PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(1)

ABSTRAK

PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMADIYAH 1 METRO

TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh

LIA DWI SEPTIAWATI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap guru dan disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Akuntansi dengan jumlah 82 siswa dan sampel 61 siswa yang ditentukan

berdasarkan rumus cochran. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan menggunakan simple random sampling. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua menggunakan regresi linier

sederhana sedangkan hipotesis ketiga mengunakan regresi linier multiple. Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1) Ada pengaruh positif dan signifikan sikap terhadap guru terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013. (2) Ada pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran

2012/2013. (3) Ada pengaruh positif dan signifikan sikap terhadap guru dan disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Kegunaan Penelitian ... 10

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 11

II.TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Tinjauan Pustaka ... 12

1. Sikap Terhadap Guru ... 12

2. Disiplin Belajar ... 20

3. Hasil Belajar Akuntansi ... 25

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 28

C. Kerangka Pikir.. ... 29

D. Hipotesis ... 31

III.METODE PENELITIAN ... 32

A. Pendekatan Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 33

1. Populasi ... 33

2. Sampel... ... 34

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 35

C. Variabel Penelitian ... 35

D. Definisi Operasional ... 36


(3)

Halaman

1. Observasi... ... 39

2. Dokumentasi. ... 40

3. Angket ... 40

4. Interiew (Wawancara) ... 40

5. Studi Kepustakaan ... 40

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 41

1. Uji Validitas ... 41

2. Uji Reliabilitas ... 43

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik... 45

1. Uji Normalitas ... 45

2. Uji Homogenitas ... 46

H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda... 47

1. Uji Kelinieran Regresi ... 47

2. Uji Multikolinieritas ... 49

3. Uji Autokorelasi ... 49

4. Uji Heteroskedastisitas ... 51

I. Pengujian Hipotesis ... 53

1. Regresi Linier Sederhana ... 53

2. Regresi Linier Multipel ... 54

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 56

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Muhamadiyah 1 Metro ... 56

2. Visi dan Misi SMK Muhamadiyah 1 Metro ... 58

3.Situasi dan Kondisi SMK Muhamadiyah 1 Metro ... 59

4. Kegiatan Ekstrakulikuler ... 60

5. Kondisi Guru dan Karyawan SMK Muhamadiyah 1 Metro. 61 B. Gambaran Umum Responden ... 61

C. Deskripsi Data ... 62

1. Data Sikap Terhadap Guru (X1) ... 63

2. Data Disiplin Belajar (X2) ... 65

3. Data Hasil Belajar Akuntansi (Y) ... 67

D. Uji Persyaratan Analisis Data ... 72

1. Uji Normalitas Data ... 72

2. Uji Homegenitas ... 77

E. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 78

1. Uji Kelinieran Regresi ... 78

2. Uji Multikolinieritas ... 80

3. Uji Autokorelasi... 82

4. Uji Heterokedastisitas ... 83

F. Uji Hipotesis . ... 85

1. Regresi Linier Sederhana ... 85

1.1Pengujian Hipotesis Pertama... 85

1.2Pengujian Hipotesis Kedua ... 87

2. Regresi Linier Multiple ... 90


(4)

Halaman

G. Pembahasan ... 93

1. Pengaruh Sikap Terhadap Guru (X1) terhadap Hasil Belajar Akuntansi (Y) ... 93

2. Pengaruh Disiplin Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar Akuntansi (Y) ... 97

3. Pengaruh Sikap Terhadap Guru dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi ... 102

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 106

A. Kesimpulan ... 106

B. Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 109

LAMPIRAN ... 112


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai MID Semester Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Siswa Kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro

Tahun Pelajaran 2012/2013... 3

2. Penelitian yang Relevan ... 28

3. Jumlah siswa kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun pelajaran 2012/2013 ... 33

4. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas ... 35

5. Indikator dan Sub Indikator Variabel ………. 38

6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 42

7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 42

8. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 44

9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 45

10.Analisis Varians ... 48

11. Sarana dan Prasarana SMK Muhamadiyah 1 Metro ... 59

12. Daftar Kondisi guru dan karyawan SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 61

13.Distribusi Frekuensi Variabel Sikap Terhadap Guru (X1) ... 63


(6)

Tabel Halaman

15.Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Belajar (X2) ... 66

16.Kategori Variabel Disiplin Belajar (X2) ... 67

17.Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar AKuntansi (Y) ... 68

18.Kategori Variabel Hasil Belajar AKuntansi (Y) ... 69

19.Hasil Uji Normalitas Sikap Terhadap Guru (X1) ... 73

20.Hasil Uji Normalitas Disiplin Belajar (X2) ... 74

21.Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Akuntansi (Y) ... 75

22.Hasil Uji Homogenitas Dengan Menggunakan SPSS ... 77

23.Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Sikap Terhadap Guru (X1) 79

24.Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Disiplin Belajar (X2) ... 80

25.Hasil Uji Multikolinearitas ... 81

26.Hasil Uji Autokorelasi ... 83

27.Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 84

28.Hasil Analisis Dengan Pendekatan Rank Spearman ... 84

29.Hasil Pengujian Hipotesis Pertama ... 86

30.Hasil Pengujian Statistik t ... 86

31.Hasil Uji Hipotesis Kedua ... 88


(7)

Tabel Halaman 33.Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga ... 90 34. Hasil Pengujian Statistik t ... 91 35. Hasil Pengujian Statistik F ... 92


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma pengaruh variabel X1, dan X2 terhadap Y ... 30

2. Kurva Normal Q-Q Plot Sikap Terhadap Guru ... 74

3. Kurva Normal Q-Q Plot Disiplin Belajar ... 75


(9)

PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMADIYAH 1 METRO

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh :

LIA DWI SEPTIAWATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(10)

Judul Skripsi : PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI

SMK MUHAMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama : Lia Dwi Septiawati

Nomor Pokok Mahasiswa : 0913031053

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. R. Gunawan S, S.Pd., S.E., M.M. Drs. Yon Rizal, M.Si.

NIP. 19600808 198603 1 003 NIP. 19600818 198603 1 005

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,

Drs. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP. 19560108 198503 1 002 NIP. 19600817 198603 1 003


(11)

1.

Tim Penguji

Ketua : Dr. R. Gunawan S, S.Pd., S.E., M.M. ...

Sekertaris : Drs. Yon Rizal, M.Si. ...

Penguji Bukan

Pembimbing : Drs. Hi. Nurdin, M.Si. ...

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(12)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Jl. Soemantri Brojonegoro No. 01 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145

Telp. (0721) 704624 Faximile (0721) 7046

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, adalah: 1. Nama : Lia Dwi Septiawati

2. NPM : 0913031053

3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Alamat : Jl. Wijaya Kusuma 15 Polos, Metro Pusat

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Mei 2013 Yang Membuat Pernyataan

Lia Dwi Septiawati NPM. 0913031053


(13)

Persembahan

Alhamdulillah Hirobbil Aalamiin...

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya

Kupersembahkan karyaku ini kepada:

Babeh dan Ibu yang selalu berkorban segalanya untuk kelancaran studiku, yang tak pernah letih berdoa demi kesuksesan putrinya,

yang selalu memberikan segalanya yang terbaik untukku.

Seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan semangat dan dukungan atas keberhasilanku

Para pendidik yang selama ini membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat

Seluruh sahabat di pendidikan Ekonomi 2009


(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 18 September 1992 dengan nama lengkap Lia Dwi Septiawati. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, putri dari pasangan Bapak Yayan Budi Setiawan dan Ibu Sudarmi.

Pendidikan formal yang pernah diselesaikan penulis adalah.

1. SD Negeri 2 Mataram Udik Kec. Bandar Mataram diselesaikan pada tahun 2003

2. SMP Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 2006 3. SMK Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 2009

4. Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).


(15)

I. PENDAHULUAN

Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan indikator utama pembangunan dan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan atau pembaharuan dalam segala unsur-unsur yang mendukung pendidikan. Adapun unsur tersebut adalah siswa, guru, alat, metode, materi dan lingkungan

pendidikan. Semua unsur tersebut saling terkait dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masih rendahnya mutu yang dicapai belum seperti apa yang diharapkan. Hal ini tercermin pada hasil belajar peserta didik yang masih banyak dibawah standar kelulusan yang telah ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan. Oleh karena itu, masalah ini perlu mendapatkan perhatian dari semua komponen masyarakat terutama pihak sekolah karena produk pendidikan yang kualitasnya


(16)

rendah akan memberi efek samping yang kurang menguntungkan bagi pembangunan, khususnya dalam menghadapi era globalisasi.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai tugas untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dengan bekal pemahaman yang matang terhadap masing-masing program keahlian yang siswa pilih. Upaya peningkatan mutu lulusan pendidikan di SMK tidak terlepas dari masalah hasil belajar. Untuk mencapai hasil belajar yang baik diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari peserta didik maupun guru sebagai indikator pencapaian tujuan pembelajaran.

SMK Muhamadiyah 1 Metro merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang mempunyai empat program keahlian yaitu teknik komputer jaringan, administrasi perkantoran, penjualan dan akuntansi. Untuk menunjang kegiatan pembelajaran, pihak sekolah telah menyediakan ruangan pada setiap program keahlian untuk melakukan praktik kejuruan. Salah satu program keahlian yang banyak diminati siswa di sekolah ini adalah program keahlian akuntansi. Program ini banyak diminati siswa karena siswa beranggapan bahwa akuntansi adalah jurusan yang paling banyak dibutuhkan ketika mereka akan mencari pekerjaan.

Keberhasilan siswa dalam belajar merupakan faktor penting untuk mencapai kesuksesan. Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam tujuan pembelajaran adalah dengan cara melihat hasil belajar yang mereka peroleh. Hasil belajar mata pelajaran akuntansi keuangan kelas X akuntansi tahun pelajaran 2012/2013 di SMK Muhamadiyah 1 Metro masih tergolong rendah.


(17)

Hal tersebut terlihat pada data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti. Observasi tersebut menunjukkan banyaknya siswa yang memperoleh hasil MID Semester mata pelajaran akuntansi keuangan

dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Berikut ini data nilai mata pelajaran akuntansi keuangan siswa kelas X akuntansi semester ganjil SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013.

Tabel 1. Hasil MID Semester Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Siswa Kelas X Akuntansi Semester Ganjil SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013

Sumber : Guru Bidang Studi Akuntansi

Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran akuntansi keuangan yaitu sebanyak 18 siswa dari 82 siswa atau sebanyak 21,95%. Menurut pendapat Djamarah (2002: 128) apabila persentase ketuntasan belajar siswa kurang dari 65% maka

persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah. Hal ini berarti hasil belajar mata pelajaran akuntansi keuangan siswa kelas X akuntansi semester ganjil SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013 tergolong rendah.

Kelas Nilai Jumlah

Siswa Keterangan < 75 ≥ 75

X A1 X A2

35 29

8 10

43 39

Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan sekolah adalah 7,50

Jumlah 64 18 82

Persentase (%)


(18)

Keberhasilan seorang siswa dalam belajar dapat dilihat berdasarkan hasil belajar siswa yang baik. Antara siswa yang satu dengan yang lainnya terdapat perbedaan dalam pencapaian hasil belajar. Tidak semua siswa memperoleh hasil belajar yang baik, masih ada beberapa siswa yang memperoleh hasil belajar dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, perlu adanya pembenahan agar tujuan pembelajaran bisa tercapai.

Bagi siswa program keahlian akuntansi, hasil belajar akuntansi sangat penting mengingat akuntansi adalah program keahlian yang mereka pilih. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh, siswa dapat mengetahui kelebihan dan

kekurangannya terutama dalam belajar akuntansi sehingga mereka dapat membuat perencanaan studi kedepannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang terdapat dari luar diri siswa (faktor ekstern). Menurut Dalyono (2005: 55), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut.

1. Faktor internal, meliputi cara belajar, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi belajar, sikap, minat, kondisi psikis, dan keadaan kultur.

2. Faktor eksternal, meliputi faktor-faktor berikut.

a. Faktor keluarga seperti interaksi dengan orang tua, keadaan ekonomi, dan sarana belajar di rumah.

b. Faktor sekolah seperti disiplin belajar, fasilitas belajar, metode mengajar, interaksi guru dan murid, dan aktivitas guru.

c. Faktor masyarakat seperti tempat tinggal, pergaulan, interaksi kepada masyarakat sekitar.

d. Faktor lingkungan sekitar seperti keadaan sekitar tempat tinggal, keadaan lalu lintas dan iklim tempat tersebut.


(19)

Berkaitan dengan proses belajar mengajar, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini, diantaranya adalah sikap siswa terhadap guru dan disiplin belajar. Inti dari proses pendidikan secara keseluruhan adalah proses belajar mengajar dimana guru sebagai pemegang peranan utama. Proses ini mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.

Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan murid, tetapi berupa interaksi edukatif.

Interaksi tersebut bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran melainkan juga pananaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Oleh karena itu, seorang guru dalam mengajar memegang peranan penting terhadap pencapaian hasil belajar siswa.

Proses belajar mengajar di sekolah menuntut seorang guru yang berkompetensi karena sebagian besar proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa yang menentukan adalah guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga dapat menumbuhkan kemauan siswa untuk belajar dengan baik. Dengan adanya proses belajar seperti itu, siswa akan tumbuh dengan baik dan akan lebih memupuk sikap yang positif.


(20)

Sikap merupakan faktor esensial yang berasal dari dalam diri siswa. Sikap siswa yang positif yaitu siswa senang terhadap guru. Sikap ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dengan adanya sikap positif siswa, maka hasil belajar yang baik pun dapat tercapai. Namun, berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada penelitian pendahuluan yang dilakukan dengan guru dan beberapa siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013 terdapat indikasi bahwa beberapa siswa tidak memiliki sikap senang terhadap guru mata pelajaran akuntansi.

Hal tersebut diketahui berdasarkan perilaku negatif siswa dalam belajar yaitu 33 siswa dari 43 siswa kelas X A1 dan 30 siswa dari 39 siswa kelas X A2 kurang memperhatikan guru saat menyampaikan materi. Siswa yang kurang

memperhatikan guru disibukkan dengan aktivitas mereka selain belajar, seperti berbincang-bincang dengan teman sebangku, mengerjakan tugas mata pelajaran lain, bahkan ada yang sedang bermain telepon genggam.

Siswa yang mempunyai sikap positif akan menampakkan sikap yang senang terhadap guru. Sikap senang tersebut terwujud pada tingkah laku siswa yaitu siswa menyenangi pelajaran yang diberikan guru, siswa mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengerti bagaimana caranya agar dapat menguasai pelajaran yang diajarkan. Selain sikap, disiplin belajar juga diduga sebagai faktor penentu keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik. Penting bagi seorang siswa untuk mentaati ketertiban atau prosedur yang telah direncanakan oleh sekolah dan siswa


(21)

itu sendiri. Untuk mencapai hasil belajar yang baik harus ada keteraturan dalam belajar sebagai usaha mencapai prestasi itu sendiri.

Siswa memiliki disiplin belajar yang baik apabila siswa patuh pada peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Namun, berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada penelitian pendahuluan yang dilakukan dengan guru dan beberapa siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013, terdapat indikasi bahwa siswa memiliki disiplin belajar yang rendah. Ketidakdisiplinan siswa terlihat pada 35 siswa dari 43 siswa kelas X A1 dan 30 siswa dari 39 siswa kelas X A2 yang sering mengerjakan pekerjaan rumah (PR) mata pelajaran akuntansi keuangan ketika pelajaran tersebut sedang berlangsung.

Selain itu, siswa sering gaduh dan berkeliaran didalam kelas pada saat jam belajar berlangsung terutama jika guru yang bersangkutan sedang izin keluar kelas, hampir semua siswa di dalam kelas gaduh dan sibuk dengan aktivitasnya masing-masing seperti berbincang-bincang dengan teman sebangku atau belakangnya, sibuk mencontek dan bermain telepon genggam. Hal ini terjadi karena peraturan dan tata tertib yang dicanangkan sekolah kurang ditegakkan, sehingga siswa tidak memiliki kesadaran untuk mematuhi tata tertib.

