Pengaruh Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru fisika terhadap prestasi belajar siswa - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Terunt uk: Jesus Christ us dan segal a cipt aanNya

  Ayah, Bunda, kakak dan adik-adikku t ersayang Keluarga besarku My lovely. . . . . . . . . .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN

MENGAJAR GURU FISIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

  Studi Kasus pada Siswa Kelas VII Tahun Ajaran 2008/2009 SMP Pangudi Luhur Moyudan

  Kaliduren, Moyudan, Sleman, Yogyakarta Astrilina Apriani

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2009 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar oleh guru fisika terhadap prestasi belajar siswa; (2) ada pengaruh persepsi siswa tentang media pembelajaran oleh guru fisika terhadap prestasi belajar siswa; (3) ada pengaruh persepsi siswa tentang pengelolaan kelas oleh guru fisika terhadap prestasi belajar siswa; (4) ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas oleh guru fisika secara bersama–sama terhadap prestasi belajar siswa.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Moyudan pada bulan November 2008. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Moyudan yang berjumlah 75 siswa dari populasi sebanyak 75 siswa. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Korelasi Product Moment Pearson angka kasar (untuk data normal dan linear) dan Rank Spearman (untuk data tidak normal dan tidak linear).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar oleh guru fisika terhadap prestasi belajar siswa (r ) = -0,128. nilai sig (0,274)>

  

hit ; (2) tidak ada pengaruh persepsi siswa tentang

media pembelajaran oleh guru fisika terhadap prestasi belajar siswa (r hit ) = -0,082.

  nilai sig (0,484)> ; (3) ada pengaruh persepsi siswa tentang pengelolaan kelas oleh guru fisika terhadap prestasi belajar siswa (r hit ) = -0,311. nilai sig (0,007)< ; (4) ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas oleh guru fisika secara bersama–sama terhadap prestasi belajar siswa (r hit ) = -0,265. nilai sig (0,022)< .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF STUDENT’S PERCEPTION ON PHYSICS

TEACHER’S TEACHING SKILLS TOWARD STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT

  A Case Study at The Seven Grade of Physics Class at the Academic Year 2008/2009 “Pangudi Luhur” Junior High School, Moyudan

  Kaliduren, Moyudan, Sleman, Yogyakarta Astrilina Apriani

  Sanata Dharma University 041424042

  This research was aimed to find out whether: (1) there is an influence of student’s perception on physics teacher’s teaching methods toward student’s learning achievement; (2) there is an influence of student’s perception on physics teacher’s instructional media toward student’s learning achievement; (3) there is an influence of student’s perception on physics teacher’s classroom management toward student’s learning achievement; (4) there is an influence of student’s perception on physics teacher’s teaching methods, teacher’s instructional media, and teacher’s classroom management taken together toward student’s learning achievement.

  This research was conducted at “Pangudi Luhur” Junior High School Moyudan in November, 2008. The sample of this research was 75 students at the seven grade of physics class from 75 students as population. The instruments were questionnaire and documentation. The data analysis method used were Product

  

Moment Pearson correlation (for normal data and linear) and Rank Spearman

(for data below par and not linear).

  The results of this research showed that: (1) there is no influence of student’s perception on physics teacher’s teaching methods toward student’s learning achievement (r count) = -0,128. sig (0,274)> ; (2) there is no influence of student’s perception on physics teacher’s instuctional media toward student’s learning achievement (r )= -0,082. sig (0,484)> ; (3) there is an influence of

  count

  student’s perception on teacher’s teaching methods toward student’s learning achievement (r count ) = -0,311. sig (0,007)< ; (4) there is an influence of student’s perception on physics teacher’s teaching methods, teacher’s instructional media, and teacher’s classroom management taken together toward student’s learning achievement (r count ) = -0,265. nilai sig (0,022)< .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur atas kasih dan karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru Fisika terhadap prestasi Belajar Siswa”.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan, semangat, dan doa dari berbagai pihak yang mendukung penulis dalam penyelesaian penyusunan skripsi, oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mencurahkan rahmatnya sehingga terselesaikan skripsi ini.

