Makalah Taman Wisata Alam Gunung Bromo

MAKALAH
INTERPRETASI ALAM DAN PENGELOLAAN KAWASAN
KONSERVASI
“Taman Wisata Alam Gunung Bromo Di Provinsi Jawa Timur”

Oleh :
Kelompok II
Adnan Muhamad
Ahamad Rizaldi
Mursydul Amin
Muh Rafli Januardi
Yane Monica Rosalyn
Yudhistira P.Y

L 131 14 021
L 131 14 055
L 131 14 044
L 131 14 068
L 131 14 029
L 131 14 078


JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2017

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuna: Brahma, salah seorang
Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal
sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo
menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam
empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten
Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan
kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utaraselatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa
lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Sejarah letusan
Selama abad XX, gunung yang terkenal sebagai tempat wisata itu meletus

sebanyak tiga kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan
terbesar terjadi 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2010.
Sejarah letusan
Bromo: 2010, 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955,1950, 1948, 19
40, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909,1907, 1908, 1
907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886,1885, 1877,
1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843,1843
, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, dan 1767.

1.2

Tujuan

1.
2.
3.

Mengajak masyarakat agar mengetahui kekayaan indonesia.
Mengetahui sejarah Gunung Bromo.
Keindahan Alam Gunung Bromo


BAB II PEMBAHASAN

Gunung Bromo (2.329 m dpl), adalah salah satu gunung dari beberapa gunung
lainnya yang terhampar di kawasan Komplek Pegunungan Tengger, berdiri diareal
Kaldera berdiameter 8-10 km yang dinding kalderanya mengelilingi laut pasir sangat
terjal dengan kemiringan ± 60-80 derajat dan tinggi berkisar antara 200-600 meter.
Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah kawah dengan
lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo yang sampai saat
ini masih terlihat mengepulkan asap putih setiap saat, manandakan Gunung ini masih
aktif.
Menurut sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan lautan pasir berawal dari dua
gunung yang saling berimpitan satu sama lain. Gunung Tengger (4.000 m dpl) yang
merupakan gunung terbesar dan tertinggi pada waktu itu. Kemudian terjadi letusan
kecil, materi vulkanik terlempar ke tenggara sehingga membentuk lembah besar dan
dalam sampai ke desa sapi kerep. Letusan dahsyat kemudian menciptakan kaldera
dengan diameter lebih dari delapan kilometer. Karena dalamnya kaldera, materi
vulkanik letusan lanjutan tertumpuk di dalam dan sekarang menjadi lautan pasir dan
di duga dulu kala pernah terisi oleh air dan kemudian aktivitas lanjutan adalah
munculnya lorong magma ditengah kaldera sehingga muncul gunung – gunung baru

antara lain Lautan pasir, Gunung Widodaren, Gunung watangan, Gunung Kursi,
Gunung Batok dan Gunung Bromo.
1.1 Cerita Rakyat
Legenda Masyarakat
Menurut legenda dijelaskan tentang asal usul Suku Tengger ini. Dahulu di
pulau Jawa di perintah oleh Raja Brawijaya dari Majapahit yang mempunyai anak
perempuan bernama Rara Anteng yang menikah dengan Joko Seger, keturunan
Brahmana. Ketika terjadi pergolakan di pulau Jawa, sebagian masyarakat yang setia
pada agama Hindu melarikan diri ke pulau Bali. Sebagian lainnya menarik diri dari
dunia keramaian dan bermukim di sebuah dataran tinggi di kaki Gunung Bromo,

dipimpin oleh Roro Anteng dan Joko Seger, jadilah mereka suku Tengger,
kependekan dari AnTeng dan SeGer.
Bromo sebagai gunung suci
Bagi penduduk Bromo Tengger suku, Gunung Brahma (Bromo), diyakini
sebagai gunung suci. Sekali setahun masyarakat mengadakan upacara Yadnya Kasada
atau Kasodo Tengger. Upacara diadakan di sebuah kuil yang berada di bawah kaki
Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan
pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15
di Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa

1.2 Lokasi
Letak dan lokasi Geografis Gunung Bromo tepatnya di Provinsi Jawa Timur,
tepatnya di kelilingi oleh 4 wilayah pemerintahan Kabupaten, yaitu Kapupaten
Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang,
berada di 4 wilayah kabupaten tersebut karena memang Gunung Bromo memang
terletak di perbatasan Kabupaten tersebut.
Dari ke empat kabupaten tersebut mempunyai jalur sendiri untuk menuju
wisata Gunung Bromo Namun, jalur terbaik bagi wisatawan yang berasal dari luar
kota adalah melalui rute dari Kabupaten Probolinggo, selain aksesnya mudah dekat
dengan Terminal Bayu Angga Probolinggo dan Stasiun Kereta Api Probolinggo juga
sangat mudah sekali untuk mendapatkan tempat tinggal ketika berada di kawasan
wisata gunung bromo.
Terdapat beberapa arah yang bisa dilalui untuk menuju areal kawasan Bromo.
Dari Surabaya. Untuk menuju Gunung Bromo
Jalur ke Bromo dari Kab Probolinggo:
Tongas – Lumbang – Sukapura – Ngadisari- Cemoro Lawang – Gunung Bromo.
Ketapang – Patalan – Sukapura – Ngadisari- Cemoro Lawang – Gunung Bromo.
Jalur ke Bromo dari Kab. Malang:
Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang -Penanjakan – Gunung Bromo.


Jalur ke Bromo dari Kab. Pasuruan:
Wonorejo – Warungdowo – Tosari – Wonokitri – Pananjakan – Gunung Bromo
Jalur ke Bromo dari Kab. Lumajang:
Senduro – Bumo – Ranu Pane – Gunung Bromo

1.3 Objek Wisata
* View Point merupakan tempat yang bisa digunakan untuk melihat
pemandangan gunung Bromo dari ketinggian, selain itu wisatawan juga bisa
melihat matahari terbit saat pagi hari. Ada beberapa tempat yang bisa Anda
kunjungi yaitu Pananjakan, Seruni Point, Bukit Cinta, Bukit Kingkong dan
Puncak B29 Bromo.
* Kawah Gunung Bromo merupakan destinasi kedua yang biasanya
dikunjungi oleh wisatawan yang ke gunung Bromo, kawah yang memiliki garis
tengah ± 800 meter sangatlah unik, untuk dapat mengunjungi kawah gunung
Bromo wisatawan biasanya melakukanya dengan menaiki kuda atau berjalan
kaki, dan kemudian dilanjutkan dengan menaiki tangga dengan anak tangga
berjumlah 250. pemandangan dipuncak kawah Bromo memang sangat elok,

dengan dihiasai pemandangan pegunungan tengger dan gunung Batok yang
membentuk garis - garis terjal yang ada disamping kawah gunung Bromo.

* Padang savana merupakan sebuah hamparan rumput yang sangat luas
dengan luas sekitar 10 Km persegi, tempat ini disebut juga bukit Teletubbies,
sausana yang nyaman dan sejuk akan Anda rasakan apabila mengunjungi tempat
ini, letak dari wisata ini berada di selatan kawah gunung Bromo, tepatnya di
kawasan jemplang.
* Lautan pasir merupakan salah satu tempat favorit bagi wisatawan yang
mengunjungi gunung Bromo, hamparan pasir yang terbentang luas membentuk
lukisan garis - garis yang elok. Anda akan bisa merasakan suara bisikan apabila
mendekatkan telinga Anda ke dekat pasir.
* Bunga Edelweiss juga merupakan salah satu hal yang banyak dicari oleh
para wisatawan yang berkunjung. Tak hanya itu, wisatawan pun dapat membeli
Bunga Edelweiss yang dijajakkan oleh para pedagang di kawasan itu untuk
dibawa sebagai cendera mata bagi orang-orang tercinta yang menunggu di rumah.

BAB III PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Gunung Bromo adalah salah satu gunung api yang masih aktif yang banyak
dikunjungi, dikarenakan alamnya yang sangat indah dan kebudayaan Suku
Tengger yang begitu unik.

Suku Tengger merupakan salah satu bagian penting siklus hidup di kawasan
Tengger, yang memiliki budaya yang begitu unik dan luar biasa dan menjadi salah
satu daya tarik bagi para wisatawan.
Keunikan Suku Tengger menambah keberagaman suku dan budaya di
Indonesia, yang tentu saja memiliki banyak dampak positif.

1.2 Saran
Sebaiknya jika kita ingin berlibur, jangan lah sampai ke luar negeri, karma
masih banyak kekayaan-kekayaan Indonesia yang harus kita jumpai. Sekaligus jika
berkunjung jagalah kebersihan tempat wisata tersebut agar bisa tetap lestari

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan. 1993. Perencanaan Pariwisata. Jurnal PWK 7
Marpaung, Happy. 2002. Pengentahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta
Suharso, T. W., 2004, Pariwisata Yang Berpartisipatif, Makalah dalam seminar
ASPI.
http://blog-sejarah.blogspot.co.id/2008/10/sejarah-dan-asal-usul-suku-tengger.html
http://nrmnews.com/2010/11/30/asal-usul-suku-bromo-tengger-2/
http://wisatabromo.com/sejarah-gunung-bromo/

http://www.wisatakebromo.com/2014/09/sejarah-gunung-bromo-dan-legendaasal.html
http://www.wartabromo.com/2013/07/27/suku-tengger-dan-kepercayaan-hindumahayana/
http://jito-um.blogspot.co.id/2009/06/agama-dan-kepercayaan-masyarakat-adat.html
http://redendonk.blogspot.co.id/2012/10/kebudayaan-suku-tengger.html