PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT-SIFAT AIR.

(1)

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTEKSTUAL UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT-SIFAT AIR

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Bhakti Winaya Kelas II Semester I Tahun Ajaran

2013/ 2014 Kecamatan Regol Kota Bandung)

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

NURMAINI 1107485

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT-SIFAT AIR

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Bhakti Winaya Kelas II Semester I Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Regol Kota Bandung)

Oleh Nurmaini

1107485

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nurmaini 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air


(4)

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul: Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air. Subjek yang dikenai tindakan ini adalah siswa kelas II SDN Bhakti Winaya kota Bandung pada tahun ajaran 2013-2014. Metode atau cara pengajaran guru yang cenderung konvensional dan tradisional, sehingga rata-rata membuat hasil belajar relatif rendah menjadikan salah satu dasar dalam penggunaan pendekatan CTL dalam proses pembelajaran IPA tentang sifat-sifat air. Salah satu upaya guru untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami setiap mata pelajaran, khususnya mata pelajaran IPA yang membahas tentang sifat-sifat air. Bagi siswa kelas II SDN Bhakti Winaya kota Bandung adalah dengan menggunakan metode penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam PTK ini dicoba diterapkan pendekatan kontekstual yang merupakan pendekatan pembelajaran yang secara aplikatif dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang sifat-sifat air, sehingga mereka mampu meningkatkan nilai dan prestasi belajarnya. Hal ini terbukti dengan adanya gambar hasil penilaian tes (post-tes) yang cendrung meningkatkan secara signifikan. Dalam PTK ini digunakan (dua) siklus penelitian sebagaimana diuraikan oleh Suharsimi dan Arikunto tentang penelitian tindakan kelas yang memiliki 4 tahap penting di dalamnya yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap pengamatan (observing), dan tahap refleksi (reflecting). Pada tahap perencanaan guru berupaya untuk merencanakan sebuah perencanaan yang merangsang peserta didik lebih pro-aktif sebagai subjek pembelajaran bukan sebagai objek pembelajaran dengan berbagai indikator keberhasilan yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran dimaksud. Sementara pada tahap pelaksanaaan, guru mencoba menerapkan segala apa yang tertuang dalam RPP sebagai bagian dari tahap perencanaan sebelumnya. Sedangkan pada tahap pengamatan, guru mencoba untuk menganalisa sampai sejauh mana proses pembelajaran dan tujuan pembelajaran ditemukan sesuatu yang harus diperbaiki dalam tahap berikutnya. Kesimpulan yang dibuat dari penelitian ini adalah aktivitas kerja kelompok dan hasil belajar siswa pada materi menjadi meningkat. Sedangkan dari perolehan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 82, siklus II 93. Penelitian ini direkomendasikan pada guru agar menggunakan pendekatan kontekstual sebagai salah satu alternatif pendekatan belajar dalam pembelajaran IPA di SD. Kata kunci: Pendekatan Kontekstual Hasil Belajar.


(5)

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACTION

The paperentitle: Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi sifat-Sifat Air. Subjek incured this action is student of class of II SDN Bhakti Winaya Bandung in the year teaching 2013-2014. Method or way of teacher instruction which tend to traditional and convensional, so that mean make the result learn relative lower to make one of base in use of approach CTL in course of study IPA about nature of water. One of effort learn to increase competitor ability educated in comprehending every subject, specially subject IPA studying about nature of water. For student of class of II SDN Bhakti Winaya Bandung by using research method that is research of class action (PTK). In this PTK tried to be applied by approach contextual representing learning approach which in application in improving the understanding of student of about nature of water, so that they able to improve the value and achievement the learn. This matter is proven with the existence of picture result of assesment tes (pos-tes) which tend to to improve by significant in this PTK used (two) of research cycle as elaborated by Suhartini and Arikunto about research of class action owning 4 important phase in it that is planning phase planning, execution phase (acting), perception phase (observing), and phase refleksi (reflecting). At the phase of theacer planning cope to plan a planning which stimulate the competitor educated by more proactive as subjeck study of non as objek by various efficacy indicator matching with standard of elementary interest and interest such subject. For a while at execution phase, teacher try to apply all what decanted in RPP as part of planning phase previously. While the perception phase, teacher try to analyse until how far process the study and study target found by something that have to be improve and repaired in next phase. The conclusion which is made of this research team-work activity and result of learning student items become to mount.While from mean acquirement of result of learning student items become to mount. While from mean acquirement of result of learning student at cycle I 82, cycle II 93. This research recommended to teacher using approach contextual as one of approach alternative learn in study IPA in junior high school.


(6)

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ... ABSTRAK ...

i ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ……... xi

DAFTAR LAMPIRAN ………... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...………... 1

B. Rumusan Masalah ………... 4

C. Tujuan Penelitian ………... 4

D. Manfaat Hasil Penelitian ………... 4

E. Hipotesis Tindakan ………... 6

E. Definisi Operasional ………... 6

BAB II PENDEKATAN KONTEKSTUAL HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT-SIFAT AIR A. Pendekatan Kontekstual ………... 8

1. Pengertian Kontekstual... 8

2. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual ... 9

3. Langkah-langkah Pembelajaran ... 13

4. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual di Sekolah Dasar ... 14

B. Pembelajaran IPA di SD... 16

1. Pengertian Pembelajaran IPA... 16 2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA di SD... C. Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam IPA di SD... D. Materi IPA Sifat-Sifat Air di SD...

18 19 21


(7)

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Hasil Belajar ……….. 21

BAB III METODOLOGI D PENELITIAN A. Metode Penelitian ………... 27

B. Model PTK yang Dikembangkan ………... 28

C. Lokasi Penelitian ………... 30

D. Subyek Penelitian ………... 30

E. Prosedur Penelitian ………... 30

F. Instrument Penelitian ………... 34

G. Pengelolaan dan Analisis Data ………... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ………... 39

B.Pembahasan ………... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ………... 52

B. Saran ………... 53

DAFTAR PUSTAKA ………... 55 LAMPIRAN-LAMPIRAN.


(8)

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL


(9)

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1 Contoh Wujud Air dan Penerapannya... 21 3.1 Model Penelitian tindakan Kelas Menurut Suharsimi &

Arikunto... 28


(10)

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Jaringan Tema... 56

RPP Siklus I... 57

LKS Siklus I... 63

Soal Postes Siklus I... 65

Lembar Observasi Siklus I... 66

RPP Siklus II... 70

LKS Siklus II ... 79

Soal Postes Siklus II ... 81

Lembar Observasi Siklus II ... 82

Pedoman Wawancara... 85

Daftar Penilaian Hasil Evaluasi, Siklus I dan Siklus II... 86

Foto-foto Kegiatan Siswa ………..………...………..…104


(11)

1

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, terutama bagi guru SD yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di zaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru yang berperan sebagai agen pembelajaran harus mampu mengikuti perubahan yang bersifat positif dalam dunia pendidikan. Termasuk perubahan paradigma proses belajar megajar yang sedang mendunia ini.

Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh seorang guru sebagai upaya untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran dan meningkatkan hasil kerja profesionalnya. (Arikunto, 2007: 3).

SDN Bhakti Winaya berada di kecamatan Regol kota madya Bandung. Siswa kelas II berjumlah 32 orang, 15 orang laki-laki 17 orang perempuan umur mereka berkisar 7 sampai 9 tahun. Sebagian besar mereka berasal dari keluarga pra sejahterah. Latar belakang pekerjaan orang tua mereka adalah buruh. Motivasi belajar siswa sangat rendah, hal ini di sebabkan kurangnya perhatian orang tua siswa terhadap siswa di rumah karena rata-rata orang tua siswa hanya mengenyam pendidikan di SD.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, ternyata guru kelas di Sekolah SDN Bhakti Winaya dalam mengajar cendrung bersifat informatif atau hanya bersifat ilmu pengetahuan dari guru ke siswa sehingga belum terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan masih bersifat tradisional, seperti metode ceramah dan metode pemberian tugas. Guru tidak menggunakan model dan metode pembelajaran yang lebih variatif untuk meningkatkan niat belajar siswa.


(12)

2

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Banyak guru yang mengeluh prestasi siswa yang tidak mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan guru tidak mau melakukan refleksi terhadap cara mengajar dan melakukan perubahan yang lebih baik untuk meningkatkan prestasi siswa. Banyak sekali masalah yang dihadapi pada saat pembelajaran berlangsung. Permasalahan sangat beragam pada setiap mata pelajaran bahasa Indonesia, siswa pasif, ketika untuk menyampai gagasan, fikiran dan pendapat. Pada pelajaran Matematika banyak siswa yang belum bisa mengerjaka penjumlahan, perkalian dan pembagian. Sedangkan pada mata pelajaran IPS dan PKN beberapa orang siswa malas mengerjakan tugas. Pada mata pelajaran Sains, minat siswa sangat rendah, hal ini disebabkan oleh kurangnya sarana dan prasarana belajar yang menunjang seperti buku perpustakaan maupun laboratorium yang dapat mempengaruhi minat siswa maupun hasil belajar siswa.

Dari masalah-masalah yang dihadapi di sekolah peneliti menemui hambatan dalam pembelajaran Sains. Pada saat proses pembelajaran Sains, siswa ribut, siswa tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan materi, ketika diadakan evaluasi siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Dari hasil pengamatan peneliti dapat mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan ketidak berhasilan dalam proses pembelajaran, yaitu guru tidak bisa membuat belajar yang dapat meningkatkan minat belajar siswa, misalnya dengan menggunakan alat peraga.

Metode pembelajaran yang digunakan menoton sehingga membuat anak bosan, siswa tidak memiliki motifasi belajar dan ruang kelas terlalu sempit dan tidak sesuai dengan jumlah siswa, ini sangat berpengaruh pada proses pembelajaran, untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, di perlukan strategi pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan minat siswa secara optimal yaitu dengan menggunakan pendekatan konstekstual atau Contextual

Teacing and learning ( CTL ). Dengan strategi ini, diharapkan proses

pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa ( Nurhadi, 2002: 1 ).


(13)

3

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pendekatan kontekstual dalam peningkatan pemahaman peserta didik pada pembelajaran sifat-sifat air. Hal ini mengacu kepada indeks prestasi kelas II pada pembelajaran IPA harus mencapai KKM 80, sedangkan rata-rata nilai pada mata pelajaran tersebut di bawah KKM (60).

