PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)
DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI
PO K O K B A H A S A N S T R U K T U R A T O M
MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT

Oleh :
Putri Permatasari Siregar
NIM 4101131024
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

2015


RIWAYAT HIDUP

Putri Permatasari Siregar dilahirkan di Padangmatinggi, Kecamatan Batang Onang,
pada tanggal 25 Oktober 1991. Ibu bernama Kasmawati Harahap dan Ayah bernama Balen
Adisyah Siregar dan merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1998
memulai pendidikannya di SD Negeri Sayurmatinggi, lulus pada tahun 2004. Pada tahun
2004, penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Batang Onang, dan lulus pada
tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Batang
Onang, lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa di
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA Dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dan
Problem Based Learning Pada Materi Pokok Bahasan Struktur Atom
Menggunakan Media Powerpoint”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Dr.
Mahmud, M.Sc, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, semangat dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, Ibu Dr. Retno Dwi
Suyanti, M.Si, dan Bapak Drs. Jasmidi, M.Si yang telah memberikan masukan
dan saran-saran mulai dari seminar proposal penelitian sampai dengan selesainya
skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs. Kawan
Sihombing, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak
dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah membimbing penulis
sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia dan siswa/i kelas X IPA-1 dan X
IPA-2 SMA Negeri 1 Batang Onang yang telah banyak membantu penulis selama

proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua saya,
Ayahanda Balen Adisyah Siregar dan Ibunda Kasmawati Harahap yang sangat
saya cintai dan sayangi yang berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan
serta selalu mendoakan saya. Atas segala doa, semangat, harapan yang mengalir
tanpa henti yang beliau berikan kepada saya untuk menjalani pendidikan yang

ii

setinggi-tingginya; Ucapan terima kasih juga kepada saudara-saudara tersayang
Abang saya Ucok Bagus Siregar, Adik-adik saya Lestrima Siregar dan Sri Rona
Rizki Siregar yang memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan
studi di UNIMED. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada temanteman mahasiswa kelas Dik A 2010 yang telah menjalin keakraban bersama, suka
duka, dukungan dan semangatnya serta memberi warna selama menjalani
perkuliahan ini, senang bisa mengenal kalian teman-teman yang begitu luar biasa.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman seperjuangan Imay, Ani,
Fatimah, Nitha, Ardi, Hijjah, Putri, Tukma, Fitri, Amrita, Nisa, Ayu dan Riani,
Mery, Vince, Imam yang memberikan saran dan membantu penulis dalam
penyusunan skripsi dan juga sahabatku Dahniar. Juga kepada Cipla Jelek, Eyang
Nazhima, Ima dan seluruh teman-teman PPL, dan ucapan terima kasih kepada

kakak-kakak kos ku tersayang di Gg.Pairan 07 kak Ega, kak Devi, kak Linda, kak
Dian, kak Inda, kak Ulfa dan Eving, di Gg.Belimbing 10, kak Fitri, kak Lina, kak
Momo dan adik kos Hijjah, Anna, Ratna dan teman-teman yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian
skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 14 Januari 2015
Penulis,

Putri Permatasari Siregar
NIM. 4101131024

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)

DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI
PO K O K B A H A S A N S T R U K T U R A T O M
MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT

Putri Permatasari Siregar (4101131024)
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa kelas
X yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division menggunakan media PowerPoint dibandingkan dengan model pembelajaran
Problem Based Learning dengan menggunakan media PowerPoint pada pokok bahasan
struktur atom. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1
Batang Onang yang terdiri dari 5 kelas dengan total ± 150 siswa. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas dengan cara purposive sampling yaitu pengambilan
sampel dengan pertimbangan peneliti. Pada kelas eksperimen I diberi pengajaran dengan
model pembelajaran Problem Based Learning dengan menggunakan media PowerPoint dan
pada kelas eksperimen II diberikan pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division menggunakan media PowerPoint. Hasil pengolahan
data menunjukkan siswa pada kelas ekperimen I memiliki rata – rata nilai pretest 32 ± 54,48
dan post-tes 78 ± 52,75 dengan rata –rata gain sebesar 0,67. Sedangkan siswa pada kelas
eksperimen II memiliki rata –rata nilai pretest 28,16 ± 35,31 dan pos-tes 72,5 ± 56,46 dengan

rata – rata gain sebesar 0,61. Hasil uji statistik menggunakan uji t dua pihak diperoleh bahwa
nilai thitung sebesar 2,894 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,04. Terima Ho apabila harga -t1/2α< t<
t1/2α dan menolak Ho dalam hal lainnya, dengan taraf signifikan  =0,05 dan dk= n1 + n2 – 2.
Karena kriteria pengujian adalah: terima Ho jika -2,04< t < 2,04 dan tolak Ho jika t
mempunyai harga-harga lain. Jadi kita terima Ha dan tolak Ho. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
menggunakan model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media
PowerPoint dibandingkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan
menggunakan media PowerPoint pada pokok bahasan struktur atom.

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Fase-fase Dalam Pembelajaran Kooperatif
Tabel 2.2. Langkah-langkah Pembelajaran PBL
Tabel 2.3. Langkah-langkah Penskoran Dalam STAD
Tabel 2.4. Massa dan Muatan Proton, Eektron dan Neutron
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
Tabel 3.2. Tabel Penolong Uji Normalitas
Tabel 4.1. Data Hasil Penelitian

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretes, Postes, dan Gain
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel
Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis
Tabel 4.5. Persen Peningkatan Hasil Belajar
Tabel 4.6. Data Persentasi (%) Aspek Kognitif Yang Terkembangkan
Siswa Eksperimen I
Tabel 4.7. Data Persentasi (%) Aspek Kognitif Yang Terkembangkan
Siswa Eksperimen II

14
16
21
37
43
48
51
52
53
54
54

55
56

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Model Atom Dalton
Gambar 2.2. Tabung Sinar Katoda
Gambar 2.3. Model Atom Thomson
Gambar 2.4. Model Atom Rutherford
Gambar 2.5. Model Atom Bohr
Gambar 2.6. Model Atom Modern
Gambar 3.1. Skema Pelaksanaan Penelitian
Gambar 4.1. Grafik Data Hasil Belajar Siswa

28
29
30
31
33
36

45
52

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
66
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen I & II
69
Lampiran 3. Media Powerpoint
81
Lampiran 4. Lembar Kegiatan Kelas Eksperimen I dan II
91
Lampiran 5. Kunci Jawaban Lembar Kegiatan Siswa
95
Lampiran 6. Tugas Individu Kelas Eksperimen I dan II
102
Lampiran 7. Kunci Jawaban Tugas Individu Kelas Eksperimen I dan II
103
Lampiran 8. Kisi-kisi Instrumen Penelitian (Sebelum Validasi)

107
Lampiran 9. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian (Sesudah Validasi)
123
Lampiran 10. Instrumen Penelitian (Sebelum Validasi)
132
Lampiran 11. Instrumen Penelitian (Setelah Validasi)
139
Lampiran 12. Kunci Jawaban Instrumen (Sebelum Validasi)
143
Lampiran 13. Kunci Jawaban Instrumen (Sesudah Validasi)
147
Lampiran 14. Tabel Validasi Instrumen Tes
150
Lampiran 15. Perhitungan Validasi Instrumen Tes
151
Lampiran 16. Tabel Reliabilitas Instrumen Tes
154
Lampiran 17. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes
155
Lampiran 18. Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Tes

156
Lampiran 19. Perhitungan Indeks Kesukaran
157
Lampiran 20. Tabel Daya Beda Instrumen Tes
159
Lampiran 21. Perhitungan Daya Beda Instrumen Tes
160
Lampiran 22. Rekap Analisi Instrumen Tes
162
Lampiran 23. Data Nilai Pretest dan Postes
163
Lampiran 24. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I dan II
164
Lampiran 25. Uji Normalitas Data
171
Lampiran 26. Uji Homogenitas Data
177
Lampiran 27. Uji Hipotesis Data
179
Lampiran 28. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
182
Lampiran 29. Aspek Kognitif
187
Lampiran 30. Tabel Nilai-nilai r-Product Moment
199
Lampiran 31. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)
201
Lampiran 32. Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi –t (table t)
202
Lampiran 33. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
203
Lampiran 34. Jadwal Kegiatan Penelitian
204
Lampiran 34. Dokumentasi
205

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas mutu pendidikan dan pengembangan proses
pembelajaran merupakan masalah yang selalu menuntut perhatian. Perbedaan
tingkat pemahaman siswa yang satu dengan yang lain terhadap materi
pembelajaran menuntut guru untuk melakukan inovasi- inovasi dalam
pembelajaran, sehingga guru tidak hanya menyajikan materi, tetapi juga perlu
menggunakan metode yang sesuai, disukai, dan mempermudah pemahaman siswa
(Yunindar, 2014).
Kimia merupakan salah satu cabang dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA), yang diajarkan dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
menjadi mata pelajaran wajib bagi siswa yang mengambil jurusan IPA. Kimia
merupakan salah satu pelajaran IPA yang pada hakekatnya merupakan
pengetahuan yang berdasarkan fakta, hasil pemikiran dan produk hasil penelitian
yang dilakukan para ahli, sehingga untuk kemudian perkembangan ilmu kimia
diarahkan pada produk ilmiah, metode ilmiah, dan sikap ilmiah yang dimiliki
siswa dan akhirnya bermuara pada peningkatan prestasi belajar siswa. Kimia
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak sedikit orang yang
menganggap kimia sebagai ilmu yang kurang menarik. Hal ini disebabkan kimia
erat hubungannya dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang membutuhkan
penalaran ilmiah, sehingga belajar kimia merupakan kegiatan mental yang
membutuhkan penalaran tinggi (Ardi, 2013).
Dalam proses belajar mengajar pada kenyataannya masih banyak guru
yang menggunakan teacher oriented pada proses pembelajaran sehingga siswa
hanya menerima, mendengar, dan mencatat materi dari apa yang disampaikan
oleh guru, siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. Dalam hal ini kegiatan
pembelajaran cenderung dikuasai oleh guru sehingga mengakibatkan siswa tidak
aktif dalam kegiatan belajar mengajar yang membuat siswa menjadi jenuh dan
bosan saat belajar. Hal ini dapat mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi
rendah (Hapsari, 2012).

Berdasarkan pengalaman pada saat melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL), guru masih menerapkan metode ceramah yang hanya berpusat
pada guru sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam proses belajar mengajar dan
juga masih sering dijumpai adanya kecenderungan siswa yang tidak mau bertanya
kepada guru meskipun mereka sebenarnya belum mengerti tentang materi yang
disampaikan. Tetapi ketika guru menanyakan bagian mana yang belum mereka
mengerti seringkali siswa hanya diam, dan setelah guru memberikan soal latihan
barulah guru mengerti bahwa sebenarnya ada bagian dari materi yang belum
dimengerti siswa. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyajian materi kimia
kurang menarik dan membosankan, sulit dan menakutkan bagi siswa. Menurut
Jurnal Ellizar (2009) menyatakan berkembangnya anggapan pada sebagian siswa
bahwa Kimia itu sulit, menyebabkan minat dan kegairahan belajar semakin rendah
dalam belajar kimia.
Jika kegiatan pembelajaran kimia dilakukan hanya dengan metode teacher
centered, maka menyebabkan siswa kurang aktif dalam proes pembelajaran
tersebut sehingga siswa tidak dapat mengembangkan kemempuan berfikir dan
memecahkan masalahnya. Pada akhirnya ketika siswa dihadapkan pada suatu
masalah siswa tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan baik. Keadaan
tersebut harus segera diantisipasi dengan pembelajaran tidak lagi berpusat pada
guru namun harus berpusat pada siswa (Student Centered). Dalam hal ini model
pembelajaran yang mengintegrasikan dengan masalah salah satunya adalah model
Problem Based Learning (PBL) (Hidayat, 2011).
Problem Based

Learning

(PBL)

merupakan salah satu

metode

pembelajaran yang berdasarkan pada konstruktivis suatu masalah yang ada di
kehidupan nyata dan dapat dilaksanakan secara kooperatif. Dari masalah tersebut
siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pada pengetahuan dan
pengalaman belajar sehingga akan memudahkan siswa untuk membentuk
pengetahuan dan pengalaman baru. Dalam PBL pembelajarannya lebih
mengutamakan proses belajar, di mana tugas guru harus memfokuskan diri untuk
membantu siswa, mencapai keterampilan mengarahkan diri (Fadliana, 2013).

Siswa paling baik belajar ketika mereka terhubung dengan proses
pembelajaran dan menemukan pengetahuan untuk diri mereka sendiri, bukan
ketika guru di depan kelas dan memberikan pengetahuan kepada mereka.
Pendekatan PBL adalah pembelajaran yang fokus pada belajar yang dilakukan
siswa dan segala sesuatu yang siswa lakukan untuk menerima pengetahuan. Hal
tersebut sejalan dengan pendapat yang menyebutkan bahwa kegiatan mengajar di
negara maju didefinisikan sebagai bimbingan kepada siswa dalam proses belajar
(Nurhayati, 2013).
Metode STAD yang merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif
yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan
bagi para guru yang menggunakan pendekatan kooperatif. Metode ini mempunyai
ciri, yakni belajar dilakukan melalui belajar kelompok, guru menyajikan informasi
akademik baru kepada siswa, siswa dalam kelas tertentu dipecah menjadi
kelompok dengan anggota 4-5 orang. Pada metode STAD langkah guru menyusun
dan mengembangkan konsep materi sebelum pembelajaran dimulai merupakan
langkah baik dan cukup tepat untuk dapat mendukung kelancaran proses
pembelajaran (Eralita, 2012).
Selain pemilihan metode pembelajaran yang tepat, pemilihan media
pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi,
keadaan siswa serta sarana yang tersedia dapat menciptakan pembelajaran yang
menarik. Ada banyak media yang dapat digunakan oleh guru, salah satunya adalah
media grafis powerpoint yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
sumber kepenerima pesan yang berkaitan dengan indra penglihatan (Arianti,
2010).
Struktur atom adalah salah satu materi kimia yang berisikan konsepkonsep abstrak seperti elektron, neutron, atom, proton dan lain-lain. Siswa akan
kesulitan dalam memahami materi ini, karena yang dipelajarinya adalah suatu
benda-benda yang sangat kecil dan tidak pernah dilihat oleh siswa itu sendiri.
Konsep ini merupakan konsep dasar dalam setiap mempelajari materi kimia baik
di jenjang SMA maupun kimia di Universitas. Untuk itu diperlukan adanya upaya

untuk membuat konsep-konsep abstrak tersebut menjadi konkrit. Salah satunya
dengan menggunakan media pembelajaran yang memuat gambar (Auliah, 2010).
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning pernah diteliti
oleh Gaol, (2011). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa model pembelajaran
Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa pada
pokok bahasan sistem koloid sebesar 79,270 %. Hasil penelitian Rafiqoh, (2013)
pada pokok bahasan laju reaksi sebesar 51,781 %. Elida (2010) melakukan
penelitian tentang pengaruh pembelajaran kimia dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Division) dan
memperoleh hasil peningkatan belajar sebesar 69,5%.
Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul : “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
dan Problem Based Learning Pada Materi Pokok Bahasan Struktur Atom
Menggunakan Media Powerpoint”.
1.2. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Upaya peningkatan hasil belajar siswa.
2. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar
kurang bervariasi.
3. Penggunaan media pembelajaran yang kurang bervariasi
4. Guru masih kurang melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar
mengajar.
1.3. Rumusan Masalah
Dalam hal ini yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan
dengan model kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Division) menggunakan media power point dibandingkan dengan Problem
Based Learning dengan menggunakan media power point pada pokok
bahasan Struktur Atom?

2. Manakah dari kedua model tersebut yang memberikan peningkatan hasil
belajar yang lebih tinggi?
3. Manakah aspek kognitif yang terkembangkan melalui kedua model
pembelajaran tersebut?
1.4. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah pada
penelitian ini yaitu:
1. Model pembelajaran dibatasi pada Kooperatif Tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) dan PBL (Problem Based Learning)
2. Media yang digunakan yaitu Media Power point.
3. Pokok bahasannya adalah Struktur Atom.
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar kimia siswa yang
diajarkan dengan model kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) menggunakan media power point dibandingkan
dengan PBL (Problem Based Learning) dengan menggunakan media
power point pada pokok bahasan Struktur Atom.
2. Mengetahui yang manakah dari kedua model tersebut yang memberikan
peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi.
3. Mengetahui yang manakah aspek kognitif yang terkembangkan melalui
kedua model pembelajaran tersebut?
1.6. Manfaat Penelitian
1. Sebagai pengalaman belajar bagi siswa agar termotivasi untuk
meningkatkan hasil belajarnya.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya guru kimia untuk
memanfaatkan media komputer dalam pembelajaran dan melakukan
inovasi dalam pembelajaran kimia.
3. Memberikan ilustrasi dan informasi bagi pembaca tentang pengaruh hasil
belajar

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dan PBL
(Problem Based Learning)
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya.
1.7. Defenisi Operasional
1. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan salah satu tipe
dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompokkelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
secara heterogen (Trianto, 2009).
2. Model PBL merupakan interaksi antara stimulus dan respon, merupakan
hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan (Hidayat, 2011).
3. Microsoft powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang merupakan
salah satu program aplikasi di bawah microsoft office program komputer
dan tampilan ke layar dengan menggunakan bantuan LCD projector.
Beberapa hal yang membuat media ini menarik untuk digunakan sebagai
alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna dan
gambar, serta animasi-animasi yang bias diolah sendiri sesuai kreatifitas
penggunanya (Siagian, 2014).
4. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2009).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan antara hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran Problem Based Learning dengan menggunakan media
powerpoint dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division dengan menggunakan media powerpoint pada materi
struktur atom.
2. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran PBL disertai media powerpoint sebesar 0,67 dan
diperoleh persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen I ini
sebesar 67%. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran koperatif STAD disertai media
powerpoint sebesar 0,61 dan diperoleh persentase peningkatan hasil belajar
siswa kelas eksperimen II ini sebesar 61%. Sehingga Peningkatan hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran PBL
disertai media powerpoint lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
koperatif STAD disertai media powerpoint.
3. Berdasarkan perhitungan persentasi aspek kognitif yang terkembangkan siswa,
maka aspek kognitif yang terkembangkan pada kelas eksperimen I dan
eksperimen II adalah ranah kognitif penerapan (C3).
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yeng telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model
pembelajaran PBL menggunakan media media powerpoint sehingga
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil
belajar kimia siswa.

2. Bagi mahasiswa dan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai model pembelajaran kooperatif tipe PBL menggunakan
media Powerpoint, untuk menggunakan sampel dari sekolah yang berbeda
agar diperoleh hasil maksimal. Selain itu, harus memperhatikan
kelemahan-kelemahan dalam menerapkan model dan media dalam
pembelajaran ini.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk materi pelajaran kimia yang

berbeda sehingga dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan
mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, I K., Arnyana, I.B.P., dan Setiawan, I.G.A.N., (2013), Studi Komparatif
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Dan Kinerja Ilmiah Biologi SMA, Jurnal Pendidikan Kimia, Volume
3 Tahun 2013: 11
Ardi, T., Redjeki, T., dan Utami, U., (2013), Studi Komparasi Metode
Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dan Team
Assisted Individualization (TAI) Dilengkapi LKS Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas XI Pada Materi Termokimia Di SMA Negeri 8 Surakarta
Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 4 Tahun
2013: 6-10.
Arends, R.I., (2008)., Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar. Cetakan
Pertama. Pustaka Pelajar., Yogyakarta.
Arianti, (2010), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajarkan Menggunakan
Model Kooperatif Tipe NHT Dibandingkan Tipe STAD Menggunakan
Media Power Point Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Di SMA N 2
Binjai., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Arikunto, S., (2002), Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Asyhar, R., (2012), Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Referensi,
Jakarta.
Auliah, A., dan Dini, I., (2010), Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Hiperteks pada Materi Struktur Atom dan Sistim Periodik, Jurnal
Chemical, Vol. 11 Nomor 1 Juni 2010: 15-21.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjamin Mutu Pendidikan, (2013), PPT-2.1. Konsep Pendekatan
Sscientific, Kemendikbud, Jakarta.
Diah, B., (2012), Model Pembelajaran Student Teams- Achievement Divisions
(STAD),http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaranstudent-teams.html (accessed Juli 2014)
Elida, K., (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Periodik Unsur Di SMA
Mardi Lestari., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Ellizar, (2009), Models of Teaching by Constructivism Approach with Module,
Jurnal Kependidikan Triadik, Volume 12, No.1: 7-16.
Eralita, N., Redjeki, T., Dan Hastuti, B., (2012), Efektivitas Model Pembelajaran
Kooperatif Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dan
Team Assisted Individualization (TAI) Dilengkapi LKS Terhadap Prestasi
Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI SMA N
Kebak kramat Tahun Ajaran 2011/ 2012, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1
No. 1 Tahun 2012: 59-66.
Fadliana, H.N., Redjeki, T., Dan Nurhayati, N.D., (2013), Studi Komparasi
Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan
Macromedia Flash Dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi
Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan
Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran
2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 3 Tahun 2013: 159-162
Gaol, A.S.L. (2011), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based (PBL)
Dengan Media Power Point Terhadap Kemampuan Mikroskopik,
Makroskopik dan Simbolik Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Hapsari, N.D., Saputro, S., Dan Mahardiani, L., (2012), Pengaruh Metode
Pembelajaran Make A Match (MM) Dan Numbered Head Together (NHT)
Dengan Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Siswa Pada Materi Pokok
Sistem Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012: 97106.
Harahap, F.M., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Usaha Dan Energi Di Kelas XI Semester I SMA Negeri I Percut Sei
Tuan T.P 2013/2014, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Hidayat, S., (2011), Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Termokimia, Skripsi, FMIPA, UIN,
Jakarta.
Leksono, S.M., Islam, D., dan Muhlisin, S., (2014), Pengembangan Media
Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) Untuk SMA Pada Materi
Amfibi, http://sippendidikan.org/fileupload/229SurosoPengemb%20Media
% 20 Pembel % 20 Berbantuan % 20 Komputer % 20-rev%20 jurnal.pdf
(accessed februari 2014)
Megawati, A.L., (2013), Perbandingan Hasil Belajar Model Kooperatif Tipe NHT
Dengan Model Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas VIII SMP N 1

Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014., Skripsi, FMIPA, IKIP PGRI,
Semarang.
Meriyati, S., (2010), Penerapan Metode Kooperatif STAD Dalam Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMP., Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Muhson, A., (2009), Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa
Melalui Penerapan Problem Based Learning, Jurnal Kependidikan,
Volume 39, Nomor 2, November 2009: 171-182.
Ngalimun, (2012), Strategidan Model Pembelajaran, Aswajaya Presido,
Banjarmasin.
Nurhayati, L., Martini, K.S., Dan Redjeki, T., (2013), Peningkatan Kreativitas
Dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Crossword,
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 4 Tahun 2013: 152.
Primartadi, A., (2012), Pengaruh Metode Student Teams Achievement Division
(STAD) Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau
Dari Potensi Akademik Siswa SMK Otomotif, Jurnal Pendidikan Vokasi,
Vol 2, Nomor 2, Juni 2012: 150
Purba, M., (2006), Kimia 1A Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Rafiqoh, (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Materi Laju Reaksi., Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Raras., dan Hanggana, K.L., (2012), Pengaruh Penggunaan Media Powerpoint
Terhadap Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
IPA Siswa Kelas V SD SN Batursari 6 Kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak., Skripsi, Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan, Universitas
Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Ronah,
S.M.,
(2013),
Hakikat
dan
Pembeajaran
Kimia,
http://chemistryandkpopforever. blogspot.com / 2013 / 05 / hakikat - dan
pembeajaran - kimia.html (accessed Juni 2014)
Sry, (2009), Pemanfaatan Microsoft Power Point Untuk Media Pembelajaran,
http://pamongsakaba.wordpress.com/2009/09/29/pemanfaatanmicrosoftpow
er-point-untuk-media-pembelajaran// (accessed Mei 2014)

S,S.,

(2007), Pendekatan Pembelajaran Dalam Pembelajaran Kimia,
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.PEND.KIMIA/19510919198003
2-SUSIWI/SUSIWI
26%29.
HANDOUT
PENDEKATAN
PEMBELAJARAN.pdf (accessed Juni 2014)

Siagian, S., (2014), Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata
Pelajaran Geografi, Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol. 2 : 22-30.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
Unimed, Medan.
Sirait, J.H., (2013), Pengaruh Penerapan E-Learning Berbasis Webblog dalam
Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid., Tesis,
Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta.
Yunindar, A., Redjeki, T., dan Utomo, S.B., (2014), Studi Komparasi Metode
Team Assisted Individualization (TAI) Dan Student Teams Achievement
Divisions (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Pada Pembeajaran
Hidrokarbon Di SMA Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal
Pendidikan Kimia, Vol. 3 No. 1 Tahun 2014:1-7.

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PIA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN HANDOUT PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

1 11 19

PERBEDAAN HASIL BELAJAR, BERPIKIR KRITIS, DAN KERJASAMA SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION PADA POKOK BAHASAN STOIKIOMETRI.

0 3 22

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM KELAS XI SMA.

0 7 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 1 23

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DAN SEM (STRUCTURE EXERCISE METHODE) PADA POKOK BAHASAN SRTUKTUR ATOM.

0 3 15

IMPLEMENTASI TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEM

0 0 9