PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA.

(1)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Pasundan 3 Bandung Semester II Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh Fristhya Pratiwi

1002684

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Pasundan 3 Bandung Semester II Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh Fristhya Pratiwi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Fristhya Pratiwi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu


(4)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA


(5)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI

NASKAH DRAMA

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Pasundan 3 Bandung Semester II Tahun Ajaran 2013/2014)

Fristhya Pratiwi NIM 1002684

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa dengan teknik transformasi naskah drama. Permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran menulis cerita pendek di kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung, yaitu: 1) mereka sulit menentukan tema, 2) sulit mendapatkan inspirasi dan ide, 3) sulit menentukan karakter tokoh, 4) sulit mengembangkan dan mengolah kalimat menjadi cerita. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran menulis cerita pendek dengan teknik transformasi naskah drama di kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung Semester II Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, dan tes menulis cerpen. Instrumen yang digunakan terdiri atas instrumen pra-observasi dan instrumen observasi. Instrumen pra-observasi dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, dan angket. Instrumen observasi yang digunakan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi aktivitas guru dan siswa, jurnal siswa, catatan lapangan, lembar tes kemampuan siswa, dan kriteria penulisan cerita pendek yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap hasil menulis cerita pendek siswa. Hasil penelitian menunjukkan (1) perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek dilakukan peneliti dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama, (2) pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, (3) hasil pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, pada siklus 1 nilai rata-rata siswa adalah 70,8, namun belum mencapai KKM, dan pada siklus 2 nilai rata-rata siswa meningkat dan melebihi KKM menjadi 84,3. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu menulis cerita pendek dengan baik.

Kata Kunci: teknik transformasi naskah drama, menulis cerita pendek, penelitian tindakan kelas.

Abstract

This research was conducted with the aim of improving students' ability to write a short story with drama script transformation technique. Problems found in


(6)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

learning to write short stories in the class X-1 of SMA Pasundan 3 Bandung are 1) they are difficult to determine theme, 2) difficult to get inspiration and ideas, 3) difficult to determine the character, 4) it is difficult to develop and cultivate a sentence into a story. Formulation of the problem in this research is to determine how the planning, implementation, and outcomes of learning to write short stories with drama script transformation technique in class X-1 of SMA Pasundan 3 Bandung. The research method used in this study was Classroom Action Research (CAR) with the research subjects in this study were students of class X-1 SMA Pasundan 3 Bandung 2nd Semester Academic Year 2013/2014. The research was conducted over two cycles. Data collection techniques used were observation, interviews, questionnaires, and tests to write short stories. The instrument used consisted of a pre-observation instruments and observation instruments. Instrument pre-observation in this study is the interview guides and questionnaires. Observation instrument used is the Lesson Plan (RPP), teacher observation sheets and student activities, student journals, field notes, sheet test students' abilities, and short story writing criteria used to assess the results of the students write a short story. The results showed (1) the planning of learning to write short stories done by researchers using drama script transformation technique, (2) the implementation of this research was conducted in two cycles, (3) the results of learning to write short stories using the drama script transformation technique increased in each cycle, in cycle 1 students' average score was 70.8, but has not reached the KKM, and in cycle 2 the average value of students increased and exceeded the KKM be 84.3. It shows that most of the students are able to write short stories well.

Keywords: drama script transformation technique, writing short story, classroom action research


(7)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

1.3 Batasan Masalah Penelitian ... 4

1.4 Rumusan Masalah Penelitian ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB 2 MENULIS CERPEN DAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA ... 7

2.1 Ihwal Menulis Cerpen ... 7

2.1.1 Pengertian Menulis Cerpen ... 7

2.1.2 Struktur Pembentuk Cerpen ... 8

2.1.3 Langkah-langkah Menulis Cerpen ... 11

2.2 Teknik Menulis Cerpen dengan Teknik Transformasi Naskah Drama ... 13

2.2.1 Pengertian Teknik Transformasi ... 14

2.2.2 Hakikat Naskah Drama ... 16

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 19

3.1 Metode Penelitian ... 19


(8)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3.3 Sumber Data Penelitian ... 21

3.4 Instrumen Penelitian ... 22

3.5 Pengumpulan Data ... 32

3.6 Pengolahan Data ... 33

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1Deskripsi Hasil Studi Pendahuluan ... 37

4.1.1 Deskripsi Tindakan Kelas Siklus 1 ... 40

4.1.1.1 Perencanaan 1 ... 40

4.1.1.2 Pelaksanaan 1 ... 41

4.1.1.3 Observasi ... 43

4.1.1.4 Analisis Data Observasi dan Jurnal Siklus 1 ... 67

4.1.1.5 Refleksi Siklus 1 ... 73

4.1.2 Deskripsi Tindakan Kelas Siklus 2 ... 75

4.1.2.1 Perencanaan 2 ... 75

4.1.2.2 Pelaksanaan 2 ... 76

4.1.2.3 Observasi ... 77

4.1.2.4 Analisis Data Observasi dan Jurnal Siklus 2 ... 97

4.1.2.5 Refleksi Siklus 2 ... 102

4.2Pembahasan Hasil Penelitian ... 104

4.2.1 Kemampuan Siswa Menulis Cerpen dengan Menggunakan Teknik Transformasi Naskah Drama ... 104

4.2.2 Analisis Data Observasi ... 106

4.2.3 Pembahasan Per-Aspek Penelitian ... 108

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ... 117

5.1 Simpulan ... 117

5.2 Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 120 LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...


(9)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Siswa Subjek Penelitian ... ..21

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ... 23

Tabel 3.3 Angket Ketertarikan Siswa dalam Menulis Cerpen ... 24

Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 25

Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 27

Tabel 3.6 Jurnal Siswa ... 28

Tabel 3.7 Catatan Lapangan ... 29

Tabel 3.8 Lembar Tes Pertama ... 30

Tabel 3.9 Lembar Tes Kedua ... 30

Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Menulis Cerita Pendek ... 31

Tabel 3.11 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Guru ... 35

Tabel 3.12 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ... 36

Tabel 4.1 Persentase Jawaban Angket Siswa ... 38

Tabel 4.2 Kategori Data Nilai Menulis Cerpen Siswa Siklus 1 ... 43

Tabel 4.3 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 1 ... 46

Tabel 4.4 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 8 ... 48

Tabel 4.5 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 6 ... 51

Tabel 4.6 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 15 ... 53

Tabel 4.7 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 11 ... 56

Tabel 4.8 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 20 ... 58

Tabel 4.9 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 13 ... 60

Tabel 4.10 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 7 ... 63

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Siklus 1 (Penilai 1)... 63

Tabel 4.12 Hasil Penilaian Siklus 1 (Penilai 2)... 64

Tabel 4.13 Nilai Rata-rata Siklus 1 ... 65

Tabel 4.14 Tingkat Kemampuan Siswa Siklus 1 ... 66

Tabel 4.15 Jumlah Kategori Nilai Siklus 1 ... 66


(10)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.17 Analisis Observasi Siswa ... 70

Tabel 4.18 Analisis Jurnal Siswa ... 71

Tabel 4.19 Daftar Nilai Siswa Siklus 1 ... 73

Tabel 4.20 Kategori Data Nilai Menulis Cerpen Siswa Siklus 2 ... 77

Tabel 4.21 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 2 Subjek 6 ... 79

Tabel 4.22 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 2 Subjek 8 ... 82

Tabel 4.23 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 2 Subjek 22 ... 84

Tabel 4.24 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 2 Subjek 14 ... 87

Tabel 4.25 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 2 Subjek 7 ... 90

Tabel 4.26 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 2 Subjek 5 ... 92

Tabel 4.27 Hasil Penilaian Siklus 2 (Penilai 1)... 93

Tabel 4.28 Hasil Penilaian Siklus 2 (Penilai 2)... 94

Tabel 4.29 Nilai Rata-rata Siklus 2 ... 95

Tabel 4.30 Tingkat Kemampuan Siswa Siklus 2 ... 96

Tabel 4.31 Jumlah Kategori Nilai Siklus 2 ... 96

Tabel 4.32 Analisis Observasi Guru ... 96

Tabel 4.33 Analisis Observasi Siswa ... 99

Tabel 4.34 Analisis Jurnal Siswa ... 100

Tabel 4.35 Daftar Nilai Siswa Siklus 2 ... 102

Tabel 4.36 Nilai Cerpen Siswa Siklus 1 dan Siklus 2 ... 104

Tabel 4.37 Kategori Data Nilai Menulis Cerpen Siswa Siklus 1 dan 2 ... 105

Tabel 4.38 Tingkat Kemampuan Siklus 1 dan Siklus 2 ... 106

Tabel 4.39 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 107

Tabel 4.40 Persentase Per-Aspek Kriteria Penilaian Cerita Pendek Siklus 1 ... 113


(11)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Siklus PTK ... 20

Bagan 4.1 Persentase Jawaban Angket ... 39

Bagan 4.2 Persentase Nilai Menulis Cerpen Siswa Siklus 1 ... 43

Bagan 4.3 Persentase Nilai Menulis Cerpen Siswa Siklus 2 ... 77

Bagan 4.4 Persentase Nilai Menulis Cerpen Siswa Siklus 1 dan 2 ... 105

Bagan 4.5 Persentase Observasi Aktivitas Siswa ... ...107

Bagan 4.6 Persentase Per-Aspek Kriteria Penilaian Cerita Pendek Siklus 1 dan Siklus 2 ... 115


(12)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat-surat

Lampiran 2 Hasil Angket Siswa Pra-Observasi

Lampiran 3 Silabus Kelas X

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 5 Materi Ajar (Powerpoint)

Lampiran 6 Naskah Drama

Lampiran 7 Contoh Cerita Pendek

Lampiran 8 Hasil Cerita Pendek Siswa Lampiran 9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Lampiran 10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Lampiran 11 Hasil Catatan Lapangan

Lampiran 12 Hasil Jurnal Siswa

Lampiran 13 Perolehan Nilai Siswa Setiap Siklus Lampiran 14 Foto-foto Penelitian


(13)

1

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Keterampilan menulis sangat penting untuk dipelajari, terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Melalui kegiatan pembelajaran menulis, siswa diharapkan dapat menuangkan ide-ide atau gagasan baik yang bersifat ilmiah maupun imajinatif. Oleh karena itu, sekolah dan pengajar diharapkan dapat memberikan pembelajaran menulis dengan baik melalui metode, teknik, media, ataupun strategi yang tepat sehingga potensi dan daya kreatifitas siswa dapat tersalurkan.

Pembelajaran menulis sudah dilaksanakan sejak lama dengan berbagai metode, teknik, media, ataupun strategi, tetapi sampai sekarang belum ada hasil yang optimal. Seperti yang dikatakan oleh Sutama dkk (Nurhayati, 2000, hlm. 13), bahwa siswa belum dapat dikatakan mampu berbahasa Indonesia secara baik dan benar, baik lisan maupun tulisan, mulai Sekolah Dasar sampai dengan sekolah menengah atas. Siswa masih bingung dan mengalami kesulitan ketika harus menulis. Fenomena itu memunculkan upaya sebagai bentuk solusi mengatasi permasalahan tersebut.

Pembelajaran sastra sebagai salah satu pelajaran di Sekolah Menengah Atas juga memiliki keterkaitan dengan pembelajaran menulis. Sastra merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang mendapat perhatian dari siswa. Sastra menjadi mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari siswa. Hal itu disebabkan oleh adanya doktrin yang diberikan kepada siswa bahwa pelajaran eksak, ilmu pengetahuan alam dan sosial, serta bahasa Inggris adalah pelajaran yang sangat penting penguasaannya bagi masa depan mereka. Hal ini diperkuat dari hasil baca peneliti (Tarigan, 1986, hlm. 186), yaitu pengajaran mengarang belum terlaksana dengan baik di sekolah. Kelemahannya terletak pada cara guru mengajar. Umumnya kurang bervariasi, tidak merangsang, dan kurang pula dalam frekuensi. Pembahasan karangan siswa kurang dilaksanakan oleh guru. Murid sendiri


(14)

2

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

menganggap mengarang tidak penting atau belum mengetahui peranan mengarang bagi kelanjutan mereka.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada subjek penelitian, yaitu melalui wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu Ibu Nanan Rachminawati, S.Pd. di SMA Pasundan 3 Bandung pada bulan Desember 2013, keterampilan menulis cerita pendek siswa belum baik secara keseluruhan. Hal itu karena sikap dan minat siswa yang berbeda-beda di setiap individunya. Kenyataan di lapangan juga menunjukkan guru belum menggunakan teknik dan media dalam proses pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya pembelajaran menulis cerpen. Hal itu tentunya berdampak pada sikap dan minat beberapa siswa terhadap proses pembelajaran menulis cerpen yang cenderung tidak serius, begitu pula saat mengerjakan tugas yang diberikan.

Dari hasil wawancara dan penyebaran angket yang dilakukan peneliti pada 19 orang siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung untuk mengetahui respon siswa terhadap PBM menulis cerpen, hasil dari wawancara tersebut menunjukkan mereka tertarik dan berminat terhadap PBM menulis cerpen, tetapi mereka beralasan bahwasannya menulis cerpen merupakan kegiatan yang membosankan, dan menyulitkan mereka.

Beberapa orang siswa menyatakan bahwa menulis cerpen sedikit sulit, karena yaitu yang pertama, biasanya mereka sulit untuk menentukan tema. Kedua, mereka sulit mendapatkan inspirasi dan ide. Ketiga, mereka sulit menentukan karakter tokoh. Dan yang keempat, mereka sulit mengembangkan dan mengolah kalimat menjadi cerita.

Kemudian hasil perhitungan angket yang disebar, ada 63,2% dari 19 orang siswa menyatakan bahwa menulis cerpen bukan merupakan hobi bagi mereka, 52,6% menyatakan bahwa kegiatan cerpen di sekolah dilakukan hanya untuk memenuhi tugas guru, 47,4% menyatakan tidak pernah menulis cerpen selain di jam pelajaran, 52,6% menyatakan bahwa mereka terkadang menemukan kesulitan atau kendala saat memulai untuk menulis cerpen, serta 63,2% atau sekitar 12 dari 19 orang yang diberi angket menyatakan bahwa mereka akan merasa sangat senang bila diberikan pelatihan untuk menulis cerpen.


(15)

3

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk mengujicobakan teknik transformasi naskah drama ini pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi menulis cerpen melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen para siswa. Dengan menghadapkan siswa pada teknik transformasi naskah drama, akan menstimulus siswa untuk menulis cerpen dengan mengurangi tingkat kesulitan. Teknik transformasi naskah drama dapat diaplikasikan agar aktifitas menulis menjadi kegiatan yang menarik sehingga menulis cerpen mendapat perhatian dari siswa yang selama ini tidak memperhatikannya. Dengan pemilihan teknik ini, peneliti berharap dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung.

Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen telah banyak dilakukan oleh beberapa orang peneliti. Namun penelitian mereka belum ada yang menggunakan teknik transformasi naskah drama ke cerpen, penelitian yang ada biasanya adalah sebaliknya, yaitu transformasi cerpen ke naskah drama. Contohnya dapat dilihat pada penelitian yang berjudul Pembelajaran Menulis Cerpen melalui Teknik Transformasi dan Media Film Pendek (PTK pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandung Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009) oleh Istiqomah (2009), pada penelitian tersebut dipaparkan bahwa hasil pratindakan terdapat lima orang siswa yang tidak mengikuti tes, sehingga nilai rata-rata kelas yang ia teliti hanya mencapai 61 (C). Kemudian, pada saat siklus pertama dilaksanakan, sudah tidak ada siswa yang berada pada kategori kurang, rata-rata kelas menunjukkan peningkatan sebesar 10,67 poin menjadi 68. Pada siklus kedua pun menunjukkan adanya peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu sekitar 15,05 poin menjadi 84,85 (B). Hal tersebut membuktikan bahwa teknik transformasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen.

Pada penelitian berikutnya, yaitu yang berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen melalui Teknik Transformasi Film (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMAN 6 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010) oleh Yogas Novia Alamsyah (2010), menyatakan siklus I nilai rata-rata kelas yang ia teliti adalah 63,34. Karena nilai rata-rata-rata-rata siswa pada siklus I


(16)

4

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

belum mencapai KKM, ia melakukan siklus II dengan hasil nilai rata-rata menjadi 71,22 sehingga ada peningkatan rata-rata antara siklus I dan II sekitar 7,98%, dan karena pada siklus II belum mencapai KKM Bahasa Indonesia, ia melakukan siklus III. Pada siklus III nilai rata-rata siswa menjadi 76 sehingga ada peningkatan nilai rata-rata antara siklus II dan III sekitar 4,78%. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut yaitu: (1) proses belajar mengajar dengan teknik transformasi film dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa; (2) guru memahami teknik transformasi film dan mampu menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar; dan (3) kemampuan mengarang siswa meningkat dari segi aspek formal cerpen, kelengkapan unsur cerpen, dan kesesuaian penggunaan bahasa cerpen.

Terlihat dari penjelasan tersebut, walaupun menggunakan teknik yang sama yaitu teknik transformasi, namun yang ditransformasikan berbeda dengan yang akan diteliti oleh peneliti. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah, dan Yogas Novia Alamsyah menunjukkan bahwa penggunaan dan penerapan teknik transformasi efektif dapat dijadikan sebagai jalan untuk meningkatkan hasil pembelajaran menulis karya sastra dalam hal ini cerpen.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terdapat pada ketidakberhasilan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia sebagai berikut.

1) Keterampilan menulis cerpen merupakan keterampilan yang membutuhkan potensi, minat, dan kreativitas yang tinggi bagi siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan proses dan latihan yang intensif.

2) Pemilihan metode, teknik, strategi, atau media pembelajaran menulis cerpen oleh guru kurang bervariasi, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memotivasi siswa untuk menulis cerpen.

1.3 Batasan Masalah


(17)

5

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1) Upaya meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama.

2) Karya cipta yang akan ditransformasikan di sini adalah naskah drama ke dalam cerpen.

3) Naskah drama yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah naskah drama yang mengandung unsur-unsur naskah drama yang baik agar ketika ditransformasikan, cerpen yang diproduksi siswa dapat sesuai dengan kriteria penilaian kemampuan menulis cerpen siswa.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana bentuk perencanaan setiap siklus pembelajaran menulis cerpen melalui teknik transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung?

2) Bagaimana pelaksanaan setiap siklus pembelajaran menulis cerpen melalui teknik transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung?

3) Bagaimana hasil setiap siklus pembelajaran menulis cerpen melalui teknik transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung?

1.5Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan seputar menulis cerpen, tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bentuk perencanaan setiap siklus pembelajaran menulis cerpen melalui teknik

transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung. 2) Bentuk pelaksanaan setiap siklus pembelajaran menulis cerpen melalui teknik

transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung. 3) Hasil setiap siklus pembelajaran menulis cerpen melalui teknik transformasi


(18)

6

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1.6Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian yang penulis lakukan memilliki manfaat teoretis yakni bagi dunia pendidikan dan lembaga pendidikan, memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran terutama yang berhubungan dengan pembelajaran menulis cerpen.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat-manfaat praktis yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagi penulis, untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis cerpen.

2) Bagi guru, menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan teknik dan media pembelajaran yang sesuai dan menarik bagi siswa.

3) Bagi siswa yang diteliti yakni kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung, memberikan pengalaman dan pengetahuan yang lebih mendasar dalam menulis cerpen.


(19)

19

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom action research), metode ini dipilih peneliti berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti di kelas pada saat studi pendahuluan. Dengan metode ini, peneliti ingin memperbaiki kualitas proses dan kualitas hasil belajar sekelompok peserta didik di kelas. Selain itu, peneliti menerapkan penelitian tindakan kelas sebagai sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas terhadap proses belajar mengajar penulisan cerpen menggunakan teknik transformasi naskah drama dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan partisipan, yaitu orang yang akan melakukan tindakan haruslah terlibat dalam proses penelitian dari awal, baik siswa maupun observer. Penelitian ini dilakukan secara partisipan karena peneliti berperan sebagai pengkaji permasalahan, pendiagnosis masalah, perencana tindakan pengamat, dan pelaksana tindakan. Dalam penelitian partisipan ini, peneliti mengamati apa yang dikerjakan siswa, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.

3.2Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas empat langkah atau tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan atau pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas ini seperti digambarkan dalam bagan, melalui langkah atau tahapan sebagai berikut:


(20)

20

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu a. Rencana Tindakan

Bagan 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas

Modifikasi Desain Penelitian Kemmis & McTaggart (Arikunto, 2010, hlm. 137)

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tiap siklus adalah: 1) planning (perencanaan)

2) action (pelaksanaan tindakan) 3) observation (observasi) 4) reflection (perenungan)

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan ini, penerapan isi rancangan dengan menggunakan tindakan kelas dilaksanakan. Pelaksana atau guru harus ingat dan taat pada apa

Refleksi 2 Refleksi 1

Perencanaan Siklus II Permasalahan anak

kesulitan menentukan tema menulis cerpen

Perencanaan I Penggunaan

“Teknik Transformasi”

Observasi 1 Melihat dan mengamati peningkatan kemampuan menulis

cerpen siswa Pelaksanaan tindakan I

Observasi 2 Melihat dan mengamati peningkatan kemampuan menulis

cerpen siswa Pelaksanaan tindakan II


(21)

21

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar. Modifikasi diperbolehkan selama tidak mengubah prinsip, dan hindari kekakuan. c. Pengamatan/ Observasi

Pada tahap pengamatan, pelaksanaan penelitian diamati atau diobservasi oleh rekan sejawat dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pengamat atau observer bertugas mencatat, menganalisa, mengkaji, dan menafsirkan perilaku guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan format catatan lapangan yang telah disediakan peneliti apabila ada kejadian yang tidak tertuang dalam format observasi.

d. Refleksi

Tahap akhir, yaitu refleksi digunakan peneliti untuk memperoleh berbagai informasi mengenai dampak pelaksanaan tindakan dan kelemahan apa yang dijumpai selama proses pelaksanaan tindakan tersebut. Kegiatan refleksi dalam penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melihat hasil evaluasi belajar yang dilaksanakan di akhir kegiatan belajar mengajar dan meninjau kembali pelaksanaan pembelajaran melalui kegiatan diskusi dengan observer.

Kemudian data hasil observasi dianalisa untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang dialami guru sehingga dapat diperbaiki kembali pada pelaksanaan tindakan selanjutnya. Data tersebut berupa data deskripsi yang telah disusun observer selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

3.3Sumber Data Penelitian

Sumber data yang akan menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-1 yaitu sebanyak 24 orang siswa dari 33 orang siswa. Adapun data siswa kelas X-1 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Data Siswa Subjek Penelitian

No. NAMA SISWA JK SUBJEK

1 Abdi Aziez Sya’bani L -

2 Abitya Fauzan L 1


(22)

22

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

4 Ana Lestari P -

5 Arief Faturachman Ali L 3

6 Dea Eka Herista P 4

7 Denisa Pitriyani P -

8 Dini Nadhiroh P 5

9 Elda Fiani P 6

10 Elena Thahirah P 7

11 Erid Rizky Fauzy L 8

12 Fahmi Nur Yulianto L 9

13 Frida Damayanti Barokah P -

14 Iman Setiadi L 10

15 Iqlima Mega Susilowati P 11

16 Kiki Selawati P -

17 Mario L 12

18 Muh Ridwan Yuliansyah L 13

19 Nadya Andini Putri P 14

20 Ninit Agustin P -

21 Oktafiani Bagja S P 15

22 Pery Sutisna L 16

23 Ray Ilham Akbar L 17

24 Regi Dwi Yanuarsah L 18

25 Rena Wulan Kusuma P 19

26 Rival Rivansyah L 20

27 Runtut Setyanto L 21

28 Silvia Mustika P -

29 Tenny Tiara Hardy P 22

30 Tessa Anggraeni P -

31 Ulfa Fitriani Utami P 23

32 Virly Adhitya Barlianda L -

33 Yulifan Aditia L 24

3.4 Instrumen Penelitian

Berikut ini adalah penjelasan tentang instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu: (1) pedoman wawancara, (2) angket, (3) RPP, (4) lembar observasi, (5) lembar tes kemampuan siswa, dan (6) lembar instrumen penilaian cerita pendek.


(23)

23

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

a. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan peneliti ketika mewawancarai seorang guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Pasundan 3 Bandung, Ibu Nanan Rachminawati, S.Pd.

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara Guru

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana pengalaman ibu dalam mengajarkan bahasa Indonesia?

2 Bagaimana kemampuan belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia?

3 Apakah ada kesulitan saat mengajar bahasa Indonesia?

4 Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis cerpen?

5 Kira-kira kesulitan apa yang dialami siswa saat menulis cerpen?

6

Bagaimana usaha Ibu dalam mengurangi kesulitan siswa dalam menguasai keterampilan berbahasa tersebut?

7 Kendala apa yang sering ibu alami saat mengatasi kesulitan siswa?

8

Apakah ibu sering menggunakan teknik pembelajaran yang berbeda pada setiap materi yang diajarkan?

9

Teknik pembelajaran apa yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia (khususnya menulis cerpen)?

10

Apakah ibu pernah menggunakan teknik transformasi sebelumnya? Jika sudah, bagaimana hasilnya?

b. Angket

Berikut ini merupakan angket yang disebar peneliti secara acak pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung berjumlah 19 lembar.


(24)

24

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Angket Ketertarikan Siswa dalam Menulis Cerpen

No Pertanyaan Ya Kadang-kadang Tidak Ket

1

Apakah Anda menyukai kegiatan menulis cerpen di sekolah?

2

Pernakah Anda melakukan kegiatan menulis cerpen di luar sekolah (misalnya di rumah, di majalah)? 3

Apakah menurut Anda menulis cerpen adalah kegiatan yang sulit? 4

Apakah kegiatan menulis cerpen merupakan hobi bagi Anda?

5

Apakah dalam pembelajaran menulis cerpen di kelas Anda sering menggunakan teknik tertentu?

6

Apakah di sekolah Anda dilakukan bimbingan menulis cerpen secara intensif?

7

Apakah kegiatan menulis cerpen di sekolah dilakukan hanya untuk memenuhi tugas dari guru?

8

Senangkah Anda jika di sekolah dilakukan bimbingan penulisan cerpen?

9

Apakah Anda seringkali menemukan kesulitan-kesulitan atau kendala dalam menulis cerpen? Jika ya sebutkan kesulitan-kesulitan yang Anda temukan saat menulis cerpen! 1. 2. 3. 4. 5.


(25)

25

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 10

Apakah Anda sudah pernah menulis cerpen? Jika ya sebutkan judul cerpen yang pernah Anda tulis!

1. 2. 3. 4.

3.4.2 Instrumen Observasi a. RPP

RPP dirumuskan oleh peneliti untuk merealisasikan rencana peningkatan pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama. RPP yang digunakan di setiap siklusnya berbeda, karena disusun berdasarkan refleksi dan harus ada perbaikan. (terlampir)

b. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan peneliti adalah lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Lembar observasi diisi oleh dua orang observer atau pengamat, yaitu Nanan Rachminawati, S. Pd dan Siti Aisyah. Berikut ini adalah format lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.4

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Nama Observer :

Pertemuan ke- :

Tanggal :

Petunjuk : isi dengan memberikan tanda checklist (√)

No Penampilan Mengajar Penilaian

1 2 3 4

1 Kemampuan membuka pelajaran: a. Menarik perhatian siswa b. Memotivasi siswa

c. Membuat kaitan materi yang akan diajarkan d. Memberi acuan materi ajar yang akan


(26)

26

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu diajarkan

2 Sikap praktikan dalam proses pembelajaran: a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan

siswa

b. Tidak melakukan gerakan dan atau ungkapan yang mengganggu perhatian siswa

c. Antusiasme mimik dan gestur dalam penampilan

d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas/ruang praktik

3 Penguasaan materi pembelajaran:

a. Kejelasan memosisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lainnya yang terkait

b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif)

c. Kejelasan dalam memberikan

contoh/ilustrasi sesuai dengan tuntutan aspek kompetensi

d. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional

4 Implementasi langkah-langkah pembelajaran (skenario):

a. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam RPP b. Proses pembelajaran mencerminkan

komunikasi antara guru dan siswa dengan berpusat pada siswa

c. Antusias dalam menganggapi dan menggunakan respon dari siswa

d. Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai dengan alokasi yang direncanakan

5 Penggunaan media pembelajaran:

a. Memperhatikan prinsip penggunaan jenis media

b. Tepat saat penggunaan


(27)

27

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu d. Membantu melancarkan proses pembelajar

6 Evaluasi:

a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek kompetensi

b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam RPP c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan 7 Kemampuan menutup pelajaran:

a. Meninjau kembali/menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan

b. Memberi kesempatan bertanya c. Menugaskan kegiatan ko-kurikuler d. Menginformasikan materi ajar berikutkan

(Sumber: Buku Panduan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan dan Tenaga Pendidik. 2014)

Keterangan: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang

Tabel 3.5

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Nama Observer :

Pertemuan ke- :

Tanggal :

Petunjuk : isi dengan memberikan tanda checklist (√)

No Aspek yang Diamati Penilaian

1 2 3 4


(28)

28

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 1 Antusias siswa dalam menerima pelajaran

2 Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan mengenai permasalahan yang diajukan guru

3 Berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas

4 Menjawab dan menanggapi pertanyaan guru atau siswa lain

5 Mampu merefleksi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari

(Sumber: Buku Panduan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan dan Tenaga Pendidik. 2014)

Keterangan: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang

c. Jurnal Siswa

Jurnal siswa diberikan kepada siswa setelah siswa mendapatkan pembelajaran. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui respon serta gambaran siswa setelah mendapatkan proses pembelajaran kemudian data tersebut digunakan dalam upaya perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran berikutnya.

Jurnal yang digunakan adalah jurnal tertutup yang berbentuk skala bertingkat yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan. Siswa tinggal membubuhkan tanda check list (√) pada kolom yang sesuai, misalnya sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).

Tabel 3.6

Jurnal Siswa terhadap Pembelajaran Menulis Cerita Pendek dengan Menggunakan Teknik Transformasi Naskah Drama


(29)

29

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya senang menulis cerita pendek.

2 Saya senang menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama. 3

Pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama yang saya ikuti menarik.

4

Saya merasa mudah dan terbantu dalam menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama.

5

Pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama menumbuhkan daya imajinasi saya.

6

Pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama membuat saya lebih rileks saat menulis cerita pendek. 7 Saya senang pembelajaran seperti ini dibandingkan

dengan pembelajaran biasa.

d. Catatan Lapangan

Catatan lapangan ditulis oleh observer segera setelah proses pembelajaran berakhir. Catatan lapangan dimaksudkan untuk mengungkapkan aktivitas siswa dan guru yang tidak dapat diungkapkan dengan menggunakan lembar observasi dan sebagai bahan refleksi untuk tindakan selanjutnya.

Tabel 3.7 Catatan Lapangan

Hari/tanggal : Observer :

Catatan Lapangan Kendala/Kesulitan Saran Perbaikan


(30)

30

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Lembar tes kemampuan siswa ini akan diberikan kepada siswa di setiap siklusnya. Lembar instrumen ini berisi uraian bebas yang diberikan sebanyak tiga kali. Tes pertama, diberikan di awal sebagai tes awal (pra-siklus) untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

Tabel 3.8

Tes kedua dan ketiga diberikan pada setiap siklus yang akan dilakukan.

Tabel 3.9

Soal Tes Petunjuk Umum

1. Tuliskan nama dan kelas pada lembar kerja Anda secara lengkap. 2. Tulisan harus rapi, bersih, dan dapat dibaca.

3. Waktu pengerjaan yang diberikan adalah 60 menit. Petunjuk Khusus

Buatlah sebuah cerpen bertema bebas dengan merujuk pada ketentuan sebagai berikut:

1. Beri judul yang menarik pada cerpen Anda. 2. Perhatikanlah unsur-unsur pembentuk cerpen.


(31)

31

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

f. Lembar Penilaian

Hasil penulisan cerita pendek siswa di setiap siklusnya akan dianalisis berdasarkan kriteria penilaian penulisan cerita pendek berikut ini.

Tabel 3.10

Kriteria Penilaian Menulis Cerita Pendek

No Aspek Kriteria dan skor

25 20 15 10

1. Kelengkapan aspek formal cerpen

Memuat 1) judul,

2) nama pengarang, 3) dialog, dan 4) narasi

Hanya memuat tiga subaspek

Hanya memuat dua subaspek

Hanya memuat satu subaspek

Bobot : 1

Soal Tes Petunjuk Umum

1. Tuliskan nama dan kelas pada lembar kerja Anda secara lengkap. 2. Tulisan harus rapi, bersih, dan dapat dibaca.

3. Waktu pengerjaan yang diberikan adalah 60 menit. Petunjuk Khusus

Buatlah sebuah cerpen bertema bebas dengan merujuk pada ketentuan sebagai berikut:

1. Beri judul yang menarik pada cerpen Anda.

2. Penilaian meliputi kelengkapan aspek formal cerpen: a. Judul;

b. Alur;

c. Pengolahan tokoh; d. Deskripsi latar;

e. Teknik penceritaan; dan


(32)

32

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 2. Kelengkapan

unsur intrinsik cerpen

Memuat

1) fakta cerita (plot, tokoh, dan latar)

2) sarana cerita (sudut pandang, penceritaan, gaya bahasa)

3) pengembangan tema yang relevan dengan judul. Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap Hanya memuat dua subaspek Hanya memuat satu subaspek

Bobot : 1

3. Keterpaduan unsur cerpen

Struktur disusun dengan memperhatikan

1) kaidah plot (kelogisan, rasa ingin tahu, kejutan dan keutuhan) dan penahapan plot (awal, tengah, akhir)

2) dimensi tokoh dan penggambaran tokoh (psikologis, dan sosiologis)

3) dimensi latar (tempat, waktu, dan sosial)

Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap Hanya memuat dua subaspek Hanya memuat satu subaspek

Bobot : 2

4. Kesesuaian penggunaan bahasa cerpen

Menggunakan: 1) kaidah EYD 2) keajegan penulisan 3) ragam bahasa yang disesuaikan dengan dimensi tokoh dan latar.

Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap Hanya memuat dua subaspek Hanya memuat satu subaspek


(33)

33

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Bobot : 1

(Sumber: Sumiyadi. 2010. Kriteria Penilaian Menulis Cerita Pendek) Penilaian:

Nilai =Skor Total Ideal Skor Siswa 5 x Standar Nilai

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada bagian ini akan dibahas mengenai beberapa teknik yang digunakan peneliti dalam proses pengumpulan data penelitian, diantarannya: (1) observasi, (2) wawancara, (3) angket, dan (4) tes tulis.

a. Observasi

Teknik pengumpulan data secara observasi ini dimaksudkan untuk menghasilkan data yang akurat dengan cara peneliti melihat secara langsung proses pembelajaran menulis cerpen di dalam kelas. Dengan teknik observasi ini peneliti mendapatkan data yang benar-benar akurat dan data dapat dijadikan data pendukung dari hasil wawancara yang telah didapatkan.

b. Wawancara

Teknik wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Pasundan 3 Bandung tentang kesulitan yang dihadapi guru saat mengadakan pembelajaran menulis cerpen, dan teknik apa yang digunakan dalam pembelajaran tersebut.

c. Angket

Peneliti menggunakan angket sebagai teknik pengambilan data untuk mengetahui bagaimana ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen di kelas, dan apakah ada kesulitan yang mereka alami ketika menulis cerpen.

d. Tes Tulis

Teknik pengumpulan data secara tes tertulis ini dimaksudkan untuk mengumpulkan tugas-tugas siswa, yaitu cerpen yang mereka tulis dengan menggunakan teknik transformasi. Tugas-tugas tersebut nantinya dinilai berdasarkan aspek-aspek yang tertera pada format kriteria penilaian kemampuan siswa.


(34)

34

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3.6 Teknik Pengolahan Data

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai teknik pengolahan data dalam penelitian. Pengolahan data ini berupa analisis data juga kategori data dan interpretasi data.

3.6.1 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data yang telah didapatkan, kemudian semua data yang terkumpul seperti hasil wawancara, angket, observasi, dan hasil kerja siswa dalam menulis cerpen ditelaah. Hasil analisis data yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif terlebih dahulu diteliti dan kemudian dideskripsikan dengan menunjukkan hasil akhir yang digambarkan melalui grafik, bagan, atau tabel, dan selanjutnya dipresentasikan kemudian direfleksikan. Begitu seterusnya yang dilakukan dalam setiap siklusnya, sehingga peneliti mengetahui apa saja yang harus diperbaiki dan apa saja yang harus dipertahankan.

3.6.2 Kategori Data dan Interpretasi Data

Seluruh data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan sesuai dengan kategori fokus penelitian dan diinterpretasikan. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan setiap siklus; b. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus;

c. Menganalisis data yang dihasilkan dari siswa, yaitu hasil tes menulis cerpen berdasarkan format penilaian yang telah ditentukan, dan kemudian dikategorikan menggunakan skala penilaian sistem PAK oleh Burhan Nurgiyantoro;

d. Menganalisis data yang dihasilkan dari observer, yaitu lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa;

a) Menganalisis hasil observasi aktivitas guru


(35)

35

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

�� � � � = �� � �ℎ� �� � � %

Setelah diperoleh nilai penampilan aktivitas guru dari masing-masing observer, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung rata-rata nilai observasi dari observer pertama dan kedua dengan rumus sebagai berikut.

� � − � � � �� � � � � � =� + �

Keterangan:

01 = nilai penampilan dari observer pertama 02 = nilai penampilan dari observer kedua

Nilai tersebut selanjutnya dikategorikan menggunakan skala penilaian sistem PAK (Penilaian Acuan Kriteria atau Criterion Referenced Evaluation), jumlah dari penilaian tersebut dikategorikan ke dalam bentuk perhitungan skala empat berikut ini.

Tabel 3.11

Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Guru

Nilai Observasi Kategori Nilai Keterangan

A – D

86 - 100 A Baik Sekali

76 - 85 B Baik

56 - 75 C Cukup

10 - 55 D Kurang

(Sumber: Burhan Nurgiyantoro. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi)

b) Menganalisis hasil observasi aktivitas siswa

Untuk menganalisis lembar hasil pengamatan aktivitas siswa sama halnya dengan menganalisis hasil pengamatan aktivitas guru, yaitu sebagai berikut.


(36)

36

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

� � � � � � = �� � �ℎ� �� � � %

Setelah diperoleh nilai aktivitas siswa di dalam kelas dari masing-masing observer, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung rata-rata nilai observasi dari observer pertama dan kedua dengan rumus sebagai berikut.

� � − � � � �� � � � � � � =� + �

Keterangan:

01 = nilai penampilan dari observer pertama 02 = nilai penampilan dari observer kedua

Nilai tersebut selanjutnya dikategorikan menggunakan skala penilaian sistem PAK (Penilaian Acuan Kriteria), jumlah dari penilaian tersebut dikategorikan ke dalam bentuk perhitungan skala empat berikut ini.

Tabel 3.12

Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Siswa

Nilai Observasi Kategori Nilai Keterangan

A – D

86 - 100 A Baik Sekali

76 - 85 B Baik

56 - 75 C Cukup

10 - 55 D Kurang

(Sumber: Burhan Nurgiyantoro. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi)

e. Memberikan kesimpulan dari hasil analisis data setiap siklus dan kemudian merefleksikannya.


(37)

117

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Pasundan 3 Bandung, diperoleh permasalahan dalam menulis cerita pendek. Hal tersebut disebabkan oleh ketiadaan teknik dan media dalam proses pembelajaran, sehingga sikap dan minat siswa menjadi berbeda-beda dalam menerima pembelajaran di setiap individunya. Selain itu, permasalahan menulis cerita pendek disebabkan oleh banyaknya kendala yang siswa temukan dalam menulis cerpen yaitu mereka sulit untuk menentukan tema, mendapatkan inspirasi dan ide, menentukan karakter tokoh, dan mereka sulit mengembangkan dan mengolah kalimat menjadi cerita. Oleh karena hal tersebut, peneliti memberikan tindakan pada kelas X-1 untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama untuk menstimulus siswa agar dapat menulis cerpen dan mengurangi kesulitan-kesulitan mereka ketika menulis cerpen.

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran, berikut beberapa simpulan yang didapatkan.

1. Perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan teknik transformasi naskah drama dilakukan dalam dua siklus. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut: (1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan skenario yang menarik, (2) penentuan metode pembelajaran yang bervariasi dan menunutut siswa untuk aktif dalam setiap proses pelajaran, (3) penentuan naskah drama yang akan ditransformasi menjadi cerpen dan bisa memotivasi siswa untuk menulis cerpen, (4) penentuan kriteria penilaian cerpen siswa, dan (5) jurnal siswa. 2. Pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan

teknik transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan pada siklus


(38)

118

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kedua. Hal ini terbukti dari penilaian observer yang mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas dan penilaian guru terhadap hasil karya siswa yang berupa cerita pendek berdasarkan transformasi naskah drama yang diberikan. 3. Hasil pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan teknik transformasi

naskah drama mengalami peningkatan pada siklus 2. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai siswa. Pada siklus 1 rata-rata nilai siswa yaitu 70,8 dan meningkat pada siklus 2 menjadi 84,3. Nilai kemampuan tertinggi dan terendah pun meningkat. Pada siklus 1, nilai kemampuan tertinggi siswa adalah 80 dan nilai kemampuan terendah siswa adalah 58 sedangkan pada siklus 2 nilai kemampuan tertinggi siswa adalah 94 dan nilai kemampuan terendah siswa adalah 76. Selain itu, persentase siswa yang mendapat nilai di atas KKM juga meningkat, siklus 1 adalah 20,83% atau 5 siswa, dan meningkat menjadi 100% atau 24 siswa pada siklus 2. Teknik transformasi naskah drama cocok digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen karena terbukti bisa meningkatkan kemampuan siswa dan mampu memberikan inspirasi sehingga pembelajaran menulis cerpen tidak lagi menjadi sesuatu yang membosankan dan sulit bagi siswa.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama, penullis memberikan saran sebagai berikut:

1. Guru Bahasa dan Sastra Indonesia diharapkan menggunakan teknik transformasi naskah drama dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis cerita pendek karena naskah drama terbukti bisa memberikan inspirasi bagi siswa dan penggunaan teknik ini bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek.

2. Peneliti menyarankan untuk menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dalam pembelajaran menulis cerita pendek karena kegiatan menulis cerita pendek tidak bisa dilakukan hanya dalam satu pertemuan. Kegiatan menulis cerita pendek harus dilakukan secara intensif. Guru juga harus


(39)

119

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

berpedoman pada hasil refleksi, sehingga pada siklus selanjutnya kekurangan-kekurangan pada siklus sebelumnya bisa diperbaiki.


(40)

120

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 120

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Y. N. (2010). Upaya meningkatkan keterampilan menulis cerpen melalui teknik transformasi film (penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas x sman 6 bandung tahun ajaran 2009/2010). Skipsi Sarjana Pendidikan pada FPBS, UPI: tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Aminuddin. (2004). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Harymawan, R.M.A. (1988). Dramaturgi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Istiqomah. (2009). Pembelajaran menulis cerpen melalui teknik transformasi dan media film pendek (PTK pada siswa kelas x sma negeri 15 bandung semester ii tahun pelajaran 2008/2009). Skipsi Sarjana Pendidikan pada FPBS, UPI: tidak diterbitkan.

Kosasih, E. (2012). Dasar-dasar keterampilan bersastra. Bandung: Yrama Widya.

---. (2012). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Yrama Widya. Leksono, W. (2007). Pembelajaran teater untuk remaja. Semarang: CV. Cipta

Prima Nusantara.

Luxemburg, dkk. (1992). Pengantar ilmu sastra. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mulyasa, H. E. (2010). Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mutiara, N. Y. (2013). Penerapan teknik transformasi cerpen dalam pembelajaran menulis naskah drama (penelitian eksperimen semu pada siswa kelas VIII SMP laboratorium percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2012/2013). Skipsi Sarjana Pendidikan pada FPBS, UPI: tidak diterbitkan.

Nurgiono, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Nurhayati. (2000). Pembelajaran menulis jurnal ilmiah. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.


(41)

121

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 121

Pradotokusumo, P. S. (1986). Kakawin gajah mada sebuah karya sastra kakawin abad ke-20: suntingan naskah serta telaah struktur tokoh dan hubungan antar teks. Bandung : Binacipta.

Pudentia. (1992). Transformasi sastra analisis atas cerita rakyat “lutung kasarung”. Jakarta: Balai Pustaka.

Riffaterre, M. (1978). Semiotics of Poetry. London: Routledge & Kegan Paul. Semi, A. (2007). Dasar-dasar keterampilan. Bandung: Angkasa.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumardjo & Saini, K. M. (1988). Apresiasi kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia. Sumiyadi. (2010). Kriteria penilaian penulisan cerita pendek. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I NDONESIA/196603201991031-SUMIYADI/

KRITERIA_penilaian_penulisan_cerpen.pdf. Diakses 25 Januari 2014. Sumiyadi. (2010). Kriteria penilaian penulisan naskah drama. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I NDONESIA/196603201991031-SUMIYADI/

KRITERIA_penilaian_penulisan_drama.pdf. Diakses 25 Januari 2014. Sundusiah, S., dkk. (2009). Transformasi sastra klasik menjadi komik sebagai

sarana pendidikan sastra anak. Karya Ilmiah pada Konferensi Kesusastraan Internasional XX Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia. UPI: tidak diterbitkan.

Syamsuddin, A. R. & Damaianti, V. S. (2011). Metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tarigan, D. & Tarigan, H. G. (1986). Teknik pengajaran keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Teeuw, A. (2003). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. Thahar, H. E. (2008). Kiat menulis cerita pendek. Bandung: Angkasa.

Tjahjono, L. T. (1988). Sastra indonesia pengantar teori dan apresiasi. Ende Flores: Nusa Indah.


(1)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

� � � � � � = �� � �ℎ� �� � � %

Setelah diperoleh nilai aktivitas siswa di dalam kelas dari masing-masing observer, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung rata-rata nilai observasi dari observer pertama dan kedua dengan rumus sebagai berikut.

� � − � � � �� � � � � � � =� + � Keterangan:

01 = nilai penampilan dari observer pertama 02 = nilai penampilan dari observer kedua

Nilai tersebut selanjutnya dikategorikan menggunakan skala penilaian sistem PAK (Penilaian Acuan Kriteria), jumlah dari penilaian tersebut dikategorikan ke dalam bentuk perhitungan skala empat berikut ini.

Tabel 3.12

Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Siswa

Nilai Observasi Kategori Nilai Keterangan

A – D

86 - 100 A Baik Sekali

76 - 85 B Baik

56 - 75 C Cukup

10 - 55 D Kurang

(Sumber: Burhan Nurgiyantoro. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi)

e. Memberikan kesimpulan dari hasil analisis data setiap siklus dan kemudian merefleksikannya.


(2)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Pasundan 3 Bandung, diperoleh permasalahan dalam menulis cerita pendek. Hal tersebut disebabkan oleh ketiadaan teknik dan media dalam proses pembelajaran, sehingga sikap dan minat siswa menjadi berbeda-beda dalam menerima pembelajaran di setiap individunya. Selain itu, permasalahan menulis cerita pendek disebabkan oleh banyaknya kendala yang siswa temukan dalam menulis cerpen yaitu mereka sulit untuk menentukan tema, mendapatkan inspirasi dan ide, menentukan karakter tokoh, dan mereka sulit mengembangkan dan mengolah kalimat menjadi cerita. Oleh karena hal tersebut, peneliti memberikan tindakan pada kelas X-1 untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama untuk menstimulus siswa agar dapat menulis cerpen dan mengurangi kesulitan-kesulitan mereka ketika menulis cerpen.

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran, berikut beberapa simpulan yang didapatkan.

1. Perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan teknik transformasi naskah drama dilakukan dalam dua siklus. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut: (1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan skenario yang menarik, (2) penentuan metode pembelajaran yang bervariasi dan menunutut siswa untuk aktif dalam setiap proses pelajaran, (3) penentuan naskah drama yang akan ditransformasi menjadi cerpen dan bisa memotivasi siswa untuk menulis cerpen, (4) penentuan kriteria penilaian cerpen siswa, dan (5) jurnal siswa. 2. Pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan

teknik transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan pada siklus


(3)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kedua. Hal ini terbukti dari penilaian observer yang mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas dan penilaian guru terhadap hasil karya siswa yang berupa cerita pendek berdasarkan transformasi naskah drama yang diberikan. 3. Hasil pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan teknik transformasi

naskah drama mengalami peningkatan pada siklus 2. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai siswa. Pada siklus 1 rata-rata nilai siswa yaitu 70,8 dan meningkat pada siklus 2 menjadi 84,3. Nilai kemampuan tertinggi dan terendah pun meningkat. Pada siklus 1, nilai kemampuan tertinggi siswa adalah 80 dan nilai kemampuan terendah siswa adalah 58 sedangkan pada siklus 2 nilai kemampuan tertinggi siswa adalah 94 dan nilai kemampuan terendah siswa adalah 76. Selain itu, persentase siswa yang mendapat nilai di atas KKM juga meningkat, siklus 1 adalah 20,83% atau 5 siswa, dan meningkat menjadi 100% atau 24 siswa pada siklus 2. Teknik transformasi naskah drama cocok digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen karena terbukti bisa meningkatkan kemampuan siswa dan mampu memberikan inspirasi sehingga pembelajaran menulis cerpen tidak lagi menjadi sesuatu yang membosankan dan sulit bagi siswa.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama, penullis memberikan saran sebagai berikut:

1. Guru Bahasa dan Sastra Indonesia diharapkan menggunakan teknik transformasi naskah drama dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis cerita pendek karena naskah drama terbukti bisa memberikan inspirasi bagi siswa dan penggunaan teknik ini bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek.

2. Peneliti menyarankan untuk menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dalam pembelajaran menulis cerita pendek karena kegiatan menulis cerita pendek tidak bisa dilakukan hanya dalam satu pertemuan. Kegiatan menulis cerita pendek harus dilakukan secara intensif. Guru juga harus


(4)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

berpedoman pada hasil refleksi, sehingga pada siklus selanjutnya kekurangan-kekurangan pada siklus sebelumnya bisa diperbaiki.


(5)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

120

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Y. N. (2010). Upaya meningkatkan keterampilan menulis cerpen melalui teknik transformasi film (penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas x sman 6 bandung tahun ajaran 2009/2010). Skipsi Sarjana Pendidikan pada FPBS, UPI: tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Aminuddin. (2004). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Harymawan, R.M.A. (1988). Dramaturgi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Istiqomah. (2009). Pembelajaran menulis cerpen melalui teknik transformasi dan media film pendek (PTK pada siswa kelas x sma negeri 15 bandung semester ii tahun pelajaran 2008/2009). Skipsi Sarjana Pendidikan pada FPBS, UPI: tidak diterbitkan.

Kosasih, E. (2012). Dasar-dasar keterampilan bersastra. Bandung: Yrama Widya.

---. (2012). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Yrama Widya. Leksono, W. (2007). Pembelajaran teater untuk remaja. Semarang: CV. Cipta

Prima Nusantara.

Luxemburg, dkk. (1992). Pengantar ilmu sastra. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mulyasa, H. E. (2010). Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mutiara, N. Y. (2013). Penerapan teknik transformasi cerpen dalam pembelajaran menulis naskah drama (penelitian eksperimen semu pada siswa kelas VIII SMP laboratorium percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2012/2013). Skipsi Sarjana Pendidikan pada FPBS, UPI: tidak diterbitkan.

Nurgiono, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Nurhayati. (2000). Pembelajaran menulis jurnal ilmiah. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.


(6)

Fristhya Pratiwi, 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

121

Pradotokusumo, P. S. (1986). Kakawin gajah mada sebuah karya sastra kakawin abad ke-20: suntingan naskah serta telaah struktur tokoh dan hubungan antar teks. Bandung : Binacipta.

Pudentia. (1992). Transformasi sastra analisis atas cerita rakyat “lutung kasarung”. Jakarta: Balai Pustaka.

Riffaterre, M. (1978). Semiotics of Poetry. London: Routledge & Kegan Paul. Semi, A. (2007). Dasar-dasar keterampilan. Bandung: Angkasa.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumardjo & Saini, K. M. (1988). Apresiasi kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia. Sumiyadi. (2010). Kriteria penilaian penulisan cerita pendek. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I NDONESIA/196603201991031-SUMIYADI/

KRITERIA_penilaian_penulisan_cerpen.pdf. Diakses 25 Januari 2014. Sumiyadi. (2010). Kriteria penilaian penulisan naskah drama. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I NDONESIA/196603201991031-SUMIYADI/

KRITERIA_penilaian_penulisan_drama.pdf. Diakses 25 Januari 2014. Sundusiah, S., dkk. (2009). Transformasi sastra klasik menjadi komik sebagai

sarana pendidikan sastra anak. Karya Ilmiah pada Konferensi Kesusastraan Internasional XX Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia. UPI: tidak diterbitkan.

Syamsuddin, A. R. & Damaianti, V. S. (2011). Metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tarigan, D. & Tarigan, H. G. (1986). Teknik pengajaran keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Teeuw, A. (2003). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. Thahar, H. E. (2008). Kiat menulis cerita pendek. Bandung: Angkasa.

Tjahjono, L. T. (1988). Sastra indonesia pengantar teori dan apresiasi. Ende Flores: Nusa Indah.