Dengan demikian penulis ingin mengetahui upaya mengatasi masalah tersebut dengan memberikan judul Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Sifat-Sifat Air. (Penelitian Tindakan kelas di SDN Bhakni Winaya Kelas II Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014, Kecamatan Regol, Kota Bandung). Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar, dalam pembentukan struktur kognitif siswa tersebut diperlukan pengetahuan awal dan pengalaman secara langsung melalui proses dan prosedur dari kegiatan yang dirancang guru.

Berorientasi pada perkembangan anak dalam dunianya yang memahami alam itu sendiri dengan menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah yaitu dengan sesuatu yang kongkret dan dekat di lingkungannya, maka guru dituntut untuk berpikir kreatif dalam merancang suatu kegiatan dalam proses pencarian makna pembelajaran tersebut.

Meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, terutama bagi guru SD yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di zaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru yang berperan sebagai agen pembelajaran harus mampu mengikuti perubahan yang bersifat positif dalam dunia pendidikan. Termasuk perubahan paradigma proses belajar megajar yang sedang mendunia ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana meningkatkan pemahaman peserta didik pada pembelajaran IPA materi benda cair melalui metode kontekstual di SDN Bhakti


(14)

4

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Winaya kelas II semester I tahun pelajaran 2013/2014, kecamatan Regol, kota Bandung.

Rumusan masalah di atas dirinci dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran IPA pada materi sifat-sifat air melalui penggunaan pendekatan konstekstual ?

2. Bagaimana hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA dengan materi sifat-sifat air melalui penggunaan pendekatan kontekstual ?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran Ilmu pengetahuan Alam di kelas II SDN Bhakti Winaya. Namun demikian tujuan tersebut dapat di perinci sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan proses pembelajaran IPA pada materi sifat-sifat air melalui penggunaan pendekatan konstekstual.

2. Untuk memperoleh gambaran hasil pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas II SDN Bhakti Winaya.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut : 1. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat :

a. Membuat siswa lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran IPA.

b. Melatih siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri dari pengetahuan awal yang mereka miliki dan pengalaman yang dilakukan melalui kegiatan yang dirancang guru dalam pembelajaran IPA.

c. Hasil belajar menjadi lebih meningkat. 2. Bagi Guru


(15)

5

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Memberi masukkan kepada guru agar senantiasa menggunakan pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran.

b. Memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran tentang benda cair melalui pendekatan kontekstual.

3. Bagi Peneliti

a. Membantu peneliti dalam meningkatkan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan pendekatan, metode, maupun gaya pembelajaran sehingga dapat melahirkan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kelas.

b. Menambah pengalaman menulis karya tulis ilmiah yang berbentuk penelitian tindakan kelas.

4. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan mutu pendidikan, sehingga dapat mengembangkan kurikulum dan memotovasi guru dalam mengimplementasikan kurikulum agar kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. b. Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai

pendidik, pengajar, dan pelatih.

E. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis tindakan yang dapat penulis rumuskan sebagai berikut, dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL ) pada pembelajaran IPA tentang sifat-sifat air dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.


(16)

6

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Definisi Operasional

Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara konkret/operasional dalam mengukur keberhasilan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan kognitif yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran, yang ditunjukkan dengan nilai skor tes yang diberikan oleh guru setiap selesai pembelajaran, Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis berbentuk isian dan lembar observasi.

2. Pendekatan kontekstual yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran yang di harapkan lebih bermakna, melalui ciri belajar sebagai berikut: (1) pengetahuan awal siswa; (2) Siswa secara aktif terlibat langsung; (3) Siswa belajar dari teman melalui belajar kelompok, diskusi dan saling mengoreksi; (4) Pembelajaran mengaitkan dengan dunia nyata dan masalah yang disimulasikan; (5) Perilaku dibangun atas kesadaran diri; (6) keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman; (7) Siswa menggunakan kemampuan berfikir kritis, bertanggung jawab dalam mengupayakan pembelajaran yang efektif.

3. Materi Sifat-Sifat Air adalah salah satu pokok bahasan dalam kurikulum IPA kelas II SDN Bhakti Winaya yang termuat dalam Standar Kompetensi 2. Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya. Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi benda padat dan cair yang ada di lingkungan sekitar, yang harus dipelajari siswa kelas II semester I.


(17)

25

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Metode Tindakan Kelas ( PTK) atau Classroom Action Research, yang merupakan salah satu upaya guru dalam bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelasnya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian (Action Research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik (Mulyasa, 2009:10).

Berbagai faktor seperti materi, alat peraga, metode, sumber belajar, sarana penunjang, dan lain-lain perlu diperhatikan agar terjadi peningkatan. Tahap-tahap metode penelitian kelas yang akan dilaksanakan adalah:

1. Tahap perencanaan

2. Tahap pelaksanaan tindakan 3. Tahap observasi

4. Tahap refleksi,dan

5. Tahap perencanaan tindakan lanjutan

B. Model PTK yang Dikembangkan

Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Suharsimi dan Arikunto (2008:17-21) yang menggambarkan adanya empat langkah (dan pengulangannya) dan tersaji dalam bagan berikut ini.


(18)

26

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Suharsimi & Arikunto

Menurut Arikunto, (2008: 17-21), keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Secara utuh keempat langkah di atas terurai sebagai berikut

1. Rancangan Tindakan (Planning)

Pada tahap ini dijelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini ditentukan fokus peristiwa atau masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian dibuat berbagai instrument yang diperlukan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. 3. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Perencanaan

SIKLUS I

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Pelaksanaan

Pengamatan SIKLUS II Refleksi

Perencanaan


(19)

27

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap ini mengimplementasikan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas dengan menerapkan taat asas pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan.

4. Pengamatan (Observing)

Pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini dicatat atau direkam semua hal yang di perlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil catatan atau rekaman tersebut dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.

5.Refleksi (Reflecting)

Tahapan ini di maksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika ditemukan masalah maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya hingga permasalahan dapat teratasi.

Pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi dengan modifikasi dalam bentuk kegiatan yang berbeda yang bersifat spesifik, agar terjadi perbaikan. Pada tahap tindakan siklus kedua hal itu dilakukan. Pelaksanaannya dicatat atau direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku siswa.

C. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SDN Bhakti Winaya Jln. Pasir Jaya IV No.I kecamatan Regol kota Bandung. Pertimbangan mengambil lokasi tersebut karena penulis mengajar pada sekolah tersebut sehingga memudahkan dalam mengambil data.

D. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Bhakti Winaya Kecamatan Regol Kota Bandung, yang berjumlah 32 orang yang terdiri dari 17 orang perempuan dan 15 orang laki-laki. Peserta didik kelas II sebagian besar berasal dari sekitar lingkungan sekolah.


(20)

28

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran dan bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Dalam penelitian ini menggunakan metode spiral yang memiliki empat tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap siklus.

1. Tahap Perencanaan (planning)

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah terlebih dahulu menentukan lokasi yang akan dijadikan subyek penelitian kemudian memilih subyek yang akan diteliti. Setelah tahap pertama di kemudian peneliti melakukan pendekatan dengan kepala sekolah dan rekan sejawat untuk diajak sebagai tim pelaksanaan penelitian.

Langkah-langkah perencanaan dalam penelitian adalah dengan cara membuat skenario pembelajaran untuk selanjutnya diterapkan dalam proses pembelajaran. Peneliti terlebih dahulu menganalisis kurikulum sehingga penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan pendidikan yang sudah digariskan. Mendesain kelas merupakan salah satu langkah yang penting sehingga dapat menarik minat dan mendorong peserta didik untuk belajar. Peneliti mempersiapkan sarana dan fasilitas belajar sebagai pendukung dalam penelitian ini. Satu hal lagi dalam membuat langkah perencanaan adalah membuat lembar observasi untuk mengobservasi peserta didik dan guru, serta segala keperluan yang di perlukan untuk melakukan observasi bersama tim yang akan diajak untuk melakukan penelitian.

Untuk memperoleh kondisi awal tentang keadaan kelas dilakukan pengamatan langsung di dalam kelas dengan menggunakan alat pengumpul data untuk melihat kemampuan peserta didik di dalam menerima pembelajaran. Aspek lainnya yang harus diperhatikan keadaan lingkungan peserta didik ketersediaan sumber belajar, media atau alat peraga yang mendukung proses pembelajaran atau sarana pendukung lainnya yang tersedia di sekolah. Setelah peneliti memperhatikan kondisi awal maka langkah selanjutnya peneliti bersama tim


(21)

29

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan pembicaraan rencana penelitian yang hendak dilaksanakan dengan menggunakan alat media pembelajaran yang sesuai dengan rumusan masalah serta melakukan teknik pemantauan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Pada saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilakukan peneliti bersama tim sepakat merumuskan tindakan pelaksanaan penggunaan media gambar untuk meningkatkan pemahaman peserta didik yang sesuai dengan rumusan tujuan yang sudah tertuang dalam pendahuluan. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti bersama tim adalah :

a. Berusaha menelaah tentang kesulitan-kesulitan yang dialami oleh peserta didik pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung juga menelaah tentang kesulitan yang dialami oleh peneliti sehingga peneliti dapat mengatisipasi setiap kesulitan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

b. Peneliti menetapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran IPA yang akan disampaikan pada waktu pelaksanaaan kegiatan .

c. Merumuskan rencana pembelajaran dengan menggunakan benda-benda yang biasa ditemui peserta didik, media gambar dan pada pelaksanaannya yang sudah disediakan di sekolah.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)

Sebelumnya perlu diketahui, bahwa penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan sebanyak dua kali, untuk lebih jelasnya sebagai gambaran dan pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan untuk siklus pertama adalah sebagai berikut :

a. Siklus Pertama ( 4X35 menit )

Pelaksanaan tindakan siklus pertama yaitu pada materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini membuktikan mengenai sifat-sifat air, dengan tahapan - tahapan penelitian sebagai berikut :

1) Mengelompokkan siswa menjadi 8 kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen (learning comunity).

2) Melakukan kegiatan pembelajaran dengan melibatkan siswa dalam demonstrasi untuk membuktikan sifat-sifat air (inquiri).


(22)

30

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Melakukan diskusi kelompok antar siswa dari hasil yang telah didapatkan pada lembar soal (questioning).

4) Melakukan demonstrasi dalam bentuk permainan memecahkan masalah soal cerita yang mengandung penjumlahan (modelling).

5) Memberikan tes akhir untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi tentang sifat- sifat air (authentic assesment).

6) Mengelola hasil data dan siklus pertama. b. Siklus ke Dua (4x 35 menit)

Dalam pelaksanaaan tindakan siklus ke dua yaitu pada materi sifat-sifat air yang mana pada pertemuan ini membuktikan sifat-sifat air, dengan tahap-tahap penelitian sebagai berikut:

1) Mereview materi pada siklus pertama.

