Analisis Pengaruh Minat Terhadap Kemampuan Mahasiswa di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

Analisis Pengaruh Minat Terhadap Kemampuan Mahasiswa
di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
(Studi kasus terhadap mahasiswa STP Bandung jurusan manajemen divisi kamar
yang mempelajari bahasa Jepang di semester 3 dan 5)

Thesis
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

OLEH :
BAMBANG SYAMSUDIN
NIM : 1006951

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014

Analisis Pengaruh Minat Terhadap Kemampuan Mahasiswa
di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
(Studi kasus terhadap mahasiswa STP Bandung jurusan manajemen divisi kamar

yang mempelajari bahasa Jepang di semester 3 dan 5)

Oleh
Bambang Samsudin
S.S STBA Yapari-ABA Bandung 1990

Sebuah Thesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan (M.Pd) pada Prodi Pendidikan Bahasa Jepang SPs UPI

© Bambang Samsudin 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Thesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

Menyetujui,


Pembimbing I,

Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed
NIP 195201281982031002

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang
Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed
NIP 195201281982031002

ABSTRAK
Tesis ini berjudul Analisis Pengaruh Minat Terhadap Kemampuan
Mahasiswa di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung yang muncul atas dasar
pemikiran bahwa salah satu bahasa asing yang perlu dikuasai pada saat ini adalah
bahasa Jepang.Salah satu sektor yang memerlukan penguasaan bahasa asing
antara lain Jepang adalah sektor pariwisata. Komunikasi merupakan alat yang

sangat penting agar tercipta pelayanan yang memuaskan, bahkan lebih jauh bisa
terjadi komunikasi yang baik antara orang asing dan pribumi yang melayaninya.
Namun, pada kenyataannya mahasiswa yang diberikan pengetahuan mengenai
pendidikan bahasa Jepang diperkuliahan, masih banyak yang memiliki
kemampuan tidak mencapai standar yang diharapkan. Hal tersebut menimbulkan
adanya dugaan bahwa akibat mahasiswa kurang begitu berminat terhadap bahasa
Jepang sehingga kemampuan mahasiswa tersebut tidak mencapai standar yang
diharapkan
Metode penelitian ini menggunakan Salah satu jenis penelitian kualitatif
deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus
(Case Study) yaitu penelitian yang dilakukan terfokus pada suatu kasus tertentu
untuk diamati dan dianalisis secara cermat sampai tuntas. Penulis menggunakan
sumber data berupa data angket minat mahasiswa Menejemen Divisi Kamar
kemudian dibandingkan dengan data test mahasiswa Prodi Menejemen Divisi
Kamar yang pernah mengikuti bahasa Jepang di semester 3 dan 5.
Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh melalui empat tahap yakni:
1) observasi awal, 2) penyebaran angket, 3) data kemampuan melalui perhitungan
nilai ujian, dan 4) wawancara pengajar. Dari keempat kategori tersebut, untuk
kondisi STP secara umum seperti fasilitas, kurikulum dan pengajar, mahasiswa,
bahan ajar dan silabi sudah memadai. Penyebaran angket melalui angket model

likert dan model differensial semantic menunjukkan minat mahasiswa terhadap
bahasa Jepang tinggi dan memberikan respon yang positif terhadap proses
pembelajaran dan hal-hal yang mendukung pembelajaran bahasa Jepang. Data
kemampuan melalui perhitungan nilai ujian menunjukkan bahwa minat
memberikan pengaruh kuat terhadap perkembangan kemampuan mahasiswa, dan
hasil wawancara secara umum minat berpengaruh positif terhadap peningkatan

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kemampuan mahasiswa dalam mempelajari bahasa Jepang. Namun, pada
prakteknya minat saja tidak cukup untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
pembelajaran. Ada faktor-faktor lain yang saling mempengaruhi proses
pembelajaran baik dari internal siswa itu sendiri atau faktor eksternal yang
mendukung proses belajar mengajar yang kondusif.

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan suatu negara memberikan kesempatan bagi negara lain
untuk berkunjung, tidak hanya untuk kepentingan bisnis semata namun untuk
kepentingan lain. Hal tersebut memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk
mempelajari bahasa asing agar dapat berkomunikasi dengan orang asing yang
berkunjung. Salah satu bahasa asing yang perlu dikuasai pada saat ini adalah
bahasa Jepang. Karena bahasa Jepang banyak digunakan di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, serta dewasa ini bahasa Jepang merupakan salah
satu bahasa yang banyak dipelajari didunia.
Salah satu sektor yang memerlukan penguasaan bahasa asing antara lain
Jepang adalah sektor pariwisata. Pada kegiatan pariwisata terjadi interaksi antara
orang asing dengan pribumi Negara tersebut. Komunikasi merupakan alat yang
sangat penting agar tercipta pelayanan yang memuaskan, bahkan lebih jauh bisa
terjadi komunikasi yang baik antara orang asing dan pribumi yang melayaninya.
Salah satu lembaga yang mencetak petugas yang professional dalam bidang
pariwisata adalah Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Di lembaga ini mahasiswa

bukan hanya diberikan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan
keterampilan teknis kepariwisataan, tetapi juga diberikan pengajaran bahasa asing
yang termasuk di dalamnya adalah bahasa Jepang.

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tujuan dari pembelajaran bahasa asing adalah setelah menempuh
pendidikan di STP Bandung, mahasiswa dapat menguasai bahasa asing seperti
bahasa Jepang agar mereka mampu berkomunikasi dengan baik dengan para turis
asal Jepang. Kemampuan inilah yang dicari oleh pemakai bahasa Jepang di dunia
pariwisata , karena apabila mahasiswa tersebut memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dengan baik dengan orang Jepang besar kemungkinan sektor
pariwisata pun dapat menjadi primadona yang lebih banyak menarik wisatawan
mancanegara terutama Jepang.
Idealnya setelah menempuh pendidikan di STP Bandung, mahasiswa
menguasai bahasa Jepang agar mereka mampu berkomunikasi dengan baik dengan
para turis asal Jepang. Tetapi, kenyataannya tidak seperti yang diharapkan. Ada
beberapa mahasiswa yang memiliki minat namun kemampuannya tidak mencapai

standar yang diharapkan.
Kemampuan sendiri menurut Spencer&Spencer

1993:9

adalah

an

underlying characteristic of an individual that is casually related to createrionreferenced effective and/or superior performance in a job situation atau
kemampuan adalah sebagai keterampilan yang dimiliki seseorang untuk dapat
menyelesaikan suatu.
Kemampuan belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri
(faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan belajar penting sekali

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


artinya dalam rangka membantu mahasiswa dalam mencapai prestasi belajar yang
sebaik-baiknya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi baik tidaknya kemampuan adalah
minat. Allport (Mar’at, 1991:9) mengartikan minat sebagai: a mental and neural

state of readiness, organized through experience, exterting a directive or dynamic

influence up on the individual’s response to all objects and situations with which it

related . Kemudian menurut Myers, minat adalah a favourable or unfavourable
evaluation reaction toward something or someone, exhibited in one’s belief,

feelings or intended Behavior (Myers, 1996).

Dari pendapat tersebut, disimpulkan bahwa ada dua cirri dari minat yaitu
yang pertama, mempunyai objek tertentu, bisa orang, perilaku, konsep, benda,
situasi, dan sebagainya. Kedua, mengandung penilaian (suka-tidak suka; setujutidak setuju).
Berkowitz (Azwar, 1995) mengemukakan bahwa definisi serta pengertian
minat pada umumnya bisa dimasukkan ke dalam salah satu di antara tiga kerangka

pemikiran. Pertama, minat adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.
minat seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak
(favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable)
pada objek tersebut. Kedua, minat merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap
suatu objek dengan cara-cara tertentu. LaPierre (Azwar, 1995) mengartikan sikap
secara sederhana, yaitu sebagai respon terhadap stimulus sosial yang telah
dikondisikan. Ketiga, minat merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif,

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

afektif dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan
berperilaku terhadap suatu objek.
Namun, pada kenyataannya mahasiswa yang diberikan pengetahuan
mengenai pendidikan bahasa Jepang diperkuliahan, masih banyak yang memiliki
kemampuan tidak mencapai standar yang diharapkan. Hal tersebut menimbulkan
adanya dugaan bahwa akibat mahasiswa kurang begitu berminat terhadap bahasa
Jepang sehingga kemampuan mahasiswa tersebut tidak mencapai standar yang
diharapkan. Untuk membuktikan hal tersebut diatas, maka penulis bermaksud

untuk membuat penelitian dengan judul:

Analisis Pengaruh Minat Terhadap Kemampuan Mahasiswa di Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung
(Studi kasus terhadap mahasiswa STP Bandung jurusan manajemen divisi kamar
yang mempelajari bahasa Jepang di semester 3 dan 5)

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kondisi pembelajaran Bahasa Jepang secara Umum di
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung?
2. Bagaimana minat mahasiswa terhadap pembelajaran Bahasa Jepang
khususnya prodi Menejemen Divisi Kamar (MDK) ?

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Bagaimana Kemampuan Mahasiswa terhadap pembelajaran Bahasa
Jepang khususnya prodi Menejemen Divisi Kamar (MDK)?

4. Bagaimana pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa prodi
Menejemen Divisi Kamar (MDK)?

1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih berfokus pada permasalahan yang berkaitan erat
dengan judul penelitian ini, maka masalah penelitian ini dibatasi ruang lingkupnya
pada Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Prodi Menejemen Divisi Kamar (MDK)
yang pernah mempelajari bahasa Jepang di semester 3 dan 5.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Bagaimana kondisi riil pembelajaran Bahasa Jepang secara Umum di
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung,
2. Sejauh mana

minat mahasiswa Prodi Menejemen Divisi Kamar

(MDK) terhadap pembelajaran Bahasa Jepang
3. Sejauh mana kemampuan mahasiswa Prodi Menejemen Divisi Kamar
(MDK) terhadap pembelajaran Bahasa Jepang.
4. Seberapa besar pengaruh minat terhadap kemampuan bahasa
Jepang mahasiswa Prodi Menejemen Divisi Kamar (MDK)

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
Manfaat secara teoritis antara lain adalah agar dapat mengetahui kesesuaian
antara minat dan kemampuan dalam mempelajari bahasa Jepang
Sedangkan manfaat praktisnya adalah:
1. Bagi mahasiswa : memberikan motivasi dalam proses pembelajaran
bahasa Jepang sehingga meningkatkan minat mahasiswa pada pelajaran
bahasa Jepang sehingga kemampuan mahasiswa menjadi meningkat
2. Terhadap pembelajaran bahasa Jepang secara umum : memberikan
masukan bagi kualitas proses pembelajaran bahasa Jepang di STP
Bandung
3. Lembaga : menjadi acuan untuk dapat membuat silabi pemebelajaran
bahasa Jepang yang baik sehingga meningkatkan minat dan kemampuan
mahasiswa kearah yang positif dalam proses pembelajaran bahasa
Jepang

1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
studi kasus yang merupakan bagian dari analisis deskriptif . Yang dimaksud
dengan analisis deskriptif menurut Selliger & Schollamy dalam Alwasilah
(2002:124) adalah : … a collection of techniques used to specify, delineate, or
Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

describe naturally occurring phenomena without experimebntal manipulation.
Descriptive research is used to establish the existence of phenomena by explicitly
describing them. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. Salah satu jenis
penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau
pendekatan studi kasus (Case Study). Studi kasus termasuk dalam penelitian

analisis deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan terfokus pada suatu kasus
tertentu untuk diamati dan dianalisis secara cermat sampai tuntas. Sumber Data
dan Instrument untuk memperoleh data yang relevan dengan objek, penulis
menggunakan sumber data berupa data angket minat mahasiswa Menejemen
Divisi Kamar

kemudian dibandingkan dengan data test mahasiswa Prodi

Menejemen Divisi Kamar yang pernah mengikuti bahasa Jepang di semester 3 dan
5.

