MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI PENDEKATAN CARA BELAJAR SISWA ATIF (CBSA) dalam Pembelajaran IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung.

(1)

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Daftar FPIPS : 1800/UN.40.2.7/PL/2013

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI PENDEKATAN CARA BELAJAR SISWA AKTIF

(CBSA) DALAM PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Disusun oleh: MIRA KARMILA

0901603

PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI PENDEKATAN CARA BELAJAR SISWA AKTIF

(CBSA) DALAM PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Oleh Mira Karmila

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Mira Karmila 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)


(4)

i

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Mira (0901603). Meningkatkan Rasa Percaya Diri dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Atif (CBSA) dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru IPS kelas VIII K di SMP Negeri 40 Bandung terdapat permasalahan yang berkenaan dengan rendahnya rasa percaya diri siswa dalam mengemukakn pendapat. Hal ini tampak dari perilaku siswa yang seringkali diam ketika guru melontarkan pertanyaan, guru hanya menunjuk beberapa siswa saja tanpa melibatkan seluruhnya, hal ini menjadikan siswa lainnya merasa tidak terperhatikan, dan akhirnya mereka merasa tidak percaya diri untuk bertanya dan mengeluarkan pendapatnya. Selama ini proses pembelajaran IPS di kelas VIII K bersifat teacher centered. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitaif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dalam pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus, karena dalam siklus ketiga peneliti menganggap tujuan penelitian yang diharapkan telah tercapai melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 40 Bandung, sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah guru IPS dan siswa kelas VIII K. Berdasarkan hasil temuan di lapangan selama pelaksanaan tindakan siklus I sampai IV rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat semakin meningkat. Dimulai dari pelaksanaan tindakan siklus I

secara keseluruhan hasil penilaian aktivitas siswa termasuk kategori “kurang”, hal ini

ditunjukan pada saat proses mengemukakan pendapat, siswa yang berpendapat hanya 5 orang, dan kemampuan mengemukakan pendapatnya pun ada yang masih termasuk kategori

“cukup”. Pada pelaksanaan tindakan siklus II, siswa yang berani berpendapat sudah

meningkat menjadi 11 orang, tetapi dalam kemampuan mengemukakan pendapat masih ada 2

orang siswa yang dikategorikan “cukup” dan selebihnya dikategorikan “baik”. Pada

pelaksanaan tindakan siklus III, siswa yang berani mengemukakan pendapat semakin meningkat menjadi 17 orang siswa, tetapi dalam kemampuan mengemukakan pendapat masih

ada 6 orang siswa yang termasuk kategori “cukup” dan selebihnya dikategorikan “baik”.

Pada pelaksanaan siklus IV atau siklus terakhir, siswa yang berani mengemukakan pendapat semakin meningkat menjadi 19 orang tetapi masih ada 7 orang siswa yang dikategorikan

“cukup”, dan 12 dikategorikan “baik”. Sebelum digunakan pendekatan CBSA di kelas VIII K, keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat masih dinilai rendah, namun setelah diterapkannya pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dengan menggunakan berbagai macam strategi dan model pembelajaran, keaktifan siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas VIII K, diharapkan dapat diadakan suatu penelitian lanjutan dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat di kelas yang berbeda agar diperoleh hasil penelitian yang lebih baik.

Kata Kunci : Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Mengemukakan Pendapat, Rasa Percaya Diri.


(5)

ii

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Mira Karmila (0901603) Improving Self Confidence In Deriving Opinion Through Student Active Learning (CBSA) Approach In Social Studies Learning (Classroom Action Research In Social Studies in Class VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Based on result of interview and observation to social studies teacher of class VIII K at SMP Negeri 40 Bandung, there are some problems related to the weakness of students confident on deriving opinion. In this case, the are generally passive when theacher gives

them some questions, the teacher only chooses several student’s without involving all of

student at that class. It makes other students don’t pay attention, so that they don’t feel confident to ask and express their opinion. Nowadays teaching-learning process of social studies at class VIII K is like teacher center. This research uses qualitative and quantitative approach. The methode that is used in this research is classroom action research. On the process, this research is done with three cycles, because at the third cycles the research considers the purpose of the research is expected to be succesfull. Through classroom action research. This research is held at SMP Negeri 40 Bandung, where as the subject of research is theacher of social studies of class VIII K. Based on results finding at that place, since the process of action of cycle to 4, the sense of students confident in deriving opinion is more improve the result of cycle 1, students ability assessment result is still bad. It is shown when prosess of deriving opinion, there are five students who are able to derive opinion. The ability of deriving opinion are still categorized “quite enough” the second cycle process shows , the number of students who can be able to give opinion increase. There are 11 students can do

that. Actually, there are 2 students who still don’t have bravery to speak up are still two

students are categorized “quite enough” they are, however the other are “good”. The third cycle, the students who have bravery to derive opinions are increasing more to be seventeen

students, but on deriving opinion, there are still 6 students who are categorized “quite

enough”, and the other are “good”. On the process of cycle IV or the last cycle, the number of

students who are brieve to perform their opinion raises to be 19 students, but there are still 7

students who are chategorized “quite enough”, while other 12 students are good. Before the CBSA approach is applied class VIII K, the confidence of students to derive their opinion is

valued low, but after CBSA is applied by using various strategy and learning, the student’s

anthusiasm is getting improve. Based on the result which is done at class VIII K it is hoped CBSA approach will be applied to improve students self confidence, in order the more good research result can be achieved.


(6)

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

. DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Struktur Organisasi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan Tentang Pendidika Ilmu Pengetahuan Sosial ... 10

1. Pengertian Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ... 10

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ... 11

3. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosila ... 12

4. Aspek-aspek Kompetensi dalam Pembelajaran Ilmu Pengethuan Sosial ... 14

a. Hakikat Pembelajaran Pendidikan IPS. ... 14

b. Tujuan Pembelajaran Pendidikan IPS. ... 15

B. Tinjauan Tentang Pendekatan Pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) ... 15

1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ... 15

2. Pengertian Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) ... 16

3. Hakikat Pendekatan Cara Belajar Sisa Aktif (CBSA) ... 17

4. Prinsip Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) ... 18

5. Model Pelaksanaan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) ... 19

6. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). ... 26

C. Tinjauan Tentang Rasa Percaya Diri... 27

1. Pengertian Percaya Diri... 27

2. Faktor Penyebab Seseorang Tidak Percaya Diri. ... 28


(7)

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

D. Tinjauan Tentang Mengemukakan Pendapat. ... 30

1. Pengertian Kemampuan Mengemukakan Pendapat. ... 30

2. Landasan Hukum Mengemukakan Pendapat di Indonesia. ... 31

3. Tujuan Mengemukakan Pendapat. ... 32

E. Rasa Percaya Diri dalam Mengemukakan pendapat pada Pembelajaran IPS ... ... 33

F. Keterkaitan Antara Rasa Percaya Diri dalam Mengemukakan Pendapat Dengan Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 35

B. Desain Penelitian ... 35

C. Metode Penelitian... 38

D. Definisi Operasional... 39

E. Instrumen Penelitian... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 42

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

A. Deskripsi Umum Pembelajaran... 49

1. Observasi Awal Pembelajaran IPS. ... 49

a. Pelaksanaan Observasi Awal Pembelajaran IPS. ... 49

b. Refleksi dan Rencana Penerapan Pembelajaran. ... 51

c. Rencana Tindakan. ... 52

2. Penelitian Siklus I... 52

a. Perencanaan Tindakan Siklus I. ... 52

b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I. ... 53

c. Observasi Pada Tindakan Siklus I... 58

d. Refleksi Tindakan Siklus I. ... 64

3. Penelitian Siklus II. ... 66

a. Perencanaan Tindakan Siklus II. ... 66

b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II. ... 66

c. Observasi Pada Tindakan Siklus II. ... 72

d. Refleksi Tindakan Siklus II. ... 80

4. Penelitian Siklus III. ... 81

a. Perencanaan Tindakan Siklus III. ... 81

b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus III... 82

c. Observasi Pada Tindakan Siklus III. ... 92

d. Refleksi Tindakan Siklus III. ... 103

5. Penelitian Siklus IV. ... 104


(8)

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus IV. ... 105

c. Observasi Pada Tindakan Siklus IV ... 111

d. Refleksi Tindakan Siklus IV ... 123

B. Analisis Hasil Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Rasa percaya Diri dalam Mengemukakan Pendapat melalui Pendekatan Cara belajar Siswa Aktif (CBSA). ...124

1. Peningkatan Rasa Percaya Diri Siswa dalam Mengemukakan Pendapat pada Pembelajaran IPS dengan Penerapan Pendekatan Cara belajar Siswa Aktif (CBSA). ...124

2. Perencanaan Pendekatan CBSA untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa dalam Mengemukakan Pendapat pada Pembelajaran IPS di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung ...127

3. Pelaksanaan Pendekatan CBSA untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa dalam Mengemukakan Pendapat pada Pembelajaran IPS di Kelas VIII K SMP Nehgeri 40 Bandung ...129

4. Refleksi Pendekatan CBSA untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa dalam Mengemukakan Pendapat pada Pembelajaran IPS di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung. ...131

5. Mengukur Pendekatan CBSA untuk Berani Mengemukakan Pendapat Pada Pembelajaran IPS di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung...131

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 133

A. Kesimpulan... 133

B. Saran ... 134

DAFTAR PUSTAKA ... 136 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

1 Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Sebagai bentuk perhatian terhadap pendidikan, pemerintah Indonesia mengeluarkan undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003, Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.

Upaya untuk mengembangkan potensi siswa memerlukan komponen-komponen pendukung seperti lembaga pendidikan, sarana dan prasarana, kurikulum, tenaga pengajar atau guru, dan sebagainya. Perkembangan dunia pendidikan tidak terlepas dari peranan dan fungsi guru sebagai pilar utama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran, hal ini disebabkan guru berinteraksi secara langsung dalam membentuk dan mengembangkan potensi siswa.

Pada hakikatnya, mengajar itu adalah suatu proses dimana pengajar dan peserta didik menciptakan lingkungan yang baik, agar terjadi kegiatan belajar yang berdayaguna (Dahlan, 1990:21). Penciptaan lingkungan ini hanya akan terjadi apabila permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pendidikan dapat terselesaikan dengan baik.

Effendi (2010:37), mengemukakan bahwa tujuan pengajaran IPS disekolah sebagai berikut :


(10)

2 Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pada tingkat SMP/MTS pelajaran IPS betujuan : (1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, dan global.

Tujuan diatas menunjukan bahwa pembelajaran IPS mengarahkan siswa agar mereka mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang berada dilingkungan masyarakat secara logis atau rasional, mampu mengenal konsep yang berkaitan dengan masyarakat, serta mampu bersosialisasi dengan masyarakat yang majemuk.

Pendidikan IPS bukan hanya mempelajari fenomena-fenomena sosial tetapi memecahkannya. Dengan kata lain, bahwa pendidikan IPS sangat diperlukan dalam kehidupan yang senantiasa mengalami perubahan dan gejolak-gejolak sosial. Sesuai dengan tuntutan dan tantangan kehidupan yang akan terjadi di masa mendatang, maka pendidikan IPS harus mengembangkan tujuan-tujuan pendidikan yang lebih baik dari apa yang ada sekarang. Pendidikan IPS harus memberdayakan kemampuan segenap potensi yang ada sehingga memungkinkan berperan lebih banyak dalam mempersiapkan peserta didik untuk memasuki kehidupan masa mendatang yang penuh dengan perubahan.

Pendidikan IPS akan memiliki peranan yang penting dalam memberdayakan kemampuan segenap potensi siswa, bila dalam proses pembelajaran di kelas terdapat kesinambungan antara peserta didik dan guru. Arti penting pelajaran IPS tidak akan bisa terwujud tanpa adanya upaya untuk mengembangkannya terutama dalam proses belajar mengajar. Didalam proses pembelajaran terdapat faktor-faktor yang saling berkaitan, seperti pengelolaan kelas, metode pengajaran, materi pelajaran, model pembelajaran dan interaksi


(11)

3 Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

belajar antara guru dan siswa. Keterkaitan yang baik antara faktor diatas akan menghasilkan manfaat pengajaran IPS seperti yang diharapkan. Pendukung yang mempunyai salah satu peranan yang menentukan dalam proses tersebut adalah guru IPS karena keberhasilan dalam proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh gaya mengajar guru dalam menerapkann strategi belajar mengajar.

Hamalik (2010:9), megatakan bahwa sebagai fasilitator, guru harus menyediakan kemudahan-kemudahan bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Maka dari itu, guru bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar dengan melibatkan siswa secara aktif baik fisik maupun mental. Namun dalam praktek dilapangan menunjukan bahwa pada umumnya siswa kurang terlibat secara aktif didalam proses belajar mengajar sehingga mengakibatkan pengajaran IPS di sekolah menjadi kurang menarik dan membosankan. Seharusnya pembelajaran IPS disekolah-sekolah lebih di tekankan pada proses pembelajaran yang melibatkan semua siswa aktif, yakni siswa mencari dan memecahkan masalah-masalah sosial sendiri, siswa aktif bertanya dan mengeluarkan pendapat-pendapatanya tanpa didasari rasa malu. Namun pada kenyataannya masih banyak pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPS yang tidak menghiraukan kegiatan itu. Kondisi ini terjadi karena guru masih menggunakan pendekatan

teacher-center (guru sebagai pusat) artinya guru lebih mendominasi pengajaran di dalam kelas, dan materi yang disampaikan hanya ditekankan pada aspek hapalan sehingga siswa hanya dituntut untuk menghapal saja tanpa mengikutsertakan siswa untuk aktif di dalam kelas sedangkan mereka sendiri tidak dibiasakan untuk mencoba menemukan sendiri pengetahuan atau informasi itu.

