PENGGUNAAN TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAKT ... ii
ABSTRAKSI ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORETIS A. Kosakata ... 7
1. Pengertian Kosakata ... 7
2. Kelas Kata ... 10
3. Nomina ... 12
(2)
B. Pembelajaran Kooperatif ... 19
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 20
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 22
3. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Koopertaif ... 23
4. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif ... 25
C. Snowball Throwing ... 28
1. Pengertian Snowball Throwing ... 28
2. Langkah-langkah Snowball Throwing ... 29
D. Kerangka Berpikir ... 31
E. Hipotesis ... 32
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 33
B. Desain Penelitian ...33
C. Populasi dan Sampel ... 34
D. Variabel Penelitian ... 34
E. Instrument Penelitian ... 35
F. Teknik Pengolahan Data ... 35
G. Hipotesis Statistik ... 36
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 38
(3)
1. Uji Normalitas ... 39
2. Uji Homogenitas Data X dan Y ... 40
3. Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata Tes Awal (X) dan Tes Akhir (Y) 40 4. Pengujian Hipotesis ... 41
C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ... 41
1. Perlakuan Pertama ... 42
2. Perlakuan Kedua ... 43
3. Perlakuan Ketiga ... 44
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 46
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 48
B. Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 52 RIWAYAT HIDUP PENULIS
(4)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kosakata (Wortschatz) dalam pembelajaran bahasa Jerman merupakan salah satu aspek yang harus dipelajari dan dikuasai oleh pembelajar untuk menunjang keempat keterampilan berbahasa. Keterbatasan perbendaharaan kosakata diduga dapat menghambat pembelajar dalam menguasai keempat keterampilan berbahasa tersebut.
Menguasai kosakata bahasa Jerman merupakan hal yang tidak mudah karena cakupan kosakata dalam bahasa Jerman sangat luas. Kosakata merupakan kumpulan kata-kata yang dikelompokkan ke dalam beberapa jenis di antaranya nomina, adjektiva, verba dan adverbia. Setiap nomina dalam bahasa Jerman memiliki Artikel yang terdiri atas tiga jenis yaitu der (untuk jenis maskulin), die (untuk jenis feminim), dan das (untuk jenis neutral). Selain memiliki Artikel, pada umumnya nomina dalam bahasa Jerman juga memiliki bentuk jamak yang berbeda dengan bentuk singular, sebagai contoh nomina bentuk Singular yaitu das Kind, die Frau, dan der Mann,
sedangkan bentuk Plural yaitu das Kind – die Kinder, die Frau – die Frauen, dan der
Mann – die Männer. Hal ini diduga mengakibatkan pembelajar merasa kebingungan dalam menentukan Artikel setiap nomina bentuk Singular dan dalam menentukan bentuk Plural dari nomina.
(5)
2
Bahasa Jerman merupakan salah satu mata pelajaran bahasa asing yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas. Dalam pembelajaran bahasa jerman di SMA pembelajar masih mengalami kesulitan dalam mempelajari dan menguasai kosakata dalam hal ini nomina, seperti yang dialami oleh pembelajar di SMA Pasundan 1 Bandung ketika peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Kesulitan-kesulitan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kurangnya motivasi pembelajar untuk belajar bahasa Jerman, kesulitan pembelajar dalam mengingat dan menerapkan kosakata serta teknik pembelajaran yang kurang sesuai dengan kondisi pembelajar. Kendala-kendala tersebut diduga dapat diatasi dengan menerapkan teknik pembelajaran yang tepat. Dengan teknik pembelajaran yang menarik pembelajar lebih mudah memahami materi pembelajaran dan termotivasi untuk belajar bahasa Jerman.
Salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kosakata adalah teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing yang merupakan suatu model pembelajaran yang mengharuskan pembelajar untuk belajar dan bekerja dalam kelompok kecil. Penelitian mengenai Snowball Throwing pernah
dilakukan oleh Andiny (2008) dengan judul skripsi “Penerapan Teknik Snowball Throwing dalam pembelajaran Berbicara”. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik tersebut efektif digunakan dalam pembelajaran berbicara bahasa Indonesia. Selain itu, penelitian sejenis telah dilakukan oleh Marpaung (2009) yang
berjudul “Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning teknik Snowball Throwing (Studi Eksperimen pada Pembelajar
(6)
3
kelas XI SMA Angkasa Margahayu). Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa
teknik ini dianggap efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang. Snowball Throwing adalah suatu teknik pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok, guru meminta perwakilan dari tiap kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing pembelajar membuat pertanyaan yang dibentuk menyerupai bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke pembelajar lain. Pembelajar kemudian menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Dengan membuat dan menjawab pertanyaan tersebut pembelajar secara tidak langsung dapat meningkatkan penguasaan kosakatanya. Snowball Throwing dianggap efektif untuk pembelajaran kosakata bahasa Jerman karena dalam pembelajaran ini pembelajar dapat dengan mudah memahami dan menghafal kosakata yang diberikan oleh pembelajar lain sesuai dengan petunjuk-petunjuk dalam menjawab pertanyaan tersebut. Dari pemaparan tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang penggunaan tehnik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi masalah yang ada, antara lain:
1. Apakah kurangnya motivasi belajar pembelajar mempengaruhi pembelajaran
(7)
4
2. Apakah rendahnya kemampuan daya ingat pembelajar mempengaruhi
pembelajaran kosakata?
3. Apakah penggunaan teknik pembelajaran yang kurang tepat mempengaruhi
pembelajaran kosakata?
4. Apakah penggunaan teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
efektif digunakan dalam penguasaan kosakata bahasa Jerman?
5. Apakah teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat
memotivasi pembelajar dalam mempelajari bahasa Jerman?
C. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka masalah dalam penelitian ini akan dibatasi pada penggunaan teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman yaitu pada pembelajaran nomina beserta Artikel dan bentuk Plural dengan tema
“Essen und Trinken”.
D. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana penguasaan kosakata pembelajar sebelum penerapan teknik Snowball
(8)
5
2. Bagaimana penguasaan kosakata pembelajar setelah penerapan teknik Snowball
Throwing ?
3. Apakah teknik Snowball Throwing efektif dalam pembelajaran kosakata bahasa
Jerman?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Penguasaan kosakata pembelajar sebelum penerapan teknik Snowball Throwing
2. Penguasaan kosakata pembelajar sesudah penerapan teknik Snowball Throwing
3. Efektivitas teknik Snowball Throwing dalam pembelajaran kosakata bahasa
Jerman
F. Manfaat Penelitian
Secara teoretis penelitian ini mempunyai manfaat untuk disiplin ilmu pendidikan, dikarenakan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk membuat suasana belajar di kelas menjadi lebih hidup, sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut:
1. Teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat membantu
mempermudah pembelajar untuk mempelajari dan menguasai kosakata bahasa Jerman dan dapat memotivasi pembelajar untuk belajar bahasa Jerman.
(9)
6
2. Teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat digunakan oleh
pengajar sebagai salah satu alternatif untuk mengajarkan kosakata bahasa Jerman.
(10)
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian quasi experiment (eksperimen semu) dengan satu kelas eksperimen tanpa kelas kontrol. Metode ini digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran kosakata.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian one grup pretest-posttest (tes awal-tes akhir satu kelompok). Desain ini merupakan desain eksperimen yang dilakukan dalam satu kelompok saja tanpa ada kelompok pembanding. Desain eksperimen tes awal-tes akhir satu kelompok ini sesuai dengan penjelasan Sugiyono (2011: 111) yang digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Keterangan:
O1: Tes awal dilakukan untuk mengetahui penguasaan kosakata pembelajar
sebelum diberikan perlakuan.
(11)
34
X: Perlakuan, berupa pembelajaran kosakata dengan menggunakan teknik Snowball Throwing.
O2: Tes akhir dilakukan untuk mengetahui penguasaan kosakata pembelajar
setelah diberikan perlakuan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI B-2 (IPA-2) SMA Pasundan 1 Bandung yang berjumlah 25 orang.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable):
1. Variabel bebas (X) merupakan penggunaan teknik pembelajaran kooperatif
tipe Snowball Throwing.
2. Variabel terikat (Y) merupakan hasil belajar yaitu penguasaan kosakata
(12)
35
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Instrumen pembelajaran yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran yang
dijadikan acuan dalam proses pembelajaran.
2. Instrumen evaluasi berupa tes tertulis yang diberikan pada saat tes awal
(pretest) dan tes akhir (posttest). Tes awal diberikan untuk mengetahui tingkat penguasaan awal kosakata pembelajar sebelum perlakuan, sedangkan tes akhir diberikan setelah pembelajar diberikan perlakuan sebanyak 3x dengan tujuan mengetahui tingkat kemajuan dan penguasaan kosakata pembelajar. Tes awal dan tes akhir diberikan dengan menggunakan perangkat yang sama. Soal-soal tersebut diambil dari buku Themen Neu 1 dan Studio d A1. Sebelum soal tes diberikan terlebih dahulu dilakukan uji coba soal untuk mengetahui validitas soal.
F. Teknik Pengelolaan Data
Teknik pengolahan data merupakan kegiatan menganalisis dan mengolah data yang sudah terkumpul. Adapun langkah-langkah yang dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:
1. Penentuan uji validitas dan reliabilitas data.
2. Pemeriksaan dan penganalisisan hasil tes awal (pretest) dan tes akhir
(13)
36
3. Menentukan uji normalitas dan homogenitas sampel.
4. Melakukan uji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan
perhitungan uji t dengan rumus:
t =
) 1 ( 2 n n d x Md keterangan:t = treatment
Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest
xd = perbedaan deviasi dengan mean deviasi
x2d = jumlah kuadrat deviasiN = banyaknya subjek
G. Hipotesis Statistik
Langkah terakhir dalam pengolahan data adalah pengujian hipotesis. Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
(14)
37
Hi : μSsP > μSbP berarti hasil posttest setelah treatment lebih besar daripada pretest.
Keterangan:
μSsP : Penguasaan kosakata pembelajar sesudah perlakuan.
μSbP : Penguasaan kosakata pembelajar sebelum perlakuan.
(15)
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai efektivitas teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Pada saat tes awal diperoleh nilai tertinggi sebesar 60 (dalam skala 1-100)
dan nilai terendah sebesar 40, sedangkan untuk rata-rata diperoleh nilai sebesar 49,16. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata siswa sebelum penerapan teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing termasuk ke dalam kategori kurang.
2. Pada tes akhir diperoleh nilai tertinggi sebesar 86 (dalam skala 1-100), nilai
terendah sebesar 50, dan nilai rata-rata 73,36. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penguasaan kosakata siswa setelah penerapan teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing termasuk ke dalam kategori baik.
3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata tes awal dan tes akhir diperoleh Gain
sebesar 24,2. Selain itu, dari hasil penghitungan uji-t diperoleh thitung > ttabel
(4,84 > 1,71). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil tes awal dan tes akhir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing efektif diterapkan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.
(16)
49
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, serta kajian teoretis yang mendasari penelitian ini, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji-t diketahui bahwa teknik pembelajaran kooperatif tipe
Snowball Throwing dapat meningkatkan penggunaan kosakata bahasa Jerman. Oleh karena itu, teknik pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pengajar dalam mengajarkan kosakata bahasa Jerman.
2. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, sebaiknya pengajar
memastikan bahwa siswa sudah dapat memformulasikan pertanyaan dengan benar sebelum penerapan teknik ini sehingga tidak menyita banyak waktu.
3. Peneliti lain yang akan mengkaji bidang yang sama dapat menggunakan
teknik Snowball Throwing dalam mengajarkan jenis kata lainnya seperti preposisi, konjungsi, verba, adjektiva. Selain itu teknik ini juga dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak, membaca, menulis dan berbicara.
(17)
50 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bohn, R. (2000). Probleme der Wortschatzarbeit. Berlin: Langenscheidt.
Engel, Ulrich. (2004). Deutsche Grammatik Neubearbeitung. Muenchen: UIDICIUM.
Farhan. (2009). model-pembelajaran-18-snowball-throwing [online].
http://wywid.wordpress.com [13 juli 2012].
Fleer, Sarah. (2008). Langenscheidt Kurzgrammatik Deutsch. Berlin und München: Langenscheidt KG.
Gallmann, Peter. (2009). Duden die Grammatik. Mannheim: Bibliographisches Institut AG.
Hammoud, Antje und Anne, Ratzki. (2009). Fremdsprache Deutsch Kooperatives Lernen. Donauwӧrth: Hueber Verlag.
Helbig/Buscha. (2001). Deutsche Grammatik. Berlin und München:
Langenscheidt KG
Heyd, G. (1990). Deutsche Lehren. Frankfurt am Main: Verlag Moritz Diesterweg.
Isjoni. (2010). Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Marbun, Eva-Maria. Helmi, Rosana. (2010). Kontakte Deutsch Extra. Jakarta: Katalis.
Osterwinter, Ralf., et. al. (2007). Duden Deutsches Universal Wӧrterbuch.
Mannheim, Leipzig, Wein: Dudenverlag.
Slavin, Robert E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset and Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
(18)
51
________. (2012). Wortschatz. [online]. Tersedia:
http://de.m.wikipedia.org/wiki/Wortschatz. [20 juli 2012]
________. (2012). Substantiv. [online]. Tersedia:
http://de.m.wikipedia.org/wiki/Substantiv. [18 november 2012]
________. (2012). Wortarten. [online]. Tersedia:
(1)
Mewasari, 2013
Penggunaan Teknik Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Menentukan uji normalitas dan homogenitas sampel.
4. Melakukan uji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan perhitungan uji t dengan rumus:
t =
) 1 ( 2 n n d x Md keterangan:t = treatment
Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest xd = perbedaan deviasi dengan mean deviasi
x2d = jumlah kuadrat deviasi N = banyaknya subjekG. Hipotesis Statistik
Langkah terakhir dalam pengolahan data adalah pengujian hipotesis. Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
(2)
Hi : μSsP > μSbP berarti hasil posttest setelah treatment lebih besar daripada
pretest. Keterangan:
μSsP : Penguasaan kosakata pembelajar sesudah perlakuan. μSbP : Penguasaan kosakata pembelajar sebelum perlakuan.
(3)
Mewasari, 2013
Penggunaan Teknik Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai efektivitas teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Pada saat tes awal diperoleh nilai tertinggi sebesar 60 (dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 40, sedangkan untuk rata-rata diperoleh nilai sebesar 49,16. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata siswa sebelum penerapan teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing termasuk ke dalam kategori kurang.
2. Pada tes akhir diperoleh nilai tertinggi sebesar 86 (dalam skala 1-100), nilai terendah sebesar 50, dan nilai rata-rata 73,36. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penguasaan kosakata siswa setelah penerapan teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing termasuk ke dalam kategori baik.
3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata tes awal dan tes akhir diperoleh Gain sebesar 24,2. Selain itu, dari hasil penghitungan uji-t diperoleh thitung > ttabel
(4,84 > 1,71). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing efektif diterapkan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.
(4)
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, serta kajian teoretis yang mendasari penelitian ini, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji-t diketahui bahwa teknik pembelajaran kooperatif tipe
Snowball Throwing dapat meningkatkan penggunaan kosakata bahasa Jerman. Oleh karena itu, teknik pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pengajar dalam mengajarkan kosakata bahasa Jerman.
2. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, sebaiknya pengajar memastikan bahwa siswa sudah dapat memformulasikan pertanyaan dengan benar sebelum penerapan teknik ini sehingga tidak menyita banyak waktu. 3. Peneliti lain yang akan mengkaji bidang yang sama dapat menggunakan
teknik Snowball Throwing dalam mengajarkan jenis kata lainnya seperti preposisi, konjungsi, verba, adjektiva. Selain itu teknik ini juga dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak, membaca, menulis dan berbicara.
(5)
Mewasari, 2013
Penggunaan Teknik Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bohn, R. (2000). Probleme der Wortschatzarbeit. Berlin: Langenscheidt.
Engel, Ulrich. (2004). Deutsche Grammatik Neubearbeitung. Muenchen: UIDICIUM.
Farhan. (2009). model-pembelajaran-18-snowball-throwing [online]. http://wywid.wordpress.com [13 juli 2012].
Fleer, Sarah. (2008). Langenscheidt Kurzgrammatik Deutsch. Berlin und München: Langenscheidt KG.
Gallmann, Peter. (2009). Duden die Grammatik. Mannheim: Bibliographisches Institut AG.
Hammoud, Antje und Anne, Ratzki. (2009). Fremdsprache Deutsch Kooperatives
Lernen. Donauwӧrth: Hueber Verlag.
Helbig/Buscha. (2001). Deutsche Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG
Heyd, G. (1990). Deutsche Lehren. Frankfurt am Main: Verlag Moritz Diesterweg.
Isjoni. (2010). Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Marbun, Eva-Maria. Helmi, Rosana. (2010). Kontakte Deutsch Extra. Jakarta: Katalis.
Osterwinter, Ralf., et. al. (2007). Duden Deutsches Universal Wӧrterbuch. Mannheim, Leipzig, Wein: Dudenverlag.
Slavin, Robert E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset and Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
(6)
________. (2012). Wortschatz. [online]. Tersedia: http://de.m.wikipedia.org/wiki/Wortschatz. [20 juli 2012]
________. (2012). Substantiv. [online]. Tersedia: http://de.m.wikipedia.org/wiki/Substantiv. [18 november 2012]
________. (2012). Wortarten. [online]. Tersedia: http://de.m.wikipedia.org/wiki/Wortarten. [1 desember 2012]