Materi Pemrograman Linier
Linear Programming
(Pemrograman Linier)
Program Studi Statistika
Semester Ganjil 2011/2012
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Dual Problem
Inverse
dari LP (Primal)
Bukan lagi masalah optimal bagi peubah
keputusan
Masalah optimal bagi sumber daya
Untuk mempelajari efek perubahanperubahan koefisien dan ketersediaan
sumber daya pada hasil optimal
Seolah-olah sumber daya mempunyai ‘harga’
dan menjadi aset: konsep “shadow price”
Bagaimana memanfaatkan aset tersebut
dengan optimal
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Menentukan Dual Problem dari
suatu LP (Primal)
LP
semula dinamakan Primal Problem
Jika Primal kasus max → Dual kasus min
Jika Primal kasus min → Dual kasus max
Dibedakan dari tipe permasalahan
◦ Masalah max yang normal: semua peubah non
negatif dan semua kendala ≤
◦ Masalah min yang normal: semua peubah non
negatif dan semua kendala ≥
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Secara Umum
Primal
◦ Normal
Max
max z c1 x1 c2 x2 ... cn xn
s.t. a11 x1 a12 x2 ... a1n xn b1
a21x1 a22 x2 ... a2 n xn b2
.
.
.
am1 x1 am 2 x2 ... amn xn bm
x j 0, ( j 1,...,n )
Dual:
◦ Normal min
◦ Invers dari
Primal
◦ Dengan setiap
peubah
mewakili setiap
kendala
min w b1 y1 b2 y2 ... bm ym
s.t. a11 y1 a21 y2 ... am1 ym c1
a12 y1 a22 y2 ... am 2 ym c2
.
.
.
a1n y1 a2 n y2 ... amn ym cn
yi 0, (i 1,..., m)
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Dalam bentuk Tabel Primal vs
Dual
Primal: max z
Dual: min w
(x1≥0) (x2≥0) … (xn≥0)
x1
x2
xn
…
a11
a12
a1n
…
≤b1
(y1≥0) y1
a21
a22
a2n
…
≤b2
(y2≥0) y2
…
…
…
…
…
(ym≥0) ym
am1
am2
amn
≤bm
…
≥c
≥c
≥c
…
1
Kendala dual ke-j
bersesuaian
dengan peubah
primal ke-j
2
n
Peubah dual ke-i
bersesuaian
dengan kendala
primal keDR.-iRahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Contoh LP Dakota sebagai Primal
max z 60 x1 30 x2 20 x3
s.t. 8 x1 6 x2 x3
48 (bahan kayu)
4 x1 2 x2 1.5 x3 20 (jam finishing)
2 x1 1.5 x2 0.5 x3 8 (jam carpentry)
x1 , x2 , x3 0
x1: jumlah
bangku
x2: jumlah meja
x3: jumlah kursi
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Konsep Dual untuk Masalah
Dakota
Seolah-olah
Dakota akan menjual seluruh sumber daya
(aset) nya, kepada pihak lain.
Peubah dari dual adalah harga dari setiap sumber daya
◦Kayu dengan harga y1
◦Jam finishing dengan harga y2
◦Jam carpentry dengan harga y3
Fungsi
obyektif adalah minimum total biaya yang harus
dikeluarkan oleh pihak pembeli aset
◦Total persediaan kayu 48 unit (dengan harga y 1)
◦Total persediaan jam finishing 20 jam (dengan harga y 2)
◦Total persediaan jam carpentry 8 jam (dengan harga y 3)
min w 48 y1 20 y2 8 y3
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Konsep Dual untuk Masalah
Dakota
Kendala
pada Dual: ‘konsep opportunity cost’,
Nilai aset dengan komposisi sesuai pembuatan
bangku lebih besar daripada harga bangku
Nilai aset dengan komposisi sesuai pembuatan
meja lebih besar daripada harga meja
Nilai aset dengan komposisi sesuai pembuatan
kursi lebih besar daripada harga kursi
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
max z 60 x1 30 x2 20 x3
s.t. 8 x1 6 x2 x3
48 (bahan kayu)
4 x1 2 x2 1.5 x3 20 (jam finishing)
2 x1 1.5 x2 0.5 x3 8 (jam carpentry)
x1 , x2 , x3 0
x1: jumlah
bangku
x2: jumlah meja
x3: jumlah kursi
Harga setiap aset/sumber daya adalah yi ,i=1,
2, 3
Produk
Bangku
Meja
Kursi
Nilai Jual Aset
Yang dipakai
untuk
produksi
Harga produk
8 y1 4 y2 2 y3
60
6 y1 2 y2 1.5 y3
30
20
y1 1.5 y2 0.5 y3
8 y1 4 y2 2 y3 60
6 y1 2 y2 1.5 y3 30
y1 1.5 y2 0.5 y3 20
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Dalam bentuk Tabel Primal vs
Dual Dakota Problem
Dual: min
w
y1
(y1≥0
y2
)
(y2≥0 ym
)
(y3≥0
) Dual
Primal: max z
(x1≥0 (x2≥0 (x3≥0
)
)
)
x1
x2
x3
8
6
1
≤48
4
2
1.5 ≤20
2
1.5 ≥20
0.5 ≤8
≥60
≥30
min w 48 y1 20 y2 8 y3
s.t.8 y1 4 y2 2 y3 60
6 y1 2 y2 1.5 y3 30
y1 1.5 y2 0.5 y3 20
y1 , y2 , y3 0
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Contoh Primal Pada Diet Problem
min z 50 x1 20 x2 30 x3 80 x4
s.t.
400x1 200x2 150x3 500x4 500
3x1 2 x2 6
2 x1 2 x2 4 x3 4 x4 10
2 x1 4 x2 x3 5 x4 8
(Calorie
constraint)
(Chocolate
constraint)
(Sugar constraint)
(Fat constraint)
x1 , x2 , x3 , x4 0
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Konsep Dual untuk Diet Problem
Pada
primal, peubah adalah jumlah makanan yang harus
dibeli
◦ Memenuhi kebutuhan nutrisi
◦ Dengan biaya minimum
Pada
dual, kita seolah-olah menjadi kolektor nutrisi:
◦ Kalori, coklat, gula dan lemak
◦ Sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi pada Primal
Nutrisi
tersebut adalah aset yang kita jual
◦ Keputusan: berapa harga per nutrisi agar keuntungan
maksimum
Kendala
dari sudut pandang calon pembeli:
◦ Harga nutrisi sesuai komposisinya jika dibuat makanan harus
lebih murah daripada harga makanan masing-masing
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
min z 50 x1 20 x2 30 x3 80 x4
s.t. 400x1 200x2 150x3 500x4 500 (Calorie
constraint)
3x1 2 x2 6
(Chocolate
constraint)
2 x1 2 x2 4 x3 4 x4 10
(Sugar constraint)
2 x1 4 x2 x3 5 x4 8
x1 , x2 , x3 , x4 0
x1:
x2:
x3:
x4:
jumlah
jumlah
jumlah
jumlah
y1:
y2:
y3:
y4:
harga
harga
harga
harga
Brownie
Ice Cream
Soda
Cheesecake
per
per
per
per
unit
unit
unit
unit
(Fat constraint)
Makanan
Nilai Jual
Nutrisi
Brownie
400 y1 3 y2 2 y3 2 x4
50
200 y1 2 y2 2 y3 4 x4
20
150 y1 4 y3 x4
30
500 y1 4 y3 5 x4
80
Ice cream
kalori Soda
coklat Cheesecake
gula
lemak
Harga
makanan
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
400 y1 3 y2 2 y3 2 y4 50
200 y1 2 y2 2 y3 4 y4 20
150 y1 4 y3 y4 30
Kendala dari sudut
pandang pembeli koleksi
nutrisi kita
500 y1 4 y3 5 y4 80
Tujuan penjualan
nutrisi?
Pendapatan maksimum:
- Jumlah/persediaan setiap nutrisi kali
harga setiap unit nutrisi
max w 500 y1 6 y2 10 y3 8 y4
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Dalam bentuk Tabel Dual vs
Primal Diet Problem
Dual: max
w
(y1≥0)
(y2≥0)
(y3≥0)
y1
y2
ym
Primal: min z
(x1≥0 (x2≥0 (x3≥0 (x4≥0
)
)
)
)
X1
x2
x3
x4
400 200 150 500 ≥500
3
2
0
0
≥6
2
2
4
4
≥10
2
4
1
5
≥8
≤50 ≤20 ≤30 ≤80
max w 500 y1 6 y2 10 y3 8 y4
s.t.
400 y1 3 y2 2 y3 2 y4 50
200 y1 2 y2 2 y3 4 y4 20
150 y1 4 y3 y4 30
500 y1 4 y3 5 y4 80
y1 , y2 , y3 , y4 0
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Teorema Dual (Weak
Duality)
max z c1 x1 c2 x2 ... cn xn
min w b1 y1 b2 y2 ... bm ym
s.t. a11 x1 a12 x2 ... a1n xn b1
s.t. a11 y1 a21 y2 ... am1 ym c1
a21x1 a22 x2 ... a2 n xn b2
a12 y1 a22 y2 ... am 2 ym c2
.
.
.
am1 x1 am 2 x2 ... amn xn bm
x j 0, ( j 1,...,n )
x1
x
Solusi
2
feasibel dari x
...
primal:
xn
.
.
.
a1n y1 a2 n y2 ... amn ym cn
yi 0, (i 1,..., m)
Solusi
feasibel dari y y1
dual:
y2 ...
ym
z untuk x w untuk y
cx yb
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Contoh Weak Duality pada
Dakota Problem
max z 60 x1 30 x2 20 x3
s.t. 8 x1 6 x2 x3
48 (bahan kayu)
4 x1 2 x2 1.5 x3 20 (jam finishing)
2 x1 1.5 x2 0.5 x3 8 (jam carpentry)
1
x 1
1
Solusi
feasibel dari
primal.
x1 , x2 , x3 0
Dengan nilai
z:
z 601 301 201 110
z 110
w
Tidak ada solusi dual
feasibel dengan w680
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Teorema Dual (Strong Duality)
Solusi
optimal dari
primal:
x1
x
x 2
...
xn
Solusi
optimal dari y y1
dual:
y2 ...
Maka akan berlaku:max z min w
cx yb
Jika BV adalah basis optimal bagi primal
maka solusi optimal dari dual adalah:
y c BV B 1
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
ym
Solusi Dual Dakota Problem
berdasarkan Teorema Dual:
BV s1 , x3 , x1
Basis optimal bagi
primal
c BV 0 20 60
2
8
1
B 1 0
2
4
0 0.5 1.5
y c BV B 1 0 10 10
Solusi optimal bagi
dual:
y1 0, y2 10, y3 10
w 48 0 2010 810 280
Harga setiap aset/sumber daya
adalah:
-Kayu (y1) seharga $0
-Jam finishing (y2) seharga $10
Dengan harga jual
aset: $280
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Membaca Solusi Dual dari
Optimal Tableau
Solusi
dual dapat diperoleh dari baris nol tableau optimal
(Primal)
Tergantung dari tipe permasalahan primal, max atau min
Karena peubah dual mewakili kendala dual:
◦ Tergantung pula dari tanda pada kendala (≤, ≥, =)
PRIMAL kasus
MAX
Tanda
pada
kendala
Solusi Dual ke-i
dari baris nol
tableau optimal
PRIMAL kasus
MIN
Tanda
Solusi Dual dari
pada
kendala
baris nol tableau
optimal
≤
Koefisien si
≤
Koefisien si
≥
(-) Koefisien ei
≥
(-) Koefisien ei
=
Koefisien ai - M
=
Koefisien ai + M
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Tableau Optimal Dakota’s
Problem
Semua kendala pada Dakota’s Problem Primal adalah ≤
Solusi dual (yi, i=1, 2, 3), berhubungan dengan masing-masing kendala
Sehingga pada baris nol tableau optimal primal, solusi dual adalah
koefisien si, i=1, 2, 3
Tablea
u2
z
x1
x2
x3
s1
s2
s3
Baris 0
1
0
5
0
0
10
10
Baris 1
Baris 2
Baris 3
0
0
0
0
0
1
-2
-2
1.25
0
1
0
1
0
0
2
2
-0.5
-8
-4
1.5
y1
y2
y3 0 10 10
Harga setiap aset/sumber daya
adalah:
-Kayu (y1) seharga $0
-Jam finishing (y2) seharga $10
- Jam carpentry (y3) seharga $10
rhs
BV
z=28
280
0
s1=2
24
4
8
x3=8
2
x1=2
min w max z 280
