Penerapan strategi pembelajaran aktif physical self-assessment terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS (penelitian tindakan kelas di kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
PHYSICAL SELF-ASSESSMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-4 SMP PGRI 1 CIPUTAT)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Syarat Mencapai Sarjana Pendidikan

Oleh:
WULAN ROSYANA INDAH
NIM. 1090150000001

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

ABSTRAK


WULAN ROSYANA INDAH, 109015000001: “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
Physical Self-assessment Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS”.
Skripsi, Jakarta Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment siswa kelas
VIII-4 di SMP PGRI 1 Ciputat.
Adapun metode yang digunakan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) . Kemudian instrumen yang digunakan adalah instrumen tes yang berupa pretest
dan posttest, serta instrumen nontes berupa lembar observasi, catatan lapangan, lembar
wawancara diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar di SMP PGRI 1 Ciputat.
Adapun indikator keberhasilannya yang dicapai KKM 75. Dari hasil penelitian
memperlihatkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment
dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata NGain siklus I adalah 0,49 meningkat pada siklus II menjadi 0,65. Berdasarkan analisis
angket, respon siswa setelah belajar IPS dengan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment sebagian besar baik. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment dapat meningkatkan
hasil belajar IPS siswa. Setelah belajar dengan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment siswa menjadi lebih aktif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Strategi Pembelajaran Aktif , Physical Selfassessment


ABSTRACT
WULAN ROSYANA INDAH, 109015000001: “Application of Active Learning
Strategies Against Physical Self-assessment Student Results On IPS” Social Education
Faculty of Tarbiyah and Teachers Training Syarif Hidayatullah State Islamic University
2014.
The Purpose of this study is to determine the increase in the IPS study results by
using the Physical Self-assessment for junior high school students in class VIII-4 of PGRI
1 Ciputat.
The method used this study is Clasroom Action Research (PTK). Then the
instrument used is a test instrument in the form of pretest and posttest, as well as
instrument in the form of sheets non tes observation, field notes, interview and
questionnaire sheet. Hypothesis action is the use of the strategies Physical Selfassessment is expected to improve student learning outcomes on the concept of capital
markets in junior high school PGRI 1 Ciputat.
The indicators of success are achieved KKM 75. The researche results show that
the use of the strategies Physical Self-assessment can enhance student learning outcomes
IPS, this is evidenced by an increase in economic learning outcomes of student from
cycle I to cycle II. The average value of N-GAIN cycle is 0,49 increase in cycle II
becomes 0,65. Based on the analysis of questionnaires, the responses of the students after
studying IPS with the strategies Physical Self-assessment mostly good. We can conclude

that learning by using the strategies Physical Self-assessment an improve student
learning outcomes IPS. After studying the strategies Physical Self-assessment student
become more active and fun in the learning process.
Key words: Learning Outcomes of IPS, Active learning, Physical Self-assessment

KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Syukur Alhamdulilah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas
rahmat dan karunia-nya kepada penulis makan selesailah skripsi ini yang berjudul
“Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS”. (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas
VIII-4 SMP PGRI 1 CIPUTAT)”. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi
manusia, dan semoga kita menjadi pengikutnya hingga nanti, amin.
Selesainya skripsi ini tak lupa do’a dan kesungguhan hati, kerja keras serta
bantuan dari berbagai pihak baik saran maupun bantuan lainnya. Tiada kata yang
dapat penulis ucapkan selain ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas
bantuan ini, dan lebih khusus ucapan terimakasih yang saya ucapkan kepada:
1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.
2. Nurlena Rifa’i MA.Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Syaripulloh. M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Drs. Banadjid selaku pembimbing I atas bimbingan dan arahan
kepada penulis. Dan Ibu Tri Harjawati M.Si. selaku pembimbing II yang
selalu membimbing dengan hati dan atas motivasinya hingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS, yang telah dengan sabar dan
ikhlas mendidik penulis, sehingga ilmu yang diberikan kepada penulis
dapat bertambah dan bermanfaat.

i

7. Bpk Chartam S.Pd M.Pd., selaku Kepala sekolah SMP PGRI 1 CIPUTAT
yang telah memberikan arahan serta izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di SMP PGRI 1 Ciputat.

8. Bapak Subarkah S.Pd. selaku guru IPS yang memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis ketika penelitian.
9. Siswa-siswi SMP PGRI 1 CIPUTAT kelas VIII-4, yang telah mendukung
penulis dalam proses penelitian.
10. Kedua Orang Tua yang tercinta, H. Bambang Sriyono (ayah) dan
Rusmini (ibu), yang tak henti-hentinya mengirimkan do’a, memberikan
nasihat, motivasi dan terus memberikan dukungan penulis di setiap situasi
dan kondisi.
11. Untuk adikku tersayang (Faradiba Rosyana Lita) dan nenek ku tercinta
Wasiah yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan motivasi kepada
penulis.
12. Teman-teman penulis, Mega, Sri, Wiwi, Kiki, Uzi, Ade, Zulfi, Priska,
Ningsih, Arsela, Endah, Nopi, Lita, Nur, Fathiya, Mega, Indri, Besus,
Puji, Elly yang selalu memberikan do’a dan motivasi kepada penulis.
13. Semua teman-teman seperjuangan Jurusan IPS angkatan 2009, serta
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
mendukung dalam penulisan skripsi ini hingga selesai.
Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidak
sempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya, dan pembaca umumnya. Semoga skipsi ini dapat memberikan

sumbangsih pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya dan pengembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya.
Alhamdulillahirrobil’Alamin
Wassalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Jakarta, 06 Februari 2014

Penulis

ii

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................

i

DAFTAR ISI ...................................................................................................

iii


DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

vii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

viii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1


A. Latar Belakang Masalah ................................................................

1

B. Identifikasi Masalah .....................................................................

6

C. Pembatasan Masalah .....................................................................

7

D. Perumusan Masalah.......................................................................

7

E. Tujuan Penelitian...........................................................................

7


F. Manfaat Hasil Penelitian ...............................................................

7

BAB II KAJIAN TEORITIS ........................................................................

9

A. Acuan Teori dan Fokus yang diteliti .............................................

9

1. Hakikat belajar dan hasil belajar ..............................................

9

a) Pengertian belajar ..............................................................

9


b) Prinsip-prinsip belajar .......................................................

11

c) Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ........................

11

2. Hasil Belajar ............................................................................

13

3. Hakikat IPS .............................................................................

15

iii

4. Pengertian IPS .........................................................................


15

5. Hakikat strategi pembelajaran aktif ........................................

17

a) Pengertian strategi pembelajaran ......................................

17

b) Pengertian pembelajaran aktif ...........................................

18

c) Pengertian Physical Self-assessment .................................

21

1) Pengertian Physical Self-assessment ...........................

21

2) Langkah-langkah Physical Self-assessment .................

22

3) Kelebihan dan kelemahan ...........................................

24

6. Penelitian Tindakan Kelas ......................................................

25

B. Bahan hasil penelitian relevan ......................................................

29

C. Kerangka berpikir ..........................................................................

32

D. Hipotesis penelitian .......................................................................

37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................

38

A. Tempat dan Waktu penelitian ........................................................

38

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitan .......................................

39

C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian .........................

44

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ....................................

44

E. Tahapan Intervensi Tindakan .........................................................

44

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ..................................

50

G. Data dan Sumber Data ...................................................................

50

H. Instrumen-instrumen Pengumpulan Data .......................................

51

1. Instrumen Tes ...........................................................................

51

2. Instrumen non-tes ....................................................................

52

iv

a. Lembar Observasi ..............................................................

52

b. Catatan Lapangan ...............................................................

52

c. Lembar Wawancara ...........................................................

52

d. Lembar Angket ..................................................................

53

I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .............................................

53

1. Uji Validitas .............................................................................

53

2. Uji Reliabilitas .........................................................................

54

3. Pengujian Tingkat Kesukaran ..................................................

55

4. Daya Pembeda..........................................................................

56

J. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis.................................

56

1. Tes Hasil Belajar .....................................................................

56

2. Data lembar observasi ..............................................................

57

3. Angket .....................................................................................

58

4. N-Gain ......................................................................................

59

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan ..........................................

60

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRESTASI HASIL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................

61

A. Gambaran Umum Sekolah ............................................................

61

1. Sejarah singkat SMP PGRI 1 Ciputat ......................................

61

2. Visi dan Misi ............................................................................

62

3. Data sekolah .............................................................................

63

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan .................................................

66

1. Penelitian Pendahuluan ...........................................................

66

v

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian .....................................................

71

1. Siklus I .....................................................................................

71

2. Siklus II ....................................................................................

83

3. Tenik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................

96

D. Analisis Data .................................................................................

98

1. Hasil Belajar ............................................................................

98

2. Lembar Observasi ...................................................................

108

3. Respon siswa terhadap penerapan strategi ...............................

109

4. Hasil Wawancara Guru Setelah Penelitian .............................

119

5. Hasil Wawancara Siswa Setelah Penelitian ............................

121

E. Pembahasan Temuan Penelitian ....................................................

123

BAB V PENUTUP .........................................................................................

127

A. Kesimpulan ....................................................................................

127

B. Saran ...............................................................................................

127

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

128

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1 Tahap-tahap dalam PTK.............................................................

26

Gambar 2.2 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Taggrat ...

27

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir .....................................................................

36

vii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .............................

12

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian ......................................................................

38

Tabel 3.2

Desain Penelitian .....................................................................

43

Tabel 3.3

Tahapan Penelitian Kegiatan Pendahuluan .............................

46

Tabel 3.4

Tahap Penelitian Siklus I .........................................................

47

Tabel 3.5

Tahap Penelitian Siklus II .......................................................

48

Tabel 3.6

Interprestasi Tingkat Kesukaran ..............................................

56

Tabel 3.7

Klasifikasi Nilai Kegiatan Guru dan Siswa .............................

58

Tabel 3.8

Kriteria Konsep Siswa Berdasarkan Kriteria N-Gain .............

60

Tabel 4.1

Data Siswa Dalam 4 Tahun Terakhir ......................................

64

Tabel 4.2

Data Ruang Kelas ....................................................................

65

Tabel 4.3

Data Ruang Lainnya ................................................................

65

Tabel 4.4

Data Tenaga Pendidik dan Tata Usaha ....................................

66

Tabel 4.5

Hasil Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus I ..............

76

Tabel 4.6

Persentase Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ............

77

Tabel 4.7

Persentase Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I

80

Tabel 4.8

Hasil Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus II .............

89

Tabel 4.9

Persentase Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II ...........

91

Tabel 4.10

Persentase Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II

94

Tabel 4.11

Daftar Nilai N-gain Siklus I ....................................................

98

Tabel 4.12

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I........

101

viii

Tabel 4.13

Daftar Nilai N-gain Siklus II ...................................................

103

Tabel 4.14

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II .....

105

Tabel 4. 15

Kepentingan Siswa Terhadap Mata Pelajaran .........................

110

Tabel 4.16

Ketertarikan Pelajaran IPS ......................................................

111

Tabel 4.17

Kreativitas Guru dalam Pembelajaran ......................................

111

Tabel 4.18

Hasil Belajar Siswa...................................................................

112

Tabel 4.19

Ketertarikan Siswa dengan Strategi Physical Self-assessment

113

Tabel 4.20

Antusiasme Belajar Siswa .......................................................

113

Tabel 4.21

Keaktifan Siswa di dalam Kelas ...............................................

114

Tabel 4.22

Ketertarikan Strategi Pembelajaran ..........................................

115

Tabel 4.23

Ketertarikan Strategi terhadap Suasana Belajar ......................

116

Tabel 4.24

Keterampilan Strategi Belajar .................................................

116

Tabel 4.25

Aktifitas Belajar Siswa ............................................................

117

Tabel 4.26

Ketertarikan Strategi Pembelajaran .........................................

118

ix

DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1

Nilai Hasil Belajar Pre-test dan Post-test siklus I ...................

101

Grafik 4.2

Nilai Hasil Belajar Post-test siklus I.........................................

102

Grafik 4.3

Nilai Hasil Belajar Pre-test dan Post-test siklus II ..................

105

Grafik 4.4

Nilai Hasil Belajar Post-test siklus II .......................................

106

Grafik 4.5

Nilai Hasil Belajar Siklus I dan II ...........................................

106

Grafik 4.6

Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan II ..............................

107

Grafik 4.7

Persentase Aktivitas Guru Siklus I dan II ................................

108

Grafik 4.8

Persentase Aktivitas Pembelajaran Siklus I dan II ..................

109

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Wawancara Siswa Pra-Penelitian

LAMPIRAN 2

Wawancara Guru Pra-Penelitian

LAMPIRAN 3

Kisi-kisi Instrumen

LAMPIRAN 4

Uji Coba Instrumen Penelitian Siklus I

LAMPIRAN 5

Uji Coba Instrumen Penelitian Siklus II

LAMPIRAN 6

Data Anates

LAMPIRAN 7

Instrumen Penelitian Siklus I

LAMPIRAN 8

Instrumen Penelitian Siklus II

LAMPIRAN 9

RPP Pertemuan 1

LAMPIRAN 10

RPP Pertemuan 2

LAMPIRAN 11

RPP Pertemuan 3

LAMPIRAN 12

RPP Pertemuan 4

LAMPIRAN 13

RPP Pertemuan 5

LAMPIRAN 14

RPP Pertemuan 6

LAMPIRAN 15

Materi Bahan Ajar Siklus I

LAMPIRAN 16

Materi Bahan Ajar Siklus II

LAMPIRAN 17

Daftar Nilai N-gain Siklus I

LAMPIRAN 18

Daftar Nilai N-gain Siklus II

LAMPIRAN 19

Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

LAMPIRAN 20

Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II

LAMPIRAN 21

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

xi

LAMPIRAN 22

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

LAMPIRAN 23

Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran Siklus I

LAMPIRAN 24

Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran Siklus II

LAMPIRAN 25

Catatan Lapangan Pertemuan ke 1

LAMPIRAN 26

Catatan Lapangan Pertemuan ke 2

LAMPIRAN 27

Catatan Lapangan Pertemuan ke 3

LAMPIRAN 28

Catatan Lapangan Pertemuan ke 4

LAMPIRAN 29

Catatan Lapangan Pertemuan ke 5

LAMPIRAN 30

Catatan Lapangan Pertemuan ke 6

LAMPIRAN 31

Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelitian Tindakan
Kelas

LAMPIRAN 32

Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Penelitian
Tindakan Kelas

LAMPIRAN 33

Lembar Kuesioner

LAMPIRAN 34

Kisi-kisi Instrumen Respon Siswa Terhadap Strategi
Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment yang
Diterapkan Oleh Guru Dalam Pembelajaran

LAMPIRAN 35

Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas VIII-4

LAMPIRAN 36

Dokumentasi Proses Belajar Mengajar

LAMPIRAN 37

Surat Permohonan Izin Penelitian

LAMPIRAN 38

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

xii

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bagian yang penting bagi kehidupan
manusia dalam mengembangkan kepribadian dan kemampuannya yang
berlangsung seumur hidup. Melalui pendidikan, pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, dan wawasan manusia akan

terus

berkembang,

guna

memperoleh ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Oemar Hamalik “Pendidikan adalah suatu proses yang
mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap
lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam
dirinya yang memungkinkan”. 1
Hal ini berarti bahwa pendidikan perlu diperhatikan, karena
pendidikan

memegang

peran

yang

amat

penting

untuk

menjamin

kelangsungan hidup suatu bangsa dan Negara, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui
jalur pendidikan pula peserta didik dibentuk menjadi pribadi yang tangguh,
kreatif, mandiri, dan profesional pada bidangnya masing-masing kelak di
masa yang akan datang.
Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan
memegang peran yang sangat penting. Salah satu peran penting pendidikan
adalah menyiapkan sumber daya manusia sesuai dengan perubahan zaman.
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan. Adapun tujuan pendidikan adalah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

1

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2001), Cet. 4, h. 79.

1

2

seutuhnya sebagaimana yang terdapat dalam Undang-undang tentang Sistem
Pendidikan Nasional No.20 Bab II Pasal 3 Tahun 2003 yang berbunyi.
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokrasi dan bertanggung jawab”.2
Dalam proses pendidikan, terdapat dua pelaku utama yakni pendidik
dan peserta didik. Keduanya saling berkaitan dan saling membutuhkan. Agar
tujuan yang diinginkan tercapai, maka antara pendidik dan peserta didik
bekerjasama dalam membangun sebuah tujuan. Dalam hal ini, guru yang
menginformasikan materi kepada siswa. Tetapi selain itu guru juga bertindak
sebagai fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar kepada
seluruh

peserta

didik,

agar

mereka

dapat

belajar

dalam

suasana

menyenangkan, gembira, penuh semangat dan berani mengemukakan
pendapat secara terbuka.
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua
pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru. Guru yang
merupakan ujung tombak dalam pendidikan. Guru juga adalah orang yang
paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas
yang dapat bersaing di zaman pesatnya perkembangan teknologi. Dengan
mutu pendidikan yang baik dan benar akan menghasilkan SDM yang
berkualitas.
Berbicara tentang proses pendidikan sudah tentu tak dapat dipisahkan
dengan semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber
daya manusia yang berkualitas, sedangkan manusia yang berkualitas itu
dilihat dari segi pendidikan telah terkandung secara jelas dalam tujuan
2

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendididkan, (Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006), h. 8

3

pendidikan. Menurut Isjoni Ciri–ciri SDM berkualitas sendiri adalah
“mandiri, berwatak kerja keras, tekun belajar menghargai waktu, pantang
menyerah, serta selalu proaktif dalam mencari solusi atas masalah yang
dihadapi”.3 Salah satu tujuan pendidikan adalah menjadikan manusia yang
berilmu, beriman, dan bertaqwa. Sebagaimana kita ketahui bahwa orangorang yang berilmu, beriman dan bertaqwa akan mendapatkan derajat yang
mulia di sisi Allah SWT. Diterangkan dalam firman Allah SWT dalam surat
Al-Mujaadilah ayat 11 yaitu:

  
         
             
        
Artinya:
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis" maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",
Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut perlu adanya peninjauan
berbagai aspek yang mendukung usaha tersebut, terutama dalam proses
pembelajaran

yang

berlangsung.

Karena

proses

pembelajaran

akan

berpengaruh besar terhadap tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa.

3

Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007), h. 3

4

Dalam pembelajaran IPS di sekolah SMP PGRI 1 Ciputat, dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas penggunaan strategi pembelajaran yang
bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model
konvensional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini mungkin
disebabkan

kurangnya

penguasaan

guru

terhadap

strategi-strategi

pembelajaran yang ada, padahal penguasaan terhadap strategi-strategi
pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan profesional
guru. Hal ini diperkuat oleh hasil observasi yang dilakukan peneliti sebelum
melakukan penelitian dan terbukti saat pelajaran dimulai banyak siswa yang
tidur dan ngobrol dengan teman sebangkunya, kelihatan sekali mereka merasa
bosan dengan strategi yang diterapkan oleh guru mata pelajaran IPS. Dan
diperkuat lagi oleh keterangan beberapa siswa dari hasil wawancara bahwa
mereka merasa kesulitan dalam belajar, jenuh, dan bosan mengikuti pelajaran,
terlebih lagi guru hanya memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan
LKS (Lembar Kerja Siswa), padahal materi tersebut belum sepenuhnya
disampaikan, sehingga hasil belajar siswa rendah. Hal ini bisa dilihat dengan
perolehan nilai ulangan harian kelas VIII-4 di SMP PGRI 1 Ciputat, nilai
ualngan harian kelas VIII-4 bisa dilihat dilampiran 35.
Guru pun tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
pada saat pembelajaran berlangsung. Jadi, pada saat pembelajaran telah
selesai guru langsung memberikan tugas kepada siswa tanpa bertanya terlebih
dahulu kepada siswa apakah siswa telah paham dengan pelajaran yang telah
disampaikan oleh guru. Dengan sikap guru yang seperti itu maka seorang
siswa menjadi kurang aktif atau tidak aktif dalam pembelajaran yang sedang
berlangsung, dan siswa pun menjadi tidak paham apa yang telah diajarkan
pada guru.
Terkadang siswa pun malu untuk bertanya pada saat pembelajaran
berlangsung. Ketika guru menanyakan kepada siswa apakah siswa telah
paham dalam pelajaran yang telah disampaikan, siswa pun pasti diam dan

5

menjawab bahwa telah paham dalam pelajaran yang telah disampaikan oleh
guru. Tetapi ketika guru memberikan soal ulangan kepada siswa, banyak
siswa yang mendapat nilai yang kurang memuaskan. Agar dapat mengajar
efektif, guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa. Kesempatan
belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa secara aktif
dalam pembelajaran di kelas.
Kondisi pembelajaran tersebut tentu saja tidak bisa dibiarkan
berlangsung terus menerus. Dengan kondisi tersebut seharusnya guru mencari
alternatif-alternatif strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
berperan aktif di dalam kelas dan dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran
dikelas.
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta
didik untuk belajar secara aktif.

4

Ketika peserta didik belajar dengan aktif,

berarti mereka mendominasi aktifitas pembelajaran. Karena peserta didik
diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental
akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini peserta didik akan
merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar akan
maksimal.
Salah satu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam
pembelajaran yaitu strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment
(mempersiapkan diri dalam kelompok). Strategi pembelajaran ini lebih
berorientasi pada aktivitas siswa (student centered), sedangkan guru hanya
sebagai

fasilitator

yang mengarahkan dan

membantu

siswa dalam

pembelajaran. Strategi pembelajaran ini merupakan strategi pembelajaran
aktif (active learning) yang disajikan dengan metode permainan dengan
tujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang tidak monoton dan
menjenuhkan. Dalam pembelajaran ini, siswa dituntut untuk aktif dan

4

Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h. xiv

6

partisipasif, sehingga dengan keefektifan siswa tersebut diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Berdasarkan latar belakang dan pemikiran di atas serta beberapa hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment (mempersiapkan diri dalam kelompok) dapat memberikan
pengaruh dan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa,
penulis tertarik untuk menggunakan strategi yang sama. Karena strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment (mempersiapkan diri dalam
kelompok) belum pernah diterapkan pada mata pelajaran IPS dengan judul
skripsi:
“Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS”
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat)

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis identifikasi
masalah sebagai berikut:
1.

Guru masih terbiasa menerapkan metode pengajaran konvensional
(metode ceramah) dalam proses belajar mengajar.

2.

Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa materi IPS pelajaran yang
membosankan.

3.

Hasil belajar IPS siswa masih rendah.

4.

Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada
saat pembelajaran berlangsung.

7

C. Pembatasan Masalah
Agar masalah tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini penulis
membatasi masalah penelitian yaitu:
Guru masih terbiasa menerapkan metode pengajaran konvensional
(metode ceramah) dalam proses belajar mengajar dan hasil belajar IPS siswa
masih rendah.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka yang
menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan Strategi
Pembelajaran

Aktif

Physical

Self-assessment

Dalam

Upaya

Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang
menggunakan strategi pembelajaran aktif teknik Physical Selfassessment
b. Memberikan gambaran yang jelas pada guru tentang strategi
pembelajaran aktif teknik Physical Self-assessment dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.

8

2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, peneliti dapat meningkatkan perhatian belajar siswa dalam
pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment.
b. Bagi guru, memberikan masukan dalam memperluas pengetahuan dan
wawasan tentang strategi pembelajaran aktif.
c. Bagi sekolah, memberikan sumbangan dalam rangka penambahan
variasi metode pembelajaran IPS.
d. Bagi peneliti, sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang akan
melakukan penelitian berikutnya dan dapat menjadi sumbangan
pemikiran untuk kemajuan dunia pendidikan.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan yang terjadi di dalam
diri seseorang setelah melakukan aktifitas tertentu. Perubahan tersebut
idealnya menuju kepada hal yang positif dan berkelanjutan. Di bawah ini
merupakan pendapat para ahli mengenai pengertian belajar:
Menurut Oemar Hamalik belajar adalah “perubahan tingkah laku yang
relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya
adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang.
Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari
hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, di mana saja, baik
disekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tak dapat ditentukan
sebelumnya”.1
Menurut Sudjana belajar adalah “suatu proses yang ditandai dengan
adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan,
serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar”.2
Sedangkan menurut Evelin dan Hartini belajar merupakan “sebuah
proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung
seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga
liang lahat. Salah satu petanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu
adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan
tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat

1

Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta : PT Bumi
Aksara, 2005), h. 154.
2
Asep Jihad-Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta : Multi Press), h. 2

9

10

pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif)”.3
Menurut John Dewey “belajar merupakan bagian interaksi manusia
dengan lingkungannya”.4 Belajar selalu didefinisikan sebagai suatu perubahan
pada diri individu yang disebabkan oleh pengalaman. Manusia telah belajar
begitu banyak sejak mereka lahir, bahwa belajar dan perkembangan adalah
hubungan yang tidak dapat dipisahkan5. Kesimpulannya, belajar terjadi
dengan banyak cara. Kadang-kadang belajar disengaja, ketika siswa
memperoleh informasi yang disampaikan guru dikelas, atau ketika mereka
mencari sesuatu yang ada di ensiklopedi atau buku.
Menurut Muhibbin Syah belajar adalah “kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia
berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya
sendiri”.6
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian belajar dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang
berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur
hidup dan belajar juga didapatkan dari suatu perubahan pada diri individu
yang disebabkan oleh pengalaman setiap individu sudah begitu banyak dari
mereka dilahirkan sampai berlangsung seumur hidup, belajar juga ditandai
dengan adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif dan permanen
serta adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek
motivasi, emosional, sikap dan sebagainya.
3
4

Eveline Siregar-Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor : Ghalia Indonesia, 2010. h. 3
Eveline Siregar-Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran...., h.3

5

Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Grasindo, 2002), h. 120
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan : Suatu Pendekatan Baru, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
1995), h. 88

6

11

b. Prinsip-prinsip Belajar
Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat
mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran, pengetahuan
tentang teori dan prinsip-prinsip dapat membantu guru dalam memilih
tindakan yang tepat. Guru dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang
kelihatannya baik tetapi nyatanya tidak berhasil meningkatkan proses belajar
siswa.

Selain

itu

dengan

prinsip-prinsip

belajar

ia

memiliki

dan

mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan belajar
siswa.
Adapun prinsip-prinsip belajar seperti yang diungkapkan oleh Dimyati
dan Mudjiono dalam buku belajar dan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Perhatian dan motivasi
Keaktifan
Keterlibatan langsung/berpengalaman
Pengulangan
Tantangan
Balikan dan penguatan
Perbedaan individual 7

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut

Muhibbin

Syah

“secara

global,

faktor-faktor

yang

mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macamn yaitu”:
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa)
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)
3. Faktor pendekatan belajar.8

7

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet. 3, h. 42
Muhibbin Syah, Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan : Suatu Pendekatan Baru, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1995), h. 132-139.
8

12

Tabel 2.1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
a. Aspek Fisologis (yang bersifat jasmaniah)
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendisendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas
siswa dalam mengikuti pelajaran.
b. Aspek Psikologis (yang bersifat rohaniah)
Faktor-faktor rohani siswa yang pada umumnya
dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal
(faktor dari
dalam siswa)

a) Inteligensi
Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan
atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan
cara yang tepat.
b) Sikap Siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons
(response tendency) dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif.
c) Bakat Siswa
Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang.
d) Motivasi Siswa
Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal
organism (baik manusia ataupun hewan) yang
mendorongnya
untuk
berbuat
sesuatu.Dalam
pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya
(energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.
Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan yang
berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat
mendorongnya melakukan tindakan belajar.

13

2) Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang
datang dari luar individu siswa yang juga
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
a. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi,
dan
teman-teman
sekelas
dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
2. Faktor Eksternal
Siswa (Faktor
b. Lingkungan Nonsosial
dari luar siswa)
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial
ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat ringgal
keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktorfaktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa.
Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai segala cara
atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.
3. Faktor
Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional
Pendekatan
yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah
Belajar
atau mencapai tujuan belajar tertentu.
2. Hasil Belajar
Menurut Purwanto hasil belajar “terdiri dari kata yaitu hasil dan
belajar. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan
akibat dilakukannya suatu perolehan akibat dilakukannya suatu
aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional. Sedangkan Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya
perubahan perilaku pada individu yang belajar. Jadi hasil belajar
adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap
dan tingkah lakunya”.9
Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya. Dalam dunia pendidikan hasil
belajar digunakan sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berperan sebagai umpan balik dalam
9

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), cet. 1, h. 44-4

14

meningkatkan mutu pendidikan. Hasil belajar terlihat dari perubahan tingkah
laku maupun kemampuan kognitifnya. Berikut ini beberapa pendapat hasil
belajar menurut para ahli:
Menurut Abdurrahman, “hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”.10
Menurut Hamalik, “hasil belajar adalah pola–pola perbuatan, nilainilai, pengertian-pengertian, dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas”.11
Sudjana berpendapat bahwa “hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman kerjanya”.12
Menurut pemikiran Gagne, hasil belajar mencakup kemampuan:
a) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.
b) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambing.
c) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi pengunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melalukan serangakaian
gerak jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
e) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian
terhadap
objek
tersebut.
Berupa
kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupak
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian hasil belajar
dapat disimpulkan bahwa proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik
akan menghasilkan hasil belajar. Setiap mengikuti proses pembelajaran di
sekolah, sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil
belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik
10

Asep Jihad-Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta : Multi Press), h. 14
Asep Jihad-Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran…, h. 15
12
Asep Jihad-Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran…, h. 15

11

15

dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui
proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit
diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik. Hasil belajar dapat dilihat ketika
siswa telah melakukan kegiatan belajar karena hasil belajar merupakan hasil
yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan
dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi
pelajaran pada satu pokok bahasan
3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a.

Pengertian IPS
IPS merupakan ilmu pengetahuan yang meneliti dan membahas segala

hal

yang

menyangkut

dengan

manusia,

tingkah

lakunya,

proses

penghidupannya, hubungannya antara manusia dengan manusia lain,
hubungan antara manusia sebagai individu dengan masyarakat sekitarnya,
atau hubungannya antara manusia dengan benda sebagai alat unutuk
memenuhi kebutuhan. Ada beberapa pakar yang mengemukakan pendapatnya
tentang pengertian IPS, diantaranya:
Charles R Keller, yang mengatakan bahwa “IPS adalah suatu paduan
daripada sejumlah ilmu-ilmu sosial dan ilmu lainnya yang tidak terkait
oleh ketentuan disiplin ilmu tertentu melainkan bertautan dengan
kegiatan-kegiatan pendidikan yang berencana dan sistematis untuk
kepentingan program pengajaran sekolah dengan tujuan memperbaiki,
mengembangkan, dan memajukan hubungan kemanusiaan dan
masyarakat”.13
Selanjutnya, A Kosasih Djahiri, yang mengemukakan bahwa “IPS
merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari
cabang-cabang ilmu dan ilmu lainnya dijadikan program pengajaran pada
tingkat sekolah”.14

13

Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), hal.11
Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS…, hal. 11

14

16

Ilmu Pengetahuan (IPS) adalah salah suatu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke
pendidikan menegah. Menurut Nursid Sumaatmadja, yang mengatakan bahwa
dapatlah dinyatakan bahwa IPS yang dimasukkan dalam study ini adalah
“suatu mata pelajaran yang mengakaji kehidupan sosial yang bahannnya
didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan
tata Negara, dengan mendapat sumber materi dari berbagai ilmu sosial”.15
Kemudian menurut Abu Ahmadi, yang mengemukakan bahwa “Materi
dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi,
antropologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu sosial
lainnya, dijadikan bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan
pengajaran di sekolah dasar dan menengah”.16
Adapun pengertian IPS secara umum menurut beberapa ahli dalam
tulisan Nursid Sumaatmadja seperti yang dikutip oleh Syafruddin Nurdin,
adalah:
a) Menurut Norman Mackenzi, IPS adalah semua disiplin ilmu yang
merupakan perjanjian manusia dalam konteks sosial.
b) Menurut Nu’man Sumantri, IPS adalah yang menekankan pada
timbulnya nilai-nilai kewarganegaraan, moral, ideologi Negara dan
agama. IPS juga menekankan pada isi dan metode berfikir keilmuan
sosial.
c) Menurut Achmad Sanusi, IPS terdiri dari disiplin-disiplin Ilmu
Pengetahuan Sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari
pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah.
d) Menurut Calhoum mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai
Study tentang tingkah laku kelompok umat manusia Van Daelan, IPS
adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang tingkah laku manusia
dimasyarakat itu meliputi berbagai aspek, seperti aspek ekonomi,
sikap mental, aspek budaya, dan hubungan sosial.17

15

Nursid Sumaatmadja, MetodologiPengajaran IPS, (Bandung: Alumni, 1998), hal.67
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Asadi Mahasatya, 2003) h.2-3
17
Syafrudin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam
KBK, (Tangerang: Quantum Teaching, 2005), hal. 19-24

16

17

4. Hakikat Strategi Pembelajaran Aktif
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, “strategi diartikan sebagai a plan, method, or
series of activities designed to achieves a particular educational goal”. Jadi,
dengan demikian starategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.”18
Kemp menjelaskan bahwa “Strategi pembelajaran adalah “suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”.19
Selanjutnya

Wina

Sanjaya,

mengemukakan

bahwa

“Strategi

pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu”.20
Menurut Eveline dan Hartini, “Strategi pembelajaran adalah cara
sistematis yang dipilih dan digunakan seorang pembelajar untuk
menyampaikan materi pembelajaran, sehingga memudahkan
pembelajar mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan,
serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran. Strategi
pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan oleh guru bertitik tolak
dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dari awal. Untuk
memperoleh tahapan kegiatan pembelajaran yang berdaya dan berhasil
guna, maka guru harus mampu menentukan strategi pembelajaran
yang akan digunakan”.21

18

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana,
2011), Cet. 5, h. 126.
19
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan…, h. 126.
2020
Wina Sanjaya, Perencanaan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 186.
21
Eveline Siregar-Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2010), h.
77.

18

Ada dua hal yang

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Pengaruh penggunaan media audio video terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu

0 10 161

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar ips siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) (penelitian tindakan kelas dikelas VIII-2 SMP PGRI 1 Ciputat)

1 6 0

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PHYSICAL SELF ASSESSMENT Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Physical Self Assessment Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Ngembatpadas Sragen

0 2 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PHYSICAL SELF- PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PHYSICAL SELF-ASSESSMENT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAMPROSES PEMBELAJARAN PKn MATERI PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH PADA SISWA KELAS IX A SMP MUHAMMA

0 1 17

penelitian tindakan kelas untuk smp kata pengantar

0 1 37