PERBANDINGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PBL DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TENTANG POLUSI LINGKUNGAN DI SMK NEGERI 4 LHOKSEUMAWE.
PERBANDINGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
PBL DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TENTANG
POLUSI LINGKUNGAN DI SMK NEGERI 4
LHOKSEUMAWE
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelas Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
KHAIRIAH ATA
NIM. 8106173030
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
(2)
PERBANDINGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
PBL DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TENTANG
POLUSI LINGKUNGAN DI SMK NEGERI 4
LHOKSEUMAWE
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelas Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
KHAIRIAH ATA
NIM. 8106173030
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
i ABSTRAK
KHAIRIAH ATA. Perbandingan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa tentang Polusi Lingkungan Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran PBL
dan Inquiry di SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Tesis. Medan: Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan, Desember 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar, kemampuan berpikir kritis, dan hubungan hasil belajar dengan kemampuan berpikir kritis siswa tentang polusi lingkungan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dan strategi pembelajaran inquiry di SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling. Kelas A dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL (problem based learning) dan kelas B dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inquiry (guided inquiry). Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar bentuk pilihan ganda dan tes kemampuan berpikir kritis. Teknik analisis data menggunakan uji t tidak berpasangan dan uji korelasi Pearson pada taraf signifikansi α=0,05 dengan bantuan aplikasi SPSS ver.19.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan PBL lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan inquiry (2,08:2) walaupun secara statistik tidak berbeda nyata (t =1,304; P = 0,199 > 0,05), kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan PBL lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan inquiry (2,01:2) walaupun secara statistik tidak berbeda nyata (t = 0,119; P =0,906 > 0,05), dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan PBL dan inquiry di SMK Negeri 4 Lhokseumawe (rPBL= 0,641,P= 0,001; rinq=0,677,P=0,000).
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran PBL dalam pembelajaran biologi tentang polusi lingkungan dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Kata kunci: PBL (problem based learning), inquiry (guided inquiry), hasil belajar, kemampuan berpikir kritis, polusi lingkungan
(7)
ii ABSTRACT
KHAIRIAH ATA. The Comparison of Students’ Biology Achievement and
Critical Thinking Skills about Environmental Pollution by Using PBL and Inquiry
Learning Strategies in SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Thesis. Medan: Biology Study
Program, Postgraduate School, The State University of Medan, December 2012.
The objectives of this research are to know the difference of students’ biology learning achievement, critical thinking skills, and the relationship between biology learning achievement with critical thinking skills about environmental pollution by using PBL and inquiry learning strategies in the twelfth grade of SMK Negeri 4 Lhokseumawe. This research used quasi-experimental method which samples were chosen by using random cluster sampling technique. Class A was taught by using PBL (problem based learning) learning strategy and class B was taught by using inquiry learning strategy (guided inquiry). The research instruments consisted of the students’ achievement test and critical thinking skills test. Data were analyzed using the formula independent sample t test and Pearson correlation test at the level of significance α = 0.05 by using SPSS ver.19. The results showed that the students’ learning achievement taught by using PBL are higher than students taught by using inquiry (2,08:2), although there was no statistically significant different (t = 1.304, P = 0,199> 0,05), the students’ critical thinking skills taught by using PBL are higher than the students learnt by using inquiry (2,01:2) although there was no statistically significant different (t = 0.119, P = 0,906> 0,05), and there is a significant positive relationship between students’ learning achievement and critical thinking skills about environmental pollution taught by using PBL and inquiry learning strategies (rPBL= 0,641, P = 0,001; rinq=0,677,P=0,000). In following up of this research,
the teachers are expected to use PBL learning strategy in biology about environmental pollution in order to improve students’ learning achievement and critical thinking skills. Keywords: PBL (problem based learning), inquiry (guided inquiry), learning outcomes,
(8)
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Perbandingan Penerapan Strategi Pembelajaran PBL dan Inquiry Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Tentang Polusi Lingkungan di SMK Negeri 4 Lhokseumawe” dengan baik. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam selalu dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.
Pada kesempatan ini, penulis dengan kerendahan hati menyampaikan ungkapan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Elly Djulia, M. Pd., dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M. Si., selaku Dosen Pembimbing, yang tulus dan penuh perhatian memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal penulisan sampai penyelesaian tesis ini.
Penulis juga menyampaikan ungkapan rasa terima kasih kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., Bapak Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, dan Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si., selaku narasumber dan tim penguji, yang telah memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan tesis ini. Terima kasih kepada Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si. dan Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd., selaku validator ahli instrumen hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis, yang telah
(9)
iv
banyak memberi masukan dan saran untuk kesempurnaan instrumen penelitian ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala SMK Negeri 4 Lhokseumawe, seluruh guru, dan siswa/i atas bantuan dan kerjasamanya. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi kelas A angkatan XIX dan seluruh keluarga besar Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, serta semua pihak yang telah membantu proses pelaksanaan penelitian untuk penulisan tesis ini.
Cinta dan terimakasih yang tulus kepada abati Abubakar, S. Pd., ummi Cut Nurul Husna, A. Ma. Pd., ‘ammati Maryam Taib, S. Pd., kakanda akhi Khairuddin Aba, M. A., adinda akhi Khairun Nasir, S. Pd., akhi Syukri Aba, ukhti Fadhilah Ata, dan seluruh keluarga besar atas doa dan pengorbanan tak terhingga, untuk segala pengertian, perhatian, dan motivasi.
Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Hanya kepada Allah SWT kita berserah, semoga kita semua berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin.
Medan, Desember 2012 Penulis,
(10)
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN 0
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 5
1.3. Batasan Masalah... 5
1.4. Rumusan Masalah ... 6
1.5. Tujuan Penelitian ... 6
1.6. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 8
2.1. Kerangka Teoritis ... 8
2.1.1. Belajar dan Hasil Belajar ... 8
2.1.2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 12
2.1.2.1 Strategi Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) 14 2.1.2.2 Strategi Pembelajaran Inquiry (Guided Inquiry) ... 20
2.1.3. Kemampuan Berpikir Kritis (Critical Thinking) ... 26
2.2. Penelitian Relevan ... 31
2.3. Kerangka Berpikir ... 32
2.4. Hipotesis Penelitian ... 37
BAB III. METODE PENELITIAN... 39
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39
3.2. Populasi dan Sampel ... 39
3.3. Variabel Penelitian ... 39
3.4. Jenis dan Desain Penelitian ... 40
3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 40
3.6. Definisi Operasional... 46
3.7. Pengontrolan Variabel ... 46
3.8. Teknik Pengumpulan Data ... 48
3.8. Teknik Analisis Data ... 55
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 57
4.1. Hasil Penelitian ... 57
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ... 57
(11)
vi
4.2. Analisis Data ... 59
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61
4.4. Keterbatasan Penelitian ... 78
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 80
5.1. Simpulan ... 80
5.2. Implikasi ... 80
5.3. Saran ... 82
(12)
vii DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Bagan Alur Prosedur Penelitian ……… 44
(13)
ix DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus dan sistem Penilaian ………... 87
Lampiran 2. RPP Kelas PBL ………... 90
Lampiran 3. RPP Kelas Inquiry ………... 102
Lampiran 4. LKS Kelas PBL ………... 114
Lampiran 5. LKS Kelas Inquiry ……….. 128
Lampiran 6. Tes Hasil Belajar (Valid) ……… 143
Lampiran 7. Tes Kemampuan Berpikir Kritis (Valid) ……… 147
Lampiran 8. Kunci Jawaban Tes ………. 152
Lampiran 9. Hasil Uji Validitas Instrumen ………. 153
Lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ………. 159
Lampiran 11. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen ………. 160
Lampiran 12. Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen ……… 162
Lampiran 13. Data Hasil Penelitan ……… 167
Lampiran 14. Hasil Analisis Data Penelitian (SPSS Ver. 19.0 for Windows) ………. 168
Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian………... 176
Lampiran 16. Surat Pernyataan Validasi Instrumen Penelitian ……. 179
Lampiran 17. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Tesis ……….. 182
Lampiran 18. Surat Izin Melakukan Penelitian dari PPs UNIMED... 183
Lampiran 19. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah .………... 184
Lampiran 20. Undangan Ujian Tesis ………. 185
(14)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa. Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk pengalaman belajar siswa yang dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik profesional diharapkan mampu memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Galbreath (1999, dalam Arnyana, 2006) mengemukakan bahwa pada abad pengetahuan, modal intelektual, khususnya kecakapan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) terutama berpikir kritis, merupakan kebutuhan sebagai tenaga kerja yang handal. Afcariono (2008) juga menyatakan bahwa kemampuan berpikir tinggi khususnya berpikir kritis sangat penting diajarkan di sekolah karena keterampilan ini sangat diperlukan oleh siswa untuk sukses dalam kehidupannya. Oleh karena itu, seorang ahli pendidikan, John Dewey, sejak awal mengharapkan agar siswa diajarkan kecakapan berpikir kritis (Johnson, 2002).
Namun sampai saat ini, kecakapan berpikir kritis siswa belum ditangani secara sungguh-sungguh oleh para guru di sekolah sehingga siswa masih banyak yang kurang terampil menggunakan kemampuan berpikir kritis yang berdampak pada hasil belajar siswa rendah. Hal ini mendukung pernyataan Ariyati (2010) bahwa rendahnya kualitas pendidikan disebabkan karena rendahnya kemampuan
(15)
2
berpikir kritis siswa. Pada umumnya pembelajaran diarahkan untuk menghafal dan menimbun informasi, sehingga siswa pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi. Akibatnya kemampuan berpikir kritis menjadi beku, bahkan menjadi susah untuk dikembangkan.
Permasalahan yang sama juga ditemukan di SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Berdasarkan hasil observasi awal dan komunikasi langsung dengan guru bidang studi IPA diketahui bahwa siswa masih memiliki kemampuan berpikir kritis rendah yang ditunjukkan dengan minimnya aktivitas bertanya, menjawab, menanggapi dan mengemukakan pendapat, menalar, belum terbiasa menyelesaikan suatu masalah dengan baik, dan mencoba mengambil suatu kesimpulan secara induksi dan deduksi masih sangat kurang dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Guru juga masih menggunakan strategi pembelajaran tradisional yang didominasi ceramah sehingga proses pembelajaran berlangsung satu arah, siswa mendengarkan dan mencatat, sekali-kali bertanya dan menjawab pertanyaan guru.
Hal ini berdampak pada pencapaian hasil belajar IPA banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) rata-rata yang ditetapkan sekolah yaitu 68, terutama materi Polusi Lingkungan yang dipelajari di kelas XI, yaitu pada tahun pelajaran 2009/2010 KKM yang ditetapkan sekolah 68, nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 65; pada tahun pelajaran 2010/2011 KKM yang ditetapkan sekolah masih 68, nilai rata-rata siswa adalah 66,5; dan pada tahun pelajaran 2011/2012 KKM yang ditetapkan sekolah masih 68, nilai rata-rata siswa adalah 67 (Waka Kurikulum SMK Negeri 4 Lhokseumawe, 2012).
(16)
3
Berdasarkan data nilai rata-rata IPA yang diperoleh siswa dalam tiga tahun terakhir tersebut, terlihat masih adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan yang diharapkan tercapai dalam kurikulum SMK pada standar kompetensi Mata Pelajaran IPA, yaitu mengenali berbagai jenis polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan serta memiliki kesadaran dan mampu berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan ekosistem lingkungan dan sumber daya alam. Standar kompetensi IPA di SMK keseluruhan menuntut kemampuan berpikir kritis siswa untuk mampu mengenali gejala-gejala alam, mengidentifikasi polusi dan dampaknya sehingga siswa menyadari pentingnya menjaga ekosistem lingkungan serta mampu menerapkan konsep IPA untuk menyelesaikan berbagai masalah lingkungan yang berhubungan dengan kompetensi produktif dan pengembangan diri khususnya dalam lingkungan kerja dan umumnya dalam lingkungan masyarakat (KTSP SMK, 2008).
Materi IPA SMK khususnya di kelas XI tentang polusi lingkungan merupakan salah satu materi penting yang harus dipelajari siswa karena berhubungan dengan aplikasi sains dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-sehari. Namun, pada prakteknya proses pembelajaran tentang polusi lingkungan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas masih berorientasi guru (teacher center) sehingga masih belum mampu mengaktifkan siswa secara optimal dalam kegiatan belajar dan belum mampu membiasakan siswa siswa untuk berpikir kritis.
Agar pembelajaran di kelas menjadi efektif dan siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta dapat melatih kemampuan berpikir kritis maka guru perlu memilih dan menerapkan strategi pembelajaran ideal yang mampu mengarahkan dan menuntut siswa untuk membentuk sendiri pengetahuannya. Jadi
(17)
4
peran guru dalam proses pembelajaran adalah membantu agar proses pembentukan pengetahuan oleh siswa dapat berjalan dengan baik, sehingga siswa terbiasa dan mampu mempertanggungjawabkan pemikirannya serta terlatih untuk menjadi pribadi yang mengerti, kritis, kreatif dan rasional.
Di antara banyak strategi pembelajaran yang ada, strategi pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan strategi pembelajaran inquiry (guided inquiry) yang memiliki dasar filosofi kontsruktivisme, mampu mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri dan melatih kemampuan berpikir kritis.
Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa PBL dirancang berdasarkan masalah riil kehidupan yang bersifat iil-structured, terbuka, dapat membangkitkan minat siswa, nyata, dan sesuai untuk membangun kemampuan intelektual, dan dapat melatih kecakapan berpikir tingkat tinggi siswa. Inquiry juga dilaporkan dapat melatih siswa memecahkan masalah, meningkatkan pemahaman terhadap sains, mengembangkan keterampilan belajar sains, dan literasi sains, dan dapat melatih kecakapan berpikir siswa (Zion, Shafira dkk, 2004; Chin dan Chia, 2005; Arnyana, 2006). Dengan kelebihan yang ada dalam PBL dan inquiry, maka perlu diterapkan strategi pembelajaran ini di sekolah sebagai solusi agar siswa lebih diberdayakan dan aktif dalam aktivitas belajar sehingga dapat melatih kemampuan berpikir kritis yang diharapkan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, perlu dilakukan studi komparatif untuk untuk mengetahui sejauh mana kedua strategi pembelajaran ini (PBL dan inquiry) dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa terutama di SMK Negeri 4 Lhokseumawe, sehingga dirancanglah suatu penelitian dengan
(18)
5
judul “Perbandingan Penerapan Strategi Pembelajaran PBL dan Inquiry Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Tentang Polusi Lingkungan di SMK Negeri 4 Lhokseumawe.”
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan, ditemukan beberapa identifikasi masalah yaitu: (1) Hasil belajar IPA siswa kelas XI SMK masih tergolong rendah; (2) Kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah; (3) Materi polusi lingkungan berhubungan dengan kehidupan nyata menuntut kemampuan berpikir kritis siswa belum dibelajarkan secara optimal; (4) Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran belum meningkat; (6) Guru masih cenderung mendominasi proses pembelajaran di kelas; dan (7) Belum adanya inovasi yang menerapkan PBL dan inquiry khususnya pada materi polusi lingkungan.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat keluasan ruang lingkup permasalahan seperti yang telah diidentifikasi, maka penelitian ini perlu dibatasi supaya apa yang diteliti menjadi lebih terfokus pada permasalahan yang mendasar dan memberikan dampak yang luas terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis apabila permasalahan ini diteliti. Penelitian ini dibatasi pada: Penerapan strategi pembelajaran PBL berbasis literatur dan lingkungan, serta inquiry (guided inquiry) dalam pembelajaran IPA materi polusi lingkungan yang membahas jenis polusi dan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, hasil belajar siswa pada ranah kognitif taksonomi Bloom (C1-C6), kemampuan berpikir kritis siswa pada
(19)
6
sembilan aspek yang dikembangkan oleh Tsui (2002), dan subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI SMK Negeri 4 Lhoksemawe.
1.4. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah yang ada, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa tentang polusi lingkungan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dan strategi pembelajaran inquiry di SMK Negeri 4 Lhokseumawe?
2) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis siswa tentang polusi lingkungan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dan strategi pembelajaran inquiry di SMK Negeri 4 Lhokseumawe?
1.5. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1) Perbedaan hasil belajar siswa tentang polusi lingkungan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dan strategi pembelajaran inquiry di SMK Negeri 4 Lhokseumawe.
2) Perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa tentang polusi lingkungan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dan strategi pembelajaran inquiry di SMK Negeri 4 Lhokseumawe.
(20)
7
1.6. Manfaat Penelitian
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam upaya merencanakan dan memilih strategi pembelajaran pada materi IPA lainnya yang sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang diharapkan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa, serta bermanfaat juga bagi siswa agar dapat menumbuh kembangkan atau meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan dalam meningkatkan kemampuan kompetensi dasar IPA siswa SMK.
(21)
80
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian analisis data, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa tentang polusi lingkungan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inquiry di SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Namun demikian hasil belajar siswa tentang polusi lingkungan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inquiry.
2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis siswa tentang polusi lingkungan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inquiry di SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Namun demikian kemampuan berpikir kritis siswa tentang polusi lingkungan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inquiry.
5.2.Implikasi
Proses pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) di SMK memiliki peran penting dalam menghasilkan siswa yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis, dan berinisiatif dalam menanggapi isu dan permasalahan lingkungan yang muncul di lingkungan masyarakat yang
(22)
81
diakibatkan oleh aktivitas manusia sehari-hari. Oleh karena itu untuk mempelajari IPA diperlukan adanya kemampuan berpikir kritis pada diri siswa agar dapat mempelajari IPA dengan mudah dan mampu menyelesaikan masalah berdasarkan aturan, pola, atau logika tertentu.
Maka seorang guru dituntut untuk dapat merancang perencanaan dan memilih strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi sehingga siswa dapat ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih mudah memahami materi. Untuk mengoptimalkan siswa aktif dalam belajar, maka kegiatan pembelajaran harus berorientasi kepada siswa, sehingga guru dapat menggunakan strategi pembelajaran yang mengarahkan siswa aktif di antaranya strategi pembelajaran PBL dan inquiry.
Penerapan strategi pembelajaran PBL maupun inquiry di dalam kelas bukanlah hal yang mudah, sehingga guru harus merancang perencanaan pembelajaran dan menyediakan alokasi waktu yang sesuai agar semua materi yang dibelajarkan kepada siswa dapat tersampaikan dengan baik dan benar, serta mampu dipahami dan diingat siswa serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam belajar dan mampu berpikir kritis. Guru sebagai fasilitator harus menyediakan sarana dan sumber belajar yang memadai kepada siswa, mengatur lingkungan belajar yang kondusif, sehingga siswa merasa senang dan nyaman belajar.
Melalui penerapan strategi pembelajaran PBL dan inquiry, diharapkan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar serta mampu mengasah dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam belajar.
(23)
82
5.3.Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Hendaknya dalam mengajarkan materi IPA khususnya polusi lingkungan, guru tidak hanya menyampaikan konsep-konsep saja, namun diharapkan dapat merancang dan menggunakan strategi pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa untuk terlibat aktif dalam belajar dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Dalam hal ini guru dianjurkan menggunakan strategi pembelajaran PBL.
2. Penerapan strategi pembelajaran PBL dan inquiry yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan dan dimodifikasi lebih luas pada materi IPA, dan mata pelajaran lainnya;
3. Kepada para peneliti pendidikan untuk melakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, serta mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa secara menyeluruh dalam jangka waktu yang lebih lama dan pada lingkup yang lebih luas. Sehingga menambah cakrawala dan wawasan, serta dapat bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai reformasi dunia pendidikan khususnya dalam penerapan strategi pembelajaran yang tepat di dalam kelas.
(24)
83
DAFTAR PUSTAKA
Afcariono, M. 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif, Volume 3, Nomor 2, Maret 2008.
Amir, M. T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ariyati, E. 2010. Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Matematika dan IPA, Vol. 1, No. 2, Juli 2010.
Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Arnyana, I. B. P. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas PMIPA, IKIP Negeri Singaraja. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 Th. XXXIX Juli 2006, ISSN 0215-8250 .
Barnes, A. 1992. Mathematical Thinking. New York: McMillan Publishing Company.
Bilgin, I. 2009. The Effects of Problem-Based Learning Instruction on University Students’ Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 2009, 5(2), 153-164, E-ISSN: 1305-8223.
Brickman, P., C. Gormally, N. Armstrong, B. Hallar. 2009. Effects of Inquiry-based Learning on Students’ Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning, Vol. 3, No. 2 (July 2009), ISSN 1931-474, Georgia Southern University, http://www.georgiasouthern.edu/ijsotl.
Baron, L. 2003. Problem Based Learning. (Online). http://[email protected]/atresourcesttqt.html. (Diakses pada 25 Desember 2012).
Chin, C. dan L. G. Chia. 2005. Problem-Based Learning: Using Ill-Structured Problems in Biology Project Work. Singapure: Nanyang Technological University Academic Fund. DOI 10.1002/sce.20097. Published online 18 July 2005 in Wiley InterScience (www.interscience.wiley.com).
Costa, A.L. 1985. Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Depelopment.
(25)
84
Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan IPA Jilid 3 Lanjutan Pertama. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Lanjutan Pertama.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ernawati, D. Luvfiati, M. Miarsyah, dan T. Mutiara. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam Untuk SMK dan MAK Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Ennis, R. H., W. L. Gardiner, R. Morrow, D. Paulus, dan L. Ringel. 1964. The Cornell Clas-Reasoning Test, Form X. Champaign: Illinois Critical Thinking Project, Department of Educational Policy Sudies, University of Illinois at Urbana-Champaign.
Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hidayat, T dan N. Istiadah. 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 Untuk Mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta: Mediakita.
Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
Jubjiati. 2011. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 1 Batang Kuis. Medan: Tesis Pascasarjana Unimed Medan.
Johnson, E. B. 2002. Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press, Inc.
Kamal, S. 2010. Efektivitas Penggunaan Jigsaw dan Teknik Meringkas Catatan Menggunakan Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Prestasi Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial Mahasiswa. Medan: Tesis Pascasarjana Unimed Medan.
Kindvatter, R., W. Wile, and M. Ishler. 1996. Dynamic of Effective Teaching. London: Logman Publisher.
Klegeris, A., dan H. Hurren. 2011. Problem-Based Learning In A Large Classroom Setting: Methodology, Student Perception And Problem Solving Skills. Proceedings of Edulearn 11 Conference. 4-6 July 2011, Barcelona, Spain. ISBN:978-84-615-0441-1.
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi: Teori, Praktik, dan Penelitian. Padang: UNP Press.
Muhidin, S. A. dan M. Abdurrahman. 2009. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian (Dilengkapi Aplikasi Program SPSS). Bandung: Pustaka Setia.
(26)
85
Masek, A. dan S. Yamin. 2012. The Impact of Instructional Methods on Critical Thinking: A Comparison of Problem-Based Learning and Conventional Approach in Engineering Education. International Scholarly Research Network ISRN Education Volume 2012, Article ID 759241, 6 pages doi:10.5402/2012/759241.
Ministry of Education Malaysia. 2002. Integrated Curriculum for Secondary Schools: Curriculum Specifications Science Form 2. Curriculum Development Centre.
Pasha, K. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas XI, Semester 1 dan 2 Semua Bidang Keahlian. Bekasi Barat: Wahana Bina Prestasi.
Parr, B., dan M. C. Edwards. 2004. Inquiry-Based Instruction In Secondary Agricultural Education: Problem-Solving – An Old Friend Revisited. Journal of Agricultural Education, Volume 45, Number 4, 2004.
Purba, S. 2010. Strategi Pembelajaran Kolaboratif Dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Mengajar. Medan: Jurnal Teknologi Pendidikan Pascasarjana Unimed Medan, Vol. 3, No. 1, April 2010, ISSN 1979-6692.
Paidi. tanpa tahun. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry Pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. (diakses pada 10 September 2012).
Quitadamo, I. J., C. L. Faiola, J. E. Johnson, and M. J. Kurtz. 2008. Community-based Inquiry Improves Critical Thinking in General Education Biology. Article. CBE-Life Sciences Education, Vol. 7, 327-337, Fall 2008.
Roestiyah, N. K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusche, S. N dan K. Jason. 2011. “You Have to Absorb Yourself in It”: Using Inquiry and Reflection to Promote Student Learning and Self-knowledge. Teaching Sociology 39(4) 338– 353, American Sociological Association 2011, DOI: 10.1177/0092055X11418685, http://ts.sagepub.com (Downloaded from tso.sagepub.com at ASA-American Sociological Association on October 17, 2011).
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sagala, Y. S. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPA Dan Kecakapan Sosial Siswa Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK) 2 Binjai. Medan: Tesis Pascasarjana Unimed Medan.
(27)
86
Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Setiawan, N. 2008. Penerapan Pengajaran Konstektual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium
Singaraja, Bali. Jurnal Pendidikan dan Pengembangan Pendidikan, Vol. 2, 42-59.
Sukatma, dkk. 1999. Lingkungan Hidup Untuk SMK. Malang: PPPGT/VEDC Malang.
Tim Penyusun. 2008. KTSP SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Lhokseumawe.
Tsui, L. 2002. Fostering Critical Thinking through Effective Pedagogy: Evidence from Four Institutional Case Studies. The Journal of Higher Education, 73(6):740-763.
Varughese, V. K. 2010. Research Article: Academic Achievement of International Biological Science Students Under Two Teaching Regimes. Bioscience
Education, Volume 16, Dec 2010,
www.bioscience.heacademy.ac.uk/journal/vol16/beej-16-5.pdf.
Widowati. tanpa tahun. Pengembangan Critical Thinking Melalui Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) Dalam Pembelajaran Sains. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. (diakses pada 10 Mei 2012)
Yadaz, A., D. Subedi, M. A. Lundeberg, and C. F. Bunting. 2011. Problem-based Learning: Influence on Students’ Learning in an Electrical Engineering Course. Journal of Engineering Education, April 2011, Vol. 100, No. 2, pp. 253–280, 2011 ASEE. http://www.jee.org.
Zion, M., D. Shafira, M. Slezak, E. Link, N. Bashan, M. Brumer, T. Orian, R. Nussinovitch, B. Agrest, dan R. Mendelovici. 2004. Case Study: Biomind-A New Biology Curriculum that Enables Aunthentic Inquiry Learning. Journal of Biological Education (2004), 38 (2).
Zabit, Mohd. N. M. 2010. Problem-Based Learning On Students’Critical Thinking Skills In Teaching Business Education In Malaysia: A Literature Review. American Journal of Business Education – June 2010 Volume 3, Number 6.
(1)
diakibatkan oleh aktivitas manusia sehari-hari. Oleh karena itu untuk mempelajari IPA diperlukan adanya kemampuan berpikir kritis pada diri siswa agar dapat mempelajari IPA dengan mudah dan mampu menyelesaikan masalah berdasarkan aturan, pola, atau logika tertentu.
Maka seorang guru dituntut untuk dapat merancang perencanaan dan memilih strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi sehingga siswa dapat ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih mudah memahami materi. Untuk mengoptimalkan siswa aktif dalam belajar, maka kegiatan pembelajaran harus berorientasi kepada siswa, sehingga guru dapat menggunakan strategi pembelajaran yang mengarahkan siswa aktif di antaranya strategi pembelajaran PBL dan inquiry.
Penerapan strategi pembelajaran PBL maupun inquiry di dalam kelas bukanlah hal yang mudah, sehingga guru harus merancang perencanaan pembelajaran dan menyediakan alokasi waktu yang sesuai agar semua materi yang dibelajarkan kepada siswa dapat tersampaikan dengan baik dan benar, serta mampu dipahami dan diingat siswa serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam belajar dan mampu berpikir kritis. Guru sebagai fasilitator harus menyediakan sarana dan sumber belajar yang memadai kepada siswa, mengatur lingkungan belajar yang kondusif, sehingga siswa merasa senang dan nyaman belajar.
Melalui penerapan strategi pembelajaran PBL dan inquiry, diharapkan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar serta mampu mengasah dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam belajar.
(2)
82
5.3.Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Hendaknya dalam mengajarkan materi IPA khususnya polusi lingkungan, guru tidak hanya menyampaikan konsep-konsep saja, namun diharapkan dapat merancang dan menggunakan strategi pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa untuk terlibat aktif dalam belajar dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Dalam hal ini guru dianjurkan menggunakan strategi pembelajaran PBL.
2. Penerapan strategi pembelajaran PBL dan inquiry yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan dan dimodifikasi lebih luas pada materi IPA, dan mata pelajaran lainnya;
3. Kepada para peneliti pendidikan untuk melakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, serta mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa secara menyeluruh dalam jangka waktu yang lebih lama dan pada lingkup yang lebih luas. Sehingga menambah cakrawala dan wawasan, serta dapat bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai reformasi dunia pendidikan khususnya dalam penerapan strategi pembelajaran yang tepat di dalam kelas.
(3)
83
Afcariono, M. 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi.
Jurnal Pendidikan Inovatif, Volume 3, Nomor 2, Maret 2008.
Amir, M. T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ariyati, E. 2010. Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Matematika dan IPA,
Vol. 1, No. 2, Juli 2010.
Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Arnyana, I. B. P. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas PMIPA, IKIP Negeri Singaraja.
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 Th. XXXIX Juli 2006, ISSN 0215-8250 .
Barnes, A. 1992. Mathematical Thinking. New York: McMillan Publishing Company.
Bilgin, I. 2009. The Effects of Problem-Based Learning Instruction on University Students’ Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology
Education, 2009, 5(2), 153-164, E-ISSN: 1305-8223.
Brickman, P., C. Gormally, N. Armstrong, B. Hallar. 2009. Effects of Inquiry-based Learning on Students’ Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning, Vol. 3, No. 2 (July 2009), ISSN 1931-474, Georgia Southern University, http://www.georgiasouthern.edu/ijsotl.
Baron, L. 2003. Problem Based Learning. (Online). http://[email protected]/atresourcesttqt.html. (Diakses pada 25 Desember 2012).
Chin, C. dan L. G. Chia. 2005. Problem-Based Learning: Using Ill-Structured Problems in Biology Project Work. Singapure: Nanyang Technological University Academic Fund. DOI 10.1002/sce.20097. Published online 18
July 2005 in Wiley InterScience (www.interscience.wiley.com).
Costa, A.L. 1985. Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Depelopment.
(4)
84
Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan IPA Jilid 3 Lanjutan Pertama. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Lanjutan Pertama.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ernawati, D. Luvfiati, M. Miarsyah, dan T. Mutiara. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam Untuk SMK dan MAK Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Ennis, R. H., W. L. Gardiner, R. Morrow, D. Paulus, dan L. Ringel. 1964. The
Cornell Clas-Reasoning Test, Form X. Champaign: Illinois Critical
Thinking Project, Department of Educational Policy Sudies, University of Illinois at Urbana-Champaign.
Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hidayat, T dan N. Istiadah. 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 Untuk
Mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta: Mediakita.
Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
Jubjiati. 2011. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 1 Batang Kuis. Medan: Tesis Pascasarjana Unimed Medan.
Johnson, E. B. 2002. Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press, Inc.
Kamal, S. 2010. Efektivitas Penggunaan Jigsaw dan Teknik Meringkas Catatan Menggunakan Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Prestasi Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial Mahasiswa. Medan: Tesis Pascasarjana
Unimed Medan.
Kindvatter, R., W. Wile, and M. Ishler. 1996. Dynamic of Effective Teaching. London: Logman Publisher.
Klegeris, A., dan H. Hurren. 2011. Problem-Based Learning In A Large Classroom Setting: Methodology, Student Perception And Problem Solving Skills. Proceedings of Edulearn 11 Conference. 4-6 July 2011,
Barcelona, Spain. ISBN:978-84-615-0441-1.
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi: Teori, Praktik, dan Penelitian. Padang: UNP Press.
Muhidin, S. A. dan M. Abdurrahman. 2009. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian (Dilengkapi Aplikasi Program SPSS). Bandung: Pustaka Setia.
(5)
Masek, A. dan S. Yamin. 2012. The Impact of Instructional Methods on Critical Thinking: A Comparison of Problem-Based Learning and Conventional Approach in Engineering Education. International Scholarly Research
Network ISRN Education Volume 2012, Article ID 759241, 6 pages doi:10.5402/2012/759241.
Ministry of Education Malaysia. 2002. Integrated Curriculum for Secondary
Schools: Curriculum Specifications Science Form 2. Curriculum
Development Centre.
Pasha, K. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas XI, Semester 1 dan 2 Semua
Bidang Keahlian. Bekasi Barat: Wahana Bina Prestasi.
Parr, B., dan M. C. Edwards. 2004. Inquiry-Based Instruction In Secondary Agricultural Education: Problem-Solving – An Old Friend Revisited.
Journal of Agricultural Education, Volume 45, Number 4, 2004.
Purba, S. 2010. Strategi Pembelajaran Kolaboratif Dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Mengajar. Medan: Jurnal Teknologi Pendidikan
Pascasarjana Unimed Medan, Vol. 3, No. 1, April 2010, ISSN 1979-6692.
Paidi. tanpa tahun. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi
Metode Guided Inquiry Pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman.
Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. (diakses pada 10 September 2012).
Quitadamo, I. J., C. L. Faiola, J. E. Johnson, and M. J. Kurtz. 2008. Community-based Inquiry Improves Critical Thinking in General Education Biology. Article. CBE-Life Sciences Education, Vol. 7, 327-337, Fall 2008.
Roestiyah, N. K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusche, S. N dan K. Jason. 2011. “You Have to Absorb Yourself in It”: Using Inquiry and Reflection to Promote Student Learning and Self-knowledge.
Teaching Sociology 39(4) 338– 353, American Sociological Association
2011, DOI: 10.1177/0092055X11418685, http://ts.sagepub.com
(Downloaded from tso.sagepub.com at ASA-American Sociological Association on October 17, 2011).
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu
Perlu Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sagala, Y. S. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPA Dan Kecakapan Sosial Siswa Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK) 2 Binjai. Medan: Tesis Pascasarjana
(6)
86
Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Setiawan, N. 2008. Penerapan Pengajaran Konstektual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja, Bali. Jurnal Pendidikan dan Pengembangan Pendidikan, Vol.
2, 42-59.
Sukatma, dkk. 1999. Lingkungan Hidup Untuk SMK. Malang: PPPGT/VEDC Malang.
Tim Penyusun. 2008. KTSP SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Lhokseumawe.
Tsui, L. 2002. Fostering Critical Thinking through Effective Pedagogy: Evidence from Four Institutional Case Studies. The Journal of Higher Education,
73(6):740-763.
Varughese, V. K. 2010. Research Article: Academic Achievement of International Biological Science Students Under Two Teaching Regimes. Bioscience
Education, Volume 16, Dec 2010,
www.bioscience.heacademy.ac.uk/journal/vol16/beej-16-5.pdf.
Widowati. tanpa tahun. Pengembangan Critical Thinking Melalui Penerapan
Model PBL (Problem Based Learning) Dalam Pembelajaran Sains.
Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. (diakses pada 10 Mei 2012)
Yadaz, A., D. Subedi, M. A. Lundeberg, and C. F. Bunting. 2011. Problem-based Learning: Influence on Students’ Learning in an Electrical Engineering Course. Journal of Engineering Education, April 2011, Vol. 100, No. 2,
pp. 253–280, 2011 ASEE. http://www.jee.org.
Zion, M., D. Shafira, M. Slezak, E. Link, N. Bashan, M. Brumer, T. Orian, R. Nussinovitch, B. Agrest, dan R. Mendelovici. 2004. Case Study: Biomind-A New Biology Curriculum that Enables Aunthentic Inquiry Learning. Journal of Biological Education (2004), 38 (2).
Zabit, Mohd. N. M. 2010. Problem-Based Learning On Students’Critical Thinking Skills In Teaching Business Education In Malaysia: A Literature Review. American Journal of Business Education – June 2010 Volume 3, Number 6.