GN: Majalah GAYa NUSANTARA No 05/Tahun 07

Lesbian Corner

Dede Oetomo, Lanang, Lukman

Hahbubi, Poedjiati Tan, Pratiwi, Bila Ketahuan Lesbian Di Kantor

Iboed, Fais Ichall, Vio Obirino

Cerita Lesbian Dari Aceh 12

Lay out

Neroneo

Wajah

Alamat Redaksi dan Sirkulasi

Alvi

Jl. Mojo Kidul I No. 11 A

Surabaya 60285 Telp/Fax. 031-5914668

Resensi Buku

Her Story 16

Email

[email protected]

Kabar Komunitas

Website

www.gayanusantara.or.id

Internship 2012 di Yogyakarta 15

Surat Kemenkes: Ganti ARV d4T dengan Tdf 24

Nomor Rekening

Syukuran 25 Tahun GAYa NUSANTARA 28

Bank BNI Cabang UNAIR Surabaya a.n. Yayasan Gaya Nusantara

Konferensi AIDS Internasional XIX 29

Directory

Puisi

Senandung Kemerdekaan

Sampul :

Gelombang Rindu

Alvi, akt ivis perempuan dari Yogyakart a.

Cerita

Ampas Dalam Gelas Ampas Dalam Gelas

Bulan Agust us 25 t ahun silam, t epat nya pada t anggal 1 Agust us 1987, GAYa NUSANTARA didirikan oleh Dede Oet omo dan kawan-kawan. Usia

25 t ahun ini j uga menj adi usia dari penerbit an kit a ini. Karena Maj alah GAYa NUSANTARA yang sedang kit a baca ini memang t erbit di t ahun 1987. Membanggakan j uga karena penerbit an ini mampu bert ahan cukup lama, meski t erkadang ada berbagai kendala yang menyebabkan ket idak-lancaran dalam penerbit annya. Beberapa penerbit an sej enis yang mengalami sit uasi dan kondisi sama dengan kit a bahkan memut uskan unt uk t idak t erbit lagi, namun Maj alah GAYa NUSANTARA masih t et ap bert ahan, t ent unya pat ut disyukuri. Semua ini t ent u t idak t erlepas dari adanya komit men yang kuat unt uk t et ap menerbit kan Maj alah GAYa NUSANTARA dari para akt ivis GAYa NUSANTARA sej ak generasi t ahun 1987 hingga generasi t ahun 2012.

Kembali menengok masa lalu, keberadaan Maj alah GAYa NUSANTARA (yang dulu bernama buku seri, lalu bulet in) dit erbit kan sebagai sarana unt uk berkomunikasi di ant ara kawan-kawan gay dan lesbian yang kala it u masih sangat t ert ut up sekali. Sehingga melalui media ini mereka dapat berkenalan ant ara yang sat u dengan yang lain. Selain sebagai media berkomunikasi, mereka pun memanf aat kannya unt uk mendapat kan inf ormasi dan edukasi seput ar LGBTIQ yang t idak didapat kan di media lainnya. Media ini j uga berf ungsi sebagai sarana unt uk mengembangkan pot ensi di bidang menulis, berf ungsi sebagai media unt uk curhat , dan sebagainya.

Hingga saat ini, f ungsi Maj alah GAYa NUSANTARA masih belum berubah sepert i t ahun 1987 lalu. Hanya saj a kolom Perkawanan unt uk mencari kawan baru sudah t idak ada lagi, mengingat media int ernet melalui aneka j ej aring sosialnya sudah mengakomodir hal it u. Namun sarana unt uk inf ormasi dan edukasi t et ap t erj aga dengan makin banyaknya kawan-kawan muda yang berpart isipasi melalui berbagai macam t ulisannya. Ket erlibat an kawan- kawan LGBTIQ inilah yang j uga mempert ahankan eksist ensi Maj alah GAYa NUSANTARA hingga saat ini, selain komit men sepert i yang sudah disinggung di awal. Semoga hal ini t et ap dapat dipert ahankan hingga ke depannya.

(Redaksi)

Ka p a n Ka p a n

Kamu Kamu

Nikah

Saat hari Lebaran past ilah saat yang paling dit unggu-t unggu oleh banyak orang. Selain bisa berkumpul dengan seluruh keluarga besar di kampung halaman, j uga sej enak unt uk berist irahat dari rut init as kerj a yang t erkadang t erasa menj emukan. Namun di balik semua kebahagiaan dan kegembiraan it u, ada sebagian besar kawan-kawan gay dan lesbian yang merasakan kekhawat iran. Why? Tent u saj a pert anyaan “ Kapan Kamu Nikah?” (dengan lawan j enis) dari keluarga besar mempunyai t ingkat kesulit an yang cukup t inggi unt uk menj awabnya bagi sebagian besar kawan-kawan gay dan lesbian yang belum coming out .

Sebenarnya pert anyaan kapan menikah it u pada dasarnya dit uj ukan kepada siapa saj a yang dirasa sudah cukup umur, cukup mat ang maupun cukup mapan. Namun bagi kawan-kawan het ero mungkin hal ini t idak t erlalu berat unt uk memberikan alasannya. Berbeda dengan kawan-kawan gay dan lesbian yang belum coming out pada keluarga maupun lingkungan pergaulannya, pert anyaan singkat ini t erkadang t idak ingin didengarkan karena dirasa cukup sulit unt uk menj awabnya.

Kenapa sulit menj awab? Hal ini dikarenakan belum semua orang dapat menerima keberadaan gay dan lesbian, t ermasuk keluarga. Sehingga apabila mengakui t erus-t erang sebagai gay at au lesbian saat menj awab pert anyaan it u, maka banyak hal yang dipert aruhkan, salah sat unya hubungan baik dengan keluarga dimungkinkan dapat rusak seket ika it u j uga. Kebanyakan memang pert anyaan kapan nikah sangat dihindari, sehingga t ak j arang kawan-kawan Kenapa sulit menj awab? Hal ini dikarenakan belum semua orang dapat menerima keberadaan gay dan lesbian, t ermasuk keluarga. Sehingga apabila mengakui t erus-t erang sebagai gay at au lesbian saat menj awab pert anyaan it u, maka banyak hal yang dipert aruhkan, salah sat unya hubungan baik dengan keluarga dimungkinkan dapat rusak seket ika it u j uga. Kebanyakan memang pert anyaan kapan nikah sangat dihindari, sehingga t ak j arang kawan-kawan

Beberapa kawan yang cuek mungkin t idak t erlalu t erbebani dengan pert anyaan ini, karena mereka punya 1001 cara buat mengelak. Jawaban: belum siap, nant i saj a, belum pengen, maupun j awaban-j awaban singkat lainnya dengan mudah dilont arkan, sambil cepat -cepat berlalu ke kamar at au keluar rumah menghindari pembicaraan t ersebut . “ Ya gue j awab pendek- pendek git u, sambil becanda-canda plus cipika-cipiki mami gue lalu kabur, ” ungkap Boy (nama samaran), salah seorang gay dari Jawa Timur.

Lalu bagaimana dengan mereka yang t idak dapat bersikap cuek? “ Saya harus menyiapkan berbagai j awaban set iap t ahunnya. Namun saya khawat ir suat u saat nant i saya t idak punya alasan lain lagi unt uk menj awabnya, ” t ut ur Hendra (bukan nama sesungguhnya), seorang mahasiswa yang kuliah di salah sat u PTS di Surabaya. “ Kalau aku cuma ngasih sat u j awaban saj a, yait u belum siap. Set iap mereka nanya, aku j awab it u t erus, biar mereka bosen sendiri, ” ungkap Jaya (j uga bukan nama sesungguhnya) yang duduk di sebelah Hendra.

Ternyat a dari cerit a kawan-kawan t adi, j uga beberapa cerit a kawan lain yang t idak sempat dit ulis di sini, mengat ur st rat egi unt uk menj awab pert anyaan kapan menikah it u pent ing sekali. Jawaban-j awaban yang masuk akal sudah harus dipersiapkan dengan baik. Termasuk j uga memakai sat u alasan saj a. Memet akan kondisi dan sit uasi di keluarga masing-masing j uga diperlukan, sehingga t ahu kapan saat keluarga besar berkumpul dan kapan saat dapat meninggalkan acara keluarga. Juga dapat memahami mana anggot a keluarga yang sering menj adi “ t okoh ant agonis” yang dapat membahayakan maupun anggot a keluarga yang bisa dij adikan sekut u. Ket rampilan dalam berkomunikasi j uga diperlukan, sehingga t idak t erlihat grogi dan gugup saat dit anya-t anya.

Di luar semua it u, j ust ru ada beberapa kawan yang langsung coming out saat dit anya kapan nikah. Tent unya ini j uga t idak spont an t erj adinya, melainkan memang sudah ada persiapan sebelumnya, sehingga segala akibat dari ket erbukaannya it u sudah siap pula dit erimanya.

Lalu bagaimana dengan kamu? Sudah siap memberikan alasan saat dit anya kapan menikah? At au mau langsung coming out j uga? Semuanya berpulang pada kamu sendiri, kamu bisa melakukan yang t erbaik buat dirimu dan keluargamu. Beberapa cara dari kawan-kawan yang sudah disebut kan t adi mungkin dapat j uga dipakai, at au malah mungkin kamu punya cara sendiri, it u bukan masalah. Yang past i, apapun yang t erj adi harus siap dihadapi. Banggalah menj adi dirimu sendiri.

(Sapt a)

Be A

an an

Be A Master

(Begitu Tinggikah Nilai Maskulinitas?)

Kedengarannya memang sepert i j udul at au t agline sebuah realit y show di t elevisi (walau nant inya j uga akan ada hubungannya). Sebenarnya ini adalah sebuah ulasan singkat at as re fl eksi, f enomena, dan beberapa diskusi yang saya lakukan pada beberapa dan at au sekelompok orang. Awalnya t ulisan ini hanyalah sebuah ringkasan dari beberapa riset yang t elah saya j alankan dengan disponsori beberapa lembaga: Dekonst ruksi Maskulinit as dalam Mengurangi Kekerasan Terhadap Perempuan dan Kelompok LGBT, Maskulinit as dan Hubungannya dengan Tingkat Kekerasan Terhadap Perempuan Pasca Kon fl ik. Ada apa sebenarnya di balik semua ini? Apakah ini akar permasalahan di balik Kekerasan dan Diskriminasi yang dialami oleh kelompok-kelompok rent an, lalu siapakah kelompok rent an it u, lalu hubungan apa dengan maskulinit as?

Or a n g- Or a n g ya n g D ia sin gk a n

Orang-orang yang keluar dari “ kebanyakan” (baca: mainst ream) adalah orang-orang at au kelompok yang asing at au liyan dan diasingkan, karena dianggap t ak sesuai kaidah dan ket ent uan. Dalam kerangka ini kit a sama- sama sepakat bahwa kelompok LGBTIQ adalah salah sat u kelompok yang di “ liyan” kan dari segala aspek: sosial, budaya, dan t ent u saj a agama. Semua penget ahuan yang diproduksi adalah unt uk meminggirkankan kelompok ini. Lalu mari kit a runut dari budaya apa sebab keliyanan kelompok ini, j angan lupa j uga bahwa nilai-nilai budaya kebanyakan j uga akhirnya masuk ke dalam kelompok sendiri, sehingga nilai-nilai yang awalnya ingin dibongkar menj adi kuat mengakar berurat dan mendarah daging. Begit u besarkah dominansi “ j ant an” sehingga kemudian menj adi asing di kandang sendiri.

Baiklah, kit a akan mulai saj a dengan beberapa pert anyaan kunci; apakah bersikap f eminin it u rendah, apakah ngondek at au sissy at au kemayu it u membuat seseorang “ diasingkan” ? Apakah menj adi bot t om at au f emme hanya berlaku pada urusan “ ranj ang” saj a? At au memang diadopsi hingga sisi paling det ail dalam keseharian?

M e n j a di M u n a ( fi k )

Pergi ke gym, melat ih ot ot -ot ot t ubuh demi t ampilan macho, mengencangkan seribu baut agar t idak t erlihat “ melambai” (sedikit menggelikan memang), t et api inilah kenyat aan yang t erj adi. Hal ini dikarenakan konsep “ menj adi lelaki” memang sudah berurat dan mengakar di segala lapisan sosial, t ak peduli j uga kelompok LGBTIQ yang not abene harus melawan hegemoni t ersebut . Seringkali hal ini t idak disadari oleh kelompok sendiri, akhirnya sesama kelompok saling merendahkan, menst igma dan menst ereot ype (ouugh. . . . self st igmat ize memang menyakit kan).

N a ik Ke la s a t a u Tu r u s Ke la s

Mengapa harus ada ist ilah demikian? Karena sej ak awal ket ika perempuan t elah dinomor-duakan maka t ransgender laki-laki ke perempuan at au yang lebih dikenal sebagai waria dikat akan sebagai t urun kelas. Sedangkan t ransgender perempuan ke laki-laki yang lebih dikenal sebagai t omboy dalam bahasa sehari- hari disebut naik kelas, hanya karena f eminin yang berubah menj adi maskulin. Demikianlah maskulinit as pat riarki yang begit u kej am menempat kan posisi seseorang menj adi superordinat dan subordinat . Semua it u berpulang pada sekumpulan pemikiran, konsep dan t at anan yang mengakar kuat dan secara t idak sadar membuat kit a melanggengkannya, dan ini yang disebut dengan hegemoni.

Apa ya n g Bisa Kit a Ke r j a k a n

Jangan apat is dulu karena semua yang t elah dibicarakan di at as adalah bagian dari t ant angan perj uangan. Semua but uh proses yang t ak segampang membalik t elapak t angan dalam kit a melaluinya. Tidak mudah memang menghapus at au set idaknya mengurangi hegemoni yang sudah berkerak t ebal bert ahun-t ahun pada diri kit a masing-masing. Memang susah mengubah apa yang t elah mengakar dan t umbuh menj adi nilai yang kemudian secara t ak sadar mendorong kit a unt uk melakukan suat u hal yang “ melanggar” kemanusiaan. Baiklah, kit a menghargai perbedaan nilai dalam masing-masing individu, namun seringkali perbedaan it u t idak disikapi dengan sikap yang bij aksana. Perbedaan seharusnya melahirkan t oleransi, namun perbedaan it u j uga harus lahir dari sebuah kesadaran krit is

Mungkin t agline kali ini harus diubah menj adi “ Jangan Takut Ngondek! ” (Fais Ichall)

Lesbian Lesbian Corner Corner

Bila

Ketahuan Ketahuan

Lesbian Lesbian di Kantor

Beberapa hari ini saya membaca st at us di j ej aring sosial ada beberapa t eman ket ahuan Lesbian di t empat kerj a dan mengat akan t akut kalau dipecat . Sedangkan st at us lain mengat akan kalau GF-nya dipecat gara-gara ket ahuan Lesbian. Trus saya j uga mendapat email dari t eman Gay yang dimint a pimpinannya unt uk ke dokt er spesialis sakit j iwa karena diduga Gay. Agar bisa disembuhkan, kat a pimpinannya. Ada j uga t eman Waria ingin bekerj a sebagai sekret aris. Tidak hanya Lesbian dan Gay yang harus menut upi indent it as dan orient asinya, t et api j uga t eman-t eman Waria. Selalu merasa kesulit an kalau melamar pekerj aan di perusahaan. Meskipun sudah j elas di perat uran t enaga kerj a t idak dicant umkan pelarangan Waria bekerj a.

Sebenarnya apa yang perlu kit a siapkan sebagai Lesbian at au Gay bila bekerj a? Apa yang harus dilakukan bila ket ahuan Lesbian at au Gay di t empat kerj a? Mulai sekarang sebaiknya memikirkan hal ini karena akhir-akhir ini t opik LGBTI menghangat di masyarakat , baik yang posit if maupun negat if . Pemberit aan mengenai LGBTI, baik media cet ak maupun t elevisi, makin sering dan dij adikan sensasi. Mari kit a persiapkan diri kit a unt uk it u.

St ay Calm: Tet ap t enang, j angan panik bila ada yang t ahu at au mencurigai kamu Lesbian at au Gay. Bila yang mencurigai t eman sej awat , kamu bisa mendiamkan kalau t idak bert anya. Ada j uga t eman Gay yang dimint a lebih j ant an, t idak lat ah, dan t idak kemayu. Teman ini langsung dit embak kamu Homo ya? Kalau dikat ain sepert i it u, cuek saj a, selama t idak ada bukt i kamu berciuman at au t idur dengan perempuan at au laki-laki. Kalau yang bert anya it u at asan at au pimpinan perusahaan, kamu t elit i dulu, apakah dia ant i LGBTI at au net ral. Kalau at asanmu ant i, sebaiknya berhat i-hat i dan t idak t erlalu t erbuka. Kecuali kamu sudah siap menerima segala resiko. Sebet ulnya t idak ada yang perlu dit akut i. Secara administ rasi UU Ket enagakerj aan t idak ada at uran yang melarang orient asi seksual unt uk bekerj a. Tet api yang sering St ay Calm: Tet ap t enang, j angan panik bila ada yang t ahu at au mencurigai kamu Lesbian at au Gay. Bila yang mencurigai t eman sej awat , kamu bisa mendiamkan kalau t idak bert anya. Ada j uga t eman Gay yang dimint a lebih j ant an, t idak lat ah, dan t idak kemayu. Teman ini langsung dit embak kamu Homo ya? Kalau dikat ain sepert i it u, cuek saj a, selama t idak ada bukt i kamu berciuman at au t idur dengan perempuan at au laki-laki. Kalau yang bert anya it u at asan at au pimpinan perusahaan, kamu t elit i dulu, apakah dia ant i LGBTI at au net ral. Kalau at asanmu ant i, sebaiknya berhat i-hat i dan t idak t erlalu t erbuka. Kecuali kamu sudah siap menerima segala resiko. Sebet ulnya t idak ada yang perlu dit akut i. Secara administ rasi UU Ket enagakerj aan t idak ada at uran yang melarang orient asi seksual unt uk bekerj a. Tet api yang sering

Ask Your Self : Sebaiknya mulai sekarang t anyakan pada diri sendiri, seberapa siap saya ket ahuan sebagai Lesbian at au Gay di t empat kerj a. Cepat at au lambat past i ada yang bert anya ke kamu, baik secara langsung at au t idak langsung. Ent ah it u dengan sindiran at au cerit a nyinyir lainnya. Wakt u saya bekerj a dan rekan kerj a saya t anya, saya j awab iya dan dia mulai bercerit a soal Sodom dan Gomorah, besert a dengan nabi Lut h segala. Tapi seiring wakt u, semua biasa saj a dan mereka menerima apa adanya. Saya bekerj a lebih keras dan lebih baik. Saya ingin menunj ukan bahwa orient asi t idak ada hubungannya dengan pekerj aan. Tapi kalau kamu belum siap diket ahui ya sebaiknya t idak perlu dij awab. Mulai bert anya pada diri sendiri, apa resikonya kalau saya mengakui kepada dia? Apa yang akan t erj adi kalau saya mengat akan diri saya Lesbian at au Gay?

Pelaj ari Lingkungan: Pelaj ari lingkungan di mana t empat kamu bekerj a. Apakah lingkunganmu it u berorient asi keagamaan, liberal, at au sepert i apa? Pelaj ari j uga t eman-t emanmu apakah mereka t erbuka, suka menghakimi, at au menst igma seseorang at au t idak? Apakah mereka suka membicarakan orang lain at au t idak. Kalau lingkungan kerj amu cenderung menent ang LGBTI sebaiknya t idak gegabah mengakui at au menunj ukkan secara t erang-t erangan. Kalau ada yang bert anya sebaiknya dij awab secara diplomat is. Jadi t idak mengat akan iya at au t idak. Kalau kamu dit anya, apakah kamu Lesbian at au Gay? Balik t anya lagi aj a, kenapa kamu kok bert anya sepert i it u?

Mengert i At uran Perusahaan: Ket ika bekerj a di perusahaan mulai baca at uran perusahaan. Apakah di sit u dicant umkan mengenai hal t ersebut . Biasanya t idak ada perat uran menyangkut orient asi seksual at au mendiskriminasi LGBTI di at uran perusahaan. Apalagi bila it u perusahaan kecil yang karyawannya di bawah 15 orang, t idak memiliki perat uran perusahaan, dan kadang t idak mengikut i Undang-undang No. 13 Tahun 2003 t ent ang Ket enagakerj aan. Dalam Undang-undang No. 13 t ahun 2003 t idak ada perat uran yang mengat akan bahwa perusahaan bisa memecat pegawai karena mereka LGBTI. Jadi kalau sampai hal it u t erj adi kalian bisa melaporkannya ke organisasi LGBTI di lingkunganmu unt uk advokasi.

Pelaj ari Prosedur Bekerj a: Kalau kamu dit erima bekerj a, pelaj ari kont rak kerj a dan perat uran di perusahaan. Ket ahuilah apa ada kont rak kerj a at au t idak? Kalau ada, baca dan pelaj ari at uran main di perusahaan. Kalau kamu dipecat ? Apa ada surat peringat an sebelumnya? Surat peringat an 1, 2, 3 dan baru bisa di PHK. Mint a surat pemecat an dan karena apa dipecat ? Kamu berhak menanyakan kesalahanmu dan melaporkannya bila t idak sesuai dengan perat uran. Tapi yang sulit kalau perusahaan t idak menggunakan perat uran ket enagakerj aan. Ingat unt uk selalu mencat at kronologi pemecat an it u: nama perusahaan, nama pimpinan, j umlah karyawan, siapa yang memecat kamu, t anggal, penyebab kamu dipecat , apakah ada saksi.

10

Sikap: Ini bagian paling pent ing. Bersikaplah prof esional dalam bekerj a. Tunj ukan prest asi kerj amu, disiplin, dan t erus belaj ar. Kesalahan yang sering dilakukan t eman-t eman Lesbian at au Gay dalam bekerj a adalah Drama Queen. Mereka pacaran di t empat kerj a, t idak produkt if di j am kerj a: menelpon pasangan dengan t elpon kant or berlama-lama, chat t ing dengan komput er kant or, melihat Manj am buat t eman Gay, Sms-an, BBM-an t erus-menerus. Bert engkar dengan pasangan at au mant an sehingga mengganggu orang lain. Berpacaran dengan t eman sekant or. Mendekat i, PDKT, mengej ar-ngej ar t eman sekant or. Menggoda brondong yang cakep. Ada beberapa t eman Lesbian yang mengat akan dikeluarkan karena dia But chi. Tapi set ahu saya banyak j uga t eman-t eman But chi yang dit erima di t empat kerj a meskipun berpenampilan dan berpakaian sepert i cowok. Yang t erpent ing adalah kemampuan dan sikap kit a selama bekerj a.

Resiko: Apa resikonya kalau ket ahuan Lesbian at au Gay di t empat kerj a? Mengacu UU ket enagakerj aan t idak ada hukumnya. Secara administ rat if memang t idak ada, t et api orang melakukan hukuman “ moral” dianggap dosa, merusak lingkungan, sakit j iwa, dan lain lain. Mungkin kamu akan disindir dengan nyinyir at au dikuliahi t ent ang dosa dan dimint a bert obat . Ini t ergant ung seberapa besar perusahaannya. Semakin besar dan prof esional, semakin kecil kemungkinan it u t erj adi. Tet api kalau kamu bekerj a di perusahaan kecil dan di daerah, kemungkinannya sangat besar. Kalau t idak t ahan dengan sikap t eman- t eman yang homophobia, kamu bisa mencari pekerj aan baru. Akan lebih baik kalau kamu bisa mendidik mereka unt uk menerima dirimu apa adanya. Karena dengan keluar pekerj aan kemungkinan kej adian sama akan t erulang kembali.

Jangan t akut dan khawat ir. Ingat lah, kamu bekerj a dengan kemampuanmu, bukan dengan orient asi seksualmu. Jangan mencint ai perusahaanmu, t et api cint ailah pekerj aanmu. Jadi, meskipun t idak bekerj a di perusahaan t ersebut , kamu bisa bekerj a di mana saj a. Tingkat kan kemampuanmu sesuai bidangmu. Kalau kamu seorang sales pelaj ari cara menj ual yang baik it u sepert i apa, baca buku-buku t ent ang penj ualan. Terus belaj ar dan t ingkat kan skill kamu, bekerj alah lebih keras dan smart daripada orang lain. Bila kamu menerima kekerasan di t empat kerj a, segera laporkan ke organisasi LGBTI t erdekat . Seorang Lesbian j uga bisa mempunyai karir yang gemilang dan mempunyai j abat an t ert inggi. Saya berharap ada t eman-t eman Waria yang mulai mencoba bekerj a at au melamar bekerj a di perusahaan. Tingkat kan t erus kemampuan dan siap bersaing dengan yang lainnya. (Poedj iat i Tan)

http://i41.tinypic.com/5aevr7.png

Aceh

Lesbian

Cerita

dari

Hm, aku mulai cerit a dari masa kecil saj a ya, biar runut dan enak mengingat nya. Sej ak lahir sampai sekarang aku berdomisili di Aceh, yang t erkenal dengan sebut an Serambi Mekkah. Lingkungan keluarga sangat religius. Hal ini bisa dilihat dari almarhum kakek yang ket urunan Arab, semasa hidupnya sebagai pemimpin salah sat u pondok pesant ren di sini. Karakt er perempuan t omboy dalam diri ini sudah kelihat an sej ak kecil. Apalagi Ayah memang menginginkan aku menj adi seorang laki-laki karena Bunda t idak bisa bereproduksi lagi. Ada persoalan medis dalam kandungannya.

Sej ak kecil, Ayah dan Bunda membiasakan aku memakai baj u laki- laki. Oya, prof esi mereka sehari-hari sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Apalagi Ayah, beliau paling semangat memperlakukan aku sebagai laki-laki. Sampai-sampai membelikan robot -robot an, mobil-mobilan, dan membuat kan layangan. Kami sering main bersama. Bahkan di usia hampir 22 t ahun ini, Ayah kerap membelikan baj u laki-laki sesuai seleranya. Awalnya Bunda sangat menent ang hal ini. Tapi seiring berj alannya wakt u, beliau menerima. Yang pent ing membuat aku nyaman. Bagi keluarga besar, penampilan aku yang khas laki-laki bukan persoalan dan t idak dianggap sesuat u yang berbeda.

Lulus di bangku Sekolah Dasar (SD), aku melanj ut kan sekolah di pondok pesant ren modern di Banda Aceh. Ini at as kemauan aku sendiri, lho. Tent u dengan perset uj uan Ayah dan Bunda. Semasa t iga t ahun hidup di pesant ren, aku diasramakan bareng t eman-t eman perempuan dari berbagai daerah di Aceh. Menginj ak kelas t iga Tsanawiyah, aku dipercaya sebagai ket ua asrama yang bert anggungj awab memimpin dan menj aga sekit ar 50 orang adik kelas. Bisa dibayangkan rasanya, sangat membanggakan sekaligus mendebarkan.

Nah, pada masa-masa ini benih-benih cint a mulai t umbuh di hat i. Di

http://205.134.238.37/~empirema/diyFiles/images_em_silks/silksall.jpg

12

ant ara 50 adik kelas, aku t ert arik pada salah sat u yang paling cant ik. Perlahan- lahan aku mendekat inya, memberikan sej ut a perhat ian, dengan harapan ada kedekat an khusus sebagai adik angkat . Alhamdulillah, dewi f ort una berpihak pada aku. Dia bersedia j adi adik angkat . Hubungan kami semakin dekat , layaknya pasangan het ero. Ada beberapa kenangan manis yang aku simpan selama mengenalnya, sepert i t ukaran coklat di malam Valent ine Day, berdua hadir di acara-acara, dan lain-lain. Tiga t ahun di pondok pesant ren, aku menemukan j at i diri sebagai seorang lesbian. Meskipun wakt u it u belum berani mengungkapkan cint a pada perempuan, sebat as berusaha membangun kedekat an saj a.

Menginj ak bangku Sekolah Menengah Umum (SMU), beberapa guru agama sering mengej ek kalau aku penyuka sesama j enis. Aku pribadi cenderung cuek dan t idak merisaukan hal it u. Lebih f okus belaj ar, menunj ukkan sebagai murid berprest asi. Kondisi agak sulit unt uk t erbuka karena saat it u aku t ak mengenal t eman-t eman lesbian sama sekali. Ya, aku memilih t uj uan ut ama ke sekolah, yakni menunt ut ilmu.

Tahun 2007 aku masuk universit as, syukurlah dit erima di f akult as kedokt eran. Kekaguman pada perempuan semakin menggelora karena di kampus banyak kakak t ingkat yang cant ik-cant ik. Lagi-lagi aku belum berani menyat akan cint a. Ent ahlah, mungkin wakt unya belum t epat . Tet api rasa penasaran pada dunia lesbian semakin berlipat -lipat . Perkembangan bagus kala aku mengenal int ernet , membuat Friendst er, dan wow…aku banyak kenalan t eman-t eman lesbian dari luar Aceh. Dari sanalah aku belaj ar memahami diri sendiri bahwa aku t idak sendiri. Mengenal pergaulan ant ar lesbian dengan cara pandang lebih luas.

Dan keberanian it u pun muncul. Kali ini wakt unya sudah t epat . Di t ahun 2010, aku menyat akan cint a pada perempuan dan disambut dengan kedua t angan. Kami sepakat unt uk berpasangan dan berj alan sekit ar 7 bulan. Sayang sekali, hubungan ini kandas di t engah j alan. Tapi, aku t idak galau. Lebih memilih mengambil hikmahnya. Mungkin memang belum j odohnya. That ’ s it !

Akhir 2010, aku menj alin hubungan unt uk kedua kalinya. Syukurlah, masih bert ahan sampai sekarang. Ia orangnya sangat pengert ian dan perhat ian. Selalu mendukung kegiat an sebagai akt ivis, mengert i kesibukan di rumah sakit yang melibat kan banyak orang, dan memberikan energi posit if bila kelak menj adi dokt er. Ia selalu meyakinkan kalau aku mampu menj adi dokt er prof esional yang bisa berempat i pada semua pasien. Ident it as sebagai lesbian bukanlah halangan.

Masih banyak mimpi-mimpi yang ingin aku raih di masa depan, sepert i melanj ut kan t ugas sebagai akt ivis dan bert emu orang-orang yang inspirat if , dari berbagai lat ar-belakang, dengan mengusung semangat keberagaman. Dan cit a-cit a sebagai dokt er spesialis j ant ung akan t eraih bersama kehadiran mereka semua. Semoga t erkabul. Amin. (seper t i di cer i t akan nar asumber dan

di r angkai Ant ok Ser ean)

Kemerdekaan itu gemuruh, Bunda Dalam dada Dalam labirin yang kau sebut Indonesia

Suara pecah Darah kembali membuncah Anak kecil kehilangan ayah Ibunya berbaur dengan sampah

Lalu kemerdekaan ini milik siapa, Bunda Bila hati tak semerah warna bendera Dan cinta tak putih bagai kainnya

Orang-orang berarak mengibarkan bendera Sedang engkau, merayakannya dalam doa

Senandung Kemerdekaan

Sumenep, Agustus 2012

Gelombang Rindu

Kalau hari ini kau dengar teriak ombak Ia bernyanyi tentang rindu perahu kapak

Riaknya sumbang Deburnya jeritan kesedihan

Angin melumat pukat Melepas gemuruh badai dalam diri

Rinduku padamu, Sayang Bergelombang sepanjang air pasang

Sumenep, 2010-2012 Lukman Mahbubi, sastrawan Madura. Penulis buku Monolog Terakhir

Internship 2012 di Yogyakarta

Theresia Prat iwi E. S, Mahasiswi FKM Universit as Airlangga,

Surabaya

nt ernship diikut i oleh 6 orang mahasiswa dari Indonesia dan 6 orang mahasiswa dari Amerika. Lat ar belakang, j urusan dan universit as yang berbeda menj adikan int ernship ini semakin menarik. Enam mahasiswa

Indonesia berasal dari Universit as Gadj ah Mada Yogyakart a, Universit as Mariyuana, Universit as Sanat a Dharma, Universit as Airlangga, dan sat u orang lagi berasal dari LSM PKBI Yogyakart a. Sedangkan unt uk mahasiswa Amerika berasal dari Universit as Bryn Marw dan Haverf ord yang masing-masing berj umlah 3 orang. Kegiat an int ernship ini dilakukan di Yogyakart a selama

10 minggu. Wakt u yang panj ang ini t erasa sangat pendek dengan serangkaian kegiat an yang dilakukan. Selama 4 minggu dilakukan pelaj aran dengan t opik ut ama penelit ian sosial dan dit unt ut j uga unt uk membuat sat u penelit ian kecil yang di minggu kelima akan dipresent asikan. Penelit ian kecil ini dikerj akan secara kelompok dengan maksimal 3 orang dalam 1 kelompok. Ini merupakan kelompok kolaborasi sehingga t erdiri dari campuran mahasiswa Indonesia dan Amerika. Unt uk t emanya bebas sesuai dengan ket ert arikan set iap kelompok. Unt uk

*Ber sambung ke hal aman 23

Resensi Resensi Buku Buku

Her Story

Perempuan Luar Biasa Berkisah Tentang Hidupnya

Penulis : Daniel, Della, Dian Yulia, Joe, Riana, Bintang is Adytia, Santi,

Alexa, Zwa, Komang, Liliana Primrose

Ilustrator : Veqa Christiana, Dian Yulia, Widyanto Yogi Penerbit : Dipayoni dan KSGK Ubaya, Surabaya Cetakan : I, Juni 2012 Tebal : xxi + 149 halaman Peresensi : Antok Serean

Yang membanggakan dari t eman-t eman lesbian adalah produkt ivit asnya menulis. Berbagai cerit a t erbit di media online, sepert i www. sepocikopi. com dan www. l- smart . blogspot . com. Sepanj ang 2012 ini, lahir buku Kami Tidak Bisu (Inst it ut e Pelangi Perempuan) dan Club Camilan 20 30 40 (Sepocikopi). Disusul Dipayoni—komunit as lesbian berbasis di Surabaya—meluncurkan buku Herst ory, Perempuan luar biasa berkisah t ent ang hidupnya.

Herst ory lahir dari perj uangan panj ang memberdayakan lesbian dari dan oleh t eman-t eman lesbian sendiri unt uk dibagikan ke khalayak pembaca. Berangkat dari kelas menulis pert engahan Agust us 2009, Dipayoni bekerj asama dengan KSGK (Kelompok St udy Gender dan Kesehat an, Universit as Surabaya)—Transsign—Riek St ient ra Foundat ion, To Support Act ivist m: Building Communicat ion among Lesbians Communit y in Surabaya. Nilai yang dibangun t idak t erbat as menulis sebagai media ungkap perasaan dan pemikiran, t et api j uga pembelaj aran nilai Hak Asasi Manusia (HAM). Langkah st rat egis awal menyangkut hasil t ulisan dengan publikasi dalam acara

Yang menarik dari buku bersampul merah ini adalah komposisi: perpaduan ant ara

karya t ulis dengan karya f ot ogra fi , masing-masing memperkuat sat u sama lain. Dit ambah

4 pendedah: Dian Yulia selaku Koordinat or Umum Dipayoni (Cat at an Penerbit ), Dede Oet omo (Kisah-kisah Kit a: Mari Buka Mat a, Telinga, dan Hat i…), Sri Agust ine selaku Direkt ur Ardhanary Inst it ut e (Penerimaan adalah Fondasi Ut ama Seorang Lesbian Unt uk Mengembangkan dan Mengakt ualisasikan Dirinya Sebagai Manusia yang Ut uh), dan Tim Kompilat or Tulisan (Sekapur Sirih).

Keunggulan buku ini t erlet ak pada orisinalit as, yakni karya t ulis yang dit ulis lesbian, t ent ang kehidupan lesbian, dalam komunit as lesbian. Menurut hemat penulis sangat sedikit dalam lit erasi queer di Indonesia. 14 cerit a menyinggung seluruh aspek kehidupan: cint a ant ar insan, religiusit as, relasi dalam keluarga, ket erbukaan ident it as lesbian, akt ivis dan gerakan LGBT di Indonesia, dan det ail kehidupan yang lain. Pemilihan cara t ut ur narat if dengan sudut pandang orang pert ama (aku) memperkuat sisi t erdalam pencerit a, sepert i ungkapan Dede Oet omo dalam pengant ar buku ini “ Para penulis kisah di dalam bunga rampai ini sudah melewat i ambang kebisuan yang kiranya masih belum t erlewat i oleh ribuan orang lain, perempuan yang mencint ai sesama perempuan at au sekaligus perempuan dan laki-laki at au perempuan yang awalnya diarahkan menj adi laki-laki oleh keluarga dan masyarakat , at aupun perempuan yang lebih nyaman berekspresi dan berident it as seberang (t rans*) sebagai laki-laki” . (iii-iv)

Sebuah Pengorbanan karya Liliana Primrose berhasil menyeret pembaca pada kompleksit as hidup t okoh Anit a. Sosok yang berpegang pada kasih t ulus pada kekasihnya, Put ri. Pergulat an panj ang menyeruak kala realit as t idak selaras dengan keyakinannya. Keluarganya menolak, hingga t ercet us kalimat ” Mereka sudah t idak menganggapku bagian dari keluarga” . Demi bert emu Put ri, ia mest i merelakan t ubuhnya dij aj ah Ayah sang kekasih. Pengorbanan yang t ak sepadan. Puncak kepedihan mengguncangnya saat dirinya hamil dan Put ri j ust ru pergi meninggalkannya. Kondisi kian memburuk saat keluarganya merencanakan ide sesat : aborsi. Ia menguat kan diri unt uk hidup di j alan kehidupan yang t erj al: pergi dari rumahnya, menat a hidup baru dengan melahirkan anak dalam kandungannya dalam kesusahan. Kisah ini dit ut up dengan harapan yang menawarkan keget iran. Hidupnya t ercurah pada put rinya, Princess. Simak kalimat t angguh ini ” Kau adalah bukt i cint a, sebuah pengorbanan yang t idak akan pernah sia- sia. Kau menj adi alasanku unt uk bert ahan. ” (hal. 120)

Dian Yulia menulis Konf erensi ILGA dalam Ingat an Saya. Cerit a ini berlat ar kronologi Konf erensi ILGA bulan Maret 2010, di Surabaya, yang digagalkan FUI. Sisi menariknya adalah sudut pandang. Tokoh aku belum berada di hot el Oval, t api masih di luar. Ia memant au perkembangan konf erensi dari kondisi di luar dan komunikasi dengan t eman-t eman yang t erj ebak di hot el. Jiwa akt ivisnya t erlecut kala kondisi gent ing, evakuasi. Ia bergerak menghubungi sahabat nya, Rit a, yang mempunyai mobil unt uk bekerj asama. Det ik-det ik menegangkan t erpapar rigid saat mengeluarkan pesert a konf erensi di t engah kepungan massa bersurban put ih, hingga berhasil membawa ke t empat aman. Cerit a penuh hikmah lainnya adalah Namaku Daniel, Bingkisan Hat i, Sepasang Sepat u Mungil: Empat Buah Tanda Cint a, Joe Tent ang Joe, Penj ara Keluarga, Risalah Hat i, SMS Terakhir, Anisa, Oh…No…, I Love You, Mom. I Miss You, Dad, Andai Kau Mau Mengert i, dan Sekarang Saat nya.

Cerita

Ampas Ampas

Gelas Gelas

dalam dalam

By Lanang

Teguk Pert ama Ia kembali bert andang ke mimpi-mimpi gelap. Padanya yang t ak sudi

enyah dari hat i dan pikiran. Hadir dalam harapan yang t erpenggal. Tak ada yang mengert i—bahkan dirinya sendiri—mengapa ia t ak beranj ak dari malam padahal hari t elah siang? Realit a t erpapar begit u t erang, t et api ia memilih hidup dalam kegelapan. Menemu sisa-sisa mimpi yang ent ah. Padanya yang t elah berlari di siang hari, mengej ar mimpi-mimpinya yang lain, yang bukan Ia.

Lihat lah, ia sibuk mengais waj ah it u lagi dibalik awan gelap. Mencari

senyuman yang mengant arkannya t idur lelap dalam dekap mimpi indah. Senyum it u pecah, lesap dari pandangan. Ia mencari kat a-kat a yang meyakinkan t ent ang hidup bahagia di masa depan, berdua saling menguat kan. Kat a-kat a pun memudar t ergerus mendung hit am. Ia hanya menemukan sengau harapan. Apalagi yang t ersisa? Ia menj umput rasa yang pernah ada di dada. Ah, t inggal ngilu leluka.

Teguk Kedua Ia membuka kot ak kenangan, membersihkan dedebu, menemu senyum it u. Kala surut dua t ahun ke belakang. Dua mat a dewa melambungkan j iwa ke pelimpahan rasa. Mat a gersang yang merindu semi yang ia huj ani t et esan percaya, kala it u akan t iba: hidup berdua. Lalu empat kaki menapak j alan berbat u, saling bergandengan biar t ak t ergelincir ke j urang, bersama menghadapi cabaran. Dua kaki t erj at uh, dua kaki lain menopang, t angan- t angan membangkit kan. Ini hanya cobaan.

Senyum mekar. Tawa berderaian. Ia memanggul hidup dengan keyakinan bert umpuk. Padanya ia serahkan j iwa-raga. Jiwa sunyi yang seket ika gaduh berbunga. Raga rapuh yang sont ak kuat di t iap selnya. Kepasrahan nan indah. Tanpa sadar, hilang akal. Ia melambung t inggi menghent ak semest a. Mengabarkan pada semua manusia t elah menemukan cint anya. Ya, cint a yang

Ia menut up kot ak kenangan, t ak kuasa melanj ut kan.

Teguk Ket iga Ia t ersedak. Kot ak kenangan kehilangan kunci. Yang t ak ingin ia lihat malah mengguncang hat i. Sesuat u yang disesali, t iada mungkin t ergant i. Ia menegakkan punggung, naf asnya menderu, t angannya menggapai pegangan. Ikat an malam menyiksanya kala siang. Tak bisa dit ahan, kot ak kenangan berhamburan, meraj amnya dengan penyesalan. Oh, t iada pengandaian…

Cint a but uh pengorbanan, kat a puj angga. Ia mempercayainya dengan membabi-but a. Terbang menempuh rat usan kilomet er demi cint anya. Bolak- balik meyakinkan dirinya sendiri, padanya cint a it u t ert uj u. Dan percaya, rasanya mendapat kan balasan set impal, bukan ke lain orang. Ia merelakan raganya t ercabik asal hat inya berbunga. Rindu t elah mencandu dan t iada mampu menunggu. Ent ah berapa purnama bergant i, ia masih menunggu bunga it u berbuah. Suat u saat akan menikmat i manisnya, uj arnya sendiri. Dan ia kembali dan t erus kembali menempuh rat usan kilomet er demi cint anya, demi rindunya, demi mimpinya, yang nyat anya hanya igauan belaka.

Ia nyaris menangis. Mat anya memej am, ingin membuang kot ak kenangan. Just ru t iap-t iap det ailnya menyerang. Kebenaran-kebenaran di mat a orang bert abir kebohongan. Cint anya bert epuk sebelah t angan. Pengorbanannya t erbuang sia-sia. Ia mencengkeram dirinya sendiri biar t ak pingsan. Hari t elah siang, namun ia masih t ersesat di kegelapan malam.

Teguk Keempat Ia menyisir kat a per kat a di layar yang dirangkai begit u indah dengan lelehan air mat a. Kerinduan membuncah seorang laki-laki pada laki-laki lain. Kecint aan mendalam seorang laki-laki pada laki-laki lain. Pengharapan t inggi seorang laki-laki pada laki-laki-laki lain. Pencerit aan yang dit ut urkan begit u j uj ur dari pet ualang cint a bermalam-malam di negeri seberang. Sedangkan ia mencumbu ngilu dari rindu membat u, cint a t ak t ert ebus, harapan t ak beruj ung-pangkal.

Langit t erbelah. Bumi menggelegak runt uh. Ia mencint ai mat i-mat ian laki-laki yang mencint ai laki-laki lain! Ia menghapus kenangan dengan membakar f ot o laki-laki yang

mendust ainya, melenyapkan saj ak-saj ak cint a yang pernah dit ulisnya, menggant i saluran komunikasi, enggan menengok waj ahnya. Ia membunuh hat inya sendiri dari set iap laki-laki yang menawarkan cint a. Terlampau dalam leluka t ert ambat di dada, t iada lekas t ersembuhkan. Ia menenggak pil ket enangan dari keriuhan dendam t ak t erbalaskan. Semua yang dilakukan begit u menyakit kan.

Lalu dat ang j eda panj ang, sebuah pengingkaran. Ia menampilkan yang bukan dirinya. Membangun t embok ket egaran dari hat i t ercabik, koyak, rapuh, hancur-lebur, hilang kepercayaan. Ia melenyapkan dirinya sendiri,

Musim-musim bergant i dengan cuaca t ak dikenali, panca inderanya mat i. Orang-orang t umbuh dan berkembang bak pepohonan, sedangkan ia masih t ersesat di kegelapan malam. Tak mampu menepis gej olak ket idakrelaan dari sekian kenangan dan pengorbanan. Ia mengingkari cint anya yang mendalam t anpa t ahu arah j alan pulang. Segalanya t erlihat samar. Must ahil ia mendapat kan pencerahan. Ia t ermakan cint a bak pesakit an.

Ia menant i keaj aiban, mukj izat yang dat ang, bilakah semua kembali sepert i sedia kala? Tampuk kesadarannya bilang kalau hari t elah siang. Laki-laki yang dicint ainya t elah menghadap mat ahari, menant i laki-laki lain di t anah seberang, mengharapkan sebagai pasangan, memimpikan hidup berduaan. Laki-laki yang bukan dirinya.

Lalu? Teguk Kelima

Tandas, t inggal ampas. Ia melihat dirinya t ert inggal di dasar gelas, t ersia-sia. Pengorbanannya berakhir bak lima t egukan kopi. Tiada hasil apa- apa. Cint anya memburai ent ah ke mana. Balasan set impal yang ia harapkan hanya f at amorgana. Ia berilusi t ent ang cint a berbalas nan indah, rupanya hanya permainan perasaan. Ia mencint ai laki-laki yang salah, laki-laki yang t ak pernah mencint ainya. Ia memberikan j iwanya pada j iwa yang salah, j iwa yang t ak pernah menj iwainya. Ia t elah melakukan t idakan bodoh pada laki-laki yang membodohinya. Ia t elah…

Pengingkaran demi pengingkaran kenyat aan menyandingkan dirinya sebagai laki-laki t erbuang. Tiada yang t ersisa. Ia t elah kegilangan segala: raganya, hat inya, pikirannya. Ia t elah membuang percuma: cint anya, rindunya, harapannya, senyumnya, t awanya, t angisnya. Ia t elah kehilangan dirinya sendiri t anpa bisa kembali.

Ampas dalam Gelas Ia menj adi ampas dalam gelas. Tak sanggup merasakan manis-pahit

kehidupan. Ia kehilangan seluruh cint anya, t ak mampu membaginya pada laki- laki lain. Ia t ak berhasrat pada relasi karena berulangkali t ersakit i. Ia enggan membuka masa depan pada orang baru, hat inya kian membat u. Ia berj alan t anpa keyakinan pada cint a, pada rindu, pada pasangan, pada…

Cairan hit am t elah merasuk ke j aringan selnya. Cint anya koyak t anpa keyakinan membangunnya lagi. Hari t elah siang, orang-orang t umbuh dan berkembang, namun ia t et ap t ersesat di gelap malam.

Ia berj alan t egar dengan t angisan…

Plemahan, Surabaya, 20. 07. 2012, 03: 45 AM

20

BOTTOM MASKULIN ?

SAH-SAH SAJA KOK ! ! !

“ Idiiiiiihhhh. . . . macho-macho kok nungging sih?” ungkap Vio dengan nada kecewa saat menget ahui cowok macho yang diaj aknya kencan t ernyat a berposisi sebagai bot t om di ranj ang. “ Wah, sama-sama rebut an wig dong cyiiiiinnnnn, ” t impal Obi yang mendengarkan cerit a sahabat karibnya it u sambil t ert awa cent il. “ Suamiku t ernyat a ist ri orang lain ya. . . . . , ” ucap Rino semakin menambah ramainya suasana.

Ilust rasi cerit a di at as kerap t erj adi di sekit ar kit a. Pengaruh het eroseksisme masih cukup kuat di komunit as gay, sehingga mereka membedakan dirinya sepert i laki-laki dan perempuan het ero. Gay f eminin dianggap sebagai perempuan, sedangkan gay maskulin dianggap sebagai laki- lakinya. Sehingga banyak yang merasa aneh dan lalu menj adi obyek t ert awaan apabila mereka melihat kawan mereka yang gay f eminin berpasangan at au ML dengan sesama gay f eminin. Namun anehnya sepasang gay maskulin yang berpasangan dianggap biasa-biasa saj a, sama biasanya sepert i gay f eminin yang berpasangan dengan gay maskulin.

Kuat nya pengaruh het erosekisme j uga melekat pada banyak pasangan gay. Gay yang lebih f eminin biasanya menyebut dirinya sebagai ist ri at au mama, dan yang lebih maskulin menyebut sebagai suami at au papa. Bagi pasangan sesama gay f eminin dan gay maskulin, maka kawan-kawannya biasanya sering menanyakan siapa yang menj adi laki-laki dan siapa yang menj adi perempuan dalam relasi t ersebut .

Begit u j uga saat di urusan ranj ang, khususnya dalam perilaku seks anal, sudah ada anggapan bahwa yang f eminin berposisi sebagai bot t om (B) dan

21

yang maskulin sebagai t op (T). Bot t om adalah pihak yang dipenet rasi pada seks anal, sedang t op adalah pihak yang melakukan penet rasi pada seks anal. Yang dipenet rasi dianggap perempuan dan yang melakukan penet rasi dianggap sebagai laki-lakinya. Benarkah begit u? Apakah ekspresi gender seseorang past i sama dengan peran gendernya? Jawabnya t ent u t idak. Hal inilah yang menj adikan Vio dan kawan-kawannya t erkaget -kaget dalam cerit a ilust rasi di at as. Apa yang mereka skenariokan, t ernyat a t idak sesuai dengan hasil yang didapat kan.

Dari kasus ini kit a bisa sedikit belaj ar bahwa ekspresi gender seseorang dan peran gender yang diambilnya bisa berbeda. Seseorang dengan ekpresi gender maskulin bukan berart i akan melakukan peran-peran maskulin pula dalam kesehariannya, begit u j uga dengan yang f eminin. Seseorang pria macho yang maskulin, t idaklah t abu unt uk memakai bedak yang j elas-j elas oleh masyarakat dianggap sebagai peran f eminin (berdandan/ bermake-up). Demikian j uga di urusan seks anal, bot t om maskulin sah-sah saj a kok. Top yang

f eminin j uga sah-sah pula. Menj adi bot t om/ t op sebenarnya bukan masalah f eminin/ maskulin, melainkan lebih ke urusan kenikmat an. Siapa merasa nikmat dengan cara apa. Seksualit as begit u cairnya. Jadi mulailah unt uk bisa menghargai keberagaman mulai sekarang. Sehingga nant inya bisa t erbiasa melihat gay f eminin yang t op, gay maskulin yang bot t om at aupun mbak-mbak waria yang berposisi sebagai t op t erhadap pasangannya. Tidak akan lagi menert awakan dan mengolok- olok.

Bagi kawan-kawan gay maskulin yang bot t om j uga t idak perlu merasa malu at au minder bila punya pasangan t op yang f eminin. Tet ap PD saj a dengan pilihan posisinya dalam seks anal. Tidak ada yang salah, semuanya sah-sah saj a kok.

(Vio Obirino)

*Sambungan dar i hal aman 15

kelompok saya, t ema yang diambil adalah t ent ang makna keluarga di mat a waria. Penelit ian ini menunt ut kami unt uk mencari waria yang sekiranya masuk di dalam krit eria yang kami ambil. Set elah menemukannya, kami melakukan wawancara yang berdurasi sekit ar 30 menit sampai 1 j am. Hasil dari penelit ian ini adalah waria Yogyakart a walaupun memiliki suami t et ap memiliki laki- laki lain dan suaminya it u pun membiarkannya, bagi mereka seorang anak t idak harus ada, pernikahan yang legal pun j uga t idak begit u pent ing bagi mereka, dan pembagian t ugas unt uk mereka pun berbeda karena t idak sepert i masyarakat t radisional, pembagian kerj a mereka pun cenderung sama rat a dan t idak ada saling menunt ut .

Set elah mendapat kan bekal ilmu selama 4 minggu dan melakukan penelit ian kecil, kami dipisah kembali menj adi 6 kelompok yang nant inya akan magang di LSM. Enam LSM yang t erpilih menj adi t empat magang adalah Kot ak hit am, Walhi, Perkumpulan Sosial Pingit (PSP), PKBI, LKiS, dan Sat u Nama. Enam kelompok ini pun merupakan kelompok kolaborasi yang t erdiri dari 1 mahasiswa Indonesia dan 1 mahasiswa Amerika. Di t empat LSM ini kit a mendapat kan t ugas unt uk membant u mereka dan melakukan penelit ian kecil dengan t opik yang kit a t ent ukan sendiri at au sudah dit ent ukan oleh LSM t empat di mana kami magang. Unt uk kelompok saya yang magang di Perkumpulan Sosial Pingit (PSP) kami memilih t opik t ent ang pengaruh lingkungan t erhadap anak-anak didik PSP. Lingkungan yang kami lihat adalah lingkungan rumah, PSP, dan sekolah mereka. PSP merupakan LSM yang bergerak di bidang edukasi. Ruang gerak mereka adalah di pinggir sungai Winongo, Yogyakart a. Hasil dari penelit ian kecil ini adalah anak-anak kadang hanya mencari perhat ian dari orang lain ket ika orang t ua mereka sendiri t idak memperhat ikan mereka. Perilaku unt uk mencari perhat ian ini kadang dinilai dengan ungkapan kat a nakal. Lingkungan yang paling berpengaruh t erhadap mereka adalah lingkungan keluarga mereka.

Banyak hal yang bisa diambil dari kegiat an int ernship ini. Selain mendapat kan t eman baru, penget ahuan baru, pengalaman baru, belaj ar unt uk berkoordinasi dengan orang lain yang berasal dari Negara lain dan dengan bahasa yang berbeda, selain it u, kami j uga mendapat kan kesempat an unt uk t ahu bagaimana kehidupan orang di Negara lain. Secara pribadi saya menilai bahwa kehidupan mereka sebenarnya sama saj a. Oleh karena it u, kalau kebanyakan orang menilai bahwa orang dari Negara lain khususnya Amerika adalah orang yang sangat hebat dan kaya, maka mulai sekarang saya t idak set uj u.

Surat Kemenkes: Ganti ARV d4T dengan Tdf

Indonesi a AIDS Coal i t i on (IAC) menyambut bai k aksi Kement r i an Kesehat an yang mengel uar kan sur at r esmi kepada sel ur uh Rumah Saki t di Indonesi a unt uk menggant i obat ARV j eni s d4T dengan Tdf kar ena j eni s i ni di ni l ai l ebi h aman.

Hal i ni t ent u ber dampak posi t i f bagi ODHA, t er ut ama yang bar u mul ai mengkonsumsi ARV kar ena mendapat kan j ami nan obat yang aman. IAC menyat akan bahwa ARV unt uk anak dengan sedi aan t unggal ber basi s Zi dovudi ne akan t er sedi a bul an Sept ember 2012. Ini akan mengur angi kekhawat i r an or ang t ua yang memi l i ki anak ODHA, yang bi asanya member i kan ARV dal am bent uk puyer dengan menumbuk ARV dewasa secar a manual .

Secar a kesel ur uhan, gebr akan i ni sebagai wuj ud nyat a komi t men Kement r i an Kesehat an menj al ankan pr ogr am penanggul angan AIDS yang l ebi h kompr ehensi f bagi ODHA di Indonesi a. Sepant asnya mendapat kan dukungan l uas dar i semua pi hak.

W ajah

lvi lvi

Kal i i ni maj al ah GN mengangkat pr o fi l akt i vi s

per empuan di Yogyakar t a. Saya mengenal nya kal a sama-sama j adi peser t a Kur sus Gender dan Seksual i t as V di t ahun 2010. Ini l ah obr ol an saya dengan sahabat l ama yang f ami l i ar di panggi l Al vi .

Ant ok : Wah, l ama t ak j umpa, gi mana kabar nya, Al vi ? Alvi: Bai k, Ant ok. Lama ya nggak per nah ket emu muka, hanya ket emu

l ewat duni a maya. Ant ok: Bagai mana akt i vi t as Al vi di PLU Sat u Hat i saat i ni ? Alvi : Menyenangkan. Meski masi h t er hi t ung bar u di sana, t et api sej ak

dua t ahun l al u aku udah ser i ng mengi kut i pel at i han at au akt i vi t as yang di sel enggar akan PLU Sat u Hat i .

Ant ok: : Bi sa di cer i t akan pada t eman-t eman, apa si h PLU Sat u Hat i ? Alvi: Peopl e Li ke Us (PLU) Sat u Hat i mer upakan sebuah Communi t y Based on

Or gani zat i on (CBO, Or gani sasi Ber basi s Komuni t as) yang ber ger ak di advokasi Hak Asasi Manusi a unt uk LGBT di Yogyakar t a.

Ant ok: Kamu menj abat sebagai apa di si t u? Alvi: Di PLU Sat u Hat i aku menj adi St af Pr ogr am Advokasi . Ant ok: Kegi at an yang t el ah kamu l akukan ber sama t eman-t eman apa saj a? Alvi: Sel ama i ni banyak akt i vi t as t el ah di l akukan. Pel at i han, mi sal nya

Pel at i han Gender dan Seksual i t as, Pel at i han Konsep Di r i dan Pel at i han Par al egal , j uga scr eeni ng dan di skusi fi l m- fi l m LGBT. Bar u-bar u i ni , PLU Sat u Hat i j uga menyel enggar akan kegi at an Out Bound unt uk sal i ng memper er at keber samaan di ant ar a kawan-kawan LGBT.

Ant ok: Kal au kesi bukan kamu saat i ni ? Alvi: Di sampi ng di PLU Sat u Hat i , aku sudah t er l ebi h dul u akt i f di or gani sasi

per empuan yang f okus dal am pendi di kan dan advokasi Peker j a Rumah Tangga, t epat nya sej ak t ahun 2009 hi ngga saat i ni . Sel ai n i t u, kadang-kadang kal au sedang i ngi n numpahi n unek-unek, aku nul i s di bl og pr i badi ku.

Ant ok: Oya, menur ut kamu, per soal an mendasar per empuan i t u apa? Alvi: Per soal an per empuan yang pal i ng mendasar menur ut ku adal ah kar ena