Analisis kesehatan credit union ditinjau dari rasio keuangan : studi kasus C.U. Bonaventura Nyarumkop.

(1)

xi ABSTRAK

Analisis Kesehatan Kredit Union Ditinjau dari Rasio Keuangan Studi Kasus Credit Union Bonaventura Nyarumkop

Tahun 2001 – 2005

Blasius Belgianto Universitas Sanata Dharma

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesehatan Credit Union Bonaventura Nyarumkop ditinjau dari analisis Ratio Keuangan rentabilitas, solvabilitas, dan likuiditas menurut Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia ( BK3 – I ) Penelitian dilakanakan di Credit Union Bonaventura Nyarumkop. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada tahun 2001 – 2005.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara dan studi dokumenter. Sedangkan teknis analisis data adalah analisis ratio.

Berdasarkan penelitian dan pengolahan data diperoleh hasil bahwa Credit Union Bonaventura Nyarumkop menurut Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia adalah sehat.


(2)

xii

ABSTRACT

The analysis of Credit Union based on Financial Ratio

A case study at Bonaventura Nyarumkop Credit Union in 2001 – 2005.

Blasius Belgianto Sanata Dharma University

The objective of the research was find out the financial performance of Bonaventura Nyarumkop Credit Union based on the financial ratio analysis on the profitability, solvability, and liquidity according to Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia ( BK3 – I ). The research was conducted at Bonaventura Nyarumkop Credit Union. The type of the research is a case study.

The technique of gathering data was interviews and documentary study. The technique of data analysis was financia l ratios.

The result of the research indicated that the financial performance of Bonaventura Nyarumkop Credit Union was good ( healthy ) according to Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia.


(3)

SKRIPSI

ANALISIS KESEHATAN CREDIT UNION

DITINJAU DARI RASIO KEUANGAN

Studi Kasus : C.U BONAVENTURA NYARUMKOP

Disusun oleh: BLASIUS BELGIANTO

012214231

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007


(4)

(5)

(6)

iv

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Ayah tercinta Marcellus Saren

Ibu tercinta Lusia Djaong

Saudara – saudaraku tersayang ( Bang Yosef dan Kak Yuyun, Bang Yoris, Bang Iyop,

Kak Wiwik dan Bang Oyent, Kak Lince dan Bang Handy, Bang Kusnadi, Bang Roni )

Keponakan – keponakanku tersayang ( Rere, Dwiont, Yoyo, Keke, Cici, Gerald )


(7)

(8)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Yang Maha kasih atas berkat dan karuniaNya yang telah dilimpahkan kepada penulis dari awal perencanaan, penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “ Analisis Kesehatan Kredit Union Ditinjau dari Rasio Keuangan “ bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada : 1. Drs. Alex Kahu Lantum MS. selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Drs. Hendra Poerwanto G. M.Si. selaku ketua Program Studi Manajemenyang telah membantu dalam memberikan perijinan melaksanakan penelitian.

3. Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan kepada penulis.

4. A. Yudi Yuniarto , SE. MBA selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan kepada penulis.


(9)

vii

5. Para pengurus Credit Union Bonaventura Nyarumkop yang telah bersedia memberikan izin untuk melakukan penelitian.

6. Sahabat – sahabat ku ( Wanto, Gowest, Niken, Vita, Bayu, Puput, Nucie, Ike, Martha, Yusta, Sari, Neti, john Darwin, Charles ).

Yogyakarta,………… Penulis


(10)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI...viii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT... xi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah... 3

C. Rumusan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Sistematika Penulisan Skripsi... 6

BAB II : LANDASAN TEORI ... 7

A. Pengertian Koperasi... 7

B. Pengertian Credit Union ... 8

C. Tujuan Credit Union... 8


(11)

ix

E. Tata Kerja Credit Union ... 9

F. Sisa Hasil Usaha ( SHU )...12

G. Pendidikan ...13

H. Pengertian Laporan Keuangan...14

I. Arti Pentingnya Analisis Laporan Keuangan...19

J. Analisis Ratio Keuangan ...20

K. Kesehatan Credit Union...21

BAB III : METODE PENELITIAN ...26

A. Jenis Penelitian ...26

B. Tempat dan Waktu Penelitian...26

C. Subjek dan Objek Penelitian...26

D. Variabel Penelitian...26

E. Sumber Data ...27

F. Teknik Pengumpulan Data ...27

G. Teknik Analisis Data ...28

BAB IV : GAMBARAN UMUM ...32

A. Sejarah Singkat Berdirinya Credit Union Bonaventura Nyarumkop ...32

B. Tujuan Berdirinya Credit Union Bonaventura Nyarumkop ...33

C. Keanggotaan Credit Union Bonaventura Nyarumkop ...34


(12)

x

D. Struktur Organisasi Credit Union

Bonaventura Nyarumkop ...35

E. Perkembangan Usaha ...36

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 56 A. Analisis Data ...56

B. Pembahasan ...77

BAB VI : PENUTUP ...79

A. Kesimpulan ...79

B. Saran ...81 Daftar Pustaka ... Lampiran ...


(13)

xi ABSTRAK

Analisis Kesehatan Kredit Union Ditinjau dari Rasio Keuangan Studi Kasus Credit Union Bonaventura Nyarumkop

Tahun 2001 – 2005

Blasius Belgianto Universitas Sanata Dharma

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesehatan Credit Union Bonaventura Nyarumkop ditinjau dari analisis Ratio Keuangan rentabilitas, solvabilitas, dan likuiditas menurut Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia ( BK3 – I ) Penelitian dilakanakan di Credit Union Bonaventura Nyarumkop. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada tahun 2001 – 2005.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara dan studi dokumenter. Sedangkan teknis analisis data adalah analisis ratio.

Berdasarkan penelitian dan pengolahan data diperoleh hasil bahwa Credit Union Bonaventura Nyarumkop menurut Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia adalah sehat.


(14)

xii

ABSTRACT

The analysis of Credit Union based on Financial Ratio

A case study at Bonaventura Nyarumkop Credit Union in 2001 – 2005.

Blasius Belgianto Sanata Dharma University

The objective of the research was find out the financial performance of Bonaventura Nyarumkop Credit Union based on the financial ratio analysis on the profitability, solvability, and liquidity according to Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia ( BK3 – I ). The research was conducted at Bonaventura Nyarumkop Credit Union. The type of the research is a case study.

The technique of gathering data was interviews and documentary study. The technique of data analysis was financia l ratios.

The result of the research indicated that the financial performance of Bonaventura Nyarumkop Credit Union was good ( healthy ) according to Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia.


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Credit union memiliki berbagai macam tujuan yang ingin dicapai, yaitu mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan lingkungan kerja pada umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila, berperan sebagai koperasi simpan pinjam guna menciptakan sumber kredit dari, oleh, dan untuk anggota-anggotanya dengan bunga yang pantas dan layak, serta mengembangkan sikap menghemat dan menggunakan uang secara bijaksana dan berencana dari para anggotanya. Semua tujuan tersebut merupakan kombinasi yang harus diusahakan untuk dapat dicapai secara keseluruhan.

Keberhasilan pencapaian tujuan credit union tergantung pada keahlian pada penggolongan credit union dalam kegiatan keuangan, pemasaran, keanggotaan dan bidang usaha lain yang ada. Bidang-bidang tersebut saling terkait dan saling menunjang sehingga setiap usaha merupakan suatu rangkaian kegiatan yang selaras.

Pengelolaan dana secara efisien didalam credit union merupakan hal yang perlu diperhatikan karena pertimbangan tentang suatu keputusan keuangan credit union efisien atau tidak harus didasarkan pada suatu standar tertentu yang digunakan sebagai patokan untuk menentukan kondisi suatu credit union.


(16)

2

Kondisi suatu credit union secara singkat dapat dilihat dari kondisi keuangan credit union pada waktu tertentu. Keadaan kondisi keuangan credit union yang telah disusun dengan baik sehingga dapat “dibaca oleh pihak yang berkepentingan” dinamakan laporan keuangan.

Keseluruhan laporan credit union terdiri dari Neraca, Laporan Rugi Laba, dan Laporan Perubahan kekayaan bersih sebagai laporan keuangan tambahan. Dengan menganalisis pos-pos neraca dapat diketahui gambaran tentang posisi keuangan credit union, analisis laporan rugi laba untuk memperoleh gambaran hasil usaha/kegiatan credit union.

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil- hasil yang telah dicapai oleh credit union tersebut dalam periode waktu tertentu. Agar posisi keuangan dapat diketahui dengan jelas oleh pihak-pihak manajemen dan anggota, maka dilakukan analisis laporan keuangan credit union.

Dari analisis laporan keuangan dapat diketahui bagaimanakah kondisi credit union pada waktu tertentu. Hasil perhitungan ratio rentabilitas, ratio solvabilitas, ratio modal produktif, rastio distribusi pinjaman, ratio pinjaman terhadap modal produktif, dan ratio efisiensi dapat diambil kesimpulan mengenai kesehatan credit union.

Dengan alasan diatas penulis tertarik untuk melakukan analisis laporan keuangan credit union sehingga penulis memilih judul Analisis Kesehatan Credit Union Ditinjau Dari Ratio Keuangan.


(17)

3 B. Batasan Masalah

Kesehatan suatu credit union terdiri dari sehat mental, sehat organisasi, dan sehat usaha. Sehat mental yang dimaksud adalah sikap perilaku para anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pemanfaat koperasi. Sehat organisasi dicerminkan oleh kelengkapan organisasi yang berfungsi secara optimal. Sedangkan sehat usaha dicirikan dengan pertumbuhan koperasi kredit dilihat dari kekayaan ekonomis usahanya. Dalam skripsi ini kesehatan credit union ditinjau dari aspek usahanya.

C. Rumusan Masalah

Bagaimanakah kondisi keuangan credit union Bonaventura Nyarumkop pada tahun 2001 sampai tahun 2005?

a. Bagaimana Ratio rentabilitas Credit Union Bonaventura Nyarumkop Pada tahun 2001 sampai tahun 2005?

1. Rentabilitas Ekonomi 2. Rentabilitas Badan Usaha

b. Bagaimana Ratio Solvabilitas Credit Union Bonaventura Nyarumkop Pada tahun 2001 sampai tahun 2005?

c. Bagaimana Ratio Likuiditas Credit Union Bonaventura Nyarumkop Pada tahun 2001 sampai tahun 2005?

1. Bagaimana Ratio Modal Produktif Credit Union Bonaventura Nyarumkop Pada tahun 2001 sampai tahun 2005?


(18)

4

2. Bagaimana Ratio Distribusi Pinjaman Credit Union Bonaventura Nyarumkop Pada tahun 2001 sampai tahun 2005?

3. Bagaimana Ratio Pinjaman terhadap Modal Produktif Credit Union Bonaventura Nyarumkop Pada tahun 2001 sampai tahun 2005?

4. Bagaimana Ratio Efisiensi Credit Union Bonaventura Nyarumkop Pada tahun 2001 sampai tahun 2005?

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kondisi keuangan Credit Union Bonaventura Nyarumkop tahun 2001 sampai tahun 2005.

a. Untuk mengetahui Ratio Rentabilitas Credit Union Bonaventura Nyarumkop pada tahun 2001 sampai tahun 2005.

1. Rentabilitas Ekonomi 2. Rentabilitas Badan Usaha

b. Untuk mengetahui Ratio Solvabilitas Credit Union Bonaventura Nyarumkop pada tahun 2001 sampai tahun 2005.

c. Untuk mengetahui Ratio Likuiditas Credit Union Bonaventura Nyarumkop pada tahun 2001 sampai tahun 2005.

1. Ratio Modal Produktif Credit Union Bonaventura Nyarumkop Pada tahun 2001 sampai tahun 2005?

2. Ratio Distribusi Pinjaman Credit Union Bonaventura Nyarumkop Pada tahun 2001 sampai tahun 2005?


(19)

5

3. Ratio Pinjaman terhadap Modal Produktif Credit Union Bonaventura Nyarumkop Pada tahun 2001 sampai tahun 2005?

4. Ratio Efisiensi Credit Union Bonaventura Nyarumkop Pada tahun 2001 sampai tahun 2005?

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Credit Union Bonaventura Nyarumkop

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi Credit Union Bonaventura Nyarumkop dan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam mengambil keputusan.

a. Bagi Peneliti

Untuk Memperoleh Pengalaman praktis dalam dunia usaha nyata, dan sekaligus sebagai penerapan dari teori yang telah diperoleh dibangku kuliah.

b. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan terhadap hasil penelitian lain yang telah dilakukan, dan bahan koleksi informasi bagi perpustakaan.

F. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan latarbelakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan


(20)

6 BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan akan diuraikan tentang teori – teori yang digunakan sebagai dasar untuk mengolah data

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan jenis penelitian, subyek, obyek, tempat, dan waktu penelitian, data pokok yang diperlukan, teknik pengumpulan data, serta tehnik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini akan disajikan hasil penemuan lapangan mengenai gambaran umum Credit union Bonavetura Nyarumkop

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan analisis data untuk mengetahui bagaimana keadaan keuangan Credit union Bonaventura Nyarumkop ditinjau dari ratio – ratio keuangannya

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi ini, yang berisikan hasil ringkasan analisis dan saran – saran.


(21)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Koperasi

Koperasi adalah bentuk kerjasama dibidang ekonomi yang sesuai dengan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Didalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1) ditegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Didalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ditegaskan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan dan bukan kemakmuran perseorangan. Maka sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Perusahaan yang sesuai dengan itu adala h koperasi.

Dalam Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dangan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Koperasi berlandaskan Pancasila dan undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan. Tujuan koperasi menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 3 Koperasi bertujuan me majukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


(22)

8

B. Pengertian Credit Union ( Koperasi Kredit )

Credit Union adalah sebuah koperasi. Nama lengkap Credit Union adalah Koperasi Credit Union, menjelaskan corak maupun kekhususannya secara jelas.#) Coraknya adalah perkoperasian : karena suatu perusahaan dibentuk oleh anggota secara sukarela dengan modal mereka sendiri, denga n pengurus yang dipilih oleh anggota sendiri, dengan hak dan kewajiban anngota yang sama. Bertujuan untuk melayani kepentingan dan kebutuhan anggota, dan pembagian keuntungan disesuaikan dengan jasa masing- masing anggota. Kekhususannya adalah bahwa credit union khusus bergerak dibidang keuangan, yaitu simpan dan pinjam yang dilakukan dengan cara yang praktis, menarik, dan menguntungkan.

( #) Credit Union Councelling Office )

C. Tujuan Credit Union

Credit Union didirikan dengan tiga tujuan : a. Perbaikan keadaan ekonomi anggota. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara :

1. Membantu para anggota dengan pinjaman murah pada saat mereka membutuhkan

2. Membantu para anggota untuk memperbesar kemampuan mereka dalam meggunakan uang secara tepat dan berhemat.


(23)

9 b. Perkembangan kepribadian anggota.

Tujuan ini dapat dicapai dengan cara :

1. Mendidik anggota mengembangkan diri untuk menentukan hidupnya. 2. Mengembangkan sikap percaya diri pada diri anggota.

3. Mengembangkan sikap bertanggungjawab. 4. Mengembangkan sikap sosial

c. Perbaikan kepentingan sosial golongan dan masyarakat.

Tujuan ini dapat dicapai dengan memajukan golongan masyarakat untuk membentuk credit union ini demi kepentingan bersama. (Skripsi P. Lince)

D. Bidang Usaha Credit Union ( Koperasi Kredit )

Koperasi kredit adalah sekumpulan orang dalam suatu ikatan pemersatu yang bersama - sama bersepakat untuk menabung uang mereka sehingga menciptakan modal bersama, yang kemudian dapat dipinjamkan diantara sesama mereka dengan bunga ringan untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.

Koperasi kredit mendidik orang untuk menabung dengan teratur dan membentuk modalnya sendiri. Memberi kredit saja tanpa usaha menghemat dan menabung dan tanpa pendidikan dalam hal menggunakan uang tidak akan membawa manfaat.


(24)

10

E. Tata Kerja Credit Union ( Kope rasi Kredit )

Pelaksanaan koperasi kredit pada pokoknya meliputi 3 hal, yaitu simpan, pinjam, dan pendidikan.

1. Simpan dalam koperasi kredit

Simpan merupakan langkah awal, sebab uang simpanan itulah yang menjadi dasar usaha koperasi kredit seta pangkal stabilitas rumah tangga anggota. Simpanan dalam koperasi kredit dibedakan atas :

a. Simpanan Pokok

Simpanan pokok merupakan simpanan pertama, yang merupakan syarat untuk menjadi anggota koperasi kredit. Besarnya simpanan pokok ditentukan oleh koperasi kredit itu sendiri dan dicantumkan dalam anggaran dasar. Simpana pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. b. Simpanan Wajib

Simpanan wajib merupakan simpanan yang dilakukan oleh anggota setelah simpanan pokok dilunasi seluruhnya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

c. Simpanan Sukarela

Simpanan sukarela adalah simpanan yang tidak ditentukan jumlahnya, dibayar oleh anggota kepada koperasi, sewaktu-waktu dapat disetor dan ditarik kembali.


(25)

11 2. Pinjaman dalam koperasi kredit

Uang yang ditabung dalam koperasi kredit digunakan untuk memberikan pinjaman pada anggota yang memerlukan. Pinjaman hanya diberikan kepada anggota koperasi kredit. Setiap anggota yang telah melakukan simpanan pokok berhak mendapatkan pinjaman selama tidak ada tunggakan pinjaman lama.

Prosedur pinjaman bagi angota yang ingin melakukan pinjaman adalah dengan mengajukan permohonan tertulis kepada panitia kredit, disertai keterangan-keterangan yang perlu, alasan / tujuan peminjaman,berapa jumlah yang dibutuhkan, dan berapa lama kesanggupan mengangsur, dan jaminan yang ada. Dalam kopersi kredit, panitia kreditlah yang berhak memutuskan dikabulkan atau ditolaknya suatu permohonan jaminan, serta menentukan syarat-syaratnya dengan mempertimbangkan :

- Kemampuan koperasi kredit

- Tujuan pinjaman dan manfaatnya bagi pemohon - Kerajinan anggota pemohon sebagai penabung - Keamanan modal koperasi

Untuk setiap pinjaman harus membayar bunga. Suku bunga ditentukan oleh dewan pimpinan. Bunga pinjaman biasanya tidak lebih dari 2 % perbulan dan diperhitungkan hanya atas sisa pinjaman yang belum dikembalikan. Besarnya pinjaman dan jangka waktu tergantung dari kemampuan koperasi kredit.


(26)

12

Koperasi kredit yang baru berdiri belum mampu memberikan pinjaman dalam jumlah yang besar dan dalam jangka waktu panjang. Karena itu yang lebih diutamakan adalah pinjaman jangka waktu pendek ( 1 sampai 3 bulan ) dari pada jangka waktu panjang ( 1 sampai 2 tahun).

Jaminan utama atas setiap pinjaman dalam koperasi kredit adalah nama baik si peminjam itu sendiri. Namun demikian untuk pinjaman yang melebihi jumlah tertentu koperasi kredit akan meminta jaminan yang sesuai. Bila anggota yang meminjam tidak memiliki sama sekali jaminan untuk dijadikan jaminan maka anggota yang bersangkutan dapat menunjuk dua orang anggota lain yang tidak berhubungan langsung dengan anggota untuk menjadi jaminan.

Pengembalian pinjaman diatur dalam persetujuan antara anggota yang melakukan pinjaman dengan panitia kredit yang disesuaikan dengan kemampuan anggota yang meminjam.

3. Mendidik anggota koperasi kredit

Tujuan utama dari pendidikan anggota koperasi kredit adalah untuk melatih anggota untuk lebih bijaksana dalam penggunaan uang dalam kehidupan sehari – hari. Usaha pendidikan dipandang sebagai hal yang cukup penting dalam menentukan berhasilnya usaha koperasi. Untuk itu dalam setiap koperasi kredit dibentuk panitia pendidikan yang bertugas melaksanakan program pendidikan bagi para anggota khususnya calon anggota baru.


(27)

13 F. Sisa Hasil Usaha ( SHU )

Sisa hasil usaha ( SHU ) dalam koperasi bisa juga disebut laba. Sisa hasil usaha merupakan selisih dari pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan. Pendapatan dalam koperasi kredit diperoleh dari :

1. Bunga pinjaman 2. Uang pangkal 3. Denda

4. Jasa pelayanan

Sedangkan biaya – biaya yang dikeluarkan yaitu : 1. Biaya administrasi

2. Biaya gaji pegawai 3. Biaya lain –lain

Sisa hasil usaha sebagaimana telah ditentukan dalam angaran dasar koperasi kredit pasal 38 digunakan untuk :

1. Dana cadangan 20 % 2. Dana pendidikan 10 % 3. Dana pengurus 5 % 4. Dana karyawan 5 % 5. Dana sosial 5 %

6. Dana pembangunan daerah 5 % 7. Deviden dan jasa peminjam 50 %


(28)

14 G. Pendidikan

Telah diketahui bersama bahwa koperasi adalah kumpulan orang – orang yang mempersatukan diri untuk memenuhi kebutuhan ekonominya dengan cara menyelenggarakan usaha bersama. Dari pengertian ini kita menyimpulkan bahwa ada dua aspek utama dalam koperasi yaitu aspek perkumpulan orang – orang dan aspek usaha koperasi. Untuk itu perlu adanya sarana dan usaha untuk mengembangkan keduanya. Salah satu mengembangkan koperasi adalah melalui pendidikan baik itu pendidikan bagi anggota maupun pendidikan bagi pengurus. Pendidikan bagi anggota bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bagi anggota dalam pemanfaatan dan pengelolaan uang sedangkan pendidikan bagi pengurus bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas manajemennya.

Kedua aspek ini harus berkembang bersama, artinya perkumpulan saja yang berkembang tanpa usaha yang baik, maka sulit untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu perlu adanya komunikasi antara anggota dan pengurus mengenai koperasi secara keseluruhan.

H. Pengertian Laporan Keuangan

Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, dan laporan Perubahan modal. Jadi untuk mengetahui


(29)

15

kondisi keuangan suatu perusahaan maka harus ada laporan keuang dari perusahaan yang bersangkutan.

Ada beberapa definisi mengenai laporan keuangan. Menurut Myer dalam bukunya Financial Statement Analysis mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah : “ Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan “. Kedua daftar itu adalah daftar Neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau laba rugi.

Dalam prinsip – prinsip Akuntansi Indonesia ( IAI Jakarta 94 ) dikatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang disusun dan disajikan sekurang – kurangnya setahun sekali atau untuk memenuhi tuntutan kebutuhan sejumlah besar pemakai.

Laporan keuangan dapat disajikan dalam dua tipe sebagai berikut : 1. Posisi keuangan pada suatu saat adalah neraca yang menyajikan tiga

bagian pokok yaitu : - Aktiva ( kekayaan ) - Hutang

- Modal sendiri

2. Perubahan posisi keuangan untuk suatu periode : a. Laporan perhitungan Laba / Rugi

Laporan perhitungan laba / rugi untuk suatu periode menunjukkan - Pendapatan


(30)

16 - Laba / rugi selama satu tahun b. Laporan perubahan modal sendiri

Laporan perubahan modal sendiri ini menggambarkan perubahan total dari modal sendiri selama satu periode disamping laba / rugi. Dan juga dilaporkan sumber – sumber modal diluar usaha – usaha operasi perusahaan.

Perubahan dalam modal sendiri ini digambarkan dalam tiga macam laporan yaitu :

- Laporan laba / rugi

- Laporan laba yang ditahan, laporan ini menyajikan : 1. laba bersih

2. Deviden

3. Koreksi atas laba bersih tahun lalu

- Laporan perubahan - perubahan lain dalam modal sendiri. Laporan ini menyajikan investasi tambahan oleh pemilik, pengurangan modal saham.

Penyajian laporan keuangan oleh suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi kuantitatif mengenai keuangan perusahaan tersebut pada suatu periode baik untuk kepentingan manajemen, pemilik perusahaan, pemerintah atu pihak – pihak lain.

Karena masing – masing pihak memilik kepentingan yang berbeda – beda, maka laporan keuangan ini harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan bagi semua pihak yang


(31)

17

berkepentingan. Laporan yang demikian disebut laporan keuangan yang bertujuan umum. Tujuan umum yang dimaksud adalah :

a. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang kekayaan dan kewajiban.

b. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan

netto dari kekayaan sebagai hasil dari aktivitas usaha.

c. Menyediakan informasi yang dapat membantu membuat estimasi tentang kemampuan memperoleh laba dari perusahaan.

d. Informasi – informasi lain yang relevan dengan kepentingan para pemakai.

Bentuk – bentuk dan prinsip laporan keuangan : 1. Neraca

Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu ( biasanya satu periode akuntansi ). Neraca bertujuan untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu.

2. Laporan Laba / Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan tentang perubahan posisi keuangan untuk suatu periode yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini menggambarkan secara sistematis tentang penghasilan, biaya, dan laba / rugi yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu.


(32)

18

Ada empat prinsip dalam penyusunan laporan laba / rugi :

a. Bagian pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan, yaitu penjualan barang dagangan atau jasa, diikuti dengan harga pokok barang yang dijual sehingga diperoleh laba kotor.

b. Bagian kedua menunjukkan biaya – biaya usaha yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum dan administrasi.

c. Bagian ketiga menunjukkan hasil lain – lain dan beban lain, yang tidak berasal dari usaha pokok perusahaan, tetapi sering timbul dalam kegiatan perusahaan.

d. Bagian keempat menunjukan laba / rugi incidental, sehingga diperoleh laba bersih, sebelum dipotong / dibayar pajak perusahaan.

3. Laporan laba yang ditahan

Laporan laba yang ditahan merupakan salah satu dari laporan perubahan posisi keuangan yang berasal dari kegiatan usaha suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam penyusunan laba ditahan laba atau rugi yang timbul secara incidental dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan – laporan laba / rugi atau dicantumkan dalam “ Laporan Laba Ditahan ” atau dalam “ Laporan Perubahan Modal “.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam norma – norma pemeriksaan akuntan mengatakan bahwa untuk memenuhi maksud


(33)

19

esktern maka laporan keuangan harus disusun sedemikian rupa sehingga :

a. Memenuhi keperluan untuk :

1. Memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai perusahaan tertentu, guna memenuhi keperluan para pemakai dalam mengambil keputusan – keput usan ekonomi.

2. Menyajikan informasi yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan dan perubahan – perubahan kekayaan bersih perusahaan.

3. Menyajikan informasi keuanagn yang dapat membantu para pemakai dalam menafsirkan kemampuan memperoleh laba dari perusahaan.

4. Menyajikan lain – lain informasi yang diperlukan mengenai perubahan – perubahan dalam harta dan kewajiban, serta mengungkapkan lain – lain informasi yang sesuai dengan keperluan para pemakai.

b. Mencapai mutu sebagai berikut : 1. Relevan

2. Jelas dan dapat dimengerti 3. Dapat diuji kebenarannya

4. Mencerminkan keadaaan perusahaan menurut waktu secara tepat


(34)

20 5. Dapat diperbandingkan 6. Lengkap dan netral

I. Arti Pentingnya Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai suatu perusahaan. Data ini berfungsi juga dalam pengambilan keputusan untuk periode kedepan dengan membandingkan dengan periode sebelumnya.

Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang berguna untuk me meriksa data keuangan masa lalu dan saat sekarang dengan tujuan mengevaluasi dan mengestimasi potensi dimasa depan.

Analisis laporan keuangan koperasi lebih ditujukan kepada pihak – pihak diluar pengurus. Pemakai utama dari laporan keuangan koperasi adalah anggota koperasi itu sendiri beserta pejabat koperasi. Pemakai lain yang mempunyai kepentingan terhadap koperasi diantaranya calon anggota, bank, kreditur, dan kantor pajak.

Kepentingan pemakai utama laporan keuangan koperasi terutama adalah :

a. Menilai pertanggungjawaban pengurus b. Menilai prestasi pengurus

c. Menilai manfaat yang diberikan koperasi kepada anggota

d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumber daya dan jasa yang akan diberikan kepada anggota.


(35)

21

Analisis laporan keuangan dapat menghasilkan informasi berharga mengenai trend dan keterkaitan, kualitas penerimaan perusahaan, kekuatan dan kelemahan posisi keuangan perusahaan,serta kesehatan perusahaan yang dibutuhkan dalam membuat keputusan sehubungan dengan kepentingan mereka dalam suatu perusahaan.

J. Analisis Ratio Keuangan

Analisis ratio keuangan bertujuan untuk mengkaji bagaimana suatu perusahaan melaksanakan fungsinya.Hal tersebut dapat diketahui dengan mengamati catatan atau dokumen keuangan suatu perusahaan, seperti neraca dan laba rugi. Kedua dokumen ini menjelaskan keadaan aktiva perusahaan, sumber dana aktiva, bagaimana aktiva itu digunakan dan apakah perusahaan memperoleh keuntungan dari kegiatan operasionalnya.

Ratio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisis berupa ratio. Ini akan memberikan gambaran kepada penganalisis tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan.

Ratio keuangan yang diperoleh dari analisis ratio memberikan kemungkinan untuk menilai apa yang telah ada dan yang sedang berlangsung dalam perusahaan. Analisis ratio dimungkinkan untuk dapat menentukan tingakat likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas suatu perusahaan.


(36)

22 K. Kesehatan Credit Union

Kondisi suatu credit union dapat dilihat dari tiga segi, yaitu segi mental, segi organisasi, dan segi ekonomi ( usaha ). Dari ketiga segi ini dapat diketahui tingkat kesehatan credit union. Sikap mental adalah sikap perilaku para anggota pemilik dan sekaligus sebagai pemanfaat koperasi. Suatu koperasi dikatakan sehat apabila seluruh anggotanya memahami serta melaksanakan hak dan kewajibannya secara proporsional, memiliki rasa disiplin diri dan tanggung jawab,dan secara optimal mampu memanfaatkan pelayanan yang tersedia pada koperasi dimana dia sebagai anggota. Sebagai ukuran ideal tidak kurang dari 60 %.

Sehat organisasi tercermin dalam kelengkapan organisasi yang berfungsi secara optimal. Pengurus secara konsisten melaksanakan fungsinya sesuai dengan landasan konstitusi dan pola kebijakan yang telah disepakati bersama. Setiap keputusan yang diambil selalu memperhatikan kepentingan anggota. Dalam hal ini badan pemeriksa dapat mengkaji dengan sering mengadakan pendekatan dan menyampaikan saran – saran yang dianggap perlu untuk meningkatkan kualitas organisasi.

Sehat usaha dicirikan dari pertumbuhan credit union dari kelayakan ekonomis usahanya. Sejauh mana sumber – sumber permodalan telah digali dan sejauh mana penggunaan / pemanfaatannya oleh anggota sesuai dengan tujuan dan sasaran credit union. Pengendalian biaya secara efisien sehingga kebutuhan anggota dapat terlayani dengan efektif. Untuk dapat memastikan pertumbuhan kualitatif dari usaha credit union , badan pemeriksa dapat


(37)

23

mengkaji melalui analisis standard ratio berdasarkan data – data yang diyatakan dalam neraca dan laporan laba / rugi. Hasil – hasil ini dapat disampaikan pada pengurus dan rapat anggota tahunan, agar sebagai pemilik anggota mendapat gambaran mengenai situasi dan kondisi credit union.

Dibawah ini ada beberapa sarana kajian berupa rumus standar analisis ratio dalam upaya menentukan pertumbuhan credit union dari kelayakan ekonomisnya.

1. Ratio Rentabilitas

Untuk mengeahui berapa besar pendapatan yang dapat dihasilkan dari kekayaan dalam kurun waktu satu tahun.

a.

Rentabilitas Ekonomi

Modal sendiri dan modal yang berasal dari luar secara bersama – sama menghasilkan keuntungan.tetapi modal dari luar tersebut harus dibayar bunga sebagai balas jasa. Perhitungan rentabilitas ekonomi diperoleh dari laba + bunga bank dibagi modal sendiri + modal luar.

b. Rentabilitas Badan Usaha

Rentabilitas Badan Usaha dihitung berdasarkan besarnya modal sendiri dan sisa hasil usaha ( SHU )


(38)

24 2. Ratio Solvabilitas

Solvabilitas ialah kemampuan koperasi untuk membayar semua kewajibannya jangka panjang kepada pihak ketiga dengan seluruh harta bendanya bila koperasi tersebut dibubarkan.

Idealnya diatas 100 %

Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia ( BK3 – I ) 3. Rasio Likuiditas

Likuiditas berfungsi untuk mengetahui apakah keuangan koperasi cukup kuat untuk membayar hutang – hutang jangka pendek tepat pada waktunya.

Semakin besar angka tersebut maka semakin lebih baik posisi keuanga nnya.

a. Ratio Modal Produktif

Untuk mengetahui berapa persen modal produktif yang terdapat pada kredit union dibandingkan dengan seluruh kekayaan yang ada.

Modal produktif meliputi : simpanan anggota, pinjaman dari pihak ke tiga.

Idealnya diatas 85 %


(39)

25 b. Ratio Distribusi Pinjaman

Untuk mengetahui berapa persen dari anggota yang memanfaatkan pinjaman dalam kurun waktu satu tahun.

Idealnya diatas 60 %

Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3–I) c. Ratio Pinjaman terhadap Modal Produktif

Untuk mengetahui berapa persen besarnya modal produktif digunakan untuk modal pinjaman.

Idealnya diatas 85 %

Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3–I) d. Ratio Efisiensi

Untuk mengetahui pengendalian biaya terhadap pendapatan koperasi kredit.

Idealnya dibawah 40 %

Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3–I) Bilamana hasil perhitungan dari rumus tersebut diatas menunjukkan yang mencapai diatas nilai ideal lebih dari 60 %, maka credit union tersbut dapat dikatakan sehat dari kelayakan usaha ekonomisnya.


(40)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian lapangan yang berupa studi kasus. Dalam studi kasus ini penelitian dilakukan terhadap objek tertentu. Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini hanya berlaku terhadap objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : Credit Union Bonaventura Nyarumkop, Kalimantan Barat

2. Waktu Penelitian : Bulan Juni 2006 sampai dengan selesainya pengumpulan data.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

a. Dewan Pimpinan b. Biro Eksekutif 2. Objek Penelitian

Objek penelitian pada kasus ini adalah laporan keuangan Credit Union Bonaventura nyarumkop tahun 2001 – 2005


(41)

27 D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio - rasio keuangan Credit Union Bonaventura nyarumkop tahun 2001 – 2005

E. Sumber Data 1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperole h dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original.

Dalam penelitian ini yang merupakan data primer ialah : 1) Rasio Rentabilitas

2) Rasio Solvabilitas 3) Rasio Likuiditas 2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Dalam penelitian ini yang merupakan data sekunder ialah :

1) Gambaran Umum Credit Union Bonaventura Nyarumkop

2) Neraca Credit Union Bonaventura Nyarumkop tahun 2001 – 2005 3) Laporan Rugi Laba Credit Union Bonaventura Nyarumkop tahun


(42)

28 F. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Tanya jawab langsung dengan pimpinan dan bagian – bagian yang berkaitan langsung dengan data yang diperlukan yaitu biro eksekutif. Untuk melengkapi data tentang gambaran umum Credit Union Bonaventura Nyarumkop

2. Studi Dokumenter

Mempelajari catatan – catatan dan arsip – arsip yang berkaitan langsung dengan kegiatan Credit Union Bonaventura Nyarumkop.

G. Teknik Analisis Data

Dalam pengukuran rasio keuangan di analisis ini hanya akan disajikan dan digunakan cara pengukuran rasio keuangan yang pokok saja. Menurut Badan Koordinasi Koperasi Kredit ( BK3 – Indonesia ) untuk mengukur tingkat kesehatan koperasi kredit digunakan analisis standar rasio berdasarkan data – data yang dinyatakan dalam Neraca dan Laporan Rugi Laba.

Dalam analisis ini penulis menggunakan teknik analisis vertikal untuk menjawab permasalahan yang ada dalam rumusan masalah.

Analisis vertikal yaitu menganalisis elemen dalam neraca dan laporan rugi – laba dengan membandingkan elemen – elemen tersebut baik dalam neraca maupun dalam laporan rugi – laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut, pada saat atau tanggal tertentu.


(43)

29

Untuk menjawab masalah – masalah diatas digunakan analisis ratio. 1. Rasio Rentabilitas

Untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang dapat dihasilkan dari kekayaan dalam kurun waktu satu tahun.

a. Rentabilitas Ekonomi

Modal sendiri dan modal yang berasal dari luar secara bersama – sama menghasilkan keuntungan.tetapi modal dari luar tersebut harus dibayar bunga sebagai balas jasa. Perhitungan rentabilitas ekonomi diperoleh dari laba + bunga bank dibagi modal sendiri + modal luar.

b. Rentabilitas Badan Usaha

Rentabilitas Badan Usaha dihitung berdasarkan besarnya modal sendiri dan sisa hasil usaha ( SHU )

Semakin besar angka rentabilitas semakin baik bagi koperasi tersebut. 2. Rasio Solvabilitas

Solvabilitas ialah kemampuan koperasi untuk membayar semua kewajiban jangka panjangnya kepada pihak ketiga dengan seluruh harta bendanya bila koperasi tersebut dibubarkan.

Idealnya diatas 100 %


(44)

30 3. Rasio Likuiditas

Likuiditas berfungsi untuk mengetahui apakah keuangan koperasi cukup kuat untuk membayar hutang – hutang jangka pendek tepat pada waktunya.

a. Rasio Modal Produktif

Untuk mengetahui berapa persen modal produktif yang terdapat pada kredit union dibandingkan dengan seluruh kekayaan yang ada.

Modal produktif meliputi : simpanan anggota, pinjaman dari pihak ke tiga.

Idealnya diatas 85 %

Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3–I) b. Rasio Distribusi Pinjaman

Untuk mengetahui berapa persen dari anggota yang memanfaatkan pinjaman dalam kurun waktu satu tahun.

Idealnya diatas 60 %

Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3–I) c. Rasio Pinjaman terhadap Modal Produktif

Untuk mengetahui berapa persen besarnya modal produktif digunakan untuk modal pinjaman.


(45)

31 Idealnya diatas 85 %

Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3–I) d. Rasio Efisiensi

Untuk mengetahui pengendalian biaya terhadap pendapatan koperasi kredit.

Idealnya dibawah 40 %

Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3–I Semakin besar angka tersebut maka semakin lebih baik posisi keuangannya.

Setelah ratio – ratio tersebut dihitung kemudian diinterpretasikan. Dari hasil interpretasi yang dilakukan akan diketahui kondisi dan potensi keuangan yang dimiliki oleh koperasi untuk tahun tertentu. Selanjutnya untuk mengetahui kecendrungan dari kondisi dan potensi keuangan credit union selama lima tahun yaitu dari tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005, yang kemudian disusun dalam tabel rekapitulasi ratio.


(46)

32 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Berdirinya Credit Union Bonaventura Nyarumkop

Credit Bonaventura Nyarumkop didirikan pada tanggal 1 januari 1991 yang diprakarsai oleh P. Heliodorus Herman OFM Cap. BONAVENTURA diambil dari bahasa latin yaitu BONA yang artinya baik dan VENTURA yang artinya terusan/gerbang jadi BONAVENTURA artinya gerbang yang baik/indah. Credit Union Bonaventura mempunyai visi, misi, dan motto, visinya ialah “ lembaga keuangan berbasis masyarakat yang aman dan terpercaya berdasarkan nilai – nilai dan prinsip – prinsip credit union “, misinya ialah “ mensejahterakan anggota melalui usaha simpan pinjam, melakukan penyadaran pengelolaan keuangan kepada anggota melalui pendidikan secara terus menerus, melakukan pelayanan keuangan kepada anggota secara professional “. Adapun tujuan dibentuknya Credit Union Bonaventura adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Setelah ada kesepakatan bersama, kemudian dibentuk kepengurusan yang pertama yaitu:

Ketua : T. Suratman

Wakil Ketua : IF. Tugino Sekretaris : Egidius Herman Bendahara : Dalmasius Iriyandi Anggota : Imelda Winarti


(47)

33

Dewan Pengurus Credit Union Bonaventura Nyarumkop Ketua : T. Suratman

Wakil Ketua : Egidius Herman Skretaris : Martinus Papak Bendahara : P.Sukoco I. Panitia Kredit

Ketua : I.Ery N.

Wakil : H.Y.Sumpana

Anggota : Slamet Prajaka Badan Pemeriksa

1. Bartolomeus Bungkui 2. Paskalina Lince 3. Delfinus

Dipilihnya Nyarumkop sebagai tempat awal berdirinya Credit Union Bonaventura adalah karena sebagian besar pengurus Credit union Bonaventura adalah karyawan persekolahan Katolik Nyarumkop dan bertempat tinggal di nyarumkop.

B. Tujuan Berdirinya Credit Union Bonaventura Nyarumkop

Credit Union Bonaventura Nyarumkop sesuai bidang usahanya didirikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dalam hal adanya kesulitan khususnya dibidang keuangan. Hal ini sering terjadi karena


(48)

34

kebutuhan mendadak dan manajemen keuangan yang kurang baik dari masyarakat itu sendiri.

Dengan adanya suatu wadah seperti Crtedit Union Bonaventura Nyarumkop ini maka para anggotanya akan lebih mudah dalam memenuhi kebutuhannya dan belajar cara mengatur keuangan. Disamping itu Credit Union Bonaventura Nyarumkop mempunyai tujuan yang terpenting sesuai dengan asa dan tujuan koperasi, yaitu :

1. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khus usnya dan kemajuan lingkungan kerja pada umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

2. Beperan sebagai koperasi simpan pinjam ( Credit Union ) guna menciptakan sumber kredit dari, oleh, dan untuk anggota – anggotanya dengan bunga yang pantas dan layak.

3. Mengembangkan sikap menghemat dan menggunakan uang secara bijaksana dan berencana dari para anggotanya.

C. Keanggotaan Credit Union Bonaventura Nyarumkop

Untuk dapat menjadi anggota Credit Union Bonaventura Nyarumkop terlebih dahulu harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :

1. Anggota Penuh / Anggota Biasa

a. Warga Negara Republik Indonesia yang berdomisili tetap dalam wilayah pengembangan CU Bonaventura Nyarumkop


(49)

35

b. Sehat jasmani-rohani dan tidak sedang dalam proses hukum oleh pihak berwajib.

c. Usia saat diterima menjadi anggota antara 17 tahun.

d. Mengisi Formulir surat permohonan menjadi anggota yang telah disediakan oleh C.U Bonaventura.

e. Melampirkan pasfhoto ukuran 3 x 4 sebanyak 1 lembar f. Melampirkan Fotocopy KTP yang masih berlaku 1 lembar g. Membayar keuangan yang diwajibkan

h. Mengikuti pendiddikan dasar secara penuh selama 2 hari

i. Mematuhi dan menerima AD, ART, POLJAK, dan kepututsan – keputusan pengurus.

2. Anggota Luar Biasa :

a. Berusia dibawah 17 tahun kecuali sudah menikah / bekerja. b. Orang tua telah menjadi anggota CU Bonaventura

c. Mengisi dengan lengkap dan menyerahkan formulir surat permohonan menjadi anggota.

d. Menyerahkan pasfhoto terbaru ukuran 3 x 4 satu lembar e. Membayar keuangan yang diwajibkan

f. Mematuhi dan menerima AD, ART, POLJAK, dan kepututsan – keputusan pengurus


(50)

36

3. Keuangan yang wajib dibayar anggota baru

JENIS JUMLAH KETERANGAN

Uang Pangkal Rp. 15.000,- 1 kali

Simpanan Pokok Rp. 100.000,- 1 kali Simpanan Wajib Rp. 15.000,-/bln Minimal Simpanan Sapala Rp. 50.000,- Minimal Iuran diklat dan pengembangan Rp. 25.000,- 1 kali Iuran Solkes Rp. 15.000,-/thn Setiap tahun Iuran Solduta Rp. 10.000,-/thn Setiap tahun Iuran Gedung Rp. 100.000,- Boleh dicicil Kontribusi Pendiddikan Dasar Rp. 25.000,- 1 kali

Jumlah setoran minimal Rp. 355.000,-

D. Struktur Organisasi Credit Union Bonaventura Nyarumkop

Credit Union Sebagai suatu organisasi tentunya mempunyai struktur organisasi, agar proses pelaksanaan operasinya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan bentuk dan jenis usaha yang dijalankan oleh organisasi. Struktur organisasi berfungsi sebagai pedoman bagi suatu organisasi dalam menjalankan tujuan yang akan dicapai, dengan adanya struktur organisasi maka setiap orang yang menjadi anggota dari suatu organisasi dapat mengetahui dengan jelas tugas apa yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam kegiatan operasionalnya sehari – hari Credit Union dilakasanakan oleh pengurus koperasi yang bersangkutan sebagai salah satu alat perlengkapan organisasi koperasi disamp ing Rapat anggota dan badan pemeriksa. Dimana pengurus diberi wewenang oleh anggota melalui Rapat


(51)

37

Anggota untuk melaksanakan program koperasi. Dengan demikian kekuasaan tertinggi dalam suatu koperasi adalah Rapat Anggota.

E. Perkembangan Usaha

Pada saat berdirinya Credit Union Bonaventura Nyarumkop pada tanggal 1 januari 1991 atas prakarsa P.Heliodorus OFM Cap, para kepala sekolah dan guru - guru Persekolahan Katolik Nyarumkop yang juga merupakan anggota sekaligus pengurus Credit Union Bonaventura Nyarumkop. Pada awalnya keanggotaan terbatas hanya untuk guru – guru dan karyawan Persekolahan Katolik Nyarumkop, namun pada tahun 1995 keanggotaan mulai terbuka untuk masyarakat disekitar Persekolahan Katolik Nyarumkop. Pada tahun 1999 keanggotaan sudah terbuka luas untuk seluruh lapisan masyarakat di Kota Singkawang dan wilayah samalantan serta monterado di kabupaten Bengkayang.

Pada tanggal 8 Desember 2004, Credit Union Bonaventura Nyarumkop resmi menjadi anggota BK3D Kalimantan, menyusul bergabung dengan C.U lainnya yang telah lebih dulu bergabung.

Adapun perkembangan keuangan Credit Union Bonaventura Nyarumkop dari tahun 2001 – 2005 dapat dilihat pada table berikut ini :

Dalam memudahkan pelayanan pada anggota, pengurus dalam mandatnya kepada biro eksekutif merumuskan pola – pola kebijaksanaan yang didasari dari hasil keputusan – keputusan rapat anggota Tahunan ( RAT )


(52)

38

tahun 2001 mengeluarkan pola kebijaksanaan simpanan dan pinjaman sebagai berikut :

PRODUK SIMPANAN ` A. Simpanan Saham

1. Simpanan saham terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib 2. Nilai satu saham sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah)

3. Simpanan pokok (SP) Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)

4. Simpanan wajib (SW) minimal Rp.15.000,- (lima belas ribu rupiah) per bulan dan harus dis etor setiap bulan.

5. Simpanan saham setiap anggota minimal 10% dari simpanan sapala 6. Simpanan saham tidak boleh ditarik selama masih menjadi anggota 7. Simpanan saham dapat dijadikan jaminan pinjaman

8. Balas jasa simpanan saham / Deviden bagi anggota yang aktif , 16% per tahun

9. Balas jasa simpanan saham / Deviden simpanan saham anggota yang tidak aktif selama 3 bulan atau lebih, 8,25% per tahun

10. Balas jasa simpanan saham / deviden dialihkan langsung ke buku anggota setelah RAT tahun 2001

11. Simpanan saham disantuni oleh JALINAN BK3D Kalimantan, jika terjadi resiko meninggal dunia.


(53)

39 B. Simpanan non saham

1. SAPALA

a. SAPALA adalah simpanan dana hari tua / pensiun b. SAPALA disetarakan dengan simpanan saham

c. Penabung di SAPALA adalah anggota CU Bonaventura d. Simpanan awal minimal Rp.50.000,-

e. Balas Jasa simpanan : 15% per tahun dan dibukukan setiap akhir bulan.

f. Penyetoran maksimal Rp.10.000.000,- perbulan kecuali simpanan dari pinjaman kapitalisasi

g. Penarikan SAPALA dikenakan penalti 5% dari jumlah penarikan h. Jika lebih dari 2 bulan berturut – turut anggota tidak aktif

menabung disimpanan wajib atau menunggak angsuran pinjamannya, tidak mendapat balas jasa simpanan SAPALA i. Penyetoran simpanan dapat dilakukan lebih dari satu kali dalam

sebulan

j. Balas jasa simpanan SAPALA dapat ditarik setiap bulan, dengan syarat;

- Simpanan Rp.50.000.000,- ke atas

- Balas jasa simpanan belum mengendap satu bulan k. Saldo minimum SAPALA minimal Rp.50.000,-

l. Biaya ganti buku SAPALA karena rusak atau hilang R.5.000,- m. Biaya penutupan SAPALA Rp.10.000,-


(54)

40

n. Simpanan SAPALA dapat dijadikan jaminan dan indikator penunjang pinjaman

n. Simpanan SAPALA disantuni oleh jalinan BK3D Kalimantan, jika terjadi resiko meninggal dunia

2. PAHAR

a. PAHAR Adalah Simpanan Harian

b. Penabung di PAHAR adalah anggota dan atau bukan anggota CU Bonaventura ( bukan anggota tersebut khusus untuk pelajar, mahasiswa, lembaga pendidikan, lembaga sosial-budaya dan lembaga keagamaan )

c. Simpanan awal minimal Rp.25.000,- d. Biaya pembukaan PAHAR Rp.5.000,-

e. Penyetoran dan penarikan PAHAR boleh lebih dari satu kali dalam sebulan

f. Balas Jasa simpanan ;

- 6% per tahun dibukukan pada akhir bulan

- Balas jasa simpanan dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar g. Saldo minimal PAHAR Rp.25.000,-

h. Biaya ganti buku PAHAR karena rusak atau hilang sebesar Rp. 5.000,-


(55)

41 3. BATUAH

a. BATUAH adalah simpanan berjangka (sejenis deposito)

b. Penabung di BATUAH adalah anggota dan atau bukan anggota CU Bonaventura ( bukan anggota tersebut khusus untuk pelajar, mahasiswa, lembaga pendidikan, lembaga sosial-budaya dan lembaga keagamaan )

c. Simpanan minimal per sertifikat Rp.1.000.000,- d. Biaya sertifikat dan materai Rp.10.000,-

e. Balas jasa simpanan BATUAH ; - BATUAH 12 bulan : 12% per tahun - BATUAH 6 bulan : 10% per tahun - BATUAH 3 bulan : 8% per tahun

f. Pembayaran balas jasa simpanan dapat dilakukan per bulan atau pada saat jatuh tempo

g. Penarikan sebelum tanggal jatuh tempo dikenakan penalti 4% dari pencairan

h. Perpanjangan otomatis dilakukan apabila simpanan BATUAH tidak ditarik satu minggu setelah tanggal jatuh tempo

4. PARAMU

a. PARAMU adalah Simpanan harian berjangka untuk tujuan tertentu b. Tujuan simpanan PARAMU adalah untuk ; pendidikan anak,

pembangunan dan renovasi rumah, ziarah, umroh, naik Haji, liburan/traveling, pesta/gawai, membeli kendaraan,dll.


(56)

42

c. Penabung adalah anggota CU Bonaventura d. Biaya pembukaan PARAMU adalah Rp.10.000,- e. Simpanan awal minimal Rp.500.000,-

f. Simpanan bulanan minimal Rp.50.000,- g. Jangka waktu simpanan minimal 2 tahun

h. Balas jasa pinjaman 10% per tahun dan dibukukan setiap akhir bulan

i. Balas jasa simpanan jika tidak menyetor simpanan ; 6% per tahun pada bulan yang bersangkutan

j. Penarikan sebelum jatuh tempo dikenakan penalty 4% dari penarikan

k. Simpanan harus ditarik pada saat jatuh tempo 5. SIRAYA

a. SIRAYA Adalah simpanan Hari Raya yang dikhususkan untuk pembiayaan hari raya ( Natal, Paskah, Idulfitri, Imlek,dll )

b. Penabung adalah anggota CU Bonaventura c. Simpanan awal minimal Rp. 100.000,- d. Simpanan bulanan minimal Rp.25.000,- e. Jangka waktu simpanan 6 – 12 bulan f. Biaya pembukaan simpanan Rp.5.000,- g. Balas Jasa simpanan 7% per tahun

h. Penarikan sebelum 6 bulan dikenai penalty 1% dari penarikan i. Batas akhir penarikan / penutupan simpanan paling lambat satu


(57)

43 PRODUK PINJAMAN

A. Ketentuan Umum

1. Anggota biasa dan aktif menabung, berhak dan boleh mengajukan permohonan pinjaman.

2. Anggota luar biasa tidak berhak mengajukan pinjaman

3. Anggota yang sedang sakit, tidak dapat mengajukan permohonan pinjaman

4. Pemohon mengisi dan menandatangani Surat Permohonan Pinjaman 5. Pengajuan pinjaman harus direncanakan dengan matang dan wajib

diketahui suami / istri / atasan pemohon

6. Tujuan pinjaman harus jelas dan tidak bertentangan dengan prinsip – prinsip dan nilai – nilai Credit Union

7. Pinjaman pertama sebesar simpanan atau pinjaman kapitalisasi

8. Anggota yang masih mempunyai saldo pinjaman dapat mengajukan pinjaman baru, setelah pinjaman lama dilunasi minimal 60%

9. Pemohon berkonsultasi langsung ( tidak dapat diwakilkan ) dengan staf bagian kredit dan bila diperlukan Staf bagian kredit dapat meminta menghadirkan suami / istri / ahli waris dari pemohon

10. Pinjaman yang melebihi plafon JALINAN / perlindunagan menjadi tanggungjawab ahli waris

11. Pinjaman pertama setelah berkasus / macet hanya dapat diberikan maksimal sebesar saldo pinjaman


(58)

44

12. Besarnya kredit yang dikabulkan menjadi wewenang bagian kredit berdasarkan ana lisa Tujuan Pinjaman, kemamapuan Mengembalikan, Kerajinan Menabung, Prestasi Masa Lalu, dan partisipasi ( TUKKEP PAR ) serta penyelidikan lapangan

13. Pinjaman anggota yang sedang menjadi pengurus, pengawas dan staf manajemen dibahas dalam rapat pengurus

14. Pinjaman anggota yang melebihi plafon pinjaman harus mendapat persetujuan pengurus dalam rapat pengurus

15. Anggota yang aktif mengangsur mendapat balas jasa pinjaman sebesar 5% dari total bunga yang disetor pada pada tahun buku 2001

16. Anggota yang tidak mengangsur atau menunggak lebih dari dua bulan dalam tahun buku 2001, tidak berhak mendapat balas jasa pinjaman 17. Pinjaman yang besarnya diatas simpanan harus ada penjamin dan

jaminan pengikat yang tergolong harta lancar atau harta tetap

18. Jaminan pinjaman tidak dapat ditarik atau ditukar sebelum saldo pinjaman kurang dari atau sama dengan simpanan

19. Pencairan pinjaman dari tanggal 1 s.d 25 setiap bulan

20. Pencairan pinjaman dapat dibatalkan apabila ditemukan data – data yang tidak mendukung dan atau pemohon menarik permohonannya


(59)

45 B. Bunga dan Angsuran Pinjaman

1. Bunga 2% menurun per bulan atau 2% dari saldo pinjaman perbulan 2. Pembayaran angsuran dan bunga sesuai dengan tanggal jatuh tempo,

dengan masa tolerans i maksimal 5 hari dalam bulan yang sama

3. Pembayaran angsuran dan bunga dapat dilakukan dengan system anuitas ( system aturan tetap )

4. Jika pembayaran angsuran lebih dari satu kali dalam sebulan setelah tanggal jatuh tempo, maka akan dikenakan bunga 2% dari angsuran yang disetorkan.

C. Jasa Pelayanan ( Jaspel ) Pinjaman Jasa pelayanan sebesar 1% dari kredit cair

D. Penjamin dan Jaminan Pinjaman 1. Penjamin

a. Setiap peminjam perlu penjamin minimal 2 orang dari sesama anggota aktif yang saling mengenal

b. Penjamin adalah yang berwatak baik dan telah mengikuti pendidikan dasar

c. Anggota keluarga batih peminjam, penasihat, pengurus, pengawas, dan staf manajemen tidak boleh menjadi penjamin

d. Penjamin bertanggungjawab atas kelancaran angsuran pinjaman dan ikut menagih jika terjadi kelalaian.


(60)

46 2. Jaminan

a. Jaminan pinjaman adalah simpanan SAHAM, SAPALA, BATUAH, dan PARAMU

b. Bagian kredit dapat menetukan jaminan lain demi keamanan pinjaman berupa emas dan harta tetap seperti tanah, bangunan, kendaraan, kebun, dan lain – lain yang dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah serta surat pengikat jaminan dan surat kuasa penyitaan / penjualan barang

E. Denda

Pinjaman yang tidak diangsur sesuai tanggal jatuh tempo dan masa toleransi dikenakan denda:

a. 4% dari angsuran pokok dan bunganya

b. 4% dari selisih angsuran pokok dan bunganya

F. Jenis Pinjaman 1. Pinjaman Umum a. Pinjaman Produktif

1) Pinjaman Produktif adalah Pinjaman yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan melalui usaha produktif

2) Plafon pinjaman Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah)


(61)

47

3) Simpanan Salam dan Sapala yang menjadi jaminan pimjaman minimal 30% dari pinjaman yang dicairkan

4) lama angsuran maksimal 60 bulan b. Pinjaman Konsumtif

1) Pinjaman Konsumtif adalah Pinjaman yang digunakan untuk memenuhi berbagai perlengkapan dan kebutuhan hidup

2) Plafon pinjaman Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) 3) Simpanan saha m dan Sapala yang menjadi jaminan atas

pinjaman minimal 40% dari pinjaman yang dicairkan 4) Lama angsuran maksimal 60 bulan

c. Pinjaman Darurat

1) Pinjaman Darurat adalah pinjaman yang digunakan untuk biaya pengobatan dan atau urusan kematian anggota keluarga peminjam

2) Plafon pinjaman sebesar saldo simpanan saham dan sapala 3) Lama angsuran maksimal 50 bulan

d. Pinjaman Profesi

1) Pinjaman Profesi adalah pinjaman yang diberikan kepada anggota yang berstatus PNS atau Pegawai Swasta Tetap

2) Plafon pinjaman Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) 3) Simpanan saham dan sapala yang menjadi jaminan atas

pinjaman jumlahnya minimal 40% dari pinjaman yang dicairkan 4) Lama angsuran maksimal 60 bulan


(62)

48

5) Dalam pengajuan pinjaman harus menyertakan: - Struk Gaji bulan terakhir

- Surat rekomendasi dari atasan langsung - Surat kuasa pemotongan gaji

- Agunan Khusus : SK pertama, SK terakhir, dan TASPEN asli e. Pinjaman Kapitalisasi

1) Pinjaman Kapitalisasi adalah Pinjaman untuk disimpan kembali untuk menambah simpanan saham atau sapala

2) Plafon Pinjaman Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) 3) Anggota baru yang masuk melalui pinjaman kapitalisasi, plafon

pinjaman Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) 4) Lama angsuran maksimal 60 bulan

5) Pelunasan pinjaman paling cepat setelah 3 kali mengangsur 6) Jasa pelayanan dan materai dibayar tunai

7) Bila pinjaman tidak diangsur sesuai tanggal jatuh tempo, dilakukan langsung dari sapala untuk membayar angsuran, bunga, dan denda

8) Pinjaman akan ditutup langsung dengan sapala atau simpanan saham jika sudah lebih 2 bulan menungggak mengangsur pinjaman

f. Pinjaman Kendaraan Bermotor

1) Pinjaman Kendaraan Bermotor adalah pinjaman untuk membeli kendaraan bermotor yang difasilitasi oleh CU Bonaventura


(63)

49

2) Plafon pinjaman sesuai dengan harga kendaraan bermotor yang akan dibeli

3) Pembelian kendaraan bermotor dilakukan oleh CU Bonaventura 4) Simpanan saham dan sapala yang menjadi jaminan atas

pinjaman minimal 40% dari pinjaman yang dicairkan

5) BPKB kendaraan bermotor yang dibeli menjadi jaminan atas pinjaman

6) Lama angsuran maksimal 50 bulan 2. Pinjaman Produktif untuk usaha mikro

a. Pinjaman Produktif Usaha Mikro adalah pinjaman yang diperuntukan bagi anggota CU Bonaventura yang mempunyai usaha kecil untuk mengembangkan usahanya

b. Plafon pinjaman Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) c. Jasa pelayanan 1,5% dari pinjaman cair

d. Bunga pinjaman 0,15% tetap perhari

e. Angsuran dan bunga disetor setiap hari, kecuali hari minggu atau hari raya

f. Angsuran pertama dilakukan pada hari ke lima setelah pinjaman cair

g. Denda atas keterlambatan angsuran 4% dari tunggakan dan bunga h. Simpanan saham dan sapala yang menjadi jaminan atas pinjaman

jumlahnya minimal 30% dari pinjaman yang dicairkan i. Lama angsuran maksimal 60 hari penyetoran


(64)

50 G. Penanggulangan Pinjaman Lalai

1. Setelah menunggak 30 hari dikirim surat panggilan

2. Apabila surat panggilan tidak ditanggapi, dilakukan kunjungan lapangan oleh staf kredit

3. Apabila setelah 60 hari s.d 90 hari masih menunggak dilakukan kunjungan oleh Tim Penagihan Pinjaman

4. Apabila setelah 90 hari masih menunggak dilakukan tindakan yaitu: a. Pemotongan simpanan jika simpanan lebih besar dari pinjaman b. Diumumkan didepan pengumuman

c. Penyitaan Jaminan d. Proses hokum

PELAYANAN NON SIMPAN PINJAM

A. JALINAN (Jaminan Perlindungan Kalimantan)

1. JALINAN adalah program perlindungan terhadap simpanan dan pinjaman anggota yang mengalami musibah ( meninggal dunia atau cacat tetap )

2. Program ini dikelola oleh BK3D Kalimantan

3. Premi JALINAN dibayar oleh CU Bonaventura ( anggota tidak membayar premi jalinan )


(65)

51

a. Anggota yang meninggal = 1 tahun, jika meninggal dunia mendapat santunan Tunas 100% dari simpanannya dengan plafon Rp. 5.000.000,-

b. Anggota yang berusia > 1 tahun s.d 70 tahun, jika meninggal dunia mendapat santunan Tunas 100% dari simpanannya, dengan plafon Rp. 25.000.000,-

c. Anggota yang masuk berusia = 60 tahun, jika meninggal dunia mendapat santunan Tunas 100% dari simpanannya, dengan plafon Rp. 10.000.000,-

d. Anggota yang masuk berusia > 70 Tahun, jika meninggal dunia tidak mendapat santunan

e. Simpanan anggota setelah berusia 70 tahun tidak dilindungi 5. Plafon Lintang (Santunan Pinjaman )

a. Anggota yang meninggal dunia pada usia = 60 tahun, akan mendapat santuna n sebesar saldo pinjaman, dengan plafon Rp. 75.000.000,-

b. Anggota yang meninggal dunia diatas usia 60 s.d 70 tahun,akan mendapat santunan sebesar saldo pinjaman, dengan plafon Rp. 50.000.000,-

c. Anggota yang meninggal dunia diatas 70 tahun, pinjamannya tidak mendapat santunan.


(66)

52

6. Cacat Tetap Total yang dapat klaim LINTANG

Jenis Cacat

Pemberi Surat Keterangan

Waktu boleh klaim a Kehilangan kedua tangan Kepala Desa /

Lurah / Dokter

Sejak surat keterangan dikeluarkan

b Kehilangan kedua kaki Kepala Desa / Lurah / Dokter

Sejak surat keterangan dikeluarkan

c Buta kedua mata Dokter Sejak surat keterangan dikeluarkan

d Lumpuh Dokter Setelah 3 bulan sejak

surat keterangan dikeluarkan

e Gila / Sakit Jiwa Dokter Jiwa Setelah 6 bulan sejak surat keterangan dikeluarkan

7. Syarat Pengajuan Klaim TUNAS dan LINTANG a. mengisi formulir klaim beserta dengan lampirannya :

(1) Surat keterangan meninggal dunia (2) Surat keterangan cacat tetap total (3) Foto copy kartu tanda pengenal (KTP) (4) Buku simpanan Saham dan Sapala (5) Kartu simpanan dan pinjaman yang asli

(6) Surat permohonan dan perjanjian pinjaman yang asli (7) Surat keterangan pemeriksaan berkas oleh pengawas

b. Klaim diajukan ke BK3DK paling lambat 3 bulan setelah anggota meninggal dunia / cacat tetap total

c. Klaim akan diproses setelah BK3DK menerima berkas secara lengkap


(67)

53

8. Klaim LINTANG tidak dapat dilakukan bila :

a. Pinjaman macet atau tertunggak lebih dari 2 tahun

b. Pinjaman diberikan kepada anggota luar biasa dan anggota yang sedang sakit

c. Saldo pinjaman anggota yang berusia diatas 70 tahun

d. Pinjaman kapitalisasi yang belum dilaporkan kepada JALINAN selama 30 hari / 1 bulan

B. SARAI ( Santunan Rawat Inap )

1. Santunan bagi anggota biasa dan luar biasa yang mengalami rawat inap (opname) d Rumah Sakit atau Puskesmas

2. Persyaratan mendapat SARAI :

a. Telah menjadi anggota minimal 3 bulan

b. Setiap bulan menabung di Simpanan Wajib dan Sapala c. Tidak menunggak pinjaman paling tidak 3 bulan terakhir

d. Minimal 2 orang anggota keluarga batih sudah menjadi anggota CU

e. Simpanan saham dan Sapala minimal Rp. 5.000.000,- dan sudah mengendap di CU Bonavetura minimal 1 bulan pada saat yang bersangkutan menjalani rawat inap


(68)

54

- Surat keterangan rawat inap asli atau yang dilegalisir dari Rumah Sakit atau puskesmas dan bukti – bukti pembayaran yang sah

- Buku anggota yang bersangkutan dan keluarganya 3. Besar simpanan dan besar bantuan :

Simpanan Bantuan/hari Maksimal

Rp. 5.000.000,- s.d Rp. 10.000.000,- Rp. 75.000,- 10 hr / tahun >Rp. 10.000.000,- s.d Rp.15.000.000,- Rp. 100.000,- 10 hr / tahun >Rp. 15.000.000,- s.d Rp.25.000.000,- Rp. 125.000,- 10 hr / tahun >Rp. 25.000.000,- Rp. 150.000,- 10 hr / tahun

2. Setelah menerima bantuan simpanan tidak boleh ditarik selama satu tahun. Jika simpanan ditarik dikenakan pinalti 10% dari jumlah penarikan.

C. Bantuan Biaya masuk anggota baru khusus bayi 1. Syarat :

a. Usia bayi maksimal 1 bulan

b. Kedua orang tua telah menjadi anggota CU Bonaventura Nyarumkop

c. Simpanan saham dan sapala ibu bayi minimal Rp. 5.000.000,- dan telah mengendap minimal 1 bulan pada saat melahirkan.

2. Besar bantuan : Rp. 355.000,- untuk masuk menjadi anggota baru CU Bonaventura Nyarumkop.


(69)

55 D. SOLKES ( Solida ritas Kesehatan )

1. Setiap anggota biasa dan luar biasa wajib menjadi anggota solkes 2. Anggota lama, wajib menyetor iuran solkes Rp. 35.000,- per tahun 3. Anggota lama yang tidak membayar iuran solkes akan dipotong

langsung dari sapala

4. Bagi anggota baru iuran disetor pada waktu diterima menjadi anggota 5. Semua permohonan klaim harus menyertakan bukti – bukti yang sah

berupa kwitansi atau tanda pembayaran asli bercap

6. Klaim diajukan paling lambat 3 bulan setelah anggota yang bersangkutan menjalani pengobatan

7. Yang dapat diklaim :

a. Biaya pengobatan di puskesmas atau Rumah Sakit

b. Biaya pembelian obat – obatan di apotik berdasarkan resep dokter c. Biaya obname di puskesmas atau Rumah Sakit

d. Biaya dipraktik dokter atau mantri atau bidan yang mempunyai izin praktik

8. Yang tidak dapat diklaim :

a. Biaya – biaya alat kontrasepsi KB

b. biaya melahirkan termasuk obat – obatannya

c. Biaya konsultasi kehamilan dan obat – obatan yang berhubungan dengan kehamilan

d. biaya pembelian kaca mata, penbuatan gigi palsu, tambal gigi, bersih karang gigi, alat bantu pendengaran dan operasi pelastik


(70)

56

e. Pemeriksaan laboratorium dan general cek up

f. biaya pembelian obat – obatan yang dijual bebas di pasaran g. biaya pengobatan tradisional oleh dukun/ tabib/ sinshe 9. Plafon klaim Rp. 100.000,00 ( seratus ribu ) setahun E. Solidaritas Duka Cita

1. Setiap angota biasa dan anggota luar biasa wajib menjadi peserta solduta

2. Anggota lama wajib membayar iuran solduta Rp. 10.000,- / tahun secara tunai

3. Anggota lama yang tidak membayar iuran solduta, maka iuran solduta ditarik dari sapala

4. Bagi anggota baru iuran disetor pada waktu masuk menjadi anggota 5. Besar santunan jika anggota meninggal dunia Rp. 1.600.000,- 6. Santunan diserahkan kepada ahli waris yang berhak

F. Pengiriman uang

1. CU Bonaventura Nyarumkop memberikan pelayanan pengiriman uang antar CU

2. Biaya pengiriman Uang :

Jumlah Uang yang dikirim Biaya Pengiriman

Dibawah Rp. 250.000,- Rp. 5.000,- Rp. 250.000,- s.d Rp. 400.000,- Rp. 8.000,- Diatas Rp. 400.000,- Rp. 10.000,-


(71)

57

3. Khusus bagi yang bukan anggota CU Bonaventura : setiap penerimaan uang kiriman dari CU lain / BK3DK, dikenai biya administrasi sebesar Rp. 2.000,- dan dipotong langsung dari uang yang diterima


(72)

58 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Dalam bab ini akan diuraiakan mengenai analisis terhadap laporan keuangan credit union Bonaventura Nyarumkop untuk memperoleh jawaban atas masalah – masalah yang penulis kemukakan pada bab I. Analisis keuangan credit Union Bonaventura Nyarumkop untuk tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005 adalah sebagai berikut :

Tahun 2001

1. Rasio Rentabilitas 1. Rentabilitas Ekonomi

X 100 %

14,98 %

2. Rentabilitas Badan Usaha

X

100 %

192 %

2. Rasio Solvabilitas

X 100 % = 100,002 %


(73)

59 3. Rasio Likuiditas

1. Rasio modal Produktif

X 100 % = 84,52 %

2. Rasio Distribusi Pinjaman

X 100 % = 58,6 %

3. Rasio Pinjaman terhadap Modal Produktif

X 100 % = 97,10 %

4. Rasio Efisiensi

X 100 % = 5,48 %

Tahun 2002

1. Rasio Rentabilitas 1. Rentabilitas Ekonomi

X

100 %

=

14,06 %


(74)

60 2. Rentabilitas Badan Usaha

X

100 %

=

215,38 %

2. Rasio Solvabilitas

X 100 % = 118,78 %

3. Rasio Likuiditas

1. Rasio Modal Produktif

X 100 %

= 82,33 %

2. Rasio Distribusi Pinjaman

X 100 % = 49,42 %

3. Rasio Pinjaman terhadap Modal Produktif

X 100 %


(75)

61 4. Rasio Efisiensi

X 100 %

= 2,43 % Tahun 2003

1. Rasio Rentabilitas 1. Rentabilitas Ekonomi

X

100 %

=

15,32 %

2. Rentabilitas Badan Usaha

X

100 % = 214,24 %

2. Rasio Solvabilitasi

X 100 % = 100,04 %

3. Rasio Likuiditas

1. Rasio Modal Produktif

X 100 %


(76)

62 2. Rasio Distribusi Pinjaman

X 100 % = 55,52 %

3. Rasio pinjamn terhadap Modal Produktif

X 100 %

= 95,09 % 4. Rasio Efisiensi

X 100 %

= 6,30 % Tahun 2004

1. Rasio Rentabilitas 1. Rentabilitas Ekonomi

X

100 %

=

13,04 %

2. Rentabilitas Badan Usaha

X

100 %

=

246,85 %


(77)

63 2. Rasio Solvabilitas

X 100 % = 100,01 %

3. Rasio Likuiditas

1. Rasio Modal Produktif

X 100 %

= 85,46 %

2. Rasio Distribusi Pinjaman

X 100 % = 43,03 %

3. Rasio Pinjaman terhadap Modal Produktif

X 100 %

= 93,55 % 4. Rasio Efisiensi

X 100 %


(78)

64 Tahun 2005

1. Rasio Rentabilitas 1. Rentabilitas Ekonomi

X

100 %

=

3,03 %

2. Rentabilitas Badan Usaha

X

100 %

=

24,82 %

2. Rasio Solvabilitas

X 100 % = 107,42 %

3. Rasio Likuiditas

1. Rasio Modal Produktif

X 100 %

= 87,75 %

2. Rasio Distribusi Pinjaman

X 100 % = 70,09 %


(79)

65

3. Rasio Pinjaman terhadap Modal Produktif

X 100 %

= 71,65 % 4. Rasio Efisiensi

X 100 %

= 90,55 %

Dari perhitungan rasio – rasio diatas, maka disusun table rekapitulasi ratio - ratio keuangan. Tujuannya ialah untuk mengetahui perkembangan atau kecendrungan dari rasio – rasio keuangan Credit Union Bonaventura Nyarumkop. Seperti dibawah ini :


(80)

66

Rekapitulasi Rasio - Rasio Keuangan Credit Union Bonaventura Nyarumkop

Tahun 2001-2005 (dalam %)

Tahun No Jenis Rasio

2001 2002 2003 2004 2005

14,98 14,06 15,32 13,04 3,03 1 Rasio Rentabilitas

e. Rentabilitas Ekonomi 2. Rentabilitas Badan

Usaha 192 215,38 214,24 246,85 24,82 2 Rasio Solvabilitas 100,002 118,78 100,04 100,01 107,42

Rasio Likuiditas 1. Rasio modal

Produktif

84,52 82,33 82,17 85,46 87,75 2. Rasio Distribusi

pinjaman

58,6 49,42 55,52 43,03 70,09 3. Rasio Pinjaman

terhadap Modal Produktif

97,10 93,64 95,09 93,55 71,65 3


(81)

67

Dari hasil analisis data diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut : Interpretasi tahun 2001

Rasio Rentabilitas

1. Rentabilitas Ekonomi

Rasio rentabilitasi ekonomi credit union Bonaventura Nyarumkop pada tahun 2001 sebesar 14,98 %.

2. Rentabilitas Badan Usaha

Rasio rentabilitas badan usaha credit union Bonaventura Nyarumkop pada tahun 2001 sebesar 192 %.

Ukuran ideal bagi credit union adalah apabila Rentabilitas Badan Usaha diatas 20 %.

Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas tahun 2001 menunjukkan angka 100,002 %. Ini berarti kemampuan credit union memenuhi kewajiban – kewajibannya sebesar 100,002 %. Angka ini menunjukkan bahwa Credit Union Bonaventura Nyarumkop ditinjau dari ratio solvabilitasnya dalam kondisi ideal.Ukuran ideal bagi credit union adalah apabila ratio solvabilitasnya diatas 100 %.

Rasio Likuiditas

1. Rasio Modal Produktif

Rasio modal produktif tahun 2001 menunjukkan angka 84,52 %. Ini berarti modal produktif yang ada di credit union dibandingkan


(82)

68

dengan seluruh kekayaan yang ada sebesar 84,52 %. Angka ini menunjukkan bahwa credit union Bonaventura Nyarumkop ditinjau dari ratio modal produktifnya dalam kondisi kurang ideal. Ukuran ideal bagi credit union adalah bila ratio modal produktifnya diatas 85 %. 2. Rasio Distribusi Pinjaman

Rasio distribusi pinjaman tahun 2001 menunjukkan angka 58,6 %. Ini berarti anggota yang memanfaatkan pinjaman dalam kurun waktu satu tahun sebesar 58,6 %. Angka ini menunjukkan bahwa credit union Bonaventura Nyarumkop ditinjau dari ratio distribusi pinjamannya dalam kondisi kurang ideal. Ukuran ideal bagi credit union adalah bila distribusi pinjamannya diatas 60 %.

3. Rasio Pinjaman terhadap Modal Produktif

Rasio pinjaman terhadap modal produktif tahun 2001 menunjukkan angka 97,10 %. Ini berarti modal produktif yang terserap untuk pinjaman selama satu tahun sebesar 97,10 %. Angka ini menunjukkan bahwa credit union Bonaventura Nyarumkop ditinjau dari ratio pinjaman terhadap modal produktif dalam kondisi kurang. Ukuran ideal bagi credit union adalah bila modal produktif yang terserap untuk pinjaman diatas 85 %.

4. Rasio Efisiensi

Rasio efisiensi tahun 2001 menunjukkan angka 5,48 %. Ini berarti perbandingan biaya dengan pendapatan sebesar 5,48 %. Angka


(83)

69

ini menunjukkan bahwa credit union Bonaventura Nyarumkop dalam kondisi ideal karena biaya yang dikeluarkan kurang dari 40 %. Ukuran ideal bagi credit union adalah bila biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dibawah 40 %.

Interpretasi tahun 2002 Rasio Rentabilitas

1. Rentabilitas Ekonomi

Rasio rentabilitasi Ekonomi credit union Bonaventura Nyarumkop pada tahun 2002 sebesar 14,06 %.

2. Rentabilitas Badan Usaha

Rasio rentabilitas badan usaha credit union Bonaventura Nyarumkop pada tahun 2002 sebesar 215,38 %.

Ukuran ideal bagi credit union adalah apabila Rentabilitas Badan Usaha diatas 20 %.

Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas tahun 2002 menunjukkan angka 118,78 %. Ini berarti kemampuan credit union memenuhi kewajiban – kewajibannya sebesar 118,78 %. Angka ini menunjukkan bahwa Credit Union Bonaventura Nyarumkop ditinjau dari ratio solvabilitasnya dalam kondisi ideal. Ukuran ideal bagi credit union adalah apabila ratio solvabilitasnya diatas 100 %.


(1)

83 Daftar Pustaka

Atje Partadiredja, Dr., Prof., 1985, Manajemen Koperasi, Bhratara Karya Aksara , Jakarta.

Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia ( Bk3 – I ), 1991, Mari berkoperasi “ Credit Union tidak susah “, Jakarta

Charles J. Woelfel, 1995, Memantau Kesehatan Perusahaan Melalui Laporan Keuangan, Abdul Tandur, Jakarta.

Darwin Bangun, 1989, Manajemen Keuangan, Jakarta.

CUCO, Bahan Kursus Dasar Koperasi Kredit ( Credit Union ), Jakarta.

CUCO – INDONESIA, 1992, Manajemen Pengawasan dalam Koperasi Kredit, Jakarta.

I.A.I., 1994, Standar Akuntansi keuangan, salemba empat, Jakarta.

Undang – Undang No. 25 tahun 1992, Pokok – Pokok Perkoperasian, Warta Perundang – undangan, Jakarta.


(2)

84

BADAN KOORDINASI KOPERASI KREDIT

( BK3- INDONESIA )

CREDIT UNION COORDINATION OF INDONESIA ( CUCO – INDONESIA )

MANAJEMEN PENGAWASAN DALAM KOPERASI KREDIT

Manajemen pengawasan adalah salah satu unsure manajemen yang berperan sebagai katalisator dan sekaligus sebagai pengarah agar proses manajemen dapat mencapai sasaran secara proporsional. Dalam arti pengawasan merupakan suatu system yang dapat membantu unsur – unsur manajemen lainnya dapat berfungsi serta berjalan secara konsisten dalam upaya mencapai sasaran organisasi atau perusahaan secara efektif dan efisien.

Dalam hal koperasi kredit fungsi manajemen pengawasan dipercayakan kepada Badan Pemeriksa, yang secara demokrasi melalui forum Rapat Anggota. Jadi dengan demikian Badan Pemeriksa memperoleh wewenang dari anggota untuk melaksanakan tugas pengawasan dan membantu pengurus ( DP & PK ) agar senantiasa dapat melaksanakan tugas pengelola koperasi kredit sesuai dengan landasan konstitusi yang telah disepakati bersama dan berdassarkan prinsip – prinsip manajemen yang telah berlaku demi tercapainya sasaran organisasi usaha ekonomi yang berwatak sosial secara efektif dan efisien.

Makin jelaslah bahwa tugas Badan Pemeriksa tidak hanya sekedar melaksanakan pemeriksaan yang menyangkut tekhnik administrasi pembukuan, namun juga harus mampu menjaga serta merawat koperasi kredit. Tiga sehat koperasi kredit harus senantiasa terkondisi didalam tubuh koperasi kredit, yaitu sehat mental, sehat organisasi, dan sehat usaha.


(3)

85

Sehat mental tidak lain yang dimaksud adalah sikap perilaku para anggota sebagai pemilik sekaligus sebagai pemanfaat koperasi. Suatu dapat dikatakan sehat bila para anggotanya sungguh – sungguh berperilaku sebagai insane koperasi, artinya memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya secara proporsional. Memilki disiplin diri dan secara tanggung jawab dan secara optimal mampu memanfaatkan pelayanan yang tersedia pada koperasi dimana dia sebagai anggota koperasi. Sebagi ukuran ideal jangan kurang dari 60 %. Bilamana terjadi dibawah 50 % anggota beperilaku belum sebagai insane koperasi, seperti disebut diatas, Badan Pemeriksa sudah harus megkonsultasikan masalah ini bersama pengurus untuk berusaha mencrikan pemecahan bagi gejala yang tidak sehat itu.

Sehat organisasi, dicerminka oleh kelengkapan organisasi yang berfungsi secara optimal. Pengurus secara konsisten melaksanakan fungsinya sesuai dengan landasan konstitusi dan pola kebijakan yang telah disepakati bersama. Prinsip – prinsip koperasi kredit senantiasa menjadi pegangan dalam melaksanakan proses manajemen. Setiap keputusan yang diambil selalu memperhatikan kepentingan anggota. Hal ini Badan Pemeriksa dapat melakukan pendekatan dan beradaptasi mengenai kehidupan koperasi kredit serta menyampaikan saran – saran yang dianggap perlu untuk meningkatkan kualitas organisasi. Ukurannya lebih dari formasi pengurus yang ada dapat berfungsi secaa proporsional dalam mengelola organisasi koperasi kredit.

Sehat usaha, dicirikan dari pertumbuhan koperasi kredit dilihat dari kelayakan ekonomis usahanya. Sejauh mana sumber – sumber permodalan dapat digali dan sejauh mana penggunaan/pemanfaatannya oleh anggota sesuai dengantujuan sasaran koperasi kredit. Biaya pengelolaan dapat dikendalikan secara efisien, sehingga akan dapat melayani kebutuhan anggota secara efektif. Untuk dapat memastikan pertumbuhan kualitatif dari usaha koperasi kredit, Badan Pemeriksa dapat mengkaji melalui analisis standar rasio berdasarkan data – data yang dinyatakan dalam neraca dan laporan rugi/laba.


(4)

86 1. Ratio Rentabilitas

Untuk mengeahui berapa besar pendapatan yang dapat dihasilkan dari kekayaan dalam kurun waktu satu tahun.

1. Rentabilitas Ekonomi

Modal sendiri dan modal yang berasal dari luar secara bersama – sama menghasilkan keuntungan.tetapi modal dari luar tersebut harus dibayar bunga sebagai balas jasa. Perhitungan rentabilitas ekonomi diperoleh dari laba + bunga bank dibagi modal sendiri + modal luar.

2. Rentabilitas Badan Usaha

Rentabilitas Badan Usaha dihitung berdasarkan besarnya modal sendiri dan sisa hasil usaha ( SHU )

Semakin besar angka rentabilitas semakin baik bagi koperasi tersebut. 2. Ratio Solvabilitas

Solvabilitas ialah kemampuan koperasi untuk membayar semua kewajibannya jang ka panjang kepada pihak ketiga dengan seluruh harta bendanya bila koperasi tersebut dibubarkan.

Idealnya diatas 100 %


(5)

87 3. Rasio Likuiditas

Likuiditas berfungsi untuk mengetahui apakah keuangan koperasi cukup kuat untuk membayar hutang – hutang jangka pendek tepat pada waktunya.

semakin besar angka tersebut maka semakin lebih baik posisi keuangannya.

1. Ratio Modal Produktif

Untuk mengetahui berapa persen modal produktif yang terdapat pada kredit union dibandingkan dengan seluruh kekayaan yang ada.

Modal produktif meliputi : simpanan anggota, pinjaman dari pihak ke tiga.

Idealnya diatas 85 %

Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia ( BK3 – I ) 2. Ratio Distribusi Pinjaman

Untuk mengetahui berapa persen dari anggota yang memanfaatkan pinjaman dalam kurun waktu satu tahun.

Idealnya diatas 60 %

Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia ( BK3 – I ) 3. Ratio Pinjaman terhadap Modal Produktif

Untuk mengetahui berapa persen besarnya modal produktif digunakan untuk modal pinjaman.

Idealnya diatas 85 %


(6)

88 4. Ratio Efisiensi

Untuk mengetahui pengendalian biaya terhadap pendapatan koperasi kredit.

Idealnya dibawah 40 %

Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia ( BK3 – I )

Bilamana hasil perhitungan dari rumus tersebut diatas menunjukkan yang mencapai diatas nilai ideal lebih dari 60 %, maka credit union tersbut dapat dikatakan sehat dari kelayakan usaha ekonomisnya.

Hasil kajian ini tentu saja sebaiknya diinformasikan terlebih dahulu dalam rapat gabungan Pengurus dan Badan Pemeriksa guna mencocokan hasil kajian sebelum disampaikan kepada anggota dalam forum Rapat Anggota Tahunan. Agar dapat melakukan analisis dengan tepat dan benar, Badan Pemeriksa harus mendapatkan data yang lengkap, real, serta mutahir.