50328895 Jurnalwidyaswara Vol 1 No 1 Maret 2011

H. Fitiransyah, ST, MM Hernawaty, Amd Kep, SE, MM Imbran, Ssos, Msi.

JURNAL

WidyaSwara

ISSN 2088-1096

Pengarah :

Kepala Badan DIKLAT Provinsi KALTIM Dra. Hj. Farida Widiawati, M. Si

Penanggung Jawab :

Ir. H. Maksum Abdullah, M., MS

Pemimpin Redaksi :

Ery Arifullah, ST, MT

Anggota Dewan Redaksi :

M. Deny Syahroni, S.Th.I, MM Muchamad Awaludin, SE, MM Ady Akhmad Ghazali, ST, MM

Zuhriah, S.Pt, M.Si

H. Fitriansyah, ST, MM Hernawaty, Amd.Kep, SE, MM Imbran, S.Sos, M.Si

Diterbitkan oleh :

Badan Pelatihan dan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Jl. H.M. Riffadin Samarinda Seberang Telp. (0541) 7270208 E-mail : jurnal.widyaswara@gmail.com Web : www.jurnalwidyaswara.blogspot.com

Jurnal WidyaSwarA terbit 4 kali setahun. Redaksi menerima kiriman naskah jurnal, artikel, hasil penelitian, resensi buku, serta berbagai hasil pemikiran yang relevan dengan pengembangan kediklatan aparatur pemerintah. Untuk persyaratan penulisan naskah dapat dilihat pada bagian akhir jurnal ini.

JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011 i

JURNAL

WidyaSwara

Prawacana Jurnal Edisi Perdana

yang perspektif dan kedalaman pemahaman kita istimewa; gabungan antara angka 2 dan tentang berbagai dimensi kediklatan tanpa

Duapuluh itu

angka

0 yang mendasari sistem binari sebagai kehilangan fokus pada kediklatan aparatur basis pengembangan teknologi komputasi pemerintah. yang memacu ledakan revolusi teknologi

WidyaSwarA dilahirkan untuk informasi. Secara historis, tepat pada Hari menjadi wacana yang ditunjang dan Jum’at tanggal 11 Maret tahun 2011 ini menunjang jalinan sinergi yang ”mengakar” genaplah duapuluh tahun usia kami sebagai

di kalangan para pembaca kami. Sebagai sebuah institusi resmi; Badan Pendidikan konsekuensinya, kami berusaha memenuhi dan Pelatihan Propinsi Kalimantan Timur. kebutuhan pembaca kami; widyaiswara Untuk memaknai momentum ini agar dan personil Badan Diklat Kaltim maupun tidak lewat begitu saja tanpa makna, dari berbagai institusi kediklatan di kamipun meluncurkan edisi pertama jurnal Kalimantan Timur. Kami berusaha agar WidyaSwarA ini. Proses pematangan jurnal WidyaSwarA ini diterima serta kelahirannya memang relatif cepat, namun bermanfaat bagi semua mitra kami dalam jurnal ini tidaklah lahir prematur, karena kediklatan, serta siapapun yang peduli proposal penerbitannya telah digagas sejak pada kediklatan. WidyaSwarA terbit untuk 2006, lima tahun lalu.

menumbuhkembangkan sinergi profesional Branding jurnal anak kandung dalam dunia kediklatan, demi ”Membangun Badan Diklat Kaltim ini diperkenalkan Kaltim untuk Semua”, menuju Kaltim dengan nama yang sederhana dalam Bangkit tahun 2013, sebagai bagian integral satu kata, WidyaSwarA, yang secara dari NKRI tercinta. hariah berarti Suara Pendidikan. Secara

Memasuki tahun ke 21 Badan Diklat maknawi, WidyaSwarA ini ditulis dengan Kaltim pada tanggal 11 Maret tahun 11 tiga huruf kapital; W untuk Widya millenium ini kami lahir bersama saudara (pendidikan) sebagai core bisnis kami, S kembar kami WidyaKaltiM sebagai Bulletin untuk Sains sebagai karakter utama jurnal Badan Diklat Kaltim yang mewadahi aspek ini sebagai media ilmiah, dan A untuk kehumasan Badan Diklat Kaltim. Kami Aktual , mereleksikan upaya kami untuk berdua ingin berperan serta mewujudkan mengaktualisasikan diri menjadi lembaga Kaltim Green secara nyata melalui edisi virtual kediklatan profesional. Sajian utama jurnal dalam dunia maya. Kami ingin berperan WidyaSwarA adalah perkembangan dan tidak hanya dalam teriakan slogan dan pengembangan berbagai aspek sistem acungan kepalan, namun berperan secara kediklatan aparatur pemerintah, dalam nyata melalui pengurangani penggunaan empat kelompok penyajian; substansi, kertas dalam edisi konvensional, demi metode dan teknik, manajemen kediklatan, kelestarian lingkungan hidup kita. Doakan dan complementary.

dan dukunglah kami agar senantiasa eksis Sebagai menu pelengkap, jurnal menyapa anda dalam edisi-edisi mendatang. triwulanan WidyaSwarA ini juga berusaha Selamat menikmati sajian perdana kami.

menyajikan berbagai rubrik dan artikel (@S@)

ilmiah yang relevan dan dapat menunjang pengembangan kediklatan. Sajian pelengkap itu antara lain artikel tentang psikologi,

Beserta salam hangat kami semua, pendidikan, kebijakan publik, teknologi informasi, dll. Keragaman menu itu kami sajikan untuk memperluas cakrawala,

Redaksi WidyaSwarA

ii JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

JURNAL

WidyaSwara

Daftar Isi

Substansi Kediklatan

• TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KALIMANTAN TIMUR TERHADAP VISI DAN MISI INSTANSI

H. Fitriansyah, ST, MM 1–8 • MEMAHAMI PERAN DAN MAKNA PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI ABDI NEGARA DAN PELAYAN PUBLIK

Ady Akhmad Ghazali, ST, MM

Metode, Teknis dan Kiat Kediklatan

• KIAT PRAKTIS KEDIKLATAN Pendekatan “AFDHAL” dalam Andradogi

Ir. H. Maksum Abdullah Marhamah M., MS

Complementary Kediklatan

• MANAJEMEN & PENERAPANNYA DILINGKUNGAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM PERSPEKTIF REFORMASI BIROKRASI

H. Diddy Rusdiansyah A, SE, MM

• NASIB KEDAULATAN EKONOMI INDONESIA

Ery Arifullah, ST, MT

• PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEKERJA

Hernawaty Amd.Kep, SE, MM

• SYARAT USULAN JURNAL WidyaSwarA

JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011 iii

TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KALIMANTAN TIMUR TERHADAP VISI DAN MISI INSTANSI

iv JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KALIMANTAN TIMUR TERHADAP VISI Substansi Kediklatan DAN MISI INSTANSI

TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KALIMANTAN TIMUR TERHADAP VISI DAN MISI INSTANSI

Oleh: H. Fitriansyah, ST, MM Widyaiswara Muda Badan Diklat Prov. Kaltim

Abstrak

Sebuah fenomena unik terjadi organisasi di instansinya masing-masing. pada organisasi pemerintah, dimana

Hasilnya dapat ditebak, kebanyakan mer- banyak para Pegawai Negeri Sipil (PNS)

eka kesulitan dalam menjawab pertan- tidak mengetahui atau tidak hafal pada

yaan tersebut.

visi dan misi di instansinya. Riset ini men- Memang sangat mengejutkan coba untuk menggambarkan fakta yang

bahwa terjadi fenomena yang sangat me- terjadi dikebanyakan instansi pemerin-

narik dikalangan aparatur pemerintah tah, khususnya dilingkungan Pemerin-

yang seharusnya tidak boleh terjadi, di- tah Daerah Kalimantan Timur. Riset ini

mana banyak aparatur pemerintah yang menggunakan teknik survei deskriptif

tidak mengetahui atau tidak hafal visi dan untuk menggambarkan fakta yang ada

misi di instansinya masing-masing. Hal dengan menggunakan metode kuesioner

ini tidak hanya terjadi dilevel staf atau dengan sampel diambil secara random

bawahan saja, bahkan banyak aparatur sampling. Hasil riset menunjukkan bah-

pemerintah yang mempunyai kedudukan wa hanya 8,9% PNS di Kalimantan Timur

atau jabatan di eselon IV maupun eselon yang mengetahui visi di instansinya dan

III yang tidak tahu atau tidak hafal atau hanya 6,1% PNS yang mengetahui misi di

bahkan tidak mau tahu akan visi dan misi instansinya masing-masing. Riset ini juga

di instansinya.

mencoba memberikan beberapa saran dan cara agar bagaimana visi dan misi instansi

Padahal secara visual, visi organ- pemerintah dapat disosialisasikan secara

isasi dapat mudah diketahui dan dihafal baik.

karena pada umumnya hanya berisi satu kalimat pendek saja, sedangkan misi

Kata kunci: visi, misi, survei deskriptif, mungkin agak sulit dihafal karena berisi Pegawai Negeri Sipil, Pemerintah Daerah

beberapa poin kalimat. Keadaan yang ses- Kalimantan Timur.

ungguhnya tidak boleh terjadi dan dibiar- kan berlarut-larut begitu saja karena akan

Latar Belakang

mempengaruhi motivasi dan kinerja para aparatur pemerintah.

Salah satu masalah budaya kerja pada kebanyakan organisasi pemerintah

Visi dan misi dalam suatu or- yang telah diindikasi oleh Kementerian

ganisasi, khususnya instansi pemerintah, Pendayagunaan Aparatur Negara Re-

merupakan suatu pedoman (guideline) publik Indonesia (KEMENTERIAN PAN

arah dan tujuan kemana masa depan atau RI) adalah sangat rendahnya komunitas

cita-cita dari organisasi tersebut beserta dan konsistensi terhadap visi dan misi

cara-cara (secara garis besar) untuk men- organisasi pada institusi pemerintah. Hal

capainya. Jika seorang aparatur pemerin- ini memang benar-benar terjadi pada ke-

tah (PNS) tidak mengetahui visi dan misi banyakan organisasi pemerintah dan te-

di instansinya menunjukkan bahwa PNS lah menjadi sebuah fenomena tersendiri.

tersebut hanya bekerja secara rutinitas Cara yang paling mudah untuk mengeta-

belaka, tidak mempunyai keinginan dan hui fenomema tersebut adalah menanya-

motivasi untuk maju menggapai cita-cita kan kepada seorang Pegawai Negeri Sipil

organisasi yang tergambar didalam visi. (PNS) secara random apa visi dan misi

Berdasarkan uraian di atas, maka

JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KALIMANTAN TIMUR TERHADAP VISI DAN MISI INSTANSI

dipandang perlu untuk membuat suatu

2. Dapat memberikan saran atau masu- reset ilmiah untuk menggambarkan bera-

kan bagi para pengambil keputusan pa besar tingkat pengetahuan aparatur

dan pihak-pihak yang berkepentin- pemerintah terhadap visi dan misi di in-

gan lainnya, khususnya dalam hal stansinya masing-masing. Riset ini juga

cara mensosialisasikan visi dan misi mencoba untuk mendapatkan masukan

instansi pemerintah. dari para aparatur pemerintah bagaimana cara mensosialisasikan visi dan misi in- stansi dengan baik, agar setiap aparatur

Dasar Teori

minimal dapat mengetahui dan hafal visi

Visi dan Misi

di instansinya masing-masing. Sebuah visi menggambarkan arah

tujuan yang ingin dicapai oleh suatu or-

Rumusan Masalah

ganisasi, yakni gambaran masa depan yang lebih baik dan lebih sukses yang din-

Latar belakang di atas dapat di- ginkan daripada keadaan masa sekarang uraikan menjadi 2 (dua) besar rumusan (Bennis, Mason, Mitroff; 1992). Secara masalah utama, yakni: umum visi merupakan gambaran masa de-

1. Berapa banyak aparatur pemerintah pan suatu organisasi yang realistik, kredi- dilingkungan Pemerintah Daerah Kal-

bel dan atraktif, sedangkan misi merupa- imantan Timur (Pemerintah Provinsi/

kan suatu pengaturan komprehensif dan Kabupaten/Kota) yang mengetahui

singkat mengenai tujuan suatu organisasi, visi di instansinya masing-masing?

program ataupun sub program.

2. Berapa banyak aparatur pemerintah Visi mempunyai peranan yang dilingkungan Pemerintah Daerah Kal-

sangat penting, tidak hanya ditahap awal imantan Timur (Pemerintah Provinsi/

sebuah organisasi, tetapi juga pada kese- Kabupaten/Kota) yang mengetahui

luruhan siklus hidup organisasi (organiza- misi di instansinya masing-masing?

tion’s life-cycle ). Sebuah visi menunjukkan

3. Bagaimana seharusnya cara menso- suatu titik perjalanan dimana organisasi sialisasikan visi dan misi dengan baik

tersebut ingin menuju ke arah tersebut. menurut para responden (aparatur

Dan cepat atau lambat, waktu akan datang pemerintah)

dimana sebuah organisasi ingin merubah arah atau ingin melengkapi perubahan yang telah dijalankan demi terwujudnya

Tujuan Dan Manfaat

kesempurnaan tujuan akhir organisasi. Riset ini bertujuan untuk mengeta-

Misi yang dirumuskan dengan hui seberapa banyak aparatur pemerintah

tepat mengidentiikasikan secara umum (Pegawai Negeri Sipil) yang mengetahui

hal-hal yang ingin dicapai dan memung- visi dan misi di instansinya masing-mas-

kinkan penerjemahan hal-hal tersebut ing. Disamping itu, riset ini juga bertujuan

sedemikian rupa sehingga operasional- untuk menjaring masukan dari aparatur

isasi berbagai kegiatan dan hasilnya dapat pemerintah bagaimana sebaiknya upaya

diukur dan dikendalikan berdasarkan ber- untuk mensosialisasikan visi dan misi in-

bagai kriteria yang rasional dan obyektif stansi secara baik.

seperti kriteria biaya, waktu, tenaga dan sarana serta prasarana yang dimanfaatkan

Manfaat yang didapatkan dengan (Siagian, 2007). Oleh karena itu, meskipun adanya penelitian ini adalah sebagai beri- misi cukup dinyatakan secara umum, ia kut: harus pula memberi arah yang spesiik

1. Dapat menggambarkan secara ilmiah serta ”rambu-rambu” yang perlu diperha- seberapa banyak aparatur pemerin-

tikan dalam pengelolaan organisasi. tah, khususnya Pemerintah Daerah

Secara spesiik, pemerintah mend- Kalimantan Timur, yang mengetahui einisikan misi sebagai suatu yang harus visi dan misi di instansinya masing- diemban atau dilaksanakan oleh instansi masing.

2 JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KALIMANTAN TIMUR TERHADAP VISI DAN MISI INSTANSI

pemerintah, sesuai yang ditetapkan agar Keterampilan operasional sum- tujuan organisasi dapat terlaksana dan

ber daya aparatur, khususnya PNS dil- berhasil dengan baik (sesuai INPRES No.

ingkungan Pemerintah Daerah Kaliman- 7/1999).

tan Timur yang terdiri dari 1 Pemerintah Dengan adanya pernyataan visi

Provinsi dan 14 Pemerintah Kabupaten/ dan misi disetiap organisasi pemerintah

Kota, tidak akan berhasil jika tidak dii- diharapkan seluruh pegawai pemerintah

kuti dengan pengetahuan atau wawasan dari instansi yang bersangkutan dapat

sistem administrasi negara dan manaje- mengenal instansinya dan mengetahui

rial. Hal ini dikarenakan wawasan sistem peranan dan program-programnya serta

administrasi negara dan manajerial dapat hasil yang akan diperoleh diwaktu yang

membentuk budaya kerja yang baik pada akan datang.

organisasi atau instansi pemerintah. Berdasarkan data akhir tahun

2008, Pegawai Negeri Sipil yang bekerja

Pegawai Negeri Sipil di Kalimantan

dilingkungan Pemerintah Daerah Kalim-

Timur

antan Timur (Provinsi/Kabupaten/Kota) Pegawai Negeri Sipil (PNS) se-

berjumlah sekitar 60.212 orang. Angka ini bagai salah satu unsur Aparatur Negara

dapat berubah-rubah sesuai kondisi yang dan mempunyai peranan yang sangat

terjadi, misalnya pensiun, mutasi, pen- strategis dalam penyeleggaraan tugas-

gadaan PNS baru, dan lain sebagainya. tugas umum pemerintahan dan pemban-

Tingkat pendidikan PNS dilingkungan gunan. Pegawai Negeri Sipil yang mam-

Pemerintah Daerah Kalimantan Timur pu memainkan peranan tersebut antara

pun didominasi oleh lulusan Sekolah lain dapat dilihat sikap dan perilakunya

Dasar dan Sekolah Menengah. Hal ini yang memiliki mental baik, berwibawa,

tentu akan sangat mempengaruhi kualitas kuat, berdaya guna, berhasil guna, bersih,

dari PNS dilingkungan Pemerintah Daer- berkualitas tinggi dan sadar akan tang-

ah Kalimantan Timur. gung jawab sebagai abdi negara dan abdi

masyarakat.

Metodologi Penelitian

Pegawai Negeri Sipil harus memi- liki kepribadian dan sikap dasar sebagai

Jenis dan Variabel Penelitian

aparatur pemerintah yang berdisiplin, Penelitian ini menggunakan me- berjiwa pengabdian, berdedikasi, dan

tode kuantitatif dengan jenis metode mempunyai etos kerja serta profesional

survei deskriptif. Jenis riset ini bertujuan dalam memberikan pelayanan kepada

membuat deskripsi secara sistematis, fak- masyarakat. Disamping itu, PNS juga

tual, dan akurat tentang fakta-fakta dan dituntut untuk dapat meningkatkan wa-

sifat-sifat populasi atau obyek tertentu. wasannya mengenai sistem adminstrasi

Jenis survei ini digunakan untuk negara, administrasi perkantoran, serta

menggambarkan (mendeskripsikan) pop- keterampilan operasional, kepemimpinan

ulasi yang sedang diteliti. Fokus riset ini dan manajerial.

adalah perilaku yang sedang terjadi (what Bagi daerah Kalimantan Timur

exist at the moment ) dan terdiri dari satu sebagai salah satu provinsi yang terluas

variabel. Dalam penelitian ini, variabel setelah Papua dan berbatasan langsung

yang ingin digambarkan adalah tingkat dengan negara tetangga Malaysia tentu

pengetahuan aparatur pemerintah terh- harus dapat mempersiapkan sumber daya

adap visi dan misi pada instansinya mas- manusianya, khususnya sumber daya

ing-masing.

aparatur pemerintahnya. Keberhasilan sumber daya aparatur dalam menjalank- an roda pemerintahan tidak hanya tergan-

Metode Pengumpulan Data dan Sampel

tung dari jumlah aparaturnya, tetapi yang Dalam penelitian ini, data yang lebih penting adalah kualitas sumber daya

digunakan adalah data primer dengan aparatur yang bersangkutan.

JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KALIMANTAN TIMUR TERHADAP VISI DAN MISI INSTANSI

teknik pengumpulan data dengan cara ambil berjumlah 397 sampel atau respon- penyebaran kuesioner, sedangkan data

den (jumlah populasi PNS di Kalimantan sekunder didapatkan dengan cara studi

Timur adalah kurang lebih 60.212 orang). kepustakaan untuk mendukung analisis

Dalam penelitian ini, ditetapkan jumlah dan pembahasan penelitian ini.

sampel (responden) adalah 550 orang agar Kuesioner (angket) adalah daftar

hasil penelitian lebih dapat mendekati pe- pertanyaan yang harus diisi oleh respon-

rilaku populasi.

den. Tujuan penyebaran angket ini adalah Karena keterbatasan sumber untuk mencari informasi yang lengkap

daya yang ada dalam penelitian ini, maka mengenai suatu masalah dari responden

ditetapkan Pemerintah Daerah yang akan tanpa merasa khawatir bila responden

dijadikan obyek penelitian adalah: memberikan jawaban yang tidak sesuai

1. Pemerintah Kota Balikpapan dengan kenyataan dalam pengisian daftar

pertanyaan. Penelitian ini menggunakan

2. Pemerintah Kota Bontang gabungan antara dua jenis angket, yakni

3. Pemerintah Kabupaten Bulungan angket terbuka dan angket tertutup.

4. Pemerintah Kabupaten Malinau Jenis angket tertutup dalam pene-

litian ini menggunakan kuesioner dengan

5. Pemerintah Kabupaten Nunukan skala Guttman (skalogram), yang meru-

6. Pemerintah Kabupaten Penajam Paser pakan skala kumulatif. Artinya skala ini

Utara

disusun secara kontinum sedemikian

7. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur rupa sehingga seseorang yang setuju/

8. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat setuju/menerima item pertanyaan selan-

menerima sebuah item pertanyaan akan

9. Pemerintah Kabupaten Berau jutnya. Skala ini biasanya digunakan un-

10. Pemerintah Provinsi Kalimantan tuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan

Timur.

konsisten. Misalnya: Ya-Tidak, Pernah- Tidak Pernah, Benar-Salah, dan lainnya. Sedangkan jenis angket terbuka diguna-

Alat Analisis

kan untuk menjaring saran atau masukan dari para responden mengenai cara yang

Alat analisis dalam penelitian ini paling efektif untuk mensosialisasikan

menggunakan statistik deskriptif. Tabel visi dan misi instansi.

dan diagram pie (pie-chart) dipilih untuk menggambarkan seberapa banyak Pe-

Dalam penelitian ini, jumlah sam- gawai Negeri Sipil yang mengetahui visi pel yang merupakan respresentasi dari

dan misi instansinya. Diagram ini dipi- populasi dihitung dengan menggunakan

lih agar lebih memudahkan dalam meng- Rumus Yamane. Rumus ini digunakan

gambarkan hasil penelitian. untuk populasi yang besar yang didapat

dari pendugaan proporsi populasi. Untuk mengetahui cara sosialisasi Visi dan Misi Instansi dilakukan dengan pengumpulan jawaban atas kuesioner ter-

dimana: n

buka dan akan dirangking berdasarkan

Nd 2

1 frekuensi yang terbanyak sampai dengan yang terkecil.

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

d = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel

yang dapat Berdasarkan rumusan di atas,

jumlah sampel minimal yang harus di-

4 JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KALIMANTAN TIMUR TERHADAP VISI DAN MISI INSTANSI

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Gambar 1. Tingkat Pengetahuan PNS Tingkat Pengetahuan PNS Terhadap

di Kalimantan Timur Terhadap VISI Visi Instansi

Instansi

Jumlah responden yang berasal dari ber-

TIDAK TAHU

bagai instansi dan daerah yang mengem-

balikan kuesioner berbeda-beda, hal ini dikarenakan berbagai hambatan yang ada dalam penelitian ini terutama ham- batan geograis.

Hasil jawaban kuesioner menun- jukkan bahwa jumlah responden yang

mengetahui visi di instansinya dengan TAHU pasti berjumlah 49 orang (8,9%), sedan- 8.9%

gkan yang tidak mengetahui berjumlah Sumber: data diolah 501 orang (91,1%). Sedangkan perincian-

nya hasil jawaban responden berdasarkan daerah adalah sebagai berikut:

Tingkat Pengetahuan PNS Terhadap Misi Instansi

Tabel 1. Tingkat Pengetahuan Respon-

Selanjutnya, jawaban para respon-

den Terhadap VISI Berdasarkan Daerah

den yang mengetahui misi di instansinya adalah 34 orang (6,1%), sedangkan yang

Jumlah

Jawaban

tidak mengetahui misi instansi adalah

No Prov/Kab/Kota Responden TAHU

TIDAK

516 orang (93,9%). Rincian tingkat penge-

TAHU

tahuan misi instansi berdasarkan daerah

1 Balikpapan

40 16 24 adalah sebagai berikut:

70 2 68 Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Respon-

4 Malinau

80 2 78 den Terhadap MISI Berdasarkan Daerah

5 Nunukan

Jawaban 6 Penajam Paser

Jumlah Utara

Prov/Kab/

Responden TAHU TIDAK 7 Kutai Timur

40 5 35 8 Kutai Barat

Sumber: data diolah

83 4 Secara keseluruhan tingkat penge- 79 Paser Utara tahuan Pegawai Negeri Sipil di Kaliman-

6 Penajam

7 Kutai Timur

tan Timur terhadap Visi Instansi digam- barkan dalam diagram berikut.

8 Kutai Barat

Sumber: data diolah

JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KALIMANTAN TIMUR TERHADAP VISI DAN MISI INSTANSI

Secara keseluruhan tingkat penge-

Tabel 3. Cara Sosialisasi VISI dan MISI

tahuan Pegawai Negeri Sipil di Kaliman-

Instansi Pemerintah

tan Timur terhadap Misi Instansi digam-

Menurut Responden

barkan dalam diagram berikut.

No

Pendapat Responden Jumlah Responden

Gambar 2. Tingkat Pengetahuan PNS

Menuliskan VISI dan MISI di

di Kalimantan Timur Terhadap MISI

1 depan instansi (berbentuk 163

Instansi

baliho) Menuliskan VISI dan MISI

2 instansi pada dinding di setiap 143

TIDAK TAHU

ruangan kantor

VISI dan MISI selalu diingatkan 3 oleh pimpinan puncak instansi pada setiap kesempatan (apel,

rapat, dll) Menuliskan VISI dan MISI

4 instansi disetiap meja kerja 89 masing-masing pegawai

TAHU

5 Mewajibkan PNS agar hafal VISI dan MISI instansi 7 6 Ditulis pada map instansi

Sumber: data diolah

7 Menuliskan di buku agenda atau buku kerja 3

Cara Sosialisasi Visi dan Misi Instansi

8 Dituliskan pada leaflet atau brosur instansi 2

Hasil penelitian juga berhasil

Lembaran VISI

dan MISI

menjaring beberapa pendapat respon-

9 instansi dibagikan ke setiap 2

den mengenai cara mensosialisasikan visi

PNS bersangkutan

dan misi di instansi pemerintah. Semua

pendapat responden kemudian disusun 1 dalam sebuah tabel dan dirangking ber-

10 Dituliskan pada ID Card PNS bersangkutan

Sumber: data diolah dasarkan frekuensi terbanyak (tersering)

dijawab oleh responden. Pada penelitian ini diambil 10 (sepuluh) besar pendapat

Berdasarkan tabel di atas, ternya- responden yang dianggap dapat mewak-

ta menurut responden cara terbaik untuk ili PNS dilingkungan Pemerintah Daerah

melakukan sosialisasi Visi dan Misi In- Kalimantan Timur.

stansi adalah dengan menuliskan Visi dan Tabel

Misi di depan instansi (berbentuk baliho), pendapat responden mengenai cara so-

berikut

menunjukkan

kemudian disusul dengan menuliskan sialisasi visi dan misi.

Visi dan Misi Instansi pada dinding di set- iap ruangan kantor, serta selanjutnya Visi dan Misi selalu diingatkan oleh pimpinan puncak instansi pada setiap kesempatan.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Pegawai Negeri Sipil tidak mengetahui Visi dan Misi di in- stansinya masing-masing. Hal ini sebe- narnya tidak dapat dibiarkan begitu saja mengingat Visi dan Misi merupakan cita- cita dan arah tujuan yang hendak dicapai

6 JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KALIMANTAN TIMUR TERHADAP VISI DAN MISI INSTANSI

oleh suatu instansi. Dengan demikian be- kinerja yang sedang dan akan dilakukan rarti banyak PNS dilingkungan Pemerin-

dimasa mendatang. tah Daerah Kalimantan Timur yang tidak

Di beberapa daerah di pulau Jawa tahu kemana arah tujuan instansinya mas-

ataupun didaerah lainnya sudah banyak ing-masing.

menerapkan hal ini, memang kebanyakan Untuk mengatasi hal tersebut me-

mereka hanya mencantumkan visinya mang tidak mudah, harus ada perhatian

saja dengan tulisan yang besar (berbentuk khusus dari para pimpinan di masing-

baliho) di depan kantornya masing-mas- masing instansi yang bersangkutan. Un-

ing. Kondisi ini sedikit berbeda di daerah tuk itulah diperlukan suatu komitmen

provinsi Kalimantan Timur, dimana be- dari para pimpinan instansi, terutama

berapa instansi pemerintah hanya menu- komitmen pimpinan puncak (top manage-

liskan slogan pembangunan. Seyogyanya ment ) untuk mensosialisasikan atau meng-

tulisan tersebut juga dibarengi dengan komunikasikan mengenai visi dan misi in-

penulisan visi dan misi dari instansi yang stansinya kepada segenap jajarannya, baik

bersangkutan.

di level middle management sampai pada Alternatif lain untuk mensosial- level lower management (staf yang paling

isasikan Visi dan Misi adalah menuliskan bawah). Karena proses mensosialisasikan

Visi dan Misi Instansi dibeberapa tempat dan memberikan fokus yang sama men-

seperti pada dinding setiap ruangan kan- genai visi dan misi kepada seluruh staf

tor, di meja kerja PNS, map instansi, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan

lain-lainnya yang mudah untuk dilihat dari proses penciptaan nilai-nilai atau

oleh para PNS. Disamping itu juga, pimpi- norma-norma budaya kerja yang bersifat

nan instansi juga seharusnya dapat terus positif.

mengingatkan Visi dan Misi Instansinya Hasil penelitian juga menunjuk-

pada berbagai kesempatan dan terus me- kan bahwa salah satu cara yang paling

motivasi bawahannya agar dapat menca- mudah dan efektif untuk mensosialisasi-

pai Visi dan Misi tersebut. kan Visi dan Misi Instansi adalah mem- buat tulisan besar (baliho) di setiap in- stansi yang memuat tentang visi dan misi

Kesimpulan Dan Rekomendasi

instansi yang bersangkutan. Jika misi or-

Kesimpulan

ganisasi terlalu panjang, mungkin hanya visi saja yang dicantumkan disana. Hal

Kesimpulan yang dapat ditarik ini terlihat sepele, tetapi mungkin efeknya

dalam penelitian ini adalah: dapat sangat luar biasa karena penulisan

1. Prosentase tingkat pengetahuan Pe- visi dan misi di depan kantor atau instansi

gawai Negeri Sipil (PNS) di Kalim- dapat memberikan pengaruh yang sangat

antan Timur yang mengetahui Visi positif. Tidak hanya bagi seluruh pegawai

Instansinya adalah 8,9%, sedangkan di instansi tersebut, akan tetapi juga ber-

PNS yang tidak mengetahui visi in- fungsi bagi pihak-pihak luar (stakeholders)

stansinya adalah 91,1%. yang berkepentingan terhadap instansi

2. Prosentase tingkat pengetahuan PNS tersebut, dimana pihak-pihak eksternal

di Kalimantan Timur yang mengeta- pun dapat mengetahui kemana arah tu-

hui Misi Instansinya adalah 6,1% dan juan organisasi atau instansi tersebut me-

yang tidak mengetahui adalah 93,9%. langkah.

3. Beberapa cara terbaik mensosialisasi- Bagi para pegawai, penulisan

kan Visi dan Misi di instansi adalah: visi didepan kantor mereka dapat ber-

fungsi sebagai pedoman, penunjuk arah,

a. Menuliskan Visi dan Misi di depan in- motivator, pemicu, penggerak semangat

stansi (berbentuk baliho). dan sarana pengingat terhadap pencapa-

b. Menuliskan Visi dan Misi instansi ian tujuan organisasi. Sedangkan bagi in-

pada dinding di setiap ruangan kan- stansi yang bersangkutan dapat berfungsi

tor.

sebagai bentuk pertanggungjawaban atas JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KALIMANTAN TIMUR TERHADAP VISI DAN MISI INSTANSI

c. Visi dan Misi selalu diingatkan oleh

Daftar Pustaka

pimpinan puncak instansi pada setiap Adair, J. 2007. Cara Menumbuhkan kesempatan (apel, rapat, dan lain-

Pemimpin , Gramedia Pustaka Uta- lain).

ma, Jakarta.

d. Menuliskan Visi dan Misi instansi Bennis, W., Mason, RO., and Mitroff, II., disetiap meja kerja masing-masing

1992. Visionary Leadership: Creat- pegawai.

ing a Compelling Sense of Direction

e. Mewajibkan PNS agar hafal Visi dan for Your Organization , Jossey-Bass Misi instansi.

Publishers, San Francisco.

f. Menuliskan Visi dan Misi pada map Gibson JL., Ivancevich JM., and Donnel- instansi.

ly JH. 1994. Organisasi: Perilaku,

g. Menuliskan Visi dan Misi pada buku Struktur, Proses , Erlangga, Jakar- agenda atau buku kerja.

ta.

h. Menuliskan Visi dan Misi lealet atau Gitosudarmo I. and Sudita IN., 1994. Peri- brosur instansi.

laku Keorganisasian , BPFE, Yogya- karta

i. Lembaran Visi dan Misi instansi diba- gikan ke setiap PNS bersangkutan.

Ivancevich, JM. 1998. Human Resource Management Seventh Edition , Irwin

j. Menuliskan Visi dan Misi pada ID McGraw-Hill, New York. Card PNS bersangkutan. Kast, FE. and Rosenzweig, JE., 2002. Or-

ganisasi dan Manajemen Jilid 1 ,

Rekomendasi

Bumi Aksara, Jakarta. Rekomendasi atau saran-saran

Kriyantono, Rachmat, 2006. Teknik Prak- yang dapat diajukan dalam penelitian ini

tis Riset Komunikasi , Kencana, Ja- adalah:

karta.

1. Para pimpinan instansi harusnya sa- Robbins, SP., 2007. Perilaku Organisasi, Edi- dar akan pentingnya sosialisasi Visi

si Kesepuluh , Prentice-Hall, New dan Misi Instansinya agar para bawa-

Jersey.

hannya dapat fokus dan termotivasi Siagian, SP., 2007. Manajemen Stratejik, untuk mencapai cita-cita organisasi.

Edisi Ketujuh, Bumi Aksara, Jakarta.

2. Berdasarkan saran dari responden, Sunarto, 2005. MSDM Strategik, Amus, para pemimpin instansi dapat menso-

Yogyakarta.

sialisasikan Visi dan Misi Instansinya dengan cara membuat atau menulis-

Supriyadi G, and Guno T. 2006. Budaya kan Visi dan Misi di depan instansi

Kerja Organisasi Pemerintah, Bahan Ajar masing-masing, sebaiknya berbentuk

Diklat Prajabatan Golongan III , LAN RI, Ja- baliho.

karta. _______________ , 2009. Himpunan Pera-

turan Perundang-undangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) , Fokusmedia, Bandung.

http://www.bkn.go.id http://www.kalimantan-timur.go.id http://www.kaltimbkd.info http://www.menpan.go.id

8 JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

MEMAHAMI PERAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Substansi Kediklatan SEBAGAI ABDI NEGARA DAN PELAYAN PUBLIK

MEMAHAMI PERAN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI ABDI NEGARA DAN PELAYAN PUBLIK

Oleh : Ady Akhmad Ghazali, ST, MM Calon Widyaiswara

Abstrak

Pegawai Negeri Sipil adalah abdi negara kebutuhan dasar masyarakat seperti dan pelayan publik. Hal ini perlu dipahami

pendidikan, perumahan, agar seorang pegawai negeri sipil dapat

kesehatan,

transfortasi, listrik, air bersih. melakukan tugas dan tanggung jawabnya

Pada era orde lama dan orde dalam mewujudkan cita-cita besar negara

baru, pegawai negeri sipil diposisikan yaitu terwujudnya masyarakat yang

sebagai pemegang kekuasaan atau orang adil dan. Karya tulis ini mencoba untuk

yang berkuasa sehingga sering bertindak mengulas peran pegawai negeri serta

otoriter. Pada era reformasi, posisi pegawai hal-hal yang membuat seorang pegawai

negeri sipil diarahkan untuk kembail negeri melupakan perannya.

ke hakekat yang sebenarnya. Tetapi ada Kata Kunci : Pegawai Negeri Sipil, Abdi

hal-hal yang membuat strategi tersebut Negara, Pelayan Publik

belum maksimal. Oleh karena itu tulisan ini mencoba mengupas peran dan makna

Pendahuluan

pegawai negeri sipil sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat, kemudian

Indonesia sudah memasuki 3 hal-hal yang membuat pegawai negeri era diusianya yang ke 66 tahun, yaitu

sipil melupakan peran dan maknanya, orde lama, orde baru dan era reformasi.

serta solusi untuk memecahkan masalah Terlepas dari semua kritik dan segala

tersebut. Agar era reformasi tidak penyimpangan yang terjadi, ketiga era

mengulangi kesalahan di orde lama dan tersebut sebenarnya memiliki tujuan yang

orde baru serta bisa kembali lagi ke arah mulia, yaitu peningkatan kesejahteraan

dan langkah yang sebenarnya. masyarakat dan terciptanya masyarakat

yang adil dan makmur.

Peran Pegawai Negeri Sipil

Orde lama dan orde baru telah gagal mewujudkan tujuan tersebut dan

Undang Undang Nomor 8 Tahun di era reformasi pun pemerintah mulai

1974 jo Undang Undang Nomor 43 Tahun kehilangan arah dan langkah yang

1999 tentang pokok-pokok kepegawaian perlu diambil. Ketiga era ini memiliki

menjelaskan beberapa hal, antara lain : satu kelemahan yang sama yaitu belum

1. Pegawai negeri adalah pegawai maksimalnya peran pegawai negeri sipil

yang telah memenuhi syarat yang sebagai abdi negara dan pelayan publik.

ditentukan, diangkat oleh pejabat yang Pegawai negeri sipil memiliki

berwenang dan diserahi tugas dalam peran yang vital dalam peningkatan

suatu jabatan negeri, atau diserahi kesejahteraan masyarakat dan terciptanya

tugas negara lainnya, dan digaji masyarakat yang adil dan makmur

berdasarkan peraturan perundang- melalui posisinya sebagai abdi negara

undangan yang berlaku. dan pelayan masyarakat. Sebab pegawai

2. Pegawai negeri terdiri dari: negeri sipil adalah perancang, penggerak

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pelaku roda pemerintahan, serta

melayani masyarakat. Kata melayani

Tentara Nasional bukan berarti pegawai negeri sipil sebagai

• Anggota

Indonesia (TNI) pelayan tetapi lebih kepada pemenuhan

• Anggota

Kepolisian Negara

JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

MEMAHAMI PERAN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI ABDI NEGARA DAN PELAYAN PUBLIK

Republik Indonesia (POLRI) tugas, tanggung jawab, wewenang,

3. Pegawai Negeri Sipil (PNS) terdiri dan hak seorang Pegawai Negeri dari:

Sipil dalam rangka memimpin • suatu satuan organisasi negara.

Pegawai Negeri Sipil Pusat Seperti : sekretaris jenderal,  Pegawai Negeri Sipil yang

direktur jenderal, kepala biro, gajinya dibebankan pada

staf ahli, sekretaris daerah, kepala Anggaran Pendapatan dan

dinas/badan/kantor, kepala Belanja Negara (APBN) dan

bagian, kepala bidang, kepala bekerja pada Departemen,

seksi, camat, sekretaris camat, Lembaga Non Departemen,

lurah, sekretaris lurah, dll. Kesekretariatan

• Jabatan fungsional tertinggi/Tinggi Negara, dan

Lembaga

kepaniteraan pengadilan. Jabatan yang tidak secara tegas disebutkan

dalam  struktur Pegawai

organisasi pemerintah, tetapi Pusat yang bekerja pada

Negeri

Sipil

dari sudut pandang fungsinya perusahaan jawatan.

oleh organisasi  Pegawai Negeri Sipil Pusat

diperlukan

pemerintah. Pangkat Pegawai yang diperbantukan atau

Negeri Sipil dalam jabatan dipekerjakan pada daerah

fungsional berorientasi pada otonom.

prestasi kerja, sehingga tujuan untuk mewujudkan

 Pegawai Pegawai Negeri Pusat Pusat Negeri Sipil sebagai aparatur yang berdasarkan suatu negara yang berdaya guna peraturan

berhasil guna dalam undangan

perundang-

dan

melaksanakan tugas umum atau dipekerjakan

diperbantukan

pemerintahan dan pembangunan badan

pada

dapat dicapai. Seperti : guru, perusahaan umum, yayasan,

lain,

seperti

widyaiswara, bidan, dan lain-lain. perawat, bidan, apoteker, auditor,  Pegawai Negeri Sipil Pusat

dokter,

statistisi, pranata laboratorium yang

menyelenggarakan pendidikan, pranata komputer, tugas negara lain, seperti

arsiparis, pustakawan, dll. hakim pada pengadilan negeri, pengadilan tinggi,

sambutannya saat dan lain-lain. menyerahkan Piala Citra Pelayanan Prima • Pegawai Negeri Sipil Daerah

Dalam

(CPP) 2008 kepada 80 unit pelayanan Pegawai Negeri Sipil yang

publik terbaik di Istana Negara, Jumat bekerja di daerah otonom seperti

(31/10) sore. Bapak Presiden Susilo daerah

provinsi/kabupaten/ Bambang yudhoyono berpidato bahwa kota dan gajinya dibebankan

birokrasi dan jajaran pemerintahan pada pada

hakikatnya memiliki dua peran. Pertama, dan Belanja Daerah (APBD) dan

Anggaran

Pendapatan

berperan sebagai abdi negara dan abdi dipekerjakan pada pemerintah

untuk menjalankan kehidupan bernegara daerah maupun dipekerjakan di

ini sesuai dengan tatanan yang berlaku luar instansi induknya.

serta Undang Undang Dasar. “Yang kedua, sebagai abdi rakyat memberikan

4. Jabatan kepemerintahan berstatus pelayanan terbaik bagi rakyat,” kata Pegawai Negeri Sipil

Presiden SBY.

• Jabatan struktural Dengan pertumbuhan ekonomi,

Jabatan struktural adalah suatu kesejahteraan rakyat bisa ditingkatkan kedudukan yang menunjukkan

secara bertahap. Kualitas pelayanan

10 JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

MEMAHAMI PERAN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI ABDI NEGARA DAN PELAYAN PUBLIK

juga harus meningkat. ”Perlu diingat yang baik, birokrasi yang baik, mencegah bahwa pelayanan publik yang baik

dan memberantas korupsi. Ketujuh, juga membantu rakyat kita, terutama

meningkatkan kualitas pelayanan publik. golongan ekonomi lemah dan komunitas

Herman Musakabe Gubernur rakyat kita yang belum sejahtera.

NTT periode 1993 – 1998 mengatakan Katakanlah pendapatan mereka belum

“Menjadi pegawai negeri sipil (PNS) terlalu besar, pendapatannya pas-pasan.

merupakan pilihan dan panggilan hidup Dengan program bantuan langsung

seseorang. Setiap profesi atau pekerjaan kepada masyarakat di bidang kesehatan,

memiliki “roh”nya masing-masing yang pertanian, dan sebagainya hal itu bisa

menyebabkan profesi itu dihargai dan mengurangi

pengeluarannya karena bermanfaat bagi masyarakat. Rohnya sebagian diambilalih pemerintah melalui

kebijakan iskal APBN sehingga hidupnya PNS adalah sebagai Abdi Negara yang berarti juga sebagai pelayan masyarakat.

relatif layak,” Bapak Presiden Susilo Roh melayani masyarakat tidak boleh Bambang yudoyono menjelaskan.

luntur atau hilang karena masalah ”Kalau disumbang lagi oleh

karier atau penggajian PNS yang belum kita melalui pelayanan yang lebih baik,

sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan sehingga mengurus KTP tidak berhari-

hidup, karena kemampuan pemerintah hari, tidak mondar-mandir, keluar uang

yang masih terbatas. Beberapa indikasi untuk naik oplet atau untuk yang lain,

yang menunjukkan berkurangnya roh maka pengeluaran itu makin sedikit lagi.

pelayanan ditandai dengan kasus-kasus Sehingga kita bisa mengurangi beban

indisipliner pegawai, disiplin yang merosot, hidupnya. Ini adalah keadilan,” Bapak

penyalahgunaan waktu kerja, pelayanan Presiden Susilo Bambang yudoyono

kurang memuaskan, menegaskan.

publik

yang

ineisiensi penggunaan keuangan negara Memberikan pelayanan yang

sampai tindak korupsi, penyalahgunaan terbaik kepada rakyat bisa menjadi sarana

kekuasaan dan sebagainya. Sebagian PNS untuk mengukur dedikasi dalam tugas.

bahkan harus berurusan dengan aparat ”Saya sering mengatakan bahwa di negeri

penegak hukum. Era Reformasi harusnya ini kita pelit mengucapkan terimakasih,

dibarengi dengan reformasi mental di pelit untuk memberikan apresiasi, pelit

kalangan Abdi Negara”. untuk memberikan penghargaan bagi

mereka yang sudah berjuang keras

Faktor Yang Membuat Pegawai Negeri

berusaha sekuat tenaga. Mari kita bangun

Sipil Melupakan Perannya

etika dan etiket yang baik, memberikan Herman Musakabe Gubernur NTT penghargaan dan ucapan terimakasih bagi

periode 1993 – 1998 berpendapat “bahwa yang patut menerimanya,” kata Bapak

pada umumnya motivasi seseorang Presiden Susilo Bambang yudoyono.

menjadi PNS karena berpenghasilan Sejak tahun 2004 akhir Bapak

tetap dan ada jaminan hari tua (mendapat Presiden Susilo Bambang yudoyono

pensiun)”. Dalam blognya Ali Sudahri telah menyampaikan kepada Gubernur,

Ketua PC IPNU dan IPPNU Sumenep, Bupati dan Walikota bahwa dari sekian

menulis bahwa hampir dalam setiap banyak tugas pimpinan, baik pusat

tahun, pemerintah membuka pendaftaran maupun daerah, ada tujuh hal yang harus

rekruitmen CPNS dengna jumlah yang digarisbawahi. Pertama, setiap pemimpin

sangat banyak, bahkan sampai ribuah harus mengurangi angka kemiskinan.

tenaga PNS yang dibutuhkan oleh Kedua,

pemerintah, untuk meningkat pelayanan Ketiga,

mengurangi

pengangguran.

masyarakat Rekruitmen pendidikan. Keempat, meningkatkan

dalam rangka mengisi pelayanan kesehatan. Kelima, terus

dilakukan

pos pemerintahan, sehingga proses berikhtiar dengan kemampuan yang ada

pemerintahan akan dapat berjalan dengan membangun dan merawat infrastruktur.

baik sesuai dengan harapan pemerintah Keenam, membangun tata pemerintahan

dan masyarakat.

JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

MEMAHAMI PERAN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI ABDI NEGARA DAN PELAYAN PUBLIK

Ali Sudahri Ketua PC IPNU dan berperan daripada dimensi ‘being’. Orang IPPNU Sumenep berpendapat dalam

cenderung berlomba-lomba ‘memiliki konteks ini, perekrutan PNS, di satu sisi

lebih’ (materi/uang) ketimbang menjadi merupakan peluang yang sangat strategis

‘pribadi lebih’ atau ‘lebih bermartabat’. bagi masyarakat, karena hal itu merupakan

Akibatnya, dalam bekerja orang cenderung momentum bagi masyarakat untuk

mengabaikan semangat pelayanan. bekerja dalam struktur pemerintahan

Abbot Lawrence Lowell, Presiden untuk mengabdi dan memberikan yang

Harvard University (1930), mengatakan terbaik bagi bangsa dan negara. Menjadi

hal yang menarik tentang hubungan PNS pada hakekatnya adalah menjadi

antara pekerjaan, uang dan pelayanan, abdi negara dengan tujuan luhur untuk

sebagai berikut :

berkorban dan memberikan

yang

terbaik bagi perjalanan negara, dengan “Siapa pun yang memandang pekerjaannya cara memberikan pelayanan yang baik

sebagai cara untuk menciptakan uang, kepentingan masyarakat. Dengan kata

ia mendegradasikan lain, menjadi PNS juga berkmakna

sesungguhnya

pekerjaannya sendiri. Tetapi seseorang yang peluang kerja dan mengabdikan diri untuk

melihat pekerjaannya sebagai pelayanan

memperbaiki dinamika pemerintahan. kepada umat manusia, sesungguhnya

ia memuliakan pekerjaan dan dirinya

Sehingga dalam setiap momentum

sendiri”.

rekruitmen CPNS, para peminatnya

kadangkala jauh lebih besar dari jatah yang dibutuhkan oleh pemerintah.

Jati Diri yang Perlu Dimiliki Seorang

Masyarakat berlomba-lomba

untuk

Pegawai Negeri Sipil

merebut untuk memberikan yang terbaik

Komitmen Mengabdi

bagi negara, dengan cara bekerja sebagai Ali Sudahri Ketua PC IPNU dan abdi negara dalam pemerintahan. Hal IPPNU Sumenep menulis pada dasarnya itu sekaligus menunjukkan kalau minat menjadi PNS adalah untuk mengabdi masyarakat dalam menjadi PNS sangat pada masyarakat dan negara. Menjadi luar biasa, tetapi jika dilihat dari sisi lain, PNS bukan mencari kewibawaan dan bisa juga karena faktor masih besarnya kharisma posisi atau bahkan mencari jumlah pengangguran di tengah-tengah peluang untuk memperdaya masyarakat, masyarakat, sehingga rekruitmen CPNS, tapi diarahkan untuk mengabdi dan siap dianggap sebagai solusi mencari pekerjaan, berkorban pada masyarakat, bangsa dan bukan bagaimana mengabdi dan menjadi negara. Semangat pengabdian inilah abdi negara yang baik, dimana komitmen yang melandasi pemikiran mereka yang dan keikhlasan menjadi bagian penting mengincar posisi sebagai PNS, sehingga dalam diri mereka. Menurut Ali Sudahri posisi yang nanti berhasil diraihnya akan Ketua PC IPNU dan IPPNU Sumenep. bisa dilaksanakan sesuai dengan visi dan

Herman Musakabe Gubernur NTT misi luhur sebagai PNS. periode 1993 – 1998 berpendapat bahwa

Oleh karena itu, semangat ada faktor-faktor yang mempengaruhi

diutamakan dan gaya hidup manusia masa kini antara dimasukkan dihati setiap PNS dengan lain berkembangnya faham materialisme kuat, sehingga posisi sebagai PNS semata yang

mengabdi

harus

untuk dan demi tekat untuk mengabdi hedonisme atau hidup untuk bersenang- kepada masyarakat. Pengabdian adalah senang, dan konsumerisme yang selalu niatan luhur yang wajib dimiliki oleh ingin memuaskan naluri konsumtif. semangat mengabdi

mengutamakan

kebendaan,

akan mampu Konsumerisme sudah begitu merasuk memperkuat basis kesadaran PNS untuk kehidupan, sehingga orang merasa tak memantapkan kinerja dan kerja-kerja nya terpuaskan jika belum mengikuti arus sebagai PNS dengan maksimal dan baik. iklan, memenuhi diri dengan tawaran Bukan PNS yang hanya memanfaatkan produksi

posisinya tidak didasari oleh nilai-nilai konsumtifnya. Dimensi ‘having’ lebih pengabdian yang total. Inilah yang pada

dan memuaskan

naluri

12 JURNAL WidyaSwarA Volume 1 No. 1 Maret 2011

MEMAHAMI PERAN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI ABDI NEGARA DAN PELAYAN PUBLIK

gilirannya bisa menghambat proses kinerja lebih utama daripada dimensi “having” dan sudah tentu akan sangat merugikan

atau apa yang dimiliki. Sikap mental terhadap masyarakat bangsa dan negara.

untuk selalu memelihara martabat diri Menurut Ali Sudahri Ketua PC IPNU dan

harus dilandasi keimanan dan moralitas IPPNU Sumenep.

yang luhur. Sebagai orang beriman kita Dalam memenuhi kebutuhan

percaya bahwa dengan melayani sesama masyarakat

menjadikan seseorang lebih bermartabat negeri

sebenarnya

pegawai

di hadapan sesama dan Tuhan. Lebih kebutuhannya sendiri atau dengan

sipil sedang

memenuhi

pekerjaan-pekerjaan kata lain dalam mensejahterakan orang

baik melakukan

kecil yang bisa meningkatkan martabat lain sebenarnya pegawai negeri sipil

diri Anda daripada berusaha memiliki sedang mensejahterakan dirinya sendiri,

banyak materi dengan cara-cara yang sebab pemerintahan demokrasi adalah

merendahkan martabat diri. Tidak sedikit pemerintahan yang berasal dari rakyat,

Abdi Negara yang mengakhiri masa oleh rakyat dan untuk rakyat.

tugas dengan kehilangan martabat diri karena kasus-kasus hukum. Semua yang

dimilikinya tidak berarti dibandingkan dalam dunia usaha telah mendorong

dengan penderitaan karena kehilangan perusahaan-perusahaan

harga diri. Sebaliknya, tidak sedikit Abdi lomba meningkatkan pelayanan untuk

berlomba-

Negara yang dapat mengakhiri masa menarik pelanggan atau konsumen.

tugas dengan baik karena mengabdi tanpa Beberapa perusahaan swasta mulai

cela, walaupun mereka tidak memiliki menerapkan standar pelayanan tertentu

banyak harta. Kebaikan, keutamaan untuk meningkatkan kinerja lembaga dan

dan pelayanan yang ditanam pada perusahaan. Tidak hanya pada kualitas

masa pengabdian Anda, akan menuai pelaksanaan jasa pelayanan kepada

kebahagiaan pada masa purnatugas. pelanggan tetapi juga menentukan waktu

Sebaliknya bila menanam keburukan yang lebih singkat untuk suatu jasa

selama bertugas, akan menuai akibat pelayanan. Misalnya, beberapa rumah

buruk pada masa purnatugas. sakit berstandar internasional telah

menetapkan waktu maksimal untuk suatu jenis pelayanan dan bila melebihi waktu

Kepemimpinan yang Melayani (Servant

tersebut maka pasien/penderita dapat

Leadership)

menyampaikan laporan pengaduan. Mereka yang diberi talenta untuk Sebaliknya, pelayanan yang buruk

menjadi pemimpin harus menyadari seringkali menghambat pembangunan

bahwa ia adalah hamba Tuhan dan pelayan dan kemajuan daerah. Pelayanan yang

bagi rakyat yang dimpimpinnya. Orientasi buruk antara lain terlihat pada urusan

pemimpin-pelayan (Servant leader) adalah birokrasi yang berbelit-belit, tidak ada

melayani dan bekerja dengan standar kepastian waktu, serta pelayanan yang

moral-spiritual. Ia lebih mengutamakan berorientasi mendapat imbalan tertentu

terciptanya followership (kepengikutan) daripada mengejar kekuasaan. Profesor Robert E Kelley, pelopor pengajar

Martabat

Follwership and Leadership mengatakan Herman Musakabe Gubernur

bahwa keberhasilan organisasi 80 persen NTT periode 1993 – 1998 menulis sikap

ditentukan oleh para pengikut (followers), mental yang harus dimiliki sebagai

selebihnya 20 persen merupakan kontribusi seorang Abdi Negara adalah menjunjung

pemimpin (leader). Pengikut yang bekerja tinggi martabat diri dengan bekerja untuk

dengan semangat dan memiliki komitmen melayani masyarakat. Martabat atau