PEMAHAMAN DAN PERILAKU KEAGAMAAN (STUDI EMPIRIK DI KELAS V SD MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN Pemahaman Dan Perilaku Keagamaan (Studi Empirik Di Kelas V SD Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012).
PEMAHAMAN DAN PERILAKU KEAGAMAAN
(STUDI EMPIRIK DI KELAS V SD MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2011/2012)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh:
Alivia Eka Pradita
G 000 080 015
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl. A. Yani Tromol pos 1, Pabelan, Kartasura Telp.( 0271) 717417, 719483 Fax.71544 Surakarta 57102
PENGESAHAN
Nama
NIM
Program Studi
Judul
: Alivia Eka Pradita
: G 000 080 015
: Pendidikan Agama Islam
: Pemahaman dan Perilaku Keagamaan (Studi Empirik di Kelas V SD
Muhammadiyah I Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012
Telah di munaqosahkan dalam sidang panitia ujian munaqosah skripsi Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 13 Juli 2012 dan dapat diterima
sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi program strata satu (
S1) guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I).
Surakarta, 23 Juli 2012
Dekan
(DR. H.M.A Fattah Santoso, M. Ag)
Penguji I
Penguji II
(Drs. Bambang Raharjo, M. Ag)
(Drs. Arief Wibowo, M. Ag)
Penguji III
(Dra. Chusniatun, M.Ag)
ABSTRAK
Pemahaman keagamaan pada masa anak terjadi melalui pengalaman kehidupannya
sejak kecil dalam keluarga, sekolah dan masyarakat lingkungan. Semakin banyak
pengalaman yang bersifat agama (sesuai dengan ajaran agama) akan semakin banyak pula
unsur agama maka sikap, tindakan dan kelakuan dalam menghadapi hidup akan sesuai
dengan ajaran agama.
Perilaku keagamaan merupakan integrasi secara kompleks antara unsur kognisi
(pengetahuan), afeksi(penghayatan), dan konasi(perilaku) terhadap agama pada diri
seseorang. Sehingga dalam memberikan pemahaman agama harus benar-benar
memperhatikan secara detail agar bisa tercipta perilaku keagamaan yang baik pada anak
dalam semua aspek kehidupan karena perilaku agama yang baik diawali dengan pemahaman
agama yang baik.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yaitu penelitian yang langsung
dilaksanakan di lapangan atau kehidupan yang sebenarnya secara spesifik dan realis tentang
apa yang terjadi. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua siswasiswi SD Muhammadiyah I Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, kelas V yang berjumlah
140 orang siswa. teknis pengambilan sampel dari penelitian ini dilakukan dengan mengambil
20% dari keseluruhan jumlah populasi (140 orang siswa), yaitu sebanyak 140x20% = 28
orang siswa.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu menggambarkan keadaan yang ada
pada objek penelitian disertai dengan analisis statistik, kemudian analisis pendekatan dengan
berpikir induktif. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket,
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa adanya
hubungan positif antara Pemahaman dan Perilaku Keagamaan di SD Muhammadiyah I
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini terbukti dengan perhitungan koefisien korelasi
product moment (ro) yang selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r pada tabel product
moment (rt) dengan N = 28 pada taraf signifikasi 1% maupun 5% sebagai berikut : Maka ro :
rt (1%) = 0.8122 : 0.478 maupun ro : rt (5%) = 0.8122 : 0.374 sehingga ro > rt (0.8122 >
0.478) maupun (0.8122 > 0.374). Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan : ada hubungan positif antara
pemahaman dan perilaku keagamaaan pada siswa kelas V SD Muhammadiyah I Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012 diterima atau terbukti kebenarannya dan pemahaman keagamaan
seharusnya diikuti dengan perilaku nyata, lewat lembaga pendidikan terutama sekolah
Kata kunci : Pemahaman dan Perilaku keagamaan siswa
mempunyai naluri untuk hidup beragama
PENDAHULUAN
Agama Islam adalah agama yang
dan faktor luar dari individu berupa
universal yang mengajarkan kepada umat
bimbingan
manusia
beragama dari lingkungannya. ( Jalaluddin,
mengenai
berbagai
aspek
kehidupan baik duniawi maupun ukrawi.
untuk melaksanakan pendidikan. Karena
menurut
ajaran
islam,
pendidikan
merupakan kebutuhan hidup manusia yang
mutlak yang harus dipenuhi demi untuk
mencapai kesejahteraan dan kebahagian
dunia akhirat.
terjadi
SD Muhammadiyah I Surakarta
merupakan amal usaha Muhammadiyah di
bidang pendidikan yang memadukan dan
mengembangkan IMTAQ, IPTEK dan
KETRAMPILAN,
Kurikulum
Nasional
dan
melalui
pengalaman
kurikulum
Pendidikan
ciri
khusus
sekolah unggulan yang ada di wilayah kota
sekolah
menanamkan
masyarakat
lingkungan.
Semakin banyak pengalaman yang bersifat
semakin banyak pula unsur agama maka
tindakan
dan
kelakuan
dalam
menghadapi hidup akan sesuai dengan
ajaran agama (Daradjat, 1990: 55).
Perilaku
keagamaan
merupakan
integrasi secara kompleks antara unsur
kognisi
terhadap agama pada diri seseorang.
Dengan demikian, perilaku keagamaan
tidak dapat dipisahkan dari gejala jiwa
seseorang.
Perilaku
keagamaan
sangat dipengaruhi oleh faktor bawaan
berupa fitrah beragama, dimana manusia
SD
tersebut
nilai-nilai
sangat
pemahaman
Berkaitan uraian tersebut maka
tujuan
penelitian
mengidentifikasi
ini
adalah
hubungan
untuk
antara
pemahaman dan perilaku keagamaan pada
siswa kelas V di SD Muhammadiyah I
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
LANDASAN TEORI
(pengetahuan),
afeksi(penghayatan), dan konasi(perilaku)
dan
keagamaan pada anak didiknya.
agama (sesuai dengan ajaran agama) akan
pada
memadukan
Surakarta layak diteliti karena merupakan
surakarta
sikap,
dengan
Departemen
kehidupannya sejak kecil dalam keluarga,
dan
hidup
Muhammadiyah. SD Muhamaadiyah I
Pemahaman keagamaan pada masa
anak
pengembangan
2001: 225).
Salah satu diantara ajaran Islam tersebut
adalah mewajibkan kepada umat islam
dan
Pemahaman
Keagamaaan
ialah
merupakan kondisi psikologis seseorang
yang mampu memahami seseatu secara
utuh, yang lahir karena dilandasi oleh
adanya
kepercayaan
terhadap
sebuah
norma atau nilai-nilai agama yang diyakini
kebenarannya (Djumali dkk, 2005: 52).
Perilaku
Keagamaan
adalah
Penelitian ini merupakan penelitian
kompleksitas yang mencakup keyakinan,
lapangan, yaitu penelitian yang langsung
akhlak, kebiasaan, peniruan, peraturan,
dilaksanakan di lapangan atau kehidupan
pengetahuan cara hidup yang diusahakan
yang sebenarnya secara spesifik dan realis
oleh manusia yang sesuai dengan ajaran
tentang apa yang terjadi (Mardalis, 1995:
agama, dalam hal ini adalah agama islam
28) dalam hal ini lembaga yang menjadi
(Jalaludin, 2000: 17).
tempat
Hubungan ialah Hubungan antara
dua variabel atau
dengan
lebih yang dikenal
“bivariate
correlation”
penelitian
adalah
SD
Muhammadiyah I Surakarta. Penelitian ini
bersifat
deskriptif
kuantitatif,
yaitu
atau
menggambarkan keadaan yang ada pada
hubungan antara variabel X dan variabel Y
objek penelitian disertai dengan analisis
(Sudijono, 1996: 167).
statistik, kemudian analisis pendekatan
SD Muhammadiyah I surakarta
dengan berpikir induktif yang bertujuan
ialah Jenjang pendidikan Sekolah
untuk mencari ada dan tidaknya hubungan
Dasar Islam Terpadu di bawah
antara variabel dan apabila ada, berupa
naungan
pendidikan
eratnya
merupakan
tidaknya hubungan itu (Arikunto, 1992:
lembaga
Muhammadiyah
yang
sebuah lembaga alternatif pendidikan
yang
mengembangkan
hubungan
serta
berarti
atau
213).
IMTAQ,
Sedangkan metode yang dipakai
IPTEK dan KETRAMPILAN di
dalam penelitian subyek ialah 1) Populasi
bawah
adalah
kurikulum
departemen
keseluruhan
subjek
penelitian
Pendidikan Nasional dan Kurikulum
(Arikunto,
ciri khusus Muhammadiyah.
menjadi populasi dalam penelitian ini
Dari
uraian
diatas
maka
pemahaman dan perilaku keagamaan
di SD Muhammadiyah I Surakarta
ialah suatu hasil yang diperoleh dari
pemahaman
keagamaan
yang
diberikan oleh guru disekolah yang
berupa proses perubahan perilaku
keagamaan siswa yang berubah ke
arah yang lebih baik.
METODE PENELITIAN
adalah
1998:
115)
semua
Muhammadiyah
I
pelajaran 2011/2012,
adapun
siswa-siswi
Surakarta
yang
SD
tahun
kelas V yang
berjumlah 140 orang siswa. 2) Sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti (Arikunto, 1998: 117) adapun
sampel yang diambil dalam penelitian ini
sebanyak
20%
dari
jumlah
populasi
pengambilan sampel. Teknis pengambilan
sampel dari penelitian ini
dilakukan
dengan mengambil 20% dari keseluruhan
jumlah populasi (140 orang siswa), yaitu
kepada tujuan penelitian (2007: 21) Dalam
sebanyak 140x20% = 28 orang siswa. 3)
penelitian ini penulis mempergunakan
Teknik Sampling ialah Teknik sampling
metode
adalah cara untuk menentukan sampel
informasi atau keterangan dari Kepala
yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
Sekolah, Bapak dan Ibu Guru dan Wali
sampel
data
Kelas serta Siswa, yang kesemuanya itu
sebenarnya dengan memperhatikan sifat-
untuk kelengkapan yang penulis perlukan .
sifat
agar
4) Dokumentasi adalah metode yang
diperoleh sampel yang representatif atau
digunakan untuk mencari data mengenai
benar-benar mewakili populasi (Nawawi,
hal-hal yang variabelnya berupa catatan-
1983: 152) di dalam penelitian ini penulis
catatan, transkip, buku-buku, surat kabar,
menggunakan teknik random sampling,
majalah , prasasti, notulen rapat, legger,
dikarenakan jumlah yang bervariasi dan
agenda dan sebainya (Arikunto, 2006: 231)
banyak jumlahnya.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan
yang
dan
dijadikan
penyebaran
sumber
populasi
wawncara
untuk
memperoleh
Sedangkan metode pengumpulan
data tentang struktur organisasi, tenaga
data yaitu 1) Angket ialah Metode ini
pendidik, daftar anak didik, dan data lain
dilakukan dengan cara mengajukan daftar
yang diperlukan dalam penelitian.
pertanyaan
HASIL PENELITIAN
kepada
responden,
untuk
memperoleh data yang sebenarnya. Angket
a)
Analisis
Pendahuluan
ialah
ini diberikan kepada siswa sesuai dengan
setelah penulis menyajikan data masing-
pendapatnya Suharsimi Arikunto (1998:
masing variabel tentang pemahaman dan
140) Dalam metode ini penulis maksudkan
perilaku
untuk mengambil data yang berkaitan
Muhammadiyah
dengan perilaku keagamaan pada siswa
selanjutnya penulis menganalisis untuk
kelas V di SD Muhammadiyah I Surakarta
mencari hubungan antara dua variabel
. 2) Observasi ialah Metode yang sering
tersebut
juga disebut dengan metode pengamatan
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.
meliputi kegiatan pemusatan perhatian
Analisis kuantitatif dengan menggunakan
terhadap
korelasi product moment dan analisis
objek
dengan
menggunakan
seluruh alat indera (Arikunto, 1998: 146).
kualitatif
3) Wawancara Menurut Sutrisno Hadi,
induktif.
keagamaan
dengan
dengan
I
siswa
Surakarta,
menggunakan
pendekatan
di
SD
maka
teknik
berpikir
interview adalah metode pengumpulan
b) Analisis Lanjut ialah Analisis pada
data dengan sepihak yang dikerjakan
tahap ini menggunakan teknis analisis
dengan
sistematika
dan
berlandaskan
kuantitatif dengan korelasi product
xy dan menarik kesimpulan
moment dengan rumus sebagai berikut:
Selanjutnya akan dikemukakan
satu persatu langkah-langkah yang
telah penulis sebutkan di atas :
1. Membuat tabel kerja koefisien X
Keterangan :
dan Y, dimana X merupakan
r XY = Angka indeks Korelasi r
variabel Pemahaman Keagamaan
product moment
dan Y merupakan variabel Perilaku
N
Keagamaan siswa kelas V SD
=Jumlah subyek yang diteliti
Muhammadiyah I Surakarta.
X
= Variabel pemahaman
TABEL KERJA KOEFISIEN KORELASI
keagamaan
ANTARA X DAN Y
Y
= Variabel perilaku keagamaan
XY
= Perkalian antara X dan Y
N
= Jumlah Sampel
=Sigma/jumlah
X
No
X
Y
Respo
Pemah
Peril
nden
aman
aku
1
120
105
2
120
104
3
120
105
4
120
99
5
120
110
6
120
104
7
120
97
Y2
XY
144
110
126
00
25
00
144
108
124
00
16
00
144
110
126
00
25
00
144
980
118
00
1
80
144
121
132
00
00
00
144
108
124
00
16
00
144
940
116
=Jumlah seluruh skor X
=Kuadrat dari X
=Kuadrat dari Y
Y
X2
=Jumlah seluruh skor Y
XY =Jumlah perkalian skor X dan Y
Adapun
langkah-langkah
pengolahannya adalah sebagai berikut :
1. Membuat tabel kerja koefisien
korelasi antara X dan Y
2. Mencari rxy
3. Memberikan interpretasi terhadap r
8
120
90
9
120
98
10
119
104
11
120
97
12
118
114
13
118
85
14
120
92
15
120
110
16
120
94
17
120
100
18
120
109
19
120
107
20
120
106
00
9
40
144
810
108
00
0
00
144
960
117
00
4
60
141
108
123
61
16
76
144
940
116
00
9
40
139
129
134
24
96
52
139
722
100
24
5
30
144
846
110
00
4
40
144
121
132
00
00
00
144
883
112
00
0
80
144
100
120
00
00
00
144
118
130
00
81
80
144
114
128
00
49
40
144
112
127
21
119
100
22
119
97
23
118
105
24
120
99
25
118
102
26
120
106
27
120
107
28
118
98
3347
2844
Jumla
h
2. Mencari r xy
00
30
20
141
100
119
61
00
00
141
940
115
61
9
43
139
110
123
24
25
90
144
980
118
00
1
80
139
104
120
24
04
36
144
112
127
00
36
20
144
114
128
00
49
40
139
960
115
24
4
64
400
290
339
13
036
971
variabel X dan variabel Y. Selanjutnya,
karena pada taraf signifikasi 1% r xy atau
ro lebih besar daripada r tabel (0,8122 >
0,478), maka pada taraf signifikasi 1% itu
hipotesa alternatif diterima dan hipotesa
= 0.8122
nihil
ditolak.
signifikasi
3.
berarti
1%
pada
terdapat
taraf
korelasi
positifyang signifikan antara variabel X
Interpretasi Data
Interpretasi
Ini
secara
kasar
atau
dan Variabel Y.
sederhana dari perhitungan di atas ternyata
Kesimpulan yang dapat kita
angka korelasi antara variabel X dan
tarik
variabel Ytidak bertanda negatif berarti di
hubungan
antara ke dua variabel tersebut terdapat
keagamaan
korelasi positif (korelasi yang berjalan
keagamaan siswa. Selain analisis
searah). Dengan memperhatikan r xy
kuantitatif di atas yang memberi
(yaitu = 0,8122), yang besarnya berkisar
penguatan terhadap analisis hitung
antara 0,70 -0,90 berarti korelasi antara
bahwa titik temu dari dua variabel
variabel X dan variabel Y itu adalah
dapat
termasuk korelasi positif yang kuat.
berikut
Selanjutnya
interpretasi
dengan
ialah
Bahwa
antara
terdapat
pemahaman
terhadap
perilaku
terjadi
sebagai
berikut
ini
yang
disajikan
berdasarkan
analisis
kualitatif
pendekatan
berpikir
menggunakan tabel nilai “r”: df = N-nr =
dengan
28 – 6 = 26. Dengan memeriksa tabel nilai
induktif sebagai berikut:
“r” product moment ternyata bahwa
1. Perwujudan perbuatan shalat
dengan df sebesar 26, pada taraf signifikasi
tepat pada waktunya ( perilaku
5% diperoleh r tabel = 0,374; sedangkan
terhadap Allah SWT)
pada taraf signifikasi 1% diperoleh r tabel
Guru menerangkan mengenai
= 0,478. Karena r xy atau r o pada taraf
perwujudan
signifikasi 5% lebih besar daripada r tabel
dilakukan
(0,8122
taraf
perbuatan yang berhubungan
hipotesaalternatif
dengan shalat yaitu macam-
diterima dan hipotsis nihil ditolak. Ini
macam shalat, waktu shalat,
berarti pada taraf signifikasi 5% terdapat
cara pelaksanaannya dan lain-
korelasi positif yang signifikan antara
lain yang secara tidak langsung
>
signifikasi
0,374)
5%
itu
maka
pada
iman
yang
dengan
amal
anak diberi stimulan oleh guru
akan diambil tapi diberikan
untuk melaksanakan salat wajib
pada guru atau dikembalikan
tepat
langsung pada yang kehilangan
pada
waktunya
dan
tindakan nyata nya dilakukan
uangnya
oleh
adzan
adanya respon yang baik dari
berkumandang secara langsung
anak yang telah diberi stimulan
anak akan melaksanakan shalat
oleh guru sebagaimana pada
tanpa disuruh hal itu terjadi
tabel
karena sebelumnya sudah ada
prosentase 100% diikuti dengan
stimulan yang diberikan oleh
perbuata
guru disekolah yang direspon
sebagaimana pada tabel III.10
oleh
bentuk
menunjukan prosentase untuk
perbuatan yaitu shalat tepat
poin a 89,29%, poin b 0%, poin
pada waktunya
c 10.72% dan poin d 0%.
siswa
apabila
siswa
dalam
sebagaimana
itu
membuktikan
II.5
menunjukan
nyataoleh
siswa
pada tabel II.4 menunjukan
3. Berbakti pada orang tua (
prosentase 100% diikuti dengan
perilaku terhadap orang tua )
perbuata
Guru
nyata
oleh
siswa
menerangkan
materi
sebagaimana pada tabel III.1
mengenai perilaku orang-orang
menunjukan prosentase untuk
yang beriman itu seperti apa
poin a 50%, poin b 42,86%,
misalnya dari segi perbuatan
poin c 7,143% dan poin d 0%.
dan tindakannya seperti salah
2. Meninggalkan
hal-hal
yang
satu nya ialah berbakti pada
buruk ( perilaku terhadap orang
orang tua yang diwujudkan
lain )
dalam perbuatan nyata siswa
Materi yang diberikan oleh
apabila setelah shalat selalu
guru ialah bagaimana contoh
mendoakan orang tuanya hal itu
perilaku orang beriman dalam
terjadi pada anak karena guru
kehidupan
yang
memberi stimulan bagaimana
misal nya tolong menolong
perilaku orang yang beriman
dalam
yaitu salah satunya berbakti
sehari-hari
hal
kebaikan
yang
diwujudkan dalam perbuatan
pada
nyata
memberi respon
yaitu
apabila
anak
orang
tua
dan
anak
yang baik
menemukan uang di sekolah
dalam tindakan nyata perbuatan
yang bukan miliknya tidak
sebagaimana pada tabel II.9
menunjukan prosentase 100%
Guru menerangkan materi iman
diikuti dengan perbuata nyata
yang lebih khusus dikaitkan
oleh siswa sebagaimana pada
pada
tabel
menunjukan
kebersihan karena kebersihan
poin
a
ialah sebagian dari iman maka
78,58%, poin b 17,86%, poin c
guru menerapkan pada anak
3,572% dan poin d 0%.
untuk
III.20
prosentase
4. Perilaku
untuk
jujur
(
perilaku
perilaku
menjaga
selalu
menjaga
kebersihan dimanapun berada
terhadap diri sendiri )
dan direspon dengan baik oleh
Materi yang diberikan oleh
anak apabila orang tua nya di
guru ialah bagaimana perilaku
rumah menyuruh anak untuk
orang mukmin itu seperti apa
membereskan kamar ataupun
misalnya
guru
menanamkan
menyapu
perilaku
jujur
yang
sendirinya
harus
halaman
dengan
anak
akan
dimiliki oleh setiap anak dalam
melakukan, hal tersebut terjadi
berbagai tindakan misal saja
karena adanya rangsangan dari
anak selalu jujur apabila diberi
guru di sekolah untuk selalu
uang oleh orang tua untuk
menjaga
membayar buku maka uang
sebagaimana pada tabel II.10
tersebut langsung dibayarkan
menunjukan prosentase 100%
itu menandakan adanya respon
diikuti dengan perbuata nyata
yang positif dari stimulan yang
oleh siswa sebagaimana pada
diberikan
tabel
guru
pada
anak
kebersihan
III.30
menunjukan
sebagaimana pada tabel II.2
prosentase untuk poin a 75%,
menunjukan prosentase 100%
poin b 7,142%, poin c 7,142%
diikuti dengan perbuata nyata
dan poin d 0%.
oleh siswa sebagaimana pada
tabel
III.9
SIMPULAN
menunjukan
Dari
prosentase
untuk
poin
a
57,15%, poin b 35,72%, poin c
7,143% dan poin d 0%.
5. Menjaga kebersihan ( perilaku
terhadap alam )
penelitian
yang
keseluruhan
penulis
proses
lakukan
mengenai hubungan pemahaman dan
perilaku keagamaan pada siswa kelas
V di SD Muhammadiyah I Surakarta
tahun
pelajaran
2011/2012dapat
penulis simpulkan :
yang
diperoleh
dalam
penelitian ini dapat diketemukan
adanya
hubungan
Pemahaman
positif
dan
Perilaku
Keagamaan di SD Muhammadiyah
I
Surakarta
tahun
pelajaran
2011/2012. Hal ini terbukti dengan
perhitungan
product
koefisien
moment
(ro)
korelasi
yang
selanjutnya dikonsultasikan dengan
nilai r pada tabel product moment
(rt) dengan N = 28 pada taraf
signifikasi 1% maupun 5% sebagai
berikut :
Dengan kata lain semakin
tinggi
pemahaman
tentunya
keagamaan
semakin
baiki
pula
perilaku keagamaan siswa. Dengan
demikian pemahaman keagamaan
sangat
mempengaruhi
perilaku
keagamaan pada siswa.
Dengan demikian hipotesis
yang
penulis
ajukan
hubungan
:
positif
pemahaman
ada
antara
dan
perilaku
keagamaaan pada siswa kelas V
SD Muhammadiyah I Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012 diterima
atau terbukti kebenarannya dan
berikut:
1% = 0.478
a. Sebagai
Maka ro : rt (1%) = 0.8122 : 0.478
maupun ro : rt (5%) = 0.8122 :
0.374 sehingga ro > rt (0.8122 >
0.478) maupun (0.8122 > 0.374).
Dengan demikian maka Ho ditolak
Ha
pelajaran
induk signifikasinya adalah sebagai
5% = 0.374
dan
tahun
2011/2012.
1. Setelah dilakukan analisa terhadap
data
Surakarta
diterima.
Pembuktian
dengan koefisien korelasi product
sebesar 0.8122 > 0.478 (1%)
maupun 0.8122 > 0.374 (5%)
berarti terbukti adanya hubungan
positif antara Pemahaman dan
Perilaku Keagamaan pada siswa
kelas V SD Muhammadiyah I
contoh
penelitian
dalam
ini
antara
pemahaman keagamaan yang
diterangkan
guru
mengenai
perwujudan iman pada tabel
II.4 yang diikuti dengan respon
perwujudan perbuatan perilaku
keagamaan pada tabel III.1
yaitu
shalat
tepat
pada
waktunya yang menunjukan
adanya titik temu antara dua
variabel
keagamaan
yaitu
pemahaman
dan
perilaku
keagamaan
b. Sebagai
contoh
dalam
penelitian
ini
antara
dengan
respon
perwujudan
pemahaman keagamaan yang
perbuatan perilaku keagamaan
diterangkan
mengenai
pada tabel III.9 yaitu berbuat
contoh perilaku orang beriman
jujur yang menunjukan adanya
pada tabel II.5 yang diikuti
titik temu antara dua variabel
dengan
yaitu pemahaman keagamaan
guru
respon
perwujudan
perbuatan perilaku keagamaan
pada
tabel
meninggalkan
buruk
III.10
yaitu
hal-hal
yang
yang
menunjukan
dan perilaku keagamaan
e. Sebagai
contoh
penelitian
dalam
ini
antara
pemahaman keagamaan yang
adanya titik temu antara dua
diterangkan
variabel
pemahaman keimanan
yaitu
keagamaan
pemahaman
dan
perilaku
keagamaan
guru
mengenai
pada
tabel II.10 yang diikuti dengan
respon perwujudan perbuatan
c. Sebagai
contoh
penelitian
ini
dalam
perilaku keagamaan pada tabel
antara
III.30
yaitu
menjaga
pemahaman keagamaan yang
kebersihan yang menunjukan
diterangkan
adanya titik temu antara dua
perilaku
guru
mengenai
orang-orang
yang
variabel
yaitu
beriman pada tabel II.9 yang
keagamaan
diikuti
keagamaan.
dengan
respon
perwujudan perbuatan perilaku
keagamaan pada tabel III.20
pemahaman
dan
perilaku
SARAN
Berdasarkan
kesimpulan
yaitu berbakti pada orang tua
yang penulis jelaskan di atas
yang menunjukan adanya titik
penulis
temu antara dua variabel yaitu
untuk mengajukan saran-saran
pemahaman keagamaan dan
yang mungkin bermanfaat dan
perilaku keagamaan
dapat
d. Sebagai
penelitian
contoh
ini
memberanikan
membantu
anak-anak
dalam
dalam meningkatkan prestasi
antara
dan
peningkatan
pemahaman keagamaan yang
kegiatan
diterangkan
mungkin
guru
diri
mengenai
dalam
keagamaan
juga
dan
memberi
contoh perilaku orang mukmin
masukan pada guru pendidikan
pada tabel II.2 yang diikuti
agama Islam serta orang tua
siswa sebagai berikut :
tugasnya sebagai siswa untuk lebih
1. Kepada Sekolah : sekolah insya
tekun belajar, giat beribadah, taat
Allah
sudah
pada orang tua dan guru agar bisa
melaksanakan
kegiatan keagamaan dengan baik
sukses
akan tetapi harus ditingkatkan lagi
akherat.
kegiatan keagamaan di sekolah
baik
didunia
maupun
4. Kepada semua pihak yang terkait :
serta lebih mengoptimalkan kerja
a. Diharapkan ikut mendukung,
sama yang terjalin antara pihak
bekerja sama dan membantu
sekolah dengan orang tua siswa
proses
agar anak-anak lebih terkontrol
mengajar agar berjalan dengan
baik di bidang akademik maupun
baik.
kegiatan
belajar
b. Diharapakan dapat memberikan
perilaku agamanya sehingga anakanak bisa sukses dan tercapai cita-
kritik
citanya di masa depan.
membangun ke arah positif.
2. Kepada Orang tua : orang tua
sangatlah
bertanggung
jawab
dan
saran
yang
DAFTAR PUSTAKA
Ahyadi, Abdul Aziz . 1991. Psikologi
terhadap anak-anak nya dan orang
Agama
tua sudah memberikan yang terbaik
Pancasila. Bandung: Sinar Baru
untuk
anak
pendidikan
nya
dalam
agama
menyekolahkan
nya
Muslim
hal
dengan
anak
Kepribadian
di
Sururin. 2004. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
sekolah islam, dan lebih baik lagi
apabila orang tua dirumah memberi
Yusuf,
Syamsu.
2000.
Psikologi
contoh dan membiasakan kegiatan
Perkembangan Anak dan Remaja.
keagamaan setiap hari untuk anak
Bandung: Remaja Rosdakarya
dirumah sehingga kedepannya anak
menjadi lebih baik perilakunya
Zuhairini, dkk. 1995. Filsafat Pendidikan
sehingga
Islam. Jakarta: Bumi Aksara
bisa
menjadi
lebih
bertanggung jawab baik didunia
Muchtar,
maupun akherat.
3. Kepada siswa : siswa seharusnya
sudah
mengetahui
fungsi
dan
Heri
Jauhari.
2005.
Fikih
Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
(STUDI EMPIRIK DI KELAS V SD MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2011/2012)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh:
Alivia Eka Pradita
G 000 080 015
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl. A. Yani Tromol pos 1, Pabelan, Kartasura Telp.( 0271) 717417, 719483 Fax.71544 Surakarta 57102
PENGESAHAN
Nama
NIM
Program Studi
Judul
: Alivia Eka Pradita
: G 000 080 015
: Pendidikan Agama Islam
: Pemahaman dan Perilaku Keagamaan (Studi Empirik di Kelas V SD
Muhammadiyah I Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012
Telah di munaqosahkan dalam sidang panitia ujian munaqosah skripsi Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 13 Juli 2012 dan dapat diterima
sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi program strata satu (
S1) guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I).
Surakarta, 23 Juli 2012
Dekan
(DR. H.M.A Fattah Santoso, M. Ag)
Penguji I
Penguji II
(Drs. Bambang Raharjo, M. Ag)
(Drs. Arief Wibowo, M. Ag)
Penguji III
(Dra. Chusniatun, M.Ag)
ABSTRAK
Pemahaman keagamaan pada masa anak terjadi melalui pengalaman kehidupannya
sejak kecil dalam keluarga, sekolah dan masyarakat lingkungan. Semakin banyak
pengalaman yang bersifat agama (sesuai dengan ajaran agama) akan semakin banyak pula
unsur agama maka sikap, tindakan dan kelakuan dalam menghadapi hidup akan sesuai
dengan ajaran agama.
Perilaku keagamaan merupakan integrasi secara kompleks antara unsur kognisi
(pengetahuan), afeksi(penghayatan), dan konasi(perilaku) terhadap agama pada diri
seseorang. Sehingga dalam memberikan pemahaman agama harus benar-benar
memperhatikan secara detail agar bisa tercipta perilaku keagamaan yang baik pada anak
dalam semua aspek kehidupan karena perilaku agama yang baik diawali dengan pemahaman
agama yang baik.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yaitu penelitian yang langsung
dilaksanakan di lapangan atau kehidupan yang sebenarnya secara spesifik dan realis tentang
apa yang terjadi. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua siswasiswi SD Muhammadiyah I Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, kelas V yang berjumlah
140 orang siswa. teknis pengambilan sampel dari penelitian ini dilakukan dengan mengambil
20% dari keseluruhan jumlah populasi (140 orang siswa), yaitu sebanyak 140x20% = 28
orang siswa.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu menggambarkan keadaan yang ada
pada objek penelitian disertai dengan analisis statistik, kemudian analisis pendekatan dengan
berpikir induktif. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket,
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa adanya
hubungan positif antara Pemahaman dan Perilaku Keagamaan di SD Muhammadiyah I
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini terbukti dengan perhitungan koefisien korelasi
product moment (ro) yang selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r pada tabel product
moment (rt) dengan N = 28 pada taraf signifikasi 1% maupun 5% sebagai berikut : Maka ro :
rt (1%) = 0.8122 : 0.478 maupun ro : rt (5%) = 0.8122 : 0.374 sehingga ro > rt (0.8122 >
0.478) maupun (0.8122 > 0.374). Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan : ada hubungan positif antara
pemahaman dan perilaku keagamaaan pada siswa kelas V SD Muhammadiyah I Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012 diterima atau terbukti kebenarannya dan pemahaman keagamaan
seharusnya diikuti dengan perilaku nyata, lewat lembaga pendidikan terutama sekolah
Kata kunci : Pemahaman dan Perilaku keagamaan siswa
mempunyai naluri untuk hidup beragama
PENDAHULUAN
Agama Islam adalah agama yang
dan faktor luar dari individu berupa
universal yang mengajarkan kepada umat
bimbingan
manusia
beragama dari lingkungannya. ( Jalaluddin,
mengenai
berbagai
aspek
kehidupan baik duniawi maupun ukrawi.
untuk melaksanakan pendidikan. Karena
menurut
ajaran
islam,
pendidikan
merupakan kebutuhan hidup manusia yang
mutlak yang harus dipenuhi demi untuk
mencapai kesejahteraan dan kebahagian
dunia akhirat.
terjadi
SD Muhammadiyah I Surakarta
merupakan amal usaha Muhammadiyah di
bidang pendidikan yang memadukan dan
mengembangkan IMTAQ, IPTEK dan
KETRAMPILAN,
Kurikulum
Nasional
dan
melalui
pengalaman
kurikulum
Pendidikan
ciri
khusus
sekolah unggulan yang ada di wilayah kota
sekolah
menanamkan
masyarakat
lingkungan.
Semakin banyak pengalaman yang bersifat
semakin banyak pula unsur agama maka
tindakan
dan
kelakuan
dalam
menghadapi hidup akan sesuai dengan
ajaran agama (Daradjat, 1990: 55).
Perilaku
keagamaan
merupakan
integrasi secara kompleks antara unsur
kognisi
terhadap agama pada diri seseorang.
Dengan demikian, perilaku keagamaan
tidak dapat dipisahkan dari gejala jiwa
seseorang.
Perilaku
keagamaan
sangat dipengaruhi oleh faktor bawaan
berupa fitrah beragama, dimana manusia
SD
tersebut
nilai-nilai
sangat
pemahaman
Berkaitan uraian tersebut maka
tujuan
penelitian
mengidentifikasi
ini
adalah
hubungan
untuk
antara
pemahaman dan perilaku keagamaan pada
siswa kelas V di SD Muhammadiyah I
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
LANDASAN TEORI
(pengetahuan),
afeksi(penghayatan), dan konasi(perilaku)
dan
keagamaan pada anak didiknya.
agama (sesuai dengan ajaran agama) akan
pada
memadukan
Surakarta layak diteliti karena merupakan
surakarta
sikap,
dengan
Departemen
kehidupannya sejak kecil dalam keluarga,
dan
hidup
Muhammadiyah. SD Muhamaadiyah I
Pemahaman keagamaan pada masa
anak
pengembangan
2001: 225).
Salah satu diantara ajaran Islam tersebut
adalah mewajibkan kepada umat islam
dan
Pemahaman
Keagamaaan
ialah
merupakan kondisi psikologis seseorang
yang mampu memahami seseatu secara
utuh, yang lahir karena dilandasi oleh
adanya
kepercayaan
terhadap
sebuah
norma atau nilai-nilai agama yang diyakini
kebenarannya (Djumali dkk, 2005: 52).
Perilaku
Keagamaan
adalah
Penelitian ini merupakan penelitian
kompleksitas yang mencakup keyakinan,
lapangan, yaitu penelitian yang langsung
akhlak, kebiasaan, peniruan, peraturan,
dilaksanakan di lapangan atau kehidupan
pengetahuan cara hidup yang diusahakan
yang sebenarnya secara spesifik dan realis
oleh manusia yang sesuai dengan ajaran
tentang apa yang terjadi (Mardalis, 1995:
agama, dalam hal ini adalah agama islam
28) dalam hal ini lembaga yang menjadi
(Jalaludin, 2000: 17).
tempat
Hubungan ialah Hubungan antara
dua variabel atau
dengan
lebih yang dikenal
“bivariate
correlation”
penelitian
adalah
SD
Muhammadiyah I Surakarta. Penelitian ini
bersifat
deskriptif
kuantitatif,
yaitu
atau
menggambarkan keadaan yang ada pada
hubungan antara variabel X dan variabel Y
objek penelitian disertai dengan analisis
(Sudijono, 1996: 167).
statistik, kemudian analisis pendekatan
SD Muhammadiyah I surakarta
dengan berpikir induktif yang bertujuan
ialah Jenjang pendidikan Sekolah
untuk mencari ada dan tidaknya hubungan
Dasar Islam Terpadu di bawah
antara variabel dan apabila ada, berupa
naungan
pendidikan
eratnya
merupakan
tidaknya hubungan itu (Arikunto, 1992:
lembaga
Muhammadiyah
yang
sebuah lembaga alternatif pendidikan
yang
mengembangkan
hubungan
serta
berarti
atau
213).
IMTAQ,
Sedangkan metode yang dipakai
IPTEK dan KETRAMPILAN di
dalam penelitian subyek ialah 1) Populasi
bawah
adalah
kurikulum
departemen
keseluruhan
subjek
penelitian
Pendidikan Nasional dan Kurikulum
(Arikunto,
ciri khusus Muhammadiyah.
menjadi populasi dalam penelitian ini
Dari
uraian
diatas
maka
pemahaman dan perilaku keagamaan
di SD Muhammadiyah I Surakarta
ialah suatu hasil yang diperoleh dari
pemahaman
keagamaan
yang
diberikan oleh guru disekolah yang
berupa proses perubahan perilaku
keagamaan siswa yang berubah ke
arah yang lebih baik.
METODE PENELITIAN
adalah
1998:
115)
semua
Muhammadiyah
I
pelajaran 2011/2012,
adapun
siswa-siswi
Surakarta
yang
SD
tahun
kelas V yang
berjumlah 140 orang siswa. 2) Sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti (Arikunto, 1998: 117) adapun
sampel yang diambil dalam penelitian ini
sebanyak
20%
dari
jumlah
populasi
pengambilan sampel. Teknis pengambilan
sampel dari penelitian ini
dilakukan
dengan mengambil 20% dari keseluruhan
jumlah populasi (140 orang siswa), yaitu
kepada tujuan penelitian (2007: 21) Dalam
sebanyak 140x20% = 28 orang siswa. 3)
penelitian ini penulis mempergunakan
Teknik Sampling ialah Teknik sampling
metode
adalah cara untuk menentukan sampel
informasi atau keterangan dari Kepala
yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
Sekolah, Bapak dan Ibu Guru dan Wali
sampel
data
Kelas serta Siswa, yang kesemuanya itu
sebenarnya dengan memperhatikan sifat-
untuk kelengkapan yang penulis perlukan .
sifat
agar
4) Dokumentasi adalah metode yang
diperoleh sampel yang representatif atau
digunakan untuk mencari data mengenai
benar-benar mewakili populasi (Nawawi,
hal-hal yang variabelnya berupa catatan-
1983: 152) di dalam penelitian ini penulis
catatan, transkip, buku-buku, surat kabar,
menggunakan teknik random sampling,
majalah , prasasti, notulen rapat, legger,
dikarenakan jumlah yang bervariasi dan
agenda dan sebainya (Arikunto, 2006: 231)
banyak jumlahnya.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan
yang
dan
dijadikan
penyebaran
sumber
populasi
wawncara
untuk
memperoleh
Sedangkan metode pengumpulan
data tentang struktur organisasi, tenaga
data yaitu 1) Angket ialah Metode ini
pendidik, daftar anak didik, dan data lain
dilakukan dengan cara mengajukan daftar
yang diperlukan dalam penelitian.
pertanyaan
HASIL PENELITIAN
kepada
responden,
untuk
memperoleh data yang sebenarnya. Angket
a)
Analisis
Pendahuluan
ialah
ini diberikan kepada siswa sesuai dengan
setelah penulis menyajikan data masing-
pendapatnya Suharsimi Arikunto (1998:
masing variabel tentang pemahaman dan
140) Dalam metode ini penulis maksudkan
perilaku
untuk mengambil data yang berkaitan
Muhammadiyah
dengan perilaku keagamaan pada siswa
selanjutnya penulis menganalisis untuk
kelas V di SD Muhammadiyah I Surakarta
mencari hubungan antara dua variabel
. 2) Observasi ialah Metode yang sering
tersebut
juga disebut dengan metode pengamatan
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.
meliputi kegiatan pemusatan perhatian
Analisis kuantitatif dengan menggunakan
terhadap
korelasi product moment dan analisis
objek
dengan
menggunakan
seluruh alat indera (Arikunto, 1998: 146).
kualitatif
3) Wawancara Menurut Sutrisno Hadi,
induktif.
keagamaan
dengan
dengan
I
siswa
Surakarta,
menggunakan
pendekatan
di
SD
maka
teknik
berpikir
interview adalah metode pengumpulan
b) Analisis Lanjut ialah Analisis pada
data dengan sepihak yang dikerjakan
tahap ini menggunakan teknis analisis
dengan
sistematika
dan
berlandaskan
kuantitatif dengan korelasi product
xy dan menarik kesimpulan
moment dengan rumus sebagai berikut:
Selanjutnya akan dikemukakan
satu persatu langkah-langkah yang
telah penulis sebutkan di atas :
1. Membuat tabel kerja koefisien X
Keterangan :
dan Y, dimana X merupakan
r XY = Angka indeks Korelasi r
variabel Pemahaman Keagamaan
product moment
dan Y merupakan variabel Perilaku
N
Keagamaan siswa kelas V SD
=Jumlah subyek yang diteliti
Muhammadiyah I Surakarta.
X
= Variabel pemahaman
TABEL KERJA KOEFISIEN KORELASI
keagamaan
ANTARA X DAN Y
Y
= Variabel perilaku keagamaan
XY
= Perkalian antara X dan Y
N
= Jumlah Sampel
=Sigma/jumlah
X
No
X
Y
Respo
Pemah
Peril
nden
aman
aku
1
120
105
2
120
104
3
120
105
4
120
99
5
120
110
6
120
104
7
120
97
Y2
XY
144
110
126
00
25
00
144
108
124
00
16
00
144
110
126
00
25
00
144
980
118
00
1
80
144
121
132
00
00
00
144
108
124
00
16
00
144
940
116
=Jumlah seluruh skor X
=Kuadrat dari X
=Kuadrat dari Y
Y
X2
=Jumlah seluruh skor Y
XY =Jumlah perkalian skor X dan Y
Adapun
langkah-langkah
pengolahannya adalah sebagai berikut :
1. Membuat tabel kerja koefisien
korelasi antara X dan Y
2. Mencari rxy
3. Memberikan interpretasi terhadap r
8
120
90
9
120
98
10
119
104
11
120
97
12
118
114
13
118
85
14
120
92
15
120
110
16
120
94
17
120
100
18
120
109
19
120
107
20
120
106
00
9
40
144
810
108
00
0
00
144
960
117
00
4
60
141
108
123
61
16
76
144
940
116
00
9
40
139
129
134
24
96
52
139
722
100
24
5
30
144
846
110
00
4
40
144
121
132
00
00
00
144
883
112
00
0
80
144
100
120
00
00
00
144
118
130
00
81
80
144
114
128
00
49
40
144
112
127
21
119
100
22
119
97
23
118
105
24
120
99
25
118
102
26
120
106
27
120
107
28
118
98
3347
2844
Jumla
h
2. Mencari r xy
00
30
20
141
100
119
61
00
00
141
940
115
61
9
43
139
110
123
24
25
90
144
980
118
00
1
80
139
104
120
24
04
36
144
112
127
00
36
20
144
114
128
00
49
40
139
960
115
24
4
64
400
290
339
13
036
971
variabel X dan variabel Y. Selanjutnya,
karena pada taraf signifikasi 1% r xy atau
ro lebih besar daripada r tabel (0,8122 >
0,478), maka pada taraf signifikasi 1% itu
hipotesa alternatif diterima dan hipotesa
= 0.8122
nihil
ditolak.
signifikasi
3.
berarti
1%
pada
terdapat
taraf
korelasi
positifyang signifikan antara variabel X
Interpretasi Data
Interpretasi
Ini
secara
kasar
atau
dan Variabel Y.
sederhana dari perhitungan di atas ternyata
Kesimpulan yang dapat kita
angka korelasi antara variabel X dan
tarik
variabel Ytidak bertanda negatif berarti di
hubungan
antara ke dua variabel tersebut terdapat
keagamaan
korelasi positif (korelasi yang berjalan
keagamaan siswa. Selain analisis
searah). Dengan memperhatikan r xy
kuantitatif di atas yang memberi
(yaitu = 0,8122), yang besarnya berkisar
penguatan terhadap analisis hitung
antara 0,70 -0,90 berarti korelasi antara
bahwa titik temu dari dua variabel
variabel X dan variabel Y itu adalah
dapat
termasuk korelasi positif yang kuat.
berikut
Selanjutnya
interpretasi
dengan
ialah
Bahwa
antara
terdapat
pemahaman
terhadap
perilaku
terjadi
sebagai
berikut
ini
yang
disajikan
berdasarkan
analisis
kualitatif
pendekatan
berpikir
menggunakan tabel nilai “r”: df = N-nr =
dengan
28 – 6 = 26. Dengan memeriksa tabel nilai
induktif sebagai berikut:
“r” product moment ternyata bahwa
1. Perwujudan perbuatan shalat
dengan df sebesar 26, pada taraf signifikasi
tepat pada waktunya ( perilaku
5% diperoleh r tabel = 0,374; sedangkan
terhadap Allah SWT)
pada taraf signifikasi 1% diperoleh r tabel
Guru menerangkan mengenai
= 0,478. Karena r xy atau r o pada taraf
perwujudan
signifikasi 5% lebih besar daripada r tabel
dilakukan
(0,8122
taraf
perbuatan yang berhubungan
hipotesaalternatif
dengan shalat yaitu macam-
diterima dan hipotsis nihil ditolak. Ini
macam shalat, waktu shalat,
berarti pada taraf signifikasi 5% terdapat
cara pelaksanaannya dan lain-
korelasi positif yang signifikan antara
lain yang secara tidak langsung
>
signifikasi
0,374)
5%
itu
maka
pada
iman
yang
dengan
amal
anak diberi stimulan oleh guru
akan diambil tapi diberikan
untuk melaksanakan salat wajib
pada guru atau dikembalikan
tepat
langsung pada yang kehilangan
pada
waktunya
dan
tindakan nyata nya dilakukan
uangnya
oleh
adzan
adanya respon yang baik dari
berkumandang secara langsung
anak yang telah diberi stimulan
anak akan melaksanakan shalat
oleh guru sebagaimana pada
tanpa disuruh hal itu terjadi
tabel
karena sebelumnya sudah ada
prosentase 100% diikuti dengan
stimulan yang diberikan oleh
perbuata
guru disekolah yang direspon
sebagaimana pada tabel III.10
oleh
bentuk
menunjukan prosentase untuk
perbuatan yaitu shalat tepat
poin a 89,29%, poin b 0%, poin
pada waktunya
c 10.72% dan poin d 0%.
siswa
apabila
siswa
dalam
sebagaimana
itu
membuktikan
II.5
menunjukan
nyataoleh
siswa
pada tabel II.4 menunjukan
3. Berbakti pada orang tua (
prosentase 100% diikuti dengan
perilaku terhadap orang tua )
perbuata
Guru
nyata
oleh
siswa
menerangkan
materi
sebagaimana pada tabel III.1
mengenai perilaku orang-orang
menunjukan prosentase untuk
yang beriman itu seperti apa
poin a 50%, poin b 42,86%,
misalnya dari segi perbuatan
poin c 7,143% dan poin d 0%.
dan tindakannya seperti salah
2. Meninggalkan
hal-hal
yang
satu nya ialah berbakti pada
buruk ( perilaku terhadap orang
orang tua yang diwujudkan
lain )
dalam perbuatan nyata siswa
Materi yang diberikan oleh
apabila setelah shalat selalu
guru ialah bagaimana contoh
mendoakan orang tuanya hal itu
perilaku orang beriman dalam
terjadi pada anak karena guru
kehidupan
yang
memberi stimulan bagaimana
misal nya tolong menolong
perilaku orang yang beriman
dalam
yaitu salah satunya berbakti
sehari-hari
hal
kebaikan
yang
diwujudkan dalam perbuatan
pada
nyata
memberi respon
yaitu
apabila
anak
orang
tua
dan
anak
yang baik
menemukan uang di sekolah
dalam tindakan nyata perbuatan
yang bukan miliknya tidak
sebagaimana pada tabel II.9
menunjukan prosentase 100%
Guru menerangkan materi iman
diikuti dengan perbuata nyata
yang lebih khusus dikaitkan
oleh siswa sebagaimana pada
pada
tabel
menunjukan
kebersihan karena kebersihan
poin
a
ialah sebagian dari iman maka
78,58%, poin b 17,86%, poin c
guru menerapkan pada anak
3,572% dan poin d 0%.
untuk
III.20
prosentase
4. Perilaku
untuk
jujur
(
perilaku
perilaku
menjaga
selalu
menjaga
kebersihan dimanapun berada
terhadap diri sendiri )
dan direspon dengan baik oleh
Materi yang diberikan oleh
anak apabila orang tua nya di
guru ialah bagaimana perilaku
rumah menyuruh anak untuk
orang mukmin itu seperti apa
membereskan kamar ataupun
misalnya
guru
menanamkan
menyapu
perilaku
jujur
yang
sendirinya
harus
halaman
dengan
anak
akan
dimiliki oleh setiap anak dalam
melakukan, hal tersebut terjadi
berbagai tindakan misal saja
karena adanya rangsangan dari
anak selalu jujur apabila diberi
guru di sekolah untuk selalu
uang oleh orang tua untuk
menjaga
membayar buku maka uang
sebagaimana pada tabel II.10
tersebut langsung dibayarkan
menunjukan prosentase 100%
itu menandakan adanya respon
diikuti dengan perbuata nyata
yang positif dari stimulan yang
oleh siswa sebagaimana pada
diberikan
tabel
guru
pada
anak
kebersihan
III.30
menunjukan
sebagaimana pada tabel II.2
prosentase untuk poin a 75%,
menunjukan prosentase 100%
poin b 7,142%, poin c 7,142%
diikuti dengan perbuata nyata
dan poin d 0%.
oleh siswa sebagaimana pada
tabel
III.9
SIMPULAN
menunjukan
Dari
prosentase
untuk
poin
a
57,15%, poin b 35,72%, poin c
7,143% dan poin d 0%.
5. Menjaga kebersihan ( perilaku
terhadap alam )
penelitian
yang
keseluruhan
penulis
proses
lakukan
mengenai hubungan pemahaman dan
perilaku keagamaan pada siswa kelas
V di SD Muhammadiyah I Surakarta
tahun
pelajaran
2011/2012dapat
penulis simpulkan :
yang
diperoleh
dalam
penelitian ini dapat diketemukan
adanya
hubungan
Pemahaman
positif
dan
Perilaku
Keagamaan di SD Muhammadiyah
I
Surakarta
tahun
pelajaran
2011/2012. Hal ini terbukti dengan
perhitungan
product
koefisien
moment
(ro)
korelasi
yang
selanjutnya dikonsultasikan dengan
nilai r pada tabel product moment
(rt) dengan N = 28 pada taraf
signifikasi 1% maupun 5% sebagai
berikut :
Dengan kata lain semakin
tinggi
pemahaman
tentunya
keagamaan
semakin
baiki
pula
perilaku keagamaan siswa. Dengan
demikian pemahaman keagamaan
sangat
mempengaruhi
perilaku
keagamaan pada siswa.
Dengan demikian hipotesis
yang
penulis
ajukan
hubungan
:
positif
pemahaman
ada
antara
dan
perilaku
keagamaaan pada siswa kelas V
SD Muhammadiyah I Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012 diterima
atau terbukti kebenarannya dan
berikut:
1% = 0.478
a. Sebagai
Maka ro : rt (1%) = 0.8122 : 0.478
maupun ro : rt (5%) = 0.8122 :
0.374 sehingga ro > rt (0.8122 >
0.478) maupun (0.8122 > 0.374).
Dengan demikian maka Ho ditolak
Ha
pelajaran
induk signifikasinya adalah sebagai
5% = 0.374
dan
tahun
2011/2012.
1. Setelah dilakukan analisa terhadap
data
Surakarta
diterima.
Pembuktian
dengan koefisien korelasi product
sebesar 0.8122 > 0.478 (1%)
maupun 0.8122 > 0.374 (5%)
berarti terbukti adanya hubungan
positif antara Pemahaman dan
Perilaku Keagamaan pada siswa
kelas V SD Muhammadiyah I
contoh
penelitian
dalam
ini
antara
pemahaman keagamaan yang
diterangkan
guru
mengenai
perwujudan iman pada tabel
II.4 yang diikuti dengan respon
perwujudan perbuatan perilaku
keagamaan pada tabel III.1
yaitu
shalat
tepat
pada
waktunya yang menunjukan
adanya titik temu antara dua
variabel
keagamaan
yaitu
pemahaman
dan
perilaku
keagamaan
b. Sebagai
contoh
dalam
penelitian
ini
antara
dengan
respon
perwujudan
pemahaman keagamaan yang
perbuatan perilaku keagamaan
diterangkan
mengenai
pada tabel III.9 yaitu berbuat
contoh perilaku orang beriman
jujur yang menunjukan adanya
pada tabel II.5 yang diikuti
titik temu antara dua variabel
dengan
yaitu pemahaman keagamaan
guru
respon
perwujudan
perbuatan perilaku keagamaan
pada
tabel
meninggalkan
buruk
III.10
yaitu
hal-hal
yang
yang
menunjukan
dan perilaku keagamaan
e. Sebagai
contoh
penelitian
dalam
ini
antara
pemahaman keagamaan yang
adanya titik temu antara dua
diterangkan
variabel
pemahaman keimanan
yaitu
keagamaan
pemahaman
dan
perilaku
keagamaan
guru
mengenai
pada
tabel II.10 yang diikuti dengan
respon perwujudan perbuatan
c. Sebagai
contoh
penelitian
ini
dalam
perilaku keagamaan pada tabel
antara
III.30
yaitu
menjaga
pemahaman keagamaan yang
kebersihan yang menunjukan
diterangkan
adanya titik temu antara dua
perilaku
guru
mengenai
orang-orang
yang
variabel
yaitu
beriman pada tabel II.9 yang
keagamaan
diikuti
keagamaan.
dengan
respon
perwujudan perbuatan perilaku
keagamaan pada tabel III.20
pemahaman
dan
perilaku
SARAN
Berdasarkan
kesimpulan
yaitu berbakti pada orang tua
yang penulis jelaskan di atas
yang menunjukan adanya titik
penulis
temu antara dua variabel yaitu
untuk mengajukan saran-saran
pemahaman keagamaan dan
yang mungkin bermanfaat dan
perilaku keagamaan
dapat
d. Sebagai
penelitian
contoh
ini
memberanikan
membantu
anak-anak
dalam
dalam meningkatkan prestasi
antara
dan
peningkatan
pemahaman keagamaan yang
kegiatan
diterangkan
mungkin
guru
diri
mengenai
dalam
keagamaan
juga
dan
memberi
contoh perilaku orang mukmin
masukan pada guru pendidikan
pada tabel II.2 yang diikuti
agama Islam serta orang tua
siswa sebagai berikut :
tugasnya sebagai siswa untuk lebih
1. Kepada Sekolah : sekolah insya
tekun belajar, giat beribadah, taat
Allah
sudah
pada orang tua dan guru agar bisa
melaksanakan
kegiatan keagamaan dengan baik
sukses
akan tetapi harus ditingkatkan lagi
akherat.
kegiatan keagamaan di sekolah
baik
didunia
maupun
4. Kepada semua pihak yang terkait :
serta lebih mengoptimalkan kerja
a. Diharapkan ikut mendukung,
sama yang terjalin antara pihak
bekerja sama dan membantu
sekolah dengan orang tua siswa
proses
agar anak-anak lebih terkontrol
mengajar agar berjalan dengan
baik di bidang akademik maupun
baik.
kegiatan
belajar
b. Diharapakan dapat memberikan
perilaku agamanya sehingga anakanak bisa sukses dan tercapai cita-
kritik
citanya di masa depan.
membangun ke arah positif.
2. Kepada Orang tua : orang tua
sangatlah
bertanggung
jawab
dan
saran
yang
DAFTAR PUSTAKA
Ahyadi, Abdul Aziz . 1991. Psikologi
terhadap anak-anak nya dan orang
Agama
tua sudah memberikan yang terbaik
Pancasila. Bandung: Sinar Baru
untuk
anak
pendidikan
nya
dalam
agama
menyekolahkan
nya
Muslim
hal
dengan
anak
Kepribadian
di
Sururin. 2004. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
sekolah islam, dan lebih baik lagi
apabila orang tua dirumah memberi
Yusuf,
Syamsu.
2000.
Psikologi
contoh dan membiasakan kegiatan
Perkembangan Anak dan Remaja.
keagamaan setiap hari untuk anak
Bandung: Remaja Rosdakarya
dirumah sehingga kedepannya anak
menjadi lebih baik perilakunya
Zuhairini, dkk. 1995. Filsafat Pendidikan
sehingga
Islam. Jakarta: Bumi Aksara
bisa
menjadi
lebih
bertanggung jawab baik didunia
Muchtar,
maupun akherat.
3. Kepada siswa : siswa seharusnya
sudah
mengetahui
fungsi
dan
Heri
Jauhari.
2005.
Fikih
Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya