UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1019 23 RAMUNIA KECAMATAN BERINGIN TAHUN JARAN 2013/2014.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI
PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1019 23
RAMUNIA KECAMATAN BERINGIN TAHUN JARAN 2013/2014

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Mempreroleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
ANNADOROH HASIBUAN
6114312003

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK

Annadoroh Hasibuan.6114312003 Upaya peningkatan hasil belajar lari Sprint
melalui permainan Tradisional pada siswa kelas V SD Negeri 1019 23 Ramunia
Kecamatan Beringin tahun jaran 2013/2014

(Pembimbing: Hady Suyono)
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2014

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi permainan tradisional
dalam menunjang pembelajaran pendidikan jasmani terhadap hasil belajar lari
sprint siswa kelas kelas V SD Negeri 101923 Ramunia Tahun Ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan objek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 24 orang terdiri dari 14 siswa putri
dan 10 siswa putra yang akan diberikan tindakan berupa pengajaran melalui
permainan tradisional terhadap hasil belajar lari sprint.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan tes hasil
belajar I yang berbentuk aplikasi teknik dasar lari sprint sebanyak satu kali
pertemuan.
Setelah data terkumpul dan dilakukan analisa maka diperoleh hasil analisis
nya : (1) dari tes hasil belajar I diperoleh 67% siswa yang telah mencapai
ketuntasan belajar, sedangkan 33% siswa belum mencapai ketuntasan belajar.
Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 69.1. (2) dari tes hasil belajar II dapat
dilihat kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah
meningkat. Terdapat 92% siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar,
sedangkan 8% siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata

hasil belajar siswa adalah 79.9. Untuk hasil persentase siklus I dan II mengalmi
peningkatan 25 % dan nilai rata-rata 10,8
Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
melalui permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint pada
siswa kelas V SD Negeri 101923 Ramunia kecamatan deli serdang tahun ajaran
2013/2014.
i

DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK…………………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………….
DAFTAR TABEL….…………………………………………………
DAFTAR GAMBAR………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….

iv
v
vii

ix
X
xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

1

B. Indentifikasi Masalah ..................................................................

6

C. Pembatasan Masalah ...................................................................

6

D. Rumusan Masalah .......................................................................

7


E. Tujuan Penelitian ........................................................................

7

F. Manfaat Penelitian ......................................................................

7

BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Kajian Teoritis .............................................................................

9

1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ..........................

9

2. Hakikat Atletik ......................................................................


11

3. Hakikat Lari Sprint ................................................................

15

4. Hakikat Permainan ................................................................

21

5. Hakikat Permainan Tradisional ..............................................

24

B. Kerangka Berpikir .......................................................................

35
Hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...........................................


37

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................

37

1. Lokasi Penelitian ....................................................................

37

2. Waktu Penelitian ....................................................................

37

B. Subjek dan Objek ........................................................................

37

1. Subjek .....................................................................................


37

2. Objek ......................................................................................

37

iv

C. Metode Penelitian........................................................................

38

D. Desain Penelitian .........................................................................

38

E. Instrumen Penelitian....................................................................

42


F. Teknik Analisis Data ...................................................................

45

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi data penelitian………………………………….
B. Hasil penelitian……………………………………………
C. Pembahasan hasil penelitian………………………………

47
48
58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………….
B. Saran………………………………………………………

60
60


DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................... 64

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar
2.1. Sikap aba-aba bersedia..………………………………………………………..

17

2.2. Sikap aba-aba Siap…………..…………………….…………………………..

17

2.3. Sikap aba-aba Ya……………………………………………………………....

18


2.4. Teknik Melalui Garis Finis………………………..…………………………

19

2.5.Lapangan Hitam Hijau……….…….………………………………………….

30

2.6. Lapngan Benteng………………………………………………………………

35

3.1..Gambar desain penelitian………………………………………………………

39

4.1.Gambar depan sekolah………………………………………………………….

78


4.2. Guru membariskan siswa………………………………………………………

78

4.3 Guru memberikan pemanasan………………………………………………….

79

4.4 Guru menjelaskan tujuan materi…………………………………………………

79

4.5 Guru menjelakan teknik lari…………………………….……………………..

80

4.6 Guru melaksanakan Hitam Hijau ………………..……………………………

80

4.7 guru melaksanakan benteng…….……………………………………………….

81

4.8. Peneliti ingin mengambil hasil belajar………………………………………….

81

4.9.Peneliti berfoto dengan siswa selesai Praktek…………………………………..

82

4.10.Siswa dan peneliti sedang berfoto setelah selesai praktek……………………

82

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (siklus I)…………………………………
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (Siklus II) ………………………………..
3. Lembar observasi guru…………………………………………………………
4. Nilai proses hasil belajar siklus I……………………………………………….
5. Data nilai ketuntasan hasil belajar siklus I..…………………………………….
6. Nilai proses hasil belajar siklus II……………………………………………..
7. Data nilai ketuntasan sklus II………………………………………………….
8. Fortofolio siswa…………………………………………………………………
9. Dokumentasi penelitian………………………………………………………..
10. Surat-surat keterangan…………………………………………………………

64
67
70
72
73
74
75
76
77
83

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematik antara anak didik dan
lingkungan yang dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien
menuju pembentukan manusia seutuhnya. Pendidikan jasmani harus memenuhi
kebutuhan anak yang berbeda-beda. Sebab tiap anak mempunyai karakteristik
fisik,mental, dan sosial yang berbeda-beda.
Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk
total, dari pada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik
dan mentalnya. Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang
sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi,
pendidikan jasmani berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah
pendidikan lainnya, hubungan dari perkembangan tubuh fisik dengan pikiran dan
jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan
dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada
bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan
perkembangan total manusia.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, agar tercipta kondisi dan
kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan siswa tidak mengalami kesulitan dan
mampu mencapai sasaran belajar maka perlu diperhatikan berbagai faktor yang

1

2

mempengaruhi antara lain : faktor tenaga pengajar, metode pengajaran, media/ alat, dan
fasilitas olahraga.
Proses kegiatan belajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan
peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diinginkan, pengertian ini kelihatan
cukup simpel dan sederhana, akan tetapi bila pengertian ini lebih mendasar, maka akan
terlihat lebih rumit dan begitu kompleknya proses yang dituntut dalam pengelolahan itu
sendiri, hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan pesera didik menuju perubahan,
merupakan suatu perencanaan yang mantap berkesinambungan serta cara penerapan
kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang
diinginkan.
Disinilah pentingnya peranan seorang guru dalam proses belajar siswa.
sebagaimana Slameto (2010:97) mengemukakan : “dalam proses belajar mengajar, guru
mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi
siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala
sesuatu yang terjadi didalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.
Dari peranan yang dimiliki oleh seorang guru sudah jelas bahwa guru juga
mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru sebagai pendidik sangat menentukan hasil
belajar siswa sehingga seorang guru harus membuat perencanaan yang baik, harus
menggunakan strategi yang sesuai serta melakukan pendekatan metode yang tepat dan
akan membangkit gairah-gairah belajar secara afektif. Dari uraian diatas siswa
disekolah sangat membutuhkan kehadiran seorang guru, dimana guru mempunyai
peranan yang penting dalam proses belajarnya.

3

Atletik merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib
diberikan kepada siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini diperkuat dengan dikeluarkannya SK
Mendikbud No. 0413/U/87. Bahkan di beberapa Perguruan Tinggi, Atletik merupakan
salah satu Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Dalam kegiatannya olahraga atletik
mencakup unsur gerak yang sangat kompleks dan geraknya pun semakin lama semakin
bervariasi selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Gerakan-gerakan yang ada
dalam olahraga atletik merupakan gerak-gerak dasar pada semua cabang olahraga yang
lain. Karena dalam olahraga atletik terdapat unsur-unsur jalan, lari, lempar, tolak dan
lompat.
Cabang olahraga atletik terdiri dari beberapa nomor lari seperti yang
dikemukakan oleh Syarifudin (1992:40) menjelaskan bahwa nomor lari terdiri dari 3
(tiga) bagian besar yaitu : (1) Nomor lari jarak pendek(sprint), (2) Nomor lari jarak
menengah (middle distance running), dan (3) Nomor lari jarak jauh (long distance
running).
Lari jarak pendek atau sering juga dikatakan dengan lari cepat (sprint)
merupakan salah satu bagian dari nomor lari yang harus ditingkatkan, sebab lari cepat
(sprint) mempunyai teknik gerakan yang sangat kompleks. Pelaksanaan gerakannya
mencakup gerakan start, gerakan lari cepat dan gerakan finish. Untuk memperoleh
kualitas lari yang baik, seseorang harus memiliki teknik yang baik. Oleh sebab itu unsur
teknik harus selalu dipelajari dan dilatih dengan sebaik-baiknya.

4

Namun pada kenyataannya setelah peneliti melakukan observasi, masih banyak
siswa kelas V di SD Negeri 101923 Ramunia Kec Beringin Deli Serdang yang selama
ini. hanya memahami teknik dasar secara teori saja sementara pelaksanaan rangkaian
gerakan teknik start, gerakan lari cepat dan gerakan memasuki garis finish tidak
dilaksanakan dengan baik, pembelajaran atletik nomor lari tidak dapat diberikan dengan
konsep pembelajaran yang sebenarnya. Jarak tempuh antara garis start hingga ke finish
pada tiap-tiap nomor lari serta peraturannya tidak sesuai dengan kemampuan serta fisik
siswa. Sementara itu untuk mencapai lari 60 M dengan waktu yang secepat mungkin
bagi siswa kelas V bukan lah hal yang mudah. Peraturan-peraturan pada tiap-tiap materi
lari yang pada umumnya sangat monoton dan kaku yang diberikan oleh guru pendidikan
jasmani membuat anak cepat jenuh dan merasa bosan. Sehingga jika kegiatan tersebut
dilakukan secara terus menerus, maka anak akan enggan melakukannya karena akan
menjadi tantangan besar bagi anak terhadap hasil belajar atletik nomor lari cepat. Oleh
sebab itu, ini menjadi salah satu tantangan bagi guru pendidikan jasmani untuk mencari
jalan dan berupaya agar atletik menjadi kegiatan yang menyenangkan, membahagiakan,
meningkatkan kebugaran jasmani serta dapat memperkaya pengalaman gerak atau
motorik siswa sebagai dasar-dasar gerak cabang-cabang olahraga lainnya.
Bermain merupakan salah satu aktifitas gerak yang menjadi wadah untuk
pembentukan watak kepribadian anak, dan salah satu usaha yang ditempuh untuk
merangsang pertumbuhan anak, perkembangan fisik dan system berfikir anak. Oleh
karena itu permainan tradisional di jadikan alternative pilihan metode yang diharapkan
dapat menjadi media pengembangan gerak anak terutama atletik nomor lari, karena

5

pada umumnya permainan tradisional dilakukan dengan beregu atau berkelompok,
sehingga dengan sendirinya anak-anak yang bermain akan terlatih kebersamaan,
kreatifitas,kedisiplinan dan kekompakan dalam satu tim. Permainan tradisional
merupakan suatu permainan yang mencirikan khas setiap daerah tertentu yang telah
dimainkan oleh masyarakat secara turun-temurun. Permainan tradisional yang kerap
dilakukan oleh anak pada waktu istirahat atau pada jam-jam mata pelajaran pendidikan
jasmani disekolah maupun diluar jam sekolah pada umumnya akan berperan untuk
perkembangan aktifitas gerak dasar anak.
Untuk menciptakan suatu perubahan terhadap hasil belajar lari cepat (sprint),
guru perlu melakukan modifikasi pembelajaran dengan permainan tradisional, mengapa
permainan tradisional? Karena permainan tradisional adalah kegiatan yang sangat dekat
dengan dunia anak, dimana

anak yang bermain permainan tradisional diharapkan

merasa senang, dan dengan kesenangannya akan melakukan dengan bersungguhsungguh dan semata-mata akan selalu memperoleh kesenangan dari kegiatan bermain.
Sambil melakukan permainan tradisional tersebut diharapkan siswa dapat meningkatkan
hasil belajarnya dalam lari cepat (sprint). Permainan tradisional yang cocok untuk
materi lari sprint yaitu permainan hitam hijau dan permainan benteng, karena kedua
permainan ini merupakan permainan yang membutuhkan kemampuan pada setiap siswa
dalam melakukan lari. Permainan Tradisional, merupakan bagian dari tradisi lisan, pada
hakikatnya sama dengan apa yang disebut permainan rakyat. Permainan rakyat ini
sangat bermanfaat baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Biasanya berdasarkan
gerak tubuh seperti lari dan lompat, atau berdasarkan kegiatan sosial sederhana seperti

6

kejar-kejaran, sembunyi-sembunyian, dan berkelahi-kelahian: atau berdasarkan
matematika dasar atau kecekatan tangan seperti menghitung dan melemparkan batu ke
suatu lubang tertentu; atau berdasarkan keadaan untung-untungan seperti main dadu.
Berdasarkan sifat permainan, maka permainan rakyat dapat dibagi menjadi dua
golongan bersar, yaitu permainan untuk bermain (Play) dan permainan untuk bertanding
(Game). Perbedaan dari keduanya ini, bahwa yang pertama lebih bersifat mengisi waktu
senggang atau rekreasi sedangkan yang kedua tidak mempunyai sifat itu. Pada desadesa tradisional seperti Bali, permainan dapat digolongkan menjadi permainan sacral
dan permainan sekuler.
Permainan tradisional adalah permainan yang dilakukan oleh anak-anak
setingkat sekolah dasar. Tempat bermainnya biasa dimana saja di tempat terbuka,
dengan menggunakan tubuhnya sebagai media, atau benda-benda sekitarnya seperti
batu, kayu dan lain sebagainya
Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di SD Negeri 101923
Ramunia Kec Beringin memperlihatkan bahwa masih rendahnya kemampuan siswa
dalam melakukan lari sprint.
Hal ini disebabkan karena faktor mengajar yang monoton dan tidak fokus untuk
menjelaskan kepada siswa bagaimana cara pelaksanaan lari sprint yang sebenarnya.
Sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa yaitu rendahnya nilai siswa yang terlihat
pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran
pendidikan jasmani adalah ≤ 70, Depdiknas (2008).

7

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yamg mempunyai nilai rata-rata
dibawah KKM ≤ 70 yaitu khususnya pada siswa kelas V SD Negeri 101923 Ramunia
Kec Beringin. Bahwa dari 24 orang siswa, hanya 10 siswa (41,6%) yang mencapai
KKM, 14 siswa (58,4%) lagi belum mencapai KKM.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
mengenai : ” Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Permainan
Tradisional Pada Siswa Kelas V SD Negeri 101923 Ramunia Kecamatan Beringin
Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2013/2014.”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, ada beberapa masalah yang
berkaitan dengn kemampuan siswa. Adapun masalah tersebut dapat di idetifikasikan
sebagai berikut : Apakah cara mengajar guru berpengaruh terhadap hasil belajar lari
sprint siswa kelas V SD Negeri 101923 Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli
Serdang Tahun Ajaran 2013/2014? Apakah melalui permainan tradisional dapat
meningkatkan hasil belajar lari sprint siswa kelas V SD Negeri 101923 Ramunia
Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2013/2014? Jika permainan
tradisional dapat meningkatkan hasil belajar atletik nomor lari sprint, apakah permainan
hitam hijau dan benteng dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint siswa kelas V SD
Negeri 101923 Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran
2013/2014?

8

C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka

inti

permasalahan dibatasi pada “upaya peningkatan hasil belajar lari Sprint melalui
permainan tradisional pada Siswa Kelas V SD Negeri 101923 Ramunia Kecamatan
Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2013/2014”.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah Apakah ada
peningkatan hasil belajar lari sprint melalui permainan tradisional pada siswa kelas V
SD Negeri 101923 Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun
Ajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sprint Pada Siswa Kelas V SD Negeri 101923
Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2013/2014.

9

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Meningkatkan hasil belajar dan menambah wawasan pada siswa untuk belajar
kreatif, aktif dan efektif dalam pembelajaran Atletik.
2. Sebagai bahan informasi agar dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani supaya siswa senang untuk
melakukan olahraga terutama cabang olahraga atletik.
3. Sebagai suatu inovasi baru dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan
kualitas mengajar.
4. Sebagai informasi bagi sekolah bahwa peningkatan partisipasi belajar siswa
adalah faktor yang utama agar proses belajar dapat berjalan dengan lancar dan
baik.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa
69.1.

Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 79.9.

Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran melalui
permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas V
SD Negeri 101923 Ramunia Tahun Ajaran 2013/2014.

B. Saran
Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SD Negeri 201923 Ramunia untuk
mempertimbangkan permainan tradisional dengan materi yang disesuaikan karena
hal ini dapat membangkitkan semangat siswa.

a. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani mengajukan pendapat
ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti secara langsung, maka
disrankan tentang hal-hal yang belum dimengerti secara langsung, maka disarankan
kepada guru yang akan melaksanakan permainan tradisional ini diharapkan dapat
mempelajari bagaimana cara memotivasi siswa untuk berbicara atau bertanya.

47

48

b. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba
melakukan model penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan menggunakan strategi
atau gaya mengajar yang lain.
c. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitiian menggunakan
permainan tradisional kiranya dapat mencoba dengan materi lainnya.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V A SD NEGERI 10 METRO TIMUR

6 61 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS II SD NEGERI 2 BERINGIN RAYA BANDAR LAMPUNG

0 23 43

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 YOGYAKARTA KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2012 / 2013

0 2 57

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 REJOSARI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG TAHUN 2012/2013.

0 6 44

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUMUR PUTRI TELUK BETUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 16 40

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 KARANG ANYAR KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 58

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 KARANG ANYAR KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 62

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GEDUNG AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

0 5 44

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG

0 6 35