PERBEDAAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUKAN MEDIA MOLYMOD DAN ISIS DRAW PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

PERBEDAAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA YANG
DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH BERBANTUKAN MEDIA
MOLYMOD DAN ISIS DRAW PADA POKOK
BAHASAN HIDROKARBON
Oleh :
Rahmi
NIM 4112131012
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


ii

RIWAYAT HIDUP

Rahmi dilahirkan di Petok, Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman
Sumatera Barat pada tanggal 10 Agustus 1993. Ibu bernama Yusmaniar dan Ayah
bernama Erinaldi, merupakan anak kesatu dari satu bersaudara. Penulis memulai
pendidikannya pada tahun 1999 di SD Negeri 03 Petok dan lulus pada tahun 2005.
Pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Panti dan lulus
pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1
Panti dan lulus pada tahun 2011 dengan lulusan terbaik. Pada tahun 2011 penulis
diterima di Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam melalui jalur Bidik Misi. Penulis pernah menjadi asisten
laboratorium untuk paktikum kimia lanjut yaitu praktikum kimia organik I.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat

dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah
direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Siswa Yang
Dibelajarkan Mengguakan Model Pembelajarn Berbasis Masalah Berbantukan
Media Molymod Dan Isis Draw Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”, disusun
untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Agus Kembaren,S.Si,M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof.Dr. Albinus Silalahi, M.Si, Bapak Dr. Mahmud,
M.Sc, dan Ibu Ratna Sari,S.Si,M.Si yang telah memberikan masukan dan saransaran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs. Amser
Simanajuntak, M.Pd selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh Bapak
dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik

penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Kepala Sekolah(Dra.Hj Erlinda), Guru Kimia (Bapak
Olloan) dan siswa/i kelas X IPA-2 dan X IPA-4 SMA Negeri 6 Medan yang telah
banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya yaitu
Ibunda Yusmaniar yang berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan saya
sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana dan menyelesaikan studi di
UNIMED. Teristimewa juga penulis ucapakan terimasih atas cinta, kasih sayang,

v

keikhalasan yang tulus serta doa dari almarhum kakek tercinta dan terimakasih
setulusnya pada program Bidik Misi yang sangat membantu saya dalam masa
perkuliahan .
Terimakasih juga disampaikan kepada sahabat-sahabat terbaikku:
Sudarman Nasution, Jusmasari Harahap, Vivi Arwina, Ary Anggara Wibowo
yang selalu memberikan motivasi, memberi saran, dan menghibur penulis untuk
menghilangkan kejenuhan dalam penyusunan skripsi. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada dua sahabat penulis Tukmaida Simamora dan Julianti
Batubara,yang telah meluangkan waktu dan memberikan tenaganya untuk menjadi

observer serta membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Terimakasih juga penulis ucapkan pada Abang Muhammad Syahrianda,S.Pd yang
selama ini telah banyak membantu dalam penyusunan proposal sampai
penyelesaian skripsi. Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan
Kimia Dik C 2011 yang memberi semangat dan sudah penulis anggap sebagai
keluarga terbaik selama studi 4 tahun di UNIMED.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 18 Juni 2015
Penulis

Rahmi


iii

PERBEDAAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA YANG
DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH BERBANTUKAN MEDIA
MOLYMOD DAN ISIS DRAW PADA POKOK
BAHASAN HIDROKARBON
RAHMI (NIM 4112131012)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap ilmiah
(kemampuan berpikir kritis dan sikap kerjasama) dan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantukan
media molymod dan isis draw pada pokok bahasan hidrokarbon. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri tahun ajaran
2014/2015 kurikulum KTSP, karena keterbatasan peneliti maka sampel yang
diambil untuk pelaksanaan penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 6
Medan yang terdiri dari 6 Kelas IPA dan setiap kelas berjumlah 35 Orang. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yakni satu kelas
merupakan kelas eksperimen I dan satu kelas sebagai kelas eksperimen II dengan
rata-rat siswa per-kelas adalah 35 siswa. Sampel siswa diambil sebanyak 32 orang

