PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PLP TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT SURVEY DAN PEMETAAN DI SMK NEGERI 6 BANDUNG.

(1)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Rumusan Masalah ... 3

1.5 Penjelasan Istilah ... 4

1.6 Tujuan Penelitian ... 5

1.7 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESA 2.1 Kajian Teori ... 8

2.1.1 Persepsi ……….. 8

2.1.2 Prestasi Belajar………... 17

2.2 Kajian Penelitian Sebelumnya ... 27

2.3 Asumsi (Kerangka Teoritis) ... 28

2.4 Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.2 Jenis Penelitian ... 30

3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian ……… 31

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 35

3.6 Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data ... 55

4.1.1 Gambaran Umum Variabel X ……… ... 56


(2)

v

4.2 Persyaratan Analisis Statistik ... 62

4.2.1 Uji Normalitas……… ... 62

4.2.2 Uji Homoginitas... ... 64

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 64

4.3.1 Analisis Korelasi……… ... 65

4.3.2 Uji Hipotesis Penelitian... ... 66

4.3.3 Koefisien Determinasi... 67

4.4 Pembahasan Penelitian... 67

4.4.1 Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru PLP (Variabel X)……… ... 68

4.4.2 Prestasi Belajar Siswa (Variabel Y)... . 70

4.4.3 Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru PLP terhadap Prestasi Belajar Siswa... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... ... 74

5.2 Saran... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(3)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kajian Hasil Penelitian Empirik ... 27

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian ... 35

Tabel 3.3 Skala Likert ... 37

Tabel 3.4 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi ... 48

Tabel 3.5 Daftar Analisis Varians untuk Regresi Sederhana ... 53

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel X ... 56

Tabel 4.2 Uji Kecenderungan Variabel X ... 58

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Y ... 60


(4)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel... 32 Gambar 3.2 Paradigma Penelitian ... 33 Gambar 4.1 Gambar Histogram Penyebaran Skor Variabel X ... 57 Gambar 4.2 Diagram Pie Prosentase Uji Kecenderungan Variabel X ... 58 Gambar 4.3 Diagram Penyebaran Variabel X per Aspek ... 59 Gambar 4.4 Gambar Histogram Penebaran Skor Variabel Y ... 60 Gambar 4.5 Diagram Pie Prosentase Uji Kecenderungan Variabel Y ... 61 Gambar 4.6 Grafik Penyebaran Skor Variabel X ... 63 Gambar 4.7 Grafik Penyebaran Skor Variabel Y ... 63


(5)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Uji Coba ... 78

Lampiran 2 Angket Uji Coba ... 81

Lampiran 3 Uji Validitas Instrumen Uji Coba Variabel X ... 84

Lampiran 4 Uji Reliabilitas Instrumen Uji Coba Variabel X ... 88

Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 94

Lampiran 6 Angket Penelitian ... 97

Lampiran 7 Distribusi Data Hasil Penyebaran Penelitian Variabel X ... 100

Lampiran 8 Data Prestasi Belajar Variabel Y ... 102

Lampiran 9 Konversi Z-score dan T-score Variabel X dan Variabel Y .... 104

Lampiran 10 Uji Normalitas Variabel X ... 111

Lampiran 11 Uji Normalitas Variabel Y ... 116

Lampiran 12 Analisis Korelasi Variabel X dan Variabel Y, Perhitungan Koefisien Determenasi dan Pengujian Hipotesis... 120

Lampiran 13 Uji Homogenitas Variabel X dan Variabel Y ... 127

Lampiran 14 Uji Kecenderungan dan Persentase Variabel X dan Variabel Y ... 136

Lampiran 15 Tabel Statistika (z dan t table, r product moment, dan Chi-kuadrat)... 147

Lampiran 16 Surat-surat Administrasi Penelitian ... .... 152


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Program Latihan Profesi (PLP) adalah salah satu mata kuliah yang bertujuan untuk melatih keterampilan mahasiswa sebagai upaya membina calon guru dan tenaga kependidikan profesional yang bertanggung jawab dan disiplin. Di dalam pelaksanaannya, mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman kependidikan secara aktual di lapangan, sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional. Pengalaman yang dimaksud meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik.

Keterampilan mengajar guru PLP, didasari oleh apa yang ia dapat selama proses belajar di UPI. Baik itu dari Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar (MKPBM), Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK), Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) dan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Akan tetapi tidak semua guru PLP memiliki keterampilan mengajar yang sama, dikarenakan oleh beberapa hal, diantaranya: bakat keterampilan mengajar setiap guru PLP, perbedaan tingkat kesiapan guru PLP dalam menghadapi proses kegiatan belajar mengajar itu sendiri, kepercayaan diri, kesadaran dan tanggung jawab sebagai seorang guru PLP.

Keberhasilan suatu kegiatan belajar mengajar dan prestasi belajar siswa tergantung pada banyak faktor. Salah satunya adalah keterampilan mengajar guru


(7)

dalam kelas. Melalui penguasaan dan keterampilan mengajar guru yang baik, seorang guru akan mampu menciptakan situasi, kondisi, dan lingkungan belajar yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara optimal yang pada akhirnya akan memperoleh prestasi belajar yang optimal pula.

Menjadi guru PLP bukan merupakan hal yang mudah, baik yang dirasakan oleh guru PLP maupun murid itu sendiri. Adanya guru PLP yang mengajar di sekolah, maka perlu bagi siswa untuk beradaptasi kembali yang tidak menutup kemungkinan cara mengajarnya berbeda dengan guru sebelumnya. Pengamatan di SMKN 6 Bandung memperlihatkan bahwa persepsi siswa pada awal pertemuan sangat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari antusiasme siswa saat mengikuti pelajaran. Selain itu pada akhir semester, nilai rapor siswa berada pada tingkat yang memuaskan. Hal ini terlihat dari beragamnya nilai rapor siswa terutama didominasi nilai baik, meskipun ada pula yang kurang memuaskan.

Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru PLP terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Diklat Survey dan Pemetaan di SMK Negeri 6 Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengemukakan identifikasi masalah sebagai langkah untuk memperjelas arah penelitian, yaitu :


(8)

1. Ada sebagian guru PLP yang tidak mempunyai kepercayaan diri yang tinggi pada saat memberikan materi kepada siswa.

2. Guru PLP dalam melaksanakan tugasnya kurang mempunyai kesadaran dan tanggung jawab.

3. Adanya perbedaan penguasaan keterampilan mengajar guru PLP di dalam kelas.

4. Adanya perbedaan tingkat kesiapan guru PLP dalam menghadapi proses kegiatan belajar mengajar itu sendiri.

5. Adanya perbedaan metode pendekatan kepada setiap siswa yang dilakukan oleh guru PLP.

6. Adanya persepsi siswa yang berbeda-beda terhadap guru PLP di SMK Negeri 6 Bandung.

7. Adanya perbedaan tingkat kemampuan siswa dalam menangkap materi yang disampaikan oleh guru PLP.

8. Adanya prestasi belajar siswa yang beragam pada mata diklat survey dan pemetaan.

1.3 Batasan Masalah

Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Keterampilan mengajar guru PLP yang diamati dibatasi pada guru yang

mengajar pada mata diklat survey dan pemetaan.

2. Prestasi belajar siswa yang dianalisis adalah nilai rapor pada mata diklat survey dan pemetaan semester II di SMK Negeri 6 Bandung.


(9)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah penelitiannya adalah :

“Seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Bandung ?”

1.5 Penjelasan Istilah

Istilah-istilah yang memungkinkan salah tafsir perlu ditegaskan batasan-batasan masalah kerangka acuan penelitian ini dalam masalah yang perlu diteliti pada dasarnya dapat dilihat atau dicerminkan dalam definisi yang ditetapkan dan digunakan. (John. W. West, 1982: 78)

Istilah-istilah yang digunakan dalam judul yang peneliti ajukan : 1. Persepsi

Persepsi adalah suatu jiwa unit organisasi dan interpretasi kesan-kesan yang timbul dan merupakan hasil kerja indera, sehingga individu menyadari kenyataan-kenyataan yang ada di sekitarnya (Nanang Kusmiadi, 1999: 12) 2. Keterampilan mengajar guru PLP

Keterampilan mengajar guru PLP adalah tindakan nyata dan dapat diamati yang ditampilkan oleh seorang guru PLP dalam membantu siswa mencapai tujuan belajar (Jaka Herwandi, 2000: 5)


(10)

3. Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP

Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP merupakan pendapat dan kesan siswa terhadap tindakan nyata yang ditampilkan oleh guru PLP dalam kegiatan belajar mengajar di kelas berkenaan dengan keterampilan mengajarnya.

4. Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar siswa adalah hasil yang telah dicapai seseorang yang telah mengikuti kegiatan belajar (Mohamad Ali, 1982: 62)

Dalam penelitian ini, prestasi belajar siswa yang dinyatakan dalam nilai rapor siswa kelas X pada mata diklat survey dan pemetaan semester II.

1.6 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Tujuan umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi yang jelas mengenai pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP terhadap prestasi belajar siswa di SMK Negeri 6 Bandung.

2. Tujuan khusus

a. Mendapatkan gambaran mengenai persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP di SMK Negeri 6 Bandung.


(11)

b. Mendapatkan gambaran mengenai prestasi belajar siswa di SMK Negeri 6 Bandung.

c. Mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan menagajar guru PLP terhadap prestasi belajar siswa di SMK Negeri 6 Bandung.

1.7 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP terhadap prestasi belajar siswa di SMK Negeri 6 Bandung. Untuk itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam peningkatan pencapaian tujuan belajar.

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi banyak pihak, anatara lain :

1. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh keterampilan guru PLP mengajar terhadap prestasi belajar siswa. Disamping itu, peneliti akan memperoleh pengalaman dalam memecahkan masalah pendidikan.

2. Bagi calon guru PLP

Diharapkan dapat memberikan informasi kepada calon guru PLP Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung, untuk menguasai bekal pengetahuan yang menunjang dalam kegiatan PLP.


(12)

3. Bagi sekolah yang diteliti

Diharapkan dengan diketahuinya keterampilan mengajar guru PLP dari persepsi siswa di sekolah tersebut, maka selanjutnya dapat dilakukan pengarahan dalam pembinaan guru PLP agar lebih profesional.

4. Bagi penelitian-penelitian lebih lanjut

Sebagai bahan kajian bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterampilan mengajar guru PLP terhadap aspek lainnya, misalnya dengan motivasi belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan lain sebagainya.


(13)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini dilakukan di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Bandung, Jl. Soekarno Hatta - Riung Bandung 40295.

Untuk mengetahui waktu yang diperlukan dalam penelitian dan bagaimanakah penelitian itu dilaksanakan diperlukan adanya jadwal penelitian. Mardalis (1990 : 90) menyatakan bahwa, : “Jadwal penelitian diperlukan agar dapat diketahui berapa lama penelitian itu dilakukan, dan dalam waktu sekian langkah-langkah apa yang dilakukan serta kegiatan-kegiatan macam apa yang dilakukan dalam waktu-waktu tertentu yang perlu dijadwalkan tersebut”.

3.2 Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada”.

Dari uraian tersebut maka jenis penelitian ini cocok untuk mengungkapkan dan memecahkan permasalahan yang sedang diteliti. Penulis berusaha memperoleh gambaran tentang “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru PLP terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Diklat Survey


(14)

dan Pemetaan di SMK Negeri 6 Bandung.” Dan dari data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan diambil kesimpulannya.

3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian

Jika ada pertanyaan tentang apa yang anda teliti?, maka jawabannya adalah berkenaan dengan variabel penelitian. Menurut Sugiyono (2007 : 60) variabel penelitian pada dasarnya adalah “ Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Variabel secara sederhana dapat diartikan sebagai ciri dari individu, objek, gejala, peristiwa yang dapat diukur secara kuantitatif maupun kualitatif. (Sudjana, 1997:23).

Menurut hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain, variabel dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Variabel bebas (independent) yaitu variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

2. Variabel terikat (dependent) yaitu variabel yang timbul akibat variabel bebas.

Jumlah variabel dalam suatu penelitian tergantung kepada luas dan sempitnya penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :

1. Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP sebagai variabel bebas ( X )


(15)

2. Prestasi belajar siswa sebagai variabel terikat ( Y )

Hubungan antar kedua variabel diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1

Hubungan Antar Variabel

Pola hubungan antar variabel yang akan diteliti secara sederhana disebut sebagai paradigma penelitian. Menurut Sugiyono (2007 : 66) paradigma diartikan sebagai : ” Pola pikir yang menunjukan hubungan antar variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan “.

Berdasarkan hal tersebut, maka gambaran alur pemikiran yang penulis buat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel X

Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru PLP

Konstuktif

Variabel Y

Prestasi Belajar Siswa


(16)

= Proses Penelitian = Lingkup Penelitian

= Feed back = Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y Gambar 3.2

Paradigma Penelitian

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007 : 66). Sedangkan

Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan

Temuan Penelitian

Pembahasan

( Variabel X )

Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru

PLP

Aspek yang diungkap :

• Pendapat dan kesan tentang kemampuan membuka pelajaran • Pendapat dan kesan tentang

sikap guru dalam proses belajar mengajar

• Pendapat dan kesan tentang penguasaan materi pelajaran • Pendapat dan kesan tentang

kemampuan mengelola kelas dan disiplin

• Pendapat dan kesan tentang penggunaan media belajar • Pendapat dan kesan tentang

evaluasi

• Pendapat dan kesan tentang kemampuan menutup pelajaran

( Variabel Y )

Prestasi Belajar Siswa

Kesimpulan dan Saran-saran


(17)

Sudjana (1997 : 5) menyatakan, “Populasi adalah semua nilai yang mungkin, hasil hitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari suatu karakteristik tertentu mengenai objek dengan lengkap dan jelas, yang ingin dipelajari sifat-sifatnya dalam suatu kegiatan penelitian.”

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda alam lain yang meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik yang sama dengan populasi.

Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah Siswa/i kelas X jurusan Teknik Bangunan di SMKN 6 Bandung yaitu kelas X TKK 1, X TKK 2, X TGB 1, X TGB 2, dan X TGB 3. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik simple random sampling.

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Penelitian

KELAS JUMLAH POPULASI

X TKK 1 30 orang

X TKK 2 30 orang

X TGB 1 30 orang

X TGB 2 30 orang

X TGB 3 30 orang

TOTAL 150 orang

(Sumber : TU SMKN 6 Bandung)

Dalam menentukan jumlah sampel, semakin besar jumlah sampel mendekati jumlah populasi maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi, dan sebaliknya. Dengan menggunakan Nomogram Harry King bila populasi 150, kepercayaan sampel dalam mewakili populasi 95%, maka jumlah sampelnya


(18)

sekitar 64% dari populasi. Jadi 0,64 x 150 x 1,195 = 114,72 ≈ 119 orang, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.2

Jumlah Sampel Penelitian

KELAS JUMLAH SAMPEL

X TKK 1 24 orang

X TKK 2 24 orang

X TGB 1 24 orang

X TGB 2 23 orang

X TGB 3 24 orang

TOTAL 119 orang

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Sugiyono (2007 : 193) menyatakan : ”Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi data hasil penelitian, yaitu : kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.”

Ada berbagai jenis teknik pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara/teknik.

Dilihat dari setting-nya, data dapat diperoleh pada setting alamiah (natural setting) dan eksperimen (di laboratorium). Bila dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dilakukan dengan sumber primer (data langsung) dan sumber sekunder (data tidak langsung, misalnya lewat orang lain atau dokumentasi). Dan dilihat dari cara/teknik yang dilakukan, data diperoleh dengan wawancara (interview), angket (questioner), dan pengamatan (observasi).


(19)

Pengumpulan data yang dilakukan dalam desain penelitian ini adalah dengan :

1. Angket atau kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data paling efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. (Sugiyono, 2007 : 199)

Dalam penelitian ini, jenis pertanyaan yang digunakan pada angket adalah pertanyaan tertutup, dimana responden hanya memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang tersedia. Adapun skala penilaian yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari skala Likert yang digunakan setiap item mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dan untuk pemberian skor dengan rentang bobot nilai 1-5. Dengan ketentuan sebagai berikut :


(20)

Tabel 3.3

Pemberian Skor dalam Skala Likert Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Item (+) Item (-)

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

(Sumber : Sugiyono, 2007:135)

2. Dokumentasi, Suharsimi, A (2002 : 206) menyatakan bahwa : “ Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya “.

Suharsimi, A (2002 : 136) menyatakan, “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah: angket, ceklis (check-list) atau daftar rentang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan”. Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah angket untuk variabel X dan dokumentasi (daftar nilai) untuk variabel Y.

Agar data yang dihasilkan mempunyai akurasi yang tinggi maka perlu dilakukan pengujian pada instrumen penelitian. Pengujian ini berhubungan


(21)

dengan validitas dan realibilitas instrumen penelitian. Berikut cara pengujian validitas dan realibilitas dari instrumen penelitian yang dilakukan penulis :

1. Uji Validitas

Menurut Suharsimi, A (2002 : 144), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Validitas terdiri dari : a. Validitas isi

Validitas isi berhubungan dengan ketepatan instrument ditinjau dari segi materi atau aspek yang menjadi tujuan tersebut.

b. Validitas konstruksi

Validitas konstruksi berhubungan dengan aspek psikologi, seperti sikap, kepribadian, bakat, minat dan sebagainya.

Rumus yang dapat digunakan untuk mengukur validitas sebuah instrumen adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson :

} Y) ( Y }{(n X) ( X {n Y) X)( ( XY n r 2 2 2 2 xy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑

= (Sugiyono, 2007:213)

dimana :

rxy = koefisien korelasi butir

ΣX = jumlah skor tiap item yang diperoleh responden

ΣY = jumlah skor total item yang diperoleh responden n = jumlah responden


(22)

Harga rxy tersebut menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. Selanjutnya rxy hitung tersebut dibandingkan dengan r tabel. Jika rxy hitung > r tabel, maka item tersebut dinyatakan valid.

Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi taraf signifikansi, maka item pertanyaan atau pernyataan diuji ke dalam rumus t, dengan rumus :

2 r 1

2 n r t

− −

= (Sugiyono, 2007:215)

dimana :

t = uji signifikansi korelasi n = jumlah responden r = koefisien korelasi

Selanjutnya t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel, maka item tersebut dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas atau derajat konsistensi/keajegan pada penelitian ini berarti bahwa alat ukur yang dipergunakan secara konstan memberikan hasil yang sama dalam interval waktu tertentu.

Menurut Suharsimi, A (2002 : 154), “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Derajat reliabilitas suatu instrument dapat dilakukan dengan melakukan tes tunggal. Tes tunggal yang biasa digunakan, yaitu :


(23)

a. Teknik belah dua

Teknik ini membagi dua seluruh item menjadi dua kelompok yang sebanding. Dengan demikian terdapat dua kelompok distribusi skor untuk sekelompok responden.

b. Reliabilitas non belah dua

Teknik ini membagi instrument menurut banyaknya item (soal) yang disjikan, yaitu dengan cara menganalisis masing-masing butir soal.

Untuk menguji reliabilitas dengan alat ukur angket, digunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu :

Rumus Alpha Cronbach :         −       − = 2 t 2 b 11 δ Σδ 1 1 k k

r (Sugiyono, 2007 : 282)

dimana :

r11 = reliabilitas internal seluruh instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

2

b

δ pi = jumlah varian butir 2

t

δ = varian total

Harga r11 yang diperoleh kemudian di berikan interpretasi berdasarkan tabel kriteria penafsiran berikut ini :

r ll < 0,199 : Reliabilitas sangat rendah 0,20 – 0,399 : Reliabilitas rendah

0,40 – 0,599 : Reliabilitas sedang 0,60 – 0,799 : Reliabilitas tinggi


(24)

0,80 – 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi

(Sugiyono, 2007 : 216)

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul perlu diolah atau dianalisis secara statistik untuk menguji hipotesis yang diajukan serta menarik kesimpulan dari penelitian yang dibuat. Berikut langkah-langkah yang dilakukan sebelum data diolah :

1. Persiapan. Kegiatan dalam langkah persiapan ini meliputi : a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.

b. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrument pengumpul data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrument barangkali ada yang terlepas atau sobek).

c. Mengecek macam isian data

2. Tabulasi. Kegiatan tabulasi ini antara lain :

a. Memberi skor setiap item jawaban pada kuesioner responden.

b. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisa yang akan digunakan.

c. Memberi kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer.


