TEKNIK PENILAIAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR.

(1)

TEKNIK PENILAIAN DIRI SISWA

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

LIA NURHASANAH 1004188

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

Teknik Penilaian Diri Siswa

Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Oleh Lia Nurhasanah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Lia Nurhasanah Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LIA NURHASANAH

TEKNIK PENILAIAN DIRI SISWA

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Desiani Natalina M, M.Pd NIP 197712222005012002

Pembimbing II

Elan,M.Pd

NIP 1977030720008011017

Diketahui oleh,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono W S, M. Pd. NIP 195206281981031001


(4)

ii ABSTRAK

TEKNIK PENILAIAN DIRI SISWA

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sedikitnya penggunaan teknik penilaian diri siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Hal ini disebabkan karena penilaian diri merupakan alat penilaian non tes yang dinilai kurang objektif jika digunakan dalam pembelajaran. Akan tetapi, seiring dengan bergantinya orientasi penilaian dari penilaian berorientasi pada hasil belajar siswa menjadi penilaian berorientasi proses menjadikan penilaian diri sebagai alat penilaian non tes yang dapat digunakan oleh guru dalam mendukung alat penilaian lainnya.

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pemahaman guru mengenai kedudukan penilaian diri siswa sebagai alat penilaian non tes dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin dan teknik penilaian diri siswa jenis langsung dan spesifik yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis metode deskriptif. Subjek penelitiannya adalah guru bidang studi bahasa Inggris kelas IIIA SD Al Muttaqin. Peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian kualitatif mengembangkan tiga instrumen dalam mengumpulkan data, yaitu lembar observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan teknik pengolahan data kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwasanya guru melaksanakan penilaian diri siswa didasari atas pentingnya penilaian diri siswa sebagai alat penilaian non tes. Adapun teknik yang digunakan berupa pertanyaan yang diajukan guru dan lembar portofolio. Berdasarkan kesimpulan tersebut, rekomendasi penelitian ini adalah (1) guru hendaknya menggunakan penilaian diri siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (2) masih perlunya penelitian lanjutan guna menambah referensi keilmuan.


(5)

iii ABSTRACT

Student Self Assessment Techniques In The English Learning Of Elementary School

This research is conducted by the least of use the student self assessment techniques in In The English Learning Of Elementary School. This was due to the self-assessment is a non-test assessment tool that is considered less objective if used in learning. However, with each passing orientation valuation assessment of student learning outcome oriented assessment process becomes self assessment as a tool to make non-test that can be used by teachers to support other assessment tools.

This study aims to describe teachers' understanding of the position of student self assessment as an assessment tool in the English learning on class IIIA SD Al Muttaqin and student self assessment techniques and specific types directly used in learning English teacher in a class IIIA SD Al Muttaqin.

This research carried out by using a qualitative approach based descriptive method. research subjects are English teachers of primary IIIA Al Muttaqin. researchers as a key instrument in qualitative research developed three instruments to collect data, namely observation sheets, interview guidelines and documentation. outcome data were analyzed using qualitative data processing techniques. Based on the results of the research and the results of the data analysis, it can be concluded that teachers implement student self assessment based on the importance of student self assessment as a non-test assessment tool. As for the techniques used in the form of questions to ask the teacher and sheet portfolio. based on these conclusions, the recommendations of this study is (1) the teacher should use student self assessment in learning English (2) still need further research in order to increase scientific references.


(6)

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa skripsi yang berjudul “TEKNIK PENILAIAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya ini.

Tasikmalaya, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,

Lia Nurhasanah 100188


(7)

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Ahamdulillah segala puji dan keagungan hanya milik Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Shalawat dan salam akan senantiasa tersanjungkan teruntuk pahlawan sejati, teladan hati Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat juga seluruh ummat yang senantiasa taat pada ajaran-Nya.

Skripsi berjudul “Teknik Penilaian Diri Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar“ ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

Saran dan kritik yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang sangatlah diharapkan karena skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Akan tetapi, semoga skripsi ini dapat memberikan kebermanfaatan bagi pembaca untuk menambah referensi keilmuan guna meningkatkan kapabilitas dalam dunia pendidikan khususnya penilaian.

Terakhir, penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi, memberikan motivasi serta dukungan dalam penyelesaian penelitian dan penulisan skripsi ini.

Tasikmalaya, Juni 2014


(9)

viii

UCAPAN TERIMA KASIH

Atas tersusunnya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof.Dr.H. Cece Rahmat M.Pd. selaku direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

2. Ibu Desiani Natalina M,M. Pd., dan bapak Elan, M.Pd. Sebagai dosen pembimbing yang telah mencurahkan banyak tenaga, waktu, pikiran, dukungan dan do’a selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Rustono WS., M.Pd selaku ketua program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Tasikmalaya beserta seluruh staf dosen pengajar dan pegawai yang telah memberikan layanan dan bimbingan terbaik selama penulis menempuh pendidikan sarjana.

4. Guru bidang studi bahasa Inggris beserta seluruh siswa kelas IIIA SD Al Muttaqin yang telah memberikan kontribusi dalam pelaksanaan penelitian sehingga tersusunlah skripsi ini.

5. Rekan-rekan mahasiswa UPI Kampus Tasikmalaya angkatan masuk 2010 kelas ID, IID ,Interes Bahasa Inggris, teman seperjuangan Aminah, Animah, berjuang untuk menuntut ilmu.

6. Sahabat terbaik neng Sheli Kusumawati, Ade Uswatun Hasanah, Tika Astriana dan Dita Puspita K yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis untuk tetap semangat menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya, teruntuk kedua orang tua, tidaklah cukup bakti ananda selama ini, dibandingkan besarnya cinta kasihmu. Do’a yang selalu dipanjatkan, motivasi yang selalu diberikan, dukungan baik secara moril maupun materil. Semoga sedikit ilmu yang telah Allah karuniakan ini, menjadi amalan yang bermanfaat sebagai bukti bakti kepada bapak dan Ibu. Dan untuk kedua adik tercinta, yang telah memberikan motivasi dan do’a demi tersusunnya skripsi ini. Uhibbukum


(10)

ix DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK... ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Hakikat Penilaian ... 9

1. Pengertian Penilaian ... 9

2. Fungsi dan Tujuan Penilaian ... 11

B. Penilaian Diri ... 15

C. Penilaian Diri Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ... 19

1. Penilaian Diri Dalam Aspek Keterampilan Berbicara ... 20

2. Penilaian Diri Dalam Aspek Keterampilan Menyimak ... 21

3. Penilaian Diri Dalam Aspek Keterampilan Berbicara Menulis ... 22

4. Penilaian Diri Dalam Aspek Keterampilan Membaca ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 25


(11)

x

B. Lokasi dan subjek Penelitian ... 25

C. Desain Penelitian ... 27

D. Definisi Operasional ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 29

F. Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36

1. Data Hasil Observasi ... 36

2. Data Hasil Wawancara ... 41

3. Data Hasil Studi Dokumentasi ... 46

B. Pembahasan ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 61


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Pelaksanaan Observasi... 30

3.2 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen yang Digunakan... 32

4.1 Nilai Ulangan siswa... 46


(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1.1 Hubungan Ketiga Komponen Dalam Pembelajaran... 1

2.1 Self Assessment of Speaking Abiity... 21

2.2 Self Assessment Listening... 22

2.3 Self Assessment of Writing Strategies... 23

2.4 Self Assessment of Reading survey... 24

2.5 Self Assessment of Reading Strategies... 25

3.1 Gambar Alur Penelitian... 27

3.2 Komponen Dalam Analisis Data... 33


(14)

xiii Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

A Instrumen Penelitian………. 61

B Hasil Penelitian………. 65

C Dokumentasi………. 81


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan dua aspek utama demi tercapainya keberhasilan tujuan pembelajaran; dimana keduanya secara komprehensif tercakup dalam suatu proses pembelajaran. Mengajar merupakan “kegiatan mengembangkan seluruh potensi ranah psikologis melalui penataan lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya kepada siswa agar terjadi proses belajar” (Syah, 2010, hlm 217). Sedangkan pembelajaran merupakan suatu interaksi instruksional antara guru dengan siswa.

Guna mendapatkan kebermaknaan pada hasil belajar siswa, serta sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan, perlu untuk merancang suatu kegiatan pembelajaran sebaik mungkin, “...dalam proses pembelajaran ada tiga komponen utama yang merupakan suatu kesatuan, yaitu tujuan pembelajaran, proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar” (Herliani dan Indrawati, 2009, hlm. 10). Ketiga komponen tersebut merupakan suatu kesatuan utuh, saling terintegrasi sebagai suatu sistem yang saling mempengaruhi dan masing-masing komponen berperan penting. Hubungan ketiga komponen tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1.1

Hubungan ketiga komponen dalam pembelajaran

Evaluasi hasil belajar merupakan satu dari ketiga komponen pembelajaran. Kedudukan evaluasi dalam pembelajaran sama pentingnya dengan dua komponen

Tujuan Pembelajaran

Proses Pembelajaran


(16)

2

lainnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Arifin (2009, hlm. 2).

Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan balikan (feed back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran.

Istilah evaluasi dalam pembelajaran pada konteks penggunaannya selalu bersinggungan dengan istilah penilaian dan pengukuran. Tidak sedikit muncul perbedaan pemahaman terhadap makna istilah-istilah tersebut. Arifin (2009, hlm. 2) mengemukakan bahwa “pada hakikatnya, secara konsepsional istilah-istilah tersebut berbeda satu sama lain, tetapi mempunyai hubungan yang sangat erat.” Selanjutnya dikemukakan bahwa evaluasi meliputi penilaian dan pengukuran. Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran dengan menggunakan tes sebagai instrumen pengukuran dan bersifat kuantifikasi dimana hasilnya berupa angka, sedangkan penilaian adalah segala bentuk pengumpulan nilai atau informasi yang dapat diinterpretasikan; dimana hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan (Arikunto, 2008; Arifin, 2009; Sudjana, 2006). Berkaitan dengan ketiga istilah tersebut, dalam penelitian ini hanya dibatasi pada istilah penilaian.

Apa yang dimaksud dengan penilaian dan mengapa penilaian begitu penting? Penilaian memiliki banyak makna. Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. Gronlund (dalam Arifin, 2012, hlm. 4) mengartikan “penilaian adalah suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi/data untuk menentukan sejauh mana peserta didik/siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.” Penilaian diperlukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran, sebagaimana dikemukakan oleh Prihantoro (2010, hlm. 15).

Ketidaksesuaian antara tujuan, pembelajaran dan asesmen dapat menimbulkan masalah. Jika penilaian (assesment) dibuat tidak berdasarkan tujuan, maka hasil asesmen tidak dapat mencerminkan tujuan pembelajaran. Demikian juga, apabila pembelajaran tidak sesuai dengan asesmen yang digunakan, bagaimanapun kualitas pembelajarannya, tidak akan memiliki manfaat bagi siswa dalam mengerjakan asesmennya.


(17)

3

Seiring dengan terus bergantinya kurikulum yang diberlakukan dalam proses pembelajaran di Indonesia, paradigma terhadap penggunaan teknik penilaian mengalami perubahan;dimana penilaian berorientasi pada proses lebih diutamakan. Berkenaan dengan perkembangan konsep penilaian pendidikan pada saat ini yang menunjukkan ke arah yang lebih luas yakni penilaian berorienasi pada proses pembelajaran, Sudjana (2006, hlm 1) menyatakan bahwa perkembangan konsep penilaian tersebut pada umumnya berkisar pada pandangan sebagai berikut :

1. Penilaian tidak hanya diarahkan kepada tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, tetapi juga terhadap tujuan-tujuan yang tersembunyi, termasuk efek samping yang mungkin timbul.

2. Penilaian tidak hanya melalui pengukuran perilaku siswa, tetapi juga melakukan pengkajian terhadap komponen-komponen pendidikan, baik masukan proses maupun masukan pengeluaran.

3. Penilaian tidak hanya dimaksudkan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, tetapi juga untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan tersebut penting bagi siswa dan bagaimana siswa mencapainya.

4. Mengingat luasnya tujuan dan objek penilaian, maka alat yang digunakan dalam penilaian sangat beraneka ragam, tidak hanya terbatas pada tes, tetapi juga alat penilaian bukan tes.

Sejalan dengan karakteristik pendidikan saat ini, yang menempatkan penilaian berorientasi proses sebagai penilaian utama, guru sebagai pelaku utama dalam pelaksanaan proses penilaian, diharapkan memiliki kompetensi serta kapabilitas dalam perancangan serta penentuan teknik penilaian. Penggunaan penilaian oleh guru di dalam kelas bermaksud untuk memperbaiki proses pembelajaran yang tengah berlangsung sejalan dengan tujuan penilaian. Beragam alat penilaian dapat digunakan oleh guru, mulai dari alat penilaian berupa tes maupun alat penilaian non tes. Beberapa contoh penilaian yang dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan penilaian diantaranya penilaian unjuk kerja

(performance assessment), penilaian sikap, penilaian tertulis (pencil and paper test), penilaian proyek, penilaian produk, portofolio dan penilaian diri.

Begitu pula dalam pembelajaran bahasa Inggris yang mencakup empat keterampilan berbahasa, penilaian-penilaian tersebut dapat digunakan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Adapun empat keterampilan


(18)

4

berbahasa tersebut adalah keterampilan menyimak (listening), keterampilan berbicara (speaking), keterampilan membaca (reading), dan keterampilan menulis

(writing). Adapun tujuan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar

sebagaimana telah dijelaskan dalam kurikulum oleh Depdiknas (2006, hal 11) adalah sebagai berikut :

Mata pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : (1) mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah. (2) memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai yang dimaksud dalam kurikulum, penilaian sebagai salah satu komponen pembelajaran menempati posisi fundamental di dalam proses pembelajaran itu sendiri. Selain itu, guru diharapkan dapat menggunakan beragam alat penilaian berupa tes maupun non tes untuk mendapatkan informasi mengenai siswa secara komprehensif meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Berdasarkan hasil wawancara terbatas dengan empat guru bidang studi bahasa Inggris di kecamatan Tawang mengenai teknik penilaian yang sering digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris, diketahui bahwa penilaian yang digunakan sebagian besar berorientasi pada hasil belajar melalui penilaian tertulis berupa

pencil and paper test. Penggunaan pencil and paper test oleh guru, didasarkan

pada keefektifan perancangan dan penggunaan alat penilaian pada kondisi waktu yang terbatas; dimana alokasi waktu pembelajaran berkisar antara 30-60 menit. Keterbatasan kompetensi guru terhadap penilaian berorientasi pada proses belajar siswa pun menjadi salah satu faktor penggunaan pencil and paper test sebagai alat penilaian utama yang digunakan dalam pembelajaran. Akan tetapi, selain penggunaan tes tertulis berupa pencil and paper test diketahui terdapat dua guru yang menggunakan penilaian portofolio sebagai alat penilaian non tes dalam pembelajaran bahasa Inggris. Penggunaan penilaian portofolio ini, hanya digunakan pada tema tertentu dan alokasi waktu yang sudah ditentukan oleh guru. Selanjutnya, diketahui pula bahwa terdapat satu guru yang menggunakan


(19)

5

penilaian diri sebagai alat penilaian non tes dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai alat bantu penilaian pencil and paper test. Penilaian diri ini digunakan guru sebagai bahan referensi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menilai kompetensi dirinya terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan studi pendahuluan tersebut diketahui hanya terdapat satu guru yang melaksanakan penilaian diri. Penilaian diri merupakan “suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajari dalam suatu mata pelajaran” (Jihad A dan Abdul H, 2013, hlm. 116). Penilaian diri sebagai penilaian non tes melibatkan siswa secara aktif untuk menilai dirinya sendiri dan ini sejalan dengan pandangan Sudjana (2006, hlm. 1) bahwa “penilaian tidak hanya dimaksudkan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, tetapi juga untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan tersebut penting bagi siswa dan bagaimana siswa mencapainya.” Oleh karena itu, peneliti melaksanakan penelitian terhadap pelaksanaan penilaian diri untuk memberikan deskripsi terhadap teknik penilaian diri sebagai alat penilaian non tes yang dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas guru dalam pelaksanaan penilaian yang berorientasi pada proses pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, diketahui bahwa penggunaan penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris masih jarang digunakan oleh sebagian guru. Hal ini didasari karena penilaian diri yang bersifat sebagai alat penilaian non tes kurang objektif jika digunakan sebagai alat penilaian. Paradigma para guru yang masih terpusat pada orientasi hasil belajar tanpa mempertimbangkan proses yang dialami siswa pun yang menjadikan sedikitnya penggunaan teknik penilaian diri dalam pembelajaran.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, diperlukan referensi baru bagi para guru mengenai bagaimana kedudukan dan teknik penilaian diri siswa yang dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Inggris. Untuk memenuhi harapan


(20)

6

tersebut, maka dilaksanakan penelitian berkenaan dengan teknik penilaian diri siswa pada pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Selanjutnya, diketahui bawha terdapat tiga jenis penilaian diri (Poerwanti, 2008; Jihad A dan Abdul H, 2013) yaitu : (1) Penilaian langsung dan spesifik dimana guru melaksanakan penilaian diri secara langsung setelah pembelajaran selesai (2) Penilaian tidak langsung atau holistik yang dilakukan dalam kurun waktu yang panjang, misalnya satu semester (3) Penilaian sosio afektif atau emosional, dimana penilaian diri bertujuan untuk mengetahui kondisi sosio afektif dan emosional siswa.

Karena keterbatasan waktu, penelitian ini dibatasi pada penggunaan teknik penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris pada jenis penilaian langsung dan spesifik.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang serta identifikasi masalah, penelitian ini terfokus pada deskripsi teknik penilaian diri jenis penilaian langsung dan spesifik dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Adapun rumusan masalah penelitian tersebut, dapat dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana pemahaman guru mengenai penilaian diri siswa sebagai alternatif penilaian non tes dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin ?

2. Bagaimana teknik penilaian diri siswa jenis langsung dan spesifik dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai berdasarkan rumusan masalah, adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan memaparkan :

1. Pemahaman guru mengenai penilaian diri siswa sebagai alternatif penilaian non tes dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin. 2. Teknik penilaian diri siswa jenis langsung dan spesifik dalam pembelajaran


(21)

7

E. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian, adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan penilaian dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar.

2. Bagi pengembangan keilmuan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap penggunaan teknik penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris khususnya dan pembelajaran lain pada umumnya. Selanjutnya, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dikembangkan dan digunakan teknik-teknik penilaian alternatif lainnya dalam pembelajaran.

3. Bagi penulis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi penulis untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas sebagai guru profesional dalam melaksanakan penilaian dalam pembelajaran terutama pembelajaran bahasa Inggris.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini diorganisasikan ke dalam lima bab. Bab I memuat sejumlah landasan dasar dalam pelaksanaan penelitian meliputi latar belakang masalah penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Sejalan dengan sistematika organisasinya, bab I merupakan bagian penting dalam mengembangkan bab selanjutnya dalam penulisan skripsi ini.

Pada bab II skripsi berisi kajian pustaka, bagian ini menguraikan mengenai sejumlah teori dan relevansinya dengan penelitian. Sejalan dengan fungsinya, pada awal bab II diuraikan mengenai hakikat penilaian meliputi definisi penilaian, fungi dan tujuan penilaian. Pada bagian selanjutnya, diuraikan mengenai definisi penilaian diri serta penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris meliputi aspek menyimak (listening), speaking (berbicara), membaca (reading) dan menulis (writing).


(22)

8

Pada bab III skripsi ini diuraikan mengenai metode penelitian, fungsi utama bab ini merupakan landasan ilmiah penelitian yang dilaksanakan. Sejalan dengan fungsinya, pada bab ini diuraikan secara komprehensif mengenai prosedur penelitian yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data dan analisis data.

Pada bab IV diuraikan data hasil penelitian yakni penguraian data dalam bentuk deskripsi naratif yang berkenaan dengan deskripsi teknik penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin.

Bab terakhir dalam skripsi ini adalah bab V. Pada bab V diuraikan kesimpulan dan saran penelitian. Bab ini berfungsi sebagai jawaban atas rumusan masalah yang diajukan dan sebagai rekomendasi ilmiah peneliti bagi pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian.

Selain berisi sejumlah bab inti yang telah disebutkan, skripsi ini dilengkapi dengan daftar pustaka. Daftar pustaka berfungsi sebagai sumber rujukan bagi pembaca mengenai sejumlah kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini. Pada bagian akhir skripsi ini disajikan pula beberapa lampiran terkait dengan seluruh proses dan hasil penelitian. Dengan ketersediaan lampiran ini, diharapkan skripsi ini dapat memberikan gambaran komprehensif tentang proses dan hasil penelitian.


(23)

25 BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Diperlukan suatu metode dalam rangka menjawab setiap rumusan masalah, mengumpulkan data, mengolah serta menganalisis data sehingga tercapailah tujuan penelitian yang diharapkan. Penelitian ini dilaksanakan berbasis pada pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Metode deskriptif merupakan suatu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan dan atau menjelaskan suatu kondisi, kejadian atau peristiwa. Sebagaimana dijelaskan oleh Sukmadinata (2012, hlm. 72) bahwasanya “penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.” Adapun penggunaan metode deskriptif pada penelitian ini didasarkan pada bagaimana mengungkap dan mendeskripsikan teknik penilaian diri pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin, sehingga dapat dijadikan sumber referensi implementasi pada pembelajaran serupa untuk kedepannya.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IIIA SD Al Muttaqin Tasikmalaya. SD Al Muttaqin beralamat di jalan Sutisna Senjaya, Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. SD Al Muttaqin merupakan sekolah dasar swasta berbasis full day

school, dimana siswa belajar dari pukul 07.30 sampai dengan 15.00 berbeda

dengan sekolah dasar pada umumnya. Adapun pemilihan SD Al Muttaqin dalam penelitian ini, didasarkan pada hal-hal sebagai berikut :

a. Penelitian terhadap teknik penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin belum pernah dilaksanakan sebelumnya.

b. Guru bidang studi bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin terbiasa melaksanakan penilaian diri dalam pembelajaran.


(24)

26

c. Guru bidang studi bahasa Inggris selaku narasumber bersedia untuk dimintai informasi berkaitan dengan teknik penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris.

d. Pihak sekolah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian berkenaan dengan teknik penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris.

e. Ketersediaan dan kelengkapan media yang memadai dalam menunjang serta mendukung optimalisasi pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti menetapkan SD Al Muttaqin sebagai lokasi penelitian yang tepat untuk membantu tercapainya tujuan penelitian yang dirancang peneliti.

2. Subjek Penelitian

Berkenaan dengan subjek penelitian, tidak digunakan istilah populasi dalam penelitian berbasis qualitative research. Hal ini dikemukakan oleh Spradley (Sugiyono, 2010. Hlm 297) bahwasanya istilah populasi dalam penelitian kualitatif dinamakan “social situation”.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa social situation ini terdiri atas tiga elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actors) dan activitas (activity). Ketiga elemen tersebut merupakan bagian-bagian yang berinteraksi secara sinergis menjadi suatu kesatuan yang utuh. Pada penelitian ini, tempat, pelaku dan aktivitas adalah teknik penilaian diri yang dilaksanakan di kelas IIIA SD Al Muttaqin Kota Tasikmalaya. Dalam penelitian ini, istilah populasi tidak digunakan oleh peneliti dikarenakan penelitian kualitatif bermula dari suatu kasus tertentu pada situasi sosial tertentu pula. Hasil dari penelitian ini, tidak diberlakukan pada populasi melainkan diterapkan di tempat lain berkenaan kasus yang dipelajari pada situasi sosial yang memiliki kesamaan (Sugiyono, 2010).

Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah guru bidang studi bahasa Inggris kelas IIIA SD Al Muttaqin. Dalam menetapkan subjek penelitian tersebut, peneliti menggunakan teknik purvosive sampling. Sugiyono (2010, hlm. 300) menjelaskan bahwa

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan


(25)

27

yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

Sejalan dengan pernyataan Sugiyono, berikut paparan peneliti berkaitan dengan kriteria dalam menetapkan subjek penelitian.

a. Subjek adalah guru bidang studi bahasa Inggris yang mengajar di kelas IIIA. b. Subjek melaksanakan penilaian diri di kelas tersebut.

c. Subjek mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi

C. Desain Penelitian

Menentukan masalah penelitian merupakan tahap awal penelitian yang akan dijadikan pedoman untuk melaksanakan studi pendahuluan. Adapun dalam studi pendahuluan peneliti melaksanakan observasi serta wawancara di tiga sekolah dasar negeri dan satu sekolah dasar swasta berkenaan dengan teknik penilaian dalam pembelajaran bahasa Inggris. Data awal studi pendahuluan dijadikan pedoman untuk merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dengan melaksanakan penelitian. Pada tahap selanjutnya, peneliti menentukan lokasi dan subjek penelitian.

Guna mencapai tujuan penelitian yang diharapkan, peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian kualitatif melakukan tiga teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengamati teknik guru pada pelaksanaan penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris. Sedangkan wawancara dilaksanakan bersama guru bahasa Inggris beserta tujuh siswa kelas IIIA, serta pengumpulan dokumen yang berkaitan dengan teknik penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris. Proses pengumpulan data berakhir ketika peneliti meninggalkan lokasi penelitian setelah mendapatkan data yang diperlukan serta tidak ditemukan lagi data baru.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menyusun fakta-fakta hasil temuan di lapangan guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah penelitian. Pada tahap akhir, peneliti menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Adapun alur penelitian dapat dilihat pada gambar berikut :


(26)

28

3.1 Gambar alur penelitian

D. Definisi Operasional

Definisi operasional digolongkan ke dalam definisi personal berdasarkan kebutuhan individu dalam pelaksanaan penelitian yang mengacu pada kerangka teori Dalam menetapkan definisi operasional pada suatu penelitian, diharuskan untuk menentukan serta merumuskan variabel-variabel penelitian yang akan melahirkan indikator-indikator dari setiap variabel, dimana indikator-indikator tersebut akan dijabarkan dalam instrumen penelitian. Sugiyono (2010. Hlm 60), menyatakan bahwa “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sebuah variabel mandiri, yaitu teknik penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Penjabaran definisi operasional bertujuan untuk menyamakan persepsi mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam variabel tersebut. Adapun definisi operasionalnya dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Teknik

Cara dalam melaksanakan atau mengerjakan suatu kegiatan. 2. Penilaian diri Siswa

Teknik penilaian dengan melibatkan peserta didik untuk menilai diri berkaitan dengan proses pembelajaran dan tingkat pencapaian kompetensi yang telah dipelajari.

Menentukan Masalah

Pengumpulan Data Menentukan Lokasi dan

Subyek Penelitian Metode Penelitian Menentukan Merumuskan

Masalah Studi

Pendahuluan

Analisis Data Menarik


(27)

29

3. Pembelajaran bahasa Inggris

Proses belajar mengajar bahasa yang mencakup empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak atau mendengarkan (listening

skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills) dan keterampilan menulis (writing skills).

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian bertujuan untuk memperoleh data dari objek yang diteliti. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data memegang peranan penting dalam pelaksanaan penelitian untuk mendapatkan data guna mencapai tujuan penelitian yang diharapkan.

Pengumpulan data diperoleh dari beragam sumber data, cara maupun setting. Dilihat dari sumber data, peneliti mengumpulkan data dari beragam sumber yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan setting, pengumpulan data penelitian kualitatif dilakukan pada setting alamiah natural, Creswell (2010, hlm. 261) menyatakan bahwa “dalam setting yang alamiah, para peneliti kualitatif melakukan interaksi face to face sepanjang penelitian.” Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini, dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Observasi

Menurut Creswell (2010, hlm. 267) mengemukakan bahwa “observasi pada penelitian kualitatif merupakan observasi yang di dalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas-aktivitas individu di lokasi penelitian.” Adapun tujuan dari observasi ini adalah mengamati aktivitas yang terjadi, sehingga didapatkan data berdasarkan fakta. Sebagaimana dikemukakan oleh Marshall (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 310) bahwa “trhough

observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior.” Pada pelaksanaan observasi ini, peneliti turun langsung ke

lapangan untuk mengamati perilaku dan aktifitas individu di lokasi penelitian yaitu kelas IIIA SD Al Muttaqin. Pada prosesnya, peneliti merekam kegiatan


(28)

30

pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin. Adapun jadwal observasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Jadwal Observasi

No Hari/Tanggal Jam ke Alokasi Waktu Kegiatan

1 Jum’at/ 2 Mei 2014

3-4 (08.50-10.00)

60 menit Ulangan harian dan pembelajaran

Reading 2 Senin / 12 Mei

2014

1 (08.00-08.30)

30 menit Listening 3 Rabu/14 Mei

2014

3-4 (08.50-10.00)

60 menit Speaking

b. Wawancara

Kegiatan wawancara dilaksanakan untuk memperoleh informasi guna melengkapi data observasi. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 318) menyatakan bahwa

Dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi atau fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.

Pelaksanaan wawancara kepada guru bidang studi bahasa Inggris kelas IIIA dilaksanakan sepanjang penelitian berlangsung, yaitu pada tanggal 21 april – 21 Mei. Dalam melakukan wawancara dengan guru bidang studi bahasa Inggris kelas IIIA, peneliti menggunakan teknik wawancara semiterstruktur (semistructure

interview). Dalam teknik wawancara semiterstruktur (semistructure interview),

peneliti melakukan interaksi face to face secara lebih mendalam dan terbuka, sebagaimana pernyataan Sugiyono (2010, hlm. 320) bahwa

Jenis wawancara ini sudah termasuk kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.

Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan atau merekam serta mencatat hal-hal yang dikemukakan oleh narasumber. Tidak hanya itu, hal penting yang perlu diperhatikan adalah peneliti harus menciptakan hubungan yang


(29)

31

baik (rapport) serta kepercayaan dengan narasumber. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 326) menyatakan bahwa “rapport is a relationship of mutual trust and emotional affinity between two or

more people. Establishing rapport is an important task for the qualitative research.”

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan tujuh siswa kelas IIIA SD Al Muttaqin setelah proses observasi berlangsung. Penetapan jumlah siswa didasarkan pada kesediaan para siswa untuk dimintai informasi berkaitan dengan penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris.

c. Dokumentasi

Selama penelitian, peneliti juga mengumpulkan dokumen-dokumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen penilaian dan foto kegiatan pembelajaran. Sugiyono (2010, hal. 329) mengemukakan bahwa “dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya seseorang.” Studi dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang tidak ditemukan pada observasi dan wawancara. Adapun tepat dilihat dalam pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Jenis Data, Teknik Pengumpulan data, Instrumen yang digunakan

No Jenis Data Teknik

Pengumpulan Data

Instrumen Sumber Data

1. Penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin

Observasi Lembar Observasi

Pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA

2. Penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin

Wawancara bebas

Pedoman wawancara

Guru bidang studi bahasa Inggris dan tujuh siswa kelas IIIA 3. Penilaian diri dalam

pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin

Studi

dokumentasi

Check-list Arsip

pembelajaran bahasa Inggris kelas IIIA SD Al Muttaqin


(30)

32

2. Instrumen Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti pada prinsipnya melakukan suatu proses pengukuran, dimana dalam proses tersebut tentunya diperlukan suatu cara atau alat ukur. Alat ukur dalam penelitian dinamakan dengan instrumen penelitian. Sugiyono (2010, hlm. 148) menyatakan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”

Pada penelitian kualitatif, peneliti merupakan instumen kunci (researcher as

key insrument), dengan kata lain instrumen penelitian pada penelitian kualitatif

adalah peneliti itu sendiri (Creswell, 2010, hlm. 261). Dalam hal ini, peneliti memegang peranan penting dalam menentukan fokus penelitian serta teknik pengumpulan data dalam rangka mengumpulkan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan serta membuat kesimpulan berdasarkan temuan yang ada. Sukmadinata ( 2010, hlm. 13) menyatakan bahwa

Dalam penelitian kualitatif peneliti lebur (immersed) dengan situasi yang diteliti. Peneliti adalah pengumpul data, orang yang ahli dan memiliki kesiapan penuh untuk memahami situasi, ia peneliti sekaligus sebagai instrumen.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, maka dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen penelitian itu sendiri. Guna membantu pada proses pengumpulan data, peneliti menggunakan instrumen berupa pedoman observasi, pedoman wawancara dan lembar dokumentasi.

F. Analisis Data

Pada hakikatnya, analisis data merupakan suatu proses mengolah data yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara maupun dokumentasi pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin. Analisis data pada kualitatif bersifat induktif, dimana pada dasarnya analisis data kualitatif bertujuan memahami suatu situasi menjadi bagian, hubungan antar bagian dengan keseluruhan. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Sukmadinata (2012, hlm. 284) mengemukakan bahwa


(31)

33

Data dalam peneelitian kualitatif bukan berupa angka-angka tetapi deskripsi naratif, kalaupun ada angka, angka tersebut dalam hubungan suatu deskripsi. Dalam pengolahan data kualitatif tidak ada penjumlahan data, sehingga mengarah pada generalisasi.

Dalam penelitian kualitatif, Sugiyono (2010, hlm. 336) mengemukakan bahwa “analisis data lapangan dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan.” Lebih lanjut Sugiyono menjelaskan bahwa “...dalam penelitian kualitatif analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2010. Hlm 336).” Pada tahap analisis data, peneliti mengacu pada tiga alur analisis data menurut Miles dan Huberman.

Gambar 3.2

Komponen dalam analisis data

Tahapan-tahapan berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Data reduction

Perolehan data dari lapangan, jumlahnya akan banyak. Maka dari itu, pencatatan secara rinci dan teliti sangat diperlukan. Semakin dalam peneliti memasuki lapangan, data yang diperoleh semakin banyak, kompleks dan rumit. Oleh karena itu, peneliti perlu mereduksi data yang diperoleh.

Mereduksi pada hakikatnya adalah merangkum, memilih hal pokok, memfokuskan pada hal penting serta memilih alur dan tema kemudian membuang yang tidak perlu. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Creswell (2010. Hlm 298)

Data Collection

Data Reduction

Conclusion Drawing/verifying


(32)

34

menyatakan bahwa “selama analisis ini, data disusun secara kategoris dan kronologis, diperiksa kembali berulang ulang.” Pada akhirnya, setelah dilakukan reduksi data dapat ditemukan gambaran dan pola yang jelas sehingga mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

b. Data Display

Pada tahap data display/penyajian data, peneliti menyajikan data yang sebelumnya telah melalui proses reduksi terlebih dahulu. Tahap penyajian data pada penelitian kualitatif dapat disajikan melalui uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Pada tahap penyajian data penelitian ini, data disajikan dalam bentuk narasi/laporan kualitatif.

c. Conclusion drawing

Langkah ketiga dari teknik analisis data menurut Miles dan Huberman adalah menarik kesimpulan atau memverifikasi data. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin bisa menjawab rumusan masalah di awal, mungkin juga tidak. Kesimpulan diharapkan dapat memberikan gambaran jelas dari rumusan masalah sebelumnya (Sugiyono, 2010).

Adapun tahap analisis data yang ditempuh oleh peneliti berdasarkan alur analisis data menurut Miles dan Huberman adalah sebagai berikut :

1. Mentranskrip data hasil observasi berupa video sesuai dengan pedoman observasi.

2. Merangkum poin penting transkrip data hasil observasi sesuai pedoman observasi.

3. Mentranskrip data hasil wawancara bersama narasumber, sehingga dapat diketahui poin-poin penting berkaitan dengan penelitian.

4. Memilih data dokumentasi yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilaksanakan.

5. Menyajikan data observasi, wawancara serta dokumentasi dalam bentuk deskripsi naratif.

6. Menarik kesimpulan dari keseluruhan data yang ditemukan di lokasi penelitian.


(33)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwasanya guru bidang studi bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin menggunakan penilaian diri siswa didasari atas pemahaman guru terhadap penilaian diri sebagai alat penilaian non tes memiliki peran penting dalam pembelajaran bahasa Inggris. Guru menggunakan penilaian diri siswa untuk mengetahui seberapa besar keyakinan diri siswa terhadap kompetensi yang dicapai. Selain itu, penilaian diri digunakan oleh guru untuk lebih memahami karakter anak.

Teknik penilaian diri di kelas IIIA SD Al Muttaqin tidak menggunakan format lembar penilaian diri secara khusus. Guru hanya menggunakan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada siswa. Terkecuali pada pembelajaran speaking guru menggunakan portofolio singkat. Adapun feed back dari penilaian diri yang dilakukan, guru selalu memotivasi siswa untuk terus belajar serta terus berusaha untuk menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, dari hasil penilaian diri sering dijadikan bahan pertimbangan oleh guru untuk memilih siswa yang akan diikutsertakan dalam perlombaan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dikemukakan beberapa saran yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai berikut :

1. Berkenaan dengan pentingnya kedudukan penilaian diri sebagai alat penilaian non tes dalam pembelajaran bahasa Inggris, guru seyogyanya untuk dapat menggunakan penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas. 2. Teknik penilaian diri yang digunakan guru di kelas ke depan hendaknya

disusun oleh guru dengan sebaik mungkin sesuai standar kompetensi, kompetensi pembelajaran dan indikator yang diharapkan. Hal ini bertujuan supaya dapat dihasilkan informasi secara menyeluruh terhadap kemampuan siswa yang diperoleh dalam suatu pembelajaran.


(34)

58

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat meneliti penilaian diri pada jenis penilaian tidak langsung atau holistik serta penilaian sosio afektif atau emosional siswa. Hal ini sejalan dengan keterbatasan penelitian ini yakni pada jenis penilaian langsung.


(35)

59

DAFTAR PUSTAKA

Airasian, PW dan M Russell. 2008. Classroom assessment : Concepts and

Applications. McGraw-Hill Higher education. Boston College

Arend, R.L. 2013. Belajar Untuk Mengajar. Jakarta : Salemba Humanika

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran; Prinsip,Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

BSNP. (2006). Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar. Jakarta:BSNP.

Cameron, L. 2003. Teaching Language To Young Learners. United Kingdom : Cambridge university Press

Creswell, JW . 2010. Research Design;Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat satuan pendidikan untuk SD/MI. Jakarta : Depdiknas

Grugeon E, dkk. (2005). Taching Speaking &Listening in The Primary School. London : David Fulton Publisher

Harun, A.C, dkk. 2007. English Teaching Method for Elementary School. Bandung : Upi Press

Hatta M dan Sumarna, S. 2006. Penilaian Portofolio, Implementasi Kurikulum

2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Jihad A dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo

Kesurna, dkk. (2012). Pendidikan Karakter; Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

O’Malley, J.M. dan Pierce, L.V. 1996. Authentic Assesment for Language

Learner, Practical Approaches for Teachers. Addison-Whisley Publishing

Company, Inc

Poerwanti, dkk. 2008. Asesmen pembelajaran SD. Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi: Depdiknas


(36)

60

Prihantoro, A (Penyunting). 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,

Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran;Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Press

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, N.S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Syah, M. 2010. Psikologi Pendidikan;Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Wortham, Sue C. 2005. Assessment in Early Childhood Education. New Jersey : Pearson Prentice Hall


(1)

Data dalam peneelitian kualitatif bukan berupa angka-angka tetapi deskripsi naratif, kalaupun ada angka, angka tersebut dalam hubungan suatu deskripsi. Dalam pengolahan data kualitatif tidak ada penjumlahan data, sehingga mengarah pada generalisasi.

Dalam penelitian kualitatif, Sugiyono (2010, hlm. 336) mengemukakan bahwa “analisis data lapangan dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan.” Lebih lanjut Sugiyono menjelaskan bahwa “...dalam penelitian kualitatif analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2010. Hlm 336).” Pada tahap analisis data, peneliti mengacu pada tiga alur analisis data menurut Miles dan Huberman.

Gambar 3.2

Komponen dalam analisis data

Tahapan-tahapan berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Data reduction

Perolehan data dari lapangan, jumlahnya akan banyak. Maka dari itu, pencatatan secara rinci dan teliti sangat diperlukan. Semakin dalam peneliti memasuki lapangan, data yang diperoleh semakin banyak, kompleks dan rumit. Oleh karena itu, peneliti perlu mereduksi data yang diperoleh.

Mereduksi pada hakikatnya adalah merangkum, memilih hal pokok, memfokuskan pada hal penting serta memilih alur dan tema kemudian membuang yang tidak perlu. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Creswell (2010. Hlm 298)

Data Collection

Data Reduction

Conclusion Drawing/verifying


(2)

34

menyatakan bahwa “selama analisis ini, data disusun secara kategoris dan kronologis, diperiksa kembali berulang ulang.” Pada akhirnya, setelah dilakukan reduksi data dapat ditemukan gambaran dan pola yang jelas sehingga mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

b. Data Display

Pada tahap data display/penyajian data, peneliti menyajikan data yang sebelumnya telah melalui proses reduksi terlebih dahulu. Tahap penyajian data pada penelitian kualitatif dapat disajikan melalui uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Pada tahap penyajian data penelitian ini, data disajikan dalam bentuk narasi/laporan kualitatif.

c. Conclusion drawing

Langkah ketiga dari teknik analisis data menurut Miles dan Huberman adalah menarik kesimpulan atau memverifikasi data. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin bisa menjawab rumusan masalah di awal, mungkin juga tidak. Kesimpulan diharapkan dapat memberikan gambaran jelas dari rumusan masalah sebelumnya (Sugiyono, 2010).

Adapun tahap analisis data yang ditempuh oleh peneliti berdasarkan alur analisis data menurut Miles dan Huberman adalah sebagai berikut :

1. Mentranskrip data hasil observasi berupa video sesuai dengan pedoman observasi.

2. Merangkum poin penting transkrip data hasil observasi sesuai pedoman observasi.

3. Mentranskrip data hasil wawancara bersama narasumber, sehingga dapat diketahui poin-poin penting berkaitan dengan penelitian.

4. Memilih data dokumentasi yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilaksanakan.

5. Menyajikan data observasi, wawancara serta dokumentasi dalam bentuk deskripsi naratif.

6. Menarik kesimpulan dari keseluruhan data yang ditemukan di lokasi penelitian.


(3)

57 A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwasanya guru bidang studi bahasa Inggris di kelas IIIA SD Al Muttaqin menggunakan penilaian diri siswa didasari atas pemahaman guru terhadap penilaian diri sebagai alat penilaian non tes memiliki peran penting dalam pembelajaran bahasa Inggris. Guru menggunakan penilaian diri siswa untuk mengetahui seberapa besar keyakinan diri siswa terhadap kompetensi yang dicapai. Selain itu, penilaian diri digunakan oleh guru untuk lebih memahami karakter anak.

Teknik penilaian diri di kelas IIIA SD Al Muttaqin tidak menggunakan format lembar penilaian diri secara khusus. Guru hanya menggunakan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada siswa. Terkecuali pada pembelajaran speaking guru menggunakan portofolio singkat. Adapun feed back dari penilaian diri yang dilakukan, guru selalu memotivasi siswa untuk terus belajar serta terus berusaha untuk menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, dari hasil penilaian diri sering dijadikan bahan pertimbangan oleh guru untuk memilih siswa yang akan diikutsertakan dalam perlombaan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dikemukakan beberapa saran yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai berikut :

1. Berkenaan dengan pentingnya kedudukan penilaian diri sebagai alat penilaian non tes dalam pembelajaran bahasa Inggris, guru seyogyanya untuk dapat menggunakan penilaian diri dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas. 2. Teknik penilaian diri yang digunakan guru di kelas ke depan hendaknya

disusun oleh guru dengan sebaik mungkin sesuai standar kompetensi, kompetensi pembelajaran dan indikator yang diharapkan. Hal ini bertujuan supaya dapat dihasilkan informasi secara menyeluruh terhadap kemampuan siswa yang diperoleh dalam suatu pembelajaran.


(4)

58

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat meneliti penilaian diri pada jenis penilaian tidak langsung atau holistik serta penilaian sosio afektif atau emosional siswa. Hal ini sejalan dengan keterbatasan penelitian ini yakni pada jenis penilaian langsung.


(5)

59

DAFTAR PUSTAKA

Airasian, PW dan M Russell. 2008. Classroom assessment : Concepts and Applications. McGraw-Hill Higher education. Boston College

Arend, R.L. 2013. Belajar Untuk Mengajar. Jakarta : Salemba Humanika

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran; Prinsip,Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara BSNP. (2006). Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar. Jakarta:BSNP.

Cameron, L. 2003. Teaching Language To Young Learners. United Kingdom : Cambridge university Press

Creswell, JW . 2010. Research Design;Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat satuan pendidikan untuk SD/MI. Jakarta : Depdiknas

Grugeon E, dkk. (2005). Taching Speaking &Listening in The Primary School. London : David Fulton Publisher

Harun, A.C, dkk. 2007. English Teaching Method for Elementary School. Bandung : Upi Press

Hatta M dan Sumarna, S. 2006. Penilaian Portofolio, Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Jihad A dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo

Kesurna, dkk. (2012). Pendidikan Karakter; Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

O’Malley, J.M. dan Pierce, L.V. 1996. Authentic Assesment for Language Learner, Practical Approaches for Teachers. Addison-Whisley Publishing Company, Inc

Poerwanti, dkk. 2008. Asesmen pembelajaran SD. Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi: Depdiknas


(6)

60

Prihantoro, A (Penyunting). 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran;Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, N.S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Syah, M. 2010. Psikologi Pendidikan;Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Wortham, Sue C. 2005. Assessment in Early Childhood Education. New Jersey : Pearson Prentice Hall