PENDAHULUAN T1 232008085 Full text

1

1. PENDAHULUAN

Pajak merupakan penerimaan terbesar Indonesia sebesar 80 dari total penerimaan pemerintah. Pajak adalah iuran wajib yang tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Pajak mempunyai fungsi sebagai budgetair yaitu salah satu sumber penerimaan untuk membiayai pengeluaran pemerintah Supramono dan Damayanti, 2009: 2. Realisasi penerimaan pajak di tahun 2012 hanya memperoleh Rp 908 Triliun lebih rendah yang di targetkan sebesar Rp 1.016 Triliun yang di sampaikan Menteri Keuangan yaitu Agus Martowardojo Suara Merdeka, 8 Januari 2013. Penerimaan pajak di harapkan setiap tahun dapat meningkat agar dapat membiayai pengeluaran pemerintah. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan penerimaan pajak yaitu pelayanan fiskus. Nugroho dan Zulaikha 2012 berpendapat bahwa penerimaan pajak tidak mencapai target karena kesadaran masyarakat rendah dikarenakan masih banyak wajib pajak potensial yang belum terdaftar sebagai wajib pajak yang mempunyai NPWP. Kemudian ada beberapa oknum pegawai pajak yang bertindak curang membuat masyarakat tidak percaya untuk membayar pajak. Pada saat ini Direktorat Jenderal Pajak sedang membangun citra positif kepada masyarakat dengan memperbaiki sistem untuk menggurangi terjadinya penyelewengan pajak. Jumlah wajib pajak dengan pegawai pajak tidak ideal sehingga pelayanan pajak dirasakan kurang, sehingga Anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat, Saidi Butarbutar meminta kepada Direktorat Jenderal Ditjen Pajak Kementerian Keuangan untuk menambah pegawai pajak sebanyak 26.000 pada akhir tahun 2013. Untuk dapat mengoptimalisasi penerimaan pajak maka Direktorat Jendral Pajak setuju menambah 26.000 pegawai dan 17.000 pegawai untuk Ditjen Bea Cukai http:bisnis.liputan6.com. Ketua Indonesian Fiscal and Tax Administration Association IFTAA Gunadi menyarankan agar jumlah pegawai pajak bisa ditingkatkan hingga mencapai 50.000-60.000 pegawai, sebagaimana yang dilakukan oleh Jerman dan Jepang yang sudah mempunyai lebih dari 50.000 pegawai pajak sehingga penerimaan pajak di negara tersebut sudah optimal. http:economy.okezone.com Mahasiswa akuntansi memiliki pengetahuan dan kemampuan serta lowongan pekerjaan di bidang perpajakan dapat menjadi peluang yang besar untuk mendapatkan pekerjaan di bidang 2 perpajakaan. Untuk memberikan daya tarik mahasiswa khususnya sarjana ekonomi untuk bekerja di perpajakan maka Direktorat Jendral Pajak memberikan penawaran gaji serta insentif yang cukup tinggi dengan tujuan menghindari tindakan penyimpangan. Dari informasi yang didapat pendapatan pegawai di Ditjen Pajak mencapai Rp 4.000.000 sampai Rp 53.000.000 per bulan. Gaji pokok pegawai pajak per golongan ialah golongan I Rp 1.000.000 sampai Rp 2.000.000, golongan II Rp 1.500.000 sampai Rp 2.500.000, golongan III Rp 2.000.000 sampai Rp 3.500.000 dan golongan IV Rp 2.500.000 sampai Rp 4.500.000. Sementara tunjangan untuk pegawai pajak mulai dari Rp 1.300.000 sampai Rp 46.950.000 tergantung dari golongan http:www.merdeka.com. Penghasilan berupa gaji serta insentif tinggi yang di tawarkan untuk bekerja di bidang perpajakan diharapkan dapat mendorong minat mahasiswa untuk berencana bekerja di bidang perpajakan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori perilaku terencana Theory of Planned Behavior yang dikembangkan Ajzen dalam Azwar, 2011:12 yang terdiri dari sikap terhadap perilaku tertentu Attitude to ward the behavior, norma-norma subjektif Subjective norm dan pada kontrol perilaku Perceived behavior control yang dihayati. Ketiga komponen ini berinteraksi dan menjadi determinan untuk mengetahui apakah sikap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bidang perpajakan? Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Hasil dari penelitian untuk mengetahui faktor apa yang mendominasi minat mahasiswa akuntansi UKSW dalam berprofesi dibidang perpajakan. Dari hasil penelitian ini menjadi referensi kepada Direktorat Jendral Pajak, perusahaan swasta, maupun pihak akademik untuk mengetahui minat mahasiswa berkerja di bidang perpajakan. 3

2. TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS