PENGARUH MEDIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA POKOK BAHASAN HODROLISIS GARAM.
PENGARUH MEDIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA
POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM
Oleh:
Khairunnisa Harahap
NIM 4102131007
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbal A’lamin Puji dan
syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, atas segala berkat dan
rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul
“Pengaruh Media Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang
Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pokok
Bahasan Hodrolisis Garam”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Hj. Gulmah Sugiharti, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, Bapak Drs.
Marudut, M.Si dan Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd sebagai dosen penguji
yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai
dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr.
Marham Sitorus, M.Si selaku dosen pembimbing akademik (PA) dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada guruguru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh
gelar Sarjana. Ucapan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa/i kelas XI IPA MAN 1 MEDAN
yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua saya
Alm. Darwin Harahap dan Junaidah Ritonga yang berjuang keras dalam mendidik
serta mendoakan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar Sarjana. Ucapan
terima kasih juga kepada Abang M. Aidil Fitra Harahap dan Adik Rizky Adnanda
Harahap yang telah memberikan dukungan/ motivasi dan semangat yang luar
biasa.
iv
Terima kasih juga saya sampaikan kepada Sahabat Keluarga Cendana
Ayu, Irma, Novi, Monic, Itoh, Tika, Rima, Sari yang selalu memberi nasehat dan
motivasi. Terima kasih kepada teman saya Rena, Dina, Atun, Novi, Jannah, Eky,
Ratih, dan seluruh mahasiswa Kimia Reguler B 2010 yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih juga kepada
teman kost 113 OKE Dina, Indah, Itoh yang selalu memberi semangat kepada
saya. Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga yang selalu
mendukung dan mendoakan penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Kiranya isi skripsi
saya ini bermanfaat bagi kita semua dalam memperkaya khasanah ilmu
pendidikan sains.
Medan, Juni 2014
Penulis,
Khairunnisa Harahap
ii
PENGARUH MEDIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA
POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM
Khairunnisa Harahap (4102131007)
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
media dengan model PBL terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI
MAN 1 Medan pada pokok bahasan hidrolisis garam.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sampel penelitian
sebanyak tiga kelas, yaitu kelas eksperimen 1yang diberi perlakuan menggunakan
media visual dengan model PBL, kelas eksperimen 2 diberi perlakuan
menggunakan media virtual dengan model PBL, dan kelas eksperimen 3 diberi
perlakuan menggunakan media riill dengan model PBL. Penelitian ini
menggunakan instrument test yang telah diuji cobakan dan telah valid. Data hasil
belajar siswa diuji normalitas dan homogenitasnya, hasil yang didapat ketiga
kelompok sampel homogen dan berdistribusi normal. Uji hipotesis dilakukan
dengan menggunakan uji ANAVA satu jalur dengan desain faktorial, dan
diperoleh Fhitung = 7,62 sedangkan Ftabel = 3,08. Karena Fhitung > Ftabel pada taraf
5%, maka Ho ditolak. Dengan demikian ada pengaruh terhadap hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan menggunakan media visual, virtual dan riil dengan
model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan hidrolisis garam.
Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari gain ternormalisasi dan didapatkan
persen keberhasilan belajar siswa pada kelas eksperimen 1 sebesar 76,49 %, kelas
eksperimen 2 sebesar 62,80% dan kelas eksperimen 3 sebesar 77,39%. Sedangkan
nilai afektif dan psikomotorik tertinggi di kelas eksperimen 3. Dengan melihat
peningkatan hasil belajar menggunakan media visual , virtual, dan riil dengan
model PBL pada pokok bahasan hidrolisis garam, maka diharapkan media
visual, virtual, dan riil dapat diaplikasikan dalam pembelajaran kimia.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Identifikasi Masalah
3
1.3 Batasan Masalah
4
1.4 Rumusan Masalah
4
1.5 Tujuan Penelitian
5
1.6 Manfaat Penelitian
5
1.7 Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1 Kerangka Teoritis
7
2.1.1 Hakikat Belajar Kimia
7
2.1.2 Hakikat Hasil Belajar Kimia
9
2.1.3 Media Pembelajaran
11
2.1.3.1 Pengertian Media
11
2.1.3.2 Fungsi dan Manfaat Media
13
2.1.3.3 Penggunaan Media Dalam Proses Belajar Mengajar
16
2.1.3.4 Pengelompokan Media
17
2.1.4 Model pembelajaran
23
vii
2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
24
2.1.4.2 Model Pembelajaran Berbasis Masalah
25
2.1.4.3 Langkah-Langkah Operasional Problem Based Learning
27
2.1.4.4 Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Masalah
29
2.1.4.5 Kelebihan dan Kelemahan Model PBL
31
2.2 Materi Pokok Hidrolisis Garam
32
2.2.1 Sifat Larutan Garam
32
2.2.2 Konsep Hidrolisis Garam
32
2.2.3 Menghitung pH Larutan Garam
35
2.3 Kerangka Konseptual
37
2.4 Hipotesis Penelitian
39
BAB III METODE PENELITIAN
40
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
40
3.2 Populasi dan Sampel
40
3.2.1 Populasi Penelitian
40
3.2.2 Sampel Penelitian
40
3.3 Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian
40
3.3.1 Variabel Penelitian
40
3.3.2 Instrumen Penelitian
41
3.4 Rancangan Penelitian
41
3.4.1 Persiapan Instrumen
41
3.4.2 Pelaksanaan Penelitian
41
3.5 Uji Coba Instrumen
3.5.1 Uji CobaTest Pilihan Ganda
46
46
3.6 Teknik Pengumpulan Data
49
3.7 Tehnik Analisis Data
49
3.7.1 Uji Normalitas
49
3.7.2 Uji Homogenitas
50
3.7.3 Uji Hipotesis
50
3.7.4 Peningkatan Hasil Belajar
52
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
53
4.1. Hasil Penelitian
53
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
53
4.1.2. Data Hasil Penelitian
54
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
54
4.2.1. Uji Normalitas
55
4.2.2. Uji Homogenitas
56
4.2.3. Pengujian Hipotesis
57
4.3. Persen Peningkatan Hasil Belajar
58
4.4. Temuan Penelitian
60
4.5. Pembahasan
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
65
5.1. Kesimpulan
65
5.2. Saran
66
DAFTAR PUSTAKA
67
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Model PBL
28
Tabel 3.1 Skema Rancangan Penelitian
44
Tabel 3.2 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
50
Tabel 3.3 Model Tabel Analisis Ragam (ANAVA) Untuk RAL
52
Tabel 4.1 Hasil Perolehan Rata-rata Pre-test dan Pos-test
54
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pre-test dan Post-Test
56
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Pre-test dan Post-test
57
Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis
58
Tabel 4.5 Hasil perolehan Gain Rata-rata Sampel
58
Tabel 4.6 Distribusi Nilai Afektif dan Psikomotorik Siswa
59
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale
12
Gambar 3.1 Persiapan Instrumen
41
Gambar 3.2 Bagan Desain
45
Gambar 4.1 Digram Hasil Rata-Rata Pre-test dan Post-test Sampel
55
Gambar 4.2 Diagram Hasil Rata-rata Gain Sampel
59
Gambar 4.3 Digram Tingkatan Afektif dan Psikomotorik Sampel
60
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :
1. Hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh
media terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan hidrolisis
garam (Ha diterima).
2. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan media visual memiliki
nilai rata-rata sebesar 84,13
6,29 dengan peningkatan berdasarkan uji Gain
ternormalisasi diperoleh bahwa nilai grata-rata dan %Gain sebesar ,7649 dan
76,49%.
3. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan media virtual memiliki
nilai rata-rata sebesar 80,00
5,88 dengan peningkatan berdasarkan uji Gain
ternormalisasi diperoleh bahwa nilai grata-rata dan %Gain sebesar sebesar
0,6280 dan 62,80%.
4. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan media riil memiliki nilai
rata-rata sebesar 84,75
5,54 dengan peningkatan berdasarkan uji Gain
ternormalisasi diperoleh bahwa nilai grata-rata dan %Gain sebesar sebesar
0,7739 dan 77,39%.
5. Hasil nilai dari segi afektif dan psikomotorik siswa untuk masing-masing
kelas yang sibelajarkan dengan ketiga media adalah sebagai berikut:
a. Kelas eksperimen 1 yang dibelajarkan dengan media visual adalah
sebesar 82,78% dan 87,22%
b. Kelas eksperimen 2 yang dibelajarkan dengan media virtual adalah
sebesar 76,83% dan 85,28%
c. Kelas eksperimen 3 yang dibelajarkan dengan media virtual adalah
sebesar 83,53% dan 88,61%.
66
5.2
SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru, penggunaan media riil dalam pembelajaran kimia
patut dikembangkan untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa, namun
jika alat dan bahan yang tidak memadai di laboratorium sekolah maka
media visual dan virtual dapat menjadi alternatif untuk menyampaikan
pembelajaran kimia khususnya pada materi hidrolisis garam.
2. Bagi peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian yang berhubungan
dengan penggunaan media pembelajaran, dapat menggunakan media riil,
visual, dan virtual dalam materi-materi kimia yang lainnya, sehingga akan
memperbanyak media yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi
dalam pembelajaran kimia dan siswa akan lebih antusias untuk belajar
kimia.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Masalah
pendidikan
merupakan
masalah
kompleks
yang
didalam
pelaksanaannya menyangkut berbagai unsur pendukung yang saling berkaitan,
guna mendukung usaha pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Salah satu unsur
pendukung pelaksanaan pendidikan adalah sarana dan alat pendidikan yang baik
dan memadai yang terdapat disetiap lembaga pendidikan. Sekolah atau lembaga
yang memiliki sarana dan fasilitas yang lengkap tentu akan lebih baik dalam
menyajikan materi pelajaran kepada siswanya bila dibandingkan dengan sekolah
yang belum memiliki sarana dan fasilitas yang lengkap. Sebagai salah satu contoh
sarana pendidikan adalah adanya laboratorium pendidikan yang berfungsi sebagai
penunjang kegiatan belajar mengajar, karena di laboratorium guru dan siswa
melakukan kegiatan praktikum secara bersama-sama (Masyithah, 2013 : 1).
Ilmu kimia merupakan experimental science, tidak dapat dipelajari hanya
melalui membaca, menulis atau mendengarkan saja. Mempelajari ilmu kimia
bukan hanya menguasai kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan penguasaan prosedur atau
metode ilmiah. Sebagian besar pokok bahasan dalam mata pelajaran kimia
memerlukan penguatan pemahaman dan pengembangan wawasan melalui
penerapan metode praktikum (Jahro dan Susilawati, 2009 : 20-21).
Hidrolisis garam merupakan pokok bahasan mata pelajaran kimia yang
diajarkan pada Sekolah Menengah Atas kelas XI IPA. Salah satu indikator
pencapaian yaitu menentukan sifat larutan garam melalui percobaan. Dari
indikator tersebut jelas terlihat karakteristik materi pada pokok bahasan hidrolisis
garam ini memerlukan metode eksperimen. Dengan melakukan eksperimen siswa
dapat mengamati secara langsung perubahan-perubahan yang terjadi, yang pada
akhirnya dapat menemukan sendiri konsep yang akan dipelajarinya, sehingga
pembelajaran yang terjadi lebih bermakna bagi siswa.
2
Berdasarkan hasil wawancara kepada guru bidang studi kimia di MAN 1
Medan, Ibu Siti Aminah pada tanggal 4 Februari 2014 diperoleh data hasil ujian
formatif, dimana setiap dilakukan ujian formatif masih ada siswa yang harus
mengikuti remedial dengan standar ketuntasan belajar (nilai ≥80). Wawancara
lebih lanjut mengenai metode praktikum yang diterapkan, ternyata tidak semua
sub materi yang seharusnya dilakukan dengan metode praktikum di laboratorium
diterapkan kepada siswa. Hal itu terjadi karena keterbatasan alat dan bahan di
laboratorium sekolah tersebut.
Adanya kendala yang dihadapi dalam melaksanakan praktikum maka salah
satu cara mengatasinya adalah menggunakan media visual berupa video, media
virtual berupa animasi flash dan media riil. Dengan melihat tayangan media visual
dan media virtual ini siswa seolah-olah melakukan percobaan seperti yang
ditampilkan dalam komputer. Mereka mengamati perubahan-perubahan yang
terjadi dan menarik kesimpulan yang berupa konsep yang harus dikuasainya.
Penelitian seperti ini sudah dilakukan oleh Altun (2009 : 1), dan
menyimpulkan bahwa menyediakan laboratorium kimia virtual, dianggap sebagai
alat yang sangat membantu untuk guru kimia dan siswa di sekolah menengah
terutama mereka yang tidak memiliki atau kesempatan terbatas untuk
menggunakan laboratorium kimia dalam melakukan percobaan.
Penelitian dilakukan oleh Erwina Amalia (2012 : 54), diperoleh bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang diajarkan dengan
laboratorium real (54%) dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan
laboratorium virtual (60%) pada sig. 0,019. Dengan demikian, hasil belajar siswa
yang diberikan perlakuan laboratorium real dengan laboratorium virtual pada
materi larutan penyangga secara signifikan terdapat perbedaan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhafni Marito Harahap (2010 : 64),
diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang
diajar dengan laboratorium riil dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan
laboratorium virtual yang ditunjukkan dari nilai sig. 0,000 < 0,05. Dengan
demikian laboratorium virtual secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pokok bahasan laju reaksi.
3
Berdasarkan kondisi yang dikemukakan di atas, maka diperlukan model
pembelajaran yang banyak melibatkan peran aktif siswa dalam menemukan dan
memecahkan suatu masalah terkait dengan materi yang sarat dengan konsep
diantaranya adalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Model Belajar
Berbasis Masalah merupakan model pembelajaran dengan menghadapkan siswa
pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau
dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan. Dalam
implementasi kurikulum 2013, kita menerapkan pendekatan ilmiah yang meliputi
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pembelajaran berbasis masalah itu lebih
efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional.
Dalam hal ini, Model Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan
media visual, media virtual, dan media riil yang berfungsi untuk menemukan dan
memecahkan masalah serta dapat membantu siswa mengorganisasikan konsep
pelajaran yang telah dipelajari, diingat dan dipahami sedangkan bagi guru dapat
menjadi suatu petunjuk bagaimana menghubungkan antara konsep yang satu
dengan lainnya dalam suatu rencana pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas
penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut bagaimana ” Pengaruh Media
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan
Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan
Hidrolisis Garam ”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Keterbatasan media yang digunakan
2. Kurangnya pengetahuan guru dalam menggunakan media pembelajaran
3. Kurangnya memanfaatkan penggunaan praktikum dalam pembelajaran
4. Keterbatasan alat dan bahan praktikum di sekolah
5. Rendahnya evaluasi siswa yang diberikan oleh guru, sehingga masih
sering terjadi remedial pada mata pelajaran kimia terutama pada materi
Hidrolisis Garam.
4
6. Kurangnya tanggung jawab professional guru untuk menciptakan
pengalaman belajar yang berkualitas bagi siswa dan kurangnya memandu
siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
7. Diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa
untuk lebih meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam
belajar kimia khususnya pada materi pokok Hidrolisis Garam yang akan
dibelajarkan adalah Model pembelajaran berbasis masalah dengan media
visual, media virtual, dan media riil.
1.3
Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang diidentifikasi, penelitian ini dibatasi
pada Pengaruh Media Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang
Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan
Hidrolisis Garam di kelas XI IPA MAN 1 MEDAN.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh media terhadap peningkatan hasil belajar kimia
siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah
pada pokok bahasan hidrolisis garam?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di belajarkan
dengan menggunakan media visual pada pokok bahasan hidrolisis garam?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di belajarkan
dengan menggunakan media virtual pada pokok bahasan hidrolisis garam?
4. Bagaimana peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di belajarkan
dengan menggunakan media riil pada pokok bahasan hidrolisis garam?
5. Bagaimana nilai dari segi afektif dan psikomotorik siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan masing-masing ketiga media tersebut?
5
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui pengaruh media terhadap peningkatan hasil belajar
kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis
maslah pada pokok bahasan hidrolisis garam.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di
belajarkan dengan menggunakan media visual pada pokok bahasan
hidrolisis garam.
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di
belajarkan dengan menggunakan media virtual pada pokok bahasan
hidrolisis garam.
4. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di
belajarkan dengan menggunakan media riil pada pokok bahasan hidrolisis
garam.
5. Untuk mengetahui nilai dari aspek afektif dan psikomotorik siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan masing-masing ketiga media tersebut.
1.6
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :
1.
Bagi guru
-
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau
wacana guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan
media pembelajaran visual, virtual dan riil pada materi hidrolisis garam.
2.
3.
Bagi siswa
-
Pemahaman siswa terhadap materi hidrolisis garam meningkat.
-
Hasil belajar siswa meningkat.
Bagi sekolah
-
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi
sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu
proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran kimia.
6
4.
Bagi peneliti selanjutnya
-
1.7
Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
Defenisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami suatu
variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi defenisi operasional.
Adapun defenisi operasional dari penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar kimia adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajar kimia (Rofiqoh, 2013 : 11).
2.
Media visual adalah media yang menyampaikan informasi dalam bentuk
gambar atau secara visual sehingga tidak terdapat suara. media visual ada
berbagai jenisnya meliputi modul, poster, buku, gambar, grafik dan lain
sebagainya (Murni.2011).
3.
Media virtual adalah serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk
perangkat lunak (software) komputer berbasis multimedia interaktif, yang
dioperasikan dengan komputer dan dapat mensimulasikan kegiatan di
laboratorium seakan-akan pengguna berada pada laboratorium sebenarnya
(Anonim.2012).
4.
Media riil adalah suatu cara dimana guru dan murid bersama-sama
mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau
akibat dari sesuatu aksi (Harahap, 2010 : 21).
5.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu model pembelajaran
yang melibatkan siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah melalui
tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan
yang berhubungan dengan masalah tersebut dan memiliki keterampilan untuk
memecahkan masalah.
6.
Hidrolisis garam adalah reaksi antara air dan ion-ion yang berasal dari asam
lemah dan basa lemah suatu garam (Sutresna, 2007 : 261).
67
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (1999), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, PT
Rineka Cipta, Jakarta.
Agung., (2011), http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-audio_14.html,
diakses 11 januari 2014.
Altun., (2009), Develoving An Interactive Virtual Chemistery Laboratory
Enriched With Contructivist Learning Activities For Secondary Schools.
Amalia, Erwina., (2012), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual dan
Laboratorium Real Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasl Belajar Kimia
Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga, Tesis, Program Studi
Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Amir, M. Taufiq., (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Anonim,
(2012), http://mazguru.wordpress.com/2012/04/19/ayo-manfaatkanlaboratorium-virtual/, diakses 23 januari 2014.
Anonim,
(2013), http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/05/penilaian-ranahpsiko motorik-606857.html, diakses tanggal 18 Januari 2014.
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Batubara, Rofiqoh., (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) Dengan Media Peta Konsep Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Laju
Reaksi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
E-dutechtepe,
(2011),
Model
Problem
Based
Learning,
http://edutechtepe.blogspot.com/2011/12/model-problem-based-learning.html
(Diakses 6 Februari 2014).
Harahap, N.M., (2010), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual
Dibandingkan Dengan Laboratorium Riil Dengan Pembelajaran
Berbasis Masalah Terhadap Aktifitas Dan Hasil Belajar Kimia Siswa
SMA Pada Pokok Bahasab Laju Reaksi, Tesis, Program Studi Pendidikan
Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Husamah, dan Yanur, S., (2013), Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian
Kompetensi Panduan Merancang Pembelajaran untuk Mendukung
Implementasi Kurikulum 2013, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta
68
Iis S.J dan Susilawati, 2009, Analisis Penerapan Metode Praktikum Pada
Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan
Kimia. Volume 1 nomor 1 edisi April 2009. Program Studi Magister
Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
Kemdikbud, (2012), http://litbang.kemdikbud.go.id/sekretariat/hasilun/index.php
/sma/ (Diakses pada : 19 januari 2014)
Masyithah, Husuwatul., (2013), Pengaruh Penerapan Virtual Lab Menggunakan
Animasi Adobe Flash dan Real Lab Dalam Pembelajaran Berbasis
Masalah Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Laju
Reaksi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Murni, (2011), http://murni-uni.blogspot.com/2011/05/aspek-komunikasi-visualdalam.html, diakses 12 januari 2014.
Purba, M., (2010), KIMIA 2 Untuk Kelas XI SMA, Erlangga, Jakarta.
Rohani, A., (2004), Pengelolaan Pengajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Ronah,
S.M.,
(2013),
Hakikat
Dan
Pembelajaran
Kimia,
http://chemistryandkpopforever.blogspot.com/2013/05/hakikat-dan-pem
belajaran-kimia.html, diakses 4 Maret
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, PT. RajaGrafindo Persada, Depok.
Sadiman, A.S, dkk., (2009), Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Silitonga, P.Maulim., (2011), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian,
FMIPA
Unimed, Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sutirman, (2013), Media & Model-model Pembelajaran Inovatif, PT Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sutresna, Nana., (2007), Kimia Untuk Kelas XI, Grafindo, Jakarta.
Trianto, (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik,
Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA
POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM
Oleh:
Khairunnisa Harahap
NIM 4102131007
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbal A’lamin Puji dan
syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, atas segala berkat dan
rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul
“Pengaruh Media Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang
Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pokok
Bahasan Hodrolisis Garam”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Hj. Gulmah Sugiharti, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, Bapak Drs.
Marudut, M.Si dan Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd sebagai dosen penguji
yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai
dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr.
Marham Sitorus, M.Si selaku dosen pembimbing akademik (PA) dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada guruguru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh
gelar Sarjana. Ucapan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa/i kelas XI IPA MAN 1 MEDAN
yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua saya
Alm. Darwin Harahap dan Junaidah Ritonga yang berjuang keras dalam mendidik
serta mendoakan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar Sarjana. Ucapan
terima kasih juga kepada Abang M. Aidil Fitra Harahap dan Adik Rizky Adnanda
Harahap yang telah memberikan dukungan/ motivasi dan semangat yang luar
biasa.
iv
Terima kasih juga saya sampaikan kepada Sahabat Keluarga Cendana
Ayu, Irma, Novi, Monic, Itoh, Tika, Rima, Sari yang selalu memberi nasehat dan
motivasi. Terima kasih kepada teman saya Rena, Dina, Atun, Novi, Jannah, Eky,
Ratih, dan seluruh mahasiswa Kimia Reguler B 2010 yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih juga kepada
teman kost 113 OKE Dina, Indah, Itoh yang selalu memberi semangat kepada
saya. Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga yang selalu
mendukung dan mendoakan penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Kiranya isi skripsi
saya ini bermanfaat bagi kita semua dalam memperkaya khasanah ilmu
pendidikan sains.
Medan, Juni 2014
Penulis,
Khairunnisa Harahap
ii
PENGARUH MEDIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA
POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM
Khairunnisa Harahap (4102131007)
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
media dengan model PBL terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI
MAN 1 Medan pada pokok bahasan hidrolisis garam.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sampel penelitian
sebanyak tiga kelas, yaitu kelas eksperimen 1yang diberi perlakuan menggunakan
media visual dengan model PBL, kelas eksperimen 2 diberi perlakuan
menggunakan media virtual dengan model PBL, dan kelas eksperimen 3 diberi
perlakuan menggunakan media riill dengan model PBL. Penelitian ini
menggunakan instrument test yang telah diuji cobakan dan telah valid. Data hasil
belajar siswa diuji normalitas dan homogenitasnya, hasil yang didapat ketiga
kelompok sampel homogen dan berdistribusi normal. Uji hipotesis dilakukan
dengan menggunakan uji ANAVA satu jalur dengan desain faktorial, dan
diperoleh Fhitung = 7,62 sedangkan Ftabel = 3,08. Karena Fhitung > Ftabel pada taraf
5%, maka Ho ditolak. Dengan demikian ada pengaruh terhadap hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan menggunakan media visual, virtual dan riil dengan
model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan hidrolisis garam.
Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari gain ternormalisasi dan didapatkan
persen keberhasilan belajar siswa pada kelas eksperimen 1 sebesar 76,49 %, kelas
eksperimen 2 sebesar 62,80% dan kelas eksperimen 3 sebesar 77,39%. Sedangkan
nilai afektif dan psikomotorik tertinggi di kelas eksperimen 3. Dengan melihat
peningkatan hasil belajar menggunakan media visual , virtual, dan riil dengan
model PBL pada pokok bahasan hidrolisis garam, maka diharapkan media
visual, virtual, dan riil dapat diaplikasikan dalam pembelajaran kimia.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Identifikasi Masalah
3
1.3 Batasan Masalah
4
1.4 Rumusan Masalah
4
1.5 Tujuan Penelitian
5
1.6 Manfaat Penelitian
5
1.7 Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1 Kerangka Teoritis
7
2.1.1 Hakikat Belajar Kimia
7
2.1.2 Hakikat Hasil Belajar Kimia
9
2.1.3 Media Pembelajaran
11
2.1.3.1 Pengertian Media
11
2.1.3.2 Fungsi dan Manfaat Media
13
2.1.3.3 Penggunaan Media Dalam Proses Belajar Mengajar
16
2.1.3.4 Pengelompokan Media
17
2.1.4 Model pembelajaran
23
vii
2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
24
2.1.4.2 Model Pembelajaran Berbasis Masalah
25
2.1.4.3 Langkah-Langkah Operasional Problem Based Learning
27
2.1.4.4 Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Masalah
29
2.1.4.5 Kelebihan dan Kelemahan Model PBL
31
2.2 Materi Pokok Hidrolisis Garam
32
2.2.1 Sifat Larutan Garam
32
2.2.2 Konsep Hidrolisis Garam
32
2.2.3 Menghitung pH Larutan Garam
35
2.3 Kerangka Konseptual
37
2.4 Hipotesis Penelitian
39
BAB III METODE PENELITIAN
40
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
40
3.2 Populasi dan Sampel
40
3.2.1 Populasi Penelitian
40
3.2.2 Sampel Penelitian
40
3.3 Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian
40
3.3.1 Variabel Penelitian
40
3.3.2 Instrumen Penelitian
41
3.4 Rancangan Penelitian
41
3.4.1 Persiapan Instrumen
41
3.4.2 Pelaksanaan Penelitian
41
3.5 Uji Coba Instrumen
3.5.1 Uji CobaTest Pilihan Ganda
46
46
3.6 Teknik Pengumpulan Data
49
3.7 Tehnik Analisis Data
49
3.7.1 Uji Normalitas
49
3.7.2 Uji Homogenitas
50
3.7.3 Uji Hipotesis
50
3.7.4 Peningkatan Hasil Belajar
52
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
53
4.1. Hasil Penelitian
53
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
53
4.1.2. Data Hasil Penelitian
54
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
54
4.2.1. Uji Normalitas
55
4.2.2. Uji Homogenitas
56
4.2.3. Pengujian Hipotesis
57
4.3. Persen Peningkatan Hasil Belajar
58
4.4. Temuan Penelitian
60
4.5. Pembahasan
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
65
5.1. Kesimpulan
65
5.2. Saran
66
DAFTAR PUSTAKA
67
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Model PBL
28
Tabel 3.1 Skema Rancangan Penelitian
44
Tabel 3.2 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
50
Tabel 3.3 Model Tabel Analisis Ragam (ANAVA) Untuk RAL
52
Tabel 4.1 Hasil Perolehan Rata-rata Pre-test dan Pos-test
54
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pre-test dan Post-Test
56
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Pre-test dan Post-test
57
Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis
58
Tabel 4.5 Hasil perolehan Gain Rata-rata Sampel
58
Tabel 4.6 Distribusi Nilai Afektif dan Psikomotorik Siswa
59
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale
12
Gambar 3.1 Persiapan Instrumen
41
Gambar 3.2 Bagan Desain
45
Gambar 4.1 Digram Hasil Rata-Rata Pre-test dan Post-test Sampel
55
Gambar 4.2 Diagram Hasil Rata-rata Gain Sampel
59
Gambar 4.3 Digram Tingkatan Afektif dan Psikomotorik Sampel
60
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :
1. Hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh
media terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan hidrolisis
garam (Ha diterima).
2. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan media visual memiliki
nilai rata-rata sebesar 84,13
6,29 dengan peningkatan berdasarkan uji Gain
ternormalisasi diperoleh bahwa nilai grata-rata dan %Gain sebesar ,7649 dan
76,49%.
3. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan media virtual memiliki
nilai rata-rata sebesar 80,00
5,88 dengan peningkatan berdasarkan uji Gain
ternormalisasi diperoleh bahwa nilai grata-rata dan %Gain sebesar sebesar
0,6280 dan 62,80%.
4. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan media riil memiliki nilai
rata-rata sebesar 84,75
5,54 dengan peningkatan berdasarkan uji Gain
ternormalisasi diperoleh bahwa nilai grata-rata dan %Gain sebesar sebesar
0,7739 dan 77,39%.
5. Hasil nilai dari segi afektif dan psikomotorik siswa untuk masing-masing
kelas yang sibelajarkan dengan ketiga media adalah sebagai berikut:
a. Kelas eksperimen 1 yang dibelajarkan dengan media visual adalah
sebesar 82,78% dan 87,22%
b. Kelas eksperimen 2 yang dibelajarkan dengan media virtual adalah
sebesar 76,83% dan 85,28%
c. Kelas eksperimen 3 yang dibelajarkan dengan media virtual adalah
sebesar 83,53% dan 88,61%.
66
5.2
SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru, penggunaan media riil dalam pembelajaran kimia
patut dikembangkan untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa, namun
jika alat dan bahan yang tidak memadai di laboratorium sekolah maka
media visual dan virtual dapat menjadi alternatif untuk menyampaikan
pembelajaran kimia khususnya pada materi hidrolisis garam.
2. Bagi peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian yang berhubungan
dengan penggunaan media pembelajaran, dapat menggunakan media riil,
visual, dan virtual dalam materi-materi kimia yang lainnya, sehingga akan
memperbanyak media yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi
dalam pembelajaran kimia dan siswa akan lebih antusias untuk belajar
kimia.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Masalah
pendidikan
merupakan
masalah
kompleks
yang
didalam
pelaksanaannya menyangkut berbagai unsur pendukung yang saling berkaitan,
guna mendukung usaha pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Salah satu unsur
pendukung pelaksanaan pendidikan adalah sarana dan alat pendidikan yang baik
dan memadai yang terdapat disetiap lembaga pendidikan. Sekolah atau lembaga
yang memiliki sarana dan fasilitas yang lengkap tentu akan lebih baik dalam
menyajikan materi pelajaran kepada siswanya bila dibandingkan dengan sekolah
yang belum memiliki sarana dan fasilitas yang lengkap. Sebagai salah satu contoh
sarana pendidikan adalah adanya laboratorium pendidikan yang berfungsi sebagai
penunjang kegiatan belajar mengajar, karena di laboratorium guru dan siswa
melakukan kegiatan praktikum secara bersama-sama (Masyithah, 2013 : 1).
Ilmu kimia merupakan experimental science, tidak dapat dipelajari hanya
melalui membaca, menulis atau mendengarkan saja. Mempelajari ilmu kimia
bukan hanya menguasai kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan penguasaan prosedur atau
metode ilmiah. Sebagian besar pokok bahasan dalam mata pelajaran kimia
memerlukan penguatan pemahaman dan pengembangan wawasan melalui
penerapan metode praktikum (Jahro dan Susilawati, 2009 : 20-21).
Hidrolisis garam merupakan pokok bahasan mata pelajaran kimia yang
diajarkan pada Sekolah Menengah Atas kelas XI IPA. Salah satu indikator
pencapaian yaitu menentukan sifat larutan garam melalui percobaan. Dari
indikator tersebut jelas terlihat karakteristik materi pada pokok bahasan hidrolisis
garam ini memerlukan metode eksperimen. Dengan melakukan eksperimen siswa
dapat mengamati secara langsung perubahan-perubahan yang terjadi, yang pada
akhirnya dapat menemukan sendiri konsep yang akan dipelajarinya, sehingga
pembelajaran yang terjadi lebih bermakna bagi siswa.
2
Berdasarkan hasil wawancara kepada guru bidang studi kimia di MAN 1
Medan, Ibu Siti Aminah pada tanggal 4 Februari 2014 diperoleh data hasil ujian
formatif, dimana setiap dilakukan ujian formatif masih ada siswa yang harus
mengikuti remedial dengan standar ketuntasan belajar (nilai ≥80). Wawancara
lebih lanjut mengenai metode praktikum yang diterapkan, ternyata tidak semua
sub materi yang seharusnya dilakukan dengan metode praktikum di laboratorium
diterapkan kepada siswa. Hal itu terjadi karena keterbatasan alat dan bahan di
laboratorium sekolah tersebut.
Adanya kendala yang dihadapi dalam melaksanakan praktikum maka salah
satu cara mengatasinya adalah menggunakan media visual berupa video, media
virtual berupa animasi flash dan media riil. Dengan melihat tayangan media visual
dan media virtual ini siswa seolah-olah melakukan percobaan seperti yang
ditampilkan dalam komputer. Mereka mengamati perubahan-perubahan yang
terjadi dan menarik kesimpulan yang berupa konsep yang harus dikuasainya.
Penelitian seperti ini sudah dilakukan oleh Altun (2009 : 1), dan
menyimpulkan bahwa menyediakan laboratorium kimia virtual, dianggap sebagai
alat yang sangat membantu untuk guru kimia dan siswa di sekolah menengah
terutama mereka yang tidak memiliki atau kesempatan terbatas untuk
menggunakan laboratorium kimia dalam melakukan percobaan.
Penelitian dilakukan oleh Erwina Amalia (2012 : 54), diperoleh bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang diajarkan dengan
laboratorium real (54%) dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan
laboratorium virtual (60%) pada sig. 0,019. Dengan demikian, hasil belajar siswa
yang diberikan perlakuan laboratorium real dengan laboratorium virtual pada
materi larutan penyangga secara signifikan terdapat perbedaan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhafni Marito Harahap (2010 : 64),
diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang
diajar dengan laboratorium riil dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan
laboratorium virtual yang ditunjukkan dari nilai sig. 0,000 < 0,05. Dengan
demikian laboratorium virtual secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pokok bahasan laju reaksi.
3
Berdasarkan kondisi yang dikemukakan di atas, maka diperlukan model
pembelajaran yang banyak melibatkan peran aktif siswa dalam menemukan dan
memecahkan suatu masalah terkait dengan materi yang sarat dengan konsep
diantaranya adalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Model Belajar
Berbasis Masalah merupakan model pembelajaran dengan menghadapkan siswa
pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau
dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan. Dalam
implementasi kurikulum 2013, kita menerapkan pendekatan ilmiah yang meliputi
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pembelajaran berbasis masalah itu lebih
efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional.
Dalam hal ini, Model Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan
media visual, media virtual, dan media riil yang berfungsi untuk menemukan dan
memecahkan masalah serta dapat membantu siswa mengorganisasikan konsep
pelajaran yang telah dipelajari, diingat dan dipahami sedangkan bagi guru dapat
menjadi suatu petunjuk bagaimana menghubungkan antara konsep yang satu
dengan lainnya dalam suatu rencana pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas
penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut bagaimana ” Pengaruh Media
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan
Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan
Hidrolisis Garam ”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Keterbatasan media yang digunakan
2. Kurangnya pengetahuan guru dalam menggunakan media pembelajaran
3. Kurangnya memanfaatkan penggunaan praktikum dalam pembelajaran
4. Keterbatasan alat dan bahan praktikum di sekolah
5. Rendahnya evaluasi siswa yang diberikan oleh guru, sehingga masih
sering terjadi remedial pada mata pelajaran kimia terutama pada materi
Hidrolisis Garam.
4
6. Kurangnya tanggung jawab professional guru untuk menciptakan
pengalaman belajar yang berkualitas bagi siswa dan kurangnya memandu
siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
7. Diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa
untuk lebih meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam
belajar kimia khususnya pada materi pokok Hidrolisis Garam yang akan
dibelajarkan adalah Model pembelajaran berbasis masalah dengan media
visual, media virtual, dan media riil.
1.3
Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang diidentifikasi, penelitian ini dibatasi
pada Pengaruh Media Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang
Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan
Hidrolisis Garam di kelas XI IPA MAN 1 MEDAN.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh media terhadap peningkatan hasil belajar kimia
siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah
pada pokok bahasan hidrolisis garam?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di belajarkan
dengan menggunakan media visual pada pokok bahasan hidrolisis garam?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di belajarkan
dengan menggunakan media virtual pada pokok bahasan hidrolisis garam?
4. Bagaimana peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di belajarkan
dengan menggunakan media riil pada pokok bahasan hidrolisis garam?
5. Bagaimana nilai dari segi afektif dan psikomotorik siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan masing-masing ketiga media tersebut?
5
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui pengaruh media terhadap peningkatan hasil belajar
kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis
maslah pada pokok bahasan hidrolisis garam.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di
belajarkan dengan menggunakan media visual pada pokok bahasan
hidrolisis garam.
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di
belajarkan dengan menggunakan media virtual pada pokok bahasan
hidrolisis garam.
4. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di
belajarkan dengan menggunakan media riil pada pokok bahasan hidrolisis
garam.
5. Untuk mengetahui nilai dari aspek afektif dan psikomotorik siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan masing-masing ketiga media tersebut.
1.6
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :
1.
Bagi guru
-
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau
wacana guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan
media pembelajaran visual, virtual dan riil pada materi hidrolisis garam.
2.
3.
Bagi siswa
-
Pemahaman siswa terhadap materi hidrolisis garam meningkat.
-
Hasil belajar siswa meningkat.
Bagi sekolah
-
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi
sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu
proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran kimia.
6
4.
Bagi peneliti selanjutnya
-
1.7
Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
Defenisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami suatu
variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi defenisi operasional.
Adapun defenisi operasional dari penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar kimia adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajar kimia (Rofiqoh, 2013 : 11).
2.
Media visual adalah media yang menyampaikan informasi dalam bentuk
gambar atau secara visual sehingga tidak terdapat suara. media visual ada
berbagai jenisnya meliputi modul, poster, buku, gambar, grafik dan lain
sebagainya (Murni.2011).
3.
Media virtual adalah serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk
perangkat lunak (software) komputer berbasis multimedia interaktif, yang
dioperasikan dengan komputer dan dapat mensimulasikan kegiatan di
laboratorium seakan-akan pengguna berada pada laboratorium sebenarnya
(Anonim.2012).
4.
Media riil adalah suatu cara dimana guru dan murid bersama-sama
mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau
akibat dari sesuatu aksi (Harahap, 2010 : 21).
5.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu model pembelajaran
yang melibatkan siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah melalui
tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan
yang berhubungan dengan masalah tersebut dan memiliki keterampilan untuk
memecahkan masalah.
6.
Hidrolisis garam adalah reaksi antara air dan ion-ion yang berasal dari asam
lemah dan basa lemah suatu garam (Sutresna, 2007 : 261).
67
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (1999), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, PT
Rineka Cipta, Jakarta.
Agung., (2011), http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-audio_14.html,
diakses 11 januari 2014.
Altun., (2009), Develoving An Interactive Virtual Chemistery Laboratory
Enriched With Contructivist Learning Activities For Secondary Schools.
Amalia, Erwina., (2012), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual dan
Laboratorium Real Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasl Belajar Kimia
Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga, Tesis, Program Studi
Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Amir, M. Taufiq., (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Anonim,
(2012), http://mazguru.wordpress.com/2012/04/19/ayo-manfaatkanlaboratorium-virtual/, diakses 23 januari 2014.
Anonim,
(2013), http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/05/penilaian-ranahpsiko motorik-606857.html, diakses tanggal 18 Januari 2014.
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Batubara, Rofiqoh., (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) Dengan Media Peta Konsep Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Laju
Reaksi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
E-dutechtepe,
(2011),
Model
Problem
Based
Learning,
http://edutechtepe.blogspot.com/2011/12/model-problem-based-learning.html
(Diakses 6 Februari 2014).
Harahap, N.M., (2010), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual
Dibandingkan Dengan Laboratorium Riil Dengan Pembelajaran
Berbasis Masalah Terhadap Aktifitas Dan Hasil Belajar Kimia Siswa
SMA Pada Pokok Bahasab Laju Reaksi, Tesis, Program Studi Pendidikan
Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Husamah, dan Yanur, S., (2013), Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian
Kompetensi Panduan Merancang Pembelajaran untuk Mendukung
Implementasi Kurikulum 2013, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta
68
Iis S.J dan Susilawati, 2009, Analisis Penerapan Metode Praktikum Pada
Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan
Kimia. Volume 1 nomor 1 edisi April 2009. Program Studi Magister
Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
Kemdikbud, (2012), http://litbang.kemdikbud.go.id/sekretariat/hasilun/index.php
/sma/ (Diakses pada : 19 januari 2014)
Masyithah, Husuwatul., (2013), Pengaruh Penerapan Virtual Lab Menggunakan
Animasi Adobe Flash dan Real Lab Dalam Pembelajaran Berbasis
Masalah Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Laju
Reaksi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Murni, (2011), http://murni-uni.blogspot.com/2011/05/aspek-komunikasi-visualdalam.html, diakses 12 januari 2014.
Purba, M., (2010), KIMIA 2 Untuk Kelas XI SMA, Erlangga, Jakarta.
Rohani, A., (2004), Pengelolaan Pengajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Ronah,
S.M.,
(2013),
Hakikat
Dan
Pembelajaran
Kimia,
http://chemistryandkpopforever.blogspot.com/2013/05/hakikat-dan-pem
belajaran-kimia.html, diakses 4 Maret
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, PT. RajaGrafindo Persada, Depok.
Sadiman, A.S, dkk., (2009), Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Silitonga, P.Maulim., (2011), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian,
FMIPA
Unimed, Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sutirman, (2013), Media & Model-model Pembelajaran Inovatif, PT Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sutresna, Nana., (2007), Kimia Untuk Kelas XI, Grafindo, Jakarta.
Trianto, (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik,
Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.