26
BAB III METODE PENELITIAN
A.
J
enis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian lapangan yang berupa studi kasus. Dalam studi kasus ini penelitian dilakukan terhadap
objek tertentu. Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini hanya berlaku terhadap objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : Credit Union Bonaventura Nyarumkop, Kalimantan
Barat 2.
Waktu Penelitian : Bulan Juni 2006 sampai dengan selesainya pengumpulan data.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
a. Dewan Pimpinan
b. Biro Eksekutif
2. Objek Penelitian
Objek penelitian pada kasus ini adalah laporan keuangan Credit Union Bonaventura nyarumkop tahun 2001 – 2005
27
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio - rasio keuangan Credit Union Bonaventura nyarumkop tahun 2001 – 2005
E. Sumber Data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperole h dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original.
Dalam penelitian ini yang merupakan data primer ialah : 1
Rasio Rentabilitas 2
Rasio Solvabilitas 3
Rasio Likuiditas 2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga
pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Dalam penelitian ini yang merupakan data sekunder ialah :
1 Gambaran Umum Credit Union Bonaventura Nyarumkop
2 Neraca Credit Union Bonaventura Nyarumkop tahun 2001 – 2005
3 Laporan Rugi Laba Credit Union Bonaventura Nyarumkop tahun
2001–2005 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Tanya jawab langsung dengan pimpinan dan bagian – bagian yang berkaitan langsung dengan data yang diperlukan yaitu biro eksekutif.
Untuk melengkapi data tentang gambaran umum Credit Union Bonaventura Nyarumkop
2. Studi Dokumenter
Mempelajari catatan – catatan dan arsip – arsip yang berkaitan langsung dengan kegiatan Credit Union Bonaventura Nyarumkop.
G. Teknik Analisis Data
Dalam pengukuran rasio keuangan di analisis ini hanya akan disajikan dan digunakan cara pengukuran rasio keuangan yang pokok saja. Menurut
Badan Koordinasi Koperasi Kredit BK3 – Indonesia untuk mengukur tingkat kesehatan koperasi kredit digunakan analisis standar rasio berdasarkan
data – data yang dinyatakan dalam Neraca dan Laporan Rugi Laba. Dalam analisis ini penulis menggunakan teknik analisis vertikal untuk
menjawab permasalahan yang ada dalam rumusan masalah. Analisis vertikal yaitu menganalisis elemen dalam neraca dan laporan
rugi – laba dengan membandingkan elemen – elemen tersebut baik dalam neraca maupun dalam laporan rugi – laba secara individu atau kombinasi dari
kedua laporan tersebut, pada saat atau tanggal tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 Untuk menjawab masalah – masalah diatas digunakan analisis ratio.
1. Rasio Rentabilitas
Untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang dapat dihasilkan dari kekayaan dalam kurun waktu satu tahun.
a. Rentabilitas Ekonomi
Modal sendiri dan modal yang berasal dari luar secara bersama – sama menghasilkan keuntungan.tetapi modal dari luar tersebut harus dibayar
bunga sebagai balas jasa. Perhitungan rentabilitas ekonomi diperoleh dari laba + bunga bank dibagi modal sendiri + modal luar.
b. Rentabilitas Badan Usaha
Rentabilitas Badan Usaha dihitung berdasarkan besarnya modal sendiri dan sisa hasil usaha SHU
Semakin besar angka rentabilitas semakin baik bagi koperasi tersebut.
2. Rasio Solvabilitas
Solvabilitas ialah kemampuan koperasi untuk membayar semua kewajiban jangka panjangnya kepada pihak ketiga dengan seluruh harta
bendanya bila koperasi tersebut dibubarkan.
Idealnya diatas 100 Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia BK3 – I
30
3. Rasio Likuiditas
Likuiditas berfungsi untuk mengetahui apakah keuangan koperasi cukup kuat untuk membayar hutang – hutang jangka pendek tepat pada
waktunya. a.
Rasio Modal Produktif Untuk mengetahui berapa persen modal produktif yang
terdapat pada kredit union dibandingkan dengan seluruh kekayaan yang ada.
Modal produktif meliputi : simpanan anggota, pinjaman dari pihak ke tiga.
Idealnya diatas 85 Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia BK3–I
b. Rasio Distribusi Pinjaman
Untuk mengetahui berapa persen dari anggota yang
memanfaatkan pinjaman dalam kurun waktu satu tahun.
Idealnya diatas 60 Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia BK3–I
c. Rasio Pinjaman terhadap Modal Produktif
Untuk mengetahui berapa persen besarnya modal produktif
digunakan untuk modal pinjaman.
31 Idealnya diatas 85
Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia BK3–I d.
Rasio Efisiensi Untuk mengetahui pengendalian biaya terhadap pendapatan
koperasi kredit.
Idealnya dibawah 40
Menurut standar Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia BK3–I Semakin besar angka tersebut maka semakin lebih baik posisi
keuangannya. Setelah ratio – ratio tersebut dihitung kemudian diinterpretasikan.
Dari hasil interpretasi yang dilakukan akan diketahui kondisi dan potensi keuangan yang dimiliki oleh koperasi untuk tahun tertentu. Selanjutnya
untuk mengetahui kecendrungan dari kondisi dan potensi keuangan credit union selama lima tahun yaitu dari tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan
2005, yang kemudian disusun dalam tabel rekapitulasi ratio. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV GAMBARAN UMUM