma subjektif terhadap minat untuk berprofesi di bidang perpajakan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,722. Jika nilai signifikansi norma subjektif dibandingkan dengan tingkat signifikansi 10%, nilai signifikansi norma subjektif > 0,10 maka hipotesis kedua ditolak.

Hipotesis 3

Selanjutnya, hipotesis ketiga menyatakan kontrol perilaku positif berpengaruh terhadap minat mahasiwa memilih berprofesi dibidang perpajakan.Pada nilai signifikansi kontrol perilaku terhadap minat untuk berprofesi di bidang perpajakan mempunyai nilai


(27)

signifikansi sebesar 0,595. Jika nilai signifikansi norma subjektif dibandingkan dengan tingkat signifikansi 10%, nilai signifikansi norma subjektif > 0,10 maka hipotesis 2 ditolak. 4.6.1 Uji

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Priyatno, 2011: 251).

Tabel 17. Hasil Uji Model Summary Model Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 0,061 0.717

Sumber:Lampiran 8, Hasil Olah Data Primer 2014.

Hasil analisis determinasi untuk mengetahui prosentase pengaruh variabel sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku terhadap variabel minat dengan melihat Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi yang menunjukan nilai sebesar 0,061 (6,1%). Hal ini menunjukan bahwa variabel independenhanya dapat menjelaskan variabel dependensebesar 6,1% dan 93,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang telah digunakan, variabel lain tersebut diperkirakan seperti perbedaan jenis kelamin dan tipe kepribadian. Perbedaan jenis kelamin dan kepribadian terdapat perbedaan dari sifat, kebiasaan, perilaku yang dapat mempengaruhi minat. Perempuan cenderung memiliki kepribadian lebih teliti dan sabar bila mengerjakan suatu pekerjaan, sehingga menjadi dasar perkiraan bahwa perempuan lebih berminat berprofesi dibidang perpajakan karena dibutuhkan ketelitian dan kesabaran.


(28)

4.6.2Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Priyatno, 2011: 258).

Tabel 18. Hasil Uji F Signifikansi Simultan (Anova)

Model F Sig.

1 2.100 0.113

Sumber :Lampiran 8, Hasil Olah Data Primer 2014.

Dari uji F diperoleh nilai F hitung dengan tingkat signifikansi sebesar 0,113, karena signifikansi minat lebih besar dari 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

4.7 Pembahasan

Menurut teori yang dikemukaan Ajzen dari teori perilaku terencana yang teridiri dari sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku, yang digunakan untuk mengetahui minat mahasiswa akuntansi UKSW bekerja dibidang perpajakan. Maka dapat diuraikan hasil penelitian, yaitu :

4.7.1 Pengaruh sikap perilaku terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi.

Hasil analisisregresi berganda pada variabel sikap terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk memilih berprofesi dibidang perpajakan.Hasil penelitian ini sejalan dengan teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior) Fesbein dan Ajzen (1975) yang dikutip Jogiyanto (2007 : 36) yang menyatakan bahwa sikap positif dapat mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan sesuatu.

Penelitian ini mempunyai hasil yang sama di lakukan oleh Marpaung (2012) bahwa sikap yang positif mahasiwa UKSW sebagai konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat atau niat untuk melakukan pembelian secara online. Hal ini dikarenakan sebelum melakukan pembelian mahasiswa mencari informasi terlebih dahulu toko onlineyang mahasiswa membeli suatu produk yang dibutuhkan. Menurut hasil


(29)

penelitian dilakukan Haning (2012) menunjukkan bahwa PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao memiliki sikap terhadap uang sebagai retention-time seperti memiliki perencanaan keuangan, atau dapat diartikan memiliki sikap positif pada penggunaan uang. Sikap positif tersebut berpegaruh secara signifikan terhadap niat untuk melakukan perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi mereka.

Hasil analisis yang lain dari uji regresi bergandapada hipotesis pertama dapat dilihat dari nilai Unstandardized Coefficients Byang bernilai positif yaitu sebesar 0,383 menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki sikap perilaku cenderung ke arah positif ditandai dengan berkeinginan mendapatkan pekerjaan yang bergengsi, memperoleh penghasilan yang tinggi, memiliki pekerjaan yang mempunyai jenjang karir. Sehingga dapat memberikan rasa bangga ketika dapat bekerja di bidang perpajakan.

4.7.2 Pengaruh norma subjektif terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan.

Hasil analisispada regresi berganda pada variabel norma subjektif terbukti memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap minat mahasiswa untuk memilih berporfesi dibidang perpajakan. Dengan demikian hasil penelitian ini tidak mendukung dengan teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior) Fesbein dan Ajzen (1975) yang dikutip Jogiyanto (2007 : 36). Azwar (2011:12) yang menyatakan bahwa anggota keluarga, teman, rekan kerja dan masyarakat di lingkungan dapat mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan sesuatu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dilakukan oleh Marpaung (2012) bahwa norma subjektif tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat pembelian secara online karena mahasiswa UKSW karena konsumen tidak menerima saran dari pihak lain yang belum pernah melakukan pembelian secara online. Kemudian penelitian dilakukan oleh Haning (2012) menunjukkan norma subjektif juga tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap niat melakukan perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi pada pada PNS di lingkup PemerintahKabupaten Rote Ndao.


(30)

Hasil analisis yang lain dari uji regresi berganda pada hipotesis kedua dapat dilihat dari nilai Unstandardized Coefficients Byang bernilai positif yaitu sebesar 0,081 menunjukkan bahwa pengaruh norma subjektif memberikan pengaruh ke arah positif yang dirasakan mahasiswa untuk berencana dalam memilih berprofesi dibidang perpajakan tetapi peran dosen serta teman-teman mahasiswa kurang memberikan dorongan yang kuat untuk menumbuhkan minat mahasiswa untuk beprofesi dibidang perpajakan.

4.7.3 Pengaruh kontrol perilaku terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan.

Hasil analisis regresi berganda pada variabel kontrol perilaku memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap minat mahasiswa untuk memilih berprofesi dibidang perpajakan. Pada hipotesis ketiga juga tidak mendukung dengan teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior) Fesbein dan Ajzen (1975) yang dikutip Jogiyanto (2007 : 36). Jogiyanto (2007: 66) menyatakan bahwa sumber-sumber daya dan kesempatan yang dimiliki seseorang mempengaruhi minat untuk melakukan perilaku tertentu.

Penelitian dengan hasil yang sama yang dilakukan Marpaung (2012) juga menjelaskan bahwa kontrol perilaku secara tidak signifikan dapat mempengaruhi mahasiswa UKSW untuk melakukan pembelian secara online. Kemudian penelitian yang dilakukan Haning (2012) menjelaskan juga bahwa kontrol perilaku tidak berpengaruh secara langsung terhadap perilakuself-control dalam mengelola keuangan pribadi.

Selanjutnya berdasarkan dari uji regresi berganda pada hipotesis ketiga ini dilihat dari nilai Unstandardized Coefficients Byang bernilai positif yaitu sebesar 0,111 yang menunjukkan bahwa kontrol perilaku memberikan pengaruh yang positif dikarenakan mahasiswa merasa masih banyaknya lowongan pekerjaan dibidang perpajakan, memiliki kemampuan pemahaman dan pengetahuan yang cukup serta didukung indeks prestasi yang memenuhi syarat untuk bekerja dibidang perpajakan.Tetapi kontrol perilaku yang positif mahasiswa kurang memberikan dorongan yang kuat menumbuhkan minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan.


(31)

Bila dilihat pengaruhnya secara besamaan dengan melihat besar koefisien determinasi pada Adjusted = 0,061 atau 6,1% minat sebagai variabel minat (Y) dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku sedangkan 93,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan tiga persoalan penelitian yaitu: pengaruh sikap perilaku,norma subjektif dan kontrol perilaku terhadap minat melakukan perilaku untuk memilih berprofesi di bidang perpajakan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: hasil dari penelitian ini dari teori perilaku terencana yang terdiri dari variabel sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk berprofesi dibidang perpajakan, hanya sikap perilaku positif yang mempengaruhi secara signifikan dalam memilih berprofesi dibidang perpajakan.

Kemudian pada variabel pengaruh norma subjektif positif dan kontrol perilaku positif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan. Jika di lihat dari hasil statistika deskrptif norma subjektif tergolong tinggi, tetapi terdapat dua indikator yang tidak memberikan dukungan yang kuat yaitu pengaruh dosen dan teman-teman mahasiswa. Dari hasil statistika deskriptif mayoritas responden menjawab pengaruh dosen, sebanyak 38 mahasiswa menjawab antara netral sampai sangat tidak setuju. Sedangkan pengaruh teman-teman mahasiswa, sebanyak 43 mahasiswa menjawab antara netral sampai sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan pengaruh norma subjektif yang positif kurang kuatnya dukungan dari dosen dan teman-teman mahasiswa untuk dapat menumbuhkan minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan.

Pada variabel kontrol perilaku cenderung positif tetapi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap minat berprofesi di bidang perpajakan. Apabila melihat dari hasil statistika deskriptif pengaruh kontrol perilaku positif memberikan dukungan yang tinggi,


(32)

mahasiswa memiliki kemampuan dan kesempatan untuk dapat berprofesi di bidang perpajakan. Meskipun mahasiswa memiliki kontrol perilaku positif yang kuat akan tetapi belum dapat dipastikan mahasiswa berminat untuk berprofesi di bidang perpajakan.