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Tableau Optimal Diet’s
Problem
Semua kendala pada Diet’s Problem Primal adalah ≥
Solusi dual (yi, i=1, 2, 3, 4), berhubungan dengan masing-masing kendala
Sehingga pada baris nol tableau optimal primal, solusi dual adalah (-)
koefisien ei, i=1, 2, 3, 4
y1
z
Baris
1
Baris
2
Baris
3
Baris
4
y2
y3
y4 0 2.5 7.5 0
x1
x2
1 -2,75
x3
x4
e1
0
0
-50
0 -0,25
0
1
1
0 3,75
0
0
0
a2
a3
a4
rhs
02,5-M 7,5-M 7,5-M
90
0 0,25 -0,25
0
0 -0,25 0,25
0
-4
0 -1,75 -0,25
1
0 495,6
-46,6 36,4
aset
nutrisi1 126,2
adalah:
0 1,75 0,25
-1
0
-1 setiap
0
Harga
-Kalori (y1) seharga $0
0 1,5
1
0
0
0
-Coklat (y2) seharga $2.5
- Gula (y3) seharga $7.5
-Lemak (y4) seharga $0
-0,5
0
a1
BV
z=90
x3=1
1 e4=5
e1=4
5
32
x2=3
432
e2
e3
e4
0 -2,5 -7,5
0
-1 126,2 46,6 -36,4
max w min z 90
0
0,5
0
Dengan harga jual
maksimum $90
0
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
3
Konsep Shadow Prices (Harga
Bayangan)
Shadow
Price kendala ke-i suatu LP:
◦ Ukuran seberapa banyak perbaikan nilai
optimal z jika jumlah sumber daya
(koefisien rhs) bertambah satu unit
Dapat dianalisis dari konsep dual
max z baru max z lama Δbi harga bayangan kendala ke - i
min z baru min z lama Δbi harga bayangan kendala ke - i
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Konsep Shadow Price dari
Dakota’s Problem
Nilai
optimal keuntungan
max z 280
Diperoleh
pada ketersediaan:
48 unit kayu
20 jam finishing
8 jam carpentry
Dari dual:
Setiap unit kayu berharga $0
Setiap jam finishing berharga $10
Setiap jam carpentry berharga $10
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Nilai
optimal z dapat dinyatakan dalam peubah dual:
max z 48 y1 20 y2 8 y3
48 0 2010 810 280
Harga
bayangan finishing hour adalah:
Perbaikan (penambahan) nilai z ketika
persediaan finishing hour bertambah 1 jam
b2 20 b1 21
max z 48 y1 20 y2 8 y3
max z ' 48 y1 21y2 8 y3
48 0 2110 810 290
Perbaikan z
sebesar y2 =
$10: Shadow
Price
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
optimal peubah dual ke- i adalah
shadow price dari kendala ke- i masalah Primal
Solusi
max z baru max z lama Δbi yi
Δb i 1
max z lama - max z baru yi
Harga
bayangan kayu adalah:
Perbaikan (penambahan) nilai z ketika
persediaan kayu bertambah 1 unit
y1 $0
Harga
bayangan carpentry hour adalah:
Perbaikan (penambahan) nilai z ketika
persediaan carpentry hour bertambah 1
jam
y3 $10
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Konsep Complementary
Slackness
Dengan logika:
Sumber daya yang habis terpakai ( si atau ei =0),
pasti sangat berharga
Penambahan satu unit dari sumber daya tsb akan
menaikkan nilai z (harga bayangan yi>0)
daya yang tidak habis terpakai ( si atau ei
>0), dianggap tidak berharga (harga bayangan
yi=0)
Sumber
◦ Tidak perlu melakukan penambahan, tidak akan
menaikkan nilai z
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Teorema Complementary
Slackness
Peubah
primal
1
x 1
1
Peubah
Dual
y y1
y2 ...
ym
x
akan primal optimal dan y akan dual
optimal jika dan hanya jika:
si yi 0(i 1,..., m)
e j x j 0( j 1,..., n)
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Dari Dakota’s Problem
BFS : x1 2, x2 0, x3 8, s1 24, s2 s3 0, z 280
Kayu
bersisa 24 unit
Finishing hour habis terpakai → penambahan akan
meningkatkan nilai z dengan tambahan produksi
Carpentry hour habis terpakai → penambahan akan
meningkatkan nilai z dengan tambahan produksi
Perbaikan nilai z berdasarkan konsep shadow price
Tambahan kayu, $0
Tambahan finishing hour $10
Tambahan carpentry hour $10
si
yi
si yi 0(i 1,..., m)
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
(Pemrograman Linier)
Program Studi Statistika
Semester Ganjil 2011/2012
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Dual Problem
Inverse
dari LP (Primal)
Bukan lagi masalah optimal bagi peubah
keputusan
Masalah optimal bagi sumber daya
Untuk mempelajari efek perubahanperubahan koefisien dan ketersediaan
sumber daya pada hasil optimal
Seolah-olah sumber daya mempunyai ‘harga’
dan menjadi aset: konsep “shadow price”
Bagaimana memanfaatkan aset tersebut
dengan optimal
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Menentukan Dual Problem dari
suatu LP (Primal)
LP
semula dinamakan Primal Problem
Jika Primal kasus max → Dual kasus min
Jika Primal kasus min → Dual kasus max
Dibedakan dari tipe permasalahan
◦ Masalah max yang normal: semua peubah non
negatif dan semua kendala ≤
◦ Masalah min yang normal: semua peubah non
negatif dan semua kendala ≥
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Secara Umum
Primal
◦ Normal
Max
max z c1 x1 c2 x2 ... cn xn
s.t. a11 x1 a12 x2 ... a1n xn b1
a21x1 a22 x2 ... a2 n xn b2
.
.
.
am1 x1 am 2 x2 ... amn xn bm
x j 0, ( j 1,...,n )
Dual:
◦ Normal min
◦ Invers dari
Primal
◦ Dengan setiap
peubah
mewakili setiap
kendala
min w b1 y1 b2 y2 ... bm ym
s.t. a11 y1 a21 y2 ... am1 ym c1
a12 y1 a22 y2 ... am 2 ym c2
.
.
.
a1n y1 a2 n y2 ... amn ym cn
yi 0, (i 1,..., m)
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Dalam bentuk Tabel Primal vs
Dual
Primal: max z
Dual: min w
(x1≥0) (x2≥0) … (xn≥0)
x1
x2
xn
…
a11
a12
a1n
…
≤b1
(y1≥0) y1
a21
a22
a2n
…
≤b2
(y2≥0) y2
…
…
…
…
…
(ym≥0) ym
am1
am2
amn
≤bm
…
≥c
≥c
≥c
…
1
Kendala dual ke-j
bersesuaian
dengan peubah
primal ke-j
2
n
Peubah dual ke-i
bersesuaian
dengan kendala
primal keDR.-iRahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Contoh LP Dakota sebagai Primal
max z 60 x1 30 x2 20 x3
s.t. 8 x1 6 x2 x3
48 (bahan kayu)
4 x1 2 x2 1.5 x3 20 (jam finishing)
2 x1 1.5 x2 0.5 x3 8 (jam carpentry)
x1 , x2 , x3 0
x1: jumlah
bangku
x2: jumlah meja
x3: jumlah kursi
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Konsep Dual untuk Masalah
Dakota
Seolah-olah
Dakota akan menjual seluruh sumber daya
(aset) nya, kepada pihak lain.
Peubah dari dual adalah harga dari setiap sumber daya
◦Kayu dengan harga y1
◦Jam finishing dengan harga y2
◦Jam carpentry dengan harga y3
Fungsi
obyektif adalah minimum total biaya yang harus
dikeluarkan oleh pihak pembeli aset
◦Total persediaan kayu 48 unit (dengan harga y 1)
◦Total persediaan jam finishing 20 jam (dengan harga y 2)
◦Total persediaan jam carpentry 8 jam (dengan harga y 3)
min w 48 y1 20 y2 8 y3
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Konsep Dual untuk Masalah
Dakota
Kendala
pada Dual: ‘konsep opportunity cost’,
Nilai aset dengan komposisi sesuai pembuatan
bangku lebih besar daripada harga bangku
Nilai aset dengan komposisi sesuai pembuatan
meja lebih besar daripada harga meja
Nilai aset dengan komposisi sesuai pembuatan
kursi lebih besar daripada harga kursi
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
max z 60 x1 30 x2 20 x3
s.t. 8 x1 6 x2 x3
48 (bahan kayu)
4 x1 2 x2 1.5 x3 20 (jam finishing)
2 x1 1.5 x2 0.5 x3 8 (jam carpentry)
x1 , x2 , x3 0
x1: jumlah
bangku
x2: jumlah meja
x3: jumlah kursi
Harga setiap aset/sumber daya adalah yi ,i=1,
2, 3
Produk
Bangku
Meja
Kursi
Nilai Jual Aset
Yang dipakai
untuk
produksi
Harga produk
8 y1 4 y2 2 y3
60
6 y1 2 y2 1.5 y3
30
20
y1 1.5 y2 0.5 y3
8 y1 4 y2 2 y3 60
6 y1 2 y2 1.5 y3 30
y1 1.5 y2 0.5 y3 20
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Dalam bentuk Tabel Primal vs
Dual Dakota Problem
Dual: min
w
y1
(y1≥0
y2
)
(y2≥0 ym
)
(y3≥0
) Dual
Primal: max z
(x1≥0 (x2≥0 (x3≥0
)
)
)
x1
x2
x3
8
6
1
≤48
4
2
1.5 ≤20
2
1.5 ≥20
0.5 ≤8
≥60
≥30
min w 48 y1 20 y2 8 y3
s.t.8 y1 4 y2 2 y3 60
6 y1 2 y2 1.5 y3 30
y1 1.5 y2 0.5 y3 20
y1 , y2 , y3 0
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Contoh Primal Pada Diet Problem
min z 50 x1 20 x2 30 x3 80 x4
s.t.
400x1 200x2 150x3 500x4 500
3x1 2 x2 6
2 x1 2 x2 4 x3 4 x4 10
2 x1 4 x2 x3 5 x4 8
(Calorie
constraint)
(Chocolate
constraint)
(Sugar constraint)
(Fat constraint)
x1 , x2 , x3 , x4 0
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Konsep Dual untuk Diet Problem
Pada
primal, peubah adalah jumlah makanan yang harus
dibeli
◦ Memenuhi kebutuhan nutrisi
◦ Dengan biaya minimum
Pada
dual, kita seolah-olah menjadi kolektor nutrisi:
◦ Kalori, coklat, gula dan lemak
◦ Sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi pada Primal
Nutrisi
tersebut adalah aset yang kita jual
◦ Keputusan: berapa harga per nutrisi agar keuntungan
maksimum
Kendala
dari sudut pandang calon pembeli:
◦ Harga nutrisi sesuai komposisinya jika dibuat makanan harus
lebih murah daripada harga makanan masing-masing
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
min z 50 x1 20 x2 30 x3 80 x4
s.t. 400x1 200x2 150x3 500x4 500 (Calorie
constraint)
3x1 2 x2 6
(Chocolate
constraint)
2 x1 2 x2 4 x3 4 x4 10
(Sugar constraint)
2 x1 4 x2 x3 5 x4 8
x1 , x2 , x3 , x4 0
x1:
x2:
x3:
x4:
jumlah
jumlah
jumlah
jumlah
y1:
y2:
y3:
y4:
harga
harga
harga
harga
Brownie
Ice Cream
Soda
Cheesecake
per
per
per
per
unit
unit
unit
unit
(Fat constraint)
Makanan
Nilai Jual
Nutrisi
Brownie
400 y1 3 y2 2 y3 2 x4
50
200 y1 2 y2 2 y3 4 x4
20
150 y1 4 y3 x4
30
500 y1 4 y3 5 x4
80
Ice cream
kalori Soda
coklat Cheesecake
gula
lemak
Harga
makanan
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
400 y1 3 y2 2 y3 2 y4 50
200 y1 2 y2 2 y3 4 y4 20
150 y1 4 y3 y4 30
Kendala dari sudut
pandang pembeli koleksi
nutrisi kita
500 y1 4 y3 5 y4 80
Tujuan penjualan
nutrisi?
Pendapatan maksimum:
- Jumlah/persediaan setiap nutrisi kali
harga setiap unit nutrisi
max w 500 y1 6 y2 10 y3 8 y4
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Dalam bentuk Tabel Dual vs
Primal Diet Problem
Dual: max
w
(y1≥0)
(y2≥0)
(y3≥0)
y1
y2
ym
Primal: min z
(x1≥0 (x2≥0 (x3≥0 (x4≥0
)
)
)
)
X1
x2
x3
x4
400 200 150 500 ≥500
3
2
0
0
≥6
2
2
4
4
≥10
2
4
1
5
≥8
≤50 ≤20 ≤30 ≤80
max w 500 y1 6 y2 10 y3 8 y4
s.t.
400 y1 3 y2 2 y3 2 y4 50
200 y1 2 y2 2 y3 4 y4 20
150 y1 4 y3 y4 30
500 y1 4 y3 5 y4 80
y1 , y2 , y3 , y4 0
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Teorema Dual (Weak
Duality)
max z c1 x1 c2 x2 ... cn xn
min w b1 y1 b2 y2 ... bm ym
s.t. a11 x1 a12 x2 ... a1n xn b1
s.t. a11 y1 a21 y2 ... am1 ym c1
a21x1 a22 x2 ... a2 n xn b2
a12 y1 a22 y2 ... am 2 ym c2
.
.
.
am1 x1 am 2 x2 ... amn xn bm
x j 0, ( j 1,...,n )
x1
x
Solusi
2
feasibel dari x
...
primal:
xn
.
.
.
a1n y1 a2 n y2 ... amn ym cn
yi 0, (i 1,..., m)
Solusi
feasibel dari y y1
dual:
y2 ...
ym
z untuk x w untuk y
cx yb
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Contoh Weak Duality pada
Dakota Problem
max z 60 x1 30 x2 20 x3
s.t. 8 x1 6 x2 x3
48 (bahan kayu)
4 x1 2 x2 1.5 x3 20 (jam finishing)
2 x1 1.5 x2 0.5 x3 8 (jam carpentry)
1
x 1
1
Solusi
feasibel dari
primal.
x1 , x2 , x3 0
Dengan nilai
z:
z 601 301 201 110
z 110
w
Tidak ada solusi dual
feasibel dengan w680
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Teorema Dual (Strong Duality)
Solusi
optimal dari
primal:
x1
x
x 2
...
xn
Solusi
optimal dari y y1
dual:
y2 ...
Maka akan berlaku:max z min w
cx yb
Jika BV adalah basis optimal bagi primal
maka solusi optimal dari dual adalah:
y c BV B 1
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
ym
Solusi Dual Dakota Problem
berdasarkan Teorema Dual:
BV s1 , x3 , x1
Basis optimal bagi
primal
c BV 0 20 60
2
8
1
B 1 0
2
4
0 0.5 1.5
y c BV B 1 0 10 10
Solusi optimal bagi
dual:
y1 0, y2 10, y3 10
w 48 0 2010 810 280
Harga setiap aset/sumber daya
adalah:
-Kayu (y1) seharga $0
-Jam finishing (y2) seharga $10
Dengan harga jual
aset: $280
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Membaca Solusi Dual dari
Optimal Tableau
Solusi
dual dapat diperoleh dari baris nol tableau optimal
(Primal)
Tergantung dari tipe permasalahan primal, max atau min
Karena peubah dual mewakili kendala dual:
◦ Tergantung pula dari tanda pada kendala (≤, ≥, =)
PRIMAL kasus
MAX
Tanda
pada
kendala
Solusi Dual ke-i
dari baris nol
tableau optimal
PRIMAL kasus
MIN
Tanda
Solusi Dual dari
pada
kendala
baris nol tableau
optimal
≤
Koefisien si
≤
Koefisien si
≥
(-) Koefisien ei
≥
(-) Koefisien ei
=
Koefisien ai - M
=
Koefisien ai + M
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Tableau Optimal Dakota’s
Problem
Semua kendala pada Dakota’s Problem Primal adalah ≤
Solusi dual (yi, i=1, 2, 3), berhubungan dengan masing-masing kendala
Sehingga pada baris nol tableau optimal primal, solusi dual adalah
koefisien si, i=1, 2, 3
Tablea
u2
z
x1
x2
x3
s1
s2
s3
Baris 0
1
0
5
0
0
10
10
Baris 1
Baris 2
Baris 3
0
0
0
0
0
1
-2
-2
1.25
0
1
0
1
0
0
2
2
-0.5
-8
-4
1.5
y1
y2
y3 0 10 10
Harga setiap aset/sumber daya
adalah:
-Kayu (y1) seharga $0
-Jam finishing (y2) seharga $10
- Jam carpentry (y3) seharga $10
rhs
BV
z=28
280
0
s1=2
24
4
8
x3=8
2
x1=2
min w max z 280
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Tableau Optimal Diet’s
Problem
Semua kendala pada Diet’s Problem Primal adalah ≥
Solusi dual (yi, i=1, 2, 3, 4), berhubungan dengan masing-masing kendala
Sehingga pada baris nol tableau optimal primal, solusi dual adalah (-)
koefisien ei, i=1, 2, 3, 4
y1
z
Baris
1
Baris
2
Baris
3
Baris
4
y2
y3
y4 0 2.5 7.5 0
x1
x2
1 -2,75
x3
x4
e1
0
0
-50
0 -0,25
0
1
1
0 3,75
0
0
0
a2
a3
a4
rhs
02,5-M 7,5-M 7,5-M
90
0 0,25 -0,25
0
0 -0,25 0,25
0
-4
0 -1,75 -0,25
1
0 495,6
-46,6 36,4
aset
nutrisi1 126,2
adalah:
0 1,75 0,25
-1
0
-1 setiap
0
Harga
-Kalori (y1) seharga $0
0 1,5
1
0
0
0
-Coklat (y2) seharga $2.5
- Gula (y3) seharga $7.5
-Lemak (y4) seharga $0
-0,5
0
a1
BV
z=90
x3=1
1 e4=5
e1=4
5
32
x2=3
432
e2
e3
e4
0 -2,5 -7,5
0
-1 126,2 46,6 -36,4
max w min z 90
0
0,5
0
Dengan harga jual
maksimum $90
0
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
3
Konsep Shadow Prices (Harga
Bayangan)
Shadow
Price kendala ke-i suatu LP:
◦ Ukuran seberapa banyak perbaikan nilai
optimal z jika jumlah sumber daya
(koefisien rhs) bertambah satu unit
Dapat dianalisis dari konsep dual
max z baru max z lama Δbi harga bayangan kendala ke - i
min z baru min z lama Δbi harga bayangan kendala ke - i
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Konsep Shadow Price dari
Dakota’s Problem
Nilai
optimal keuntungan
max z 280
Diperoleh
pada ketersediaan:
48 unit kayu
20 jam finishing
8 jam carpentry
Dari dual:
Setiap unit kayu berharga $0
Setiap jam finishing berharga $10
Setiap jam carpentry berharga $10
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Nilai
optimal z dapat dinyatakan dalam peubah dual:
max z 48 y1 20 y2 8 y3
48 0 2010 810 280
Harga
bayangan finishing hour adalah:
Perbaikan (penambahan) nilai z ketika
persediaan finishing hour bertambah 1 jam
b2 20 b1 21
max z 48 y1 20 y2 8 y3
max z ' 48 y1 21y2 8 y3
48 0 2110 810 290
Perbaikan z
sebesar y2 =
$10: Shadow
Price
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
optimal peubah dual ke- i adalah
shadow price dari kendala ke- i masalah Primal
Solusi
max z baru max z lama Δbi yi
Δb i 1
max z lama - max z baru yi
Harga
bayangan kayu adalah:
Perbaikan (penambahan) nilai z ketika
persediaan kayu bertambah 1 unit
y1 $0
Harga
bayangan carpentry hour adalah:
Perbaikan (penambahan) nilai z ketika
persediaan carpentry hour bertambah 1
jam
y3 $10
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Konsep Complementary
Slackness
Dengan logika:
Sumber daya yang habis terpakai ( si atau ei =0),
pasti sangat berharga
Penambahan satu unit dari sumber daya tsb akan
menaikkan nilai z (harga bayangan yi>0)
daya yang tidak habis terpakai ( si atau ei
>0), dianggap tidak berharga (harga bayangan
yi=0)
Sumber
◦ Tidak perlu melakukan penambahan, tidak akan
menaikkan nilai z
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Teorema Complementary
Slackness
Peubah
primal
1
x 1
1
Peubah
Dual
y y1
y2 ...
ym
x
akan primal optimal dan y akan dual
optimal jika dan hanya jika:
si yi 0(i 1,..., m)
e j x j 0( j 1,..., n)
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Dari Dakota’s Problem
BFS : x1 2, x2 0, x3 8, s1 24, s2 s3 0, z 280
Kayu
bersisa 24 unit
Finishing hour habis terpakai → penambahan akan
meningkatkan nilai z dengan tambahan produksi
Carpentry hour habis terpakai → penambahan akan
meningkatkan nilai z dengan tambahan produksi
Perbaikan nilai z berdasarkan konsep shadow price
Tambahan kayu, $0
Tambahan finishing hour $10
Tambahan carpentry hour $10
si
yi
si yi 0(i 1,..., m)
DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc