PENGARUH KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG.
PENGARUH KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN
PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP
EFEKTIVITAS MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
ROHYAN SOSIADI 0908956
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
(2)
(3)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Kinerja Mengajar Dosen dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar terhadap Efektivitas Manajemen Pembelajaran Di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2013 Yang membuat Pernyataan,
Rohyan Sosiadi NIM : 0908956
(4)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia dan berkat-Nya yang besar sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Tesis yang berjudul “Pengaruh Kinerja Mengajar Dosen dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar terhadap Efektivitas Manajemen Pembelajaran di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung“ ini disusun guna memenuhi persyaratan akademis dalam mencapai gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan Strata Dua di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu manajemen pembelajaran di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung pada umumnya dan kinerja mengajar dosen pada khususnya.
Bandung, 26 Agustus 2013 Penulis
Rohyan Sosiadi NIM : 0908956
(5)
PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini, Alhamdulillah penulis telah mendapatkan bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud. Ph. D., Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, selaku dosen pembimbing I.
2. Dr. Eka Prihatin, M.Pd., selaku dosen pembimbing II.
3. Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
4. Ketua, Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
5. Ibunda tercinta Hj. Hani Rohanilah.
6. Istri tercinta Yani Amperiani Pitaloka, dan anak-anak terkasih Amatul Afiah, Amatul Ghina, dan Amatul Jannah.
7. Seluruh sanak keluarga, kolega yang telah memberikan bantuan moral maupun materiil yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu dalam kesempatan ini.
Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu. Amin.
Bandung, 26 Agustus 2013 Penulis
Rohyan Sosiadi NIM : 0908956
(6)
ABSTRACT
This study focused on the influence of lecturer teaching performance and the utilization of learning facilities to the learning management effectiveness at Bandung Institute of Tourism. The research objective to identify and analyze the influence of lecturer teaching performance and the utilization of learning facilities to the learning management effective at Bandung Institute of Tourism. The hypothesis proposed in this study consisted of three hypotheses, that is: (1) Found influence on the effectiveness of teaching and learning management lecturer at Bandung Institute of Tourism; (2) There is the influence of facility utilization study of the effectiveness of learning management at Bandung Institute of Tourism; (3) There is the influence of faculty teaching performance and utilization management study of the effectiveness of learning in schools Bandung Institute of Tourism. This study uses a quantitative approach to the type of explanatory research. Subjects research conducted at the Bandung Institute of Tourism with a student population totaling 2233 students. The sampling technique used in this study is Stratified Random Sampling and sample size calculation was done by using power test. With a minimum sample size of 90 respondents. Data collection techniques used through library research, observation and questionnaires and data analysis technique used is regression analysis. Research findings show that the lecturer teaching performance and the utilization of learning facilities influence on learning management effectiveness in Bandung Institute of Tourism. Recommended the need for lecturers development to the development of learning management so that it has the performance of adaptive teaching in accordance with the development of science and technology, but it is expected that the lecturers need to develop and leverage the development of increasingly sophisticated learning facilities.
(7)
ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan pada pengaruh kinerja mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar tehadap efektivitas manajemen pembelajaran di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kinerja mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 hipotesis yaitu: (1) Terdapat pengaruh mengajar dosen terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung;(2) Terdapat pengaruh pemanfaatan fasilitas belajar terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung;(3) Terdapat pengaruh kinerja mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian explanatory research. Subjek penelitian dilakukan di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dengan populasinya adalah mahasiswa yang berjumlah 2233 mahasiswa. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stratified Random Sampling dan perhitungan ukuran sampel dilakukan dengan teknik power test. Dengan ukuran sampel minimal sebanyak 90 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui studi kepustakaan, observasi dan penyebaran angket dan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Regresi. Hasil temuan penelitian memperlihatkan bahwa Kinerja Mengajar Dosen dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar berpengaruh terhadap Manajemen Pembelajaran di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Direkomendasikan perlu adanya pengembangan dosen terhadap perkembangan manajemen pembelajaran sehingga memiliki kinerja adaptif mengajar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain itu diharapkan para dosen perlu mengembangkan dan memanfaatkan perkembangan fasilitas belajar yang semakin canggih.
(8)
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ……….…… i
ABSTRACT ………. ii
ABSTRAK ………. iii
KATA PENGANTAR ………. iv
PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH ……… v
DAFTAR ISI ……….. vi
DAFTAR TABEL ………... viii
DAFTAR GAMBAR ……….. ix
DAFTAR LAMPIRAN ……….. x
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
A. Latar Belakang Penelitian ……….. 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ………... 6
1. Identifikasi Masalah ………. 6
2. Perumusan Masalah ………. 7
C. Tujuan Penelitian ………. 8
D. Manfaat Penelitian ………... 8
E. Struktur Organisasi Tesis ……… 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ………. 11
A. Kajian Pustaka ………. 1. Konsep Administrasi dan Manajemen Pendidikan. 11 2. Efektivitas Manajemen Pembelajaran ………... 21
3. Kinerja Mengajar Dosen ……….. 32
4. Pemanfaatan Fasilitas Belajar ……….. 37
5. Studi Terdahulu ……… 47
B. Kerangka Pemikiran ………... 48
C. Hipotesis Penelitian ………. 52
BAB III METODE PENELITIAN ………. 53
A. Lokasi dan Subyek Populasi/Sampel Penelitian ……. 53
1. Lokasi Penelitian ……….. 53
2. Populasi dan Sampel Penelitian ………... 53
B. Desain Penelitian ………. 56
C. Metode Penelitian ……… 56
D. Definisi Operasional ……… 57
E. Instrumen Penelitian ……… 57
F. Proses Pengembangan Instrumen ……… 58
(9)
Halaman
2. Operasionalisasi Variabel ………. 58
G. Teknik Pengumpulan Data ……….. 61
H. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Penelitian ….. 61
1. Uji Validitas ………. 62
2. Uji Reliabilitas ……….. 65
I. Method of Successive Interval (MSI) ………... 67
J. Teknik Analisa Data ……… 67
K. Hipotesis Statistik ……… 68
L. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi ………. 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………….. 73
A. Hasil Penelitian ……… 73
1. Profil Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung …... 73
2. Deskriptif Variabel Penelitian ……….. 80
3. Hasil Pengujian Penelitian ……… 96
B. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 103
1. Pembahasan Pengaruh Kinerja Mengajar Dosen dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar terhadap Efektivitas Manajemen Pembelajaran ………….. 103
2. Pembahasan Pengaruh Kinerja Mengajar Dosen terhadap Efektivitas Manajemen Pembelajaran ... 106
3. Pembahasan Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar terhadap Efektivitas Manajemen Pembelajaran ……… 109
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……… 112
A Kesimpulan ……….. 112
B Rekomendasi ………. 112
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Halaman
1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas
Manajemen Pembelajaran di STP Bandung ……… 5
2.1 Penelitian Terdahulu ……… 47
3.1 Populasi Penelitian ……….. 53
3.2 Distribusi Sampel Penelitian ……… 55
3.3 Operasionalisasi Variabel ………. 59
3.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kinerja mengajar(X1) …... 63
3.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner Pemanfaatan Fasilitas Belajar(X2) ………... 64
3.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Manajemen Pembelajaran (Y) ……… 64
3.7 Instrumen Variabel ……….. 66
3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ………. 72
4.1 Hasil Pengujian Kolmogorv-Smirnov ……….. 94
4.2 Hasil Pengujian Homogenitas Varian ……….. 95
4.3 Hasil Uji F ……… 97
4.4 Korelasi X1 dan X2 terhadap Y ……… 97
4.5 Hasil Uji t1 ………... 98
4.6 Hasil Uji t2 ………. 99
4.7 Korelasi X1 dengan Y ……….. 100
4.8 Hasil Uji t3 ……… 101
(11)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Gambar Halaman
1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Pembelajaran Adaptasi Wayne K. Hoy dan Cecil G.
Miskel ……… 7
2.1 Kerangka Pemikiran ………. 51
2.2 Paradigma Penelitian mengenai pengaruh kinerja mengajar dan manfaat fasilitas belajar terhadap
efektifitas manajemen pembelajaran ………. 52 3.1 Struktur lengkap diagram regresi yang memperlihatkan
hubungan kausal antar variabel penelitian ……… 69 4.1 Tingkat Kinerja Mengajar Dosen STP Bandung …….. 81 4.2 Tingkat Kinerja Mengajar Dosen dalam Perencanaan di
STP Bandung ………. 82
4.3 Tingkat Kinerja Mengajar Dosen dalam
Pengorganisasian di STP Bandung ……….. 83 4.4 Tingkat Kinerja Mengajar Dosen dalam Pengarahan di
STP Bandung ………. 84
4.5 Tingkat Kinerja Mengajar Dosen dalam Pengawasan di
STP Bandung ……… 85
4.6 Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Belajar di STP Bandung 86 4.7 Tingkat Kebutuhan Pembelajaran yang Bermutu di STP
Bandung ………. 87
4.8 Tingkat Kebutuhan Teknologi di STP Bandung ……… 88 4.9 Tingkat Sarana Pembelajaran di STP Bandung ………. 89 4.10 Tingkat Manajemen Pembelajaran di STP Bandung …. 90 4.11 Tingkat Kualitas Pembelajaran di STP Bandung …….. 91 4.12 Tingkat Kesesuaian Tingkat Pembelajaran di STP
Bandung ………. 92
4.13 Tingkat Motivasi dalam Pembelajaran di STP Bandung 93 4.14 Tingkat Waktu di STP Bandung ……… 94 4.15 Besarnya Pengaruh Kinerja Mengajar Dosen dan
Pemanfaatan Fasilitas Belajar terhadap Efektivitas
Manajemen Pembelajaran ………. 98
4.16 Besarnya Pengaruh Kinerja Mengajar Dosen terhadap
Efektivitas Manajemen Pembeljaran ………. 100
4.17 Besarnya Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Lampiran Halaman
A Angket Penelitian ………... 119
B Data Penelitian ……….. 126
C Skor Variabel Penelitian ………... 135
D Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian ……….. 138
E Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ……….. 141
(13)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung selanjutnya dalam tesis ini oleh penulis disingkat STP Bandung, dahulu dikenal dengan nama National Hotel Institute (NHI baca:enhaii) adalah Perguruan Tinggi yang bernaung dibawah Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif sedang secara teknis akademis dibina oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi milik Pemerintah, STP Bandung bertujuan untuk menyiapkan tenaga-tenaga profesional dibidang pariwisata sebagai aset nasional yang berkualitas internasional, kreatif, berjiwa wirausaha berkepribadian Indonesia dan berbudi luhur. STP Bandung bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri dalam mengembangkan program-program pendidikannya pada tingkat D-III dan D-IV dan Magister Manajemen Pariwisata. Program pendidikan yang diselenggarakan di STP Bandung adalah program yang menekankan pada pencapaian keterampilan dari sebuah ilmu. Pencapaian keterampilan tersebut diperkaya dengan Praktik Laboratorium, Studi Lapangan dan Praktek Kerja Nyata. STP Bandung memiliki visi Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Berkelas Dunia Terbaik di Wilayah Asia-Pasifik.
Sedangkan misinya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran dibidang pariwisata melalui pengembangan kapasitas belajar, meningkatkan kualitas dan ragam penelitian untuk pengembangan keilmuan dan teknologi kepariwisataan berbasis kearipan lokal, meningkatkan kapasitas aplikasi keilmuan pariwisata melalui pengabdian masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, memposisikan diri sebagai agen pembaharu dalam mendorong kemandirian pembangunan kepariwisataan nasional dan berperan sebagai simpul utama jejaring pendidikan tinggi kepariwisataan Indonesia.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut ditentukan oleh pengelolaan sistem pendidikan yang ada. Dalam pengelolaan pendidikan sebagai suatu sistem
(14)
2
terdiri atas beberapa komponen, yang masing masing komponen mempunyai hubungan saling kait mengait, tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, serta saling pengaruh mempengaruhi, yang semuanya diarahkan sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Dasim dkk 2010:18). Pengertian tersebut sejalan dengan Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal1 butir 3 no. 20 menyatakan bahwa : ”Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional”.
Lembaga pendidikan tinggi sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa elemen, dimana antara satu elemen dengan elemen yang lainnya saling berkaitan dan saling pengaruh mempengaruhi. Adapun elemen elemen tersebut terdiri dari, peserta didik atau mahasiswa, dosen, kurikulum, fasilitas pendidikan dan peran orang tua.
Beberapa pakar pendidikan berpendapat rendahnya mutu pendidikan dikarenakan berbagai sebab, menurut Beeby (1982): “Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, diantaranya adalah tenaga pengajar (guru), tenaga kependidikan, fasilitas sekolah yang tersedia, dan kurikulum yang tidak relevan”. Ganis (2010) menyatakan permasalahan khusus dunia pendidikan di Indonesia yaitu : a) rendahnya sarana fisik, b) rendahnya kualitas guru, c) rendahnya kesejahteraan guru, d) rendahnya prestasi siswa, e) rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, f) rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan; g) mahalnya biaya pendidikan.
Mutu pendidikan yang rendah di sekolah berkaitan dengan mutu proses pembelajaran yang rendah, karenanya dalam meningkatkan pendidikan bermutu harus di mulai dari proses pembelajarannya.
Hoy dan Miskel (2008:292), mengemukakan sebagai sebuah sistem, mutu sekolah dipengaruhi oleh bagaimana efektivitas input, proses dan output sekolah tersebut yang meliputi kepala sekolah, pengawas sekolah, guru dan siswa, visi dan misi, kurikulum dan metode transformasional melalui proses belajar mengajar di sekolah untuk dapat menghasilkan mutu hasil sekolah. Sebuah proses dikatakan efektif jika di dalamnya terdapat iklim sekolah yang dapat mengkoordinasikan
(15)
3
input sekolah sehingga tercipta pemberdayaan terhadap siswa dan warga sekolah lainnya. Input dan proses belajar mengajar di sekolah yang efektif merupakan sarana yang dapat menghasilkan sekolah yang bermutu.
Budimansyah (2010:20) mengemukakan bahwa proses pendidikan merupakan interaksi edukatif, atau proses pembelajaran (learning process) dan pengajaran, seperti proses pembelajaran, penggunaan media, metode mengajar dan media pembelajaran, serta atau alat peraga yang diperlukan. Proses pendidikan yang terjadi dalam bentuk proses pengajaran dan pembelajaran (teaching and learning process) kini perlu memperoleh perhatian yang lebih dibandingkan dengan instrumental lainnya, karena mutu pendidikan lebih banyak ditentukan oleh proses pendidikan yang terjadi oleh proses pendidikan yang tepat.
Dalam pelaksanaan proses pendidikan yang baik, lingkungan sekolah, tepatnya di ruang kelas, dimana para pendidik dan peserta didik terlibat dalam proses interaksi edukatif memiliki peran yang sangat penting. Di kelas tersebut terjadi proses pembelajaran yang sangat kompleks, yang pada intinya sebagai titik sentral menciptakan hubungan antara peserta didik dengan para pendidik (EFA Global Monitoring Report, 2005:228). Dari perspektif ini, berbagai masalah pendidikan sesungguhnya berawal dari apa yang terjadi di ruang kelas, sebagai tempat untuk mendorong peserta didik termotivasi untuk melakukan proses belajar. Oleh karena itu, dalam meningkatkan mutu pendidikan satuan pendidikan harus dimulai dari ruang kelas dengan membangun proses pembelajaran bermutu yang nantinya tidak hanya dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga peserta didik dapat melakukan proses belajar secara mandiri untuk menghasilkan suatu perubahan menjadi manusia paripurna, bukan hanya menyangkut tentang kecerdasan intelektual semata, tetapi kecerdasan komprehensif, baik kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan kinestetik badaniah serta kecerdasan lainnya (Suparlan, 2004:33-70). Sehubungan dengan itu proses pembelajaran perlu dikelola secara baik dan benar. Pengelolaan dalam pembelajaran yang biasa disebut dengan istilah manajemen pembelajaran.
Manajemen pembelajaran diartikan sebagai pemanfaatan kemampuan dan pengetahuan dosen secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran
(16)
4
dan pembentukan struktur kognitif baru mahasiswa melalui aktivitas dosen dalam mengelola proses pembelajaran di kelas. Ruang kelas adalah lingkungan berlangsung diusahakan tercapainya berbagai tujuan pendidikan, yang diantaranya semua tujuan umum pembelajaran dan tujuan khusus pembelajaran mendapatkan porsi perhatian yang cukup besar. Untuk itu perlu diciptakan suasana belajar yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran di ruang kelas.
Manajemen pembelajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan manajemen pembelajaran yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan pembelajaran. Manajemen ini terdiri dari enam (6) unsur (6M) yaitu Man, Money, Method, Materials, Machines, dan Market. Unsur manusia (Man) ini berkembang menjadi satu bidang ilmu manajemen yang disebut Manajemen Sumber Daya Manusia (terjemahan dari men power management). (Hasibuan,2001:9). Implementasi manajemen SDM di sekolah dalam konteks pembelajaran lebih memfokuskan pada pengetahuan dan kemampuan dosen dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan kompensasi, kedisiplinan, pemeliharaan dan pengintegrasian, untuk membantu terwujudnya tujuan pembelajaran.
Manajemen pembelajaran akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran, yakni bagaimana agar isi atau pesan-pesan kurikulum dapat dicermati mahasiswa secara tepat dan optimal. Seorang dosen harus berupaya agar mahasiswa dapat membentuk kompetensi dirinya sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam kurikulum, sebagaimana dijabarkan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Dalam hal ini akan terjadi interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sejalan dengan UU SISDIKNAS No 20 Tahun 2003 Pasal 40 bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen pembelajaran diantaranya: peserta
(17)
5
didik/mahasiswa, tenaga pengajar/dosen, tenaga kependidikan lainnya, kurikulum, fasilitas belajar, sumber belajar, anggaran belajar, visi misi pengelolaan sekolah serta peran serta orang tua dalam mensukseskan proses pembelajaran, itu terjadi di STP Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian awal dilapangan dengan pengisian angket sebanyak 50 responden yang terdiri dari mahasiswa STP Bandung dari berbagai program studi, peneliti mengajukan pengisian angket mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen pembelajaran di STP Bandung dan setelah penulis olah hasil penelitian awal tersebut diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 1.1
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Manajemen Pembelajaran di STP Bandung
No Manajemen Pembelajaran Jumlah
1 Sistem pembelajaran 9
2 Kinerja mengajar dosen 14
3 Antusias belajar mahasiswa 7
4 Fasilitas belajar. 10
5 Anggaran pembelajaran 6
6 Dukungan orang tua 4
JUMLAH 50
Sumber: Data dari hasil prasurvey di STP Bandung tahun 2013
Berdasarkan tabel di atas ternyata pendapat mahasiswa yang mempengaruhi efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung adalah sebagai berikut: kinerja mengajar dosen menduduki urutan pertama sebanyak 14 mahasiswa, urutan kedua fasilitas belajar sebanyak 10 mahasiswa, urutan ketiga sistem pembelajaran sebanyak 9 mahasiswa, urutan keempat antusiasme belajar mahasiswa sebanyak 7 mahasiswa, urutan kelima anggaran pembelajaran sebanyak 6 mahasiswa dan urutan keenam dukungan orang tua sebanyak 4 mahasiswa. Di sisi lain mahasiswa menyatakan bahwa efektivitas manajemen belajar di STP Bandung, belum optimal baru mencapai 78%. Sedangkan kebijakan manajemen, efektivitas manajemen pembelajaran harus dicapai diatas
(18)
6
90%. Hasil ini diperoleh dari persepsi mahasiswa berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 50 orang mahasiswa.
Berdasarkan penelitian awal tersebut, penulis berpendapat ternyata penilaian mahasiswa terhadap kinerja dosen dan fasilitas belajar di STP Bandung merupakan kekuatan didalam melaksanakan manajemen pembelajaran. Akan tetapi efektivitas manajemen pembelajaran masih belum optimal, sehubungan dengan itu perlu dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh Kinerja Mengajar Dosen dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar terhadap Efektivitas Manajemen Pembelajaran di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang penelitian, banyak faktor yang mempengaruhi manajemen pembelajaran di STP Bandung diantaranya: a) Kesiapan mahasiswa, b) Kinerja mengajar dosen, c) Kurikulum program studi, d) Fasilitas pembelajaran, e) Pengelolaan sekolah, f) Pengelolaan proses pembelajaran, g) Pengelolaan dana dan anggaran, h) Monitoring dan evaluasi, i) Kemitraan dan kerja sama, j) Lingkungan budaya sekolah, k) Dukungan orang tua mahasiswa dan l) Kepemimpinan sekolah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu manajemen pembelajaran di STP Bandung, peneliti gambarkan sebagai berikut :
(19)
7
Sumber: Wayne K. Hoy dan Cecil G. Miskel (2008,292)
Gambar 1.1 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Pembelajaran Adaptasi Wayne K. Hoy dan Cecil G. Miskel
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas manajemen pembelajaran. Namun berdasarkan penelitian awal yang penulis lakukan maka masalah penelitian ini dibatasi hanya dua faktor dominan yang memberikan pengaruh terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung. Kedua faktor yang memiliki pengaruh terhadap manajemen pembelajaran secara teoritis dan hasil lapangan diantaranya : kinerja mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut penulis merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
(20)
8
1. Apakah kinerja mengajar dosen berpengaruh terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung ?
2. Apakah pemanfaatan fasilitas belajar berpengaruh terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung ?
3. Apakah kinerja mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar berpengaruh terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis informasi empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen pembelajaran di STP Bandung. Melalui studi analisis pengaruh kinerja mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar sebagai variabel bebas. Sedangkan manajemen pembelajaran sebagai variabel terikat.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan analisis empirik tentang :
1. Pengaruh kinerja mengajar dosen terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung.
2. Pengaruh pemanfaatan fasilitas belajar terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung.
3. Pengaruh kinerja mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat baik dari aspek teoritis maupun praktis:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat terutama dalam hal: a. Pengembangan ilmu administrasi pendidikan di tingkat operasional
khususnya dalam membangun manajemen pembelajaran di STP Bandung. b. Pengembangan sumber daya manusia yaitu tenaga kependidikan terutama
(21)
9
c. Mengidentifikasi faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap manajemen pembelajaran di STP Bandung..
d. Bahan pertimbangan kajian dalam membangun manajemen pembelajaran yang ditinjau dari aneka pendekatan ilmu pendidikan yang lainnya.
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
a. Bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam membangun manajemen pembelajaran bagi para tenaga kependidikan umumnya, khususnya para dosen di STP Bandung.
b. Sebagai bahan kajian bagi Ketua STP Bandung dan para pengambil kebijakan dalam mengembangkan dan menentukan kebijakan dan program pengembangan manajemen pembelajaran.
c. Memberikan umpan balik untuk Pembantu Ketua Bidang Akademik dalam menetapkan kebijakan pembinaan dan pengembangan dosen di STP Bandung.dalam membangun manajemen pembelajaran sekolah,
d. Sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya dalam menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen pembelajaran.
E. Struktur Organisasi Tesis
Penulisan laporan penelitian disusun dalam lima bab secara sistematika menjelaskan tentang:
BAB I Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang dilakukannya penelitian ini, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi dan metode penelitian dan struktur organisasi tesis.
BAB II Kajian Pustaka menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian dan kerangka pemikiran.
BAB III Metode penelitian menguraikan lokasi dan subjek populasi, populasi dan sampel desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, pengumpulan data, teknik analisis data.
(22)
10
BAB V Menguraikan tentang kesimpulan dan rekomendasi atas hasil analisis dan pembahasan secara keseluruhan.
(23)
53 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di STP Bandung di Jl. Dr. Setiabudi 186 Bandung.
2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi
Populasi merupakan kumpulan lengkap dari semua elemen (skor, orang, ukuran, dan lain-lain) yang dipelajari. (Sekaran, 2003:24). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STP Bandung yang berjumlah sebanyak 2233 mahasiswa yang tersebar pada program studi seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Program Studi Jumlah Mahasiswa
1 SAK 109
2 ADH 179
3 MDK 249
4 MTH 259
5 MTB 279
6 MPI 259
7 BPP/PAS 77
8 FPR/KIT 84
9 FBS/FOB 58
10 RDS/ROS 35
11 SDP 99
12 MDP 89
13 MBW 101
14 SIP 104
15 MBP 86
16 MPP 87
17 MBK 79
Total 2233
(24)
54
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari kumpulan elemen yang diambil dari populasi. Elemen merupakan sebuah anggota tunggal dari populasi (Sekaran, 2003:28). Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah sampel yang diambil dari populasi, yang karakteristiknya diteliti, yaitu mahasiswa STP Bandung. Penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling, adalah teknik penentuan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2009:74). Teknik sampel ini memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Untuk menentukan jumlah sampel maka dihitung berdasarkan rumus Yamane (Riduwan, 2008:65) sebagai berikut:
n =
) (
1 Nd2
N
dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi
d = tingkat presisi yang ditetapkan (10%)
Berdasarkan rumus dan asumsi di atas, diperoleh sampel minimal sebagai berikut:
n = 2
) 1 , 0 ( ) 2233 ( 1
2233
= 81,6 dibulatkan jadi 82 orang
Dengan demikian sampel minimal dalam penelitian ini berjumlah 82 responden, untuk mempermudah perhitungan maka penulis mengambil sampel sebanyak 90 responden mahasiswa. Sampel tersebut didistribusikan ke dalam strata populasi, sehingga rincian dapat dilihat melalui tabel berikut:
(25)
55
Tabel 3.2
Distribusi Sampel Penelitian
No Program Studi Jumlah Mahasiswa Jumlah Sampel
1 SAK 109 4
2 ADH 179 7
3 MDK 249 10
4 MTH 259 10
5 MTB 279 11
6 MPI 259 10
7 BPP/PAS 77 3
8 FPR/KIT 84 3
9 FBS/FOB 58 2
10 RDS/ROS 35 1
11 SDP 99 4
12 MDP 89 4
13 MBW 101 4
14 SIP 104 4
15 MBP 86 3
16 MPP 87 4
17 MBK 79 3
Total 2233 90
Sumber: Bagian Kemahasiswaan STB Bandung tahun 2013
Pengukuran variabel dilakukan dengan jalan mengajukan kuesioner kepada para responden, baik untuk variabel independennya maupun untuk variabel dependennya. Kuesioner atau daftar pertanyaan disusun dengan memperhatikan/menerapkan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang variabel penelitian.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain :
Sangat Setuju (SS) diberi nilai 5
Setuju (S) diberi nilai 4
Ragu-ragu (RR) diberi nilai 3 Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2
(26)
56
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1 B. Desain Penelitian
Penelitian ini di desain menggunakan kaidah analisis regresi. Oleh karena itu instrumen yang dipersiapkan berdasarkan dukungan landasan dan kajian teoritis yang ada, selanjutnya instrumen akan diuji terlebih dahulu agar memenuhi kaidah validitas dan reliabilitas; apabila instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data penelitian ini telah memenuhi kaidah valid dan reliabilitas maka instrumen tersebut akan dibagikan kepada para mahasiswa di STP Bandung yang terpilih sebagai responden yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil tabulasi dari instrumen yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan pengolahan data menggunakan teknik statistik untuk menguji setiap hipotesis penelitian serta hasil pengujian dan pembuktian hipotesis. Teknik statistik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif survey. Metode deskriptif survey yang dilakukan oleh peneliti memakai data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner. Metode deskriptif survey merupakan kuesioner yang terstruktur yang diberikan kepada responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi spesifik. (Malhotra, 2010:175).
Metode deskriptif survey dapat diterima oleh orang-orang secara umum. Hal tersebut dikarenakan metode survey mudah dimengerti. Bagaimanapun pengoleksian data dengan metode survey tidak akan seluas mengoleksi data dengan metode penelitian kualitatif, terdapat keterbatasan jumlah pertanyaan yang dapat dimuat dalam berbagai kuesioner.
Dengan demikian pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian penjelasan (explanatory research), yang akan menjelaskan hubungan kausal antara variabel independen terhadap variabel dependen melalui pengujian hipotesis.
(27)
57
D. Definisi Operasional
Setiap variabel penelitian memiliki beberapa dimensi yang merupakan penjelasan atas variabel tersebut, yang ditentukan atas dasar konsep teoritik, hasil penelitian sebelumnya serta pemikiran-pemikiran dari para peneliti.
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini memiliki definisi operasional sebagai berikut:
a. Kinerja mengajar dosen adalah kesanggupan atau kecakapan para dosen dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara dosen dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif dan psikomotor, sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran. (Subroto, 2002).
b. Pemanfaatan fasilitas belajar merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. (Mulyasa, 2005). Pemanfaatan fasilitas belajar meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut kebutuhan proses pembelajaran yang bermutu, kebutuhan teknologi dan sarana pembelajaran.
c. Efektivitas manajemen pembelajaran merupakan ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan dosen dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Mulyasa, 2002). Efektivitas Manajemen pembelajaran meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut: kualitas pembelajaran, kesesuaian tingkat pembelajaran, motivasi dalam pembelajaran dan waktu.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan dan pengaruh antara variabel sebab dengan variabel akibat secara parsial maupun simultan, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Kuisioner tentang kinerja mengajar dosen 2) Kuisioner tentang pemanfaatan fasilitas belajar
(28)
58
3) Kuisioner tentang manajemen pembelajaran
F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Bentuk Instrumen
Pengumpulan data penelitian variabel manajemen pembelajaran (Y), kinerja mengajar (X1) dan pemanfaatan fasilitas belajar (X2) dengan menggunakan kuesioner. Penyusunan kuesioner dilakukan dengan langkah-langkah : (1) pembuatan kisi-kisi berdasarkan indikator, (2) menyusun pernyataan /item sesuai kisi-kisi yang dibuat dan (3) melakukan diskusi dan konsultasi dengan pembimbing.
Kuesioner dibuat dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan dengan lima alternatif jawaban disesuaikan dengan tujuan dari pertanyaan/pernyataan tersebut. Untuk menjaring opini atau pendapat seseorang maka disediakan lima alternatif jawaban: (1) sangat tidak setuju; (2) tidak setuju; (3) ragu-ragu; (4) setuju dan (5) sangat setuju. Untuk mengkuantifikasi data dilakukan perumusan nilai bagi masing-masing kontinum secara berurut, untuk pertanyaan/pernyataan positif diberi bobot : 1-2-3-4-5, sedangkan untuk pertanyaan/pernyataan bersifat negatif diberi bobot : 5-4-3-2-1.
2. Operasionalisasi Variabel
Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan kajian teori dari setiap variabel penelitian dan berpedoman pada cara penyusunan butir angket yang baik. Selain itu digunakan pula instrumen yang relevan dari penelitian-penelitian terdahulu. Setiap variabel tersebut memiliki dimensi dan indikator yang terdapat pada kisi-kisi. Kisi-kisi masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini :
(29)
59
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Kinerja mengajar Dosen (X1)
Kesanggupan atau kecakapan para dosen dalam
menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara dosen dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif dan psikomotor, sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan
pengajaran. (Subroto, 2002)
Perencanaan Menyiapkan silabus pembelajaran
Menyusun rencana pembelajaran
Merancang
pembelajaran secara inspiratif
Menyiapkan materi pembelajaran dengan baik
Skala Likert Pengorganisasian Menyusun Materi
pembelajaran secara sistematis
Mengembangkan metode pembelajaran yang tepat
Memilih media
pembelajaran
Menyusun evaluasi pembelajaran
Pengarahan Menjelaskan teori pembelajaran
Membimbing mahasiswa Menguasai kelas
Memotivasi mahasiswa untuk memberikan umpan balik
Pengawasan Melakukan tanya jawab dengan mahasiswa Memberikan tes baik
secara lisan maupun tulisan
Memeriksa hasil evaluasi dengan teliti Memberikan
remedial/tentamen ulang Pemanfaatan Peralatan dan Kebutuhan proses Pembelajaran yang baik
(30)
60
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
fasilitas belajar (X2)
perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media
pengajaran. (Mulyasa, 2005)
pembelajaran yang bermutu
membutuhkan buku-buku referensi yang cukup
Menuntut mahasiswa untuk selalu mencari referensi baru Skala Likert Kebutuhan teknologi Menggunakan peralatan multimedia dalam pembelajaran
Memanfaatkan akses
internet untuk
pembelajaran Sarana
Pembelajaran
Jumlah ruangan dan kapasitas kelas sudah memadai
Fasilitas belajar sudah mencukupi
Jumlah fasilitas laboratorium mencukupi Penyediaan lahan untuk
berbagai fasilitas
Perlengkapan alat belajar
Fasilitas Internet memiliki kemampuan yang memadai
Banyak ruangan yang mendukung belajar Perpustakaan memiliki
buku-buku yang lengkap dan terbaru Efektivitas manajemen pembelajaran (Y) Ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan dosen dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kualitas pembelajaran
Ketercapaian tujuan pembelajaran
Iklim kelas kondusif untuk belajar
Dosen menyampaikan pelajaran secara sistematis dan terfokus
Skala Kesesuaian
tingkat pembelajaran
Ketercapaian dalam silabus
Ketercapaian program semester
Ketercapaian program tahunan
(31)
61
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
(Mulyasa, 2002) Motivasi dalam pembelajaran
Mendorong mahasiswa untuk aktif dalam proses pembelajaran
Membangkitkan respon mahasiswa
Mendorong minat mahasiswa dalam pembelajaran
Likert
Waktu Efisiensi waktu dalam pembelajaran
Dapat mengatur waktu pembelajaran
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, interview dan kuesioner yang diuraikan sebagai berikut :
1. Observasi
Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:157) observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Dengan menggunakan teknik ini penulis mengamati dan melihat secara langsung situasi dan kondisi daripada objek dan lokasi penelitian.
2. Interview
Indriantoro dan Supomo (2002:152) menjelaskan bahwa wawancara ialah teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian.
3. Kuesioner
Menurut Umar (2002:92) angket adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon terhadap daftar pertanyaan tersebut. Angket ini berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.
(32)
62
H . Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Penelitian
Uji coba instrumen diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan tersebut benar-benar sahih dan handal. Yang dimaksud dengan valid adalah untuk melihat apakah alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan yang dimaksud dengan reliabel adalah untuk melihat apakah suatu alat ukur mampu memberikan hasil pengukuran yang konsisten dalam waktu dan tempat yang berbeda. Untuk melakukan uji coba maka perlu diperhatikan beberapa prosedur pelaksanaannnya yaitu: a) penentuan responden uji coba, b) pelaksanaan uji coba, c) analisis instrumen penelitian.
a) Penentuan responden uji coba
Responden uji coba diambil dari luar sampel penelitian dalam populasi yang sama yang setara dengan sampel penelitian yaitu STP Bandung. Jumlah seluruh responden pada pelaksanaan uji coba adalah 30 orang. Jumlah ini dianggap memadai sebagai responden uji coba.
b) Pelaksanaan Uji Coba
Uji coba instrumen ini dilaksanakan pada bulan februari 2013 di STP Bandung.
c) Analisis Instrumen Uji Coba
Analisis instrumen uji coba dilakukan untuk mengetahui dan memilih butir-butir instrumen yang sahih dan handal. Butir-butir-butir instrumen yang memenuhi syarat tersebut yang akan digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan. 1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan uji homogenitas item pertanyaan per variabel untuk menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur untuk melakukan fungsinya. Semakin tinggi validitas alat ukur maka semakin kecil varian kesalahannya. Dengan demikian uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
(33)
63
diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk menguji validitas kuesioner digunakan rumus kolerasi Product Moment Pearson, yaitu : (Arikunto, 2009:146)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi Product Moment Pearson
y = skor item total x = skor pertanyaan n = jumlah pertanyaan
Dengan kriteria jika diperoleh thitung > ttabel, butir pertanyaan tersebut valid, tetapi jika thitung > ttabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Dimana thitung dapat dicari dengan rumus :
; dengan db = n – 2.
Pengujian validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. Selanjutnya uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Program SPSS ver 17 for windows.
Hasil uji validitas kuesioner untuk setiap variabel penelitian yang diteliti dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
a. Kinerja mengajar (X1)
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Kuesioner Kinerja Mengajar (X1)
(34)
64
No Item Pearson t hitung t tabel Keterangan 1 0.406 2.790 2.048 Valid 2 0.364 2.414 2.048 Valid 3 0.403 2.761 2.048 Valid 4 0.544 4.267 2.048 Valid 5 0.447 3.176 2.048 Valid 6 0.547 4.297 2.048 Valid 7 0.583 4.781 2.048 Valid 8 0.665 6.073 2.048 Valid 9 0.537 4.182 2.048 Valid 10 0.623 5.376 2.048 Valid 11 0.645 5.732 2.048 Valid 12 0.684 6.445 2.048 Valid 13 0.656 5.926 2.048 Valid 14 0.433 3.039 2.048 Valid 15 0.775 8.646 2.048 Valid 16 0.689 6.545 2.048 Valid Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2013
b. Pemanfaatan Fasilitas Belajar(X2)
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Kuesioner Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X2)
No Item Pearson t hitung t tabel Keterangan 1 0.414 2.861 2.048 Valid 2 0.555 4.403 2.048 Valid 3 0.603 5.069 2.048 Valid 4 0.595 4.951 2.048 Valid 5 0.342 2.233 2.048 Valid 6 0.718 7.149 2.048 Valid 7 0.622 5.352 2.048 Valid 8 0.850 11.636 2.048 Valid 9 0.590 4.872 2.048 Valid 10 0.637 5.599 2.048 Valid 11 0.371 2.478 2.048 Valid 12 0.628 5.448 2.048 Valid Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2013
(35)
65
c. Variabel Manajemen Pembelajaran (Y) Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Kuesioner Manajemen Pembelajaran (Y)
No Item Pearson t hitung t tabel Keterangan 1 0.668 6.133 2.048 Valid 2 0.525 4.032 2.048 Valid 3 0.630 5.479 2.048 Valid 4 0.668 6.133 2.048 Valid 5 0.512 3.877 2.048 Valid 6 0.494 3.676 2.048 Valid 7 0.678 6.331 2.048 Valid 8 0.671 6.198 2.048 Valid 9 0.540 4.216 2.048 Valid 10 0.376 2.516 2.048 Valid 11 0.555 4.408 2.048 Valid Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2013
Berdasarkan hasil uji validitas kuesioner penelitian, setiap variabel yang diteliti yaitu variabel kinerja mengajar (X1) dan pemanfaatan fasilitas belajar (X2) dan manajemen pembelajaran (Y), yang dapat dilihat dari tabel 3.4 sampai tabel 3.6, bahwa setiap item pertanyaan dalam kuesioner semuanya signifikan yang menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dalam kuesioner penelitian adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat membawa hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Jadi, reliabilitas dilakukan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaanya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila dilakukan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Dengan kata lain Reliabilitas adalah menunjukkan keandalan suatu alat ukur atau kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan jika diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang berlainan dengan hasil yang tidak biasa.
(36)
66
Dengan demikian, uji reliabilitas merupakan kriteria tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur (kuesioner). Untuk mengukur reabilitas digunakan alat ukur dengan teknik Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
rn = Reabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan Σαb2 = Jumlah varian butir
α12 = Varian total
Keputusan realibel tidaknya kuesioner dinyatakan apabila diperoleh nilai r hitung > r tabel dengan taraf signifikan 5% maka butir pertanyaan tersebut realibel. Cara pengujian reliabilitas ialah dengan menguji item-item pertanyaan dalam instrumen penelitian.
Selanjutnya koefisien realibilitas dapat langsung diketahui bersama dengan output pada pengujian realibilitas yang berupa koefisien alpha atau koefsien Cronbach Alpha.
Realibilitas dapat dilihat dari nilai koefisien alpha dengan kriteria sebagai berikut:
a. < 0,6 secara umum reliabilitasnya dikatakan lemah. b. 0,6 – 0,79 realibilitasnya dapat diterima.
c. > 0,8 reliabilitasnya dapat dikatakan baik.
Selanjutnya dikatakan nilai koefisien alpha semakin mendekati angka 1 maka reliabilitasnya akan semakin baik. Instrumen penelitian yang handal atau reliabel apabila hasil pengujian reliabilitas menghasilkan nilai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,7.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisiensi reliabilitas instrumen untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
(37)
67
Tabel 3.7 Instrumen Variabel
No Instrumen Variabel Koefisien Reliabilitas
Keterangan
1 Kinerja mengajar ( X 1 ) 0.8484 Reliabel
2 Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X2) 0,8461 Reliabel
3 Manajemen pembelajaran (Y) 0,7904 Reliabel
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2013
Hasil perhitungan pada tabel 3.6. menunjukan bahwa ketiga instrumen variabel penelitian adalah reliabel serta dapat digunakan sebagai alat ukur variabel. Reliabitas instrumen untuk setiap variabel ditunjukkan oleh koefisien reliabilitas > 0,7.
I. Method of Successive Interval (MSI)
Untuk dapat mengolah data dengan metoda parametrik, maka data ordinal yang diperoleh dari hasil pengukuran perlu ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).
Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah:
(1) Menghitung distribusi frekwensi setiap pilihan jawaban responden;
(2) Berdasarkan distribusi frekwensi tersebut, selanjutnya dihitung proporsi dari setiap jawaban;
(3) Proporsi dari setiap jawaban dihitung proporsi kumulatifnya; (4) Setiap proporsi kumulatif, dihitung nilai batas Z-nya;
(5) Menghitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :
bawah batas
dibawah daerah
atas batas dibawah daerah
atas batas kepadatan bawah
batas kepadatan
Scale
(6) Menghitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut:
(38)
68
Score = Scale Value + Scale Value minimum + 1
Selanjutnya langkah yang harus dilakukan adalah menspadankan pasangan data interval hasil transformasi, disesuaikan dengan data ordinal aslinya, baik untuk variabel independen maupun variabel dependen dari semua sampel penelitian untuk pengujian hipotesis.
J. Teknik Analisa Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis jalur. Analisa deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar terhadap manajemen pembelajaran di STP Bandung.
Pada tahap analisis, data diolah dan diproses menjadi kelompok-kelompok, diklasifikasikan, dikategorikan dan dimanfaatkan untuk memperoleh kebenaran sebagai jawaban dari masalah dalam hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Penelitian yang dilakukan ini bermaksud untuk mengungkapkan adanya hubungan atau pengaruh antara variabel bebas atau independent variable dengan variabel terikat atau dependent variabel.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis regresi. Selanjutnya asumsi-asumsi yang digunakan dibuktikan melalui pengujian persyaratan analisis. Pengujian persyaratan analisis dalam hal ini meliputi uji normalitas.
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorv-Smirnov, dengan penghitungan bantuan komputer. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian untuk kelima variabel yang diteliti memiliki sebaran yang normal atau tidak. Sebelum pengujian hipotesis dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan perhitungan koefsien antar variabel bebas yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat koefisien yang tinggi antar variabel bebas (multicollinearity).
(39)
69
Manajemen Pembelajaran (Y) Kemampuan
Mengajar YX1
Y
Pemanfaatan Fasilitas Belajar
(X )
YX2
yX1 X2
Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi. Dengan cara ini dapat dihitung pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan, di mana hipotesis konseptual itu saling berkaitan/berhubungan, maka terlebih dahulu digambarkan model paradigma yang dibangun dalam penelitian ini sesuai dengan kerangka pemikiran, yang menggambarkan pengaruh antar variabel-variabel tersebut. Model tersebut dapat digambarkan dalam struktur sebagai berikut :
Gambar 3.1 : Struktur lengkap diagram regresi yang memperlihatkan hubungan kausal antar variabel penelitian
Keterangan :
X1 = Kinerja mengajar Dosen X2 = Pemanfaatan Fasilitas Belajar Y = Manajemen pembelajaran
Y = Besarnya pengaruh lain terhadap Y selain X1 dan X2 yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini
YX1 = Besarnya pengaruh X1 terhadap Y
YX2 = Besarnya pengaruh X2 terhadap Y
(40)
70
Dari struktur paradigma tersebut, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = ab11 b22
Persamaan penduga tersebut perlu dilakukan proses pengujian hipotesis dengan langkah kerja sebagai berikut: Dengan langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:
1. Hipotesis Statistik Secara Simultan
Jika hipotesis penelitian tersebut dinyatakan kedalam hipotesis statistik maka hipotesis secara simultan adalah:
Ha: pyxi = 0; Tidak terdapat pengaruh kinerja mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar terhadap manajemen pembelajaran di STP Bandung
Ho: pyxi ≠ 0; Terdapat pengaruh kinerja mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar terhadap manajemen pembelajaran di STP Bandung
Statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis utama adalah: k
(n-k-1) (ρyxi) ryxi
i=1
F =
k
k(1 - (ρyxi) ryxi)
i=1
Dalam hal ini ryxi adalah korelasi antara variabel Xi dan Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
bebas variabel banyaknya k dan 1,2,3 i 1 2 1 2 1 2 1 2 1
n k n k ik ik n k n k ik ik n k k ik k ik yxi Y Y n X X n Y X Y X n r(41)
71
Kriteria uji, tolak H0 jika -F(1-α)(k;k-n-1)≥ F ≥ F(1-α)(k;k-n-1) dengan F(1-α) (k, n-k-1) didapat dari tabel distribusi F dengan = 5%, derajat bebasnya, db1=k, dan db2 = n-k-1.
2. Hipotesis Secara Parsial
Jika hipotesis secara simultan dalam penelitian signifikan, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian untuk hipotesis parsial dengan bentuk hipotesis statistiknya sebagai berikut:
1 Ho: pyx1 = 0; Tidak terdapat pengaruh kinerja mengajar dosen terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung
Ha: pyx1≠ 0; Terdapat pengaruh kinerja mengajar dosen terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung
2 Ho: pyx2 = 0; Tidak terdapat pengaruh pemanfaatan fasilitas belajar dan pemanfaatan fasilitas belajar terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung
Ha: pyx2≠ 0; Terdapat pengaruh pemanfaatan fasilitas belajar terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung
Statistik uji untuk setiap hipotesis tersebut adalah:
, 1,21
1 1 23
2
i
k n
Cr R
p t
ii X
X Y
YXi i
Kriteria Uji : Tolak H0, jika –t(1-½α)(n-1)≥ ti≥ t(1-½α)(n-1)
L. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi
Mengetahui hubungan antara variabel X1 dengan Y; X2 dengan Y digunakan teknik korelasi. Analisis Korelasi yang digunakan adalah (PPM) Pearson Product Moment, dengan rumus :
(42)
72
i j r k j i X X n X X n X X X X n n h n h jh jh n h n h ih ih n h n h n h jh ih jh ih ,... 2 , 1 ; 1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 1
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 < r < +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi Nilai r sebagai berikut:
Tabel 3.8
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 -1,000 Sangat Kuat 0,60 - 0,799 Kuat
0,40 - 0,599 Cukup Kuat 0,20 - 0,399 Rendah
0,00 - 0,199 Sangat Rendah Sumber: Riduwan (2008:223)
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi. Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang dikalikan dengan 100%. Dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai pengaruh atau ikut menentukan variabel Y. Derajat koefisien determinasi dicari dengan menggunakan rumus:
(43)
73
Dimana : KD = Nilai Koefisien Determinasi r = Nilai Koefisien Korelasi.
(44)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis baik deskriptif maupun verifikatif, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :
1. Terdapat pengaruh kinerja mengajar terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa tingkat kinerja mengajar dosen dalam dimensi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan secara umum dinilai sudah cukup tinggi, dengan dimensi pengarahan merupakan dimensi yang mendapat penilaian paling rendah dari responden.
2. Terdapat pengaruh pemanfaatan fasilitas belajar terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa pemanfaatan fasilitas belajar dengan dimensi kebutuhan proses pembelajaran yang bermutu, kebutuhan teknologi, dan sarana pembelajaran, secara umum dinilai sudah cukup tinggi, dimensi sarana pembelajaran merupakan dimensi yang mendapat penilaian paling rendah dari responden
3. Terdapat pengaruh kinerja mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap efektivitas manajemen pembelajaran di STP Bandung. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pemanfaatan fasilitas belajar merupakan variabel yang mendapat penilaian tertinggi, diikuti oleh kinerja mengajar dosen dan yang mendapat penilaian terendah dari responden adalah efektivitas manajemen pembelajaran, semua variabel tersebut umumnya dinilai baik oleh responden.
B. Rekomendasi
1. Berdasarkan hasil penelitian untuk meningkatkan kinerja mengajar dosen, perlu adanya peningkatan pengarahan dalam perencanaan pembelajaran
(45)
113
secara inspiratif, secara organisatoris perlu optimalisasi penyusunan evaluasi pembelajaran, melakukan pengarahan dalam membimbing mahasiswa, serta dalam pengawasan pembelajaran memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksakan semester pendek. 2. Untuk sarana pembelajaran diperlukan adanya optimalisasi sarana
pembelajaran melalui pemanfaatan lahan yang ada untuk berbagai fasilitas pembelajaran.
3. Untuk meningkatkan efektivitas manajemen pembelajaran dalam pemanfaatan waktu, sebaiknya merubah paradigma teacher centre learning menjadi student centre learning, sehingga tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dalam pembelajaran.
(46)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. ---. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arisandi, D. (2011). Pengukuran Kinerja (Key Performance Indicator) Dosen/Tenaga Pengajar. Tersedia: http://duddyarisandi.wordpress.com. Beeby, C.E. (1982). Pendidikan di Indonesia. Jakarta: LP3ES .
Bernardin, H. John & Russel, Joyce E.A. (1993). Human Resource Management. Singapore: MacGraw Hill Inc.
Budimansyah, D., (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
Butcher, K. T., & Manning, M. L. (2007). Classroom Management; Models, Applications, and Cases. New Jersey: Person Education International. Dewanta, V. (2007). Peranan TIK Dalam Mengubah Kultur Belajar Mahasiswa.
Tersedia: http://www.academia.edu/3671032.
Djamarah, S., B., (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Drucker, P., F. (1997). Managing time of Great Change (Terjemahan). Jakarta:
PT. Alex Media Komputindo.
Enoch, Y.,. (2005). Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: BumiAksara, cetakan pertama
Fattah, N., (2008). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ganis. (2010). Masalah pendidikan di Indonesia. Tersedia: http://www.ganis.blogspot.com.
George, J. M., & Jones, G. R. (2002). Understanding and Managing Organizational Behavior. 3rd Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.
(47)
115
Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James, H. D.,, Jr. (1994). Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. (Alih Bahasa Nunuk Adiarni). Jakarta: Binarupa Aksara.
Hasan, A., M., (2003). Pengembangan Profesionalisme Guru di Abad Pengetahuan. Tersedia: www.pendidikan-network.com . [10112009] Hamalik, O., (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. ---. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, L. (2004). Melejitkan mutu Pendidikan Refleksi Relevansi dan Rekonstruksi Kurikulum. Jambi: SAPA Project.
Hasibuan, M. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia:Pengertian Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.
Hoy, W.K. and Miskel. C.G. (2008). Educational Administration : Theory, research and practice. New york: Random House.
Idris, Z. dan Jamal, L. (1992). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Indrajit, Richardus E., dan Djokopranoto. (2006). Konsep Manajemen: Strategi Mengelola Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Ismail, Hanif., dan Prawironegoro, D., (2009). Sistem Pengendalian Manajemen
Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Joyce, B., & Weil, M. (2007). Models of Teaching. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Malhotra, N. (2010). Marketing Research An Applied Orientation. 6th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Mangkunegara, A.P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield, MA: Meriam-Webster.
Mitchel, T.R. and Larson. (1987). People and Organization: An Intoduction to Organizational Behavior. Singapore: McGraw Hill Inc.
(48)
116
Moody, H.L.B. (1971). The Teaching of Literature. London: Longman Group, Ltd.
Mulyasa, E. (2002). Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
--- (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mutmainah, S. (2008). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif
Berbasis Kasus yang Berpusat pada Mahasiswa Terhadap Efektivitas Pembelajaran Akuntansi Keperilakuan. [Simposium Nasional Akuntansi]. Tersedia : http://eprints.undip.ac.id/17165/ .
Nawawi. H., (2001). Administrasi Pendidikan. Jakarta: CV.Hadimas Agung. Newhouse, P. (2002). A Framework to Articulate the Impact of ICT on Learning
in Schools. Perth: Specialist Educational Services.
Ngalim Purwanto, N., (2007). Ilmu Mendidik Teoritis dan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Prantiya. (2008). Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Riduwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
---. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfa Beta.
Rivai, Veithzal. (2004). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Robbins, S.P. (2008). Organization Behavior Concept-Contraversies Application. New Jersey: Englewood Cliffs Prentice-Hall, Inc.
Sam. A., (2008). Pengertian Prestasi Belajar. Tersedia:
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/06/pengertian-prestasi-belajar.html. Sanaky. A., H., (2009). Media Pembelajaran, Yogyakarta: Safiria Insania Press. Supomo, B dan Indriantoro, N.,. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan
(49)
117
Surya, D.. (2000). Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
---. (2009). Manajemen Kinerja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Santoso, S. (2002). SPSS Versi 11.5 Cetakan Kedua. Jakarta: Gramedia.
Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business : A Skill Building Approach 2nd Edition. Ney York: John Wiley and Son.
Shambaugh, Neal., Magliaro, Susan, G. (2006). Instructional Design: A Systematic Approach for Reflective Practice. USA: Pearson Education, Inc.
Siagian, S.,P. (2008). Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.
Silalahi, U, (2002). Pemahaman Praktis Asas-asas Manajemen, Cetakan kedua. Bandung: Mandar Maju.
Silver, H. F., Strong, R. W., & Perini, M. J. (2007). The Strategic Teacher : Selecting the Right Research-Based Strategy for Every Lesson. USA: Thoughtful Education Press.
Slameto. (2005). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. (1997). Educational Psychology Theory and Practice. 5th Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Splaine, J.E. (2007). The Mass Media as An influence on Social Studies. Dalam Shaver, J. P. (Ed.) (2007). Handbook of Research on Social Studies Teaching and Learning. New York: MacMillan Publishing Co.
Suryo, S.,. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
Suherman. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontenporen. Bandung: JICA.
(50)
118
Suparlan. (2004). Beberapa Pendapat tentang Guru Efektif dan Sekolah Efektif. Fasilitator : Edisi I Thn 2004(33-70).
Suradji. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: FKIP UNS.
Suryabrata, S. (2004). Psikologi Pendidikan edisi revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sutermeister, R A. (1976). People and Productivity. New York: McGrawHill Book Company.
Sutikno, M. S. (2005). Pembelajaran Efektif Apa dan Bagaimana Mengupayakan. Mataram: NTP Press.
Sutisna, O. (1989). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis Profesional. Bandung: Angkasa.
Suyanto. (2008). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Mas Media Pustaka.
Sy-Zain, R. (2010). Strategi Pengembangan Profesionalisme Dosen di Indonesia. Makalah Romli Sy-Zain.
Syafarudin. (2002). Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Terry, G., R. (2007). Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT. Bumi Aksara: Bandung.
Umar, H., (2002). “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”. Cetakan kedua. Jakarta: Gramedia. Pustaka Utama.
Usman, U., Moh. (2002). Menjadi Guru yang Profesional, Edisi kedua. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wursanto, I.G. (2006). Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Jogyakarta: ANDI.
(1)
113
secara inspiratif, secara organisatoris perlu optimalisasi penyusunan evaluasi pembelajaran, melakukan pengarahan dalam membimbing mahasiswa, serta dalam pengawasan pembelajaran memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksakan semester pendek. 2. Untuk sarana pembelajaran diperlukan adanya optimalisasi sarana
pembelajaran melalui pemanfaatan lahan yang ada untuk berbagai fasilitas pembelajaran.
3. Untuk meningkatkan efektivitas manajemen pembelajaran dalam pemanfaatan waktu, sebaiknya merubah paradigma teacher centre
learning menjadi student centre learning, sehingga tidak dibatasi oleh
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. ---. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arisandi, D. (2011). Pengukuran Kinerja (Key Performance Indicator)
Dosen/Tenaga Pengajar. Tersedia: http://duddyarisandi.wordpress.com. Beeby, C.E. (1982). Pendidikan di Indonesia. Jakarta: LP3ES .
Bernardin, H. John & Russel, Joyce E.A. (1993). Human Resource Management. Singapore: MacGraw Hill Inc.
Budimansyah, D., (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
Butcher, K. T., & Manning, M. L. (2007). Classroom Management; Models,
Applications, and Cases. New Jersey: Person Education International.
Dewanta, V. (2007). Peranan TIK Dalam Mengubah Kultur Belajar Mahasiswa. Tersedia: http://www.academia.edu/3671032.
Djamarah, S., B., (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Drucker, P., F. (1997). Managing time of Great Change (Terjemahan). Jakarta:
PT. Alex Media Komputindo.
Enoch, Y.,. (2005). Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: BumiAksara, cetakan pertama
Fattah, N., (2008). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ganis. (2010). Masalah pendidikan di Indonesia. Tersedia: http://www.ganis.blogspot.com.
George, J. M., & Jones, G. R. (2002). Understanding and Managing
Organizational Behavior. 3rd Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.
(3)
115
Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James, H. D.,, Jr. (1994). Organisasi,
Perilaku, Struktur, Proses. (Alih Bahasa Nunuk Adiarni). Jakarta:
Binarupa Aksara.
Hasan, A., M., (2003). Pengembangan Profesionalisme Guru di Abad
Pengetahuan. Tersedia: www.pendidikan-network.com . [10112009] Hamalik, O., (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. ---. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, L. (2004). Melejitkan mutu Pendidikan Refleksi Relevansi dan
Rekonstruksi Kurikulum. Jambi: SAPA Project.
Hasibuan, M. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia:Pengertian Dasar,
Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.
Hoy, W.K. and Miskel. C.G. (2008). Educational Administration : Theory,
research and practice. New york: Random House.
Idris, Z. dan Jamal, L. (1992). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Indrajit, Richardus E., dan Djokopranoto. (2006). Konsep Manajemen: Strategi
Mengelola Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Ismail, Hanif., dan Prawironegoro, D., (2009). Sistem Pengendalian Manajemen
Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Joyce, B., & Weil, M. (2007). Models of Teaching. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Malhotra, N. (2010). Marketing Research An Applied Orientation. 6th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Mangkunegara, A.P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield, MA: Meriam-Webster.
Mitchel, T.R. and Larson. (1987). People and Organization: An Intoduction to
(4)
Moody, H.L.B. (1971). The Teaching of Literature. London: Longman Group, Ltd.
Mulyasa, E. (2002). Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan
Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
--- (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mutmainah, S. (2008). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif
Berbasis Kasus yang Berpusat pada Mahasiswa Terhadap Efektivitas Pembelajaran Akuntansi Keperilakuan. [Simposium Nasional Akuntansi].
Tersedia : http://eprints.undip.ac.id/17165/ .
Nawawi. H., (2001). Administrasi Pendidikan. Jakarta: CV.Hadimas Agung. Newhouse, P. (2002). A Framework to Articulate the Impact of ICT on Learning
in Schools. Perth: Specialist Educational Services.
Ngalim Purwanto, N., (2007). Ilmu Mendidik Teoritis dan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Prantiya. (2008). Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap
Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Riduwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
---. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfa Beta.
Rivai, Veithzal. (2004). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Robbins, S.P. (2008). Organization Behavior Concept-Contraversies Application. New Jersey: Englewood Cliffs Prentice-Hall, Inc.
Sam. A., (2008). Pengertian Prestasi Belajar. Tersedia: http://sobatbaru.blogspot.com/2008/06/pengertian-prestasi-belajar.html. Sanaky. A., H., (2009). Media Pembelajaran, Yogyakarta: Safiria Insania Press. Supomo, B dan Indriantoro, N.,. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan
(5)
117
Surya, D.. (2000). Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
---. (2009). Manajemen Kinerja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Santoso, S. (2002). SPSS Versi 11.5 Cetakan Kedua. Jakarta: Gramedia.
Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business : A Skill Building Approach
2nd Edition. Ney York: John Wiley and Son.
Shambaugh, Neal., Magliaro, Susan, G. (2006). Instructional Design: A
Systematic Approach for Reflective Practice. USA: Pearson Education,
Inc.
Siagian, S.,P. (2008). Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.
Silalahi, U, (2002). Pemahaman Praktis Asas-asas Manajemen, Cetakan kedua. Bandung: Mandar Maju.
Silver, H. F., Strong, R. W., & Perini, M. J. (2007). The Strategic Teacher :
Selecting the Right Research-Based Strategy for Every Lesson. USA:
Thoughtful Education Press.
Slameto. (2005). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. (1997). Educational Psychology Theory and Practice. 5th Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Splaine, J.E. (2007). The Mass Media as An influence on Social Studies. Dalam Shaver, J. P. (Ed.) (2007). Handbook of Research on Social Studies
Teaching and Learning. New York: MacMillan Publishing Co.
Suryo, S.,. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
Suherman. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontenporen. Bandung: JICA.
(6)
Suparlan. (2004). Beberapa Pendapat tentang Guru Efektif dan Sekolah Efektif. Fasilitator : Edisi I Thn 2004(33-70).
Suradji. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: FKIP UNS.
Suryabrata, S. (2004). Psikologi Pendidikan edisi revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sutermeister, R A. (1976). People and Productivity. New York: McGrawHill Book Company.
Sutikno, M. S. (2005). Pembelajaran Efektif Apa dan Bagaimana Mengupayakan. Mataram: NTP Press.
Sutisna, O. (1989). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis
Profesional. Bandung: Angkasa.
Suyanto. (2008). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Mas Media Pustaka.
Sy-Zain, R. (2010). Strategi Pengembangan Profesionalisme Dosen di Indonesia. Makalah Romli Sy-Zain.
Syafarudin. (2002). Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Terry, G., R. (2007). Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT. Bumi Aksara: Bandung.
Umar, H., (2002). “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”. Cetakan kedua. Jakarta: Gramedia. Pustaka Utama.
Usman, U., Moh. (2002). Menjadi Guru yang Profesional, Edisi kedua. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wursanto, I.G. (2006). Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Jogyakarta: ANDI.