PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE MAKE A MACTH TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING DENGAN METODE MAKE A MACTH
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA
PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Oleh :
Relisda Tampubolon
NIM 4113131057
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
iii
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING DENGAN METODE MAKE A MACTH
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA
PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Relisda Tampubolon
(NIM 4113131057)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan metode Make a Macth terhadap
hasil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan hidrokarbon. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa yang
terdiri dari 8 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random
sampling yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 sebagai kelas
kontrol. Sampel penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing
berjumlah 30 orang. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan metode Make a Macth dan kelas
kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Problem Based Learning
tanpa metode Make a Macth. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 23 soal yang telah valid.
Hasil penelitian menunjukan, nilai rata-rata pretest untuk kelas eksperimen adalah
35,56 dan untuk kelas kontrol adalah 27,60 sedangkan nilai rata-rata postest
untuk kelas eksperimen adalah 79,06 dan untuk kelas kontrol adalah 74,70. Uji
hipotesis dalam penelitian ini yaitu uji t pihak kanan dan uji hipotesis korelasi
yang diperoleh thitung > ttabel yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak yang
menunjukan bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning menggunakan metode Make a Macth terhadap hasil belajar kimia siswa
pada pokok bahasan hidrokarbon.
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Peran Guru dalam Problem Based Learning
12
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
20
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian
21
Tabel 4.1 Rata-rata Nilai hasil Belajar
31
Tabel 4.2 Rata-rata dan Standart deviasi Data Pretest
31
Tabel 4.3 Rata-rata dan Standart deviasi Data Postest
31
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Normalitas
32
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Pretest
33
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Postest
33
Tabel 4.7 Uji Hipotesis Penelitian
34
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Diagram Alir Desain Penelitian
26
Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa
32
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus KTSP 2006
40
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
42
Lampiran 3
Kisi - Kisi Instrumen Soal
58
Lampiran 4
Instrumen Penelitian Sebelum Divalidasi
60
Lampiran 5
Kunci Jawaban Intrumen Sebelum Validasi
68
Lampiran 6
Instrumen Penelitian Setelah Divalidasi
69
Lampiran 7
Kunci Jawaban Intrumen Sebelum Validasi
75
Lampiran 8
Analisis Materi Ajar
76
Lampiran 9
Lembar Obsevasi Keterlaksaan Model Problem Based Learning
91
Lampiran 10 Kartu-Kartu Metode Make a Macth
97
Lampiran 11 Data Uji Validitas Tes
99
Lampiran 12 Tabel Data Validitas Tes
101
Lampiran 13 Data Uji Reliabilitas Tes
102
Lampiran 14 Tabel Data Reliabilitas Tes
103
Lampiran 15 Data Uji Tingkat Kesukaran Tes
104
Lampiran 16 Tabel Data Uji Tingkat Kesukaran Tes
106
Lampiran 17 Data Uji Daya Beda Tes
107
Lampiran 18 Tabel Data Uji Daya Beda Tes
109
Lampiran 19 Tabulasi Nilai Siswa Kelas Kontrol Dan Eksperimen
110
Lampiran 20 Perhitungan Standart Deviasi
112
Lampiran 21 Uji Normalitas
114
Lampiran 22 Uji Homogenitas
118
Lampiran 23 Uji Hipotesis
120
Lampiran 24 Tabel Nilai-Nilai r-Product Momen
123
Lampiran 25 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (x2)
124
Lampiran 26 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel-t)
125
Lampiran 27 Tabel Nilai Kritis Distribusi F (Tabel F)
126
Lampiran 28 Dokumentasi Penelitian
127
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hidup dan segala pangalaman belajar yang berlangsung
dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam pendidikan sains salah satu
bagian sains yaitu Ilmu Kimia dimana konsep Kimia sangat dekat dengan
kehidupan sehari-hari.Contohnya manusia membutuhkan makanan dan minuman
dapat dijelaskan dalam Kimia.Maka untuk itu ilmu Kimia sangat penting untuk
dikuasai dan karena ilmu Kimia sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari
pembelajaranKimia juga membutuhkan pembelajaran yang lebih baik lagi yang
dapat membangun pengetahuan umum siswa terhadap Kimia.
