HUBUNGAN ANTARA IKLIM KERJA, PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI SE-KABUPATEN DELI SERDANG.

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KERJA, PERSEPSI TENTANG
KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH DAN
MOTIVASI BERPRESTASI GURU DENGAN KINERJA GURU
SMK NEGERI SE- KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

TIFKA CINTIA UTAMI PUTRI
NIM. 8126131021

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KERJA, PERSEPSI TENTANG

KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH DAN
MOTIVASI BERPRESTASI GURU DENGAN KINERJA GURU
SMK NEGERI SE- KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

TIFKA CINTIA UTAMI PUTRI
NIM. 8126131021

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK

Tifka Cintia Utami Putri. NIM : 8126131021. Hubungan Antara Iklim Kerja,
Persepsi tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah dan Motivasi
Berprestasi Guru dengan Kinerja Guru SMK Se-Kabupaten Deli Serdang.
Tesis, Administrasi Pendidikan, Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri
Medan. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan yang positif antara iklim
kerja dengan kinerja guru, 2) hubungan persepsi tentang kepemimpinan
partisipatif kepala sekolah dengan kinerja guru, 3) hubungan motivasi berprestasi
guru dengan kinerja guru, 4) hubungan antara iklim kerja, persepsi tentang
kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru secara
bersama-sama dengan kinerja guru. Populasi dalam penelitian adalah guru-guru
SMK Negeri Se Kabupaten Deli Serdang sebanyak 335 orang dan sampel
penelitian sebanyak 151 orang yang diambil dari Tabel Isaac dan Michael.
Instrumen pengumpulan untuk variabel iklim kerja sekolah, variabel persepsi
tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah, dan motivasi berprestasi guru
dengan menggunakan angket dan diujicoba terlebih dahulu dilanjutkan dengan uji
validitas serta uji reliabilitas. Instrumen kinerja guru menggunakan Instrumen
Penilaian Kinerja Guru. Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini, digunakan teknik korelasi sederhana dan korelasi ganda. Berdasarkan
pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara : (1) iklim kerja sekolah dengan kinerja guru dengan besar
koefisien korelasi yakni 0,34 serta memberikan sumbangan efektif sebesar
10,05%, (2) persepsi tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dengan
kinerja guru dengan besar koefisien korelasi yakni 0,28 serta memberikan
sumbangan efektif sebesar 6,03%, (3) motivasi berprestasi guru dengan kinerja
guru dengan besar koefisien korelasi yakni 0,42 serta memberikan sumbangan
efektif sebesar 10,22%, 4) iklim kerja sekolah, persepsi tentang kepemimpinan
partisipatif kepala sekolah, dan motivasi berprestasi guru secara bersama-sama
dengan kinerja guru dengan besar koefisien korelasi ganda yakni 0,56 serta
memberikan sumbangan efektif sebesar 31,3%. Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh disarankan dalam penelitian ini: Kepala Sekolah Meningkatkan
kapabilitas dalam merencanakan, menyusun, dan menetapkan rencana strategis
dan menjalankan manajemen yang demokratis, dapat membangun komunikasi
yang baik dengan semua guru, dan mewujudkan iklim kerja sekolah yang
kondusif. Guru juga disarankan Menjalin komunikasi yang harmonis dengan
kepala sekolah dengan menunjukkan sikap sopan, hormat, serta memiliki
kemauan untuk berprestasi dengan gemar membaca buku-buku atau informasi
lainnya mengenai tokoh-tokoh yang berhasil dalam dunia pendidikan sehingga
mendorong guru untuk ikut berprestasi


i

ABSTRACT
Tifka Cintia Utami Putri. NIM : 8126131021. Relationship between School
Work Climate, Perception about Participative Leadership of Principal and
Teacher’s Achievement Motivation with National Vocational School Teacher’s
Performance in Deli Serdang Regency. Thesis. Post Graduate State University
of Medan.2014.
The purpose of this study was to determine (1) the relationship of Work School
Climate with teacher’s performance, 2) the relationship of Perception about
Participative Leadership of Principal with teacher’s performance, 3) teacher’s
achievement motivation with teacher’s performance (3) the relationship between
Work School Climate, Perception about Participative Leadership of Principal,
teacher’s achievement motivation altogether with the teacher’s performance. The
Subject of this research were teachers National Vocational School in Deli
Serdang regency, with the total of 335 teachers and 151 of them were taken as
sample by using Issac and Michael Table. Instruments used were questionnaires
for getting data of School Work Climate, Perception about Participative
Leadership of Principal and Teacher’s Achievement Motivation. The instruments
were first tried. While instrument for getting data of teacher’s performance used

Teacher performance Instrument (IPKG). The analysis of and instruments were
used validity and reliability test. Techniques of data analysis using correlation
and simple and multiple regression techniques. The results of this study are
presented (1) there is a positive and significant relationship school work climate
with teacher’s performance with correlation coefficient is 0.34 and then give
effective contribution about 10.05% (2) there is a positive and significant
relationship attitudes perception about participative leadership with teacher’s
performance with correlation coefficient is 0.28 and then give effective
contribution about 6.03%, (3) there is a positive and significant relationship
attitudes teacher’s achievement motivation with teacher’s performance with
correlation coefficient is 0.42 and then give effective contribution about 15.22%,
(4) there is a positive and significant relationship between School Work Climate,
Perception about Participative Leadership of Principal and Teacher’s
Achievement Motivation with teacher’s performance with correlation coefficient
0.56. Based on research results obtained in this study suggested: Principal have
to improve his capability to plan, organize, and establish a strategic plan and
execute democratic management, can establish good communication with all the
teachers, and the school work embodies conducive climate. Teachers also
suggested to establish harmonious communication with the principal to show the
attitude of polite, respectful, and have the will to excel with the likes reading

books, or other information regarding the successful figures in the world of
education that encourages teachers to participate in achievement.

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini sebagai
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Adapun tesis ini berjudul “Hubungan
Antara Ikli Kerja Guru, Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala
Sekolah dan Motivasi Berprestasi Guru Dengan Kinerja Guru SMK Negeri SeKabupaten Deli Serdang”.
Dalam proses penulisan tesis ini, Penulis menghadapi berbagai kendala
yang disebabkan keterbatasan kemampuan dari penulis dan hal lain. Tetapi berkat
semangat, doa, dorongan, dan bantuan dari banyak pihak, penulis akhirnya dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati saya menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:
1.


Rektor dan Pembantu Rektor yang telah membimbing dan memberi
pelayanan kepada mahasiswa.

2.

Direktur, Asisten direktur, Bapak/Ibu dosen, serta segenap pegawai Prodi
Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
yang telah membimbing dan memberi pelayanan kepada mahasiswa.

3.

Prof. Dr.H. Zainuddin, M.Pd, selaku pembimbing I dan Prof. Dr. Siman
M.Pd, selaku pembimbing II yang dengan tulus telah meluangkan waktu
membimbing dan motivasi dalam proses penulisan tesis ini.

4.

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd, Dr. Irsan Rangkuti,M.Pd.,M.Si selaku
narasumber sekaligus validator, dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. selaku
narasumber.


5.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Deli
Serdang dan Sekertaris Dinas Kabupaten Deli Serdang, dan secara khusus
kepada seluruh guru yang telah bersedia membantu penulis dari
pelaksanaan uji coba instrument sampai pada pengumpulan data
penelitian.

6.

Seluruh kepala sekolah SMK Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang, dan para
guru yang menjadi sampel penelitian,

7.

Orangtua terkasih yang selalu mendukung dan mendo’akan Ezwir N.P,
S.Sos dan Darmalina, Tiada kata yang layak untuk menggambarkan
besarnya terima kasih atas semua pengorbanan dan motivasi yang tak
terhingga yang diberikan selama ini.


8.

Suami tercinta, Muhammad Iqbal, S.H, serta kedua buah hatiku tersayang
Muhammad Ikmal Hakim dan Siti Aliyya Zahra, telah begitu banyak
memberi motivasi dalam penulisan tesis ini, tiada balasan setimpal yang
bisa diberi, semoga Allah membalas dengan sebaik-baik balasan Jazakillah
Khoiron Katsiron.

9.

Kedua adikku, Rahmadsyah SE dan Putri Triana Lailatul Barqah yang
banyak memberi motivasi dan membantu terselesaikannya tesis ini.

10. Mahasiswa angkatan XXII Prodi Administrasi Pendidikan yang menjadi
keluarga, sahabat, dan selalu memberi motivasi kepada penulis, Eka Mutia
Lubis yang juga telah banyak membantu.
Semoga semua pihak yang telah membantu Penulis dan belum dapat
disebutkan satu persatu, yang telah memberi kontribusi dalam penyelesaian
pendidikan dan penulisan tesis ini selalu ditambahkan berkat oleh Tuhan Yang

Maha Esa dalam segala hal. Akhir kata semoga tesis ini memberi kontribusi
yang bermanfaat bagi pendidikan sekarang dan yang akan datang.

Medan,
Penulis,

Juli 2014

Tifka Cintia Utami Putri
NIM. 8126131021

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................

i

ABSTRACT ..............................................................................................

ii


KATA PENGANTAR ...............................................................................

iii

DAFTAR ISI .............................................................................................

v

DAFTAR TABEL .....................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

xi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah ............................................

1

1.2.

Identifikasi Masalah .................................................. 11

1.3.

Pembatasan Masalah ................................................. 11

1.4.

Perumusan Masalah .................................................. 12

1.5.

Manfaat Penelitian .................................................... 13

KAJIAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1.

Kerangka Teoretis ...................................................... 15

2.1.1. Kinerja Guru .............................................................. 15
a. Definisi Kinerja Guru .......................................... 15
b. Faktor-faktor Kinerja ........................................... 19
c. Penilaian Kinerja Guru ........................................ 21
2.1.2.

Iklim Kerja Sekolah ................................................... 26
a. Pengertian Iklim Kerja Sekolah ........................... 26
b. Indikator Iklim Kerja Sekolah .............................. 28

2.1.3.

Definisi Kepemimpinan Partisipatif............................ 31
a. Definisi Persepsi .................................................. 31
b. Definisi Kepemimpinan Partisipatif ..................... 32
c. Definisi Kepemimpinan Partisipatif
Kepala Sekolah .................................................... 33
v

2.1.4.

Motivasi Berprestasi Guru ......................................... 36

2.2.

Penelitian yang Relevan ............................................ 40

2.3.

Kerangka Berfikir...................................................... 43

2.1.3.

Hubungan Iklim Kerja dengan Kinerja Guru .............. 43

2.3.2.

Hubungan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan
Partisipatif Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru ....... 44

2.3.3. Hubungan Motivasi Berprestasi Guru dengan
Kinerja Guru ............................................................... 45
2.3.4. Hubungan Iklim Kerja, Motivasi berprestasi, dan
Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Partisipatif
Kepala Sekolah secara Bersama-sama dengan
Kinerja Guru ................................................................ 46
2.4.

Pengajuan Hipotesis Penelitian..................................... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.

Lokasi Dan Waktu Penelitian ..................................... 50

3.2.

Populasi dan Sampel .................................................. 51

3.2.1. Populasi ..................................................................... 51
3.2.2. Sampel ....................................................................... 52
3.3.

Rancangan Penelitian ................................................. 54

3.4.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............. 54

3.4.1. Variabel Penelitian ..................................................... 54
3.4.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian ..................... 54
3.5.

Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian . 55

3.6.

Uji Coba Instrumen .................................................... 59

3.7.

Hasil Uji Coba Instrumen ............................................ 63

3.8.

Teknik Analisis Data ................................................... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.

Deskripsi Data Penelitian ............................................ 72

4.1.1. Kinerja Guru ............................................................... 73
4.1.2. Iklim Kerja Sekolah ................................................... 75
vi

4.1.3. Persepsi tentang Kepemimpinan Partisipatif
Kepala Sekolah .......................................................... 76
4.1.4. Motivasi Berprestasi Guru .......................................... 78
4.2.

Uji Kecenderungan Data Variabel Penelitian .............. 80

4.2.1. Uji Kecendenderungan Data Kinerja Guru .................. 80
4.2.2. Uji Kecendenderungan Data Iklim Kerja Sekolah ....... 81
4.2.3. Uji Kecendenderungan Data Persepsi tentang
Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah................ 81
4.2.4. Uji Kecendenderungan Data Motivasi Berprestasi
Guru .......................................................................... 82
4.3.

Uji Persyaratan Analisis ............................................. 83

4.3.1

Uji Normalitas Data ................................................... 83

4.3.2

Uji Kelinieran dan Keberartian Regresi ..................... 85

4.3.3

Uji Independensi Antar Variabel Bebas ...................... 87

4.4.

Uji Hipotesis Penelitian.............................................. 89

4.4.1

Hipotesis Pertama: Hubungan Iklim Kerja Sekolah
dengan Kinerja Guru ................................................ 89

4.4.2

Hipotesis Kedua: Hubungan Persepsi tentang
Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah
dengan Kinerja Guru .................................................. 90

4.4.3 Hipotesis Ketiga: Hubungan Motivasi Berprestasi
Guru dengan Kinerja Guru ......................................... 91
4.4.4 Hipotesis Keempat: Hubungan antara Iklim
Kerja, Persepsi tentang Kepemimpinan
Partisipatif Kepala Sekolah, dan Motivasi
Berprestasi Guru dengan Kinerja Guru ....................... 92
4.5.

Temuan Penelitian....................................................... 96

4.6.

Pembahasan Penelitian ................................................ 100

4.7.

Keterbatasan Penelitian ............................................... 107

vii

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1.

Simpulan .................................................................... 108

5.2.

Implikasi .................................................................... 109

5.2.1

Upaya Peningkatan Kinerja Guru melalui Iklim
Kerja Sekolah ............................................................ 109

5.2.2

Upaya Peningkatan Kinerja Guru melalui
Persepsi tentang Kepemimpinan Partisipatif
Kepala Sekolah .......................................................... 112

5.2.3

Upaya Peningkatan Kinerja Guru melalui Motivasi
Berprestasi Guru ........................................................ 114

5.2.4

Upaya Peningkatan Kinerja Guru melalui Iklim
Kerja Sekolah, Persepsi tentang Kepemimpinan
Partisipatif Kepala Sekolah dan Motivasi
Berprestasi Guru ......................................................... 116

5.3.

Saran ............................................................................ 117

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 123

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1.

Keadaan Guru di SMKN Negeri 1 Galang ..............................

7

Tabel 3.1.

Kegiatan dan Waktu Penelitian ................................................ 51

Tabel 3.2.

Data Jumlah Guru SMK Negeri di Kabupaten Deli Serdang .. 52

Tabel 3.3.

Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu ................... 53

Tabel 3.4.

Rincian Penentuan Sampel Penelitian Tiap Sekolah ............... 54

Tabel 3.5.

Kisi-kisi Instrumen Iklim Kerja Sekolah ................................. 59

Tabel 3.6.

Indikator Variabel Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan
Partisipatif Kepala Sekolah ...................................................... 59

Tabel 3.7.

Indikator Variabel Motivasi Berprestasi Guru ......................... 59

Tabel 3.8.

Indikator Variabel Kinerja Guru .............................................. 60

Tabel 4.1.

Ringkasan Karakteristik Data dari Variabel Penelitian ........... 74

Tabel 4.2.

Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru ............................ 75

Tabel 4.3.

Distribusi Frekuensi Variabel Iklim Kerja Sekolah ................. 76

Tabel 4.4.

Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi tentang
Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ............................ 78

Tabel 4.5.

Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Berprestasi Guru ....... 80

Tabel 4.6.

Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru ...................... 81

Tabel 4.7.

Tingkat Kecenderungan Variabel Iklim Kerja Sekolah ........... 82

Tabel 4.8.

Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi tentang
Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ............................ 83

Tabel 4.9.

Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Berprestasi Guru . 84

Tabel 4.10. Ringkasan Hasil Uji Normalitas ............................................. 85
Tabel 4.11. Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi ................................. 87
Tabel 4.12. Ringkasan Uji Independensi Antara Variabel Bebas .............. 88
Tabel 4.13. Ringkasan Hasil Analisis Korelasi X1 dengan Y .................... 90
Tabel 4.14. Ringkasan Hasil Analisis Korelasi X2 dengan Y .................... 91
Tabel 4.15. Ringkasan Hasil Analisis Korelasi X3 dengan Y .................... 92
Tabel 4.16. Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Ganda,
X1, X2, X3, dengan Y ............................................................... 93

Tabel 4.17. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda ................................ 94
Tabel 4.18. Rangkunan Analisis Korelasi Parsial ....................................... 95
Tabel 4.19. Sumbangan Masing-Masing Variabel Bebas terhadap
Variabel Terikat ......................................................................... 97

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1.

Paradigma Penelitian .......................................................... 450

Gambar 4.1.

Histogram Distribusi Variabel Kinerja Guru ..................... 75

Gambar 4.2.

Histogram Distribusi Variabel Iklim Kerja Sekolah .......... 77

Gambar 4.3.

Histogram Distribusi Variabel Persepsi tentang
Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ........................ 79

Gambar 4.4.

Histogram Distribusi Variabel Motivasi Berprestasi Guru 81

Gambar 4.5.

Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
dan Nilai Koefisien Korelasinya ......................................... 94

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran

1.

Kuesioner Penelitian Iklim Kerja Sekolah ....................... 121

2.

Kuesioner Penelitian Persepsi tentang Kepemimpinan
Partisipatif Kepala Sekolah ................................................. 123

Lampiran

3.

Kuesioner Penelitian Motivasi Berprestasi Guru ............. 125

Lampiran

4.

Instrumen Penilaian Kinerja Guru .................................... 127

Lampiran

5.

Tabulasi Hasil Validitas Uji Coba Instrumen Angket
Iklim Kerja ........................................................................ 138

Lampiran

6.

Tabulasi Hasil Validitas Uji Coba Instrumen Angket
Persepsi Tentang Kepemimpinan Partisipatif
Kepala Sekolah................................................................... 139

Lampiran

7.

Tabulasi Hasil Validitas Uji Coba Instrumen Angket
Motivasi Berprestasi Guru ................................................. 140

Lampiran

8.

Tabulasi Hasil Reliabilitas Uji Coba Instrumen Angket
Iklim Kerja Sekolah ........................................................... 141

Lampiran

9.

Tabulasi Hasil Reliabilitas Uji Coba Persepsi tentang
Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ..................... 142

Lampiran

10. Tabulasi Hasil Uji Cona Instrumen Angket Motivasi
Berprestasi Guru .................................................................. 143

Lampiran

11. Perhitungan Validitas ........................................................ 144

Lampiran

12. Perhitungan Uji Reliabilitas .............................................. 148

Lampiran

13. Data Hasil Penelitian ......................................................... 153

Lampiran

14. Perhitungan Statistik Dasar ............................................... 160

Lampiran

15. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Ubahan Penelitian ... 166

Lampiran

16. Uji Normalitas ................................................................... 169

Lampiran

17. Uji Kelinieran dan Persamaan Regresi .............................. 183

Lampiran

18. Perhitungan Uji Independensi ........................................... 203

Lampiran

19. Perhitungan Koefisien Korelasi ......................................... 206

Lampiran

20. Perhitungan Uji Keberartian Persamaan Regresi Linier

Multipel Dari Variabel Iklim Kerja, Persepsi tentang
Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah,
dan Motivasi Berprestasi Guru dengan Kinerja Guru .......... 209
Lampiran

21. Perhitungan Korelasi Parsial ............................................. 214

Lampiran

22. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ...................... 219

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan rangkaian kompleks antara manusia yang berkaitan
dengan upaya pembinaan manusia, sehingga keberhasilan pendidikan sangat
tergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia yang paling menentukan
berhasilnya pendidikan adalah pelaksana pendidikan yaitu guru. Gurulah ujung
tombak pendidikan, sebab gurulah secara langsung berupaya mempengaruhi,
membina dan mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi manusia yang
cerdas, terampil dan bermoral tinggi, guru dituntut memiliki kemampuan yang
diperlukan sebagai pendidik dan pengajar.
Guru merupakan komponen pendidikan yang sangat penting dan
menentukan keberhasilan pendidikan. Menurut Aqib (2002:42) guru adalah faktor
penentu bagi keberhasilan pendidikan di sekolah, karena guru merupakan sentral
serta sumber kegiatan belajar mengajar. Guru merupakan aktor utama yang
berkaitan langsung dengan kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Oleh sebab
itu, seorang guru memiliki peranan strategis yang mempunyai tugas untuk
mendidik, mengajar dan melatih. Guru tidak hanya bertanggung jawab
menyampaikan pelajaran, tetapi juga harus dapat menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan. Betapapun baik dan lengkapnya sarana dan prasarana
pendidikan, kurikulum, media, sumber atau hebatnya teknologi pendidikan, semua
itu tidak berarti apa-apa jika tidak dibarengi dengan komitmen kerja dan kinerja

1

2

guru yang baik. Dalam bekerja guru harus memiliki rasa tanggung jawab dan
dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan itu sendiri maupun terhadap lingkungan
pekerjaannya.
Kinerja dapat diartikan sebagai peningkatan kualitas dalam suatu
pekerjaan atau permainan, bisa juga peningkatan kecerdasan. Dalam istilah
Purwanto (1998: 102), kinerja adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya
suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan.
Selanjutnya Timpe (1993: 208), mengartikan kinerja sebagai penilaian terhadap
tingkat kerja yang dicapai seseorang atau dapat pula dikatakan kinerja sebagai
keberhasilan seseorang dalam bekerja dengan kemampuan.
Sedarmayanti (1995:53) mengatakan kinerja dalam suatu organisasi dapat
dikatakan meningkat jika memenuhi indikator-indikator antara lain: kualitas hasil
kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kecakapan, dan komunikasi yang baik.
Berdasarkan pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa guru yang memiliki kinerja
yang baik harus memiliki hasil kerja yang berkualitas, tepat waktu dalam
melakukan atau menyelesaikan sesuatu, memiliki inisiatif dalam mengerjakan
tugas, memiliki kecakapan dalam bekerja dan berkomunikasi dengan baik
terhadap seluruh elemen sekolah yang ada.
Kinerja guru, sangat mungkin untuk dapat ditingkatkan. Hal ini perlu
dilakukan dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan mencapai
kinerja yang optimal. Untuk itu perlu adanya penataan dan pengelolaan yang baik
oleh kepala sekolah (pimpinan) terhadap perilaku guru dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari. Beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi kinerja

3

tiga diantaranya adalah kepemimpinan, iklim organisasi dan motivasi. Hal ini
sejalan dengan pendapat Arikunto (1994: 80) yang menjelaskan bahwa kinerja
guru dipengaruhi oleh berbagai faktor, secara global faktor-faktor yang
mempengaruhi tersebut adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri
dari: integritas, sikap, minat, intelegensia, motivasi dan kepribadian. Sedangkan
faktor eksternal menyangkut kepemimpinan, sarana dan prasarana, gaji,
pengawasan, suasana kerja dan lingkungan kerja.
Indrawati (2006) mengatakan bahwa faktor motivasi secara simultan
berpengaruh

terhadap

kinerja

guru.

Selanjutnya

Susanto

(2012)

juga

mengungkapkan hasil penelitiannya bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan
motivasi guru memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
guru. Berdasarkan hal tersebut dapat diduga bahwa persepsi terhadap kepala
sekolah dan motivasi guru dalam berprestasi dapat mempengaruhi kinerja guru.
Hal ini juga didukung oleh bagan yang dibuat Colquiit, LePine, dan
Wesson (2009: 8) bahwa kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi :
budaya organisasi (organizational culture), struktur organisasi (organizational
structure), gaya dan perilaku kepemimpinan (leadership style and behavior),
kekuatan dan pengaruh kepemimpinan (leadership power and influence), proses
dan karakteristik tim (processes and characterisrics team), personal dan nilai
budaya (personaity and cultural values), kemampuan (ability), sebagai faktor
yang secara tidak langsung mempengaruhi pada kinerja dan komitmen. Faktor
lain seperti kepuasan kerja (job satisfaction), stres (stress), motivasi (motivation),
kepercayaan, keadilan, dan etika (trust, justice, and ethics), dan pengambilan

4

keputusan (learning and decision making)sebagai faktor yang secara langsung
mempengaruhi kinerja dan komitmen organisasi.
Dalam menciptakan kinerja guru yang baik, diperlukan adanya pimpinan
yang memiliki perilaku kepemimpinan dan mampu memberi inspirasi serta
motivasi kepada para guru untuk mencapai hasil-hasil atau tujuan yang lebih besar
dari pada yang direncanakan yaitu melalui kepemimpinan baik. Dalam

lingkungan organisasi (sekolah), setiap individu

terlibat dalam proses

persepsi, misalnya bawahan (guru) mempersepsikan atasan (kepala sekolah)
sebagai figur yang komunikatif, protektif, tegas tetapi mendidik, arogan,
acuh tak acuh, berwibawa, dan lain-lain tergantung masing-masing individu
(guru) untuk mempersepsikannya. Persepsi merupakan suatu proses yang
terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk mengetahui dan
menginterpretasikan orang lain yang dipersepsi, baik mengenai sifatnya,
kualitasnya ataupun keadaan lain yang melekat atau yang ada dalam diri
orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang lain
sebagai objek persepsi tersebut. Dengan persepsi akan terbentuk dorongandorongan dan hasrat dalam diri (motivasi) seseorang untuk merespon
stimulus yang diperoleh dari lingkungan atau individu, kemudian
memaknai dan mengambil manfaat bagi dirinya yaitu terjadinya perubahan
perilaku yang berdampak pada hasil kinerjanya.
Dalam penelitian ini persepsi guru terhadap kepala sekolah adalah tentang
kepemimpinan partisipatif. Crimmon (2007:23) menyatakan bahwa menjadi

5

pemimpin yang partisipatif berarti melibatkan anggota tim dalam pembuatan
keputusan. Hal ini terutama penting manakala pemikiran kreatif diperlukan untuk
memecahkan masalah yang kompleks atau membuat keputusan yang akan
berdampak pada anggota tim. Gaya kepemimpinan partisipatif lebih menekankan
pada tingginya dukungan dan rendah pengarahan dirujuk sebagai partisipatif
karena posisi kontrol atas pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dipegang
secara bergantian. Dengan penggunaan gaya partisipatif ini pemimpin dan
bawahan saling tukar menukar ide dalam pemecahan masalah dan pembuatan
keputusan. Persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif sangat dibutuhkan
dalam rangka mewujudkan kinerja guru secara maksimal.
Suasana lingkungan tempat bekerja juga mempengaruhi kinerja para
anggota atau pekerja yang ada di dalamnya, dalam hal ini adalah guru. Suasana
dalam suatu lembaga yang kondusif dapat mengembangkan potensi diri guru
sehingga mereka akan puas dalam bekerja dan dengan adanya motivasi
memungkinkan mereka dapat meningkatkan kinerja guru yang lebih baik lagi.
Falahi (2005) dalam Liana (2012:28) mengatakan bahwa jika iklim yang timbul
bertentangan dengan tujuan, kebutuhan dan motivasi pribadi dapat di prediksikan
bahwa prestasi dalam bekerja akan berkurang
Dalam melaksanakan tugas mengajar di sekolah, guru dituntut untuk dapat
memberikan segenap kemampuannya dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Tingkat semangat seorang guru berbeda dari satu dengan yang lainnya. Sebagian
guru mungkin bekerja keras “tanpa suatu motivasi”, sedang yang lain perlu
diberikan dorongan agar bekerja dengan baik. Ingle (1989) mengatakan, motivasi

6

untuk guru bergantung pada motifnya. Motif tersebut dapat berupa kedudukan,
keinginan, serta dorongan dari pribadi yang bersangkutan. Selanjutnya Ingle
mengatakan bahwa motivasi berprestasi adalah usaha yang gigih untuk mencapai
keberhasilan dalam segala aktivitas kehidupan. McClelland (1987) mengatakan
motivasi berprestasi sebagai standard of excellence. Motivasi berprestasi
merupakan kecenderungan dalam dalam diri individu untuk berprestasi sebaik
mungkin. Gibson, dkk (1997: 113) mengatakan orang-orang yang mempunyai
kebutuhan tinggi akan prestasi lebih suka menetapkan sendiri tujuan prestasinya
dan terdorong dalam tugas-tugas yang menguji kemampuan mereka. Dengan
dorongan untuk terus berprestasi di bidang pekerjaannya, maka kinerja yang
ditampilkan atau dihasilkan akan semakin baik.
Upaya

pemerintah untuk terus meningkatkan kemampuan

guru

menunjukan konsern yang semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan pada
lahirnya undang-undang guru dan dosen tahun 2005 yang di dalamnya mengatur
tentang profesionalisme guru melalui sertifikasi. Sertifikasi tenaga pendidik
yang akan berdampak pada peningkatan keprofesionalan serta tambahan imbalan
yang akan cukup membantu meningkatkan kinerja guru dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan.
Berbeda dengan realita yang ada, saat ini pendidikan Indonesia masih jauh
dari apa yang diharapkan. Pendidikan masih mengalami berbagai permasalahan
yang berakibat pada rendahnya mutu pendidikan. Rendahnya Kualitas pendidikan
Indonesia ditunjukkan data Balitbang (2003) mengenai SMA yaitu bahwa dari

7

8.036 SMA/SMK sederajat, ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat
pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).
Permasalahan pendidikan lainnya ditandai dengan rendahnya kinerja guru,
seperti dikutip dari Hendrik (dalam kompas.com) data Kementerian Pendidikan
Nasional, menunjukkan bahwa secara umum kualitas dan kompetensi guru di
Indonesia masih belum sesuai dengan harapan. Hingga saat ini, dari 2,92 juta
guru, baru sekitar 51 persen yang berpendidikan S-1 atau lebih, sedangkan sisanya
belum berpendidikan S-1. Selain jenjang pendidikan yang belum memadai,
kompetensi guru juga masih bermasalah. Saat dilakukan tes terhadap guru semua
bidang studi, rata-rata tidak sampai 50 persen soal yang bisa dikerjakan. Tidak ada
guru yang mendapatkan nilai 80 dari tes yang diberikan. Bahkan, ada guru yang
mendapatkan nilai terendah yakni 1.
Fenomena lainnya adalah seperti yang ditemukan pada salah satu sekolah
SMK Negeri di Kabupaten Deli Serdang yaitu SMK Negeri 1 Galang sebagai
tempat observasi awal. Kinerja guru masih dianggap rendah, yang ditandai dengan
hal-hal seperti pada Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1. Keadaan Guru di SMK Negeri 1 Galang
No.

Deskripsi Kinerja Guru Rendah

1

Penggunaan media pembelajaran yang sangat
jarang digunakan
Penyelesaian program pembelajaran yang tidak
tepat waktu
Dalam Proses belajar mengajar tidak menggunakan
RPP, hanya mengandalkan buku panduan (buku
paket)
Metode pembelajaran banyak yang bersifat

2
3

4

Rata-Rata Guru
13 orang
18 orang
20 orang
15 orang

8

5

monoton (banyak konvensional)
Pembuatan RPP lebih banyak yang mengcopy dari
RPP tahun lalu, dari rekan sejawat maupun dari
internet.

14 orang

Fenomena lain yang terjadi yaitu kepemimpinan kepala sekolah tidak
dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi guru-guru, sehingga adanya
keluhan tentang ketidakpuasan terhadap keadaan tempat kerja serta keadaan
siswa, seperti kerja yang menjenuhkan, suasana lingkungan yang tidak kondusif,
sikap sesama guru yang tidak saling mendukung. Di lain pihak ada dari mereka
yang menurun semangatnya dalam mengajar, merasa bosan, jenuh dengan
pekerjaannya dan masih ada guru yang belum merasa bangga memiliki peran
sebagai guru sehingga keinginan untuk terus meningkatkan kemampuan dan
kompetensi masih kurang. Dalam pelaksanaan tugas mendidik, guru memiliki
sifat dan perilaku yang berbeda, ada yang bersemangat dan penuh tanggung
jawab, ada juga guru yang dalam melakukan pekerjaan itu tanpa dilandasi rasa
tanggung jawab.
Ketidakpercayaan guru terhadap kepala sekolah juga kurang. Berdasarkan
hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap guru, ditemukan bahwa guru
menganggap kepala sekolah kurang adil dan kurang mampu menjaga
keharmonisan anggotanya. Hal ini terlihat dari ketidaktaatan guru terhadap aturan
yang dibuat sekolah, masih ada guru yang belum membuat program pembelajaran
dan bahan ajar yang sudah ditentukan dengan tepat waktu. Hal lain terlihat dari
ketidakkompakan atau kebersamaan di antara guru masih kurang, ketidakpedulian
guru terhadap keadaan atau situasi yang ada di lingkungan sekolah. Masih

9

terdapatnya guru yang pro dan kontra terhadap situasi yang terjadi di sekolah
misalnya dalam penegakan disiplin siswa maupun guru. Hal ini membuktikan
bahwa kemampuan manajemen kepala sekolah kurang dalam menjaga
keharmonisan antara guru, sehingga persepsi guru tentang kepemimpinan kepala
sekolah masih rendah.
Rendahnya kinerja guru yang ditemukan di lapangan, terdapat banyak
jawaban atas permasalahan-permasalahan yang biasa dijadikan alasan guru untuk
menutupi kekurangannya antara lain yakni: kurangnya motivasi yang diberikan
kepala sekolah guru, iklim kerja yang tidak kondusif, sehingga tidak jarang
menimbulkan konflik baik

sesama guru maupun dengan kepala sekolah,

kesejahteraan dan penghargaan kurang memadai, tidak adilnya kepala sekolah
dalam memberikan tugas tambahan kepada guru, kurangnya sarana dan prasaran
sekolah dan lain sebagainya.
Berdasarkan realita yang sedang berlangsung saat ini di lapangan
mengindikasikan bahwa guru belum mempunyai kinerja yang baik. Nilai-nilai
yang selama ini melekat pada konsep seorang guru sebagai panutan bagi anak
didiknya maupun lingkungannya sedang mengalami krisis yang tidak boleh
dibiarkan berlanjut terus. Jika hal ini terus dibiarkan maka pendidikan akan
terpuruk, oleh karena itu perlu diambil tindakan agar bisa keluar dari
permasalahan ini.
Kinerja guru tidaklah berdiri sendiri, ia akan terkait pada keadaan dan
kemampuan dirinya dan juga diwarnai oleh lingkungan disekitarnya. Dua hal
tersebut diidentifikasi sebagai faktor internal dan eksternal yang diduga

10

berpengaruh terhadap kinerja guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyasa
(2007:227) sedikitnya terdapat sepuluh faktor yang dapat meningkatkan kinerja
guru, baik faktor internal maupun eksternal: Kesepuluh faktor tersebut adalah: (1)
dorongan untuk bekerja, (2) tanggung jawab terhadap tugas, (3) minat terhadap
tugas, (4) penghargaan terhadap tugas, (5) peluang untuk berkembang, (6)
perhatian dari kepala sekolah, (7) hubungan interpersonal dengan sesama guru, (8)
MGMP dan KKG, (9) kelompok diskusi terbimbing serta (10) layanan
perpustakaan. Selanjutnya Menurut Martoyo (1994 : 123) faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja adalah kepuasan kerja, motivasi, stress, kompensasi, iklim
kerja, aspek ekonomis, aspek teknis, dan disiplin.
Menurut Gibson (1987:368) dalam Wikipedia menjelaskan ada 3 faktor
yang berpengaruh terhadap kinerja, antara lain: (1) faktor individu (kemampuan,
ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan
demografi seseorang), (2) faktor psikologis (persepsi, peran, sikap, kepribadian,
motivasi dan kepuasan kerja), (3) faktor organisasi (struktur organisasi, desain
pekerjaan).
Memerhatikan hasil analisis terhadap beberapa faktor yang diprediksikan
dapat mempengaruhi kinerja guru, terdapat sejumlah faktor yang diprediksi lebih
dominan pengaruhnya terhadap kinerja guru baik secara langsung maupun secara
tidak langsung yakni iklim kerja, persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif
kepala sekolah dan motivasi berprestasi. Untuk mengetahui sejauhmana kedua
faktor ini dapat menentukan kinerja guru telah mendorong pentingnya untuk
melakukan kajian yang lebih mendalam melalui penelitian ilmiah. Melalui

11

penelitian ilmiah nantinya diharapkan prediksi-prediksi tersebut dapat didukung
oleh data empirik yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Hal inilah
yang menjadi pendorong untuk dilaksanakan penelitian dengan judul “Hubungan
Iklim Kerja, Persepsi Guru Dengan Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah
dan Motivasi Berprestasi Guru Dengan Kinerja Guru di SMK Negeri Kabupaten
Deli Serdang”

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang berhubungan dengan kinerja guru, yaitu: (1) Apakah ada
hubungan budaya organisasi dengan kinerja guru? (2) Apakah ada hubungan
struktur organisasi dengan kinerja guru? (3) Apakah ada hubungan gaya dan
perilaku kepemimpinan dengan kinerja guru? (4) Apakah ada hubungan kepuasan
kerja dengan kinerja guru? (5) Apakah ada hubungan stres dengan kinerja guru?
(6) Apakah ada hubungan motivasi berprestasi dengan kinerja guru? (7) Apakah
ada hubungan kejujuran, keadilan dan etika dengan komitmen afektif guru? (8)
Apakah ada hubungan belajar dan pengambilan keputusan dengan komitmen
afektif guru? (9) apakah iklim kerja guru berhubungan dengan prestasi kerja guru?
(10) apakah kompensasi yang diberikan kepada guru berhubungan dengan prestasi
kerja guru? (11) apakah motivasi berprestasi guru berhubungan dengan prestasi
kerja guru?

1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan

identifikasi

masalah

di

atas,

banyak

faktor

yang

12

mempengaruhi kinerja guru. Namun dalam penelitian ini hanya dibatasi pada
lingkup penelitian yaitu: Iklim kerja guru, persepsi guru tentang kepemimpinan
partisipatif kepala sekolah, motivasi berprestasi guru dan kinerja guru di SMK
Negeri Kabupaten Deli Serdang.

1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.

Apakah terdapat hubungan yang positif antara iklim kerja dengan kinerja
guru di SMK Negeri Kabupaten Deli Serdang?

2.

Apakah

terdapat

hubungan

yang

positif

antara

persepsi

tentang

kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dengan kinerja guru di SMK
Negeri Kabupaten Deli Serdang?
3.

Apakah terdapat hubungan yang positif antara motivasi berprestasi guru
dengan kinerja guru di SMK Negeri Kabupaten Deli Serdang?

4.

Apakah terdapat hubungan yang positif antara iklim kerja, persepsi tentang
kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru
secara bersama-sama dengan kinerja guru di SMK Negeri Kabupaten Deli
Serdang?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1.

Hubungan iklim kerja dengan kinerja guru di SMK Negeri Kabupaten Deli
Serdang.

13

2.

Hubungan persepsi tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dengan
kinerja guru di SMK Negeri Kabupaten Deli Serdang.

3.

Hubungan motivasi berprestasi guru dengan kinerja guru di SMK Negeri
Kabupaten Deli Serdang.

4.

Hubungan antara iklim kerja, persepsi tentang kepemimpinan partisipatif
kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru dengan kinerja guru di SMK
Negeri Kabupaten Deli Serdang.

1.5. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diperoleh manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat secara teoretis:
a.

Untuk menguatkan teori yang berkaitan dengan persepsi guru tentang
kepemimpinan partisipatif kepala sekolah, iklim kerja, motivasi
berprestasi dan kinerja guru.

b.

Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang hal yang
sama dengan penelitian ini.

2. Manfaat secara praktis:
a.

Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya untuk meningkatkan kinerja guru dalam usaha
meningkatkan

profesionalisme

guru,

berprestasi guru dan mutu pendidikan.

meningkatkan

motivasi

14

b.

Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam evaluasi diri dan
organisasi sekolah tentang kinerja guru dalam usaha meningkatkan
mutu pendidikan.

c.

Sebagai bahan masukan bagi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Deli Serdang sebagai pengambil kebijakan pendidikan dalam
mengawasi kinerja guru.

108

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka
dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan iklim kerja sekolah dengan
kinerja guru SMK Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang dengan besar koefisien
korelasi yakni 0.34. Hal ini berarti makin baik iklim kerja sekolah maka makin
tinggi pula kinerja guru. Selain itu iklim kerja sekolah ini memberikan
sumbangan efektif terhadap kinerja guru dengan besar sumbangan 10.05%.

2. Terdapat

hubungan

yang

positif

dan

signifikan

persepsi

tentang

kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dengan kinerja guru SMK Negeri
Se-Kabupaten Deli Serdang dengan besar koefisien korelasi yakni 0.28. Hal
ini berarti semakin baik persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif
kepala sekolah maka semakin tinggi pula kinerja guru. Selain itu persepsi
tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah ini memberikan sumbangan
efektif terhadap kinerja guru dengan besar sumbangan 6.03%.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan motivasi berprestasi guru
dengan kinerja guru SMK Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang dengan besar
koefisien korelasi yakni 0.42. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi
berprestasi guru maka semakin tinggi pula kinerja guru. Selain itu motivasi
berprestasi guru ini memberikan sumbangan efektif terhadap kinerja guru
dengan besar sumbangan 15.22%.
108

109

4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan iklim kerja sekolah, persepsi
tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah, dan motivasi berprestasi
guru secara bersama-sama dengan kinerja guru SMK Negeri Se-Kabupaten
Deli Serdang dengan besar koefisien korelasi yakni 0.56. Hal ini berarti
semakin baik iklim

kerja sekolah, semakin baik persepsi tentang

kepemimpinan partisipatif kepala sekolah, dan makin tinggi motivasi
berprestasi guru maka semakin tinggi pula kinerja guru. Selain itu ketiga
variable tersebut secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif
terhadap kinerja guru dengan besar sumbangan 31.3%.

5.2.

Implikasi

5.2.1. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Iklim Kerja Sekolah
Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya
peningkatan kinerja guru adalah dengan mewujudkan iklim kerja sekolah yang
bersifat terbuka di sekolah sehingga adanya keterbukaan diantara masing-masing
guru atas kelemahan kinerja, dan masalah-masalah yang tengah dihadapi di
sekolah tentu akan muncul cara yang efektif dalam penyelesaiannya. Berdasarkan
hasil penelitian ditemukan pula bahwasannya dalam variable iklim kerja sekolah
terdapat beberapa indikator yang dianggap lemah yakni: desain pekerjaan,
kebijakan dan pengambilan keputusan, serta komunikasi dan interaksi. Oleh
karena itu, perlu diadakan perbaikan-perbaikan dalam meningkatkan iklim kerja
yakni dengan memperhatikan kondisi fisik pekerjaan yang meliputi sarana dan
prasarana, kesejahteraan, penghargaan, kemudian memperhatikan kondisi social

110

pekerjaan seperti: aspek kepercayaan, desain pekerjaan, pengendalian iklim,
kepemimpinan, komunikasi, maupun kebijakan dan pengambilan keputusan.
Dengan aspek-aspek tersebut, peningkatan kinerja guru dapat diupayakan dengan
beberapa langkah sebagai berikut:
1. Desain pekerjaan dibuat secara terbuka dan mempertimbangkan aspirasi guru
yang disesuaikan dengan kondisi di sekolah dan kondisi para guru juga.
Kepala sekolah maupun guru hendaknya sama-sama berdiskusi mengenai
program kerja sekolah sehingga tercipta keterbukaan dalam desain pekerjaan
maupun pembagian tugas dan tanggung jawab. Keterbukaan dan desain
pekerjaan yang tepat dan tidak merugikan guru merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan kinerja guru.
2. Iklim kerja sekolah terasa menyenangkan apabila kebijakan yang ditetapkan di
sekolah sama-sama dibentuk ataupun diputuskan dengan memperhatikan
seluruh kebutuhan dan kondisi guru-guru sekolah. Adanya keikutsertaan guru
dan pegawai sekolah dalam penetapan kebijakan akan lebih dihargai oleh
semua pegawai sekolah karena akan terwujud kepedulian dan pengertian yang
sama terhadap semua pegawai. Sehingga kebijakan yang telah dibuat dan
ditetapkan bisa sama-sama dipahami dan dijalani dengan sebaik-baiknya.
Demikian halnya juga dalam pengambilan keputusan hendaknya melibatkan
guru-guru sehingga terwujud transparansi dan adanya tukar pikiran serta
adanya masukan yang berguna untuk pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan kemajuan sekolah.

111

3. Praktik kepemimpinan akan menimbulkan iklim yang menyenangkan jika
kepala sekolah dapat berinteraksi dengan para guru dengan baik, transparan,
melibatkan semua guru dalam pembuatan keputusan, serta adanya saling
menghargai diantara mereka.
6. Aspek kepercayaan dan komunikasi dan interaksi harus dibangun baik oleh
seluruh warga sekolah. Komunikasi yang baik dan kompak antar sesama guru
perlu dipupuk sehingga sesama guru maupun dengan kepala sekolah akan
saling tukar informasi dan menghindari kesalahpahaman. Komunikasi dan
interaksi yang baik juga menghindari kecemburuan dan menimbulkan
kepercayaan sehingga tercipta iklim kerja yang kondusif dan sehat. Tidak ada
pertengkaran maupun kemalasan dalam bekerja apabila sesama guru maupun
kepala sekolah sudah merasa nyaman berhubungan dengan rekan sekerja,
saling bekerjasama untuk mencari bahan ajar yang terbaru dan relevan bagi
siswa, juga tidak sungkan memberikan informasi pendidikan untuk
meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah juga perlu membuat program dan
langkah-langkah yang jelas mengenai suatu pekerjaan yang akan dikerjakan
bersama dengan guru sehingga guru juga dapat memahami baik mengenai
program tersebut dan tahu apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
7. Pemberikan kepercayaan yang bertanggung jawab kepada guru untuk
melakukan pekerjaan sebagai guru dengan memberikan peraturan yang tidak
kaku namun bisa fleksibel akan membuat guru merasa tidak dikekang oleh
sekolah dan dapat bekerja dengan baik.

112

8. Sarana dan prasarana juga semakin ditingkatkan ketersediaannya sehingga
guru semakin mengeksplor metode pengajarannya. Kepala sekolah perlu
membangun desain pekerjaan yang mempermudah pelaksanaan tugas guru
yakni guru diberikan keluwesan untuk mengekspresikan seluruh kemampuan
yang dimilikinya dan tidak pilih kasih dalam memberikan kepercayaan
pekerjaan kepada guru.
9. Upaya peningkatan kinerja guru juga harus didukung oleh guru itu sendiri dan
seluruh warga sekolah dalam membangun iklim kerja sekolah yang terbuka
serta sama-sama

membangun kebiasaan-kebiasaan

yang baik dalam

berperilaku di sekolah yang menjadi panutan di lingkungan sekolah. Apabila
guru membiasakan diri untuk berperilaku dengan berinteraksi yang baik dan
kompak, saling menghargai, peduli akan kemajuan sekolah, mendukung
dalam melakukan tugas dengan sesama guru lainnya, dan terbuka, maka
kinerja guru pun akan meningkat karena semua bagian menyadari bahwa
semua guru mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam memberikan
kontribusi terhadap kemajuan sekolah melalui pelaksanaan tugasnya sebagai
pendidik di sekolah.

5.2.2. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui
Kepemimpinan Partisipatif kepala sekolah

Persepsi

tentang

Dengan diterimanya hipote

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dan Persepsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru ( Studi Pada Penerima Tunjangan Sertifikasi Guru ).

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dan Persepsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru ( Studi Pada Penerima Tunjangan Sertifikasi Guru ).

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP SE-KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 40

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KABUPATEN DELI SERDANG.

0 0 37

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 27

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU : STUDI EMPIRIS DI SD NEGERI KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 28

HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

0 0 29

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SMA NEGERI KABUPATEN KARO.

0 2 28

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP INOVASI DENGAN PROFESIONALISME GURU SMK NEGERI KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 29

PERAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PROFESIONALISME GURU SD NEGERI Peran Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Terhadap Profesionalisme Guru SD Negeri Se-Kecamata

0 1 11