HUBUNGAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DENGAN orientasi

Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol.1, No.1, Juni 2016 : 61-70
ISSN 2527 - 7502
________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _________________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ ____ ____________ ____________ ____________ ___________ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ _

HUBUNGAN
ORIENTASI
KEWI RAUSAHAAN
DENGAN
PERTUMBUHAN UMKM: PERAN ASPEK PERMODALAN DAN
PEMERINTAH SEBAGAI MODERATOR
Hanuna Shafar iah* , Edison , & Rio Mattajang
Fakultas Ekonomi Univer sitas Isl am Att ahir i yah
* E-mail kor espondensi : nuna665.alhumam@gmail .com

Infor masi Ar tikel

ABSTRACT

Dr aft awal 20 Mar et 2016
Revisi 7 Apr il 2016
Dit er ima 2 Juni 2016


Thi s st udy aimed t o exami ne t he r elationship betw een
ent r epr eneur i al or i ent ation (EO) wit h of SMEs gr owt h, and
capi tal fact or s and gover nment suppor t as a moderat or. Usi ng
t he dat a collect ed fr om 90 SME’s, t he st udy employs
Hier ar chical moder at ed r egr essi on analysi s was used t o t est
t he hypot heses. The st at istical r esult s lead t o t he following
concl usi ons: EO has a signi ficant positive relationship with
SME's gr owt h, but t he r ole of capit al fact or s and gover nment
suppor t as moder at or unsuppor t ed. The impli cati on of t hese
fi ndings is t hat t he gover nment and fi nancial inst it uti ons as
t he two instit ut ions need t o i ncr ease t heir r ole t o encour age
t he gr owt h of SMEs i n t er ms of informat ion pr ovision, access
t o mar ket s, capit al , and t r aining needs so i t can ser ve as a
r efer ence for det ermining t he development str at egy of SMEs in
t he fut ur e. Fr om t he business owner s or SMEs t hemselves, t his
r esear ch can be used as guidelines for busi ness per formance
impr ovement t hr ough ent r epr eneur ship-orient ed behavi or.

Kata Kunci:

Orientasi Kew ir ausahaan,
Per tumbuhan UMKM

Tipe Ar ti kel : Research Paper

Diterbitkan oleh Fakultas
Ekonomi Univer sitas Isl am
Attahir iyah

Penelitian ini ditujukan untuk menguji hubungan
or ientasi kew ir ausahaan dengan per tumbuhan UMKM
dan per an faktor per modalan dan dukungan pemer intah
sebagai moder ator . Sebanyak 90 UMKM di jadi kan sampel
dan hipot esis diuji menggunakan r egr esi linier ber jenj ang.
Hasil analisis member ikan kesimpulan bahw a or ientasi
kew ir ausahaan memiliki hubungan posit if dan signifikan
dengan per tumbuhan UMKM, namun per an faktor
permodalan dan dukungan pemer intahan sebagai
moder ator tidak t er dukung. Implikasi temuan i ni adalah
pemer intah dan lembaga keuangan sebagai dua institusi

perlu meningkatkan per annya untuk mendor ong
pert umbuhan UMKM dar i sisi penyediaan infor masi,
akses pasar , per modalan, dan pelatihan per lu sehingga
dapat dijadikan acuan sebagai penentuan st r ategi
pengembangan UMKM di masa depan. Dar i sisi pemilik
usaha atau UMKM it u sendir i, penelitian i ni dapat
dijadikan pedoman peningkatan kiner ja bisnis melalui
perilaku yang ber or ientasi kew irausahaan.

1. Pendahuluan
Str at egisnya per an UMKM dalam per ekonomian I ndonesia menyebabkan per lunya per hatian
lebih besar dalam upaya meni ngkat kan ki ner ja UMKM. Sei r ing dengan ber lakunya masyakar at
ekonomi ASEAN (MEA), sektor UMKM semaki n memi li ki tantangan sekaligus peluang dimana
ter bukanya pasar yang l ebih besar untuk pr oduk-pr oduk yang di hasilkan. Bhasin dan
Venkatar amany (2010) dalam peneliti annya member i kan sar an per baikan pada pengembangan
UMKM di Indonesi a dar i sisi (1) akses ke pasar; (2) akses ke t eknologi ; (3) akses ke pembi ayaan;
dan (4) akses ter hadap infor masi .
Penel itian 5 (l ima) tahun ter akhir yang memusat kan per hatian pada per kembangan UMKM
umumnya memasukkan konsep kewir ausahaan sebagai pendor ong ki ner ja usaha. Meski pun
demi kian, hasil t emuan empir is belum memiliki kesepakat an mengenai konsep untuk mengukur

or i entasi kewir ausahaan dan member i kan hasil yang ber beda pul a dalam kaitan antar a
kewi r ausahaan dengan per tumbuhan UMKM. Egger s, dkk (2013) menemukan bahw a or ient asi
wir ausaha ( ent r epr eneur ial or ient ati on-EO) secar a positif ber kai tan dengan per t umbuhan UKM,
tapi or ientasi pelanggan ( cust omer ori ent at ion -CO) menunjukkan hubungan negat if dengan
per tumbuhan. Selain itu, peneliti an ter sebut menunjukkan bahwa UKM t umbuh ji ka mer eka
menunjukkan EO tinggi dan CO r endah. Hasil peneli tian yang r el at ive ber beda di t emukan oleh
Blackbur n, Har t, dan Wainw r ight, (2013) yang menyi mpulkan bahwa ukur an dan umur usaha
mendomi nasi kiner ja per usahaan dan lebih penting dar ipada str at egi dan kar akter ist ik
kewi r ausahaan pemil ik. Ndubi si dan Ift ikhar , (2012) dal am penel itiannya ber hasil membukti kan
bahw a ada hubungan langsung yang signifikan antar a kewir ausahaan, inovasi dan kualit as ki ner ja.
Secar a khusus, tiga dimensi kewir ausahaan yai tu, pengambi lan r isiko, pr oaktif dan otonomi
ber hubungan dengan i novasi dan ki ner ja. Inovasi secar a langsung ber hubungan dengan ki ner ja dan
menengahi kewir ausahaan – ki ner ja dan ukur an per usahaan bukanlah fakt or kunci dalam
menjel askan kontr i busi kewir ausahaan untuk inovasi dan kiner ja UKM. Hakala (2013) dalam
r isetnya membuktikan bahw a pengar uh or ientasi kewir ausahaan ter hadap ki ner ja UKM di medi asi
ol eh per il aku yang ber or ient asi bel ajar .
Beber apa st udi yang dilakukan di Indonesia mengenai or ientasi kewir ausahaan ( EO) ant ar a
lain oleh Meutia (2013), Effendi et al., (2013), dan Kor r y et al ., (2013). Peneliti an Meutia (2013)
membukt i kan bahwa ada pengar uh yang signi fikan kompet ensi sosi al kewir ausahaan pada jar ingan
bi sni s. Sement ar a i tu, or ient asi kewir ausahaan ( EO) ti dak member ikan pengar uh pada j ar i ngan

bi sni s, tapi mempengar uhi keunggulan kompeti tif UKM. Selain itu, juga ditemukan bahwa ada
hubungan si gnifikan antar a jar ingan bisnis UKM dan kiner ja bisnis UKM. Meski demi ki an,
peneliti an ini tidak menganalisis semua sektor industr i kr eatif dan peneliti an hanya dilakukan di
Pr ovinsi Jawa Bar at yang menjadi salah satu industr i kr eati f utama selai n Yogyakar ta dan Bali di
Indonesia. Effendi et al, (2013) yang juga mel akukan peneliti an di Indonesia menemukan bahw a
or i entasi kewi r ausahaan (EO) ti dak memili ki pengar uh pada kiner ja usaha keci l. Per an pemer intah
bel um ber pengar uh untuk memper kuat hubungan ant ar a or ientasi EO dan kiner ja bisnis, namun,
EO mempengar uhi kompet ensi manajer ial. Sedangkan Kor r y etl, (2013) menemukan bahw a
or i entasi wir ausaha dan kebijakan pemer intah ber pengar uh ter hadap kiner j a bi sni s.
Ber dasar kan ber bagai temuan r iset di atas dapat di si mpulkan bahwa tiga komponen penting
dalam peningkatan ki ner ja usaha dan per tumbuhan UMKM adal ah or ientasi kewir ausahaan, per an
pemer intah sebagai pembuat kebijakan dan faktor per modalan dar i lembaga keuangan sebagai
instr ument per modalan. Hal ini sejalan pul a dengan per masalahan yang diur aikan oleh Bank
Indonesia (2012) dan Bhasin dan Venkatar amany ( 2010) yang menyebut kan kelemahan mendasar
pada pengembangan UMKM di Indonesia adalah dar i sisi akes pasar , teknologi, per modalan, dan
kemampuan manaj er ial. Dar i si si konsep, Rauch et al., (2009) menyebut kan bahw a meski pun
peneliti an mengenai ori entasi kewir ausahaan telah banyak dil akukan, namun bel um ada
pemahaman yang diter ima secar a umum mengenai konsep dan pengukur an dar i or ient asi

62


JRM B Volume 1, Nomor 1, Juni 2016: 61-70

kewi r ausahaan. Oleh kar enanya, peneliti an ini ber upaya memusat kan per hatian pada model
pengukur an yang lebi h dapat diter ima dalam kont eks UMKM di Indonesia.