5.2 Implikasi

5.2.1 Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis berkaitan dengan manfaat penelitian bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan. Penelitian ini menemukan bahwa hanya variabel sikap perilaku berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berprofesi di bidang perpajakan. Adanya pengaruh yang signifikan dari sikap perilaku terhadap minat untuk berprofesi dibidang perpajakan pada penelitian ini mendukung pendapat Ardhianto (2008), Haning (2012), Marpaung (2012)dalam menggunakan teori perilaku terencana yang dikemukaan Fesbein dan Ajzen (1975).

Selanjutnya pada variabel norma subjektif tidak berpengaruh secara signifikan di karenakan kurangnya adanya dukungan yang kuat dari orang-orang disekitar mahasiswa untuk mempengeruhi minat dalam memilih berprofesi dibidang perpajakan. Kemudian pada variabel kontrol perilaku juga tidak berpengaruh secara signifikan. Tetapi berdasarkan hasil analisis deskriptif variabel kontrol perilaku memberikan pengaruh yang tinggi untuk mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk berprofesi di bidang perpajakan. Meskipun mahasiswa memiliki kontrol perilaku positif memberikan dukungan yang tinggi tetapi tidak bisa memprediksi minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan. 5.2.2 Implikasi terapan

Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh implikasi terapan, diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan lembaga-lembaga dibidang perpajakan baik pemerintah maupun swasta dan para pengajar akademik untukdapat menumbuhkan minat mahasiswa akuntansi berprofesi dibidang perpajakan.

Dari hasil analisis yang telah diuji hanya variabel sikap perilaku positif yang berpengaruh signifikan mempengaruhi minat.Adapun cara menumbuhkan minat mahasiswa


(33)

dengan mendorong sikap positif dari mahasiswa akuntansi khususnya di UKSW untuk berencana berprofesi dibidang perpajakan sepertipemberian gaji yang tinggi, jenjang karir yang meningkat, membangun citra positif profesi dibidang perpajakan merupakan profesi yang bergengsi dan timbul rasa bangga bila dapat berprofesi dibidang perpajakan.

Perlu di tingkatkannya peran norma subjektif oleh dosen memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk menumbuhkan minat berprofesi di bidang perpajakan. Dorongan tersebut dilakukan dengan cara memberikan motivasi dan informasi berkaitan dengan profesi di bidang perpajakan. Terkait kontrol perilaku mengenai sumber daya yang dimiliki, dimana dari hasil penelitian bahwa mayoritas mahasiswa memiliki pengetahuan dan indeks prestasi yang cukup serta adanya lowongan pekerjan untuk berprofesi di bidang perpajakan.Hal ini diharapkan mempermudah mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan.

5.3 Keterbatasan Penelitiandan Saran

Keterbatasan dari dalam penelitian ini, antara lain: kuesioner dalam penelitian ini mengandung leading questions artinya kuesioner ini sifatnya mengarahkan jawaban responden. Kemudian penelitian ini hanya mengunakan teori perilaku terencana untuk mengetahui serta menjelaskan yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk berprofesi di bidang perpajakan.

Dalam pengambilan sampel memiliki kriteria yaitu mahasiswa yang telah mengambil semua mata kuliah mengenai perpajakan terdiri dari hukum perpajakan, perpajakan dan laboratorium pajak. Mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah tersebut tidak banyak dikarenakan terdapat sebagian besar mahasiswa sedang mengambil mata kuliah laboratorium perpajakan sehingga jumlah pengambilan sampel masih dirasakan kurang untuk di jadikan dasar penelitian.

Pada penelitian selanjutnya diharapkan akan lebih baik menggunakan metode pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan pertanyaan terbuka kepada alumni mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnisyang telah bekerja dibidang perpajakan untuk


(34)

memperoleh jawaban lebih mendalam faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi seseorang bekerja dibidang perpajakan.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Account Representative Andalan Republik Tercinta, 3 Agustus 2012. http://www.pajak.go.id/content/news/account-representative-andalan-republik-tericnta.

Ardhianto, Anton, 2008, Pengaruh Sikap dan Norma Subjektif Terhadap Niat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana untuk Menjadi Nasabah di Bank BRI Cabang Salatiga.Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Ariyanti, Fiki, (2013). Ditjen Pajak Diminta Tambah 26 Ribu Pegawai Tahun ini.

http://bisnis.liputan6.com/read/598442/ditjen-pajak-diminta-tambah-26-ribu-pegawai-tahun-ini. 27 Juni 2013.

Azwar, Saifuddin, (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Haning, Victoria Hanutesa, 2012, Perilaku Self-Control Dalam Mengelola Keuangan Pribadi : Berdasarkan Theory of Planned Behavior dan Conscientiousness.Tesis Program S2 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Hutauruk, Dina Mrayanti.Ditjen Pajak Butuh 50 Ribu Karyawan Baru. http://economy.okezone.com/read/2013/10/16/20/882209/ditjen-pajak-butuh-50-ribu-karyawan-baru.24 Oktober 2013.

Jogiyanto, H.M, (2007) Sistem Informasi Keperilakua, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Kusumawati, Ratna, 2011, Pengaruh Variabel Sosio Demografi dan Karakteristik Finansial Terhadap Sikap, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku Menggunakan Kartu Kredit (Studi Pada Pegawai diUKSW Salatiga). Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Mardiasmo, (2011).Perpajakan.Edisi Revisi 2011, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Marpaung, Togi Dedy Wirawan, 2012, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Niat Konsumen Untuk Melakukan Pembelian Secara Online.Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Nugroho,Rahman Adi dan Zulaikha, 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk Membayar Pajak Dengan Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Variabel


(36)

Intervening (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas yang Terdaftar di KPP Pratama Semarang Tengah Satu), University Dipenogoro Journal of ACCOUNTING, Vol.1 No.2.

Pratomo, Harwanto Bimo, 16 Mei 2013. Pegawai Banyak di Tangkap KPK, Reformasi Pajak Tak Berjalan Baik. www.merdeka.com/uang/pegawai-banyak-ditangkap-kpk-reformasi-pajak-tak-berjalan-baik.html.

Sunaryo, Mellyana Dewi Damayanti, 2009, Persespsi Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Terhadap Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Supadmi, Ni Luh, 2009. Meningkatkan Kepatuhan Pajak Melalui Kualitas Pelayanan, Universitas Udayana Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol.4 No.2.

Supramono dan Damayanti, (2009).Perpajakan Indonesia Mekanisme dan Perhitungan, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Supramono dan Intiyas Utami, (2004). Desain Proposal Penelitian Studi Akuntansi, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Widyanto, Tania Mustika, 2010, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pemilihan Profesi Akuntan Publik bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).


(37)

LAMPIRAN 1: KUESIONER PENELITIAN

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS KRISTEN

SATYA WACANAUNTUK BEKERJA DI BIDANG

PERPAJAKAN

Karakteristik Responden

Umur : ... tahun

Tahun Angkatan Mahasiswa : …... Jenis kelamin ( Jawaban dengan memberitanda centang “√”)

฀ Laki – laki ฀ Perempuan

Indeks Prestasi Kumulatif saat ini (jawaban dengan memberi tanda centang “√”) ฀ ≥ 1.99

฀ 2.00 – 2.74 ฀ 2.75 – 2.99

฀ 3.00 – 3.49 ฀ 3.50 – 4.00

Nilai Mata Kuliah Yang Sudah di Ambil (jawaban dengan memberi tanda silang “X”)

No Mata Kuliah Nilai

1 Hukum Pajak A AB B BC C CD D E

2 Perpajakan A AB B BC C CD D E

3 Laboratorium Perpajakan A AB B BC C CD D E

PetunjukPengisian Kuesioner

Dari pernyataan-pernyataan di bawahini, berilahpendapat teman – teman mahasiswa dengancara memberi tandasilang( X ) padasalahsatujawaban yang paling sesuai dengan diri anda.

Adapunjawaban yang andapilihsesuaidenganketentuandibawahini : 1 = Sangattidaksetuju

2 = Tidaksetuju

4 = Setuju 5 = Sangat setuju 3 = Netral


(38)

SikapTerhadapProfesiPerpajakan

1. Bekerja dibidangperpajakanmerupakanprofesi yang bergengsi.

Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.

2. Bekerja dibidang perpajakan akan memperoleh penghasilan yang tinggi.

Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.

3. Bekerja dibidangperpajakanmempunyaipeluang mengembangkan jenjangkarier yang lebih tinggi.

Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.

4. Perasaan bangga jika dapat berprofesi dibidang perpajakan.

Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju. Norma SubjektifTerhadapProfesiPerpajakan

5. Jika saya memilih bekerja dibidang perpajakan, keluarga tidak merasa keberatan atas profesi yang dipilih.

Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.

6. Dosenperkuliahan pernah menyarankan mahasiswa ketika lulus untuk memilih berprofesidibidangperpajakan.

Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.

7. Banyak teman – teman mahasiswa ekonomi berencana

memilihberprofesidibidangperpajakan.

Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.

8. Masyarakat memberikan respon positif terhadap berbagai profesi dibidang perpajakan.


(39)

KontrolPerilakuTerhadapProfesiPerpajakan

9. Tersedialowonganpekerjaan yang

dibutuhkanmenjadipeluanguntukbekerjadibidangperpajakan. Sangattidaksetuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangatsetuju

10. Saya merasa dengan mudah memahami dan mengerti mata kuliah tentang perpajakan yang di sampaikan dosen saat perkuliahan.

Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.

11. Pengetahuan yang

cukuptentangperkembanganinformasiperpajakanmenjadipeluangsayauntukmendapatkanl owonganpekerjaandibidangperpajakan.

Sangattidaksetuju: 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangatsetuju.

12. Indeks prestasi saya memenuhisyaratuntukdapatditerimaberprofesidibidangperpajakan.

Sangattidaksetuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangatsetuju. MinatterhadapProfesiPerpajakan

13. Sayatertarikberprofesidibidangperpajakankarenapenghasilan yang ditawarkancukuptinggi.

Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 :Sangat setuju.

14. Saya berencana berprofesidibidangperpajakanketikalulussarjana strata satu (S1).

Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.

15. Saya berkeinginan yang kuatuntukdapatberprofesidibidangperpajakan.


(40)

LAMPIRAN 2: DATA MENTAH RESPONDEN

NO UMUR TAHUN ANGKATAN JENIS KELAMIN INDE KS PR E STA SI MA HASI SA W A NILAI MATA KULIAH PAJAK HUKU M PAJ AK PERP A JAKA N L AB . PAJ AK

1 20 2010 P 3 B B B 2 24 2008 L 4 AB BC AB 3 21 2008 L 3 B C AB 4 23 2008 P 3 A B AB 5 22 2009 P 3 C C AB 6 22 2009 L 3 B B BC 7 22 2009 P 3 B B B 8 22 2009 P 4 B AB AB 9 22 2009 P 3 A BC A 10 22 2009 P 3 BC B B 11 22 2009 P 4 AB B B 12 22 2009 P 3 B C B 13 21 2010 P 3 B BC B 14 21 2010 P 3 B BC B 15 24 2010 L 4 AB AB A 16 21 2010 P 4 A AB AB 17 20 2010 L 4 BC B B 18 22 2010 L 3 B AB B 19 21 2010 P 5 A B A 20 21 2010 L 5 A A AB 21 21 2010 L 5 A A A 22 21 2010 L 4 B AB AB 23 22 2009 P 3 BC AB B 24 21 2010 P 5 AB A A 25 21 2010 L 5 AB A A 26 21 2010 P 4 A AB AB 27 21 2010 P 3 B C BC 28 21 2010 P 4 B B AB 29 22 2009 L 4 A B AB 30 22 2009 L 4 A BC B 31 21 2009 P 4 AB B B 32 23 2008 P 2 BC BC A 33 22 2009 P 2 C BC B


(41)

LAMPIRAN 2: DATA MENTAH RESPONDEN (Lanjutan)

36 20 2010 P 4 B B AB 37 21 2010 P 3 BC B B 38 21 2010 L 5 AB A AB 39 21 2010 L 4 AB A AB 40 21 2010 L 5 A A AB 41 21 2010 P 5 AB A A 42 21 2010 P 5 AB A A 43 20 2010 P 5 A A B 44 22 2010 L 3 B A B 45 20 2010 L 3 B AB B 46 21 2010 P 5 A A A 47 23 2009 L 3 BC AB B 48 21 2010 P 5 AB A A 49 20 2010 P 5 A A A 50 23 2009 P 4 AB A AB 51 22 2009 P 4 B AB AB 52 22 2009 L 5 A A AB


(42)

LAMPIRAN 3: DATA JAWABAN RESPONDEN

18 4 4 3 5 5 2 2 3 4 4 4 2 4 2 3 19 3 4 3 3 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 20 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 21 2 4 3 2 5 1 4 2 4 4 4 3 3 1 1 22 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 23 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 24 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 25 4 4 3 4 5 3 3 2 4 3 3 5 4 3 3 26 5 5 4 4 5 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 27 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 28 3 3 3 4 5 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 29 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 30 4 4 4 4 5 3 2 4 4 3 2 3 4 2 2 31 4 4 5 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 32 3 3 5 4 2 4 2 5 4 3 5 4 1 3 3 33 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 34 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5 3 5 3 3 35 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 36 3 4 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 37 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 NO SIKAP

NORMA SUBJEKTIF

KONTROL

PERILAKU MINAT S1 S2 S3 S4 N1 N2 N3 N4 K1 K2 K3 K4 M1 M2 M3 1 4 3 2 2 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 5 4 5 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 2 1 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4 5 5 2 3 1 2 3 3 3 4 4 4 6 3 4 4 3 5 2 2 1 3 2 2 3 4 4 3 7 1 5 5 2 4 3 4 3 5 3 3 5 2 1 2 8 4 5 3 4 5 4 3 4 3 3 3 5 2 2 2 9 4 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 10 3 4 4 4 4 1 1 3 3 4 4 4 4 3 3 11 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 5 2 2 2 12 2 4 4 4 5 1 4 4 4 3 5 3 4 3 3 13 4 4 3 4 5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 14 4 3 4 5 5 3 2 3 3 4 3 4 3 2 2 15 4 3 3 4 5 4 2 3 4 4 3 5 3 3 2 16 5 5 4 5 5 4 4 3 3 2 3 4 5 4 3 17 2 3 3 2 4 2 3 2 4 2 2 3 3 2 3


(43)

39 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 3 40 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 2 2 41 4 4 3 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 3 3 42 4 4 3 3 4 2 3 4 5 4 4 4 4 3 3 43 1 2 2 2 5 1 1 1 2 5 3 5 4 4 3 44 4 4 5 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 5 5 45 1 3 3 5 5 5 2 2 3 3 4 4 2 2 5 46 5 4 5 4 4 2 3 3 3 5 5 5 4 3 3 47 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 5 4 4 4 4 48 4 5 3 3 4 1 2 3 4 4 3 4 3 1 1 49 3 4 4 3 5 2 2 2 3 5 5 5 3 3 3 50 4 5 4 5 5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 51 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 5 4 4 4 4 52 4 5 4 5 5 5 3 2 3 5 5 5 5 4 4


(44)

LAMPIRAN 4: Gambaran Umum Karakteristik Responden Frequency Table

Statistics

Umur Tahun_Angkatan Jenis_Kelamin Indeks_ Prestasi

Hukum_ Pajak

Perpajakan Laboratorium _Pajak N Valid 52 52 52 52 52 52 52

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 19 1 1,9 1,9 1,9

20 5 9,6 9,6 11,5 21 22 42,3 42,3 53,8 22 16 30,8 30,8 84,6 23 5 9,6 9,6 94,2 24 3 5,8 5,8 100,0 Total 52 100,0 100,0

Tahun_Angkatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 2007 1 1,9 1,9 1,9

2008 5 9,6 9,6 11,5 2009 17 32,7 32,7 44,2 2010 29 55,8 55,8 100,0 Total 52 100,0 100,0

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Laki-laki 20 38,5 38,5 38,5

Perempuan 32 61,5 61,5 100,0 Total 52 100,0 100,0

Indeks_Prestasi

Frequen cy

Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 2.00 - 2.74 3 5,8 5,8 5,8

2.75 - 2.99 19 36,5 36,5 42,3 3.00 - 3.49 16 30,8 30,8 73,1 3.50 - 4.00 14 26,9 26,9 100,0 Total 52 100,0 100,0


(45)

LAMPIRAN 4: Gambaran Umum Karakteristik Responden (Lanjutan) Hukum_Pajak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid A 14 26,9 26,9 26,9

AB 12 23,1 23,1 50,0 B 17 32,7 32,7 82,7 BC 7 13,5 13,5 96,2 C 2 3,8 3,8 100,0 Total 52 100,0 100,0

Perpajakan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid A 16 30,8 30,8 30,8

AB 10 19,2 19,2 50,0 B 13 25,0 25,0 75,0 BC 8 15,4 15,4 90,4 C 5 9,6 9,6 100,0 Total 52 100,0 100,0

Laboratorium_Pajak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid A 12 23,1 23,1 23,1

AB 19 36,5 36,5 59,6 B 18 34,6 34,6 94,2 BC 2 3,8 3,8 98,1 C 1 1,9 1,9 100,0 Total 52 100,0 100,0


(46)

LAMPIRAN 5: Hasil Uji Validitas Hasil Uji Validitas

Variabel Sikap

Variabel Norma Subjektif

Correlations NORMA _1 NORMA_ 2 NORMA_ 3 NORMA_ 4 TOTAL_NORMA_ SUBJEKTIF NORMA_1 Pearson Correlation 1 -,040 ,096 -,306* ,180

Sig. (2-tailed) ,777 ,500 ,028 ,201

N 52 52 52 52 52

NORMA_2 Pearson Correlation -,040 1 ,152 ,264 ,714** Sig. (2-tailed) ,777 ,281 ,058 ,000

N 52 52 52 52 52

NORMA_3 Pearson Correlation ,096 ,152 1 ,279* ,651** Sig. (2-tailed) ,500 ,281 ,045 ,000

N 52 52 52 52 52

NORMA_4 Pearson Correlation -,306* ,264 ,279* 1 ,629** Sig. (2-tailed) ,028 ,058 ,045 ,000

N 52 52 52 52 52

TOTAL_ NORMA_ SUBJEKTI F

Pearson Correlation ,180 ,714** ,651** ,629** 1 Sig. (2-tailed) ,201 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

SIKAP_1 SIKAP_2 SIKAP_3 SIKAP_4 TOTAL_ SIKAP SIKAP_1 Pearson Correlation 1 ,441** ,128 ,445** ,754**

Sig. (2-tailed) ,001 ,368 ,001 ,000 N 52 52 52 52 52 SIKAP_2 Pearson Correlation ,441** 1 ,348* ,282* ,701**

Sig. (2-tailed) ,001 ,011 ,043 ,000 N 52 52 52 52 52 SIKAP_3 Pearson Correlation ,128 ,348* 1 ,287* ,610**

Sig. (2-tailed) ,368 ,011 ,039 ,000 N 52 52 52 52 52 SIKAP_4 Pearson Correlation ,445** ,282* ,287* 1 ,733**

Sig. (2-tailed) ,001 ,043 ,039 ,000 N 52 52 52 52 52 TOTAL_

SIKAP

Pearson Correlation ,754** ,701** ,610** ,733** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


(47)

LAMPIRAN 5: Hasil Uji Validitas (Lanjutan) Variabel Kontrol Perilaku

Correlations KONT R OL _ 1 KONT R OL _ 2 KONT R OL _ 3 KONT R OL _ 4 T OT AL _ KONT R OL _ PERIL AKU KONTROL _1

Pearson Correlation 1 ,006 ,090 -,028 ,378** Sig. (2-tailed) ,969 ,525 ,843 ,006 N 52 52 52 52 52 KONTROL

_2

Pearson Correlation ,006 1 ,395** ,384** ,727** Sig. (2-tailed) ,969 ,004 ,005 ,000 N 52 52 52 52 52 KONTROL

_3

Pearson Correlation ,090 ,395** 1 ,275* ,742** Sig. (2-tailed) ,525 ,004 ,048 ,000 N 52 52 52 52 52 KONTROL

_4

Pearson Correlation -,028 ,384** ,275* 1 ,647** Sig. (2-tailed) ,843 ,005 ,048 ,000 N 52 52 52 52 52 TOTAL_K

ONTROL_ PERILAKU

Pearson Correlation ,378** ,727** ,742** ,647** 1 Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Variabel Minat

Correlations

MINAT_1 MINAT_2 MINAT_3 TOTAL_MINAT

MINAT_1

Pearson Correlation 1 ,529** ,357** ,743** Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,000

N 52 52 52 52

MINAT_2

Pearson Correlation ,529** 1 ,741** ,911** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52

MINAT_3

Pearson Correlation ,357** ,741** 1 ,846** Sig. (2-tailed) ,009 ,000 ,000

N 52 52 52 52

TOTAL_MINAT Pearson Correlation ,743** ,911** ,846** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52


(48)

LAMPIRAN 6: Hasil Uji Reliabilitas Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Sikap

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,646 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted SIKAP_1 11,13 2,864 ,454 ,563 SIKAP_2 10,67 3,558 ,498 ,546 SIKAP_3 11,10 3,657 ,311 ,654 SIKAP_4 10,94 3,153 ,477 ,541

Variabel Norma Subjektif Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,468 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted NORMA_2 5,88 1,947 ,265 ,434 NORMA_3 5,96 2,548 ,265 ,414 NORMA_4 5,69 2,100 ,354 ,256

Variabel Kontrol Perilaku Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items


(1)

LAMPIRAN 7: Analisis Statistika Deskriptif (Lanjutan)

MINAT_3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 2 3,8 3,8 3,8

2 12 23,1 23,1 26,9

3 25 48,1 48,1 75,0

4 10 19,2 19,2 94,2

5 3 5,8 5,8 100,0

Total 52 100,0 100,0

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

MINAT_1 52 1 5 186 3,58 ,848

MINAT_2 52 1 5 160 3,08 ,904

MINAT_3 52 1 5 156 3,00 ,907

Valid N (listwise) 52

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation RATA_RATA_MIN

AT 52 2 5 167 3,22 ,740

Valid N (listwise) 52


(2)

LAMPIRAN 8: Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual

N 52

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviati on 2,08843492 Most Extreme Differences Absolut

e ,120

Positiv

e ,060

Negativ

e -,120

Kolmogorov-Smirnov Z ,865

Asymp. Sig. (2-tailed) ,442

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Tole ranc

e VIF

1 (Constant) 3.378 3.025 1.117 .270

TOTAL_SIKAP .288 .146 .297 1.974 .054 .812 1.232

TOTAL_NORM

A .061 .171 .054 .356 .723 .786 1.273

TOTAL_KONT

ROL .085 .156 .075 .544 .589 .961 1.041

a. Dependent Variable: TOTAL_MINAT

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .341a .116 .061 2.153 1.628

a. Predictors: (Constant), TOTAL_KONTROL, TOTAL_SIKAP, TOTAL_NORMA b. Dependent Variable: TOTAL_MINAT


(3)

LAMPIRAN 8: Uji Asumsik Klasik (Lanjutan)

Uji Heteroskedastisitas

Correlations

TOTAL_SI KAP

TOTAL_ NORMA

TOTAL_ KONTROL

Unstand ardized Residual Spearman's

rho

TOTAL_SIKAP Correlation Coefficient 1.000 .353* .048 .025

Sig. (2-tailed) . .010 .738 .861

N 52 52 52 52

TOTAL_NORM A

Correlation Coefficient .353* 1.000 .163 .040

Sig. (2-tailed) .010 . .250 .776

N 52 52 52 52

TOTAL_KONT ROL

Correlation Coefficient .048 .163 1.000 .041

Sig. (2-tailed) .738 .250 . .771

N 52 52 52 52

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient .025 .040 .041 1.000

Sig. (2-tailed) .861 .776 .771 .

N 52 52 52 52


(4)

LAMPIRAN 9: Uji Regresi Berganda

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,341a ,116 ,061 2,153

a. Predictors: (Constant), TOTAL_KONTROL_PERILAKU, TOTAL_SIKAP, TOTAL_NORMA_SUBJEKTIF

b. Dependent Variable: TOTAL_MINAT

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 29,330 3 9,777 2,110 ,111b

Residual 222,440 48 4,634

Total 251,769 51

a. Dependent Variable: TOTAL_MINAT

b. Predictors: (Constant), TOTAL_KONTROL_PERILAKU, TOTAL_SIKAP, TOTAL_NORMA_SUBJEKTIF

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 3,378 3,025 1,117 ,270

TOTAL_SIKAP ,288 ,146 ,297 1,974 ,054

TOTAL_NORMA_SUBJEKTIF ,061 ,171 ,054 ,356 ,723 TOTAL_KONTROL_PERILAKU ,085 ,156 ,075 ,544 ,589 a. Dependent Variable: TOTAL_MINAT

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 7,15 11,12 9,65 ,758 52

Residual -4,574 3,883 ,000 2,088 52

Std. Predicted Value -3,302 1,930 ,000 1,000 52

Std. Residual -2,125 1,804 ,000 ,970 52


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Yafet Wijaya Hartbian

Tempat, tanggal lahir

: Bandar Jaya, 29 Januari 1990

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Golongan Darah

: -

Tinggi / Berat Badan

: 170 cm / 70 kg

Agama

: Kristen

Alamat

: Jl. Dipenogoro 34 Salatiga

Email

:

yafet_wijaya@yahoo.com

Latar belakang pendidikan:

TK Fransiskus Xaverius Lampung Tengah

(1995-1997)

SD Fransiskus Xaverius Lampung Tengah

(1997-2003)

SMP Fransiskus Xaverius Lampung Tengah

(2003-2006)

SMAN 1 Terusan Nyunyai Lampung Tengah

(2006-2009)

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

(2008-2014)

Pengalaman Organisasi:

1.

Panitia Kegiatan “Reach in Your Soul in Paris” (9 & 10 Mei 2009).

2.

Panitia Econimic Great Gold Generation (1-4 Oktober 2009).

Workshop & Seminar:

1.

Talk Show Fakultas Ekonomi Semester Ganjil 2008/2009 (3 September 2008).

2.

Seminar

Kelompok Studi Manajemen 2008 “Being Enterneur Mandiri of The Year 2009” (3

Desember 2008).

3.

Seminar Kerohanian “Keluargaku Penting Gak Sih?” (19 Maret 2009).

4.

Latihan Kepemimpinan Pradasar Mahasiswa 2008/2009 (15 September 2008).

5.

Seminar Region “Stop Teen Dating Violence” Peranan Orang Tua Dalam Mendampingi

Pacaran Remaja (14 Agustus 2009).


(6)

7.

Seminar Nasional Kelompok Studi Manajemen 2010 “Belive Begin, Become an

entrepreneur (27 April 2010).

8.

How to Build Our Bargaining Power on Internation Joint Venture Contaxt (29 Januari

2011).

9.

Seminar Nasional Kewirausahaan “Great Man Have Great Mind” (30 Maret 2011).

10.

Seminar nasional 2013 “Lead Your Self and Get Your Future” (13 Maret 2013).

11.

Kuliah Umum Bank BRI (5 Oktober 2011).

12.

Pelatihan dan Simulasi Trading Komoditas Berjangka (30 November & 2 Desmber 2011).

13.

National Seminar On Accounting 2011 “Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SAK

2010 (5 & 6 April 2011).

14.

Seminar Kerohanian Kampus 2012 “Siapakah Jodohku?” (14 Maret 2

012).