Efektivitas Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) terhadap Kecepatan Penyembuhan Imflamasi pada Gingiva Tikus.

(1)

ABSTRAK

Ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.)/ EKM sudah banyak digunakan dalam bidang farmasi karena memiliki daya antikanker, antiinflamasi, antibakteri dan meningkatkan kekebalan tubuh. Pada bidang kedokteran gigi EKM dapat menurunkan jumlah plak, mencegah akumulasi plak dan dapat menyembuhkan gingivitis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta perbedaan pemberian EKM 12,5% dan EKM 25% terhadap kecepatan proses penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorik sungguhan dengan rancangan acak lengkap (Completely Randomized Design). Subjek penelitian terdiri dari 28 ekor tikus, dibagi menjadi 4 kelompok, kontrol negatif

(Aquades), kontrol positif (Chlorhexidine 0,2%), EKM 12,5%, dan EKM 25%.

Masing-masing terdiri dari 7 ekor. Pemeriksaan hasil penyembuhan inflamasi diamati setiap 2 jam selama 6 jam dan pengukuran inflamasi pada gingiva tikus dilakukan menggunakan jangka sorong. Analisis data dilakukan dengan uji

ANOVA One-way = 0,05) dan Tukey HSD.

Hasil uji ANOVA One-way (α = 0,05) dan Tukey HSD didapatkan bahwa terdapat perbedaan penurunan ukuran inflamasi yang signifikan anatara EKM 12,5% dengan aquades dan chlorhexidine 0,2%. Sedangkan EKM 12,5% dengan EKM 25% tidak terdapat perbedaan penurunan ukuran inflamasi yang signifikan.

Dapat disimpulkan bahwa EKM 12,5% dan EKM 25% efektif digunakan dalam mempengaruhi kecepatan proses penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

Kata kunci : Garcinia Mangostana, Aquades, Chlorhexidine 0,2%, inflamasi gingiva


(2)

ABSTRACT

Mangosteen pericarp extract (Garcinia Mangostana L.)/ EKM is widely used in pharmaceutical industry because has anticancer, antiinflamation effect, antibacterial, and increased antibody. In dentistry EKM can be used to reduce quantity of plaque, to prevent acumulation of calculus, and can be healing gingivitis.

The objective of this research was to determine the effect and differences of the use EKM 12,5% and EKM 25% toward the velocity of the healing inflammation in rat gingiva.

This research used a real experimental laboratory with completely randomized design.The subjects use in this research were 28 male divided into four group’s; negative control (Aquades) , positive control (Chlorhexidine 0,2%), EKM 12,5% and EKM 25%. That each group consist seven rat. The result of inflammation healing was observed every two hours during six hours and inflammation healing at rat gingiva was measured using a caliper. The data were analyzed using ANOVA one-way (α = 0,05) and Tukey HSD.

The result from ANOVA one-way (α = 0,05) and Tukey HSD obtained there is a significant reduction of size inflammation between EKM 12,5% and EKM 25% there is no difference reduction size of inflammation significant.

The result concluded that EKM 12,5% and EKM 25% are effective for use influence velocity inflammation healing process in rat gingiva.

Keywords : Garcinia Mangostana, Aquades, Chlorhexidine 0,2%, gingiva


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR DIAGRAM ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Aspek Akademis ……….. 4

1.4.2 Aspek Praktisi ……….. 4


(4)

1.6 Hipotesis ... 6

1.7 Lokasi dan Waktu penelitian 1.7.1 Lokasi ... 6

1.7.1 Waktu Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gingiva ………... 7

2.1.1 Margin Gingiva ……… 7

2.1.2 Sulkus ……….. 8

2.1.3 Attached Gingiva ... 9

2.1.4 Interdental Gingiva ……….. 9

2.2 Pembuluh Darah dan Syaraf pada Gingiva……….. 11

2.3 Kriteria Gingiva 2.3.1 Warna ………... 13

2.3.2 Ukuran ………. 13

2.3.3 Bentuk ……….. 13

2.3.4 Konsistensi ………... 14

2.3.5 Tekstur Permukaan ………... 14

2.3.6 Posisi ……… 15

2.4 Inflamasi ... 15

2.5 Mekanisme Fisiologis Inflamasi ... 17


(5)

2.7 Gambaran Klinis Gingivitis

2.7.1 Warna ... 21

2.7.2 Konsistensi ... 21

2.7.3 Tekstur Permukaan ... 22

2.7.4 Posisi ... 22

2.7.5 Kontur ... 22

2.8 Indeks Gingiva ... 23

2.9 Patogenesis Gingivitis ... 23

2.10 Klasifikasi Gingivitis ... 24

2.11 Manggis ... 25

2.11.1 Taksonomi Buah Manggis ………. 27

2.11.2 Kandungan Buah Manggis………. 28

2.12 Xantone ………. 29

2.13 Mekanisme Kerja Ekstrak Kulit Manggis Terhadap Gingivitis … 32

2.14 Karagenan……… 33

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Penelitian ... 34

3.1.2 Bahan penelitian ... 35

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.2.1 Desain Penelitian ... 35


(6)

3.2.3 Definisi Operasional Variabel ... 37

3.2.4 Perhitungan Besar Sampel ... 38

3.2.5 Prosedur Kerja ... 39

3.2.6 Pengumpulan Bahan ... 40

3.2.7 Persiapan Bahan Uji ... 40

3.2.8 Persiapan Hewan Coba ... 41

3.2.9 Pelaksanaan Penelitian ... 41

3.3 Alur Penelitian ………..… 43

3.4 Metode Analisis Data ... 44

3.4.1 Hipotesis Statistik ... 44

3.4.2 Kriteria Uji ... 44

3.5 Aspek Etik Penelitian ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 46

4.1.1 Hasil Penelitian Ukuran Inflamasi ... 46

4.1.2 Hasil Analisis Statistika ... 47

4.2 Pembahasan ... 51

4.3 Uji Hipotesis ……… 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 55


(7)

DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN ... 59 RIWAYAT HIDUP ... 75


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kandungan Zat Gizi Buah Manggis dalam 100 g ………….. 28

Tabel 2.2 Kandungan Senyawa Xantone Pada Berbagai Organ Tanaman Manggis ... … 31

Tabel 4.1 Rerata Ukuran Inflamasi Tiap Kelompok (jam)... 46

Tabel 4.2 Uji Statistik ANOVA One-way Pada Jam ke-2... 48


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gingiva Normal pada Dewasa Muda ... 8

Gambar 2.2 Anatomi Landmark Gingiva ………..… 9

Gambar 2.3 Bagian Fasial dan Palatal Interdental Gingiva ... … 10

Gambar 2.4 Papila Interdental ... 10

Gambar 2.5 Gambaran Interdental Gingiva yang Tidak Berkontak ... … 11

Gambar 2.6 Arteriol ... 12

Gambar 2.7 Perbandingan Pembuluh Darah Normal dan Terinflamasi ... 16

Gambar 2.8 Gingivitis ……… 20

Gambar 2.9 Pohon manggis ………... 26

Gambar 2.10 Buah Manggis ……….. 27


(10)

DAFTAR DIAGRAM

Halaman Diagram 2.1 Mekanisme Fisiologis Inflamasi ………..……... 19 Diagram 3.1 Alur Penelitian ……….. 43


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kode Etik Penelitian ... 59

Lampiran 2. Alat dan Bahan ... 60

Lampiran 3. Prosedur Penelitian ... 64

Lampiran 4. Hasil Penelitian ... 66


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Inflamasi yang sering terjadi pada bidang kedokteran gigi, seperti gingivitis, periodontitis dan pasca tindakan pencabutan gigi. Inflamasi pada gingiva atau gingivitis adalah radang yang terjadi pada gingiva sebagai akibat dari infeksi bakteri. Ditandai dengan adanya perubahan bentuk, warna, tekstur dan adanya rasa nyeri pada gingiva. Gingivitis biasanya disebabkan akibat buruknya kebersihan mulut. Penyakit gingivitis termasuk ke dalam penyakit periodontal.1,2.3

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007 masalah kesehatan gigi dan mulut termasuk penyakit periodontal di Jawa Barat menduduki urutan ke-5 terbesar yaitu 25,3%.Di Indonesia gingivitis menduduki urutan ke dua yaitu mencapai 96,58%. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyatakan bahwa prevalensi gingivitis di seluruh dunia adalah 75-90%.4,5

Salah satu tanda klinis yang sering dikeluhkan oleh pasien yang mengalami gingivitis adalah gingiva yang mudah berdarah. Gingiva berdarah dapat disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab yang paling sering adalah adanya plak dan kalkulus yang menempel pada permukaan gigi. Apabila tidak segera ditangani maka kalkulus terus bertambah sehingga perlekatan gingiva pada permukaaan gigi menjadi lepas dan


(13)

2

terbentuk adanya kantung pada gusi (periodontal pocket). Kondisi ini disertai juga dengan kerusakan tulang penyangga gigi.6

Cara mengatasi inflamasi pada gingiva salah satunya dengan menggunakan ekstrak tanaman herbal.

Beberapa jenis tumbuhan herbal yang digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional, seperti kulit manggis (Garcinia Mangostana L.). Buah ini mengandung senyawa xantone. Xantone memiliki kandungan alpha mangostin dan gamma mangostin yang bersifat sebagai antibakteri dan antiinflamasi. Xantone dapat menghentikan inflamasi dengan cara menghambat produksi enzim COX yang dapat menyebabkan inflamasi.2

Penelitian sebelumnya oleh Avira (2013) menjelaskan bahwa ekstrak kulit buah manggis mengandung xantone. Senyawa tersebut terbukti memiliki aktivitas antiinflamasi dan juga aktivitas antioksidan yang sangat tinggi. Pada proses patogenesis pada inflamasi terjadi peningkatan sel-sel radang yang akan melakukan fagositosis dan menstimulasi pengeluaran radikal bebas. Disinilah antiinflamasi dan antioksidan berperan, dimana dapat mengubah radikal bebas aktif menjadi kurang reaktif dan mempersingkat inflamasi ke tahap penyembuhan.7

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ni Wayan Arini dkk mengenai efektivitas berkumur air rebusan kulit manggis menyatakan bahwa rebusan ekstrak kulit manggis dengan konsentrasi 12,5% dapat menurunkan jumlah plak pada permukaan gigi ,mencegah akumulasi plak dan dapat menyembuhkan gingivitis dengan kategori ringan.8


(14)

3

Pada penelitian ini chlorhexidine 0,2 % digunakan sebagai kontrol pembanding karena chlorhexidine 0,2% mengandung chlorhexidine glukonate 0,2 % yang telah terbukti sebagai antiplak sehingga dapat mengobati gingivitis dan pencegahan kelainan periodontal. Pengukuran inflamasi pada penelitian ini dilakukan pada jam ke-2, 4 dan 6 karena udema yang dihasilkan dari induksi karagenan dapat bertahan selama enam jam dan berangsur-angsur berkurang dalam waktu 24 jam.9

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, penulis tertarik untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit manggis terhadap kecepatan penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka identifikasi masalah dari penelitian ini, yaitu bagaimana efektivitas ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) terhadap kecepatan penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian ini, yaitu mengetahui efektivitas ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) terhadap kecepatan penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.


(15)

4

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Aspek Akademis

Manfaat akademik dari penelitian ini adalah untuk menambah informasi ilmiah mengenai ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai obat yang dapat digunakan dalam proses penyembuhan inflamasi pada gingiva.

1.4.2 Aspek Praktis

Manfaat praktisi dari penelitian ini adalah agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menambahkan ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dalam bidang kedokteran gigi, terutama obat yang dapat digunakan untuk proses penyembuhan inflamasi pada gingiva.

1.5Kerangka Pemikiran

Penggunaan obat herbal saat ini menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat. Salah satu tanaman yang digunakan adalah manggis (Garcinia mangostana L.) yang berkhasiat sebagai antikanker, antiinflamasi, antidiabetes, antibakteri, meningkatkan kekebalan tubuh serta berkhasiat untuk penyembuhan diare, disentri, eksim dan penyakit kulit lainnya.2.10

Buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia dan mengandung gula sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Buah manggis merupakan buah yang bermanfaat, selain buahnya, kulit buahnya lebih bermanfaat karena di dalam kulit


(16)

5

buah manggis ditemukan zat xanthan yang mengandung senyawa xantone dengan senyawa utama alfa mangostin dan gamma-mangostin, yang dipercaya memiliki kemampuan antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi.11,12

Selain xantone kulit buah manggis juga memiliki kandungan tanin dan catechin. Tanin diketahui mempunyai aktivitas antiinflamasi, astringen, antidiare, diuretik dan antiseptik. Cathecin yang juga termasuk golongan flavonoid juga memiliki efek anti inflamasi.13

Xantone dapat menekan proses inflamasi dengan cara menghambat enzim

siklooksigenase dan enzim lipoksigenase, dengan terhambatnya enzim siklooksigenase dan enzim lipoksigenase mengakibatkan pelepasan prostaglandin, prostasiklin, tromboksan serta leukotriene sehingga akan menekan proses inflamasi yang dapat ditandai dengan penurunan jumlah sel-sel inflamasi. Kandungan lain dari kulit buah manggis yang memiliki aktivitas farmakologi sebagai antiinflamasi adalah

cathecin yang termasuk golongan flavonoid. Mekanisme flavonoid dalam

menurunkan proses inflamasi yaitu dengan menghambat pelepasan asam arakhidonat, sekresi enzim lisosom dari sel neutrofil dan sel endotelial serta menghambat fase eksudasi dari proses inflamasi. Flavonoid menghambat enzim siklooksigenase secara

irreversible (prostaglandin sintetase), yang mengkatalisis perubahan asam arakidonat

menjadi senyawa endoperoksida sehingga menurunkan pembentukan prostaglandin, maka proses inflamasi dapat berkurang. Dengan berkurangnya inflamasi mengakibatkan jumlah sel neutrofil juga berkurang.14


(17)

6

Sehingga ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) efektif untuk penyembuhan inflamasi pada gingiva.

1.6Hipotesis

Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) efektif mempercepat penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian 1.7.1 Lokasi

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha, dan Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.

1.7.2 Waktu penelitian


(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

Ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) efektif mempercepat penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan tahap awal yang perlu dilanjutkan dengan berbagai penelitian lain. Saran untuk penetian lanjutan adalah :

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsentrasi minimal penggunaan ekstrak kulit manggis terhadap proses penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

2. Perlu dilakukan penelitian mengenai bagian lain dari tanaman manggis

(Garcinia Mangostana) yang dapat dimanfaatkan sebagai antiinflamasi.

3. Perlu dilakukan penelitian mengenai sediaan yang berbeda dan konsentrasi yang berbeda dalam kegunaan sebagai antiinflamasi.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

1. Evy TU, Rebecca AK, Islamy RH, Finsa TS, Juni H. Antiinflammation Effect of Skunkvine (paederia scandens) Extract in Wistar Rat. Asian Journal of

Traditional Medicines. 16(2), 95 – 100, 2011

2. Sumerti NN, Swastini IGAAP, Gejir IN. Efektivitas Berkumur Air Rebusan Kulit Buah Manggis Untuk Penyembuhan Gingivitis pada Pasien Pasca Scaling.

Jurnal Skala Husada. 2014

3. Reina Parardhya. Efek Aplikasi Gel Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia

Mangostana L.) Terhadap Kepadatan Serabut Kolagen Pada Proses

Penyembuhan Luka Gingiva (Kajian Pada Rattus Norvegicus). Jurnal

Kedokteran Gigi UGM. 2013

4. Anonim. Pengaruh Obat Kumur Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L ) Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Cairan Sulkus Gingiva Pada Pasien Gingivitis. Jurnal Kedokteran Gigi UGM. 2008

5. [RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. 2007 6. Bimbim Satria D. Informasi Seputar Kesehatan Gusi. Jurnal Kedokteran Gigi.

2012 Nov. Available from :http://www.jurnalkedokterangigi.com /post/read /48 3/informasi-seputar-penyakit-gusi.html

7. Avira Rizqiana Yulia. Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Jumlah Fibroblas Pada Gingiva Tikus Wistar Jantan Pasca Induksi Porphyromonas Gingivalis. Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Dasar

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. 2012

8. Ni Wayan Arini. Sagung APDA. Maria MN. Efektivitas Kumur-Kumur Air Rebusan Kulit Buah Manggis Pasca Oral Fisioterapi Untuk Penyembuhan Gingivitis. Jurnal Skala Husada 2014:6-10(11)

9. Torres-Lagares D, Gutierrez-Perez JL, Hita-Iglesias P. Randomized, Double-Blind Study Of Effectiveness Of Intra-Alveolar Application Of Chlorhexidine Gel In Reducing Incidence Of Alveolar Osteitis And Bleeding Complications In Mandibular Third Molar Surgery In Patients With Bleeding Disorders. J Oral

MaxillofacSurg.2010Jun;68(6):1322-6

10. Nakatani, Matsumoto. Efek Anti Inflamasi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia


(20)

57

11. Mardawati E, Achyar CS, Marta H. Kajian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L) Dalam Rangka Pemanfaatan Limbah Kulit Manggis Di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Staff Pengajar

Fakultas Teknologi Industri Pertanian UNPAD.2008: hlm 2-3

12. Nurchasanah. Khasiat Sakti Manggis Tumpas Berbagai Penyakit. Jakarta: Dunia Sehat.2013. Hlm 84-5

13. Nina Agni. Respons Anti Inflamasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

Mangostana L.) Terhadap Jumlah Limfosit Pada Gingiva Tikus Wistar Jantan

Pasca Diinduksi. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia. 2011

14. Fiqnanda Isna P. Respons Antiinflamasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

Mangostana Linn) Terhadap Jumlah Sel Neutrofil Pada Gingiva Tikus Wistar

Jantan Pasca Diinduksi Oleh Porphyromonas Gingivalis. Jurnal Kedokteran

Gigi. 2013 Des.

15. Carranza AF, Takei HH, Newman GM. Carranza’s : Clinical Periodontologi.

11th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2012

16. Dorland, Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta: EGC,1765. 17. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi. 7 nd ed , Vol. 1. Jakarta :

PenerbitBuku Kedokteran EGC, 2007 : 189-1

18. Corwin, E.J. Handbook Of Pathophysiology, Third Edition, The Ohio State University. Columbus.2008

19. Sudiono J. Kurniadhi B. Hendrawan A. Djimantoro B. Ilmu Patologi. Jakarta : EGC, 2003 : 81-93

20. Wilmana, P.F., dan Gan, S. Analgesik-Antipiretik Analgesik Anti-Inflamasi

Nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya. Edisi 5. Jakarta: Departemen

Farmakologi dan Terapeutik FK UI, 2007

21. Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Pathologic Basic of Disease. 7th ed. Philadelphia: Elsavier Saunders, 2005: 270-5.

22. Guyton AC. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th Ed. Jakarta : Buku Kedokteran ECG ; 2008

23. Mitchell RN, dkk. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. 7th ed. Jakarta: EGC; 2008: 457

24. Riyanti E. Penatalaksanaan Gingivitis Kronis Pada Anak. Jurnal Kedokteran


(21)

58

25. Wiley J, Sons. Pediatric Dentistry, A Clinical Approach. 2nd ed. Singapura: Wiley-Blackwell; 2009: 171

26. Adams GL, Boies LR, Higler PA. Boies Buku Ajar Penyakit THT. 6th ed. Jakarta: EGC; 1997. p. 272-86

27. Mitra M. Hubungan status karies dan gingivitis dengan oral hygiene pada Anak usia 6-12 tahun di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. 2010]; Available from URL: http:/ /repository .usu. ac.id/ bitstream/123456789/22644/5/Chapter%20I.pdf.

28. Cappelli DP. Prevention in Clonical Oral Health Care. Elsevier Health Sciences; 2008.

29. Prof. Dr. Ir. Warid Ali Qosim, M.P. Manggis. Graha Ilmu.2015

30. Istini, S. dan Suhaimi., Manfaat dan Pengolahan Rumput Laut, Lembaga Oseanologi Nasional, Jakarta. 1998

31. Usov, A. I. Structural Analysis Of Red Seaweed Galactans Of Agar And

Carrageenan Groups. Food Hydrocolloids, 1998, 12, 301–308

32. Ida Ayu Laksmi Puspita Dewi, I Made Damriyasa, I Ketut Anom Dada. Bioaktivitas Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) Terhadap Periode Epitelisasi Dalam Proses Penyembuhan Luka Pada Tikus Wistar. Indonesia

Medicus Veterinus 2013 2(1) : 58 – 75

33. Endi Ridwan. Etika Pemanfaatan Hewan Percobaan dalam Penelitian Kesehatan.

Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB). J Indon


(1)

5

buah manggis ditemukan zat xanthan yang mengandung senyawa xantone dengan senyawa utama alfa mangostin dan gamma-mangostin, yang dipercaya memiliki kemampuan antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi.11,12

Selain xantone kulit buah manggis juga memiliki kandungan tanin dan catechin. Tanin diketahui mempunyai aktivitas antiinflamasi, astringen, antidiare, diuretik dan antiseptik. Cathecin yang juga termasuk golongan flavonoid juga memiliki efek anti inflamasi.13

Xantone dapat menekan proses inflamasi dengan cara menghambat enzim siklooksigenase dan enzim lipoksigenase, dengan terhambatnya enzim siklooksigenase dan enzim lipoksigenase mengakibatkan pelepasan prostaglandin, prostasiklin, tromboksan serta leukotriene sehingga akan menekan proses inflamasi yang dapat ditandai dengan penurunan jumlah sel-sel inflamasi. Kandungan lain dari kulit buah manggis yang memiliki aktivitas farmakologi sebagai antiinflamasi adalah cathecin yang termasuk golongan flavonoid. Mekanisme flavonoid dalam menurunkan proses inflamasi yaitu dengan menghambat pelepasan asam arakhidonat, sekresi enzim lisosom dari sel neutrofil dan sel endotelial serta menghambat fase eksudasi dari proses inflamasi. Flavonoid menghambat enzim siklooksigenase secara irreversible (prostaglandin sintetase), yang mengkatalisis perubahan asam arakidonat menjadi senyawa endoperoksida sehingga menurunkan pembentukan prostaglandin, maka proses inflamasi dapat berkurang. Dengan berkurangnya inflamasi mengakibatkan jumlah sel neutrofil juga berkurang.14


(2)

6

Sehingga ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) efektif untuk penyembuhan inflamasi pada gingiva.

1.6Hipotesis

Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) efektif mempercepat penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian 1.7.1 Lokasi

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha, dan Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.

1.7.2 Waktu penelitian


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

Ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) efektif mempercepat penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan tahap awal yang perlu dilanjutkan dengan berbagai penelitian lain. Saran untuk penetian lanjutan adalah :

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsentrasi minimal penggunaan ekstrak kulit manggis terhadap proses penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

2. Perlu dilakukan penelitian mengenai bagian lain dari tanaman manggis (Garcinia Mangostana) yang dapat dimanfaatkan sebagai antiinflamasi. 3. Perlu dilakukan penelitian mengenai sediaan yang berbeda dan konsentrasi

yang berbeda dalam kegunaan sebagai antiinflamasi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

1. Evy TU, Rebecca AK, Islamy RH, Finsa TS, Juni H. Antiinflammation Effect of Skunkvine (paederia scandens) Extract in Wistar Rat. Asian Journal of Traditional Medicines. 16(2), 95 – 100, 2011

2. Sumerti NN, Swastini IGAAP, Gejir IN. Efektivitas Berkumur Air Rebusan Kulit Buah Manggis Untuk Penyembuhan Gingivitis pada Pasien Pasca Scaling. Jurnal Skala Husada. 2014

3. Reina Parardhya. Efek Aplikasi Gel Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Kepadatan Serabut Kolagen Pada Proses Penyembuhan Luka Gingiva (Kajian Pada Rattus Norvegicus). Jurnal Kedokteran Gigi UGM. 2013

4. Anonim. Pengaruh Obat Kumur Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L ) Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Cairan Sulkus Gingiva Pada Pasien Gingivitis. Jurnal Kedokteran Gigi UGM. 2008

5. [RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. 2007 6. Bimbim Satria D. Informasi Seputar Kesehatan Gusi. Jurnal Kedokteran Gigi.

2012 Nov. Available from :http://www.jurnalkedokterangigi.com /post/read /48 3/informasi-seputar-penyakit-gusi.html

7. Avira Rizqiana Yulia. Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Jumlah Fibroblas Pada Gingiva Tikus Wistar Jantan Pasca Induksi Porphyromonas Gingivalis. Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Dasar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. 2012

8. Ni Wayan Arini. Sagung APDA. Maria MN. Efektivitas Kumur-Kumur Air Rebusan Kulit Buah Manggis Pasca Oral Fisioterapi Untuk Penyembuhan Gingivitis. Jurnal Skala Husada 2014:6-10(11)

9. Torres-Lagares D, Gutierrez-Perez JL, Hita-Iglesias P. Randomized, Double-Blind Study Of Effectiveness Of Intra-Alveolar Application Of Chlorhexidine Gel In Reducing Incidence Of Alveolar Osteitis And Bleeding Complications In Mandibular Third Molar Surgery In Patients With Bleeding Disorders. J Oral MaxillofacSurg.2010Jun;68(6):1322-6

10. Nakatani, Matsumoto. Efek Anti Inflamasi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.). Jurnal Kedokteran gigi UGM. 2012


(5)

57

11. Mardawati E, Achyar CS, Marta H. Kajian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L) Dalam Rangka Pemanfaatan Limbah Kulit Manggis Di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Staff Pengajar Fakultas Teknologi Industri Pertanian UNPAD.2008: hlm 2-3

12. Nurchasanah. Khasiat Sakti Manggis Tumpas Berbagai Penyakit. Jakarta: Dunia Sehat.2013. Hlm 84-5

13. Nina Agni. Respons Anti Inflamasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Jumlah Limfosit Pada Gingiva Tikus Wistar Jantan Pasca Diinduksi. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia. 2011

14. Fiqnanda Isna P. Respons Antiinflamasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn) Terhadap Jumlah Sel Neutrofil Pada Gingiva Tikus Wistar Jantan Pasca Diinduksi Oleh Porphyromonas Gingivalis. Jurnal Kedokteran Gigi. 2013 Des.

15. Carranza AF, Takei HH, Newman GM. Carranza’s : Clinical Periodontologi. 11th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2012

16. Dorland, Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta: EGC,1765. 17. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi. 7 nd ed , Vol. 1. Jakarta :

PenerbitBuku Kedokteran EGC, 2007 : 189-1

18. Corwin, E.J. Handbook Of Pathophysiology, Third Edition, The Ohio State University. Columbus.2008

19. Sudiono J. Kurniadhi B. Hendrawan A. Djimantoro B. Ilmu Patologi. Jakarta : EGC, 2003 : 81-93

20. Wilmana, P.F., dan Gan, S. Analgesik-Antipiretik Analgesik Anti-Inflamasi Nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI, 2007

21. Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Pathologic Basic of Disease. 7th ed. Philadelphia: Elsavier Saunders, 2005: 270-5.

22. Guyton AC. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th Ed. Jakarta : Buku Kedokteran ECG ; 2008

23. Mitchell RN, dkk. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. 7th ed. Jakarta: EGC; 2008: 457

24. Riyanti E. Penatalaksanaan Gingivitis Kronis Pada Anak. Jurnal Kedokteran Gigi. 2013 April.


(6)

58

25. Wiley J, Sons. Pediatric Dentistry, A Clinical Approach. 2nd ed. Singapura: Wiley-Blackwell; 2009: 171

26. Adams GL, Boies LR, Higler PA. Boies Buku Ajar Penyakit THT. 6th ed. Jakarta: EGC; 1997. p. 272-86

27. Mitra M. Hubungan status karies dan gingivitis dengan oral hygiene pada Anak usia 6-12 tahun di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. 2010]; Available from URL: http:/ /repository .usu. ac.id/ bitstream/123456789/22644/5/Chapter%20I.pdf.

28. Cappelli DP. Prevention in Clonical Oral Health Care. Elsevier Health Sciences; 2008.

29. Prof. Dr. Ir. Warid Ali Qosim, M.P. Manggis. Graha Ilmu.2015

30. Istini, S. dan Suhaimi., Manfaat dan Pengolahan Rumput Laut, Lembaga Oseanologi Nasional, Jakarta. 1998

31. Usov, A. I. Structural Analysis Of Red Seaweed Galactans Of Agar And Carrageenan Groups. Food Hydrocolloids, 1998, 12, 301–308

32. Ida Ayu Laksmi Puspita Dewi, I Made Damriyasa, I Ketut Anom Dada. Bioaktivitas Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) Terhadap Periode Epitelisasi Dalam Proses Penyembuhan Luka Pada Tikus Wistar. Indonesia Medicus Veterinus 2013 2(1) : 58 – 75

33. Endi Ridwan. Etika Pemanfaatan Hewan Percobaan dalam Penelitian Kesehatan. Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB). J Indon Med Assoc, 2013 63(3)


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59