2. Kajian Pustaka
Mi les dan Snow (1978, dalam Acar et al., 2013) per t ama kali memper kenal kan tipologi dar i
ber bagai st r ategi or i ent asi, diantaranya adal ah or i ent asi pasar ( mar ket or i ent at ion ), or ient asi
pr oduk (pr oduct or ient at ion), or ient asi pelanggan ( cust omer or ient ation ), or ientasi inovasi
( innovat ion orient at i on ), or ientasi hubungan ( r el ati onship or ient ation) , or ientasi stakeholder
( st akeholder or ient at ion) dan or ientasi inter aksi ( int er action orient at ion).
Or ientasi kew ir ausahaan ( ent r epr eneur ial ori ent at ion) mer upakan str ategi pr oses yang
mendukung or ganissi dengan basi s keputusan kewir ausahaan dan aksi” (Rauch et al., 2009:762).
Konsep ini selanjutnya dibagi menj adi beber apa per il aku seper ti inovasi ( i novat iveness), kemauan
untuk mengambil r esi ko (wil lingness to take r isks), pr oakti f (pr oactiveness), agr esifi tas
per saiangan ( compet itive aggr essiveness) dan otonomi ( aut onomy) (Lumpki n and Dess, 1996;
dalam Bolton dan Lane, 2012:220).
Hubungan ant ar a or ientasi kewir ausahaan dengan per tumbuhan maupun kiner ja bisnis sector
usaha keci l dan menengah secar a i ntensif telah di teliti bai k di dal am maupun di luar neger i. Egger s

et al., (2013:527) menyebut kan bahwa kewir ausahaan maupun or i ent asi kewir ausahaan masingmasi ng dipandang sebagai pendor ong per tumbuhan per usahaan, dan beber apa beber apa penuli s
telah meneli ti dampak dar i or ientasi kewir ausahaan ter hadap kiner ja per usahaan dan telah
menemukan bahwa or i ent asi kewi r ausahaan memili ki keter kait an dengan keber hasi lan
per usahaan, ter ut ama dalam jangka panjang ( mi sal nya Becher er dan Maur er , 1997; Lumpki n dan
Dess, 1996; Shepher d dan Wi kl und, 2005; Wi kl und, 1999, dal am Egger s et al., 2013:527) .
Sedangkan r i set-r iset ter kini mengenai hubungan antar a or i ent asi kewi rausahaan telah
member ikan hasi l yang ber agam. Mi sal nya, Egger s et al ., (2013) menemukan bahwa or ient asi
wir ausaha ( ent r epr eneur ial or ient ati on-EO) secar a positif ber kai tan dengan per t umbuhan UKM,
tapi or ientasi pelanggan ( cust omer ori ent at ion -CO) menunjukkan hubungan negat if dengan
per tumbuhan. Ndubisi dan Iftikhar , (2012) dalam penel itiannya ber hasil membukt i kan bahw a ada
hubungan langsung yang signifikan antar a kewir ausahaan, i novasi dan kualitas kiner ja. Hakal a
(2013) dalam r iset nya membukti kan bahwa pengar uh or ientasi kewi r ausahaan ter hadap kiner ja
UKM di mediasi oleh per ilaku yang ber or i entasi belajar .
Studi dal am neger i sendir i dil akukan oleh beber apa peneli ti seper ti Meuti a (2013), Effendi,
dkk (2013), dan Kor r y, dkk (2013). Peneli tian Meutia (2013) membukti kan bahw a ada pengar uh
yang signi fikan kompetensi sosial kewir ausahaan pada jar ingan bisni s. Sementar a itu, or ient asi
kewi r ausahaan tidak member ikan pengar uh pada jar i ngan bi snis, tapi mempengar uhi keunggulan
kompetitif UKM. Effendi et al., (2013) menemukan bahw a or ient asi kewir ausahaan ti dak memiliki
pengar uh pada kiner ja usaha kecil. Per an pemer int ah tidak memil iki per an untuk memper kuat
hubungan antar a or i entasi kewir ausahaan dan kiner ja bi snis, namun, or ientasi kewi r ausahaan

mempengar uhi kompetensi manajer ial. Sedangkan Kor r y et al., (2013) menemukan bahwa
or i entasi wir ausaha dan kebijakan pemer intah ber pengar uh ter hadap kiner j a bi sni s.

Hanuna Shafar iah et al . / Hubungan or ientasi kewir ausahaan...

63

Tabel 1. Ti njauan Peneliti an sebelumnya
No
1

Peneli ti
Jal al i et al.,
(2014)

Fokus Kaji an
Or ientasi kewir ausahaan
(EO), modal pelanggan
(cust omer r elati onal
capit al ), ki ner ja UKM


2

Egger s et al.,
(2013)

3

Ndubisi dan
I fikhar (2012)

Or ientasi w ir ausaha (EO),
or ientasi pelanggan (CO),
kiner j a UKM
Kewir ausahaan, Inovasi,
Ki ner ja, Ukur an Per usahaan

4

Effendi et al.,

(2013)

Or ientasi kewir ausahaan,
kiner j a UKM, Kompetensi
manajer ial, Per an
Pemer intah

5

Hakala (2013)

Or ientasi kewir ausahaan,
Or ientasi belajar , Ki ner ja

6

Zhang, Y., &
Zhang, X.
(2012)


Or ientasi kewir ausahaan,
kiner j a, kapasit as jar ingan

7

Meutia (2013)

8

Kor r y et al.,
(2013)

Kompetensi social
wir ausaha, or i entasi
wir ausaha, jar ingan dan
kiner j a bi sni s
Or ientasi w ir ausaha, budaya
or ganisasi, kebijakan
pemer intah dan kiner ja
bisni s

Hasil / Gap
Studi ini menemukan bahwa modal
pelanggan
yang
tinggi
dapat
memper kuat hubungan ant ar a dua
dimensi EO (inovasi dan pengambilan
r isi ko) dan melemahkan hubungan
antar a dimensi pr oactif dan kiner ja
per usahaan.
EO ber hubungan posit if dengan kiner ja
UMKM, sedangkan CO ber hubungan
negati f
Kewi r ausahaan ber pengar uh l angsung
maupun tidak langsung t er hadap kiner ja
UKM. Ukur an per usahaan ti dak memili ki
per an dalam i novasi dan kiner ja UKM
Or ientasi
kewir ausahaan
ti dak
ber pengar uh t er hadap kiner ja bi snis,
dan per an pemer int ah ti dak memili ki
efek
pada
hubungan
or ientasi
kewir ausahaan dengan kiner j a UKM
Pengar uh
Or ient asi
kewir ausahaan
ter hadap
kiner ja
di mediasi
oleh
or ientasi belajar
Ber dasar kan sur vei dar i usaha kecil dan
menengah (UKM) di ut ar a-t imur Cina,
ditemukan
bahw a
or ientasi
kewir ausahaan ( EO) memil iki efek
posi tif pada ki ner ja bisni s, dan
kemampuan jar ingan (NC) dapat secar a
signifi kan moder asi hubungan or ientasi
kewir ausahaan dan kiner ja bi sni s.
Or ientasi
kewir ausahaan
ti dak
member ikan pengar uh pada jar ingan
bisnis, tapi mempengar uhi kiner ja bisnis
UKM
Or ientasi wir ausaha dan kebi jakan
pemer i ntah
ber pengar uh
ter hadap
kiner ja bisnis

Ber dasar kan kajian li ter at ur maka pola hubungan antar a or ientasi kewir ausahaan, dukungan
pemer intah, per bankan dan per tumbuhan UMKM di vi sualisasi pada Gambar 1. Var iabel or ient asi
kewi r ausahaan ditempat kan sebagai var iabel independen, dukungan pemer intah dan faktor
per modalan ditempat kan sebagai var i abel moder ator , ser t a per tumbuhan UMKM sebagai var iabel
dependen.

64

JRM B Volume 1, Nomor 1, Juni 2016: 61-70

Orientasi
Kewirausahaan
Inovatif
Proaktif
Pengambilan Risiko

Pertumbuhan
UMKM

H1

H2

Penjualan
Profitabilitas
Tenaga Kerja

Faktor Permodalan
Dukungan pemerintah

Gambar 1. Kerangka Konseptual
Hipotesis yang dikembangkan dar i ker angka pi ki r di atas adalah :
1. H1 : or ientasi kewir ausahaan ber hubungan positi f dengan per tumbujan UMKM
2. H2a-b : Faktor per modal an dan dukungan pemer i ntah mer upakan var iabel yang
moder ator yang dapat meningkat kan pengar uh or ientasi kewir ausahaan ter hadap
per tumbuhan UMKM.

3. Metode Penelitian
3.1. Sampel Penelit ian
Popul asi penelit ian adalah selur uh UMKM di Kecamat an Tebet Jakar t a Selatan. Sebanyak 90 UMKM
di jadi kan sampel ber dasar kan daftar yang dikeluar kan oleh Kel ur ahan pada masi ng-masing
wilayah. Metode pengambi lan sampel adalah convenience yaitu sampel mudah, di mana r esponden
di tentukan didasar kan pada kemudahan dan kesedi aan sampel menj adi r esponden peneliti an.

3.2. Pengukur an
Per tumbuhan UMKM diukur dengan t iga indikator meliput i per t umbuhan penjual an, pr ofit abil tas
dan tenaga ker ja UMKM dalam per i ode waktu dua tahun ter akhir . Skala 3 titi k di gunakan yai tu (1)
tidak ada peni ngkat an; (2) konstan; dan (3) ada peni ngkatan. Or i entasi kewir ausahaan di ukur
ber dasar kan tiga indi kat or meli puti inovatif, pr o-akti f dan ber ani mengambil r isi ko (Chi a Chang et
al., 2007). Masing-masi ng indikat or dikembangkan menjadi tiga it em per nyataan dengan
menggunakan skala Li ker t 5 Poin (Sangat Tidak Setuj u s/ d Sangat Set uju). Per an pemer intah
di maksudkan pr ogr am dan kebi jakan yang dir asakan oleh UMKM dal am bentuk per modalan, akses
pasar , dan pelatihan yang dir asakan ol eh pemilik UMKM. Faktor per modalan ter dir i dar i empat
pi lihan yai tu bank, koper asi, keluar ga dan modal sendi r i.
Setelah mengumpulkan dat a, di lakukan penguji an validit as dan r eliabili tas instr ument.
Per t ama, dil akukan pengujian vali di tas str uktur menggunakan anali sis faktor dengan pendekat an
anali si s komponen ut ama atau pr i ncipal component anal ysis ( PCA). Anali si s tahap per t ama
di lakukan yang kemudi an mengelimi nasi 4 i tem yang memiliki koefisien bobot faktor < 0.50.
Set el ah di lakukan per baikan diper oleh nil ai Kaiser -Meyer Ol kin (KMO) yang sudah memenuhi
syar at yaitu sebesar 0.652 (> 0.50) dan sig 0.000 (si g < 0.05). Kemudian, dilakukan identifikasi
komponen-komponen dar i faktor yang memili ki ni lai eigen l ebi h besar dar i satu. Hasil analisi s
memper lihat kan nilai total var i ance explained sebesar 60.976 atau li ma it em yang di gunakan
mampu menj elaskan konstr ak sebesar 60.97%.
Hanuna Shafar iah et al . / Hubungan or ientasi kewir ausahaan...

65

Tahap selanjut nya adal ah melakukan uji validitas i tem dengan memper hati kan ni lai koefisien
bobot faktor dar i hasi l r otasi. Hasil anali si s menunjukkan bahwa li ma it em yang di gunakan
selur uhnya valid dan di kelompokkan menjadi dua faktor yai tu pengambilan r i si ko (r isk1 dan r isk2)
dan inovatif pr oaktif (ino1, pr o1 dan pr o2). Tahap sel anjutnya adalah penguji an konsistensi
inter nal menggunakan koefisi en Cr onbach Alpha (CA). Ber dasar ka hasil analisi s diper oleh ni lai CA
sebesar 0.778 dan sudah memenuhi konsistensi inter nal yang bai k.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Str uktur
I tem
Komponen
1
2
r isk1

.163

.793

r isk2

.031

.848

ino1

.657

.319

pr o1

.707

.141

.781

-.097

pr o2
Sumber : di ol ah

KMO

Tot al
Var i ance

Cr onbach
Alpha

0.652

60.976

0.778

3.3. Tekni k Anal isis
Analisis data dalam peneliti an i ni menggunakan pendekatan deskr iptif dan infer ensional . Statist ik
deskr iptif digunakan untuk member i kan gambar an mengenai tingkat per tumbuhan, or ient asi
kewi r ausahaan, peran at au dukungan pemer intah dan per bankan melalui fr ekuensi jawaban dan
per sent asi . Anali sis infr er ensi al dal am peneliti an ini menggunakan r egr esi hier ar ki unt uk menguji
pengar uh or ient asi kewi r ausahaan ter hadap per tumbuhan UMKM dengan menempat kan dukungan
pemer intah dan per bankan sebagai pemoder asi . Persamaan r egr esi yang dianali sis ter di r i dar i 3
per samaan yaitu :
Model 1 : Growth = β0 + K1-2
Model 2 : Growth = β0 + K1-2 + β1 EO + β2 CAP + β3 GOV
Model 3 : Growth = β0 + K1-3 + β4 EO + β5 CAP + β6 GOV + β7 (EO*CAP) + β8 (EO*GOV)

dimana,
Gr ow th = per tumbuhan UMKM
K1-2 = var i abel kontr ol (jenis usaha dan l ama usaha)
EO = or ientasi kewir ausahaan
CAP = bantuan per modalan dar i lembaga keuangan
GOV = bantuan pemer i ntah
EO*CAP = var iabel inter aksi 1
EO*GOV = var iabel inter aksi 2

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Koefisien deter minasi ber isi per sentasi dar i var iabilitas var iabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh semua pr edictor secar a ber sama-sama. Dar i tampilan Tabel 3 ter lihat
per ubahan R2 pada tiga model yang diuji yang mer upakan car a unt uk mengevaluasi seber apa
banyak daya pr ediksi ditambahkan ke model dengan penambahan var i abel lain pada langkah 2
dan langkah 3.

66

JRM B Volume 1, Nomor 1, Juni 2016: 61-70

Tabel 3. Koefisien Det er mi nasi
Model

R

Adjust ed R
Squar e

R Squar e

Std. Er r or of
the Estimat e

1

.276 a

.076

.055

1.54798

2

.557 b

.310

.269

1.36156

3

.570 c

.325

.267

1.36279

Hasil di atas menunjukkan bahw a ter jadi peningkat an dar i model 1 ke model 2 yait u dar i
adjusted R Squar e 0.055 menjadi 0.269. Model ketiga di bandingkan dengan model ke 2
mengalami penur unan yaitu dar i 0.269 menjadi 0.267.
Tabel 4. Uji ANOVA
Sum of
Squar es

Model
1

2

3

Regr ession

df

Mean Squar e

17.127

2

8.563

Residual

208.473

87

2.396

Total

225.600

89

69.876

5

13.975

Residual

155.724

84

1.854

Total

225.600

89

73.309

7

10.473

Residual

152.291

82

1.857

Total

225.600

89

Regr ession

Regr ession

F

Sig.

3.574

.032 a

7.538

.000 b

5.639

.000 c

Pada model pert ama (hanya menempatkan jenis usaha dan lamanya usaha) ter lihat bahw a
model signifikan (sig 0.032 < 0.05). Sedangkan pada model kedua, dengan menambahkan EO,
CAP dan GOV model juga signi fikan (sig 0.000 < 0.05). Begitu pula dengan model 3 (dengan
menambahkan dua var iabel inter aksi member ikan hasil bahw a model tetap signifikan (sig
0.000 < 0.05).
Pengujian hipotesis dapat dili hat pada Model 3 (Tabel 5). Ber dasar kan nilai t hitung
diketahui bahw a var iabel EO sebagai pada efek utama signifikan yaitu EO dan CAP. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahw a Hipotesis 1 yang menyatakan bahw a EO ber pengaruh
signifikan ter hadap per t umbuhan UMKM dapat diter ima. Faktor per modal an melalui lembaga
keuangan juga ter bukti si gnifikan (t hitung 2.150) , sedangkan per an pemer int ah (GOV)
ter bukti tidak signifikan (t hitung 1.121).
Selanjutnya, pengujian hipotesis 2a dan 2b pada menunjukkan bahw a int eraksi EO*CAP
memiliki efek positif namunb t idak signifikan ter hadap per tumbuhan UMKM ( β = 0.162, thitung 1.305). Inter aksi kedua antar a EO*GOV juga member ikan kesimpulan tidak tidak
signifikan ( β = -0.053, t -hit ung -0.547), dengan demikian Hipot esis 2 sepenuhnya tidak
ter dukung. Hal ini mengindikasikan bahw a faktor per modalan dan bantuan pemer intah tidak
ter bukti sebagai pemoder ator hubungan or ientasi kew ir ausahaan ter hadap per tumbuhan
UMKM.

Hanuna Shafar iah et al . / Hubungan or ientasi kewir ausahaan...

67

Tabel 5. Evaluasi Model Parsial
Model 1

Model 2

Model 3

β

t

β

t

β

t

Jeni s Usaha

.233

2.231

.117

1.237

.106

1.105

Lama Usaha

.115

1.102

-.001

-.010

.005

.053

EO (H1)

.368

3.337

.282

2.202

CAP

.274

2.746

.230

2.150

GOV

.086

.906

.109

1.121

EO*CAP (H2a)

.162

1.305

EO*GOV (H2b)

-.053

-.547

Control Var

Main Effect

one-way interactions

Sumber : diolah

5. Keter batasan dan Agenda Penelitian Mendatang
Peneliti an ini memiliki keter batasan ber i kut. Per tama, peneliti an ini hanya menggunakan dat a
cr oss-sect ional , dan dengan demi ki an ti dak dapat menar ik kesimpulan yang kuat mengenai efek
atau hubungan kausal antar var iabel . Desai n longitudinal akan mampu member ikan w awasan yang
lebih besar ke dalam masalah ini.
Kedua, fokus penelit ian i ni pada wilayah yang ter batas sehingga temuan mungkin belum
dapat digener alisasi. Keti ga, efek moder asi pada faktor per modalan dan bant uan pemer intah pada
sektor UMKM tidak ber hasil dibuktikan. Ri set l anjutan disar ankan untuk melakukan pengujian
ul ang, t er ut ama dengan mengambil sampel seimbang antar a UMKM yang memper oleh bant uan
per modalan dar i per bankan/ lembaga keuangan for mal dengan bantuan modal dar i sumber
infor mal .

6. Kesimpulan
Ber dasar kan hasil peneliti an dapat di simpulkan, per tama, or ientasi kewir ausahaan ter bukti
ber pengar uh signifi kan ter hadap per tumbuhan UMKM. Dengan demi kian semakin tinggi or ient asi
kewi r ausahaan maka semaki n t inggi pula per tumbuhan UMKM dar i sisi penjualan, per kembangan
usaha, dan laba. Peneliti an ini mendukung beber apa peneli tian sebelumnya Meutia (2013) dan
Kor r y et al., (2013) yang menemukan efek positif ori entasi kewi r ausahaan ter hadap per tumbuhan
UKM.
Kesimpulan kedua, faktor per modalan dan dukungan pemer i ntah tidak ter bukti sebagai
moder ator , namun faktor per modalan ter bukti si gnifikan jika ditempat kan sebagai var iabel
independen. Hal ini mengindi kasi kan bahw a faktor per modalan secar a l angsung dapat
mempengar uhi per tumbuhan UMKM dan bukan sebagai pemoder at or . Hasil peneliti an i ni
mendukung t emuan Effendi et al, (2013) yang menyimpulkan bahw a per an pemer intah belum
ber pengar uh untuk memper kuat hubungan antar a or ientasi EO dan kiner ja bisnis.
I mpli kasi temuan i ni adalah pemer intah dan lembaga keuangan sebagai dua institusi per lu
meningkat kan per annya untuk mendor ong per tumbuhan UMKM dar i sisi penyediaan i nfor masi,
akses pasar , per modal an, dan pel at ihan per l u sehingga dapat di jadi kan acuan sebagai penent uan
str ategi pengembangan UMKM di masa depan. Dar i si si pemilik usaha at au UMKM itu sendi r i,

68

JRM B Volume 1, Nomor 1, Juni 2016: 61-70

peneliti an i ni dapat dijadikan pedoman peni ngkatan kiner ja bisnis melalui per ilaku yang
ber or ientasi kewir ausahaan.

Daftar Pustaka
Acar , A.Z., Zehir , C., Ozgenel., N., & Ozsahi n, M. (2013). :The effects of customer and entr epr eneurial
or ientati ons on i ndividual ser vice per for mance i n banking sect or ”, Pr ocedi a - Social and
Behavi or al Sci ences 99 ( 2013 ) 526 – 535
Bhasin, B.B., Venkatar amany, S. (2010), "Global ization Of Entr epr eneur shi p: Poli cy Consi der ations
For SME Development In I ndonesia". The Int er nat i onal Busi ness & Economics Resear ch
Jour nal, 9.4 (Apr 2010), pp. 95-103
Bl ackbur n, R.A., Har t, M., & Wainw r ight, T. (2013) "Small business per for mance: business, str ategy
and owner -manager char acter isti cs", Jour nal of Small Business and Enter pr ise
Development, Vol. 20 Iss: 1, pp.8 – 27
Bolton, L.D., & Lane, M.D. (2012), "Individual entr epr eneur ial or ient ation: devel opment of a
measur ement inst r ument ", Educat i on + Tr aining, Vol. 54 Iss: 2/ 3, pp.219 – 233
Effendi, S., Hadiwi djojo, D., Soli mun., & Noer mijati . (2013), “The Effect
Of Entr epr eneur ship
Or i entation On The Smal l Business Per for mance With Gover nment Role As The
Moder ator Var iabl e And Manager i al Competence As The Mediating Var i able On The Small
Business of Appar el Industr y In Cipul ir Mar ket, South Jakar t a”. IOSR Jour nal of Business and
Management (IOSR-JBM) . Volume 8, I ssue 1 (Jan. - Feb. 2013), pp. 49-55
Egger s, F., Kr aus, S., Hughes., Lar away, S., & Snycer ski , (2013), “Implicati ons of customer and
entr epr eneur ial or ientations for SME gr owth”. Management Deci sion, 51.3 (2013), pp. 524546.
Gür büz, G. & Aykol , S. (2009) "Ent r epr eneur ial management, ent r epr eneur ial or i entati on and
Tur kish small fir m gr owth", Management Resear ch News, Vol. 32 Iss: 4, pp.321 – 336
Hakal a, H., & Kohtamäki , M. (2011) "Configur ati ons of entr epr eneur ial- customer - and t echnology
or ientati on: Differ ences in l ear ning and per for mance of softwar e companies", Inter national
Jour nal of Entr epr eneur i al Behaviour & Resear ch, Vol. 17 Iss: 1, pp.64 – 81
Kor r y, I.N.S., Tr oena, E.F., Hadiwidjojo, D., & Noer mi jati., (2013). “The Role of Ent r epr eneur ial
Or i entation i n Medi at ing the Effect of Or ganizational Cul tur e and Gover nment Pol icy
towar d Busi ness Per formance (Case Study: Koper asi Uni t Desa in Bali Pr ovi nce).
Inter national Jour nal of Busi ness and Commer ce, Vol. 2, No.12: Aug 2013. pp.29-42
Meuti a (2013). "Ent r epr eneur ial Social Compet ence and Ent r epr eneur ial Or ientation t o Buil d SME’s
Business Networ k and Business Per for mance," Int er nat ional Jour nal of Soci al Science and
Humanit y vol . 3, no. 4, pp. 381-385, pp.2013.
Miles, R.E. and Snow, C.C. (1978), Or gani zati onal Str ategy, Str uctur e and Pr ocess. McGr aw-Hill, New
Yor k, NY, dikutip dar i Acar , A.Z., Zehir , C., Ozgenel., N., & Ozsahin, M. (2013). :The effects of
cust omer and entr epr eneur ial or ientations on indi vi dual ser vice per for mance in banking
sector ”, Pr ocedia - Soci al and Behavior al Sciences 99 ( 2013 ), pp. 526 – 535
Ndubisi, N.O., & Iftikhar , K. (2012) "Relati onshi p bet w een ent r epr eneur ship, i nnovati on and
per for mance: Compar ing small and medium-size enter pr i ses", Jour nal of Resear ch in
Mar keti ng and Entr epreneur ship, Vol. 14 Iss: 2, pp.214 – 236
Par k, Y.J., & Kim, S. W. (2010). An empi r ical model t o assess the i nfl uence of t he gover nment's
r esear ch and development pr ogr am on Kor ean small and medi um enter pr ise (SME)
per for mance. Asi an Jour nal on Quality11.3 (2010) : 288-302.
Rauch, A., Wiklund, J., Lumpkin, G.T. and Fr ese, M. ( 2009), “Entr epr eneur ial ori entati on and
business per for mance: an assessment of past r esear ch and suggest ions for the
futur e”,Entr epr eneur ship Theor y and Pr actice, Vol. 33 No. 3, pp. 761-87

Hanuna Shafar iah et al . / Hubungan or ientasi kewir ausahaan...

69

Jalali, M. J., & Ramayah, T. (2014) "Entr epr eneur i al or i entati on and per for mance: the i nter action
effect of customer capital", Wor ld Jour nal of Entr epr eneur ship, Management and
Sustainable Development, Vol. 10 Iss: 1, pp.48 – 68
Zhang, Y., & Zhang, X. (2012) "The effect of entr epr eneur i al or ientati on on business perfor mance: A
r ole of net wor k capabili ties in China", Jour nal of Chinese Entr epr eneur ship, Vol. 4 Iss: 2,
pp.132 – 142

70

JRM B Volume 1, Nomor 1, Juni 2016: 61-70