Perancangan Sistem Penunjang Keputusan R

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
RANTAI PASOK DAN PENILAIAN RISIKO MUTU
PADA AGROINDUSTRI MINYAK SAWIT KASAR

RIKA AMPUH HADIGUNA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010

© Bogor Agricultural University (http://www.ipb.ac.id)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul Perancangan
Sistem Penunjang Keputusan Rantai Pasok dan Penilaian Risiko Mutu pada
Agroindustri Minyak Sawit Kasar adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Januari 2010
Rika Ampuh Hadiguna
NRP F361060041

© Bogor Agricultural University (http://www.ipb.ac.id)

ABSTRACT
RIKA AMPUH HADIGUNA. Decision Support System Design of Supply
Chain and Quality Risk Assessment in Crude Palm Oil Agroindustry.
Supervised by MACHFUD, ERIYATNO, ANI SURYANI, and YANDRA
ARKEMAN.
Supply chain management and quality risk in crude palm oil (CPO)
agroindustry was indispensable to achieve superiority in value and productivity.
Aspects that require a special attention were quality risk, supply of crude palm oil,
harvest-transport-processing management and transportation of fresh fruit
bunches. A main problem was the productivity improvement by analyzing all
those important aspects. The objective of this research was to design a decision
support system which consists of integration of risk assessment, inventory control,

supply chain optimization, and fresh fruit bunches transportation scheduling.
There were three stages used in this research: developing an assessment
model and quality risk aggregation, developing a supply chain model with
multiobjective, and decision support system design. Quality risk assessment used
Multi Expert-Multi Criteria Decision Making (ME-MCDM), Ordered Weighted
Average (OWA) and Rule Based. Historical data analysis to estimate the supply
of fresh fruit bunches and crude palm oil sale was Autregressive Integrated
Moving Average (ARIMA). Inventory modeling of crude palm oil was carried out
using Economic Order Quantity (EOQ) and fuzzy technique. A heuristic
technique used to formulate all mathematic formulations. Multi Objective Genetic
Algorithm (MOGA) was to optimize entire supply chain. Transportation
scheduling was carried out using binary integer programming. Model verification
was conducted by examining the logic of programming and computation results,
while model validity was conducted using Face Validity technique.
Quality risk source were structurized in three level: risk driver factors, key
activities and operational units. Assessment results of quality risk was a high-risk
in plantation and risk management was focused on transportation of fresh fruit
bunches. Mathematical formulation included the CPO inventory at the harbor,
supply chain and fresh fruit bunches transportation scheduling which was useful
to determine amount of shipment to the harbor, supply chain optimization with

cost unit and factory utilization as objectives function and TBS transportation
scheduling by managing the transportation routes to each of harvest location or
afdeling (section). Decision support system design in this research was named
SIRPO which consists of data base, model base and knowledge base. SIRPO was
useful for analysis of supply chain and quality risk assessment which function to
assess the risk level and give recommendation as risk management, fresh fruit
bunches procurement from three plantation, CPO production, CPO shipping to the
harbor, inventory level and fresh fruit bunches transportation scheduling for
nucleus and plasma plantations.
Keywords: decision support system, quality risk, supply chain, CPO agroindustry

© Bogor Agricultural University (http://www.ipb.ac.id)

RINGKASAN
RIKA AMPUH HADIGUNA. Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Rantai
Pasok dan Penilaian Risiko Mutu pada Agroindustri Minyak Sawit Kasar.
Dibimbing oleh MACHFUD, ERIYATNO, ANI SURYANI, YANDRA
ARKEMAN.
Biaya dan mutu menjadi hal penting dalam manajemen rantai pasok
agroindustri minyak sawit kasar (crude palm oil). Analisis yang komprehensif

terkait biaya dan mutu membutuhkan sebuah rancangan sistem penunjang
keputusan. Rancangan ini berguna untuk menganalisis risiko mutu dan optimasi
sistem sehingga para pengambil keputusan di setiap unit operasional dapat
berkoordinasi dengan baik. Kebaruan dari penelitian ini adalah merumuskan
model matematik untuk manajemen panen–angkut–olah dengan sumber pasokan
tandan buah segar (TBS) dari kebun inti, kebun plasma dan pihak luar.
Manajemen rantai pasok agroindustri menempatkan sistem manajemen
panen-angkut-olah menjadi faktor kunci. Pengelolaannya perlu memperhatikan
aspek biaya dan mutu. Manajemen rantai pasok agroindustri minyak sawit kasar
perlu mempertimbangkan biaya dan mutu sebagai satu kesatuan dalam proses
pengambilan keputusan. Kedua faktor ini penting dianalisis karena operasional
rantai pasok dihadapkan pada tindakan penjaminan mutu dan mencapai skala
ekonomis. Model untuk membantu pengambil keputusan dalam menganalisis
perencanaan dan pengendalian rangkaian kegiatan operasional rantai pasok secara
terintegrasi menjadi sangat dibutuhkan. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan
dalam model adalah pengelolaan risiko mutu, kebijakan persediaan minyak sawit
kasar, panen-angkut-olah dan transportasi tandan buah segar.
Tujuan penelitian adalah merumuskan cara penilaian risiko operasinal,
merumuskan model matematik manajemen panen-angkut-olah dan menghasilkan
rancang bangun Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) yang

berfungsi untuk pengelolaan risiko penurunan mutu dan optimasi rantai pasok
minyak sawit kasar.
Penelitian ini menggunakan berbagai teknik antara lain penilaian risiko
mutu menggunakan teknik Non-Numeric Multi-Expert Multi Criteria Decision
Making (ME-MCDM) dengan agregasi penilaian menggunakan teknik Ordered
Weighted Averaging (OWA). Rekomendasi pengelolaan risiko menggunakan rule
base. Prakiraan TBS dan penjualan minyak sawit kasar menggunakan teknik
Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Pengendalian persediaan
minyak sawit kasar, rantai pasok dan penjadwalan transportasi tandan buah segar
dimodelkan secara matematik. Formulasi matematik pada persediaan
menggunakan teknik fuzzy untuk permintaan direpresentasikan dengan fungsi
keanggotaan segitiga (triangular). Teknik defuzzifikasi yang digunakan adalah
signed distance. Optimasi rantai pasok diselesaikan menggunakan NonDominated Sorting in Genetic Algorithm II (NSGA-II). Formulasi matematik pada
penjadwalan transportasi tandan buah segar menggunakan Binary Integer
Programming.
Verifikasi model dilakukan untuk pemeriksaan secara konseptual, logika,
formulasi matematik dan program komputer yang dihasilkan. Bahasa

© Bogor Agricultural University (http://www.ipb.ac.id)


pemrograman yang digunakan adalah Matlab 7. Teknik validasi model
menerapkan face validity yang memungkinkan penelusuran model secara
menyeluruh dan utuh sehingga konsistensi konsep dan kebutuhan pemangku
kepentingan dapat dievaluasi secara bersamaan. Ahli yang mempunyai
pengetahuan dibidang rantai pasok atau manajemen agroindustri minyak sawit
kasar memberikan penilaian terhadap model. Proses dilakukan dengan cara
rasionalisme berdasarkan pendapat ahli. Rasionalisme adalah validasi dengan cara
deduksi logika untuk menilai asumsi dari model sudah sesuai atau belum.
Rancangan sistem penunjang keputusan yang dihasilkan bernama SIRPO.
Rancangan ini dimaksudkan untuk mengintegrasikan pengelolaan risiko mutu dan
optimasi rantai pasok. Komposisi sistem penunjang keputusan yang di rancang
mencukupi untuk menganalisis keseluruhan operasional rantai pasok minyak
sawit kasar yang terdiri dari kebun, pabrik dan tangki timbun pelabuhan. Sistem
penunjang keputusan bisa digunakan untuk menganalisis secara parsial dan
keseluruhan. Penilaian risiko terdiri dari faktor-faktor pemicu risiko, kegiatankegiatan kunci, unit-unit operasional dan mekanisme penanganan berdasarkan
agregasi tingkat risiko. Optimasi rantai pasok mempertimbangkan faktor-faktor
biaya dan keterbatasan sumberdaya. Keterkaitan penilaian risiko dan optimasi
rantai pasok adalah fraksi kerusakan TBS di pabrik. Tingkat risiko pada unit
kebun dan unit pabrik akan memberikan fraksi kerusakan tertentu. Hasil optimasi
kebutuhan TBS menjadi masukan utama dalam manajemen transportasi TBS.

Tujuan transportasi TBS adalah menentukan urutan rute setiap truk ke setiap
lokasi panen.
Model diterapkan pada sebuah studi kasus. Hasil yang diperoleh untuk
risiko mutu pada kegiatan panen adalah sedang. Lama penumpukan di tempat
pengumpulan hasil memperlihatkan nilai risiko yang paling tinggi. Tingkat risiko
transportasi tandan buah segar adalah tinggi disebabkan oleh lama transportasi
dan ketersediaan truk. Tahapan yang cukup potensial memicu risiko penurunan
mutu pada pengolahan adalah sortasi dan penumpukan di loading ramp dengan
nilai risko sedang. Hasil agregasi menunjukkan bahwa risiko di pengolahan
minyak sawit kasar adalah rendah. Hasil penilaian risiko mutu pada penyimpanan
di tangki timbun adalah risiko sedang untuk jumlah penimbunan sedangkan faktor
pemicu risiko lainnya mendapatkan skor rendah. Hasil agregasi adalah rendah
yang berarti kegiatan penimbunan masih dapat di kelola dengan baik untuk
mengurangi risiko penurunan mutu. Pada pengiriman minyak sawit kasar ke
pelabuhan menghasilkan lama perjalanan berisiko sedang sedangkan faktor
pemicu risiko lainnya berisiko rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa lama
perjalanan masih perlu diawasi dengan baik. Penilaian risiko penimbunan di
pelabuhan adalah sedang. Kontribusi terbesar risiko bersumber dari lama
penimbunan. Hal ini mengindikasikan faktor lama penimbunan menjadi indikator
kinerja kunci yang masih perlu diperhatikan dengan baik oleh pengambil

keputusan. Pengawasan yang kurang baik terhadap tangki timbun dapat memicu
risiko penurunan mutu sehingga diharapkan produk tidak terlalu lama di simpan
di pelabuhan. Hasil agregasi menunjukkan bahwa kebun berisiko tinggi, pabrik
berisiko rendah dan pelabuhan berisiko sedang. Faktor pemicu kunci risiko
penurunan mutu adalah lama penumpukan di tempat pengumpulan hasil,
ketersediaan truk dan waktu angkut panen.

© Bogor Agricultural University (http://www.ipb.ac.id)

Optimasi rantai pasok bertujuan untuk mendapatkan nilai fungsi obyektif
biaya unit operasional yang minimum dan utilisasi pabrik yang maksimum. Nilainilai optimal yang dihasilkan merupakan konsekuensi dari pencapaian dua
obyektif tersebut. Dorongan untuk mendapatkan biaya unit operasional yang
minimum di capai dengan mengedepankan pemanfaatan kapasitas olah pabrik
sesuai dengan ketersediaan tandan buah segar dari tiga sumber. Dorongan
pemanfaatan kapasitas pabrik dalam tingkat skala ekonomis diharapkan dapat
menjadi salah satu upaya mengurangi risiko penurunan mutu. Model rantai pasok
yang dikembangkan ini memasukkan faktor rata-rata tandan buah segar yang tidak
layak olah berbanding lurus dengan jumlah total pasokan tandan buah segar yang
siap olah. Apabila di asumsi tandan buah segar tidak layak olah dapat terdeteksi
dengan baik maka risiko penurunan mutu minyak sawit kasar dapat dikurangi.

Transportasi TBS dimaksudkan untuk penentuan rute truk berdasarkan
jumlah truk yang dibutuhkan untuk memenuhi jumlah TBS panen yang harus di
angkut dari kebun ke pabrik dengan obyektif minimisasi total jarak. Bentuk
penjadwalan yang dimaksudkan dalam model yang dikembangkan ini adalah
pengurutan tugas dari setiap truk. Kebutuhan truk ditentukan oleh ketetapan
jumlah trip. Jumlah trip ditetapkan sebagai alat ukur penentu penugasan
dimaksudkan untuk menjamin tandan buah segar tidak menunggu di tempat
pengumpulan hasil terlalu lama atau restan. Menurut pengalaman dan pemahaman
para manajer kebun, penetapan jumlah trip akan lebih efektif dalam penjaminan
minimisasi waktu tunggu tandan buah segar hasil panen di kebun.
Konsekwensinya adalah mengalokasikan anggaran penambahan sewa truk apabila
jumlah truk yang dibutuhkan melebihi jumlah truk yang tersedia. Konsekuensi ini
sangat rasional diterima karena manfaat yang diperoleh lebih besar. Tandan buah
segar diharapkan dapat segera diangkut dan diolah untuk mendapatkan mutu yang
tinggi dari minyak sawit kasar.
Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem penunjang keputusan yang
berguna membantu pengambil keputusan dalam pengelolaan rantai pasok dan
penilaian risiko mutu minyak sawit kasar. Optimasi rantai pasok dilakukan
berdasarkan formulasi matematik dengan dua fungsi obyektif yaitu minimisasi
biaya unit operasional dan maksimisasi utilisasi pabrik. Formulasi matematik

yang dihasilkan merupakan kebaruan dari penelitian ini. Seluruh formulasi
matematik yang dihasilkan merupakan proses sintesa sebagai bagian dari teknik
pengambilan keputusan manajemen panen, angkut, olah dan pengelolaan tangki
timbun secara terpadu melalui proses kreatif terhadap sesuatu yang masih belum
di ketahui.
Pengelolaan risiko mutu setiap unit rantai pasok adalah penanganan di
kebun adalah meminimumkan waktu angkut, mengevaluasi jumlah trip dan
menjamin ketersediaan truk. Penanganan di pabrik adalah menjaga akurasi proses
sortasi tandan buah segar dan menjamin penumpukan di loading ramp tidak
memicu kerusakan tandan buah segar. Penanganan di pelabuhan adalah
meningkatkan pengawasan pemuatan dan pembongkaran minyak sawit kasar dan
perawatan tangki timbun dengan baik.
Kata kunci: sistem penunjang keputusan, risiko mutu, obyektif majemuk, rantai
pasok, minyak sawit kasar

© Bogor Agricultural University (http://www.ipb.ac.id)

© Hak cipta milik IPB, tahun 2010
Hak cipta dilindungi Undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan
kritik atau tinjauan suatu masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

© Bogor Agricultural University (http://www.ipb.ac.id)

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
RANTAI PASOK DAN PENILAIAN RISIKO MUTU
PADA AGROINDUSTRI MINYAK SAWIT KASAR

RIKA AMPUH HADIGUNA

Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor pada
Program Studi Teknologi Industri Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010

© Bogor Agricultural University (http://www.ipb.ac.id)

Penguji luar komisi pada ujian tertutup :1. Prof. Dr. Ir. Marimin, MSc
2. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng

Penguji luar komisi pada ujian terbuka :1. Prof. Dr. Martani Huseini, MBA
2. Dr. Ir. Utomo Sarjono Putro, M.Eng

© Bogor Agricultural University (http://www.ipb.ac.id)

Judul Disertasi

: Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Rantai Pasok
dan Penilaian Risiko Mutu pada Agroindustri Minyak
Sawit Kasar

Nama Mahasiswa

: Rika Ampuh Hadiguna

NRP

: F361060041

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Machfud, MS
Ketua

Prof. Dr. Ir. Eriyatno, MSAE
Anggota

Dr. Ir. Ani Suryani, DEA
Anggota

Dr. Ir. Yandra Arkeman, M.Eng
Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi
Teknologi Industri Pertanian

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Irawadi Jamaran

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

Tanggal Ujian: 21 Desember 2009

© Bogor Agricultural University (http://www.ipb.ac.id)

Tanggal Lulus: