PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAPPING PADA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.
(2)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya yang telah memberikan nikmat dan kesehatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Mind Mapping Pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh sarjana pendidikan matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan saran guna kesempurnaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran dalam perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc selaku dosen pembimbing akademik (PA) dan terima kasih pada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kisaran dan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binjai yang telah memberikan izin penelitian, serta Bapak dan Ibu Guru di SMA Negeri 4 Kisaran dan SMA Negeri 1 Binjai yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Junaimat dan Ibunda Sumairani yang telah mengasuh dan mendidik serta memberikan dukungan moral dan material kepada penulis, semoga pengorbanan yang telah beliau berikan menjadi amal shaleh yang diterima di sisi Allah SWT,
(3)
dan mudah-mudahan Allah SWT memberikan limpahan rahmat serta perlindungan kepada beliau. Ucapan terima kasih juga kepada seluruh anggota keluarga tercinta Kakak Yunita Khairani, SE dan suaminya Zulkifli Siregar, SH, abang Rahmat Rahyuli dan Istrinya Sri Mayana, adik Putri Anggriani serta ponakan-ponakan Khaylila, Syaakirah dan adek kecil yang telah memberikan motivasi dan doa selama ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang sering memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam kondisi suka maupun duka yaitu Sri Rezeki, Dina Dwi yanti, Novita Sari, Khairatun Nisa, Nurjannah, Rena Irawan dan Khairunnisa Harahap dan seluruh teman-teman Reguler Dik B 2010. Terima kasih juga kepada Muhammad Fauzi yang telah banyak membantu dan memberi motivasi kepada penulis dari awal hingga selesainya skripsi ini. Juga tidak terlupakan teman-teman sekost Lia dan Wenny. Dan teman-teman kakak, abang dan saudara/i yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu memberikan senyuman hangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
Medan, Juli 2014 Penulis,
Ratih Ariani Nim.4102131014
(4)
PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAPPING PADA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Ratih Ariani (NIM. 4102131014)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa pada penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based learning) lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa tanpa penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based learning) pada pokok bahasan hidrokarbon di SMA Negeri 4 Kisaran dan SMA Negeri 1 Binjai pada kelas X semester genap tahun ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 4 Kisaran dan SMA Negeri 1 Binjai. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sampling dengan mengambil 1 guru dari 3 guru sehingga diperoleh 2 kelas yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen I dan kelas X-2 sebagai kelas eksperimen II untuk SMA Negeri 4 Kisaran, untuk SMA Negeri 1 Binjai kelas X-2 sebagai kelas eksperimen I dan kelas X-1 sebagai kelas eksperimen II. Sampel penelitian kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II pada SMA Negeri 4 Kisaran masing-masing berjumlah 36 orang dan sampel pada SMA Negeri 1 Binjai pada kelas eksperimen I berjumlah 36 orang dan kelas eksperimen II berjumlah 30 orang. Kelas eksperimen I diajarkan dengan menggunakan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan kelas eksperimen II diajarkan tanpa pengunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 20 soal yang telah teruji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Dari hasil penelitian, untuk kelas eksperimen I pada SMA Negeri 4 Kisaran diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 38.33 ± 9.85 dan nilai rata-rata postest adalah 88.47± 6.70. Sedangkan nilai rata-rata pre test untuk kelas eksperimen II adalah 37.91 ± 10.30 dan nilai rata-rata postest adalah 85 ± 5.09 dan untuk kelas eksperimen I pada SMA Negeri 1 Binjai diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 40 ± 9.10 dan nilai rata-rata postest adalah 88.89 ± 6.55. Sedangkan nilai rata-rata pre test untuk kelas eksperimen II adalah 39.33 ± 8.38 dan nilai rata-rata postest adalah 86.5 ± 5.74. Dari analisa data postest dengan menggunakan uji-t pada taraf = 0,05 diperoleh thitung > ttabel = 2.496 > 1.667 untuk SMA Negeri 4 Kisaran dan 1.70 > 1.669 untuk SMA Negeri 1 Binjai. Berarti hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran yang menggunakan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) lebih tinggi daripada dengan hasil belajar yang hanya menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) tanpa penggunaan Mind Mapping pada pokok bahasan Hidrokarbon.
(5)
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Identifikasi Masalah 4
1.3.Batasan Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 4
1.5.Tujuan Penelitian 5
1.6.Manfaat Penelitian 5
1.7.Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. Hasil Belajar 8
2.1.3. Model Problem Based Learning 9 2.1.3.1. Pengertian Problem Based Learning 9 2.1.3.2. Karakteristik dan Langkah-langkah Problem
Based Learning 10
2.1.3.3. Keunggulan dan Kelemahan Problem Based Learning 15
2.1.4. Mind Mapping 17
2.1.4.1. Pengertian Mind Mapping 17
2.1.4.2. Manfaat Mind Mapping 18
(6)
2.1.4.4. Cara Membuat Mind Mapping 19
2.1.5. Pokok Bahasan Hidrokarbon 21
2.2. Kerangka Konseptual 32
2.3. Hipotesis Penelitian 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 35
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 35
3.2.1. Populasi 35
3.2.2. Sampel 35
3.3. Variabel Penelitian 35
3.4. Instrumen Penelitian 36
3.5. Rancangan Penelitian 40
3.6. Teknik Pengumpulan Data 40
3.7. Teknik Analisis Data 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 47
4.1.1. Analisis Data dan Instrumen Penelitian 47 4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 48 4.1.2.1. Deskripsi Nilai Pretest dan Postest Siswa 48
4.2. Analisa Data Hasil Penelitian 50
4.2.1. Uji Normalitas 50
4.2.2. Uji Homogenitas 50
4.2.3. Uji Hipotesis 52
4.2.4. Aktivitas Siswa 53
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 60
5.2. Saran 60
(7)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah 12 Tabel 2.2. Rumus Molekul dan Nama Alkana 25 Tabel 2.3. Rumus Struktur dan Rumus Molekul Beberapa Senyawa Alkana 27
Tabel 2.4. Rumus Molekul Senyawa Alkana 29
Tabel 3.2. Rancangan Penelitian 40
Tabel 4.1. Hasil Perolehan Rata-Rata Pretest and Postest 49 Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretest dan Postest 50
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel 51
Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Data Postest 52
Tabel 4.5. Data Aktivitas Siswa 53
(8)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Contoh Mind Mapping 21
Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 43
Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Siswa Eksperimen I dan II 49 Gambar 4.2. Diagram Aktivitas Belajar Siswa SMA N 4 Kisaran
Pada Kelas Eksperimen I 53
Gambar 4.3. Diagram Aktivitas Belajar Siswa SMA N 4 Kisaran
Pada Kelas Eksperimen II 53
Gambar 4.4. Diagram Aktivitas Belajar Siswa SMA N 1Binjai
Pada Kelas Eksperimen I 54
Gambar 4.5. Diagram Aktivitas Belajar Siswa SMA N 1 Binjai
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 63
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 65 Lampiran 3a. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 92 Lampiran 3b. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Divalidasi 99 Lampiran 4. Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 104 Lampiran 4a. Instrumen Tes Sesudah Divalidasi 110 Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Test Sebelum Divalidasi 114 Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Test Sesudah Divalidasi 115 Lampiran 6a. Gambaran Kekhasan Atom Karbon 116 Lampiran 6b. Masalah Yang Diberikan Dalam Pertemuan I 116 Lampiran 6c. Masalah Yang Diberikan Dalam Pertemuan II 117 Lampiran 6d. Masalah Yang Diberikan Dalam Pertemuan III 118 Lampiran 7. Pembahasan Dari Permasalah I 119 Lampiran 7a. Pembahasan Dari Permasalah II 120 Lampiran 7b. Pembahasan Dari Permasalah III 121
Lampiran 8. Mind Mapping 123
Lampiran 9. Perhitungan Validitas Soal 126
Lampiran 10. Tabel Persiapan Validasi 128
Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas Soal 129
Lampiran 12. Tabel Reliabilitas Tes 130
Lampiran 13. Perhitungan Tingkat kesukaran Soal 131
Lampiran 14. Tabel Tingkat Kesukaran 133
Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Tiap Soal 134
Lampiran 16. Tabel Daya Beda 136
Lampiran 17. Rekapitulasi Analisis Instrumen Test 137
Lampiran 18. Data Penelitian 138
Lampiran 19. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
(10)
Lampiran 20. Uji Normalitas Data 142 Lampiran 21. Uji Homogenitas Data Penelitian 150
Lampiran 22. Pengujian Hipotesis 152
Lampiran 23. Aktivitas Siswa 156
Lampiran 24. Rekapitulasi Aktivitas Siswa 168
Lampiran 25. Regresi Linier Sederhana 172
Lampiran 26. Tabel Nilai-Nilai Product-Moment 174 Lampiran 27. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 176
Lampiran 28. Tabel Distribusi Nilai F 177
Lampiran 29. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t 178
Lampiran 30. Dokumentasi 179
(11)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pendidikan yang diberikan di sekolah meliputi beberapa mata pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran kimia. Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur, sifat, perubahan, dan dinamika. Pembelajaran kimia sebenarnya dapat digunakan untuk melatih peserta didik untuk dapat menggunakan konsep yang diterimanya ke dalam konteks yang sebenarnya. Pemahaman konsep bukan menjadi tujuan akhir dari pembelajaran kimia tetapi lebih jauh bagaimana pemahaman konsep itu digunakan dalam proses pemecahan masalah yang dihadapinya di lingkungan.
Ilmu kimia merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang termasuk ke dalam rumpun bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Seiring dengan perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan di Indonesia, kini terjadi pergeseran paradigma IPA sebagai produk berubah menjadi IPA sebagai sebuah proses. Pendidikan IPA yang berorientasi pada proses akan menciptakan suasana pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif (Susanto, 2002).
Hasil rekapitulasi nilai rata-rata UN 2009/2010 tingkat SMA sederajat yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Sumut Untuk jurusan IPA, nilai Fisika 8,25, Biologi 7,79, Kimia 7,89 dan Matematika 8,67. Dari nilai rata – rata Ujian Nasional (UN) tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai mata pelajaran kimia masih tergolong belum optimal.
Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat mengikuti Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 4 Kisaran dan hasil observasi di SMA Negeri 1 Binjai menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dicapai oleh siswa belum maksimal karena setiap selesai melaksanakan ujian masih banyak siswa yang harus mengikuti remedial. Hal ini terjadi karena motivasi siswa untuk belajar kimia masih rendah dalam proses pembelajaran. Belajar tuntas berarti penguasaan penuh (bahan yang dipelajari dikuasai sepenuhnya) (Nasution, 2003).
(12)
Untuk membuat siswa aktif belajar kimia, diperlukan aktivitas siswa yang membangun sendiri pengetahuan kimia siswa. Oleh karena itu perlu adanya pembaharuan dalam pembelajaran kimia dengan memerankan siswa untuk berpartisipasi secara aktif (Nurhadi, 2004). Salah satu langkah guru untuk membuat siswa aktif belajar kimia adalah dengan mengunakan model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proes pembelajaran kimia yaitu model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang dianjurkan dalam kurikulum 2013 dimana model pembelajaran ini berpusat pada siswa yang bertujuan untuk membentuk siswa yang aktif dan memiliki kemampuan untuk berfikir analitis, sistematis dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah (Trianto,2007). Siswa akan dihadapkan dengan suatu masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari mereka dalam materi yang akan diajarkan guru sehingga dengan model pembelajaran berbasis masalah ini siswa dapat berperan aktif dan mampu untuk meningkatkan kemampuan siswa.
Materi hidrokarbon merupakan suatu bahasan materi kelas X yang berkaitan dengan konsep-konsep di kehidupan sehari-hari tetapi guru jarang mengaitkan konsep hidrokarbon di dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang membuat siswa menjadi kurang paham dengan materi tersebut. Sebenarnya materi hidrokarbon akan mudah dipahami siswa bila model pembelajaran yang digunakan guru sesuai dengan materi yang diberikan sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar dan hasil belajar siswa juga meningkat. Maka dari itu perlu diterapkan suatu model dan media yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Model pembelajaran berbasis masalah dapat dikaitkan dengan penggunaan media yang mendukung sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah kimia siswa. Media yang digunakan untuk mendukung keberhasilan model pembelajaran berbasis masalah adalah Mind Mapping. Menurut Buzan (2006) Mind mapping atau peta pemikiran
(13)
adalah media yang mempelajari tentang konsep yang didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang tersusun rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila di lihat sekilas akan tampak seperti cabang pohon. Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu proses belajar akan semakin mudah. Oleh sebab itu, peranan guru dan siswa dalam proses belajar dan mengajar sangat penting agar tercapai tujuan yang diharapkan.
Keberhasilan pembelajaran berbasis masalah dan Mind Mapping dalam pembelajaran kimia telah banyak diteliti. Diantaranya oleh Elsa Krisanti Mulia (2002) menyatakan pengembangan kecakapan proses (proses skill) melalui penerapan metode belajar berbasis masalah (Problem Based Learning) meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata pelajaran kimia analitik sebesar 71,6 %, Rofiqoh Batubara (2012) menyatakan pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan media peta konsep meningkatkan hasil belajar kimia siswa sebesar 51,781%. Dan Masita Anggraini Napitupulu (2011) menyatakan bahwa pengaruh media mind mapping terhadap kreativitas dan hasil belajar kimia siswa SMA pada pembelajaran menggunakan advance organizer sebesar 68%. Mereka memperoleh rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran yang biasa di lakukan guru-guru dengan metode ceramah, hal ini menunjukkan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ini efektif digunakan dalam pembelajaran kimia.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul. “Pengaruh Penggunaan Mind Mapping Pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.
(14)
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini yaitu:
1. Rendahnya mutu pendidikan kimia di Indonesia.
2. Guru masih mengajar menggunakan pendekatan tradisional (teacher centered) yang memposisikan siswa sebagai objek pasif didalam belajar. 3. Siswa tidak mampu menerapkan konsep dalam memecahkan masalah kimia. 4. Diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk lebih meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia khususnya pada materi pokok hidrokarbon yang akan diajarkan adalah model pembelajaran berbasis masalah dengan mind mapping
1.3. Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka pembatasan masalah dititik beratkan pada:
1. Objek Penelitian adalah siswa kelas X semester Genap SMA Negeri 4 Kisaran dan SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.
2. Model Pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Mind Mapping
3. Materi Hidrokarbon yang diberikan dibatasi sampai pada sub materi Keisomeran
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi fokus permasalahan penelitian ini adalah :
1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) lebih baik daripada dengan hasil belajar yang hanya menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) tanpa penggunaan Mind Mapping ?
2. Apakah penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) meningkatkan aktivitas siswa ?
(15)
3. Apakah ada hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa ?
3.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) lebih baik daripada dengan hasil belajar yang hanya menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) tanpa penggunaan Mind Mapping pada pokok bahasan hidrokarbon
2. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
3. Untuk mengetahui hubungan aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa
3.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi siswa :
a. Hasil belajar siswa meningkat
b. Pemahaman siswa terhadap materi hidrokarbon meningkat 2. Manfaat bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau wacana guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) melalui mind mapping pada pokok bahasan Hidrokarbon.
3. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan kondisi pembelajaran ilmu kimia kelas X di SMA Negeri 4 Kisaran dan SMA Negeri 1 Binjai.
(16)
1.7. Defenisi Operasional
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa yang bertujuan membentuk siswa yang aktif dan memiliki kemampuan untuk berfikir analitis, sistematis dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah. Siswa akan dihadapkan dengan suatu masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari mereka dalam materi hidrokarbon sehingga dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ini siswa dapat berperan aktif dan mampu untuk meningkatkan kemampuan siswa.
2. Mind Mapping
Mind mapping atau peta pemikiran adalah media yang mempelajari tentang konsep yang didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang tersusun rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila di lihat sekilas akan tampak seperti cabang pohon. Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu proses belajar akan semakin mudah.
3. Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana. Hidrokarbon hanya terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Walaupun hanya terdiri dari dua jenis unsur, hidrokarbon merupakan suatu kelompok senyawa yang besar. Menurut penggolongannya hidrokarbon di bagi menjadi tiga golongan hidrokarbon yaitu alkana, alkena, alkuna.
(17)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Dari tes hasil belajar yng diberikan pada siswa diperoleh peningkatan ketuntasan belajar sebesar 100% pada kelas eksperimen I dan II.
2. Hasil belajar kimia siswa dengan penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa tanpa penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada pokok bahasan hidrokarbon di kelas X SMA Negeri 4 Kisaran dan SMA Negeri 1 Binjai. 3. Penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.
4. Ada hubungan yang positif antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan penggunaan mind mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan tanpa penggunaan mind mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru, menggunakan Mind Mapiing pada model pembelajaran berbasis (Problem Based Learning) masalah sehingga mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa, khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi mahasiswa dan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan pokok bahasan dan sekolah yang berbeda Selain itu, harus memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam menerapkan Model dan Media dalam pembelajaran ini.
(18)
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman., (1999), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, Suharsimi., (2003), Manajemen Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta
Batubara, Rofiqoh., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan Media Peta Konsep Meningkatkan Hasil Belajar Siswa., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Buzan, T., (2006), Buku Pintar Mind Map, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2010), Buku Pedoman Skripsi dan Proposal Penelitian, Penerbit FMIPA Unimed, Medan
Hidayat, Sony., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Termokimia., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Kurniawan, Deny., (2008), Tabel Distribusi, Forum Statistika, (http://ineddeni.wordpress.com)
Krisanti, Elsa, dkk., (2002), Mengembangkan Kecakapan Proses (Process Skill) melalui Penerapan Metode Belajar Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Ajaran Kimia Analitik, Jurnal Pendidikan Teknik Kimia, ISSN 1410-9891
Nasution, S., (2008), Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung
Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta
Purba, Michel., (2006), Kimia Untuk SMA, Erlangga, Jakarta
Rachmawati., (2007), Kimia 1 SMA dan MA Untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta
Rusman., (2013), Model-Model Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
(19)
Sagala, Saiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta, Bandung
Sanjaya,Wina., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta
Silitonga, P.M, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA-UNIMED, Medan
Slameto., (2003), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Sudjana. N., (1990), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja, Jakarta
Susanto, P., (2002), Keterampilan Dasar Mengajar IPA Berbasis Konstruktivisme, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Malang Syukri., (1999), Kimia Dasar, Institusi Teknologi Bandung, Bandung
Trianto., (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta
Windura, Susanto., (2013). 1st Mind Mapping Untuk Siswa Guru dan Orang tua, PT. Gramedia, Jakarta
Zhang, Guiling., (2002), Using Problem Based Learning and Cooperative Group Learning in Teaching Instrumental Analysis, The China Papers, October 2002
(1)
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini yaitu:
1. Rendahnya mutu pendidikan kimia di Indonesia.
2. Guru masih mengajar menggunakan pendekatan tradisional (teacher centered) yang memposisikan siswa sebagai objek pasif didalam belajar. 3. Siswa tidak mampu menerapkan konsep dalam memecahkan masalah kimia. 4. Diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk lebih meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia khususnya pada materi pokok hidrokarbon yang akan diajarkan adalah model pembelajaran berbasis masalah dengan mind mapping
1.3. Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka pembatasan masalah dititik beratkan pada:
1. Objek Penelitian adalah siswa kelas X semester Genap SMA Negeri 4 Kisaran dan SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.
2. Model Pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Mind Mapping
3. Materi Hidrokarbon yang diberikan dibatasi sampai pada sub materi Keisomeran
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi fokus permasalahan penelitian ini adalah :
1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) lebih baik daripada dengan hasil belajar yang hanya menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) tanpa penggunaan Mind Mapping ?
2. Apakah penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) meningkatkan aktivitas siswa ?
(2)
3. Apakah ada hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa ?
3.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) lebih baik daripada dengan hasil belajar yang hanya menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) tanpa penggunaan Mind Mapping pada pokok bahasan hidrokarbon
2. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
3. Untuk mengetahui hubungan aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa
3.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi siswa :
a. Hasil belajar siswa meningkat
b. Pemahaman siswa terhadap materi hidrokarbon meningkat 2. Manfaat bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau wacana guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) melalui mind mapping pada pokok bahasan Hidrokarbon.
3. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan kondisi pembelajaran ilmu kimia kelas X di SMA Negeri 4 Kisaran dan SMA Negeri 1 Binjai.
(3)
1.7. Defenisi Operasional
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa yang bertujuan membentuk siswa yang aktif dan memiliki kemampuan untuk berfikir analitis, sistematis dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah. Siswa akan dihadapkan dengan suatu masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari mereka dalam materi hidrokarbon sehingga dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ini siswa dapat berperan aktif dan mampu untuk meningkatkan kemampuan siswa.
2. Mind Mapping
Mind mapping atau peta pemikiran adalah media yang mempelajari tentang konsep yang didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang tersusun rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila di lihat sekilas akan tampak seperti cabang pohon. Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu proses belajar akan semakin mudah.
3. Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana. Hidrokarbon hanya terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Walaupun hanya terdiri dari dua jenis unsur, hidrokarbon merupakan suatu kelompok senyawa yang besar. Menurut penggolongannya hidrokarbon di bagi menjadi tiga golongan hidrokarbon yaitu alkana, alkena, alkuna.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Dari tes hasil belajar yng diberikan pada siswa diperoleh peningkatan ketuntasan belajar sebesar 100% pada kelas eksperimen I dan II.
2. Hasil belajar kimia siswa dengan penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa tanpa penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada pokok bahasan hidrokarbon di kelas X SMA Negeri 4 Kisaran dan SMA Negeri 1 Binjai. 3. Penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.
4. Ada hubungan yang positif antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan penggunaan mind mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan tanpa penggunaan mind mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru, menggunakan Mind Mapiing pada model pembelajaran berbasis (Problem Based Learning) masalah sehingga mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa, khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi mahasiswa dan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan pokok bahasan dan sekolah yang berbeda Selain itu, harus memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam menerapkan Model dan Media dalam pembelajaran ini.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman., (1999), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, Suharsimi., (2003), Manajemen Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta
Batubara, Rofiqoh., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan Media Peta Konsep Meningkatkan Hasil Belajar Siswa., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Buzan, T., (2006), Buku Pintar Mind Map, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2010), Buku Pedoman Skripsi dan Proposal Penelitian, Penerbit FMIPA Unimed, Medan
Hidayat, Sony., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Termokimia., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Kurniawan, Deny., (2008), Tabel Distribusi, Forum Statistika, (http://ineddeni.wordpress.com)
Krisanti, Elsa, dkk., (2002), Mengembangkan Kecakapan Proses (Process Skill) melalui Penerapan Metode Belajar Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Ajaran Kimia Analitik, Jurnal Pendidikan Teknik Kimia, ISSN 1410-9891
Nasution, S., (2008), Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung
Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta
Purba, Michel., (2006), Kimia Untuk SMA, Erlangga, Jakarta
Rachmawati., (2007), Kimia 1 SMA dan MA Untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta
Rusman., (2013), Model-Model Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
(6)
Sagala, Saiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta, Bandung
Sanjaya,Wina., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta
Silitonga, P.M, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA-UNIMED, Medan
Slameto., (2003), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Sudjana. N., (1990), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja, Jakarta
Susanto, P., (2002), Keterampilan Dasar Mengajar IPA Berbasis Konstruktivisme, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Malang Syukri., (1999), Kimia Dasar, Institusi Teknologi Bandung, Bandung
Trianto., (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta
Windura, Susanto., (2013). 1st Mind Mapping Untuk Siswa Guru dan Orang tua, PT. Gramedia, Jakarta
Zhang, Guiling., (2002), Using Problem Based Learning and Cooperative Group Learning in Teaching Instrumental Analysis, The China Papers, October 2002