181 PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI IPA MAN 2 PONTIANAK Lili Suryani , Hairida dan Dini Hadiarti

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

ISSN. 2503-4448

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
KELAS XI IPA MAN 2 PONTIANAK
Lili Suryani*, Hairida dan Dini Hadiarti
Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak
Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat
*E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa yang
diajar dengan menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan metode ceramah pada
materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan kelas XI IPA MAN 2 Pontianak. Rumusan
masalahnya yaitu mengetahui besar pengaruh Model PBL terhadap aktivitas dan hasil belajar
siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan kelas XI IPA MAN 2 Pontianak. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Hasil penelitian 1) Terdapat pengaruh

pembelajaran Model PBL terhadap aktivitas siswa pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan Kelas XI IPA MAN 2 Pontianak, 2) Terdapat pengaruh pembelajaran Model PBL
terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI IPA
MAN 2 Pontianak, 3) Besarnya pengaruh model PBL terhadap aktivitas siswa pada materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI IPA MAN 2 Pontianak adalah sebesar 95% dan
4) Besar pengaruh model PBL terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil
Kali Kelarutan Kelas XI IPA MAN 2 Pontianak adalah sebesar 95%.
Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Problem Based Learning
ABSTRACT
This result aimed to determine the differences activities and student's learning result by using
the model of problem and speech method on solubility and the result of multiplying the
solubility material in science class of XI MAN 2 Pontianak. Formulation on this research used
an experiment method. The results showed that 1) There were some influences of PBL model
to student activities at Solubility and Solubility Product in the class of XI MAN 2 Pontianak. 2)
There were some influences of PBL model to student learning results in solubility material in
the class. 3) The influence of PBL model to student activities at Solubility and Solubility
Product in class of XI MAN 2 Pontianak was 95%. 4) The influence of PBL model on student
learning results at Solubility and Solubility Product in class of XI MAN 2 Pontianak was 95%.
Keywords: Activities, Learning results, Problem Based Learning


181

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

ISSN. 2503-4448

di lapangan pada pembelajaran yang
dilakukan guru di kelas XI IPA MAN 2
Pontiank pada tanggal 27 Oktober 2015
dan 7 Januari 2016 menunjukkan bahwa
aktivitas siswa belum optimal. Rincian
hasil observasi dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Observasi Kegiatan
Belajar Mengajar Kimia Kelas XI IPA
MAN 2 Pontianak

PENDAHULUAN
Pendidikan

menjadi
suatu
kebutuhan pokok bagi setiap individu
untuk bekal dikehidupan yang akan
datang. Karena pendidikan merupakan
suatu upaya yang sangat penting untuk
mempersiapkan kesuksesan masa depan
pada zaman globalisasi. Hal ini sejalan
dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Sugiyono,
2013:42), yakni: Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,

kecerdasan,
akhlak
mulia,
serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan guru yang professional dan
kompeten
dalam
bidang
pembelajarannya. Penggunaan model
yang tepat sangat mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran. Oleh
karena itu diperlukan seorang guru yang
benar-benar mampu untuk menyiapkan
generasi penerus bangsa, yaitu melalui
pendidikan yang sistematis di antaranya
adalah dengan proses belajar mengajar.
Dalam aktivitas belajar mengajar guru

tidak dapat memisahkan materi dengan
metode pengajaran, sebab dengan metode
mengajar
ini
guru
dapat
mengimplementasikan
keterampilan
mengajar yang dimilikinya.
Keterampilan
guru
dalam
menggunakan dan memilih model yang
tepat untuk menyampaikan materi
pelajaran
akan
sangat
membantu
pencapaian tujuan pengajaran. Faktanya


Hasil Pengamatan
N
o

Delta H dan Energi Ikat
(27 Oktober 2015)

N
o

Konsep Asam Basa
(7 Januari 2016)

1. Kegiatan awal
1. Kegiatan awal
Guru memberikan apersepsi
Guru memberikan apersepsi
dengan menghubungkan materi
dengan menghubungkan materi
dalam kehidupan sehari-hari

dalam kehidupan sehari-hari
2. Kegiatan
a. Guru menjelaskan materi22
orang
siswa
yangtidak
memperhatikan
b. Sebanyak 14 orang siswa yang
tidak menulis materi yang guru
jelaskan didepan papan tulis
c. Saat guru bertanya hanya 2
orang siswa yang berusaha
menjawab
pertanyaan
sedangkan siswa yang lain
hanya diam
d. Tidak ada siswa yang bertanya

2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan materi 25

orang
siswa
tidak
memperhatikan
b. Sebanyak 10 orang siswa yang
tidak menulis materi yang guru
jelaskan didepan papan tulis
c. Saat guru bertanya hanya 4
orang siswa yang berusaha
menjawab pertanyaan guru
tersebut sedangkan siswa yang
lainnya hanya diam
d. Tidak ada siswa yang bertanya

3. Kegiatan akhir
3. Kegiatan akhir
Guru
tidak
memberikan
Guru

tidak
memberikan
kesimpulan dan menutup
kesimpulan
dan
menutup
pembelajaran kelas dengan
pembelajaran kelas dengan
salam
salam

Hasil observasi yang sudah
dipaparkan pada Tabel 1. sesuai dengan
hasil wawancara pada guru kimia MAN 2
Pontianak. Menurut guru aktivitas siswa
di kelas yang meliputi menanggapi
pertanyaan guru, aktivitas saat diskusi
berupa mengajukan pertanyaaan masih
kurang, meskipun telah diijinkan untuk
bertanya tetapi tidak ada siswa yang

bertanya. Aktivitas belajar siswa yang
rendah dapat menyebabkan hasil belajar
siswa menjadi rendah. Hal ini dapat
dilihat dari rendahnya ketuntasan nilai
ulangan harian siswa kelas XI IPA MAN
2 Pontianak kurang dari 50 %. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2
berikut:
182

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

ISSN. 2503-4448

Hasil Kali Kelarutan karena dalam
memahami materi yang guru jelaskan
tentu saja siswa harus memperhatikan dan
mendengarkan secara seksama apa yang

guru tersebut jelaskan dan apa yang tidak
dimengerti tentu saja harus ditanyakan
dan ini berkaitan dengan seberapa tertarik
siswa tersebut terhadap materi yang
dijelaskan. Karena guru menjelaskan dan
menulis didepan papan tulis yang tentu
saja akan segera dihapus oleh karena itu
siswa harus mencatat dibuku catatannya
ini dimaksudkan agar ingatan siswa
tentang materi yang baru saja dijelaskan
tersimpan utuh dan apabila siswa lupa
dengan materi tersebut siswa bisa
membuka ulang buku catatannya. Jadi
dimateri ini aktivitas dan hasil belajar
siswa perlu diperbaiki.
Model Problem Based Learning
(PBL) dipercaya merupakan model
pembelajaran yang banyak melibatkan
siswa dan lebih berpusat kepada siswa
sehingga cocok dengan materi Kelarutan
dan Hasil Kali Kelarutan dimana aktivitas
siswa akan terlihat sehingga nantinya
akan meningkatkan hasil belajar siswa
pada pelajaran Kimia. Hal ini dikarena
model pembelajaran berbasis masalah
dapat memberikan pemahaman kepada
siswa untuk menerima materi yang
disampaikan sehingga sangat membantu
dalam meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar pada pembelajaran kimia,
khususnya pada materi Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan.

Tabel 2. Nilai Ketuntasan Ulangan
Harian Siswa pada Materi Hasil Kali
Kelarutan kelas XI IPA MAN 2
Pontianak Tahun Ajaran 2014/2015

Persentase Ketuntasan
Persentase
(%)
Ketidaktuntasan (%)
Materi
XI IPA XI IPA 2XI IPA 3XI IPA 1XI IPA 2XI IPA 3
1
Hidrolisis garam
25 38 55 75 62 45
Hasil kali kelarutan 14 35 49 86 65 51
Koloid
73 84 66 27 16 34
Tabel 2. terlihat kalau materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
merupakan materi dengan persentase
ketuntasan paling rendah. Pada materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan sub
materi yang paling rendah yaitu pada sub
Hubungan Kelarutan Dan Hasil Kali
Kelarutan dan Pengaruh Ion Senama
Terhadap Kelarutan. kedua sub materi ini
mendapatkan nilai paling rendah karena
karakteristik dari materi ini bersifat
abstrak yang meliputi perhitungan dan
butuh pemahaman konsep yang baik.
Pada Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan
siswa
kesulitan
dalam
mengakarkan perbedaan elektrolit biner,
terner, dan kuartener. Pada Pengaruh Ion
Senama siswa kesulitan saat ditambahkan
reaktan atau produk kesetimbangan akan
bergeser kearah kiri atau kanan
menentukan kemana pergeseran arahnya
ke kanan atau ke kiri.
Untuk
memahami
materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
aktivitas siswa dituntut lebih. Dimana
aktivitas tersebut meliputi aktivitas
pandang, aktivitas lisan, aktivitas dengar,
aktivitas tulis dan aktivitas emosional.
Kelima aktivitas ini sangat diperlukan
dalam memahami materi Kelarutan Dan

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini adalah Quasi
Experimental. sedangkan rancangan
penelitian ini adalah Non Eguivalent.
183

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah
2.

ISSN. 2503-4448

Tahap Persiapan
a. Menyiapkan perangkat pembelajaran
berupa
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), soal, dan kunci
jawaban.
b. Menyiapkan instrumen penelitian
berupa lembar observasi (Check List)
dan angket yang terdiri dari:Lembar
observasi (Check List) penerapan
model
pembelajaran
berbasis
masalah, Lembar observasi (Check
List) aktivitas siswa, Angket aktivitas
belajar siswa.
c. Menyiapkan instrumen penelitian tes
hasil belajar siswa yang yang terdiri
dari: Kisi-kisi soal Pretest dan
Posttest, Kunci jawaban dan
pedoman penskoran tes hasil belajar.
d. Melakukan
validasi
instrumen
penelitian RPP, tes hasil belajar,
lembar observasi dan angket yang
dilakukan oleh dosen yang ahli di
bidang kimia.
e. Merevisi semua instrumen penelitian
berdasarkan hasil validasi.
f. Menguji coba soal tes yang telah
direvisi
g. Menganalisis data hasil uji coba
(reliabilitas)
3. Tahap Pelaksanaan
Dalam penelitian ini, peneliti
bertindak sebagai
guru
yang
menyampaikan
materi
tentang
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.
4. Tahap Akhir
a. Menganalisis data hasil penelitian,
yakni lembar observasi (Check List),
angket dan tes hasil belajar (Posttest)
siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
b. Melakukan
Triangulasi
atau
penggabungan data yang sudah
terkumpul.

Target/Subjek Penelitian
Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah siswa-siswi kelas XI IPA yang
terdiri dari kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI
IPA 3 MAN 2 Pontianak yang belum
diajarkan materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan. Sampel dalam penelitian ini
adalah dua kelas di antara kelas XI 1, XI
2 dan XI 3 yang belum diajarkan materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan. Satu
kelas sebagai kelas eksperimen dan satu
kelas sebagai kelas kontrol yang dipilih
secara acak. Pemilihan dua kelas sebagai
sampel mengacu pada nilai mid semester
genap yang diberikan oleh guru mata
pelajaran kimia MAN 2 Pontianak.
Pemilihan dilakukan dengan melakukan
uji homogenitas untuk mengetahui
homogen atau tidaknya sampel di dalam
populasi. Uji homogenitas dilakukan
dengan uji levene terhadap nilai mid
semester siswa menggunakan program
SPSS 16,0 for windows. Uji levene
digunakan karena data yang digunakan
belum diketahui normal atau tidaknya,
sehingga uji levene perlu digunakan. Jika
diperoleh data yang homogen, artinya
kemampuan tiap kelas dianggap sama.
Maka pemilihan kelas eksperimen dan
kelas kontrol dilakukan dengan teknik
random sampling.
Prosedur Penelitian
1. Tahap awal (Pra-riset)
a. Observasi kelas XI IPA MAN 2.
b. Wawancara dengan guru kimia kelas
XI IPA MAN 2
c. Meminta data kepada guru kimia
kelas XI IPA mengenai hasil belajar
mata pelajaran kimia tahun ajaran
2014/2015 dan 2015/2016.

184

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017
c. Menarik kesimpulan
analisis data

dari

Ar-Razi Jurnal Ilmiah
hasil

ISSN. 2503-4448

Tabel 4.-Validitas Hasil Belajar

Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Peneliti menggunakan observasi
sistematis, yaitu observasi yang
dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman sebagai
instrumen pengamatan.
b. Tes
Tes hasil belajar dalam penelitian
ini berupa hasil tes (Pre-Test )
sebelum melakukan percobaan dan
(Post-Test)
setelah
melakukan
percobaan.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah: Lembar Observasi (Check
List) dan Tes.
a. Penulisan butir soal
Jenis tes yang digunakan dalam penelitian
ini adalah tes tertulis berupa soal Pre-Test
dan Post-Test essay.

Tabel 5.-Validitas Aktivitas Belajar

c. Reliabilitas
Untuk mengetahui soal yang
digunakan reliabel atau tidak, maka soal
tersebut harus diuji cobakan di sekolah
yang berbeda atau di kelas yang berbeda
yang sudah diajarkan pada materi yang
sama. Dalam penelitian ini uji coba soal
dilakukan pada sekolahan yang sama
yaitu MAN 2 Pontianak, namun dengan
kelas yang bukan menjadi sampel
penelitian, yaitu soal diuji cobakan pada
kelas XI IPA 3 MAN 2 Pontianak. Hasil
uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6.
Uji
Reliabilitas
Instrumen Penelitian
Cronbach's
Variabel
Keterangan
Alpha
Hasil
0.859
Reliabel
Belajar
Aktivitas
0.938
Reliabel
Belajar

b. Validasi
Setelah butir soal divalidasi oleh dua
penilai, selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan
perhitungan
menurut
Gregory seperti pada Tabel 3.
Tabel 3.-Matriks Uji Gregory

Semua variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah reliabel,
karena semua variabel baik variabel bebas
maupun variabel terikat memiliki nilai
Alpha lebih besar dari 0,6.

Berikut data validitas aktivitas belajar
sebagai berikut:

185

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

ISSN. 2503-4448

7.

Tidak
terdapat
perbedaan
kemampuan awal siswa untuk kelas
kontrol dan kelas eksperimen, maka
dilanjutkan dengan menguji hipotesis
8. Untuk mengukur aktivitas belajar
pada materi Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan,
digunakan
rumus
presentase dan rata-rata Hasil analisis
data presentase ini akan disesuaikan
dengan kategori sebagai berikut:
Rumus dan kriteria besarnya
Effect Size menggunakan Persamaan 4
sebagai berikut:
̅
̅

Teknik Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan
cara membandingkan hasil pretest dan
posttest antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol. Rencana analisis data
dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yang berupa nilai tes hasil dan
retensi belajar:
1. Memberikan skor pada hasil pretest
siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol sesuai dengan kriteria
penskoran yang tercantum dalam
kunci jawaban.
2. Uji normalitas untuk mengetahui
apakah populasi data terdistribusi
normal atau tidak. Data dikatakan
terdistribusi normal jika signifikasi
lebih besar daripada 5% atau 0,05.
3. Pretest kedua kelas berdistribusi
normal, maka dilanjutkan dengan uji
homogenitas dua varians dengan uji
lavene menggunakan SPSS 16 for
windows.
4. Varians kedua kelas homogen,
dilanjutkan dengan uji-t. Jika varian
sama maka uji-t menggunakan Equal
Varians
Assumed
(diasumsikan
varian sama) dan jika varians berbeda
menggunakan Equal Varians Not
Assumed
(diasumsikan
varians
berbeda).
5. Menentukan t tabel. Tabel distribusi t
dicari pada α = 5%, dengan derajat
kebebasan (df) n-2 atau dapat dicari
menggunakan
Microsoft
Excel
dengan cara pada kotak kosong ketik
= tinv (0,05, n-2) lalu enter.
6. Pretest salah satu atau kedua kelas
tidak terdistribusi normal, maka
dilanjutkan dengan uji statistik non
parametrik menggunakan uji U-Mann
Whitney dengan program SPSS 16
for windows.

Tabel 7.-Nilai Kriteria Effect Size
Interval
Kriteria
ES ≤ 0,2
Rendah
0,2 < ES < 0,8
Sedang
ES ≥ 0,8
Tinggi
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2013:176
9.

Untuk mengetahui berapa besar
pengaruh model PBL terhadap hasil
belajar siswa Kelas XI IPA MAN 2
Pontianak pada materi kelarutan dan
hasil kali kelarutan, digunakan Effect
Size. Rumus dan kriteria besarnya
Effect Size menggunakan Persamaan
4 sebagai berikut :
̅
̅

Tabel 8.-Nilai Kriteria Effect Size
Interval
Kriteria
ES ≤ 0,2
Rendah
0,2 < ES < 0,8
Sedang
ES ≥ 0,8
Tinggi
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2013:176
Hasil
perhitungan
dengan
menggunakan effect size kemudian
186

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

dibandingkan dengan tabel Z untuk
melihat persentase yang diperoleh.

ISSN. 2503-4448

b. Tes Normalitas Distribusi
Uji normalitas terhadap dua kelas
tersebut
dilakukan
dengan
uji
Kolmogorov-Smirnov
dengan
menggunakan program SPSS 16.0 for
Windows dengan taraf signifikansi 0,05.
Setelah dilakukan pengolahan data,
tampilan output dapat dilihat pada Tabel
10.
Tabel 10. Normalitas Distribusi
Kemampuan Awal Aktivitas Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol

HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilaksanakan, maka dalam hal ini
akan peneliti bahas sesuai dengan
permasalahan yang ada, yaitu:
A. Perbedaan Aktivitas Belajar Siswa
yang Diajar dengan Menggunakan
model PBL dan Metode Ceramah
Perbedaan aktivitas belajar siswa
yang diajarkan dengan menggunakan
model Problem Based Learning (PBL)
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Awal Aktivitas
a. Nilai Rata-rata Kemampuan Awal
Aktivitas
Dari hasil pengolahan data untuk
masing-masing kelas diperoleh nilai
maksimum, nilai minimum, nilai rerata
terdapat pada Tabel 9.
Tabel 9. Nilai Maksimum, Nilai
Minimum, dan Rata-rata Kemampuan
Awal aktivitas Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil output uji
normalitas varians dengan menggunakan
uji Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 11.
nilai signifikansi pada kolom signifikansi
data nilai aktivitas kemampuan awal
untuk eksperimen adalah 0,652 dan kelas
kontrol adalah 0,608 Karena nilai
signifikansi kedua kelas lebih besar dari
0,05, maka dapat dikatakan bahwa
kemampuan awal kelas kontrol dan kelas
eksperimen
berdistribusi
normal.
Sehingga
dilanjutkan
dengan
uji
homogenitas dua varians.
c. Uji Homogenitas Dua Varians
Tabel 11. Homogenitas Dua Varians
Tes Awal (Pretest) Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol

Berdasarkan data tersebut terlihat
bahwa rata-rata skor kemampuan awal
kelas kontrol dan kelas eksperimen
sama
besarnya.
Namun
untuk
mengetahui
secara
lebih
jelas
mengenai aktivitas awal siswa kelas
eksperimen dengan kelas kontrol akan
dilaksanakan uji kesamaan dua ratarata dengan taraf signifikansi 5%.

187

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

Berdasarkan hasil output uji
homogenitas
varians
dengan
menggunakan uji Levene pada Tabel 11.
nilai signifikansinya adalah 0,076. Karena
0,076 lebih besar dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa siswa kelas kontrol
dan kelas eksperimen berasal dari
populasi-populasi
yang
mempunyai
varians yang sama, atau kedua kelas
tersebut homogen. Sehingga dilanjutkan
dengan uji kesamaan dua rerata (Uji-t)
d. Uji Kesamaan Dua Rerata (Uji-t)
thitung ttabel sebesar 10,381 (10,875 >
1,669). Karena thitung lebih besar maka Ha
diterima atau nilai kemampuan akhir
aktivitas kelas eksperimen berbeda
dengan kelas kontrol. Itu artinya terdapat
perbedaan
aktivitas
antara
kelas
eksperimen dengan menggunakan model
PBL dan kelas kontrol dengan
menggunakan metode ceramah.
Tabel 15.
Persentase Perbandingan
Aktivitas Siswa Yang Diajar Dengan
Menggunakan Model PBL dan Metode
Ceramah

Pada Tabel 15. terlihat perbedaaan
aktivitas antara siswa kelas eksperimen
yang diajar dengan menggunakan model
PBL dan kelas kontrol yang diajar dengan
189

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

sangat dipengaruhi oleh bagaimana
aktivitas siswa dalam belajar.

ISSN. 2503-4448

signifikansi kedua kelas lebih besar dari
0.05, maka dapat dikatakan bahwa kelas
kontrol
dan
kelas
eksperimen
berdistribusi normal maka dilanjutkan
dengan uji homogenitas dua varians
dengan menggunakan uji Levene.
c. Uji Homogenitas Dua Varians
Hasil output uji homogenitas
varians dengan menggunakan uji levene
pada Tabel 18.
Tabel 18. Homogenitas Dua Varians
Tes Awal (Pretest) Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol

B. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang
Diajar dengan menggunakan Model
PBL dan Metode Ceramah
1. Tes Awal (Pretest)
a. Nilai Rata-rata Pretest
Tabel 16. Nilai Maksimum, Nilai
Minimum, dan Rata-rataTes Awal
(Pretest) Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol

Berdasarkan data tersebut terlihat
bahwa rata-rata skor Pretest kelas kontrol
sedikit lebih besar dibandingkan dengan
rata-rata skor Pretest kelas eksperimen.
Namun untuk mengetahui secara lebih
jelas mengenai kemampuan awal siswa
kelas eksperimen sama atau tidak dengan
kelas kontrol akan dilaksanakan uji
kesamaan dua rata-rata dengan taraf
signifikansi 5%.
b. Tes Normalitas Distribusi
Hasil output uji normalitas varians
dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov pada Tabel 17.
Tabel 17. Normalitas Distribusi Tes
Awal (Pretest) Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol

Nilai signifikansinya adalah 0,058.
Karena 0,058 lebih besar dari 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa siswa kelas
kontrol dan kelas eksperimen berasal dari
populasi-populasi
yang
mempunyai
varians sama, atau kedua kelas homogen.
Berdasarkan uji yang sudah dilakukan
diatas maka didapatkanlah hasil tes awal
kelas
eksperimen
dan
kontrol
berdistribusi normal dan homogen maka
bisa dilanjutkan dengan uji kesamaan dua
rerata (Uji-t).
d. Uji Kesamaan Dua Rerata (Uji-t)
thitung
sebesar
0,685

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25