PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS X SMK NEGERI 11 BANDUNG.
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
DAFTAR ISI
ABSTRAK
...
Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT
...
Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH
...
Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR
...
Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI
...i
DAFTAR TABEL
...
Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
...
Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHLUAN
...
Error! Bookmark not defined.
1.1.
Latar Belakang Masalah
...
Error! Bookmark not defined.
1.2.
Identifikasi Masalah
...
Error! Bookmark not defined.
1.3.
Maksud dan Tujuan Penelitian
...
Error! Bookmark not defined.
1.4.
Kegunaan Hasil Penelitian
...
Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
...
Error! Bookmark not defined.
2.1
Kajian Pustaka
...
Error! Bookmark not defined.
2.1.1.
Belajar
...Error! Bookmark not defined.2.1.2.
Keterampilan Mengajar Guru
...Error! Bookmark not defined.2.1.3.
Prestasi belajar
...Error! Bookmark not defined.2.2.
Kerangka Pemikiran
...
Error! Bookmark not defined.
2.3.
Hipotesis
...
Error! Bookmark not defined.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
...
Error! Bookmark not defined.
3.1.
Objek Penelitian
...
Error! Bookmark not defined.
3.2.
Metode Penelitian
...
Error! Bookmark not defined.
3.3.
Operasional Variabel Penelitian
...
Error! Bookmark not defined.
3.3.1.
Operasional Variabel Keterampilan Mengajar Guru
... Error! Bookmarknot defined.
3.3.2.
Operasional Variabel Prestasi Belajar
...Error! Bookmark not defined.3.4
Jenis Dan Sumber Data Penelitian
...
Error! Bookmark not defined.
3.5
Populasi, Sampel Dan Teknik Penarikan Sampel
...
Error! Bookmark not
(2)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
3.6
Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
...
Error! Bookmark not defined.
3.7
Pengujian Instrumen Analisis Data
...
Error! Bookmark not defined.
3.7.1.
Uji Validitas
...Error! Bookmark not defined.3.7.2.
Uji Reliabilitas
...Error! Bookmark not defined.3.8
Pengujian Persyaratan Analisis Data
...
Error! Bookmark not defined.
3.8.1.
Uji Normalitas
...Error! Bookmark not defined.3.8.2.
Uji Homogenitas
...Error! Bookmark not defined.3.8.3.
Uji Linearitas
...Error! Bookmark not defined.3.9
Teknik Analisis Data
...
Error! Bookmark not defined.
3.9.1.
Analisis Deskriptif
...Error! Bookmark not defined.3.9.2.
Analisis Inferensial
...Error! Bookmark not defined.3.10
Pengujian Hipotesis
...
Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
...
Error! Bookmark not
defined.
4.1
Hasil Penelitian
...
Error! Bookmark not defined.
4.1.1
Gambaran umum lokasi penelitian
...Error! Bookmark not defined.4.1.2
Gambaran Karakteristik Responden
...Error! Bookmark not defined.4.1.3
Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
...Error! Bookmark not defined.4.1.4
Deskripsi Variabel Hasil Penelitian
...Error! Bookmark not defined.4.1.5
Pengujian Persyaratan Analisis Data
...Error! Bookmark not defined.4.1.6
Uji Hipotesis
...Error! Bookmark not defined.4.2
Pembahasan
...
Error! Bookmark not defined.
4.2.1
Keterampilan Mengajar Guru
...Error! Bookmark not defined.4.2.2
Prestasi Belajar Siswa
...Error! Bookmark not defined.4.2.3
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar
Siswa
...Error! Bookmark not defined.BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
...
Error! Bookmark not defined.
5.1
Kesimpulan
...
Error! Bookmark not defined.
5.2
Saran-Saran
...
Error! Bookmark not defined.
(3)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
(4)
11Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu dari tiga aspek penting dalam kehidupan
selain kesehatan dan ekonomi.Fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini
sebagaimana dirumuskan dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa
pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu:
Pendidikan
nasional
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).
Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan merupakan wadah atau saran
yang memegang peranan penting dalam menyiapkan peserta didik yang
berkualitas dengan memiliki sikap dan kepribadian yang baik sehingga dapat
mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan serta penerapan pendidikan harus
diselengggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UU No
20/ 2003.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu operator
pelaksana dalam pendidikan. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional Tahun 2003 Pasal 15 yang menyebutkan bahwa “Pendidikan Kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
(5)
11Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Salah satu usaha yang harus dilakukan para
siswa SMK agar dapat mempersiapkan diri ketika terjun ke lapangan adalah
dengan meningkatkan kompetensi secara optimal. Siswa yang memiliki
kompetensi yang optimal akan dengan mudah meraih pretasi. SMK 11 Bandung
merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang memilih bidang keahlian
bisnis dan manajemen dan Teknologi Informasi, masing-masing mempunyai 3
program keahlian yaitu bisnis dan manajemen terdiri dari administrasi
perkantoran, akuntansi, dan pemasaran sedangkan Teknologi Informasi terdiri dari
Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan
Multimedia. SMK Negeri 11 Bandung berupaya terus untuk meningkatkan
keterampilan siswanya guna menciptakan lulusan yang produktif.
Prestasi belajar adalah tolak ukur dan indikator untuk mengetahui
keberhasilan siswa setelah ia mengalami proses pembelajaran. Seorang yang
mendapatkan prestasi yang tinggi dapat dikatakan bahwa ia berhasil dalam
belajar.
Pencapaian prestasi yang baik diperoleh melalui proses pembelajaran yang
berkualitas, yang melibatkan unsur-unsur pembelajaran dan mengoptimalkan
potensi-potensi yang ada untuk mendukung terciptanya pencapaian prestasi yang
maksimal. Prestasi belajar yang maksimal merupakan perpaduan antara
kemampuan, bakat, minat, perhatian, motivasi, kemampuan guru, fasilitas belajar,
metode, model, lingkungan baik lingkungan sekolah, keluarga, maupun
lingkungan sosial yang saling berhubungan.
Keberhasilan belajar siswa dapat diketahui dari penguasaan materi pelajaran
yang dipelajarinya dengan ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh siswa dalam
(6)
11Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
mata pelajaran tersebut.Dalam kenyataan yang terjadi di SMK Negeri 11
Bandung, prestasi belajar pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran
Kelas X masih belum optimal.Hal ini ditunjukkan dengan masih banyak siswa
yang tidak dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan pada Ujian Akhir semester (UAS). Di bawah ini daftar rincian nilai
ujian akhir semester pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.1
Nilai Rata-rata Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Produktif
Kelas X Administrasi Perkantoran 1, 2, 3, dan 4
Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012
Sumber: SMK Negeri 11 Bandung (data diolah)
Tabel 1.2
Data Jumlah siswa Remedial Mata Pelajaran Produktif
Kelas X Administrasi Perkantoran 1, 2, 3, dan 4
Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012
No
Kelas
Jumlah
Siswa
SK 1
SK 2
SK 3
75
%
75
%
75
%
1
X AP 1
36
7
0.19
10
0.28
9
0.25
2
X AP 2
35
17
0.49
20
0.57
20
0.57
3
X AP 3
39
23
0.59
22
0.56
13
0.33
4
X AP 4
39
19
0.49
22
0.56
17
0.44
Keterangan:
SK 1 : Standar Kompetensi Mengelola Peralatan Kantor
SK 2 : Standar Kompetensi Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan
SK 3 : Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Perkantoran
No
Kelas
Nilai Rata-rata
Nilai
Rata-rata
SK 1
SK 2
SK 3
75
75
75
1
X AP 1
7.89
7.59
7.53
7.67
2
X AP 2
7.22
7.05
7.15
7.14
3
X AP 3
7
6.99
7.26
7.08
(7)
11Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa terhadap
mata pelajaran produktif masih tergolong pada kategori cukup. Masih banyak
siswa yanng mendapat nilai di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang ditetapkan untuk tiap standar kompetensi yaitu 75, sehingga masih banyak
siswa yang perlu adanya perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Prestasi
belajar yang rendah tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena hal ini akan
berdampak buruk pada perkembangan kualitas sumber daya manusia.
Rendahnya prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah (2008:176), faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi akademik atau hasil belajar adalah sebagai berikut:
1.
Faktor internal, terdiri dari:
a.
Faktor fisiologis seperti panca indera dan kondisi fisik secara umum.
b.
Faktor psikologis seperti minat, bakat, motivasi dan kecerdasan (IQ, EQ
dan SQ).
2.
Faktor Eksternal, terdiri dari:
a.
Faktor instrumental seperti kurikulum, program, sarana dan prasarana
belajar serta guru.
b.
Faktor lingkungan seperti alami dan sosial budaya.
Sejalan dengan pendapat Wijaya dan Rusyan (1994:4) yang mengemukakan
bahwa:
“Keberhasilan siswa belajar dapat dipengaruhi oleh pihak siswa sendiri dan
dari luar pihak siswa.Dari pihak siswa ialah bakat, motivasi belajar,
ketekunan, waktu, dan kelengkapan sarana di rumah; sedangkan dari luar
pihak siswa misalnya kemampuan guru yang baik, kondisi dan disiplin di
sekolah, serta dorongan dan perhatian dari orang tua.
Berdasarkan teori-teori di atas, guru merupakan salah satu faktor eksternal
yang mempengaruhi prestasi belajar. Guru memiliki peranan yang sangat penting
dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan serta guru
merupakan salah satu penentu keberhasilan belajar siswa. Mengingat peranan
guru dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat penting, maka sudah
(8)
11Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
selayaknya kualitas guru perlu diperhatikan. Untuk mengetahui kualitas mengajar
guru, pihak sekolah selalu mengadakan supervise kegiatan belajar mengajar di
kelas setiap secara periodik, yang kemudian akan menjadi bahan untuk menilai
kinerja guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Adapun hasil supervise
yang diperoleh sekolah terhadap guru kelas X dapat dilihat pada tabel 1.2 di
bawah ini.
Tabel 1.3
Hasil Penilaian Keterampilan Mengajar Guru
Tahun Ajaran 2010/2011 dan 2011/2012
No
Aspek yang Dinilai
Rentang
Nilai
2010/2011
2011/2012
Nilai
Nilai
A
B
C
D
A
B
C
D
1.
Persiapan:
Analisis Program
Diklat
30
25
25
25
25
25
25
25
25
Program
Tahunan/Semester
30
25
27
27
27
27
28
27
27
Program Satuan
Acara
Pembelajaran
(SAP)
40
34
35
34
35
34
36
34
34
2.
Pendahuluan:
Pengelolaan Kelas
25
25
24
25
24
23
23
23
23
Membangkitkan
Motivasi Belajar
25
20
22
20
22
20
21
20
20
Melaksanakan
Kegiatan Apersepsi
25
23
22
23
22
23
23
23
23
Memberikan
Tujuan
25
21
24
21
24
21
22
21
21
3.
Pengembangan unsur
materi, pembelajaran
dan penilaian
Pengusaan Materi
40
37
36
36
36
36
38
37
37
Urutan Materi
30
26
28
25
25
25
26
25
25
Kejelasan Konsep
30
25
24
25
24
25
25
25
25
Penjelasan Konsep
30
26
25
23
25
25
26
25
26
Melibatkan Siswa
dengan Kegiatan
dan Tugas
30
25
25
25
27
25
27
25
26
(9)
11Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Bertanya
Penggunaan
Metode
Pembelajaran
30
25
24
25
24
24
25
24
25
Bimbingan
terhadap Siswa
30
25
27
24
24
25
26
25
25
Penilaian Proses
Lisan maupun
Tulisan
30
25
24
25
27
25
27
25
25
Jumlah
480
414
419
408
419
408
425
409
414
Rata-rata
85
88,5
85,2
86,3
86,3
87,3
85
87,5
Sumber: Wakasek Akademik SMKN 11 Bandung (Data Diolah)
Keterangan:
A
: Guru yang mengajar mata pelajaran produktif di kelas X AP1
B
: Guru yang mengajar mata pelajaran produktif di kelas X AP2
C
: Guru yang mengajar mata pelajaran produktif di kelas X AP3
D
: Guru yang mengajar mata pelajaran produktif di kelas X AP4
Dari data di atas dapat dikatakan bahwa keterampilan mengajar guru
menunjukkan masih belum optimal. Nilai yang dicapai belum memenuhi nilai
maksimum yang harus dicapai oleh seorang guru pada saat kegiatan supervisi
proses belajar mengajar yaitu sebesar 480.
Ketercapaian tujuan pendidikan dan tujuan pembelajaran salah satunya akan
bergantung pada kualitas guru dalam melaksanakan dan mengelola proses
kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan pembelajaran,
seorang guru harus merencanakan dan menyiapkan kegiatan pengajaran secara
sistematis, terarah dan terukur, sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana
sesuai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan serta kompetensi yang akan
dicapai.
Guru yang terampil mampu melakukan berbagai upaya dalam peningkatan
prestasi belajar siswa.Penguasaan dan pengimplementasian keterampilan
mengajar yang baik merupakan tanggung jawab semua guru dalam memperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan pendapat Peters
(10)
11Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
dalam Nana Sudjana (2011:22) yang menyatakan “proses dan hasil belajar siswa
bergantung kepada penguasaan mata pelajaran guru dan keterampilan
mengajarnya”
. Dengan demikian, keterampilan mengajar senantiasa harus
dikembangkan oleh guru untuk mencapai tujuan pengajaran.