siswa berdasarkan kehomogenan nilai pretest. Pada kelas eksperimen I
dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan
media molymod dan instrument kelas eksperimen II dibelajarkan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media isis draw. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri insrumen tes dan nontes. Dimana
instrumen tes yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa berupa tes dalam
bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dan instrumen nontes yaitu untuk
mengetahui kemampuan berpikir kritis dan sikap kerjasama dalam bentuk
observasi oleh observer. Sebagai prasyarat uji hipotesis hasil belajar dan sikap
ilmiah siswa kedua kelompok sampel diuji normalitas dan homogenitasnya dan
diperoleh kedua kelompok sampel berdistribusi normal dan homogen. Uji
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-test uji dua pihak. Untuk uji
hipotesis kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh thitung = 2,29 sedangkan ttabel
= 1,9994 untuk α = 0.05 dan dk = 62. Untuk uji hipotesis sikap kerjasama
diperoleh thitung = 3,46 sedangkan ttabel = 1,9994 untuk α = 0.05 dan dk = 62 thitung.
Untuk uji hipotesis hasil belajar siswa diperoleh thitung = 2,93 sedangkan ttabel =
1,9994 untuk α = 0.05 dan dk = 62. Dengan demikian thitung > 1,9994 maka uji
hipotesis kemampuan berpikir kritis, sikap kerjasama dan hasil belajar siswa
terima Ha dan tolak Ho. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan sikap
ilmiah dan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah berbantukan media molymod dan isis draw pada
pokok bahasan hidrokarbon.

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Halaman
i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii


Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

x

Daftar Tabel

xi

Daftar Lampiran

xii


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

1

1.2 Ruang Lingkup

4

1.3 Identifikasi Masalah

5

1.4 Rumusan Masalah

5

1.5 Batasan Masalah

6


1.6 Tujuan Penelitian

6

1.7 Manfaat Penelitian

7

1.8 Definisi Operasional

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis

10

2.1.1. Pengertian Belajar


10

2.1.2. Hasil Belajar

10

2.1.3. Kemampuan Berpikir Kritis

12

2.1.3.1. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis

12

2.1.3.2. Berpikir Kritis Di Kelas

13

2.1.4. Sikap Kerjasama

13

2.1.5. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

14

1.5.1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah

14

vii

2.1.5.2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Berbasis Masalah

15

2.1.5.3. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah

16

2.1.5.4. Kelebihan Dan Kelamahan

17

2.1.6. Media Pembelajaran

18

2.1.6.1. Pengertian Media Pembelajaran

18

2.1.6.2. Fungsi Media Pembelajaran

18

2.1.6.3. Dasar Pemilihan Media Pembelajran

19

2.1.7. Media Molymod

19

2.1.8. Media Isis Draw

20

2.3. Kerangka Konseptual

21

2.4. Hipotesis Penelitian

23

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

24

3.2. Populasi dan Sampel

24

3.3. Rancangan Penelitian

24

3.4. Variabel Penelitian

25

3.4.1. Varibel Bebas

25

3.4.2. Variabel Terikat

25

3.4.3. Variabel Kontrol

25

3.5. Instrumen Penelitian

25

3.5.1. Instumen Tes

25

3.5.1.1. Uji Validitas

26

3.5.1.1.1. Validitas isi

26

3.5.1.1.2. Validitas tes

26

3.5.1.2. Tingkat Kesukaran

27

3.5.1.3. Daya Pembeda

28

3.5.1.4. Reliabelitas Tes

28

3.5.2. Instrumen Non Tes

29

3.6. Teknik Pengumpulan Data

31

3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian

3

viii

3.6.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

31

3.6.3. Tahap Akhir Penelitian

32

3.7. Teknik Analisis Data

33

3.7.1. Pedoman Penilaian Instumen Tes

33

3.7.1.1. Menentukan Nilai Rata-Rata Simpangan Baku

33

3.7.1.2. Uji Normalitas

34

3.7.1.3. Uji Homogenitas

34

3.7.1.4. Uji Hipotesis

35

3.7.2. Pedoman Penilaian Instrument Non Tes

37

3.7.2.1. Pengolahan Lembar Observasi Penilaian Sikap Siswa

37

3.8. Skema Alur Penelitian

39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian

40

4.1.1. Analisis Data Instumen Tes

40

4.1.2. Deskripsi data Hasil Penelitian

42

4.1.2.1. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

42

4.1.2.2. Sikap Kerjasama Siswa

45

4.1.2.3. Hasil Belajar

48

4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian

50

4.1.3.1. Uji Normalitas

50

4.1.3.1.1. Uji Normalitas Data Kemamuan Berpikir Kritis Siswa

50

4.1.3.1.2. Uji Normalitas Data Sikap Kerjasama Siswa

51

4.1.3.1.3. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa

51

4.1.3.2. Uji Homogenitas

52

4.1.3.2.1. Uji Homogenitas Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

52

4.1.3.2.2. Uji Homogenitas Data Sikap Kerjasama Siswa

53

4.1.3.2.3. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa

53

4.1.3.3. Uji Hipotesis

54

4.1.3.3.1 Pengujian Hipotesis

54

4.1.3.3.2 Pengujian Hipotesis II

55

ix

4.1.3.3.2 Pengujian Hipotesis III

55

4.2. Pembahasan

56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

61

5.2. Saran

61

DAFTAR PUSTAKA

63

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah

Halaman
16

Table 3.1. Rancangan Penelitian

24

Tabel 3.2. Klasifikasi Analisis Validitas isi

26

Table 3.3. Klasifikasi Taraf kesukaran

27

Tabel 3.4. Instrumen penilaian non-tes

30

Table 3.5. Persentase Nilai Sikap Siswa

38

Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata Berpikir Kritis Siswa Setiap Pertemuan

43

Tabel 4.2. Rangkuman Statistik Deskriptif Nilai Berpikir Kritis Siswa

44

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Nilai Berpikir Kritis Siswa

45

Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Sikap Kerjasama Siswa Setiap Pertemuan

46

Tabel 4.5. Rangkuman Statistik Deskriptif Nilai Sikap Kerjasama Siswa

47

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Nilai Sikap Kerjasama Siswa

48

Tabel 4.7. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa

49

Tabel 4.8. Uji Normalitas Data Berpikir Kritis Siswa

50

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Sikap Kerjasama Siswa

51

Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa

52

Tabel 4.11. Uji Homogenitas Data Berpikir Kritis Siswa

52

Tabel 4.12 Uji Homogenitas Data Sikap Kerjsama Siswa

53

Tabel 4.13 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar

54

Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Data Berpikir Kritis Siswa

54

Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Data Sikap Kerjasama Siswa

55

Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Siswa

56

Tabel 4.17 deskriptif nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis, sikap

60

kerjasama dan hasil belajar siswa

xii

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Media Molymod

Halaman
20

Gambar 2.2 Contoh Struktur Alkena Dengan Molymod

20

Gambar 3.1.Skema Alur Penelitian

39

Gambar 4.1.Diagram Nilai Rata-Rata Berpikir Kritis Siswa setiap

43

pertemuan
Gambar 4.2 Diagram Perbedaan Niai Rata-Rata Berpikir Kritis Siswa

44

Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-Rata kerjasama Siswa Setiap Pertemuan

46

Gambar 4.4 Diagram Perbedaan Rata-Rata Kerjasama Siswa

47

Gambar 4.5 Diagram Rata-Rata Pretest Dan Posttest

49

Gambar 4.6 Diagram Nilai Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis, Sikap

60

Kerjasama Dan Hasil Belajar Siswa

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Materi Hidrokarbon

Halaman
66

Lampiran 2. Silabus

76

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaam Pembelajaran

78

Lampiran 4. Lembar Analisis Masalah

108

Lampiran 5. Surat Keterangan Validitas Isi

113

Lampiran 6. Lembar Penilaian Validitas Isi Instrumen Tes

114

Lampiran 7. Instrumen Tes Sesudah Analisis Kualitatif

132

Lampiran 8. Kisi-Kisi Instrumen Tes sesudah Analisis Kualitatif

150

Lampiran 9. Soal Insttrumen Tes Setelah Validasi Isi

152

Lampiran 10. Perrhitungan Validitas Isi Instrumen Tes

159

Lampiran 11. Perhitungan Validitas Soal Uji Kuantitatif

160

Lampiran 12. Tabel Validitas Instrumen Tes Uji Kuantitatif

163

Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Tes

164

Lampiran 14. Tabel Daya Beda Tes

166

Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

167

Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran Tes

169

Lampiran 17. Perhitungan Reliabilitas

170

Lampiran 18. Tabel Reliabilitas

171

Lampiran 19. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes

172

Lampiran 20. Kisi-Kisi Instrumen Tes Susah Analisis Kuantitatif

174

Lampiran 21. Instrumen Tes Sesudah Analisis Kuantitatif

175

Lampiran 22. Data Nilai Observasi Sikap Siswa Pertemuan 1 Eksperimen I

181

Lampiran 23. Data Nilai Observasi Sikap Siswa Pertemuan 1 Eksperimen I

182

Lampiran 24. Data Nilai Observasi Sikap Siswa Pertemuan 1 Eksperimen I

183

Lampiran 25. Data Nilai Observasi Sikap Siswa Pertemuan 1 Eksperimen II

184

Lampiran 26. Data Nilai Observasi Sikap Siswa Pertemuan 1 Eksperimen II

185

Lampiran 27. Data Nilai Observasi Sikap Siswa Pertemuan 1 Eksperimen II

186

Lampiran 28. Tabulasi Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

187

xiii

Lampiran 29. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

188

Lampiran 30. Uji Normalitas Data Kemampuan Berpikir Kritis

189

Lampiran 31. Uji Homogenitas Data Kemampuan Berpikir Kritis

191

Lampiran 32. Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah I

193

Lampiran 33. Tabulasi Nilai Sikap Kerjasama Siswa

195

Lampiran 34. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

196

Lampiran 35. Uji Normalitas Data Kerjasama Siswa

197

Lampiran 36. Uji Homogenitas Data Kerjasama Siswa

199

Lampiran 37. Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah II

201

Lampiran 38. Tabulasi Nilai Hasil Belajar Siswa

203

Lampiran 39. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

204

Lampiran 40. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa Siswa

206

Lampiran 41. Uji Homogenitas Data Hasil BelajarSiswa

210

Lampiran 42. Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah III

212

Lampiran 43. Rekapitulasi Deskriptif Berpikir Kritis,Kerjasama

214

Hasil Belajar Siswa
Lampiran 44. Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment

218

Lampiran 45. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat

219

Lampiran 46. Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi f

220

Lampiran 47. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)

221

Lampiran 48. Tabel Krejchie

222

Lampiran 49. Jadwal Penelitian

223

Lampiran 50. Dokumentasi Penelitian

224

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Kimia merupakan pelajaran yang banyak memiliki konsep yang bersifat
abstrak. Konsep tertentu tidak

bisa

dijelaskan tanpa menggunakan model

sehingga dibutuhkan daya nalar yang tinggi dalam mempelajari ilmu kimia.
Selain itu, ilmu kimia bersifat saling berhubungan antara konsep satu dengan yang
lainnya. Oleh karenanya, ilmu kimia harus dipelajari secara runtut dan
berkesinambungan sehingga konsep yang diterima siswa dapat diterima dengan
benar (Yunitasari, dkk, 2013).
Materi hidrokarbon merupakan salah satu materi pokok dalam
pembelajaran kimia. Kompetensi dasar materi hidrokarbon mendeskripisikan
kekhasan

atom

karbon

dalam

membentuk

senyawa

hidrokarbon

dan

menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubunganya
dengan sifat senyawa. Pada materi pokok hidrokarbon siswa diarahkan untuk
mengenal penamaan senyawa hidrokarbon berdasarkan ciri khusus pada struktur
yang dimiliki setiap golongannya, mengenal sifat-sifat senyawa hidrokarbon
sehingga dibutuhkan kemampuan untuk memahami konsep dengan baik
(Nurhayati, dkk, 2013).
Namun Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru
mata pelajaraan kimia diperoleh hasil bahwa, hasil belajar siswa sebagian besar
belum mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang ditetapkan sekolah
yaitu 70 pada T.P 2014/2015. Hal ini terlihat dari hasil ulangan siswa yang
rendah. Selain itu guru juga mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran beliau
masih menggunakan model pembelajaran konvensional dimana cara yang
digunakan yaitu ceramah dan penugasan. Selain itu, guru juga kurang
memanfaatkan sarana dan prasana yang ada di sekolah. Hal ini mengakibatkan
siswa kurang terampil dan kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Guru mata
pelajaran juga mengatakan bahwa penggunaan model dan media itu akan menyita
waktu sehingga guru malas untuk melaksanakannya.
1
I

2

Hal ini juga berlangsung saat peneliti melakukan PPLT di SMA Negeri 1
Perbaungan

dimana dalam proses pembelajaran guru mata pelajaran kimia

cenderung mengajar dengan menggunakan model yang kurang sesuai dengan
materi yang diajarkan. Guru mata pelajaran hanya menggunakan ceramah selama
proses pembelajaran, dan jarang menggunakan media pembelajaran yang dapat
membantu poses pembelajaran. Guru juga memberikan tugas kelompok untuk
dilakukan diskusi dalam tiap kelompok namun diskusi yang dilakukan juga
kurang efektif sehingga kerjasama dalam tim kurang terlihat.
Pada umumnya para guru masih belum bisa mengartikan makna
kerjasama yang sebenarnya, terutama bila dikaitkan dengan aplikasinya dalam
pembelajaran. Kebanyakan para guru merasa bahwa dengan telah membentuk
siswa dalam kelompok-kelompok belajar sudah melaksanakan pembelajaran
kerjasama. Kenyataannya kelompok kerjasama yang dibentuk oleh guru masih
belum sesuai jika dibandingkan karakteristik suatu kelompok (Kartomo, 2012).
Untuk memperoleh hasil yang baik pembelajaran sains dilaksanakan
secara ilmiah untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerjasama dan

bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan
hidup, namun kenyataan

di

lapangan

tidak demikian adanya. Proses

pembelajaran bersifat hafalan dan kurang mengembangkan kemampuan berpikir,
dan sikap kerjasama terutama pada penanaman konsep ilmiah (Suardani, dkk,
2014).
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model dan media mengajar
mempengaruhi sikap dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model
pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi ataupun media yang digunakan
kurang menarik akan menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kritis
dalam berpikir dan kurangnya sikap kerjasama. Oleh karena itu guru dituntut
untuk menggunakan model dan media pembelajaran yang memungkinkan
dikembangkannya kemampuan berpikir dan sikap kerjasama siswa dalam
memecahkan masalah.

3

Sebagai upaya yang dapat dilakukan guru dalam rangka meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, sikap kerjasama dan hasil belajar siswa adalah perlu
dikembangkan suatu model pembelajaran yang tepat dan media pembelajaran
yang menarik. Model pembelajaran berbasis masalah sangat berguna untuk
mengembangkan cara berpikir seseorang ke tingkat yang lebih tinggi atau berpikir
kritis dan meningatkan sikap kerjasama dalam situasi pembelajaran yang
berorientasi pada masalah (Arends, 1997 ).
Model

pembelajaran

berdasarkan

masalah

mengharuskan

siswa

melakukan penyelidikan yang nyata untuk mencari penyelesaian terhadap masalah
nyata. Mereka harus menganalisis, mendefenisikan masalah, mengumpulkan,
menganalisis

dan merumuskan simpulan. Dalam model ini siswa dapat

menumbuhkan keterampilan menyelesaikan masalah, bertindak sebagai pemecah
masalah dan dalam pembelajaran dibangun proses berpikir, kerja kelompok,
berkomunikasi, dan saling memberi informasi. Selain itu model pembelajaran
berbasis

masalah

memberikan

kesempatan

kepada

siswa

bereksplorasi

mengumpulkan dan menganalisis data untuk memecahkan masalah, sehingga
siswa mampu untuk berpikir kritis, analitis, sistematis dan logis dalam
memecahkan suatu permasalahan (Sanjaya, 2007).
Menurut Sari, dkk (2013) Molymod yaitu suatu media pembelajaran
kimia yang terdiri atas bola warna-warni yang menggambarkan suatu atom dan
mempunyai lubang sesuai dengan jumlah atom lain yang dapat diikat oleh atom
tersebut serta pasak yang menggambarkan ikatan yang terjadi antara dua atom
tersebut sehingga akan membuat siswa menjadi aktif dalam proses belajar dan
tertarik untuk belajar. Isis Draw adalah sebuah program atau software untuk
windows dalam menggambar struktur dan reaksi kimia. Dengan menggunakan
program Isis Draw ini, gambar struktur kimia yang akan divisualisasikan atau
dimanipulasi, dapat disimpan dalam database, sehingga dapat digunakan di dalam
melakukan pencarian dengan menggunakan teknik kimia (Dekian, 1998).
Keberhasilan pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran kimia
telah banyak diteliti. Diantaranya oleh Syahrianda (2014) dengan judul Perbedaan
Hasil Belajar, Berpikir Kritis, dan Kerjasama Siswa yang Dibelajarkan

4

Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Kooperatif Tipe
Student Teams Achivement Division dimana pada penelitian itu menunjukan hasil
belajar, kemampuan berpikir kritis dan kerjasama siswa yang diajarkan dengan
PBL lebih baik yaitu dengan persentasi hasil belajar yang bernilai tinggi 81,25 %
dan kemampuan berpikir kritis kategori baik sebanyak 6,25% dan untuk
kemampuan kerja samadengan kategori baik sebanyak 34,37%, dan Damanik
(2013) menyatakan pengaruh problem based learning dengan menggunakan
macromedia flash pada mata pelajaran hidrokarbon dapat meningkatkan rata-rata
hasil belajar siswa sebesar 73,39% sedangkan menurut Wasonowati, dkk (2014)
menyatakan

bahwa

penerapan

pembelajaran

berbasis

masalah

dengan

menggunakan LKS pada materi pembelajaran hukum-hukum dasar kimia
dikategorikan baik dengan rata-rata proses belajar siswa yang ditinjau dari
aktivitas siswa dengan

rata-rata 82,71 dan persentase ketercapaian sebesar

81,25%, dan hasil pada ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dengan
rata-rata nilai berturut-turut adalah 81; 83; dan 79, ketercapaian sebesar 78%,
81,24% dan 78,13%.
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah berbantuan media molymod dan isis draw, dan diantara kedua
tersebut apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis, sikap kerjasama
dan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut penelliti berkeinginan untuk
melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar
Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Berbantukan Media Molymod dan Isis Draw Pada Pokok Bahasan
Hidrokarbon”.
1.2.Ruang Lingkup
Selaras dengan latar belakang masalah di atas, maka ruang lingkup dalam
penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah berbantukan media Molymod dan media Isis Draw pada pokok
bahasan hidrokarbon untuk melihat sikap ilmiah (kemampuan berpikir kritis dan
sika kerjasama) dan hasil belajar siswa.

5

1.3.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi
masalah adalah ;
1.

Proses pembelajaran yang bepusat pada guru sehingga menyebabkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia belum memuaskan.

2.

Siswa

cenderung

pasif

dan

kurang

terlibat

dalam

proses

pembelajaran karena proses pembelajaran hanya berpusat pada guru.
3.

Proses pembelajaran yang kurang memunculkan kemampuan
berpikir kritis dan siap kerjasama siswa dalam proses pembelajaran.

4.

Model pembelajaran yang monoton dan media pembelajaran yang
kurang menarik.

1.4.Rumusan Masalah
Adapun rumuan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.

Apakah ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang
dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
berbantukan media molymod dengan kemampuan berpikir kritis
siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah berbantukan media isis draw pada pokok bahasan
hidrokarbon?

2.

Apakah ada perbedaan sikap kerjasama siswa yang dibelajarkan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantukan
media molymod dengan sikap kerjasama siswa yang dibelajarkan
menggunakan modelpembelajaran berbasis masalah berbantukan
media isis draw pada pokok bahasan hidrokarbon?

3.

Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantukan
media molymod dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantukan
media isis draw pada pokok bahasan hidrokarbon?

6

1.5.Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini,
serta mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian
ini dibatasi pada :
1.

Objek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri Medan.

2.

Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran berbasis masalah berbantukan media molymod dan
berbantukan media isis draw pada kelas eksperimen I dan II.

3.

Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah hidrokarbon yang
terdiri dari materi pokok kekhasan atom karbon, penamaan senyawa
hidrokarbon, dan keisomeran .

4.

Hasil belajar kimia siswa dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua
yaitu kognitif dan afektif. Ranah kognitif diukur berdasarkan
taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi) dan
sikap ilmiah yang diukur dalam penelitian ini dilihat dari kemampuan
berpikir kritis dan sikap kerjasama siswa

dalam kelompok

belajarnya.
1.6. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1.

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan berpikir kritis
siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah berbantukan media molymod dengan kemampuan berpikir
kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah berbantukan media isis draw pada pokok bahasan
hidrokarbon?

2.

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap kerjasama siswa
yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah berbantukan media molymod dengan sikap kerjasama siswa
yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah berbantukan media isis draw pada pokok bahasan
hidrokarbon?

7

3.

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa
yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah berbantukan media molymod dengan hasil belajar kimia
siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah berbantukan media isis draw pada pokok bahasan
hidrokarbon?

1.7.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1.

Bagi peneliti/ mahasiswa, hasil penelitan akan menambah wawasan,
kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya
sebagai calon guru.

2.

Bagi guru kimia, hasil penelitian akan memberikan masukan tentang
penggunaan

model

pembelajaran

berbasis

masalah

dalam

mengajarkan pembelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan
hidrokarbon.
3.

Bagi siswa, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan
pengalaman cara belajar siswa.

4.

Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah
sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran kimia di SMA.

5.

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.8.Defenisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap
variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk
mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :
1.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas atau pembelajaran dalam tutorial untuk menentukan perangkat
perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,
computer, kurkulum, dan lain-lain (Joyce, dkk, 2011).

8

2.

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan
pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang
autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka
sendiri, mengembangkan inkuri dan kemampuan berpikir tingkat
lebih tinggi, mengembangkan kemandirian, dan percaya diri
(Arends, 2008).

3.

Isis Draw adalah sebuah program atau software untuk windows
dalam menggambar struktur dan reaksi kimia. Dengan menggunakan
program Isis Draw ini, gambar struktur kimia yang akan
divisualisasikan atau dimanipulasi, dapat disimpan dalam database,
sehingga dapat digunakan di dalam melakukan pencarian dengan
menggunakan teknik kimia (Dekian, 1998).

4.

Menurut Sari, dkk (2013) Molymod yaitu suatu media pembelajaran
kimia yang terdiri atas bola warna-warni yang menggambarkan suatu
atom dan mempunyai lubang sesuai dengan jumlah atom lain yang
dapat diikat oleh atom tersebut serta pasak yang menggambarkan
ikatan yang terjadi antara dua atom tersebut.

5.

Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di
dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas
belajar.

Benjamin,

S.

Bloom

dalam

(Krathwhol,

2010)

mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah yaitu: ranah
kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan
ranah psikomotorik (psychomotoric domain). Ranah kognitif
meliputi

kemampuan

(knowledge)
(Hapalan/C1),

pengembangan

keterampilan

intelektual

dengan tingkatan-tingkatan yaitu Recall of data
Comprehension

(Pemahaman/C2),

Application

(Penerapan/C3), Analysis (Analisis/C4), Syntesis (Sintesis/C5), dan
Evaluation (Evaluasi). Dalam penelitian ini hasil belajar yang
diamati mencakup dua aspek yaitu ranah kognitif yang terdiri dari C1
sampai dengan C3, dan ranah afektif mencakup aspek kemampuan
berpikir kritis dan sikap kerjasama siswa dalam kelompok belajar.

9

6.

Berpikir krtis adalah sebuah proses aktif yang meliputi cara berpikir
teratur atau sistematis untuk memahami informasi lebih mendalam,
sehingga membentuk sebuah keyakinan kebenaran informasi yang
didapat atau pendapat yang disampaikan. Proses aktif menunjukkan
keinginan atau motivasi untuk menemukan jawaban dan mencapai
pemahaman (Surya, 2013).

7.

Kerjasama adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan bersama (Slavin, 2005).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.

Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantukan
media molymod dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang
dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
berbantukan media isis draw pada pokok bahasan hidrokarbon.

2.

Ada

perbedaan

sikap

kerjasama

siswa

yang

dibelajarkan

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantukan
media molymod dengan sikap kerjasama siswa yang dibelajarkan
menggunakan modelpembelajaran berbasis masalah berbantukan
media isis draw pada pokok bahasan hidrokarbon.
3.

Ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantukan
media molymod dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantukan
media isis draw pada pokok bahasan hidrokarbon.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran:
1.

Dalam pembelajaran untuk pencapaian kemampuan berpikir kritis
dan sikap kerjsama, hendaknya para guru dapat menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah sebagai model alternatif, karena
model pembelajaran ini telah terbukti dapat membuat siswa menjadi
berpikir kritis dan dapat bekerjasama dengan baik dalam
kelompoknya.
61

62

2.

Untuk mencapai kemampuan berpikir krtis dan sikap kerjasama
siswa secara mendalam diusahakan dalam proses pembelajaran
menggunakan lembar kerja yang menarik, yang membuat siswa lebih
tertarik untuk mengerjakannya dan diusahakan dalam pembagian
kelompok diskusi agar anggota kelompok bervariasi sehingga
interaksi sosial yang terjadi antara siswa lebih baik.

3.

Untuk penelitian lebih lanjut disarankan supaya dapat melihat
interaksi dari kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar dan
interaksi antara sikap kerjasama terhadpa hasil belajar, dan untuk
mengetahui apakah sejalan antara kemampuan berpikir kritis, sikap
kerjasama dan hasil belajar.

4.

Untuk penelitian selanjutnya dapat juga mengadakan penelitian
dengan melibatkan variabel lainnya seperti motivasi, gaya belajar
maupun variabel lainnya.

63

DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I., (1997), Classroom Instructional and Management, New York, Mc
Graw Hill Book companies, Inc.
Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Brady, James E., (1986), Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Dua, Penerbit
Bina Rupa Aksara, Tanggerang
Damanik,O.M., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
Dengan Menggunakan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Mata Peajaran Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan
Devisi PLPG Rayon 102, (2013), Buku Kurikulum 2013, Penerbit Unimed Press,
Medan
Dekian, F., (1998), Aplikas Komputer, Penerbit Erlangga, Jakarta
Djamarah, S.B., Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Fessenden, Ralph., (1982), Kimia Organik, Terjemahan A.H Pudjaatmaka, Penerbit
Erlangga, Jakarta
Hamruni., (2012), Strategi Pembelajaran, Penerbit Insani Madani, Yogyakarta
Hart, Harold., (1990), Kimia Organik, Penerbit Erlangga, Jakarta
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun., (2011), Model-Model Pembelajaran, Penerbit
Pustaka Belajar, Yogyakarta
Kartomo, A.I., (2012), Upaya Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar
Matematika Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Berbantuan LKS Siswa kelas V Semester II Di SD Negeri
CondirotoTahun2011/2012, Skripsi, FIP, Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga
Krathwhol, D.R., Anderson, L,W., (2010), Pembelajaran Pengajaran dan Asesmen,
Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta

64

Nurhayati, F., Redjeki, T., dan Utami, B., (2013), Efektivitas Pembelajaran Dengan
Metode Drill And Practice dan Learning Cycle 5e Disertai Media
Pembelajaran Crossword Puzzle Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri
Kebakkramat, Jurnal Pendidikan Kimia,2 :191-198
Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Santosa, S., (2006), Dinamika Kelompok, PT Bumi Aksara, Jakarta
Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Sari, A,P., Ashadi., dan Nugroho, A., (2013), Studi Komparasi Model Pembelajaran
Stad Dengan Menggunakan Media Animasi Macromedia Flash Player dan
Molymod Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan Kovalen Ditinjau
Dari Kreativitas Siswa Kelas X Sman 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 : 110-116
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Metodelogi Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Sitorus, M.,(2010), Kimia Organik, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta
Slameto., (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, R. E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media,
Bandung
Smaldino,S.E., (2011), Instructional Technology And Media For Learning, Penerbit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Suardani, N.N., Swasta, I,J,B., dan Widiyanti., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Keterampilan Proses Sains Siswa, e-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan IPA, 4: 1-9
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung

65

Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Assesmen Kompetensi Praktikum
Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction ( TWSD) Bagi
Mahasiswa Calon Guru. Disertasi, UPI, Bandung
Surya, H., (2013), Cara Belajar Orang Genius, Penerbit PT Elex Medis Komputindo,
Jakarta
Syahrianda, M., (2014), Perbedaan Hasil Belajar, Berpikir Kritis, dan Kerjasama
Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Problem
Based Learning dan Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Trianto.,(2009),Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta
Wasonowati, R.R.T., Redjeki, T., dan Ariani, S,R,D., (2014), Peneapan Model
Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar
Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA
Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3:
66-75
Yamin, M., (2013), Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran, GP.Preaa
Group, Jakarta
Yunitasari, W., Susilowati, E., dan Nurhayati, N.D., (2014), Pembelajaran Direct
Instruction Disertai Hierarki Konsep Untuk Mereduksi Miskonsepsi Siswa
Pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI IPA Semester Genap SMANegeri
2 Sragen Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 : 182-190

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS LESSON STUDY MENGGUNAKAN MEDIA ISIS DRAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 2 25

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LESSON STUDY MENGGUNAKAN MEDIA ISIS DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 4 25

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MIND MAPPING DAN MOLYMOOD PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 3 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN PROGRAM ISIS DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 3 23

PENGARUH MEDIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA POKOK BAHASAN HODROLISIS GARAM.

0 3 20

PENERAPAN MODEL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS KOLABORASI DENGAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN ISIS DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 4 21

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 2 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN PROGRAM ISIS DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 2 18

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL STAD MEDIA POWER POINT DAN PETA KONSEP DI SMA NEGERI 7 MEDAN PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 0 17

STUDI KEBERHASILAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP NILAI KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 25