INOVASI BAHAN AJAR KIMIA POKOK BAHASAN STOIKIOMETRI BERDASARKAN KURIKULUM 2013.

(1)

INOVASI BAHAN AJAR KIMIA POKOK BAHASAN

STOIKIOMETRI BERDASARKAN

KURIKULUM 2013

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

SRI GUSTINAWATY SINAGA

NIM : 8136142020

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Sri Gustinawaty Sinaga: INOVASI BAHAN AJAR KIMIA POKOK BAHASAN STOIKIOMETRI BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Tesis. Medan : Program Studi

Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memperoleh susunan urutan materi/sub materi yang disusun penulis pada bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri kelas X SMA/MA semester II telah sesuai dengan Kurikulum 2013. (2) Untuk mengetahui apakah bahan ajar inovatif yang telah dikembangkan untuk SMA/MA Kelas XI semester II pada pokok bahasan stoikiometri telah layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013.(3)Untuk mengetahui apakah hasil implementasi bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013 memberikan hasil belajar yang lebih baik kepada siswa SMA/MA Kelas X semester II dibandingkan dengan siswa tanpa implementasi bahan ajar kimia yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan data kualitatif yang dijelaskan melalui angket dengan lembar kelayakan buku yang berisi indikator-indikator penilaian yang berasal dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan data kuantitatif untuk mengetahui hasil efektifitas implementasi Bahan Ajar inovatif pada pokok bahasan Stoikiometri terhadap hasil belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester I SMA Negeri 5 Tanjung Balai. Adapun perlakuan sampel sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen I dan kelas Eksperimen II. Pengumpulan data dilakukan dengan tes objektif untuk hasil belajar siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Data dianalisis menggunakan SPSS 17.0 dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penilaian berupa rerata tentang validasi untuk menentukan layak atau tidaknya bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri berdasarkan kurikulum 2013. Hasil yang diperoleh: (1) Telah diperoleh susunan urutan materi/sub materi yang disusun penulis pada bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri SMA/MA kelas X semester II telah layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013 (2) Bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang dikembangkan untuk SMA/MA kelas X semester II telah layak dan sesuai dengan kurikulum 2013 berdasarkan hasil standarisasi kelayakan isi sebesar 3.53, standarisasi kelayakan bahasa sebesar 3,68, standarisasi kelayakan penyajian sebesar 3,59, standarisasi kegrafikaan sebesar 3,54 (3) Terdapat perbedaan yang dignifikan hasil belajar siswa dengan implementasi bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013 memberikan hasil belajar yang lebih baik kepada siswa SMA/MA Kelas X semester II dibandingkan dengan siswa tanpa implementasi bahan ajar kimia yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013. (Sig.1-tailed< α (0,0065 < 0,05)).


(6)

ii

ABSTRACT

Sri Gustinawaty Sinaga : INNOVATION OF CHEMISTRY TEACHING MATERIALS ON STOICHIOMETRY BASED CURRICULUM 2013. Medan : Chemistry Education

Studies Graduate Program, State University of Medan, 2015

This study aims to determine: (1) In providing of the materials which structure/ sub materials which set up by writer innovative teaching materials for SMA/ MA class X secoond semester on the subject of stoichiometry in accordance with the curriculum 2013. (2) whether the chemical innovative teaching materials developed for SMA/ MA class X secoond semester on the subject of stoichiometry was decent and in accordance with the curriculum 2013. (3) Wheter the use of innovative teaching materials chemistry development results provide better learning for SMA/MA class X second semester with the students taught without the use of chemicals innovative teaching materials that have been developed based on the curriculum of 2013. This study uses qualitative data described through a questionnaire with eligibility sheet book contains indicators of assement from the National Standards Body Education (BSNP) and quantitave data to determine the effectiveness od the use of the results of instructional materials for learning outcomes. The study population was all students in the second semester of class XI Science SMA Negeri 5 Tanjungbalai. The treatment sample of 2 classes of experiments class I and class II experiment at each school. Data were analyzed using SPSS 17 .0 with a significance level of 0.05. The results of the assesment form validation mean to determine the feasibility of innotavite teaching materials stoichiometry. The results were obtained : (1) innovative teaching materials developed for the stoichiometry SMA/MA class X second semester was decent and in accordance with the curriculum in 2013 based on the results of feasibility of standardizing the contents of 3.53, standardize language feasibility 3.68, feasibility standardize the presentation of 3.59, standardization grafic of 3.54. (2) There are significant differences chemistry student learning outcomes SMA/MA class X second semester is taught with the use of innovative teaching materials on the subject of stoichiometry that has been developed based on the curriculum in 2013 is higher than the student learning outcomes are taught without the use of innovative teaching materials on the subject of stoichiometry that has been developed based on the curriculum of 2013.

(Sig. 1-tailed < α (0.0065 < 0.05)


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan berkat-Nya yang selalu memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Penulisan Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Adapun judul tesis ini adalah “ Inovasi Bahan Ajar Kimia Pokok Bahasan Stoikiometri Berdasarkan Kurikulum 2013”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak. Dalam menyelesaikan tesis ini penulis menerima banyak bantuan dari berbaagai pihak yang disebabkan terbatasnya pengetahuan, waktu, dan dana yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si selaku Dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, memotivasi dan memberikan saran – saran kepada penulis sejak awal penulisan prorposal , pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan tesis ini.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada ketiga narasumber yaitu Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S, Bapak Dr. Mahmud M.Sc, dan Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd yang telah memberikan masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini, serta kepada seluruh bapak dan ibu dosen yang dengan ketulusan hati telah memberikan pengetahuan dan ilmunya kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan di Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar – besarnya kepada : Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, para Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris Program Pendidikan Kimia, para staf administrasi Program Pascasarjana yaitu Ibu Desi Yulian, S.Pd yang telah memberikan bantuan kepada penulis untuk kelancaran studi dan administrasi dalam menyelesaikan tesis ini.


(8)

iv

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih dan hormat yang setulusnya kepada Bapak Tersayang T. Sinaga dan juga wanita teristimewa Mamak tersayang N. Sitinjak yang tiada hentinya memberikan semangat dan cintanya. Terima kasih juga penulis ucapkan terima kasih kepada Suami tercinta dan tersayang Boni Mangaratua Sihotang atas kasihnya yang tulus dan dukungannnya dalam menyelesaikan tesis ini hingga selesai. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada kakak dan abang penulis yaitu Ida Apriani Sinaga, Melvi Junita Sinaga, Horas Toni Sinaga, Liana Susanti Sinaga, dan Daniel Meyer Sinaga yang selalu mendukung dan memberi doa serta semangat kepada penulis.

Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada rekan – rekan mahasiswa Program Studi Kimia angkatan XXIII kelas Pendidikan Kima B dan Pendidikan Kimia A yang tidak mungkin disebutkan satu per satu namanya.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya isi tesis ini bermanfaat dalam dunia ilmu pendidikan.

Medan, November 2015 Penulis,

Sri Gustinawaty Sinaga NIM. 8136142020


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Identifikasi Masalah 7 1.3.

Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 8

1.5. Tujuan Penelitian 9

1.6. Manfaat Penelitian 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bahan Ajar 11

2.1.1 Pengembangan Bahan Ajar 15 2.1.2 Unsur – unsur Bahan Ajar 16 2.1.3 Prinsip Pengembangan Bahan Ajar 17 2.1.4 Sumber Bahan Ajar Kimia 20 2.1.5 Tujuan dan Manfaat Bahan Ajar Dalam Kegiatan 22

Pembelajaran

2.1.6 Kriteria Pemilihan Bahan Ajar Kimia Yang Baik 22 2.1.7 Komponen – komponen Bahan Ajar Kimia 23 2.1.8 Bahan Ajar Dalam Pengajaran Kimia Pada 24

Stoikiometri

2.2. Teori Pengembangan Bahan Ajar 25

2.3. Kurikulum 2013 26

2.3.1 Latar Belakang 26

2.3.2 Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 27 2.3.3 Tujuan dan Karakteristik Kurikulum 2013 28 2.3.4 Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013 29 2.4. Pendekatan Saintifik (Scicentific Approach) 31 2.5. Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Kimia 33 2.5.1 Standar Kompetensi Lulusan 33 2.5.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 34 2.6. Penelitian Yang Relevan 35 2.7. Kerangka Konseptual 36 2.8. Hipotesis Penelitian 39


(10)

vi

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 40 3.2. Populasi dan Sampel 40 3.3. Instrument Penelitian 41 3.3.1 Angket Validasi Bahan Ajar 41

3.3.2 Tes Soal 41

3.4. Jenis Penelitian 41

3.5. Prosedur Penelitian 42 3.6. Teknik Analisis Data 44

3.6.1 Uji Normalitas 44

3.6.2 Uji Homogenitas 44

3.7. Uji Hipotesis 44

3.7.1 Hipotesis Verbal Ketiga 44

3.8. Data Hasil Belajar 45

3.9. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 46 3.10. Uji Persen Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Terhadap 46

Hasil Belajar

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data Hasil Standarisasi Bahan Ajar 47 4.2. Standarisasi Bahan Ajar Inovatif Pada Pokok Bahasan 48