Keterampilan mengajar merupakan kemampuan atau kecakapan guru dalam
mengelola dan melaksanakan proses belajar mengajar agar tercipta suasana
pembelajaran yang baik dan berkualitas sehingga dapat menarik perhatian siswa
untuk mau belajar. Menurut Sanjaya (2010:33), “Keterampilan dasar merupakan
syarat mutlak agar guru bisa mengimplementasikan berbagai strategi pelajaran”.
Jadi jelaslah, keterampilan mengajar mutlak dimiliki oleh seorang guru dalam
proses belajar mengajar guna untuk mencapai hasil belajar (prestasi belajar) yang
baik serta menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
Menurut Uzer Usman (1996:74), ada delapan keterampilan mengajar yang
harus dimiliki oleh seorang guru. Keterampilan-keterampilan tersebut
diantaranya:
1.
Keterampilan bertanya,
2.
Keterampilan memberi penguatan,
3.
Keterampilan mengadakan variasi,
4.
Keterampilan menjelaskan,
5.
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
6.
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
7.
Keterampilan mengelola kelas
8.
Keterampilan mengajar perseorangan.
Berdasarkan fenomena dan data di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru
terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif
Administrasi Perkantoran di Kelas X SMK Negeri 11 Bandung
”.
(11)
11Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
1.2.
Identifikasi Masalah
Keberhasilan siswa belajar di sekolah sangat ditentukan oleh kualitas guru
dalam mengajar. Guru dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang
paling dominan dan memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan.
Proses belajar mengajar bertujuan mengembangkan potensi siswa secara optimal,
yang memungkinkan siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, banyak faktor yang harus dipenuhi dan diperhatikan
oleh guru yaitu keterampilan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Berdasarkan urain di atas, penulis merumuskan permasalahan dalam
penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1.
Bagaimana gambaran tingkat keterampilan mengajar guru pada mata
pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di Kelas X SMK Negeri 11
Bandung?
2.
Bagaimana gambaran tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Produktif Administrasi Perkantoran di Kelas X SMK Negeri 11 Bandung?
3.
Seberapa besar pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di
Kelas X SMK Negeri 11 Bandung?
1.3.
Maksud dan Tujuan Penelitian
Penulis mengadakan penelitian ini dengan maksud untuk memperoleh data
dan informasi guna memecahkan persoalan pengaruh keterampilan mengajar guru
terhadap prestasi belajar siswa,
Sesuai dengan judul yang dikemukakan di atas, tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah:
(12)
11Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
1.
Memperoleh gambaran tingkat keterampilan mengajar guru SMK Negeri
11 Bandung.
2.
Memperoleh gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
produktif Administrasi Perkantoran di Kelas X SMK Negeri 11 Bandung.
3.
Mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap prestasi
belajar siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di
Kelas X SMK Negeri 11 Bandung.
1.4.
Kegunaan Hasil Penelitian
Dari suatu penelitian yang dilaksanakan, tentu saja akan membawa manfaat
atau berguna baik bagi peneliti itu sendiri maupun bagi objek yang diteliti.
Adapun manfaat yang ingin dicapai yaitu berupa manfaat teoritis dan manfaat
praktis.
1.4.1
Manfaat Teoritis.
Penelitian diharapkan dapat memberikan pemikiran dan pengembangan
ilmu pendidikan serta memperluas wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
dengan prestasi belajar yang ditimbulkan oleh pengaruh keterampilan menganjar
guru.
1.4.2
Manfaat praktis.
1.
Bagi Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dalam usaha peningkatan mutu peserta didik melalui guru yang kreatif dalam
proses pembelajaran.
(13)
11Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
2.
Bagi tenaga pendidik diharapkan dapat memberikan masukan untuk dapat
meningkatkan
keterampilan
mengajar
yang
tepat
sehingga
dapat
meningkatkan kualitas keterampilan mengajar seorang guru.
3.
Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk studi pendahuluan untuk
(14)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1.
Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran dalam melakukan penelitian. Objek
penelitian ini adalah siswa Kelas X SMK Negeri 11 Bandung pada mata
pelajaran produktif Administrasi Perkantoran. Penelitian ini terdiri atas dua
variabel, yaitu varibel keterampilan mengajar merupakan variabel bebas
(independent variable) dan variabel prestasi siswa dalam mata pelajaran
produktif administrasi perkantoran (Y) merupakan variabel terikat (dependent
variable).
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 11 Bandung yang terletak di Jalan
Budi Cilember Bandung. SMK Negeri 11 Bandung ini merupakan Sekolah
Menengah Kejuruan bidang keahlian Manajemen dan Bisnis, yang telah
mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000, dengan sistem manajemen mutu ISO
9001:2000
Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan September 2012 sampai dengan
penelitian ini berakhir. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini yaitu sampel
dari seluruh siswa-siswi kelas X pada program keahlian Admnistrasi Perkantoran
SMK Negeri 11 Bandung.
3.2.
Metode Penelitian
Melaksanakan suatu penelitian tentunya diperlukan suatu metode untuk
mengolah data dan memperoleh informasi yang tepat. Tujuan adanya metode
penelitian adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti mengenai
langkah-langkah penelitian dilakukan, sehingga permasalahan tersebut dapat dipecahkan.
(15)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Menurut Sugiyono (2009:1) metode penelitian adalah ”Cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Metode penelitian dapat
dijadikan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian
yang akan membawa peneliti kepada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan
pemecahan dari masalah yang diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian survey.
Karlinger (Sugiyono, 2009:7) mengemukakan bahwa:
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,
distribusi dan hubungan-hubungan antarvariabel sosiologis maupun
psikologis.
Sedangkan menurut Uep Tatang S. dan Sambas Ali M. menjelaskan bahwa:
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah
individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara
faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan hasilnya
dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rencana atau pengambilan
keputusan.
Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu
generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini
tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen,
namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang
representatif (David Kline, 1980 dalam Sugiyono, 2006: 7)
Dengan penggunaan metode survey, penulis melakukan pengamatan untuk
memperoleh gambaran antara dua Variabel yaitu variabel keterampilan mengajar
dan variabel prestasi belajar. Apakah terdapat pengaruh keterampilan mengajar
guru terhadap prestasi belajar siswa dan seberapa besar pengaruh keterampilan
mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Negeri 11 Bandung.
(16)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
3.3.
Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam
indikator yang dijadikan rujukan atau pedoman dalam penyusunan instrumen
penelitian. Menurut Sugiyono (2012:38) “variabel penelitian adalah suatu suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpuan.
Penelitian ini terdiri atas Variabel bebas (variabelindependen) dan Variabel
terikat (variabel dependen). Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebasnya adalah variabel keterampilan mengajar guru.
Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah variabel prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran.
Operasional dari masing-masing variabel dapat terlihat dari tabel berikut.
3.3.1.
Operasional Variabel Keterampilan Mengajar Guru
Keterampilan mengajar adalah kemampuan atau kecakapan guru dalam
mengelola dan mengorganisasi proses belajar mengajar. Keterampilan mengajar
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Seorang guru
harus mampu menguasai dan mengimplementasikan keterampilan mengajar agar
tercipta suasana pembelajaran yang kondusif.
Menurut Uzer Usman (1996:74), ada delapan keterampian mengajar yang
harus dimiliki oleh seorang guru, diantaranya: keterampilan membuka dan
(17)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
menutup pelajajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya,
keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi dalam
belajar, keterampilan membimbing diskusi, keterampilan mengajar kelompok
kecil, dan keterampilan mengelola kelas.
Tabel 3. 1
Operasional Variabel Keterampilan Mengajar
Variabel
Indikator
Tingkat Pengukuran
Skala
No. Item
Keterampilan
Mengajar Guru
adalah
Keterampilan
dasar yang
merupakan syarat
mutlak agar guru
bisa
mengimplementa
sikan berbagai
strategi pelajaran.
(Wina
Sanjaya,2010:33)
Keterampilan
Membuka
dan
menutup
pelajaran
1.
Menarik
perhatian
siswa
dan
menumbuhkan
motivasi
2.
Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
3.
Membuat
kaitan
dengan
materi
sebelumnya
4.
Menarik kesimpulan
5.
Mengevaluasi hasil
Interval
1, 2, 3, 4,
5
Keterampilan
menjelaskan
pelajaran
6.
Kejelasan
7.
Pemberian contoh dan
ilustrasi
8.
Penggunaan balikan
Interval
6, 7, 8
Keterampilan
Bertanya
9.
Pengungkapan
pertanyaan secara jelas
dan singkat
10.
Pemberian
waktu
berpikir
11.
Penyebaran pertanyaan
Interval
9, 10, 11
Keterampilan
memberi
penguatan
12.
Memberikan
pujian
atau hukuman
13.
Memberikan
respon
yang
menumbuhkan
semangat
Interval
12, 13, 14
Keterampilan
mengadakan
variasi
dalam
belajar
14.
Penggunaan media atau
metode
yang
mempermudah
siswa
belajar
15.
Kontrol
suara
dan
mimik wajah
Interval
15, 16, 17
Keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil
16.
Memusatkan perhatian
siswa pada tujuan dan
topik diskusi
17.
Mampu mengatur lalu
Interval
18, 19,
(18)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Variabel
Indikator
Tingkat Pengukuran
Skala
No. Item
lintas
pembicaraan
dalam diskusi
18.
Mengarahkan
fokus
pembicaraan
dalam
diskusi
19.
Membimbing
siswa
dalam
menarik
kesimpulan dari setiap
diskusi
Keterampilan
mengajar
perorangan
20.
Mengadakan
pendekatan
secara
pribadi
21.
Membimbing
dan
memudahkan
siswa
dalam belajar
Interval
22, 23
Keterampilan
mengelola kelas
22.
Menunjukkan
sikap
tanggap
23.
Memusatkan perhatian
24.
Memberi perhatian
25.
Menegur
Interval
24, 25,
26, 27
3.3.2.
Operasional Variabel Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut
Ahmadi dan Supriyono (2004: 198) adalah “Hasil
usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar
yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukkan dengan jumlah nilai
raport atau test nilai sumatif”.
Dalam penilaian evaluasi prestasi belajar siswa terdiri dari tiga ranah yaitu
ranah cipta (kognitif), ranah rasa (afektif) dan ranah karsa (psikomotor). Jenis
penilaian evaluasi prestasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah ranah
kognitif, hal tersebut dikarenakan objek yang diteliti hanya menggunakan
pengukuran kognitif dalam penilaian evaluasi prestasi belajarnya, ranah afektif
dan psikomotor digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan nilai
siswa.
(19)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Tabel 3. 2
Operasional Variabel Prestasi Belajar
Variabel
Indikator
Ukuran
Skala
Variabel terikat
Prestasi Belajar
Siswa (Y)
Abu Ahmadi dan
Widodo
Supriyono (2004:
198)
Hasil
yang
diperoleh
dari
kegiatan belajar di
sekolah
yang
bersifat kognitif
Nilai Ujian Akhir
Semester
Siswa
kelas
X
tahun
ajaran 2011-2012
pada
Mata
Pelajaran
Produktif
Administrasi
Perkantoran
Interval
3.4
Jenis Dan Sumber Data Penelitian
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan
tentang data. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang
berkaitan dengan Variabel X yaitu keterampilan mengajarguru sertaVariabel Y
yaitu prestasi belajar. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1.
Sumber Data Primer merupakan sumber data dimana data yang diperoleh
langsung dari objek yang berhubungan langsung dengan penelitian. Sumber
data primer pada penelitian ini didapat dari penyebaran angket yang berisi
kuesioner kepada siswa kelas X program Keahlian Administrasi Perkantoran
yang dijadikan sampel penelitian.
2.
Sumber Data Sekunder adalah sumber data yang subjeknya tidak langsung
berhubungan dengan objek penelitian, tetapi sifatnya mendukung dan
memberikan informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder dalam
(20)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
penelitian ini adalahKepala Sekolah, Ketua Program Studi Administrasi
Perkantoran, kepustakaan dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
permasalahan dalam penelitian.
3.5
Populasi, Sampel Dan Teknik Penarikan Sampel
Populasi dalam suatu penelitian merupakan salah satu wilayah sumber data
yang dijadikan sebagai subjek penelitian. Sugiyono (2011:61) menyatakan bahwa
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan”. Sedangkan menurut Uep Tatang S.
dan Sambas Ali M. (2011:131) mengemukakan bahwa “populasi adalah
keseluruhan elemen,atau unit analisis yang memiliki ciri atau karkteristik tertentu
yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu
penelitian (pengamatan)”.
Jadi dengan kata lain populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada
objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik sifat yang
dimiliki oleh subjek atau objek itu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah seluruh siswa kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK
Negeri 11 Bandung berjumlah 149 yang terdiri dari empat kelas. Gambaran
tentang jumlah populasi penelitian dapat dilihat pada Tabel.
(21)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Tabel 3. 3
Populasi Penelitian
No
Kelas
Jumlah
1
X AP 1
36 Orang
2
X AP 2
35 Orang
3
X AP 3
39 Orang
4
X AP 4
39 Orang
Jumlah
149 Orang
Menurut S
ugiyono (2011:63) yang dimaksud dengan sampel adalah “Bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi”. Bila dalam penelitian
memiliki populasi yang besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Dengan meneliti sebagian dari jumlah populasi diharapkan dapat
menggambarkan sifat dari populasi yang diteliti. Sampel dari penelitian ini adalah
sebagian siswa kelas X SMK Negeri 11 Bandung yang sedang mengikuti mata
pelajaran produktif administrasi perkantoran.
Adapun teknik sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik
penarikan sampel berdasarkan peluang yaitu probability sampling dengan cara
simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
(Sugiyono, 2009:93). Kemudian William G. Cohran dalam Ating Somantri dan
Sambas Ali Muhidin (2006:71) mengatakan bahwa sampling acak sederhana
adalah sebuah metode seleksi terhadap unit-unit populasi, unit-unit tersebut di
acak seluruhnya. Masing-masing unit atau unit satu dengan unit lainnya memiliki
peluang yang sama untuk dipilih.
(22)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan
rumus Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2009: 98), ukuran sampel dapat
dihitung sebagai berikut:
�
=
�
2
.
��
1
− �
�
28
−
1
+
�
2�
1
− �
Keterangan:
S
= ukuran sampel yang diperlukan
N
= jumlah anggota populasi
P
= proporsi populasi = 0,50 (maksimal sampel mungkin)
d
= tingkat akurasi = 0,05
�
2= tabel nilai chi-square sesuai dengan tingkat kepercayaan 0,95=1, 841
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel berikut:
�
=
1,841
149
0,5
1
−
0,5
0,05
2149
−
1
+
1,841
0,5
1
−
0,5
= 82.59
≈
83
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 83. Dengan
kata lain yang menjadi responden penelitian ini adalah 83 siswa-siswi kelas X
SMK Negeri 11 Bandung.
Tabel 3. 4
Penyebaran Proporsi Sampel
No
Kelas
Jumlah
Perhitungan
Sampel
1
X AP 1
36
36/149 x 83
20
2
X AP 2
35
35/149 x 83
19
3
X AP 3
39
39/149 x 83
22
4
X AP 4
39
39/149 x 83
22
(23)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Karena setiap responden mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke
dalam sampel, maka setiap proporsi sampel yang akan menjadi wakil tiap kelas
dipilih melalui pengundian.
3.6
Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
Untuk menyelesaikan sebuah penelitian diperlukan data-data pendukung
yang harus dikumpulkan oleh peneliti. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan
dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian
yang disebut dengan istilah teknik pengumpulan data. Menurut Uep Tatang
Sontani
dan Sambas Ali Muhidin (2011:99) menjelaskan bahwa “Teknik
pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk
memperoleh data penelitian”.
Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan meliputi:
a.
Teknik Observasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek
yang diteliti khususnya yang berhubungan dengan keterampilan mengajar
guru dan prestasi belajar siswa.
b.
Teknik angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya dan harus diisi
oleh responden. Angket berisi pertanyaan-pertanyaan dari variabel X
(keterampilan mengajar guru) dan variabel Y (prestasi belajar). Penulis
menyebarkan angket yang harus dijawab oleh responden. Bentuk angket yang
dipergunakan adalah angket tertutup yaitu pernyataan-pernyataan yang dibuat
tidak memerlukan penjelasan sehingga responden tinggal memilih jawaban
yang tersedia dengan cara melingkari pada masing-masing jawaban yang
(24)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
dianggap tepat. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
dengan skala lima yang diadaptasi dari kategori Likert. Akan tetapi, sebelum
angket disebarkan kepada respondan, angket tersebut harus diuji
kelayakannya dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
c.
Studi Kepustakaan, yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi yang
berhubungan dengan teori-teori atau berbagai hal yang berkaitan dengan
masalah dan variabel yang diteliti baik berupa buku, internet dan bahan
bacaan lainnya.
3.7
Pengujian Instrumen Analisis Data
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
suatu penelitian dan penilaian. Intrumen yang baik (valid dan reliable) merupakan
syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel Menurut
Sugiyono (2009:137) mengemukakan “Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid”. Artinya
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Instrumen
pengumpulan data yang layak adalah yang telah teruji kelayakan instrumen
tersebut yaitu uji validitas dan reliabilitas.
3.7.1.
Uji Validitas
Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui ketepatan dan
kecermatan suatu instrumen/alat ukur sesuai dengan fungsi ukurannya. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya
instrumen yang kurang memiliki validitas rendah. Uji validitas instrumen
(25)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
menggunakan analisis item, yaitu dengan mengkorelasikan skor iten dengan skor
total. Rumus yang digunakan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi Product
Moment dari Karl Pearson (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:49),
yaitu:
�
=
� Σ
� �−
(
Σ
�)(
Σ
�)
�Σ
�2− Σ
� 2�Σ
�2− Σ
� 2Keterangan:
�
= Koefisien kolerasi antara variable X dan Y
N = Jumlah responden
�
= Nomor item ke i
�
= Nomor item ke i
Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket
tersebut adalah sebagai berikut (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2011:117):
1)
Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden
yang bukan responden sesungguhnya.
2)
Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3)
Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4)
Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data
selanjutnya.
Tabel 3. 5
Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas
No. Responden
Nomor Item Instrumen
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5)
Menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada
(26)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
6)
Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap
bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.
Tabel 3. 6
Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi
No. Responden
X
Y
XY
X
2Y
27)
Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=N
–
2)
dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
8)
Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil
perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang
terdapat dalam tabel.
9)
Membuat kesimpulan dengan kriteria uji:
r
hitung> r
tabel, maka instrumen dinyatakan valid.
r
hitung
r
tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.
3.7.2.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah instrumen penelitian dinyatakan valid yaitu
telah melewati uji validitas. Instrument yang valid umumnya pasti reliabel, tetapi
pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan. Uji reliabilitas instrumen
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat
ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep Tatang Sontani dan
Sambas Ali Muhidin, 2011:117).
Untuk melakukan uji realibilitas penulis menggunakan rumus Koefisien
Alfa (α) dari Cronbach (11951) sebagai berikut
:
22
11 1 1 t i k k r
Dimana : Rumus varians sebagai berikut :
N N X X 2 2 2 ) (
(Suharsimi Arikunto, 1993:236)
Keterangan :
(27)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
11
r
= Reliabilitas instrumen/koefisien alfa
k
= Banyaknya bulir soal
2
i
= Jumlah varians bulir
2
t
= Varians total
X
= Jumlah skor
N
= Jumlah responden
3.8
Pengujian Persyaratan Analisis Data
Pada proses analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum
pengujian hipotesis dilakukan, yaitu data yang sudah terkumpul terlebih dahulu
harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan
Uji Linieritas.
3.8.1.
Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk megetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Normal tidaknya suatu data sangat penting diketahui karena
berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan.
Penulis menggunakan uji normalitas dengan metode lilifors. Langkah kerja uji
normalitas dengan metode lilifors menurut (Ating dan Sambas, 2006: 289)
sebagai berikut:
1.
Susunlah data dari kecil ke besar
2.
Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi
harus ditulis).
3.
Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4.
Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik.
5.
Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada table z
6.
Menghitung theoritical proportion.
7.
Bandingkanempirical proportion dengan theoritical proportion,
kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua
proporsi.
8.
Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.
(28)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Tabel 3. 7
Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas
X
F
Fk Sn (Xi)
Z
Fo (Xi)
Sn (Xi) - Fo (Xi)
│S
n (Xi-1) - Fo (Xi)│
(1) (2) (3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Keterangan :
Kolom 1
: Susunan data dari kecil ke besar
Kolom 2
: Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3
: Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom 4
: Proporsi empirik (observasi). Formula, S
n(X
i) = fk/n
Kolom 5
: Nilai Z, formula,
S
X
X
Z
=
iDimana :
n
Xi
X
dan
1 )
( 2
2
n n Xi Xi
S
Kolom 6
: Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi umulatif Luas Kurva
Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi
normal.
Kolom 7
: Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion
dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
Kolom 8
: Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.Tandai
selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D
hitung.
(29)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara
n
886
,
0
.
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung < D tabel, maka
�
�diterima, artinya data berdistribusi normal
D hitung ≥ D tabel, maka
�
�ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.
3.8.2.
Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian terhadap skor setiap variabel mengenai
sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Pengujian
homogenitas dilakukan untuk mengasumsikan bahwa setiap skor variabel
memiliki variansi yang homogen.Uji statistika yang akan digunakan adalah uji
Burlett. Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X
2> nilai tabel,
maka H
0menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya
diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus:
Ating dan Sambas (2006:294)
Dimana:
S1
2= Varians tiap kelompok data
Db
1= n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Barlett =
S
2gab = Varians gabungan =χ2 =
(30)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Ating dan Sambas (2006:295) mengemukakan bahwa langkah-langkah yang
dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah:
1.
Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk
tiap kelompok tersebut.
2.
Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan,
dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 8
Model Tabel Uji Barlett
Sampel
Db= n-1
S
12LogS
12db
.
LogS
i2db
.
S
i21
2
3
…..
Sumber : Ating dan Sambas (2006:295)
3.
Menghitung varians gabungan dengan rumus:
db S db
S i
2
2 .
4.
Menghitung log dari varians gabungan
5.
Menghitung nilai barlett
6.
Menghitung nilai
2
7.
Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k
-1, dimana k
adalah banyaknya indikator.
8.
Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :
Nilai
hitung < nilai
tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan
homogen).
Nilai
hitung ≥ nilai
tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan
tidak homogen).
3.8.3.
Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat
dengan masing-masing variabel bebas bersifat linear. Linear tidaknya suatu
variable dapat diuji dengan menggunakan uji linearitas regresi. Pemeriksaan
2
2
2
(31)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
linieritas regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier
melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah uji linieritas
regresi adalah sebagai berikut (Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:297-298):
a.
Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y.
b.
Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg(a)) dengan rumus:
c.
Menghitung jumlah kuadrat regresi
dengan rumus:
d.
Menghitung
jumlah
kuadrat
residu
(JKres).
Dengan
rumus:
e.
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:
f.
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK
reg(a)) dengan rumus:
g.
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:
h.
Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
Untuk
menghitung JK
Eurutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data
yang paling besar berikut disertai pasangannya.
i.
Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC=JKRes-JKE
j.
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJK
TC) dengan rumus:
k.
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJK
E) dengan rumus:
l.
Mencari nilai uji F dengan rumus:
m.
Menentukan kriteria pengukuran : Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka
distribusi berpola linier.
n.
Mencari nilai F
tabelpada taraf ignifikansi 95% atau
menggunakan
rumus :
dimana db TC = k-2 dan db E = n-k
o.
Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat
kesimpulan.
Peneliti melakukan uji linieritas untuk kedua variabel tersebut dengan
menggunakan bantuan program komputer Microsoft Office Excel 2007.
(32)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
3.9
Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data
lain terkumpul. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara untuk
mengolah data yang disebut dengan teknik analisis data. Menurut Uep Tatang
Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:158) mengemukakan bahwa
Teknik analisis data adalah cara melaksanakan analisis terhadap data,
bertujuan untuk mengolah data yang ada menjadi informasi, sehingga
karakteristik atau sifat-sifat dari data tersebut dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk
membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi
(parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
Tujuan dilakukannnya analisis data yaitu untuk mendeskripsikan data dan
menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut
maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a.
Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.
b.
Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian
instrumen pengumpulan data.
c.
Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan
yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut Variabel-Variabel
yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap
opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.
d.
Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk
penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi
secara lengkap untuk seluruh item setiap Variabel. Adapun tabel rekapitulasi
tersebut adalah sebagai berikut :
(33)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Tabel 3. 9
Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden
Skor Item
Total
1
2
3
4
5
6
………
N
1.
2.
3.
N
Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam
teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.
3.9.1.
Analisis Deskriptif
Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:163) menyatakan
bahwa:
Analisis statistika deskriptif adalah analisis data penelitian secara deskriptif
yang dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistic yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
generalisasi hasil penelitian.
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah
nomor satu (1) dan rumusan masalah nomor dua (2), maka teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran
keterampilan mengajar guru, dan untuk mengetahui gambaran prestasi belajar
(34)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
siswa di kelas X SMK Negeri 11 Bandung. Termasuk dalam teknik analisis data
statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram,
persentase, skor rata-rata, perhitungan mean, median atau modus.
3.9.2.
Analisis Inferensial
Teknik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik
inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data nominal dan
ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang
digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab
pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.3yaitu untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan megajar guru terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran produktif program keahlian Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 11 Bandung.
Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan
statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan F-test terhadap
koefisien regresi.
3.10
Pengujian Hipotesis
Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal dan berpola linier maka
langkah selanjutnya adalah uji hipotesis. Sugiyono (2009:183) menyatakan
“Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian”. Hipotesis bersifat sementara, sehingga harus diuji secara empiris. Dari
pengujian tersebut didaparkan suatu keputusan untuk menolak atau menerima
suatu hipotesis.
(35)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan
menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.
Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Merumuskan Hipotesis Statistik
H
0: p = 0, Berarti tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada
mata
pelajaran
produktif
program
keahlian
Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 11 Bandung.
H0
: p ≠ 0, Berarti terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara
keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada
mata
pelajaran
produktif
program
keahlian
Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 11 Bandung.
2.
Menentukan Uji Statistik yang sesuai, yaitu F =
S12S22
Untuk menentukan nilai uji F diatas, adalah (Sudjana, 1996:91) :
a.
Menghitung jumlah kuadrat regresi a (JKreg[a]), rumus :
(JKreg[a])
=
( )2
�
b.
Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a (JK
reg[b/a]), rumus :
(JKreg[b/a])
=
�
−
( )( )�
c.
Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres), rumus :
(JKres)
= ∑Y
2- JKreg[b/a] - JKreg[a]
d.
Menghitung jumlah kuadrat regresi a (RJK reg[a]), rumus :
(36)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
e.
Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg[b/a]), rumus :
RJK
reg[b/a]= JK
reg[b/a]f.
Menghitung jumlah kuadrat residu (RJK
res), rumus :
RJK res
=
JK res�−2
g.
Mencari nilai Fhitung, rumus :
Fhitung
=
RJK reg [b/a]RJK res
3.
Menentukan nilai kritis (α = 0,05), dengan derajat kebebasan untuk dk
regb/a = 1dan dk
res= n-2
4.
Membandingkan nilai Fhitung> Ftabel dengan kriteria :
F
hitung> F
tabelmaka h
0ditolak dan H
aditerima, artinya signifikan
F
hitung< F
tabelmaka h
0diterima dan H
aditolak, artinya tidak signifikan.
(37)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
1)
Gambaran variabelketerampilanmengajar guru pada mata pelajaran
produktif Administrasi Perkantoran di kelas X SMK Negeri 11 Bandung,
yang
ditunjukkanolehhasilpenelitiandidapatbahwaketerampilanmengajar
guru
yang
terdiridaridelapanindikjator
yang
dijadikanukurandalamvariabelini,
yaitu
a)
keterampilanmembukadanmenutuppelajaran, b) keterampilanmenjelaskan,
c)
keterampilanbertanya,
d)
keterampilanmemberipenguatan,
e)
keterampilanmengadakanvariasi,
f)
keterampilanmembimbingdiskusikelompokkecil,
g)
keterampilanmengajarperorangan,
dan
g)
keterampilanmengelolakelasberadapadakategoritinggi.Inimengandungartib
ahwa
guru
kelas
X
matapelajaranproduktifAdministrasiPerkantorandalamkegiatanpembelajara
nsudahmemilikiketerampilanmengajar
yang
baik,
terbuktidarihasilpengolahan
data
angketberdasarkanskorjawabanrespondenterhadapkedelapanindikatoryang
banyakdipilihpadaalternatifjawaban
4,
skor
rata-rata
jawabannyayaitusebesar 3,74.
2)
Tingkat
prestasibelajarsiswapada
Mata
PelajaranProduktifAdministrasiPerkantoran di kelas X SMK Negeri 11
(38)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
ditunjukkanolehnilaihasilujianakhirsekolahpadatigastandarkompetensidida
patbahwa rata-rata nilaisiswabelummencapaikriteriakelulusan minimal
(KKM)
yaitusebesar
71,77.
Hal
inimengandungartibahwamasihbanyaksiswayang
dinyatakanbelumkompetendalammenguasaistandarkompetensitersebut.
3)
Berdasarkanhasilujihipotesismenunjukkanbahwaketerampilanmengajar
guru
memilikipengaruhpositifdansignifikanterhadapprestasibelajarsiswa,
artinyajikaketerampilanmengajar
guru
tinggimakaprestasibelajarsiswaakantinggidansebaliknyajikaketerampilanm
engajar guru rendahmakaprestasibelajarsiswa pun akanrendah. Hal
iniditunjukkandarihasilujikorelasisebesar
0,4112
yang
menunjukkankorelasiberadapadakategorisedang.
Pengaruhvariabelketerampilanmengajar
guru
(X)
terhadapvariabelprestasibelajarsiswa
(Y)
sebesar
16,909%.
Informasiinimemberikanketeranganbahwavariabelketerampilanmengajar
guru memberikanpengaruh yang cukupterhadapprestasibelajarsiswa.
5.2
Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor rata-rata setiap
indikator, saran yang dikemukakan mengacu kepada indikator yang memiliki skor
rata-rata terendah di antara indikator yang lain untuk masing-masing variabel.
Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
1.
Hasilpenelitianmenunjukanbahwatingkatketerampilanmengajar
guru
padamatapelajaranproduktifAdministrasiPerkantoran di kelas X SMK
(39)
Lismawati, 2013
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas X SMKN 11 Bandung
padaketerampilan
guru
dalammembukadanmenutuppengajaranhalituterlihatdari rata-rata skor yang
diperolehindikatorketerampilantersebutlebihkecildibandingkanindikator
yang
lainnya.
Penulismenyarankan
agar
keterampilan
guru
dalammembukadanmenutuppelajaranperluditingkatkanlagidengancaramenin
gkatkankemampuandalammenarikperhatiansiswadanmenumbuhkanmotivasi
siswadalambelajar,
meningkatkankemampuandalammenjelaskantujuanpembelajaran,
meningkatkankemampuandalammengaitkanmaterisebelumnyadenganmateri
yang
akandipelajari,
meningkatkankemampuandalammenarikkesimpulandanmeningkatkankema
mpuandalammengevaluasihasilbelajarsiswa.
2.
Hasilpenelitianmenunjukanbahwaketerampilanmengajar
guru
berpengaruhpositifdansiginifikanterhadapprestasibelajarsiswa.
Olehkarenaitu,
pihaksekolahkhususnya
program
keahlianhendaknyasenantiasamemperhatikanketerampilanmengajar
guru.
Apabilaprestasibelajarsiswamasihbelum
optimal,
pihaksekolahdapatmengadakanpelatihanbagi
guru-guru
untukmeningkatkankembaliketerampilanmengajarnya,
sertamemberikankesempatankepada
guru-guru
untukdapatmengembangkanketerampilanmengajarnyagunamemecahkanper
masalahanprestasibelajar yang rendah.
(1)
e. Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg[b/a]), rumus : RJK reg[b/a] = JKreg[b/a]
f. Menghitung jumlah kuadrat residu (RJK res), rumus : RJK res = JK res
�−2 g. Mencari nilai Fhitung, rumus :
Fhitung = RJK reg [b/a] RJK res
3. Menentukan nilai kritis (α = 0,05), dengan derajat kebebasan untuk dkregb/a = 1 dan dkres = n-2
4. Membandingkan nilai Fhitung> Ftabel dengan kriteria :
Fhitung > Ftabel maka h0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan Fhitung < Ftabel maka h0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. 5. Membuat kesimpulan
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1) Gambaran variabelketerampilanmengajar guru pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di kelas X SMK Negeri 11 Bandung, yang ditunjukkanolehhasilpenelitiandidapatbahwaketerampilanmengajar
guru yang terdiridaridelapanindikjator yang
dijadikanukurandalamvariabelini, yaitu a)
keterampilanmembukadanmenutuppelajaran, b) keterampilanmenjelaskan, c) keterampilanbertanya, d) keterampilanmemberipenguatan, e)
keterampilanmengadakanvariasi, f)
keterampilanmembimbingdiskusikelompokkecil, g)
keterampilanmengajarperorangan, dan g)
keterampilanmengelolakelasberadapadakategoritinggi.Inimengandungartib
ahwa guru kelas X
matapelajaranproduktifAdministrasiPerkantorandalamkegiatanpembelajara nsudahmemilikiketerampilanmengajar yang baik,
terbuktidarihasilpengolahan data
angketberdasarkanskorjawabanrespondenterhadapkedelapanindikatoryang banyakdipilihpadaalternatifjawaban 4, skor rata-rata jawabannyayaitusebesar 3,74.
2) Tingkat prestasibelajarsiswapada Mata
PelajaranProduktifAdministrasiPerkantoran di kelas X SMK Negeri 11
(3)
ditunjukkanolehnilaihasilujianakhirsekolahpadatigastandarkompetensidida patbahwa rata-rata nilaisiswabelummencapaikriteriakelulusan minimal
(KKM) yaitusebesar 71,77. Hal
inimengandungartibahwamasihbanyaksiswayang
dinyatakanbelumkompetendalammenguasaistandarkompetensitersebut. 3) Berdasarkanhasilujihipotesismenunjukkanbahwaketerampilanmengajar
guru memilikipengaruhpositifdansignifikanterhadapprestasibelajarsiswa,
artinyajikaketerampilanmengajar guru
tinggimakaprestasibelajarsiswaakantinggidansebaliknyajikaketerampilanm engajar guru rendahmakaprestasibelajarsiswa pun akanrendah. Hal iniditunjukkandarihasilujikorelasisebesar 0,4112 yang menunjukkankorelasiberadapadakategorisedang.
Pengaruhvariabelketerampilanmengajar guru (X) terhadapvariabelprestasibelajarsiswa (Y) sebesar 16,909%. Informasiinimemberikanketeranganbahwavariabelketerampilanmengajar guru memberikanpengaruh yang cukupterhadapprestasibelajarsiswa.
5.2 Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor rata-rata setiap indikator, saran yang dikemukakan mengacu kepada indikator yang memiliki skor rata-rata terendah di antara indikator yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Hasilpenelitianmenunjukanbahwatingkatketerampilanmengajar guru padamatapelajaranproduktifAdministrasiPerkantoran di kelas X SMK Negeri 11 Bandung sudahsangatbaiktetapimasihbelum optimal
(4)
padaketerampilan guru dalammembukadanmenutuppengajaranhalituterlihatdari rata-rata skor yang diperolehindikatorketerampilantersebutlebihkecildibandingkanindikator yang lainnya. Penulismenyarankan agar keterampilan guru dalammembukadanmenutuppelajaranperluditingkatkanlagidengancaramenin gkatkankemampuandalammenarikperhatiansiswadanmenumbuhkanmotivasi siswadalambelajar,
meningkatkankemampuandalammenjelaskantujuanpembelajaran,
meningkatkankemampuandalammengaitkanmaterisebelumnyadenganmateri
yang akandipelajari,
meningkatkankemampuandalammenarikkesimpulandanmeningkatkankema mpuandalammengevaluasihasilbelajarsiswa.
2. Hasilpenelitianmenunjukanbahwaketerampilanmengajar guru berpengaruhpositifdansiginifikanterhadapprestasibelajarsiswa.
Olehkarenaitu, pihaksekolahkhususnya program
keahlianhendaknyasenantiasamemperhatikanketerampilanmengajar guru.
Apabilaprestasibelajarsiswamasihbelum optimal,
pihaksekolahdapatmengadakanpelatihanbagi guru-guru untukmeningkatkankembaliketerampilanmengajarnya,
sertamemberikankesempatankepada guru-guru
untukdapatmengembangkanketerampilanmengajarnyagunamemecahkanper masalahanprestasibelajar yang rendah.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu danWidodoSupriyono.(2004). PsikologiBelajar. Jakarta: PT RinekaCipta.
Alma, Buchari. (2009). Guru
ProfesionalMenguasaiMetodedanTerampilMengajar.bandung: Alfabeta.
Asmani, Jamal Ma’mur. (2012). Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, danInovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Aunurrahman.(2009). BelajardanPembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Darmadi, Hamid. (2010). KemampuanDasarMengajar
(landasanKonsepdanImplementasi). Bandung: Alfabeta.
DepartemenPendidikanNasional.(2002). KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.
Djamarah, SyaifulBahri. (2008). PsikologiBelajar. Jakarta: RinekaCipta
Kunandar.(2007). Guru ProfesionalImplementasi KTSP Dan SuksesDalamSertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Sagala, Syaiful. (2012). KonsepdanMaknaPembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sambas A. MuhidindanMaman A. (2009).AnalisisKorelasi,
RegresidanJalurdalamPenelitian. Bandung: PustakaSetia.
Sanjaya, Wina. (2010). StrategiPembelajaranberorientasiStandar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Goup.
Sardiman.(2004). Interaksi Dan MotivasiBelajarMengajar. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Slameto.(2010). BelajardanFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.
Somantri, Atingdan Sambas Ali Muhidin.(2006).
AplikasiStatistikaDalamPenelitian. Bandung: CV PustakaSetia.
Sontani, UepTatangdan Sambas Ali Muhidin.(2011). DesainPenelitianKuantitatif. Bandung: KaryaAndhikaUtama.
Sudjana. (2003). Teknis Analisia Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. (2009). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar. Bandung: SinarBaruAlgensindo.
_______. (2011). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar. Bandung: SinarBaruAlgensindo.
(6)
Sugiyono. (2009). MetodePenelitianAdministrasiDilengkapidenganMetode R&D. Bandung: Alfabeta.
_______. (2011). MetodePenelitianAdministrasiDilengkapidenganMetode R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). LandasanPsikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT RemajaRosdakarya Bandung.
Suparno, A. Suhaenah. (2000). MembangunKompetensiBelajar. Jakarta: DirektoratJederalPendidikanTinggiDepartemenPendidikanNasional.
Syah, Muhibbin. (2006). PsikologiBelajar. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada. Tim DosenPendidikanManajemenPerkantoran FPEB UPI. (2010).
PedomanOperasionalPenyusunandanPembimbinganSkripsi. Bandung: CV. KaryaAdikaUtama.
Usman, Uzer. (1996). Menjadi Guru Professional. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Wijaya, Cecedan A. TabraniUsman.(1994). KemampunDasar Guru Dalam Proses BelajarMengajar. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
SumberIntenet:
Badarudin.(2011). KeterampilanDasarMengajar.[Online].Tersedia: http://ayahalby.wordpress.com/2011/02/22/keterampilan-dasar-mengajar/. 6 Oktober 2012.