Permasalahan pembelajaran tersebut, juga terjadi di SMP Negeri 40 Bandung di kelas VIII K. Hal ini terungkap ketika peneliti melakukan pra penelitian pada pembelajaran IPS di kelas VIII K, ditemukan permasalahan kurangnya percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat. Hal ini terlihat dari : pertama, ketika guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, hanya ada sebagian siswa saja yang menjawab, selebihnya hanya diam, dan ketika guru


(12)

4 Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menyuruh siswa untuk berpendapat terhadap suatu permasalahan sosial, siswa beramai-ramai mengemukakan pendapatnya, mereka tidak berani untuk berpendapat sendiri dan mengangkat tangan. Kedua, ketika peneliti mewawancarai beberapa siswa, mereka mengatakan bahwa mereka malu untuk mengutarakan pendapatnya karena tidak percaya diri, mereka takut dimarahi guru dan takut ditertawai siswa lainnya ketika pendapatnya tidak nyambung ataupun salah. Seperti contoh, ada siswa berpendapat tentang materi yang sedang dipelajari, didalam pendapat tersebut ada kesalahan ucap, maka spontan siswa-siswa lain mengejek, menyoraki dan menertawai. Sebenarnya mereka mengetahui jawabannya, tetapi karena didalam dirinya tidak muncul rasa percaya diri, maka mereka memilih untuk diam. Ketiga, mereka jarang sekali dilatih untuk mengemukakan pendapat karena guru hanya melibatkan beberapa siswa saja tanpa

melibatkan semua siswa. Senada dengan Nasution dalam Tesis Pepen Ma’ruf

(2002, 41), bahwa salah satu penyakit terbesar di sekolah adalah verbalisme, yakni anak mengenal kata-kata tetapi tidak mendalami artinya, anak dapat mengatakan di luar kepala tetapi tidak memahami isinya. Hal ini terjadi sebagai salah satu akibat dari kegiatan pembelajaran yang mengacu pada pendekatan

“teacher center” dimana guru memposisikan diri sebagai pemberi informasi dan

siswa pasif yang hanya berperan sebagai penerima informasi. Disini peneliti beranggapan bahwa bukan karena siswa tidak tahu ataupun bodoh, tetapi karena mereka takut, malu dan tidak terbiasa berbicara didepan banyak orang, selain itu pun siswa tidak diberi kesempatan untuk menjadi siswa yang aktif mencari informasi, siswa tidak dibiasakan untuk berbicara didepan umum dan berpendapat serta tidak mencari informasi sendiri.

Seiring dengan pendapat Lumpkin dalam buku You Can Be Positive, Confident and Courageous (2005:84), mengemukakan beberapa alasan kenapa seseorang kurang percaya diri, antara lain :

1) Orang tersebut tidak mempunyai cukup pengalaman. 2) Tidak mengetahui apa yang sebenarnya.


(13)

5 Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3) Tidak ada kemauan untuk menguji potensi yang dimiliki. 4) Tidak mau mencoba untuk mengatasi rasa takutnya itu.

Pada dasarnya rasa percaya diri dapat tumbuh bila ada pengakuan dari lingkungan, itulah sebabnya didalam proses pembelajaran guru hendaknya menerapkan prinsip-prinsip pedagogis secara tepat terhadap siswa (Aunurrahman, 2009:184). Maka dari itu, guru harus sering memberikan semangat dan dorongan kepada siswa agar mereka tidak malu. Rasa percaya diri ini lah yang harus ditumbuhkan untuk memperbaiki permasalahan di kelas VIII K. Jika rasa malu mereka terus tertanam, maka akan menghambat proses pembelajaran yang aktif, bahkan akan berdampak kepada masa depan mereka, karena mereka tidak mau mengembangkan atau menunjukan potensi mereka yang sebenarnya. Maka dari itu, peneliti berinisiatif memecahkan masalah kurangnya percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat dengan menerapkan sebuah pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan Cara belajar Siswa Aktif (CBSA), pendekatan ini merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat membuat siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran, dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) guru dapat menerapkan berbagai strategi untuk menjadikan siswa aktif terutama dalam hal mengemukakan pendapat. Guru dapat menerapkan berbagai model pembelajaran yang dirasa cocok untuk mengembangkan potensi siswa terutama dalam hal menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya.

Sebagaimana yang telah diungkapkan Sudjana (2010:20), bahwa “CBSA

adalah suatu proses kegiatan belajar-mengajar yang subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif

dalam melakukan kegiatan belajar”.

Senada dengan Djamarah (2005:93), mengatakan bahwa “CBSA adalah

suatu sistem pengajaran yang lebih banyak mengikutsertakan, melibatkan anak didik untuk lebih berperan serta dalam proses pengajaran”. Berdasarkan pendapat mengenai pendekatan CBSA diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan


(14)

6 Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) merupakan salah satu cara untuk menjadikan siswa dituntut berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran terutama aktif dalam mengemukakan pendapatnya. Berbagai teknik yang dapat diterapkan oleh guru, seperti memberikan berbagai pertanyaan ringan mengenai materi yang telah dijelaskan, dengan melontarkan berbagai pertanyaan, kemudian mencari sebuah permasalahan sosial yang harus dipecahkan oleh siswa. Selain itu, guru pun membuat berbagai permainan atau games yang harus diterapkan selama proses pembelajaran agar pembelajaran IPS menjadi lebih menyenangkan dan menjadikan siswa-siswa tidak terlalu tegang dalam menghadapi pembelajaran IPS, games-games yang dimaksud seperti Make-A Match, dan scramble.

Berdasarkan paparan diatas, akhirnya peneliti tertarik untuk melakukan penelitian sekaligus upaya perbaikan, yang diintegrasikan dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul :“Meningkatkan Rasa Percaya Diri dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)”.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang permasalahan diatas, maka yang menjadi variabel utama dalam penelitian ini adalah rasa Percaya Diri Siswa dan Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) pada pembelajaran IPS. Mengacu pada pendapat Aunurrahman (2009:184), bahwa Pada dasarnya rasa percaya diri dapat tumbuh bila ada pengakuan dari lingkungan, itulah sebabnya didalam proses pembelajaran guru hendaknya menerapkan prinsip-prinsip pedagogis secara tepat terhadap siswa. Oleh karena itu, penelitian kegiatan proses pembelajaran IPS melaui pendekatan pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) sebagai upaya untuk mengembangkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat.


(15)

7 Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Agar penelitian ini mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka peneliti merasa perlu merumuskan apa yang menjadi permasalahannya. Secara umum, masalah yang dipertanyakan dalam penelitian ini adalah :

“Bagaimana Peningkatan rasa percaya diri siswa mengemukakan pendapat dalam

pembelajaran IPS dengan penerapan pendekatan Cara Belajar Aktif Siswa

(CBSA)”.

Dari rumusan diatas, peneliti merinci kembali masalah tersebut menjadi 3 sub masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana guru merencanakan pendekatan CBSA untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat?

2. Bagaimana guru melaksanakan pendekatan CBSA untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat?

3. Bagaimana cara guru merefleksikan pendekatan CBSA untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat?

4. Bagaimana cara guru mengukur pendekatan CBSA dapat berani mengemukakan pendapat?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang dikemukakan di atas, secara umum adalah untuk memperoleh gambaran secara faktual dan aktual mengenai penerapan pendekatan CBSA dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat di kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung. Secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui implementasi pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) pada mata pelajaran IPS di SMP.

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang diterapkan pada mata pelajaran IPS di SMP.


(16)

8 Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mengetahui dampak pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) terhadap sikap percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat pada mata pelajaran IPS di SMP.

D.Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan suatu gambaran tentang bagaimana penerapan pendekatan CBSA dapat berhasil pada peningkatan rasa percaya diri siswa dalam pembelajaran IPS.

2. Secara praktis : a. Bagi guru :

1) Para guru mendapat pengalaman langsung mengenai pendekatan CBSA sebagai suatu alternatif menarik dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat.

2) Untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam mata pelajaran IPS jika ditemui adanya kesulitan dari faktor lapangan, khususnya dalam penerapan pendekatan CBSA.

b. Bagi Siswa :

1) Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar mata pelajaran IPS.

2) Pendekatan pembelajaran CBSA dapat memberikan bekal dan keterampilan siswa untuk lebih berani berpendapat di depan orang banyak.

3) Memberikan pengalaman belajar bagi siswa tentang pendekatan pembelajaran, khususnya pendekatan CBSA.

c. Bagi pihak sekolah

1) Dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk memajukan sekolahnya melalui pengembangan pendekatan pembelajaran.


(17)

9 Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2) Diharapkan mampu mencermati kebutuhan siswa yang beragam dan kondisi lingkungan yang berbeda, serta mampu mewujudkan harapan masyarakat juga tuntutan dunia kerja untuk menghasilkan out put yang mandiri, produktif, potensial, dan berkualitas.

3) Diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dalam menemukan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

d. Bagi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial memberikan tambahan karya ilmiah yang ada di jurusan dan bisa menjadi referensi bagi mahasiswa yang lain dalam melakukan penelitian ilmiah.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi mulai dari bab satu hingga bab terakhir. Skripsi ini terdiri atas lima bab, pada bab satu sebagai pendahuluan dipaparkan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Pada bab dua yang merupakan kajian pustaka dipaparkan tentang teori-teori tentang percaya diri, mengemukakan pendapat, pembelajaran IPS, serta pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Pada bab tiga dipaparkan mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen seperti pengujian validitas, teknik pengumpulan data, serta analisis data. Pada bab empat dipaparkan mengenai deskripsi lokasi penelitian, deskripsi data hasil penelitian, pengujian data dan pembahasan hasil penelitian. Sementara itu, pada bab lima dipaparkan mengenai hasil kesimpulan penelitian dan saran.


(18)

36

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 40 Bandung dengan alamat di Jalan Westu Kencana 75-A Kota Bandung. Sasaran penelitian ini adalah siswa-siswi yang duduk di kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas yang menjadi sasaran penelitian adalah 38 orang, terdiri dari 17 orang laki-laki dan 21 orang perempuan.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk siklus yang mengacu kepada model penelitian dari Kemmis yang terdiri dari enam kegiatan, yaitu refleksi awal, studi pendahuluan, perencanaan tindakan, implementasi, observasi, dan refleksi. Dua kegiatan tersebut yaitu refleksi awal dan studi pendahuluan dilaksanakan sebelum siklus dimulai, kemudian empat kegiatan selanjutnya dilaksanakan dalam beberapa kali siklus sehingga diharapkan muncul solusi yang benar-benar tepat dan relevan berupa perencanaan, dan perbaikannya, pelaksanaan tindakan beserta observasi yang dilaksanakan sebelumnya, kemudian direfleksikan melalui diskusi balikan untuk menentukan langkah selanjutnya. Sebelum melaksanakan empat kegiatan tersebut, sebagai langkah untuk mengumpulkan informasi awal dan juga sebagai bahan untuk menyusun rancangan pelaksanaan penerapan pendekatan Cara Belajar siswa Aktif (CBSA) terlebih dahulu membuat rencana pembelajaran yang akan diterapkan, menentukan pokok bahasan, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, serta mengembangkan skenario pembelajaran.


(19)

37

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berikut ini adalah adopsi desain penelitian tindakan kelas model Kemmis (Sanjaya, 2011:56).

Gambar 3.1

Desain Penelitian Kemmis

Refleksi Awal

Studi Pendahuluan Perencanaan

Tindakan

Implementasi 1

Observasi 1

Refleksi 1

Perencanaan 2

Implementasi 2 Observasi 2

Refleksi 2

Perencanaan 3


(20)

38

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber : diadopsi dari Sanjaya (2011: 54)

Dari gambar tersebut desain penelitian mengenai penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Refleksi Awal

Dalam tahap ini, peneliti melakukan observasi awal untuk melihat permasalahan apa saja yang ada di kelas VIII K.

2. Studi Pendahuluan

Dalam tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru IPS dan beberapa siswa kelas VIII K untuk mengambil data awal.

3. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap ini, peneliti Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan, menentukan pokok bahasan, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mengembangkan skenario pembelajaran, menyiapkan sumber belajar, dan membuat lembar observasi untuk digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Peneliti merencanakan langkah-langkah penerapan pendekatan CBSA melalui games dan tanya jawab sesuai dengan pokok bahasan pelajaran IPS. Pada tahap perencanaan ini disepakati terlebih dahulu hal-hal yang akan diobservasi, kriteria-kriteria penilaian, materi atau pokok bahasan yang akan diberikan, buku sumber, tempat dan waktu pelaksanaan, persiapan perangkat pembelajaran serta sarana dan prasarana yang akan digunakan.

4. Implementasi

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya yaitu menerapkan pendekatan Cara


(21)

39

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Belajar Siswa Aktif (CBSA) melalui berbagai model pembelajaran dan tanya jawab dalam pembelajaran IPS dikelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung. Pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dan disepakati sebelumnya.

5. Observasi

Pengamatan dilakukan pada saat tindakan dilaksanakan, pengamatan dilakukan dengan memakai lembar observasi, peneliti mencatat setiap kejadian yang berlangung, sehingga peneliti dapat memperoleh data yang akurat, dan dapat dijadikan sebagai masukan untuk siklus berikutnya. Dalam penelitian ini, jumlah sikus yang dilakukan bergantung dari tingkat ketercapaian penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) melalui penerapan model pembelajaran dan tanya jawab dalam pembelajaran IPS sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Artinya, penelitian akan diakhiri apabila siklus telah mencapai titik jenuh atau tidak ditemukan lagi permasalahan-permasalahan dalam melaksanakan penerapan pendekatan CBSA melalui penerapan model pembelajaran dan tanya jawab dalam pembelajaran IPS.

6. Refleksi

Pada tahap refleksi, peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan, kemudian mengadakan pertemuan dengan observer untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, RPP, dan lain-lain, untuk memperbaiki kegiatan belajar siklus berikutnya sampai siklus jenuh.

C.Metode Penelitian

Metode penelitian mutlak diperlukan oleh seorang peneliti untuk dapat mengungkapkan maksud-maksud penelitian. Pemilihan metode yang tepat akan


(22)

40

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sangat membantu keberhasilan sebuah penelitian, karena hal ini akan memperjelas langkah-langkah serta arah tujuan dari penelitian.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) dengan alasan pemilihan metode penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang ditemukan oleh peneliti dalam proses pembelajaran, yaitu kurangnya rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat, dalam mengatasi permasalahan pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tersebut maka Penelitian Tindakan Kelas menjadi bagian penting dan solusi dalam mengatasi permasalahan dalam pembelajaran, sehingga guru dapat menghadapi masalah-masalah pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Masalah penelitian yang dipilih hendaknya dapat diteliti, dapat diberi tindakan, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Burns dalam Sanjaya (2011:25), mengatakan bahawa Penelitian tindakan adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan praktisi. Sedangkan Elliot mengatakan, bahwa penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkan. Jadi, Penelitian tindakan kelas merupakan upaya yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengobati suatu masalah pembelajaran yang dihadapi dikelas.

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “Meningkatkan Rasa Percaya Diri dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di kelas VIII


(23)

41

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, maka berikut ini pemaparan tentang definisi operasional yang akan menjelaskan secara rinci mengenai variabel-variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini, antara lain : 1. Pembelajaran adalah salah satu tugas utama seorang guru yang berupaya membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau suatu proses yang dilakukan guru untuk membuat siswa belajar (Arif, 1984:8). Dalam penelitian ini kegiatan pembelajaran dilakukan di kelas VIII K dengan cara menggunakan beberapa metode atau model pembelajaran dalam rangka meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat dengan menerapkan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).

2. Pendekatan ialah ide/kerangka berfikir dalam memecahkan suatu masalah (Mulyono, 1980:23). Dalam penelitian ini, pendekatan yang dimaksud yaitu pendekatan dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS di SMP. adapun pendekatan yang dijadikan materi penelitian adalah pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).

3. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah suatu proses kegiatan belajar-mengajar yang subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar (Sudjana, 2010:20). Dalam penelitian ini pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dilaksanakan di kelas VIII K dengan cara menerapkan beberapa model pembelajaran dalam rangka meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat.

4. Hartinah (2010:96), mengatakan bahwa percaya diri ialah keyakinan terhadap diri sendiri bahwa ia memiliki kemampuan dan kelemahannya, dan dengan kemampuan tersebut ia merasa optimis dan yakin akan mampu menghadapi masalahnya dengan baik. Kepercayaan diri tumbuh dari kehidupan kelompok


(24)

42

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sosial atau keluarga yang saling mempercayai antara satu dengan yang lainnya. Dengan kepercayaan diri, seseorang dapat berpikir dan bertindak antisipatif yaitu apa yang dipikirkan cenderung melihat kemasa depan.

5. Mengemukakan Pendapat adalah salah satu yang mencerminkan siswa aktif dalam proses belajar dikelas. Parera (1987:185), mengatakan bahwa mengemukakan pendapat adalah kemampuan mengutarakan pendapat mempergunakan bahasa dengan baik, tepat dan seksama dan kemampuan mengutarakan pendapat secara analitis, logis, dan kreatif.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti sendirilah yang menjadi instrumen utama

(human instrument) yang turun ke lapangan (kelas) untuk mengumpulkan data

yang diperlukan. Menurut Sugiyono (2005:59) “Dalam penelitian kualitatif, yang

menjadi instrumen atau alat peneliti adalah peneliti itu sendiri”.

Data penelitian yang dibutuhkan peneliti adalah percaya diri dalam mengemukakan pendapat siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, dibutuhkan instrumen penelitian. Oleh karena itu untuk mengumpulkan semua data yang ada di lapangan diperlukan beberapa perangkat penelitian sebagai berikut :

1. Lembar Observasi Aktifitas Siswa di kelas

Lembar observasi ini merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa selama pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran IPS dengan penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah data percaya diri


(25)

43

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

siswa dan kemampuan mengemukakan pendapat. Untuk lembar penelitian rasa percaya diri memiliki satu indikator, yaitu berani berpendapat sendiri tanpa diminta oleh guru, adapun kriteria rasa percaya diri antara lain; 1) mempunyai cukup pengalaman, 2) mengetahui apa yang sebenarnya, 3) potensi yang dimiliki, 4) tidak ada rasa takut. sedangkan kemampuan mengemukakan pendapat memuat delapan indikator, yaitu; 1) mampu mengemukakan pendapatnya secara analitis, 2) mampu mengemukakan pendapatnya secara urut, 3) mampu mengemukakan pendapatnya secara logis, 4) mampu mengemukakan pendapatnya secara kreatif, 5) mampu mengemukakan pendapatnya dengan gagasan-gagasan baru, Pengisian lembar observasi rasa percaya diri dilakukan dengan cara memberikan tanda

checklist pada kolom yang telah disediakan peneliti, kemudian pada kemampuan mengemukakan pendapat dilakukan dengan cara memberikan skor 1 sampai dengan 3 pada kolom yang telah disediakan peneliti.

2. Catatan Lapangan

Sumber imformasi yang sangat penting dalam penelitian ini adalah catatan lapangan (field notes) yang dibuat mitra peneliti saat melakukan pengamatan observasi. Format catatan lapangan ini meliputi pengisian waktu, mendeskripsikan kegiatan yang terjadi selama penelitian berlangsung meliputi berbagai aspek di kelas seperti suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa dan lain sebagainya serta komentar dari mitra saat pelaksanaan penelitian.

3. Lembar Wawancara

Lembar wawancara dipergunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Wawancara yang dipergunakan adalah wawancara terstruktur, yaitu beberapa pertanyaan yang telah ditentukan oleh peneliti terkait.


(26)

44

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan data yang relevan dengan tujuan penelitian, oleh karena itu dibutuhkan teknik pengumpulan data yang tepat. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan “suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan

yang sedang berlangsung” (Sukmadinata, 2009:219). Observasi dalam penelitian tindakan ini berfungsi untuk mendokumentasikan aktivitas siswa dan guru sebagai dasar bagi refleksi yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi terstruktur. Observasi terstruktur menurut Sugiyono (2008:146) adalah “observasi yang telah dirancang

secara sistematis, tentang apa yang akan diteliti, kapan dan dimana tempatnya”.

Observasi terstruktur ini dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan penelitian. Oleh karena itu peneliti telah menentukan terlebih dahulu bentuk-bentuk aktivitas siswa yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Aktivitas siswa yang dimaksud oleh peneliti adalah indikator yang telah dikembangkan peneliti dari dalam variabel rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat. Kegiatan pengamatan terhadap aktivitas siswa dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung. alat yang digunakan untuk mengamati aktivitas tersebut adalah lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi tersebut diisi dengan cara memberikan tanda cheklist dan penomoran pada kolom penilaian yang telah disediakan peneliti untuk indikator-indikator yang menjadi acuan dalam setiap variabel pengamatan aktivitas siswa.


(27)

45

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Menurut Denzin dalam (Wiriaatmadja 2008:117) „wawancara merupakan

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang diangggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yamg dipandang

perlu‟. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tanggapan

siswa dan guru terutama mengenai penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) terhadap rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat. Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data kualitatif yang diperoleh untuk bahan analisis pada tahap selanjutnya terutama untuk mengetahui aktivitas siswa dan tanggapan siswa terhadap proses belajar mengajar.

Peneliti hanya melakukan wawancara pada beberapa orang siswa yang dianggap dapat mewakili seluruh siswa, mulai dari siswa yang memiliki kemampuan baik, cukup, dan kurang. Pedoman wawancara untuk siswa disusun oleh peneliti sendiri, untuk memperoleh pandangannya mengenai pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) terhadap rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat. Alat yang digunakan untuk pelaksanaan wawancara adalah lembar pertanyaan wawancara dan alat tulis. Kegiatan ini dilakukan adalah meminta sembilan perwakilan siswa untuk diwawancarai setelah proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif ( CBSA) berakhir yaitu pada siklus IV atau siklus akhir.

3) Studi Dokumenter

Studi dokumenter (documentary study) merupakan “suatu teknik

pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,

baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik” (Sukmadinata, 2009:221).

Dokumen-dokumen yang dikumpulkan disesuaikan dengan tujuan dan fokus masalah. Studi dokumenter yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran yang diadakan ketika pembelajaran IPS dan gambar foto saat pelaksanaan proses penelitian berlangsung.


(28)

46

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu G.Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Analisis Data Kualitatif

Teknik pengolahan data yang dilakukan peneliti pada penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang terkumpul dari penelitian ini yaitu data hasil observasi siswa setelah pelaksanaan tindakan. Data-data temuan kemudian diolah dan dianalisis. Analisis data merupakan bagian yang penting dalam penelitian ini, sebab data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak ada gunanya jika tidak dilakukan analisis. Melalui analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara terus menerus dari awal sampai berakhirnya pelaksanaan tindakan.

Adapun prosedur pengolahan dan analisis data kualitatif, sebagai berikut :

1) Pengumpulan, Kodifikasi dan Kategorisasi Data

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan seluruh data yang telah diperoleh berdasarkan instrumen penelitian, kemudian data tersebut diberikan kode-kode tertentu dan sumbernya. Selanjutnya, peneliti melakukan interpretasi terhadap keseluruhan data untuk memudahkan penyusunan kategorisasi data, sehingga dapat memberi penjelasan dan makna terhadap isi temuan peneliti. Kategorisasi data dilakukan berdasarkan prosedur pengkodean dan analisis data kualitatif yang didasarkan pada empat aspek, yaitu proses belajar mengajar, aktivitas berupa tindakan guru dan siswa, latar sosial kelas dan latar fisik kelas.

2) Validasi Data

Validasi data yaitu mengusahakan tercapainya aspek kebenaran tentang hasil penelitian. Menurut Hopkins dalam (Wiriaatmadja, 2008:168-171) ada beberapa validasi yang dapat dilakukan dalam penelitian tindakan kelas diantaranya :

1) Member check, yakni memeriksa kebenaran data temuan penelitian serta mengkonfirmasikan dengan sumber data untuk dapat mengklarifikasi apakah


(29)

47

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

data tersebut sesuai dengan yang dimaksud informan. Dalam proses ini, data yang diperoleh dikonfirmasikan dengan guru kelas melalui diskusi balikan pada setiap akhir pelaksanaan tindakan dan pada akhir seluruh pelaksanaan tindakan.

2) Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data atau informasi yang diperoleh dari sumber data, yaitu peneliti atau guru, mitra peneliti, dan siswa. Dari peneliti utama data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan diperoleh melalui lembar hasil observasi tentang aktivitas siswa. Mitra peneliti berperan memberikan data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melakukan refleksi-kolaboratif pada saat diskusi balikan di setiap akhir siklus tindakan. Siswa berperan dalam memberikan data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa orang siswa yang dianggap dapat memberikan informasi yang tepat setelah berakhirnya tindakan.

3) Audit Trail, yaitu memeriksa kebenaran data hasil penelitian berupa temuan-temuan dilapangan dengan cara mendiskusikan dengan teman sejawat.

4) Expert opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap temuan-temuan penelitian oleh pakar profesional di bidang ini, yakni dosen pembimbing. Pada tahap akhir validasi ini dapat dilakukan perbaikan, modifikasi, atau penghalusan, berdasarkan arahan atau opini pakar atau pembimbing.

Menurut Nasution (1998:129) bahwa “Dalam penelitian kualitatif, analisis

data harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan analisis”.

Nasution (1998:129), langkah-langkah yang bisa diikuti dalam menganalisis data kualitatif diantaranya sebagai berikut :


(30)

48

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Semua data yang diperoleh terlebih dahulu dikategorisasikan berdasarkan fokus penelitian. Kemudian peneliti menginterpretasikan data yang telah dikumpulkan. Ada beberapa hal yang dilakukan peneliti yaitu :

1) Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan 2) Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus

b. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bentuk uraian yang terinci. Laporan ini akan terus bertumpuk jika tidak segera dianalisis sejak awal. Laporan-laporan ini perlu direduksi, dirangkum dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.

c. Display Data

Data yang bertumpuk dan laporan yang tebal sulit dilihat hubungan detailnya. Sulit juga melihat gambaran keseluruhannya untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Oleh karena itu, untuk dapat melihat gambaran keseluruhannya maka harus diusahakan membuat berbagai macam grafik.

d. Mengambil kesimpulan dan verifikasi

Sejak mula peneliti berusaha mencari makna data yang dikumpulkannya, untuk itu ia mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, dan sebagainya. Jadi, dari data yang diperoleh, sejak awal peneliti mencoba mengambil kesimpulan. Akan tetapi dengan bertambahnya data maka kesimpulan itu lebih “Grounded”. Jadi kesimpulan harus senantiasa di verifikasi selama penelitian berlangsung. Ketiga macam kegiatan tersebut diatas saling berkaitan satu sama lain selama penelitian berlangsung.


(31)

49

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data Kuantitatif

Selain menggunakan analisis data kualitatif, juga diperlukan pendekatan kuantitif. Seperti yang dikemukakan Sontani (2011:10):

Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme yaitu sebuah aliran filsafat yang menolak unsur metafisik daru realitas sosial. Paradigma ini diyakini bahwa satu-satunya pengetahuan yang valid adalah pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman yang tertangkap lewat pancaindera untuk diolah oleh nalar. Pendekatan kuantitatif memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan. Pengolahan data untuk mengukur peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat siswa diolah secara kuantitatif melalui penskoran. Untuk keperluan mengklasifikasikan kualitas rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat, dilihat dari keterlibatan siswa dalam proses mengemukakan pendapat pada setiap siklus. Rasa percaya diri dibagi atas satu indikator, sedangkan kemampuan mengemukakan pendapat dibagi atas delapan indikator yang kemudian setiap indikatornya memiliki skor/nilai. Pada penelitian ini akan diambil beberapa indikator yang sesuai dengan fokus penelitian. Adapun kode nilai yang digunakan pada lembar observasi rasa percaya diri adalah tanda checklist, sedangkan kode nilai yang digunakan pada lembar observasi kemampuan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Poin 3 =Baik Poin 2 = Cukup Poin 1 =Kurang


(32)

50

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sedangkan hasil dari penilaian setelah peneliti melakukan penskoran data hasil observasi rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat, dapat dikategorikan menjadi sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kategori Skor Kemampuan Mengemukakan Pendapat

Kategori Rentang Skor

Baik 10-15

Cukup Baik 6-9


(33)

142

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diperoleh kesimpulan umum yaitu penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) telah mampu meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat pada pembelajaran IPS di kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung.

Selain kesimpulan umum diatas, peneliti juga merumuskan kesimpulan khusus yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang dilakukan guru yaitu penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pembelajaran yaitu Hubungan sosial, ketenagakerjaan, dan Pelaku Ekonomi di Indonesia. Dalam pembelajaran pendekatan CBSA peneliti membuat berbagai media pembelajaran, diantaranya kartu pasangan, kertas karton yang berisi kolom pertanyaan dan jawaban yang kata-katanya sudah teracak, serta media lainnya berupa artikel. Sebagai peneliti, peneliti mempersiapkan lembar observasi yang berfokus pada siswa, catatan lapangan, format wawancara siswa dan guru, dan studi dokumentasi. 2. Pelaksanaan pendekatan CBSA untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa

dalam mengemukakan pendapat pada pembelajaran IPS berada pada kategori baik. Pelaksanaannya dilakukan setiap tindakan siklus. Setiap tindakan siklus, peneliti selalu melakukan model mengajar CBSA yang telah dikemukakan oleh Sudjana (2010:57), yaitu model dengar-lihat-kerjakan (delikan), sebelum pada proses mengemukakan pendapat, peneliti selalu menerapkan model delikan terlebih dahulu, yaitu menjelaskan materi, memperlihatkan berbagai gambar atau video, menyuruh siswa mengerjakan sesuatu, kemudian melakukan berbagai strategi dengan menerapkan berbagai model pembelajaran seperti,


(34)

143

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

scramble dan make-a match. Tujuan diterapkannya scramble dan make-a-match adalah untuk melatih terlebih dahulu siswa agar mereka terbiasa untuk berbicara, kemudian peneliti melanjutkan pada kegiatan mengemukakan pendapat, diantaranya dengan penganalisisan artikel dan mengajukan berbagai macam pertanyaan.

3. Peneliti merefleksikan pendekatan CBSA untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat ada pembelajaran IPS dan hasil akhir penelitian ini ada pada kategori baik. Peneliti melakukan diskusi balikan bersama guru mitra, hal tersebut dilakukan untuk perbaikan pada tindakan siklus pembelajaran selanjutnya. Masukan yang diberikan guru mitra pun bertujuan agar peneiti sebagai guru pada saat proses pembelajaran selanjutnya lebih baik lagi sesuai dengan rencana yang telah dilakukan. Acuan dalam melakukan refleksi ini yaitu dengan melihat hasil observasi siswa, wawancara siswa, catatan lapangan, dan studi dokumentasi.

4. Pendekatan CBSA untuk berani mengemukakan pendapat dapat di ukur dengan banyaknya jumlah siswa yang berani berpendapat pada setiap siklus, dari mulai siklus I sampai akhir yaitu siklus IV. Faktanya setelah menerapakan pendekatan CBSA, siswa yang berani berpendapat semakin meningkat.

B.Saran 1. Bagi Guru

a. Guru diharapkan dapat melaksanakan perannya sebagai fasilitator pembelajaran yang baik, dengan cara mendorong dan memotivasi siswa agar siswa berani menjawab pertanyaan atau mengemuakakan pendapatnya. b. Guru diharapkan mampu membangun suasana kelas yang aktif dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat, bertanya, menjawab maupun menyanggah.


(35)

144

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Siswa diharapkan mempunyai keberanian yang lebih, dalam mengemukakan pendapatnya.

b. Siswa sebaiknya dapat menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk percaya diri dalam meghadapi permasalahannya.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya lebih fokus dalam meningkatkan dukungan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), salah satunya memberikan dukungan kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran yang lebih memadai agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih kondusif. Hal tersebut dianggap penting karena untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dengan baik.

4. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dikemudian hari diharapkan lebih memperdalam teori yang berhubungan dengan penelitian terutama dalam penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam


(36)

145

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1984). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Aunurrahman. (2009). Belajar dan pembelajaran. Bandung:Alfabeta.

Baharuddin. (2009). Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Jogjakarta:Ar Ruzz Medi.

Budimansyah, D. Suparlan. dan Meirawan, D. (2009). PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung:Genesindo.

Budiningsih, A.C. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Dahlan, M.D. (1990). Beberapa Alternatif Interaksi Model-model Mengajar.

Bandung : CV. Diponegoro.

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Danial, Endang dan Wasriah. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:Laboratorium PKN UPI.

Djamarah, B.S. (2005). GURU DAN ANAK DIDIK Dalam Interaksi Edukatif suatu pendekatan teoritis psikologis.Jakarta:PT Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2009). Pendekatan Baru strategi BELAJAR MENGAJAR Berdasarkan CBSA Menuju Profesionalitas Guru & tenaga Pendidik. Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:PT. Bumi Aksara. Hamid, H. dkk. (2012). Prosiding Seminar Nasional IPS. Bandung:UPI.

Hartinah, S. (2010). Pengembangan Peserta Didik. Bandung:PT Refika Aditama.

Lumpkin, A. (2005). You CanBe Positive, Confident, and Courageous.

Jakarta:Erlangga.

Mudjiono.dan Dimyati. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta Nasution, S. (1998). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung:Tarsito. Parera, J.D. (1987). Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga. Riyanto, Y. (2001). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya:SIC. Rohani.A. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta.

Sanjaya, W. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Prenada Media Group. Sapriya. Nurdin, S. dan Susilawati. (2008). Konsep Dasar IPS.

Bandung:Yasindo Multi Aspek.

Somantri, Numan. dkk.(2010). Inovasi Pembelajaran IPS. Bandung:Rizqi Press. Sontani, T, dan Muhidin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif.

Bandung:Adhika Utama.

Sudjana, N. (2010). Cara Belajar Siswa aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Sudjiono, A. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.


(37)

146

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Remaja Rosda Karya.

Suwariyah, W. dan Sudjana.N. (2010). Model-model mengajar CBSA. Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Syaodih, Nana, dan R. Ibrahim. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda karya.

Skripsi :

Luthfiani, Yanti. (2012). Penerapan Metode Debat dalam Pembelajaran Sejarah Sebagai Upaya untuk Menumbuhkan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Argumentasi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas XI IPS 1 SMA Laboratorium Percontohan UPI). Bandung:Jurusan Sejarah FPIPS UPI. Nurmala, Eka Fitri. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning

Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Kedaulatan Rakyat Dalam Pembelajaram PKN. (Penelitian Tindakan Kelas di kelas VIII E SMPN 2 Tanjungsiang Subang). Bandung: Jurusan PKn FPIPS UPI.

Tesis :

Ma’ruf, Pepen. (2002). Daya Dukung LKS (LEMBAR KERJA SISWA) Terhadap Hasil Pembelajaran Dalam Kegiatan Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan Keterampilan Proses pada Mata Pelajaran IPS Geografi di SLTP (studi Eksperimen dalam Pembelajaran IPS Geografi Pokok Bahasan Perindustrian Kelas II Catur Wulan III diSLTPN 2 Rancaekek Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2001/2002. Bandung : Jurusan Geografi Program Pasca Sarjana UPI. Undang-undang

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Undang-undang No. 9 Tahun 1998

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 . Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Nuansa Aulia.

PP No. 19 Tahun 2005 Internet :

http://artikelberagambudaya.blogspot.com


(1)

50

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sedangkan hasil dari penilaian setelah peneliti melakukan penskoran data hasil observasi rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat, dapat dikategorikan menjadi sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kategori Skor Kemampuan Mengemukakan Pendapat

Kategori Rentang Skor

Baik 10-15

Cukup Baik 6-9


(2)

142

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diperoleh kesimpulan umum yaitu penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) telah mampu meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat pada pembelajaran IPS di kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung.

Selain kesimpulan umum diatas, peneliti juga merumuskan kesimpulan khusus yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang dilakukan guru yaitu penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pembelajaran yaitu Hubungan sosial, ketenagakerjaan, dan Pelaku Ekonomi di Indonesia. Dalam pembelajaran pendekatan CBSA peneliti membuat berbagai media pembelajaran, diantaranya kartu pasangan, kertas karton yang berisi kolom pertanyaan dan jawaban yang kata-katanya sudah teracak, serta media lainnya berupa artikel. Sebagai peneliti, peneliti mempersiapkan lembar observasi yang berfokus pada siswa, catatan lapangan, format wawancara siswa dan guru, dan studi dokumentasi. 2. Pelaksanaan pendekatan CBSA untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa

dalam mengemukakan pendapat pada pembelajaran IPS berada pada kategori baik. Pelaksanaannya dilakukan setiap tindakan siklus. Setiap tindakan siklus, peneliti selalu melakukan model mengajar CBSA yang telah dikemukakan oleh Sudjana (2010:57), yaitu model dengar-lihat-kerjakan (delikan), sebelum pada proses mengemukakan pendapat, peneliti selalu menerapkan model delikan terlebih dahulu, yaitu menjelaskan materi, memperlihatkan berbagai gambar atau video, menyuruh siswa mengerjakan sesuatu, kemudian melakukan berbagai strategi dengan menerapkan berbagai model pembelajaran seperti,


(3)

143

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

scramble dan make-a match. Tujuan diterapkannya scramble dan make-a-match adalah untuk melatih terlebih dahulu siswa agar mereka terbiasa untuk berbicara, kemudian peneliti melanjutkan pada kegiatan mengemukakan pendapat, diantaranya dengan penganalisisan artikel dan mengajukan berbagai macam pertanyaan.

3. Peneliti merefleksikan pendekatan CBSA untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat ada pembelajaran IPS dan hasil akhir penelitian ini ada pada kategori baik. Peneliti melakukan diskusi balikan bersama guru mitra, hal tersebut dilakukan untuk perbaikan pada tindakan siklus pembelajaran selanjutnya. Masukan yang diberikan guru mitra pun bertujuan agar peneiti sebagai guru pada saat proses pembelajaran selanjutnya lebih baik lagi sesuai dengan rencana yang telah dilakukan. Acuan dalam melakukan refleksi ini yaitu dengan melihat hasil observasi siswa, wawancara siswa, catatan lapangan, dan studi dokumentasi.

4. Pendekatan CBSA untuk berani mengemukakan pendapat dapat di ukur dengan banyaknya jumlah siswa yang berani berpendapat pada setiap siklus, dari mulai siklus I sampai akhir yaitu siklus IV. Faktanya setelah menerapakan pendekatan CBSA, siswa yang berani berpendapat semakin meningkat.

B.Saran 1. Bagi Guru

a. Guru diharapkan dapat melaksanakan perannya sebagai fasilitator pembelajaran yang baik, dengan cara mendorong dan memotivasi siswa agar siswa berani menjawab pertanyaan atau mengemuakakan pendapatnya. b. Guru diharapkan mampu membangun suasana kelas yang aktif dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat, bertanya, menjawab maupun menyanggah.


(4)

144

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Siswa diharapkan mempunyai keberanian yang lebih, dalam mengemukakan pendapatnya.

b. Siswa sebaiknya dapat menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk percaya diri dalam meghadapi permasalahannya.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya lebih fokus dalam meningkatkan dukungan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), salah satunya memberikan dukungan kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran yang lebih memadai agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih kondusif. Hal tersebut dianggap penting karena untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dengan baik.

4. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dikemudian hari diharapkan lebih memperdalam teori yang berhubungan dengan penelitian terutama dalam penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam


(5)

145

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1984). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Aunurrahman. (2009). Belajar dan pembelajaran. Bandung:Alfabeta.

Baharuddin. (2009). Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Jogjakarta:Ar Ruzz Medi.

Budimansyah, D. Suparlan. dan Meirawan, D. (2009). PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung:Genesindo.

Budiningsih, A.C. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Dahlan, M.D. (1990). Beberapa Alternatif Interaksi Model-model Mengajar.

Bandung : CV. Diponegoro.

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Danial, Endang dan Wasriah. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:Laboratorium PKN UPI.

Djamarah, B.S. (2005). GURU DAN ANAK DIDIK Dalam Interaksi Edukatif suatu pendekatan teoritis psikologis.Jakarta:PT Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2009). Pendekatan Baru strategi BELAJAR MENGAJAR Berdasarkan CBSA Menuju Profesionalitas Guru & tenaga Pendidik. Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:PT. Bumi Aksara. Hamid, H. dkk. (2012). Prosiding Seminar Nasional IPS. Bandung:UPI.

Hartinah, S. (2010). Pengembangan Peserta Didik. Bandung:PT Refika Aditama.

Lumpkin, A. (2005). You CanBe Positive, Confident, and Courageous.

Jakarta:Erlangga.

Mudjiono.dan Dimyati. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta Nasution, S. (1998). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung:Tarsito. Parera, J.D. (1987). Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga. Riyanto, Y. (2001). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya:SIC. Rohani.A. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta.

Sanjaya, W. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Prenada Media Group. Sapriya. Nurdin, S. dan Susilawati. (2008). Konsep Dasar IPS.

Bandung:Yasindo Multi Aspek.

Somantri, Numan. dkk.(2010). Inovasi Pembelajaran IPS. Bandung:Rizqi Press. Sontani, T, dan Muhidin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif.

Bandung:Adhika Utama.

Sudjana, N. (2010). Cara Belajar Siswa aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Sudjiono, A. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.


(6)

146

Mira Karmila, 2013

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Remaja Rosda Karya.

Suwariyah, W. dan Sudjana.N. (2010). Model-model mengajar CBSA. Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Syaodih, Nana, dan R. Ibrahim. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda karya.

Skripsi :

Luthfiani, Yanti. (2012). Penerapan Metode Debat dalam Pembelajaran Sejarah Sebagai Upaya untuk Menumbuhkan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Argumentasi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas XI IPS 1 SMA Laboratorium Percontohan UPI). Bandung:Jurusan Sejarah FPIPS UPI. Nurmala, Eka Fitri. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning

Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Kedaulatan Rakyat Dalam Pembelajaram PKN. (Penelitian Tindakan Kelas di kelas VIII E SMPN 2 Tanjungsiang Subang). Bandung: Jurusan PKn FPIPS UPI.

Tesis :

Ma’ruf, Pepen. (2002). Daya Dukung LKS (LEMBAR KERJA SISWA) Terhadap

Hasil Pembelajaran Dalam Kegiatan Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan Keterampilan Proses pada Mata Pelajaran IPS Geografi di SLTP (studi Eksperimen dalam Pembelajaran IPS Geografi Pokok Bahasan Perindustrian Kelas II Catur Wulan III diSLTPN 2 Rancaekek Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2001/2002. Bandung : Jurusan Geografi Program Pasca Sarjana UPI. Undang-undang

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Undang-undang No. 9 Tahun 1998

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 . Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Nuansa Aulia.

PP No. 19 Tahun 2005 Internet :

http://artikelberagambudaya.blogspot.com


Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 10 73

PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 10 Bandung Kelas VII-C.

0 2 51

PENERAPAN METODE CURAH PENDAPAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-D SMP Negeri 40 Bandung.

0 0 26

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI IMPLEMENTASI PENDEKATAN BERMAIN : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 29 Bandung.

0 5 39

PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 SMA Negeri 26 Bandung.

1 6 57

MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPS di Kelas VIII-12 SMP Negeri 1 Bandung.

1 2 47

MENUMBUHKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI PENDEKATAN PEER LESSONS DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS VIII SMPN I CIANJUR.

1 3 42

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA :Penelitian Tindakan Kelas VII SMP Negeri 1 Purwakarta.

0 0 56

PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 10 Bandung Kelas VII-C - repository UPI S IPS 1005493 Title

0 0 6

7 Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri An

0 1 25