2) Guru memberikan dua buah pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang akan dipelajari (autehentic asessment).

3) Mengelompokkan siswa menjadi 8 kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen (learning comunity).

4) Melakukan kegiatan pembelajaran dengan melibatkan siswa dalam demonstrasi untuk membuktikan sifat-sifat air (inquiri).

5) Melakukan diskusi kelompok antar siswa dari hasil yang telah didapatkan pada lembar soal (questioning).

6) Melakukan demonstrasi dalam bentuk permainan memecahkan masalah soal cerita yang mengandung penjumlahan (modelling).

7) Memberikan tes akhir / pos-tes untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi tentang sifat-sifat air ( autenthic asessment).

8) Melakukan wawancara beberapa pertanyaan dengan tanggapan dari peserta didik terhadap pendekatan CTL pada pembelajaran tentang sifat-sifat air. 9) Mengelola data pada siklus kedua.

3. Melaksanakan Observasi

Obsever melakukan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dan pengamatan terhadap penelitian tindakan kelas ketika pembelajaran berlangsung. Observasi ini meliputi kegiatan memantau setiap aktivitas peserta didik untuk


(23)

31

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memantau bahan kajian refleksi. Sehingga dapat diambil suatu keputusan mengenai diteruskan tidaknya penelitian tanpa perubahan, diteruskan dengan intereaksi atau di ganti dengan tindakan lain.

4.Refleksi

Pada kegiatan ini peneliti mengidentifikasi permasalahan yang di temukan. Dari hasil refleksi guru merencanakan siklus selanjutnya untuk memperbaiki kekurangan pada pembelajaran siklus sebelumnya. Hal tindakan ini peneliti dapat melihat tingkat keberhasilan dan ketercapaian tujuan tindakan yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar peserta didik.

F. Instrument Penelitian

Instumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa : 1. Lembar tes

Untuk mengetahui hasil belajar dari pembelajaran sifat-sifat air, maka peneliti mengadakan ulangan harian yang berbentuk isian karena dalam pengerjaan soal tidak hanya memperhatikan hasil akhir dari pengerjaan tapi juga memperhatikan proses mendapatkan hasil akhir tersebut, penilaian untuk ulangan harian menggunakan nilai 100.

2. Lembar non tes a. Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas peserta didik dan guru selama proses belajar mengajar, apakah sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan dengan RPP observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas peserta dalam pembelajaran sifat-sifat air.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan pada waktu pembelajaran berlangsung berupa pertanyaan, wawancara disesuaikan dengan materi sifat-sifat air.

G. Pengolahan dan analisis data 1.Pengolaan data


(24)

32

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengelolaan data dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data diperoleh melalui instrumen penelitian. Data-data tersebut digunakan sebagai bahan laporan penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil pengumpulan data dianalisis dari awal sampai akhir kemudian data dikembangkan dalam bentuk kesimpulan dan dibuat laporan.

Data-data yang terkumpul berupa: a. Data hasil observasi

Teknik pengolaan data hasil observasi guru dan siswa dianalisis secara kualitatif dan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1) Reduksi data

Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi yaitu dengan memilih data yang perlu dan menimbang data yang tidak perlu. 2) Klasifikasi data

Klasifikasi data adalah mengelompokkan data-data, hasil tes, dan data hasil observasi.

3) Interprestasi data

Interprestasi data adalah membandingkan hasil pembelajaran apakah siklus pertama lebih baik dari pada siklus kedua begitupun selanjutnya.

4) Refleksi

Suatu proses untuk memecahkan masalah berdasarkan hasil observasi dan temuan dikelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam refleksi ada beberapa kegiatan penting, yaitu:

a) Merenungkan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang telah dilaksanakan.

b) Menjawab tentang penyebab situasi dan kondisi yang terjadi pelaksanaan tindakan berlangsung.

c) Memperkirakan solusi atas keluhan yang muncul.


(25)

33

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Data hasil tes

Teknik pengelolaan data hasil penilaian dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui langkah-langkah berikut :

1) Skoring

Pada penskoring soal di berikan terlebih dahulu dan hasil penilaian menggunakan rumus :

Rumus menghitung nilai siswa (Sukardi, 2008: 146):

Rumus menghitung rata-rata nilai siswa

Rata-rata nilai siswa ini menunjukkan tingkat hasil belajar siswa dalam satu kelas terhadap materi yang dipelajari. Setelah perhitungan rata-rata, maka hasil rata-rata tersebut dikonversikan dalam katagori penafsiran rata-rata pada tabel di bawah ini.

2) Menghitung presentase yang mencapai KKM % siswa yang mencapai

KKM % siswa yang mencapai KKM = ∑ Siswa yang mencapai KKM X 100% ∑ jumlah seluruh siswa

N = Skor Perolehan Siswa x 100 Skor Maksimum

Keterangan: N = Nilai

N

x

x

Keterangan:

x = Rata-rata hitung X = Nilai


(26)

34

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk melengkapi data dari hasil penerapan instrumen berupa lembar observasi dan lembar tes. Dan untuk mengetahui sejauh mana respon peserta didik terhadap pendekatan CTL, dalam kegiatan pembelajaran IPA di SDN Bhakti Winaya Bandung.

2. Analisis Data

Data yang di peroleh dari penelitian tersebut yaitu berupa data hasil tes, observasi, dan lembar tes setelah data-data tersebut terkumpul, selanjutnya dianalisis dan dikelompokkan menjadi data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif, ini berupa hasil belajar siswa yang dapat diukur melalui tes formatif. Sedangkan data kuantitatif ini merupakan data yang diperoleh melalui aktivitas siswa dan kegiatan pembelajaran. Data kuantitatif dapat diukur melalui observasi dan angket.

Analisi Data Kualitatif (lembar tes)

Data kualitatif dalam penelitian ini berupa tes, yang terdiri dari

pos-test. Tes ini diberikan diakhir pembelajaran pada setiap siklusnya. Tes ini

dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa didalam pembelajaran dengan menggunakan CTL. Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar, maka tes tersebut diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai = Skor Perolehan %

Skor Maksimum

Rata -rata hitung = Jumlah Nilai % Banyaknya data

Dikutip dari Nurkancana dan Sumartana, (1983) dalam Deni. M (2011:55). Analisis Data Kuantitatif (Observasi dan lembar tes)

1) Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengetahi sejauh mana pemahaman siswa terhadap aspek-aspek CTL setelah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL dan mengetahui keterlaksanaan penerapan aspek-aspek yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran. Observasi ini dilakukan disetiap siklus pembelajaran mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran oleh obsever baik terhadap siswa maupun terhadap guru.


(27)

35

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun setelah data dari hasil observasi tersebut diperoleh, maka selanjutnya adalah mengolah data tersebut dengan menganalisis dan mendeskripsikannya (analisis deskripsi ).

2) Wawancara

Wawancara ini di lakukan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap pendekatan CTL dalam kegiatan pembelajaran. Wawancara ini berisi pernyataan dan tanggapan siswa terhadap penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran IPA di SDN Bhakti Winaya kota Bandung, wawancara di lakukan pada akhir siklus II.


(28)

49

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas II SDN Bhakti Winaya Kecamatan Regol Kota Bandung pembelajaran IPA tentang Materi sifat-sifat air dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pembelajaran

Siswa mengikuti pelajaran dengan cukup sungguh-sungguh, dengan respon baik terhadap apa yang telah dikemukakan oleh guru. Selain itu siswa mengerjakan soal dengan baik dengan menggunakan CTL terhadap aktivitas siswa diperoleh hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kepada tujuh komponen utama pembelajaran CTL, yang memuat konstruktivisme yaitu guru menggali pengetahuan awal siswa, Inqiury melalui percobaan langsung siswa dapat membuktikan sifat-sifat air, bertanya bukan terjadi antara siswa dan guru saja tapi dari dan untuk siswa, masyarakat belajar terbentuknya kelompok belajar dan terjalinnya kerja sama, permodelan, refleksi dan penilaian otentik.

Selain itu siswa mengerjakan soal dengan baik. Pada akhir pembelajaran guru mengadakan tes evaluasi. Dari hasil evaluasi didapat peningkatan yang sangat baik di siklus I dan siklus II. Siswa mampu menemukan konsep dengan tahapan yang dibantu oleh guru.

2. Hasil Pembelajaran

Hasil belajar pada siklus I dan II menunjukkan bahwa hasil belajar di siklus I dengan nilai rata-rata 82 yang belum mencapai KKM 19 %. Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu seluruh siswa sudah mencapai 100 % tuntas belajar artinya mencapai target KKM dengan nilai rata-rata 93, Sehingga tujuan pembelajaran yang menekan pada hasil belajar, aktifitas serta kendala-kendala yang dihadapi selama pembelajaran dapat tercapai dengan baik.


(29)

50

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Ada beberapa beberapa yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kwalitas pembelajaran khususnya meningkatkan kreativitas siswa dalam kelas, diantaranya:

1. Pelaksanaan

a. Guru harus mampu memberikan warna dalam setiap pembelajarannya. b. Melakukan berbagai variasi dalam setiap pembelajarannya.

c. Guru hendaknya tanggap terhadap sesuatu permasalahan yang terjadi di dalam kelasnya.

d. Mengkondisikan kelas pada suasana siap belajar dengan memberikan motivasi dan dorongan secara berkesinambungan.

e. Saran pembelajaran atau alat bantu yang harus dipersiapkan dengan baik.

2. Hasil pembelajaran

a. Harus selalu melaksanakan postes atau tes akhir. Agar penguasaan siswa terhadap materi dapat diketahui dan memberikan pelajaran rumah untuk melatih kebiasaan kepada siswa agar mau mengulangi pelajaran di rumah. b. Apabila proses pembelajaran ingin berhasil sesuai dengan apa yang kita

harapkan, maka guru harus mempunyai kreativitas dalam persiapan mengajar, pemilihan metode yang tepat serta pandai dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas.

c. Dari beberapa saran trsebut di atas, hal-hal yang terpenting dalm pembelajaraan kontekstual ini adalah membentuk siswa untuk mampu menemukan konsepnya sendiri, membangun kreativitas serta mengoptimalkan kemampuan siswa.

(1) Bagi siswa diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk dapat meningkatkan hasil belajar.

(2) Bagi guru, Penelitian ini terbuktikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, motivasi dan perhatian siswa terhadap pembelajaran. Saran dari peneliti diharapakan agar lebih banyak metode yang diterapkan sehingga tidak selalu metode ceramah atau memintak siswa merangkum pelajaran


(30)

51

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari buku yang telah disediakan sekolah. Disamping itu guru dapat mengembangkan pula dari aspek afektif untuk membentuk karakter siswa sehingga tidak selalu terpaku pada aspek kognitif saja.

(3) Bagi sekolah, diharapkan penelitian dengan menggunakan metode

inquiry dapat memberikan manfaat, konstribusi dan sumbangan bagi

pendidik di sekolah dasar oleh karena itu pihak khususnya kepala sekolah dapat memberikan dorongan dan fasilitas pada guru untuk mengembangkan metode tersebut serta yang lainnya agar lebih baik lagi diterapkan dalam pembelajaran IPA. Dapat memotivasi guru meningkatkan kemampuan profesinya dengan memfasilitasi pelatihan atau diklat yang menunjang.

(4) Bagi peneliti lainnya, penelitian ini hanya terbatas pada hasil belajar siswa. Peneliti menyarankan agar peneliti lainnya diharapkan dapat lebih mengembangkan dalam meneliti aktivitas siswa, dan mengemas lebih menarik lagi metode tersebut agar siswa lebih antusias lagi pada saat pembelajaran.


(31)

Nurmaini, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2008).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasional. (2002) Pendekatan Contekstual Learning. Jakarta: Ditjen

Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Dasar. Depdikbud, (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Depdikbud, Jakarta. Depdiknas. (2006). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Dharma, (2010). Contextual Teaching and Learning. Rayasa Research and Training. UPI. Bandung.

Djumhana, (2011). Prinsip pembelajaran IPA yang menyenangkan: Workhsop pedagogik

praktis yang berkualitas. Bandung : Rizqi Press.

Guritningsih, Hanurani, L., Efendi, S., & Pramono, B. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam Paket

A Tingkatan II Derajat Dasar. Jakarta.

Hanafiah, (2010). Konsep Dasar PTK dan model pembelajaran. FKIP.UNINUS Bandung. Hermawan, Asep Heri,dkk (2007) Pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Jakarta dan

pembelajaran Jakarta Universitas Terbuka.

Kasbolah, K.(1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang: Depdikbud.

Mulyasa, (2007). Sebuah Panduan Praktis Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Nurhadi dan Senduk, A.G. (2003). Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and

Learning/CTL) dan penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Sagala Syaiful (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta Bandung. Sudjana, (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Rosda. Bandung. Wardani, et. Al. (2007). Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Universitas Terbuka.

Widodo, A, Sri Wuryastuti, Margaretha. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI press.


(1)

c. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk melengkapi data dari hasil penerapan instrumen berupa lembar observasi dan lembar tes. Dan untuk mengetahui sejauh mana respon peserta didik terhadap pendekatan CTL, dalam kegiatan pembelajaran IPA di SDN Bhakti Winaya Bandung.

2. Analisis Data

Data yang di peroleh dari penelitian tersebut yaitu berupa data hasil tes, observasi, dan lembar tes setelah data-data tersebut terkumpul, selanjutnya dianalisis dan dikelompokkan menjadi data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif, ini berupa hasil belajar siswa yang dapat diukur melalui tes formatif. Sedangkan data kuantitatif ini merupakan data yang diperoleh melalui aktivitas siswa dan kegiatan pembelajaran. Data kuantitatif dapat diukur melalui observasi dan angket.

Analisi Data Kualitatif (lembar tes)

Data kualitatif dalam penelitian ini berupa tes, yang terdiri dari pos-test. Tes ini diberikan diakhir pembelajaran pada setiap siklusnya. Tes ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa didalam pembelajaran dengan menggunakan CTL. Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar, maka tes tersebut diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai = Skor Perolehan %

Skor Maksimum

Rata -rata hitung = Jumlah Nilai % Banyaknya data

Dikutip dari Nurkancana dan Sumartana, (1983) dalam Deni. M (2011:55). Analisis Data Kuantitatif (Observasi dan lembar tes)

1) Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengetahi sejauh mana pemahaman siswa terhadap aspek-aspek CTL setelah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL dan mengetahui keterlaksanaan penerapan aspek-aspek yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran. Observasi ini dilakukan disetiap siklus pembelajaran mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran oleh obsever baik terhadap siswa maupun terhadap guru.


(2)

Adapun setelah data dari hasil observasi tersebut diperoleh, maka selanjutnya adalah mengolah data tersebut dengan menganalisis dan mendeskripsikannya (analisis deskripsi ).

2) Wawancara

Wawancara ini di lakukan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap pendekatan CTL dalam kegiatan pembelajaran. Wawancara ini berisi pernyataan dan tanggapan siswa terhadap penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran IPA di SDN Bhakti Winaya kota Bandung, wawancara di lakukan pada akhir siklus II.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas II SDN Bhakti Winaya Kecamatan Regol Kota Bandung pembelajaran IPA tentang Materi sifat-sifat air dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pembelajaran

Siswa mengikuti pelajaran dengan cukup sungguh-sungguh, dengan respon baik terhadap apa yang telah dikemukakan oleh guru. Selain itu siswa mengerjakan soal dengan baik dengan menggunakan CTL terhadap aktivitas siswa diperoleh hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kepada tujuh komponen utama pembelajaran CTL, yang memuat konstruktivisme yaitu guru menggali pengetahuan awal siswa, Inqiury melalui percobaan langsung siswa dapat membuktikan sifat-sifat air, bertanya bukan terjadi antara siswa dan guru saja tapi dari dan untuk siswa, masyarakat belajar terbentuknya kelompok belajar dan terjalinnya kerja sama, permodelan, refleksi dan penilaian otentik.

Selain itu siswa mengerjakan soal dengan baik. Pada akhir pembelajaran guru mengadakan tes evaluasi. Dari hasil evaluasi didapat peningkatan yang sangat baik di siklus I dan siklus II. Siswa mampu menemukan konsep dengan tahapan yang dibantu oleh guru.

2. Hasil Pembelajaran

Hasil belajar pada siklus I dan II menunjukkan bahwa hasil belajar di siklus I dengan nilai rata-rata 82 yang belum mencapai KKM 19 %. Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu seluruh siswa sudah mencapai 100 % tuntas belajar artinya mencapai target KKM dengan nilai rata-rata 93, Sehingga tujuan pembelajaran yang menekan pada hasil belajar, aktifitas serta kendala-kendala yang dihadapi selama pembelajaran dapat tercapai dengan baik.


(4)

B. Saran

Ada beberapa beberapa yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kwalitas pembelajaran khususnya meningkatkan kreativitas siswa dalam kelas, diantaranya:

1. Pelaksanaan

a. Guru harus mampu memberikan warna dalam setiap pembelajarannya. b. Melakukan berbagai variasi dalam setiap pembelajarannya.

c. Guru hendaknya tanggap terhadap sesuatu permasalahan yang terjadi di dalam kelasnya.

d. Mengkondisikan kelas pada suasana siap belajar dengan memberikan motivasi dan dorongan secara berkesinambungan.

e. Saran pembelajaran atau alat bantu yang harus dipersiapkan dengan baik.

2. Hasil pembelajaran

a. Harus selalu melaksanakan postes atau tes akhir. Agar penguasaan siswa terhadap materi dapat diketahui dan memberikan pelajaran rumah untuk melatih kebiasaan kepada siswa agar mau mengulangi pelajaran di rumah. b. Apabila proses pembelajaran ingin berhasil sesuai dengan apa yang kita

harapkan, maka guru harus mempunyai kreativitas dalam persiapan mengajar, pemilihan metode yang tepat serta pandai dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas.

c. Dari beberapa saran trsebut di atas, hal-hal yang terpenting dalm pembelajaraan kontekstual ini adalah membentuk siswa untuk mampu menemukan konsepnya sendiri, membangun kreativitas serta mengoptimalkan kemampuan siswa.

(1) Bagi siswa diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk dapat meningkatkan hasil belajar.

(2) Bagi guru, Penelitian ini terbuktikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, motivasi dan perhatian siswa terhadap pembelajaran. Saran dari peneliti diharapakan agar lebih banyak metode yang diterapkan sehingga tidak selalu metode ceramah atau memintak siswa merangkum pelajaran


(5)

dari buku yang telah disediakan sekolah. Disamping itu guru dapat mengembangkan pula dari aspek afektif untuk membentuk karakter siswa sehingga tidak selalu terpaku pada aspek kognitif saja.

(3) Bagi sekolah, diharapkan penelitian dengan menggunakan metode inquiry dapat memberikan manfaat, konstribusi dan sumbangan bagi pendidik di sekolah dasar oleh karena itu pihak khususnya kepala sekolah dapat memberikan dorongan dan fasilitas pada guru untuk mengembangkan metode tersebut serta yang lainnya agar lebih baik lagi diterapkan dalam pembelajaran IPA. Dapat memotivasi guru meningkatkan kemampuan profesinya dengan memfasilitasi pelatihan atau diklat yang menunjang.

(4) Bagi peneliti lainnya, penelitian ini hanya terbatas pada hasil belajar siswa. Peneliti menyarankan agar peneliti lainnya diharapkan dapat lebih mengembangkan dalam meneliti aktivitas siswa, dan mengemas lebih menarik lagi metode tersebut agar siswa lebih antusias lagi pada saat pembelajaran.


(6)

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2008).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasional. (2002) Pendekatan Contekstual Learning. Jakarta: Ditjen

Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Dasar. Depdikbud, (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Depdikbud, Jakarta. Depdiknas. (2006). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Dharma, (2010). Contextual Teaching and Learning. Rayasa Research and Training. UPI. Bandung.

Djumhana, (2011). Prinsip pembelajaran IPA yang menyenangkan: Workhsop pedagogik praktis yang berkualitas. Bandung : Rizqi Press.

Guritningsih, Hanurani, L., Efendi, S., & Pramono, B. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam Paket A Tingkatan II Derajat Dasar. Jakarta.

Hanafiah, (2010). Konsep Dasar PTK dan model pembelajaran. FKIP.UNINUS Bandung. Hermawan, Asep Heri,dkk (2007) Pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Jakarta dan

pembelajaran Jakarta Universitas Terbuka.

Kasbolah, K.(1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang: Depdikbud.

Mulyasa, (2007). Sebuah Panduan Praktis Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Nurhadi dan Senduk, A.G. (2003). Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Sagala Syaiful (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta Bandung.

Sudjana, (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Rosda. Bandung. Wardani, et. Al. (2007). Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Universitas Terbuka.

Widodo, A, Sri Wuryastuti, Margaretha. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI press.