Disiplin merupakan kunci keberhasilan untuk memperoleh hasil yang baik. Perilaku disiplin bagi siswa merupakan salah satu kunci sukses untuk dapat meraih prestasi yang maksimal. Sesuai dengan pendapat tersebut, siswa yang mempunyai disiplin belajar yang tinggi diharapkan akan memperoleh hasil belajar yang baik.


(22)

Berdasarkan uraian di atas, perlu dioptimalkan lagi bagaimana tindak lanjut dalam meningkatkan hasil belajar melalui sikap siswa terhadap guru dan disiplin belajar. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Sikap Terhadap Guru dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Keuangan Siswa Kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang terjadi di SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 khususnya pada siswa kelas X Akuntansi dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Rendahnya hasil belajar akuntansi keuangan pada kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013.

2. Beberapa siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013 kurang memperhatikan guru mata pelajaran akuntansi keuangan ketika sedang mengajar.

3. Sebagian siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013 memiliki kedisiplinan belajar yang rendah.

4. Masih banyak siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013 yang mengerjakan pekerjaan rumah (PR) mata pelajaran akuntansi keuangan ketika pelajaran sedang berlangsung. 5. Masih banyak siswa yang menggunakan waktu belajar untuk hal-hal yang


(23)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka

pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sikap terhadap guru (X1), disiplin

belajar (X2) dan hasil belajar akuntansi keuangan (Y). Tujuan pembatasan

masalah ini adalah agar penelitian ini lebih terarah sehingga penelitian ini bisa menjadi penelitian yang relevan dan gambaran yang diperoleh lebih jelas dengan data yang akurat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh sikap terhadap guru terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013?

2. Apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013?

3. Apakah ada pengaruh sikap terhadap guru dan disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X akuntansi SMK


(24)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Untuk menganalisis pengaruh sikap terhadap guru terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013.

2. Untuk menganalisis pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013.

3. Untuk menganalisis pengaruh sikap terhadap guru dan disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013.

F. Kegunaan Penelitian

Setelah tercapainya tujuan penelitian, maka hasil penelitian ini diharapkan

mempunyai manfaat tertentu. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut.

1. Kegunaan teoritis.

a. Mendukung atau menolak grand theory yang dikemukakan oleh para ahli dan memperkaya ilmu pendidikan bagi mahasiswa pendidikan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

b. Untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, khususnya sikap terhadap guru dan disiplin belajar siswa.

c. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait.


(25)

2. Kegunaan Praktis

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para guru mata pelajaran akuntansi keuangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Sebagai sumbangan pemikiran bagi para guru akuntansi dalam memperhatikan sikap siswa terhadap guru terutama didalam kelas.

c. Sebagai sumbangan kepada pihak sekolah untuk mengetahui hal-hal yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut. 1. Objek Penelitian

Sikap terhadap guru, disiplin belajar dan hasil belajar mata pelajaran akuntansi keuangan.

2. Subjek Penelitian

Siswa kelas X akuntansi 3. Tempat Penelitian

SMK Muhamadiyah 1 Metro 4. Waktu Penelitian


(26)

12

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian kedua akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis. Sebelum melakukan analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, peneliti dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan

kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini akan membahas teori-teori mengenai sikap terhadap guru, disiplin belajar, dan hasil belajar. Teori- teori tersebut merupakan teori yang menjadi landasan dari penelitian ini.

1. Sikap Terhadap Guru

Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Thurstone dalam Walgito (2007: 109) menjelaskan bahwa sikap adalah sebagai satuan tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif, yaitu afeksi senang, sedangkan afeksi negatif


(27)

13 adalah afeksi yang tidak menyenangkan. Dengan demikian objek dapat

menimbulkan berbagai macam tingkatan afeksi pada setiap orang.

Pernyataan diatas didukung oleh pendapat dari Dimyati dan Mudjiono (2006: 239) yang mengemukakan bahwa sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan. Walgito (2007: 201) mengemukakan bahwa pengertian attitude dapat diterjemahkan dengan kata sikap terhadap objek tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi sikap mana disertai oleh kecenderungan bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tadi. Jadi, attitude lebih tepat diterjemahkan sebagai sikap dan kesediaan bereaksi terhadap sesuatu hal.

Sikap merupakan suatu motivasi karena menunjukkan ketertarikan atau

ketidaktertarikan seseorang terhadap sesuatu objek. Seseorang yang mempunyai sikap positif terhadap sesuatu akan menunjukkan motivasi yang besar terhadap suatu hal tersebut. Motivasi ini datang dari dirinya sendiri karena adanya rasa senang atau suka serta faktor-faktor subjektif lainnya (Syaodih, 2007: 64). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan kecenderungan dalam diri seseorang yang berhubungan dengan objek yang dihadapinya yang disertai adanya perasaan tertentu untuk membuat respon atau perilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya. Sikap seseorang dibentuk atas beberapa struktur. Struktur sikap tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan


(28)

14 tersusun atas beberapa komponen yang membentuknya. Menurut Walgito (2007: 111) sikap mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap,

diantaranya sebagai berikut.

a. Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.

b. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap suatu objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif dan negatif.

c. Komponen konatif (komponen perilaku, atau action component) yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

Ketiga komponen tersebut sangat erat hubungannya dengan penelitian yang dimaksud. Melalui komponen kognitif akan timbul kepercayaan dari apa yang kita lihat dan alami. Berdasarkan apa yang telah kita lihat itu kemudian terbentuk ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik objek. Melalui komponen afektif, seseorang dapat memberikan evaluasi yang dapat bersikap positif dan negatif dengan berdasarkan emosinya. Sedangkan melalui konatif, seseorang dapat membentuk tindakan atau perilaku.

Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku tertentu. Agar dapat memahami sikap, perlu kiranya kita mengenali ciri-ciri sikap. Menurut Walgito (2007: 113-115) ciri-ciri sikap sebagai berikut.


(29)

15 a.Sikap itu tidak dibawa sejak lahir.

b.Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap.

c. Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada sekumpulan objek-objek.

d.Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar. e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi.

Sikap tidak dibawa sejak individu dilahirkan, ini berarti sikap terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan. Oleh karena sikap itu terbentuk atau dibentuk, maka sikap dapat berubah-ubah dan dapat dipelajari. Sikap senantiasa terarah pada suatu objek, oleh karena itu sikap selalu terbentuk dan dipelajari dalam hubungannya dengan objek.

Hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan objek tertentu akan menimbulkan sikap tertentu pula dari individu terhadap objek tersebut. Kalau suatu sikap telah terbentuk dan telah merupakan nilai dalam kehidupan seseorang, secara relatif sikap itu akan lama bertahan pada diri orang yang bersangkutan. Tetapi sebaliknya bila sikap itu belum begitu mendalam ada dalam diri seseorang, maka sikap tersebut secara relatif tidak bertahan lama dan akan mudah berubah. Sikap terhadap suatu objek akan selalu diikuti oleh perasaan yang dapat bersifat positif (yang menyenangkan) dan bersifat negatif (yang tidak menyenangkan) terhadap objek tersebut. Disamping itu juga, sikap mengandung motivasi, ini berarti sikap mempunyai daya dorong bagi individu untuk berperilaku secara tertentu terhadap objek yang dihadapinya.


(30)

16 Sikap tidak dibawa seseorang sejak dilahirkan melainkan dibentuk sepanjang perkembangan individu yang bersangkutan. Hal ini diperjelas dengan adanya

bagan yang dikutip dari Ma’rat dalam Walgito (2007: 22) sebagai berikut.

Sikap seseorang selain dipengaruhi faktor internal dipengaruhi juga dengan faktor eksternal yang dapat berwujud situasi yang diperoleh oleh individu, norma-norma yang ada dalam masyarakat, hambatan-hambatan atau pendorong-pendorong yang ada dalam masyarakat. Semuanya akan berpengaruh pada sikap yang ada pada diri seseorang.

Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku tertentu. Pembawaan sikap terhadap sesuatu tidak

terbentuk dengan sendiri melainkan ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut.

a. Faktor fisiologis

b. Faktor pengalaman langsung terhadap objek c. Faktor kerangka acuan

d. Faktor komunikasi sosial (Walgito, 2007: 112-113). Faktor internal

- fisiologis -psikologis

Faktor eksternal - pengalaman - situasi

- norma-norma - hambatan - pendorong

Sikap

Objek Sikap


(31)

17 Berdasarkan empat faktor di atas, komunikasi sosial menduduki peran yang lebih penting bila dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Hal ini dikarenakan komunikasi sosial merupakan bentuk interaksi yang sering terjadi yang berwujud informasi dari seseorang kepada orang lain yang dapat menyebabkan perubahan sikap pada diri orang yang bersangkutan.

Sikap dapat diukur dengan berbagai cara. Secara garis besar dapat dibedakan secara langsung dan tidak langsung, yaitu subjek secara langsung dimintai pendapat sebagaimana sikapnya terhadap sesuatu masalah atau hal yang dihadapkan kepadanya. Dalam hal ini dapat dibedakan langsung yang tidak berstruktur dan langsung yang berstruktur. Secara langsung yang tidak berstruktur misalnya mengukur sikap dengan wawancara bebas (free interview), dengan pengamatan langsung atau dengan survei (misal public opinion survey), sedangkan cara langsung yang berstruktur, yaitu pengukuran sikap dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa dalam suatu alat yang telah ditentukan, dan langsung diberikan kepada subjek yang diteliti. Seperti pengukuran sikap dengan skala Bogardus, Thrustone, dan Likert. Lalu, pengukuran sikap secara tidak langsung ialah pengukuran sikap dengan menggunakan tes (Walgito, 2007: 135-136).

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Guru merupakan panutan utama bagi anak didiknya. Semua sikap dan perilaku guru akan dilihat, didengar, dan ditiru oleh anak didik. Sebagai pribadi yang selalu digugu dan ditiru, tidaklah berlebihan bila anak didik selalu mengharapkan figur guru yang senantiasa memperhatikan kepentingan mereka.

Figur guru yang selalu memperhatikan anak didik biasanya mendapatkan ekstra perhatian dari anak didik. Anak didik senang dengan sikap dan perilaku yang baik yang diperlihatkan oleh guru. Hart dalam Djamarah (2008: 61) telah melakukan penelitian terhadap 3.725 orang anak didik HIG HTS School di Amerika Serikat.


(32)

18 Berdasarkan hasil penelitiannya, Hart menyimpulkan dengan mengemukakan sepuluh sikap yang baik dan disenangi anak didik sebagai berikut.

1. Suka menolong pekerjaan sekolah dan menerangkan pelajaran dengan jelas dan mendalam serta menggunakan contoh-contoh yang baik dalam mengajar.

2. Periang dan gembira, memiliki perasaan humor dan suka menerima lelucon atas dirinya.

3. Bersikap bersahabat, merasa sebagai seorang anggota dalam kelompok kelas.

4. Menaruh perhatian dan memahami anak didiknya.

5. Berusaha agar pekerjaan menarik, membangkitkan keinginan-keinginan bekerja sama dengan anak didik.

6. Tegas, sanggup menguasai kelas dan dapat membangkitkan rasa hormat pada anak didik.

7. Tidak ada yang lebih disenangi, tak pilih kasih, dan tak ada anak emas atau anak tiri.

8. Tidak suka mengomel, mencela, dan sarkastis.

9. Anak didik benar-benar merasakan bahwa ia mendapatkan sesuatu dari guru.

10. Mempunyai pribadi yang dapat diambil contoh dari pihak anak didik dan masyarakat pilihannya.

Tidak semua anak didik menaruh rasa senang terhadap gurunya. Setiap anak didik mempunyai pandangan tersendiri terhadap guru yang akan mengajar dan

mendidiknya. Ada beberapa sifat-sifat guru yang tidak disukai oleh anak didik, diantaranya sebagai berikut.

1. Guru yang sangat sering marah-marah, tak pernah tersenyum, suka menghina, sarkastis dan lekas mengamuk.

2. Guru yang tidak suka membantu dalam pekerjaan sekolah, tidak menerangkan pelajaran dan tugas-tugas dengan jelas.

3. Guru yang tidak adil, mempunyai anak-anak kesayangan, membenci anak-anak tertentu.

4. Guru yang tinggi hati, menganggap dirinya lebih dari orang lain, ingin berkuasa dan menunjukkan kelebihannya, tidak mengenal anak didik di luar sekolah.

5. Guru yang berhati busuk tak karuan, tak toleran, bertabiat kasar, terlampau keras dan kaku, menyusahkan hidup anak di dalam kelas. 6. Guru yang tidak adil dalam memberi angka dalam ulangan dan ujian.


(33)

19 7. Guru yang mengacuhkan perasaan anak didik, membentak-bentak anak didik di depan anak-anak lain, anak-anak takut dan tak senang. 8. Guru yang tidak menaruh minat terhadap anak-anak dan tidak memahami mereka.

9. Guru yang memberi tugas dan pekerjaan rumah yang bukan-bukan. 10.Guru yang tak dapat menjaga ketertiban di kelas, tak dapat

mengendalikan kelas, tidak menimbulkan respek dari anak didik (Djamarah, 2008: 106-107).

Berdasarkan uraian di atas, guru diharapkan dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar efektif dan dapat mengembangkan kemampuan belajar, terutama dalam mata pelajaran akuntansi keuangan. Interaksi antara guru dan siswa yang dijalin dengan akrab sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar, hal ini dimaksudkan agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Apabila hal tersebut dapat berjalan dengan baik, maka akan terbentuk sikap positif untuk menyenangi guru. Namun apabila hal tersebut tidak berjalan dengan baik, maka akan terbentuk sikap negatif untuk tidak menyenangi guru.

Sikap siswa terhadap guru akan mempengaruhi proses belajar mengajar, karena itu sikap siswa terhadap guru akan memberikan dampak terhadap baik atau buruknya hasil pendidikan sebagaimana dikemukakan Nurkancana dalam Restu Ilmiah (2010: 16) bahwa sikap yang positif terhadap guru-guru, sekolah, teman-teman dan sebagainya akan merupakan dorongan yang besar bagi anak-anak untuk mengadakan hubungan yang baik dan berprestasi.


(34)

20 Tingkah laku positif siswa terhadap guru dapat digambarkan oleh E.T Russefendi dalam Restu Ilmiah (2010: 16), sebagai berikut.

Seorang anak yang mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh, menyelesaikan tugas dengan baik, berpartisipasi aktif dalam diskusi, mengerjakan tugas-tugas rumah dan selesai pada waktunya, dan merespon secara baik terhadap rangsangan yang datang dari pelajaran yang diberikan oleh guru, itulah tingkah laku seorang anak yang bersikap positif terhadap guru.

Bila dalam interaksi siswa dan guru, siswa mempunyai perilaku seperti di atas, berarti siswa memiliki sikap positif terhadap guru. Namun, apabila siswa berperilaku sebaliknya, berarti guru tidak berhasil dalam menciptakan interaksi edukatif terhadap anak didiknya. Hal itu dikarenakan karena guru kurang

berkompeten dan memiliki kepribadian yang tidak disenangi oleh anak didiknya. Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas, selanjutnya peneliti menyimpulkan pengertian sikap terhadap guru yaitu suatu kecenderungan perasaan dalam diri siswa untuk menyenangi dan tidak menyenangi guru yang mengajar di kelas. Dalam penelitian ini yang menjadi objek sikap adalah sikap siswa terhadap guru mata pelajaran akuntansi keuangan kelas X akuntansi. 2. Disiplin Belajar

Disiplin merupakan suatu sikap yang menunjukkan kesediaan untuk menepati atau mematuhi dan mendukung ketentuan, tata tertib peraturan, nilai serta kaidah-kaidah yang berlaku. Menurut Prijodarminto dalam Nawawi (2003: 331), disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, dan


(35)

21 ketertiban. Perilaku disiplin ini tidak akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan perlu kesadaran diri, latihan, kebiasaan, dan juga adanya hukuman.

Disiplin mempunyai dua pengertian. Arti yang pertama, melibatkan belajar atau mencetak perilaku dengan menerapkan imbalan atau hukuman. Arti kedua lebih sempit lagi, yaitu disiplin ini hanya bertalian dengan tindakan hukuman terhadap pelaku kesalahan (Beach dalam Sutrisno, 2012: 87). Selain itu, Singodimejo dalam Sutrisno (2012: 86) mengemukakan bahwa disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya.

Sinungan (2003: 146) merumuskan beberapa hal yang berkaitan dengan disiplin, diantaranya sebagai berikut.

1. Kata disiplin (terminologis) berasal dari kata latin: disciplina yang berarti pengajaran, latihan, dan sebagainya (berawal dari kata discipulus yaitu seseorang yang belajar). Jadi secara etimologis ada hubungan pengertian antara discipline dengan disciple (Inggris) yang berarti murid, pengikut yang setia, ajaran atau aliran 2. Latihan yang mengembangkan pengendalian diri, watak, atau

ketertiban dan efisiensi.

3. Kepatuhan atau ketaatan (obedience) terhadap ketentuan dan peraturan pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat.

4. Penghukuman (punishment) yang dilakukan melalui koreksi dan latihan untuk mencapai perilaku yang dikendalikan.

Disiplin belajar merupakan ketaatan dan kepatuhan siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar yang sesuai dengan aturannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Disiplin mendorong siswa belajar secara kongkrit dalam praktik hidup di sekolah maupun di rumah. Perilaku disiplin bagi siswa adalah salah satu


(36)

22 kunci sukses untuk dapat meraih prestasi yang maksimal. Bagi siswa disiplin belajar tidak akan tercipta apabila siswa tidak mempunyai kesadaran diri. Siswa akan disiplin dalam belajar apabila siswa sadar akan pentingnya belajar dalam kehidupannya. Menurut pendapat Slameto (2003: 27), perilaku disiplin belajar siswa dapat dibedakan menjadi lima macam, antara lain sebagai berikut.

1. Disiplin siswa dalam masuk sekolah. 2. Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas.

3. Disipilin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah. 4. Disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah. 5. Disiplin belajar di rumah.

Melaksanakan pedoman yang baik dalam usaha belajar yaitu dengan cara berdisiplin barulah seorang siswa mempunyai kecakapan mengenai cara belajar yang baik. Sifat bermalas-malasan, keinginan mencari gampangnya saja, enggan bersusah payah, tidak memusatkan perhatian, dan kebiasaan melamun, gangguan itu hanya bisa diatasi kalau seseorang siswa mempunyai disiplin (Slameto, 2003: 29). Dengan demikian, semakin tinggi disiplin belajar siswa diduga semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh, sebaliknya semakin rendah disiplin belajar siswa diduga semakin rendah pula hasil belajar yang diperolehnya.

Tu’u dalam Agus Mulyono (2011: 16) menyebutkan bahwa unsur-unsur disiplin sebagai berikut.

a. Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku. b. Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan, dan dorongan dari luar dirinya.

c. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang sudah diajarkan. d. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku,


(37)

23 dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku.

e. Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku. Berdasarkan unsur di atas, bisa dikatakan bahwa disiplin tidak lahir begitu saja, melainkan disiplin dibangun oleh berbagai unsur atau komponen pendukung. Ahmadi dalam Agus Mulyono (2011: 18) menyatakan bahwa tingkah laku atau perbuatan manusia tidak terjadi secara sporadic (timbul dan hilang disaat-saat tertentu, tetapi selalu ada kelangsungan (kontinuitas) antara satu perbuatan dengan perbuatan berikutnya.

Disiplin dalam belajar sangat diperlukan untuk mencapai hasil belajar yang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kegagalan siswa dalam memperoleh hasil belajar yang baik adalah kurangnya disiplin belajar siswa. Seperti yang

dikemukakan oleh Ahmadi dalam Agus Mulyono (2011: 20) bahwa penyebab kegagalan belajar tidak lain karena belajar tidak teratur, tidak disiplin dan kurang bersemangat, tidak tahu cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar dan istirahat yang tidak cukup sehingga kurang tidur.

Bila siswa dapat mendisiplinkan diri, maka akan tercipta keteraturan dalam hidup untuk menghasilkan waktu yang berkualitas dalam belajar. Adapun fungsi disiplin menurut Tu’u dalam Agus Mulyono (2011: 22) sebagai berikut.

a. Menata hidup bersama

Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang lainnya menjadi baik dan lancar.


(38)

24 b. Membangun kepribadian

Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tentram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik. c. Melatih kepribadian

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dari berdisiplin tidak terbentuk serta merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang.

d. Pemaksaan

Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan motif kesadaran diri ini, lebih baik dan kuat. Dengan melakukan

kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat

bagi kebaikan dan kemajuan diri. Disiplin dapat pula terjadi karena

adanya pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu.

e. Hukuman

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal yang positif yang harus dilakukan siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi atau hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman atau sanksi, dorongan diri terhadap ketaatan dan kepatuhan dapat menjadi lemah. Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah. f. Menciptakan lingkungan kondusif

Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal ini dicapai dengan merancang

peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru dan bagi siswa, serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian

diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan demikian, sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram, tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan.

Banyak manfaat yang akan diperoleh bila disiplin dapat dibudayakan pada diri siswa. Dalam hal ini guru harus ikut serta menumbuhkan disiplin pada diri peserta didik terutama disiplin dalam belajar.


(39)

25 3. Hasil Belajar Akuntansi

Belajar memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa. Dengan belajar, diharapkan akan adanya perubahan-perubahan yang mengarah ke tujuan yang lebih baik. Menurut slameto (2003: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Lalu Djamarah (2008: 13) menjelaskan bahwa suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila adanya

peningkatan/perubahan dari hasil pembelajaran, dengan begitu pula apabila siswa dalam proses pembelajaran baik dan belajar dengan sungguh maka hasil yang akan didapatpun akan baik.

Darsono (2001: 4) mengemukakan bahwa belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan perubahan dalam pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Hasil evaluasi tersebut didokumentasikan dalam buku nilai guru dan wali kelas serta arsip bagian administrasi kurikulum sekolah. Selain itu, hasil evaluasi juga disampaikan pada waktu pembagian raport akhir semester, kenaikan, ataupun kelulusan.

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes pada saat berakhirnya kegiatan pembelajaran yang biasanya dinyatakan dalam bentuk penskoran pada mata pelajaran tertentu. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yamg direncanakan


(40)

26 sebelumnya yang dikelompokkan dalam tiga kategori, yakni domain kognitif, afektif, dan psikomotor.

1. Domain Kognitif a. Pengetahuan b. Pemahaman c. Aplikasi d. Analisa e. Sintesa f. Evaluasi

2. Domain Kemampuan sikap

a. Menerima atau memperhatikan b. Merespon

c. Penghargaan d. Mengorganisasikan

e. Mempribadi atau mewatak 3. Ranah Kognitif

a. Menirukan b. Manipulasi c. Keseksamaan d. Artikulasi

e. Naturalisasi (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008: 15).

Syaodih (2007: 98) menjelaskan bahwa hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata pelajaran tersebut di sekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf seperti angka 0-10 pada pendidikan dasar dan menengah huruf A,B,C,D pada pendidikan tinggi.

Menurut Slameto (2003: 54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut.

1. Faktor-faktor internal

a. jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

b. psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan)

c. kelelahan

2. Faktor-faktor eksternal


(41)

27 suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang kebudayaan)

b. sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)

c. masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik 2001: 30). Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil belajar. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajari tujuan yang ditetapkan (Suryosubroto, 2009: 53).

Tujuan dari proses belajar mengajar adalah untuk memperoleh hasil belajar yang memuaskan, yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Abdurrahman dalam Mudjiono (2000: 30) yang mengatakan bahwa seorang anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran/tujuan instruksional.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar akuntansi keuangan adalah tolak ukur keberhasilan siswa terhadap mata pelajaran akuntansi keuangan yang dapat dilihat dari penguasaan materi dan keterampilan yang dapat diukur dan diamati.


(42)

28 B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Mengambil pokok permasalahan yang hampir sama dengan penelitian terdahulu berguna untuk kesempurnaan dalam kelengkapan penelitian ini. Oleh karena itu pada bagian ini dilengkapi beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini, antara lain sebagai berikut.

Tabel 2. Penelitian yang relevan

Nama Judul Hasil Penelitian

1.Agus Mulyanto (2011) 2. Ferdesi Hanavia (2004) 3. Restu Ilmiah (2010) Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap Di SMA N 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2009/2010 Pengaruh Sikap Terhadap Guru, Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siklus Skuntansi Pada Siswa kelas I Semester Genap SMK Muhamadiyah 1 Terbanggi Besar

Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2002/2003 Hubungan Antara

Motivasi Berprestasi Dan Sikap Siswa Terhadap Guru Ekonomi Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas Xi Man 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2008/2009

Ada pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Kalirejo tahun pelajaran 2009/2010 yang dibuktikan dari hasil perhitungan uji F yang menunjukkan F hitung > F tabel atau

38, 457 > 3,957

Ada pengaruh yang positif dan signifikan sikap terhadap guru, motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siklus akuntansi pada siswa kelas I semester genap SMK

Muhamadiyah 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2002/2003. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan F hitung = 29,672 > Ftabel = 2,74 pada taraf signifikansi = 0

Ada hubungan antara motivasi berprestasi dan sikap siswa terhadap guru ekonomi dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI MAN 1 Bandar Lampung tahun ajaran 2008/2009, yaitu uji F


(43)

29 Tabel 2. Lanjutan

Nama Judul Hasil Penelitian

Menunjukkan bahwa F hitung> F tabel yaitu 14,427 > 3,097 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,241 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 24,10% sisanya 75,90%

C. Kerangka Pikir

Hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran selama berada di sekolah. Berdasarkan hasil tersebut kita dapat mengetahui apakah selama proses belajar mengajar berlangsung peserta didik memahami apa yang telah disampaikan oleh guru dan sesuai dengan tujuan kurikulum yang ada di sekolah. Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah sikap dan

disiplin belajar.

Sikap siswa terhadap guru sangat berpengaruh terhadap jalannya proses belajar mengajar. Jika siswa memiliki sikap positif terhadap guru maka siswa tersebut akan senang hati mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh guru dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti pelajaran dengan aktif dan baik agar mencapai hasil belajar yang baik, begitu sebaliknya jika siswa memiliki sikap negatif atau tidak senang terhadap guru, kemauan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar sangat rendah sehingga hasil belajar yang didapat tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.


(44)

30 Selain sikap terhadap guru, disiplin belajar juga diduga merupakan faktor

keberhasilan dalam belajar. Disiplin belajar merupakan ketaatan dan kepatuhan siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar yang sesuai dengan aturannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan adanya disiplin dalam belajar, siswa memiliki keteraturan dalam perencanaan yang jelas tentang apa yang akan dilakukan dan hasil apa yang akan dicapai dalam tujuan belajar. Berdasarkan uraian tersebut, diduga bahwa variabel terikat hasil belajar akuntansi keuangan (Y) dipengaruhi oleh berbagai variabel bebas, diantaranya sikap terhadap guru (X1), dan disiplin belajar siswa (X2). Kerangka pikir yang dapat digambarkan

sebagai berikut.

Gambar 1. Paradigma teoritis pengaruh X1, X2 terhadap Y

Sikap terhadap guru (X1)

Disiplin belajar (X2)

Hasil Belajar Akuntansi Keuangan


(45)

31 D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Ada pengaruh sikap terhadap guru terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013.

2. Ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013.

3. Ada pengaruh sikap terhadap guru dan disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013.


(46)

32

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini akan membahas metodologi penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data, uji keberartian dan kelinieran regresi, serta pengujian hipotesis.

A. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2003: 56). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu populasi.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan data yang ada di tempat penelitian sehingga menggunakan pendekatan Ex Post Facto dan Survey. Ex Post Facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kegiatan tersebut (Sugiyono, 2011: 7). Sedangkan pendekatan survey yaitu pendekatan yang digunakan untuk


(47)

33

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiyono, 2011: 12).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiono (2011: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek dan objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian dan penjelasan tentang populasi tersebut, maka yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak dua kelas dengan jumlah keseluruhan adalah 82 siswa.

Tabel 3. Jumlah siswa kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1 X Akuntansi 1 7 36 43

2 X Akuntansi 2 8 31 39

Total 15 67 82


(48)

34

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Cochran yang didasarkan pada jenis kelamin, yaitu :

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal N = Ukuran populasi

T = Tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96) d = Taraf kekeliruan (digunakan 0,05)

p = Proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q = 1 – p

1 = Bilangan konstan (Sudarmanto, 2011).

Berdasarkan rumus di atas, besarnya sampel dalam penelitian ini adalah. p = = 0,1829; (Proporsi untuk siswa laki-laki)

q = 1 –0,1829 = 0,8171; (Proporsi untuk siswa perempuan) x 0,1829 x 0,8171 = 0,5741

= = 0,0025

Jadi, besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 61 siswa. Dengan menggunakan rumus Cochran ini maka dalam menentukan besarnya sampel mempertimbangkan atau memasukkan karakter yang terdapat pada populasi sehingga diharapkan


(49)

35

penentuan besarnya sampel tersebut akan dapat mencerminkan kondisi populasi yang sebenarnya.

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

probability sampling dengan menggunakan simple random sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2010: 120).

Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Nazir, 2003: 82), hal ini dilakukan dengan cara :

Jumlah sampel tiap kelas = X jumlah tiap kelas

Tabel 4. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2010 : 60), variabel penelitian adalah segala sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan memudahkan untuk ditarik

No Kelas Perhitungan Jumlah Siswa (Sampel)

1 X Akuntansi 1 32

2 X Akuntansi 2 29


(50)

36

kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu varibel terikat.

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas sering disebut variabel stimulus, predictor, antencedent.Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2010: 61).Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap terhadap guru (X1) dan disiplin belajar (X2).

2. Variabel Terikat (Dependent Varibel)

Variabel terikat atau tidak bebas disebut juga sebagai variabel output, ataupun kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar akuntansi keuangan (Y).

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan konstrak dengan cara melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan diukur. Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat.


(51)

37

1. Sikap Terhadap Guru

Objek penelitian ini adalah sikap siswa terhadap guru mata pelajaran akuntansi keuangan kelas X Akuntansi. Elemen yang dapat diamati dan diukur dalam variabel ini sebagai berikut.

1. Perasaan siswa terhadap guru saat mengajar 2. Reaksi siswa terhadap tindakan guru akuntansi

3. Kesediaan siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru akuntansi 4. Kesediaan siswa melakukan nasehat guru akuntansi

2. Disiplin Belajar

Elemen yang dapat diamati dan diukur dalam variabel ini sebagai berikut. 1. Kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah

2. Kepatuhan siswa terhadap jadwal belajar di sekolah 3. Ketaatan siswa terhadap perencanaan belajar

4. Kepatuhan dalam mengerjakan tugas 3. Hasil Belajar Akuntansi

Elemen yang dapat diamati dan diukur dalam variabel ini adalah besarnya angka atau nilai mata pelajaran akuntansi keuangan yang diperoleh siswa pada saat MID semester genap.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, maka untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan tabel yang menggambarkan definisi operasional variabel yang

berisikan tentang variabel, indikator dan sub indikator yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.


(52)

38

Tabel 5. Indikator dan Sub Indikator Variabel

No Variabel Indikator Sub Indikator Skala

1. 2. Sikap Terhadap Guru Disiplin Belajar

1. Perasaan siswa terhadap guru saat mengajar

2. Reaksi siswa terhadap tindakan guru akuntansi 3.Kesediaan siswa

mengerjakan tugas yang

diberikan guru akuntansi

4. Kesediaan siswa melakukan nasehat guru akuntansi 1.Kepatuhan siswa

terhadap tata tertib sekolah

2.Kepatuhan siswa terhadap jadwal belajar di Sekolah

3.Ketaatan siswa terhadap

perencanaan belajar

- Masuk dan pulang sekolah tepat waktu

- Usaha untuk mematuhi tata tertib yang berlaku di sekolah

- Usaha yang dilakukan untuk

mematuhi tata tertib belajar di sekolah

- Usaha yang dilakukan dalam merencanakan target yang dicapai dalam belajar

- Usaha yang dilakukan dalam membagi Interval dengan pendekatan Rating Scale Interval dengan pendekatan Rating Scale


(53)

39

Tabel 5. Lanjutan

No Variabel Indikator Sub Indikator Skala

4. Kepatuhan dalam mengerjakan tugas waktu kegiatan belajar di rumah

- Usaha yang dilakukan dalam mengerjakan tugas-tugas 3. Hasil belajar Nilai MID Semester

Genap akuntansi keuangan siswa kelas X Akuntansi Muhammadiyah 1 Metro Tingkat besarnya nilai semester genap yang diperoleh dari hasil MID Semester mata pelajaran akuntansi keuangan

Interval

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menjawab masalah dalam penelitian, jelas membutuhkan data. Data tersebut diperoleh melalui kegiatan pengumpulan data. Untuk memperoleh data yang diperlukan, ada beberapa instrument yang digunakan. Beberapa instrument tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses tersusun dari berbagai proses biologis maupun psikologis. Teknik ini digunakan apabila penelitian berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2010: 310).


(54)

40

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2010: 329).

3. Angket

Angket adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden (Zuriah, 2007: 182). Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mendapatkan data tentang sikap siswa terhadap guru dan disiplin belajar siswa.

4. Wawancara (Interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2010: 317).

5. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data atau

informasi yang bersifat teoritis, prinsip dan konsep yang didapatkan dengan cara membaca, mengutip dan mencatat dari berbagai buku dan literatur lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.


(55)

41

F. Uji Persyaratan Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang lengkap, instrument harus memenuhi persyaratan yang baik. Instrumen yang baik dalam suatu penelitian harus memenuhi dua syarat, yaitu valid dan reliabel.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan ketepatan suatu instrument. Untuk mengukur tingkat validitas dalam penelitian ini

digunakan rumus Korelasi Product Moment yang menyatakan hubungan skor masing-masing item pertanyaan dengan skor total dan beberapa sumbangan skor masing-masing item pertanyaan dengan skor total.

Adapun rumus Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut. rxy = 2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( ) )( ( ) ( Y Y N X X N Y X XY N Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

N = jumlah responden/sampel = Skor rata-rata dari X dan Y

= jumlah skor item X = jumlah skor total (item) Y

Kriteria pengujian, apabila r hitung r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka item soal tersebut adalah valid dan sebaliknya jika r hitung r tabel maka item soal tersebut tidak valid (Arikunto, 2009: 72). Berikut disajikan tabel hasil uji validitas pada 20 responden dengan 17 item pernyataan.


(56)

42

Tabel 6. Hasil Analisis Uji Validitas Untuk Variabel Sikap Terhadap Guru (X1)

Item Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

1 -0,1824 0,444 Tidak Valid

2 0,526 0,444 Valid

3 0,542 0,444 Valid

4 0,637 0,444 Valid

5 0,094 0,444 Tidak Valid

6 0,506 0,444 Valid

7 0,518 0,444 Valid

8 0,545 0,444 Valid

9 0,494 0,444 Valid

10 0,563 0,444 Valid

11 0,555 0,444 Valid

12 0,508 0,444 Valid

13 0,556 0,444 Valid

14 0,615 0,444 Valid

15 0,558 0,444 Valid

16 0,579 0,444 Valid

17 0,211 0,444 Tidak Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan Tabel 6, menunjukkan bahwa dari 17 item soal yang diujikan terdapat tiga buah soal yang tidak valid, ini diketahui dari nilai rhitung dari butir

soal nomor 1, 5 dan 17 yaitu -0,1824, 0,094 dan 0,211 lebih kecil dari rtabel yaitu

0,444. Untuk soal-soal yang tidak valid tersebut selanjutnya akan di buang atau di drop. Berikut disajikan tabel hasil uji validitas Disiplin Belajar (X2) pada 20

responden dengan 16 item pernyataan.

Tabel 7. Hasil Analisis Uji Validitas Untuk Variabel Disiplin Belajar (X2)

Item Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

1 0,541 0,444 Valid

2 0,594 0,444 Valid

4 0,677 0,444 Valid

5 0,232 0,444 Tidak Valid

6 0,646 0,444 Valid

7 0,554 0,444 Valid

8 0,508 0,444 Valid


(57)

43

Tabel 7. Lanjutan 10 11 12

0,64 0,127 0,701

0,444 0,444 0,444

Valid Tidak Valid

Valid

13 0,533 0,444 Valid

14 0,669 0,444 Valid

15 0,524 0,444 Valid

16 0,663 0,444 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan bahwa dari 16 item soal yang diujikan terdapat dua buah soal yang tidak valid, ini diketahui dari nilai rhitung dari butir

soal nomor 5 dan 11 yaitu 0,232 dan 0,127 lebih kecil dari rtabel yaitu 0,444.

Untuk soal-soal yang tidak valid tersebut selanjutnya akan di buang atau di drop. 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketelitian dan ketepatan teknik pengukuran. Reliabilitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan rumus alpha. Karena data yang akan diukur berupa data kontinum atau data berskala sehingga menghendaki gradualisasi penilaian, jadi rumus yang tepat digunakan adalah rumus alpha, dengan bentuk rumus sebagai berikut.


(58)

44

Dengan kriteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka

alat ukur tersebut reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur

tersebut tidak reliabel (Arikunto, 2009: 109). Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dapat dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut.

a. Antara 0,800-1,000 : sangat tinggi b. Antara 0,600-0,800 : tinggi

c. Antara 0,400-0,600 : sedang d. Antara 0,200-0,400 : rendah

e. Antara 0,000-0,200 : sangat rendah (Arikunto, 2009: 75).

Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. Uji ini dilakukan pada angket yang disebar kepada 20 responden dengan 14 item pernyataan. Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 8. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Untuk Variabel X1

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan Tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel X1 = 0,824, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat

pengukur data tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X1 dapat digunakan untuk

mengumpulkan data yang diperlukan.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(59)

45

Uji reliabilitas yang kedua adalah uji reliabilitas untuk variabel disiplin belajar (X2). Setelah melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 16 maka

diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Untuk Variabel X2

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan Tabel 9 di atas, menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel X2= 0,871, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat

pengukur data tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X2 dapat digunakan untuk

mengumpulkan data yang diperlukan G. Uji Persyaratan Analisis Data

Uji persyaratan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain uji normalitas sampel dan homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan data berdistribusi normal atau tidak, sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh memiliki varians yang sama atau sebaliknya. 1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas pada

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(60)

46

penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Alat uji ini biasa disebut dengan uji K-S.

Kriteria pengujian sebagai berikut.

Menggunakan nilai Asymp. Sig. (2-tailed). Apabila menggunakan ukuran ini maka harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditetapkan sebelumnya.

Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), maka kriteria pengujian yaitu. 1. Tolak Ho apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti sampel tidak

normal.

2. Terima Ho apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 berarti distribusi sampel

adalah normal (Sudarmanto, 2005: 105-108). 2. Uji Homogenitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel yang diperoleh berasal dari populasi yang bervarians homogen atau tidak. Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi diperlukan hipotesis sebagai berikut.

Ho : Data populasi bervarians homogen

Ha : Data populasi tidak bervarians homogen

Kriteria pengujian sebagai berikut.

Menggunakan nilai significancy. Apabila menggunakan ukuran ini harus dibandingkan dengan tingkat Alpha yang ditentukan sebelumnya. Ketetapan α sebesar 0.05 (5 %), maka kriterianya sebagai berikut.


(61)

47

1. Terima Ho apabila nilai significancy > 0,05

2. Tolak Ho apabila nilai significancy < 0,05 (Sudarmanto, 2005: 123).

H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda

Uji persyaratan regresi linear ganda dalam penelitian ini meliputi uji linearitas garis regresi, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Penjabaran dari beberapa uji tersebut akan dijelaskan dibawah ini.

1. Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi

Uji keberartian dan kelinieran dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi bentuknya linier atau tidak serta koefisien arahnya berarti atau tidak. Untuk regresi linier yang didapat dari data X dan Y, apakah sudah mempunyai pola regresi yang berbentuk linier atau tidak serta koefesien arahnya berarti atau tidak dilakukan linieritas regresi. Pengujian terhadap regresi ini menggunakan Analisis Varians (Anava). Uji kelinieran regresi linier multipel dengan menggunakan statistik F dengan rumus :

F = G S

TC S

2 2

Keterangan:

S2TC = Varian Tuna Cocok S2G = Varian Galat Kriteria pengujian :

1. Menggunakan koefisien signifikansi (Sig). dengan cara membandingkan nilai Sig. dari Deviation from linearity pada tabel Anava dengan α = 0,05 dengan

kriteria ” Apabila nilai Sig. pada Deviation from linearity > α maka H0 diterima. Sebaliknya H0 tidak diterima.


(62)

48

2. Menggunakan harga koefisien F pada baris Deviation from linearity atau F Tuna Cocok (TC) pada tabel Anava dibandingkan dengan Ftabel. Kriteria

pengujiannya adalah H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel dengan dk pembilang

= 1 dan dk penyebut = k – 2. Sebaliknya H0 ditolak (Sudjana: 2005).

Untuk mencari F hitung digunakan tabel Anava (Analisis Varians) sebagai berikut.

Tabel 10. Daftar Analisis Varians (Anava)

Keterangan :

JK (a) =

n Y 2

JK (b/a) =

n Y X XY

b

JK (G) =

1 2 2 n Y Y

JK (T) = JK (a) – JK (b/a)

JK (T) = 2

JK (TC) = JK (S) – JK (G) S2reg = Varians Regresi

S2sis = Varians Sisa

n = Banyaknya Responden (Sudjana, 2005: 332).

Sumber DK JK KT F keterangan

Total 1 N 2

Y Koefisien(a) Regresi(b/a) Residu 1 1 n-2 JK (a) JK(b/a) JK (S) JK (a)

S2reg = JK (a/b) S2sis =

2 ) ( n s JK sis S reg S 2 2 Untuk menguji keberartian hipotesis Tuna cocok Galat/Error k-2 n-k JK (TC) JK (G)

S2TC =

2 ) ( K TC JK

S2G = k n

E

JK( ) S E

TC S 2 2 Untuk menguji kelinearan regresi


(63)

49

Kriteria uji keberartian dan kelinieran regresi:

a. Jika Fhitung ≥ Ftabel (1- )(1,n-2) maka koefisien arah regresi berarti, sebaliknya

apabila Fhitung ≤ Ftabel (1- )(1,n-2) maka koefisien arah regresi tidak berarti b. Jika Fhitung ≥ Ftabel (1- )(k-2,n-k-1) maka regresi berpola linier, sebaliknya apabila

Fhitung ≤ Ftabel (1- )(k-2,n-k-1) maka regresi tidak berpola linier (Sudjana, 2005:

332).

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Sudarmanto (2005: 136-138), uji asumsi tentang multikolinieritas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) yang satu dengan variabel bebas

(independen) lainnya. Ada atau tidaknya korelasi antarvariabel independen dapat diketahui dengan memanfaatkan statistik korelasi product moment dari Pearson.

r

xy

=

rumusan hipotesis yaitu:

H0 : tidak terdapat hubungan antar variabel independen.

H1 : terdapat hubungan antar variabel independen.

Kriteria hipotesis yaitu:

Apabila rhitung < rtabel dengan dk = n dan alpha 0,05 = maka H0 ditolak


(1)

106

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian kelima ini merupakan bab penutup yang akan membahas mengenai kesimpulan dan saran. Bagian ini menyimpulkan keseluruhan inti dari hasil penelitian secara singkat namun terperinci dan jelas serta saran kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini. Pembahasannya secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan mengenai sikap terhadap guru dan disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh positif dan signifikan sikap terhadap guru terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika sikap siswa terhadap guru positif yaitu siswa senang terhadap guru (dalam hal ini sikap siswa terhadap guru mata pelajaran akuntansi keuangan kelas X Akuntansi), maka akan timbul motivasi dalam diri siswa untuk belajar lebih baik lagi sehingga akan berujung pada hasil belajar siswa yang baik. Sebaliknya, jika sikap terhadap guru negatif maka hasil belajar siswa akan rendah.


(2)

107 2. Ada pengaruh posistif dan signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar

akuntansi keuangan siswa kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika disiplin belajar siswa baik maka hasil belajar yang diperoleh siswapun akan baik juga. Sebaliknya, jika disiplin belajar siswa buruk maka hasil belajar siswa akan rendah.

3. Ada pengaruh positif dan signifikan sikap terhadap guru dan disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika sikap terhadap guru dan disiplin belajar siswa baik maka hasil belajar akuntansi keuangan siswa akan baik. Sebaliknya, jika sikap terhadap guru dan disiplin belajar siswa buruk maka hasil belajar akuntansi keuangan siswa akan rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang sikap terhadap guru dan disiplin belajar terhadap hasil belajar akuntansi keuangan pada siswa kelas X Akuntansi SMK Muhamadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.

1. Sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Guru mempunyai peranan penting dalam pencapaian hasil belajar siswa. Sikap senang yang dimiliki siswa terhadap guru merupakan motivasi bagi siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki sikap yang baik yang dapat membuat anak didik menyukai dirinya dalam proses belajar mengajar. Dari penguasaan guru terhadap materi, pengelolaan kelas sampai perilaku dalam sehari-hari.


(3)

108 Karena dengan adanya sikap senang siswa terhadap guru (dalam hal ini guru akuntansi keuangan kelas X Akuntansi) maka akan timbul motivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar memperoleh hasil belajar yang baik.

2. Disiplin belajar sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil belajar yang baik. Oleh karena itu, hendaknya siswa lebih meningkatkan kedisiplinan dalam belajar di sekolah maupun di rumah. Jika siswa mempunyai disiplin belajar yang baik maka hasil belajar yang baik dapat tercapai begitu juga sebaliknya.

3. Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh sikap terhadap guru dan disiplin belajar saja, akan tetapi hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti motivasi belajar, keadaan ekonomi keluarga, minat belajar, aktivitas belajar, cara belajar, lingkungan belajar atau yang lainnya. Penting bagi pihak terkait seperti sekolah dan orang tua untuk

memperhatikan hal-hal tersebut dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, peneliti mengaharapkan kepada peneliti lain untuk dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan hasil belajar selain sikap terhadap guru dan disiplin belajar.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Dalyono, M. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hadari, Nawawi. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Orgnisasi.Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press.

Hanavia, Ferdesi. 2004. Pengaruh Sikap Terhadap Guru, Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siklus Akuntansi Pada Siswa Kelas I Semester Genap SMK Muhamadiyah I Terbanggi Besar Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2002/2003. Skripsi FKIP Universitas Lampung.

Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ilmiah, Restu. 2010. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dan Sikap Siswa

Terhadap Guru Ekonomi Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI Man 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi FKIP

Universitas Lampung.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Mulyono, Agus. 2011. Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap Di SMA N 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi FKIP Universitas Lampung.


(5)

Nazir, Moh, Ph.D.2003. Metode Penelitian.Ghalia Indonesia: Jakarta.Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman, Teddy. 2011. Aplikasi Statistik Penelitian dengan SPSS. Pendidikan Ekonomi: Universitas Lampung.

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2011. Penentuan Besarnya Sampel Penelitian Menggunakan Rumus Cochran. (Online).

(http://blog.unila.ac.id/radengunawans. Diakses tanggal 26 Oktober 2012). Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekataan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Sutrisno, Edy. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Grasindo.

Universitas Lampung. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.


(6)

Walgito, Bimo.2007. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar).Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Zuriah, Nur. 2007. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMK YP 96 BUKIT KEMUNING LAMPUNG UTARATAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 74

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 19 91

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP SISWA PADA GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 77

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGARUH NILAI PENGANTAR AKUNTANSI DAN MOTIVASI SISWA BELAJAR KOMPUTER AKUNTANSI TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER AKUNTANSI SISWA KELAS XI KEUANGAN PADA SMKN 1 LIWA LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 66

ENGARUH KEMAMPUAN MEMAHAMI SOAL AKUNTANSI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SUB POKOK BAHASAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 98

PENGARUH KEMAMPUAN MEMAHAMI SOAL AKUNTANSI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SUB POKOK BAHASAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 70

PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 75

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SEMESTER GANJIL SMK MUTIARA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 68

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SEMESTER GANJIL SMK MUTIARA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 17 69