(25)

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data diperlukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Hal ini penting diketahui untuk menentukan jenis metode statistik yang digunakan. Jika data tersebut berdistribusi normal, digunakan metode statistik parametrik. Sedangkan jika data tersebut berdistribusi tidak normal maka digunakan statistik non parametrik.

Berikut ini adalah prosedur/langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas :

1. Menentukan rentang skor ( R ) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil 2. Menentukan banyaknya kelas interval ( BK ) dengan rumus :

BK = 1 + 3,3 log n ( Sudjana, 1996 : 47 ) N = banyaknya data

3. Menentukan panjang kelas interval ( P ) dengan rumus :

kelas banyak

rentang

P= ( Sudjana, 1996 : 47 )

4. Membuat daftar distribusi frekuensi

5. Menghitung rata-rata skor ( mean ) dengan rumus :

i i i f

x f X

∑ ∑

= ( Sudjana , 1996 : 67 )

6. Menentukan simpangan baku ( SD ) dengan rumus :

SD =

1 )

( 2

− −

∑ −

n X X fi i

( Sudjana, 1996 : 95 )


(26)

8. Menentukan Z-skor dengan rumus : Z =

baku simpangan

mean kelas batas

9. Menentukan batas luas interval dengan menggunakan “ luas daerah di bawah lengkung normal dari 0 ke Z “

10.Menentukan Luas kelas interval ( L ), dengan mengurangi luas Z oleh luas Z yang berdekatan jika tandanya sama, sedangkan jika tandanya berbeda maka ditambahkan.

11.Menentukan frekuensi yang diharapkan ( Ei ), dengan cara mengalikan luas tiap kelas interval dengan jumlah sampel ( n )

Ei = n x L

12.Menghitung besarnya distribusi chi-kuadrat dengan rumus :

=

= k

1

i i

2 i i 2

E ) E (f

X ( Sudjana, 1996 : 273 )

Kriteria pengujian adalah : jika χ2hitung < χ2tabel dengan derajat kebebasan ( dk = d – 3 ) dengan tarap nyata α = 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal. Dan jika χ 2hitung > χ

2

tabel, maka data yang diperoleh berdistribusi tidak normal.

2. Uji Kecenderungan dan Persentase Perolehan Skor

Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum kedua variabel. Langkah yang dilakukan yaitu dengan cara menaksir rata-rata skor yang diperoleh dibandingkan dengan skor ideal untuk selanjutnya interval skor yang didapatkan kemudian dikategorikan dalam interpretasi tertentu.


(27)

Rumus yang digunakan dalam klasifikasi skor adalah sebagai berikut : X + 1,5 (Si) > µ = sangat tinggi

X + 0,5 (Si) < µ > X + 1,5 (Si) = tinggi X - 0,5 (Si) < µ > X + 0,5 (Si) = sedang X - 1,5 (Si) < µ > X - 0,5 (Si) = rendah

µ < X - 1,5 (Si) = sangat rendah Dengan ketentuan :

X max = skor maksimum / tertinggi X min = skor minimum / terendah Rata – rata ideal (X) =

2

min) X max

(X +

Standar deviasi ideal (Si) =

6

min) X max

(X −

Sedangkan untuk menghitung persentase perolehan skor variabel X dan variabel Y digunakan rumus :

% 100 x N fo P=

dimana :

P : persentase jawaban fo : jumlah skor yang muncul

N : jumlah skor total / skor ideal (Ali, M, 1987 : 84) Persentase jawaban yang diperoleh kemudian diinterpretasikan melalui interval berikut ini :


(28)

90 % - 100 % : sangat baik 61 % - 89 % : baik

50 % - 60 % : cukup 35 % - 49 % : kurang baik Kurang dari 35 % : sangat kurang baik

3. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menguji bahwa semua sampel memang berasal dari populasi yang sama. Pengujian homogenitas variansi dapat dilakukan menggunakan Uji Barlett.

Langkah pertama yaitu pengelompokan sampel. Dalam penelitian ini, sampel dikelompokan menjadi 2 kelompok sampel berdasarkan program keahlian masing-masing responden, yaitu :

I. Kelas X Teknik Konstruksi Kayu, yaitu responden 1 – 30 II. Kelas X Teknik Gambar Bangunan, yaitu responden 31 - 75

Langkah selanjutnya yaitu :

a. Membuat tabel skor variabel dari ke-dua kelompok sampel

Ni ΣXi ΣXi² (Σxi)²

b. Menghitung varian (Si²) tiap kelompok sampel

) 1 (

)

( 2

− − Σ =

n X Xi Si


(29)

NO KELOMPOK dk Si² log.Si² dk.Si² dk.log.Si² ...

...

d. Menghitung nilai Barlett (B)

1. Menghitung variansi gabungan dari semua sampel

) 1 ( . ) 1 ( ] ) 1

[( 2 2

− Σ Σ = − Σ − Σ = Ni Si dk Ni Si Ni Si

Harga satuan B’

1) − Ν ( Σ =(logSi²). ι

B'

(Sudjana, 1989 : 263) 2. Menghitung harga chi-kuadrat (χ2)

}] log . { ' [ 10 ln }] log ). 1 { ' [ 10 ln 2 2 2 Si dk B Si Ni B ∑ − = − ∑ − = Χ

(Sudjana, 1989 : 263)

Kriteria pengujian adalah : jika χ2hitung < χ2tabel dengan derajat kebebasan (dk) dan tarap nyata α = 0,05 maka hal ini menunjukan bahwa sampel tersebut homogen.

4. Menghitung Koefisien Korelasi dan Keberartian Korelasi

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel. Jika data yang ada berdistribusi normal maka rumus yang digunakan adalah Koefisien Korelasi Product Moment dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut :


(30)

) Y) ( Y )(N X) ( X (N Y) X)( ( XY N r 2 2 2 2 xy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑

= (Sugiyono, 2007:213)

Sedangkan jika data yang ada berdistribusi tidak normal, maka pengolahan data dilakukan dengan statistik non parametrik. Rumus yang digunakan ialah Koefisien Korelasi Rank Spearman, dengan rumus sebagai berikut :

1) n(n b 6 1 2 2 i − ∑ − =

ρ (Sugiyono, 2007:229)

dimana :

ρ = koefisien korelasi Rank Spearman

bi = Jumlah beda ranking antara variabel X dan Y yang dikuadratkan

n = jumlah responden

Keberartian korelasi dimaksudkan untuk mengetahui berarti atau tidaknya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, harga koefisien korelasi biasanya berkisar antara +0,00 s/d 1,00, tanda (+) berarti menunjukan arah hubungan positif, tanda (–) menunjukan arah hubungan negatif.

Harga koefisien korelasi yang diperoleh kemudian dikonsultasikan berdasarkan tabel kriteria interpretasi sebagai berikut :


(31)

Tabel 3.4

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199

0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat (Sumber : Sugiyono, 2007:216)

Koefisien positif berarti individu yang memperoleh skor tinggi pada suatu variabel, akan tinggi pula skornya pada variabel lain yang dikorelasikan. Sebaliknya individu yang mendapatkan skor rendah pada suatu variabel, akan rendah pula skor pada variabel yang lain. Sedangkan koefisien negatif berarti individu yang mendapat skor tinggi pada suatu variabel, akan mendapat skor rendah pada variabel lain yang dikorelasikan dan sebaliknya individu yang mendapatkan skor rendah pada suatu variabel, akan tinggi pada variabel lain.

5. Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi atau koefisien penentu dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Koefisien Determinasi ( KD ) yaitu sebagai berikut :

KD = r2 x 100% (Sudjana, 1996 : 369 )

dimana :

KD = Koefisien determinasi r2 = Kuadrat koefisien korelasi

Harga Koefisien Determinasi ini menunjukan besarnya pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y.


(32)

6. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Ha) dapat digunakan rumus sebagai berikut :

2 r 1

2 n r t

− −

= ( Sudjana, 1996 : 380 )

Hipotesis penelitian :

Ho : “Tidak ada pengaruh yang positif dan berarti antara persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat Survey dan Pemetaan di SMK Negeri 6 Bandung “.

Ha : “Terdapat pengaruh yang positif dan berarti antara persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat Survey dan Pemetaan di SMK Negeri 6 Bandung”.

Hipotesis statistik :

Ho : r = 0, --- sama dengan nol, berarti tidak ada pengaruh. Ha : r > 0, --- lebih besar (+) dari nol, berarti ada pengaruh. Dengan r = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.

Dengan tingkat signifikansi dan dk tertentu, dengan kriteria pengujian Ha diterima jika harga t hitung > t tabel atau Ho diterima jika t hitung < t tabel.


(33)

7. Analisis Regresi

a) Perhitungan Regresi Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (variabel Y) dapat diprediksikan melalui variabel independen atau prediktor (variabel X) melalui persamaan regresi sederhana. Hal ini dilakukan untuk mengetahui naik atau turunya harga variabel dependen apabila variabel independennya di tingkatkan atau diturunkan (dimanipulasi).

Persamaan regresi linear sederhana yang digunakan adalah dengan persamaan umum sebagai berikut :

bX a

Yˆ = + (Sugiyono, 2007 : 244)

dimana :

Yˆ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b =Angka arah atau koofisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Untuk mencari a dan b digunakan rumus sebagai berikut :

2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 ) ( ) . )( ( ) )( ( X X n Y X X X Y a Σ − Σ Σ Σ − Σ Σ = 2 1 2 1 1 1 1 1 ) ( ) )( ( . X X n Y X Y X n b Σ − Σ Σ Σ − Σ


(34)

b) Uji Linieritas dan Keberartian Regresi

Uji linieritas dan keberartian regresi dimaksudkan untuk menguji apakah persamaan regresi yang telah dihitung dapat diterima atau tidak keberadaannya, karena diketahui bahwa tidak semua data itu berbentuk linier. Adapun langkah selanjutnya dalam menguji kelinieran dan keberartian regresi yaitu dengan bantuan daftar analisis varians.

Berikut langkah perhitungan dan rumus yang digunakan :

1. Untuk uji kelinieran, data X yang sama perlu dibuat dalam kelompok yang sama, pasangan seperti itu dapat disusun ke dalam tabel berikut ini :

X Y

X1 X1

. n1 X1

X2

.. n2 .X2

Xk

.. nk

.Xk

Y11 Y12 . ..Y1n1 Y21 . ..Y2n2

Yk1 .Yknk


(35)

Dengan menggunakan data yang telah disusun dalam tabel di atas, uji kelinieran dapat dilakukan dengan menghitung jumlah kuadrat-kuadrat (JK) yang disebut sumber variansi. Sumber variansi yang perlu dihitung adalah jumlah kuadrat-kuadrat (JK) total, regresi (a), regresi (b/a), Residu/sisa, tuna cocok dan kekeliruan (galat) yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

a. Menghitung jumlah kuadrat total JK (T) = ∑Y2

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi a (JKa) JK(a) =

( )

n Y 2

c. Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a (JK(b/a)) dengan rumus : JK(b/a) = b

(

)( )



 

 ∑ ∑

− ∑

N Y X XY

d. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKr) dengan rumus : JK(s) = ∑Y2 − JKa ─ JK(b/a)

e. Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan (JKG) dengan rumus:

JK(G) = 

  

 ∑

∑ ∑

N Y Y

2 2 ( )

f. Menghitung jumlah kuadrat ketidakcocokan dengan rumus : JKTC = JK(s) – JK(G)

g. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat (RJK) dengan langkah perhitungan sebagai berikut :


(36)

a) RJK (a) = JK (a)

b) RJK (b/a) = Sreg2 = JK (b/a) c) RJK (T) = JK (T)

d) RJK (S) = Sres2 = 2 ) ( − n S JK

e) RJK (G) = Se2 =

k n G JK − ) (

f) RJK (TC) = STC2 =

2 ) ( − K TC JK

Semua besaran di atas dapat diperoleh dalam daftar Analisis Varians (ANAVA), sebagai berikut :

Tabel 3.5

Daftar Analisis Varians Untuk Regresi Sederhana

Sumber Variasi dk JK KT F

Total n 2

i Y ∑ 2 i Y ∑ - Regresi (a) Regresi (b/a) Residu 1 1 n-2 /n Yi) (∑ 2

JK(b/a) JKreg =

^ 2 res (Yi Yi)

JK =∑ −

/n Yi) (∑ 2

JK(b/a) S2reg =

2 n Yi) (Yi S ^ 2 res 2 − − ∑ = res 2 reg 2 S S Tuna cocok Kekeliruan k-n n-k JK(TC) JK(E) 2 k JK(TC) S2TC

− =

k n JK(E) S2e

= 2e

TC 2

S S


(37)

Kriteria pengujian linearitas apabila Fhitung > F (1- α) (k-2, n-k) persamaan tersebut merupakan regresi linier. Jika terjadi sebaliknya perhitungan dilanjutkan dengan regresi non-linier dengan hipotesis bentuk regresi linier melawan bentuk regresi non-linier.


(38)

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian yang berjudul: “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru PLP terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Diklat Survey dan Pemetaan di SMK Negeri 6 Bandung”, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran umum untuk persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP (Variabel X) diperoleh bahwa persentase persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP yang telah dilaksanakan adalah sebesar 78,04% dalam kategori baik.

2. Gambaran umum untuk prestasi belajar siswa pada mata diklat pengujian bahan bangunan di SMKN 6 (Variabel Y) diperoleh bahwa persentase prestasi belajar siswa adalah sebesar 79,40% dalam kategori baik.

3. Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP (Variabel X) terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat Survey dan Pemetaan di SMKN 6 Bandung (Variabel Y) adalah sebesar 28,28% dan sisanya sebanyak 71,72% merupakan pengaruh dari faktor-faktor lain terhadap prestasi belajar yang diperoleh siswa.


(39)

75 5.2 Saran

Atas dasar hasil penelitian ini, Penulis menyampaikan beberapa saran sebagai masukan yang diharapkan dapat bermanfaat. Adapun saran-saran yang Penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Siswa hendaknya mampu menumbuhkan persepsi yang positif terhadap gurunya yang akan berdampak pada tumbuhnya semangat belajar, sehingga prestasi belajarnya pun akan optimal. Selain itu, siswa perlu meningkatkan prestasi belajarnya dengan cara lebih aktif dan kreatif dalam kegiatan belajarnya di kelas meskipun dalam kegiatan belajarnya siswa perlu beradaptasi kembali dengan guru PLP.

2. Guru PLP diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kualitas mengajarnya pada saat pembelajaran serta lebih memperhatikan siswanya di kelas, dengan kata lain menjadi fasilitator dan mediator yang baik . 3. Bagi pihak sekolah agar dapat lebih memperhatikan kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswanya di kelas, terlebih dengan menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang dalam kegiatan pembelajaran dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan.


(1)

b) Uji Linieritas dan Keberartian Regresi

Uji linieritas dan keberartian regresi dimaksudkan untuk menguji apakah persamaan regresi yang telah dihitung dapat diterima atau tidak keberadaannya, karena diketahui bahwa tidak semua data itu berbentuk linier. Adapun langkah selanjutnya dalam menguji kelinieran dan keberartian regresi yaitu dengan bantuan daftar analisis varians.

Berikut langkah perhitungan dan rumus yang digunakan :

1. Untuk uji kelinieran, data X yang sama perlu dibuat dalam kelompok yang sama, pasangan seperti itu dapat disusun ke dalam tabel berikut ini :

X Y

X1

X1

. n1

X1

X2

.. n2

.X2

Xk

.. nk .Xk

Y11

Y12

. ..Y1n1

Y21

. ..Y2n2

Yk1

.Yknk


(2)

52

Dengan menggunakan data yang telah disusun dalam tabel di atas, uji kelinieran dapat dilakukan dengan menghitung jumlah kuadrat-kuadrat (JK) yang disebut sumber variansi. Sumber variansi yang perlu dihitung adalah jumlah kuadrat-kuadrat (JK) total, regresi (a), regresi (b/a), Residu/sisa, tuna cocok dan kekeliruan (galat) yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

a. Menghitung jumlah kuadrat total JK (T) = ∑Y2

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi a (JKa) JK(a) =

( )

n

Y 2

c. Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a (JK(b/a)) dengan rumus : JK(b/a) = b

(

)( )



 

 ∑ ∑

N Y X XY

d. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKr) dengan rumus : JK(s) = ∑Y2 − JKa ─ JK(b/a)

e. Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan (JKG) dengan rumus:

JK(G) = 

  

 ∑

∑ ∑

N Y Y

2

2 ( )

f. Menghitung jumlah kuadrat ketidakcocokan dengan rumus : JKTC = JK(s) – JK(G)

g. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat (RJK) dengan langkah perhitungan sebagai berikut :


(3)

a) RJK (a) = JK (a)

b) RJK (b/a) = Sreg2 = JK (b/a) c) RJK (T) = JK (T)

d) RJK (S) = Sres2 =

2 ) ( − n S JK

e) RJK (G) = Se2 =

k n G JK − ) (

f) RJK (TC) = STC2 =

2 ) ( − K TC JK

Semua besaran di atas dapat diperoleh dalam daftar Analisis Varians (ANAVA), sebagai berikut :

Tabel 3.5

Daftar Analisis Varians Untuk Regresi Sederhana

Sumber Variasi dk JK KT F

Total n 2

i Y ∑ 2 i Y ∑ - Regresi (a) Regresi (b/a) Residu 1 1 n-2 /n Yi)

(∑ 2

JK(b/a) JKreg =

^ 2

res (Yi Yi)

JK =∑ −

/n Yi)

(∑ 2

JK(b/a) S2reg =

2 n Yi) (Yi S ^ 2 res 2 − − ∑ = res 2 reg 2 S S Tuna cocok Kekeliruan k-n n-k JK(TC) JK(E) 2 k JK(TC) S2TC

− =

k n JK(E) S2e

= 2e

TC 2

S S


(4)

54

Kriteria pengujian linearitas apabila Fhitung > F (1- α) (k-2, n-k) persamaan tersebut merupakan regresi linier. Jika terjadi sebaliknya perhitungan dilanjutkan dengan regresi non-linier dengan hipotesis bentuk regresi linier melawan bentuk regresi non-linier.


(5)

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian yang berjudul: “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru PLP terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Diklat Survey dan Pemetaan di SMK Negeri 6 Bandung”, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran umum untuk persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP (Variabel X) diperoleh bahwa persentase persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP yang telah dilaksanakan adalah sebesar 78,04% dalam kategori baik.

2. Gambaran umum untuk prestasi belajar siswa pada mata diklat pengujian bahan bangunan di SMKN 6 (Variabel Y) diperoleh bahwa persentase prestasi belajar siswa adalah sebesar 79,40% dalam kategori baik.

3. Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru PLP (Variabel X) terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat Survey dan Pemetaan di SMKN 6 Bandung (Variabel Y) adalah sebesar 28,28% dan sisanya sebanyak 71,72% merupakan pengaruh dari faktor-faktor lain terhadap prestasi belajar yang diperoleh siswa.


(6)

75 5.2 Saran

Atas dasar hasil penelitian ini, Penulis menyampaikan beberapa saran sebagai masukan yang diharapkan dapat bermanfaat. Adapun saran-saran yang Penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Siswa hendaknya mampu menumbuhkan persepsi yang positif terhadap gurunya yang akan berdampak pada tumbuhnya semangat belajar, sehingga prestasi belajarnya pun akan optimal. Selain itu, siswa perlu meningkatkan prestasi belajarnya dengan cara lebih aktif dan kreatif dalam kegiatan belajarnya di kelas meskipun dalam kegiatan belajarnya siswa perlu beradaptasi kembali dengan guru PLP.

2. Guru PLP diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kualitas mengajarnya pada saat pembelajaran serta lebih memperhatikan siswanya di kelas, dengan kata lain menjadi fasilitator dan mediator yang baik . 3. Bagi pihak sekolah agar dapat lebih memperhatikan kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswanya di kelas, terlebih dengan menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang dalam kegiatan pembelajaran dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan.


Dokumen yang terkait

Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi

0 11 0

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru dan ‎Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas Xi ‎IPS SMA Negeri 1

0 2 19

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN PADA Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar PKN Pada Siswa SMK Negeri 5 Sukoharjo Tahun 2014.

0 0 16

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA SMK NEGERI 5 Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar PKN Pada Siswa SMK Negeri 5 Sukoharjo Tahun 2014

0 3 17

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekono

0 0 19

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Kemampuan Awal Siswa Dalam Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Di S

0 1 15

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Kemampuan Awal Siswa Dalam Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Di S

0 2 15

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 6 BANDUNG.

0 0 45

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS X SMK NEGERI 11 BANDUNG.

0 0 41

Pengaruh Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru fisika terhadap prestasi belajar siswa - USD Repository

0 0 97