1.7 Sistematika Pelaporan
Bab 1. Pendahuluan

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan dan batasan
masalah, tujuan, dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.

Bab 2. Landasan Teori

Pada bab ini memaparkan teori-teori yang relevan terhadap bahasan yang
akan diteliti

Bab 3. Metodologi Penelitian

Pada bab ini terdapat pengertian metode penelitian, instrument, dan sumber
data penelitian , serta teknik pengolahan data mulai dari persiapan,
pelaksanaan dan laporan penelitian.

Bab 4. Analisis Data dan Pembahasan

Dalam bab ini penulis mengumpulkan data, mereduksi data, menafsirkan dan
mengambil kesimpulan.

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini penulis menyimpulkan dan memberikan saran bagi penelitian
berikutnya

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
deskriptif

yang

betujuan

untuk

menemukan

faktor-faktor

yang

dapat

menumbuhkan minat mahasiswa dalam belajar bahasa Jepang dan bagaimana
minat tersbut dapat mempengaruhi kemampuan mereka. Salah satu jenis
penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau
pendekatan studi kasus (Case Study). Studi kasus termasuk dalam penelitian

analisis deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan terfokus pada suatu kasus
tertentu untuk diamati dan dianalisis secara cermat sampai tuntas. Kasus yang
dimaksud bisa berupa tunggal atau jamak, misalnya berupa individu atau
kelompok.

Di sini perlu dilakukan analisis secara tajam terhadap berbagai faktor

yang terkait dengan kasus tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh kesimpulan
yang akurat (Sutedi, 2009:61). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada
Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus
dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data dalam
studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber (Nawawi, 2003). Sebagai sebuah studi
kasus maka data yang dikumpulkan berasal dari berbagai sumber dan hasil
penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang diselidiki. Lebih lanjut Arikunto
(1986) mengemukakan bahwa metode studi kasus sebagai salah satu jenis
pendekatan deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci
dan mendalam terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu
dengan daerah atau subjek yang sempit.
Penelitian case study atau penelitian lapangan (field study) dimaksudkan
untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang masalah keadaan dan
posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan
unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Subjek penelitian dapat
berupa individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Penelitian case study
merupakan studi mendalam mengenai unit sosial tertentu dan hasil penelitian
tersebut memberikan gambaran luas serta mendalam mengenai unit sosial
Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tertentu. Subjek yang diteliti relatif terbatas, namun variabel-variabel dan fokus
yang diteliti sangat luas dimensinya.

Fenomena yang menjadi kasus dalam penelitian ini adalah minat
mahasiswa STP Bandung yang mempelajari bahasa Jepang yang cenderung tidak
berbanding lurus dengan kemampuan dan prestasi belajarnya di kelas. Dalam
penelitian ini yang diteliti adalah mahasiswa program studi Menejemen Divisi
kamar yang pernah mengikuti pelajaran bahasa Jepang di semester 3 dan 5.

3.2. Populasi dan sampel

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa yang mempelajari bahasa Jepang di
STP Bandung yang meliputi :

1. Jurusan Hospitality
a.

Prodi Administrasi Hotel (ADH)

b. Prodi Menejemen Divisi Kamar (MDK)
c.

Prodi Menejemen Tata Hidang (MTH)

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Jurusan Kepariwisataan
a.

Prodi Studi Destinasi Pariwisata (SDP)

3. Jurusan Perjalanan
a.

Prodi Man. Bisnis Perjalanan (MBP)

b.

Prodi Man. Bisnis Konvensi dan Evant

c.

Prodi Man. Peng. Perjalanan

Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Hospitality program studi
Menejemen Divisi Kamar yang pernah belajar bahasa Jepang di semester 3 dan 5.
Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah mahasiswa prodi Menejemen
Divisi kamar angkatan 2010 kelas A dan B sebanyak 14 orang yang pernah
mengikuti mata kuliah bahasa Jepang di semester 3 dan 5. Sampel harus pernah
mengikuti mata kuliah bahasa Jepang di semester 3 dan 5 dengan tujuan untuk
dapat melihat perkembangan kemampuan bahasa Jepang dari mahasiswa tersebut.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Data penelitian diperoleh melalui empat cara yaitu observasi, pengisian
skala minat, pengumpulan nilai ujian akhir sampel dan wawancara.

Data-data

tersebut digolongkan menjadi:
a.

Data utama mengenai minat belajar mahasiswa yang diperoleh dari
angket skala minat dan hasil ujian akhir mahasiswa yang menjadi
sampel untuk melihat kemampuannya; dan

b. Data pendukung yang diperoleh melalui wawancara dan observasi.
Skala minat diturunkan dari karakteristik masing-masing minat
mahasiswa terhadap bahasa Jepang yang telah dipaparkan
sebelumnya.
Pedoman wawancara dan pedoman observasi merupakan instrumen yang dipakai
sebagai data tambahan sekaligus data pendukung.

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan berupa:

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Angket skala sikap yang digunakan untuk melihat minat mahasiswa
terhadap bahasa Jepang khususnya yang berhubungan dengan minat
mahasiswa dan interaksinya di kelas. Angket ini terdiri dari 3 jenis yakni
yang menyatakan informasi umum yang berkaitan dengan latar
belakang mahasiswa yang mempelajari bahasa Jepang , kemudian data
yang berhubungan dengan minat mahasiswa dengan menggunakan
model Likert. Skala Likert meminta kepada objek penelitian sebagai
individual untuk menjawab suatu pernyataan dengan jawaban sangat
setuju (SS), setuju (S), tidak bisa menentukan (N), tidak setuju (TS) dan
sangat tidak setuju (STS). Kemudian angket untuk melihat penerapan
pembelajaran dengan menggunakan angket skala sikap model
Differensial

semantik.

Skala

Diferensial

Semantik:

Skala

yang

merupakan suatu keadaan dimana dinyatakan dalam ujung-ujung
ekstrimnya, seperti: aktif-pasif, positif- negatif dan sebagainya. Objek
penelitian diminta untuk memberikan penilaian mengenai suatu

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

keadaan diantara ujung-ujung data skala tersebut termasuk pada
ujung-ujungnya.
2. Untuk melihat hubungan antara minat dan kemampuan mahasiswa
maka peneliti mengumpulkan data dan melihat dari hasil test
mahasiswa prodi Menejemen divisi kamar yang pernah mempelajari
bahasa Jepang di semester 3 dan 5.
3. Selanjutnya untuk menguatkan data yang telah diperoleh maka peneliti
melakukan wawancara terhadap pengajar bahasa Jepang. Arikunto
(2010:198-199) berpendapat bahwa wawancara atau kuisioner lisan
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara berdasarkan
pelaksanaanya dibedakan menjadi tiga, yakni:

-

Interviu bebas (inguided interview), yaitu pewawancara bebas
menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan
dikumpulkan. Dalam pelaksanaannya pewawancara tidak membawa

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pedoman apa yang akan ditanyakan. Kebaikan metode ini adalah
bahwa

responden

tidak

menyadari

bahwa

dirinya

sedang

diwawancara.
-

Interviu terpimpin (guided interview), wawancara yang dilakukan
dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci
seperti yang dimaksud dalam interviu terstruktur.

-

Interviu bebas terpimpin, merupakan kombinasi antara interviu bebas
dan interviu terpimpin.

Pada penelitian ini, wawancara yang dilaksanakan untuk memperkuat data yang
telah terkumpul adalah dengan menggunakan metode interviu bebas (inguided

interview)

3.5. Teknik Analisis Data

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah proses pengumpulan data selesai maka seluruh data perlu dianalisis.
Proses menganalisis hasil data tersebut dilakukan dengan cara:

1. Menguraikan data yang diperoleh dari hasil observasi

a. Pada langkah ini, peneliti menguraikan hal-hal yang ditemukan dari
observasi, yang berhubungan dengan keadaan umum di STP Bandung dan
kondisi riil pembelajaran bahasa Jepang ditinjau dari faktor fasilitas
pendukung pembelajaran, pengajar,

mahasiswa, materi, serta silabus yang

merupakan faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran. .
b. Mengkaji latar belakang minat mahasiswa terhadap bahasa jepang dengan
menjabarkan informasi umum dalam angket yang disebarkan ke responden.
c. Mengkaji bagaimana minat mahasiswa terhadap bahasa Jepang dengan cara
menguraikan hasil skala minat berupa kecenderungan minat belajar
responden. Pada langkah ini, ada dua cara yang dipakai, yaitu:

(1)

Analisis menurut minat belajar pada masing-masing dimensi.

Data

yang dipakai pada analisis ini adalah data hasil penghitungan skor
Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

skala minat.

Analisis dikenakan pada masing-masing minat belajar

secara keseluruhan.
(2) Analisis kecenderungan minat belajar setiap responden di kelas.
Pada bagian ini, hasil dari skala minat, observasi dan nilai evaluasi
diintegrasikan

sehingga

dapat

terlihat

faktor-faktor

mempengaruhi kemampuan dan minat responden.

yang

Seluruh aspek

yang berhubungan dengan kemampuan dan minat responden juga
akan dibahas pada bagian ini

d. Mengkaji data yang terkumpul dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
P = F/N x 100%

Keterangan : (P) adalah prosentase, (F) adalah frekuansi dan (N) adalah
Total sample.

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Mengkaji adakah hubungan yang selaras antara minat mahasiswa yang
belajar bahasa Jepang terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa
tersebut.
f. Melakukan wawancara untuk menguatkan data
g. Menarik simpulan dari semua hasil analisis.

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi .2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta
Alwasilah. 2002. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Dunia Pustaka.
Azwar, Syaifudin.1995. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Liberty
Bloom. B.S .2003. Taxonomy of Education Objective Vol.1. Cognitive Domain. New
York: Mckey.
Crow, L.D. & Alice Crow. 1999. Psikologi Pendidikan Terjemahan Rahman Abror

Educational Psycology. Yogyakarta: Nurcahya.
Dalyono.2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Gafur,Abdul. 1989. Desain Instrusional. Jakarta: Tiga Serangkwai.
Heri, P. 1998. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta : EGC.
Mar`at. 1991. Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya, Jakarta: Ghalia

Indonesia
Purwanto.2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Putrayasa Ida Bagus. 2006.Tata Kalimat Bahasa Indonesia: Rafika Aditama.

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ruseffendi, E.T. 1994. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta

Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.
Sardiman .2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.
Slamet.2010. Belajar dan Faktor – Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta

Spencer, L.M.Jr. and S.M Spencer. 1993. Competence At Work: Model for Superior

Peformance. New York: John Wiley & Son.
Susanti, Ratna.2002. Penguasaan Kosakata dan Kemampuan Membaca Bahasa

Inggris. Bandung : Jurnal Pendidikan Penabur-No.01/Th.1.
Sukmadinata.2009. Landasan Psikologis Proses Pendidikan Bandung. PT Remaja
Rosdakarya

Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Suryabrata, Sumadi.2006. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Press.

Tarigan Henry Guntur. 1993. Prinsip-Prinsip Dasar Metode Riset Pengajaran dan
Pembelajaran Bahasa: Angkasa
Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta:Penerbit Andi

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Witherington, H.C. 1999.Psikologi Pendidikan Jakarta: Aksara Baru.

Bambang Syamsudin, 2014
Analisis pengaruh minat terhadap kemampuan mahasiswa si Sekolah Tinggi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu