PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK SMK N 1 MEDAN T.A 2014/2015.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS X AK SMK N 1 MEDAN T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

DIANA MELDA SIMATUPANG NIM 7113142008

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

KATA PENGANTAR

Segala pujian, hormat dan kemuliaan bagi Allah Yang Maha Kuasa pencipta alam semesta yang oleh karena kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Ak SMK N 1 Medan T.A 2014/2015”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S1 Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat motivasi, saran dan bantuan dari berbagai pihak.. Dalam kesempatan ini penulis mengucapakan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Syawal Gultom,M.Pd, Selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr.Arwansyah, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik.


(6)

ii

4. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Marusul Hasibuan, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Bapak/Ibu Dosen serta staf pegawai Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Medan.

7. Ibu Dra. Asli br Sembiring,MM, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Medan yang telah bersedia memberikan izin untuk melakukan penelitian.

8. Para Bapak/Ibu guru SMK Negeri 1 Medan yang memberikan bimbingan selama penelitian terkhusus Ibu Risma Hotmaida Simanjuntak,S.Pd yang telah bersedia memberikan waktu dan bimbingan selama penelitian

9. Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua penulis Bpk. Alimar Sianturi dan Ibu.Tio br Siregar dan kepada seluruh keluarga ( Gud Hadestuan Simatupang & Pernanda Rifandi Simatupang ) yang selalu mendukung penulis baik dari segi doa, motivasi dan dana.

10.Sahabat terbaikku bg Agusto Berman Hatta Manalu,ST

11.Teman KTB Kel “Christ Followers”: PKKku Can Murdiono Purba, KTBku Hiskia,Melisa,Sanita, & Bg Pantun & Adik kelompokku Kel “Filia A Deo”:Erlika,Nova,Nia,Rugun dan Rosathanks for your’s pray.

12.Teman- teman pengurus UKMKP UP.FE periode 2014/2015: Frengky,Rouli,Sabda,Putri,dll.


(7)

iii

13.Teman seperjuangan selama perkuliahan : Nila Bancin dan teman yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu thanks for all.

14.Buat teman satu kost Jl. Surya Haji No.95 (K’ Yesi Endang Ngamelisa Sembiring, Lando Simbolon, Bg Frengky Sembiring,bg Ando Sinambela. 15.Juga teman- teman PPL-T 2014 di SMK N 1 Kisaran dan teman- teman

seperjuangan stambuk 2011 UNIMED.

Akhir kata penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan dan penulis terima kasih buat semua dukungannya baik doa, daya dan dana. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menyertai kita semua.

Medan, Mei 2015 Penulis


(8)

iv ABSTRAK

Diana M Simatupang, NIM.7113142008. Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Ak SMK N 1 Medan T.A 2014/2015. Skripsi. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2015.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar Akuntansi siswa kelas X Ak SMK N 1 Medan T.A 2014/2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa kelas X Ak SMK N 1 Medan TA 2014/2015.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Medan yang berlamat di Jl. Sindoro No. 1 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X Ak SMK N 1 Medan T.A 2014/2015 yang berjumlah 152 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Ak2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Ak3 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 34 orang dan total sampel 68 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes untuk mengukur hasil belajar akuntansi berbentuk objektif pilihan berganda. Tes akan dilakukan sebanyak dua kali yaitu diawal (pre-test) dan di akhir (post-test) penelitian. Sebelum tes diberikan kepada sampel penelitian, maka tes diuji coba terlebih dahulu di SMK N 7 Medan sebanyak 30 soal. Hal ini dilakukan untuk menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. Teknik analisis data sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data. Dalam hal ini dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data.

Berdasarkan hasil penelitian data post-test akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh skor rata-rata post-test kelas eksperimen 83.24 dengan Standar Deviasi (SD) = 7.47 dan skor rata-rata post-test kelas control 76.02 dengan Standar Deviasi (SD ) = 8.50. Dengan demikian ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap hasil belajar akuntansi siswa yang dilihat dari perbedaan hasil belajar akuntansi siswa dalam dua kelompok belajar tersebut, dimana hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Kemudian ditemukan bahwa data berdistribusi normal dan juga homogen, sehingga dapat dilakukan pengujian hipotesis penelitian. Dari pengujian hipotesis diperoleh thitung = 3.72 and ttable= 1.668, sehingga thitung > ttabel (3.72> 1.668) pada taraf signifikansi α = 0.05, yang berarti hipotesis penelitian diterima.

Jadi berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X Ak SMK N 1 Medan TA 2014/2015.


(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN.... ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Pembatasan Masalah ... 8

1.4. Rumusan Masalah ... 8

1.5. Tujuan Penelitian ... 9

1.6. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1. Kerangka Teori ... 10

2.1.1. Model Pembelajaran Creative Problem Solving ... 10

2.1.2. Pendekatan Pembelajaran Scientific ... 17

2.1.3. Hasil Belajar Akuntansi ... 24


(10)

vi

2.3. Kerangka Berpikir ... 29

2.4. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

3.2.1. Populasi Penelitian ... 32

3.2.2. Sampel Penelitian ... 33

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 33

3.3.1. Variabel Penelitian ... 33

3.3.2. Definisi Operasional... 34

3.4. Desain Penelitian ... 35

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.5.1. Validitas Tes... 37

3.5.2. Realibitas Tes ... 38

3.5.3. Daya Pembeda Soal... 39

3.5.4. Tingkat Kesukaran Soal ... 40

3.6. Teknik Analisis Data ... 41

3.6.1. Nilai Rata-rata ... 41

3.6.2. Standar Deviasi ... 42

3.6.3. Uji Normalitas ... 42

3.6.4. Uji Homogenitas ... 43

3.6.5. Uji Hipotesis ... 44


(11)

vii

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Deskripsi Penelitian ... 47

4.1.1 Validitas Tes ... 46

4.1.2 Reliabilitas Tes ... 47

4.1.3 Tingkat Kesukaran Tes ... 48

4.1.4 Daya Pembeda Soal ... 49

4.2 Analisis Data Penelitian ... 49

4.2.1 Nilai Rata-rata,SD, dan Varians data Pre-test ... 49

4.2.2 Nilai Rata-rata,SD, dan Varians data Post-test ... 50

4.3 Uji Prasyarat Analisis Data ... 53

4.3.1 Uji Normalitas ... 53

4.3.2 Uji Homogenitas ... 53

4.4 Pengujian Hipotesis ... 54

4.5 Hasil Penelitian ... 55

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 58


(12)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Ranah Pendekatan Scientific ... 20 Gambar 2.2 Langkah-langkah Pendekatan Scientific ... 21 Gambar 4.1 Diagram Nilai Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 51 Gambar 4.2 Diagram Nilai Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.... 52


(13)

v

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus Pembelajaran

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol

Lampiran 4. Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Lampiran 8. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

Lampiran 9. Perhitungan Indeks Diskriminasi (Daya Pembeda) Butir Soal Lampiran 10. Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas Eksperimen Lampiran 11. Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas Kontrol

Lampiran 12. Perhitungan Rata-rata dan Standar Deviasi Data Pretest dan Postest pada kelas Eksperimen

Lampiran 13. Perhitungan Rata-rata dan Standar Deviasi Data Pretest dan Postest pada kelas Kontrol

Lampiran 14. Perhitungan Uji Normalitas Data Lampiran 15. Perhitungan Homogenitas Varians Lampiran 16. Uji Hipotesis


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perkembangan pendidikan memang seharusnya terjadi seiring dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern.

Salah satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik dalam berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkarakter dan berkualitas sehingga dapat menjadi tonggak pembangunan bangsa .

Dalam hal ini telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah, beberapa diantaranya ialah melakukan perubahan kurikulum yang dianggap relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yakni dari kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) hingga yang terbaru yakni Kurikulum 2013 dan berbagai program peningkatan mutu tenaga pengajar seperti program sertifikasi. Namun demikian usaha yang dilakukan pemerintah tersebut belum mencapai tujuan yang memuaskan. Hal ini merupakan tantangan bagi guru sebagai tenaga pendidik


(15)

2

dalam merancang proses pembelajaran yang baik sehingga terjadi peningkatan kualitas pendidikan.

Dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia, maka kegiatan proses belajar mengajar di sekolah yang merupakan kegiatan inti dari pendidikan harus diperbaiki, sehingga tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku, pengetahuan maupun keterampilan dalam diri siswa. Pembelajaran merupakan proses ilmiah. Oleh karena itu proses pembelajaran merupakan unsur paling penting yang harus di perhatikan karena dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang baik maka tujuan pendidikan akan tercapai.

Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Permendikbud nomor 65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ ilmiah. Namun kenyataannya masih banyak lembaga pendidikan formal yang tidak mengikuti kaidah ilmiah dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman tenaga pendidik maupun peserta didik akan kriteria pembelajaran dengan pendekatan ilmiah. Seharusnya pembelajaran dipandu dengan kaidah-kaidah ilmiah namun karena kurang kepemahaman akan kaidah-kaidah ilmiah yang lebih menonjolkan dimensi pengamatan, penalaran ,penemuan, pengabsahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran maka guru cenderung melakukan pendekatan nonilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan nonilmiah yang dilakukan guru dan siswa pada


(16)

3

umumnya dalam proses belajar mengajar semata-mata berdasarkan intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis.

Berdasarkan pengamatan penulis ketika melaksanakan PPLT ( Praktek Pengalaman Lapangan Terpadu ) di SMK N 1 Kisaran, meskipun sekolah tersebut menggunakan kurikulum 2013 dengan pendekatan scientific dalam proses belajar mengajarnya namun hasil belajar beberapa siswa masih kurang memuaskan. Dari hasil pengamatan penulis masih ada guru yang tidak menggunakan variasi dalam mengajar seperti tidak menggunakan model-model pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah masih berorientasi pada guru. Siswa menjadi cenderung pasif atau dengan kata lain tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya, sehingga siswa sering menjadi bosan, kurang berminat dengan pelajaran dan kurang dapat menyerap materi yang diberikan oleh guru dan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.

Berlakunya kurikulum 2013 berbasis karakter menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenjang pendidikan formal. Tujuan pendidikan dicapai melalui proses belajar mengajar yang melibatkan siswa. Belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkahlaku/sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), maupun keterampilan (psikomotor).

Salah satu lembaga pendidikan formal yang dapat membantu dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).


(17)

4

SMK merupakan sekolah yang mendidik dan melatih kemampuan siswanya untuk memiliki karakter, kompetensi dan keahlian di bidangnya sehingga dapat digunakan siswa tersebut untuk menghadapi dunia kerja.

Akuntansi merupakan salah satu bidang pelajaran produktif yang dipelajari di SMK bagian Bisnis dan Manajemen khususnya pada jurusan Akuntansi. Akuntansi juga merupakan pelajaran yang dihadapkan dengan segudang prinsip (konsep) disertai logika dan hitungan sehingga akuntansi termasuk kedalam pelajaran semi eksakta. Dalam mempelajari akuntansi, siswa tidak hanya dituntut untuk memahami materi pelajaran tetapi juga kecapakan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan soal-soal akuntansi. Sehingga perlu adanya kreatifitas seorang guru dalam merancang skenario pembelajaran agar lebih menarik dan memacu semangat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Berhasil tidaknya kegiatan pembelajaran akuntansi dapat dilihat dari hasil belajar akuntansi yang diperoleh siswa tersebut di sekolah. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan kondisi jasmani dan rohani siswa; faktor eksternal (faktor dari luar diri siwa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa; dan faktor pendekatan pembelajaran (approach to learning), yakni jenis upaya mengajar yang meliputi strategi dalam menerapkan model pembelajaran yang digunakan guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

Dalam hal ini diduga model pembelajaran merupakan faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar akuntansi siswa. Dimana guru merupakan komponen


(18)

5

yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi penerapan model pembelajaran.

Namun pada kenyataannya, guru kurang begitu menyadari faktor penting yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis sebelum melakukan penelitian di SMK N 1 Medan, dimana guru sudah melakukan pendekatan ilmiah namun tidak menggunakan model pembelajaran sehingga proses belajar mengajar kurang diminati siswa. Selain itu, kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru juga lebih cenderung menyuruh siswa untuk menghafal fakta-fakta/materi pelajaran dan guru kurang dapat mengaitkan materi pelajarannya dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Kondisi inilah yang membuat pelajaran akuntansi kurang menarik perhatian siswa sehingga siswa malas untuk mengikuti pelajaran akuntansi. Akibatnya kegiatan pembelajaran akuntansi menjadi kurang efektif dan efisien yang secara tidak langsung juga berdampak pada menurunnya hasil belajar akuntansi siswa tersebut disekolah.

Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pelajaran akuntansi yang diperoleh siswa kelas X Ak di SMK N 1 Medan yakni 7,18, sementara KKM yang harus dicapai siswa tersebut untuk mencapai kelulusan ujian kompetensi adalah 7,50.


(19)

6

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Akuntansi 1, 2 dan 3 Siswa Kelas X Ak SMK N 1 Medan padaMata Pelajaran Pengantar Akuntansi

Kelas UH KKM

Jumlah siswa yang memperoleh nilai < KKM % Jumlah siswa yang memperoleh nilai≥KKM

% Jumlah

siswa

X1

UH 1 75 18 47,36% 20 52,63%

38

UH 2 75 19 50,00% 19 50,00%

UH 3 75 21 55,26% 17 44,73%

Rata-rata 20

50,87% 18

49,12 % X2

UH 1 75 19 50,00% 19 50,00%

38

UH 2 75 22 57,89% 16 42,10%

UH 3 75 17 44,73% 21 55,26%

Rata-rata 19 50,87% 19

49,12 % X3

UH 1 75 20 52,63% 18 47,36%

38

UH 2 75 21 55,26% 17 44,73%

UH 3 75 20 52,63% 18 47,36%

Rata-rata 20 53,50% 18

46,49 % X4

UH 1 75 21 55,26% 17 44,73%

38

UH 2 75 22 57,89% 16 42,10%

UH 3 75 22 57,89% 16

42,10%

Rata-rata 22 57,01% 16

42,98 % Sumber : Guru Akuntansi kelas X Ak SMK N 1 Medan

Dari tabel di atas diketahui dari 152 siswa dari empat kelas, masing-masing hanya 18 siswa yang memperoleh nilai ≥ 7,18 atau hanya sekitar 47% yang mencapai ketuntasan minimal belajar yang ditetapkan sekolah pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Apabila siswa tersebut tidak dapat mencapai KKM, maka siswa tersebut dinyatakan tidak tuntas mengikuti pelajaran akuntansi.


(20)

7

Penulis juga melakukan wawancara dengan beberapa siswa untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan hasil belajar siswa tersebut rendah. Dari hasil wawancara tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa siswa cenderung lebih semangat untuk belajar jika guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi. Jika penerapan pendekatan dan model pembelajaran yang tepat telah digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran siswa, maka diharapkan siswa dapat menguasai bahan yang dipelajarinya, yang pada akhirnya juga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Oleh karena begitu pentingnya pendekatan dan model pembelajaran dalam proses pembelajaran dan dalam usaha meningkatkan hasil belajar, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul "Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Ak SMK N 1 MEDAN T.A. 2014/2015".

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa ?

2. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan hasil belajar siswa kelas X Ak SMK N 1 Medan rendah ?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X Ak SMK N 1 Medan ?


(21)

8

4. Apakah ada pengaruh pendekatan Scientific terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X Ak SMK N 1 Medan ?

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terfokus, lebih efektif dan efisien sehingga tercapai sasaran yang diinginkan, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran Creative Problem Solving dan Pendekatan pembelajaran Scientific .

2. Hasil belajar siswa yang akan diteliti adalah hasil belajar Akuntansi siswa kelas X Ak2 dan X Ak3 SMK N 1 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap hasil belajar akuntansi siswa di kelas X Ak SMK N 1 MEDAN T.A. 2014/2015?”

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan pendekatan Scientific terhadap hasil belajar akuntansi siswa di kelas X Ak SMK N 1 MEDAN T.A. 2014/2015.


(22)

9

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar akuntansi siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru akuntansi dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. 3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademik Fakultas Ekonomi


(23)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan ada pengarauh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap hasil belajar akutansi siswa kelas X Ak SMK N Medan T.A 2014/2015. Hal ini berdasarkan pada hasil belajar siswa pada pokok bahasan Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa yang di terapkan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving memiliki rata-rata 83,24 sedangkan dengan pendekatan scientific rata-rata 76,02. Ini menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dan dari hasil perhitungtan uji hipotesis (t) untuk proses diperolaeh harga thitung=3,72 sedangkan harga ttabel =1,668 pada taraf signifikan α = 0,05 dimana thitung > ttabel atau 3,72 > 1,668 maka dapat disimpulkan ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap hasil belajar akuntansi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas,maka disarankan:

1. Bagi guru akuntansi yang menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving sebaiknya mempersiapkan rancangan pembelajaran dengan sebaik-baiknya,sehingga dapat menggunakan waktu seefisien mungkin. Dan diharapkan kefasilitatoran guru untuk jalannya diskusi


(24)

60

kelompok dalam penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving.

2. Bagi guru akuntansi dapat memilih model pembelajaran Creative Problem Solving sebagai salah satu metode mengajar untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa karena Pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving di kelas X Ak SMK N 1 Medan memberikan pencapaian hasil belajar akuntansi yang lebih seragam dibanding dengan pendekatan Scientific.

3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan judul yang sama, disarankan untuk melakukan penelitian ini dengan waktu yang lebih lama dan sumber yang lebih luas agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan bagi guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.


(25)

59

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Surabaya: Prestasi Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajararan Scientific Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.

Dimyanti, M. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Harahap, S. S. (2011). Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Hariawan,dkk (2010). Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) , Volume 1 (2), Jurusan Pendidikan Fisika: 48-54. ISSN: 2338 3240

Hariyanto, S. &. (2013). Belajar dan Pembelajaran-Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Ibrahim, N. (. (2008). Hubungan Antara Keterbacaan Modul dan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Pada SMA Terbuka. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan , Volume 2(14)

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif-Referensi Guru dalam Menentukan Model Pembelajaran. Medan: Media Persada. Kardiman. (2007). Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta: Yudistira. Kurniawan,dkk. (2013). Implementasi Problem Based Learning untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi. Journal of Mechanical Engineering Learning, Volume 2(2). Juli 2013. Jurusan Teknik Mesin. ISSN : 2252-651

Lestari, S. I. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Kewirausahaan di SMK T. Amir Hamzah Indrapura Tahun Pembelajaran 2012/2013. Medan: Tidak dipublikasikan.


(26)

60

Solving disertai LKS Kartun Fisika pada Pembelajaran Fisika di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika ,Volume 1 (2). September 2012. Program Studi Pendidikan Fisika :231-237. ISSN : 2301-9794.

Musadad, Akmad Arif. (2011). Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Sejarah Indonesia Kuno melalui Optimalisasi Model Pemecahan Masalah Kreatif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) di prodi Sejarah FKIP-UNS. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan ,Volume 17 (1), 3. ISSN : 0215-2673

Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran . Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung:Tarsito.

Sumanah,dkk. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika berorientasi Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) pada Materi Turunan untuk Siswa kelas IX IPA Program Akselerasi. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika , Volume 2(6). Agustus 2014. Jurusan Pendidikan Matematika: 568-575. ISSN : 2339-1685

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah: wawasan baru,beberapa metode pendukung,dan beberapa komponen layanan khusus. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovtif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Yamin, &. B. (2012). Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Ciputat: Referensi (GP Press Group).


(1)

4. Apakah ada pengaruh pendekatan Scientific terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X Ak SMK N 1 Medan ?

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terfokus, lebih efektif dan efisien sehingga tercapai sasaran yang diinginkan, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran Creative Problem Solving dan Pendekatan pembelajaran Scientific .

2. Hasil belajar siswa yang akan diteliti adalah hasil belajar Akuntansi siswa kelas X Ak2 dan X Ak3 SMK N 1 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap hasil belajar akuntansi siswa di kelas X Ak SMK N 1 MEDAN T.A. 2014/2015?”

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan pendekatan Scientific terhadap hasil belajar akuntansi siswa di kelas X Ak SMK N 1 MEDAN T.A. 2014/2015.


(2)

9

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar akuntansi siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru akuntansi dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. 3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademik Fakultas Ekonomi


(3)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan ada pengarauh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap hasil belajar akutansi siswa kelas X Ak SMK N Medan T.A 2014/2015. Hal ini berdasarkan pada hasil belajar siswa pada pokok bahasan Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa yang di terapkan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving memiliki rata-rata 83,24 sedangkan dengan pendekatan scientific rata-rata 76,02. Ini menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dan dari hasil perhitungtan uji hipotesis (t) untuk proses diperolaeh harga thitung=3,72 sedangkan harga ttabel =1,668 pada taraf signifikan α = 0,05 dimana thitung

> ttabel atau 3,72 > 1,668 maka dapat disimpulkan ada pengaruh model pembelajaran

Creative Problem Solving terhadap hasil belajar akuntansi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas,maka disarankan:

1. Bagi guru akuntansi yang menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving sebaiknya mempersiapkan rancangan pembelajaran dengan sebaik-baiknya,sehingga dapat menggunakan waktu seefisien mungkin. Dan diharapkan kefasilitatoran guru untuk jalannya diskusi


(4)

60

kelompok dalam penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving.

2. Bagi guru akuntansi dapat memilih model pembelajaran Creative Problem Solving sebagai salah satu metode mengajar untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa karena Pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving di kelas X Ak SMK N 1 Medan memberikan pencapaian hasil belajar akuntansi yang lebih seragam dibanding dengan pendekatan Scientific.

3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan judul yang sama, disarankan untuk melakukan penelitian ini dengan waktu yang lebih lama dan sumber yang lebih luas agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan bagi guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.


(5)

59

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajararan Scientific Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.

Dimyanti, M. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Harahap, S. S. (2011). Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Hariawan,dkk (2010). Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) , Volume 1 (2), Jurusan Pendidikan Fisika: 48-54. ISSN: 2338 3240

Hariyanto, S. &. (2013). Belajar dan Pembelajaran-Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Ibrahim, N. (. (2008). Hubungan Antara Keterbacaan Modul dan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Pada SMA Terbuka. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan , Volume 2(14)

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif-Referensi Guru dalam Menentukan Model Pembelajaran. Medan: Media Persada. Kardiman. (2007). Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta: Yudistira. Kurniawan,dkk. (2013). Implementasi Problem Based Learning untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi. Journal of Mechanical Engineering Learning, Volume 2(2). Juli 2013. Jurusan Teknik Mesin. ISSN : 2252-651

Lestari, S. I. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Kewirausahaan di SMK T. Amir Hamzah Indrapura Tahun Pembelajaran 2012/2013. Medan: Tidak dipublikasikan.


(6)

60

Solving disertai LKS Kartun Fisika pada Pembelajaran Fisika di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika ,Volume 1 (2). September 2012. Program Studi Pendidikan Fisika :231-237. ISSN : 2301-9794.

Musadad, Akmad Arif. (2011). Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Sejarah Indonesia Kuno melalui Optimalisasi Model Pemecahan Masalah Kreatif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) di prodi Sejarah FKIP-UNS. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan ,Volume 17 (1), 3. ISSN : 0215-2673

Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran . Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung:Tarsito.

Sumanah,dkk. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika berorientasi Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) pada Materi Turunan untuk Siswa kelas IX IPA Program Akselerasi. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika , Volume 2(6). Agustus 2014. Jurusan Pendidikan Matematika: 568-575. ISSN : 2339-1685

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah: wawasan baru,beberapa metode pendukung,dan beberapa komponen layanan khusus. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovtif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Yamin, &. B. (2012). Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Ciputat: Referensi (GP Press Group).


Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 15 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING KELAS VI SDN 3 SINAR HARAPAN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 14 55

PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 75

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2

0 5 107

PENGARUH KINERJA BELAJAR SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)TERHADAP HASIL BELAJAR GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK SISWA MAN 1 BANDAR LAMPUNG

1 32 269

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT DIVISION) TANPA PROBLEM SOLVING SISWA KELAS X DI SMA AL-HUDA LAMPUNG SELATAN

0 11 70

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPU

0 3 99

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA MAN 1 PESISIR SELATAN

0 0 10

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

0 0 13

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SMPN 02 SUNGAI RAYA

0 0 13