Peran Tim Sukses Partai Politik dalam Ke
Peran Tim Sukses Partai Politik dalam Kemenangan Jokowi-Ahok pada
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta
Ryan Bagus Setiawan/F1D013032
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Politik
Universitas Jenderal Soedirman
[email protected]
Abstraksi
Pada tahun 2012, DKI Jakarta melakukan pemilihan gubernur dan wakil gubernur baru untuk
periode 2012-2017. Melalui dua putaran Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau biasa
disebut Jokowi-Ahok terpilih sebagai pemenang mengalahkan calon pasangan lainnya.
Pengelolaan marketing politik yang baik sukses diterapkan dalam kampanye Jokowi-Ahok.
Sebuah kegiatan marketing politik diawali dengan pembentukkan sebuah tim yaitu tim sukses. Tim
sukses berkerja dengan baik pada saat masa kampanye. Tim sukses bertugas untuk
menyebarluaskan informasi, visi dan program-program kandidat atau partai kepada pemilih. Selain
itu tim sukses juga bertugas meningkatkan citra baik pada figur seorang atau suatu kelompok. Jika
dikerjakan secara giat dan profesional, tim sukses dapat membawa pengaruh besar terhadap
elektabilitas sebuah partai politik dan pasangan yang diusung.
Kata Kunci : Partai Politik, Marketing Politik, Tim Sukses, Kampanye,
Komunikasi Politik, Media Sosial.
Pendahuluan
Pada saat ini marketing politik atau pemasaran politik dibutuhkan
dalam proses pemilihan calon pemimpin. Peran marketing politik sangat
diperlukan untuk mempromosikan seseorang dalam meraih suara terbanyak atau
kemenangan pada pemilihan umum. Marketing politik itu sendiri adalah kegiatan
marketing atau pemasaran di dalam ruang politik yang umumnya terkonsentrasi
pada saat pemilu, pilkada, atau pilgub. Pemasaran politik ini dimaksudkan adalah
menyebarluaskan informasi tentang kontestan atau kandidat, partai dan program
yang dilakukan oleh aktor-aktor politik melalui saluran-saluran komunikasi yang
ditujukan kepada pemilih. Pengimplementasian marketing politik sukses
diterapkan partai politik pada pemilihan calon gubernur dan calon wakil gubernur
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Pada tahun 2012 kemarin Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta
memilih, memilih dalam arti mencari calon gubernur dan calon wakil gubernur
baru periode 2012-2017. Pemilihan cagub dan cawagub ini akan dipilih oleh
warga DKI Jakarta secara langsung melalui pemungutan suara dalam pemilu.
Pilgub DKI Jakarta yang berlangsung dua putaran dimenangkan oleh pasangan
Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau warga DKI Jakarta biasa
menyebut Jokowi-Ahok yang berlangsung pada tanggal 20 September 2012.
Berdasarkan hasil perhitungan cepat (quickcount) yang dilakukan Indo Barometer,
Jokowi-Ahok meraup suara 54,11% sedangkan lawannya Foke-Nara memperoleh
44,89% suara.1 Ini membuktikan bahwa warga DKI Jakarta sangat menginginkan
calon pemimpin yang baru dan dapat membenahi kota DKI Jakarta yang semakin
hari semakin rumit. Kemenangan ini tidak terlepas dari perngaruh besar seseorang
atau kelompok dibelakangnya. Pengaruh itu datang dari partai politik yang
mendukungnya dari awal masa kampanye hingga akhir pemungutan suara.
Marketing Politik dalam Parpol
Marketing politik dalam sebuah Pemilihan Umum (Pemilu)
memainkan peran yang sangat penting karena merupakan bagian dari aktivitas
persuasi dalam pendekatan marketing politik. Marketing politik mulai
diperbincangkan menjadi fenomena menarik pada era politik modern dan
menyuguhkan strategi-strategi berpolitik yang lebih modern.
Keberhasilan
strategi politik di era modern banyak ditunjang dengan kepiawaian politik
pengemasan dan pencitraan dan sekaligus pemanfaatan sarana-sarana modern
seperti media. Strategi harus dirancang sedemikian rupa sehingga maksimalisasi
keuntungan politik bisa diperoleh. Marketing politik telah menampilkan bentuk
dan proses politik yang lebih terkonsep, terancang dan teraplikasikan pada
metode-metode yang lebih simpel atau rijid. Marketing menurut Bruce I Newman
adalah proses memilih customer, menganalisa kebutuhan mereka dan kemudian
mengembangkan inovasi produk, advertising, harga dan strategi distribusi dalam
11.Randan B, Piter. ”Dibalik Kemenangan Jokowi-Ahok”, Diakses pada tanggal 11
Desember 2013, http://kompasiana.com/post/politik/2013/04/24/dibalik-kemenangan-jokowiahok/.
basis informasi. Marketing dalam pengertian Bruce bukan dalam pengertian
marketing biasa, melainkan produk politik berupa imeg politisi, platform, pesan
politik dan lain-lain yang dikirim ke audiens yang diharapkan menjadi konsumen
yang tepat.2 Dalam era informasi sekarang ini, saluran marketing politik lebih
merujuk kepada media sebagai alat salurannya seperti televisi, madia jejaring
internet, dan media cetak. Partai politik harus bisa memenejemen timnya dalam
melaksanakan marketing politik demi meloloskan calon kandidat yang
diusungnya.
Partai Politik
Partai politik memiliki peran besar dalam mendukung pencalonan
kandidatnya. Kelompok ini juga yang menjembatani antara masyarakat sebagai
pemilih dengan peserta atau kandidat yang akan dipilih. Kata "partai politik"
merupakan terjemahan dari political party, yang berasal dari kata "part", yang
memiliki arti "bagian". Untuk menciptakan pemerintah yang mayoritas,
diperlukan partai-partai yang dapat digunakan sebagai kendaraan politik untuk
ikut dalam pemilihan umum. Melalui partai politik rakyat berhak menentukan
siapa yang menjadi wakil mereka, siapa yang akan memimpin mereka nantinya.
Pengertian partai politik menurut para ahli
Carl J. Friedrich:
Partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan
merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi pemimpin Partainya, dan
berdasarkan penguasan ini memberikan kepada anggota Partainya kemanfaatan yang
bersifat ideal maupun materil.3
R. H. Soltau:
22.Bruce I Newman, The Mass Marketing of Politics Democracy in An Age of
Manufactured Images (London, New Delhi : Sage Publications, 1999), 3.
33.
“Pengertian Partai Politik”, Diakses pada tanggal 11 Desember 2013,
http://www.katailmu.com/2010/12/pengertian-partai-politik.html.
Partai politik adalah sekelompok warga negara yang telah terorganisasi dan bertindak
sebagai suatu kesatuan politk yang bertujuan memanfaatkan kekuasaan untuk memiliki
dan menguasai pemerintahan serta melaksanakan kebijaksanaan umum. 4
Miriam Budiarjo:
Partai politik adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai
orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik - (biasanya) dengan cara
konstitusionil - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. 5
Kelompok yang disebut partai politik ini akan bergerak dalam
suatu strategi demi menarik simpatik pemilih dalam pemilu. Kelompok ini akan
berkomunikasi dengan rakyat melalui saluran-salurannya yang akan terjun
langsung ke lapangan. Dalam konteks ini partai politik telah melakukan
komunikasi
politik.
Secara
sederhana,
komunikasi
politik
(political
communication) adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan
aktor-aktor politik, yang berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan
kebijakan pemerintah. Dalam proses penyampaiannya, aktor partai politik bersifat
mempengaruhi. Pengaruh tersebut akan disebar luaskan ke masyarakat dengan
tujuan menaikkan citra partai.
Partai politik ini bertujuan untuk memperoleh kekuasaan politik atau
merebut kedudukan politik dengan konstitusional untuk melaksanakan kebijakankebijakan umum.6 Selain itu, di dalam sistem demokrasi yang ada di Indonesia,
partai politik dibuat oleh sekelompok orang dengan tujuan; Partai politik sebagai
alat komunikasi, mempunyai tugas menyalurkan pendapat atau aspirasi
masyarakat kepada pemerintah. Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik,
diartikan sebagai proses melalui mana seseorang memperoleh sikap dan orientasi
terhadap fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat di mana ia
berada.7 Melalui sosialisasi, partai harus mendapat dukungan dari masyarakat
44.“Pengertian Partai Politik Menurut Para Ahli”, Diakses pada tanggal 11 Desember
2013, http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-partai-politik-menurut-ahli.html.
55.Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2008), 403.
66.Hafied Cangara, Komunikasi Politik (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 209.
77.Topangundar’s Blog. ”Sistem, Fungsi, dan Struktur dari pada Politik di Indonesia”,
Diakses pada tanggal 11 desember 2013, http://topangundar.wordpress.com/tugas3-sospol/.
secara luas supaya dapat menguasai pemerintah melalui kemenangan dalam
pemilihan umum. Selanjutnya partai politik sebagai sarana recruitment politik,
berfungsi untuk mencari atau mengajak seseorang yang handal dalam kegiatan
politik mau pun komunikasi untuk turut bergabung sebagai anggota partai politik.
Dengan demikian partai politik turut memperluas partisipasi politik.
Dalam
hal
lain
partai
politik
sebagai
organisasi
bertugas
mencalonkan anggota untuk pemilu dengan label partai, mengambil bagian dalam
pemilu,
mengajukan
calon
yang
disepakati,
mengumpulkan
dana
dan
mengkampanyekan anggotanya. Pada pemilihan cagub dan cawagub DKI Jakarta,
partai PDIP Perjuangan dan Gerindra merupakan partai politik yang mengusung
Jokowi-Ahok sebagai calon anggota pemilu. Partai tersebut pun mendukung
sepenuhnya supaya mendapat suara terbanyak dan lolos sebagai pemenang.
Diperlukan konsep-konsep tertentu agar dapat memperoleh kekuasaan, melalui
marketing politik yang profesional semua itu bisa dicapai. Sebuah kegiatan
marketing politik diawali dengan kegiatan pembentukan tim kerja yang biasa
disebut tim sukses. Tim sukses direkrut dari tenaga-tenaga potensial sesuai tugas
dan fungsinya.
Delapan elemen yang terbagi dalam sebuah tim sukses
Sebuah tim sukses biasanya terdiri dari berbagai bagian atau elemen
tertentu yaitu sebagai berikut:
1. Penasihat
Penasihat berfungsi memberi masukan dalam hal strategi dan langkahlangkah yang perlu diambil oleh calon dalam mencapai tujuannya yaitu
memperoleh kekuasaan.
2. Tim Ahli
Bertugas menyusun program-program yang akan dibawakan oleh calon,
biasanya seperti, memberi masukan dalam hal tema terhadap isi pidato
yang akan dibawakannya.
3. Tim Riset
Tim riset adalah kelompok para peneliti yang bertugas untuk
mengumpulkan informasi yang relevan dengan partai, misalnya pendapat
masyarakat terhadap kapabilitas calon yang diusung.
4. Tim Pengumpul Dana
Bagi yang ingin maju mencalonkan sebagai pemimpin diperlukan dana
yang tidak sedikit untuk mempromosikan diri, program-programnya dan
pikirannya. Oleh karena itu, seorang calon atau kandidat memerlukan tim
pengumpul dana yang mengetahui sumber-sumber dana yang bisa ia
dapatkan. Biasanya tim pengumpul dana memiliki hubungan baik dengan
para pengusaha dan pihak swasta.
5. Tim Kampanye
Mereka yang merencanakan dan menggerakkan kampanye untuk
memasarkan calon yang diajukan partai. Dalam hal ini tim kampanye
harus memiliki keahlian dalam bidang perencanaan dan strategi
komunikasi yang baik dan juga memiliki hubungan baik dengan media.
6. Tim Penggalangan Massa
Mereka adalah orang-orang yang direkrut untuk menggalang massa, baik
untuk kepentingan pengumpulan suara maupun show force untuk
menunjukan kekuatan partai kepada masyarakat dan calon pemilih.
Penggalanga biasanya dilakukan untuk kampanye publik di lapangan
terbuka.
7. Tim Pengamat (Intelijen)
Kelompok ini dibentuk untuk mengamati dan mengawasi tindak tanduk
lawan politik yang membahayakan citra partai atau calon. Tim pengamat
mengumpul dan memyampaikan informasi (data) ke pimpinan partai untuk
segera mengambil tindakan dalam mengatasi hal tersebut.
8. Tim Pengumpul Suara
Orang-orang yang direkrut memiliki pengaruh besar dalam masyarakat.
Mereka biasanya memiliki kedudukan sosial dan ekonomi yang tinggi.
Misalnya tokoh-tokoh adat, pengusaha, dan tokoh-tokoh masyarakat yang
disegani. Tokoh-tokoh tersebut dikumpulkan oleh partai untuk menjadi
pengumpul suarakarena pengaruhnya.
Calon atau kandidat akan mencapai tujuan jika tim suksesnya dapat
mengkoordinasikan elemen-elemen tersebut dengan profesionalisme. Peran tim
sukses dari partai yang mengusung Jokowi-Ahok berhasil mengelola semua
elemen marketing politik dengan baik. Hal itu membawa pengaruh besar terhadap
kelancarannya meraup suara warga DKI Jakarta. Selain itu, tim sukses dari partai
Jokowi-Ahok mampu menaikkan citra (image) baik dan meyakinkan para pemilih
melalui sosialisasi politik. Sosialisasi politik merupakan faktor penting dalam
menciptakan citra (image) baik bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum.8
Hal itu adalah dasar dalam proses kampanye secara langsung atau berkomunikasi
politik antara calon kandidat yaitu Jokowi-Ahok dan masyarakat DKI Jakarta.
Pada saat kampanye Jokowi-Ahok akan terus meningkatkan intensitas komunikasi
kepada masyarakat DKI. Komunikasi tersebut berisikan tentang visi, misi dan
program-program yang akan ia jalani ketika terpilih nanti. Pasangan ini juga
menerima keluhan-keluhan atau pendapat dari masyarakat untuk direalisasikan
kepada pemerintah daerah DKI Jakarta. Proses komunikasi tersebut akan
membuka wawasan atau cara berpikir, serta memengaruhi sikap dan tingkah laku
yang menjadi target politik yaitu masyarakat DKI Jakarta.
Komunikasi politik dalam Proses Kampanye
Menjelang Pemilu adalah masa saatnya kampanye di mana setiap Parpol
atau calon melakukan pendekatan pada massa untuk menarik dukungan.
Kampanye dalam Pemilu pada dasarnya dianggap sebagai suatu ajang
berlangsungnya proses komunikasi politik. Karena dalam proses kampanye aktoraktor politik dari parpol banyak meningkatkan intensitas berkomunikasi dengan
calon pemilih. Setiap calon yang berkampanye berusaha meyakinkan para
pemilih, bahwa kelompok atau golongannya adalah calon-calon yang paling layak
untuk memenangkan pemilu. Pada era informasi yang sudah sangat cepat dan
mudah didapatkan dalam mendapatkan informasi, parpol sudah melirik media
sebagai saluran berkampanye. Kita dapat melihat di media yang sering
memunculkan kesan yang terlalu menilai atau keberpihakan dalam masa
kampanye Pemilu. Sehingga masyarakat terpengaruh akan program-program yang
disalurkan di media-media pada saat kampanye. Hal ini membawa keuntungan
88.Miriam Budiarjo, 407.
terhadap calon kandidat dalam meraup suara sebanyak-banyaknya. Dengan arus
teknologi ini, rasanya media masa menjadi saluran utama untuk mempengaruhi
pandangan masyarakat khususnya dalam masa kampanye Pemilu seperti melalui
televisi, surat kabar dan media jejaring sosial internet.
Pengaruh televisi
Sudah banyak masyarakat yang memiliki televisi maupun radio, bahkan
sebagian lagi sudah mampu mengakses internet. Oleh karena itu saat ini Partai
maupun calon yang akan berkompetisi di Pemilu telah menggunakan sarana atau
saluran kampanye melalui media elektronik khususnya televisi. Begitu kuatnya
pengaruh media televisi untuk mempengaruhi orang awam. Dengan televisi,
kampanye mampu menjangkau orang-orang yang buta akan politik sekali pun.
Melalui iklan, Pemberitaan mengenai Partai maupun tokoh juga berpengaruh
terhadap persepsi masyarakat.
Pengaruh surat kabar
Selain televisi, surat kabar atau media cetak memiliki andil dalam
pembentukan persepsi masyarakat. Media massa baik surat kabar maupun televisi
berpengaruh sangat besar bagi pemenangan dalam Pemilu. Komunikasi politik
lebih efektif melalui sarana tidak langsung atau menggunakan media tersebut.
Karena pesan yang disampaikan akan serentak diketahui oleh orang banyak di
segala penjuru dan juga dapat diulang-ulang penayangannya.
Pengaruh media sosial jejaring internet
Selain televisi dan surat kabar, media sosial jejaring internet juga memiliki
pengaruh besar dalam menarik simpatik masyarakat. Cara berkomunikasi melalui
internet terbilang cukup efektif karena tidak memerlukan dana yang besar dan
waktu yang banyak. Karena, media jejaring sosial internet dikelola secara online
dan praktis penyampaiannya.
Berkampanye Melalui Media Masa
Jenis strategi kampanye untuk menaikan citra baik Jokowi-Ahok
juga melalui media masa. Media masa dalam arti sebagai alat penyampaian
mengenai informasi, pikiran maupun komunikasi melalui perantara (media)
kepada masyarakat luas.9 Dalam hal ini berfungsi untuk menyampaikan informasi
tentang kandidat atau partai politik, visi-misi dan program-program yang akan
dijalani kepada pemilih.
Cara berkampanye malalui media masa diyakini cukup efisien dan
efektif. Melalui media masa tim sukses Jokowi-Ahok bekerja secara online dan
mempromosikannya melalui media sosial jejaring internet seperti Facebook,
Twitter, dan Youtube. Berkampanye dengan cara modern melalui media jejaring
sosial ini memiliki dampak yang lebih besar pada masyarakat. Selain itu,
masyarakat juga dapat berinteraksi langsung dengan calon yang hendak
didukungnya melalui media ini. Masyarakat dapat bertanya-tanya, menyampaikan
aspirasi dan pendapat kepada Jokowi-Ahok melalui media jejaring sosial tersebut.
Tanpa mengeluarkan dana dan waktu yang banyak Jokowi-Ahok mampu bersaing
dengan kandidat lain. Tim sukses Jokowi-Ahok yang lebih banyak berkampanye
melalui media sosial online dan sedikit media cetak untuk menarik masyarakat.
Dibalik kampanyenya terdapat seorang ahli dibalik layar sebagai perancang semua
strategi kampanye Jokowi-Ahok.
Brand fashion atau ciri khas
Sebuah rancangan konsep kampanye yang dilakukan oleh tim sukses
bertujuan mempengaruhi dan menarik simpatik pemilih. Pengaruh Baju kotakkotak ala Jokowi-Ahok menjadi ciri khas yang membawa keberhasilan dalam
membangun citra sebagai simbol kerakyatan, kesederhanaan dan berbicara apa
adanya. Dalam membangun figurnya, Jokowi-Ahok tidak segan-segan turun ke
lapangan atau yang dikenal blusukan untuk mendengar aspirasi warga DKI
Jakarta. Cara itu pun efektif membangun kepercayaan masyarakat dibandingkan
99.
Adex. “Jenis-Jenis Media Massa Beserta Contoh dan Fungsinya”, Diakses pada tanggal
11 Desember 2013, http://adexshare.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-media-massa-besertacontoh.html?m=1.
dengan cara memasang iklan di media cetak seperti membuat spanduk, iklan-iklan
baliho, dan menempelkan poster-poster di jalan yang dapat mengotori kota Jakarta
yang berdampak tak efektif, justru menimbulkan kesan buruk.
Pada dasarnya semua calon peserta atau kandidat pemilu harus
memiliki integritas dan kapabilitas. Integritas dalam arti bermutu, bisa dipercaya
dan kapabilitas dalam arti memiliki kemampuan pintar, berwawasan mampu
memimpin dan menguasai dari titik kelemahan hingga cara mengatasinya. 10
Integritas dan kapabilitas calon atau kandidat itu lebih dipentingkan bagi
masyarakat supaya pemimpin tersebut bisa menguasai pemerintahan dan seluruh
sektor pembangunan. Dibandingkan pencitraan baik yang dipropagandakan oleh
tim suksesnya pada saat kampanye. Melalui pengalaman, masyarakat atau pemilih
dapat melihat kapabilitas calon atau kandidat tersebut. Berbekal dari pengalaman
Jokowi memimpin Solo selama dua periode telah membuktikan diri membangun
kota dan masyarakat solo, yang mengantarkannya menjadi salah satu walikota
terbaik dunia. Sedangkan Ahok adalah mantan Bupati Belitung Timur yang telah
membuktikan diri membangun kota Belitung Timur bebas korupsi.
Untuk lebih meyakinkan warga DKI Jakarta tim sukses dari
pasangan Jokowi-Ahok mempunyai enam strategi kemenangan pada pemilihan
gubernur DKI Jakarta. Pertama, melalui dengan komunikasi dengan masyarakat.
Gaya bahasa sederhana, lugas dan mudah dipahami semua kalangan masyarakat,
menjadi kelebihan Jokowi dalam masa kampanye. Tidak muluk-muluk janji yang
diberikannya kepada masyarakat, berbekal pengalamannya sebagai Walikota Solo,
Jokowi mampu meyakinkan warga Jakarta. Kedua, ciri khas yang ada pada
Jokowi memang tidak ada yang istimewa, namun dengan baju kotak-kotak ala
Jokowi menjadikan simbol identitas untuk para pendukung Jokowi.
Ketiga, Jokowi memiliki sifat peduli dengan masyarakat, yaitu
dengan merangkul semua elemen masyarakat mulai dari pekerja kuli bangunan,
1010. Dearmarintan.“Capres2014: Antara Integritas dan Kapabilitas”, Diakses pada tanggal 11
Desember 2013, http://kompasiana.com/post/read/507002/1/capres-2014-antara-integritas-dankapabilitas.
pedagang, pengusaha, dan rakyat terbelakang di Jakarta. Keempat, Jokowi
memaksimalkan peran sosial media seperti facebook atau twitter sebagai salah
satu elemen penentu kemenangan Jokowi. Hal itu selain efisien dan hemat biaya,
pesan yang dikirim juga bisa sampai dengan cepat. Kelima, Jokowi selama
menjadi Walikota Solo terkenal sebagai pemimpin yang lebih banyak
menghabiskan waktunya dilapangan seperti disekitaran masyarakat, pasar,
terminal, atau tempat-tempat umum mendengarkan keluhan-keluhan dari
masyarakat. Kebiasaan inilah yang sering diungkapkan Jokowi pada saat
berkampanye pilgub DKI Jakarta, sehingga lambat laun menjadi statemen bagi
masyarakat dan alasan warga Jakarta memilihnya.
Terakhir keenam, Jokowi selalu tampil di publik dengan apa adanya
(kesederhanaan) membuat kesan hidupnya disukai oleh warga Jakarta.
Kesederhanaan itu membuatnya jauh dari kehidupan mewah yang selama ini
melekat pada para pejabat. Strategi itu pun sukses dijalankan pada saat kampanye,
membawanya meraih kemenangan pada pilgub DKI Jakarta. Hal tersebut
mengantarkan Jokowi-Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur baru DKI
Jakarta periode 2012-2017.
Menjadi tantangan tersendiri dari Jokowi untuk memimpin Jakarta
5 tahun mendatang, persoalannya tidak hanya bagaimana untuk membangun
Jakarta. Selain itu pengalaman Jokowi dalam memimpin kota besar sangatlah
kurang mengingat Solo adalah kota administrasi yang kecil. Bagaimanapun juga
Jokowi butuh adaptasi dan penyesuaian yang membutuhkan waktu sehingga tidak
dapat diharapkan perubahan yang mendasar bagi ibu kota Jakarta dalam waktu
dekat.
Kepemimpinan perubahan Jokowi menjadi taruhan dalam merubah
ibu kota Jakarta, pasalnya Jokowi mampu merubah tatanan dari yang tidak biasa
di kota Solo. Apakah kepemimpinan Jokowi mampu untuk mengatasi semua
permasalahan Jakarta, masih banyak pihak yang meragukannya. Artinya tidak
akan ada perbuhan yang signifikan dari ibu kota Jakarta setelah dipimpin Jokowi
terutama dalam waktu dekat ini.
Belajar dari cara berkampanye Jokowi-Ahok bahwa tak selamanya
kampanye itu kotor. Kotor dalam arti mengotori lewat atribut-atribut
kampanyenya seperti spanduk, pamflet, stiker yang disebarkan dijalanan ibukota.
Cara berkampanye Jokowi-Ahok adalah sebuah cara baru dalam berkampanye
melalui pendekatan langsung. Cara tersebut yaitu terjun langsung ke lapisan
masyarakat dan memantau langsung kondisi lapangan. Hal ini sebagai acuan
untuk para calon kandidat lain di pemilu capres 2014 untuk melakukan hal yang
serupa. Bahwa kampanye tidak selalu mengeluarkan biaya yang besar.
Penutup
Kesimpulan
DKI Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia yang memiliki
segudang masalah, mulai dari kemacetan, banjir dan masalah sosial. Kendaraan
yang semakin meningkat tidak seimbang dengan ruas jalan yang ada di Jakarta.
Jumlah penduduk yang semakin meningkat tidak didukung dengan lahan yang ada
mengakibatkan banjir karena tidak adanya lahan resapan air pada saat hujan. Saat
inilah warga DKI Jakarta butuh ide segar dari orang baru untuk menata Jakarta
menjadi lebih baik. Seperti yang dikampanyekan Jokowi-Ahok ‘Jakarta Baru’
yang dalam kampanyenya banyak mengumbar janji dan program-program yang
akan dijalani ketika terpilih. Dalam kampanyenya, peran tim sukses sangat
dibutuhkan untuk dapat menjalankan marketing politiknya. Tim sukses dibentuk
melalui seleksi secara ketat. Melalui seleksi tersebut dapat menghasilkan aktoraktor politik yang bisa mengelola elemen-elemen marketing politik. agar
marketing politik dapat efektif, maka partai atau politisi harus mampu
merumuskan satu fokus atas sasaran yang dituju.11 Partai politik melalui tim
suksesnya harus mampu mengenali simpatisannya. Dengan demikian, maka partai
politik akan mampu merumuskan “citra kandidat atau kontestan” yang diinginkan
1111. Firmanzah, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2007), 164.
dan fokus dalam membidik tujuannya. Pengelolaan marketing politik membawa
pengaruh besar terhadap elektabilitas sebuah partai politik dan calon kandidatnya.
Pengaruh tersebut membawa citra positif yang dimiliki Jokowi-Ahok sebagai
pemimpin yang ideal. Pada dasarnya pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang
memiliki pencitraan positif dan memiliki program kebijakan yang bagus pula.
Tanggung jawabnya pun sangat tinggi yang akan membawa jakarta baru nantinya
yang diserukan pada saat kampanye. Namun, cara Jokowi-Ahok berkampanye
merupakan permainan cerdas dari tim suksesnya dalam meraup suara. Cara
berkampanye itu adalah terobosan baru yang efektif. Serta bersih dari kesan buruk
kampanye-kampanye kandidat lain yang setelah pemilu selesai hanya bisa
mengotori lewat atribut kampanyenya. Kampanye lewat media jejaring sosial,
blusukan, membuat branding atau ciri khas ini termasuk kampanye yang hemat,
efisien dan sederhana.
Saran
Pada intinya semua ini merupakan sebuah pembelajaran politik
bagi partai politik dan juga masyarakat. Agar bisa lebih kritis dan cerdas dalam
memilih pemimpin yang baru. Serta, bagaimana pengelolaan elemen-elemen
marketing politik bisa memberikan pengaruh besar terhadap kemenangan pada
saat pemilu. Dipihak lain masyarakat DKI Jakarta juga harus memperlihatkan
kesadaran politik dan berpartisipasi dalam memilih. Selain itu, memiliki banyak
uang dan kekuasaan tidak selalu memberikan jaminan untuk menang dan hanya
dapat mengotori jakarta lewat kampanyenya. Menjadikan Jokowi-Ahok sebagai
contoh kampanye yang hemat, sederhana namun efektif dalam menarik simpatik
masyarakat DKI Jakarta. Pasangan yang memiliki slogan Jakarta Baru itu harus
mampu memenuhi harapan publik DKI mengurai benang kusut permasalahan di
Ibu Kota.
Daftar pustaka
Budiarjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2008.
Cangara, Hafied. Komunikasi Politik. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Firmanzah. Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2007.
Newman, Bruce I. The Mass Marketing of Politics Democracy in An Age
of Manufactured Images. London, New Delhi : Sage Publications, 1999.
Randan B, Piter. ”Dibalik Kemenangan Jokowi-Ahok”, Diakses pada
tanggal 11 Desember 2013.
http://kompasiana.com/post/politik/2013/04/24/dibalik-kemenangan-jokowiahok/.
“Pengertian Partai Politik”, Diakses pada tanggal 11 Desember 2013.
http://www.katailmu.com/2010/12/pengertian-partai-politik.html.
“Pengertian Partai Politik Menurut Para Ahli”, Diakses pada tanggal 11
Desember 2013. http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-partaipolitik-menurut-ahli.html.
Topangundar’s Blog. ”Sistem, Fungsi, dan Struktur dari pada Politik di
Indonesia”, Diakses pada tanggal 11 Desember 2013.
http://topangundar.wordpress.com/tugas3-sospol/.
Adex. “Jenis-Jenis Media Massa Beserta Contoh dan Fungsinya”, Diakses
pada tanggal 11 Desember 2013. http://adexshare.blogspot.com/2012/10/jenisjenis-media-massa-beserta-contoh.html?m=1.
Dearmarintan. “Capres2014: Antara Integritas dan Kapabilitas”, Diakses
pada tanggal 11 Desember 2013.
http://kompasiana.com/post/read/507002/1/capres-2014-antara-integritas-dankapabilitas.
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta
Ryan Bagus Setiawan/F1D013032
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Politik
Universitas Jenderal Soedirman
[email protected]
Abstraksi
Pada tahun 2012, DKI Jakarta melakukan pemilihan gubernur dan wakil gubernur baru untuk
periode 2012-2017. Melalui dua putaran Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau biasa
disebut Jokowi-Ahok terpilih sebagai pemenang mengalahkan calon pasangan lainnya.
Pengelolaan marketing politik yang baik sukses diterapkan dalam kampanye Jokowi-Ahok.
Sebuah kegiatan marketing politik diawali dengan pembentukkan sebuah tim yaitu tim sukses. Tim
sukses berkerja dengan baik pada saat masa kampanye. Tim sukses bertugas untuk
menyebarluaskan informasi, visi dan program-program kandidat atau partai kepada pemilih. Selain
itu tim sukses juga bertugas meningkatkan citra baik pada figur seorang atau suatu kelompok. Jika
dikerjakan secara giat dan profesional, tim sukses dapat membawa pengaruh besar terhadap
elektabilitas sebuah partai politik dan pasangan yang diusung.
Kata Kunci : Partai Politik, Marketing Politik, Tim Sukses, Kampanye,
Komunikasi Politik, Media Sosial.
Pendahuluan
Pada saat ini marketing politik atau pemasaran politik dibutuhkan
dalam proses pemilihan calon pemimpin. Peran marketing politik sangat
diperlukan untuk mempromosikan seseorang dalam meraih suara terbanyak atau
kemenangan pada pemilihan umum. Marketing politik itu sendiri adalah kegiatan
marketing atau pemasaran di dalam ruang politik yang umumnya terkonsentrasi
pada saat pemilu, pilkada, atau pilgub. Pemasaran politik ini dimaksudkan adalah
menyebarluaskan informasi tentang kontestan atau kandidat, partai dan program
yang dilakukan oleh aktor-aktor politik melalui saluran-saluran komunikasi yang
ditujukan kepada pemilih. Pengimplementasian marketing politik sukses
diterapkan partai politik pada pemilihan calon gubernur dan calon wakil gubernur
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Pada tahun 2012 kemarin Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta
memilih, memilih dalam arti mencari calon gubernur dan calon wakil gubernur
baru periode 2012-2017. Pemilihan cagub dan cawagub ini akan dipilih oleh
warga DKI Jakarta secara langsung melalui pemungutan suara dalam pemilu.
Pilgub DKI Jakarta yang berlangsung dua putaran dimenangkan oleh pasangan
Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau warga DKI Jakarta biasa
menyebut Jokowi-Ahok yang berlangsung pada tanggal 20 September 2012.
Berdasarkan hasil perhitungan cepat (quickcount) yang dilakukan Indo Barometer,
Jokowi-Ahok meraup suara 54,11% sedangkan lawannya Foke-Nara memperoleh
44,89% suara.1 Ini membuktikan bahwa warga DKI Jakarta sangat menginginkan
calon pemimpin yang baru dan dapat membenahi kota DKI Jakarta yang semakin
hari semakin rumit. Kemenangan ini tidak terlepas dari perngaruh besar seseorang
atau kelompok dibelakangnya. Pengaruh itu datang dari partai politik yang
mendukungnya dari awal masa kampanye hingga akhir pemungutan suara.
Marketing Politik dalam Parpol
Marketing politik dalam sebuah Pemilihan Umum (Pemilu)
memainkan peran yang sangat penting karena merupakan bagian dari aktivitas
persuasi dalam pendekatan marketing politik. Marketing politik mulai
diperbincangkan menjadi fenomena menarik pada era politik modern dan
menyuguhkan strategi-strategi berpolitik yang lebih modern.
Keberhasilan
strategi politik di era modern banyak ditunjang dengan kepiawaian politik
pengemasan dan pencitraan dan sekaligus pemanfaatan sarana-sarana modern
seperti media. Strategi harus dirancang sedemikian rupa sehingga maksimalisasi
keuntungan politik bisa diperoleh. Marketing politik telah menampilkan bentuk
dan proses politik yang lebih terkonsep, terancang dan teraplikasikan pada
metode-metode yang lebih simpel atau rijid. Marketing menurut Bruce I Newman
adalah proses memilih customer, menganalisa kebutuhan mereka dan kemudian
mengembangkan inovasi produk, advertising, harga dan strategi distribusi dalam
11.Randan B, Piter. ”Dibalik Kemenangan Jokowi-Ahok”, Diakses pada tanggal 11
Desember 2013, http://kompasiana.com/post/politik/2013/04/24/dibalik-kemenangan-jokowiahok/.
basis informasi. Marketing dalam pengertian Bruce bukan dalam pengertian
marketing biasa, melainkan produk politik berupa imeg politisi, platform, pesan
politik dan lain-lain yang dikirim ke audiens yang diharapkan menjadi konsumen
yang tepat.2 Dalam era informasi sekarang ini, saluran marketing politik lebih
merujuk kepada media sebagai alat salurannya seperti televisi, madia jejaring
internet, dan media cetak. Partai politik harus bisa memenejemen timnya dalam
melaksanakan marketing politik demi meloloskan calon kandidat yang
diusungnya.
Partai Politik
Partai politik memiliki peran besar dalam mendukung pencalonan
kandidatnya. Kelompok ini juga yang menjembatani antara masyarakat sebagai
pemilih dengan peserta atau kandidat yang akan dipilih. Kata "partai politik"
merupakan terjemahan dari political party, yang berasal dari kata "part", yang
memiliki arti "bagian". Untuk menciptakan pemerintah yang mayoritas,
diperlukan partai-partai yang dapat digunakan sebagai kendaraan politik untuk
ikut dalam pemilihan umum. Melalui partai politik rakyat berhak menentukan
siapa yang menjadi wakil mereka, siapa yang akan memimpin mereka nantinya.
Pengertian partai politik menurut para ahli
Carl J. Friedrich:
Partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan
merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi pemimpin Partainya, dan
berdasarkan penguasan ini memberikan kepada anggota Partainya kemanfaatan yang
bersifat ideal maupun materil.3
R. H. Soltau:
22.Bruce I Newman, The Mass Marketing of Politics Democracy in An Age of
Manufactured Images (London, New Delhi : Sage Publications, 1999), 3.
33.
“Pengertian Partai Politik”, Diakses pada tanggal 11 Desember 2013,
http://www.katailmu.com/2010/12/pengertian-partai-politik.html.
Partai politik adalah sekelompok warga negara yang telah terorganisasi dan bertindak
sebagai suatu kesatuan politk yang bertujuan memanfaatkan kekuasaan untuk memiliki
dan menguasai pemerintahan serta melaksanakan kebijaksanaan umum. 4
Miriam Budiarjo:
Partai politik adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai
orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik - (biasanya) dengan cara
konstitusionil - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. 5
Kelompok yang disebut partai politik ini akan bergerak dalam
suatu strategi demi menarik simpatik pemilih dalam pemilu. Kelompok ini akan
berkomunikasi dengan rakyat melalui saluran-salurannya yang akan terjun
langsung ke lapangan. Dalam konteks ini partai politik telah melakukan
komunikasi
politik.
Secara
sederhana,
komunikasi
politik
(political
communication) adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan
aktor-aktor politik, yang berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan
kebijakan pemerintah. Dalam proses penyampaiannya, aktor partai politik bersifat
mempengaruhi. Pengaruh tersebut akan disebar luaskan ke masyarakat dengan
tujuan menaikkan citra partai.
Partai politik ini bertujuan untuk memperoleh kekuasaan politik atau
merebut kedudukan politik dengan konstitusional untuk melaksanakan kebijakankebijakan umum.6 Selain itu, di dalam sistem demokrasi yang ada di Indonesia,
partai politik dibuat oleh sekelompok orang dengan tujuan; Partai politik sebagai
alat komunikasi, mempunyai tugas menyalurkan pendapat atau aspirasi
masyarakat kepada pemerintah. Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik,
diartikan sebagai proses melalui mana seseorang memperoleh sikap dan orientasi
terhadap fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat di mana ia
berada.7 Melalui sosialisasi, partai harus mendapat dukungan dari masyarakat
44.“Pengertian Partai Politik Menurut Para Ahli”, Diakses pada tanggal 11 Desember
2013, http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-partai-politik-menurut-ahli.html.
55.Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2008), 403.
66.Hafied Cangara, Komunikasi Politik (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 209.
77.Topangundar’s Blog. ”Sistem, Fungsi, dan Struktur dari pada Politik di Indonesia”,
Diakses pada tanggal 11 desember 2013, http://topangundar.wordpress.com/tugas3-sospol/.
secara luas supaya dapat menguasai pemerintah melalui kemenangan dalam
pemilihan umum. Selanjutnya partai politik sebagai sarana recruitment politik,
berfungsi untuk mencari atau mengajak seseorang yang handal dalam kegiatan
politik mau pun komunikasi untuk turut bergabung sebagai anggota partai politik.
Dengan demikian partai politik turut memperluas partisipasi politik.
Dalam
hal
lain
partai
politik
sebagai
organisasi
bertugas
mencalonkan anggota untuk pemilu dengan label partai, mengambil bagian dalam
pemilu,
mengajukan
calon
yang
disepakati,
mengumpulkan
dana
dan
mengkampanyekan anggotanya. Pada pemilihan cagub dan cawagub DKI Jakarta,
partai PDIP Perjuangan dan Gerindra merupakan partai politik yang mengusung
Jokowi-Ahok sebagai calon anggota pemilu. Partai tersebut pun mendukung
sepenuhnya supaya mendapat suara terbanyak dan lolos sebagai pemenang.
Diperlukan konsep-konsep tertentu agar dapat memperoleh kekuasaan, melalui
marketing politik yang profesional semua itu bisa dicapai. Sebuah kegiatan
marketing politik diawali dengan kegiatan pembentukan tim kerja yang biasa
disebut tim sukses. Tim sukses direkrut dari tenaga-tenaga potensial sesuai tugas
dan fungsinya.
Delapan elemen yang terbagi dalam sebuah tim sukses
Sebuah tim sukses biasanya terdiri dari berbagai bagian atau elemen
tertentu yaitu sebagai berikut:
1. Penasihat
Penasihat berfungsi memberi masukan dalam hal strategi dan langkahlangkah yang perlu diambil oleh calon dalam mencapai tujuannya yaitu
memperoleh kekuasaan.
2. Tim Ahli
Bertugas menyusun program-program yang akan dibawakan oleh calon,
biasanya seperti, memberi masukan dalam hal tema terhadap isi pidato
yang akan dibawakannya.
3. Tim Riset
Tim riset adalah kelompok para peneliti yang bertugas untuk
mengumpulkan informasi yang relevan dengan partai, misalnya pendapat
masyarakat terhadap kapabilitas calon yang diusung.
4. Tim Pengumpul Dana
Bagi yang ingin maju mencalonkan sebagai pemimpin diperlukan dana
yang tidak sedikit untuk mempromosikan diri, program-programnya dan
pikirannya. Oleh karena itu, seorang calon atau kandidat memerlukan tim
pengumpul dana yang mengetahui sumber-sumber dana yang bisa ia
dapatkan. Biasanya tim pengumpul dana memiliki hubungan baik dengan
para pengusaha dan pihak swasta.
5. Tim Kampanye
Mereka yang merencanakan dan menggerakkan kampanye untuk
memasarkan calon yang diajukan partai. Dalam hal ini tim kampanye
harus memiliki keahlian dalam bidang perencanaan dan strategi
komunikasi yang baik dan juga memiliki hubungan baik dengan media.
6. Tim Penggalangan Massa
Mereka adalah orang-orang yang direkrut untuk menggalang massa, baik
untuk kepentingan pengumpulan suara maupun show force untuk
menunjukan kekuatan partai kepada masyarakat dan calon pemilih.
Penggalanga biasanya dilakukan untuk kampanye publik di lapangan
terbuka.
7. Tim Pengamat (Intelijen)
Kelompok ini dibentuk untuk mengamati dan mengawasi tindak tanduk
lawan politik yang membahayakan citra partai atau calon. Tim pengamat
mengumpul dan memyampaikan informasi (data) ke pimpinan partai untuk
segera mengambil tindakan dalam mengatasi hal tersebut.
8. Tim Pengumpul Suara
Orang-orang yang direkrut memiliki pengaruh besar dalam masyarakat.
Mereka biasanya memiliki kedudukan sosial dan ekonomi yang tinggi.
Misalnya tokoh-tokoh adat, pengusaha, dan tokoh-tokoh masyarakat yang
disegani. Tokoh-tokoh tersebut dikumpulkan oleh partai untuk menjadi
pengumpul suarakarena pengaruhnya.
Calon atau kandidat akan mencapai tujuan jika tim suksesnya dapat
mengkoordinasikan elemen-elemen tersebut dengan profesionalisme. Peran tim
sukses dari partai yang mengusung Jokowi-Ahok berhasil mengelola semua
elemen marketing politik dengan baik. Hal itu membawa pengaruh besar terhadap
kelancarannya meraup suara warga DKI Jakarta. Selain itu, tim sukses dari partai
Jokowi-Ahok mampu menaikkan citra (image) baik dan meyakinkan para pemilih
melalui sosialisasi politik. Sosialisasi politik merupakan faktor penting dalam
menciptakan citra (image) baik bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum.8
Hal itu adalah dasar dalam proses kampanye secara langsung atau berkomunikasi
politik antara calon kandidat yaitu Jokowi-Ahok dan masyarakat DKI Jakarta.
Pada saat kampanye Jokowi-Ahok akan terus meningkatkan intensitas komunikasi
kepada masyarakat DKI. Komunikasi tersebut berisikan tentang visi, misi dan
program-program yang akan ia jalani ketika terpilih nanti. Pasangan ini juga
menerima keluhan-keluhan atau pendapat dari masyarakat untuk direalisasikan
kepada pemerintah daerah DKI Jakarta. Proses komunikasi tersebut akan
membuka wawasan atau cara berpikir, serta memengaruhi sikap dan tingkah laku
yang menjadi target politik yaitu masyarakat DKI Jakarta.
Komunikasi politik dalam Proses Kampanye
Menjelang Pemilu adalah masa saatnya kampanye di mana setiap Parpol
atau calon melakukan pendekatan pada massa untuk menarik dukungan.
Kampanye dalam Pemilu pada dasarnya dianggap sebagai suatu ajang
berlangsungnya proses komunikasi politik. Karena dalam proses kampanye aktoraktor politik dari parpol banyak meningkatkan intensitas berkomunikasi dengan
calon pemilih. Setiap calon yang berkampanye berusaha meyakinkan para
pemilih, bahwa kelompok atau golongannya adalah calon-calon yang paling layak
untuk memenangkan pemilu. Pada era informasi yang sudah sangat cepat dan
mudah didapatkan dalam mendapatkan informasi, parpol sudah melirik media
sebagai saluran berkampanye. Kita dapat melihat di media yang sering
memunculkan kesan yang terlalu menilai atau keberpihakan dalam masa
kampanye Pemilu. Sehingga masyarakat terpengaruh akan program-program yang
disalurkan di media-media pada saat kampanye. Hal ini membawa keuntungan
88.Miriam Budiarjo, 407.
terhadap calon kandidat dalam meraup suara sebanyak-banyaknya. Dengan arus
teknologi ini, rasanya media masa menjadi saluran utama untuk mempengaruhi
pandangan masyarakat khususnya dalam masa kampanye Pemilu seperti melalui
televisi, surat kabar dan media jejaring sosial internet.
Pengaruh televisi
Sudah banyak masyarakat yang memiliki televisi maupun radio, bahkan
sebagian lagi sudah mampu mengakses internet. Oleh karena itu saat ini Partai
maupun calon yang akan berkompetisi di Pemilu telah menggunakan sarana atau
saluran kampanye melalui media elektronik khususnya televisi. Begitu kuatnya
pengaruh media televisi untuk mempengaruhi orang awam. Dengan televisi,
kampanye mampu menjangkau orang-orang yang buta akan politik sekali pun.
Melalui iklan, Pemberitaan mengenai Partai maupun tokoh juga berpengaruh
terhadap persepsi masyarakat.
Pengaruh surat kabar
Selain televisi, surat kabar atau media cetak memiliki andil dalam
pembentukan persepsi masyarakat. Media massa baik surat kabar maupun televisi
berpengaruh sangat besar bagi pemenangan dalam Pemilu. Komunikasi politik
lebih efektif melalui sarana tidak langsung atau menggunakan media tersebut.
Karena pesan yang disampaikan akan serentak diketahui oleh orang banyak di
segala penjuru dan juga dapat diulang-ulang penayangannya.
Pengaruh media sosial jejaring internet
Selain televisi dan surat kabar, media sosial jejaring internet juga memiliki
pengaruh besar dalam menarik simpatik masyarakat. Cara berkomunikasi melalui
internet terbilang cukup efektif karena tidak memerlukan dana yang besar dan
waktu yang banyak. Karena, media jejaring sosial internet dikelola secara online
dan praktis penyampaiannya.
Berkampanye Melalui Media Masa
Jenis strategi kampanye untuk menaikan citra baik Jokowi-Ahok
juga melalui media masa. Media masa dalam arti sebagai alat penyampaian
mengenai informasi, pikiran maupun komunikasi melalui perantara (media)
kepada masyarakat luas.9 Dalam hal ini berfungsi untuk menyampaikan informasi
tentang kandidat atau partai politik, visi-misi dan program-program yang akan
dijalani kepada pemilih.
Cara berkampanye malalui media masa diyakini cukup efisien dan
efektif. Melalui media masa tim sukses Jokowi-Ahok bekerja secara online dan
mempromosikannya melalui media sosial jejaring internet seperti Facebook,
Twitter, dan Youtube. Berkampanye dengan cara modern melalui media jejaring
sosial ini memiliki dampak yang lebih besar pada masyarakat. Selain itu,
masyarakat juga dapat berinteraksi langsung dengan calon yang hendak
didukungnya melalui media ini. Masyarakat dapat bertanya-tanya, menyampaikan
aspirasi dan pendapat kepada Jokowi-Ahok melalui media jejaring sosial tersebut.
Tanpa mengeluarkan dana dan waktu yang banyak Jokowi-Ahok mampu bersaing
dengan kandidat lain. Tim sukses Jokowi-Ahok yang lebih banyak berkampanye
melalui media sosial online dan sedikit media cetak untuk menarik masyarakat.
Dibalik kampanyenya terdapat seorang ahli dibalik layar sebagai perancang semua
strategi kampanye Jokowi-Ahok.
Brand fashion atau ciri khas
Sebuah rancangan konsep kampanye yang dilakukan oleh tim sukses
bertujuan mempengaruhi dan menarik simpatik pemilih. Pengaruh Baju kotakkotak ala Jokowi-Ahok menjadi ciri khas yang membawa keberhasilan dalam
membangun citra sebagai simbol kerakyatan, kesederhanaan dan berbicara apa
adanya. Dalam membangun figurnya, Jokowi-Ahok tidak segan-segan turun ke
lapangan atau yang dikenal blusukan untuk mendengar aspirasi warga DKI
Jakarta. Cara itu pun efektif membangun kepercayaan masyarakat dibandingkan
99.
Adex. “Jenis-Jenis Media Massa Beserta Contoh dan Fungsinya”, Diakses pada tanggal
11 Desember 2013, http://adexshare.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-media-massa-besertacontoh.html?m=1.
dengan cara memasang iklan di media cetak seperti membuat spanduk, iklan-iklan
baliho, dan menempelkan poster-poster di jalan yang dapat mengotori kota Jakarta
yang berdampak tak efektif, justru menimbulkan kesan buruk.
Pada dasarnya semua calon peserta atau kandidat pemilu harus
memiliki integritas dan kapabilitas. Integritas dalam arti bermutu, bisa dipercaya
dan kapabilitas dalam arti memiliki kemampuan pintar, berwawasan mampu
memimpin dan menguasai dari titik kelemahan hingga cara mengatasinya. 10
Integritas dan kapabilitas calon atau kandidat itu lebih dipentingkan bagi
masyarakat supaya pemimpin tersebut bisa menguasai pemerintahan dan seluruh
sektor pembangunan. Dibandingkan pencitraan baik yang dipropagandakan oleh
tim suksesnya pada saat kampanye. Melalui pengalaman, masyarakat atau pemilih
dapat melihat kapabilitas calon atau kandidat tersebut. Berbekal dari pengalaman
Jokowi memimpin Solo selama dua periode telah membuktikan diri membangun
kota dan masyarakat solo, yang mengantarkannya menjadi salah satu walikota
terbaik dunia. Sedangkan Ahok adalah mantan Bupati Belitung Timur yang telah
membuktikan diri membangun kota Belitung Timur bebas korupsi.
Untuk lebih meyakinkan warga DKI Jakarta tim sukses dari
pasangan Jokowi-Ahok mempunyai enam strategi kemenangan pada pemilihan
gubernur DKI Jakarta. Pertama, melalui dengan komunikasi dengan masyarakat.
Gaya bahasa sederhana, lugas dan mudah dipahami semua kalangan masyarakat,
menjadi kelebihan Jokowi dalam masa kampanye. Tidak muluk-muluk janji yang
diberikannya kepada masyarakat, berbekal pengalamannya sebagai Walikota Solo,
Jokowi mampu meyakinkan warga Jakarta. Kedua, ciri khas yang ada pada
Jokowi memang tidak ada yang istimewa, namun dengan baju kotak-kotak ala
Jokowi menjadikan simbol identitas untuk para pendukung Jokowi.
Ketiga, Jokowi memiliki sifat peduli dengan masyarakat, yaitu
dengan merangkul semua elemen masyarakat mulai dari pekerja kuli bangunan,
1010. Dearmarintan.“Capres2014: Antara Integritas dan Kapabilitas”, Diakses pada tanggal 11
Desember 2013, http://kompasiana.com/post/read/507002/1/capres-2014-antara-integritas-dankapabilitas.
pedagang, pengusaha, dan rakyat terbelakang di Jakarta. Keempat, Jokowi
memaksimalkan peran sosial media seperti facebook atau twitter sebagai salah
satu elemen penentu kemenangan Jokowi. Hal itu selain efisien dan hemat biaya,
pesan yang dikirim juga bisa sampai dengan cepat. Kelima, Jokowi selama
menjadi Walikota Solo terkenal sebagai pemimpin yang lebih banyak
menghabiskan waktunya dilapangan seperti disekitaran masyarakat, pasar,
terminal, atau tempat-tempat umum mendengarkan keluhan-keluhan dari
masyarakat. Kebiasaan inilah yang sering diungkapkan Jokowi pada saat
berkampanye pilgub DKI Jakarta, sehingga lambat laun menjadi statemen bagi
masyarakat dan alasan warga Jakarta memilihnya.
Terakhir keenam, Jokowi selalu tampil di publik dengan apa adanya
(kesederhanaan) membuat kesan hidupnya disukai oleh warga Jakarta.
Kesederhanaan itu membuatnya jauh dari kehidupan mewah yang selama ini
melekat pada para pejabat. Strategi itu pun sukses dijalankan pada saat kampanye,
membawanya meraih kemenangan pada pilgub DKI Jakarta. Hal tersebut
mengantarkan Jokowi-Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur baru DKI
Jakarta periode 2012-2017.
Menjadi tantangan tersendiri dari Jokowi untuk memimpin Jakarta
5 tahun mendatang, persoalannya tidak hanya bagaimana untuk membangun
Jakarta. Selain itu pengalaman Jokowi dalam memimpin kota besar sangatlah
kurang mengingat Solo adalah kota administrasi yang kecil. Bagaimanapun juga
Jokowi butuh adaptasi dan penyesuaian yang membutuhkan waktu sehingga tidak
dapat diharapkan perubahan yang mendasar bagi ibu kota Jakarta dalam waktu
dekat.
Kepemimpinan perubahan Jokowi menjadi taruhan dalam merubah
ibu kota Jakarta, pasalnya Jokowi mampu merubah tatanan dari yang tidak biasa
di kota Solo. Apakah kepemimpinan Jokowi mampu untuk mengatasi semua
permasalahan Jakarta, masih banyak pihak yang meragukannya. Artinya tidak
akan ada perbuhan yang signifikan dari ibu kota Jakarta setelah dipimpin Jokowi
terutama dalam waktu dekat ini.
Belajar dari cara berkampanye Jokowi-Ahok bahwa tak selamanya
kampanye itu kotor. Kotor dalam arti mengotori lewat atribut-atribut
kampanyenya seperti spanduk, pamflet, stiker yang disebarkan dijalanan ibukota.
Cara berkampanye Jokowi-Ahok adalah sebuah cara baru dalam berkampanye
melalui pendekatan langsung. Cara tersebut yaitu terjun langsung ke lapisan
masyarakat dan memantau langsung kondisi lapangan. Hal ini sebagai acuan
untuk para calon kandidat lain di pemilu capres 2014 untuk melakukan hal yang
serupa. Bahwa kampanye tidak selalu mengeluarkan biaya yang besar.
Penutup
Kesimpulan
DKI Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia yang memiliki
segudang masalah, mulai dari kemacetan, banjir dan masalah sosial. Kendaraan
yang semakin meningkat tidak seimbang dengan ruas jalan yang ada di Jakarta.
Jumlah penduduk yang semakin meningkat tidak didukung dengan lahan yang ada
mengakibatkan banjir karena tidak adanya lahan resapan air pada saat hujan. Saat
inilah warga DKI Jakarta butuh ide segar dari orang baru untuk menata Jakarta
menjadi lebih baik. Seperti yang dikampanyekan Jokowi-Ahok ‘Jakarta Baru’
yang dalam kampanyenya banyak mengumbar janji dan program-program yang
akan dijalani ketika terpilih. Dalam kampanyenya, peran tim sukses sangat
dibutuhkan untuk dapat menjalankan marketing politiknya. Tim sukses dibentuk
melalui seleksi secara ketat. Melalui seleksi tersebut dapat menghasilkan aktoraktor politik yang bisa mengelola elemen-elemen marketing politik. agar
marketing politik dapat efektif, maka partai atau politisi harus mampu
merumuskan satu fokus atas sasaran yang dituju.11 Partai politik melalui tim
suksesnya harus mampu mengenali simpatisannya. Dengan demikian, maka partai
politik akan mampu merumuskan “citra kandidat atau kontestan” yang diinginkan
1111. Firmanzah, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2007), 164.
dan fokus dalam membidik tujuannya. Pengelolaan marketing politik membawa
pengaruh besar terhadap elektabilitas sebuah partai politik dan calon kandidatnya.
Pengaruh tersebut membawa citra positif yang dimiliki Jokowi-Ahok sebagai
pemimpin yang ideal. Pada dasarnya pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang
memiliki pencitraan positif dan memiliki program kebijakan yang bagus pula.
Tanggung jawabnya pun sangat tinggi yang akan membawa jakarta baru nantinya
yang diserukan pada saat kampanye. Namun, cara Jokowi-Ahok berkampanye
merupakan permainan cerdas dari tim suksesnya dalam meraup suara. Cara
berkampanye itu adalah terobosan baru yang efektif. Serta bersih dari kesan buruk
kampanye-kampanye kandidat lain yang setelah pemilu selesai hanya bisa
mengotori lewat atribut kampanyenya. Kampanye lewat media jejaring sosial,
blusukan, membuat branding atau ciri khas ini termasuk kampanye yang hemat,
efisien dan sederhana.
Saran
Pada intinya semua ini merupakan sebuah pembelajaran politik
bagi partai politik dan juga masyarakat. Agar bisa lebih kritis dan cerdas dalam
memilih pemimpin yang baru. Serta, bagaimana pengelolaan elemen-elemen
marketing politik bisa memberikan pengaruh besar terhadap kemenangan pada
saat pemilu. Dipihak lain masyarakat DKI Jakarta juga harus memperlihatkan
kesadaran politik dan berpartisipasi dalam memilih. Selain itu, memiliki banyak
uang dan kekuasaan tidak selalu memberikan jaminan untuk menang dan hanya
dapat mengotori jakarta lewat kampanyenya. Menjadikan Jokowi-Ahok sebagai
contoh kampanye yang hemat, sederhana namun efektif dalam menarik simpatik
masyarakat DKI Jakarta. Pasangan yang memiliki slogan Jakarta Baru itu harus
mampu memenuhi harapan publik DKI mengurai benang kusut permasalahan di
Ibu Kota.
Daftar pustaka
Budiarjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2008.
Cangara, Hafied. Komunikasi Politik. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Firmanzah. Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2007.
Newman, Bruce I. The Mass Marketing of Politics Democracy in An Age
of Manufactured Images. London, New Delhi : Sage Publications, 1999.
Randan B, Piter. ”Dibalik Kemenangan Jokowi-Ahok”, Diakses pada
tanggal 11 Desember 2013.
http://kompasiana.com/post/politik/2013/04/24/dibalik-kemenangan-jokowiahok/.
“Pengertian Partai Politik”, Diakses pada tanggal 11 Desember 2013.
http://www.katailmu.com/2010/12/pengertian-partai-politik.html.
“Pengertian Partai Politik Menurut Para Ahli”, Diakses pada tanggal 11
Desember 2013. http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-partaipolitik-menurut-ahli.html.
Topangundar’s Blog. ”Sistem, Fungsi, dan Struktur dari pada Politik di
Indonesia”, Diakses pada tanggal 11 Desember 2013.
http://topangundar.wordpress.com/tugas3-sospol/.
Adex. “Jenis-Jenis Media Massa Beserta Contoh dan Fungsinya”, Diakses
pada tanggal 11 Desember 2013. http://adexshare.blogspot.com/2012/10/jenisjenis-media-massa-beserta-contoh.html?m=1.
Dearmarintan. “Capres2014: Antara Integritas dan Kapabilitas”, Diakses
pada tanggal 11 Desember 2013.
http://kompasiana.com/post/read/507002/1/capres-2014-antara-integritas-dankapabilitas.