Dermatitis Atopik.

LAPORAN KASUS

DERMATITIS ATOPIK
Putu Gizha Satrya Gautama. M, IGK Darmada, Luh Made Mas Rusyati
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar
ABSTRAK
Dermatitis atopik adalah penyakit inflamasi pada kulit yang bersifat kronis dan sering
kambuh. Penyakit ini menyebabkan kelainan kulit berupa papul kemerahan yang sangat
gatal yang kemudian dapat mengalami ekskoriasi dan likenifikasi. Dilaporkan kasus
dermatitis atopik pada anak perempuan berumur 2 tahun dengan gambaran lesi papul
eritema multipel yang berbentuk bulat dan tersebar difuse di badan, punggung,
pergelangan tangan, permukaan ekstensor tangan, lipatan siku, dan bagian lipatan lutut.
Selain itu pasien juga merasa gatal, sering menggaruk disaat tidur, dan keluhan kulit
kering. Dari gejala klinis dan sebaran lesi yang khas sangat mendukung diagnosis
dermatitis atopic pada pasien ini. Pengobatan yang diberikan untuk pasien ini adalah
mebhyndroline napadisilat sirup, urea lotion 10%, dan hidrokortison krim 2,5%. Hasil
pengobatan belum dapat dievalusi dan prognosis dari pasien ini juga masih sulit
diramalkan namun cenderung akan lebih buruk karena onset penyakit dimulai dari usia
yang lebih muda.
Kata kunci: dermatitis atopik, anak-anak, papul kemerahan.


ABSTRACT
Atopic dermatitis is an inflammatory skin disease that is chronic and relapsing. This is a
skin disorder that causes very itchy red papule which can be excoriated and lichenified
then. Reported case of atopic dermatitis in 2-year-old girl with multiple erythematous
papules that scattered diffuse in trunk, back, wrist, extensor surface of arm, and flexural
surface of elbow and knee. Moreover the patient also feel itchy, frequent scratching
during sleep, and complaint a dry skin. From the clinical manifestation and typical
spread of lession strongly supports the diagnosis of atopic dermatitis in this patient.
Treatment given to this patient is mebhyndroline napadisilat syrup, urea lotion 10%, and
hidrocortison cream 2,5%. Treatment result can’t be evaluated yet and prognosis for this
patient also difficult to predict but tend to be worse because onset of disease start
earlier.
Keyword: atopic dermatitis, children, erythematous papule.

PENDAHULUAN

Prevalensi penyakit ini telah meningkat

Dermatitis atopik adalah peradangan


tiga kali lipat dari tahun 1960 sampai

pada kulit yang kronis yang sering

sekarang.1 Di negara industri prevalensi

kambuh.1,2 Pada umumnya penyakit ini

dermatitis atopik pada anak mencapai

terjadi pada masa bayi dan anak-anak.1,2

10-20%, sedangkan pada dewasa hanya
1

1-3%. Berbeda dengan negara-negara

Prognosis penyakit ini juga sangat sulit


industri,

untuk diramalkan.2

negara

Indonesia

agraris

memiliki

dermatitis

atopik

rendah.1

prevalensi


yang jauh

Penyakit

ini

lebih

banyak

cenderung

seperti

juga

lebih
lebih

LAPORAN KASUS

Seorang anak perempuan berumur 2
tahun

datang

diantar

Ibunya

ke

mengenai

poliklinik kulit dan kelamin RSUP

perempuan disbanding laki-laki dengan

Sanglah pada tanggal 16 Oktober 2013

rasio 1,3:1.1


dengan nomer rekam medis: 01464820.

Gejala penyakit dermatitis atopik

Keluhan utama pasien adalah bintil-

yang paling khas adalah rasa gatal yang

bintil diseluruh tubuh sejak kurang lebih

sangat berat (sepanjang hari, terutama

seminggu yang lalu. Awalnya keluhan

pada malam hari) dan adanya reaktivitas

bintil-bintil ini muncul di kaki sejak

dari kulit pasien.1 Penyakit ini sering


seminggu

berhubungan dengan kelainan fungsi

menyebar

pada sawar kulit dan adanya sensitisasi

punggung. Pasien mengeluh gatal dan

alergen. Banyak faktor yang berperan

dilaporkan oleh orang tuanya kalau

dalam patogenesis dermatitis atopik,

pasien suka menggaruk saat tidur.

seperti faktor genetik, lingkungan, host,


Pasien juga mengalami kulit kering

imunologik.1,2,3,4

sejak lama. Riwayat demam, batuk, dan

Kelainan kulit yang muncul akibat

pilek disangkal. Riwayat pengobatan

penyakit ini berupa papul gatal, yang

dengan minyak bokashi setiap 2 malam

kemudian dapat mengalami eksoriasi

sekali. Riwayat alergi disangkal, dan

(hilangnya


pada

pasien tidak merasakan nyeri (visual

likenifikasi

analogue scale 0). Riwayat penyakit,

farmakologik,

stratum

dan

jaringan

papilare)

(penebalan


kulit).

sampai
dan

Penyakit

yang
ke

lalu,

tangan,

kemudian
badan,

dan


ini

riwayat operasi, dan riwayat transfusi

umumnya muncul pada daerah lipatan,

disangkal. Dari riwayat keluarga tidak

seperti lipatan siku dan lutut pada

ada yang pernah mengalami penyakit

ekstremitas.2 Tidak ada ciri khusus

serupa dan riwayat penyakit lainnya

maupun pemeriksaan laboratorium yang

dalam keluarga juga disangkal.

spesifik untuk mendiagnosis dermatitis

Pada pemeriksaan fisik, didapatkan

atopik, sehingga diagnosis penyakit ini

status Internus pasien dalam batas

sepenuhnya bergantung pada anamnesis

normal.

dan pemeriksaan fisik dari pasien.1,2,3

didapatkan tanda-tanda anemia ataupun
ikterus,

Dimana

pada

pada

mata

pemeriksaan

tidak

toraks
2

dan

dengan suara nafas vesikular, pada

merupakan penyakit kulit yang umum

pemeriksaan

terjadi

abdomen

didapatkan

sangat

gatal.1,2,3

didapatkan suara jantung s1 dan s2

pada

Penyakit

anak-anak

dan

ini

dapat

bising usung + (dalam batas normal),

memberikan morbiditas yang signifikan

dan akral pasien dalam keadaan hangat.

dan dapat menurunkan kualitas hidup

Pemeriksaan lesi pada kulit didapatkan

pasien.4

lokasi lesi pada daerah palmar manus

Prevalensi dermatitis atopik sangat

dextra et sinistra , badan, punggung, dan

meningkat dalam 30 tahun terakhir,

bagian pedis dextra et sinistra . Bentuk

diperkirakan 10 sampai 20 persen anak

kelainan

yang

dan 1 sampai 3 persen dewasa pada

didapatkan pada pasien ini adalah papul

negara maju mengalami penyakit ini.1,2,3

eritema

Dermatitis

kulit/eflorisensi

multipel

berbentuk

bulat

atopik

biasanya

mulai

dengan diameter 0,1-0,2 mm yang

muncul pada usia yang sangat muda,

tersebar secara difuse. Pemeriksaan lain

dimana 85% kasus dermatitis atopik

pada mukosa, rambut, kuku, kelenjar

muncul pada usia kurang dari 5 tahun.1,2

limfe, fungsi kelenjar keringat, dan

Sama seperti kasus diatas, dermatitis

system saraf tidak ada kelaianan.

atopik pada pasien ini muncul pada usia

Pasien

tidak

pemeriksaan

melakukan
baik

Patogenesis dermatitis atopik tidak

pemeriksaan

sepenuhnya dimengerti, namun kelainan

penunjang

laboratorium

maupun

histopatologi.

Dari

2 tahun.

dan

yang muncul merupakan hasil interaksi

pemeriksaan fisik (status internus dan

yang kompleks dari berbagai faktor,

satus dermatologis) disimpulkan pasien

seperti kerusakan fungsi sawar kulit,

mengalami

dan

abnormalitas imun, lingkungan, dan

terapi

agen infeksi.3 Manifestasi klinis dari

mebhyndroline

dermatitis atopik adalah munculnya lesi

napadisilat syrup 2 kali sehari setengah

pada kulit yang berupa papul eritema

sendok makan, urea 10% lotion 2 kali

multipel dengan sebaran sesuai umur

sehari, hidrocortison 2,5% krim 2 kali

pasien

sehari, dan pemberian KIE.

Berdasarkan

DISKUSI

dermatitis atopik dapat dibagi menjadi 3

anamnesis

dermatitis

direncanakan
farmakologis

Dermatitis

atopik

mendapatkan
berupa

atopik

merupakan

saat

munculnya
umurnya,

lesi
lokasi

kulit.
lesi

kelompok, yaitu: bayi (0-2 tahun), anak-

penyakit inflamasi pada kulit, yang

anak

(2

tahun-pubertas),

dan

bersifat kronik, residif (sering kambuh)

remaja/dewasa. Untuk bayi sebaran lesi
3

kulit biasanya terdapat di daerah wajah,
leher,

kulit

kepala,

badan,

dan

permukaan ekstensor dari ekstremitas,

- Ditambah tiga atau lebih kriteria
dibawah ini:
1. Riwayat

terkena

lipatan

kulit,

sedangkan untuk anak-anak sebaran lesi

misal: bagian lipatan belakang

biasanya terdapat di leher, pergelangan

lutut,

tangan dan kaki, dan dibagian lipatan

pergelangan kaki atau sekeliling

dari

leher (termasuk pipi untuk anak

ekstremitas,

sedangkan

untuk

remaja dan dewasa di tangan, kaki, dan
3

belakang

siku,

depan

usia dibawah 10 tahun)

bagian lipatan dari ekstremitas. Pada

2. Riwayat asma bronchial atau hay

kasus dimana pasien berusia 2 tahun,

fever pada penderita (atau riwayat

lesi pada kulit yang muncul adalah

penyakit

papul eritema multipel berbentuk bulat

tingkat pertama dari anak di bawah

dengan diameter 0,1-0,2 mm dengan

4 tahun).

sebaran

lesi

yang

sesuai

dengan

kelompok umurnya, yaitu di daerah
badan, punggung, pergelangan tangan,

atopik

pada

keluarga

3. Riwayat kulit kering secara umum
pada tahun terakhir.
4. Adanya dermatitis yang tampak di

permukaan ekstensor tangan, lipatan

lipatan

siku, dan bagian lipatan lutut. Dari

pipi/dahi dan anggota badan bagian

gambaran klinis dan lokasi sebaran lesi

luar anak dibawah 4 tahun).

kulit pada pasien sangat mendukung
diagnosis kearah dermatitis atopi.
Penetapan

diagnosis

(atau

dermatitis

pada

5. Awitan dibawah usia 2 tahun (tidak
digunakan bila anak di bawah 4

dermatitis

tahun).

atopik sangat didasarkan pada criteria

Pada kasus diatas, pasien mengeluh

pedoman diagnosis dari Hanifin dan

gatal dan dilaporkan oleh orang tuanya

Rajka yang kemudian disempurnakan

kalau pasien suka menggaruk saat tidur,

dan disederhanakan oleh kelompok

pasien juga memiliki lesi kulit dan

kerja dari Inggris yang dikoordianasi

riwayat terkena dermatitis di daerah

oleh William. Pedoman diagnosis yang

lipatan, selain itu pasien juga memiliki

diusulkan

riwayat kulit kering. Dari keluhan

oleh

kelompok

tersebut

adalah:2,3

pasien tersebut, pasien sudah memenuhi

- Harus memiliki kondisi kulit gatal

kriteria

diagnosis

untuk

dermatitis

atau dari laporan orang tuanya bahwa

atopik, sehingga diagnosis dermatitis

anaknya

atopik

menggosok

suka

menggaruk

atau

sudah

Pemeriksaan

dapat

ditegakkan.

laboratorium

tidak
4

diperlukan dalam evaluasi rutin dan

Penggunaan

penanganan dermatitis

untuk

atopik

yang

kortikosteroid

pasien

dermatitis

topikal
atopik

tidak memiliki komplikasi, sehingga

merupakan pengobatan yang paling

sudah tepat bila pada pasien tidak

sering digunakan sebagai anti-inflamasi

dilakukan pemeriksaan laboratorium.1

lesi kulit. Namun penggunaanya harus

Diagnosis banding pada kasus-kasus
dermatitis

atopik

yang

memiliki

dilakukan dengan hati-hati agar tidak
menimbulkan efek samping. Pemilihan

gambaran klinis yang hampir serupa

kortikosteroid

adalah dermatitis kontak alergi dan

disesuaikan

iritan,

scabies,

kortikosteroid tersebut, umur pasien,

psoriasis, iktiosis vulgaris, keratosis

dan lokasi pemakaian.5 Imunomadulator

pilaris, dan dermatofitosis.2

topikal, preparat ter, dan antihistamin

dermatitis

seboroik,

Pengobatan dermatitis atopik dapat
menggunakan sedian topikal ataupun
sistemik.

Pengobatan

menggunakan

topikal

sediaan

menghidrasi

kulit,

topikal
dengan

juga
potensi

harus
dari

topikal juga dapat digunakan, namun
penggunaannya masih jarang.2

dapat

Pengobatan sistemik untuk pasien

untuk

dermatitis atopik yang biasa digunakan

kortikosteroid

adalah

kortikosteroid,

namun

topikal,

penggunaannya terbatas hanya untuk

preparat ter, dan antihistamin topikal.

mengendalikan eksaserbasi akut. Selain

Sedangkan pengobatan sistemik yang

itu penggunaan antihistamin sistemik

digunakan

juga

topikal,

imunomodulator

adalah

kortikosteroid,

dapat

digunakan

untuk

antiinfeksi, antihistamin, siklosporin,

mengendalikan rasa gatal yang hebat

dan interferon.2

terutama yang dirasakan pasien di

Sediaan topikal untuk menghidrasi

malam hari yang dapat mengganggu

kulit digunakan karena kulit pasien

tidurnya, sehingga antihistamin yang

dermatitis atopik yang cenderung kering

dipakai biasanya yang memiliki efek

menyebabkan

sedatif.2

fungsi

sawarnya

Penggunaan

anti-infeksi,

berkurang dan menjadi mudah retak, hal

interferon, dan siklosporin masih jarang

ini

digunakan.

memudahkan

masuknya

mikroorganisme, allergen, dan bahan
iritan,

sehingga

perlu

diberikan

Pada pasien ini, pemberian obat
mebhyndroline

napadisilat

pelembab seperti krim hidrofilik urea

(antihistamin) sirup berfungsi untuk

10%

yang

mengurangi rasa gatal yang dialami

konsentrasinya tidak lebih dari 5%.1,2,5

pasien terutama saat tidur, lotion urea

atau

asam

laktat

5

10% untuk mengurangi keluhan kulit

deterjen, bahan kimia, pakaian kasar,

kering, dan hidrokortison 2,5% (topikal

suhu panas/dingin yang terlalu ekstrim,

kortikosteroid potensi rendah) untuk

dan kelembapan yang tinggi.2

mengatasi

inflamasi

pada

kulit.

Pemberian obat-obatan ini sudah tepat

RINGKASAN

untuk menangani dermatitis atopik yang

Penyakit

Prognosis penyakit dermatitis atopik
sulit

atopik

merupakan salah satu penyakit kulit

dialami pasien.

sangat

dermatitis

diramalkan,

prognosis

yang sering terjadi pada anak-anak, lesi
kulit yang muncul biasanya sangat gatal

biasanya lebih buruk bila penyakit ini

dan

dimulai sejak usia yang lebih muda dan

Diagnosis dermatitis atopik begantung

di dalam keluarga kedua orang tua

sepenuhnya pada riwayat penyakit dari

pasien

dermatitis.

pasien dan pemeriksaan fisik. Tidak ada

Menurut beberapa penelitian dilaporkan

pemeriksaan penunjang yang sangat

adanya kecenderungan sembuh spontan

khas untuk penyakit ini. Pengobatannya

pada masa anak-anak dan ada juga yang

bisa dilakukan secara topikal maupun

kambuh kembali pada saat remaja. Dari

sistemik. Prognosis dari penyakit ini

seluruh kasus dermatitis atopik, 40-60%

masih sulit untuk diramalkan.

juga

mengalami

memiliki

sebaran

yang

khas.

kasus dilaporkan sembuh spontan pada
umur

5

tahun,

terutama

jika

penyakitnya ringan.1,2 Ada beberapa
faktor

yang

berhubungan

dengan

prognosis

yang kurang baik

dermatitis

atopik,

pada

DAFTAR PUSTAKA
1. Leung DYM, Eichenfield LF,
Boguniewicz
dermatitis

M.

Atopic

(atopic

eczema).

dermatitis

Dalam: Wolff K, Goldsmith LA,

atopik yang luas pada anak, menderita

Katz SI, Gilchrest BA, Paller

rhinitis alergi atau asma bronkiale,

AS,

adanya riwayat dermatitis atopik pada

Fitzpatick’s

orang tua atau saudara kandung, onset

General Medicine. Edisi ke-7.

dermatitis atopik pada usia muda, anak

United State: Mc Graw-Hill,

tunggal, dan kadar IgE serum yang

2008;h 146-158.

yaitu:

sangat tinggi.1

Leffel

2. Sularsito

KIE yang diberikan pada pasien

DJ,

penyunting.

Dermatology

SA,

Djuanda

In

S.

Dermatitis. Dalam: Djuanda A,

hindari menggaruk lesi pada kuit,

Hamzah

perhatikan

penyunting. Ilmu Penyakit Kulit

kontak

dengan

sabun,

M,

Aisah

S,

6

dan

Kelamin.

Edisi

ke-6.

Jakarta: Balai Penerbit FK UI,
2011;h:138-147
3. Watson W, Kapur S. Atopic
dermatitis. Allergy, Asthma &
Clinical Immunology. 2011;7:17
4. Leung DYM, Boguniewicz M,
Howell MD, Nomura I, Hamid
QA. New Insight into atopic
dermatitis.
Clinical

The

Journal

of

Investigation.

2004;113(5):651-657
5. Krakowski AC, Eichenfield LF,
Dohil

MA.

Management

of

atopic dermatitis in the pediatric
population.

Pediatric.

2008;122(4):812-824.

7