Peran Indonesia OneSearch Sebagai Sistem

PERAN “INDONESIA ONESEARCH” SEBAGAI SISTEM
TEMU KEMBALI INFORMASI PERPUSTAKAAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Menejemen Sistem Informasi Perpustakaan
yang dibina oleh bapak Taufiq Kurniawan

Oleh
Mohammad Irham Fahmi (140214606579)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
S1 ILMU PERPUSTAKAAN
2016

Abstrak : Sistem temu kembali informasi merupakan kegiatan yang menyediakan dan
memasok informasi bagi pengguna berdasarkan kebutuhan pengguna. Perpustakaan sebagai
pusat sumber informasi harus semakin mengembangkan sistem temu kembali informasi di era
kemajuan teknologi informasi supaya dapat mengimbangi ledakan informasi yang saat ini
terjadi kepada masyarakat informasi. Adanya ledakan informasi, perpustakaan harus
memiliki kapabilitas untuk memperoleh, menyimpan, mengolah, menemukan kembali serta
menyajikan informasi dengan cepat dan relevan. Kemajuan teknologi informasi saat ini sudah
banyak perpustakaan yang mengembangkan sistem temu kembali informasinya.

Pengembangan tersebut masih mengambang, di karenakan masih banyak persoalan dan
hambatan dalam merealisasikan sistem tersebut, kurangnya kerjasama,mahalnya biaya
pengembangan dan juga kurangnya sumberdaya manusia menjadi penyebab perpustakaan di
indonesia sulit berkembang dan masih jauh dikatan bahwa perpustakaan menjadi suatu
lembaga yang mengelola,melayankan dan menyebarluaskan informasi. Salah satu solusi yang
dapat menjadi sarana temu kembali informasi saat ini adalah Indonesia OneSearch (IOS).
Indonesia OneSearch merupakah sebuah portal katalog bibliografi dan koleksi digital yang
datanya di kumpulkan melalui sistem OAI-PMH (harvesting) yang telah di gunakan 75%
perpustakaan di seluruh indonesia. Sistem tersebut bersifat open yang telah terintegerasi
dengan sistem OPAC online dan dapat mengunduh metadata bibliografinya tanpa harus ada
izin terlebih dahulu. Indonesia OneSearch (IOS) lahir dan di publikasikan pada 1 Maret 2016
di bawah naungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Ismail Fahmi
merupakan penggagas awal terbentuknya Indonesia OneSearch (IOS). Beliau merupakan
seorang tokoh di balik perkembangan perpustakaan digital dan jaringan perpustakaan digital
dan beliau juga pengembang utama dari beberapa perangkat lunak perpustakaan sebelumnya
antara lain ISIS Online dan Ganesha Digital Library (GDL). Pengembangan IOS terjadi dari
3 tahap yaitu: (1)tahap 1, portal bibliografi, (2)tahap 2, analysis text (fulltext), (3)tahap 3 no
plagiarism. Data terakhir, IOS saat ini sudah terhubung dengan organisasi mitra 409 Institusi,
441 perpustakaan dan 3143 Repositori dan 2.945,227 jumlah total katalog bibliografi dan
koleksi digital. Untuk mengelola,menyimpan,menyebarluaskan maupun menemukan kembali

informasi, IOS menggunakan sebuah sistem yang sangat efektif dengan fitur dan layanan
pencarian sumber informasi yang mencakup berbagai aplikasi atau program yang
menyediakan katalog bibliografi, koleksi maupun sumber informasi lain. Hadirnya IOS
dengan akses layanan-layanan yang cukup efektif, di harapkan dapat menjadi rujukan oleh
masyarakat umum, perpustakaan, institusi, pemustaka maupun pustakawan dalam melakukan
pengolahan sumber informasi, bertukar informasi sampai dengan temu kembali informasi
untuk memenuhi kebutuhan ledakan informasi saat ini.

BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Perpustakaan sebagai sumber informasi dan pengetahuan, memiliki fungsi tugas
dalam menyebarluaskan informasi guna memenuhi kebutuhan para pengguna atau
pemustaka. Setiap pengguna membutuhkan informasi sebagai sarana pendukung pekerjaan,
kebutuhan atau menambah wawasan, terutama untuk pelajar yang butuh berbagai
pengetahuan, wawasan dan informasi dalam pendidikan. Tanpa informasi, akan
menyebabkan seseorang menjadi tersisih dan terbelakang. Oleh karena itu, peranan
perpustakaan sangat besar sebagai sumber informasi yang tidak habis-habisnya untuk dikaji
dan dikembangkan. Adanya perpustakaan kita dapat sharing atau tukar-menukar informasi

dan saling memperoleh nilai tambah untuk mengikuti perkembangan zaman. Melalui
perpustakaan setiap pemikiran dan penemuan baru lahir dengan sangat cepat. Adanya hal
tersebut sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini.
Perpustakaan yang modern tidak lagi mengandalkan sumber-sumber informasi yang di
simpan dan dilayankan sendiri, akan tetapi juga menawarkan sumber informasi yang di
simpan dan dilayankan dalam format elektronik yang sebenarnya pusatnya sangat jauh, akan
tetapi dapat diakses dalam hitungan detik dengan jumlah besar dan dengan ruang yang
sempit. Kemajuan-kemajuan teknologi informasi tersebut di akibatkan karena adanya ledakan
informasi oleh masyarakat yang semakin maju untuk memenuhi semua kebutuhannya.
Ledakan informasi saat ini berdampak kuat terhadap manajemen sistem pengolahan informasi
di perpustakaan. Adanya ledakan informasi perpustakaan harus memiliki kapabilitas untuk
memperoleh, menyimpan, mengolah, menemukan kembali serta menyajikan informasi
dengan cepat dan relevan.
Keberadaan teknologi informasi merupakan sebuah keharusan bagi perpustakaan yang
memiliki kapabilitas dan ingin terus eksis di era saat ini. Teknologi informasi sangat
bermanfaat untuk menyusun strategi dalam mempertahankan eksistensinya dalam jangka
pendak maupun panjang. Kemajuan teknologi informasi tentu berdampak besar pada
penyebaran atau pendistribusian informasi. Untuk menyebarkan atau mendistribusikan
informasi, di butuhkan suatu sarana Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrival
System). Sistem temu kembali informasi merupakan hal penting yang menjadi bagian tak


terpisahkan dari sebuah perpustakaanan, tanpa sistem temu kembali informasi, pengguna atau
pemustaka akan mengalami masalah untuk mengakses sumber informasi yang tersedia.

Temu kembali informasi sendiri merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan
memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban ataspermintaan atau berdasarkan
kebutuhan pemakai. Mungkin saja pemakai tidak dapat menemukan buku atau informasi
yang diinginkan maka dengan bantuan alat penelusuran dan temu balik informasi
perpustakaan dapat memberikan jalan kepada pemakai untuk menemukan informasi yang
dikehendaki, baik berupa jenis maupun keberadaannya, pengguna Sistem temu kembali
informasi sangat bervariasi dengan kebutuhan informasi yang berbeda-beda, Sulistio Basuki,
(1992). Dalam sistem temu kembali informasi, terdapat sejumlah kegiatan yang meliputi
proses identifikasi kecocokan, penyimpanan, pengambilan, serta pencarian atau penelusuran
dokumen yang relevan.
Untuk meningkatkan efektifitas sistem temu kembali informasi perpustakaan, penulis
akan membahas mengenai “Peran Indonesia Onesearch (IOS) Sebagai Sistem Temu Kembali
Informasi Di Perpustakaan” untuk meningkatkan layanan penelusuran informasi dengan baik
demi tercapainya kepuasan pengguna atau pemustaka.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah di jelaskan, maka rumusan masalahnya adalah,
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan perkembangan Indonesia OneSearch?
2. Sejauhmana peran Indonesia OneSearch terhadap temu kembali informasi di perpustakaan
3. Seberapa efisien Indonesia OneSearch dalam temu kembali informasi di perpustakaan

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dan perkembangan Indonesia OneSearch
2. Untuk mengetahui peran Indonesia OneSearch terhadap temu kembali informasi di
perpustakaan
3. Untuk mengetahui efisiensi penggunaan Indonesia OneSearch dalam temu kembali
informasi di perpustakaan

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah dapat memberikan informasi dan
wawasan mengenai pengertian,peranan dan mengetahui efektifitas dalam mengakses
Indonesia OneSearch (IOS) sebagai sarana sistem temu kembali informasi di perpustakaan.

Penulis berharap agar penulisan makalah ini dapat menginspirasi perpustakaan yang masih

konvensional untuk berkembang menjadi perpustakaan yang berbasis teknologi informasi,
mengingat besarnya manfaat teknologi informasi untuk dijadikan salah satu sarana
penyebaran informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka.

BAB 2
Landasan Teori

2.1 Sistem Temu Kembali Informasi
Sistem temu kembali informasi (Information Retrival System) adalah kegiatan yang
bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas
permintaan atau berdasarkan kebutuhan pemakai. Dari semua definisi tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa sistem temu kembali informasi merupakan sebuah sistem yang berguna
dalam pembuatan informasi (representation), penyimpanan (storage), pengaturan
(organization) sampai kepada pengambilan (access) kepada pengguna atau pemustaka.
Sistem temu kembali informasi memiliki tujuan akhir, yaitu memberikan kepuasan informasi
bagi pengguna sistem. Sistem temu kembali informasi merupakan salah satu elemen penting
dalam kegiatan temu kembali koleksi dan informasi yang dibutuhkan pengguna di
perpustakaan. Fungsi dari sistem temu kembali informasi ditinjau dari perkembangan zaman
berfungsi untuk mengatur ledakan informasi dalam literature. Banyak perpustakaan yang
telah menggunakan sistem temu kembali iformasi untuk menyediakan akses katalog koleksi,

dan dokumen lainnya.
Menurut Chowdhury fungsi utama sistem temu kembali informasi dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Untuk menganalisis isi sumber informasi suatu dokumen.
2. Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk
dipertemukan dengan pernyataan (query pengguna).
3. Merepresentasikan pernyataan (query) pengguna dengan cara tertentu yang memungkinkan
untuk dipertemukan dengan sumber informasi yang terdapat dalam basis data perpustakaan.
4. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data.
5. Menemukembalikan informasi secara relevan.
6. Menyempurnakan untuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh
pengguna.

Dari semua prespektif tentang sistem temu kembali informasi, pada intinya sistem
temu kembali informasi merupakan kegiatan-kegiatan yang meliputi : (1) proses identifikasi,
(2) representasi, (3) penyimpanan, (4) pengambilan, (5) pencarian atau penelusuran kembali
dokumen yang relevan, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna atau
pemustaka.

BAB 3

Pembahasan

3.1 Pengertian dan perkembangan Indonesia OneSearch (IOS)
Indonesia OneSearch (IOS) lahir dan di publikasikan pada 1 Maret 2016 dalam

naungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia (PNRI) merupakan perpustakaan di indonesia yang bertugas membangun jaringan
antar perpustakaan yang ada di seluruh Indonesia. Saat ini jumlah perpustakaan yang ada di
Indonesia mencapai 25.000 perpustakaan yang terdiri dari 1500 perpustakaan umum, 1000
perpustakaan khusus, 845 perpustakaan universitas, dan 22.000 perpustakaan sekolah. IOS
merupakah sebuah portal koleksi katalog dan bibliografi yang datanya dikumpulkan melalui
metode harvesting dari repositori online milik anggota IOS di seluruh Indonesia. Portal ini
bisa disebut juga sebagai “Summon” untuk seluruh katalog bibliografi dan koleksi digital di
perpustakaan se-Indonesia. Portal ini memungkinkan pengguna untuk mencari dan
mengakses koleksi digital elektronik di seluruh perpustakaan Indonesia melalui satu pintu
(IOS). Dengan IOS, setiap masyarakat pengguna dapat dengan mudah mengakses koleksi
digital seluruh perpustakaan di Indonesia yang sudah tergabung untuk mengakses,
mendownload full teks, mengakses audio atau video, mengakses bahan pembelajaran,
menambah wawasan, dan lainnya.
Indonesia OneSearch (IOS) merupakan sebuah portal yang di gagas oleh Ismail

Fahmi. Ismail Fahmi merupakan seorang tokoh di balik perkembangan perpustakaan digital

dan jaringan perpustakaan digital Indonesia OneSearch. Beliau juga adalah pengembang
utama dari beberapa perangkat lunak perpustakaan sebelumnya antara lain IsisOnline dan
Ganesha Digital Library (GDL). Ismail Fahmi bukanlah seorang sarjana dari Ilmu

Perpustakaan, beliau sebenarnya adalah sarjana elektro lulusan Institut Teknologi Bandung
(ITB) dan mengambil tingkat pascasarjananya di Universitas Groningen, Belanda. Ismail
Fahmi juga memiliki ketertarikan dengan knowledge management, teknologi telekomunikasi,

komputer dan Natural Language Processing (NLP). Beliau terinspirasi karena adanya
persoalan tentang akses sumber informasi yang sulit didapatkan oleh masyarakat informasi di
Indonesia. Masih banyak perpustakaan yang masih belum men-share koleksi-koleksinya
secara full text, minimal hanya abstrak atau pendahuluan pada bab 1, terutama thesis,skripsi
dan disertasi yang harganya masih mahal, “untuk apa kalau hanya katalog dan bibliografi,
harusnya semuanya“ (Ismail Fahmi). Persoalan tersebut yang membuat masyarakat di
indonesia saat ini sulit berkembang.
Pengembangan dari waktu ke waktu IOS terbagi menjadi 3 tahap yaitu, sebagai berikut :

a. Tahap 1 Onesearch Portal Bibliografi, (2015)

Pada tahap ini IOS sebagai portal bibliografi Indonesia, pada tahap awal ini IOS
mengumpulkan semua data bibliografi dengan sistem protokol OAI-MPH yang sudah
terintegerasi keseluruh OPAC se-indonesia.

b.Tahap 2 Text Analysis (Fulltext), (2016-2017)
Pada tahap kedua yang dimaksud text analysis ini adlah IOS mendapatkan suatu data
yang tak terstruktur yang kemudian diproses dengan struktur tertentu untuk menjadi sebuah
teks yang terstruktur entah itu nama pengarang, konsep informasi pengarang untuk menjadi
sebuah informasi yang terstruktur. Pada tahap kedua ini IOS telah mengembangkan sebuah
portal yang menjadi salah satu portal yang melayankan sumber informasi seperti tesis,
disertasi, skripsi yang dapat diakses secara full teks dari institusi diseluruh indonesia yang
bekerjasama dengan IOS.

c. Tahap 3 Pengembangan kedepan, NoPlagiarism, (2018-2022)
Tahap ini merupakan tahap yang kedepannya akan dikembangkan lagi dengan
mengembangkan sistem layanan anti plagiat untuk anggota IOS. Ismail fahmi sedang
mengembangkan sebuah sistem anti plagiasi yang akan diimplementasikan kedepannya
dalam IOS.
Perpustakaan Nasional Indonesia dengan IOS saat ini berusaha menerapkan amanat
UU Nomor 43 tahun 2007 tentang “pelayanan perpustakaan harus memanfaatkan jejaring


perpustakaan berbasis teknologi informasi”. Meski belum semua perpustakaan di Indonesia
menerapkan basis teknologi, kehadiran Indonesia Onesearch diharapkan mampu menjawab
kekurangan perpustakaan digital yang ada saat ini.

3.2 Peran Indonesia OneSearch (IOS) Dalam Sistem Temu Kembali Informasi
Perpustakaan Nasional merupakan lembaga yang bertugas membangun jaringan antar
perpustakaan yang ada di seluruh Indonesia, perpusnas saat ini telah menyediakan
kemudahan dalam mengakses dan menelusur sumber informasi atau koleksi digital.
Perpusnas melalui Insonesia OneSarch (IOS) yang sudah terhubung dengan organisasi mitra
409 Institusi, 441 perpustakaan dan 3143 Repositori dan 2.945,227 jumlah total katalog
bibliografi dan koleksi digital. IOS telah melakukan kerjasama dengan bebagai pihak terkait
untuk melayankan semua katalog bibliografi dan koleksi digital hanya dengan menggunakan
satu mesin pencari. IOS dalam sistem temu kembali informasi telah menerapkan sistemsistem tertentu yang mengumpulkan atau menginput data menjadi sebuah informasi.

Gambar.1.

a. Any Platforms
Merupakan keunggulan yang digunakan IOS untuk bekerjasama mengumpulkan data
atau informasi dan mengintegerasikannya dengan bebagai aplikasi atau program. Sistem ini
sangat efektif digunakan karena sistem ini mencakup berbagai aplikasi atau program yang
menyediakan koleksi atau sumber informasi. Dengan ini pengguna tidak hanya menfokuskan
pencarian pada salah satu aplikasi untuk mengakses koleksi dan sumber informasi, karena

hampir seluruh aplikasi atau program penyedia koleksi atau informasi terintegerasi dengan
IOS.
b. Any Collection
Merupakan salah satu keunggulan IOS yang menyediakan berbagai koleksi atau
sumber informasi secara lengkap dengan berbagai tipe koleksi secara full teks maupun tidak
full teks. Dengan ini pengguna tidak perlu menfokuskan pencarian koleksi yang hanya
menyediakan beberapa tipe koleksi saja, karena IOS telah mencakup katalog bibliografi
dengan berbagai tipe koleksi, selain itu bekerjasama dengan berbagai aplikasi atau program
penyedia katalog, koleksi maupun sumber informasi lainnya.
Berikut adalah tampilan dan fitur-fitur IOS yang berperan penuh dalam proses temu kembali
informasi.

Gambar.2. halaman depan pencarian

Dalam melakukan pencarian atau temu kembali informasi, IOS menyediakan
bermacam-macam metode pencarian dengan berbagai repositori yang terdaftar dengan
berbagai format dalam satu kolom pencarian dengan katalog bibliografi maupun koleksi
nasional maupun internasional (e-resource) yang telah dilanggan oleh perpusnas.

Gambar.3. kata kunci:kesusastraan

Gambar 3 tersebut merupakan hasil dari penelusuran spesifik salah satu data koleksi
nasional dengan menggunakan kata kunci ‘‘kesusastraan’’. Pada kolom bagian paling bawah
ada kolom “Avaliable Online : get online” yang terhubung langsung dengan perpustakaan
yang mempunyai koleksi tersebut. Berikut adalah hasil penelusurannya.

Gambar.4.

Data bibliografi koleksi pada gambar 4, hasil penelusuran yang di tampilkan cukup spesifik,
akan tetapi koleksi tersebut belum bisa menampilkan koleksinya secara abstrak maupun full
teks. Akan lebih baik jika data koleksi bibliografi tersebut dapat diakses baik secara data
bibliografi sekaligus akses full teks koleksinya. Selain itu masih banyak juga data koleksi
tersebut yang belum terferifikasi oleh pihak IOS sehingga data koleksinya tidak muncul.

Gambar.5.

IOS juga menyediakan metode pencarian sumber informasi dengan menspesifikan
berdasarkan sektor, seperi gambar 5, dan juga berdasarkan tipe koleksi atau sumber informasi
yang ingin di telusuri.

Gambar.6. kata kunci : art

Gambar.7. kata kunci : art

Pada gambar 7, dengan menggunakan kata kunci “art” pada E-resource International
dan menampilkan hasil koleksi jurnal maupun artikel yang dilanggan perpusnas. Setelah itu
IOS akan mengarahkan pada salah satu penyedia jurnal berlanggannya (Proquest) seperti
pada gambar 7. Setelah itu pengguna dapat mengakses secara full teks dan dapat
mengunduhnya secara gratis.
DI era kemajuan teknologi dan informasi saat ini, IOS telah menghadirkan layananlayanannya yang dapat menjadi bahan rujukan oleh masyarakat umum, perpustakaan,
institusi, pemustaka maupun pustakawan dalam melakukan pengolahan informasi, bertukar
informasi sampai dengan temu kembali informasi untuk memenuhi dan meminimalisir
kebutuhan ledakan informasi yang masih menjadi persoalan di dunia perpustakaanperpustakaan Indonesia.

3.3 Efektifitas Indonesia OneSearch (IOS)
Kontribusi besar IOS saat ini telah memberikan banyak manfaat kepada
perpustakaan,pemustaka ataupun bagi pustakawan untuk menyimpan,mengakses dan
menelusuri kembali informasi. Efektifitas dalam mengakses IOS penulis telah membaginya
menjadi 2, yaitu :
1. Kelengkapan Fitur
Sebagai salah satu sarana pendukung kualitas mutu perpustakaan,repositori institusi
maupun pengguna IOS, perpusnas telah mendukung penuh tentang pengembanganpengembangan yang akan memudahkan anggota. Saat ini IOS telah menyediakan mesin
pencari yang disebut “IOS Widget”. Mesin pencari tersebut merupakan fitur yang ditawarkan
IOS yang dapat dipasang ke dalam website perpustakaan atau institusi yang menggunakan.
IOS Widget ini menjadi alternatif untuk pengguna atau pemustaka repositori khusus sebuah

institusi,perpustakaan maupun pengguna yang belum bisa mengakses IOS secara langsung di
website resminya. Sebenarnya masih banyak fitur yang dibuat oleh IOS diluar penelusuran
informasi seperti, IOS Portal, IOS wiki, IOS I-Pusnas, IOS Facebook Group maupun Twitter
yang di buat agar masyarakat pengguna bisa melihat issue tracking, aktifitas, wiki, dan semua
informasi terbaru yang sengaja dipublikasikan untuk umum oleh IOS.

2. Kemudahan Akses
Kemudahan dalam mengakses IOS sangat efektif untuk pengguna, IOS memberikan
layanan kepada anggota untuk mengakses bibliografi ataupun koleksi yang online hanya
dengan satu mesin pencarian yang mencakup berbagai kebutuhan informasi. Selain itu IOS

juga menggunakan sistem protokol digital yang mencakup seluruh aplikiasi program OPAC
di seluruh perpustakaan Indonesia. Protokol yang memberi kemudahan dalam mengakses
informasi, yaitu :

a. OAI-PMH (Harvesting)
OAI (Open Archive Initiatives) adalah suatu sistem pengumpulan data yang akan di
publikasikan menjadi sebuah informasi untuk dilayankan kepada pengguna. OAI-PMH
merupakan salah satu sistem protokol yang mengumpulkan data bibliografi dari setiap
repositori anggota terotomasi. OAI-PMH merupakan protokol yang dapat terhubung kedalam
OPAC (SliMS,Garuda,GDL dll) secara online yang sudah di-share, dan dapat diunduh

metadata koleksinya secara open acces atau terbuka tanpa ada yang disembunyikan.
OAI-MPH juga menjadi syarat untuk anggota IOS dalam menginput atau meng-upload
koleksi ataupun bibliografi elektronik.
Sistem inilah yang harus menjadi motifasi untuk perpustakaan atau penyedia sumber
informasi lain bahwa dalam mewujudkan tujuan,visi dan misi perpustakaan harus dengan
cara terbuka. Saat ini supaya perpustakaan mendapatkan akreditas A, maka perpustakaan
tersebut harus terbuka dalam menyebarluaskan informasi. Oleh karena itu, hal tersebut harus
diterapkan agar dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas mutu kehidupan bangsa
Di era kemajuan teknologi informasi.

b.OAI-PMP (Posting)
Suatu sistem yang dapat mempublikasikan sebuah informasi secara offline (bukan
web-database) sehingga memudahkan anggota IOS dalam mempublikasikan informasi
meskipun tidak adanya akses internet. Untuk pengguna yang ingin mempublikasikan jurnal
repositorinya, pengguna harus mempunyai aplikasi repositori, jurnal atau ILS yang online
dan memiliki protokol OAI-PMH. Karena di IOS menggunakan metode harvesting untuk
mengumpulkan data bibliografi dari repositori tiap anggota.
Indonesia OneSearch saat ini mempublikasikan untuk mengkases IOS saat ini tidak
perlu lagi membuka komputer atau laptop, IOS saat ini sudah memiliki Mobile App yang
mendukung gadget atau smartphone para pengguna. Dengan ini IOS dapat di akses dimana
saja dan kapan saja melalui smartphone dan juga dapat menghemat waktu dalam pencarian
atau temu kembali informasi.

BAB 4
Penutup
4.1 Kesimpulan
Dari seluruh uraian yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem temu
kembali informasi merupakan kegiatan yang meliputi proses identifikasi, representasi,
penyimpanan, pengambilan dan pencarian atau penelusuran kembali informasi yang relevan
berdasarkan kebutuhan pengguna. Perpustakaan Nasional Indonesia yang bertugas dalam
membangun jaringan perpustakaan di seluruh Indonesia, telah menghadirkan sebuah sistem
portal pencarian koleksi yang dapat dijadikan alternatif yang cukup efektif untuk mengatasi
keterbatasan pencarian sumber informasi oleh pemustaka di perpustakaan Indonesia.
Insonesia OneSarch (IOS) merupakan salah satu solusi yang meruapakan mesin pencarian

katalog bibliografi dan koleksi digital yang terhubung dengan 409 Institusi, 441 perpustakaan
dan 3143 Repositori dan 2.945,227 jumlah total katalog bibliografi dan koleksi digital. IOS
telah melakukan kerjasama dengan bebagai pihak terkait untuk melayankan semua katalog
bibliografi dan koleksi digital hanya dengan menggunakan satu mesin pencari. IOS dalam
mengumpulkan semua data katalog bibliografi diIndonesia menerapkan sebuah sistem yaitu
sistem OAI-PMH, yang merupakan salah satu sistem protokol yang mengumpulkan data
bibliografi dari setiap repositori anggota terotomasi. OAI-PMH merupakan protokol yang
dapat terhubung kedalam OPAC (SliMS,Garuda,GDL dll). Fitur layanan IOS sangat banyak
dan cukup mendukung pengguna dalam melakukan pencarian sumber informasi di seluruh
perpustakaan Indonesia. Data bibliografi maupun koleksi digital cukup lengkap dan falid,
selain mencakup seluruh koleksi diperpustakaan di seluruh indonesia, IOS juga menyediakan
layanan E-Resource di seluruh dunia yang telah dilanggan oleh perpusnas.
4.2 Saran
Perputakaan di seluruh Indonesia saat ini harus mengembangkan terus sistem
informasinya melihat saat ini masih banyaknya persoalan-persoalan dalam keterbatasan
penelusuran sumber informasi yang masih belum menjangkau masyarakat luas. Perpustakaan
di Indonesia harus lebih terbuka (open access) dalam menyatukan katalog bibliografi maupun
kolesi lain bai itu buku teks,jurnal,skripsi,teesis maupun disertasi mengingat meningkatnya
kebutuhan informasi di masyarakat Indonesia. Indonesia OneSearch (IOS) diharapkan
menjadi salah satu solusi dalam semua persoalan yang terjadi, adanya IOS, perpustakaan di
seluruh Indonesia harus salaing bahu-membahu dan terus bekerjasama dalam memenuhi
kebutuhan informasi.

Daftar Rujukan

Abdul Kadir, (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset
Sri Rezeki.
Townley, Helen.M, (1978). Systems Analysis For Information Retrieval. London : A Grafton
Book.
Zainal Hasibuan A. (2004). Konsep Dasar Sistem Temu Kembali Informasi.
http://onesearch.id/Repositories/Ios. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2016.
http://www.cs.ui.ac.id/WebKuliah/TKSI/MIK. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2016 pukul
16:20 WIB.
Fahmi,Ismail. (2016). http://www.slideshare.net/IsmailFahmi3/launching-indonesia
onesearch-perpusnas. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2016 pukul 16:20 WIB.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103