Belajar dan mengajar merupakan kegiatan paling utama dalam keseluruhan
pendidikan.Hal ini mengandung arti bahwa berhasil atau gagalnya target tujuan
pendidikan sangat tergantung pada bagaimana merancang proses belajar
mengajardengan profesional. Keberhasilan proses pembelajaran tidak lepas dari
persiapan peserta didik dan persiapan oleh tenaga pendidik. Wardhana, (2010)
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran Kimia salah satunya
pada pokok bahasan Hidrokarbon dianggap sebagai pembelajaran yang sulit bagi
peserta didik. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh
penulis terhadap beberapa orang siswa SMA Negeri 1 Tanah Jawa di Kabupaten
Simalungun pada bulan Januari, mereka mengatakan bahwa para siswa kurang
bahkan tidak tertarik dengan pelajaran Kimia, karena banyak konsep-konsep yang
harus dihapalkan dan perhitungan-perhitungan yang sangat rumit dan dianggap
sulit, penyajian materi yang tidak menarik dan cenderung membosankan bagi
siswa. Selain itu pembelajaran pada umumnya masih berlangsung secara
konvensional dengan metode ceramah dan metode tanya jawab, dimana konsepkonsep transfer secara utuh oleh guru kepada siswa tidak berjalan optimal.
Observasi dengan Guru Kimia yang mengajar di SMA Negeri 1 Tanah
Jawa jugadilakukanoleh peneliti dimana hasil observasi yang diperolehmasih
banyak siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
2
sebesar 75 pada saat ujian semester I, hal tersebut dikarenakan kurang
beragamnya model pembelajaran yang digunakan oleh para Guru Kimia di
sekolah tersebut. Model pembelajaran yang digunakan Guru Kimia lebih banyak
berpusat pada guru dan bukan pada siswa sehingga hal ini membuat siswa tidak
cukup memperoleh pengetahuan yang dalam.Maka dari itu peneliti berinisiatif
untuk mengadakan suatu penelitian hasil belajar siswa dengan menggunakan
suatu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sekaligus menambah
ketertarikan siswa dalam belajar Kimia. Dalam hal ini peneliti memilih suatu
model pembelajaran Problem Based Learning dipadukan dengan metode Make a
Match.
Model pembelajaran Problem Based Learning ini merupakan kelompok
diskusi yang menimbulkan adanya pemecahan masalah bersama dalam kelompok
dan memotivasi peserta didik untuk dapat mengerjakan soal. Metode Make a
Match adalah salah satu metode pembelajaran yang mengakibatkan siswa terlihat
lebih aktif. Hal ini karena hubungan antara murid yang satu dengan yang lain pada
umumnya terasa lebih dekat dibandingkan dengan hubungan antara murid dengan
guru.
Penelitian sehubungan dengan model Problem Based Learningtelah
banyak dilakukan diantaranyaoleh Liyana Nurhayati, (2013) yaitu Peningkatan
Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Media Crossword hasil
belajar yang meningkat dari 67,29% menjadi 77,20%. Selanjutnya dilakukan oleh
Ratna, (2014) pada Penerapan Model Pembelajaran Problem Based LearningPada
Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil
Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014
hasil belajar yang meningkat 78% menjadi 81,24%.
Selain dari model penelitian dengan metode Make a Match juga pernah
diterapkan dalam penelitian pembelajran Kimiaoleh Natalia, (2012)pada materi
sistem koloid dimana adanya pengaruh metode Make a Match terhadap
peningkatan hasil belajar siswa pada materi koloidhasil belajar yang meningkat
dari 67,29% menjadi 77,20%, selanjutnya oleh Febriyani, (2014) pada materi
3
Isomer dan reaksi senyawa hidrokarbon siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta
dimana hasil belajar siswa dengan metode Make a Match meningkat dari 18,42%
menjadi 88,84%.
Penelitian juga dilakukan oleh Dino Prihantoro, (2014) pada materi koloid
siswa kelas XI SMA N 1 Surakarta dimana metode pembelajaran Make a Match
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode Teams
Games Tournament,dan penelitian juga dilakukan oleh Ade L.C dkk pada materi
Hidrokarbon siswa kelas X SMA N 2 Boyolali dimana metode Make a Match
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari 55,89% menjadi 72,33%.
Berdasarkan pada pemikiran di atas, penulis telah melaksanakan suatu
penelitian yang berkaitan dengan metode pembelajaran dengan bantuan Make a
Matchdalam
pembelajaran
penelitian”Pengaruh
Kimia
Penerapan
dengan
Model
mengangkatnya
Pembelajaran
dalam
Problem
judul
Based
Learning dengan Metode Make a MacthTerhadap Hasil Belajar Kimia Siswa
SMAPada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang masalah di atas,
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pelajaran Kimia dianggap sulit oleh siswa, karena materi berisikan
reaksi, konsep dan rumus disertai perhitungan yang sulit dipahami.
2. Metode pembelajaran yang digunakan selama ini di SMA Negeri 1
Tanah Jawa kurang membuat siswa lebih aktif dan pemberian soal
kurang variatif.
3. Hasil belajar siswa yang rendah terlihat dari nilai siswa dibawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan kriteria niai 75sekitar 45%.
4
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka batasan masalah dari
penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
Problem Based Learning dengan metode Make a Macth.
2. Pokok bahasan yang diajarkan adalah hidrokarbon.
3. Penelitiandilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan metode Make a Matchterhadap
hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran
Problem Based Learningdengan metodeMake a Matchterhadap hasil belajar
Kimia siswa SMApada pokok bahasan hidrokarbon.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
Meningkatkan minat dan peran aktif siswa selama proses pembelajaran karena
adanya metode yang dapat mendukung pembelajaran serta melatih siswa
untuk bekerja sama, sehingga siswa menjadi senang selama pembelajaran.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk memilih model dan metode
pembelajaran yang tepat dalam mengajar dan membantu guru dalam mencari
bentuk pembelajaran yang efektif dan efesien
5
3. Bagi Sekolah
Memberikan wacana baru bagi sekolah untuk menerapkan model dan metode
yang tepat untuk pembelajaran siswa disekolah
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman
dalam meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik kelak.
1.7. Defenisi Operasional
1. Problem Based Learning adalah pembelajaran berbasis masalah dimana
masalah tersebut menjadi pusat pembelajaran yang di gabungkan dengan
materi hidrokarbon sebagai pokok bahasan yang akan digunakan siswa
SMA N 1 Tanah Jawa dimana model Problem Based Learningini akan
mengarahkan peserta didik ke permasalahan, mengorganisasikan peserta
didik
untuk
belajar,
kelompok,mengembangkan
membantu
dan
investigasi
mempresentasikan
mandiri
hasil
dan
belajar
kelompok,dan menganalisis serta mengevaluasi proses pemecahan
masalah yang ada pada materi hidrokarbon.
2. Metode Make a Match adalah salah satu metode pembelajaran yang
membuat siswa lebih aktif. Hal ini karena hubungan antara murid yang
satu dengan yang lain pada umumnya terasa lebih dekat dibandingkan
dengan hubungan antara murid dengan guru. Dalam metode Make a
Matchguru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik yang cocok untuk sesi review ( satu sisi kartu berupa bagian kartu
soal dan bagian lainnya kartu jawaban) kemudian siswa mencari pasangan
yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu
jawaban) dan siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas
waktu diberi point setelah selesai guru menyimpulkan hasil dari belajar
siswa.
3. Hasil belajar
adalah adanya perubahan tingkah laku yang mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang diperoleh melalui suatu
penilaian.
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, pengujian hipotesis
peneliti
memperoleh kesimpulanbahwa
ada
pengaruh penerapan
model
pembelajaranProblem Based Learningdengan metode Make a Macthterhadap
hasil belajar Kimia siswa pada pokok bahasan hidrokarbon terlihat dari rataan
hasil belajar siswa dimana hasil belajar Kimia siswa yang menggunakan model
pembelajaran Problem Based LearningdenganmetodeMake a Macthlebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar Kimia siswa yang menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learningtanpa metode Make a Macthpada pokok
bahasan hidrokarbon.Pada kelas eksperimen hasil belajar di peroleh nilai pretest
35,56 dan nilai postest diperoleh 79,06 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh
nilai pretest 27,60 dan nilai postest 74,70.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi Kimia untuk dapat menerapkan
model pembelajaranProblem Based Learningdengan metode Make a
Macthdalam upaya meningkatkan hasil belajar Kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan melakukan penelitian di sekolah berbeda dan pokok bahasan
yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai perbandingan guru dalam
meningkatkan kualitas mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran
Kimia.
38
DAFTAR PUSTAKA
Ade,L.C., Haryono dan Sri.Y., (2013), Penerapan Pembelajaran Model Make a
MatchDan Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi,
Rasa Ingin Tahu,Dan Prestasi Belajar Pada Materi Hidrokarbon Siswa
Kelas X-6 Di SMA Negeri 2 Boyolali,Jurnal Pendidikan Kimia, Vol.2
No.3 hal: 7-9,
(http://eprints.uns.ac.id/11943/1/1230-5574-1-PB.pdf, diakses 7 Februari
2015)
Dino,P.,Ashadi dan Endang,S., (2014), Teams Games Tournament (TGT)
Menggunakan Media Scramble Game Pada Materi Pokok Koloid Kelas
Xi
Semester
Genap
SMA
Negeri
I
Surakarta,
Jurnal
PendidikanKimia,Vol.3No.3 Tahun 2014 hal: 6-9,
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=163627&val=4061
&title diakses 6 Februari 2015)
Fahmi,J.,(2012),Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok
menggunakan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok koloid kelas XI di SMA Negeri 15 Medan T.A
2011/2012,Skripsi,FMIPA,UNIMED,Medan,(http://digilib.unimed.ac.id/
public/UNIMED-Undergraduate-22428-ABSTRAK.pdf
diakses
5
Februari 2015)
Febriyani,S., Sri M., Dan Suryadi B.U.,(2014),Penerapan Model
PembelajaranMake a MatchBerbantuan Power Point Dilengkapi LKS
UntukMeningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan
Isomer Dan Reaksi Senyawa Hidrokarbon Kelas X SMA Batik 1
Surakarta,Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 2 hal 4,
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/Kimia/article/viewFile/3705/2603
diakses 7 Februari 2015)
Hamalik,O., (2003), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta
Liyana,N.,Kus,S.M.,dan Tri,R.,(20013),PeningkataKreativitas Dan Prestasi
Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Media
Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia,Vol. 2 No. 4 hal 7
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/Kimia/article/view/2881 diakses 5
Februari 2015)
Natalia,D.H.,Sulistyo S., dan Lina M.,(2012),Pengaruh Metode Pembelajaran
Make a Match(MM) Dan Numbered Head Together (NHT) Dengan
Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Siswa Pada Materi Pokok Sistem
Koloid di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal
39
Pendidikan Kimia , Vol. 1 No. 1 hal 7-10(http://eprints.uns.ac.id/11436/
diakses 5 Febrari 2015)
Parning, Horale dan Tiopan.,(2012), Kimia SMA kelas X, Yudhistira, Jakarta
Ratna R.T.W.,Tri R., dan Sri R.D.A.,(2014),Penerapan Model Problem Based
Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia
Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA
Negeri 2 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 3 No. 3 hal 510(http://download.Portalgaruda.org/article.php?article=172328&val=40
61&titlediakses 7 Februari 2015 )
Rosita.,Sudarmindan Marwoto.P.,(2014),Perangkat Pembelajaran Problem Based
Learning Berorientasi Green Chemistry Materi Hidrolisis Garam Untuk
Mengembangkan Soft Skill Konservasi Siswa,Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia,Vol 1 No.2 hal 134-139,
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii diakses 5 Februari 2015)
Rusman, (2010), Model-model Pembelajaran, PT.Grafindo Persada, Jakarta
Sanjaya,W.,(2006),Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
ProsesPendidikan, Prenada Media Group, Jakarta
Standar
Silitonga, P.M.,(2011), Statistik, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan
Suprijono,A.,(2009), Cooperative Learning,Pustaka Pelajar,Yogyakarta
Tambunan,Mananti.M.,dan Amser S.,(2010), Strategi Belajar Mengajar,FMIPA
UNIMED, Medan
Wardhana,Y., (2010), Teori Belajar Dan Mengajar, PT Pribumi, BandungMekar
BASED LEARNING DENGAN METODE MAKE A MACTH
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA
PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Oleh :
Relisda Tampubolon
NIM 4113131057
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
iii
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING DENGAN METODE MAKE A MACTH
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA
PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Relisda Tampubolon
(NIM 4113131057)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan metode Make a Macth terhadap
hasil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan hidrokarbon. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa yang
terdiri dari 8 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random
sampling yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 sebagai kelas
kontrol. Sampel penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing
berjumlah 30 orang. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan metode Make a Macth dan kelas
kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Problem Based Learning
tanpa metode Make a Macth. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 23 soal yang telah valid.
Hasil penelitian menunjukan, nilai rata-rata pretest untuk kelas eksperimen adalah
35,56 dan untuk kelas kontrol adalah 27,60 sedangkan nilai rata-rata postest
untuk kelas eksperimen adalah 79,06 dan untuk kelas kontrol adalah 74,70. Uji
hipotesis dalam penelitian ini yaitu uji t pihak kanan dan uji hipotesis korelasi
yang diperoleh thitung > ttabel yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak yang
menunjukan bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning menggunakan metode Make a Macth terhadap hasil belajar kimia siswa
pada pokok bahasan hidrokarbon.
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Peran Guru dalam Problem Based Learning
12
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
20
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian
21
Tabel 4.1 Rata-rata Nilai hasil Belajar
31
Tabel 4.2 Rata-rata dan Standart deviasi Data Pretest
31
Tabel 4.3 Rata-rata dan Standart deviasi Data Postest
31
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Normalitas
32
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Pretest
33
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Postest
33
Tabel 4.7 Uji Hipotesis Penelitian
34
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Diagram Alir Desain Penelitian
26
Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa
32
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus KTSP 2006
40
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
42
Lampiran 3
Kisi - Kisi Instrumen Soal
58
Lampiran 4
Instrumen Penelitian Sebelum Divalidasi
60
Lampiran 5
Kunci Jawaban Intrumen Sebelum Validasi
68
Lampiran 6
Instrumen Penelitian Setelah Divalidasi
69
Lampiran 7
Kunci Jawaban Intrumen Sebelum Validasi
75
Lampiran 8
Analisis Materi Ajar
76
Lampiran 9
Lembar Obsevasi Keterlaksaan Model Problem Based Learning
91
Lampiran 10 Kartu-Kartu Metode Make a Macth
97
Lampiran 11 Data Uji Validitas Tes
99
Lampiran 12 Tabel Data Validitas Tes
101
Lampiran 13 Data Uji Reliabilitas Tes
102
Lampiran 14 Tabel Data Reliabilitas Tes
103
Lampiran 15 Data Uji Tingkat Kesukaran Tes
104
Lampiran 16 Tabel Data Uji Tingkat Kesukaran Tes
106
Lampiran 17 Data Uji Daya Beda Tes
107
Lampiran 18 Tabel Data Uji Daya Beda Tes
109
Lampiran 19 Tabulasi Nilai Siswa Kelas Kontrol Dan Eksperimen
110
Lampiran 20 Perhitungan Standart Deviasi
112
Lampiran 21 Uji Normalitas
114
Lampiran 22 Uji Homogenitas
118
Lampiran 23 Uji Hipotesis
120
Lampiran 24 Tabel Nilai-Nilai r-Product Momen
123
Lampiran 25 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (x2)
124
Lampiran 26 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel-t)
125
Lampiran 27 Tabel Nilai Kritis Distribusi F (Tabel F)
126
Lampiran 28 Dokumentasi Penelitian
127
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hidup dan segala pangalaman belajar yang berlangsung
dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam pendidikan sains salah satu
bagian sains yaitu Ilmu Kimia dimana konsep Kimia sangat dekat dengan
kehidupan sehari-hari.Contohnya manusia membutuhkan makanan dan minuman
dapat dijelaskan dalam Kimia.Maka untuk itu ilmu Kimia sangat penting untuk
dikuasai dan karena ilmu Kimia sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari
pembelajaranKimia juga membutuhkan pembelajaran yang lebih baik lagi yang
dapat membangun pengetahuan umum siswa terhadap Kimia.
Belajar dan mengajar merupakan kegiatan paling utama dalam keseluruhan
pendidikan.Hal ini mengandung arti bahwa berhasil atau gagalnya target tujuan
pendidikan sangat tergantung pada bagaimana merancang proses belajar
mengajardengan profesional. Keberhasilan proses pembelajaran tidak lepas dari
persiapan peserta didik dan persiapan oleh tenaga pendidik. Wardhana, (2010)
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran Kimia salah satunya
pada pokok bahasan Hidrokarbon dianggap sebagai pembelajaran yang sulit bagi
peserta didik. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh
penulis terhadap beberapa orang siswa SMA Negeri 1 Tanah Jawa di Kabupaten
Simalungun pada bulan Januari, mereka mengatakan bahwa para siswa kurang
bahkan tidak tertarik dengan pelajaran Kimia, karena banyak konsep-konsep yang
harus dihapalkan dan perhitungan-perhitungan yang sangat rumit dan dianggap
sulit, penyajian materi yang tidak menarik dan cenderung membosankan bagi
siswa. Selain itu pembelajaran pada umumnya masih berlangsung secara
konvensional dengan metode ceramah dan metode tanya jawab, dimana konsepkonsep transfer secara utuh oleh guru kepada siswa tidak berjalan optimal.
Observasi dengan Guru Kimia yang mengajar di SMA Negeri 1 Tanah
Jawa jugadilakukanoleh peneliti dimana hasil observasi yang diperolehmasih
banyak siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
2
sebesar 75 pada saat ujian semester I, hal tersebut dikarenakan kurang
beragamnya model pembelajaran yang digunakan oleh para Guru Kimia di
sekolah tersebut. Model pembelajaran yang digunakan Guru Kimia lebih banyak
berpusat pada guru dan bukan pada siswa sehingga hal ini membuat siswa tidak
cukup memperoleh pengetahuan yang dalam.Maka dari itu peneliti berinisiatif
untuk mengadakan suatu penelitian hasil belajar siswa dengan menggunakan
suatu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sekaligus menambah
ketertarikan siswa dalam belajar Kimia. Dalam hal ini peneliti memilih suatu
model pembelajaran Problem Based Learning dipadukan dengan metode Make a
Match.
Model pembelajaran Problem Based Learning ini merupakan kelompok
diskusi yang menimbulkan adanya pemecahan masalah bersama dalam kelompok
dan memotivasi peserta didik untuk dapat mengerjakan soal. Metode Make a
Match adalah salah satu metode pembelajaran yang mengakibatkan siswa terlihat
lebih aktif. Hal ini karena hubungan antara murid yang satu dengan yang lain pada
umumnya terasa lebih dekat dibandingkan dengan hubungan antara murid dengan
guru.
Penelitian sehubungan dengan model Problem Based Learningtelah
banyak dilakukan diantaranyaoleh Liyana Nurhayati, (2013) yaitu Peningkatan
Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Media Crossword hasil
belajar yang meningkat dari 67,29% menjadi 77,20%. Selanjutnya dilakukan oleh
Ratna, (2014) pada Penerapan Model Pembelajaran Problem Based LearningPada
Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil
Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014
hasil belajar yang meningkat 78% menjadi 81,24%.
Selain dari model penelitian dengan metode Make a Match juga pernah
diterapkan dalam penelitian pembelajran Kimiaoleh Natalia, (2012)pada materi
sistem koloid dimana adanya pengaruh metode Make a Match terhadap
peningkatan hasil belajar siswa pada materi koloidhasil belajar yang meningkat
dari 67,29% menjadi 77,20%, selanjutnya oleh Febriyani, (2014) pada materi
3
Isomer dan reaksi senyawa hidrokarbon siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta
dimana hasil belajar siswa dengan metode Make a Match meningkat dari 18,42%
menjadi 88,84%.
Penelitian juga dilakukan oleh Dino Prihantoro, (2014) pada materi koloid
siswa kelas XI SMA N 1 Surakarta dimana metode pembelajaran Make a Match
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode Teams
Games Tournament,dan penelitian juga dilakukan oleh Ade L.C dkk pada materi
Hidrokarbon siswa kelas X SMA N 2 Boyolali dimana metode Make a Match
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari 55,89% menjadi 72,33%.
Berdasarkan pada pemikiran di atas, penulis telah melaksanakan suatu
penelitian yang berkaitan dengan metode pembelajaran dengan bantuan Make a
Matchdalam
pembelajaran
penelitian”Pengaruh
Kimia
Penerapan
dengan
Model
mengangkatnya
Pembelajaran
dalam
Problem
judul
Based
Learning dengan Metode Make a MacthTerhadap Hasil Belajar Kimia Siswa
SMAPada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang masalah di atas,
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pelajaran Kimia dianggap sulit oleh siswa, karena materi berisikan
reaksi, konsep dan rumus disertai perhitungan yang sulit dipahami.
2. Metode pembelajaran yang digunakan selama ini di SMA Negeri 1
Tanah Jawa kurang membuat siswa lebih aktif dan pemberian soal
kurang variatif.
3. Hasil belajar siswa yang rendah terlihat dari nilai siswa dibawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan kriteria niai 75sekitar 45%.
4
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka batasan masalah dari
penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
Problem Based Learning dengan metode Make a Macth.
2. Pokok bahasan yang diajarkan adalah hidrokarbon.
3. Penelitiandilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan metode Make a Matchterhadap
hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran
Problem Based Learningdengan metodeMake a Matchterhadap hasil belajar
Kimia siswa SMApada pokok bahasan hidrokarbon.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
Meningkatkan minat dan peran aktif siswa selama proses pembelajaran karena
adanya metode yang dapat mendukung pembelajaran serta melatih siswa
untuk bekerja sama, sehingga siswa menjadi senang selama pembelajaran.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk memilih model dan metode
pembelajaran yang tepat dalam mengajar dan membantu guru dalam mencari
bentuk pembelajaran yang efektif dan efesien
5
3. Bagi Sekolah
Memberikan wacana baru bagi sekolah untuk menerapkan model dan metode
yang tepat untuk pembelajaran siswa disekolah
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman
dalam meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik kelak.
1.7. Defenisi Operasional
1. Problem Based Learning adalah pembelajaran berbasis masalah dimana
masalah tersebut menjadi pusat pembelajaran yang di gabungkan dengan
materi hidrokarbon sebagai pokok bahasan yang akan digunakan siswa
SMA N 1 Tanah Jawa dimana model Problem Based Learningini akan
mengarahkan peserta didik ke permasalahan, mengorganisasikan peserta
didik
untuk
belajar,
kelompok,mengembangkan
membantu
dan
investigasi
mempresentasikan
mandiri
hasil
dan
belajar
kelompok,dan menganalisis serta mengevaluasi proses pemecahan
masalah yang ada pada materi hidrokarbon.
2. Metode Make a Match adalah salah satu metode pembelajaran yang
membuat siswa lebih aktif. Hal ini karena hubungan antara murid yang
satu dengan yang lain pada umumnya terasa lebih dekat dibandingkan
dengan hubungan antara murid dengan guru. Dalam metode Make a
Matchguru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik yang cocok untuk sesi review ( satu sisi kartu berupa bagian kartu
soal dan bagian lainnya kartu jawaban) kemudian siswa mencari pasangan
yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu
jawaban) dan siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas
waktu diberi point setelah selesai guru menyimpulkan hasil dari belajar
siswa.
3. Hasil belajar
adalah adanya perubahan tingkah laku yang mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang diperoleh melalui suatu
penilaian.
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, pengujian hipotesis
peneliti
memperoleh kesimpulanbahwa
ada
pengaruh penerapan
model
pembelajaranProblem Based Learningdengan metode Make a Macthterhadap
hasil belajar Kimia siswa pada pokok bahasan hidrokarbon terlihat dari rataan
hasil belajar siswa dimana hasil belajar Kimia siswa yang menggunakan model
pembelajaran Problem Based LearningdenganmetodeMake a Macthlebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar Kimia siswa yang menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learningtanpa metode Make a Macthpada pokok
bahasan hidrokarbon.Pada kelas eksperimen hasil belajar di peroleh nilai pretest
35,56 dan nilai postest diperoleh 79,06 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh
nilai pretest 27,60 dan nilai postest 74,70.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi Kimia untuk dapat menerapkan
model pembelajaranProblem Based Learningdengan metode Make a
Macthdalam upaya meningkatkan hasil belajar Kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan melakukan penelitian di sekolah berbeda dan pokok bahasan
yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai perbandingan guru dalam
meningkatkan kualitas mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran
Kimia.
38
DAFTAR PUSTAKA
Ade,L.C., Haryono dan Sri.Y., (2013), Penerapan Pembelajaran Model Make a
MatchDan Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi,
Rasa Ingin Tahu,Dan Prestasi Belajar Pada Materi Hidrokarbon Siswa
Kelas X-6 Di SMA Negeri 2 Boyolali,Jurnal Pendidikan Kimia, Vol.2
No.3 hal: 7-9,
(http://eprints.uns.ac.id/11943/1/1230-5574-1-PB.pdf, diakses 7 Februari
2015)
Dino,P.,Ashadi dan Endang,S., (2014), Teams Games Tournament (TGT)
Menggunakan Media Scramble Game Pada Materi Pokok Koloid Kelas
Xi
Semester
Genap
SMA
Negeri
I
Surakarta,
Jurnal
PendidikanKimia,Vol.3No.3 Tahun 2014 hal: 6-9,
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=163627&val=4061
&title diakses 6 Februari 2015)
Fahmi,J.,(2012),Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok
menggunakan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok koloid kelas XI di SMA Negeri 15 Medan T.A
2011/2012,Skripsi,FMIPA,UNIMED,Medan,(http://digilib.unimed.ac.id/
public/UNIMED-Undergraduate-22428-ABSTRAK.pdf
diakses
5
Februari 2015)
Febriyani,S., Sri M., Dan Suryadi B.U.,(2014),Penerapan Model
PembelajaranMake a MatchBerbantuan Power Point Dilengkapi LKS
UntukMeningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan
Isomer Dan Reaksi Senyawa Hidrokarbon Kelas X SMA Batik 1
Surakarta,Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 2 hal 4,
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/Kimia/article/viewFile/3705/2603
diakses 7 Februari 2015)
Hamalik,O., (2003), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta
Liyana,N.,Kus,S.M.,dan Tri,R.,(20013),PeningkataKreativitas Dan Prestasi
Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Media
Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia,Vol. 2 No. 4 hal 7
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/Kimia/article/view/2881 diakses 5
Februari 2015)
Natalia,D.H.,Sulistyo S., dan Lina M.,(2012),Pengaruh Metode Pembelajaran
Make a Match(MM) Dan Numbered Head Together (NHT) Dengan
Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Siswa Pada Materi Pokok Sistem
Koloid di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal
39
Pendidikan Kimia , Vol. 1 No. 1 hal 7-10(http://eprints.uns.ac.id/11436/
diakses 5 Febrari 2015)
Parning, Horale dan Tiopan.,(2012), Kimia SMA kelas X, Yudhistira, Jakarta
Ratna R.T.W.,Tri R., dan Sri R.D.A.,(2014),Penerapan Model Problem Based
Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia
Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA
Negeri 2 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 3 No. 3 hal 510(http://download.Portalgaruda.org/article.php?article=172328&val=40
61&titlediakses 7 Februari 2015 )
Rosita.,Sudarmindan Marwoto.P.,(2014),Perangkat Pembelajaran Problem Based
Learning Berorientasi Green Chemistry Materi Hidrolisis Garam Untuk
Mengembangkan Soft Skill Konservasi Siswa,Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia,Vol 1 No.2 hal 134-139,
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii diakses 5 Februari 2015)
Rusman, (2010), Model-model Pembelajaran, PT.Grafindo Persada, Jakarta
Sanjaya,W.,(2006),Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
ProsesPendidikan, Prenada Media Group, Jakarta
Standar
Silitonga, P.M.,(2011), Statistik, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan
Suprijono,A.,(2009), Cooperative Learning,Pustaka Pelajar,Yogyakarta
Tambunan,Mananti.M.,dan Amser S.,(2010), Strategi Belajar Mengajar,FMIPA
UNIMED, Medan
Wardhana,Y., (2010), Teori Belajar Dan Mengajar, PT Pribumi, BandungMekar