Stoikiometri

4.3. Pembahasan Standarisasi Bahan Ajar Pada Pokok 58 Bahasan Stoikiometri

4.4. Implementasi Bahan Ajar Inovatif Pada Pokok Bahasan 59 Stoikiometri Berdasarkan Kurikulum 2013 Terhadap

Hasil Belajar Siswa

4.4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 59 4.4.2 Uji Persyaratan Analisa Data 60 4.4.2.1 Uji Normalitas Data 61 4.4.2.2 Uji Homogenitas Data 62

4.4.3 Uji Hipotesis 63

4.4.4 Keefektifan Implementasi Bahan Ajar Inovatif 63 Pada Pokok Bahasan Stoikiometri Berdasarkan

Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Kimia

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 65 4.5.1 Pengaruh Implementasi Bahan Ajar Inovatif 65

Pada Pokok Bahasan Stoikiometri Terhadap Hasil Belajar

4.6. Keterbatasan Penelitian 69 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan 71

5.2. Saran 72


(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.5 Prosedur Penelitian 43

Gambar 4.1 Histogram Standarisasi Kelayakan Isi Bahan Ajar 51

Gambar 4.2 Histogram Standarisasi Kelayakan Bahasa Bahan Ajar 53

Gambar 4.3 Histogram Standarisasi Kelayakan Penyajian Bahan Ajar 55


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Naional Nomor 20 Tahun 2003 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah Kurikulum Operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP tersebut pada pokoknya terdiri dari ; Tujuan bagi tiap-tiap tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan lain-lain. Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman (Mulyasa, 2013).

Hasil penelitian “Trends in International Math and Science” tahun 2007 menunjukkan hanya 5 persen peserta didik Indonesia yang mampu mengerjakan soal penalaran berkategori tinggi; padahal peserta didik Korea dapat mencapai 71 persen. Sebaliknya, 78 persen peserta didik Indonesia dapat mengerjakan soal hapalan berkategori rendah, sementara siswa korea 10 persen. Data lain diungkapkan oleh Programme for International Student Assessment (PISA), hasil studinya tahun 2009 menempatkan Indonesia pada peringkat bawah 10 besar, dari 65 negara peserta PISA ( Artilasari, dkk., 2013). Hasil dari kedua survei tersebut


(13)

2

merujuk kepada pada suatu simpulan bahwa prestasi peserta didik Indonesia tertinggal dan terbelakang. Dalam kerangka inilah perlunya pengembangan kurikulum. Perlunya pengembangan kurikulum juga karena adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 ( Mulyasa, 2013).

Mulai tahun ajaran 2013/2014 pemerintah memberlakukan kurikulum 2013. Pendidikan di Indonesia pada saat sekarang sedang mengalami peralihan kurikulum yaitu perubahan dari kurikulum sebelumnya KTSP menjadi kurikulum

2013. Kurikulum 2013 merupakan proses pembelajaran yang

mengimplementasikan pendekatan saintifik (ilmiah) meliputi ranah afektif (sikap), ranah psikomotorik (keterampilan) dan ranah koqnitif (pengetahuan). Beberapa diantaranya kriteria pendekatan pembelajaran saintifik adalah materi pembelajaran berbasis fakta, mendorong dan menginspirasi siswa, tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui pengadaan bahan ajar bermutu khususnya dalam pembelajaran kimia (Hosler dan Boomer, 2011; Lee, dkk, 2010) Mutu pembelajaran menjadi rendah ketika pendidik hanya terpaku pada bahan-bahan ajar yang konvensional tanpa ada kreatifitas untuk mengembangkan bahan-bahan ajar tersebut secara inovatif.

Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Misalnya buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bahan


(14)

3

ajar interaktif, dan sebagainya. Bahan ajar tidak saja berperan sebagai sumber ajar yang menyediakan materi pembelajaran, tetapi bahkan berfungsi sebagai silabus. Bahan ajar memberikan panduan instruksional kepada guru, yang memungkinkan guru mengajar tanpa harus melihat silabus. Dengan demikian, kualitas pengajaran di kelas sangat bergantung pada bahan ajar. (Bronika, 2015). Bahan ajar juga merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis (Depdiknas, 2008). Bahan ajar yang baik harus dapat menyajikan materi pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta dapat memfasilitasi siswa untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan (Jungnickel, 2009; Jippes, 2010).

Bahan ajar yang baik mempunyai kriteria sebagai berikut: (1) materi dalam bahan ajar sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar; (2) materi dalam bahan ajar mencukupi untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; (3) materi yang dibahas harus benar, lengkap, dan aktual serta disusun berdasarkan hirarki/step penguasaan kompetensi; (4) memiliki tingkat keterbacaan sesuai dengan tingkat kemampuan pebelajar; dan (5) disusun secara sistematis (jelas, runtut, lengkap, dan mudah dipahami). Problematika yang ditemukan di lapangan menunjukkan belum tercukupinya bahan ajar yang dapat memenuhi standar kompetensi lulusan baik secara kuantitatif, kualitatif dan relevansi (Depdiknas, 2007:12)

Selama ini proses pembelajaran masih menggunakan bahan ajar berupa buku teks, maka disarankan agar menggunakan buku yang lebih aplikatif dalam


(15)

4

proses pembelajaran sehingga dapat membantu siswa untuk dapat memahami materi pembelajaran dan siswa mampu mengaitkan pembelajaran yang diperoleh dengan kehidupan nyata sehingga tidak hanya memperoleh nilai yang memuaskan di kelas tetapi siswa juga mampu mengapilkasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupannya (Harahap, 2013).

Kimia merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak. Sangat sulit bagi peserta didik dapat memahaminya hanya dengan membaca buku semata. Hal ini disebabkan oleh penyajian materi dalam bahan ajar yang tersedia yang kurang menarik, monoton dan membosankan khususnya dalam materi stoikiometri. Tentu hal-hal demikian sangat tidak memotivasi peserta didik untuk belajar kimia. Untuk mengatasi hal yang demikian maka sudah semestinya dilakukan inovasi terhadap pembelajaran kimia (Hutabalian, T.,2014). Inovasi ini meliputi penggunaan pendekatan pembelajaran yang sesuai, penggunaan media yang up to date seperti computer, multimedia, dan media on line. Penggunaan virtual labs dan peralatan lainnya yang berbasis web yang dapat mempermudah pembelajaran (Dunham, 2012)

Inovasi pembelajaran dan inovasi integrasi pendidikan karakter di dalam buku ajar akan dapat memberi peluang meningkatkan mutu pendidikan dan mengembangkan karakter bangsa sesuai dengan budaya di Indonesia (Situmorang

2013). Inovasi pembelajaran dalam bahan ajar berupa pemodelan dengan Problem

Based Learning, pendekatan saintifik dan penambahan web link. Pendekatan saintifik dapat dituangkan dalam buku ajar kimia berupa pendekatan saintifik dalam bentuk kegiatan ilmiah. Web link disediakan untuk mempermudah siswa


(16)

5

mengakses informasi yang terkait materi yang akan atau telah dipelajari. Inovasi pembelajaran yang dituangkan dalam buku ajar dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik, peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menuju pembaruan (Folb, dkk, 2011; Goto, dkk, 2010). Maka agar bahan ajar lebih menarik bagi siswa perlu dilakukan pengembangan bahan ajar khususnya bahan ajar kimia yang inovatif.

Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan prasyarat dari badan yang berwenang yaitu Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan kurikulum yang sedang berlaku yaitu Kurikulum 2013. Dalam Kurikulum 2013, terdapat rumusan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang memasukkan pendidikan karakter dan harus terintegrasi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, bahan ajar harus dilengkapi dengan materi ajar yang menunjang tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar seperti yang dirumuskan dalam Kurikulum 2013.

Sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional maka pendidikan di sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya menumbuhkembangkan karakter anak didik menjadi seseorang yang berakhlak mulia. Maka pengembangan bahan ajar perlu mengintegrasikan pendidikan karakter peserta didik agar tercapai tujuan pendidikan nasional.


(17)

6

Berbagai penelitian tentang pengembangan bahan ajar menyebutkan bahwa penggunaan bahan ajar inovatif dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Seperti dalam penelitian Hendra Gunawan Parulian (2013) dalam penelitiannya mengenai Pengembangan buku ajar kimia inovatif untuk kelas XI Semester 2 SMA/MA menemukan bahwa pengajaran dengan menggunakn buku ajar kimia inovatif dapat meningkatkan hasil belajar rata-rata 74,25% sedangkan pengajaran dengan buku pegangan siswa meningkatkan hasil belajar rata-rata 73%.

Bronika Sianturi (2015) dalam penelitiannya mengenai Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif untuk siswa SMA/MA kelas XI semester 2 menemukan bahwa pengajaran dengan menggunakan buku ajar kimia inovatifdapat meningkatkan hasil belajar rata-rata 95% sedangkan pengajaran dengan buku pegangan siswa meningkatkan hasil belajar rata-rata 93%.

Lebih lanjut pada penelitian pengembangan bahan ajar kimia inovatif yang terintegrasi media pembelajaran yang mengacu pada perkembangan IPTEK yang disusun berdasarkan silabus, kompetensi dasar dan standar kompetensi kurikulum nasional menunjukkan bahwa hasil belajar kimia yang diajarkan dengan menggunakan bahan ajar kimia inovatif menunjukkan peningkatam hasil belajar kimia. Efektifitas pembelajaran menggunakan bahan ajar inovatif lebih tinggi 3% daripada tanpa menggunakan bahan ajar inovatif. (Simatupang, 2013 dan Hutabalian, 2014).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengembangkan bahan ajar stoikiometri yang inovatif berdasarkan kurikulum 2013 terintegrasi


(18)

7

pendidikan karakter dengan melakukan penelitian yang berjudul “Inovasi Bahan Ajar Kimia Pokok Bahasan Stoikiometri Berdasarkan Kurikulum 2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bahan ajar inovatif tingkat SMA/MA yang dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013 untuk menciptakan pembelajaran kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan serta dapat membantu peserta didik memperoleh hasil belajar yang optimal. Untuk keakuratan penelitian yang akan dilakukan, maka dilakukan identifikasi masalah berdasarkan latar belakang yaitu:

1. Bahan ajar sebagai salah satu akses pendidikan yang penting dalam

menyelenggarakan pendidikan nasional.

2. Bahan ajar yang mengacu pada perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi

3. Bahan ajar perlu dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013

4. Bahan ajar yang digunakan mengarahkan guru dan memotivasi siswa dalam

proses belajar mengajar 1.3. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti, baik dari segi kemampuan, waktu dan biaya maka pengembangan bahan ajar Inovatif Berdasarkan Kurikulum 2013 dan juga untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:


(19)

8

1. Materi yang dikembangkan pada bahan ajar kimia inovatif SMA/MA kelas X

semester II adalah materi yang mengacu pada standar isi kurikulum 2013 yaitu pokok bahasan stoikiometri

2. Komponen yang akan diintegrasikan ke dalam bahan ajar kimia adalah

pendekatan, model pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum 2013 yaitu pendekatan saintifik, model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) dan media internet.

3. Menyusun bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang efektif

dalam pembelajaran kimia SMA/MA kelas X semester II dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Memvalidasi bahan ajar inovatif berdasarkan kurikulum 2013 kelas X

SMA/MA semester II yang telah dikembangkan kepada ahli materi dan desain pembelajaran

5. Menguji coba bahan ajar kimia tersebut kepada guru kimia dan siswa.

6. Mengimplementasikan keefektifan bahan ajar melalui pembelajaran pada

pokok bahasan stoikiometri. 1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka yang rumusan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah :

1. Apakah susunan urutan materi/sub materi yang disusun penulis pada bahan

ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri kelas X SMA/MA semester II telah layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013?


(20)

9

2. Apakah bahan ajar inovatif yang telah dikembangkan untuk SMA/MA Kelas

XI semester II pada pokok bahasan stoikiometri telah layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013?

3. Apakah implementasi bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri

yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013 memberikan hasil belajar yang lebih baik kepada siswa SMA/MA Kelas X semester II dibandingkan dengan siswa tanpa implementasi bahan ajar kimia yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri untuk SMA/MA pada kelas X semester II berdasarkan standar isi kurikulum 2013 yang digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan serta dapat membantu peserta didik memperoleh hasil belajar yang optimal. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian adalah :

1. Untuk memperoleh susunan urutan materi/sub materi yang disusun penulis

pada bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri kelas X SMA/MA semester II telah layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013.

2. Untuk mengetahui apakah bahan ajar inovatif yang telah dikembangkan untuk

SMA/MA Kelas XI semester II pada pokok bahasan stoikiometri telah layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013.

3. Untuk mengetahui apakah hasil implementasi bahan ajar inovatif pada pokok


(21)

10

memberikan hasil belajar yang lebih baik kepada siswa SMA/MA Kelas X semester II dibandingkan dengan siswa tanpa implementasi bahan ajar kimia yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagi siswa, sebagai sumber ilmu yang mempermudah pemahaman akan ilmu

kimia khususnya pada materi stoikiometri untuk siswa SMA kelas X pada semester 2.

2. Bagi guru, sebagai bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013 sehingga

mempermudah terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan serta mampu memotivasi minat belajar kimia siswa.

3. Bagi peneliti, sebagai suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk

mengembangkan bahan ajar kimia khususnya pada SMA yang layak untuk kurikulum 2013

4. Bagi peneliti lain, merupakan informasi dalam mendesain penelitian lebih

lanjut, untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

5. Bagi pengarang dan penerbit buku,merupakan masukan untuk memperhatikan


(22)

71

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Adapun beberapa simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Telah diperoleh susunan urutan materi/sub materi yang disusun penulis pada bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri SMA/MA kelas X semester II telah layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013.

2. Hasil belajar kimia siswa SMA/MA kelas X semester II yang dibelajarkan dengan implementasi bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan tanpa implementasi bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013

3. Bahan ajar inovatif inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang

dikembangkan untuk SMA/MA kelas X semester II telah layak dan sesuai dengan kurikulum 2013. Hasil rata-rata yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada dosen dan guru untuk analisis standar kelayakan isi sebesar 3,53, analisis standar kelayakan bahasa sebesar 3,68, analisis standar kelayakan penyajian sebesar 3,59, analisis standar kelayakan kegrafikaan sebesar 3,54 yang menunjukkan bahwa dosen dan guru kimia setuju dengan bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri standar yang diajukan telah layak dan sesuai dengan kurikulum 2013.


(23)

72

4. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan implementasi bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa tanpa implementasi bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013.

5.2.Saran

Berdasarkan simpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti menyarankan:

1. Bagi pengguna bahan ajar pada umumnya dan secara khusus bagi guru kimia untuk lebih memperhatikan susunan materi yang sistematis dan standar kelayakan sehingga tidak lagi penggunaan bahan ajar yang tidak memenuhi standar kelayakan menurut BNSP.

2. Melihat penggunaan bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri SMA/MA kelas X semester II berdasarkan kurikulum 2013 ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, diharapkan guru kimia berusaha untuk mengajar siswa dengan menggunakan bahan ajar kimia SMA/MA kelas X semester II berdasarkan kurikulum 2013.

3. Penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi para peneliti lain dalam mendesain penelitian lebih lanjut terkait dengan pengembangan bahan ajar agar dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada umumnya, dan secara khusus pada pemebelajaran kimia.


(24)

73

DAFTAR PUSTAKA

Arlitasari, O., Pujayanto, Budiharti, R., (2013), Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Dengan Tema Biomassa Sumber Energi Alternative Terbarukan,

Jurnal Pendidikan Fisika 1 (11):82

Badan Standar Nasional Pendidikan., (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Badan Standar Nasional Pendidikan., (2006), Petunjuk Teknis Pengembangan

Silabus dan Contoh Silabus SMA/MA,Departemen Pendidikan Nasional;

Jakarta.

Belawati, Tian.,dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka; Jakarta.

Bronika, (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi Pendidikan Karakter.

Tesis, Program Pascasarjana; Universitas Negeri Medan; Medan

Buxton, C. A., dan Austin, P., (2003), Better Books, Better Teaching, Science and Children, 41(2): 28-32

Dick, W dan Carey, (2005), The Systemic Design Of Intructional 6th ed). New York: Omegatype Typography, Inc

Diknas.(2004). Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Ditjen Dikdasmenum; Jakarta.

Ekawarna, (2007), Mengembangkan buku ajar mata kuliah Permodalan Koperasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa, Jurnal Makara Sosial Humaniora, 11(1): 42-47

Folb, B.L., Wessel, C.B., danCzechowski, L.J., (2011), Clinical and academic use of electronic and print books: the Health Sciences Library System e-book study at the University of Pittsburgh, J Med Libr Assoc. 99(3): 218-228

Ghufron, A.,(2010), Integrasinilai-nilai karakter bangsa pada kegiatan pembelajaran, Jurnal Ilmiah Pendidikan Edisi Khusus Dies Natalis, Edisi Khusus Th.XXIX/Mei, hal.13


(25)

74

Goto, K., Pelto, H., Pelleteir, D.L., dan Tiffany, J.S., (2010), “It Really Opened My Eyes:” The Effects On Youth Peer Educators of Participating in an Action Research Project, Human Organization. 69(2): 192-200 20(4): 967-977

Hamalik, O, (2003), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Hendra, G,.(2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Untuk Kelas XI

Semester 2 SMA/MA.Tesis, Program Pascasarjana; Universitas Negeri Medan;

Medan.

Hosler, J., dan Boomer, K.B., 2011, Are Comic Books an Effective Way to Engage Non majors in Learning and Appreciating Science?, CBE-Life Sciences Education10: 309-317

Jippes, E.; van Engelen, J.M. L.; Brand P.L.P. danQudkerk, M., (2010), Competency-based (CanMEDS) residency training programme in radiology: systematic design procedure, curriculum and success factors, EurRadiol. 20(4): 967-977

Jungnickel, P.W., Kelley, K.W., Hammer, D.P., Haines, S.T. dan Marlowe, K.F., (2009), Addressing Competencies for the Future in the Professional Curriculum American, Journal of Pharmaceuticat Education. 73(8): 1-15 Konsorsium Sertifikasi Guru, (2013), Kurikulum 2013, Devisi Rayon 102

Universitas Negeri Medan; Medan

Lee, A. D., Green, B. N., Johnson, C. D. danNyquist, J., (2010), How to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal a Review of The Literature, The Journal of Chiropractic Education, 24(1): 57-59.

Lickona, T., (1992), Educating For Character: How our school can teach respect and responsibility, New York, Bantam Books.

Lickona, T., Schaps, E., & Lewis, C. 2003.CEP’s Eleven Principlesof Effective Character Education. Washington, DC: Character Education Partnership. Lubis, R.K.. (2014)” Pengembangan buku ajar kimia SMA/MA. kelas X Semester

I Berdasarkan Kurikulum 2013. Program Studi Pendidikan Kimia,

Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan. s

Mulyasa, H.E., (2013), Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya; Bandung.


(26)

75

Munte, S., (2011).Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Semester I

Berdasarkan Standar Isi KTSP. Tesis. Medan: Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

Mursid. 1997. Pengembangan Buku Ajar Gambar Teknik. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan Pannen, Paulina dan Purwanto.(2001). Penulisan Bahan Ajar. Pusat antar

Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Ditjen Dikti Dinas; Jakarta.

Pingel, F., 2010, UNESCO Guidebook on Textbook Research and Texbook Revision, 2ndrevised and updated edition, Paris, United Nation Educational Scientific and Cultare Organization.

Rahardjo, S. B., (2014). Kimia Berbasis Eksperimen. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri: Solo.

Rudzitis, G., (2003), Basic Principles Of The Secondary School Science Text Books Development, Journal Of Science Education, 4(2): 89.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press: Jogjakarta.

Simatupang, N.I., dan Situmorang, M.,(2013), Innovation of Senior High School Chemistry Textbook to Improve Students Achievement In Chemistry,

Proceeding of The 2nd International Conference of The Indonesian Chemical

Society 2013 October, 22-23th 2013, p.44-52

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung 2013

Suharta dan Luthan, P. L.A., 2013, Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusunan Bahan Ajar dengan Pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan; Medan. Supriadi, D., 2001, Anatomi Buku Sekolah di Indonesia, Adi Cita Karya Nusa;

Yogyakarta.


(27)

76

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wignall, E., (2011), Teaching Defined, Online Teaching Redefined, On Teaching Online: (http://www.onteachingonline.com.2011/09/teaching-defined-online-teaching-redefined/diakses November 2014)


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Adapun beberapa simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Telah diperoleh susunan urutan materi/sub materi yang disusun penulis pada bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri SMA/MA kelas X semester II telah layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013.

2. Hasil belajar kimia siswa SMA/MA kelas X semester II yang dibelajarkan dengan implementasi bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan tanpa implementasi bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013

3. Bahan ajar inovatif inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang dikembangkan untuk SMA/MA kelas X semester II telah layak dan sesuai dengan kurikulum 2013. Hasil rata-rata yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada dosen dan guru untuk analisis standar kelayakan isi sebesar 3,53, analisis standar kelayakan bahasa sebesar 3,68, analisis standar kelayakan penyajian sebesar 3,59, analisis standar kelayakan kegrafikaan sebesar 3,54 yang menunjukkan bahwa dosen dan guru kimia setuju dengan bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri standar yang diajukan telah layak dan sesuai dengan kurikulum 2013.


(2)

4. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan implementasi bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa tanpa implementasi bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri yang dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013.

5.2.Saran

Berdasarkan simpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti menyarankan:

1. Bagi pengguna bahan ajar pada umumnya dan secara khusus bagi guru kimia untuk lebih memperhatikan susunan materi yang sistematis dan standar kelayakan sehingga tidak lagi penggunaan bahan ajar yang tidak memenuhi standar kelayakan menurut BNSP.

2. Melihat penggunaan bahan ajar inovatif pada pokok bahasan stoikiometri SMA/MA kelas X semester II berdasarkan kurikulum 2013 ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, diharapkan guru kimia berusaha untuk mengajar siswa dengan menggunakan bahan ajar kimia SMA/MA kelas X semester II berdasarkan kurikulum 2013.

3. Penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi para peneliti lain dalam mendesain penelitian lebih lanjut terkait dengan pengembangan bahan ajar agar dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada umumnya, dan secara khusus pada pemebelajaran kimia.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arlitasari, O., Pujayanto, Budiharti, R., (2013), Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Dengan Tema Biomassa Sumber Energi Alternative Terbarukan,

Jurnal Pendidikan Fisika 1 (11):82

Badan Standar Nasional Pendidikan., (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Badan Standar Nasional Pendidikan., (2006), Petunjuk Teknis Pengembangan

Silabus dan Contoh Silabus SMA/MA,Departemen Pendidikan Nasional;

Jakarta.

Belawati, Tian.,dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka; Jakarta.

Bronika, (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi Pendidikan Karakter.

Tesis, Program Pascasarjana; Universitas Negeri Medan; Medan

Buxton, C. A., dan Austin, P., (2003), Better Books, Better Teaching, Science and Children, 41(2): 28-32

Dick, W dan Carey, (2005), The Systemic Design Of Intructional 6th ed). New York: Omegatype Typography, Inc

Diknas.(2004). Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Ditjen Dikdasmenum; Jakarta.

Ekawarna, (2007), Mengembangkan buku ajar mata kuliah Permodalan Koperasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa, Jurnal Makara Sosial Humaniora, 11(1): 42-47

Folb, B.L., Wessel, C.B., danCzechowski, L.J., (2011), Clinical and academic use of electronic and print books: the Health Sciences Library System e-book study at the University of Pittsburgh, J Med Libr Assoc. 99(3): 218-228

Ghufron, A.,(2010), Integrasinilai-nilai karakter bangsa pada kegiatan pembelajaran, Jurnal Ilmiah Pendidikan Edisi Khusus Dies Natalis, Edisi Khusus Th.XXIX/Mei, hal.13


(4)

Goto, K., Pelto, H., Pelleteir, D.L., dan Tiffany, J.S., (2010), “It Really Opened My Eyes:” The Effects On Youth Peer Educators of Participating in an Action Research Project, Human Organization. 69(2): 192-200 20(4): 967-977

Hamalik, O, (2003), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Hendra, G,.(2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Untuk Kelas XI

Semester 2 SMA/MA.Tesis, Program Pascasarjana; Universitas Negeri Medan;

Medan.

Hosler, J., dan Boomer, K.B., 2011, Are Comic Books an Effective Way to Engage Non majors in Learning and Appreciating Science?, CBE-Life Sciences Education10: 309-317

Jippes, E.; van Engelen, J.M. L.; Brand P.L.P. danQudkerk, M., (2010), Competency-based (CanMEDS) residency training programme in radiology: systematic design procedure, curriculum and success factors, EurRadiol. 20(4): 967-977

Jungnickel, P.W., Kelley, K.W., Hammer, D.P., Haines, S.T. dan Marlowe, K.F., (2009), Addressing Competencies for the Future in the Professional Curriculum American, Journal of Pharmaceuticat Education. 73(8): 1-15 Konsorsium Sertifikasi Guru, (2013), Kurikulum 2013, Devisi Rayon 102

Universitas Negeri Medan; Medan

Lee, A. D., Green, B. N., Johnson, C. D. danNyquist, J., (2010), How to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal a Review of The Literature, The Journal of Chiropractic Education, 24(1): 57-59.

Lickona, T., (1992), Educating For Character: How our school can teach respect and responsibility, New York, Bantam Books.

Lickona, T., Schaps, E., & Lewis, C. 2003.CEP’s Eleven Principlesof Effective Character Education. Washington, DC: Character Education Partnership. Lubis, R.K.. (2014)” Pengembangan buku ajar kimia SMA/MA. kelas X Semester

I Berdasarkan Kurikulum 2013. Program Studi Pendidikan Kimia,

Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan. s

Mulyasa, H.E., (2013), Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya; Bandung.


(5)

Munte, S., (2011).Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Semester I

Berdasarkan Standar Isi KTSP. Tesis. Medan: Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

Mursid. 1997. Pengembangan Buku Ajar Gambar Teknik. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan Pannen, Paulina dan Purwanto.(2001). Penulisan Bahan Ajar. Pusat antar

Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Ditjen Dikti Dinas; Jakarta.

Pingel, F., 2010, UNESCO Guidebook on Textbook Research and Texbook Revision, 2ndrevised and updated edition, Paris, United Nation Educational Scientific and Cultare Organization.

Rahardjo, S. B., (2014). Kimia Berbasis Eksperimen. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri: Solo.

Rudzitis, G., (2003), Basic Principles Of The Secondary School Science Text Books Development, Journal Of Science Education, 4(2): 89.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press: Jogjakarta.

Simatupang, N.I., dan Situmorang, M.,(2013), Innovation of Senior High School Chemistry Textbook to Improve Students Achievement In Chemistry,

Proceeding of The 2nd International Conference of The Indonesian Chemical

Society 2013 October, 22-23th 2013, p.44-52

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung 2013

Suharta dan Luthan, P. L.A., 2013, Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusunan Bahan Ajar dengan Pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan; Medan. Supriadi, D., 2001, Anatomi Buku Sekolah di Indonesia, Adi Cita Karya Nusa;

Yogyakarta.


(6)

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wignall, E., (2011), Teaching Defined, Online Teaching Redefined, On Teaching Online: (http://www.onteachingonline.com.2011/09/teaching-defined-online-teaching-redefined/diakses November 2014)