  2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Romo Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.

  5. Seluruh Dosen Pendidikan Fisika yang telah mencurahkan ilmunya dengan sepenuh hati sehingga berguna untuk masa yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Bapak Drs. Frans Asisi Budiyono, selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur Moyudan yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian.

  7. Ibu Ch. Maryanti, S.Pd yang sudah rela meluangkan waktunya untuk membimbing selama penulis melakukan penelitian.

  8. Para Guru, Staf Karyawan serta siswa-siswi kelas VII tahun ajaran 2008/2009 SMP Pangudi Luhur Moyudan atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

  9. Ibu, Bapak, kakak dan adik-adikku tercinta dan tersayang yang telah memberikan doa, semangat, kasih dan cintanya. Terima kasih semua.

  10. “My love” Jack (Si Om/CJ) terima kasih atas cinta, doa, bantuan dan semangatnya, kamu selalu ada disampingku dan sabar menghadapi aku. I L U.

  11. Sahabat–sahabatku, Ika, Rini, Aris, Olga serta teman-teman seperjuanganku P. Fis ’04 terima kasih atas bantuan kalian semua. Cayoo………...

  12. Mas Abu yang udah membantu menyelesaikan skripsi ini ketika aku bingung.

  13. Seluruh teman-temanku yang ada di Pingitan, khususnya mudika St. Didacus aku terhibur bersama kalian. Maafkan aku jika selama ini banyak melakukan kesalahan dan lari dari tanggung jawab.

  14. Si Mak dan seluruh keluarga Sejati, terima kasih buat tempat mainnya. Aku terhibur bersama beliau.

  15. Simbah, Om Darto dan semua keluarga di Pingitan yang udah memperhatikan aku. Terima kasih atas semuanya, maafkan aku yang selalu bandel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang membangun.

  Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Yogyakarta, 19 Februari 2009 Penulis

  Astrilina Apriani

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii MOTTO................................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi ABSTRAK .............................................................................................. vii ABSTRACT ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ............................................................................. ix DAFTAR ISI ........................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ............................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ...............................................

  1 B. Batasan Masalah ...........................................................

  4 C. Rumusan Masalah.........................................................

  4 D. Tujuan Penelitian..........................................................

  5 E. Manfaat Penelitian .......................................................

  6 1. Bagi Sekolah ........................................................

  6 2. Bagi Peneliti.........................................................

  6 3. Bagi Universitas Sanata Dharma ..........................

  6

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................

  7 A. Prestasi Belajar.............................................................

  7 1. Pengertian prestasi Belajar ....................................

  7

  2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  8 B. Persepsi Siswa ..............................................................

  9 1. Pengertian Persepsi ..............................................

  9 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi.........

  10 C. Keterampilan Mengajar ................................................

  12 1. Pengertian Keterampilan Mengajar.......................

  12

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Mengajar .............................................................

  13 3. Unsur-Unsur Keterampilan Mengajar ...................

  13 a. Metode Mengajar............................................

  13 b. Media Pembelajaran .......................................

  21 c. Pengelolaan Kelas...........................................

  26 D. Kerangka Berpikir ........................................................

  27 E. Hipotesis.......................................................................

  29 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................

  31 A. Jenis Penelitian.............................................................

  31 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................

  31 C. Populasi dan Sampel.....................................................

  31 D. Variabel Penelitian dan Pengukuran .............................

  32

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  E. Instrumen......................................................................

  33 1. Kuesioner.............................................................

  33 2. Dokumentasi ........................................................

  34 F. Uji Instrumen Penelitian................................................

  34 G. Metode Analisis Data ...................................................

  36 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN........................

  38 A. Deskripsi Data..............................................................

  38 B. Pengujian Prasyarat Hipotasis .......................................

  42 1. Uji Normalitas .........................................................

  42 2. Uji Linearitas ...........................................................

  44 C. Pengujian Hipotesis ......................................................

  45 1. Pengujian Hipotesis Pertama ....................................

  45 2. Pengujian Hipotesi Kedua ........................................

  46 3. Pengujian Hipotesis Ketiga ......................................

  47 4. Pengujian Hipotesis Keempat...................................

  48 D. Pembahasan..................................................................

  49 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN KESIMPULAN

  54 A. Kesimpulan .................................................................

  54 B. Keterbatasan................................................................

  55 C. Saran...........................................................................

  56 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

  58

  LAMPIRAN ..........................................................................................

  60 Lampiran Surat Ijin ...........................................................

  61 Lampiran Kuesioner..........................................................

  62 Lampiran Data Kuesioner..................................................

  65 Lampiran Daftar Nilai .......................................................

  72 Lampiran Uji Normalitas dan Linearitas ............................

  74 Lampiran Uji Korelasi.......................................................

  76 Lampiran Kecenderungan Variabel ...................................

  77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Kisi-kisi Kuesioner............................................................ 34 Tabel 2 Rangkuman Uji Validitas .................................................. 35 Tabel 3 Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar oleh Guru

  Fisika ................................................................................ 39 Tabel 4 Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Media Pembelajaran oleh

  Guru Fisika ....................................................................... 40 Tabel 5 Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Pengelolaan Kelas oleh Guru

  Fisika ................................................................................ 41 Tabel 6 Deskripsi Prestasi Belajar Fisika Siswa ............................. 42 Tabel 7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ...................................... 44 Tabel 8 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ........................................ 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berasal dari kata “didik” atau “mendidik” yang secara

  harafiah artinya memelihara dan memberi latihan, sehingga pendidikan adalah tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pengajaran dan latihan (Muhhibin Syah, 1995:10). Salah satu lembaga atau institusi yang menyelenggarakan pendidikan adalah sekolah. Pendidikan sekolah berarti proses kegiatan belajar mengajar yang berencana, terarah, teratur dan terorganisir.

  Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan menghasilkan perubahan- perubahan yang positif pada anak didik yang sedang menuju kepada kedewasaan pribadi. Agar kedewasaan pribadi seorang anak didik dapat tercapai maka dibutuhkan adanya seorang pendidik yang sering kita sebut dengan guru. Semakin kompleknya permasalahan pendidikan di masa sekarang ini menuntut penanganan bidang pendidikan untuk terus menerus dilakukan perbaikan, misalnya; tugas guru tidak hanya cukup mengajar di kelas, tetapi juga mempunyai tanggung jawab dalam usaha pembentukan kepribadian, sikap mental dan akhlak yang baik bagi peserta didik. Dengan kata lain, guru mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap proses pengajaran dan pendidikan di sekolah. Peranan guru sangat penting dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 proses belajar siswa, dimana cara penyampaian pelajaran sangat membantu, dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa.

  Setiap siswa pada prinsipnya memiliki peluang yang sama untuk bisa mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Namun kenyataannya tampak jelas bahwa setiap siswa memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga serta kebiasaan belajar, sehingga prestasi yang bisa dicapai oleh setiap siswa juga berbeda-beda.

  Menurut Sri Mulyani (1976:21) prestasi belajar seorang siswa dapat tercapai apabila didukung oleh usaha sebagai berikut: 1. mempunyai tujuan belajar yang jelas. 2. mempunyai motivasi intrinsik. 3. mempunyai minat belajar. 4. mempunyai kecakapan dalam penguasaan bahan. 5. mempunyai kecakapan dalam belajar.

  Prestasi belajar mungkin juga dipengaruhi oleh kemampuan keterampilan mengajar yang dimiliki oleh seorang guru, misalnya; kemampuan dalam penggunaan metode mengajar, penggunaan media pembelajaran (termometer, multimeter, mikroskop, dll) serta kemampuan guru dalam mengelola kelas (menciptakan situasi kelas yang kondusif). Tidak dapat kita pungkiri bahwa banyak sekali guru yang saat ini “membosankan” bagi siswa selama proses belajar mengajar. Kebosanan merupakan masalah yang selalu terjadi dimana-mana dan orang selalu berusaha menghilangkannya atau setidak-tidaknya mencoba mengurangi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 Kebosanan juga merupakan masalah besar di sekolah. Siswa-siswa duduk dengan tenang mendengar dan melihat guru mengajar selama berjam- jam, sambil terkantuk-kantuk dan penuh kebosanan. Sebagian besar guru tetap duduk di kursinya atau selalu berdiri di samping meja guru, di depan kelas, dan berbicara dengan monoton mulai dari masuk kelas sampai akhir pelajaran. Oleh sebab itu, siswa juga menginginkan adanya variasi dalam proses belajar, sehingga menjadi lebih menarik dan lebih berhasil.

  Guru yang professional harus memiliki 2 keahlian yaitu keahlian yang berkaitan dengan materi pembelajaran sesuai bidang studi yang diampunya (content knowledge) dan keahlian yang berkaitan dengan bidang keguruan (pedagogy knowledge). Memiliki pengetahuan yang cukup tentang materi pembelajaran dan menguasai pedagogy belum cukup bagi guru fisika, masih diperlukan kreativitas dan keterampilan untuk mengintegrasi keduanya (Kartika Budi, 2005:103).

  Untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar, guru diharapkan memiliki keterampilan dalam mengajar, karena keterampilan mengajar dianggap keterampilan yang amat penting untuk dikuasai oleh seorang guru (Raflis Kosasi,1984:4).

  Keterampilan guru dalam memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa karena selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran fisika itu pelajaran yang sulit. Kesulitan ini dilihat dari prestasi belajar fisika yang cenderung rendah dibandingkan dengan pelajaran lainny. Fisika merupakan pelajaran yang memadukan antara teori dengan penerapan rumus-rumus, jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 hal itu tidak didukung dengan keterampilan mengajar guru yang baik maka prestasi belajar fisika tidak ada peningkatan.

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas tampak bahwa yang diperlukan oleh seorang guru bukan hanya penguasaan materi tetapi juga keterampilan mengajar (penggunaan metode mengajar, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas oleh guru) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  Oleh sebab itu, penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul

  Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru fisika terhadap prestasi belajar siswa”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada SMP Pangudi Luhur Moyudan.

  B. Batasan Masalah

  Berdasarkan masalah yang sedikit sudah dibahas diatas, maka diadakan penyempitan ruang lingkupnya yaitu prestasi belajar siswa dilihat dari keterampilan mengajar guru, yang meliputi: penggunaan metode pengajaran, penggunaan media pembelajaran yang digunakan selama proses belajar dan kemampuan guru dalam mengelola kelas khususnya dalam menciptakan situasi kelas yang kondusif selama proses belajar mengajar.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang sudah ada, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5

  1. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang penggunaan metode mengajar guru fisika terhadap prestasi belajar siswa?

  2. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran oleh guru fisika terhadap prestasi belajar siswa?

  3. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang pengelolaan kelas oleh guru fisika terhadap prestasi belajar siswa?

  4. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang penggunaan metode mengajar, penggunaan media pembelajaran, dan pengelolaan kelas oleh guru fisika secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa?

D. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang penggunaan metode mengajar oleh guru fisika terhadap prestasi belajar siswa.

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran oleh guru fisika terhadap prestasi belajar siswa.

  3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang pengelolaan kelas oleh guru fisika terhadap prestasi belajar siswa.

  4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang penggunaan metode mengajar, penggunaan media pembelajaran, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 pengelolaan kelas oleh guru fisika secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:

  1. Bagi sekolah Peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi informasi yang berguna bagi sekolah khususnya guru dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajar, sehingga dapat menghasilkan siswa yang berprestasi tinggi.

  2. Bagi Peneliti Peneliti berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai alat untuk menemukan jawaban dari masalah yang ada.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi para mahasiswa berikutnya dan menjadi pembanding untuk penelitian sejenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar Pengertian Prestasi Belajar 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1983:1659) prestasi adalah

  hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan). Dari definisi tersebut prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan belajar dan sebagai akibat belajar.

  Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Mulyono,1990:30). Sementara menurut Winkel (1991:39), prestasi belajar adalah hasil usaha yang dapat dicapai siswa setelah melakukan proses belajar yang berlangsung dalam interaksi subjek dengan lingkungannya yang akan disimpan atau dilaksanakan menuju kemajuan.

  Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang dicapai siswa setelah melakukan proses belajar dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Secara global faktor yang mempengaruhi prestasi siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

  Kondisi jasmani yang dimaksud adalah tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya. Karena organ tubuh yang sehat, ataupun sebaliknya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Sedangkan kondisi rohani pada umumnya dipandang lebih sebagai tingkat kecerdasan atau inteligensi, sikap, bakat, minat, maupun motivasi siswa.

  b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

  Kondisi lingkungan ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial. Lingkungan sosial adalah lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Di lingkungan sekolah yang terdiri dari guru, staf administratif, dan sesama siswa dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat menjadi daya pendorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Penggunaan metode mengajar, media pembelajaran, serta pengelolaan kelas yang baik oleh guru juga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menjadi daya pendorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah, jarak sekolah dengan rumah, tempat tinggal keluarga, alat-alat belajar, dan waktu belajar. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

  c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi-strategi metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran. Faktor-faktor ini sering berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain, jadi karena pengaruh faktor-faktor tersebut muncullah siswa-siswa yang high achieves (berprestasi tinggi) dan under achieves (berprestasi rendah).

  Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya (Walgito,1994:53). Melalui stimulus yang diterimanya individu akan mengalami persepsi. Sedangkan menurut Rahmanto (1985:64), persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hasil hubungan-hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dan menafsirkan perasaan. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah pemahaman menerima, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan

  9

B. Persepsi Siswa

1. Pengertian Persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 rangsangan dari lingkungannya melalui panca indera sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diinderakan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

  Menurut Sheldon S. Zalkind dan Timoty W. Cestelle (dalam Thoha,1983:156) ada dua hal yang mempengaruhi persepsi, yaitu:

  a. Orang yang melihat atau menilai, dalam hal ini adalah siswa (perceiver) 1) Belajar atau pengetahuan

  Persepsi terhadap suatu rangsang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor belajar atau oleh pengetahuan individu terhadap suatu rangsang tersebut.

  2) Pengalaman Pengalaman yang diterima individu selama interaksi dengan suatu hal, akan mempengaruhi persepsi individu terhadap sesuatu itu.

  Pengalaman yang menyenangkan cenderung membentuk penilaian yang positif dan pengalaman yang kurang menyenangkan cenderung membentuk penilaian yang negatif. 3) Konsep diri

  Orang cenderung memakai dirinya sendiri sebagai ukuran untuk mempersepsi orang lain. Seseorang cenderung menerima sesuatu dengan nilai-nilai yang dimilikinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 4) Perhatian

  Ada banyak stimulus di sekitar individu yang setiap saat secara tetap mempengaruhi individu. Dalam penerimaan stimulus, tidak semua stimulus diterima, namun perlu selektif dalam menerima stimulus tersebut. Perhatian merupakan penyeleksian terhadap stimulus yang mungkin dapat diterima pada suatu waktu. Individu mempersepsikan sesuatu tidak pada semua bagian, tetapi hanya sebagian yang sesuai fokus perhatiannya.

  b. Karakteristik orang yang dilihat atau dinilai (perceived) yang dimaksud adalah guru.

  1) Atribusi.

  Atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik orang lain dengan melihat perilakunya yang tampak (Brown dan Byene,1979 dalam Walgito,1994:56). Bila kita melihat perilaku orang lain, kita mencoba memahami apa yang menyebabkan orang tersebut berperilaku seperti itu. 2) Stereotyping (meniru).

  Stereotype adalah suatu proses yang cenderung melihat orang lain

  sebagai suatu bagian kelas atau kategori. Stereotype ini terdapat persetujuan umum atas sifat-sifat yang disandang dan timbulnya suatu perbedaan sifat yang disandang dengan senyatanya (Thoha,1983:117). Seseorang melakukan stereotype kepada orang lain karena keterbatasan pengetahuan orang tersebut. Dia hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 mengetahui hal-hal yang bersifat umum dari suatu kategori yang disifatkan kepada orang yang dilihat (perceived).

  3). Hallo effect.

  Hallo effect ini melihat seseorang berdasarkan satu sifat saja. Hallo effect ini digunakan untuk melihat pelaksanaan kerja seseorang

  berdasarkan satu sifat yang diketahui oleh orang yang menilai.

  Hallo effect ini mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap

  persepsi sosial. Ada tiga kondisi yang membuat hallo effect terjadi, yaitu pertama ketika sifat-sifat yang dilihat tidak jelas nampak pada ekspresi perilaku. Kedua, ketika sifat-sifat tersebut tidak sering dijumpai oleh penilai. Ketiga, ketika sifat sifat-sifat tadi mempunyai implikasi moral.

C. Keterampilan Mengajar Pengertian Keterampilan Mengajar 1.

  Arifin (1978:29) mendefinisikan mengajar sebagai suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada siswa agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Sedangkan menurut Nasution (1986:3) mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Pendapat lain menurut Tyson dan Carrol (1970:5) mengajar adalah “a way

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13

  working student, a process of interaction, the teacher do something to student, the student do something in return”.

  Dari berbagai macam definisi mengajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar adalah keterampilan seorang guru dalam melakukan kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada siswa, mengorganisasikan lingkungan sebaik-baiknya sehingga terjadi interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Mengajar 2.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan mengajar seorang guru adalah (D.M. Aruan,1981:4): a. Pengetahuan teoritis tentang belajar dan tingkah laku manusia yang dimiliki.

  b. Penguasaan pengetahuan tentang materi yang akan diajarkan.

  c. Kemampuan untuk melakukan kreativitas dalam mengajar.

   Unsur-Unsur Keterampilan Mengajar 3.

  Unsur-unsur yang ada dalam keterampilan mengajar adalah keterampilan dalam menggunakan metode mengajar, keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran, dan keterampilan dalam mengelola kelas (Raflis Kosasi,1984:8).

   Metode mengajar a.

  Metode (Method) secara harafiah berarti “cara”. Dalam pemakaian umum metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 dan konsep-konsep secara sistematis (Muhibbin Syah,1995:202). Sehingga yang dimaksud dengan metode mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa (Tardif,1989:119). Di dalam situasi mengajar, guru harus benar-benar memperhatikan metode mengajar yang akan dipergunakan. Hal ini sering kali menimbulkan kesulitan karena guru sudah terbiasa dengan semacam metode tertentu. Mengajar bukan hanya asal menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa, melainkan justru terletak pada bagaimana suatu bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam hal ini metode mana yang dipergunakan (Djajadisastra,1981:10). Sering kita dengar bahwa mengajar merupakan suatu seni, karena memang seorang guru yang sedang mengajar harus dapat membangkitkan gairah belajar pada siswanya. Siswa harus tertarik pada pelajaran yang sedang diajarkan. Ini berarti bahwa mungkin sekali pada waktu mengajarkan suatu bahan pelajaran, tidak hanya digunakan satu jenis metode mengajar saja, mungkin dua atau lebih metode digunakan selama mengajar. Semua faktor yang mungkin menimbulkan kebosanan, harus dapat diatasi dengan menerapkan berbagai variasi metode mengajar. Dengan demikian jelaslah bahwa guru harus menguasai berbagai macam metode mengajar. Tujuan dari metode pengajaran adalah untuk mengetahui, memahami, dan dapat menggunakan berbagai metode mengajar serta dapat memilih metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 mengajar mana yang akan dipergunakan dengan situasi mengajar dan belajar yang dihadapi (Djajadisastra,1981:13).

  Ada tiga macam metode mengajar yang dipandang, dalam arti digunakan secara luas sejak dahulu hingga sekarang pada setiap jenjang pendidikan formal yaitu: (Muhibbin Syah,1995:204). 1) Metode ceramah

  Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini dilakukan dengan guru secara monolog dan hubungan satu arah (one way communication). Metode ini baik sekali digunakan untuk tujuan seperti: a) Membangkitkan motivasi (dorongan) belajar.

  b) Menjelaskan suatu bagian bahan pelajaran yang dirasakan sulit bagi seluruh kelas.

  c) Mengupas suatu bahan pelajaran. Guru dapat membimbing siswa untuk mengumpulkan pokok-pokok yang penting dari suatu bab pelajaran.

  d) Memperluas isi pelajaran. Metode ceramah merupakan cara yang terbaik untuk menyajikan materi tambahan yang tidak terdapat dalam buku pelajaran. Keuntungan dari penggunaan metode ceramah yaitu; pertama, biaya murah sekali karena alat penyampai (media) bahan pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 hanyalah suara guru saja. Kedua, dapat menyajikan bahan pelajaran kepada sejumlah besar siswa atau siswa satu kelas dalam waktu yang sama. Ketiga, mudah mengulangnya kembali bila diperlukan. Sedangkan kelemahannya adalah metode ceramah dapat menimbulkan verbalisme, siswa hanya mendengarkan dan mencatat saja, kesalahpahaman siswa dalam mengartikan uraian guru, serta siswa tidak diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses belajar (Djajadisastra,1981:15-21).

  2) Metode diskusi Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan belajar memecahkan masalah (problem

  solving ). Tujuan penggunaan metode diskusi ialah untuk

  memotivasi siswa agar berpikir dengan renungan yang dalam (reflective thinking). Keuntungan dari metode diskusi: mendidik siswa untuk belajar bertukar pikiran atau pendapat, memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problema bersama-sama, merangsang siswa untuk mengemukakan pendapat sendiri, membina perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, dan membina siswa untuk berpikir matang sebelum berbicara. Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah tidak semua topik dapat dijadikan sebagai pokok diskusi, tidak semua siswa secara berani menyatakan pendapat, dan membutuhkan waktu yang lama (Djajadisastra,1981:33-34).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 3) Metode demonstrasi

  Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar ialah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan suatu proses. Keuntungan dari metode ini adalah dapat menanamkan, memupuk, dan mengembangkan hasrat untuk mengetahui sesuatu dan siswa dididik untuk mengamati dengan penuh perhatian kepada sesuatu objek yang sedang didemonstrasikan. Kelemahan metode ini adalah dapat menyebabkan siswa tertahan perkembangan berpikirnya, sehingga menetap pada taraf berpikir konkrit saja dan tidak meningkat ke taraf abstrak dan mengamati sesuatu dengan cermat melalui alat indera bukanlah pekerjaan yang mudah bagi para siswa (Djajadisastra,1981:93-104).

  Setiap metode memiliki keuntungan maupun kelemahan, sehingga dalam penggunaannya dapat menimbulkan akibat yang bervariatif. Pada masa ini, hampir semua guru menggunakan metode yang menuntut siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Sulit untuk menjawab pertanyaan manakah metode mengajar yang paling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 baik. Penggunaan metode mengajar harus relevan atau sesuai dengan (Winkel,1989:183):

  1. Tujuan Instruksional Taksonomi tujuan instruksional menurut Bloom dibagi menjadi: a. Ranah kognitif.

  Ciri khas ranah kognitif terletak ada belajar untuk memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, apakah objek itu berupa orang, benda, atau peristiwa. Ranah ini mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa, dan evaluasi. Kata kerja operasional yang digunakan dalam mengukur ranah kognitif antara lain; menyebutkan, menjelaskan, menyimpulkan, meringkas, dan menghubungkan, sehingga untuk mencapai ranah ini, guru dapat menggunakan metode ceramah.

  b. Ranah afektif.

  Salah satu ciri ranah afektif adalah belajar menghayati nilai dari objek yang dihadapi melalui alam perasaan, baik berupa orang, benda, atau peristiwa. Ciri yang lain terletak dalam belajar mengungkapkan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar. Ranah ini mencakup penerimaan, partisipasi penilaian, penentuan sikap organisasi, dan pembentukan pola hidup. Kata kerja operasional dalam ranah ini antara lain; menjawab,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  membantu, menyesuaikan diri, mendiskusikan, mempraktekkan, dan menyatakan pendapat. Metode mengajar yang cocok digunakan untuk mencapai ranah ini adalah metode diskusi atau demonstrasi.

  c. Ranah psikomotorik Ciri khas dari ranah psikomotorik terletak dalam belajar menghadapi dan menangani objek-objek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia sendiri. Ranah ini mencakup persepsi, kesiapan, dan kreativitas. Kata kerja operasional yang digunakan antara lain; membedakan, memilih, membuat, menyusun, dan merencanakan, sehingga metode yang paling cocok dalam ranah ini adalah metode demonstrasi.

  2. Keadaan Siswa yang Aktual Untuk mengajar siswa yang belum memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang suatu materi pelajaran, guru tidak bisa menggunakan metode diskusi maupun demonstrasi, melainkan metode ceramah. Sedangkan bagi siswa yang sudah memiliki pengetahuan atau pemahaman tentang suatu materi pelajaran, guru dapat menggunakan metode diskusi atau metode demonstrasi.

  3. Keadaan Guru Guru yang telah mengenal metode-metode mengajar, lebih berani mengembangkan dan mengambil resiko menyesuaikan diri dengan situasi kelas pada saat tertentu daripada guru yang kurang

  19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20 mengenal metode-metode mengajar. Agar metode yang digunakan guru bisa bervariasi dan tidak menimbulkan kebosanan pada siswa, maka seorang guru harus memperhatikan gerak tubuh, suara, gaya interaksi, kontak pandang, dan pengalihan penggunaan indera (Soedirdjo,1984:36).

  4. Keadaan Sekolah sebagai Institusi Pendidikan Keadaan sekolah meliputi:

  a) Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana meliputi; letak, luas, dan ruang kelas yang dimiliki gedung sekolah.

  b) Suasana di Sekolah Contoh dari suasana sekolah antara lain; tata cara kesopanan yang berlaku di sekolah, tata cara disiplin ditentukan dan dijamin pelaksanaannya.

  c) Kurikulum Sekolah Kurikulum sekolah ini meliputi program pendidikan nasional, program kerja sekolah, silabus untuk masing-masing bidang studi, petunjuk pelaksanaan pengajaran, dan evaluasi belajar.

  5. Keadaan Waktu Keadaan waktu mencakup jumlah hari dalam semester yang tersedia bagi kegiatan pengajaran. Bila waktu yang tersedia cukup untuk menyelesaikan materi pelajaran yang diwajibkan, guru akan mengajar dengan tenang dan leluasa menentukan metode mengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21 yang sekiranya sesuai. Sebaliknya, jika waktunya terbatas maka guru akan mengajar dengan tergesa-gesa, sehingga sejumlah siswa mengalami kesukaran dalam mengikuti pelajaran.

   Media Pembelajaran b.