Usulan Perbaikan Kualitas Rem Kereta Api Blok Metalik T358 (Studi Kasus di CV.Kembar Jaya, Klaten).
i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
CV. Kembar Jaya merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengecoran dan menghasilkan berbagai jenis produk berbahan logam (jenis produk yang diproduksi sesuai dengan pesanan). Pengecoran merupakan proses produksi yang cukup rumit, karena dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor bahan baku dan bahan pendukung, temperatur peleburan, faktor cetakan, dan lain sebagainya.
Saat ini hasil produksi perusahaan CV. Kembar Jaya terdapat banyak produk cacat hingga mencapai rata-rata 8% (melebihi toleransi perusahaan yang sebesar 3%). Melihat permasalahan jumlah produk cacat yang banyak dan kerugian-kerugiannya, maka penting sekali untuk dicari solusi atas permasalahan tersebut melalui penelitian. Produk yang diteliti adalah produk rem kereta api blok metalik T358 (disesuaikan dengan order yang sedang dikerjakan perusahaan).
Data diambil dari dokumentasi perusahaan terhadap produk rem kereta api periode bulan Januari 2011. Data diambil oleh pemeriksa kualitas dengan memeriksa kondisi visual dan fungsi rem, pemeriksa meliputi cacat atau tidaknya produk dan bila cacat apakah masih bisa ditanggulangi dan apakah cacat berpengaruh pada fungsi produk. Cacat yang terjadi pada rem kereta api ini terdiri dari 10 jenis cacat, dimana ada 6 jenis cacat yang menjadi prioritas yaitu cacat penyusutan (C2), cacat cetakan rontok (C3), cacat salah alir (C4), cacat rongga udara (C1), cacat dorongan ke atas (C8), dan cacat membengkak (C6). Pengolahan data menggunakan alat peta kendali u demerit dipergunakan untuk mengetahui proses produksi dalam keadaan terkendali atau tidak, diagram pareto dipergunakan untuk menentukan prioritas cacat, diagram Fault Tree Analysis dipergunakan untuk menelusuri penyebab potensial cacat, dan Failure Mode and
Effect Analysis dipergunakan untuk menentukan prioritas penyebab potensial
cacat dan menggali rekomendasi perbaikan.
Usulan dari penelitian dalam menanggulangi penyebab potensial cacat yaitu melengkapi mesin dan peralatan yang mendukung keoptimalan hasil produksi, penyusunan dan pemberlakuan Standard Operation Procedure (SOP) untuk setiap proses pengecoran yang ada, meningkatkan komunikasi karyawan antar tahap produksi dan antar kepala bagian, meningkatkan kinerja kepala bagian, kesadaran akan pentingnya penggunaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan menyediakan peralatan K3.
(2)
iii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Batasan dan Asumsi
1.3.1 Batasan ... 1-3 1.3.2 Asumsi ... 1-3 1.4 Perumusan Masalah ... 1-3 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian... 1-4 1.5.2 Manfaat Penelitian... 1-4 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metodologi Penelitian ... 2-1 2.1.1 Jenis-Jenis Penelitian... 2-1 2.2 Kualitas
2.2.1 Definisi Kualitas ... 2-4 2.2.2 Definisi Jaminan Kualitas ... 2-4 2.2.3 Definisi Konsumen ... 2-4 2.2.4 Definisi tentang Proses dan Manajemen Proses ... 2-5 2.2.5 Sistem Pengendalian Kualitas ... 2-6
(3)
iv Universitas Kristen Maranatha 2.2.6 Product Audit ... 2-6 2.3 Statistical Process Control
2.3.1 Definisi Kualitas dalam Konteks SPC ... 2-7 2.3.2 Menentukan dan Mengukur Performansi Kualitas... 2-7 2.3.3 Definisi Variasi dalam Konteks SPC ... 2-9 2.3.4 Definisi Data dalam Konteks SPC ... 2-10 2.3.5 Tools untuk SPC ... 2-11 2.4 Failure Mode and Effect Analysis ... 2-15 2.5 Proses Produksi
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Penelitian Awal ... 3-3 3.2 Tinjauan Pustaka ... 3-3 3.3 Pengumpulan Data ... 3-3 3.3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 3-3 3.3.2 Jenis-Jenis Data ... 3-4 3.4 Pengolahan Data ... 3-5 3.5 Analisis dan Interpretasi Hasil ... 3-6 3.6 Kesimpulan dan Usulan ... 3-7
BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.1.1 Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Perusahaan ... 4-1 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 4-2 4.1.3 Karyawan ... 4-6 4.2 Data Umum Produk Blok Rem Metalik T 358 ... 4-7 4.2.1 Sejarah Produk Blok Rem Metalik T 358 ... 4-7 4.2.2 Spesifikasi Produk Blok Rem Metalik T 358... 4-8 4.2.3 Proses Produksi Produk Blok Rem Metalik T.358 ... 4-9 4.2.3.1 Persiapan Proses Produksi Blok Rem Metalik T358 ... 4-9 4.2.3.2 Tahapan Proses Produksi Blok Rem Metalik T 358 .. 4-12
(4)
v Universitas Kristen Maranatha 4.2.4 Jenis Cacat Produk Blok Rem Metalik T.358 ... 4-23 4.3 Data Jumlah Cacat ... 4-25
BAB 5 ANALISIS DATA
5.1 Peta Kendali u Demerit
5.1.1 Peta Kendali u Demerit Cacat Rongga Udara (C1) ... 5-1 5.1.2 Peta Kendali u Demerit Cacat Penyusutan (C2) ... 5-3 5.1.3 Peta Kendali u Demerit Cacat Cetakan Rontok (C3) ... 5-5 5.1.4 Peta Kendali u Demerit Cacat Salah Alir (C4) ... 5-7 5.1.5 Peta Kendali u Demerit Cacat Kekasaran Erosi (C5) ... 5-9 5.1.6 Peta Kendali u Demerit Cacat Membengkak (C6) ... 5-11 5.1.7 Peta Kendali u Demerit Cacat Pergeseran Resin (C7) ... 5-13 5.1.8 Peta Kendali u Demerit Cacat Dorongan ke Atas (C8) ... 5-15 5.1.9 Peta Kendali u Demerit Cacat Lubang Jarum (C9) ... 5-17 5.1.10 Peta Kendali u Demerit Cacat Rongga Penyusutan (C10) ... 5-19 5.2 Diagram Pareto ... 5-21 5.3 Faulte Tree Analysis ... 5-23 5.4 FMEA ... 5-36 5.5 Usulan ... 5-58
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran
6.2.1 Bagi Perusahaan ... 6-3 6.2.2 Bagi Akademis ... 6-3
DAFTAR PUSTAKA ... xii LAMPIRAN
KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS
(5)
vi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel 1.1 Data Produk Cacat CV. Kembar Jaya Tahun
2007-2010 ... 1-2 Tabel 2.1 Scoring Severity ... 2-17 Tabel 2.2 Scoring Occurance ... 2-18 Tabel 2.3 Scoring Detection ... 2-18 Tabel 4.1 Deskripsi Kerja Jabatan Karyawan CV.
Kembar Jaya ... 4-3 Tabel 4.2 Jumlah Karyawan CV. Kembar Jaya per
Januari 2011 ... 4-6 Tabel 4.3 Jam Kerja Karyawan CV. Kembar Jaya ... 4-6 Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan Karyawan CV. Kembar Jaya per
Januari 2011 ... 4-7 Tabel 4.5 Spesifikasi Blok Rem Metalik T.358 ... 4-9 Tabel 4.6 Jenis Cacat Produk CV. Kembar Jaya ... 4-24 Tabel 4.7 Data Jumlah Cacat Produksi Periode
Januari 2011 ... 4-25 Tabel 5.1 Batas Kendali Cacat Produksi untuk
Cacat Rongga Udara (C1) ... 5-1 Tabel 5.2 Batas Kendali Cacat Produksi untuk
Cacat Penyusutan (C2) ... 5-3 Tabel 5.3 Batas Kendali Cacat Produksi untuk
Cacat Cetakan Rontok (C3) ... 5-5 Tabel 5.4 Batas Kendali Cacat Produksi untuk
Cacat Salah Alir (C4) ... 5-7 Tabel 5.5 Batas Kendali Cacat Produksi untuk
Cacat Kekasaran Erosi (C5) ... 5-9 Tabel 5.6 Batas Kendali Cacat Produksi untuk
(6)
vii Universitas Kristen Maranatha Tabel 5.7 Batas Kendali Cacat Produksi untuk
Cacat Pergeseran Resin (C7) ... 5-13 Tabel 5.8 Batas Kendali Cacat Produksi untuk
Cacat Dorongan ke Atas (C8) ... 5-15 Tabel 5.9 Batas Kendali Cacat Produksi untuk
Cacat Lubang Jarum (C9) ... 5-17 Tabel 5.10 Batas Kendali Cacat Produksi untuk
Cacat Rongga Penyusutan (C10) ... 5-19 Tabel 5.11 Persentase Cacat Produksi Periode
Januari 2011 ... 5-21 Tabel 5.12 RPN ... 5-35 Tabel 5.13 FMEA... 5-37
(7)
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1 Proses Produksi Pengecoran 2-19
Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian 3-1 Gambar 3.2 Flow Chart Pengolahan Data Penelitian 3-5 Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Kembar Jaya 4-2 Gambar 4.2 Gambar Teknik Blok Rem Metalik T.358 4-8 Gambar 4.3 Operation Process Chart Pola 4-13 Gambar 4.4 Operation Process Chart Pembuatan Cetakan 4-18 Gambar 4.5 Operation Process Chart Coran 4-22
Gambar 5.1 Peta Kendali u Demerit Cacat Rongga Udara (C1) 5-2 Gambar 5.2 Peta Kendali u Demerit Cacat Penyusutan (C2) 5-4
Gambar 5.3 Peta Kendali u Demerit Cacat Cetakan Rontok (C3) 5-6 Gambar 5.4 Peta Kendali u Demerit Cacat Salah Alir (C4) 5-8 Gambar 5.5 Peta Kendali u Demerit Cacat Kekasaran Erosi (C5) 5-10
Gambar 5.6 Peta Kendali u Demerit Cacat Membengkak (C6) 5-12 Gambar 5.7 Peta Kendali u Demerit Cacat Pergeseran Resin (C7) 5-14 Gambar 5.8 Peta Kendali u Demerit Cacat Dorongan ke Atas (C8) 5-16 Gambar 5.9 Peta Kendali u Demerit Cacat Lubang Jarum (C9) 5-18 Gambar 5.10 Peta Kendali u Demerit Cacat Rongga Penyusutan (C10) 5-20 Gambar 5.11 Peta Pareto5-21
Gambar 5.12 Failure Tree Analysis Cacat Penyusutan 5-23
Gambar 5.13 Failure Tree Analysis Cacat Cetakan Rontok 5-25 Gambar 5.14 Failure Tree Analysis Cacat Salah Alir 5-27
Gambar 5.15 Failure Tree Analysis Cacat Rongga Udara 5-29 Gambar 5.16 Failure Tree Analysis Cacat Dorongan ke Atas 5-31 Gambar 5.17 Failure Tree Analysis Cacat Membengkak 5-33
Gambar 5.19 Thermocouple 5-60
Gambar 5.20 Mesin Guncang 5-60
(8)
ix Universitas Kristen Maranatha
Gambar 5.22 Mesin Guncang-Desak 5-61
Gambar 5.23 Mesin Tekanan Tinggi 5-61
Gambar 5.24 Mesin Desak-Tiup 5-62
Gambar 5.25 Mesin Pelempar Pasir 5-62
Gambar 5.26 Mesin Pendingin Pasir 5-63
Gambar 5.21 Meteran 5-63
Gambar 5.22 Pengukur Diameter 5-63
Gambar 5.23 Pengukur Kadar Air 5-64
Gambar 5.24 Pelindung Kepala dan Kaca mata 5-65
Gambar 5.25 Baju Tahan Panas 5-65
(9)
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
1. Tabel FMEA
2. Gambar hal-hal yang berkaitan dengan Proses Produksi
(10)
CV. KEMBAR JAYA Halaman 1 dari 3
Departemen Produksi No SOP. 1
Standard Operating Procedure Pengolahan
Pasir
Lampiran: 1 (2 halaman) Tanggal Efektif: 01/11/2011 Penulis : Maria S.
1.1 Pendahuluan
Pasir cetak memerlukan sifat mampu bentuk, permeabilitas yang sesuai, distribusi ukuran butir pasir sesuai, dan tahan terhadap temperatur logam cair. Sifat-sifat ini mempengaruhi hasil cetakan. Agar cetakan baik maka sifat pasirnya pun harus baik dan sesuai. Oleh karena itu diperlukan SOP dalam pengolahan pasir agar pengolahan menghasilkan syarat sifat pasir.
1.2 Tujuan
SOP diberikan dengan tujuan menjadi penuntun operator dalam mengolah pasir sehingga menghasikan sifat-sifat pasir yang diinginkan.
1.3 Prosedur
Hal-hal yang dilakukan untuk menghasilkan pasir yang baik yaitu sebagai berikut : Pada pasir cetak yang digunakan berulang kali maka harus dipersiapkan hingga menjadi keadaan yang dapat dipakai kembali yaitu dengan mencampurkan dengan pasir baru dan pengikat baru setelah kotoran-kotoran dibuang. Pekerjaan penting dalam proses ini adalah pembuangan debu dan kotoran, pencampuran dan pendinginan pasir cetak. Berikut langkah-langkahnya :
Pasir cetak dipecah menjadi potongan-potongan
Akibat proses ini maka gaya pengikat akan hilang sehingga perlu ditambah pasir baru dan pengikat. Setelah dipecah, maka pasir diayak untuk memisahkan pasir dari kotoran dan butir-butir pasir yang sangat kasar. Pengayakan menggunakan mesin pengayak
(11)
CV. KEMBAR JAYA Halaman 2 dari 3
Departemen Produksi No SOP. 1
Standard Operating Procedure Pengolahan
Pasir
Lampiran: 1 (2 halaman) Tanggal Efektif: 01/11/2011 Penulis : Maria S.
Pengukuran lempung, air yang tepat dan pencampurannya harus sampai menghasilkan distribusi yang merata, sehingga kekuatan pasir yang dihasilkan pun baik. Pencampuran dilakukan dengan bertahap, yaitu pasir dengan air terlebih dahulu lalu campuran tersebut diberi bahan penambah.
Pasir didinginkan
Penggunaan pasir yang berulangkali akan menaikkan temperatur pasir tersebut maka perlu dilakukan pendinginan. Bila temperatur pasir melebihi 35-40 0 C maka menghasilkan uap air, uap air ini dapat menimbulkan cacat pada pengecoran selanjutnya. Pendinginan pasir dilakaukan dengan bertahap, yaitu kelompok pasir dalam jumlah besar dibagi menjadi beberapa bagian sama besar. Pendinginan dilakukan per bagian tersebut, yaitu bagian tersebut dicampur dengan 5% air.
DISTRIBUSI
PENULIS
Tanggal :
DISETUJUI
Manajer Tanggal :
Manajer Kualitas Tanggal :
Ulasan :
(12)
CV. KEMBAR JAYA Halaman 1 dari 5
Departemen Produksi No SOP. 1
Standard Operating Procedure Pembuatan
Cetakan
Lampiran: 1 (2 halaman) Tanggal Efektif: 01/11/2011 Penulis : Maria S.
1.1 Pendahuluan
Pembuatan cetakan merupakan proses kedua terpenting setelah pendesainan pola dalam proses pengecoran. Dengan pembuatan cetakan yang baik dan tepat maka hasil coran pun akan baik, karena hasil coran mengikuti cetakan.
1.2 Tujuan
SOP pembuatan cetakan ini bertujuan untuk menjadi penuntun karyawan dalam pembuatan cetakan agar cetakan yang dihasilkan benar dan tepat.
1.3 Prosedur
Kup diletakkan pada pada pasir yang tersebar mendatar
Ukur posisi pola sesuai desain lalu berikan pasir cetak.
Pola diletakkan di atas pasir cetak, lalu ditumbuk hingga pasir benar-benar tercetak
Taburi pasir di sekitar pola itu lalu ditumbuk hingga setinggi permukaan atas pola. Penumbukan dilakukan dimulai dari sisi kiri ke kanan secara vertikal. Lakukan hingga tiga kali pengulangan.
Lalu pasir diratakan agar permukaan pasir pada dasar cetakan rata dengan menggunakan kayu
Kup dilepas
Permukaan atas diberi bentonit lalu dipasang drag.
Pada drag tersebut dipasang kayu berbentuk silinder berdiameter 2 cm untuk mencetak lubang udara pada ujung kiri dan ujung kanan cetakan yang dekat dengan posisi pola.
Dipasang kayu berbentuk silinder yang diameternya berukuran 4cm dekat dengan lubang udara di ujung kanan cetakan untuk saluran masuk.
(13)
CV. KEMBAR JAYA Halaman 2 dari 5
Departemen Produksi No SOP. 1
Standard Operating Procedure Pembuatan
Cetakan
Lampiran: 1 (2 halaman) Tanggal Efektif: 01/11/2011 Penulis : Maria S.
Dipasang rangka berupa susunan kayu berukuran 2 x 3 cm di sisi lain posisi pola dan di beri pasir cetak
Drag diberi pasir hingga setinggi drag, lalu ditumbuk secara merata agar pasir tersebar rata dan padat. Penumbukan dilakukan dimulai dari sisi kiri ke kanan secara vertikal. Lakukan hingga tiga kali pengulangan.
Cetakan ditetesi air sebanyak 7 tetes menyebar pada seluruh permukaan
Kayu silinder pembentuk lubang udara dan saluran masuk dilepas dari cetakan dimana saluran udara dan saluran masuk sudah tercetak
Drag diangkat dari dasar cetakan seolah-olah seperti membuka penutup peti. Terlihat dasar drag telah tercetak sesuai permukaan atas pola
Pada permukaan bawah drag yang telah diangkat, dibuat pengalir yang berada di posisi ujung bawah saluran masuk. Dengan maksud saat logam cair masuk maka akan langsung dialirkan ke dalam cetakan pola. Dibuat juga ruang di sisi kiri dan kanan negatif berupa cekungan sebagai tempat penambah.
Pola diangkat dari cetakan.
Drag ditutup kembali sehingga drag berada di atas dasar cetakan seperti semula
Lubang udara dan saluran masuk ditutup dengan menggunakan kayu karena sisi-sisi cetakan akan diberi pasir
Drag dilepas dari cetakan
Sisi-sisi cetakan diberi pasir setinggi cetakan sebagai penahan cetakan agar cetakan tidak roboh
Pasir pada sisi-sisi cetakan ditumbuk menggunakan penumbuk agar banyaknya pasir seragam, rata dan padat. Penumbukan dilakukan dimulai dari sisi kiri ke kanan secara vertikal. Lakukan hingga tiga kali pengulangan.
(14)
CV. KEMBAR JAYA Halaman 3 dari 5
Departemen Produksi No SOP. 1
Standard Operating Procedure Pembuatan
Cetakan
Lampiran: 1 (2 halaman) Tanggal Efektif: 01/11/2011 Penulis : Maria S.
Pasir yang telah ditumbuk lalu diratakan serata permukaan cetakan dengan menggunakan kayu. Maka cetakan pun siap diisikan logam cair
DISTRIBUSI PENULIS
Tanggal :
DISETUJUI
Manajer Tanggal :
Manajer Kualitas Tanggal :
Ulasan :
(15)
CV. KEMBAR JAYA Halaman 4 dari 5
Departemen Produksi No SOP. 1
Standard Operating Procedure Pembuatan
Cetakan
Lampiran: 1 (2 halaman) Tanggal Efektif: 01/11/2011 Penulis : Maria S.
LAMPIRAN
Data Peralatan dan Mesin
Nama Peralatan Tipe No.Identitas
Tanggal Pembelian Depresiasi Perawatan
Nama Peralatan Tipe No.Identitas
Tanggal Pembelian Depresiasi Perawatan
Nama Peralatan Tipe No.Identitas
Tanggal Pembelian Depresiasi Perawatan
(16)
KOMENTAR DOSEN PENGUJI
Nama Mahasiswa : Maria Sari Desiana NRP : 0723090
Judul Tugas Akhir :Usulan Perbaikan Kualitas Rem Kereta Api Blok Metalik T 358 (Studi Kasus di CV. Kembar Jaya, Klaten)
Komentar-Komentar Dosen Penguji :
1. Belum bisa menjawab, untuk apa peta kendali demerit dibuat untuk T.A ini. 2. Font gambar terlalu kecil (kerapihan laporan)
3. Dasar penentuan nilai detectability 1 agak meragukan 4. Teori masih perlu diperdalam lagi
5. Presentasi : slide cukup baik, hanya ada beberapa slide yang kalimatnya terlalu panjang, suara cukup jelas
6. Perbaiki tata kalimat dan salah ketik 7. Susun laporan lebih baik lagi (cek format) 8. Format daftar pustaka diperbaiki
9. Bab 3 : penjelasan pengolahan belum lengkap
10.Bab 2 : teori peta demerit belum ada , teori tools dilengkapi
11.Usulan : pertimbangkan kondisi perusahaan saat ini (contoh: kenapa perusahaan belum pakai mesin penggiling), apakah bisa memperbaiki proses setelah cetakan jadi dulu (apakah terdapat QC ?)
(17)
DATA PENULIS
Nama : Maria Sari Desiana
Alamat : Jalan Bumi Asri Blok C 37 RT 06/ RW 05; Marga Asri; Bandung
No. Telp : (022)6006916 No.Handphone : 08987198918
Alamat e-mail : mariasaridesiana@yahoo.com Pendidikan : SMA St.Maria 3, Cimahi
Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha.
Nilai Tugas Akhir : B+
(18)
1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Alasan paling mendasar ketika pelanggan lebih memilih suatu produk adalah mutu produk tersebut lebih baik. Mutu menjadi salah satu pertimbangan penting bagi konsumen ketika memilih dan membeli produk. Perusahaan dengan mutu produk yang baik akan menjadi suatu nilai, sehingga konsumen percaya untuk membeli produk dari perusahaan tersebut, bahkan menjadi loyal, dan juga dapat menarik calon konsumen lain. Namun, menciptakan mutu yang tinggi bukanlah hal yang sederhana dan mudah. Hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan yang sudah menyadari pentingnya peran mutu, namun secara realita mutu produknya masih kurang baik.
CV. Kembar Jaya merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengecoran dan menghasilkan berbagai jenis produk berbahan logam (jenis produk yang diproduksi sesuai dengan order). Pengecoran merupakan proses produksi yang cukup rumit, karena dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor bahan baku dan bahan pendukung, temperatur peleburan, faktor cetakan, dan lain sebagainya. Saat ini, hasil produksi perusahaan CV. Kembar Jaya terdapat jumlah produk cacat yang cukup banyak yaitu rata-rata mencapai 8% dari jumlah unit produksi, sedangkan persentase cacat yang diperkenankan perusahaan adalah 3%. Masalah tersebut terlihat dari data hasil produksi setiap tahunnya seperti pada tabel 1.1.
Berikut adalah data hasil produksi CV. Kembar Jaya pada tahun 2007-2010 : Tabel 1.1
Data Produk Cacat CV. Kembar Jaya Tahun 2007-2010 (per Tahun)
Jumlah produksi (unit) Jumlah reject (unit) % produk reject Jumlah produksi (unit) Jumlah reject (unit) % produk reject
1 2500 200 8% 3000 150 5%
2 2000 180 9% 2400 78 3%
3 2500 375 15% 2700 250 9%
4 2500 125 10% 2000 169 14%
11% 8%
Order
1 2
Tahun 2007 Tahun 2008
Rata-Rata % Cacat Rata-Rata % Cacat
(19)
Bab 1 Pendahuluan 1 - 2
Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1
Lanjutan Data Produk Cacat CV. Kembar Jaya Tahun 2007-2010 (per Tahun) Jumlah produksi (unit) Jumlah reject (unit) % produk reject Jumlah produksi (unit) Jumlah reject (unit)
% produk reject
1 2800 84 3% 3000 300 10%
2 3000 360 12% 3300 462 14%
3 2500 67 3% 2800 252 9%
4 2200 178 9% 3500 385 11%
7% 11%
Tahun 2009 Tahun 2010
Order
Rata-Rata % Cacat Rata-Rata % Cacat
3 4
Sumber : Data produksi CV Kembar Jaya, 2007-2010
Tabel 1.1 merupakan data produk cacat (produk bervariasi sesuai
order) perusahaan CV. Kembar Jaya tahun 2007-2010. Pada tabel 1.1 terlihat
bahwa, persentasi produk cacat yang dihasilkan CV. Kembar Jaya rata-rata melebihi batas toleransi (3%). Hal ini menjadi masalah penting bagi perusahaan, karena masalah ini telah banyak merugikan perusahaan yaitu ongkos produksi yang besar, keterlambatan jadwal pemenuhan permintaan pelanggan, dan kekecewaan pelanggan.
Melihat permasalahan jumlah produk cacat yang banyak dan kerugian-kerugiannya, maka penting sekali untuk dicari solusi atas permasalahan tersebut yaitu melalui penelitian. Produk yang diteliti adalah produk rem kereta api blok metalik T358 (disesuaikan dengan order yang sedang dikerjakan perusahaan).
1.2Identifikasi Masalah
Dikarenakan kondisi perusahaan CV. Kembar Jaya yaitu rata-rata jumlah cacat produk yang melebihi batas toleransi perusahaan (3%), yang mengakibatkan kerugian-kerugian yang dialami perusahaan yaitu ongkos produksi yang besar, keterlambatan jadwal pemenuhan permintaan pelanggan, dan kekecewaan pelanggan. Maka diidentifikasi bahwa masalah yang menyebabkan kerugian-kerugian tersebut adalah :
1. Munculnya cacat sehingga mempengaruhi berkurangnya jumlah produk yang baik
(20)
Bab 1 Pendahuluan 1 - 3
Universitas Kristen Maranatha 2. Perhatian yang kurang terhadap penggunaan dan pemeliharaan sumber
daya dalam produksi
3. Metode pengerjaan yang kurang sesuai standar
1.3Batasan dan Asumsi 1.3.1Batasan
Pembatasan masalah dimaksudkan agar masalah yang dikemukakan tidak terlalu luas dan untuk memungkinkan pengerjaannya dalam waktu yang direncanakan. Batasan-batasan tersebut adalah : 1. Tidak memperhitungkan biaya-biaya produksi sebelum dan sesudah
dilakukan pengendalian mutu dikarenakan perusahaan tidak menginginkan penelitian ini menyinggung keuangan.
1.3.2Asumsi
Asumsi yang diberikan dalam penelitian ini adalah :
1. Selama penelitian berlangsung tidak terdapat perubahan yang cukup berarti yang mempengaruhi hasil penelitian
2. Perhitungan dalam penelitian menggunakan tingkat kepercayaan 95%
3. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan tingkat ketelitian 10%
1.4Perumusan Masalah
Perumusan masalah dimaksudkan agar penelitian dapat dilakukan dengan lebih terarah. Berikut perumusan masalah dalam penelitian ini :
1. Apa saja jenis cacat yang terjadi dan prioritas cacat pada produksi blok rem metalik T 358?
2. Apa penyebab terjadinya cacat pada poduksi blok rem metalik T358 (untuk prioritas cacat) ?
(21)
Bab 1 Pendahuluan 1 - 4
Universitas Kristen Maranatha 3. Usulan perbaikan apa yang dapat diberikan pada CV. Kembar Jaya untuk
dapat mengurangi jumlah produk cacat pada produk blok rem metalik T 358?
1.5Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis jenis cacat yang terjadi dan prioritas cacat pada produksi blok rem metalik T 358
2. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyebab terjadinya cacat pada poduksi blok rem metalik T 358 (untuk prioritas cacat) 3. Untuk mengidentifikasi perbaikan yang dapat diberikan pada CV.
Kembar Jaya untuk dapat mengurangi jumlah produk cacat pada produk blok rem metalik T 358
1.5.2 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini menjadi informasi yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam proses produksi yang akan berjalan selanjutnya, dan pada akhirnya cacat produk pun dapat diminimalkan. Sehingga kepuasan, kepercayaan, dan loyalitas konsumen pada produk akan meningkat dan juga berdampak pada bertambahnya jumlah pelanggan.
2. Bagi pihak-pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat untuk dijadikan literatur atau referensi bagi siapa saja, khususnya berkaitan dengan masalah pengendalian mutu produk
3. Bagi penulis
Penelitian ini tentunya akan menambah wawasan dan pemahaman terhadap ilmu Teknik Industri, khususnya dalam peningkatan mutu
(22)
Bab 1 Pendahuluan 1 - 5
Universitas Kristen Maranatha produk yang pada tujuannya meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap suatu produk.
1.6Sistematika Penulisan
Agar pemahaman dan pemecahan masalah lebih baik, maka penulis menyusun suatu bentuk penelitian lebih terstruktur dan sistematis sebagai berikut :
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan
2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menerangkan teori-teori pendukung penelitian sebagai dasar pemikiran dan pemecahan masalah
3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan langkah-langkah penyelesaian masalah yang sistematis. Menguraikan teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data berdasarkan metode yang telah ditetapkan
4. BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Bab ini berisi kumpulan data hasil penelitian sebagai informasi untuk pengolahan data dan pengolahan datanya
5. BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Bab ini berisi tentang analisa berdasarkan hasil pengolahan data tersebut yang bertujuan memberi solusi perbaikan
6. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan juga saran-saran bagi perusahaan dan untuk perbaikan penelitian di masa yang akan datang
(23)
6-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan-kesimpulan yang juga merupakan jawaban untuk perumusan masalah pada penelitian ini, kesimpulan- kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Adanya penyimpangan kualitas hasil pengecoran produk rem kereta api untuk periode Januari 2011. Penyimpangan tersebut berupa terdapatnya dan tingginya jumlah cacat. Terdapat 10 jenis cacat pada hasil produksi blok rem metalik T 358. Jenis cacat tersebut adalah cacat rongga udara (C1), cacat penyusutan (C2), cacat cetakan rontok (C3), cacat salah alir (C4), cacat kekasaran erosi (C5), cacat membengkak (C6), cacat pergeseran resin (C7), cacat dorongan ke atas (C9), dan cacat rongga penyusutan (C10). Terdapat 607 buah produk cacat dari 10342 buah produk keseluruhan, persentase cacat terbesar adalah cacat penyusutan (C1) sebesar 22% dan persentase cacat terkecil adalah cacat rongga penyusutan (C10) sebesar 2%. Prioritas cacat dalam penelitian ini adalah cacat penyusutan (C2) dengan persentase 22%, cacat cetakan rontok (C3) dengan persentase 19%, cacat salah alir (C4) dengan persentase 11%, cacat rongga udara (C1) dengan persentase 10%, cacat dorongan ke atas (C8) dengan persentase 10%, cacat membengkak (C6) dengan persentase 10%. Dikarenakan keenam jenis cacat ini merupakan jenis cacat dengan jumlah tertinggi.
2. Penyebab terjadinya keenam prioritas cacat adalah sebagai berikut :
a. Pekerja melakukan proses pengecoran dengan tidak baik. Hal ini disebabkan karena faktor :
Tidak adanya Standard Operation Procedure (SOP) dalam lokasi pabrik
(24)
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 2
Universitas Kristen Maranatha
Tidak adanya pelatihan operator
Perlengkapan K3 yang kurang memadai
b. Peralatan kerja yang kurang memadai yaitu tidak terdapatnya alat ukur yang lengkap, tidak terdapatnya beberapa jenis mesin serta kurangnya peralatan yang ada mendapat perawatan
c. Kurangnya ketegasan dan perhatian kepala bagian dalam kinerja operator
3. Maka dari penyebab cacat yang telah ditemukan, maka penulis memiliki beberapa usulan dengan tujuan membantu perusahaan untuk mengendalikan mutu produk, sehingga jumlah cacat berkurang. Usulan berikut berdasarkan prioritas penyebab potensial cacat dari nilai RPN terbesar, yaitu :
a. Melengkapi mesin dan peralatan yang mendukung keoptimalan hasil produksi
b. Mengeluarkan Standard Operation Procedure (SOP) untuk proses pengolahan pasir dan proses pembuatan cetakan
c. Komunikasi karyawan antar tahap produksi dan antar kepala bagian harus terjalin
d. Perusahaan meningkatkan kinerja kepala bagian atau menambah personil kepala bagian
e. Meningkatkan kesadaran perusahaan dan operator akan pentingnya penggunaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan menyediakan peralatann K3
f. Bagian quality control langsung memberitahu kepala bagian maupun karyawan yang berada pada tahap proses yang merupakan sumber penyebab cacat ketika ditemukannya produk cacat
g. Melakukan pelatihan dengan benar dan cukup bagi operator
h. Mengoptimalkan maintenance peralatan dan mesin yang ada yaitu per 3 bulan
(25)
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 3
Universitas Kristen Maranatha
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Perusahaan
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran bagi perusahaan, yaitu :
1. Perusahaan dapat mengevaluasi secara rutin kualitas hasil produksi yang telah menerapkan hasil penelitian ini
2. Perusahaan dapat mempertimbangkan membeli mesin-mesin untuk meningkatkan kualitas hasil produksi
6.2.2 Bagi Akademis
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran bagi akademis, yaitu :
1. Untuk penelitian lebih lanjut bisa dilakukan analisis penyimpangan kualitas dengan memperhitungkan pengaruh desain pola cetak
2. Untuk selanjutnya dapat dilakukan analisis tentang biaya-biaya kualiatas
(26)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Besterfield, Dale.H.; “Total Quality Management”, Prentice-Hall,Inc, New Jersey, 1992.
2. Feigenbaum, AV. “Kendali Mutu Terpadu”. Jakarta : Erlangga, 1989.
3. Gasperz, Dr. Vincent.; ”ISO 9001:2000 And Continual Quality Improvement”, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, Juli, 2001.
4. Ishikawa, Kaoru.; “Pengendalian Mutu Terpadu”, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1985.
5. Juran, J.M.; “Merancang Mutu 1”, PT.Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1995.
6. Juran, J.M.; “Merancang Mutu 2”, PT.Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1996. 7. Sugiyono.; “Metode Penelitian Administrasi”, Alfabeta, Bandung, 1994.
8. Surdia, Tata dan Chiiwa, Kenji.; “Teknik Pengecoran Logam”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 2000.
9. Surdia, Tata dan Saito, Shinroku.; ”Pengetahuan Bahan Teknik”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1999.
10.Sutalaksana, Iftikar, Z.; “Analisis Perancangan Sistem Kerja”, ITB, Bandung, 2000. 11.Walpole, Ronald E.; “Pengantar Statistika”, edisi ke 3, PT. Gramedia Pustaka
(1)
Bab 1 Pendahuluan 1 - 4
3. Usulan perbaikan apa yang dapat diberikan pada CV. Kembar Jaya untuk dapat mengurangi jumlah produk cacat pada produk blok rem metalik T 358?
1.5Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis jenis cacat yang terjadi dan prioritas cacat pada produksi blok rem metalik T 358
2. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyebab terjadinya cacat pada poduksi blok rem metalik T 358 (untuk prioritas cacat) 3. Untuk mengidentifikasi perbaikan yang dapat diberikan pada CV.
Kembar Jaya untuk dapat mengurangi jumlah produk cacat pada produk blok rem metalik T 358
1.5.2 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini menjadi informasi yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam proses produksi yang akan berjalan selanjutnya, dan pada akhirnya cacat produk pun dapat diminimalkan. Sehingga kepuasan, kepercayaan, dan loyalitas konsumen pada produk akan meningkat dan juga berdampak pada bertambahnya jumlah pelanggan.
2. Bagi pihak-pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat untuk dijadikan literatur atau referensi bagi siapa saja, khususnya berkaitan dengan masalah pengendalian mutu produk
3. Bagi penulis
(2)
Bab 1 Pendahuluan 1 - 5
Universitas Kristen Maranatha produk yang pada tujuannya meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap suatu produk.
1.6Sistematika Penulisan
Agar pemahaman dan pemecahan masalah lebih baik, maka penulis menyusun suatu bentuk penelitian lebih terstruktur dan sistematis sebagai berikut :
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan
2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menerangkan teori-teori pendukung penelitian sebagai dasar pemikiran dan pemecahan masalah
3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan langkah-langkah penyelesaian masalah yang sistematis. Menguraikan teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data berdasarkan metode yang telah ditetapkan
4. BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Bab ini berisi kumpulan data hasil penelitian sebagai informasi untuk pengolahan data dan pengolahan datanya
5. BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Bab ini berisi tentang analisa berdasarkan hasil pengolahan data tersebut yang bertujuan memberi solusi perbaikan
6. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan juga saran-saran bagi perusahaan dan untuk perbaikan penelitian di masa yang akan datang
(3)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan-kesimpulan yang juga merupakan jawaban untuk perumusan masalah pada penelitian ini, kesimpulan- kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Adanya penyimpangan kualitas hasil pengecoran produk rem kereta api untuk periode Januari 2011. Penyimpangan tersebut berupa terdapatnya dan tingginya jumlah cacat. Terdapat 10 jenis cacat pada hasil produksi blok rem metalik T 358. Jenis cacat tersebut adalah cacat rongga udara (C1), cacat penyusutan (C2), cacat cetakan rontok (C3), cacat salah alir (C4), cacat kekasaran erosi (C5), cacat membengkak (C6), cacat pergeseran resin (C7), cacat dorongan ke atas (C9), dan cacat rongga penyusutan (C10). Terdapat 607 buah produk cacat dari 10342 buah produk keseluruhan, persentase cacat terbesar adalah cacat penyusutan (C1) sebesar 22% dan persentase cacat terkecil adalah cacat rongga penyusutan (C10) sebesar 2%. Prioritas cacat dalam penelitian ini adalah cacat penyusutan (C2) dengan persentase 22%, cacat cetakan rontok (C3) dengan persentase 19%, cacat salah alir (C4) dengan persentase 11%, cacat rongga udara (C1) dengan persentase 10%, cacat dorongan ke atas (C8) dengan persentase 10%, cacat membengkak (C6) dengan persentase 10%. Dikarenakan keenam jenis cacat ini merupakan jenis cacat dengan jumlah tertinggi.
2. Penyebab terjadinya keenam prioritas cacat adalah sebagai berikut :
a. Pekerja melakukan proses pengecoran dengan tidak baik. Hal ini disebabkan karena faktor :
(4)
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 2
Universitas Kristen Maranatha Tidak adanya pelatihan operator
Perlengkapan K3 yang kurang memadai
b. Peralatan kerja yang kurang memadai yaitu tidak terdapatnya alat ukur yang lengkap, tidak terdapatnya beberapa jenis mesin serta kurangnya peralatan yang ada mendapat perawatan
c. Kurangnya ketegasan dan perhatian kepala bagian dalam kinerja operator
3. Maka dari penyebab cacat yang telah ditemukan, maka penulis memiliki beberapa usulan dengan tujuan membantu perusahaan untuk mengendalikan mutu produk, sehingga jumlah cacat berkurang. Usulan berikut berdasarkan prioritas penyebab potensial cacat dari nilai RPN terbesar, yaitu :
a. Melengkapi mesin dan peralatan yang mendukung keoptimalan hasil produksi
b. Mengeluarkan Standard Operation Procedure (SOP) untuk proses pengolahan pasir dan proses pembuatan cetakan
c. Komunikasi karyawan antar tahap produksi dan antar kepala bagian harus terjalin
d. Perusahaan meningkatkan kinerja kepala bagian atau menambah personil kepala bagian
e. Meningkatkan kesadaran perusahaan dan operator akan pentingnya penggunaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan menyediakan peralatann K3
f. Bagian quality control langsung memberitahu kepala bagian maupun karyawan yang berada pada tahap proses yang merupakan sumber penyebab cacat ketika ditemukannya produk cacat
g. Melakukan pelatihan dengan benar dan cukup bagi operator
h. Mengoptimalkan maintenance peralatan dan mesin yang ada yaitu per 3 bulan
(5)
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 3
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Perusahaan
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran bagi perusahaan, yaitu :
1. Perusahaan dapat mengevaluasi secara rutin kualitas hasil produksi yang telah menerapkan hasil penelitian ini
2. Perusahaan dapat mempertimbangkan membeli mesin-mesin untuk meningkatkan kualitas hasil produksi
6.2.2 Bagi Akademis
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran bagi akademis, yaitu :
1. Untuk penelitian lebih lanjut bisa dilakukan analisis penyimpangan kualitas dengan memperhitungkan pengaruh desain pola cetak
2. Untuk selanjutnya dapat dilakukan analisis tentang biaya-biaya kualiatas
(6)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Besterfield, Dale.H.; “Total Quality Management”, Prentice-Hall,Inc, New Jersey, 1992.
2. Feigenbaum, AV. “Kendali Mutu Terpadu”. Jakarta : Erlangga, 1989.
3. Gasperz, Dr. Vincent.; ”ISO 9001:2000 And Continual Quality Improvement”, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, Juli, 2001.
4. Ishikawa, Kaoru.; “Pengendalian Mutu Terpadu”, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1985.
5. Juran, J.M.; “Merancang Mutu 1”, PT.Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1995.
6. Juran, J.M.; “Merancang Mutu 2”, PT.Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1996. 7. Sugiyono.; “Metode Penelitian Administrasi”, Alfabeta, Bandung, 1994.
8. Surdia, Tata dan Chiiwa, Kenji.; “Teknik Pengecoran Logam”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 2000.
9. Surdia, Tata dan Saito, Shinroku.; ”Pengetahuan Bahan Teknik”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1999.
10.Sutalaksana, Iftikar, Z.; “Analisis Perancangan Sistem Kerja”, ITB, Bandung, 2000. 11.Walpole, Ronald E.; “Pengantar Statistika”, edisi ke 3, PT. Gramedia Pustaka